DEWAN REDAKSI. Pelindung : Ketua STIKes 'Aisyiyah Bandung. Penanggung Jawab: Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid

Transkripsi

1 DEWAN REDAKSI JURNAL KEPERAWATAN 'AISYIYAH (JKA) Volume Nomor Juni 24 Pelindung : Ketua STIKes 'Aisyiyah Bandung Penanggung Jawab: Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid Ketua Dewan Redaksi : Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO Sekretaris : Perla Yualita, S.Pd., M.Pd Bendahara: Riza Garini, A.Md. Mitra Bastari: Dewi Irawati, MA., Ph.D. Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D. DR.Kusnanto, S.Kp., M.Kes. Iyus Yosef, S.Kp., MSi., MN. Irma Nursanti, M.Kep., Sp. Mat. Penyunting/Editor: Perla Yualita, S.Pd., M.Pd. (Editor Bahasa) Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep. (Editor Keperawatan) Setting/Layout: F. Mugia Mukti, S.Sn. Pemasaran dan Sirkulasi: Nandang JN., S.Kp., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom. Alamat Redaksi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung Telp. (22) , Fax. (22) mwac.aisyiyah_bdg@yahoo.com jurnal_aisyiyahbdg@yahoo.co.id

2 DAFTAR ISI. Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Popy Irawati, Salami, Irma Halimatus Sadiah Efektivitas Akupuntur terhadap Mual pada Pasien yang sedang Menjalani Pengobatan TB Yayat Hidayat Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Manajemen Waktu Perawat Dengan Pendokumentasian Keperawatan Inggriane Puspita Dewi Pengaruh Biblioterapi Versi Islam Terhadap Kesejahteraan Spiritual pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Triana Dewi Safariah Pengaruh Supervisi Klinik Ketua Tim Model 4S terhadap Kinerja Perawat Pelaksana dalam Metode Asuhan Keperawatan Tim Dewi Mustikaningsih Pengaruh Pemberian Edukasi Batuk Efektif Terhadap Kemampuan Pengeluaran Sekret Paska Narkose Umum Elizabeth Ari, Yustina Suparni Perilaku Seksual Mahasiswa Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan Aisyiyah Bandung Tahun Akademik 2-22 Angga Wilandika, Popy Siti Aisyiyah, Yulianti Manajemen Pemberdayaan Kader dengan Pendekatan Intervensi Berjenjang dalam Pelayanan Keperawatan Komunitas pada Lansia dengan Gangguan Mobilisasi Nandang Jamiat Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan tentang Pengaruh Seks Dini terhadap Kesehatan Reproduksi Sajodin.... Pengetahuan Jargon Proses Keperawatan HIV-AIDS pada Mahasiswa Tingkat I Tahun Akademik 23/24 STIKes Aisyiyah Bandung Perla Yualita

3 JKA. 24;(): ARTIKEL PENELITIAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TENTANG PENGARUH SEKS DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Sajodin STIKes Aisyiyah Bandung ABSTRAK Remaja, merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa, terdapat beberapa faktor yang berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja yaitu perubahan-perubahan hormonal, penyebaran informasi yang bebas, rasa ingin tahu (curiousity), serta kurangnya pengetahuan yang menyebabkan remaja melakukan seks pranikah. Akibat dari hubungan seksual ini dapat mengakibatkan berbagai permasalan diantaranya adalah gangguan kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penegtahuan siswa kelas XI tentang pengaruh dini terhadap kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pengetahuan siswi kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan tentang pengaruh seks dini terhadap kesehatan reproduksi di Kota Metro. Kata Kunci: Pengetahuan, remaja, siswi kelas XI, seks bebas, kesehatan reproduksi ABSTRACT Teens, is the transition between children and adults, there are several factors that play a role in the emergence of sexual problems in teens to wit hormonal changes, the free dissemination of information, curiosity, and the lack of knowledge that causes teens to have sex before marriage. As a result of sexual intercourse can lead to a variety of experiences to include reproductive health disorders. The purpose of this study is to analyze knowledge of class XI student of early in luences on reproductive health. This study used a descriptive approach, to obtain an idea of the level of knowledge a student of class XI Vocational High School on the in luence of early sexual reproductive health in Metro City. Keywords: knowledge, teens, class XI students, free sex, reproductive health PENDAHULUAN Remaja, merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa, Masa remaja dibagi dalam tiga periode yaitu; remaja awal, remaja menengah, dan remaja akhir dengan rentang usia s.d 2 tahun. Masa remaja diawali dengan masa pubertas pada usia s.d 5 tahun, yang ditandai dengan terjadinya perubahan biologis terutama perkembangan karakteristik seksual sekunder.(bobak, 2). Menurut Sarwono (26), ada beberapa faktor yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja, diantaranya perubahan-perubahan hormonal yang dapat meningkatkan hasrat seksual remaja, penyebaran informasi yang salah 87

