Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus Pada PT ITP, Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus Pada PT ITP, Tbk"

Transkripsi

1 JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 10 No. 2, Oktober 2010 : Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus Pada PT ITP, Tbk Oleh * Edison dan Untung Sapta * Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT All companies have activities which are different each other in operation, but they have the same target, that is how the company can operate and grow continuously to meet the company s goal. Cost has an important role to the activities of the company. Production cost embraces: basic commodities expense, direct labours expense, and factory overhead expense. Thereby, it s needed an adequate control towards productions cost in order to increase efficiency. An effective way to do control of production cost can be made based on standard cost. Standard cost constitutes cost determined previously to produce certain product unit before processing. In relation to cost control, standard cost concept forms data as analysis matter to find out the difference between actual cost and standard cost. In the implementation, it can be used variant analysis method to know margin degree during processing. Based on that comparison, it will be yielded variant or margin of production cost, either productive margin or negative margin. Then, non-profitable margin will be analyzed by the management to improve or revise the standard cost. Key words: the influence of standard cost; production cost control. PENDAHULUAN Mempertahankan kontinuitas perusahaan merupakan permasalahan intern yang dihadapi perusahaan. Kontinuitas perusahaan akan terjamin bila perusahaan mampu menghasilkan laba memadai. Oleh karena itu perlu adanya manajemen yang baik untuk mencapai laba yang optimal dan meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan dan mengelola faktorfaktor produksi seoptimal mungkin sehingga didapat hasil yang efektif dan efisien. Oleh sebab itu guna mencapai biaya produksi yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu pengendalian biaya yang akan dikeluarkan. Pengendalian biaya memerlukan standar, Biaya sebagai dasar yang dipakai sebagai tolak ukur ini adalah biaya standar. Biaya standar merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah biaya standar ditentukan maka selanjutnya dilakukan perbandinganperbandingan periodik antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dengan maksud untuk mengukur pelaksanaan dan mengkoreksi biaya-biaya, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan selisih atau varian. Varian adalah perbedaan yang terjadi akibat perbandingan antara biaya sesungguhnya

2 EDISON dan SAPTA, Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi dengan biaya standar. Apabila perusahaan mengalami kerugian hal ini di sebabkan karena biaya aktual lebih besar dari biaya standar. Sedangkan apabila perusahaan mengalami keuntungan hal ini sebaliknya yaitu jika biaya aktual lebih kecil dari biaya standar. Pada umumnya pengendalian biaya produksi dilakukan dengan cara membandingkan antara biaya yang dikorbankan masih dalam batas-batas kewajaran atau tidak. Penyimpangan yang terjadi harus diketahui dengan cepat dan dianalisa agar dapat diambil tindakan seefektif mungkin, penentuan biaya standar serta analisis biaya dari fungsi akuntansi biaya adalah untuk pengendalian biaya. Pengendalian biaya produksi dengan menggunakan sistem biaya standar merupakan salah satu metode atau cara yang sangat penting dalam kegiatan suatu perusahaan manufaktur. Sebagaimana diketahui biaya produksi meliputi beberapa komponen biaya yaitu, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya-biaya standar untuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik memberikan cara paling efektif untuk menetapkan berapa penentuan dimuka suatu biaya, sehingga dengan ditetapkannya biaya standar maka manajemen dapat mengendalikan dan merencanakan biaya produksi secara efektif. 122 METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di PT. ITP Tbk yang berlokasi di Jalan Raya Citeureup-Bogor, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan bulan Mei sampai dengan Juni Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang telah berlangsung pada saat terjadi penelitian dan memeriksa sebab atau gejala yang terjadi di perusahaan. Dalam menentukan jenis dan sumber data penulis memilih data kualitatif dan data kuantitatif. Adapun jenis data yang penulis peroleh berupa : (1) Data Primer; dan (2) Data Sekunder. Adapun sumber dan informasi dalam pengumpulan data adalah : (1) Studi Kepustakaan; dan (2) Studi Lapangan yang terdiri dari : (a) Observasi Lapangan dan (b) Wawancara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, maksudnya penulis mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan penelitian ini dan menyederhanakannya, untuk mengetahui adanya penyimpanganpenyimpangan yang terjadi antara anggaran yang telah ditetapkan dengan hasil yang sebenarnya. Adapun metode yang digunakan adalah metode analisa varian (selisih), untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam kaitannya dengan pengendalian biaya produksi. Analisa varians yang penulis lakukan meliputi : (1) Analisa Selisih Bahan Baku yang terdiri dari : (a) Selisih Kuantitas dan (b) Selisih Harga; (2) Analisa Selisih Tenaga Kerja Langsung yang terdiri dari: (a) Selisih Efisiensi dan (b) Selisih Tarif Upah; (3) Analisa Selisih Biaya Overhead Pabrik HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah perusahaan manufaktur yang memiliki aktifitas utamanya mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang berorientasi pada laba dan kualitas dari produk yang dihasilkan. PT ITP Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan semen. Pada pembahasan kali ini penulis akan memberikan pembatasan masalah, yaitu yang akan penulis bahas adalah mengenai divisi Paper Bag Division (PBD) di PT. ITP Tbk, yaitu divisi pembuatan kantong semen pada PT ITP Tbk. Proses produksi pada oleh divisi PBD pada PT ITP Tbk ini adalah make to order karena divisi ini memproduksi kantong berdasarkan permintaan dari plant-plant penghasil semen baik dari PT. ITP Tbk sendiri maupun anak perusahaan mereka yang bergerak dibidang yang sama. Jenis proses produksi yang digunakan pada divisi PBD pada PT ITP Tbk ini adalah Line Process karena pada divisi ini secara umum

3 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 2, Oktober 2010 dikerjakan secara dua tahap yaitu tahap produk setengah jadi yang menggunakan mesin 12M (Tubber Macchine), untuk menghasilkan kantong semen yang belum ditutup dengan kertas bottom, kemudian dengan konveyor kantong setengah jadi ini dibawa mengunakan konveyor ke mesin selanjutnya untuk dibuat kantong yang siap dipakai. Untuk divisi PBD ini memproduksi dua jenis kantong semen,yaitu Pasted Bag dan Sewn Bag. Produk yang akan penulis bahas adalah produk Pasted Bag dengan kekuatan berat 50 kg atau yang lebih sering disebut dengan Pasted Bag 3 Ply 50 kg. Pasted Bag ini merupakan kantong semen yang bagian bawah kantong merupakan bagian yang di lem, berbeda dengan Sewn Bag yang bagian bawahnya merupakan bagian yang dijahit dan mempunyai cloth. Alur kegiatan produksi dalam mengolah bahan baku menjadi barang jadi pada PT. ITP Tbk disusun sebagai alat untuk memperlancar jalannya proses produksi. Alur tersebut terdiri dari delapan bagian proses produksi yang memiliki tugas yang jelas, antara lain : 1. Bagian Paper Roll Stand Pada bagian ini roll stand untuk meletakkan Roll Kertas yang akan dibuat kantong atau bahan baku utama untuk membuat kantong semen. 2. Bagian Printing Unit Pada tahap ini berfungsi untuk memberikan Chop pada kantong kertas setengah jadi (Tube). 3. Bagian E.P.C (Edge Position Control) Pada bagian ini berfungsi untuk menjaga dan meluruskan posisi kertas dari lapisan kantong bagian luar dan bagian dalam, agar tidak berubah sewaktu lembaran-lembaran kertas kantong dipotong. 4. Bagian Web Draw Unit Pada tahap ini dilakukan untuk memisahkan lembaran kertas dan menjaga tegangan masing-masing lembaran kertas agar tidak berubah sewaktu lembaran kertas kantong dipotong. 5. Bagian Longitudinal Pasting Unit Pada bagian ini untuk memberikan lem pada sisi lembaran kertas kantong yang akan dipotong menjadi kantong kertas setengah jadi. 6. Bagian Forming Unit Pada tahapan ini dilakukan untuk merubah dari lembaran kantong kertas menjadi bentuk lembaran kantong kertas. 7. Bagian Cutting Unit Pada tahapan ini dilakukan untuk memotong lembaran kantong kertas menjadi kantong kertas setengah jadi (Tube). 8. Bagian Staking Unit Pada bagian ini untuk menumpuk kantong kertas, hasil dari cutting unit sesuai tube yang di inginkan, untuk dikirim ke mesin jahit dengan melalui Belt Conveyor. 9. Bagian Packaging Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses produksi yaitu dengan melakukan pengepakan kantong semen kedalam sebuah box. Jenis Biaya Produksi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengklasifikasikan biaya produksi kedalam tiga elemen biaya produksi, yaitu, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya overhead terdiri dari dua macam biaya yaitu biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya-biaya produksi diatas dikumpulkan untuk dibebankan kepada output yang diidentifikasikan untuk memenuhi dari suatu jenis pesanan konsumen. Biaya Bahan Baku PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengkalkulasikan biaya bahan baku langsung kedalam dua item yaitu, bahan baku utama dan bahan baku pelengkap, kedua item biaya tersebut merupakan bagian satu kesatuan dalam barang jadi yang siap untuk dijual. Ditambah dengan biaya bahan baku penolong, bahan baku ini bukan merupakan bagian integral dari barang jadi yang terjadi pada PT ITP Tbk. 123

4 EDISON dan SAPTA, Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi Dalam pembuatan kantong semen type Pasted Bag memerlukan beberapa jenis bahan baku langsung antara lain : 1. Bahan baku Utama (Main Material) Bahan baku utama untuk pembuatan kantong semen type Pasted Bag antara lain: a. Kraft Paper Brown 70 gram Bahan kertas yang berwarna coklat yang akan dijadikan kantong semen untuk bagian luar. b. Clupack Paper 80 gram Bahan baku kertas yang bahannya seperti karung plastik yang berwarna coklat untuk kantong bagian dalam. c. Sandwich Paper 170 gram Bahan kertas yang digunakan untuk bagian dalam kantong untuk lapisan ketiganya. 2. Bahan Baku Pelengkap (Sub Material) a. Ink Bahan baku yang digunakan untuk memberikan chop pada bagian kantong kertas, yang terdiri dari tiga warna yaitu, merah, biru, dan kuning. b. Glue Bahan baku yang digunakan untuk memberikan lem pada bagian sisi lembaran kertas kantong yang akan dipotong menjadi kantong kertas setengah jadi. c. Poliamid Rope Bahan baku pelengkap berupa benang jahit yang digunakan untuk jenis kantong semen Sewn Bag yang dijahit bagian sisi kantong semen biasanya digunakan untuk pengiriman semen antar pulau. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung yang terdapat pada PT ITP Tbk terdiri dari bagian paper Roll Stand, bagian Printing Unit, bagian E.P.C (Edge Position Control), bagian Web Draw Unit, bagian Longitudinal Pasting Unit, bagian Forming Unit, bagian Cutting Unit, bagian Staking Unit, dan bagian Packaging. 124 Biaya Overhead Pabrik PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengkalkulasikan biaya overhead pabrik kedalam dua jenis golongan biaya yaitu biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. Adapun pada divisi PBD di PT. ITP Tbk biaya overhead pabrik terdiri dari: 1. Biaya Overhead Pabrik Tetap Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Yang termasuk biaya overhead pabrik tetap pada PT. ITP Tbk yaitu : a. Biaya penyusutan gedung b. Biaya penyusutan mesin produksi c. Biaya pemeliharaan gedung d. Biaya pemeliharaan mesin produksi e. Biaya perbaikan mesin f. Biaya kesehatan karyawan g. Biaya bumi dan bangunan 2. Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya overhead pabrik variable adalah biaya pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Pada divisi PBD di PT. ITP Tbk biaya overhead pabrik variabel terdiri dari : Biaya listrik, Biaya air, dan Biaya lembur Penerapan Biaya Produksi Standar pada PT. ITP Tbk Dalam usaha mengendalikan biaya produksi PT. ITP Tbk menerapkan system biaya standar untuk setiap pengolahan produknya. Serta guna menjamin sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan digunakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau sesuai dengan apa yang seharusnya digunakan. Oleh karena itu PT ITP Tbk menggunakan sistem biaya standar di dalam mengendalikan biaya produksinya. Pengendalian manajerial sangat penting pada semua elemen fungsi fungsi perusahaan. Dalam proses produksi pihak manajemen perlu mengetahui jumlah bahan baku, tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Sebelum pihak manajemen menetapkan biaya standar pada setiap elemen-elemen biaya produksinya, guna mencari dasar untuk

5 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 2, Oktober 2010 dijadikan sebagai standar dari biaya-biaya produksi pihak manajemen PT. ITP Tbk menggunakan metode analisis data kinerja historis, pendekatan rekayasa serta ditambah pertimbangan manajemen menyangkut masa depan. Dengan metode tersebut diatas pihak manajemen memilki wawasan yang berharga dengan dapat memprediksikan perilaku biayabiaya yang terjadi dimasa yang akan datang. Akan tetapi pihak manajemen PT. ITP Tbk tidak hanya menganalisa perilaku biaya dengan menggunakan biaya historis saja, tetapi dengan menggunakan tambahan informasi dari harga pasar yang beredar dengan mengambil informasi dari para supplier serta informasi dari dalam perusahaan, misalnya seperti para manager yang akrab dengan kegiatan-kegiatan produksi. Penggunaan biaya standar dalam upaya pengendalian dan perencanaan biaya produksi penting artinya bagi suatu perusahaan manufaktur seperti yang diterapkan oleh PT ITP Tbk, karena dapat memberikan suatu tolak ukur yang lebih baik mengenai prestasi pelaksanaan, memungkinkan penghematan ekonomis, memungkinkan pelaporan yang segera atas informasi pengendalian biaya, serta dapat dijadikan sebagai motivator bagi para tenaga kerja. Penetapan Biaya Produksi Standar pada PT. ITP Tbk Untuk menjalankan kegiatan produksi, peusahaan membutuhkan perhitungan biaya yang tepat, guna menentukan harga pokok pesananya. Biaya standar merupakan faktor yang penting dalam proses pelaksanaan proses produksi pesanan. Dengan menggunakan system biaya standar, bagi perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan dapat menentukan harga pesanannya sebelum proses produksi dilaksanakan serta menggunakan system biaya standar membantu perusahaan dalam perencanaan pengendalian operasi produksi serta memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak dari berbagai keputusan manajemen yang pengaruhnya terhadap biaya. Dalam menetapkan suatu standar yang akan digunakan sebagai acuan bagi perusahaan untuk mengukur prestasi perusahaan, tingkat keluaran produksi memainkan peran penting dalam penentuannya. Dengan demikian standar yang dibuat oleh PT ITP Tbk berkaitan dengan biaya semestinya pada kondisi operasi normal. Penetapan biaya standar pada PT. ITP Tbk mentolelir kerusakan atau no good dengan memberikan kebijakan pengorbanan pada pemakaian bahan baku sebesar 1% pada bahan baku yang akan di produksi. Dalam penetapan biaya standarnya PT. ITP Tbk terlebih dahulu melakukan observasi dan analisa terhadap informasi-informasi yang berkaitan dengan pembuatan suatu standar. Serta dilakukannya pemisahan fungsi produksi, kegiatan produksi, dan biaya produksi sesuai dengan tanggung jawab masing-masing bagian. Penetapan Biaya Bahan Baku Standar Biaya bahan baku standar merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahanbahan yang ada menjadi suatu produk jadi yang siap untuk dijual. Penetapan biaya bahan baku standar oleh manajemen PT. ITP Tbk dengan menganalisa data histories serta ditentukan dari informasi yang didapat dari pihak supplier berupa daftar harga pemasok dan catalog yang tersedia berhubungan dengan kemungkinan adanya perubahan harga-harga bahan baku. Untuk menetapkan kuantitas standar bahan baku perusahaan menganalisis pemakaian standar bahan baku dengan menggunakan rencana-rencana rekayasa yang menyediakan daftar rinci bahan baku yang akan digunakan dalam produksi. Sistem biaya standar memiliki peran yang nyata bagi perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur. Pada PT. ITP Tbk sistem biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian biaya produksi. Selain itu pula dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak dan keputusan-keputusan manajerial terhadap biaya dan laba. Tidak hanya itu, biaya standar juga dapat menyederhanakan prosedur penetapan biaya dan mempercepat laporan penyajian biaya. Penetapan Biaya Tenaga Kerja Langsung 125

