LAPORAN HASIL HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN HASIL HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 LAPORAN HASIL HASIL PENELITIAN METODE STUDENT CENTERED-CLASSROOM ASSESSMENT (SCCA) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS GUNA MENDUKUNG PERINTISAN KELAS INTERNASIONAL DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN AGUSTINA GINTING,S.S NIDN: Dibiayai : DIPA 2012 Politeknik Negeri Medan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi KementrianPendidikan dan Kebudayaan Nomor Kontrak : 95/PL.5.2/PM/2012 Tanggal Kontrak : 15 Oktober 2012 POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2011

2 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Penelitian : Metode Student Centered Classroom Assessment (SCCA) Pada Pembelajaran Bahasa Inggris Guna Mendukung Perintisan Kelas Internasional Di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan 2. Bidang Penelitian : Humaniora 3. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Agustina Ginting, S.S. b. Jenis Kelamin : Perempuan c. NIP : d. Disiplin Ilmu : Bahasa Inggris e. Pangkat / Golongan : Penata Tk 1 / IIIc f. Jabatan : : Lektor g. Program Studi/Jurusan : Teknik Elektro h. Alamat : Jl. Almamater Nomor 1 Medan i. Telepon /Faks/ / j. Alamat Rumah : Jl Nusa Indah Gg Dahlia No 9 Asam Kumbang Medan k. Telepon/Faks/ l. Biaya Penelitian : Rp ,- (tiga juta rupiah) m. Sumber Dana : DIPA 2012 Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Elektro, Medan, 20 Mei 2012 Ketua Pelaksana, Ir. Rina Anugrahwaty, M.T. Agustina Ginting, S.S NIP: NIP: Menyetujui Direktur, Ketua UPPM, M. Syahruddin, M.T., M.T. Ir. Ashuri, M.T NIP: NIP:

3 KATA PENGANTAR Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terlaksananya penelitian ini tepat waktunya. Kegiatan ini merupakan salah satu Tri Darma Perguruan tinggi yang telah diprogramkan oleh unit Penelitian dn Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Medan. Tujuan dari kegiatan ini adalah transfer ilmu dan teknologi kepada masyarakat. Pada kegiatan penelitian ini peneliti melakukan penelitian yaitu mengadakan Metode Student Centered-Classroom Assessment (SCCA) Pada Pembelajaran Bahasa Inggris Guna Mendukung Perintisan Kelas Internasioanl Di Jurusan Teknik Elekto Politeknik Negeri Medan Penelitian ini dapat dilaksanakan berkat bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kpeneliti menyampaikan terima kasih kepada: 1. Politeknik Negeri Medan melalui UPPM 2. Direktur Politeknik beserta Pudir dan jajarannya 3. Ketua dan staf UPPM 4. Mahasiswa/i kelas Internasional di Jurusan Teknik Elektro Polmed 5. Semua pihak yang telah memberikan masukan dan pendapatnya demi terlaksanya penelitian dengan baik dan benar Peneliti menyadari dalam melaksanakan penelitian ini masih terdapat kekurangan, karenanya diharapkan saran dan kritik membangun, agar penelitian selanjutnya nantinya menjadi lebih baik. Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Medan, Desember 2012 Peneliti Agustina Ginting, S.S., M. Hum.

4 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan perangkat yang dibutuhkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan model pembelajaran metode student-centered classroom assessmen (SCCA). Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen dengan mengambil tempat di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan, pada semester ganjil Tahun Ajaran 2011/2012. Pengambilan data awal dilakukan dengan cara memberikan pre-test di awal perkuliahan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal Bahasa Inggris terhadap dua elas peserta perkuliahan Bahasa Inggris sebanyak 100 mahasiswa. Selanjutnya selama perkuliahan berlangsung, terhadap kelompok eksperimen diterapkan metode pembelajaran Bahasa Inggris dengan metode SCCA, sedangkan pada kelompok kontrol diterapkan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilaksanakan selama satu semester. Hasil analisis pre-test menunjukkan bahwa: 1) tidak ada perbedaan kemampuan awal Bahasa Ingris antara kelompek eksperimen dengan kelompok kontrol, 2) sebagian besar mahasiswa peserta perkuliahan Bahasa Inggris baik kelompok eksperimen maupun kelompok masih lemah dalam penguasaan tenses dan reading comprehension. Setelah diberikan perlakuan metode SCCA terhadap kelompok eksperimen dan diberikan post-test dalam bentuk ujian akhir semester selajutnya hasilnya dibandingkan, maka diperoleh kesipulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan Bahasa Inggris pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode SCCA saja belum Cukup untuk lebih mengefektifkan pembelajaran Bahasa Inggris. Kata kunci: Metode Student-Centered Classroom Assessment SCCA

5 DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... ii iii iv v vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB 1 : PENDAHULUAN... 1 BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA... 3 BAB 3 : METODE PENELITIAN... 8 BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA... 18

6 DAFTAR TABEL Nilai Hasil Pre Test Kelompok Kontrol dan Ekperimen Nilai Hasil Post Test Kelompok Kontrol dan ekperimen... 13

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Biodata Peneliti Lampiran 2 : Susunan Tim Peneliti Lampiran 3 : Riwayat Pendidikan Pengalaman Pendidikan Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat... 21