4 88 Jurnal Keperawatan Aisyiyah misalnya dari buku-buku dan VCD porno, rasa ingin tahu (curiousity) yang sangat besar, serta kurangnya pengetahuan yang didapat dari orang tua dikarenakan orang tua menganggap hal tersebut tabu untuk dibicarakan. Terdapat beberapa alasan lain yang menyebabkan remaja pada akhirnya melakukan seks pranikah. Diantaranya adalah sebagai bukti cinta dan sangat mencintai pacar, dijanjikan akan menikah, rasa ingin tahu yang sangat tinggi tentang seksualitas, ingin mencoba, takut mengecewakan pacar, takut diputuskan pacar, serta kurangnya pengetahuan tentang seksualitas yang didapat dari keluarga dan sekolah. Umumnya remaja kurang menyadari akibat-akibat buruk yang dapat ditimbulkan dari perilaku seks bebas tersebut, seperti kehamilan, putus sekolah, tertular penyakit kelamin dan HIV AIDS. Kurangnya pengetahuan yang didapat dari orang tua dan sekolah mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau lingkungan bermainnya yang bisa saja pengetahuan tersebut salah. Siswi kelas XI berada pada rentang usia 6 s.d 7 tahun merupakan masa remaja pertengahan dimana pada masa ini masa puncak pertumbuhan remaja. Tugas utama pada fase ini adalah emansifasi dari keluarga, mulai memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab sebagaimana orang dewasa atau ketergantungan seperti pada masa anakanak. Remaja pertengahan terdapat pergerakan menjauhi keluarga, kondisi ini merupakan masa yang sangat kritis bagi orang tua, remaja pertengahan melihat bahwa kelompok seusia lebih menentukan kode prilaku dibandingkan dengan keluarga. Berdasarkan data database disdikmetro Kota metro memiliki 6 SMK yang tersebar di seluruh wilayah kota Metro dengan jumlah siswinya adalah sekitar 58. Sedangkan jumlah siswi berdasarkan kelas XI berjumlah 3 siswi. Pengetahuan adalah faktor terpenting terbentuknya prilaku seseorang. Pengetahuan yang didasari pemahaman yang tepat akan menumbuhkan perilaku positif. (Notoatmodjo, 25) Jadi saya tertarik untuk melakukan penelitian ini, sebab banyak kasus pergaulan bebas di kalangan remaja yang salah satu penyebabnya kurangnya pengetahuan remaja tentang dampak melakukan sek pada usia remaja terhadap kesehatan. (Pradiana P, 25) METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang gambaran tingkat pengetahuan siswi kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan tentang pengaruh seks dini terhadap kesehatan di Kota Metro Lampung. Penelitian dilaksanakan di seluruh Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di wilayah Kota Metro pada tanggal 24 Oktober s.d 5 November 2. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswi kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Metro sebanyak 58 siswi. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan formula yang disampaikan oleh Notoatmodjo (25), sebagai berikut: n = N +N(d)² JKA Volume Nomor Juni 24