6 EDISON dan SAPTA, Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi Dalam penetapan biaya tenaga kerja langsung PT. ITP Tbk menggunkan data historis yang terjadi sebelumnya, dengan memperhitungkan waktu istirahat atau kelonggaran-kelonggaran waktu yang diberikan perusahaan serta tingkat kecepatan kerja untuk menghasilkan sebuah produk. Perusahaan menetapkan upah langsung bedasarkan peraturan pemerintah dengan berdasarkan atas upah minimum regional. Biaya tenaga kerja langsung adalah semua upah karyawan atau produksi harian yang secara langsung berhubungan dengan proses produksi mulai dari bagian roll stand sampai dengan bagian delivery. Penetapan standar tenaga kerja juga melihat kegiatan apa yang dilakukan serta berapa lama waktu yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Penetapan Biaya Overhead Pabrik Pada PT ITP Tbk mengartikan standar overhead pabrik adalah jumlah yang diharapkan untuk terjadi pada tingkat produksi yang diproyeksikan selama periode yang direncanakan. Dalam penetapan biaya overhead pabrik digunakan informasi yang diperoleh dengan menganalisa data historisnya, serta untuk menetapkan standar bahan baku untuk itu pihak manajemen pada divisi PBD di PT. ITP melakukan analisa seperti dalam menetapkan standar bahan baku. Biaya overhead pabrik standar adalah semua biaya produksi diluar biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, yang menjadi biaya overhead pabrik tetap dan variabel. Penetapan Metode Analisis Varian dalam Pengendalian Biaya Produksi Pada dasarnya setiap perusahaan yang menggunakan metode biaya standar dalam perencanaan dan pengendalian biaya produksinya akan melakukan analisa terhadap biaya-biaya yang terjadi sebagai akibat dari selisih standar dan aktual dari biaya produksi. Dengan adanya analisa ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam pengendalian dan kebijakan di masa yang akan 126 datang, dan sebagai koreksi bagi pihak manajemen perusahaan untuk mencegah atau mempertahankan terjadinya selisih yang tidak menguntungkan. Selain itu pihak manajemen juga dapat menganalisis penyebab terjadinya selisih yang menyimpang baik yang disebabkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan. Perusahaan melakukan penghitungan tersebut untuk mengetahui apakah penerapan sistem biaya standar tersebut di perusahaan PT ITP Tbk sudah berjalan dengan baik atau belum efektif bagi pihak perusahaan. Untuk lebih jelasnya penulis akan menyajikan perbandingan biaya aktual dan biaya standar untuk setiap biaya produksi. Selisih Biaya Bahan Baku Selisih biaya bahan baku merupakan selisih yang timbul dari perbedaan antara biaya baku yang sudah dianggarkan dengan biaya bahan baku sesungguhnya terjadi. Hal ini akan menunjukkan bahwa divisi PBD pada PT. ITP Tbk mengalami kerugian atau keuntungan pada penggunaan biaya bahan baku yang dihitung melalui selisih harga bahan baku dan selisih kuantitas bahan baku. Untuk mengetahui selisih bahan baku, maka perusahaan membandingkan biaya standar dengan biaya sesungguhnya pada bahan baku yang terjadi. Sehingga dari perbandingan tersebut akan timbul selisih yang menunjukkan, bahwa perusahaan telah membeli bahan baku lebih tinggi atau lebih rendah. Untuk perhitungan selisih bahan baku, dapat dihitung melalui dua perhitungan yaitu selisih harga bahan baku dan selisih kuantitas bahan baku. Perhitungan selisih bahan baku dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Selisih Harga Bahan Baku Untuk perhitungan selisih bahan baku dapat dihitung dengan perhitungan selisih harga bahan baku per satuan. Dimana hasil tersebut dikalikan dengan kuantitas yang sesungguhnya, sehingga dari perhitungan tersebut dapat diketahui keuntungan atau kerugian yang di dapat oleh divisi PBD di PT. ITP Tbk. Dari analisa perhitungan selisih biaya bahan baku maka dapat di ketahui bahwa

7 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 2, Oktober 2010 selisih harga bahan baku pada divisi PBD di PT. ITP Tbk mengalami kondisi menguntungkan. Hal ini disebabkan karena harga bahan baku yang sesungguhnya terjadi berada di bawah harga standar, sehingga perusahaan dapat mencover harga pasar yang terjadi. Selisih harga bahan baku itu sendiri cenderung dipengaruhi oleh kekuatan eksternal, sehingga manajemen perusahaan mempunyai pengendalian cukup sederhana terhadap penentuan harga bahan baku yang terjadi dan dapat dikatakan bahan selisih harga yang terjadi cukup baik bagi perusahaan itu sendiri. 2. Selisih Kuantitas Bahan Baku Merupakan selisih yang timbul karena pemakaian bahan baku yang lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan kuantitas standar di dalam pengolahan produk kantong semen pada divisi PBD di PT. ITP Tbk. Dari perhitungan tersebut maka untuk selisih kuantitas bahan baku mengalami keuntungan karena kuantitas yang sesungguhnya terjadi lebih kecil dari yang dianggarkan. Untuk selisih kuantitas bahan baku untuk produk jenis 3 Ply 50 kg secara keseluruhan telah sesuai dengan apa yang telah pihak manajemen perusahaan perbolehkan dan meskipun terdapat selisih kuantitas yang dikatakan tidak menguntungkan dan tidak terjadi selisih karena kuantitas pemakaiannya sama dengan kuantitas standarnya. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Untuk mengendalikan biaya tenaga kerja langsung dan dalam rangka mengukur prestasi pelaksanaan yang sebenarnya terhadap tolak ukur atau standar yang telah ditetapkan manajemen PT ITP Tbk serta untuk melakukan tindak lanjut terhadap alasan terjadinya penyimpangan maka perlu dilakukan analisis atas biaya tenaga kerja langsung. Dengan demikian perusahaan akan dapat mengetahui selisih yang akan nampak dengan membandingkan antara biaya sesungguhnya (aktual) dan biaya standar tenaga kerja langsung selama periode tertentu. 1. Selisih Tarif Tenaga Kerja Langsung Selisih tarif tenaga kerja langsung adalah perbedaan antara tarif aktual dengan tarif sesungguhnya dikalikan jumlah jam kerja sesungguhnya atau aktual dalam satu periode proses produksi, dimana proses produksi pada divisi PBD di PT. ITP terdiri dari sembilan bagian produksi yang secara sistematis dapat di hitung dengan rumus. Setelah melihat analisa yang terjadi pada selisih tarif tenaga kerja pada bagian produksi, biaya tenaga kerja standar dengan biaya tenaga kerja aktual sama besarnya. Maka dengan demikian analisis selisih tarif upah langsung tidak terdapat selisih. 2. Selisih Efisiensi Upah Langsung Efisiensi upah langsung merupakan selisih yang timbul karena waktu yang di gunakan dalam proses produksi selama satu periode akuntansi. Dari perhitungan secara keseluruhan terdapat selisih yang menguntungkan meskipun ada bagian yang tidak menguntungkan yaitu bagian Roll Stand di karenakan jumlah jam kerja aktual lebih besar dari jumlah jam standar. Dari perhitungan selisih biaya tenaga kerja langsung yang terjadi di PT ITP Tbk di peroleh hasil untuk selisih upah tenaga kerja dengan tiga kondisi yang terjadi yaitu menguntungkan untuk bagian Printing, EPC, Web Draw, Longitudinal, Packaging, dan Delivery, merugikan untuk bagian mesin Roll Stand), dan kondisi yang seimbang untuk bagian Forming, dan bagian Cutting). Untuk kondisi yang menguntungkan disebabkan karena upah yang sesungguhnya terjadi berada di bawah biaya standar, selisih upah cenderung dipengaruhi oleh kekuatan eksternal perusahaan dimana manajemen hanya terbatas dalam penguasaannya, berarti dalam hal ini perusahaan sudah cukup baik untuk dapat mempertahankan kekuatan eksternal perusahaan meskipun belum seluruh bagian yang berhasil. Untuk kondisi yang merugikan terjadi karena upah jam kerja yang sesungguhnya lebih besar dari upah jam kerja standar, sehingga membuat perusahaan mengalami kerugian dalam upah tenaga kerja. Dan untuk kondisi yang seimbang dikarenakan upah tenaga kerja sesungguhnya sama dengan upah tenaga kerja standar, sehingga hal 127

8 EDISON dan SAPTA, Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi tersebut membawa kondisi yang seimbang bagi perusahaan. Selisih Biaya Overhead Pabrik Analisis biaya overhead pabrik dipengaruhi oleh kapasitas standar, karena biaya overhead pabrik merupakan biaya tidak langsung, maka PT. ITP menggolongkan biaya tersebut ke dalam dua kelompok yaitu biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. Dari analisa biaya overhead pabrik pada PT. ITP Tbk dari penghitungan dengan menggunakan metode tiga selisih maka dapat di simpulkan bahwa dalam pengeluaran BOP perusahaan mengalami kondisi yang cukup baik, karena untuk selisih pengeluaran perusahaan mengalami keuntungan, hal ini di sebabkan karena BOP yang sesungguhnya terjadi lebih kecil dari BOP standar. Sehingga dapat di katakana bahwa manajer perusahaan dapat berhasil mengatur pengeluaran biaya overhead pabrik. Untuk selisih kapasitas perusahaan sama dengan selisih pengeluaran yaitu mengalami keuntungan karena kapasitas yang sesungguhnya terjadi lebih kecil dari kapasitas yang di standarkan. Dalam hal ini berarti manajemen berhasil mengolah kapasitas sesuai dengan keperluan perusahaan, dan untuk selisih efisiensi perusahaan ada dalam kondisi yang menguntungkan, karena nilai biaya overhead pabrik sesungguhnya sama lebih kecil dari yang di anggarkan oleh perusahaan. Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi Sistem biaya standar merupakan alat yang penting di dalam menilai efisiensi biaya produksi selama proses produksi berlangsung. Jika biaya standar produksi ditetapkan secara realistis hal ini akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan secara efektif dan efisien, karena para pelaku pekerjaan telah mengetahui bagaimana pekerjaan dapat dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tesebut dapat diselesaikan dengan hasil yang baik bagi perusahaan. Di dalam penggunaan biaya produksi standar, pihak manajemen PT ITP Tbk harus 128 dapat mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah biaya produksi, ketenaga kerjaan dan bagian-bagian lain yang secara langsung maupun tidak langsung yang memiliki hubungan dengan penetapan biaya produksi. Dengan adanya metode biaya standar maka diharapkan dapat mengendalikan biaya produksi. Tujuan pengendalian biaya produksi adalah untuk mengetahui perkembangan dan keadaan atas biaya produksi selama proses produksi berlangsung, sehingga dapat menilai apakah pemakaian biaya produksi telah dilakukan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Serta untuk mengetahui besarnya biaya produksi dari produk yang dihasilkan. Dalam pengendalian biaya produksi PT ITP Tbk mempunyai tujuan untuk membantu manajemen didalam melaksanakan produksinya dengan penggunaan biaya sekecil mungkin berdasarkan pada biaya produksi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan secara rutin dan terpadu, dalam arti pengendalian dilaksanakan secara berkala dengan adanya kerja sama yang baik antar departemen yang berada didalam perusahaan, yang berhubungan langsung dengan masalah mengenai biaya produksi. Pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk itu sendiri selisih yang terjadi adalah sebagai berikut : 1. Untuk selisih biaya bahan baku mengalami keuntungan sebesar Rp Untuk selisih biaya tenaga kerja langsung mengalami keuntungan sebesar Rp , dan 3. Untuk selisih biaya overhead pabrik mengalami keutungan sebesar Rp Efisiensi biaya produksi dapat dicapai jika adanya kedua informasi antara biaya standard an biaya sesungguhnya yang terjadi (aktual) untuk setiap biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,dan biaya overhead pabrik, sehingga manajemen dapat melakukan perbandingan. Dengan diketahuinya selisih tersebut manajemen akan mengambil tindakan terhadap penyimpangan yang terjadi dan diambil langkah perbaikan serta koreksi oleh manajemen. Penyimpangan biaya produksi

9 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 2, Oktober 2010 sesungguhnya dari biaya standar akan menghasilkan analisis varian. PT ITP Tbk telah menetapkan metode biaya standar, maka dari penetapan tersebut dapat di evaluasi bahwa penetapan biaya standar dapat membantu perusahaan dalam melakukan pengendalian biaya produksi, dan juga dapat mempengaruhi manajemen dalam mengambil keputusan atas kebijakan perusahaan. Selain itu salah satu faktor yang terpenting bagi keberhasilan perusahaan selain bisa mengendalikan biaya yaitu terciptanya hubungan yang baik antar pihak manajemen dengan pihak terkait, dalam menentukan sistem biaya standar kerja yang baik bagi perusahaan. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang diuraikan, maka penulis menyimpulkan permasalahan yang terjadi pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada produk pesanan kantong semen jenis 3Ply 50 kg adalah sebagai berikut : 1. Dalam rangka mengendalikan biaya produksi PT ITP Tbk menggunakan system biaya standar produksi. Penggunaan sistem biaya standar tersebut bertujuan agar pihak manajemen mengetahui apakah sumber-sumber daya yang di miliki oleh perusahaan digunakan dengan semestinya. 2. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam pembuatan biaya standarnya menggunakan metode analisis data kinerja historis dengan pendekatan rekayasa serta menyangkut pertimbangan manajemen untuk masa yang akan datang. 3. Untuk menetapkan biaya standar yang akan dipakai guna mengukur prestasi dari proses produksi, PT ITP Tbk membagi biaya standar produksi ke dalam tiga golongan biaya antara lain : a. Biaya Bahan Baku Untuk menetapkan biaya standar harga bahan baku perusahaan menganalisis data historis untuk produk yang di produksi pada masa yang lalu, serta dalam menetapkan standar kuantitas dari pemakaian bahan baku perusahaan menggunakan daftar rinci bahan baku yang dibutuhkan dalam memproduksi sebuah produk. b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Penetapan standar biaya tenaga kerja langsung dengan memperhitungkan waktu istirahat atau kelonggarankelonggaran waktu yang diberikan perusahaan serta tingkat kecepatan kerja untuk menghasilkan sebuah produk. Perusahaan menetapkan upah langsung berdasarkan atas upah minimum regional. c. Biaya Overhead Pabrik Penetapan biaya overhead pabrik dengan menggunakan data overhead yang terjadi pada bulan sebelumnya. 4. Sistem biaya standar yang ditetapkan oleh PT ITP Tbk berpengaruh terhadap harga pokok produksi, dimana biaya bahan baku langsung terdapat selisih yang menguntungkan yang berakibat mengurangi dari HPP yang distandarkan. Begitu pula pada biaya tenaga kerja langsung dimana terjadi selisih yang menguntungkan maka akan mengurangi HPP yang telah distandarkan. Sama halnya dengan biaya overhead pabrik yang memiliki keuntungan, dimana selisih ini akan mengurangi biaya overhead pabrik pada HPP yang sudah distandarkan. 5. Pengendalian yang dilakukan oleh PT ITP Tbk sebagai akibat penggunaan sistem biaya standar untuk pengendalian biaya bahan baku dapat dikatakan efektif dan terjadi efisiensi dalam pemakaian bahan baku. Untuk pengendalian biaya tenaga kerja langsung sama halnya dengan pengendalian biaya bahan baku yaitu memiliki keuntungan dan dapat di katakana efektif dan efisien. Serta untuk pengendalian biaya overhead pabrik sistem biaya standar dapat dinilai efektif untuk pengendalian biaya overhead pabrik. DAFTAR PUSTAKA Armanto Witjaksono Akuntansi Biaya. Edisi 1. Graha Ilmu. Yogyakarta. 129

10 EDISON dan SAPTA, Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi Atkinson, banker and Kaplain Management Accounting. Salemba Empat. Jakarta Blocher, Edward J., Kung H. Chen, Gary Cokins dan Thomas W. Lin Manajemen Biaya. Salemba Empat. Jakarta. Carter, William K. and Milton F. Usry Cost Accounting. Edisi 13. Thomson Learning Custom Publishing. Singapore. Carter, William K. dan Milton F. Usry Akuntansi Biaya. Penerjemah : Krista. Buku 1. Edisi 1. Salemba Empat. Jakarta. Carter, William K. dan Milton F. Usry Akuntansi Biaya. Penerjemah : Krista. Buku 2. Edisi 13. Salemba Empat. Jakarta. Carter, William K. dan Milton F. Usry Akuntansi Biaya. Penerjemah : Krista. Edisi 1. Salemba Empat. Jakarta. Charles T. Horngren, Srikant M. Datar dan Gearge Foster Akuntansi Biaya. Edisi 11. Gramedia. Jakarta. Garrison, Ray H. and Eric W. Noreen Managerial Accounting. Edisi 9. McGraw- Hill.USA. Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen Cost Management. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Akuntansi keuangan, Salemba. Jakarta. Mahfud Sholihin Akuntansi Manajemen. Edisi 2004/2005. Yogyakarta. Mulyadi Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta. Mulyadi Akuntansi Manajemen. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta. Mulyadi Akuntansi Biaya. Edisi 5, Aditya Media. Yogyakarta.. Simamora, Henry Akuntansi : Basis Pengambilan Keputusan bisnis. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Supriyono Akuntansi Biaya : Perencanaan Pengendalian biaya Serta Pembuatan Keputusan. Buku 2. Edisi 2. BPFE- Yogyakarta. Supriyono Akuntansi Manajemen 3 : Proses Pengendalian Manajemen. BPFE-Yogyakarta 130

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor

EVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 85-91 EVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 1, April 2005 : 7 13 ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI Oleh : Iriyadi Dosen pada Sekolah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014 ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014 Eva Puspa Asri Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam menekan biaya produksi dengan studi kasus pada perusahaan konveksi Yuan F Collection Yogyakarta, maka

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Pokok Produksi 2.1.1 Pengertian harga pokok produksi Harga pokok produksi adalah harga pokok produk yang sudah selesai dan ditransfer ke produk dalam proses pada periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Biaya 1. Pengertian Biaya Segala tindakan yang telah dipikirkan secara matang akan meminta pertimbangan antara manfaat dan pengorbanan. Begitu juga dalam sektor produksi,

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 97 103 PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada Oleh * Supardji dan Yulian Suherlin *Dosen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 6.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 6.2.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI Oleh H. Hendra Setiawan dan Hastoni Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan ABSTRAK

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA Kuat Sudrajat 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. sudrajat@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Perusahaan FD, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai masalah yang telah diidentifikasi sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2007:4) biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk) ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk) Tiara Ayu Palupi Zahroh Z.A. M.G. Wi Endang NP. Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

EVALUASI METODE BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN SUATU BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS PADA CV. RAHMA ABADI BOJA)

EVALUASI METODE BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN SUATU BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS PADA CV. RAHMA ABADI BOJA) EVALUASI METODE BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN SUATU BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS PADA CV. RAHMA ABADI BOJA) TRI ISTANTO Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAKSI

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang. ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Laporan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengklasifikasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan menata manajemennya, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Lebih terperinci

of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah harga pokok produk

of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah harga pokok produk BAB II HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) A. Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produk yang diproduksi/ harga pokok produksi (cost of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 7.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 7.2.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.2 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG Nur Fitri Fajril (f3_fajril@yahoo.co.id) Lili Syafitri (lili.syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi S1 STIE

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI

PENERAPAN METODE PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI PENERAPAN METODE PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT. Petronika Gresik Tahun 2010-2012) Presi YanogaArti Sri Mangesti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa

Lebih terperinci

Manfaat Harga Pokok Standar untuk:

Manfaat Harga Pokok Standar untuk: STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah industri manufaktur

Lebih terperinci

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Carter, William K. and Milton F. Usry Cost Accounting. Thirteenth Edition. Ohio : South Western Publishing Co.

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Carter, William K. and Milton F. Usry Cost Accounting. Thirteenth Edition. Ohio : South Western Publishing Co. DAFTAR KEPUSTAKAAN Blocher, Edward, Kung H. Chen, and Thomas W. Lin. 2002. Cost Management: A Strategic Emphasis. International Edition. New York: McGraw- Hill Companies International, Inc. Carter, William

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY) The Partial Productivity Analysis Of The Firm s Earnings (Case Study On PT Jakarana Tama Food

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Setiap usaha, baik usaha kecil maupun usaha besar membutuhkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak manajemen. Informasi akuntansi dapat

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) Radinas Putri Ayuning Firdaus Ach. Husaini M. G. Wi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatam perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Standard costing, production costs, efficiency.

ABSTRACT. Keywords: Standard costing, production costs, efficiency. ABSTRACT This research intends to give an example or model of the application of standard costing for production cost of shoes in a shoe factory 'X' in Bandung, so it can give a guidance to manager in

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY

PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 8 No. 1, April 2008 : 9-16 PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY Oleh: Bambang Pamungkas* dan Nunuk

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Bastian (2006:137) Biaya adalah suatu bentuk pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan entitas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

PENERAPAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PT ALAS SENI KREASI INDUSTRI

PENERAPAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PT ALAS SENI KREASI INDUSTRI PENERAPAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PT ALAS SENI KREASI INDUSTRI Oleh Hendara Setiawan dan Edison Dosen Akademi Manajemen Kesatuan dan STIE Kesatuan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio Profit Margin

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang) Ariesta Rossanda Maharani Darminto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sebagai salah satu ilmu terapan mempunyai dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan activity based costing dimulai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Produksi 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Mulyadi (2000:8) adalah: Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan moneter atau uang, yang telah terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Istilah biaya (cost) sering digunakan dalam arti yang sama dengan istilah beban (expense). Berdasarkan teori yang ada istilah biaya (cost) dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Biaya

Lebih terperinci

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya.

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya. 10 BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA 2.1. Biaya Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Setiap perusahaan tidak akan dapat menghindari berbagai biaya yang harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Penyusunan laporan akhir ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai acuan untuk membahas permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2011:47) Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA Putu Lina Mariani1, Made Ary Meitriana1, Anjuman Zukhri2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Activity Based Flexible Budgeting dapat mengidentifikasikan perubahan biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan manajer untuk lebih berhati-hati

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI SKRIPSI Digunakan

Lebih terperinci

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA *(Rusdiyanto Fakultas Ekonomi, Universitas Gresik Jl. Arif Rahman Hakim 2B Gresik Telp. ( 031) 3981918, Faks. ( 031 ) 324706 Email

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN Utami Putri Lestari (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRACT This research was conducted

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE ( Studi kasus pada PT. Hanin Designs Indonesia - Indonesian Legal Wood) Oleh: Utcik Anita Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori. 2.1.1. Biaya Produksi. Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). Menurut

Lebih terperinci

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang)

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang) PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang) ARDI WAHYU PRATAMA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO ABSTRACT UKM Lumpia Gang Lombok Semarang is industrial

Lebih terperinci

INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK NI MADE ADI ERAWATI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana ABSTRACT Relevant cost has been considered

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perusahaan memerlukan pengendalian atas operasi atau kegiatan yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Perusahaan memerlukan pengendalian atas operasi atau kegiatan yang akan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Anggaran II.1.1 Definisi Anggaran Perusahaan memerlukan pengendalian atas operasi atau kegiatan yang akan dilakukan dalam pencapaian tujuannya, oleh karena itu perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC PROCEEDINGS Perkembangan Peran Akuntansi Dalam Bisnis Yang Profesional TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC Abstract 570 066. Shinta Dewi Herawati

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA 25 PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA Novy Karmelita Indrawati Email : Nov_karmel@yahoo.com STIE INDOCAKTI Jl. Besar Ijen No. 90-92 Malang,

Lebih terperinci

BIAYA STANDAR DAN PENERAPANNYA DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Tempe Bu Mundakir Semarang) ELLIZA MELASARI

BIAYA STANDAR DAN PENERAPANNYA DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Tempe Bu Mundakir Semarang) ELLIZA MELASARI BIAYA STANDAR DAN PENERAPANNYA DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Tempe Bu Mundakir Semarang) ELLIZA MELASARI Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Lebih terperinci