8 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendiddikan di Indonesia saat ini yaitu sistem pendididkan wajib Sekolah Dasar (SD)selama enam tahun, diikuti pendididkan Sekolah Lanjutan Pertama (SMP) selama tiga tahun serta tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), setelah lulus para calon mahasiswa/i bebas memilih ke jenjang perguruan tinggi seperti ke universitas, institut maupun akademi pendidikan tinggi lainnya. Usaha untuk memenuhi tuntutan tenaga kerja terampil siap pakai, pemerintah Indonesia telah mendirikan suatu unit pendidika kejuruan non gelar D III, yaitu Politeknik. Sistem pendidikan Politeknik dirancang untuk memenuhi tuntutan industri karena jalur yang ditempuhnya adalah jalur profesi, buka jalur akademis seperti perguruan tinggi pada umumnya. Politeknik Negeri Medan telah dan sedang melakukan berbagai persiapan menuju world class university (wcu). Persiapan tersebut diantaranya dengan memilih beberapa program studi di masing-masing jurusan untuk mulai mengimplementasikan pembelajaran beberapa mata kuliah dengan menggunakan dua bahasa (bi-lingual) yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.Salah satu jurusan yang terpilih dalam hal ini adalah Jurusan Teknik Elektro. Implementasi pembelajaran dengan menggunaka dua bahasa yang telah dilaksanakan di prodi Teknik Komputer (Computer Enginering/CE ternyata masih menemui sejumlah kendala yang mendasar. Kendala-kendala tersebut diantaranya adalah fasilitas perpustakaan yang masih belum memadai dan tingkat kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa yang masih rendah. Keterbatasan bahasa ini berakibat pada kesulitan mahasiswa dalam memahami isi referensi berbahasa Inggris dan terlebih-lebih mengikuti perkuliahan dengan dua bahasa pengantar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Menurut Stiggins (2000) salah satu kunci keberhasilan dari suatu proses pembelajaran adalah manakala pengajar tidak hanya cukup dengan meyakini bahwa semua peserta didik mampu belajar, tetapi harus benar-benar berkeinginan bahwa setiap peserta didiknya termotivasi dan tertantang untuk sukses. Oleh karena itu setiap bentuk penilaian oleh pengajar di kelas harus dijadikan sebagai sarana belajar (assessment for learning) bukan semata-mata penilaian hasil pembelajaran (assessment of learning). Menurut Djemari (2008) peningkatan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui pelaksanaan proses penilaianb yang holistik dan terpadu dengan proses pembelajaran. Penggunaan hasil-hasil penilaian sebagai sarana belajar membutuhkan keterampilan pengajar dalam menyusun instrumen penilaian yang terintegrasi

9 dengan 3 materi pembelajaran. Salah satu bentuk pembelajaran yang mengintegrasikan proses penilaian dengan materi pembelajaran adalah metode pembelajaran yang menjalankan penilaian kelas yang berorientasi kepada siswa (student-centered classroom assessment/scca). Pada model pembelajaran ini mahasiswa dari awal perkuliahan diberikan sejumlah kompetensi yang harus dikuasai. Selanjutnya selama perkuliahan ada sejumlah pengukuran secara bertahap untuk memonitor setiap pencapaian tahapan kompetensi. Pada model pembelajaran ini sangat ditekankan adanya umpan balik konstruktif dan kemampuan penilaian diri (self assessment) pada diri mahasiswa. Umpan balik konstruktif adalah pemberian sejumlah catatan (verbal/tertulis) oleh pengajar berdasarkan hasil penilaian formatif yang dijadikan sebagai acuan oleh mahasiswa untuk memperbaiki diri. Penilaian diri adalah suatu proses refleksi pada diri mahasiswa sebagai langkah awal proses perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Dua hal pokok inilah yang menjadi inti dari proses integrasi antara proses pembelajaran dengan proses penilaian dalam pembelajaran yang menggunakan metode SCCA. Sumber belajar dalam pembelajaran Bahasa Inggris saat ini sangat mudah diperoleh melalui internet. Hal ini akan sangat mendukung mahasiswa dalam proses refleksi dan sesuai dengan metode SCCA. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian yang mampu menghasilkan prosedur pembelajaran dengan metode SCCA yang mengintegrasikan antara proses penilaian dan materi pembelajaran untuk meningkatkan pencapaian hasil pembelajaran Rumusan Masalah 1. Metode SCCA Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Apakah proses pembelajaran dengan metode SCCA lebih baik daripada metode pengajaran conversation? 2. Apakah ada perbedaan antara proses pembelajaran dengan proses penilaian? Pengembanan metode SCCA pada suatu proses pembelajaran berdasarkan teori pembelajar (siswa/mahasiswa) adalah sebagai pelaku utama dan pusat rujukan dalam menentukan bentuk-bentuk pembelajaran. Pengajar (guru/dosen) dan fasilitas mengikuti dan melayani kebutuhan pembelajar. Oleh karena itu antara proses pembelajaran dengan proses penilaian harus integratif, saling mendukung dan saling melengkapi. Menurut McGourty (1998: 355), hasil-hasil penilaian harus digunakan sebagai upaya perbaikan secara berkelanjutan (results from assessment process need to be applied for continuous improvement of student learning outcomes and program effectivness).

10 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Student Centered Student Centered adalah proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered adalah proses pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa, Santro CK (2008). Dengan metode diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku dan metode ini dosen berperans ebagai pembibimbing. Dalam proses pembeljaran student centered siswa akan memperoleh kesempatan untuk memfasilitasi dan untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka memperoleh pemahaman yang mendalam (deep learning), dan pada akhirnya meningkatkan mutu kualitas siswa tersebut. Peran guru dalam pembelajaran berbasis student centered ini bergeser yang semula menjadi pengajar (lecture) berubah menjadi fasilitator. Fasislitaor adalah orang yang memberikan fasilitas. Dalam hal ini adalah memfasilitasi proses pembelajaran siswa. Dosen menjadi mitra pembelajaran yang berfungsebagai pendamping (guide on the side). Proses yang berpusat pada siswa (student centered) adalah proses pembelajaran yang fokus pada murid. Dengan metode ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Dan metode ini guru berperan sebagai pembimbing. Rogers (1983) student centered merupakan hasil dari transisi perpindahan kekuatan dalam proses pembelajaran dari kekuatan dosen sebagai pakar menjadi kekuatan mahasiswa sebagai pembelajar. Perubahan ini terjadi setelah banyak harapan untuk meodifikasi atmosfir pembelajaran yang menyebabkan mahasiswa menjadi pasif, bosan dan resisten. Kember (1997) SCCA sebuah proses pembelajaran yang menekankan mahasiswa sebagai pembangun pengetahuan, sedangkan yang lain adalah dosen sebagai agen yang memberikan pengetahuan. Harden dan Crosby (2000) SCCA menekankan pada mahasiswa sebagai pembelajar dan apa yang dilakukan mahasiswa untuk sukses dalam belajar dibanding apa yang dilakukan oleh guru. Dari berbagai definisi tersebut dapat dipahami bahwa SCCA adalah suatu model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat proses belajar. Model pembelajaran ini berbeda dari model belajara Instructor-Centered Learning yang menekankan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid yang relatif bersikap pasif dalam menerapkan konsep SCCA peserta didik diharapakn peserta aktif dan mandiri dalam proses belajanya yang bertanggung jawab dan berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya menemukan sumber sumber informasi untuk dapat menjawab

11 kebutuhannya, membangun serta mempresentasekan pengetahuannya berdasakan kebutuhan serta sumber sumber yang ditemukannya. Dalam batas batas tertentu mahasiswa dapat meilih sendiri apa yang akan dipelajarinya Perubahan Sikap dan Peranan Dosen Dalam konsep belajar SCCA, dosen memainkan peranan utama dalam mentrasfer ilmu pengetahuan peserta didiknya. Dosen harus mempersiapkan materi selengkap mungkin, menerangkan secara searah. Mahasiswa akan menerima secara pasif materi yang akan diberikan dengan mencatat dan menghapal. Dengan demikian sumber belajar utama adalah dosen. Dengan menerapkan konsep SCCA, sebagian beban yang mempersiapkan serta mengkomunikasikan materi berpindah ke mahasiswa yang harus pula berperan secara aktif. Dosen bukan lagi tokoh sentral yang tahu segalanya. Tidak berarti bahwa tugas dosen menjadi lebih ringan atau tidak lagi penting. Dosen tetap memainkan peran utama dalam proses belajar.melalui berbagai metode seperti diskusi, pembahasan masalah-masalah nyata, proyek bersama, belajar secara kooperatif, serta tugas-tugas mandiri, dosen tetap dituntut sebagai motivator, dinamisator dan fasilitator, yang membimbing, mendorong, serta mengarahkan peserta didik Perubahan Metode Belajar Jika seorang berfikir bahwa ia sedang bersenang-senang ketika ia sedang belajar, makla ia akan lupa bahwa ia sedang belajar dan dengan sedirinya akan menikmati dan mendapatkan banyak manfaat (Burns, 1997). Ungkapan ini meruoakan ungkapan yang sering terlupakan oleh pendidik. Penerapan kedisiplinan dengan cara yang salah, kurikulum standar dan sebagainya yang membuat anak didik tidak memiliki pilihan sendiritentunya akan membuat peserta didik merasa sedang bersenang-senang, karena tidak sesuai dengan apa yang disukainya. Beberapa metode belajar yang mengacu pada belajar secara alamiah dan mengacu pada keunikan individu yang perlu dikembangkan adalah collaborative learning, problem based learning, portofolio, team project, resource based learning. Metode-metode ini menekankan pada-hal seperti kerjasama tim, diskusi,jawabanjawaban terbuka, interaktivitas, mengerjakan proyek nyata bukan hanya menghapal, serta belajar untuk belajar, buka hanya memperoleh ilmu pengetahuan dan sebagainya.

12 Pengidentifikasian Metode Penilaian Pada tahap ini sejumlah tujuan dari proses pembelajaran digali melalui berbagai sumber dan pihak-pihak pemangku kempentingan. Dengan Demikian tujuan pembelajaran dapat disebutkan secara eksplisi, sehingga bentukbentuk luarannya dapat secara mudah untuk dapat diukur (measurable) dan dilihat (observable). Dengan adanya tujuan dan bentuk-bentuk luaran yang terperinci, maka strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dapat ditentukan. Pada tahap ini sejumlah metode penilaian baik dari metode konvensional maupun non konvensional dikaji untuk selanjutnya dipilih sesuai dengan bentuk-bentuk luaran yang ingin diukur. Pada pembelajaran Bahasa Inggris, bentuk-bentuk luarannya diantaranya adalah keterampilan mahasiswa dalam memahami teks referensi berbahasa Inggris dan menulis teks dalam Bahasa Inggris serta berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris. Proses pemilihan metode penilaian ini melibatkan sejumlah pihak dari ahli pembelajaran bahasa Inggris dan ahli penilaian Pengembangan Proses Penilaian Tahap pengembangan proses penilaian bertujuan untuk menyusun langkahlangkah proses penilaian. Langkah-langkah tersebut meliputi penyusunan instrumen penilaian, penyelenggaraan kegiatan penilaian, memilih teknik pengolahan hasil penilaian dan penyusunan format laporan hasil penilaian Penerapan Proses Penilaian Pada tahap ini, berdasarkan hasil-hasil tahap sebelumnya proses penilaian dijalankan. Diikuti dengan kegiatan pengolahan hasil penilaian dan penyusunan rekomendasi untuk perbaikan proses pembelajaran maupun umpan balik kepada mahasiswa. Secara lebih rinci tahap penerapan ini dijelaskan pada bagian yang berkenaan dengan strategi pelaksanaan SCCA Strategi Pelaksanaan SCCA Menurut Stiggins (2000), pada abad 21 ini luaran (outcomes) dari proses pembelajaran di perguruan tinggi meliputi: pengetahuan, rasionalitas, keterampilan dan afektif. Oleh karena itu proses penilaian kelas harus mencakup lima prinsip, yaitu: 1) Penilaian kelas hendaknya menjelaskan kepada siswa tentang luaran yang ingin diperoleh,

13 2) penilaian hendaknya menyediakan informasi untuk siswa, orang tua, guru, pimpinan sekolah dan komunitas pengambil keputusan, 3) penilaian hendaknya menjadi motivator bagi siswa, 4) penilaian hendaknya menjadi penyaring siswa untuk mengikuti atau tidak mengikuti suatu program, dan 5) penilaian hendaknya menjadi dasar untuk menjalankan evaluasi. Agar supaya penilaian kelas benar-benar berorientasi kepada mahasiswa (student-centered classroom assessment), maka pelaksaan SCCA harus mencakup kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut: 1. Observasi (pengamatan) terdiri atas pengamatan perilaku mahasiswa dan dosen: pada awal dan selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat yang ditugaskan khusus selama proses pembelajaran. 2. Tugas (job) untuk diselesaikan oleh mahasiswa. Pada tahap ini dosen memberikan tugas (job) kepada mahasiswa untuk diselesaikan di kelas. Hasil pekerjaan ini dijadikan sebagai dasar dalam memberikan umpan balik. 3. Penilaian diri, yaitu kepada mahasiswa diberikan kesempatan untuk menilai diri mereka sendiri selama proses pembelajaran. 4. Umpan balik Di samping mengembangkan instrumen yang telah disebutkan Di atas, dikembangkan juga kriteria penilaian (KP), rubrik penskoran (RP). Hubungan antar komponen model SCCA disusun berdasarkan model AfL yang dikembangkan oleh Mansyur (2009) dan dapat dilihat pada gambar berikut, Model SCCA Panduan Tugas / Job PD Observasi KP RP Dosen Mahasiswa Umpan Balik Gambar 1. Komponen Utama Model SCCA

14 Keterangan gambar: Tugas (Job) PD Observasi = Tugas (job) terdiri atas Kriteria Penilaian (KP) dan Rubrik Penskoran (RP) = Penilaian diri = Observasi, terdiri atas observasi terhadap dosen dan mahasiswa

15 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan diruang kelas El 1A sampai dengan El 1D, jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan, Tingkat 1 Tahun Ajaran 2012/2013. Alasan untuk memilih lokasi ini adalah sebagai berikut : a. Belum pernah dilakukan penelitian yang sejenis dilokasi tersebut b. Berdasarkan latar belakang penelitian, perlu adanya penelitian ini untuk meningkatkan kelompok kerja mahasiswa pada pembelajaran Bahasa Inggris Rancangan Penelitian Kuesioner dibentuk sedemikian rupa, sehingga dapat diungkapkan masalah-masalah yang menyangkut tentang SCCA. Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kelas yang melakukan intervensi pada suatu kelompok participan. Untuk mengetahui keberhasilan intervensi, dilakukan pemeriksaan sebelum dan setelah intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penelaran praktik sosial mereka. Adapun menurut Cohen (1994), penelitian tinakan adalah intervensi dalam dunia nyata serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari intervensi tersebut. Pendapat lain tentang penelitian tindakan dikemukakan oleh Burns (1999), yang menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerjasama para pebneliti dan praktisi. Menurut Elliot (1982), penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya. Dari penjelasan diatas yang menjadi pengertian dari penelitian tindakan kelas adalah proses. Penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran sesuatu pengetahuan sesuai dengan bidang penelitian bahasa, sehingga penelitian ini berusaha mencari fakta fkata baru yang menyangkut tentang student centre. Penelitian ini dilajukan pada mahasiswa jurusan Teknik Elektro di semester I yang sedang berlangsung populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Teknik Elektro semester I/awal dan mengambil sampel berjumlah 100 mahasiswa.

16 Materi ajar akan sedikit banyak berpengaruh pada proses pembelajaran. Sebagaimana pada belajar bahasa lainnya, belajar Bahasa Inggris menuntut adanya kemampuan pada aspek pemahaman, keterampilan, keberanian dan kejelian. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, mahasiswa diarahkan untuk menguasai kemampuan berbahasa baik secara lisan (aktif) maupun tertulis (pasif). Ada penekanan penekanan penguasaan keterampilan yang berbeda ketika seseorang ingin mahir dalam memahami teks berbahasa Inggris dibandingkan ketika seseorang ingin lancar dalam percakapan. Untuk dapat memahami bacaan berbahasa Inggris, seseorang minimal harus memiliki perbendaharaan kata yang cukup, memahami jenis dan fungsi kata/struktur kalimat dan tata bahasa. Menurut Adjat Sakri (1985: 12) proses menerjemahkan melalui tiga tahap: 1). Memahami keseluruhan teks, 2). Memahami bagian, 3). Mengupas isi alenia demi alenia. Kemampuan berbahasa secara verbal dituntut untuk menguasai keterampilan lainnya, yaitu dalam menangkap materi pembicaraan (listening) dan dalam mengucapkan (pronounciation). Pada setiap proses belajar yang menuntut keterampilan, mensyaratkan adanya latihan-latihan yang cukup untuk mengantarkan peserta belajar menguasai keterampilan tersebut. Semakin sering latihan-latihan yang dilakukan dan dalam waktu yang lama akan semakin tinggi tingkat penguasaannya. Hal ini dikarenakan belajar keterampilan membutuhkan penguasaan materi pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.pendidikan keterampilan (skill) termasuk dalam jenis pendidikan kejuruan (vocational education) yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan di bidang tertentu. Menurut Prosser yang dikutip oleh Sarbiran (2002: 12) menyatakan bahwa paling tidak ada 4 prinsip, jika suatu proses pendidikan kejuruan dapat berjalan secara optimal. Di antaranya adalah jika tugas-tugas yang diberikan selama proses belajar sesuai/ memiliki kesamaan dengan keterampilan yang dibutuhkan di lapangan atau dunia kerja. Oleh karena itu pokok-pokok bahasan pada mata kuliah Bahasa Inggris telah disusun sedemikian rupa untuk dapat mengantarkan mahasiswa memiliki tingkat keterampilan yang cukup sebagai bekal selama duduk di bangku kuliah khususnya untuk mengikuti perkuliahan dalam dua bahasa. Pokok-pokok bahasan mata kuliah Bahasa Inggris Teknik di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin diarahkan pada dua kemampuan pokok, yaitu : 1). Mampu memahami teks-teks berbahasa Inggris di bidang keteknikan 2). Mampu melakukan komunikasi secara tertulis dengan baik dan benar dalam Bahasa Inggris. Secara garis besar materi perkuliahan terdiri atas: a. Introduction: The role of English as an instrument b. Words and numbers; parts of speech and how to use a dictionary c. Sentences and Tenses

17 d. Reading Comprehention: Identifying the main and supporting ideas; Getting the meaning from the contexts (manuals; instructions; graphs; and tables); Understanding references/textbooks f. Writing I (Describing: position, movement and action) g. Writing II (Describing processes; cause and reason) h. Listening 3.3. Populasi Dan Sampel Populasi Populasi peneletian ini adalah mahasiswa semester 1, jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan Tahun Ajaran 2011/2012, yang berjumlah 100 mahasiswa Sampel 3. Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 40 mahasiswa, yaitu 10 mahasiswa dari El 1A, 10 mahasiswa dari El 1B, 10 mahasiswa dari El 1C dan 10 mahasiswa dari El 1D 3.4. Pelaksnaan Penelitian Waktu Dan Lama Tindakan Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan. Tindakan penelitian selama 4 minggu untuk 1 kali siklus Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada setiap siklus atau putaran dilakukan 4 kegiatan pokok yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Prosedur penellitian setiap siklus dijelaskan dibawah ini Siklus 1 Pada siklus 1 ini difokuskan pada upaya untuk melihat kemampuan mahasiswa sebelum diberikan tindakan. Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun soal soal yang akan diberikan dan merancang indikator hasil kemampuan mereka dengan memberikan tes awal (pre test). Penilaian test menggunakan rumus

18 Nilai Perolehan Nilai Maksimal X Siklus 2 Pada siklus 2 difokuskan pada kegiatan untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam metode student centered. Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun pinstrumen penelitian yaitu test perkembangan kemajuan. Test tersebut memiliki beberapa langkah seperti : memaparkan metode student center, memberikan contoh contoh didalam melakukan metode tersebut, membuat pertanyaan, memberi test, dan akhirnya peneliti mengumpulkan hasil instrumen test hasil responden. Pada tahap observasi siklus 2, peneliti memantau responden pada proses belajar mengajar pada saat diberikan tindakan. Responden mengikuti setiap prosedur tindakan dengan serius dan antusias Siklus 3 Pada siklus 3 difokuskan pada kegiatan untuk melihat kemampuan akhir dari metode student center yang dilakukan pada tindakan kelas Analisis Data Setelah semua data dikumpulkan hasil nilai dijumlahkan dan selanjutnya ditentukan frekuensi akumulatifnya kedalam presentase distribusi dan di rata ratakan untuk melihat apakah ada perbedaan rata rata (Mean) ketiga test yang diberikan. Ada 2 data yang dikumpulkan yaitu : 1. A. Data yang diperoleh dari nilai menyusun kalimat dan pasif B. Menterjemhakan kalimat bahasa inggris kedalam bahasa indonesia C. Menterjemahkan kalimat bahasa indonesia kedalam bahasa inggris, pada mahasiswa semester 1 (EL 1A, B, C, D), Jurusan Teknik Elektro T.A. 2011/2012 yang diberi tindakan Metode Student Centered 2. Pengumpulan data pada mahasiswa yang diberi tindakan 3.6. Pengolahan Data Untuk mengolah data dilakukan perhitungan statistik Paired-Samples T test dengan menggunakan software SPSS versi 17 untuk melihat korelasi, mean dan signifikan kemampuan dari metode student centered pada mahasiswa Teknik Elektro semester A data diolah untuk melihat korelasi mean dan signifikan kemampuan metode student centered yang tidak diberi tindakan.

19 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil Penilaian Awal (Pre-Test) Setelah dilakukan pengambilan data, dan diolah pengambila data tersebut maka diperoleh beberapa faktor penyebab timbulnya kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa. Berikut ini akan dibahas beberapa masalah yang timbul dalam penelitian ini, seta yang ada hubungannya dengan penyusunan kalimat aktif dan pasif, menterjemahkan kalimat dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia serta sebaliknya, yaitu menterjemahkan kalimat dari bahasa Inhasadonesia ke bahasa Inggris. Pengambilan data penilaian awal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dari kelompok eksperimen (34 mahasiswa) dan kelompok kontrol (37 mahasiswa) pada saat mereka baru memulai perkuliahan Bahasa Inggris (pertemuan ke-2). Instrumen yang digunakan adalah berupa tes isian terbuka. Instrumen ini terdiri atas tiga jenis soal, yaitu: 1) menyusun kalimat aktif dan pasif dengan beberapa tenses, 2) menterjemahkan kalimat dalam Bahasa Inggris kedalam Bahasa Indonesia, 3) menterjemahkan kalimat dalam Bahasa Indonesi kedalam Bahasa Inggris. Skor total hasil penilaian pre-test secara deskriptif dapat dilihat pada gambar di bawah ini, Gambar 2. Nilai Hasil Pre-Test Kelompok Kontrol dan Eksperimen

20 Pada Gambar 2 di atas terlihat bahwa skor rata-rata pre-test kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa kelompok kontrol sebesar 41,1 dan skor rata-rata nilai mahasiswa kelompok eksperimen sebesar 43,5. b. Hasil Penilaian Akhir (Post-Test) Pengambilan data penilaian akhir ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada akhir perkuliahan Bahasa Inggris melalui ujian akhir semester (UAS). Instrumen yang digunakan terdiri atas enam bagian dalam bentuk soal yang berbeda (Soal UAS terlampir). Bagian A berbentuk soal pilihan benar/salah dengan muatan reading comprehension. Bagian B berbentuk essay dengan instruksi menyusun kalimat berbentuk aktif dan pasif. Bagian C berbentuk essay dengan instruksi menyusun kalimat kompleks. Bagian D berbentuk essay dengan instruksi menguraikan kalimat komplek menjadi kalimat sederhana. Bagian E berbentuk essay dengan instruksi menterjemahkan dan bagian F berbentuk essay dengan instruksi membuat deskripsi suatu obyek. Hasil penilaian pada akhir perlakuan (post-test) ditunjukkan pada tabel berikut ini. Gambar 3. Nilai Hasil Post-Test Kelompok Kontrol dan Eksperimen

21 Pada Gambar 3 di atas terlihat bahwa skor rata-rata keseluruhan soal post-test dengan skor maksimal 10. Skor rata-rata jawaban bagian A yang diperoleh kelompok kontrol sebesar 7,3 dan skor rata-rata jawaban kelompok eksperimen sebesar 6,9. Skor rata-rata jawaban bagian B kelompok kontrol sebesar 7,8 dan skor rata-rata mahasiswa kelompok eksperimen sebesar 6,9. Skor rata-rata jawaban bagian C kelompok kontrol sebesar 3,2 dan skor rata-rata mahasiswa kelompok eksperimen sebesar 1,8. Skor rata-rata jawaban bagian D kelompok kontrol sebesar 5,4 dan skor rata-rata mahasiswa kelompok eksperimen sebesar 4,9. Skor rata-rata jawaban bagian E kelompok kontrol sebesar 4,9 dan skor rata-rata mahasiswa kelompok eksperimen sebesar 3,7. Skor rata-rata jawaban bagian F kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebesar 2,4. Adapun Skor rata-rata total jawaban kelompok kontrol sebesar 5,2 dan skor ratarata mahasiswa kelompok eksperimen sebesar 4,4. 1. Pembahasan a. Kemampuan Reading Comprehension Skor rata-rata hasil penilaian aspek reading comprehension (dengan skor 7,3 dan 6,9) menunjukkan tingkat penguasaan yang sudah baik. Namun demikian jika dibandingkan kemampuan mahasiswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, keduanya relatif sama. Hal ini menunjukan bahwa perlakuan dengan metode SCCA belum efektif dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam aspek reading comprehension. Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebabnya antara lain, 1) kurangnya praktik secara mandiri oleh mahasiswa, karena keterbatasan waktu di kelas dengan jumlah mahasiswa yang besar (36 orang), sehingga kurang terlatih terutama dalam memupuk perbendaharaan kata (vocabalary) 2) Umpan balik yang diberikan dosen kepada mahasiswa kurang efektif dalam mendorong mahasiswa untuk memperbaiki diri.

22 b. Pemahaman Tenses Skor rata-rata hasil penilaian aspek pemahaman tenses (dengan skor 7,8 dan 6,9) menunjukkan tingkat penguasaan yang sudah baik. Kesulitan utama yang dihadapi mahasiswa dalam belajar Bahasa Inggris adalah berubahubahnya struktur kalimat. Bahasa Inggris akibat perubahan waktu aktivitas. Terutama perubahan kata kerja yang termasuk kelompok tidak beraturan (irregular verb). Hal ini disebabkan antara lain, 1). kurangnya praktik, sehingga apa yang sudah dipelajari sewaktu di SMK/SMA terlupakan, 2). model evaluasi hasil belajar yang sering berupa tes obyektif (pilihan ganda), sehingga mahasiswa cenderung mengandalkan pengetahuan (ingatan) yang cenderung mudah hilang.pada penelitian ini ada jenis tenses yang rata-rata mahasiswa menguasai dengan baik, yaitu Present Tense. Lebih tepatnya lagi adalah dalam hal menuliskan kalimat aktif dalam bentuk Present Tense. Dalam penelitian ini mahasiswa dilatih untuk menuliskan kalimat-kalimat dalam dalam berbagai tenses sekaligus dan karyanya dijadikan portofolio yang dievaluasi disertai komentar-komentar perbaikan. Penyebab lain yang sering membuat mahasiswa frustasi dalam belajar Bahasa Inggris adalah kemampuan dalam mengidentifikasi jenis kata (parts of speech). Hal ini berakibat pada kesulitan dalam memahami isi teks. Keluhan yang sering muncul adalah mereka sudah mendapat arti kata per kata dari kamus, tetapi tetap saja sulit mendapatkan pemahaman dari teks yang telah diterjemahkan. Untuk mengatasi permasalahan ini, dalam penelitian ini mahasiswa dilatih menuliskan contoh kalimat dengan perubahan kata-kata berdasarkan jenisnya. Contoh, mahasiswa diminta membuat kalimat dengan kata sifat wide dirubah menjadi kalimat dengan kata benda width dan membuat kalimat dengan kata kerja widen. Mahasiswa sering mengalami kesulitan dalam menuliskan bentuk kalimat pasif. Salah satu penyebabnya adalah kekurangfahaman mereka dalam mengidentifikasi mana subyek dan obyek dalam suatu kalimat dan perubahan atau penambahan to be. Apalagi jika kalimat itu cukup panjang (compound sentences atau complex senternces). Untuk membantu mahasiswa mengatasi permasalahan ini, pada penelitian ini mahasiswa dilatih untuk membuat kalimat pasif dalam berbagai tenses sekaligus. c. Pembentukan Kalimat Sederhana Skor hasil penilaian pada aspek kemampuan menguraikan kalimat kompleks menjadi kalimat sederhana pada mahasiswa kelompok kontrol sebesar 3,2 dan pada kelompok eksperimen 1,8. Hasil ini menunjukkan tingkat kemampuan yang paling rendah, jika dibandingkan dengan kemampuan pada aspek yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa masih sangat kesulitan dalam mengidentifikasi subyek, predikat dan obyek dari suatu

23 kalimat yang kompleks, yaitu kalimat yang terdiri atas kalimat induk dan anak kalimat. kemampuan yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa masih kesulitan dalam menterjemahkan. Kelemahan dalam menterjemahkan ini terutama pada kemampuan mengidentifikasi jenis kata. Para mahasiswa masih kesulitan menemukan subyek (pelaku), predikat (aktivitas) dan obyek. Walaupun di kelas sudah diberikan latihan dan telah diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah, akan tetapi hal ini masih belum cukup. Hasil ini juga menunjukkan belum efektifnya penerapan model SCCA dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, khususnya kemampuan dalam menterjemahkan.

24 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan, di antaranya adalah: 1. Diantaranya keenam jenis soal dalam UAS, kemampuan mahasiswa dalam membuat kalimat berbahasa Inggris dalam berbagai tenses merupakan kemampuan yang paling baik. Kelemahan yang masih terlihat cukup menonjol adalah terlihat pada kemampuan menulis dalam bentuk kalimat pasif. 2. Kemampuan menyusun kalimat kompleks dan membuat deskripsi tentang suatu obyek merupakan kemampuan mahasiswa yang paling rendah. 3. Model pembelajaran Bahasa Inggris dengan metode SCCA belum memberikan sumbangan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam Bahasa Inggris ketika pembelajaran baru berjalan setengah semester Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang bisa menjadi manfaat bagi upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris dan juga untuk penelitian-penelitian di waktu mendatang, di antaranya adalah: 1. Dalam pengajaran Bahasa Inggris hendaknya mahasiswa didorong terus untuk berlatih secara mandiri dalam belajar dengan cara menuliskan jawaban-jawaban dengan sempurna. 2. Dalam penggunaan metode SCCA, hendaknya dosen sesering mungkin memberikan evaluasi dan saran konstruktif terhadap jawaban/unjuk kerja mahasiswa.

25 DAFTAR PUSTAKA Adjat Sakri, 1985, Ihwal Menerjemahkan, Bandung: Penerbit ITB Mansyur. (2009). Pengembangan Model AfL pada Pembelajaran Matematika di SMP. Disertasi. UNY McGourty, J. (1998), Developing a comprehensif assessment program for engineering education, Journal of Engineering Education, Vol 87, No. 4. Proquest Education Journal Olina, Z. dan Sullivan, H.J., 2002, Effects of classroom evaluation strategies on student achievement and attitudes, Educatiional Technology, Research and Development, Vo. 50, No. 3. Pp Diambil Pada 2 Februari 2007 dari Popham, W.J.. (1995). Classroom assessment: what teachers need to know, Boston- USA: Ally and Bacon Rochmat Wahab. (2010). Pidato Rektor: Peran Universitas Negeri Yogyakarta dalam pengembangan pendidikan karakter menuju world class university. Yogyakarta Stiggins, R.J. (2000). Student-centered Classroom Assessment, diambil pada 1 Maret 2010 dari Sugiyono, 2005, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta Tyner, T.E., 1987, College Writing Basics: A Progressive Approach, Bemont-California: Wadsworth Publishing Company

26 Lampiran 1 Biodata penulis Agustina Ginting. Lahir di Medan 18 Agustus Menyelesaikan pendidikan S1 pada Tahun 1996 di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Methodist Indonesia di Medan, dan S2 dari Program Pasca Sarjana pada Prodi Linguistik di Universitas Sumatera Utara. Sejak tahun 1999 hingga saat ini menjadi tenaga pengajar di prodi Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan. Beberapa penilitian yang relevan diantaranya 1. Penggunaan Tensi Present Tense pada karangan mahasiswa teknik elektronika semester 2 T.A. 2009/ Kemampuan bahasa inggris jurusan teknik elektro politeknik negeri medan tahun Identitas Diri 1 Nama Lengkap Agustina Ginting, S.S. 2 Jabatan Fungsional Penata 3 Jabatan Struktural Lektor 4 NIP/NIDN / Tempat dan Tanggal Medan, Lahir 6 Alamat Rumah Jl. Nusa Indah Gg. Dahlia No. 9 Asam Kumbang Medan 7 No. Telp / HP Alamat gintingagustina@ymail.com 9 Mata Kuliah Yang Di Ampu Bahasa Inggris Keteknikan 1 Bahssa Inggris Keteknikan 2 Bahasa Inggris Keteknikan 3 Bahasa Inggris Keteknikan 4 Lampiran 2 N O Nama NIDN Bidang Ilmu Alokasi Waktu Uraian Tugas 1 Agustina Ginting Bahasa Inggris 12 Jam / Minggu Pengambilan sampel nilai rata rata

27 Lampiran 3 Riwayat Pendidikan Jenjang Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Tahun Masuk Lulus Bidang Ilmu Nama Pembimbing Judul Skripsi / Tesis S1 S2 S3 UMI USU Bahasa dan Sastra Inggris Drs. J. Samosir The Activity of The Karonese Linguistik - Prof. Dr. Amrin Saragih Proyeksi Bahasa Batak Karo Kajian Linguistik Sistemik Fungsional Pengalaman Penelitian No Tahuin Judul Penelitian Sumber Jumlah /2010 Penggunaan Tensis Present Tense Pada Karangan Mahasiswa Teknik Elektronika DIPA Semester 2 T.A. 2009/2010 Politeknik Negeri Medan Kemampuan Berbahasa Inggris Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan Tahun 2000 DIPA

28 3. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat No Judul Tahun Dibiayai Keterangan 1 Pelatihan Menjadi Wisata (Guide) di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kec. Bahorok Kab. Langkat 2011 DIPA Ketua 2 Pengolahan Limbah Udang Menjadi Chitosan Untuk Menambah Pendapatan Masyarakat di Desa Paluh Manan Kec. Hamparan Perak Kab. Deli Serdang 2008 DIPA Angota 3 Pemanfaatan Batang Pisang (Musa Paradisiace) Menjadi Bahan Pembuatan Kertas di Desa Sambi Rejo Kec. Binjai Kab. Langkat 2009 DIPA Ketua

ABSTRAK. (Kata kunci: Metode Student-Centered Classroom Assessment, Bahasa Inggris, kuasi eksperimen, tenses, reading comprehension)

ABSTRAK. (Kata kunci: Metode Student-Centered Classroom Assessment, Bahasa Inggris, kuasi eksperimen, tenses, reading comprehension) Yth. Ibu dan METODE STUDENT CENTERED-CLASSROOM ASSESSMENT (SCCA) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS GUNA MENDUKUNG PERINTISAN KELAS INTERNASIONAL DI JUR. PEND. TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNY ABSTRAK Artikel

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL ASSESSMENT FOR LEARNING (AfL) PADA PEMBELAJARAN PROSES PEMESINAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY

IMPLEMENTASI MODEL ASSESSMENT FOR LEARNING (AfL) PADA PEMBELAJARAN PROSES PEMESINAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY IMPLEMENTASI MODEL ASSESSMENT FOR LEARNING (AfL) PADA PEMBELAJARAN PROSES PEMESINAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY Paryanto & Sudiyatno (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY) ABSTRAK

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disampaikan pendahuluan penelitian yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Suci Dahlya Narpila Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipilih adalah Penelitian Tindakan atau Classroom Action Research maksudnya adalah kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat

Lebih terperinci

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research. 1 PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII 6 SMP NEGERI 20 PEKANBARU Andita

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS IX-5 SMP NEGERI 2 TANJUNG MORAWA Tambun Purba Surel : purbatambun@yahoo.co.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT PENGARUH METODE INDUKTIF BERBANTUAN ASESMEN OTENTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR LINEAR I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Kadek Rahayu Puspadewi Program

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki. Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII TKR 1 PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL DI SMK

Lebih terperinci

E046. M. Agung Fatkhurrokhim 1, Budhi Utami 2 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2

E046. M. Agung Fatkhurrokhim 1, Budhi Utami 2 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2 E046 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA SISWA KELAS VIII-A DI MTs. MIFTAHUL HUDA JATISARI 2011/2012 M. Agung

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Harlis Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: harlisaceh@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PANDUAN. Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

PANDUAN. Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan PANDUAN HIBAH PERTUKARAN PANDUAN MAHASISWA HIBAH PGSD KREDIT MELALUI TRANSFER SPADA MELALUI INDONESIA PDITT PANDUAN Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia Direktorat Pembelajaran Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. 3, No. 2, Desember 2016 256 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Saepuloh 1, Dede Suhayat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN ARTIKEL Oleh ZULFARIDA PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU Delila Ilvi Shakti, Kamaluddin dan Muhammad Ali Delilailvi_shakti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KEMAMPUAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN KIMIA MAHASISWA CALON GURU. Abstrak

KEMAMPUAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN KIMIA MAHASISWA CALON GURU. Abstrak KEMAMPUAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN KIMIA MAHASISWA CALON GURU Nahadi 1 ( 1 Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan melalui berbagai cara. Guru sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah komunikasi dalam konteks pedagogi adalah hal yang penting karena ketika proses pembelajaran berlangsung didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa inggris, yaitu Classroom Action

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Sukarjo SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan, kab. Langkat Abstract: This research applies cooperative

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **)

PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) A. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action

Lebih terperinci

PENILAIAN PORTOFOLIO. Nuryani Y. Rustaman *FPMlPA & PPS Universitas Pendidikan Indonesia

PENILAIAN PORTOFOLIO. Nuryani Y. Rustaman *FPMlPA & PPS Universitas Pendidikan Indonesia PENILAIAN PORTOFOLIO Nuryani Y. Rustaman *FPMlPA & PPS Universitas Pendidikan Indonesia Penggunaan portofolio dalam penilaian hasil belajar sudah banyak digunakan di negara-negara lain dalam berbagai mata

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

online at https://jurnal.pascaumnaw.ac.id/index.php/ Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 84-88

online at https://jurnal.pascaumnaw.ac.id/index.php/ Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 84-88 Available online at https://jurnal.pascaumnaw.ac.id/index.php/ Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 84-88 84 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Aljabar dengan Pendekatan

Lebih terperinci

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

BAB 5. Simpulan dan Saran

BAB 5. Simpulan dan Saran BAB 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Strategi reading guide merupakan salah satu strategi belajar yang termasuk dalam metode active learning dalam rangka meningkatkan kemampuan pembaca dalam memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi pendidikan sains di Indonesia mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pemahaman tentang sains dan teknologi melalui pengembangan keterampilan berpikir, dan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan Inhar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH BUKU AJAR

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH BUKU AJAR PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH BUKU AJAR TAHUN ANGGARAN 2018 LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAS SYIAH KUALA KATA PENGANTAR Dalam rangka memotivasi dosen dalam menghasilkan

Lebih terperinci

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding. Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/scaffolding PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS DESKRIPTIF BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII 2 SMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN OLEH R

Lebih terperinci

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail dinyatakan bahwa siswa yang masuk pendidikan menengah, hampir 40 persen putus sekolah. Bahkan yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN Machful Indra Kurniawan Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo machful.indra.k@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil

Lebih terperinci

KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN

KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN Oleh Dr. Suprananto, M.Ed. (Kepala Bidang Penilaian Akademik Puspendik Balitbang Kemdikbud) Disampaikan pada Seminar

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1

Lebih terperinci

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV melalui Metode Eksperimen Pokok Bahasan Energi Panas dan Bunyi di SD Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI KUMUAT DI KELAS VIII SMP

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI KUMUAT DI KELAS VIII SMP PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI KUMUAT DI KELAS VIII SMP Sri Rahmawati SMP Negeri 4 Tanah Grogot, Jl. Raya Tanah Periuk, Tanah Grogot e-mail: srirahmawatti22@yahoo.co.id Abstract:

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah 196 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.2 April 2017, 196-201 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-c DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

MELATI ABSTRAK

MELATI ABSTRAK IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XI MA MUHAMMADIYAH KOTA BENGKULU MELATI melatijasmine87@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO

PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017 PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO Eva Dina Chairunisa, M.Pd eva_dinach@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT LED REVIEW SESSION DENGAN METODE KONVENSIONAL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT LED REVIEW SESSION DENGAN METODE KONVENSIONAL PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT LED REVIEW SESSION DENGAN METODE KONVENSIONAL SRI WAHYUNI Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Email : sriwahyuni@umsu.ac.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA Anggia Gustri Nanda 1, Wince Hendri 2,Muhammad Sahnan 1 1 Program

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar Hetty Dwi Agustin Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMPN 3 Surakarta Jl. Kartini No.18

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi membaca cepat dengan menggunakan teknik membaca skimming dan scanning dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba model, dan uji validasi model, serta pembahasan penelitian,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR Ninik Handayani Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER ninikhandayani27@gmail.com

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS 2 di SMA Negeri Arjasa Semester Genap

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Satya Widya, Vol. 32, No.2. Desember 2016: 138-143 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BAGI SISWA KELAS VIIIG SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab untuk membantu perkembangan kepribadian serta kemampuan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

Lebih terperinci

Oleh: Rupinah SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Rupinah SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek Rupinah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 91 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI MODEL PIRAMIDA DI KELAS I SDN I WATUAGUNG KECAMATAN WATULIMO TRENGGALEK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH EKO BUDIONO K4308085 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMROGRAMAN PLC ZELIO SISWA SMK NEGERI 2 KLATEN MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING STAD

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMROGRAMAN PLC ZELIO SISWA SMK NEGERI 2 KLATEN MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING STAD PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs 459 PENINGKATAN KOMPETENSI PEMROGRAMAN PLC ZELIO SISWA SMK NEGERI 2 KLATEN MATA

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kemampuan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN DALAM MELENGKAPI CERITA RUMPANG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN PAPAN BERGARIS

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN DALAM MELENGKAPI CERITA RUMPANG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN PAPAN BERGARIS Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN DALAM MELENGKAPI CERITA RUMPANG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN PAPAN BERGARIS Ida Nuryamah¹, Dede Tatang Sunarya²,

Lebih terperinci

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw 188 Nurdin SMA Negeri 3 Majene nurdin.chem@gmail.com Abstrak Penelitian ini adalah Penelitian Tidakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes. Oleh : Tomoliyus

Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes. Oleh : Tomoliyus Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes Oleh : Tomoliyus FIK UNY Abstrak Diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) penjasorkes di sekolah hendaknya dipahami tidak hanya sekedar penyesuaian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 6, No. 1, Juni 017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING Sulaiman Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SEJARAH KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 JURNAL OLEH YENI

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Oleh sebab itu, matematika dijadikan salah satu ilmu

Lebih terperinci

Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd.

Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI TAJUK RENCANA OLEH KELAS XI SMA NEGERI 21 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/ 2015 Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-31 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral Dewi Rahimah 1, Effie Efrida Muchlis 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kini, dan pendidikan berkualitas akan muncul ketika pendidikan di sekolah juga

BAB I PENDAHULUAN. kini, dan pendidikan berkualitas akan muncul ketika pendidikan di sekolah juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting dalam maju mundurnya suatu negara. Masa depan bangsa sangat bergantung pada kualitas pendidikan masa kini, dan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan

Lebih terperinci

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERMEDIA KARTU MISTERI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH SEJARAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak akan lepas dari dunia pembelajaran. Kita semua sebagai elemen di dalamnya memerlukan bahasa yang baik dan benar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan di kelas VII-C di SMP Negeri 2 Lembang, peneliti menemukan beberapa masalah pada proses pembelajaran IPS, salah satu masalah yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang I. PENDAHULUAN Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION Rahayu Dwi Palupi, Penerapan Model Belajar Group Investigation... 85 PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG DAYA TARIK, MOTIVASI, DAN AMBISI BANGSA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui

Lebih terperinci

Syamsul Maarif 1 &Noviana Desiningrum 2 1&2. Dosen STKIP Bina Isan Mandiri Surabaya

Syamsul Maarif 1 &Noviana Desiningrum 2 1&2. Dosen STKIP Bina Isan Mandiri Surabaya PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING DENGAN PENDEKATAN OUT-DOOR STUDY TERHADAP PEMAHAMAN MATA KULIAH STATISTIKA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA STKIP BINA INSAN MANDIRI SURABAYA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci