: Pemahaman Siswa, Model Pembelajaran Scramble

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": Pemahaman Siswa, Model Pembelajaran Scramble"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAOPA, KECAMATAN TAOPA, KABUPATEN PARIGI MOUTONG ABSTRAK YULINDA, Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Model Pembelajaran Scramble Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas VII SMP Negeri 2 Taopa. Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa melalui model pembelajaran scramble bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII tahun ajaran 2013/2014 yang siswanya berjumlah 29 orang terdiri dari 14 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru dan lembar pengamatan kegiatan siswa serta hasil belajar. Siklus pertama 2 kali pertemuan dan siklus kedua 2 kali pertemuan, Disetiap pertemuan alokasi waktu 2x45 menit yang mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan hasil penelitian siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Scramble dari 29 orang siswa yang tuntas 13 orang atau 44,83% dan yang tidak tuntas 16 orang atau 55,17%. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I pemahaman siswa belum optimal atau belum mencapai keberhasilan yang ditetapkan, sehingga dilanjutkan pada siklus 2. Pada siklus 2 telah mengalami peningkatan siswa yang tuntas 24 orang atau 82,76% sedangkan yang tidak tuntas 5 orang atau 17,24%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pemahaman siswa dengan menggunakan model pembelajaran scramble telah meningkat. Kata Kunci : Pemahaman Siswa, Model Pembelajaran Scramble PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu bentuk dari kebudayaan manusia dan juga sebagai syarat dalam perkembangan zaman dan perkembangan IPTEK sekarang ini, Oleh karena itu, perkembangan dunia pendidikan harus sejalan dengan perubahan zaman dan harus sesuai dengan perkembangan IPTEK. Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting di zaman sekarang ini, karena jika kita tidak memiliki pendidikan maka kita tidak akan tahu perkembangan zaman. Pendidikan yang mendukung perkembangan pembangunan dimasa depan adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik sehingga mereka mampu memecahkan masalah-masalah yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Maka dari itu, dalam rangka mengembangkan potensi dan

2 kreatifitas siswa, peran sekolah dan peran guru sangat dibutuhkan. Seperti yang tercantum Dalam GBHN 1993 dinyatakan bahwa pengembangan kreativitas (daya cipta) hendaknya dimulai pada usia dini, yaitu di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah sebagai tempat pendidikan pertama. Kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan dan ditingkatkan, disamping mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang menunjang pembangunan Sekolah adalah salah satu sarana formal penyalur pendidikan dan juga sebagai suatu wadah pengembangan potensi dan kreatifitas siswa. Namun, sekolah tidak akan ada artinya, tanpa peran dari seorang guru. Karena yang menjalankan pendidikan dan yang melakukan pembelajaran adalah guru. Guru merupakan kunci keberhasilan dari siswa. Oleh sebab itu, guru yang professional adalah mereka yang sudah dibekali dengan pengetahuan yang luas, sehingga mampu membina, mengajar dan mendidik siswanya. Akan tetapi pada kenyataannya sesuai observasi dan wawancara pada hari Selasa Tanggal 13 Agustus 2013, pada Jam 07:30 di SMP Negeri 2 Taopa pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru masih banyak menggunakan metode ceramah pada saat mengajar dalam kelas. Pada metode ini guru yang berperan aktif dan siswa hanya menunggu informasi yang diberikan oleh guru. Sehingga siswa terlihat kurang aktif dan pasif. Hal tersebut akan mempengaruhi pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn, dan akibatnya pada saat ujian nanti nilainya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Di kelas VII tersebut jumlah siswanya 29 orang yang terdiri dari 14 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Selama ini dalam hal bertanya dan menjawab siswa masih kurang aktif, Sehingga pada saat evaluasi hasil belajar siswa masih dibawah KKM 75, yang nilainya tuntas atau 75 keatas hanya 10 orang atau 34,48% sedangkan yang nilainya dibawah dari 75 atau tidak tuntas terdiri dari 19 orang atau 65,52%. KAJIAN TEORI a. Hakikat Pemahaman Dalam kamus psikologi (dalam Lakoro, 2012:7) kata pemahaman berasal dari kata insight yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi, arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang. Suharsimi (2009: 118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.. Menurut Benyamin S.Bloom dkk (dalam Arifin, 2011: 21) pemahaman ialah jenjang kemampuan yang memaksa siswa bisa paham atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaiakan guru dan bisa memanfaatkannya tanpa harus mengkaitkan dengan hal-hal yang lain. Sementara Mulyasa (2005: 78)

