DUA NEMATODA DESTROYER AKAR KOPI
|
|
- Widyawati Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DUA NEMATODA DESTROYER AKAR KOPI Annisrien Nadiah, SP POPT Ahli Pertama Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya Apakah yang anda pikirkan ketika anda menggenggam tahah?. Ternyata dalam segenggam tanah tersebut terdapat puluhan atau bahkan ribuan mikroorganisme. Salah satu penghuni tanah tersebut adalah nematoda. Nematoda, itulah namanya. Organisme mikroskopis ini hampir dapat di temukan di setiap tanah ataupun perakaran tanaman dan sebagian besar keberadaannya merugikan, sebab bersifat parasit sehingga dapat merusak akar tanaman atau bahkan menyebabkan tanaman yang dibudidayakan manusia menjadi puso dan gagal panen (meskipun ada juga nematoda non parasit tanaman). Di Indonesia, kerusakan tanaman akibat nematoda parasit masih kurang disadari baik oleh petani maupun para petugas pertanian yang bekerja di lapangan. Hal ini mungkin disebabkan oleh gejala serangan nematoda yang sulit diamati secara visual karena ukuran nematoda yang sangat kecil. Di samping itu, peminat terhadap nematologi (ilmu yang mempelajari nematoda) sangat terbatas. Di sisi lain, gejala serangan nematoda berjalan sangat lambat dan tidak spesifik, mirip atau bercampur dengan gejala kekurangan hara dan air, kerusakan akar dan pembuluh batang (Mustika, 2003). Nematoda hampir menyebabkan kerusakan pada semua jenis tanaman, tak terkecuali tanaman perkebunan. Kopi adalah salah satu tanaman perkebunan yang rentan terhadap serangan nematoda parasit akar (NPA) karena dari hasil penelitian ditemukan dua jenis NPA kopi yang dapat menurunkan produktivitas tanaman kopi, bahkan menybabkan kematian dan gagal panen. Nematoda apa saja dan apa perbedaan keduanya?. Dalam tulisan ini akan dibahas dua jenis NPA kopi beserta ciri-cirinya dan upaya pengendalian yang tepat. Nematoda Parasit Akar (NPA) Kopi dan Gejala yang Ditimbulkan Terdapat dua jenis nematoda penting yang menyerang tanaman kopi yaitu Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis. Kedua jenis nematoda ini merupakan jasad pengganggu yang sangat berbahaya pada kopi robusta dan lebih-lebih pada kopi arabika. Hingga saat ini belum ada cara pengendalian yang ekonomis untuk pertanaman kopi yang sudah terserang (Anomim, 2007). Secara umum, serangan nematoda menyebabkan kerusakan pada akar karena nematoda mengisap sel-sel akar sehingga pembuluh jaringan akar terganggu, akibatnya
2 translokasi air dan hara terhambat. Serangan nematoda juga dapat mempengaruhi proses fotosintesa dan transpirasi (Evans, 1982; Melakeberhan, et.al., 1987 dalam Mustika, 2005), sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, warna daun menguning seperti gejala kekurangan hara dan mudah layu. Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan produktivitas tanaman kopi menjadi menurun. Seringkali gajala tanaman yang terserang nematoda akar kopi bersamaan dengan serangan OPT lain seperti jamur akar putih, jamur akar coklat, penyakit antraknos, bahkan dapat mengundang hama lain seperti semut dan rayap. Gejala tanaman kopi terserang NPA tampak merana dan tidak kokoh Nematoda Peluka Akar Kopi (Pratylenchus coffeae) Mikroskopis P. coffeae, tampak stilet yang panjang di bagian anterior P. coffeae bertelur di dalam jaringan akar. Daur hidupnya berkisar antara hari dengan rincian sebagai berikut: inkubasi telur selama hari, perkembangan larva hingga menjadi dewasa sekitar hari dan perkembangan nematoda dewasa hingga meletakkan telur sekitar 15 hari. P. coffeae termasuk dalam Kelas Adenophorea, Ordo Tylenchida, Famili Pratylenchidae dan Genus Pratylenchus. Nematoda ini mempunyai lebar tubuh antara 40 μm hingga 160 μm, dengan panjang tubuh antara 0,4-0,7 mm, sedangkan diameter tubuh μm. Bentuk nematoda ini pada umumnya memanjang, bagian ujung anterior kepala mendatar, dengan kerangka kepala yang kuat, mempunyai stilet pendek dan kuat, panjangnya μm dengan basal knop yang jelas (Dropkin 1992). P. coffeae menyerang jaringan kortek akar serabut terutama akar-akar serabut yang aktif menyerap unsur hara dan air. Akibatnya akar serabut menjadi rusak, berwarna coklat dan terdapat luka-luka nekrotik. Luka-luka tersebut secara bertahap meluas, sehingga akhirya seluruh akar serabut membusuk. Pada waktu menyerang akar, nematoda mengeluarkan ensim β glukosidase. Akar tanaman mempunyai hormon amigdalin. β glukosidase dan amigdalin akan
3 bereaksi sehingga terbentuk senyawa benzaldehida + HCN, senyawa ini merupakan racun bagi sel-sel yang terkena, sehingga sel-sel akan mati (nekrosis). β glukosidase + amigdalin benzaldehida + HCN. Karena serangan terjadi di luar akar maka akan tampak bercak-bercak, oleh karena itu P. coffeae disebut juga sebagai Root lession nematodes (Nematoda peluka akar). Gejala kerusakan oleh nematoda pada bagian tanaman di atas permukaan tanah umumnya tidak spesifik. Tanaman tampak kerdil, pertumbuhan terhambat, ukuran daun dan cabang primer mengecil, daun tua berwarna kuning yang secara perlahan-lahan akhirnya rontok dan tanaman mati. Akar tanaman kopi yang terserang oleh P. coffeae warnanya berubah menjadi kuning, selanjutnya berwarna coklat dan kebanyakan akar lateralnya busuk. Luka yang terjadi pada akar berakibat merusak seluruh sistem perakaran tanaman kopi (Mustika, 2003). Gejala pertama yang muncul akibat infeksi pada tanaman yang baru dipindah adalah daunnya menguning, cabang-cabang utamanya sedikit dan tanaman kerdil. Tanaman berangsur layu yang diikuti oleh kematian. Tanaman yang terserang berat akan mati sebelum dewasa. Di lapangan, gejala kerusakan tersebut terjadi secara setempat-setempat yang dapat mengurangi hasil tergantung pada berat ringannya serangan. P. coffeae merupakan nematoda parasit yang paling merusak pada kopi Arabika di India Selatan. Nematoda Pelubang Akar Kopi (Radopholus similis) Mikroskopis R. similis, a. Anterior, b. tampak vulva pada posterior R. similis atau nematoda pelubang akar diketahui sebagai endoparasit migratori pada berbagai jenis tanaman. Nematoda ini merusak atau makan bagian korteks akar sehingga terjadi lubang-lubang pada akar tersebut. Semua stadia dapat dijumpai pada di dalam akar dan tanah. Jantan bersifat nonparasit, sedangkan stadia lainnya bersifat parasit pada tanaman (Mustika, 2003). Nematoda R. Similis termasuk dalam Kelas Secernentea, Ordo Tylnchida, Famili Pratylenchidae dan Genus Radopholus (Williams and Siddiqi, 1973). Dari sisi biologi, nematoda pelubang akar mempunyai perbedaan dengan nematoda yang lain. Nematoda akan dapat berkembang biak lebih baik di dalam akar tanaman yang pertumbuhannya tidak baik. Tanaman yang mempunyai zat makanan minimal mendorong nematoda
4 berkembang dibandingkan dengan tanaman yang menyediakan zat makanan optimal (Dropkin,1992). Serangan nematoda menimbulkan rongga pada akar tanaman terutama pada akar yang disukai, oleh karena itu nematoda ini juga dikenal sebagai burrowing nematode (Nematoda pelubang akar). Nematoda yang menyerang akar akan mengeluarkan ensim selulase, yaitu merombak selulosa. Selulosa merupakan bahan penyusun dinding sel. Akibat larutnya selulosa maka akan terjadi rongga pada sel-sel penyusun akar. Gejala jika dilihat dari luar tampak sebagai becakbecak coklat. Selain temperatur tanah, kehidupan nematoda juga dipengaruhi oleh keberadaan filum air baik di dalam tanah atau dalam tanaman. Filum air berperan bagi mobilitas nematoda, menentukan inaktif dan tidaknya nematoda, bahkan berpengaruh terhadap mortalitasnya (Williams dan Bridge, 1983). Porositas, kelembaban, dan aerasi tanah juga berperan dalam keberlangsungan hidup nematoda (Sastrahidayat, 1992). Pada umumnya nematoda berada di lapisan tanah antara cm, namun dapat berkembang baik jika tanah mempunyai banyak pori dan mempunyai cukup udara. Perbedaan P. coffeae dan R. similis Dari uraian diatas, dapat disimpulkan perbedaan antara dua destroyer akar tanaman kopi, yaitu: No. Uraian Pratylenchus coffeae Radopholus similis Pratylenchidae; Pratylenchus Pratylenchidae; Radopholus 1. Family; Genus Nematoda peluka akar Nematoda pelubang akar 2. Nama lain (Root lesion nematode) (Burrowing nematode) 3. Sebaran polulasi Kurang dari 30 cm Lebih dari 50 cm (dari permukaan tanah) 4. Ketinggian (dpl) Antara m dpl 700 m dpl 5. Kopi yg rentan Robusta Arabika 6. Siklus hidup Antara hari Lebih dari 40 hari 7. Tekstur tanah Pasir berdebu Pasir 8. Iklim Basah Lebih basah 9. Tanaman inang Kopi Kopi, pisang Dari berbagai sumber Pengendalian Nematoda Akar Kopi Sampai dengan saat ini pengendalian nematoda parasit akar masih belum ada cara yang efektif dan efisien, terutama pada komoditas perkebunan seperti kopi. Karena tanaman yang ditanaman adalah tanaman tahunan, maka sangat tidaklah mungkin dilakukan rotasi tanaman atau pengendalian nematoda lainnya pada tanaman semusim. Berdasarkan hasil pantauan di lapang, pengendalian NPA kopi dapat dilakukan upaya sebagai berikut: 1) Penambahan bahan organik pada
5 tanah yaitu pupuk kandang atau kompos yang dapat membantu berkembangnya mikroorganisme tanah yang berperang sebagai musuh alami NPA, 2) Pengendalian biologi dengan memanfaatkan bakteri parasit Pasteuria penetrans, maupun bakteri saprofit yang berasal rizosfer seperti Bacillus subtilis, Pasteuria fluorescens, Agrobacterium radiobacter. Demikian juga agen pengendali dari kelompok cendawan seperti Paecilomyces lilacinus, Arthrobotrys oligospora, Dactilella sp. (Munif, 2003).Hasil percobaan Irfan (2006), menunjukkan bahwa jamur A. oligosporaumur 15 dan 30 hari yang yang diinokulasikan dengan 600 ekor nematoda R. similis dapat memberikan penekanan terhadap populasi R. similis pada tanaman kopi, 3) Penggunaan tanaman perangkap (trap cropping) yaitu dengan menanam tanaman kenikir di sela-sela tanaman kopi, 4) Penggenangan tanah yang terinfeksi NPA selama beberapa bulan dapat mengurangi populasi nematoda. Penggenangan telah digunakan untuk mengurangi serangan R. similis yang menyerang tanaman pisang di Amerika Tengah dan Selatan (Munif, 2003). Kesimpulan Dua jenis nematoda parasit akar kopi adalah P. coffeae dan R. similis, keduanya memiliki karakteristik berbeda, namun kerugian akibat serangan keduanya harus diwaspadai. Pengendalian NPA kopi harus berkaitan langsung terhadap nematoda sasaran dan lingkungan. Dengan menciptakan lingkungan yang sehat maka tanaman kopi akan sehat sehingga kerusakan akibat serangan dua NPA kopi tersebut dapat diminimalkan. Referensi Anonim Klon-klon Unggul Kopi Robusta dan Beberapa Pilihan Komposisi Klon Berdasarkan Kondisi Lingkungan. Leaflet Puslit Kopi dan Kakao Indonesia. Jl. Pb. Sudirman 90, Jember. Jawa Timur. Dropkin, V. H Pengantar Nematologi Tumbuhan. Diterjemahkan oleh UGM.Yogyakarta. Hulupi, R., Mulyadi Sebaran Populasi Nematoda Radopholus similis dan Pratylenchus coffeae Pada Lahan Perkebunan Kopi. Pelita Perkebunan 23(3), Irfan Pengaruh Umur Biakan dan Dosis Biakan Jamur Arthrobotrys oligospora Fresenius terhadap Populasi Nematoda Pelubang Akar (Radopholus similis Cobb.) pada Tanaman Kopi. Munif, A Prinsip-prinsip Pengelolaa Nematoda Parasit Tumbuhan Di Lapangan. Makalah pada Pelatihan Identifikasi dan Pengelolaan Nematoda Parasit Utama Tumbuhan. Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu (PKPHT)-HPT. Institut Pertanian Bogor, Agustus p.
6 Mustika, I. dan Y. Nuryani Penyakit-penyakit Utama Tanaman yang Disebabkan Oleh Nematoda. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Makalah pada Pelatihan Identifikasi dan Pengelolaan Nematoda Parasit Utama Tumbuhan. Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu (PKPHT)-HPT, Institut Pertanian Bogor, Agustus p. Sastrahidayat. I.R Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional. Surabaya. Siahaan, I. R. T. U Nematoda Parasit Tanaman. Available at: http// core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/ pdf. diakses 16 Oktober Williams, T. D. dan J. Bridge Plant Pathologist s Pocketbook Second Edition. Commonwealth Agriculture Bureaux. The Canbrian News Ltd, Queen Street, Aberystwyth, wales. Halaman
BAHAN ORGANIK MAMPU TEKAN POPULASI NEMATODA Oleh: Umiati, SP.
BAHAN ORGANIK MAMPU TEKAN POPULASI NEMATODA Oleh: Umiati, SP. I. PENDAHULUAN Hasil produksi yang bagus adalah harapan semua petani. Akan tetapi harapan tersebut tidaklah mudah untuk dicapai. Serangan OPT
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sekunder, cabang kipas, cabang pecut, cabang balik, dan cabang air
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kopi (Coffea sp.) Adapun klasifikasi tanaman kopi (Coffea sp.) dari literatur Hasbi (2009) adalah sebagai berikut : Kingdom Divisi Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Sistem Perakaran Tanaman Pisang Sistem Bercocok Tanam Pisang
3 TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Tanaman pisang tumbuh subur di daerah tropis dataran rendah yang curah hujannya lebih dari 1250 mm per tahun dan rata-rata suhu minimum 15 0 C (Simmonds
Lebih terperinciIdentifikasi Spesies Nematoda Parasit Kopi Arabika pada Beberapa Areal Calon Lahan di Jawa Barat. Soekadar Wiryadiputra 1)
Identifikasi Spesies Nematoda Parasit Kopi Arabika pada Beberapa Areal Calon Lahan di Jawa Barat Soekadar Wiryadiputra 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember. Kejayaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi nematoda Meloidogyne spp. adalah sebagai berikut
TINJAUAN PUSTAKA Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.) Klasifikasi Klasifikasi nematoda Meloidogyne spp. adalah sebagai berikut (Dropkin, 1991) : Filum Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Nematoda
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang paling penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi perannya dalam menyumbangkan
Lebih terperinciHAMA PENYAKIT UTAMA TANAMAN KOPI
HAMA PENYAKIT UTAMA TANAMAN KOPI Hama penyakit utama tanaman kopi Penggerek buah kopi (coffee berry borer = CPB). Penyakit karat daun (Hemileia vastatrix B. et Br.) Nematoda parasit (Pratylenchus coffeae,
Lebih terperinciMENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU Oleh
Lebih terperinciHama penyakit utama tanaman kopi
Hama penyakit utama tanaman kopi Penggerek buah kopi (coffee berry borer = CPB). Penyakit karat daun (Hemileia vastatrix B. et Br.) Nematoda parasit (Pratylenchus coffeae, Radhoholus similis dan Meloydogyne
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Nematoda Entomopatogen
3 TINJAUAN PUSTAKA Nematoda Entomopatogen 1. Taksonomi dan Karakter Morfologi Nematoda entomopatogen tergolong dalam famili Steinernematidae dan Heterorhabditidae termasuk dalam kelas Secernenta, super
Lebih terperinciPAKET PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) DALAM MENGENDALIKAN NEMATODA LUKA AKAR KOPI
PAKET PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) DALAM MENGENDALIKAN NEMATODA LUKA AKAR KOPI (Pratylenchus coffeae Zimm) PADA TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.). OLEH DR.IR. DWI WIDANINGSIH, MSI. IR. NI NENGAH
Lebih terperinciPAKET PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) DALAM MENGENDALIKAN NEMATODA LUKA AKAR KOPI
PAKET PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) DALAM MENGENDALIKAN NEMATODA LUKA AKAR KOPI (Pratylenchus coffeae Zimm) PADA TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.). OLEH DR.IR. DWI WIDANINGSIH, MSI. IR. NI NENGAH
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang tergolong
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang tergolong dalam kelompok rumput-rumputan (famili Poaceae). Tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kopi (Coffea sp.) sebagai salah satu komoditi non migas. Kopi memiliki
PENDAHULUAN Latar Belakang Kopi (Coffea sp.) sebagai salah satu komoditi non migas. Kopi memiliki pasaran yang cukup di pasar dunia. Hal ini disebabkan dari berbagai penjuru dunia banyak orang yang suka
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr.) merupakan komoditas andalan yang sangat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang dan Masalah Nanas (Ananas comosus [L.] Merr.) merupakan komoditas andalan yang sangat berpotensi dalam perdagangan buah tropik yang menempati urutan kedua terbesar setelah
Lebih terperinciWASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!!
WASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!! I. Latar Belakang Luas areal kebun kopi di Indonesia sekarang, lebih kurang 1,3 juta ha, sedangkan produksi kopi Indonesia sekarang, lebih kurang 740.000 ton dengan produksi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A
LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA disusun oleh: Lutfi Afifah A34070039 Vishora Satyani A34070024 Johan A34070034 Listika Minarti A34070071 Dosen Pengajar:
Lebih terperinciFENOMENA PENYAKIT BUDOK PADA TANAMAN NILAM
FENOMENA PENYAKIT BUDOK PADA TANAMAN NILAM I. Latar Belakang Nilam (Pogostemon cablin Benth) atau dilem wangi (Jawa), merupakan tanaman yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Tanaman nilam banyak
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT
HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT Budidaya konvensional merupakan budidaya cabai yang menggunakan pestisida kimia secara intensif dalam mengendalikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitin dan Bakteri Kitinolitik Kitin adalah polimer kedua terbanyak di alam setelah selulosa. Kitin merupakan komponen penyusun tubuh serangga, udang, kepiting, cumi-cumi, dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar
4 TINJAUAN PUSTAKA Pepaya (Carica papaya L.) Asal-usul Pepaya Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba yang diduga berasal dari Amerika Tropis, diantaranya Meksiko dan Nikaragua. Penyebaran tanaman pepaya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar
Lebih terperinciBABn TINJAUAN PUSTAKA
BABn TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kedelai {Glycine max L. Merril) Kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak ditanam di Indonesia walaupun bukan tanaman asli Indonesia. Secara sistematika tanaman
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perkecambahan benih kopi A. Hasil Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan benih kopi, dilakukan pengamatan terhadap dua variabel yaitu daya berkecambah
Lebih terperinciSebaran Populasi Nematoda Radopholus similis dan Pratylenchus coffeae Pada Lahan Perkebunan Kopi
Pelita Perkebunan 2007, 23(3), 176 182 Hulupi dan Mulyadi Sebaran Populasi Nematoda Radopholus similis dan Pratylenchus coffeae Pada Lahan Perkebunan Kopi Distribution of Radopholus similis and Pratylenchus
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN TEMBAKAU DI PROBOLINGGO
KARAKTERISTIK PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN TEMBAKAU DI PROBOLINGGO Pendahuluan Tembakau merupakan salah satu komoditas perkebunan yang strategis dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran
Lebih terperinciHama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)
KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman Gulma (tumbuhan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
11 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 lokasi penelitian yang digunakan yaitu Harapan dan Inalahi yang terbagi menjadi 4 plot pengamatan terdapat 4 jenis tanaman
Lebih terperinciBibit Sehat... Kebun Kopi Selamat
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Dringu Nomor 81 Telp. (0335) 420517 PROBOLINGGO 67271 Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat Oleh : Ika Ratmawati, SP POPT Perkebunan Pendahuluan Kabupaten Probolinggo
Lebih terperinciTetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima
Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima Oleh : Umiati, SP dan Irfan Chammami,SP Gambaran Umum Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman perkebunan industry berupa pohon batang lurus
Lebih terperinciWaspadai Kemunculan Pengorok Daun (Liriomyza sp) pada Tanaman Kopi
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Dringu Nomor 81 Telp. (0335) 420517 PROBOLINGGO 67271 Pendahuluan Waspadai Kemunculan Pengorok Daun (Liriomyza sp) pada Tanaman Kopi Oleh : Ika Ratmawati, SP,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008). Kentang juga merupakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Lada
3 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Lada Lada merupakan tanaman rempah yang menjadi komoditas penting dari zaman dahulu sampai sekarang. Diantara rempah-rempah lainnya, lada mendapat julukan sebagai raja rempah-rempah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai prospek pengembangan dan pemasaran yang cukup baik karena banyak dimanfaatkan oleh
Lebih terperinciPengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang
1 Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang Kelompok penyakit tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti : cendawan, bakteri,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Symphylid memiliki bentuk yang menyerupai kelabang, namun lebih kecil,
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hama Symphilid Symphylid memiliki bentuk yang menyerupai kelabang, namun lebih kecil, berwarna putih dan pergerakannya cepat. Dalam siklus hidupnya, symphylid bertelur dan telurnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gejala Penyakit. (a) Gambar 7 Tanaman kentang di Dataran Tinggi Dieng tahun 2012 (a) terinfeksi NSK, (b) sehat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Penyakit Gejala pada tajuk (bagian di atas permukaan tanah) Gejala penyakit yang ditimbulkan oleh NSK sangat khas. Tanaman akan mengalami kerusakan akar yang menyebabkan berkurangnya
Lebih terperinciOleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27
Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang menjadi komoditas ekspor penting di Indonesia. Propinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu sentra produksi utama lada di Indonesia dan dikenal
Lebih terperinciHAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA
HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut portugal ke India
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Antraknosa Cabai Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan Colletotrichum yaitu C. acutatum, C. gloeosporioides, dan C. capsici (Direktorat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut Dwidjoseputro (1978) sebagai berikut : Divisio Subdivisio Kelas Ordo Family Genus Spesies : Mycota
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang batangnya mengandung zat gula sebagai bahan baku industri gula. Akhir-akhir ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini, terbukti bahwa pada akar tomat memang benar terdapat nematoda setelah dilakukan ekstraksi pertama kali untuk mengambil
Lebih terperinciHUBUNGAN NEMATODA PARASIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT LAYU MWP (Mealybug wilt of pineapple) PADA NANAS (Ananas comosus L.
HUBUNGAN NEMATODA PARASIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT LAYU MWP (Mealybug wilt of pineapple) PADA NANAS (Ananas comosus L. Merr) ISMAWARDANI NURMAHAYU PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sebagian besar produk perkebunan utama diekspor ke negara-negara lain. Ekspor. teh dan kakao (Kementerian Pertanian, 2015).
12 PENDAHULUAN Latar Belakang Sub-sektor perkebunan merupakan penyumbang ekspor terbesar di sektor pertanian dengan nilai ekspor yang jauh lebih besar dibandingkan nilai impornya. Sebagian besar produk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman mentimun berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Domestikasi dari tanaman liar ini berasal dari India utara dan mencapai Mediterania pada 600 SM. Tanaman ini dapat tumbuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI
MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI Disusun Oleh : WASIS BUDI HARTONO PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN BP3K SANANKULON Penyakit Blas Pyricularia oryzae Penyakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Definisi dan Manfaat Vertikultur Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture). Menurut Nitisapto (1993) vertikultur
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Bawang Merah Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dan tinggi hingga dapat mencapai 15 50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah Kingdom Filum Class Ordo Famili Genus : Animalia : Arthopoda : Insekta : Lepidoptera : Plutellidae : Plutella
Lebih terperinciAlternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama
Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dikembangluaskan dalam rangka peningkatan
Lebih terperinciAgroteknologi Tanaman Rempah dan Obat
Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg
Lebih terperinciTUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT
TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT NAMA INSTANSI FASILITATOR : MU ADDIN, S.TP : SMK NEGERI 1 SIMPANG PEMATANG : Ir. SETIA PURNOMO, M.P. Perencanaan pemeliharaan merupakan tahapan awal yang sangat
Lebih terperinciKomasti, Varietas Komposit Kopi Arabika Tahan Penyakit Karat Daun. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118
Komasti, Varietas Komposit Kopi Arabika Tahan Penyakit Karat Daun Retno Hulupi1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 Serangan penyakit karat daun masih menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di Indonesia masih banyak mengandalkan penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana
Lebih terperinciPUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur UNSUR
Lebih terperinci1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilam (Pogostemon sp.) merupakan salah satu tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Di dalam dunia perdagangan Intemasional minyak nilam sering
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. lebarnya antara 0,3-0,4 mm. Stiletnya lemah, panjang stliet µm,
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.) Kingdom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Anelida Ordo : Tylenchida Famili : Meloidogynidae Genus : Meloidogyne Spesies : Meloidogyne spp.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanaman yang mengalami penurunan produksi panen sangat besar akibat serangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Plant-parasitic nematode (PPN) merupakan kelompok hewan invertebrata yang telah diketahui sebagai hama parasit dan menyebabkan timbulnya kerugian yang tidak sedikit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 45 hari), termasuk dalam famili Brassicaceae. Umumnya, pakchoy jarang dimakan mentah,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Bobot isi tanah pada berbagai dosis pemberian mulsa.
38 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa Terhadap Sifat Fisik Tanah 4.1.1. Bobot Isi Pengaruh pemberian sisa tanaman jagung sebagai mulsa terhadap bobot isi tanah adalah seperti tertera pada Tabel
Lebih terperinciMenurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili
Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus
Lebih terperinciPenyakit Layu Bakteri pada Kentang
Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Penyakit layu bakteri dapat mengurangi kehilangan hasil pada tanaman kentang, terutama pada fase pembibitan. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. berpangkal pada umbi batang. Sementara pada bagian bawah bonggol terdapat
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman berikut: Tanaman Pisang adalah tanaman buah berupa herba dengan klasifikasi sebagai Kindom Divisio Sub Divisio Class Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae
Lebih terperinciKompos, Mikroorganisme Fungsional dan Kesuburan Tanah
Kompos, Mikroorganisme Fungsional dan Kesuburan Tanah Oleh Embriani BBPPTP Surabaya Latar Belakang Mikroorganisme fungsional yang dikenal sebagai biofungisida adalah jamur Trichoderma sp. dan jamur vesikular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama adanya kandungan karotin,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan
TINJAUAN PUSTAKA Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan akan menjadi busuk dalam 2-5 hari apabila tanpa mendapat perlakuan pasca panen yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. Pakchoy dan sawi dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.
19 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola adalah sebagai berikut : Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumycophyta : Eumycotina
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan tanaman semusim yang membentuk rumpun, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-50 cm (Rahayu, 1999). Menurut
Lebih terperinciBudidaya Bawang Putih di Dataran Rendah
Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah Bawang putih (allium sativum) termasuk genus afflum dan termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari jenis sayuran yang memiliki buah kecil dengan rasa yang pedas. Cabai jenis ini dibudidayakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :
4 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyebab Penyakit Jamur penyebab penyakit rebah semai ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Fungi : Basidiomycota : Basidiomycetes
Lebih terperinciRalstonia solanacearum
NAMA : Zuah Eko Mursyid Bangun NIM : 6030066 KELAS : AET-2A Ralstonia solanacearum (Bakteri penyebab penyakit layu). Klasifikasi Kingdom : Prokaryotae Divisi : Gracilicutes Subdivisi : Proteobacteria Famili
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di Unit Lapangan Pasir Sarongge, University Farm IPB yang memiliki ketinggian 1 200 m dpl. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Meteorologi
Lebih terperinciMengenal Penyakit Busuk Batang Vanili. Oleh : Umiati
Mengenal Penyakit Busuk Batang Vanili Oleh : Umiati Vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman industri yang mempunyai nilai terbaik dengan kadar vanillin 2,75% (Hadisutrisno,2004).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya (Parwiro,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pestisida di Indonesia telah memusnahkan 55% jenis hama dan 72% agen pengendali hayati. Pestisida adalah zat khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lahan Kecamatan Pangalengan berada pada ketinggian sekitar 1500 m di atas permukaan laut (dpl). Keadaan iklim di lokasi ini adalah sebagai berikut meliputi curah hujan rata-rata
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.
19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini berlangsung di kebun manggis daerah Cicantayan Kabupaten Sukabumi dengan ketinggian 500 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Area penanaman manggis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperlukan dalam bidang pertanian.dalam menentukan sifat tanah serta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Survei Tanah Prediksi sifat-sifat tanah dan tanggapannya terhadap pengelolaan sangat diperlukan dalam bidang pertanian.dalam menentukan sifat tanah serta tanggapannya terhadap pengelolaan
Lebih terperinciTEKNIK BUDIDAYA TOMAT
TEKNIK BUDIDAYA TOMAT 1. Syarat Tumbuh Budidaya tomat dapat dilakukan dari ketinggian 0 1.250 mdpl, dan tumbuh optimal di dataran tinggi >750 mdpl, sesuai dengan jenis/varietas yang diusahakan dg suhu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kopi Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili Rubiceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA
PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA NUR HIDAYATI BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN KONSEP PENYAKIT TANAMAN Penyakit tumbuhan
Lebih terperinciUPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda
UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG Oleh : Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda A. PENDAHULUAN Tanaman nilam merupakan kelompok tanaman penghasil
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kakao Kakao merupakan tanaman yang menumbuhkan bunga dari batang atau cabang. Karena itu tanaman ini digolongkan kedalam kelompok tanaman Caulifloris. Adapun sistimatika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar
Lebih terperinciMikrobia dan Tanah KULIAH 1 PENDAHULUAN 9/5/2013 BIOLOGI TANAH BIOLOGI TANAH TANAH. Tanah merupakan habitat yang sangat heterogen. Penghuninya beragam
BIOLOGI TANAH BIOLOGI TANAH Ilmu yang mempelajari : KULIAH 1 PENDAHULUAN Organisme yang hidup dalam tanah, klasifikasi dan aktivitas metabolismenya,serta peranannya dalam siklus nutrisi dan perombakan
Lebih terperinci