DAFTAR PUSTAKA. 1. Alam. (2007). Mendongkrak Baja Dalam Negeri, Majalah Tambang, Edisi April, pp. 13.
|
|
- Budi Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR PUSTAKA 1. Alam. (2007). Mendongkrak Baja Dalam Negeri, Majalah Tambang, Edisi April, pp Burt, R.O. ( 1984). Gravity Concentration Technology, Elsivier, New York. 3. Chaterjee, A. (1998). Role of Particle Size in Mineral Processing at Tata Steel, India, International Journal of Mineral Processing, ol.53, pp Curie, J. M. (1973). Unit Operations in Mineral Processing, British Columbia Institute of Technology, Burnaby. 5. Gaudin, A. M. (1939). Principles of Mineral Dressing, McGraw Hill Book Company, New York. 6. Hakim, L. (1997). Studi Pemodelan Matematika Sederhana Operasi Meja Goyang Merk Denver Model No Concenco Rougher Menggunakan Metode Least Squares, Tugas Akhir, Teknik Pertambangan ITB, Bandung. 7. Internet: Construction and Mechanical Features of Wilfley Table and Operating Data. Tersedia: 10 Januari Kelly, G & Spottiswood, D. J. (1982). Introduction to Mineral Processing, John Willey & Sons, New York. 9. Mottana, A. (1977). Guide to Rocks and Minerals, Simon & Schuster s, New York. 10. Pellant, C. (1992). Rocks and Minerals, Dorling Kindersley Limited, London. 11. Rosenqvist, T. (1985). Priciples of Extractive Metallurgy, 2 nd Ed., McGraw-Hill International Book Company, Singapore. 88
2 12. Taggart, A.F. (1976). Handbook of Mineral Dressing Ores and Industrial Minerals, John Wliey & Sons, New York, Chicester, Brisbane, Toronto. 13. Somantri, S.G. (2005). Stop Ekspor Bahan Baku Baja, Majalah Tambang, Edisi April, pp Wijaya, H., (2006). Studi Benefisisasi Bijih Besi Kalimantan Dengan Metoda Konsentrasi Tabling, Tugas Akhir, Teknik Pertambangan ITB, Bandung. 15. Wills, B.A., Mineral Processing Technology, Pergamon Press, Oxford, pp Yusuf. (2005). Stop Ekspor Bahan Baku Baja, Majalah Tambang, Edisi April, pp Yusuf. (2006). Industri Baja Di Persimpangan, Majalah Tambang, Edisi Juli, pp
3 LAMPIRAN A DATA OLUME PENITRASI PADA UMPAN DAN KONSENTRAT Fraksi Kemiringan Frekuensi olume Kadar Fe olume Kadar Fe No. Ukuran dek stroke Penitrasi di umpan Penitrasi di konsentrat (mesh) (derajat) (rpm) K 2 Cr 2 O 7 (ml) (%) K 2 Cr 2 O 7 (ml) (%) ,58 29,38 6,48 28, ,58 29,38 6,29 28, ,58 29,38 6,88 30, ,58 29,38 6,24 27, ,58 29,38 6,96 31, ,58 29,38 6,20 27, ,58 29,38 6,73 30, ,58 29,38 6,84 30, ,58 29,38 5,94 26, ,44 33,25 7,38 32, ,44 33,25 7,48 33, ,44 33,25 6,87 30, ,44 33,25 7,54 33, ,44 33,25 7,41 33, ,44 33,25 7,58 33, ,44 33,25 6,17 27, ,44 33,25 7,45 33, ,44 33,25 6,35 28, ,73 34,53 7,38 32, ,73 34,53 8,06 36, ,73 34,53 7,61 34, ,73 34,53 7,95 35, ,73 34,53 7,41 33, ,73 34,53 6,79 30, ,73 34,53 8,20 36, ,73 34,53 8,50 37, ,73 34,53 8,12 36, ,04 31,46 8,35 37, ,04 31,46 8,47 37, ,04 31,46 7,90 35, ,04 31,46 8,46 37, ,04 31,46 8,31 37, ,04 31,46 8,92 39, ,04 31,46 8,85 39, ,04 31,46 9,54 42, ,04 31,46 8,70 38,86 90