3 menyatakan bahwa pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Sedangkan Sudjana menyatakan bahwa pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu:(1) Tingkat terendah ialah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, contohnya menerjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, mengartikan merah putih, menerapkan prinsip-prinsip. (2) Tingkat kedua ialah pemahaman penafsiran adalah menghubungkan bagian yang sudah berlalu atau bagian yang terendah dengan yang diketahui selanjutnya, menghubungkan dari beberapa grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. (3) Pemahaman tingkat tiga atau tingkat yang tertinggi yaitu pemahaman ekstrapolasi.. 1. Kawasan Kognitif Kawasan kognitif merupakan kawasan yang memperdebatkan capainya pembelajaran bertepatan dengan proses mental yang berasal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. Kawasan ini terbagi atas tiga tingkatan dimulai dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi dan tersusun secara hirarkis: a. Tingkat Pengetahuan (Knowledge) Dalam tingkat pengetahuaan ini dapat diartikan sebagai kemampuan setiap orang dalam menghafal dan mengingat kembali pengetahuan yang sudah pernah diberikan. b. Tingkat Pemahaman (Comprehension) Dalam tingkat ini pemahaman diartikan sebagai kemampuan setiap orang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan menggunakan strategi sendiri tentang pengtahuan yang sudah pernah diterimanya. c. Tingkat Penerapan (Application) Jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menggunakan ideide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret. d. Tingkat Analisis (Penguraian) Dalam tingkat ini dikatakan sebagai kemampuan setiap orang untuk menggunakan pengetahuannya dalam memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. e. Tingkat Sintesis (Penyatuan) Sintesis disini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur penegtahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih umum atau menyeluruh. f. Tingkat Evaluas (Penilaian) Tingkat evaluasi disini dapat diartikan sebagai kemampuan setiap orang dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang dimilikinya.

4 2. Kawasan Afektif (Sikap dan Perilaku) Dalam Kawasan afektif ini merupakan kawasan yang berhubungan dengan perilaku dan sikap yang membentuk nilai-nilai interes, penghargaan, dan penyesesuaian perasaan sosial. Tingkatan afektif ini ada lima: a. Kemauan Menerima Kemauan menerima merupakan keinginan untuk memperhatikan suatu gejala atau rancanagan tertentu, seperti keinginan membaca buku, mendengar music atau bergaul dengan orang yang mempunyai ras yang berbeda. b. Kemauan Menaggapi Maksudnya dalam kemauan menanggapi disini yaitu aktivitas yang menunjuk pada keikut sertaan penuh dalam aktivitas tertentu, misalnya menenyelesaikan tugas terstruktur, taat pada aturan, ikut dalam diskusi dalam kelas, menyelesaikan tugas dilaboratorium, atau menolong orang lain. c. Berkeyakinan Berkaitan dengan kemauan individu dalam menerima system nilai tertentu. misalnya memperlihatkan kepercayaan terhadap sesuatu, apresiasi (penghargaan) terhadap sesuatu, sikapa ilmiah atau komitmen untuk melaksanakan suatu kehidupan sosial. d. Penerapan Karya Penerapan karya ini berkaitan dengan penerimaan pada berbagai system nilai yang berbeda berdasarkan pada suatu system nilai yang lebih tinggi. e. Ketekunan dan Ketelitian Ketekunan dan ketelitianini merupakan tingkat afeksi yang tertinggi. Dalam bagian ini seorang yang sudah memiliki system nilai selalu menyesuaikan perilaku sesuai dengan system nilai yang dimilikinya. 3. Kawasan Psikomotor Dalam kawasan psikomotor ini meliputi hal yang berhubungan dengan tujuan ketrampilan (skill) yang sifatnya manual dan monotorik. Seperti kawasan yang lain kawasan ini juga memiliki susunan tingkatan dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling tertinggi yaitu: Persepsi Dalam persepsi ini berhubungan atau berkenaan dengan penggunaan indera dalam melaksanakan aktivitas. Kesiapan Melaksanakan Suatu Aktivitas (set) Dalam kesiapan ini berkaitan dengan aktivitas melaksanakan suatu aktivitas (set). Didalamnya termasuk mental set (kesiapan mental), physical set (kesiapan fisik), emotional set ( kesiapan emosi perasaan) untuk melakukan suatu perbuatan atau tindakan.

5 Mekanisme (mechanism) Dalam mekanisme ini berkaitan dengan performance tanggapan yang telah dipelajari dan menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang akan ditampilkan memperlihatkan pada suatu kemahiran. Tanggapan Terbimbing (gided respons) Dalam tanggapan terbimbing ini seperti meniru (imitasi) atau mengikuti, mengulangi perbuatan yang diperintahkan atau yang ditunjukan seperti orang lain., melakukan kegiatan coba-coba (trial error). Kemahiran Kemahiran ini merupakan performance (penampilan) gerakan motorik dengan keterampilan tinggi. Kemahiran yang dipertunjukan biasanya cepat, denag hasil yang baik, namun menggunakan sedikit tenaga. Seperti keterampilan menyetir kenderaan bermotor. Adaptasi (Penyesuaian) Adaptasi yang berkaitan dengan keterampialan yang sudah berkembang secara baik pada diri seseorang sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi (membuat perubahan) pada pola gerakan sesuai dengan situasi dan gerakan tertentu. Originasi (Penciptaan) Originasi menunjukan kepada penciptaan pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi kondisi atau masalah tertentu. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa Dalam proses pembelajaran dalam kelas, hal yang sangat penting yaitu pencapaian tujuan pembelajaran agar siswa bisa memahami sesuatu berdasarkan pada pengalaman. Kemampuan siswa dalam pelajaran PKn dipengaruhi dari beberapa faktor dominan yang sifatnya relatif dan situsional (Uno,2010:42), yang secara garis besar di bagi menjadi tiga golongan utama yaitu: 1. Faktor dari guru yaitu guru sebagai aktor utama yang dalam keseharian dalam proses pembelajaran tersebut menjadi lebih bermakna menarik dan menyenangkan sangat menentukan keberhasilan dalam mengikuti proses pembelajaran itu sendiri 2. Faktor kemampuan siswa yang terdiri dari : 1. Keragaman tingkat intelektual siswa, dalam hal ini materi yang diajarkan harus sesuai dengan kemampuan intelektual siswa yang beragam, 2. Minat terhadap mata pelajaran tersebut yang menyebabkan menurunnya antusias siswa untuk belajar sehingga kemampuan untuk memahami serta menguasai konsepkonsep diberikan menjadi kecil. 3. Faktor lingkungan siswa baik itu lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat disekelilingnya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental spritualnya. c. Pengertian model Pembelajaran Menurut Joyce (dalam Trianto 2011: 5) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam

6 tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Menurut Joyce dan Weil ( dalam Rusman 2012:133 ) Berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum ( Rencana pembelajaran jangka panjang ), Merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Sedangkan menurut Arends (dalam Trianto 2011: 5) menyatakan bahwa istilah model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk pada tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.. d. Ciri-ciri Model Pembelajaran Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu, sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis. 2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berfikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif. 3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas, misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang. 4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkahlangkah pembelajaran (Syntax); (2) Adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) Sistem sosial; dan (4) Sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran. 5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur, (2) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang. 6. Membuat persiapan mengajar (Desain instruksional) dengan menggunakan model pembelajaran yang dipilihnya. e. Pengertian Model Scramble Model Scramble yaitu model pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban atau pasangan konsep yang dimaksud. (komalasari, 2010:84). Langkah-Langkah Pembelajaran Scramble 1. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai. 2. Guru menyampaikan materi pelajaran. Kegiatan ini guru menanamkan konsep materi. 3. Guru menyiapkan kartu soal serta kartu jawaban yang telah dibuat untuk proses pembelajaran.

7 4. Guru membagikan kartu soal serta kartu jawaban kepada masing-masing siswa. 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dan mencari jawaban yang sesuai. 6. Guru memberikan penilaian hasil kerja siswa. Kelebihan Model Pembelajaran Scramble 1. Memudahkan siswa mencari jawaban. 2. Mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal sendiri. 3. Semua siswa terlibat. 4. Kegiatan tersebut dapat mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. 5. Membiasakan siswa untuk disiplin. Kekurangan Model Pembelajaran Scramble 1. siswa kurang berfikir kritis. 2. Siswa bisa saja melihat jawaban temannya. 3. Mematikan kreatifitas siswa. 4. siswa tinggal menerima bahan mentah METODE PENELITIAN a. Latar dan Karakteristik Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Adapun Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah kelas VII semester ganjil Tahun ajaran 2012/2013. Di kelas VII dengan jumlah siswanya terdiri dari 29 orang siswa, siswa laki-laki berjumlah 15 orang dan siswa perempuan terdiri dari 14 orang. Siswa di kelas ini mempunyai kemampuan rata-rata cukup. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dimulai kurang lebih dari 3 bulan, bulan Agustus -Oktober 2013 sampai dengan penyusunan dalam bentuk skripsi. c. Persiapan Tahap persiapan ini dilakukan sebelum peneliti melakukan tindakan. Sehingga apa yang akan direncanakan bisa dilaksanakan dengan baik. Adapun langkah-langkah dalam persiapan ini yaitu sebagai berikut: 1. Meminta izin pada kepala sekolah untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Taopa. 2. Melakukan pengamatan serta wawancara dengan guru yang bersangkutan. 3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4. Menyiapkan buku/referensi yang akan dipakai pada saat pembelajaran. 5. Menyiapkan lembar kerja siswa yang akan dipakai pada saat evaluasi. d. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini dilakukan setelah pelaksanaan persiapan. Pelaksanaan ini menggunakan tindakan kelas yaitu: Siklus 1 1. Melakukan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah direncanakan.

8 2. Melihat dan menilai sejauh mana pemahaman siswa dalam menerima pelajaran dengan model pembelajaran scramble. 3. Bersama-sama dengan guru yang bersangkutan untuk mengamati pembelajaran di kelas. 4. Melakukan evaluasai hasil pembelajaran sesuai dengan indikator capaian Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yaitu: 1. Pendahuluan (15 menit) Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah yaitu 1. Guru memberikakan salam kepada siswa, berdo a. 2. Memotivasi siswa, mengecek absen 3. Melakukan apersepsi kepada siswa tentang materi yang berkaitan dengan yang akan diajarkan. 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (60 Menit) Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah yaitu:. 1. Guru menyajikaan materi 2. Guru menjelaskan materi yang telah diajarkan 3. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya 4. Guru memberikan pertanyaan pada siswa mengenai materi yang diajarkan 5. Guru membagikan siswa kartu soal / LKS yang telah dibuat oleh guru. 3. Kegiatan Penutup (15 Menit) Pada tahap kegiatan penutup ini terdiri dari beberapa langkah yaitu: 1. Guru menyimpulkan materi bersama dengan siswa mengenai materi yang telah dipelajari. 2. Guru melakukan refleksi/tanya jawab 3. Guru memberikan evaluasi. Apabila siklus I ini belum mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan atau yang diharapkan yaitu KKM 75%. Maka, dilanjutkan ke siklus II atau siklus berikutnya. e. Observasi dan Evaluasi Observasi atau pengamatan ini dilakukan oleh guru PKn (Guru mitra) yang bersangkutan untuk mengamati pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan kegiatan siswa yang sudah disediakan. Pengamatan ini dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan evaluasi dilakukan setelah berakhirnya materi pembelajaran (akhir siklus) disajikan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa melalui tes tertulis. f. Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama guru yang bersangkutan melakukan refleksi pada proses pembelajaran secara berkesinambungan pada setiap akhir siklus yang dilaksanakan dengan memperhatikan informasi, nilai yang diperoleh pada saat evaluasi pembelajaran. g. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

9 1. lembar observasi kegiatan guru, yang dimaksud adalah guru yang bersangkutan (guru mitra) mengamati secara langsung peneliti pada kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. 2. lembar observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran 3. Dan evaluasi (lembar tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa yang mana peneliti memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran yang diajarkan pada saat penelitian, hal tersebut untuk mengukur pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn dengan model pembelajaran scramble. h. Tehnik Analis Data Analisis data ini dilakukan secara berkesinambungan disetiap akhir siklus. Analisis data ini diolah secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis presentasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes belajar siswa untuk melihat pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Untuk megetahui hal ini digunakan rumus yaitu: Ketuntasan perorangan/individu Ketuntasan klasikal Nilai rata-rata : (jumlah skor yang diperoleh/skor total jawaban) X 100 : (jumlah siswa yang mendapat nilai 75/jumlah siswa keseluruhan) X 100 : jumlah nilai/jumlah siswa Untuk mengacu pada kriteria penilaian, maka teknik analis data yang dipakai pada penelitian ini adalah : 1. Hasil pengamatan kegiatan guru, semua data diolah secara kualitatif dengan menggunakan presentasi. 2. Hasil pengamatan kegiatan siswa, semua aktivitas siswa dilihat dan dinilai secara individu dan hasilnya kualitatif dengan menggunakan presentasi. 3. Hasil belajar siswa, untuk menetapkan tingkat keberhasilan siswa maka menggunakan Penafsiran Acuan Patokan (PAP) menurut Aunurrahman: (2009: 223) yaitu: 4. Hasil belajar siswa, untuk menetapkan tingkat keberhasilan siswa maka menggunakan Penafsiran Acuan Patokan (PAP) menurut Aunurrahman: (2009: 223) yaitu: Penilaian Acuan Patokan (PAP) Presentase % 85% - 100% 75% - 84% 55% - 74% 0% - 54% Penafsiran Sangat baik Baik Cukup Kurang Sekali

10 Dalam penapsiran di atas dipakai untuk penetapan penguasaan dari setiap orang siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Skor yang tertinggi yang bisa dicapai siswa yaitu 75%, Adapun rumus yang dipakai sebagai berikut: = h h 100% i. Kriteria Keberhasilan Pencapaian Tindakan Kriteria keberhasilan pencapaian tujuan penelitian ini yaitu: (1) ketuntasan hasil belajar siswa secara perorangan minimal mencapai nilai skor 75%. (2)ketuntasan belajar siswa secara bersama-sama minimal mencapai 80 % dari jumlah siswa dengan skor 75. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa khususnya kelas VII, bahwa untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan model pembelajaran scramble telah mengalami peningkatan. Hal ini dilihat dari tabel 1,2,3 dan 4 di atas bahwa pada siklus I nilai rata-rata presentasi pengamatan kegiatan guru, kegiatan siswa serta hasil evaluasi siswa Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pada hasil pengamatan kegiatan Guru yang terdiri dari 13 aspek penilaian yaitu: (1) Memberikan salam, berdo a, (2) Memotivasi siswa, mengecek absen, (3) Apersepsi atau mengaitkan materi yang sebelumnya, (4) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai, (5) Menyampaikan tujuan pembelajaran, (6) Menyajikan materi, (7) Penguasaan materi, (8) Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya,(9) Alokasi waktu, (10) Penguasaan kelas, (11) Menyimpulkan materi bersama dengan siswa, (12) melakukan refleksi, (13) memberikan evaluasi (membagikan LKS/soal). Nilai rata-rata presentasi yang memperoleh kriteria sangat baik 11,54%, yang memperoleh kriteria baik 23,08%, yang memperoleh kriteria cukup 38,46% dan yang memperoleh kriteria kurang 26,92% Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I yang terdiri dari 7 aspek penilaian yaitu aspek pertama mendengarkan penjelasan guru dari 29 siswa yang memperoleh kriteria sangat baik 24,13%, yang memperoleh kriteria baik 44,82%, kriteria cukup 24,13% dan kriteria kurang 6,89%, Aspek kedua Kemampuan mengajukan pertanyaan yang memperoleh kriteria sangat baik 20,68%, yang memperoleh kriteria baik 17,24%, yang memperoleh kriteria cukup 27,58%, dan yang memperoleh kriteria kurang 23,48%, Aspek Ketiga Kemampuan menanggapi pertanyaan teman yang memperoleh kriteria sangat baik 13,79%, yang memperoleh kriteria baik 13,79%, yang memperoleh kriteria cukup 34,48%, dan yang memperoleh kriteria kurang 37,93%, Aspek keempat Kemampuan menyimpulkan materi yang memperoleh kriteria sangat baik 20,68%, yang

11 memperoleh kriteria baik 41,37%, yang memperoleh kriteria cukup 24,13%, dan yang memperoleh kriteria kurang 13,79%, Aspek Kelima Tepat waktu mengerjakan soal yang memperoleh kriteria sangat baik 20,68%, yang memperoleh kriteria baik 24,13%, yang memperoleh kriteria cukup 31,03%, dan yang memeperoleh kriteria kurang 24,13%, Aspek keenam Kemandirian mengerjakan Soal yang memperoleh kriteria sangat baik 20,68%, yang memperoleh kriteria baik 27,58%, yang memperoleh kriteria cukup 41,37%, dan yang memperoleh kriteria kurang 13,79%, Aspek ketujuh Perilaku dalam kelas yang memperoleh kriteria sangat baik 34,48%, yang memperoleh kriteria baik 41,13%, yang memperoleh kriteria cukup 10,34%, dan yang memperoleh kriteria kurang 13, Hasil Evaluasi Siklus I Hasil evaluasi belajar siswa Siklus I dari 29 orang siswa yang tuntas hanya 13 orang atau nilai presentasinya 44,83% sedangkan yang tidak tuntas 16 orang atau nilai presentasinya 55,17%. Dengan demikian siklus I menunjukkan bahwa kegiatan guru, kegiatan siswa, dan hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya atau siklus Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 2 Pada penelitian tindakan siklus 2 kegiatan guru, kegiatan siswa serta hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan. Hal demikian dapat dilihat pada tabel 5,6,7 dan 8 di atas nilai rata-rata presentasi pada hasil pengamatan kegiatan guru, kegiatan siswa dan hasil evaluasi siswa. Pada hasil pengamatan kegiatan guru yang terdiri dari 13 aspek penilaian yaitu: (1) Memberikan salam, berdo a, (2) Memotivasi siswa, mengecek absen, (3) Apersepsi atau mengaitkan materi yang sebelumnya, (4) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai, (5) Menyampaikan tujuan pembelajaran, (6) Menyajikan materi, (7) Penguasaan materi, (8) Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya,(9) Alokasi waktu, (10) Penguasaan kelas, (11) Menyimpulkan materi bersama dengan siswa, (12) melakukan refleksi, (13) memberikan evaluasi (membagikan LKS/soal). Pada siklus 2 nilai rata-rata presentasi yang memperoleh kriteria sangat baik 15,39%, yang memperoleh kriteria baik 30,76%, yang memperoleh kriteria cukup 30,76%, dan yang memperoleh kriteria kurang 0% Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 2 Nilai rata-rata presentasi hasil pengamatan kegiatan siswa siklus 2 yang terdiri dari 7 aspek penilaian yaitu aspek pertama mendengarkan penjelasan guru yang kriteria sangat baik 51,72%, yang memperoleh kriteria baik 48,27%, kriteria cukup 0% dan kriteria kurang 0%, Aspek kedua kemampuan mengajukan pertanyaan yang memperoleh kriteria sangat baik 34,48%, yang memperoleh

12 kriteria baik 48,27%, yang memperoleh kriteria cukup 17,24%, dan yang memperoleh kriteria kurang 0%, Aspek ketiga kemampuan menanggapi pertanyaan teman yang memperoleh kriteria sangat baik 31,03%, yang memperoleh kriteria baik 51,72%, yang memperoleh kriteria cukup 17,24%, dan yang memperoleh kriteria kurang 0%, Aspek keempat kemampuan menyimpulkan materi yang memperoleh kriteria sangat baik 37,93%, yang memperoleh kriteria baik 51,72%, yang memperoleh kriteria cukup 10,34%, dan yang memperoleh kriteria kurang 0%, Aspek elima tepat waktu mengerjakan soal yang memperoleh kriteria sangat baik 34,48%, yang memperoleh kriteria baik 58,62%, yang memperoleh kriteria cukup 6,89%, dan yang memeperoleh kriteria kurang 0%, Aspek keenam kemandirian mengerjakan soal yang memperoleh kriteria sangat baik 41,37%, yang memperoleh kriteria baik 48,27%, yang memperoleh kriteria cukup 10,34%, dan yang memperoleh kriteria kurang 0%, Aspek ketujuh perilaku dalam kelas yang memperoleh kriteria sangat baik 55,17%, yang memperoleh kriteria baik 44,82%, yang memperoleh kriteria cukup 0%, dan yang memperoleh kriteria kurang 0% Hasil Evaluasi Siklus 2 Nilai rata-rata presentasi hasil evaluasi belajar siswa siklus 2 yaitu yang tuntas 24 orang atau rata-rata presentasinya 82,76% dan yang tidak tuntas 5 orang atau rata-rata presentasinya 17,24%. Berdasarkan pembahasaan di atas dapat disimpulkan bahwa dari 13 aspek aspek penilaian yaitu (1) memberikan salam, Berdo a, (2) Memotivasi siswa, mengecek absen, (3) Apersepsi atau mengaitkan materi yang sebelumnya, (4) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai, (5) Menyampaikan tujuan pembelajaran, (6) Menyajikan materi, (7) Penguasaan materi, (8) Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya,(9) Alokasi waktu, (10) Penguasaan kelas, (11) Menyimpulkan materi bersama dengan siswa, (12) melakukan refleksi, (13) memberikan evaluasi (membagikan LKS/soal). Penilaian kegiatan guru siklus 1 kriteria cukup ditambah dengan kurang mencapai 65,38%, dan kegiatan siswa dari 7 aspek penilaian dari masing-masing aspek yang penilaiannya belum optimal yaitu kemampuan mengajukan pertanyaan yang memperoleh kriteria cukup 27,58% dan kriteria kurang 34,48%, selanjutnya kemampuan menanggapi pertanyaan yang memperoleh kriteria cukup 34,48% dan kriteria kurang 20,68%, tepat waktu mengerjakan soal yang memperoleh kriteria cukup 31,03% dan kriteria kurang 24,13%, kemandirian mengerjakan soal yang memperoleh kriteria cukup 41,37% dan kriteria kurang 13,79%. Aspek yang belum terlaksana dengan optimal yaitu: Pengamatan kegiatan guru yang perlu ditingkatkan j. Guru masih kurang menguasai materi yang akan diajarkan k. Guru harus tegas dalam mengajar, agar siswa tidak bermain dalam kelas (penguasaan/pengelolaan kelas masih kurang) l. Guru pada saat pembelajaran tidak memperhatikan waktu yang ditetapkan m. Kurangnya siswa menjawab pertanyaan guru

13 Pengamatan kegiatan siswa yang perlu ditingkatkan 1. Siswa kurang tepat mengerjakan soal 2. Kurangnya kemampuan menanggapi pertanyaan 3. Kurangnya mengajukan pertanyaan 4. Tepat waktu dalam mengerjakan soal 5. Siswa kurang mandiri dalam mengerjakan tugas. Begitu pula dengan hasil belajar siswa yang tuntas hanya 13 orang atau presentasinya 44,83 % dan yang tidak tuntas 16 orang atau presentasinya 55,17%. Pada siklus 2 telah mengalami peningkatan kegiatan guru dari 13 aspek penilaian yaitu: (1) Memberikan salam, berdo a, (2) Memotivasi siswa, mengecek absen, (3) Apersepsi atau mengaitkan materi yang sebelumnya, (4) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai, (5) Menyampaikan tujuan pembelajaran, (6) Menyajikan materi, (7) Penguasaan materi, (8) Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya,(9) Alokasi waktu, (10) Penguasaan kelas, (11) Menyimpulkan materi bersama dengan siswa, (12) melakukan refleksi, (13) memberikan evaluasi (membagikan LKS/soal). dari kegiatan guru siklus I kriteria sangat baik dan baik presentasinya 34,62% sedangkan pada siklus 2 kriteria sangat baik dan baik telah meningkat menjadi 84,61%, dan kriteria cukup dan kurang pada siklus I presentasinya 65,38 % siklus 2 menjadi 15,39%. Selanjutnya kegiatan siswa dari 7 aspek penilaian dari masing-masing aspek yang penilaiannya belum optimal pada siklus I yaitu kemampuan mengajukan pertanyaan yang memperoleh kriteria cukup ditambah kriteria kurang presentasinya 62,06% pada siklus 2 kriteria cukup ditambah kriteria kurang menjadi 17,24%, selanjutnya kemampuan menanggapi pertanyaan pada siklus 1 yang memperoleh kriteria cukup ditambah kriteria kurang 72,41% pada siklus 2 menjadi 17,24%, selanjutnya tepat waktu mengerjakan soal pada siklus I yang memperoleh kriteria cukup ditambah kriteria kurang 55,16% pada siklus 2 menjadi 6,89%, selanjutnya kemandirian mengerjakan soal pada siklus I yang memperoleh kriteria cukup ditambah kriteria kurang 55,16% pada siklus 2 menjadi 10,34%. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus 2 ini dalam meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan model pembelajaran scramble telah mencapai kriteria keberhasilan KKM 75%. PENUTUP a. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn sangat baik diterapkan. Karena sangat membantu siswa untuk menginggat kembali materi yang telah diajarkan. Pada siklus I pengamatan kegiatan guru kriteria sangat baik dan baik presentasinya 34,62%, dan kriteria

14 cukup dan kurang pada siklus I presentasinya 65,38 %. Sedangkan pada siklus 2 kriteria sangat baik dan baik telah meningkat menjadi 84,61% dan kriteria cukup dan kurang presentasinya 15,39%. Aspek pengamatan kegiatan siswa pada siklus 1 aspek yang penilaiannya belum optimal yaitu kemampuan mengajukan pertanyaan yang memperoleh kriteria cukup ditambah kriteria kurang presentasinya 62,06% pada siklus 2 kriteria cukup ditambah kriteria kurang menjadi 17,24%, selanjutnya kemampuan menanggapi pertanyaan pada siklus 1 yang memperoleh kriteria cukup ditambah kriteria kurang 72,41% pada siklus 2 menjadi 17,24%, selanjutnya tepat waktu mengerjakan soal pada siklus I yang memperoleh kriteria cukup ditambah kriteria kurang 55,16% pada siklus 2 menjadi 6,89%, selanjutnya kemandirian mengerjakan soal pada siklus I yang memperoleh kriteria cukup ditambah kriteria kurang 55,16% pada siklus 2 menjadi 10,34%. Hasil belajar siswa siklus I yang tuntas hanya 13 orang atau presentasinya 44,83 % dan yang tidak tuntas 16 orang atau presentasinya 55,17% sedangkan hasil evaluasi belajar siswa siklus 2 yaitu yang tuntas 24 orang atau rata-rata presentasinya 82,76% dan yang tidak tuntas 5 orang atau rata-rata presentasinya 17,24%. b. Saran Dari Kesimpulan di atas saran saya adalah penelitian ini dapat menjadi solusi terhadap masalah yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan terutama pada mata pelajaran Pkn, sehingga kedepannya kita sebagai guru lebih memperhatikan masalah-masalah apa yang terjadi dalam pembelajaran. dalam penelitian ini model pembelajaran scramble dapat meningkatkan pemahaman siswa (hasil belajar). Karena model pembelajaran scramble sangat membantu siswa untuk lebih mudah mengingat kembali terhadap materi yang diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Anonim Petunjuk dan Teknik Penulisam Karya Ilmiah. Gorontalo: UNG Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Komalasari kooperatif scramble (Diakses 17 Maret 2013, 18: 39) Lakoro Yayun Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Think-Phair-Share Di Kelas V SDN Inpres I Pelambane Kec. Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.

15 Lay, Belandina, Febri Penerapan Model Pembelajaran Scramble Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA Pada Mata Pelajaran PKn SDN Madyopuro 4 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suharsimi (Diakses 28 November 2013, 11:23) Susanto, Ahmad Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Trianto Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Uno, B, Hamzah Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Uno, B, Hamzah Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Uno, dan Masri Kuadrat Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Yamin, dan Maisah Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: Gaung Persada (GP PRESS). Bakharuddin. Model-Model -Pembelajaran-Terbaru. html (Diakses, Tanggal 17 Maret :54) (Diakses, tanggal 09 April :20) (Diakses, Tanggal 17 Maret :54) Pendidikan. com/pengertian pendidikan - kewarganegaraan (Diakses, Tanggal 09 April 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Adapun Yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penetapan lokasi penelitian ini dilaksanakan dikelas VIII Tata Niaga SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penetapan lokasi penelitian ini dilaksanakan dikelas VIII Tata Niaga SMP BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting penelitian 3.1.1. Penetapan Lokasi Penelitian Penetapan lokasi penelitian ini dilaksanakan dikelas VIII Tata Niaga SMP Negeri 2 Telaga. Di Sekolah ini mempunyai empat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER Suparmini 31 Abstrak. Hasil belajar IPS siswa kelas 4 A SDN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO Defi Selfiana 1), Edy Nurfalah 2), Wendri Wiratsiwi 3) 1) PGSD FKIP Unirow, Tuban;

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Dian Safitri Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi. PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN UPAYA PELESTARIAN KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn POKOK BAHASAN PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PADA SISWA KELAS VI A SDN TANGGUL WETAN 02 KECAMATAN TANGGUL JEMBER Suhirman

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YULISMA Guru SMP Negeri 3 Tapung yulissma880@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun : PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VIIIC MTs Muhammadiyah Kasihan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Untuk meningkatkan minat belajar

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 199 208. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

Rinendah Sihwinedar 16

Rinendah Sihwinedar 16 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) PADA SISWA KELAS III SDN REJOAGUNG 01 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Rinendah Sihwinedar

Lebih terperinci

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

Dwi Ambarwati 1.   PENDAHULUAN TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI MIS MAURA EL-MUMTAZTANAH SERIBU BINJAI SELATAN Athiiyah

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIID SMP N 1 Kembaran Kabupaten Banyumas dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 16 siswa lakilaki dan 16 siswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Dalam Bab II ini akan diuraikan kajian teori yang merupakan variabel dalam penelitian yang dilakukan yaitu hasil belajar, pendekatan CTL, dan alat peraga. 2.1.1 Hasil

Lebih terperinci

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam Prestasi Almubtadi-IEN Bantul

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II, pra siklus dilaksanakan pada

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 32 PEKANBARU Dian Ramadhani S a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA MA Manbaul Ulum Karangawen Demak Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri dari 12 laki-laki

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB Oleh: Ian Trianti, Widayati Pujiastuti, Rizal Abstrak Permasalahan dalam penelitian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP MURNIYATI Guru SMP Negeri 3 Dumai mmurniyati7@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DRILL PADA MATERI KERTAS KERJA (WORKSHEET) MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X 5 SMA NEGERI 2 GORONTALO ROSITA

Lebih terperinci

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII SMP MA ARIF 2 PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar ISSN 5-61X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar Rabaisa, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH NURUL FITRI A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

SKRIPSI OLEH NURUL FITRI A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA DI KELAS IV SD NEGERI NO.76/IX MENDALO DARAT SKRIPSI OLEH

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Teknik Cek Kosong a. Pengertian Teknik Pembelajaran Hamdani menjelaskan bahwa teknik pembelajaran diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan,

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM

Lebih terperinci

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3 Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustina a, Zetriuslita b, Mefa Indriati c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A PENERAPAN STRATEGI PEMBELJARAN WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA 6 SUBTEMA 2 KELAS IV SD NEGERI 2 TRUCUK KLATEN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 LENDAH Joko Prayitno 11144100066 Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Dini Apriani 1, Atep Sujana 2, Dadang Kurnia

Lebih terperinci

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode CTL (Contextual Teaching And Learning) di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Model Penemuan Terbimbing

Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Model Penemuan Terbimbing 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI SMP NEGERI 1 TAPA KELAS VIII Estikawati Putri, Sarson W. Dj. Pomalato, Karim NakiI Jurusan

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Hasil belajar matematika Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil penelitian 1. Refleksi Awal Proses Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 2, Nomor 1 ISSN 2443-119 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Pemberdayaan Lembar Kerja Siswa Untuk Pembelajaran IPA Pada Standar Kompetensi Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Di Kelas IVSDN 10 Pantoloan Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi

Lebih terperinci

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta 1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO. 1 BONEOGE Oleh: Hijrah, Dahlia Syuaib, Asep Mahfuds Abstrak Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi manusia untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA) Sukaedi 4 Abstrak. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci