LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN"

Transkripsi

1

2 LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN 1. No. Laporan : 13/DIKLAT.TTG/ Judul dan Subjudul : Laporan Pelaksanaan Pelatihan Teknis Kompetensi Kimia Industri 6. Nama Penyunting : Yanu Endar Prasetyo,S.Sos,M.Si. Bambang Triyanto Amin Widodo Karlina Gusmarani, S.I.Kom. Tedy Mutakin, ST. Eka Sulanjana 8. Nama dan Alamat Badan Pelaksana dan Penyebarluasan Laporan : Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI Subang, Jl. 2. No. Katalog/ Klasifikasi (594) 4. Jenis Laporan : Laporan Pelaksanaan 5. Edisi / Cetakan : Pertama 7. Tanggal Laporan : 2 Maret Jumlah Halaman : v Jumlah Laporan : 3 eksemplar 11. Sponsor dan Nomor Kontrak : Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Subang KS. Tubun No.5 Subang Sari (Abstrak) : Sebagai realisasi kerjasama antara Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Subang dengan Pusat Pengembangan TTG - LIPI Subang Jawa Barat, maka dilaksanakan Pelatihan Teknis Kompetensi Kimia Industri. Pelatihan dilaksanakan di Kampus Pusbang TTG - LIPI Subang. Waktu pelaksanaan dari tanggal 23 sampai dengan 25 Februari Jumlah keseluruhan peserta adalah 6 (enam) orang siswa SMK YPIB Subang. Materi yang diberikan meliputi : Teknologi Pembuatan Minyak Kelapa Murni (VCO) Dengan Metode Fermentasi, Pembuatan Sabun Transparan VCO, Proses Produksi Briket Arang Dari Limbah Pertanian. 13. Kata kunci : Pelatihan, Kimia Industri, (VCO), Sabun Transparan VCO, Briket Arang, Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Subang, Pusbang TTG - LIPI Subang 14. Kolom Catatan Penerima : 15. Penyebarluasan Laporan : Terbatas 16. Izin Kutip : Dengan Izin 17. Harga : 18. Penyalur : Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI Subang Jl. KS. Tubun No.5 Subang Telp.(0260) ; Fax. (0260) i

3 KATA PENGANTAR Kegiatan Pelatihan Teknis Kompetensi Kimia Industri ini merupakan realisasi kerja sama antara Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Subang dengan Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Pusbang TTG - LIPI) Subang. Sebagai pertanggungjawaban dan kelengkapan pelaksanaan pelatihan, maka disusun laporan pelaksanaan ini yang terdiri dari rangkuman pelaksanaan kegiatan dan kumpulan dokumen selama penyelenggaraan kegiatan. Materi yang diberikan meliputi : Teknologi Pembuatan Minyak Kelapa Murni (VCO) Dengan Metode Fermentasi, Pembuatan Sabun Transparan VCO, Proses Produksi Briket Arang Dari Limbah Pertanian. Pelaksanaan pelatihan ini dari tanggal 23 sampai dengan 25 Februari 2015, di kampus Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI Subang. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberi bekal bagi peserta siswa SMK YPIB Subang Kompetensi Keahlian Kimia Industri. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan sehingga pelatihan ini dapat terselenggara dengan baik. Semoga kerja sama ini dapat terus terpelihara dengan baik pada masa yang akan datang. Subang, 2 Maret 2015 Kepala Pusbang TTG-LIPI Subang, Dr. Ir. Yoyon Ahmudiarto, M.Sc. IPM NIP ii

4 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR BIBLIOGRAFI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR LAMPIRAN... v I. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan... 1 II. WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN... 2 III. PENCERAMAH DAN INSTRUKTUR... 2 IV. PESERTA... 3 V. PENYELENGGARA / PELAKSANA... 3 VI. MATERI PELATIHAN Teori Praktek... 4 VII. PROSES BELAJAR... 5 VIII. EVALUASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN Evaluasi Materi Pelatihan Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan... 7 IX. PENUTUP... 8 iii

5 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Pengajar Teori... 2 Tabel 2. Instruktur Praktek... 3 Tabel 3. Peserta Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri. 3 Tabel 4. Jumlah Jam Pelajaran (JP) Materi Pelatihan... 5 Tabel 5. Score Pre-Test dan Post-Test pada Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri... 6 iv

6 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan Daftar Hadir Peserta Pelatihan Biodata Peserta Pelatihan Biodata Pengajar Pelatihan Contoh Soal Pre-Test/ Post-Test Contoh Sertifikat Peserta Dokumentasi Photo Pelaksanaan Pelatihan v

7 LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN TEKNIS - KOMPETENSI KIMIA INDUSTRI Kerjasama YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL (YPIB) SUBANG Dengan PUSAT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LIPI SUBANG JAWA BARAT, 23 s.d. 25 FEBRUARI 2015 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Teknologi Tepat Guna merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan bagi masyarakat dalam mengoptimalkan potensi daerahnya. Salah satunya dapat diimplementasikan melalui kegiatan pelatihan yang diberi nama Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri. Pelatihan ini merupakan upaya pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui proses Alih Teknologi dalam pemberdayaan masyarakat di wilayah Kabupaten Subang. Dalam kegiatan pelatihan ini, Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Subang memandang perlu untuk memberikan pelatihan Teknologi Tepat Guna kepada para peserta siswa SMK YPIB Subang Kompetensi Keahlian Kimia Industri. Kegiatan ini merupakan wujud keterpaduan yang sinergi dari berbagai peran yang dilakukan oleh lembaga dan instansi terkait bersama-sama masyarakat. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini upaya pemanfaatan dan pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bagi pengguna bisa terwujud. Peserta dapat meningkatkan wawasan dan kemampuannya dalam mengakses Teknologi Tepat Guna yang dapat menjadi bekal para siswa saat terjun ke dunia kerja nanti. Dengan demikian, program ini secara tidak langsung dapat mendukung Pemerintah dalam mengurangi pengangguran. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri ini adalah untuk : 1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga tingkat menengah sesuai dengan kopetensi dalam program keahlian yang di pilihnya; 1

8 2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang di minatinya; 3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (khususnya Teknologi Tepat Guna), agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; 4) Membekali peserta didik dengan kopetensi-kopetensi yang sesuai dengan program keahlian yang di pilih. 5) Menciptakan iklim proses alih teknologi pada masyarakat. 6) Memacu suksesnya pembangunan di wilayah Kabupaten Subang. II. WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri ini berlangsung dari tanggal 23 sampai 25 Februari Tempat penyelenggaraan di Kampus Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI Subang yang berlokasi di Jl. KS. Tubun No. 5 Subang Jawa Barat. Sedangkan untuk meningkatkan keterampilan lapangan dilakukan praktek dan pembekalan di Laboratorium Pengolahan Pangan dan halaman parkir ( praktek pembuatan briket arang) Pusbang TTG LIPI. III. PENCERAMAH DAN INSTRUKTUR Materi dan pembekalan pada pelatihan tersebut diberikan oleh Pengajar & Instruktur (Peneliti & Teknisi) dari Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI Subang. Adapun daftar pengajar teori dan instruktur praktek adalah sebagai berikut: Tabel 1. Pengajar Teori 1. Nama : Enny Sholichah, S.Si. NIP : Jabatan : Peneliti Muda 2. Nama : Wawan Agustina, S.Si. NIP : Jabatan : Peneliti Pertama 3 Nama : Nok Afifah NIP : Jabatan : Peneliti Muda 2

9 Tabel 2. Instruktur Praktek 1. Nama : Antonius Sukarwanto NIP : Jabatan : Teknisi Litkayasa Penyelia 2. Nama : Siti Khudaifanny Dasa Febrianti Asna Putri, A.Md. NIP : Jabatan : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 3. Nama : Taufik Yudhi NIP : Jabatan : Teknisi Litkayasa Pelaksana IV. PESERTA Peserta Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri yang hadir seluruhnya berjumlah 6 (enam) orang siswa. Daftar peserta pelatihan seperti yang tercantum pada Tabel 3. Tabel 3. Peserta Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri NO NAMA PESERTA/ SISWA NO PESERTA 1 Chandra Nugraha Dhevan PG Eka Rachman Gelar Ahmad Rafei Juanda Puri Rahma dewi V. PENYELENGGARA/ PELAKSANA Panitia penyelenggaraan Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri ini adalah Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Subang bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna ( Pusbang TTG) LIPI Subang sebagai pelaksana. Secara umum kegiatan penyelenggaraan Teknis Kompetensi Kimia Industri telah berjalan dengan baik dan lancar, keseluruhan peserta tetap dalam keadaan sehat sehingga saat acara penutupan, mereka telah mengikuti pelatihan ini secara aktif dan penuh antusias hal ini tercermin dari daftar hadir dan keterlibatan peserta dalam diskusi dan tanya jawab, baik dalam teori maupun praktek. 3

10 VI. MATERI PELATIHAN Materi Pelatihan disusun berdasarkan kompetensi keahlian. Materi meliputi : 6.1 Teori Bidang Pangan/Kesehatan : Teknologi Pembuatan Minyak Kelapa Murni (VCO) Dengan Metode Fermentasi Bidang Kesehatan : Teknologi Pembuatan Sabun Transparan VCO Bidang Energi Terbarukan : Teknologi Pembuatan Briket Arang 6.2 Praktek Adapun materi Praktek tersebut meliputi : Pembuatan VCO Pembuatan Sabun Transparan Pembuatan Briket Arang Pembekalan mengenai pengetahuan dan keterampilan teknis dilakukan melalui praktek di Laboratorium Pengolahan Pangan Pusbang TTG LIPI. Kegiatan yang dilakukan adalah: Pengenalan peralatan dan proses kerja Pengamatan proses kerja Praktek langsung per kelompok Tanya jawab Jumlah Jam Pelajaran (JP) adalah : 21 jam pelajaran (JP) yang terdiri dari : Teori (3 JP) dan Praktek (18 JP). 4

11 Tabel 4. Jumlah Jam Pelajaran (JP) Materi Pelatihan : No. MATERI PELATIHAN JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK TOTAL J.P. 1 Teknologi Pembuatan VCO Teknologi Pembuatan Sabun Transparan Teknologi Pembuatan Briket Arang Pembuatan VCO Pembuatan Briket Pembuatan Sabun Transparan JUMLAH VII.PROSES BELAJAR Penyampaian materi pada pelatihan ini dilakukan dengan proses belajar sebagai berikut : 1) Teori, disampaikan di kelas dengan bobot kegiatan 14,28 % 2) Praktek dan Peragaan/Demo, dilakukan di laboratorium dengan bobot kegiatan 85,71 % Metode belajar yang diterapkan pada pelatihan ini adalah sebagai berikut : 1) Metode belajar partisipatif bagi setiap peserta pelatihan 2) Penyajian Teori/ ceramah di kelas 3) Diskusi/ tanya jawab di Kelas dan Laboratorium Pangan 4) Kerja Kelompok/ praktek di Laboratorium Pengolahan Pangan 5) Peragaan/ demontrasi dan praktek kegiatan langsung di Laboratorium Pengolahan Pangan dan halaman parkir Pusbang TTG LIPI. VIII. EVALUASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN Untuk menilai keberhasilan suatu hasil kegiatan diperlukan adanya evaluasi terhadap beberapa hal yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan kegiatan dari segi penyelenggaraan pelatihan, metode pengajaran teori maupun praktek. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang dinilai masih menjadi kekurangan, agar dapat 5

12 dilakukan perbaikan atau peningkatan pada kegiatan berikutnya sebagai upaya menumbuhkan pelayanan prima. 8.1 Evaluasi Materi Pelatihan Aspek yang dinilai menyangkut pengaruh program pelatihan terhadap efektifitas pelaksanaan tugas dan tingkat kepentingan materi dalam pelatihan. Keberhasilan program pelatihan diukur dengan salah satu cara yaitu mengadakan Pre-Test (diberikan di awal/sebelum Pelatihan) dan Post-Test (diberikan diakhir Pelatihan). Dengan adanya 2 (dua) tes tersebut, dapat diketahui sejauh mana penyerapan materi pelatihan terhadap masing-masing peserta pelatihan. Adapun hasil/score Pre-Test dan Post-Test dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 5. Score Pre-Test dan Post-Test pada Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri. No. Nama Pre-Test Post-Test Keaktifan Di Kelas Keaktifan Di Praktek Hasil Indikator 1 Chandra Nugraha Dhevan PG Eka Rachman Gelar Ahmad Rafei Juanda Puri Rahma Dewi Maksimum Minimum Rata-rata Dari tabel tersebut diketahui bahwa telah terjadi kenaikan score dari Pre-Test ke Post-Test sebanyak 103%, ini berarti bahwa materi pelatihan dapat diserap dengan sangat baik oleh para peserta pelatihan. Terpilih peserta terbaik, yaitu : 1. JUANDA 2. GELAR AHMAD RAFEI Pemilihan ini berdasarkan keaktifan dan nilai Pre & Post-Test yang paling menonjol di antara seluruh peserta. 6

13 8.2 Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Evaluasi dalam kegiatan pelatihan dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang dinilai masih kurang, sehingga dapat dilakukan kegiatan perbaikan atau peningkatan kegiatan pada pelayanan berikutnya. Evaluasi yang dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dari segi penyelenggaraan pelatihan, metode pengajaran pada saat teori maupun praktek, ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam menumbuhkan pelayanan prima. Hasil evaluasi diperoleh dari angket yang berisi tanggapan dan saran yang disampaikan oleh peserta pelatihan. Berikut hasil yang diperoleh pada Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri: Merupakan salah satu upaya untuk menambah dan memperdalam pengetahuan peserta dalam teknologi pengolahan VCO, sabun transparan, dan briket arang. Fasilitas ruangan teori dan praktek baik hal ini didukung dengan penguasaan materi, penggunaan bahasa, dan kemampuan menyamaan presepsi oleh pengajar dan instruktur. Metode dan alat bantu yang digunakan baik sehingga pengajar, instruktur, dan peserta dapat melakukan pelatihan dengan tanpa ada kendala dari metode dan alat bantu yang digunakan. Pengajar dan instruktur mampu dalam membuat suasana kelas hidup, dan peserta memiliki motivasi untuk belajar selama kegiatan pelatihan. Peserta paham terhadap teori dan praktek yang disampaikan oleh pengajar dan instruktur. Setelah kegiatan pelatihan berlangsung peserta merasa mampu mengaplikasikan dan mau berbagi pengetahuan dan wawasan yang diperoleh. Suasana keakraban dan kekeluargaan diantara peserta yang terjalin dengan baik diharapkan dapat berlanjut diluar dari kegiatan pelatihan. Secara umum kegiatan penyelenggaraan Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri ini telah berjalan dengan baik dan lancar, seluruh peserta tetap dalam keadaan sehat sampai pelatihan selesai. Peserta telah secara aktif dan penuh antusias mengikuti pelatihan ini. Suasana keakraban dan kekeluargaan diantara peserta terjalin dengan baik. Suasana ini sangat mendukung di dalam proses belajar mengajar, dan diharapkan dapat terus berlanjut. 7

14 IX. PENUTUP Dengan selesainya pelaksanaan Pelatihan Teknis - Kompetensi Kimia Industri, diharapkan wawasan dan keterampilan para peserta tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi tepat guna semakin mantap dan siap untuk dapat diaplikasikan dan dimanfaatkan oleh peserta setelah menyelesaikan bangku sekolah nanti. Kegiatan pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan disiplin dan keteladanan untuk menghasilkan tamatan yang profesional sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dunia kerja secara berkelanjutan. Sehingga pelatihan memiliki arti yang sangat penting dan strategis sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik di pedesaan maupun perkotaan, agar masyarakat lebih mampu dan memiliki kemandirian dalam memanfaatkan serta mengelola potensi sumberdaya alam yang ada dengan sentuhan teknologi tepat guna dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membangun dirinya, keluarganya dan lingkungannya. 8

15 Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan Pelatihan

16 Lampiran 2 Daftar Hadir Peserta Pelatihan

17 Lampiran 3 Biodata Peserta Pelatihan

18 Lampiran 4 Biodata Pengajar Pelatihan

19 Lampiran 5 Contoh Soal Pre-Test/ Post-Test

20 Lampiran 6 Contoh Sertifikat Peserta

21 Lampiran 7 Dokumentasi Photo Pelaksanaan Pelatihan

LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN

LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN 1. No. Laporan : 14/DIKLAT.TTG/2015 2. No. Katalog/ Klasifikasi 06.055.664.951.2(594) 3. Judul dan Subjudul : Laporan Pelaksanaan Pelatihan 4. Jenis Laporan : Laporan Pelaksanaan

Lebih terperinci

LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN

LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN 1. No. Laporan : 15/DIKLAT.TTG/2015 3. Judul dan Subjudul : Laporan Pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Wawasan Dan Keterampilan Pengembangan Dan Penerapan TTG 6. Nama Penyunting

Lebih terperinci

LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN

LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN 1. No. Laporan : 17/DIKLAT.TTG/2015 3. Judul dan Subjudul : Laporan Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan Budidaya Ikan Air Tawar Lele 6. Nama Penyunting : Rima Kumalasari,

Lebih terperinci

LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN

LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN LEMBAR DATA BIBLIOGRAFI LAPORAN 1. No. Laporan 16/DIKLAT.TTG/2015 3. Judul dan Subjudul Laporan Pelaksanaan Pelatihan/ Magang Penguatan Kelembagaan Posyantek Dan Wartek Melalui Teknologi Formula Asap Cair

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur. Maka semakin dirasakan pentingnya dunia usaha. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas mempersiapkan Sumber Daya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. di sekolah. Manajemen kurikulum mengatur pemenuhan kebutuhan. pendidikan berdasarkan hasil analisis kondisi lingkungan internal dan

PENDAHULUAN. di sekolah. Manajemen kurikulum mengatur pemenuhan kebutuhan. pendidikan berdasarkan hasil analisis kondisi lingkungan internal dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen kurikulum merupakan substansi manajemen yang penting di sekolah. Manajemen kurikulum mengatur pemenuhan kebutuhan pendidikan berdasarkan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat pada saat ini. Sejalan dengan itu persaingan di segala bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran menjadi permasalahan di Indonesia. Pengangguran terjadi karena perbandingan antara jumlah penawaran kesempatan kerja tidak sebanding dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu wahana untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkualitas diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menjadi ahli serta dapat bekerja dalam bidang tertentu. Salah satu

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan formal, yang mempunyai tujuan mempersiapkan para siswanya untuk menjadi tenaga kerja tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini setiap Negara di seluruh dunia semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang politik, bidang industri, bidang pendidikan,

Lebih terperinci

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG Ketua : Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc / 0012047414 Anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia sebagai sarana untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh

Lebih terperinci

INFORMASI LOMBA PNEUMATIK

INFORMASI LOMBA PNEUMATIK INFORMASI LOMBA PNEUMATIK A. PENDAHULUAN Kemajuan dan kejayaan suatu negara sangat didukung oleh kemajuan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga tidak henti-hentinya kebijakan bidang-bidang

Lebih terperinci

STUDI RELEVANSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR MESIN DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA DI SMK

STUDI RELEVANSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR MESIN DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA DI SMK 198 STUDI RELEVANSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR MESIN DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA DI SMK Muhammad V. Ramdani 1, Aam Hamdani 2, Dede Suhayat 3 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana kebudayaan itu sendiri tumbuh dan berkembang mengikuti dinamika perkembangan zaman. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum SMK edisi 2004 juga menjelaskan tujuan SMK antara lain: melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum SMK edisi 2004 juga menjelaskan tujuan SMK antara lain: melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu penyelenggara pendidikan fomal untuk menghasilkan SDM yang siap terjun ke dunia kerja baik usaha maupun

Lebih terperinci

IPTEKS Bagi Remaja Untuk Peningkatan Pengetahuan Di Bidang Teknologi Informasi

IPTEKS Bagi Remaja Untuk Peningkatan Pengetahuan Di Bidang Teknologi Informasi 271 IPTEKS Bagi Remaja Untuk Peningkatan Pengetahuan Di Bidang Teknologi Informasi Marike Amelda Silvia Kondoj a, Herry Setiawan Langi b, Antonius P.G Manginsela c a Jurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis sesuai dengan perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat untuk menghadapi era globalisasi, bukan hanya masyarakat terpencil saja bahkan seluruh

Lebih terperinci

Negara, pasal 32 mengamanatkan bahwa bentuk dan isi laporan. pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan

Negara, pasal 32 mengamanatkan bahwa bentuk dan isi laporan. pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT TEKNIS PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL BAGI PERANGKAT DAERAH ANGKATAN I DI PUSDIKLAT KEMENDAGRI REGIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG Undang-undang nomor 17

Lebih terperinci

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG UNIVERSITAS JEMBER

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG UNIVERSITAS JEMBER PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG 2016 UNIVERSITAS JEMBER PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG A. NAMA KEGIATAN MATA KULIAH PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI AGRIBISNIS JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI KUSUMA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

WISTA KAMPUS SEBAGAI SARANA PENGENALAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

WISTA KAMPUS SEBAGAI SARANA PENGENALAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR WISTA KAMPUS SEBAGAI SARANA PENGENALAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPM-WISKAM Oleh: Ketua Anggota : Eko Rujito, M, Hum : Susana Widyastuti, M.A. Rachmat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan salah satu lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas individu yang mempunyai kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan yang ada pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan yang ada pada suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan yang ada pada suatu bangsa tersebut. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

MECHATRONICS SKILLS COMPETITION UGM Tahun 2017

MECHATRONICS SKILLS COMPETITION UGM Tahun 2017 MECHATRONICS SKILLS COMPETITION UGM Tahun 2017 Yogyakarta, 22 Agustus 2017 Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Departement Teknik Mesin LEMBAR INFORMASI LOMBA BIDANG LOMBA : PNEUMATIK HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik yang berlangsung sepanjang masa. Melalui pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan

Lebih terperinci

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar manusia dalam mewujudkan suasana belajar dengan melakukan proses pembelajaran didalamnya menjadikan peserta didik aktif mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia kerja saat ini dan masa mendatang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya memiliki kemampuan teoritis saja, tetapi juga harus memiliki

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Rajagukguk,Z Modul Pelatihan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional. CV Aksara Buana, Jakarta

Daftar Pustaka. Rajagukguk,Z Modul Pelatihan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional. CV Aksara Buana, Jakarta Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003 business club-business club sebagai bentuk rintisan usaha. Selain itu dari kegiatan ini para peserta juga mendapat pengalaman yang cukup banyak dari para praktisi bisnis

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting di dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Terutama dalam menghadapi arus globalisasi saat ini, dimana perkembangan

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN SUMBER DANA DIPA PASCA SARJANA UNDIP TAHUN ANGGARAN 2016

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN SUMBER DANA DIPA PASCA SARJANA UNDIP TAHUN ANGGARAN 2016 HALAMAN JUDUL PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN SUMBER DANA DIPA PASCA SARJANA UNDIP TAHUN ANGGARAN 2016 Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Jl. Imam Bardjo, SH No. 5 Semaranag,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah masyarakat, apalagi di perkembangan zaman yang menuntut perubahan dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2017 Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti. Bunyamin Maftuh NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2017 Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti. Bunyamin Maftuh NIP KATA PENGANTAR Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dibentuk pada tahun 2014 berdasarkan Keppres No. 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan

Lebih terperinci

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing BAB II PROGRAM KERJA 2.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah satu urusan rumah tangga Daerah dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, dengan kewenangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak pengaruh era globalisasi

Lebih terperinci

(LKj - IP) TAHUN 2014

(LKj - IP) TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj - IP) TAHUN 2014 BAPERMASDES BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SEMARANG JL. GARUDA I No. 2, TELP. 024 6921447, UNGARAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang setiap tahunnya bertambah. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk tersebut

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter, sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH A. KUALIFIKASI 1. Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah Kualifikasi kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuaan dan teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuaan dan teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuaan dan teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, khususnya di bidang industri. Di satu sisi era ini membawa iklim yang semakin terbuka untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. EXELCOMINDO PRATAMA SURABAYA. Pemohon NRP NRP

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. EXELCOMINDO PRATAMA SURABAYA. Pemohon NRP NRP LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. EXELCOMINDO PRATAMA Pemohon Istaris Iriane Budi Maratus Solihah NRP. 7203 040 002 NRP. 7203 040 006 Isti Andika Sari Ike Agusta Wijayanti NRP. 7203 040 017

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan untuk mencapai kualitas Sumber Daya Manusia perlu disiapkan peserta didik yang mau bekerja keras, memiliki kemampuan, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal pokok di dalam mendukung serta menunjang demi terciptanya kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan, kualitas dari suatu individu atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu Bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON ABSTRAK

UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON ABSTRAK 132 UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON Anis Shofiyani dan Oetami Dwi Hajoeningtijas Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi dan Industrialisasi dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia telah banyak menimbulkan permasalahan, salah

Lebih terperinci

MODUL BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM)

MODUL BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017 MODUL PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) NAMA : NIM :

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sertifikasi organik adalah rangkaian kegiatan penerbitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini memiliki andil penting dalam kemajuan bangsa. Andil tersebut tentunya menuntun manusia sebagai pelaku pendidikan menuju peradaban yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN GURU DAN KEPEMIMPINAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pendidikan bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 0/Permentan/PP.4//0 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini membawa dampak bagi tatanan kehidupan yang ditandai dengan meningkatnya persaingan yang tinggi sehingga

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan. Pengabdian Masyarakat PENYULUHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Laporan Kegiatan. Pengabdian Masyarakat PENYULUHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat PENYULUHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Oleh : Rahmawati Erma Standsyah, S.Si, M.Si NIDN : 0711128904 UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA 2016 i Kata Pengantar Puji syukur

Lebih terperinci

OPTIMASI PENYANDANG CACAT MENUJU KEMANDIRIAN FINANSIAL

OPTIMASI PENYANDANG CACAT MENUJU KEMANDIRIAN FINANSIAL LAPORAN AKHIR PKMM OPTIMASI PENYANDANG CACAT MENUJU KEMANDIRIAN FINANSIAL Diusulkan Oleh : Diah Prastiwi G54062028 2006 Destya Kusuma Arifiani G54062392 2006 Linda Budi Yarti G14062076 2006 Mey Kurnia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yakni mengembangkan sebuah model pendekatan andragogi pada pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yakni mengembangkan sebuah model pendekatan andragogi pada pembelajaran 200 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.KESIMPULAN Secara keseluruhan, kegiatan penelitian telah dilakukan dan telah mencapai tujuan yakni mengembangkan sebuah model pendekatan andragogi pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang teknologi informasi telah memberikan dampak terhadap percepatan perubahan yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG AKUNTABILITAS KINERJA BAB II II AKUNTABILITAS KINERJA Secara umum Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Jombang telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan dihasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devi Sari Peranginangin, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devi Sari Peranginangin, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peserta didik yang menempuh pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia dipersiapkan sebagai manusia mandiri, produktif dan mampu bersaing di

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015-2016 PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015 2016

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENINGKATAN KAPASITAS PENELITI DALAM PENYUSUNAN PROPOSAL MULTIDISIPLIN TAHUN ANGGARAN 2017 BATCH 1 (SATU)

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENINGKATAN KAPASITAS PENELITI DALAM PENYUSUNAN PROPOSAL MULTIDISIPLIN TAHUN ANGGARAN 2017 BATCH 1 (SATU) PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENINGKATAN KAPASITAS PENELITI DALAM PENYUSUNAN PROPOSAL MULTIDISIPLIN TAHUN ANGGARAN 2017 BATCH 1 (SATU) DIREKTORAT PENELITIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI 6 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Badan Pelaksana PKB PII 2018

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Badan Pelaksana PKB PII 2018 BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Badan Pelaksana PKB PII 2018 DAFTAR ISI Halaman KEGIATAN-KEGIATAN YANG DIAKUI DALAM PROGRAM PKB...1 1.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal... 1 1.2.

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGUKURAN KINERJA LAYANAN JASA : STUDI KASUS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PUSAT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LIPI SUBANG Maflahah 1*, Yanu Endar Prasetyo 2 1 Program Studi Sosiologi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pada Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pada Pasal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelatihan adalah salah satu program pendidikan nonformal. Menurut Undang- Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pada Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya menyiapkan peserta didik, menghadapi masa depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat, termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM. KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT

PEDOMAN UMUM. KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT PEDOMAN UMUM KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT APTIKOM PROVINSI JAWA BARAT 2017 KATA PENGANTAR Pelaksanaan Ka Prodi IT Idol AptikomFest Ke-1 Jawa Barat untuk pertama kali dilaksanakan tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena pertumbuhan Industri Pariwisata di Indonesia menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa pariwisata. Industri pariwisata mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pendidikan bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. 3, No. 2, Desember 2016 256 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Saepuloh 1, Dede Suhayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar menurut para ahli yaitu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, dan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, dan melalui BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, dan melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam membentuk, mengembangkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu. Setiap individu

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 01/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 2 KATA PENGANTAR Pemilihan Ketua

Lebih terperinci

MELALUI PROGRAM DIPLOMA SATU (D1)

MELALUI PROGRAM DIPLOMA SATU (D1) PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN APK PERGURUAN TINGGI MELALUI PROGRAM DIPLOMA SATU (D1) Program Studi TEKNIK OTOMOTIF POLITEKNIK PROFESIONAL MANDIRI Komplek Ruko Griya Riatur Indah Blok A

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN TAHUN 2016

TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN TAHUN 2016 TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN TAHUN 2016 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 1 TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN

Lebih terperinci

PANDUAN ANUGERAH DUTA IPTEK (WIDYASILPAWIJANA) Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-18 Tahun 2013

PANDUAN ANUGERAH DUTA IPTEK (WIDYASILPAWIJANA) Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-18 Tahun 2013 PANDUAN ANUGERAH DUTA IPTEK (WIDYASILPAWIJANA) Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-18 Tahun 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2013 KATA PENGANTAR Pemberian anugerah kepada

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN BASIC TRAINING DAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KARYAWAN NON- TEKNIK

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN BASIC TRAINING DAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KARYAWAN NON- TEKNIK LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN BASIC TRAINING DAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KARYAWAN NON- TEKNIK PT PJB SERVICES TAHUN 2016 TANGGAL 18-30 JULI 2016 Oleh Tim Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN KAMPUNG LELE SEBAGAI USAHA MANDIRI WARGA MASYARAKAT DESA KUMENDUNG REMBANG

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN KAMPUNG LELE SEBAGAI USAHA MANDIRI WARGA MASYARAKAT DESA KUMENDUNG REMBANG 1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN KAMPUNG LELE SEBAGAI USAHA MANDIRI WARGA MASYARAKAT DESA KUMENDUNG REMBANG BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) Diusulkan

Lebih terperinci