5 Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Tentang Pengaruh Seks Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi 89 n = Besar sampel N= Besar populasi 2 d = Tingkat ketepatan yang diinginkan 5% (,5). Dari formula di atas, maka didapatkan besar sampel sebagai berikut: n = (,5)² Analisa data hasil observasi dalam bentuk deskriptif kuantitatif dengan presentase yaitu data yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat di proses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan yang tersedia dan diperoleh hasil persentase kemudian dikualitati kan. Kemudian hasil dari observasi diolah secara tabulasi dan untuk menganalisa dilakukan dengan teknik persentase setiap item pertanyaan dengan rumus : Keterangan: P : Presentase f : Frekuensi N : Jumlah subjek Untuk pengelompokkan kategori pengetahuan dalam penelitian ini penulis membagi tingkatan pengetahuan menjadi empat kelompok yaitu: dalam kategori baik, cukup, kurang baik dan tidak baik. Berdasarkan pendapat Budiarto (25:36) yang menyatakan = = 39,23 (39 orang) P = x f n.58 4,95 bahwa: Sebaiknya distribusi frekuensi mempunyai interval yang sama, maka nilai persentase untuk tiap tingkat pengetahuan dapat dihitung sebagai berikut:. Kategori baik 76 % jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden. 2. Kategori cukup 5 75% jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden 3. Kategori kurang 26 5% jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden 4. Kategori kurang sekali 25% jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian secara umum adalah sebagai berikut: Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Tentang Pengaruh Seks Dini Terhadap Kesehatan Di Kota Metro Tahun 2. Tabel. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pengaruh Seks Dini terhadap Kesehatan di Kota Metro tahun 2 No Kategori Frekuensi Baik Cukup Kurang Kurang sekali Jumlah Persentase (%) 3,7 7,85 5,67,3, Berdasarkan hasil analisa pada tabel di atas dapat terlihat bahwa secara keseluruhan dari 39 responden, responden yang dapat JKA Volume Nomor Juni 24

6 9 Jurnal Keperawatan Aisyiyah Tabel 2. Deskripsi Frekuensi Pernyataan Responden tentang prilaku seksual No Pernyataan Tindakan Menonton ilm porno Buka situs dan majalah porno Pacaran Berganti-ganti pacar Berciuman Maouth to mouth Mengkhayalkan ilm porno Berkhayal melakukan hubungan seks Melakukan hubungan seks Memakai alat kontrasepsi Menderita penyakit menular seksual Aborsi Jawaban TP % KK % S % TM % , 76,5 2,9 33,2 5,8 83,4 82,8 98,7,,, ,8 2,6 49,8 39,8 4,4 5, 6,6,9,,, ,9,9 3, 25, 6,9,6,3,3,,, 2 6 3,3, 6,3,9,9,,3,,,, menjawab dengan baik dan benar tentang pengaruh seks dini terhadap kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Metro hanya sejumlah 42 responden ( 3,7%), memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanya 226 responden (7,85%), kurang 5 responden (5,67%), dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan sangat kurang adalah responden (,3%). Menurut Notoatmodjo (23) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu dan sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan yang baik dari sebagian besar responden, artinya mungkin responden memperoleh pengetahuan tersebut dari media cetak atau elektronik atau secara langsung melalui penyuluhan dari petugas kesehatan. Sehingga pelajar ini dipengaruhi oleh informasi dan lingkungan yang memberi pengaruh positif dalam bidang komunikasi. Pengetahuan yang baik dipengaruhi oleh sikap, karena sikap seseorang itu merupakan reaksi yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting seperti : media massa, lembaga serta faktor emosi dalam diri individu. (Wong, 995) Tindakan (Prilaku) Seksual Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Di Kota Metro Tahun 2. Hasil menunjukkan responden yang pernah menonton ilm porno sebanyak 48%, yang sering dan terus menerus menonton ilm porno adalah,2%. Pacaran 49%, berganti-ganti pacar sebanyak 66.8%. Kadang-kadang melakukan hubungan seksual semasa ramaja adalah,9%, sadangkan yang sering melakukan hubungan seksual semasa remaja adalah,3%. Dapat dilihat pada tabel 2. JKA Volume Nomor Juni 24

7 Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Tentang Pengaruh Seks Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi 9 Menurut Sarwono (26), ada beberapa faktor yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja, diantaranya perubahan-perubahan hormonal yang dapat meningkatkan hasrat seksual remaja, penyebaran informasi yang salah misalnya dari buku-buku dan VCD porno, rasa ingin tahu (curiousity) yang sangat besar, serta kurangnya pengetahuan yang didapat dari orang tua dikarenakan orang tua menganggap hal tersebut tabu untuk dibicarakan, sehingga remaja cenderung mencari informasi tentang seksual dari teman sebaya yang kemudian secara bersama-sama menonton ilm porno, hal ini didapatkan 45,8% kadang-kadang menonton ilm porno,,9% sering menonton ilm porno,,3 % terus menerus menonton ilm porno. Terdapat beberapa alasan lain yang menyebabkan remaja pada akhirnya melakukan seks pranikah. Diantaranya adalah sebagai bukti cinta dan sangat mencintai pacar, dijanjikan akan menikah, rasa ingin tahu yang sangat tinggi tentang seksualitas, ingin mencoba, takut mengecewakan pacar, takut diputuskan pacar, serta kurangnya pengetahuan tentang seksualitas yang didapat dari keluarga dan sekolah. Siswi kelas yang bergonta-ganti pacar 66,8% bergonta-ganti pacar. Umumnya remaja kurang menyadari akibat-akibat buruk yang dapat ditimbulkan dari perilaku seks bebas tersebut, seperti kehamilan, putus sekolah, tertular penyakit kelamin dan HIV AIDS. Kurangnya pengetahuan yang didapat dari orang tua dan sekolah mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau lingkungan bermainnya yang bisa saja pengetahuan tersebut salah. Siswi SMK kelas di kota metro tahun 2 menyatakan kadang-kadang melakukan hubungan sekssual sebanyak 3 responden (,9%), sering melakukan hubungan seksual sebanyak responden (,3%) tanpa menggunakan alat kontrasepsi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Metro tahun 2 dengan jumlah 39 responden yang mengisi kuesioner (lembar pertanyaan) didapatkan hasil sebagai berikut :. Gambaran Pengetahuan Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruandi Kota Metro Tahun 2 Tentang Pengaruh Seks Dini Terhadap Kesehatan adalah responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 226 responden (7,85%), kurang 5 responden (5,67%), dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan sangat kurang adalah responden (,3%). 2. Gambaran Prilaku seksual Siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruandi Kota Metro tahun 2 adalah responden yang menyatakan kadang-kadang melakukan hubungan sekssual sebanyak 3 responden (,9%), sering melakukan hubungan seksual sebanyak responden (,3%) tanpa menggunakan alat kontrasepsi. JKA Volume Nomor Juni 24

8 92 Jurnal Keperawatan Aisyiyah Saran Siswi kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan adalah pada masa usia remaja yang mengalami perkembangan seksualitas cukup pesat sehingga perlu upaya peningkatan pengetahuan siswi kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan harus dilakukan terus menerus. Orang tua berperan dalam meningkatkan pengawasan dan pengarahan terhadap anakanak remaja agar dapat menjaga anak-anak remaja dari prilaku seks dini dan seks bebas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 998. Prosedur Penelitian, Edisi IV. Jakarta: PT Rineka Cipta Bobak, 2, Keperawatan Maternitas, Jakarta, EGC Dianawati, Ajen. 26. Pendidikan Seks Untuk Remaja. Jakarta: PT. Kawan Pustaka. Faturochman Jurnal Psikologi Indonesia: Prediktor Sikap Permisif Terhadap Hubungan Seks Sebelum Menikah. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Miron, ett all. 26. Bicara Soal Cinta, Pacaran, dan Seks Kepada Remaja, Panduan Guru dan Orang Tua. Jakarta: Erlangga Notoatjmodjo. 22. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sarwono, S.W. 26. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. RajaGra indo Persada. Soetjiningsih. 24. Tumbuh Kembang Remaja & Permasalahannya. Jakarta: CV. Sugeng Seto Sugiyono. 28. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta JKA Volume Nomor Juni 24