PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI"

Transkripsi

1 PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Oleh : Nurbaedah NIM: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009

2 ABSTRACT Nurbaedah. Script title the influance of role Internal Auditor for the Effectiveness of Accounting Departement Ekonomic and Social State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta 1430 H / 2009 M. The purpose of this research is to know the influence of role internal auditor for the effectiveness of Accounting Information System. This research used primary data, object of the research consist of 30 internal auditor. Scondary data also used to support the research, for analyzing the data research used SPSS version 16. The test conducted on hypotesis had shown that significant of the influence of role internal auditor for the effectiveness of accounting information system. Keywords: Auditor Internal, Accounting Information System iv

3 ABSTRA K Nurbaedah. Judul skripsi Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Strata (SI) Konsentrasi Auditing, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta 1430 H / 2009 M. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Peran Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan seberapa besar pengaruhnya. Pada penelitian ini digunakan data primer yang diolah dari riset lapangan menggunakan angket dengan objek penelitian Auditor Internal sebanyak 30 responden, dan data sekunder yang dapat mendukung penelitian. Sedangkan untuk metode analisis dan uji hipotesis menggunakan regresi linear sederhana, lalu perhitungannya menggunakan program SPSS 16. Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa peran auditor internal berpengaruh yang signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Kata Kunci: Auditor Internal, Sistem Informasi Akuntansi v

4 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang karena nikmat-nyalah telah sempurna segala kebaikan. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada pemimpin para nabi, sholihin, amilin, abiding dan para mujahid yang berjihat fisabilillah, baginda kita nabi Muhammad Rosullullah SAW. Tiada yang pantas terucap selain syukur Ahamdullillahi Robbil alamin akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai masalah dan sepenuhnya menyadari bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri. Melainkan berkat bantuan, sokongan dan bimbingan yang tidak ternilai harganya dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Penyejuk mata, jiwa dan hatiku : ibuku yang tiada pernah berhenti untuk memberikan apa yang beliau miliki hanya untukku dan bapak jangan pernah lelah karena aku akan menyenangkan kalian dengan kasih sayangku. 2. Motivasi hidupku yang membuatku semangat untuk terus berusaha untuk menjadi contoh bagi adikku tercinta Iwan Erwandi. Semoga kita selalu menjadi anak-anak dan saudara yang membahagiakan dan membanggakan orang tua kita dengan akhlaq kita. 3. Bapak Dr. Abdul Hamid, MS selaku dosen pembimbing I sekaligus dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang senantiasa ikhlas untuk meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini. Semoga Allah selalu mencintai beliau karena kebaikan hatinya. 4. Ibu Rini, SE., Ak., Msi selaku dosen pembimbing II yang dengan kesabaran hatinya memberikan penulis bimbingan dan semangat bahwa semua itu akan menjadi mudah jika kita terus senantiasa berjuang dan berdoa. Semoga Allah selalu memberikan kebahagian dan keberkahan di setiap langkahnya. 5. Bapak Prof., Dr, Ahmad Rodoni selaku dosen penguji ahli dalam ujian komprehensif dan sidang skripsi. iii

5 6. Bapak Afif sulfa, SE.,Ak.,Msi, Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., Msi, selaku dosen penguji dalam ujian komprehensif dan ujian sidang skripsi. 7. Seluruh dosen dan karyawan dan semua orang yang selalu memfasilitasi penulis dalam mengembangkan pengetahuan saya. 8. Teman-teman seperjuangan ku di akuntansi A angkatan 2005, Maya, Devi, Fuah, Ita, Eny, Teguh, Ajid, Ocul, Rendy, Mas iwan, Arya, Padank, Bedul, Ferdi, Ega, Ardy, dan teman-teman yang lain yang belum disebut namanya. 9. Teman-teman di FEIS angkatan 2005 semoga kita terus bisa menjaga silaturrahmi diantara kita. 10. Pimpinan dan segenap pegawai Bank yang dengan penuh kebaikan memberikan penulis kesempatan untuk melakukan riset dikantor bapak dan ibu. 11. semua pihak yang telah membantu penulis dan belum disebutkan namanya, terima kasih atas semua bantuannya. Penulis juga menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga besar harapan penulis bagi segenap pembeca agar bisa memberi masukan untuk perbaikan kedepan. Akhir kata, terima kasih atas semua kerja samanya dan mohon maaf atas semua salah dan khilaf. Jakarta, 29 September 2009 Nurbaedah

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iv vi viii ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 5 C. Tujuan dan Manfaat... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Pengertian Audit Pengertian Auditor Internal Perbedaan Antara Auditor Internal dan Eksternal Cara Auditor Internal Melayani Kebutuhan Manajemen Standar Audit Internal Jenis-Jenis Kegiatan Audit Internal Peran Auditor Internal Fungsi Peran Internal Audit Keterlibatan Auditor Internal dalam Pengembangan Sistem B. Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Pengertian Informasi Pengertian Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Tujuan Sistem Informasi Akuntansi vi

7 6. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Hubungan Antara Sistem Informasi Akuntansi dengan Auditor Internal. 35 C. Kerangka Pemikiran D. Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian B. Metode Penentuan Sampel C. Metode Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder D. Metode Analisis Data Uji Kualitas Data a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas Uji Asumsi Klasik a. Uji Heterokedastisitas b. Uji Normalitas Uji Hipotesis a. Regresi Linier Sederhana b. Uji R 2 (Koefisien Determinasi). 45 c. Uji Statistik t. 45 E. Operasional Variabel Penelitian vii

8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian B. Karakteristik Responden C. Hasil Analisis Deskriptif D. Hasil dan Pembahasan Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Asumsi Klasik a. Uji Heterokedastisitas b. Uji Normalitas Uji Hipotesis a. Uji R 2 (Koefisien Determinasi) b. Uji Statistik t BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Implikasi dan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

9 DAFTAR TABEL Nomor Keterangan Halaman 2.1 Perbedaan Auditor Internal dan Eksternal Tingkat Peran auditor Internal Kriteria Korelasi Operasional Variabel Gambaran Distribusi Kuesioner Jenis Kelamin Usia Responden Tingkat pendidiikan Akhir Lama Bekerja Uji Validitas Innstrumen Pengaruh Auditor Internal Uji Reliabilitas Pengaruh Peran auditor internal Uji Validitas Instrumen Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Uji Reliabilitas Instrumen Sistem Informasi Akuntansi Uji R 2 Koefisien Determinasi Hasil Uji Statistikat 58 ix

10 DAFTAR GAMBAR Nomor Keterangan Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran Uji Heterokedastisitas Uji Normalitas 56 x iv

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini teknologi informasi menjadi sangat penting bagi perusahaan, memberikan kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan menawarkan kelengkapan untuk meningkatkan produktifitas, dan akan memberikan keuntungan lebih banyak lagi di masa mendatang. Saat ini semakin banyak nilai nilai perusahaan yang telah bergeser dari hal-hal yang bersifat tangible (misal persediaan, fasilitas, dan sebagainya), menjadi bersifat intangible (misal informasi, pengetahuan, keahlian, reputasi, kepercayaan, paten, dan sebagainya) kebanyakan asset-asset ini ditangani oleh perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kita telah mengetahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Dan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai, diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain, informasi yang handal akan dapat diperoleh melalui hasil audit internal yang dilakukan oleh para pemeriksa atau pengawas internal dalam perusahaan, karena lewat hasil audit internal tersebut di harapkan akan dapat meningkatkan reliabilitas informasi tentang keadaan dalam unit-unit yang diawasinya. 1

12 Sistem informasi akuntansi sendiri adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Dalam hal ini peran auditor internal dalam suatu perusahaan sangat penting dalam memeriksa sistem informasi akuntansi yang ada di dalam suatu perusahaan apakah sistem informasi akuntansi tersebut sudah dijalankan sesuai kebijakan perusahaan atau malah melenceng dari kebijakan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor internal berperan sebaik mungkin melaksanakan tugas utamanya, yaitu melakukan penilaian dan evaluasi terhadap sistem dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Berperannya auditor internal yang optimal diharapkan akan berpengaruh terhadap proses manajemen agar lebih objektif dan tujuan perusahaan tercapai. Laporan evaluasi dan penilaian auditor internal terhadap pencapaian tujuan perusahaan merupakan umpan balik kepada para manajer dalam melaksanakan tugasnya. Salah satu upaya yang dilakukan auditor internal dalam memeriksa sistem informasi akuntansi adalah dengan melihat apakah sistem informasi akuntansi yang dijalankan perusahaan sudah akurat, maksudnya adalah sejauh mana sistem informasi itu bebas dari kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Secara ideal semua sistem informasi akuntansi yang dihasilkan harus seakurat mungkin. Selain itu auditor internal harus melihat apakah sistem informasi akuntansi yang ada di dalam suatu perusahaan sudah relevan, maksudnya adalah sistem informasi akuntansi harus dapat menambah pengetahuan atau 2

13 nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, menegaskan atau membenarkan ekspektasi semula. Peran auditor internal sangatlah penting dalam menentukan apakah sistem informasi akuntansi yang dijalankan suatu perusahaan sudah cukup baik atau tidak. Karena apabila perusahaan ingin tetap eksis dan mampu bersaing, dengan pemain lain adalah dengan cara menjalankan sistem informasi yang tepat karena sistem informasi akuntansi yang tepat dapat membantu kebijakan manajemen dalam merencanakan program dan menjalankan kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat mencapai sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan. Sistem informasi yang tepat itu sendiri digolongkan ke dalam sistem yang lebih kecil, menurut Mc Leod Jr, Raymond (2001) sistem informasi dapat dibagi menjadi lima subsistem yang meliputi: sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem informasi pendukung keputusan, sistem informasi otomatisasi akuntansi, dan sistem informasi pakar. Dari lima subsistem tersebut, sistem informasi akuntansi yang merupakan sistem informasi yang lebih dahulu dikenal. Sistem informasi akuntansi ini digunakan untuk mengolah data. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan pada umumnya baik itu perusahaan manufaktur, dagang, maupun jasa sangat memerlukan sistem informasi akuntansi yang efisien dan efektif khususnya dalam menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak 3

14 diluar perusahaan yang membutuhkannya. Informasi memang menjadi penentu dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, oleh karena itu dibutuhkan peran auditor internal dalam memeriksa apakah sistem informasi akuntansi yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah dijalankan secara efisien dan efektif. Auditor internal disamping memberikan jasa dibidang audit seringkali memberikan jasa tambahan yang berkaitan dengan audit, antara lain membantu para manajer mencegah terjadinya penyimpangan, melaksanakan penyidikan, pemalsuan, mengelola hubungan dengan para auditor eksternal, memeriksa sistem informasi, Apakah yang dijalankan perusahaan sudah akurat, namun seberapa besar pengaruh auditor internal terhadap sistem informasi akuntansi suatu perusahaan tidak diketahui secara pasti apakah berpengaruh atau tidak. Untuk itu peneliti mencoba meneliti Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan Bariyyah (2007), adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: 4

15 Tabel 1.1 Perbedaan penelitian yang dilakukan Bariyyah dengan penelitian yang dilakukan peneliti Keterangan Bariyyah (2007) Penelitian Sekarang Subjek Penelitian Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan perbankan (Studi Kasus) Variabel Penelitian Pengaruh auditor internal terhadap efektivitas manajemen risiko perusahaan Waktu Penelitian Sumber: Data diolah Penelitian dilakukan pada tahun 2007 Fokus penelitian adalah perusahaan perbankan di jakarta (Studi Empiris) Penelitian mengarah pada: Pengaruh peran auditor internal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi Penelitian dilakukan pada tahun 2009 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah peran auditor internal mempunyai pengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian mengenai pengaruh peran auditor internal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: Untuk menganalisis pengaruh peran auditor internal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. 5

16 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Sebagai bahan informasi bagi perusahaan mengenai pengaruh peran auditor internal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan, memberikan gambaran sistem dan merupakan sarana untuk menganalisis. b. Bagi Peneliti Operasi Yang Kompleks Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh peran auditor internal terhadap perusahaan dengan mengefektifkan sistem informasi akuntansi. c. Bagi Pembaca Dapat digunakan sebagai salah satu bacaan dan ilmu pengetahuan tentang pengaruh peran auditor internal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. 6

17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal 1. Pengertian Audit William C. Boynton (2006:5) menurut Report of the Committee on Basic Concepts of the American Accounting Association (Accounting Review, vol ) memberikan definisi Auditing sebagai berikut: Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapikan sebelumnya serta penyampaian hasilhasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Beberapa ciri penting yang ada dalam definisi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Suatu Proses sistematis berupa serangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur, dan terorganisir. ASB (Dewan standar Auditing) menerbitkan GAAS (Standar Auditing yang Berlaku Umum) yang digunakan sebagai pedoman profesional berkaitan dengan proses audit. b. Memperoleh dan Mengevaluasi bukti secara objektif berarti memeriksa daftar asersi serta mengevaluasi hasil pemeriksan tersebut tanpa memihak dan berprasangka, baik untuk atau terhadap perorangan (entitas) yang membuat asersi tersebut. 7

18 c. Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi merupakan representasi yang dibuat oleh perorangan atau entitas. Asersi ini merupakan subjek pokok auditing. d. Derajat Kesesuaian menunjuk pada kedekatan dimana asersi dapat diidentifikasi dan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. e. Kriteria yang telah ditetapkan adalah standar-standar yang digunakan sebagai dasar untuk menilai asersi atau pernyataan, misalnya GAAP. f. Penyampaian hasil diperoleh melalui laporan tertulis yang menunjukan derajat kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan. g. Pihak-pihak yang berkepentingan adalah mereka yang menggunakan temuan-temuan auditor. Dalam lingkungan bisnis, mereka adalah para pemegang saham, investor, manajemen, kreditor, kantor pemerintah, dan masyarakat luas. Menurut Halim (2001), definisi audit yang sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) yang mendefinisikan auditing sebagai: Suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi buktibukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuain antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. 8

19 Definisi tersebut dapat diuraikan 7 elemen yang harus diperhatikan dalam melaksanakan audit, yaitu: a. Proses Yang Sistematik Auditing merupakan rangkaian proses dan prosedur yang bersifat logis, terstruktur dan terorganisir. b. Menghimpun dan Mengevaluasi Bukti Secara Obyektif Proses sistematik yang dilakukan tersebut, merupakan proses untuk menghimpun bukti yang mendasari asersi yang dibuat oleh individu maupun entitas. c. Asersi Tentang Berbagai Tindakan dan Kejadian Ekonomi Asersi merupakan suatu pernyataan, atau suatu rangkaian pernyataan secara keseluruhan, oleh pihak yang bertanggung jawab atas pernyataan tersebut. d. Menentukan Tingkat Kesesuaian (Degree of Correspondence) Hal ini berarti menghimpun dan mengevaluasi bukti dimaksudkan untuk menentukan dekat tidaknya atau sesuai tidaknya asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan. e. Kriteria yang ditentukan Kriteria yang ditentukan merupakan standar pengukur untuk mempertimbangkan (judgment) asersi atau representasi. 9

20 f. Menyampaikan Hasil-Hasilnya Hal ini berarti hasil audit dikomunikasikan melalui laporan tertulis yang mengindikasikan tingkat kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditentukan. g. Para Pemakai yang Berkepentingan Para pemakai yang berkepentingan merupakan para pengambil keputusan yang menggunakan dan mengandalkan temuan yang diinformasikan melalui laporan audit, dan laporan lainnya. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga elemen fundamental dalam auditing, yaitu: a. Seorang auditor harus independen. b. Auditor bekerja mengumpulkan bukti (evidence) untuk mendukung pendapatnya. c. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report). Menurut Agoes (2000:1) auditing adalah: "Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Menurut Susan Irawati (2008:2) audit adalah: Suatu proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti audit mengenai kegiatan ekonomi yang mencerminkan dari informasi keuangan suatu perusahaan tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan laporan mengenai adanya tingkat persediaan antara informasi kuantitatif dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dan pernah dilakukan oleh orang-orang independen dan kompeten. 10

21 2. Pengertian Auditor Internal Auditor internal seluruh dunia melakukan pekerjaan mereka secara berbeda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen senior. Akibatnya, sulit mendefinisikan berbagai aktivitas yang dilakukan auditor. Institute of internal auditor (2001) auditor internal di definisikan sebagai berikut: Suatu aktivitas independen, objektif dan pemberian konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi-operasi organisasi. Seseorang yang membantu suatu organisasi mencapai tujuantujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi. Pengertian tersebut mengandung beberapa hal, yaitu: 1) internal menunjukkan bahwa auditing adalah dikerjakan dalam suatu organisasi oleh para internal auditor, 2) fungsi penilaian independen membuat auditing menjadi jelas bahwa tidak ada keterbatasan atau rintangan pada pertimbangan auditor, 3) ditetapkan menyatakan bahwa entitas secara khusus memberikan kewenangan terhadap fungsi internal audit, 4) meznguji dan mengevaluasi menjelaskan sifat internal audting pertama mencari fakta dan evaluasi hasil, 5) aktivitas menunjukan bahwa seluruh aktivitas organisasi berada dalam lingkup internal audit, dan 6) jasa kepada organisasi mengindikasikan bahwa internal auditing ada untuk membantu atau memberi manfaat kepada organisasi. 11

22 Menurut Susan Irawati (2008:6) Auditor internal adalah: Proses pemeriksaan audit yang dilakukan oleh bagian auditor internal terhadap pelaksanaan keuangan perusahaan dan pelaksanaan kebijakan perusahaan sehingga dapat dipercaya dan pengendalian intern perusahaan. Menurut Mulyadi (2008:29) Auditor intern adalah: Auditor yang bekerja dalam perusahaan (prusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipenuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh bagian berbagai organisasi. Menurut Amin Widjaja (2008:2) konsorsium organisasi profesi auditor internal di indonesia mendefinisikan internal audit sebagai berikut: Internal audit adalah kegiatan asurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance. Lembaga auditor internal (institute of internal auditors IIA) mendefinisikan audit internal sebagai fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai aktivitasnya sebagai layanan bagi perusahaan. Auditor internal adalah sebuah profesi yang dinamis yang mengantisipasi perubahan dalam lingkungan operasinya sangat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan struktur, proses dan teknologi organisasinya. Professionalisme dan komitmen terhadap keunggulan di 12

23 fasilitasi dengan operasi dalam kerangka kerja praktek yang professional yang ditetapkan oleh institute of internal auditor. Aktivitas auditor internal dilakukan dalam kondisi budaya yang beragam dalam organisasi yang bervariasi baik dalam tujuan, ukuran, maupun struktur dan oleh orang di dalam atau luar organisasi. Perbedaan ini bisa jadi mempengaruhi praktek auditor internal di setiap kondisi. Namun kepatuhan terhadap standard for the professional practice of internal auditing (standar) merupakan hal yang penting untuk mencapai tanggung jawab auditor internal. Definisi di atas jika diartikan sebagai berikut: auditor internal adalah suatu aktivitas yang independen, objektif, memberikan jaminan dan konsultasi yang dibuat untuk memberikan nilai serta meningkatkan operasi suatu organisasi. Auditor internal membantu suatu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan sistem informasi akuntansi. Auditor internal adalah profesi yang dinamis dan berkembang yang mengantisipasi perubahan di dalam struktur organisasi, profesi dan teknologi. Professionalisme dan komitmen yang unggul dilakukan di dalam kerangka kerja pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh the institute of internal auditor. Definisi terbaru tersebut bisa diketahui betapa auditor internal sudah berkembang dan berubah dari hanya proses reperforming contols menjadi suatu aktivitas yang memberikan nilai bagi perusahaan. Auditor internal 13

24 membentu perusahaan dengan memeriksa sistem informasi akuntansi tersebut. Auditor internal diharapkan mampu membantu mengantisipasi perubahan di dalam lingkungan usahanya dan melalui peran mereka, perusahaan mampu menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan yang berubah. Tidak hanya itu saja, auditor yang dulunya hanya melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan historis, sekarang auditor berkepentingan untuk memberikan nilai yang berguna bagi perusahaan untuk masa sekarang dan juga yang akan datang. Auditor diharapkan mampu memberikan sarana dan kontribusi bagi manajemen perusahaan atas keputusan yang akan diambilnya dimasa yang akan datang juga dilibatkan dalam perencanaan keputusan strategis perusahaan. Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang penting dari auditor internal. Informasi semakin berharga jika dapat memberikan suatu gambaran yang utuh dari permasalahan, atau pemecahan masalah. Namun informasi yang berlebihan, sama sekali bukan merupakan keuntungan, melainkan justru merupakan suatu ancaman tersendiri, karena sangat mungkin terjadi pada pihak pengguna informasi (manajemen perusahaan) misalnya akan mengabaikan sebagian bahkan seluruh informasi yang ada. Para auditor internal harus menggunakan sistem informasi akuntansi untuk memudahkan dalam mengaudit suatu perusahaan. 14

25 Menurut Susan Irawati (2008:6) Auditor internal adalah: Proses pemeriksaan audit yang dilakukan oleh bagian auditor internal terhadap pelaksanaan keuangan perusahaan dan pelaksanaan kebijakan perusahaan sehingga dapat dipercaya dan pengendalian intern perusahaan. 3. Perbedaan Antara Auditor Internal dan Eksternal Aktivitas auditor internal dan eksternal bisa jadi tumpang tindih dalam hal penelaah kecukupan kontrol pada fungsi akuntansi, namun perbedaan antara kedua bidang ini jauh lebih banyak dari pada kesamaannya akibat adanya tujuan yang berbeda. Tanggung jawab auditor eksternal adalah memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan, yang bertujuan menentukan kewajaran penyajian posisi keungan perusahaan dan hasil untuk periode tersebut. Mereka juga meyakinkan bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) dan diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya, bahwa aktiva telah diamankan dengan semestinya. Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif dan bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan resiko terkait dalam menjalankan usaha. Penelaah internal atas kontrol di bidang akuntansi merupakan hal yang penting, dan auditor internal haruslah terlibat dalam hal ini, kerugian akibat 15

26 proses produksi yang salah, perekayasaan, pemasaran atau pengelolaan persediaan bisa jadi lebih besar dibandingkan kerugian akibat kelemahan dibidang keuangan. Audit eksternal memiliki fokus yang sempit, sementara auditor internal memiliki ruang lingkup yang komprehensif. Auditor eksternal tidak terlalu memperhatikan kecurangan atau pemborosan yang tidak memiliki dampak yang signifikan, atau tidak material terhadap laporan keuangan, dilain pihak auditor internal sangat memperhatikan pemborosan dan kecurangan dari manapun sumbernya dan secuil apapun jumlahnya. Tabel 2.1 Perbedaan Auditor Internal dan Eksternal NO Auditor Internal Auditor Eksternal 1 Merupakan karyawan perusahaan Merupakan orang yang independen di luar perusahaan 2 Melayani kebutuhan organisasi, meskipun fungsinya harus dikelola perusahaan 3 Fokus pada kejadian kejadian di masa depan dengan mengevaluasi kontrol yang dirancang untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi Melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang dapat diandalkan Fokus pada ketetapan dan kemudahan pemahaman dari kejadian kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan keuangan 4 Langsung berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya atau Sekali-kali pencegahan memperhatikan dan pendektesian perluasan dalam setiap aktivitas yang ditelaah kecurangan secara umum, namun akan memberikan perhatian lebih bila kecurangan tersebut akan mempengaruhi laporan keuangan secara material 5 Menelaah aktivitas secara terus - menerus Menelaah catatan-catatan yang Sumber: Sawyer s (2005:7) mendukung laopran keuangan secara periodik, biasanya satu tahun sekali 16

27 Menurut Susan Irawati (2008), persamaan audit internal dan audit eksternal adalah sebagai berikut: a. Diperlukan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang cukup dalam bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, manajemen dan komputerisasi. b. Harus membuat rencana audit, program audit secara tertulis. c. Harus membuat dokumentasi audit lengkap dan jelas, dalam kertas kerja audit. d. Staf audit harus melaksanakan pendidikan profesi berkelanjutan. e. Harus memiliki audit manual sebagai pedoman auditing. f. Harus memiliki kode etik dan sistem pengendalian mutu. 4. Cara Auditor Internal Melayani Kebutuhan Manajemen Auditor internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staff audit yang paling efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi diatas rencana dan aktivitas mereka. Tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga auditor internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang dianggap manajemen paling penting bagi kesuksesan organisasi. Kontribusi auditor internal menjadi semakin penting seiring dengan makin berkembang dan makin kompleksnya sistem usaha dan pemerintah. Departemen audit internal mampu membantu manajemen dalam: a. Mengawasi kegiatan yang tidak dapat diawasi oleh manajemen puncak b. Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko 17

28 c. Memvalidasi laporan ke manajemen senior d. Membantu manajemen dalam bidang teknis e. Membantu proses pengambilan keputusan f. Menganalisis masa lalu dan masa depan g. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan 5. Standar Audit Internal Berdasarkan Institute of Internal Auditor ( 2001 ), tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan, serta menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan. Kelima standar lingkup audit IIA memberikan garis besar atas tanggung jawab auditor internal: a. Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi operasional dan keuangan, serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan dilaporkan. b. Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang berlaku. c. Melakukan tinjauan mengenai bagaimana asset dijaga, dan memverifikasi keberadaan asset tersebut. d. Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif dan efisien mereka digunakan. 18

29 e. Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka telah dilakukan sesuai dengan rencana dan apakah mereka dapat memenuhi tujuan-tujuan mereka. 6. Jenis jenis Kegiatan Audit Internal Terdapat tiga jenis audit yang biasanya dilakukan yaitu: a. Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan akuntansi (baik informasi keuangan dan operasional) dan menghubungkannya dengan standar pertama dari kelima standar lingkup audit internal. b. Audit sistem informasi akuntansi melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektifitas dalam menjaga asset perusahaan. c. Audit operasional atau manajemen berkaitan dengan penggunaan secara ekonomis dan efisien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. 7. Peran Auditor Intern Berikut ini adalah aktivitas pemeriksaan intern dan merupakan peran dari auditor intern dalam perusahaan (Tugiman, 2006:17): a. Compliance Aktivitas ini untuk menilai sampai sejauh mana tingkat kepatuhan para pegawai terhadap kebijaksanaan, prosedur, peraturanperaturan dan praktek usaha yang lazim, serta undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempunyai aturan. 19

30 b. Verifikasi Kegiatan verifikasi difokuskan pada ketelitian, keandalan berbagai data manajemen dan evaluasi apakah data tersebut relevan serta memenuhi kebutuhan manajemen yang meliputi laporan keuangan dan kekayaan phisik serta hasil operasi perusahaan. c. Evaluasi Aktivitas ini menilai bentuk pengendalian intern yang ditetapkan perusahaan dan meliputi penilaian terhadap pengendalian akuntansi dan operasi, juga menilai hasil-hasil pelaksanaan dan petugas pelaksanaannya. d. Merekomendasi Merekomendasikan suatu rangkaian tindakan kepada pihak manajemen. 8. Fungsi Peran Internal Audit Keseluruhan tujuan pemeriksaan intern adalah untuk membantu segenap anggota manajemen dalam menyelesaikan tanggung jawab mereka secara efektif, dengan memberi mereka analisis, saran dan komentar yang objektif mengenai kegiatan atau hal-hal yang diperiksa. Untuk mencapai keseluruhan tujuan ini, maka auditor internal harus melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut: 20

31 a. Memeriksa dan menilai baik buruknya pengendalian atas akuntansi keuangan dan operasi lainnya. b. Memeriksa sampai sejauh mana hubungan para pelaksana terhadap kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditetapakn. c. Memeriksa sampai sejauh mana aktiva perusahaan dipertanggung jawabkan dan dijaga dari berbagai macam bentuk kerugian. d. Memeriksa kecermatan pembukuan dan data lainnya yang dihasilkan oleh perusahaan. e. Menilai prestasi kerja para pejabat/pelaksana dalam menyelesaikan tanggung jawab yang telah ditugaskan. 9. Keterlibatan Auditor Intern Dalam Pengembangan Sistem Keterlibatan auditor inten dapat ditinjau dari setiap tahapan dalam System Development Life Cycle memiliki tujuan dan manfaat, sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Menurut Hall (2007) dalam tahap ini akuntan ataupun auditor internal sering diminta untuk memberikan keahlian mereka untuk mengevaluasi kelayakan sebuah proyek, mereview masalah kelayakan ekonomi, kelayakan perencanaan sistem pengendalian intern dan kelayakan operasi b. Tahap Analisis Sistem. Peran auditor dalam tahap ini adalah mensuplai laporan audit pada sistem yang akan diuji oleh tim studi. Akuntan dengan latar 21

32 belakang pendidikan formal dan informalnya menunjukan bahwa ia memiliki keahlian untuk melakukan analisis sistem. Akuntan akan melakukan survey sistem untuk memahami elemen-elemen penting dari sistem yang digunakan saat ini dan menentukan kebutuhan informasi pemakai akhir, standar kontrol internal, kebutuhan jejak audit, dan prosedur-prosedur dimandatkan jelas merupakan tugas-tugas penting untuk menentukan persyaratan sistem yang baru sehingga diharapkan sistem yang nantinya dipakai akan kompatibel dengan audit lanjutan yang akan digunakan. f. Tahap Desain Sistem Dalam tahap ini akuntan berperan penting dalam memanfaatkan keahlian transaksinya, pean ini dilakukan dalam hal: Desain sistem konseptual, disini akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptual (arus informasi ogis) dan profesional bertanggung jawab terhadap sistem fisik (pekerjaan teknis untuk membangun sistem), diman dalam melakukan perannya ini akuntan harus mempertimbangkan bahwa setiap sistem harus dikontrol secara memadai, jejak audit yang harus dilestarikan, konversi akuntansi dan persyaratan-persyaratan hukum harus dipahami. g. Tahap Implementasi sistem Dalm tahap ini secara rinci internal auditor, harus terlibat dalam craa-cara berikut ini: 22

33 1) Menspesifikasi standar dokumen. Auditor intern ikut serta menentukan spesifikasi dokumentasi sistem agar nantinya dalam pemeriksaan dapat mudah, maka akuntan harus aktif mendorong para pemakai sistem untuk taat pada standar dokumentasi yang telah diterapkan. 2) Menverifikasi kelayakan kontrol Tugas ini tidak semata-mata berdiri sendiri tetapi merupakan rangkaian atas usulan struktur pengendalian intern yang dibuat oleh auditor intern dalam fase sebelumnya. Pada tahap implementasi inilah review kembali apakah SPI yang telah ditetapkan memiliki keterbatasan yang cukup besar atau tidak. 3) Review konversi sistem lama ke sistem baru Untuk memastikan bahwa data-data akurat selama proses penggantian tersebut. Review terhadap ketepatan uji data dan hasil uji. h. Tahap Pengoperasian Sistem Dalam tahap ini auditor melakukan evaluasi dan menilai ketepatan pengendalian dalam operasi sistem, kaitannya dengan pemeliharaan sistem. Pada tahap ini pula auditor intern harus secara aktif memantau apakah tahap pengoperasian sistem telah sesuai dengan standar pengoperasian yang telah ditetapkan sebelumnya. 23

34 B. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pegertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi susunan dasar adalah: Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan. (Mc Leod, JR, 2001:11). Menurut Jogiyanto (2003:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut: Suatu sistem adalah suatu jaringan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sedangkan prosedur menurut Jogiyanto (2003:1) mengutip dari Richard F. Neuschel, didefinisikan sebagai berikut: Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana (how) mengerjakannya. Krismiaji (2002:29) mendefinisikan sistem sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan. Sedangkan definisi sistem menurut Mulyadi (2005:2) sebagai berikut: a) Setiap sistem terdiri atas unsur-unsur. b) Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. c) Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. d) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sedangkan pengertian prosedur menurut Zaki 24

35 Baridwan (2000:3) adalah merupakan urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi yang sering terjadi. Sistem dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: a. Sistem Lingkaran Terbuka adalah sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan dan sistem ini juga b. Sistem Lingkaran Tertutup adalah sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan. Sedangkan sifat sistem terdiri dari empat kelompok diantaranya adalah: a. Sistem terbuka adalah Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya. b. Sistem Tertutup adalah Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya. c. Sistem Fisik: sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik d. Sistem Konseptual: sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik. 25

36 2. Pengertian Informasi Dibawah ini adalah pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya yaitu: Menurut Hall (2007:14) informasi adalah proses dan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat dilakukan atau tidak dilakukan. Menurut Mc Leod. Jr (2001:15) Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Menurut Wahyono (2004:23) yang dikutip dari bukunya Gordon B. Davis, informasi adalah: informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan. Informasi sangat penting dalam suatu organisasi, informasi mengarahkan dan memperlancar kegiatan sehari-hari. Suatu sistem yang kurang dapat informasi akan menjadi kerdil dan kurang berguna karena masukan-masukan dari data kurang berfungsi dengan baik. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yag lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata (fakta) yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, informasi adalah fakta yang mempunyai arti dan berguna untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi berbeda dengan data, karena informasi merupakan hasil akhir atau keluaran suatu sistem 26

37 informasi. Sedangkan data merupakan bahan yang akan diolah oleh sistem informasi. Data dapat berupa angka, tulisan, gambar dan bahkan simbol. 3. Pengertian Akuntansi Ada beberapa didefinisikan yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Niswonger, Werren, Reeve dan Fees (2006:6) Akuntansi adalah sebagai berikut: Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Menurut Riahi-Belkaoui (2001:38) Akuntansi adalah: Suatu aktifitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang dioperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada. Menurut Kieso, Weygandt & Warfield (2002:2) Akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) Entitas ekonomi kepada (3) Pemakai yang berkepentingan. Akuntansi merupakan suatu sistem yang memberikan inforamasi kuantitatif bisnis-bisnis ekonomi, terutama sifat-sifat keuangan yang ditujukan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomis. 27

38 4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Kita telah mengetahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Dan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai, diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan itu sendiri. Dan dibawah dijelaskan beberapa pengertian sistem informasi akuntansi menurut para ahli: berikut: Menurut Mulyadi (2001:3) sistem akuntansi adalah sebagai Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang di koordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen, guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Krismiaji (2002:4) sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Menurut Jogiyanto (2003:225) sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan. Menurut Wahyono (2004:17) sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu penyajian informasi. 28

39 Menurut Dasaratha V.Rama/Frederic L.Jones (2008:6) sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. Berdasarkan keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi dapat di definisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian kejadian internal. 5. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Hall (2007:18), ada tiga tujuan utama yang umum bagi semua sistem termasuk sistem akuntansi, yaitu: a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (Stewardship) manajemen. Kepengurusan merujuk ketanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan atau pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggung jawaban. 29

40 b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk tanggung jawab pengambilan keputusan. c. Untuk mendukung kegiatan informasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi menyediakan informasi bagi ponsel informasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif. 6. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Wilkinson (1995:9) ada lima fungsi dari sistem informasi, adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data. Upaya pengumpulan data biasanya terdiri dari penangkapan data (data Capture) menarik data kedalam sistem. Setelah ditangkap data biasanya dicatat kedalam formulir-formulir yang dikenal sebagai dokumen sumber. Juga bisa diabsahkan (Validated) untuk menjamin kecermatan dan dikelompokan agar bisa ditempatkan pada kategori yang telah ditentukan, sebelumnya dan selanjutnya data bisa dipancarkan atau dipindahkan dari tempat penangkapan ketempat pemrosesan. b. Pemrosesan data. Sebelum menjadi informasi yang berguna, data yang telah dikumpulkan harus diproses terlebih dahulu. Disini bisa dilakukan tahap pembahasan data yang terkumpul bisa diikhtisarkan dengan menjumlahkan transaksi yang sejenis. Kadang data bisa dialihkan (transcribed) kedokumen atau media lain. Data juga bisa ditumpuk dan 30

41 dengan mengumpulkan transaksi yang serupa dalam satu kelompok dokumen. Selanjutnya, data yang telah ditumpuk biasanya dipilih untuk disusun berdasarkan satu karakteristik tertentu. Jika data kuantitatif dilibatkan, langkah perhitungan dan perbandingan sering dilakukan, karena itu data bisa diciptakan. c. Manajemen data. Tugas manajemen data terdiri dari tiga langkah pokok yaitu: penyimpanan, pemutakhiran dan pengambilan ulang. Penyimpangan data bisa dilakukan dalam arsip, file atau database dengan cara yang relatif permanen atau bersifat sementara menunggu pemrosesan selanjutnya. Pemutakhiran menyesuaikan data yang tersimpan agar mencerminkan operasi, peristiwa dan keputusan yang terbaru. Pengmbilan ulang merupakan usaha pengambilan kembali data yang tersimpan untuk diproses lebh lanjut agar dapat menjadi suatu informasi yang berguna. d. Pengembalian dan pengamanan data. Data yang dimasukan kedalam pemrosesan bisa salah, hilang, atau dicuri selama pemrosesan, catatan bisa dipalsukan, dan sebagainya. Untuk itu, maka salah satu tugas penting pada sistim informasi adalah melindungi dan menjamin keakuratan termasuk informasinya. Alat kendali dan cara pengamanan dapat meliputi otorisasi, laci khas yang terkunci, rekonsiliasi, verifikasi, dan tinjauan. 31

42 e. Pengadaan informasi. Tugas akhir dari sistem informasi yaitu penyampaian informasi kepada pemakai. Pelaporan meliputi penyiapan laporan dari data yang telah diproses, yang telah disimpan atau keduanya. Sedangkan pengkomunikasian terdiri dari penyajian laporan sedemikian rupa agar lebih dimengerti dan berguna bagi pemakai atau penyampaian laporan secara langsung kepada pemakai. 7. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mc Leod Jr. (2001:306) jika dibandingkan dengan sistem informasi yang lain sistem informasi akuntansi memiliki beberapa karakteristik yang berbeda meliputi: a. Melaksanakan tugas yang diperlukan. Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keungan menurut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya manajemen perusahaan pasti menerapkan sistem informasi akuntansi sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian. b. Berpegang pada prosedur yang relatif standar. Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala 32

43 jenis organisasi mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama. c. Menangani data yang rinci. Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit (audit trail). Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga ke akhir, dan dari akhir ke awal. d. Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh sistem informasi akuntansi umumnya menjelaskan apa yang terjadi dimasa lampau. Ini terutama terjadi jika berkelompok (batch) digunakan. e. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal sistem informasi akuntansi menghasilkan sebagai output informasi bagi manajer perusahaan. Sebagai contoh laporan akuntansi standar seperti laporan rugi laba dan neraca. 8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Terdapat berbagai faktor yang perlu diperhitungkan dalam menyusun sistem informasi akuntansi. Faktor-faktor itu merupakan hal diluar sistem akuntansi tetapi menentukan keberhasilan dari suatu sistem. Dikutip pada buku sistem akuntansi oleh Zaki Baridwan (2000:7). Faktorfaktor itu antara lain: 1) Perilaku manusia dalam organisasi Perlu dipertimbangkan dalam menyusun informasi akuntansi karena sistem informasi tidak mungkin berjalan tanpa manusia. 33

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian Audit dan Auditor internal a. Pengertian Audit William C. Boynton (2006:5) menurut Report of the Committee on Basic Concepts of the American Accounting

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis I. Pengertian Internal Auditing BAB II URAIAN TEORITIS Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit 8 B A B II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditing Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya jaringan distribusi dan meningkatnya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya kemajuan dan berkembang menjadi besar, maka kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

Pengaruh Peran Pengawas Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam di Kota Kupang

Pengaruh Peran Pengawas Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam di Kota Kupang Pengaruh Peran Pengawas Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam di Kota Kupang Ulva Fitri Kurniasih a, I Komang Arthana b* auniversitas Nusa Cendana, Kupang, Indonesia *

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN. memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh objek

BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN. memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh objek BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit Secara umum, auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya persaingan usaha, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi, dan perkembangan yang luar biasa pada teknologi komputer jelas akan membawa

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Audit Internal a. Pengertian Audit Internal Audit Internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan mengeavaluasi sistem pengendalian

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Pengawasan Internal Pengertian Auditing pertama kali dikenal dari bahasa latin, yaitu: audire, yang artinya mendengar. Sedangkan orang yang melaksanakan fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan fungsi auditing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mardi (2011) pengertian sistem adalah suatu kesatuan komponen atau elemen yang di hubungkan bersama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah: 2.1 Pengertian Internal Audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari sebuah perusahaan salah satunya adalah untuk memperoleh laba/profit yang menunjang tujuan lainnya yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI Diajukan oleh : ABDUL KHARIS 0613010266/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI BAB XI. AUDITING AUDITING ; pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian Audit Internal. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, internal artinya

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah : BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Dewi Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA.,CPAI Program Studi AKUNTANSI Materi Definisi dan sejarah Internal Auditing Auditor ekstern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi yang telah berkembang saat ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang komunikasi, khususnya dalam memberikan pelayanan jasa surat menyurat.

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KETUA PELAKSANA: Dra. ENDAH SULISTYOWATI, SE., M.S.A, Ak ANGGOTA: DEMAS RIZKI FAUZI ZAIN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Auditing Seperti yang telah di jelaskan pada latar belakang masalah, Kode Etik Akuntan merupakan salah satu faktor penting dalam profesi akuntan,

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan ketatnya tingkat persaingan. Bersamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja persaingan yang berasal dari perusahaan-perusahaan nasional saja tetapi lebih merupakan world

Lebih terperinci

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika KAJIAN TEORITIS PERANAN INTERNAL AUDITOR Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika ABSTRACT Internal auditor as internal examination which evaluating all the operation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan, mengatur, dan mengendalikan segala aktivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik untuk

Lebih terperinci

Klarifikasi Istilah Teknis Auditing Di lingkungan Pengawasan Pemerintah

Klarifikasi Istilah Teknis Auditing Di lingkungan Pengawasan Pemerintah Klarifikasi Istilah Teknis Auditing Di lingkungan Pengawasan Pemerintah Banyaknya istilah teknis auditing yang digunakan oleh berbagai pihak yang menyangkut atau berkaitan dengan pengawasan, terkadang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dan Fungsi Internal Auditor 1. Pengertian Internal Audit Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unit unit operasi perusahaan, jenis usaha,

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu A. Pengertian Audit Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit Perkembangan jasa audit sejalan dengan berkembangnya kebutuhan, baik bagi pihak manajemen maupun pihak luar manajemen yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengendalian Internal 2.1.1. Definisi dan Komponen Pengendalian Internal Pengendalian internal sangat penting bagi perusahaan karena dengan adanya pengendalian internal maka dapat

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya) PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya) SKRIPSI Oleh : ASTRI WIJAYATRI 0613010237/FE/EA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan jumlah bank nasional yang sangat cepat ternyata membawa perekonomian Indonesia ke suatu tahapan baru dalam perkembangannya. Bank diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser dari sistem tradisional menjadi sistem yang berbasis kinerja yang dilakukan secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya peningkatan dan perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya efektifitas kegiatan perusahaan (Mulyadi, 1998). Salah satu yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya efektifitas kegiatan perusahaan (Mulyadi, 1998). Salah satu yang perlu Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Internal auditor mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang tercapainya efektifitas kegiatan perusahaan (Mulyadi, 1998). Salah

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada awal abad 21, sejak munculnya kasus Enron yang menghebohkan kalangan dunia usaha. Meskipun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya rentang kendali

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1 Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PROFESI AKUNTAN PUBLIK Timbul dan Berkembangnya Profesi Akuntan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini perlu melakukan peninjauan terhadap berbagai penelitian-penelitian terkait, yang pernah dilakukan sebelumnya guna mendapatkan referensi

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KOMPUTERISASI PT. TATA MAKMUR SEJAHTERA DI BANDUNG SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KOMPUTERISASI PT. TATA MAKMUR SEJAHTERA DI BANDUNG SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KOMPUTERISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN PADA PT. TATA MAKMUR SEJAHTERA DI BANDUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disini tidak hanya dilakukan pada bidang keuangan saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. disini tidak hanya dilakukan pada bidang keuangan saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan, maka dituntut pula perkembangan di bidang auditing atau pemeriksaan. Pemeriksaan disini tidak hanya dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga diperlukan pemikiran yang lebih kritis atas pemanfaatan secara optimal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Audit internal menurut Hiro Tugiman (2001:11) adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu,

Lebih terperinci

PERBEDAAN STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA DAN GOVERNMENT AUDIT STANDARDS BAGIAN PENDAHULUAN

PERBEDAAN STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA DAN GOVERNMENT AUDIT STANDARDS BAGIAN PENDAHULUAN PERBEDAAN STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA DAN GOVERNMENT AUDIT STANDARDS BAGIAN PENDAHULUAN No Hal Standar Pemeriksaan Keuangan Negara Government Audit Standards 1. Tujuan disusunnya Untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu rumusan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Audit Intern Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan

Lebih terperinci

MODUL-1 INTERNAL AUDITING

MODUL-1 INTERNAL AUDITING 2007 MODUL-1 INTERNAL AUDITING Oleh : Muh. Arief Effendi,SE, MSi, Ak, QIA STIE TRISAKTI JAKARTA Ch.1 THE NATURE OF INTERNAL AUDITING Evolusi Audit Internal (The evolution of Internal Auditing). External

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Audit Internal Perkembangan disektor perekonomian dewasa ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Seiring dengan perkembangan dunia usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi auditor saat ini memiliki peran yang penting dalam sebuah siklus bisnis. Sebuah entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi persaingan dan globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat. Kegiatan usaha dan perdagangan

Lebih terperinci

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN (Studi Empiris Pada KAP Di Wilayah Surabaya Pusat Dan Timur) SKRIPSI Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perusahaan, baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan perekonomian. Boynton dan Johnson (2006) dalam bukunya mengutip Committee on Basic

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi

Lebih terperinci

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani ` PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani PENDAHULUAN Pengendalian internal merupakan bagian penting dari kelanjutan pertumbuhan, kinerja, dan kesuksesan setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley dalam buku berjudul Auditing dan Jasa Assurance (2011:4) audit adalah pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Salah satu fungsi dari akuntan publik adalah menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Gustina (2014) melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi atas pengadaan dan penyaluran persediaan obat serta perlengkapan medis pada Rumah

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya) SKRIPSI Oleh : RESSA ANGGUN EKAWATI 05.13010246/FE/EA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

AUDIT I. The Assurance Service Market. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

AUDIT I. The Assurance Service Market. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI AUDIT I Modul ke: The Assurance Service Market Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA PROFESI AKUNTAN PUBLIK Pada masa di mana jumlah

Lebih terperinci