4 LAMPIRAN B PERHITUNGAN KADAR Fe Perhitungan kadar Fe dapat dirumuskan sebagai berikut ini. % Fe = penitrasi N Cr2O7 ( M ) m sampel total dipipet ( mg) ArFe(55,85) 100% dimana, penitrasi = olume K 2 Cr 2 O 7 yang digunakan dalam titrasi (ml) N Cr 2 O 7 = Konsentrasi Cr 2 O 7 (M) Ar Fe = Berat Molekul Fe pipet total m sampel = olume yang dipipet dari labu ukur (ml) = olume total di labu ukur (ml) = Berat sampel (mgr) Contoh Perhitungan : Pada kemiringan dek 2 derajat dan frekuensi stroke rpm diperoleh data volume penitrasi = 6,48 ml; N Cr 2 O 7 = 0,04 M; pipet = 25 ml; total = 100 ml; m sampel = 0,2 gr = 200 mgr; Ar Fe = 55,85 maka kadar Fe dapat ditentukan seperti di bawah ini % Fe = penitrasi N Cr2O7 ( M ) ( mg) 100ml 6,48ml 0,04M 55,85 % Fe = 25ml 100% 200mgr % Fe = 28,95% m sampel total dipipet ArFe(55,85) 100% 91
5 LAMPIRAN C PERHITUNGAN PEROLEHAN KONSENTRAT Perolehan dirumuskan sebagai berikut ini : Berat mineral berharga di dalam konsentrat Perolehan = Berat mineral berharga di umpan C c atau, R = 100% F f dimana, R = Perolehan (%) C = berat konsentrat (gram) F = berat umpan (gram) c = kadar konsentrat (%) f = kadar umpan (%) Contoh Perhitungan : Pada kemiringan dek 2 derajat dan frekuensi stroke rpm diketahui data berat umpan = 150 gram ; berat kosentrat = 141 gram ; kadar umpan = 29,38 % ; kadar kosentrat = 28,95% maka perolehan dapat ditentukan seperti di bawah ini C c R = 100% F f 141gr 28,95% R = 100% 150gr 29,38% R = 92,62% 92
6 LAMPIRAN D PENGUKURAN KEMIRINGAN DEK Alat dan perlengkapan yang digunakan: Tali Kayu penyangga Busur derajat Paku Palu Batu Cara penentuan kemiringan 1. Buat garis sejajar dengan permukaan dek dengan menggunakan tali. Terlebih dahulu dua buah paku ditempelkan pada permukaan sisi dek dengan jarak keduanya sekitar 10 cm dan jarak permukaan dek dengan masing-masing paku harus sama. Kemudian tali diikatkan pada kedua paku tersebut sehingga terbentang membentuk garis lurus. 2. Ikatkan batu dengan tali kemudian tali tersebut dihubungkan dengan kayu penyangga. 3. Buat kayu penyangga dalam posisi berdiri sehingga batu menggantung diikat tali yang terhubung dengan kayu penyangga. Tali yang mengikat batu membentuk garis lurus vertikal. 4. Dekatkan posisi tali vertikal dengan tali pada dek sehingga terbentuk perpotongan antara keduanya. Titik perpotongan merupakan titik sudut yang dibentuk antara garis vertikal dengan garis miring pada meja. 5. Ambil busur derajat dan tempelkan pada tali vertikal sebagai acuan. Kemudian atur posisi busur dengan titik sudut 90 o tepat berimpit dengan titik sudut yang terbentuk antara garis vertikal dengan garis miring pada meja. 6. Ukur penyimpangan kemiringan garis miring pada dek dari garis horizontal pada busur sehingga diperoleh besaran sudut kemiringan meja. Gambar D.1 menunjukkan pengukuran kemiringan dek menggunakan busur derajat. 93
7 Gambar D.1. Pengukuran kemiringan menggunakan busur derajat 94
8 LAMPIRAN E PENENTUAN FREKUENSI STROKE PADA MEJA GOYANG Alat dan perlengkapan yang digunakan Stopwatch Kertas Spidol Papan Paku Karet Cara penentuan frekuensi stroke adalah sebagai berikut : 1. Tempelkan karet pada bagian bawah dek dengan mengunakan paku. 2. Sisipkan spidol pada karet yang telah terpasang dengan posisi lebih menonjol dari sisi samping dek. 3. Siapkan kertas yang direkatkan di papan kemudian papan tersebut di pegang oleh tangan kanan. 4. Siapkan stopwatch di tangan kiri. 5. Hidupkan motor shaking table. 6. Tempelkan kertas di papan terhadap ujung spidol bersamaan dengan menekan tombol start pada stopwatch. 7. Tarik papan ke atas secara perlahan-lahan lalu tekan tombol stop pada stopwatch setelah beberapa detik. 8. Pada kertas terdapat goresan spidol berpola gelombang, seperti ditunjukkan pada Gambar E.1. 95
9 Gambar E.1. Pola gelombang stroke yang ada di kertas 9. Hitung berapa jumlah gelombang yang terjadi selama kurun waktu tersebut. Kemudian konversikan ke dalam menit. Perhitungan frekuensi stroke ditunjukkan di bawah ini. Misal : a = banyaknya stroke dalam waktu tertentu b = waktu yang dibutuhkan untuk sejumlah stroke (detik) Perhitungan: 60(detik) Frekuensi ( rpm) = a( buah) b(detik) 10. Lakukan langkah yang sama untuk memperoleh nilai frekuensi kedua, ketiga dan seterusnya. 11. Rata-ratakan nilai frekuensi yang diperoleh. Nilai frekuensi rata-rata ini merupakan frekuensi stroke meja goyang. 96
10 LAMPIRAN F KARAKTERISTIK MEJA GOYANG PERCOBAAN Gambar F.1. Meja goyang yang digunakan dalam penelitian Jenis : Wilfley table Pola riffle : Standar Dimensi meja : panjang 116 cm, lebar 52 cm dan 45 cm Frekuensi stroke : rpm Panjang stroke : ± 6 mm (fix) Side tilt : Longitudinal tilt : ± 1 0 (fix) Drives : Motor listrik 110 olt Bahan pelapis dek : Karet sintetik 97
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN 3.1 Percobaan Percobaan tabling merupakan percobaan konsentrasi gravitasi berdasarkan perbedaan berat jenis dari mineral berharga dan pengotornya. Sampel bijih dipersiapkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Mineragrafi
BAB IV PEMBAHASAN Metode tabling adalah metode konsentrasi gravitasi yang digunakan untuk memisahkan dua atau lebih mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dari mineral berharga dan pengotornya. Kriteria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2005 menurut penelitian South East Asia Iron and Steel Institute, tingkat konsumsi baja per kapita di Indonesia sebesar 26,2 kg yang lebih rendah dibandingkan
Lebih terperinciSTUDI KONSENTRASI BIJIH BESI LATERITIK KADAR RENDAH DENGAN METODE TABLING TUGAS AKHIR
STUDI KONSENTRASI BIJIH BESI LATERITIK KADAR RENDAH DENGAN METODE TABLING TUGAS AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Teknik Metalurgi pada Program Studi Teknik Metalurgi Institut
Lebih terperinciPenentuan Energi Ball Mill dengan Menggunakan Metode Indeks Kerja Bond. Jl. Tamansari No. 1 Bandung
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Penentuan Energi Ball Mill dengan Menggunakan Metode Indeks Kerja Bond 1 Teja Sukmana 1 Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl.
Lebih terperinciPENGOLAHAN MINERAL. Oleh : Ir. M. WINANTO AJIE PH, MSc IR. UNTUNG SUKAMTO, MT IR. SUDARYANTO, MT
PETUNJUK PRAKTIKUM PENGOLAHAN MINERAL Oleh : Ir. M. WINANTO AJIE PH, MSc IR. UNTUNG SUKAMTO, MT IR. SUDARYANTO, MT LABORATORIUM PENGOLAHAN MINERAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN - FTM UPN VETERAN YOGYAKARTA
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PENGARUH KETEBALAN LAPISAN BED PADA PAN AMERICAN JIG TERHADAP RECOVERY TIMAH DI TB 1.42 PEMALI PT TIMAH (PERSERO) TBK, BANGKA BELITUNG
KAJIAN TEKNIS PENGARUH KETEBALAN LAPISAN BED PADA PAN AMERICAN JIG TERHADAP RECOVERY TIMAH DI TB 1.42 PEMALI PT TIMAH (PERSERO) TBK, BANGKA BELITUNG TECHNICAL STUDY ON THE INFLUENCE OF THE BED LAYER THICKNESS
Lebih terperinci: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT
ANALISIS PEMBUATAN JIG PENGUBAH SUDUT KEMIRINGAN VALVE SILINDER HEAD SEPEDA MOTOR MATIC Nama NPM : 20410985 Jurusan Fakultas : Ardi Adetya Prabowo : Teknik Mesin : Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)
LAMPIRAN Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007) Cara kerja: a. Timbang kerupuk samiler yang sudah dihaluskan sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang konstan yang sudah
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Goetit (Pellant,1992)
BAB II TEORI DASAR 2.1 Bijih Besi Bijih besi dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya adalah golongan oksida, sulfida, dan hidroksida. Golongan oksida meliputi hematit dan magnetit sedangkan untuk
Lebih terperinciBab 3 DESKRIPSI PEKERJAAN. 3.1 Gambaran Umum Pekerjaan Lokasi dan Alat
Bab 3 DESKRIPSI PEKERJAAN Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 3.1 Gambaran Umum Pekerjaan 3.1.1 Lokasi dan Alat Pekerjaan uji fisik yang dilakukan di Laboratorium Gelombang Teknik
Lebih terperinciBAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA
1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60
Lebih terperinciKayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah
Standar Nasional Indonesia Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah ICS 79.060.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3
Lebih terperinciLaporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang
Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang Kegiatan Praktikum 1: Jenis dan Bentuk Gelombang 1.Percobaan jenis-jenis gelombang a. Hasil Pengamatan Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat ditunjukkan pada diagram alur penelitian yang ada pada gambar 3-1. Mulai Identifikasi Masalah Penentuan Kriteria Desain
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian kekuatan sambungan tarik double shear balok kayu pelat baja menurut diameter dan jumlah paku pada sesaran tertentu ini dilakukan selama kurang lebih
Lebih terperinciSTUDI KEMAMPUAN DAN KEANDALAN MESIN FREIS C2TY MELALUI PENGUJIAN KARAKTERISTIK STATIK MENURUT STANDAR ISO Julian Alfijar 1 ), Purnomo 2 )
STUDI KEMAMPUAN DAN KEANDALAN MESIN FREIS C2TY MELALUI PENGUJIAN KARAKTERISTIK STATIK MENURUT STANDAR ISO 1710 Julian Alfijar 1 ), Purnomo 2 ) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian penangkapan ikan dengan menggunakan jaring arad yang telah dilakukan di perairan pantai Cirebon, daerah Kecamatan Gebang, Jawa Barat
Lebih terperinciPabrik Asam Oksalat dari Kulit Pisang dengan Proses Oksidasi Asam Nitrat X - 1. BAB X Kesimpulan BAB X KESIMPULAN
X - 1 BAB X Kesimpulan BAB X KESIMPULAN Asam oksalat merupakan salah satu anggota dari golongan asam karboksilat yang mempunyai rumus molekul C 2 H 2 O 4.Nama lain asam oksalat adalah asam etanedioic.
Lebih terperinciLampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)
Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al., 2007) a. Timbang kerupuk teri mentah yang sudah dihaluskan sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang konstan yang sudah diketahui beratnya.
Lebih terperinciKATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI
KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI Alat-alat laboratorium IPA-Fisika disusun dalam 4 boks Kit, yakni Kit Mekanika, Kit Hidrostatika
Lebih terperinciBANDUNG AEROMODELING
BANDUNG AEROMODELING WWW.BANDUNG-AEROMODELING.COM Petunjuk Perakitan dan Penerbangan Pesawat Layang Model Terbang Bebas Pelangi 45 Gambar Kit Pelangi 45 Pesawat layang model terbang bebas Pelangi 45 merupakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan
Lebih terperinciPulp - Cara uji bilangan kappa
Standar Nasional Indonesia Pulp - Cara uji bilangan kappa ICS 85.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juni 2013 di Laboratorium Daya, Alat,
15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juni 2013 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Lampung.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 hingga Agustus 2011 di Laboratorium Energi dan Listrik Pertanian serta Laboratorium Pindah Panas dan
Lebih terperinciKritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan perkenan-nya kami dapat menghadirkan bahan ajar yang disusun berdasarkan pada Standar Isi tahun 2006
Lebih terperinciMENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007
MENGGAMBAR GARIS A. Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar 1) Meja Gambar Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut terbuat dari kayu yang tidak terlalu
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan
Lebih terperinciPada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan
PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Langkah pertama dalam pembuatan produk kriya kulit adalah a. Membuat pola b. Memotong c. Menyeset d. Menjahit e. Mendesain 7. 8. 9. 2. 3. 4. 5. 6. Lipatan tengah
Lebih terperinciJOB SHEET Menggambar Proyeksi Isometrik. B. Kompetensi Dasar Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan
JOB SHEET Menggambar Proyeksi Isometrik SATUAN PENDIDIKAN : SMK N 2 Merangin MATA PELAJARAN : Gambar Teknik KELAS/SEMESTER : X/1 PERTEMUAN : ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi Menginterprestasikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan
III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan Laboratorium Metrologi Universitas Lampung serta Laboratorium Material ITB Bandung
Lebih terperinciGERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K ) APRIYAN ARDHITYA P (K )
GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K2310001) APRIYAN ARDHITYA P (K2310011) KOMPETENSI INTI : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Lebih terperinciMETRIG (MEJA TRIGONOMETRI)
Sasaran METRIG (MEJA TRIGONOMETRI) Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK. Indikator o membangun konsep jenis-jenis sudut; o membangun konsep jenis-jenis segitiga; o menggunakan konsep keliling segitiga;
Lebih terperinciYudhi Widaputra 1, A. Taufik Arief 2, Weny Herlina 3 1,2,3 Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Jl.
EVALUASI KINERJA JIG PADA KAPAL ISAP PRODUKSI TIMAH 12 DAERAH PERAIRAN LAUT TEMPILANG BANGKA BARAT DI UNIT LAUT BANGKA PT TIMAH (PERSERO) TBK, PROVINSI BANGKA BELITUNG EVALUATION OF JIG PERFORMANCE IN
Lebih terperinciSifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i
Sifat gelombang elektromagnetik Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Pantulan (Refleksi) Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang
Lebih terperinciPERKUATAN KOLOM YANG MIRING AKIBAT GEMPA BUMI
Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 PERKUATAN KOLOM YANG MIRING AKIBAT GEMPA BUMI F.X. Nurwadji Wibowo 1,Yoyong Arfiadi 2, Fransisca
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian kekuatan sambungan menurut kekuatan lentur paku serta pembenaman paku ke dalam balok terhadap empat jenis kayu dilakukan selama kurang lebih tiga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian ini menggunakan bahan-bahan berupa tandan kosong sawit (TKS) yang diperoleh dari pabrik kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara VIII Kertajaya,
Lebih terperinciPentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :
Pentingnya Pengukuran 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Fisika b. Semester : 1 ( satu ) c. Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBUATAN
BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN II KLASIFIKASI TANAH DASAR (SUBGRADE) DENGAN CARA AASHTO
15 POKOK BAHASAN II KLASIFIKASI TANAH DASAR (SUBGRADE) DENGAN CARA AASHTO 2.1 Pendahuluan Tanah merupakan material yang sangat bervariasi sifat-sifat teknisnya. Mahasiswa harus mampu memilih material tanah
Lebih terperinciEksperimen HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data
7 jam dan disonikasi selama jam agar membran yang dihasilkan homogen. Langkah selanjutnya, membran dituangkan ke permukaan kaca yang kedua sisi kanan dan kiri telah diisolasi. Selanjutnya membran direndam
Lebih terperinciPERANCANGAN BALL MILL KAPASITAS 200 mg
PERANCANGAN BALL MILL KAPASITAS 200 mg TUGAS AKHIR DIAJUKAN KEPADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK MESIN STRATA SATU (S1) DISUSUN OLEH : RIDHO ABDURACHMAN
Lebih terperinciMESIN BOR. Gambar Chamfer
MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi
Lebih terperinciModul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA
Modul 3 Ujian Praktikum KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Disusun Oleh: Siwi Aji Widhi Astuti (10515026) Irin Safitri (10515029) Yasmine Sophi Damayanti (10515031)
Lebih terperinciM-5 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK
M-5 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK I. TUJUAN Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan besar panjang gelombang dari cahaya tampak dengan menggunakan konsep difraksi dan interferensi. II.
Lebih terperinciTEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR
TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR 1. MEJA GAMBAR Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil pengolahan amplitudo mole plow getar dengan software Corel Photo Paint-12
LAMPIRAN 78 Panjang pegas kantilever (mm) Lampiran 1. Hasil pengolahan amplitudo mole plow getar dengan software Corel Photo Paint-12 TABEL PENGOLAHAN DATA AMPLITUDO HORIZONTAL KANTILEVER BEAM F (Hz) T1
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN
LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN L1.1 DATA RENDEMEN EKSTRAK Dari hasil percobaan diperoleh data rendemen ekstrak sebagai berikut: Jumlah Tahap Ekstraksi 2 3 Konsentrasi Pelarut (%) 50 70 96 50 70 96 Tabel L1.1
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara umum penelitian akan dilakukan dengan pemanfaatan limbah media Bambu yang akan digunakan sebagai adsorben dengan diagram alir keseluruhan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciLAPORAN PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
LAPORAN PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN I. TUJUAN PERCOBAAN Adapun tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut. 1. Menyelidiki konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) pada bidang miring dengan
Lebih terperinciTabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).
LAMPIRAN 74 Lampiran 1. Klasifikasi fraksi tanah menurut standar Internasional dan USDA. Tabel kalsifikasi internasional fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). Fraksi Tanah Diameter (mm) Pasir 2.00-0.02
Lebih terperinciPulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma
Standar Nasional Indonesia Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma ICS 85.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3
Lebih terperinciModul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA
Modul 3 Ujian Praktikum KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Disusun oleh: Sandya Yustitia 10515050 Fritz Ferdinand 10515059 Maulinda Kusumawardani 10515061 Muhammad
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Mengenai Peningkatan Kadar Fe Total pada Bijih Besi Laterit Menggunakan Magnetic Separator di PT Aikona Bima Amarta Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI;
1 PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS HARRY SUNARDI; sunardi.harry@gmail.com ABSTRAK Bubur kertas adalah langkah awal dalam proses daur ulang kertas, adapun daur ulang kertas harus ditingkatkan secara
Lebih terperinciPapan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI
Standar Nasional Indonesia Papan partikel ICS 79.060.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Klasifikasi...
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN MEJA KERJA PENJUAL KOPI, ES, TEH DAN ROKOK KELILING YANG MENGGUNAKAN SEPEDA
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Table 01 : Fungsi meja kerja penjual kopi, es, teh dan rokok keliling yang menggunakan sepeda FUNGSI
Lebih terperinciMENGOPERASIKAN PIPET
MENGOPERASIKAN PIPET A. Pengertian Pipet Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan panjang mirip dengan sedotan. Terbuat dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran dalam mililiter (ml). Secara
Lebih terperinciPengaruh Perlakuan Amalgamasi Terhadap Tingkat Perolehan Emas dan Kehilangan Merkuri
Makalah Teknis Pengaruh Perlakuan Amalgamasi Terhadap Tingkat Perolehan Emas dan Kehilangan Merkuri Widodo a a UPT Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon-LIPI ABSTRACT The gold ore as the result from
Lebih terperinciPRAKTIK YANG MENGASYIKKAN MENGHILANGKAN RASA NGANTUK SAAT PROSES PEMBELAJARAN..
PRAKTIK YANG MENGASYIKKAN MENGHILANGKAN RASA NGANTUK SAAT PROSES PEMBELAJARAN.. Kriiiing..kriiiing bel berbunyi, tanda jam pelajaran ke Sembilan sudah berbunyi, tanda masuk di dua jam terakhir. Aku berfikir
Lebih terperinciPROSEDUR DAN PERCOBAAN
BAB III PROSEDUR DAN PERCOBAAN 3.1 Prosedur Percobaan Prosedur percobaan yang dilakukan selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Flow chart prosedur percobaan 24 25 3.1.1 Persiapan Red
Lebih terperinciApa kata Isaac Newton tentang pergerakan manusia dan benda-benda?
Apa kata Isaac Newton tentang pergerakan manusia dan benda-benda? Hukum I Newton Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan dalam lintasan lurus kecuali bila terdapat
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR
LAMPIRAN TUGAS Mata Kuliah Progran Studi Dosen Pengasuh : Fisika Dasar : Teknik Komputer (TK) : Fandi Susanto, S. Si Tugas ke Pertemuan Kompetensi Dasar / Indikator Soal Tugas 1 1-6 1. Menggunakan konsep
Lebih terperinciANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.
PEMBERIAN UKURAN ANGKA UKUR Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir. ANGKA UKUR Jika angka ukur ditempatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biokomposit dan pengujian sifat fisis dan mekanis dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa dan Desain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komponen Jembatan Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti dibawah ini. Gambar 2.1. Komponen Jembatan 1. Struktur jembatan atas Struktur jembatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan November 2010 di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu dan Laboratorium
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK
METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk
Lebih terperinci4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL
33 4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL Perancangan simulator getaran ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu : pengumpulan konsep rancangan dan pembuatan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji nyamplung dari cangkangnya
Lebih terperinci01. Panjang gelombang dari gambar di atas adalah. (A) 0,5 m (B) 1,0 m (C) 2,0 m (D) 4,0 m (E) 6,0 m 02.
01. t = 0.4s Panjang gelombang dari gambar di atas adalah. (A) 0,5 m (B) 1,0 m (C) 2,0 m (D) 4,0 m (E) 6,0 m 02. t = 0.4s Amplituda dari gelombang pada gambar di atas adalah. (A) 0,5 m (B) 1,0 m (C) 2,0
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Kinerja Crushing Plant Berdasarkan Produksi yang Dihasilkan di Tambang Andesit PT Guna Darma Putra, Desa Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya,
Lebih terperinciSri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R
2 MODULE PELATIHAN PENGUKURAN DAN PEMETAAN LOKASI RESTORASI, REHABILITASI DAN AGROFORESTRY Sumber :ESP 2006 Oleh : Sri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Literatur
DAFTAR PUSTAKA Literatur 1. Le Brass, Jean, Introduction To Rubber, Hart Publishing Company,Inc., New York City, 1965. 2. Latif, S.M, Karet, Vorkink-Van Hoeve, Bandung, 1950. 3. Pageone, Design secrets:
Lebih terperinciJOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS
JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS PENYUSUN : HERI WIBOWO, MT. PENYUSUN LAPORAN : NAMA... NIM... KELOMPOK/ KELAS... JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Tabel 5. Alat yang Digunakan No. Nama Alat Ukuran Jumlah 1. Baskom - 3 2. Nampan - 4 3. Timbangan - 1 4. Beaker glass 100ml,
Lebih terperinciBAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
BAB DNAMKA OTAS DAN KESEMBANGAN BENDA TEGA. SOA PHAN GANDA. Dengan menetapkan arah keluar bidang kertas, sebagai arah Z positif dengan vektor satuan k, maka torsi total yang bekerja pada batang terhadap
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK
BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PROSES PERLAKUAN MEKANIK GRINDING & SIZING
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PERLAKUAN MEKANIK GRINDING & SIZING Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Laporan Praktikum Proses Pemisahan & Pemurnian Dosen Pembimbing : Ir. Ahmad Rifandi, MSc 2 A TKPB Kelompok
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: Tahap : Tahap Perlakuan Awal ( Pretreatment ) Pada tahap ini, biji pepaya dibersihkan dan dioven pada suhu dan waktu sesuai variabel.
Lebih terperinciBABIX DISKUSI dan KESIMPULAN
BabIX IX-l BABIX DISKUSI dan KESIMPULAN lx.t. Diskusi A. Teknis 1. Kapasitas produksi Pendirian pabrik Gelatin dengan kapasitas 900 tonltahun diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan Gelatin di dalam
Lebih terperinciPROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK
PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK A. DEFINISI - Pengangkutan Pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi penumpukan ke
Lebih terperinciASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.
ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan
Lebih terperinciStrike dan Dip Lapisan Batuan
1 2.1 Pengertian Strike dan Dip Strike dan Dip Lapisan Batuan Strike dan Dip adalah metode yang menggambarkan orientasi pesawat dalam tiga dimensi. Biasanya diterapkan pada miring orientasi lapisan batu.
Lebih terperinciSUDUT DAN GARIS GARIS SEJAJAR
SUDUT DAN GARIS GARIS SEJAJAR Seorang pemain sepak bola dari club tranmere, dave challinor, memegang rekor dunia untuk pelemparan bola terjauh dengan jarak 46,34 m. Untuk mencapai jarak lemparan maksimum,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana
34 BAB III METODE PENELITIAN Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana reaktor diisi dengan seed stirena berupa campuran air, stirena, dan surfaktan dengan jumlah stirena yang
Lebih terperinciPENINGKATAN UNJUK KERJA TABLE TOP CHAIN CONVEYOR DENGAN MENGGUNAKAN PRESSLESS COMBINER CONVEYOR
PENINGKATAN UNJUK KERJA TABLE TOP CHAIN CONVEYOR DENGAN MENGGUNAKAN PRESSLESS COMBINER CONVEYOR Willyanto Anggono 1), Stefanus Ongkodjojo 2), Sonny Wijaya 3) Product Innovation and Development Centre Petra
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap pengendalian kualitas untuk mengurangi produk gagal kemeja di Perusahaan X, maka dapat diperoleh beberapa
Lebih terperinciLokakarya Fungsional Non Peneli BAHAN DAN METODE Percobaan ini dilaksanakan di laboratorium nutrisi Balai Penelitian Ternak di Bogor dengan meng
PENGGUNAAN HCL SEBAGAI PENGGANTI HCLO 4 DALAM PEREAKSI MOLIBDOVANADAT PADA ANALISIS FOSFOR Nina Marlina dan Surayah Askar Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Bagi semua
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
PENUNTUN PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II NAMA MAHASISWA : STAMBUK : KELOMPOK / KLS : LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Menurut Supriyadi (1997) jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu ajalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis
PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis
Lebih terperinciBAB I BESARAN DAN SATUAN
BAB I BESARAN DAN SATUAN A. STANDAR KOMPETENSI :. Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakannya dalam satuan dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai dan satuan). B. Kompetensi Dasar
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA PADA DINDING RUMAH TINGGAL. Oleh : Iwan Rustendi
PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA PADA DINDING RUMAH TINGGAL Oleh : Iwan Rustendi Abstraksi Penentuan besarnya nilai produktivitas merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dari bulan Mei sampai Juli 2011 bertempat di Laboratorium Biokomposit, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan,
Lebih terperinci