BAB II TINJAUAN LITERATUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN LITERATUR"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sistem informasi Pengertian sistem informasi Sistem informasi merupakan gabungan dari dua istilah yaitu sistem dan informasi. Lucas (1987, 35) mengartikan sistem sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sedangkan definisi sistem menurut Jogiyanto (2000, 5) sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud dan tujuan yang sama. Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Ladjamudin 2005, 3).Suatu sistem terintegrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling teroganisasi, saling berinteraksi dan saling berhubungan antar satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem harus memiliki masukan (input), proses dan keluaran (output). Istilah informasi, menurut Davis (1988, 28) adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya. 4

2 Data yang ditangkap dianggap sebagai masukan, diproses kembali melalui model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan Siklus Informasi (Information Cycle) atau Siklus Pengolahan Data (Data Processing Cycle). Proses Input Data Output (Information) Data Hasil tindakann Dasar Data Penerima Keputusan Tindakan Gambar 1. Siklus Informasi Siklus Informasi (Davis, 1988) Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai berikut : 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi. 3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Ladjamudin 2005, 14) 5

3 2.1.2 Komponen sistem informasi Kita dapat mengilustrasikan 5 komponen dalam sistem informasi seperti terlihat pada gambar (Ladjamudin 2005, 16) Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Perangkat keras berfungsi sebagai mesin 2. Perangkat lunak yang berfungsi sebagai mesin 3. Manusia yaitu pengguna 4. prosedur yang merupakan tatacara menggunakan mesin 5. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data Hardware (perangkat keras) Software (perangkat lunak) Data Procedures (Prosedur) People (Manusia) Gambar 2.komponen sistem informasi (Ladjamudin, 2005 ) Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa sistem informasi secara umum adalah suatu susunan yang sistematik dan teratur dari jaringan-jaringan aliran informasi yang saling berhubungan dalam prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dengan maksud memberikan data kepada pengguna, baik data yang bersifat internal maupun data yang bersifat eksternal untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai suatu tujuan. 6

4 2.1.3 Manfaat Sistem Informasi Bagi Perpustakaan Manfaat dari penerapan sistem informasi pada perpustakaan menurut Ishak yang dikutip oleh Juanda (2008, 3) diantaranya adalah: 1. Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan. 2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan. 3. Meningkatkan citra perpustakaan. 4. Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global Penggunaan Sistem Informasi Penggunaan sistem informasi dapat berarti menggunakan sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu : 1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin. 2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut. 3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah. 2.2 Sistem Informasi Perpustakaan Pengertian sistem informasi perpustakaan Sistem Informasi Perpustakaan merupakan perangkat lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data anggota/peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan.keseluruhannya bekerja secara sistematis sehingga dapat memperbaiki administrasi dan operasional perpustakaan serta dapat menghasilkan bentuk-bentuk laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen perpustakaan (Lutfian 2009, 1). 7

5 2.2.2 Fitur fitur dalam sistem informasi perpustakaan Sistem informasi perpustakaan sama halnya dengan automasi perpustakaan. Sistem perpustakaan memiliki modul-modul yang terintegrasi dari sistem yang satu ke sistem yang lain melalui fitur-fitur yang disediakan. Modul-modul yang dapat terintegrasi yaitu: 1. Modul Pengadaan Pengadaan merupakan kegiatan pokok dari perpustakaan atau pusat dokumentasi karena kegiatan ini mengusahakan buku-buku yang dibutuhkan bekerja secara sistematis sehingga dapat ada dalam koleksi.modul pengadaan ini berfungsi untuk membuat daftar usulan buku dan daftar pengadaan buku. 2. Modul Pengatalogan Katalog adalah daftar barang yang berada pada suatu tempat, sedangkan katalog perpustakaan adalah daftar bahan pustaka yang ada dalam perpustakaan, yang tujuannya adalah untuk memudahkan para anggota perpustakaan untuk mengetahui koleksi perpustakaan dengan cepat.adapun fungsi modul pengatalogan adalah untuk mengelola data koleksi buku maupun koleksi berkala. 3. Modul Keanggotaan Keanggotaan perpustakaan sagat perlu untuk mempermudah pengguna dalam meminjam koleksi perpustakaan.pengurusan keanggotaan setiap perpustakaan memiliki kebijakan sendiri.modul keanggotaan berfungsi untuk mengelola data anggota seperti penambahan, pengeditan dan penghapusan data anggota. 4. Modul Sirkulasi Sirkulasi adalah proses transaksi keluar dan masuknya koleksi perpustakaan yang melibatkan anggota perpustakaan 5. OPAC Otomasi perpustakaan akan memudahkan pengguna/pustakawan dalam menelusur informasi khususnya katalog melalui OPAC (Online Public Access Catalog). Pengguna/ pustakawan dapat menelusur suatu judul buku secara bersamaan. Disamping itu, mereka juga dapat menelusur buku dari berbagai 8

6 pendekatan, misalnya melalui judul, kata kunci, pengarang, kata kunci pengarang, subyek, kata kunci subyek, dan sebagainya, sedangkan apabila menggunakan katalog manual, pengguna/pustakawan hanya dapat akses melalui tiga pendekatan yaitu judul, pengarang, dan subyek (Hermawan 2009, 54) Sistem informasi perpustakaan digunakan untuk memudahkan para pustakawan dalam mengorganisir dan memberikan layanan bahan pustaka yang dimilikinya serta memudahkan pengguna untuk mencari bahan pustaka dibutuhkan. Pembuatan sistem informasi perpustakaan sangat diperlukan pada semua perpustakaan baik yang menggunakan pelayanan tertutup, maupun pelayanan terbuka. Sekalipun dalam sistem pelayanan terbuka pengguna dapat masuk ke ruang penyimpanan koleksi untuk mencari dan menemukan sendiri bahan pustaka yang di butuhkan, namun keberadaan sebuah sistem informasi perpustakaan sangat diperlukan karena pengguna perpustakaan dapat langsung mengetahui status keberadaan bahan pustaka yang diinginkan. Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa sistem informasi perpustakaan adalah sistem yang digunakan dalam perpustakaan untuk menjembatani proses-proses yang ada dalam perpustakaan baik itu yang bersifat manajerial maupun operasional, serta menjembatani antara pustakawan sebagai pengelola perpustakaan dengan pengguna.sistem informasi perpustakaan harus mampu menyediakan setidaknya 4 modul utama yaitu modul keanggotaan, modul katalogisasi, modul sirkulasi dan modul OPAC. Menurut Prasetyo (2011, 2-4) dalam sistem informasi manajemen perpustakaan (SIMPUS) membutuhkan sejumlah tatap muka untuk melakukan pengolahan data mulai dari entry data pengarang, buku, koleksi, anggota, pegawai, proses peminjaman, pengembalian beserta denda. Beberapa interface tersebut adalah sebagai berikut : 1. Data pengarang Data yag diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus. 2. Data buku 9

7 Data yang diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus 3. Data koleksi Data yang diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus 4. Data anggota Data yang diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus 5. Data pegawai Data yang diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus 6. Proses peminjaman Data yang diolah meliputi entri peminjaman, pembatalan peminjaman, batas peminjaman. 7. Proses pengembalian Data yang diolah meliputi pengembalian buku, denda keterlambatan pengembalian 8. Data peminjaman oleh anggota Laporan peminjaman oleh anggota.tiap anggota dapat melakukan login untuk melihat history peminjaman buku oleh anggota, buku yang belum dikembalikan beserta denda jika terlambat. 9. Data peminjaman oleh pegawai Pegawai dapat melihat transaksi peminjaman yang dilakukan oleh pegawai tersebut, buku mana saja yang dipinjam pada saat pegawai tersebut bertugas. 10. Buku yang dipinjam History yang dimiliki oleh sebuah buku pernah dipinjam oleh anggota yang mana saja. 11. Rekapitulasi Peminjaman Dalam satu periode ( 1 minggu atau 1 bulan ) dapat dibuatkan rekapitulasi jumlah peminjaman buku diperpustakaan. Dapat dikelompokkan berdasarkan judul buku, pegawai yang melayani peminjaman, pengarang buku yang dipinjam. Dalam sistem informasi perpustakaan pada umumnya menyediakan fitur fitur untuk mempermudah manajemen suatu perpustakaan. Fitur fitur tersebut adalah : 10

8 1. Modul Data Induk Anggota Manajemen Data Induk Anggota, meliputi: fitur pengelolaan data anggota dilengkapi dengan pengaturan Klasifikasi dan Status Anggota. Fasilitas add/edit/delete tersedia pada data induk ini, dan di-support dengan Barcode Reader/Scanner untuk mempercepat operasionalisasi ke depannya. 2. Modul Data Induk Pustaka Manajemen Data Induk Buku dan Inventaris, meliputi: fitur pengelolaan Data Buku hingga Data Inventaris. Informasi detil setiap buku/inventaris seperti: Judul Buku, Tajuk/Subyek, Penulis, Penerbit, Kategori/Kelompok Buku hingga setting status untuk data Inventaris Buku (fisik), seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku. 3. Modul Transaksi Pustaka Transaksi Buku dengan Barcode Scanner/Reader. Dukungan fasilitas Barcode Reader akan dirasakan manfaatnya saat proses transaksi pustaka. Kegiatan peminjaman, pengembalian, perpanjangan hingga pendataan status buku rusak/hilang serta jumlah denda, dapat menjadi lebih cepat dan akurat dengan fasilitas barcode tersebut. 4. Modul Cetak Cetak Kartu Anggota Perpustakaan/Katalog/Barcode.Selain fasilitas cetak kartu-kartu tersebut, juga terdapat menu cetak untuk semua laporan yang terdapat dalam Sistem Informasi Perpustakaan ini. 5. Modul Konfigurasi Transaksi dan Sistem Konfigurasi Transaksi dan Konfigurasi Sistem, meliputi: konfigurasi data umum perpustakaan dan data transaksi (jml maks. buku dipinjam, lama peminjaman, denda, maks. perpanjangan, masa berlaku kartu anggota, setting 11

9 hari libur, hingga konfigurasi dashboard pengumuman pada halaman index SIMPERPUS. Juga terdapat konfigurasi User/Group User dan Hak Akses User. 6. Modul Pelaporan dan Statistik Modul pelaporan dan statistik terdiri dari : a. Laporan Anggota b. Laporan Inventaris Buku c. Laporan Peminjaman d. Laporan Pengembalian e. Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan f. Laporan Denda Per Periode g. Laporan Buku Hilang/Rusak, dll. 2.3 Evaluasi Kualitas Perangkat Lunak Pengertian Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak pengambil keputusanuntuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan (Arikunto 2002, 36). Roznovski (2001, 4) juga memaparkan evaluasi sebagai setiap usaha atau proses dalam menentukan nilai. Secara khusus evaluasi atau penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan. Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa evaluasi sebuah perangkat lunak sangat perlu dilakukan untuk menilai kualitas sebuah perangkat lunak dengan tujuan tidak hanya menemukan kesalahan namun 12

10 dapat juga untuk mengetahui sejauhmana kualitas perangkat lunak yang dibuat dapat dijalankan oleh pengguna Evaluasi kualitas perangkat lunak Menurut McCall seperti yang dikutip oleh Hariyanto (2008, 35) menyebutkan bahwa evaluasi sistem informasi dapat dilakukan dengan mengetahui kualitas perangkat lunak berdasarkan ISO ISO 9126 mengidentifikasi enam karakteristik kualitas perangkat lunak utama yaitu: 1. Functionality: kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi fungsi produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan pengguna. Fungsionalitas perangkat lunak mempunyai 5 sub-karakteristik, yaitu : a. Suitability: Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna; b. Accuracy: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan; c. Security: Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data; d. Interoperabilitas: Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu; e. Compliance: Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku. 2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level performansi. Reliability atau keandalan perangkat lunak mempunyai 3 subkarakteristik, yaitu : a. Maturity: Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak; b. Fault tolerance: Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak; 13

11 c. Recoverability: Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak. 3. Efficiency: kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. Efesiensi perangkat lunak memiliki 2 sub-karakteristik, yaitu : a. Time behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya; b. Resource behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan 4. Maintainability: kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan perangkat lunak. Maintanability memiliki 4 sub-karakteristik, yaitu : a. Analyzability: Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan; b. Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu; c. Stability: Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak; d. Testability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain 5. Portability: kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. Portability memiliki 4 subkarakteristik, yaitu : a. Adaptability: Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda; b. Instalability: Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda; 14

12 c. Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya d. Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya 6. Usability: kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat lunak. Usability perangkat lunak memiliki 3 sub-karakteristik, yaitu : a. Understandibility: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami; b. Operabilitas: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan; c. Attractiveness: Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna Penelitian ini hanya menggunakan karakteristik perangkat lunak usability karena karakteristik tersebut memiliki seperangkat kriteria yang relevan untuk menguji penggunaan aplikasi INLIS di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. 2.4 Sistem Informasi Perpustakaan INLIS Pengertian INLIS Dalam LaporanModul Aplikasi Komputer Perpustakaan Indonesian Integrated Library Information System (2006, 2-6) disebutkan bahwa INLIS merupakan program aplikasi perpustakaan yang menggunakan IndoMARC yang merupakan turunan dari USMARC, berbasis web dan bebas pakai (freeware). Aplikasi ini merupakan pengembangan dari aplikasi automosi perpustakaan yang sebelumnya bernama Qalis, karena Qalis masih banyak keterbatasan dan perlu perbaikan sehingga lahirlah INLIS.INLIS merupakan sistem informasi perpustakaan terpadu, yaitu sebuah sistem berbasis teknologi informasi yang didesain dan dikembangkan untuk mendukung pelaksanaan tugas subtantif dan administratif perpustakaan, khususnya di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.Yang merupakan sebuah sistem aplikasi perpustakaan yang terintegrasi 15

13 dalam mendukung operasionalisasi perpustakaan seperti pengadaan, pengelolahan, dan sirkulasi serta fungsi manajerial dalam bentuk laporan-laporan yang mempermudah pengambilan keputusan dibidang perpustakaan dalam melakukan tindakan yang diperlukan dalam mengelola perpustakaannya. INLIS pada awalnya dirancang dan dikembangkan khusus untuk kepentingan pembangunan pangkalan data Katalog Induk Nasional (Union Catalog) yang lengkap yang dapat diakses melalui internet secara cepat dan mudah oleh pengguna perpustakaan di manapun.penerapan teknologi informasi perpustakaan di Indonesia yang masih sangat heterogen dan melihat bahwa INLIS sendiri dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan berbagai tugas di perpustakaan, maka INLIS dikembangkan menjadi sebuah sistem perpustakaan yang lebih komprehensif dan terpadu. INLIS sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola berbagai basisdata bibliografis dan mengorganisasikan jaringan kerja sama antar perpustakaan, maka penerapan format standar dalam struktur data bibliografisnya merupakan syarat mutlak. Oleh karenanya, fasilitas pengembangan basisdata bibliografis yang disediakan dalam INLIS dikembangkan dengan mengacu kepada INDOMARC.INDOMARC sendiri diadopsi dari USMARC (United State Machine Readable Catalog) dan MARC, standar pengkatalogan terbacakan mesin yang digunakan dalam lingkup internasional. Penerapan MARC akan sangat mendukung upaya Perpustakaan Nasional dalam membangun berbagai basis data nasional (national databases) untuk kepentingan seluruh perpustakaan yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Untuk itu kajian yang berkesinambungan terhadap sistem informasi berbasis MARC, yang perkembangannya sangat dinamis, akan sangat membantu Perpustakaan Nasional dalam pengembangan pangkalan data berstandar dan dapat dimanfaatkan dalam lingkup internasional. 16

14 2.4.2 Modul dalam INLIS INLIS Lite merupakan rangkaian modul sistem informasi perpustakaan yang dibagi menjadi 2 (dua) bagian,yaitu modul untuk digunakan oleh pengguna dan modul untuk Administrasi. Pengertian pengguna adalah orang atau petugas perpustakaan yang bertugas mengelola data perpustakaan dan Administrasi adalah petugas yang membantu user memelihara sistem, konfigurasi setting pada aplikasi dan lain-lain. Modul yang bisa digunakan oleh Pengguna, terdiri dari : 1. Modul Akuisisi 2. Modul Katalog 3. Modul Keanggotaan 4. Modul Sirkulasi 5. Modul Laporan Dan Modul Administrasi terdiri dari : 1. Penyetelan hak akses 2. Penyetelan Pengguna 3. Penyetelan Parameter Sistem informasi INLIS terdiri dari 5 Modul Utama, yaitu : 1. Modul Akuisisi (Acquisition) 2. Modul Pengkatalogan (Cataloging) 3. Modul Penelusuran (OPAC) 4. Modul Sirkulasi (Circulation) 5. Modul Keanggotaan (Patron) Modul Akuisisi Buku buku yang ada di perpustakaan semuanya harus diproses Akuisi terlebih dahulu.akuisisi ini bisa dilakukan dari hasil pengadaan perpustakaan itu sendiri yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya dengan pembelian langsung, hibah atau sumbangan. 17

15 Dalam melakukan akuisisi, tahap awal adalah melakukan penyetelan data. Ada beberapa setting master data yang harus dilakukan pada modul Akuisisi, yaitu : 1. Penyetelan Rekanan 2. Penyetelan Kategori Koleksi 3. Penyetelan Sumber Koleksi 4. Penyetelan Media Koleksi 5. Penyetelan Lokasi 6. Penyetelan Nomor Induk Semua menu tersebut dimaksudkan untuk menyimpan data yang sering digunakan.untuk semua menu penyetelan ini, pengguna bisa melakukan tambah data, hapus data, dan juga ubah data Modul Pengkatalogan (Cataloging Modul) Dalam modul pengkatalogan terdapat dua fasilitas, yaitu fasilitas Bibliography Record (Cantuman Bibliografi) dan Fasilitas Authority Format (File Kendali). Bibliography Record adalah fasilitas untuk memasukkan data katalog. Authority format mempunyai fitur untuk membangun dan memelihara File Kendali (Authority File) untuk lima jenis Tajuk (headings), mencakup : 1. File Kendali untuk Tajuk Pengarang (Author Headings) 2. File Kendali untuk Tajuk Subjek (Subject Headings) 3. File Kendali Tajuk Nama Badan Korporasi (Corporate Body Name Headings) 4. File Kendali Tajuk Nama Geografis (Geographic Name Headings) 5. File Kendali Tajuk Nama Pertemuan (Meeting Name Headings). File kendali berisi daftar tajuk yang digunakan dan tajuk yang tidak boleh digunakan. File kendali juga harus dapat menunjukkan keterkaitan antara tajuktajuk yang sejenis. 18

16 Dengan mengacu kepada File Kendali, seorang pengkatalog dapat memilih tajuk yang sesuai dan benar untuk bahan pustaka yang dibuatkan katalognya dan dapat menunjukkan kepada pengguna tajuk-tajuk yang mungkin dapat dijadikan sebagai alternatif dalam penelusuran. Daftar tajuk yang boleh dan tidak boleh dipakai akan terus berkembang. Oleh karenanya, diperlukan fasilitas yang memungkinkan pustakawan untuk memelihara file kendali (menambah, menghapus, membuat link dalam daftar tajuk yang boleh dan tidak boleh dipakai). Sebagaimana halnya data bibliografis, MARC juga menyediakan format standar untuk pembuatan file kendali Modul Sarana Penelusuran atau OPAC (Online Public Catalog) Modul Sarana Penelusuran merupakan sebuah sistem temu kembali informasi (information retreival system), yaitu sarana bagi pengguna perpustakaan untuk menelusur (searching) bahan pustaka yang diperlukannya dengan melakukan kegiatan temu kembali informasi (information retreival) melalui data bibliografis (katalog, indeks, dan sebagainya.) yang mewakili koleksi sebuah perpustakaan. Pada umumnya, pengguna OPAC dapat dikategorikan ke dalam kelompok: Pengguna Pemula (Novice User) dan Pengguna Ahli (Advanced User), oleh karenanya diterapkan teknik penelusuran yang bervariasi dalam sistem dan temu kembali informasi ini. Penelusuran berdasarkan tajuk dapat dilakukan dengan merujuk tiga (3) jenis Tajuk (headings) yang dijadikan dasar penelusuran, yaitu: judul, pengarang, dan subjek. Melalui penelusuran model ini, pengguna dapat meminta sistem untuk mencari informasi yang diperlukan berdasarkan Tajuk tertentu ke dalam ruas (field) tertentu saja. Sebagai contoh, bila pengguna meminta sistem untuk memanggil (retreive) bahan pustaka dengan subjek Politik, maka sistem akan mencari ke ruas-ruas yang berisi tajuk subjek untuk memanggil dan menampilkannya di layar dalam bentuk daftar tajuk subjek yang dijajarkan secara alfabetis dan diawali dengan kata politik. 19

17 Modul Sirkulasi (Circulation Modul) Dalam modul ini meliputi fungsi-fungsi : 1. Pelaporan statistik keanggotaan, misalnya: jumlah transaksi pendaftaran dan perpanjangan keanggotaan per tahun; Frekuensi keaktifan anggota; statistik anggota berdasarkan jenis keanggotaan, gender, wilayah domisili, dan sebagainya. 2. Pemeliharaan data aset koleksi, misalnya: Koleksi apa saja yang dipunyai, tahun terbit, jumlah eksemplar yang dipunyai, kondisi fisik koleksi, lokasi penyimpanan, dan lain-lain. 3. Status keberadaan koleksi, misalnya: Jumlah koleksi, jumlah yang dipinjam berapa, jumlah yang ada di perpustakaan, status tanggal pengembalian, dan lain-lain. 4. Transaksi peminjaman, pengembalian, perpanjangan pinjaman oleh anggota. 5. Proses peminjaman oleh perpustakaan lainnya (interlibrary loan) 6. Pencatatan denda keterlambatan pengembalian 7. Mencatat anggota yang terlambat mengembalikan, alasan keterlambatan, jumlah denda yang dikenakan disesuaikan dengan jenis koleksi yang dipinjam. 8. Pencatatan status kondisi fisik saat dikembalikan. 9. Pelaporan statistik sirkulasi, misalnya: jumlah transaksi peminjaman per tahun, frekuensi keterpakaian setiap bahan pustaka, subjek yang paling banyak diminati; keterpakaian per judul, dan sebagainya Modul Keanggotaan (Patron Modul) Dalam modul keanggotaan ini terdapat fungsi-fungsi : 1. Penyediaan fasilitas pembangunan basisdata Anggota Perpustakaan, yang memuat informasi tentang Nama, alamat, pekerjaan, status, nomor telpon, dan lain-lain. 2. Administrasi Keanggotaan 20

18 3. Mencatat transaksi pendaftaran, tanggal awal masuk menjadi anggota, masa akhir berlakunya keanggotaan, perpanjangan masa keanggotaan, dan sebagainya. 4. Jenis Keanggotaan 5. Mencatat jenis anggota (Umum, Mahasiswa, Perusahaan) berikut fasilitas yang bisa digunakan dan pembatasan yang diterapkan untuk masingmasing jenis anggota. 6. Profil Keanggotaan 7. Mencatat keaktifan anggota, mencatat prilaku anggota dalam menggunakan fasilitas perpustakaan, misalnya: berapa kali terlambat dalam mengembalikan buku, pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilakukan, dan sebagainya. Saat ini baru 4 modul yang telah digunakan, yaitu modul pengkatalogan, modul penelusuran, modul sirkulasi dan modul keanggotaan.walaupun merupakan sistem informasi yang terintegrasi, namun modul-modul dalam aplikasi INLIS diciptakan untuk bisa berdiri sendiri-sendiri (standalone). 21

KUALITAS PERANGKAT LUNAK. Ni Wayan Sumartini Saraswati

KUALITAS PERANGKAT LUNAK. Ni Wayan Sumartini Saraswati KUALITAS PERANGKAT LUNAK Ni Wayan Sumartini Saraswati DEFINISI DARI IEEE The Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan kualitassebagai the degree to which a system, component

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menguraikan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan teori yang digunakan sebagai landasan teoritis penelitian. Tinjauan pustaka dibagi menjadi enam bagian yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

Teknologi Informasi Perpustakaan

Teknologi Informasi Perpustakaan REFORMASI BIROKRASI Teknologi Informasi Perpustakaan (e library) Berbicara mengenai teknologi informasi tidak terlepas dari pandangan seseorang akan seperangkat alat-alat komputer yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Automasi Perpustakaan Bilal (2002) menyatakan bahwa automasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang peruntukukan bagi masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Perpustakaan Terintegrasi Sistem Perpustakaan Terintregasi merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi,

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS APLIKASI INTEGRATED LIBRARY INFORMATION SYSTEM (INLIS) BAGI PELAKSANAAN TUGAS KEPUSTAKAWANAN DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

EVALUASI KUALITAS APLIKASI INTEGRATED LIBRARY INFORMATION SYSTEM (INLIS) BAGI PELAKSANAAN TUGAS KEPUSTAKAWANAN DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI EVALUASI KUALITAS APLIKASI INTEGRATED LIBRARY INFORMATION SYSTEM (INLIS) BAGI PELAKSANAAN TUGAS KEPUSTAKAWANAN DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI NURHADISAPUTRA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Gambaran Umum Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 3.1.1 Sejarah Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Perpustakaan umum merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Peranan perpustakaan sekolah sangatlah penting untuk membantu warga sekolah memperoleh sumber informasi yang mereka butuhkan untuk bahan mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2005, 234) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

PROFIL SIPUS. (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman

PROFIL SIPUS. (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman PROFIL SIPUS (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman Disampaikan Pada: PELATIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN, 2008 Deskripsi Umum Sistem Sistem Informasi Perpustakaan

Lebih terperinci

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

AUTOMASI PERPUSTAKAAN A. Pendahuluan AUTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak. Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Angket Penelitian. Identifikasi Kebutuhan sistem Automasi Perpustakaan Pada

LAMPIRAN Angket Penelitian. Identifikasi Kebutuhan sistem Automasi Perpustakaan Pada LAMPIRAN Angket Penelitian Identifikasi Kebutuhan sistem Automasi Perpustakaan Pada Perpustakaan Institut Agama Islam negeri (IAIN) Sulthan Thaha Saifuddin jambi Nama Pegawai Bagian : : Petunjuk: Berilah

Lebih terperinci

BAB I 1. PENDAHULUAN. dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh,

BAB I 1. PENDAHULUAN. dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh, BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini, dukungan teknologi informasi turut serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh, memungkinkan terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini kebutuhan akan teknologi informasi terutama pada sebuah sistem aplikasi sangatlah penting bagi suatu lembaga pengelola informasi. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Eksistensi teknologi mulai merambah seluruh sisi kehidupan, tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Eksistensi teknologi mulai merambah seluruh sisi kehidupan, tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksistensi teknologi mulai merambah seluruh sisi kehidupan, tidak terkecuali perpustakaan. Sebagai bagian dari masyarakat, perpustakaan perlu mengikuti dinamika yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIPUS) PANDUAN BAGI OPERATOR. Disampaikan oleh: Rasiman

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIPUS) PANDUAN BAGI OPERATOR. Disampaikan oleh: Rasiman SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIPUS) PANDUAN BAGI OPERATOR Disampaikan oleh: Rasiman PADA PELATIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN, 2008 DAFTAR ISI 1. Tentang SIPUS...

Lebih terperinci

Modul VI BIBLIOGRAFI

Modul VI BIBLIOGRAFI Modul VI FORMAT STANDAR DATA BIBLIOGRAFI Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat membuat deskripsi bibliografi bahan pustaka berdasarkan standar format MARC dan Dublin

Lebih terperinci

1. Persiapan. Pita magnetik (magnetic tape)

1. Persiapan. Pita magnetik (magnetic tape) Panduan Praktis Transaksi Peminjaman, Perpanjangan Peminjaman, dan Pengembalian Koleksi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan peminjaman dan pengembalian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM AUTHORITY CONTROL TERINTEGRASI DALAM PROSES BISNIS PERPUSTAKAAN

PENGEMBANGAN SISTEM AUTHORITY CONTROL TERINTEGRASI DALAM PROSES BISNIS PERPUSTAKAAN PENGEMBANGAN SISTEM AUTHORITY CONTROL TERINTEGRASI DALAM PROSES BISNIS PERPUSTAKAAN Triani Rahmawati 1, Kudang Boro Seminar 2, Janti G. Sudjana 3 1 Mahasiswa Pascasarjana IPB Program Studi Magister Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo- BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang mengenai pengembangan sistem informasi ini, rumusan masalah yang ditangani oleh aplikasi ini, tujuan, pembahasan, ruang lingkup kajian,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source Digilib Versi Rumah Cerdas Intikom Perpustakaan POLTEKKES Surakarta lebih memilih menggunakan Aplikasi

Lebih terperinci

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Publish 2016 OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi Senayan Library Management System (SLiMS) merupakan salah satu sistem automasi perpustakaan yang bersifat open source atau gratis. SLiMS merupakan peraih INAICTA

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN Pembuatan perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan setiap awal tahun akademik : 1 Menyusun rencana kebijakan Ketua/ Sekretaris Program Studi

Lebih terperinci

MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS

MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS Nama SIPISIS sebagai software untuk pengelolaan sistem otomasi perpustakaan sudah banyak dikenal oleh kalangan pustakawan di Indonesia sejak pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu Instansi.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu Instansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem komputerisasi telah merambah di dunia pendidikan. Teknologi Informasi berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu Instansi. Penggunaannya tidak hanya sebagai

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan tahapan penting dalam otomasi perpustakaan.

Lebih terperinci

BAB 5. PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN

BAB 5. PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN 64 BAB 5. PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN Uji Coba hasil penelitian aplikasi diperlukan untuk mengetahui keakuratan dari aplikasi yang telah dibangun. Uji Coba hasil penelitian aplikasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Organisasi 3.1.1 Profil Organisasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia didirikan pada tahun 1989 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989. Pada pasal

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN. SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (Pengguna Admin Unit Kerja) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi

BUKU PANDUAN. SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (Pengguna Admin Unit Kerja) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (Pengguna Admin Unit Kerja) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014 DAFTAR ISI BUKU PANDUAN...1

Lebih terperinci

PROGRAM APLIKASI INLISLITE VERSI 3 SEBAGAI PILIHAN SARANA OTOMASI PERPUSTAKAAN

PROGRAM APLIKASI INLISLITE VERSI 3 SEBAGAI PILIHAN SARANA OTOMASI PERPUSTAKAAN PROGRAM APLIKASI INLISLITE VERSI 3 SEBAGAI PILIHAN SARANA OTOMASI PERPUSTAKAAN DAN INTEROPERABILITAS ANTAR PERPUSTAKAAN Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 (Disampaikan pada acara Lokakarya Interoperabilitas

Lebih terperinci

Perbedaan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi

Perbedaan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi Perbedaan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi Oleh : SITI JAMILLAH Setiap perusahaan senantiasa melakukan pengembangan terhadap sistemnya untuk memperbaiki sistem yang lama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi baik tercetak maupun terekam, dan mengelolanya secara sistematis

Lebih terperinci

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM PENGEMBANGAN/PENERAPAN SISTEM INFORMASI

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM PENGEMBANGAN/PENERAPAN SISTEM INFORMASI URGENSI MAINTAINABILITY DALAM PENGEMBANGAN/PENERAPAN SISTEM INFORMASI Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Lisha Luthfiana Fajri P056131402.45 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan harus memiliki strategi yang tepat sebagai penyedia informasi agar

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan harus memiliki strategi yang tepat sebagai penyedia informasi agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Di era globalisai ini yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi informasi peran perpustakaan terasa semakin penting. Hal tersebut membuat perpustakaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, dalam bahasa jerman

BAB II LANDASAN TEORI. perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, dalam bahasa jerman 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata pustaka, artinya buku atau kitab. Dalam bahasa inggris disebut library. Istilah ini berasal dari kata Latin liber atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat dalam era globalisasi pada saat ini telah memasuki berbagai aspek semua bidang kehidupan,

Lebih terperinci

DATABASE PERPUSTAKAAN

DATABASE PERPUSTAKAAN DATABASE PERPUSTAKAAN Oleh : Ubudiyah Setiawati PENDAHULUAN Perpustakaan perguruan tinggi bagian dari fasilitas yang sifatnya terbuka bagi civitas akademik, bahkan perpustakaan yang berstatus sebagai perpustakaan

Lebih terperinci

Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Program aplikasi INLISLite versi 3 dirancang agar dapat disesuaikan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sistem automasi perpustakaan sering disebut dengan sistem perpustakaan terintegrasi (Integrated Library System) sering juga diistilahkan dengan penggunaan teknologi

Lebih terperinci

MANUAL OTOMIGEN X 2.0. Daftar Isi

MANUAL OTOMIGEN X 2.0. Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi...0 1. PENDAHULUAN...2 1.1 Otomigen X...2 1.2 Struktur Manual...3 1.3 Spesifikasi Otomigen X 2.0...3 1.4 Tipe User...3 2. User Guide...5 2.1 Home...5 2.2 Frequently Ask Question (FAQ)...8

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan metodologi tentang pembangunan aplikasi mobile Online Public Access Catalog (OPAC). 1.1.

Lebih terperinci

TUGAS UJIAN INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

TUGAS UJIAN INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TUGAS UJIAN INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UJIAN AKHIR TRIWULAN (TAKE HOME) URGENSI MAINTAINABILITY DARI SUATU SOFTWARE Oleh: Soetjie Poernama Sari P056101301.45 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian (Sugiyono, 2003). Penelitian ini

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kuliah Kerja PUSDOKINFO merupakan salah satu usaha nyata dalam meningkatkan penguasaan ilmu bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Ilmu perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Form Menu Utama Gambar 5.1 Form Menu Utama Form menu utama ini merupakan form utama untuk memanggil seluruh form lainnya. Melalui form ini, aplikasi perpustakaan ini dijalankan.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan umum merupakan salah satu pusat informasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi utama yaitu menghimpun, memelihara, melestarikan, mengolah dan menyajikan

Lebih terperinci

Evaluasi Penerapan ERP pada Sistem Informasi Penjualan Properti berdasarkan ISO 9126

Evaluasi Penerapan ERP pada Sistem Informasi Penjualan Properti berdasarkan ISO 9126 Evaluasi Penerapan ERP pada Sistem Informasi Penjualan Properti berdasarkan ISO 9126 Nurizal Dwi Priandani, Indra Ekaristio P., Yonas Asmara, Afrizal Aditya, Indra Dwi Cahyana, Jesicha Dwi Ayu M., Sri

Lebih terperinci

USER MANUAL INLIS LITE

USER MANUAL INLIS LITE PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA USER MANUAL INLIS LITE (Integrated Library Information System) Copyright 2015 All Right Reserved PERPUSTAKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

untuk dioperasikan. Dalam implementasi Aplikasi Pengolahan Data Perpustakaan SMP N 24

untuk dioperasikan. Dalam implementasi Aplikasi Pengolahan Data Perpustakaan SMP N 24 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Aplikasi Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakan sistem supaya dapat siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi Aplikasi Pengolahan Data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kurikulum sekolah. kreativitas dan imajinasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. kurikulum sekolah. kreativitas dan imajinasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau bagian sebuah gedung atau gedung itu sendiri yang dipergunakan untuk kegiatan penyimpanan dan peminjaman koleksi dan terbitan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ARSITEKTUR DAN OTOMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO

RANCANG BANGUN ARSITEKTUR DAN OTOMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO RANCANG BANGUN ARSITEKTUR DAN OTOMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO Muhammad Nadzirin Anshari Nur 1, Mustarum Musaruddin 2, Jumadil Nangi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Layanan Koleksi Deposit BPAD DIY. INLISLITE diaplikasikan di bagian Deposit dan Sirkulasi karena sudah

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Layanan Koleksi Deposit BPAD DIY. INLISLITE diaplikasikan di bagian Deposit dan Sirkulasi karena sudah digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Proses Entri Data Buku Dengan Program INLISLITE Pada Bagian Layanan Koleksi Deposit BPAD DIY Program INLISLITE di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY

Lebih terperinci

PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI DAN SIRKULASI BERBASIS SLiMS. By Dian Kristyanto. Library Consultant in CV. Selembar Papyrus

PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI DAN SIRKULASI BERBASIS SLiMS. By Dian Kristyanto. Library Consultant in CV. Selembar Papyrus PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI DAN SIRKULASI BERBASIS SLiMS By Dian Kristyanto Library Consultant in CV. Selembar Papyrus DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 2 BAB 2 PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI... 3 2.1 Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara beraktivitas pada organisasi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal

BAB III LANDASAN TEORI. Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Perpustakaan Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Perpustakaan artinya kitab, buku. Dalam Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal dari

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ratih Adnyana Putri 1, I Putu Suhartika 2, Richard Togaranta Ginting 3 Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Uji Validitas dan Reliabilitas

LAMPIRAN. Lampiran 1 Uji Validitas dan Reliabilitas LAMPIRAN Hasil interpretasi data kuesioner Lampiran 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Rs Understadibilitas Portabilitas attractiveness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 17 18 19 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... 2 TERMINOLOGI... 9 MEMULAI APLIKASI KELUAR DARI APLIKASI GANTI PASSWORD History Aktifitas... 14

DAFTAR ISI... 2 TERMINOLOGI... 9 MEMULAI APLIKASI KELUAR DARI APLIKASI GANTI PASSWORD History Aktifitas... 14 Revisi 13 Juni 2016 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 TERMINOLOGI... 9 MEMULAI APLIKASI... 10 MEMULAI APLIKASI... 10 KELUAR DARI APLIKASI... 13 GANTI PASSWORD... 13 History

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X Susetya Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim 51 Surabaya Universitas X mempunyai sebuah sub bagian

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH Oleh: Emi Tri Mulyani, S.Sos Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Perpustakaan pada Yayasan Pendidikan Visi Misi

Pembuatan Sistem Perpustakaan pada Yayasan Pendidikan Visi Misi Pembuatan Sistem Perpustakaan pada Yayasan Pendidikan Visi Misi Silvia Rostianingsih, Arlinah Imam Rahardjo, Yulia, Athika Cornelia Gunawan Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra silvia@peter.petra.ac.id,

Lebih terperinci

Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan

Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan Oleh : LELY EMILIYANA, S.Sos. NIP : 19750101 200112 2 002 POLITEKNIK NEGERI MEDAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya ICTM (Information &communication technology and management) yang semakin pesat, memungkinkan berbagai pihak menggunakan teknologi informasi dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Revisi Panduan : 24 Maret 2015 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1. Persiapan Untuk dapat melakukan pemasukan data bibliografi dan

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengelolaan Data Anggota Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktis Pengelolaan Data Anggota Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktis Pengelolaan Data Anggota Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan pengelolaan data anggota adalah bagian dari pelayanan perpustakaan.

Lebih terperinci

1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi

1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan: Abstrak: Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi Perpustakaan Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan, dimulai dari perpustakaan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan SMA N 14 Surabaya dibutuhkan: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan SMA N 14 Surabaya dibutuhkan: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Untuk dapat menjalankan aplikasi sistem informasi sirkulasi pelayanan perpustakaan SMA N 14 Surabaya dibutuhkan: 5.1.1 Software Pendukung 1.

Lebih terperinci

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses PERPUSTAKAAN PTA MAKASSAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Hal : 2 Revisi ke : Tgl. Efektif : Modul : Pengolahan Bahan Pustaka Tujuan : Melakukan proses pengkatalogan buku Ruang lingkup : Buku baru untuk diproses

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN Pusat Layanan Teknologi Fakultas Teknik U niversitas D iponegoro Sem arang 2 Latar Belakang Perguruan tinggi, sebagai suatu lembaga, perlu mengetahui tingkat produktivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sistem Automasi Perpustakaan 2. 1.1 Pengertian Sistem Automasi Perpustakaan Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer di perpustakaan bukanlah merupakan suatu fenomena

Lebih terperinci

USER MANUAL INLIS LITE

USER MANUAL INLIS LITE PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA USER MANUAL INLIS LITE (Integrated Library Information System Lite Versi 3 PHP Open Source) Revisi 30 Mei 2016 Copyright

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia semakin besar dan kompleks, baik yang ditimbulkan oleh dinamika internal maupun

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA 1.Sistem AutomasiPerpustakaanINLIS a. PenerapanSistem Automasi Perpustakaan b. Fitur-fiturdanModulKerjaSistemINLIS c. Evaluasi Sistem memakai teknikevaluasi TAM 33 LAMPIRAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN PADA SMK NEGERI 1 DEMAK

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN PADA SMK NEGERI 1 DEMAK SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN PADA SMK NEGERI 1 DEMAK Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telpon (0291) 681024

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Teknologi menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Teknologi menjadi pilihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dalam bidang informasi berkembang sangat pesat dan merambah hampir ke semua sektor kehidupan manusia. Mulai dari hiburan, komunikasi, kesehatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap yang dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Tahapan dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap yang dapat dilihat pada gambar 2. 3.1.1 Tahap Identifikasi Gambar 3. 1 Model Pengembangan Digunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam bahasa Inggris, Perpustakaan (library) berasal dari bahasa latin yaitu liber

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam bahasa Inggris, Perpustakaan (library) berasal dari bahasa latin yaitu liber 19 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perpustakaan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perpustakaan artinya kitab,buku. Dalam bahasa Inggris, Perpustakaan (library) berasal dari bahasa latin yaitu liber atau libri,

Lebih terperinci

TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010

TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 Kegagalan tahapan analisis akan mengakibatkan kegagalan seluruh sistem yang dibangun Tahapan Analisis merupakan tahapan

Lebih terperinci

Otomasi Perpustakaan dan Penggunaan CDS/ISIS 1

Otomasi Perpustakaan dan Penggunaan CDS/ISIS 1 Otomasi Perpustakaan dan Penggunaan CDS/ISIS 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 Pendahuluan Informasi merupakan sumberdaya yang strategis sepanjang hidup kita. Sebagai negara yang sedang membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan adalah suatu hal yang penting dalam kemajuan sebuah bangsa, karena pendidikan pada saat ini sudah dapat di sebut sebagai kebutuhan pokok bagi bangsa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Studi Kelayakan Studi Kelayakan merupakan tahapan awal dari penelitian mengenai rancangan sistem informasi pengawasan bibliografis di Perpustakaan Nasional

Lebih terperinci

MANUAL BOOK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH

MANUAL BOOK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH MANUAL BOOK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH Keterangan Software Sistem Informasi Manajemen Sekolah Versi Kla 2.15.1 Web Demo : http://simsekolah.cmsloka.com User Level : 1. Administrator Username dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji

Lebih terperinci

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Bagian utama dari siklus hidup perangkat lunak adalah periode operasional, biasanya berlangsung selama 5 sampai 10 tahun, meskipun beberapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu progaram yaitu menganalisis sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 22 SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2001 1 Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Imam Suroso, Msc (CS) Kelas : R-50 PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE Disusun Oleh : Artadi Nugraha P056121791.50 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara-TPSDP USU-Perpustakaan

Universitas Sumatera Utara-TPSDP USU-Perpustakaan 1 Laporan Pelaksanaan Magang di Bidang Automasi Pelayanan (Sirkulasi) Pada Perpustakaan Universitas Indonesia 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang

Lebih terperinci