BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah penulis sendiri yaitu di Perum Mitra Batik Blok C110 RT/RW 01/17 Kel. Karsamenak Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, karena semua alat dan bahan ada di rumah penulis. Atas dasar itulah, dalam melakukan penelitian eksperimen tiga jenis daun mangga ini penulis melakukan penelitian di rumah, sebagai laboratorium dengan latar alam tempat penulis melakukan percobaan. B. Desain Penelitian Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud. (Echols dan Hassan Shadily, 1976, hlm. 177). Desain Penelitian menurut William M.K. Trochim (2006) Research design can be thought of as the structure of research...it is the "glue" that holds all of the elements in a research project together. Sedangkan Lincoln dan Guba (1985, hlm. 226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999, hlm. 102) adalah: rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, desain penelitian disebut desain eksperimental. Desain eksperimen dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan validitas internal maupun eksternal. Hadi (1982, hlm. 441) mengkategorikan desain eksperimen menjadi enam yaitu: simple randomaized, treatment by levels designs, treatments by subjects designs, random replications designs, factorial designs, dan groups within

2 32 treatment designs. Sedangkan Ibnu Hadjar (1999, hlm. 327) membedakan desain penelitian eksperimen murni menjadi dua yaitu pre-test, post-test kelompok kontrol dan post-test kelompok kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui eksperimen. Desain penelitian sendiri sangat penting karena tanpa adanya desain penelitian, suatu kegiatan tidak akan memiliki rencana yang matang. Hal ini dijelaskan pula oleh Arikunto (2010, hlm. 90) bahwa: Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar- ancar kegiatan, yang akan dilaksanakan. Menurut Alwasilah (2002) mengemukakan dalam bukunya yang berjudul Pokoknya Kualitatif adalah:... desain penelitian mirip filsafat hidup atau paradigma yang dimiliki setiap orang... sebagai rujukan dan sudut pandang, juga sebagai pembatas ruang dan gerak peneliti. Dari pendapat Alwasilah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa desain penelitian memberikan aturan untuk membatasi pergerakan dan penelitian, dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan sesuai tujuan. Penulis memilih desain penelitian yang sesuai dengan penelitian eksperimen tiga jenis daun mangga ini yaitu desain kualitatif. Menurut Sugiyono (2013) mengungkapkan bahwa: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Diungkapkan Moleong (Arikunto, 2010, hlm. 21) karakteristik penelitian kualitatif yang harus dipenuhi, yaitu latar alamiah, manusia sebagai alat, analisis data secara induktif, deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil. Lebih lanjut Arikunto ( 2010, hlm. 28) menegaskan bahwa: Desain penelitian kualitatif adalah bersifat fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya...langkah penelitian baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.

3 33 Dalam penelitian studi eksperimen ini penulis sebagai instrumen data menggunakan sumber data tertulis, dan benda yang diamati untuk melihat pengaruh perbedaan warna yang dihasilkan pewarna alam dari tiga jenis daun mangga melalui mordanting awal, dan mordanting iring. Penelitian ini menggunakan zat mordan tawas, baking soda, jeruk nipis dan ferro sulfat dengan fiksasi tawas, baking soda, jeruk nipis, dan ferro sulfat. Selain itu penelitian ini bersifat alamiah, hasilnya tidak dapat dipastikan sebelum penelitian selesai. C. Metode Penelitian berikut: Diungkapkan Sugiyono (2012, hlm. 2) metode penelitian adalah sebagai Metode penelitian adalah cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena berdasarkan tujuan daun mangga ini yaitu meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap tanda- tanda yang dihasilkan suatu kelompok tertentu dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda, dalam hal ini adanya pemberian perlakuan yang beragam terhadap kain sutra melalui beragam tahapan mordanting, kemudian warna yang dihasilkan dibandingkan dan dianalisis. Menurut Alwasilah (2002, hlm. 71) mengenai penelitian eksperimen Istilah eksperimental menunjukan adanya kontrol terhadap data yang diakses peneliti. Sedangkan eksperimen menurut Arikunto (2010, hlm. 9) berkenaan metode penelitian eksperimen dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian adalah:...penelitian sengaja membangkitkan timbulnya sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti sebagaimana akibatnya. Dengan kata lain, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti...ekperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan. Penelitian ini dilakukan secara bertahap diantaranya tahap pertama adalah tahap perencanaan. Meliputi penyusunan dan pengajuan proposal, mengajukan

4 34 izin penelitian serta penyusunan instrumen dan perangkat penelitian. Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan, pada tahap ini peneliti mulai melaksanakan penelitian eksperimen tiga daun mangga yang berbeda dan perlakuannya sama antara satu daun mangga dengan daun mangga yang lain, lalu yang terakhir adalah tahap penyelesaian yang terdiri dari proses analisis data dan penyusunan laporan penelitian. D. Definisi Operasional Untuk memperjelas penelitian yang dikaji, penulis merumuskan definisi operasional sebagai berikut 1. Ekperimen adalah suatu penelitian yang berdasarkan uji coba secara sistematik. Konteks eksperimen dalam penelitian ini adalah uji coba pengolahan varian warna alam adalah dari bahan daun mangga arumanis, gedong, dan manalagi. 2. Warna alam adalah warna yang dihasilkan dari unsur atau benda alam seperti dari hewan, tumbuhan, dll. Konteks warna alam dalam peneliti ini adalah daun mangga. 3. Kain sutera merupakan kain yang berasal dari filamen ulat sutera bombyx mori. Konteks kain sutera dalam penelitian ini adalah bahan kain yang dijadikan media untuk proses pewarnaan. E. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2000, hlm. 134) bahwa instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Sedangkan menurut Moleong (2007, hlm.9) mengenai penelitian kualitatif yaitu: Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat (instrumen) pengumpul data utama, karena peneliti adalah manusia dan hanya manusia yang dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya, serta mampu memahami ikaitan kenyataan-kenyataan di lapangan. Oleh karena itu, peneliti juga berperan serta dalam pengamatan atau participant observation.

5 35 Dari pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang bertujuan membantu peneliti mengumpulkan keterangan untuk mencapai suatu tujuan. Lembar observasi pengolahan ekstrak pewarna alam daun mangga yang digunakan untuk memperoleh data mengenai ukuran bahan dan alat yang digunakan agar data penelitian dapat lebih mudah disusun. Penulis menggunakan lembar observasi tahapan proses kegiatan yang dilakukan sebelum pencelupan seperti pada Tabel 3.1, membuat larutan mordan pada Tabel 3.2, dan membuat larutan fiksasi pada Tabel 3.3. Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Proses Pengolahan Ekstrak Daun Mangga Arumanis, Gedong dan Manalagi Jenis Kegiatan No yang Dilakukan Persiapan dan 1. pengecekan alat yang akan digunakan 2. Penimbangan kain Pemilihan dan 3. pengolahan daun sebelum dilakukan perebusan 4. Pengecekan volume air hasil rebusan 5. Pengolahan zat warna alam( ekstraksi) setelah perebusan Hasil Pengamatan Evaluasi

6 36 Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Proses Persiapan Larutan Mordan No Jenis Kegiatan yang Dilakukan 1. Alat yang digunakan Hasil Pengamatan Evaluasi 2. Penimbangan berat kain yang digunakan 3. Pengukuran jumlah zat mordan dan air yang digunakan 4. Proses pembuatan larutan mordan

7 37 Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Proses Persiapan Larutan Fiksasi Jenis Kegiatan No yang Dilakukan 1. Alat yang digunakan 2. Pengukuran jumlah zat fiksasi yang digunakan 3. Pengukuran jumlah air yang digunakan 4. Proses pembuatan larutan Hasil Pengamatan Evaluasi Instrumen penelitian mengenai hasil warna alam daun mangga setelah di mordanting dan dicelup pada ekstrak daun mangga arumanis, gedong, dan manalagi akan dipaparkan dalam lembar pengamatan Tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Hasil Pengolahan Warna Alam Daun Mangga No ZAT MORDAN Mordanting HASIL WARNA Mordanting

8 38 1. Tawas [Al₂(SO₄)₃] 2. Jeruk Nipis [C₆H₈O₇] 3. Baking Soda[NaHCO₃] 4. Ferro Sulfat [FeSO₄] Awal Iring Keterangan: Daun mangga yang digunakan adalah Daun mangga Arumanis, Gedong, dan Manalagi Lembar pengamatan hasil warna alam daun mangga setelah mordanting, pencelupan ekstrak, dan fiksasi agar lebih mudah dianalisis, dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini: No Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Hasil Pengolahan Warna Alam Daun Mangga Menggunakan Mordan ZAT FIKSASI 1. Tawas [Al₂(SO₄)₃] 2. Jeruk Nipis [C₆H₈O₇] 3. Baking Soda[NaHCO₃] 4. Ferro Sulfat [FeSO₄] HASIL WARNA ALAM SESUDAH Mordanting Awal FIKSASI Mordanting Iring Keterangan: Daun mangga yang digunakan adalah Daun mangga Arumanis, Gedong, dan Manalagi dan Zat mordan yang digunakan Tawas, Baking Soda, Jeruk Nipis, Ferro Sulfat. Berikut Tabel untuk melihat perbandingan warna ketiga jenis mangga: Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Hasil Pengolahan Warna Alam Daun Mangga No Zat Mordan HASIL WARNA ALAM MANGGA ARUMANIS MANGGA GEDONG MANGGA MANALAGI Mordanting Mordanting Mordanting Mordanting Mordanting Mordanting

9 39 1 Tawas/ Netral 2 Jeruk Nipis/ Asam 3 Baking Soda/ Basa 4 Ferro Sulfat/ Logam Awal Iring Awal Iring Awal Iring menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Hasil Pengolahan Warna Alam Daun Mangga dengan Mordan* Zat No Fiksasi 1 Tawas/ Netral 2 Jeruk Nipis/ Asam 3 Baking Soda/ Basa 4 Ferro Sulfat/ Logam HASIL WARNA ALAM MORDAN * MANGGA ARUMANIS MANGGA GEDONG MANGGA MANALAGI Mordanting Mordanting Mordanting Mordanting Mordanting Awal Iring Awal Iring Awal menit menit menit menit menit menit menit menit Ket * Mordan Tawas, Jeruk nipis, Baking Soda, Ferro Sulfat Mordanting Iring menit menit menit menit Instrumen penelitian bermula dari rancangan pertanyaan/ kisi- kisi yang membantu dalam pembahasan. Menurut Arikunto (2010, hlm. 205) mengenai kisi- kisi, mengatakan bahwa Peneliti akan mendapat kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi- kisi berfungsi sebagai pedoman. Kisi- kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal- hal yang disebutkan dalam baris dengan hal- hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi- kisi penyusunan instrumen

10 40 menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun. Kisi-kisi yang dikembangkan ileh peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini disajikan pada Tabel berikut ini: Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Eksperimen Daun Mangga (Arumanis/ Gedong/ Manalagi) (Mangifera L indica) Sebagai Pewarna Kain Sutera No Variabel Penelitian Indikator 1. Kelompok warna yang dihasilkan dari mordanting awal, dan mordanting iring menggunakan mordan asam, basa, netral dan logam 2. Mordanting yang menghasilkan warna paling baik secara visual pada kain sutera, jika dicelup zat warna daun mangga arumanis/ gedong/ manalagi dengan menggunakan fiksasi asam, basa, netral, a. Warna mordanting awal, dan iring, mordan asam. b. Warna mordanting awal, dan iring, mordan basa. c. Warna mordanting awaldan iring, mordan netral. d. Warna mordanting awaldan iring, mordan logam. 1. Mordanting Awal a. Warna mordanting awal asam menggunakan fiksasi asam, basa, netral dan logam. b. Warna mordanting Teknik Pengumpulan data Praktek Eksperimen, Dokumentasi Praktek Eksperimen, Dokumentasi

11 41 dan logam awal basa menggunakan fiksasi asam, basa, netral dan logam. c. Warna mordanting awal netral menggunakan fiksasi asam, basa, netral dan logam. d. Warna mordanting awal logam menggunakan fiksasi asam, basa, netral dan logam. No Variabel Penelitian Indikator 2. Mordanting Iring a. Warna mordanting iring asam menggunakan fiksasi asam, basa, netral dan logam. b. Warna mordanting iring basa menggunakan fiksasi asam, basa, netral dan logam. c. Warna mordanting iring netral menggunakan fiksasi asam, basa, netral dan logam. d. Warna mordanting iring logam menggunakan fiksasi asam, basa, netral dan logam. Teknik Pengumpulan data

12 42 3. Perbedaan warna mangga arumanis, gedong dan manalagi yang dihasilkan a. Tampilan zat warna alam mangga arumanis b. Tampilan zat warna alam mangga gedong c. Tampilan zat warna alam mangga manalagi Praktek Eksperimen, Dokumentasi, Observasi F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berperan penting dalam keberhasilan suatu penelitian. Hal ini disebabkan semua data untuk penelitian dikumpulkan berdasarkan perancangan dari teknik pengumpulan data, sebagaimana yang diungkapkan oleh Blaxter dkk. (2001, hlm. 229) data itu dapat terdiri dari tanggapan-tanggapan terhadap sebuah kuesioner ataupun transkripsi-transkipsi wawancara, catatan-catatan atau rekaman-rekaman observasi serta dokumen dan data juga bisa terdiri dari yang bersifat numerik ataupun kata-kata. Teknik

13 43 mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah menggunakan metode eksperimen, observasi dan dokumentasi. 1. Eksperimen Sugiyono (2012:109) menambahkan Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sama halnya dengan penelitian ini, melakukan pengendalian yaitu dengan waktu pencelupan. Penelitian eksperimen menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006: 57) adalah penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Penelitian ini menggunakan pengukuran zat fiksasi dan mordan dengan ketentuan yang sudah disepakati sebelumnya. Pengukuran ini merupakan kontrol terhadap kondisi pencelupan. Pengendalian kondisi penelitian ini adalah waktu lamanya pencelupan. 2. Observasi Melalui observasi, penulis dapat melihat apa yang tidak bisa diungkapkan, karena peneliti merasakan sendiri suatu penelitian. Menurut Alwasilah (2002, hlm. 211) Observasi penelitian adalah pengamatan sistematis dan terencana yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitasnya dan realibilitasnya. Sedangkan menurut Yehoda dkk. dalam (Narbuko dkk., 2003, hlm. 70) Pengamatan akan menjadi alat pengumpulan data yang baik apabila: 1. Mengabdi kepada tujuan penelitian 2. Direncanakan secara sistematik 3. Dicatat dan dihubungkan dengan proporsi- proporsi yang umum 4. Dapat dicek dan dikontrol validitas, realibilitas, dan ketelitiannya. Menurut Arikunto (2010, hlm. 199) pendapatnya tentang observasi mengatakan bahwa: Di dalam pengertian psikologi, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, observasi dapat dilakukan

14 44 melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecapan. Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung. Observasi merupakan pencarian fakta yang ada di dunia nyata, hal ini sejalan dengan pendapat Nasution dalam Sugiyono (2006) menambahkan uraian diatas bahwa: Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Teknik pengumpulan data observasi penelitian pewarna alam tiga jenis daun mangga pada kain sutera ini yaitu observasi terhadap perbedaan warna serta kecenderungan warna yang dihasilkan mordanting awal pada tawas, baking soda, jeruk nipis dan ferro sulfat, mordanting iring tawas, baking soda, jeruk nipis, dan ferro sulfat, jika dicelup pada zat warna alam daun mangga arumanis, gedong dan manalagi pada kain sutera. Selanjutnya dilakukan observasi perbandingan mordanting yang paling menghasilkan warna paling baik secara visual pada kain sutera serta perbandingan warna paling baik dari ketiga jenis daun mangga. 3. Dokumentasi Dokumentasi sangat diperlukan untuk mendapatkan keterangan, memperkuat wawasan keilmuan secara teoritis dan mendapat masukan tentang segala sesuatu mengenai pewarna alam, agar tujuan dalam penelitian dapat tercapai dengan baik. Menurut Andi (2010, hlm. 192) dokumen merupakan rekaman yang bersifat tertulis atau film dan isinya merupakan peristiwa yang telah berlalu. Jadi, dokumen bukanlah catatan peristiwa yang terjadi saat ini dan masa yang akan datang, namun catatan masa lalu. Adapun menurut Guba dan Lincolin (1981) dalam Moleong (2002, hlm. 161) dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau film dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan dari seorang penyelidik

15 45 Teknik pengumpulan data dokumentasi lainnya yang penulis gunakan yaitu alat dokumentasi perekam kegiatan penelitian eksperimen daun mangga berupa foto-foto proses kegiatan yang diperoleh dari pemotretan sendiri untuk mendapatkan keterangan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dokumentasi sangat penting dalam penelitian dikarenakan dokumentasi bisa untuk landasan penelitian. Teknik dokumentasi lainnya yang digunakan yaitu alat perekam kegiatan penelitian eksperimen daun tiga jenis daun mangga berupa fotofoto proses kegiatan yang dilakukan oleh penulis sendiri untuk mendapatkan keterangan dalam penelitian. Diharapkan dengan dokumentasi ini penulis dapat menjabarkan dengan baik penelitian yang penulis lakukan. G. Analisis Data Analisis data sebaiknya dilakukan secepatnya, tidak boleh menunggu data menumpuk untuk memudahkan dalam penyusunannya. Dengan menyusun sesegera mungkin, setiap tahapan pengumpulan data akan terfokus dengan jelas. Sebagaimana pendapat Arikunto (2010, hlm. 278) bahwa: secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi tiga langkah yaitu persiapan, langkah-langkah dan penerapan data sesuai dengan pendekatan atau desain penelitian. Penulis dalam menganalisis data membaginya dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Tahap persiapan Tahap persiapan sebelum penelitian adalah memilih tumbuhan yang banyak tersedia di sekitar penulis tinggal dan berpotensi menghasilkan warna alam yang unik selain itu juga belum banyak diteliti oleh peneliti lain, serta memastikan kain sutera dapat menarik zat warna yang ada dalam daun mangga. Selain itu studi pendahuluan dilakukan untuk menentukan zat mordan dan zat fiksasi yang sesuai untuk zat warna daun mangga. Studi pendahuluan juga untuk menentukan zat mordan dan zat fiksasi yang sesuai dengan daun mangga. Dari studi pendahuluan dapat menentukan penelitian ini dapat diteruskan atau tidak. Penelitian zat pewarna alam daun mangga sudah

16 46 banyak yang menelitinya dan terbukti memiliki warna ekstraksi yang baik dan bagus untuk tekstil. Namun, belum ada yang meneliti perbedaan dari pewarna alami ketiga jenis daun mangga. Zat mordan yang baik untuk pewarna daun mangga ini diantaranya mordan jenis basa Baking Soda [NaHCO₃]. mordan jenis logam Ferro Sulfat/ Besi II Sulfat [FeSO₄], mordan jenis netral Tawas/ Alumunium Sulfat [Al₂(SO₄)₃], dan mordan jenis asam Jeruk nipis/ Asam Sitrat [C₆H₈O₇]. Fiksasi yang digunakan yaitu fiksasi jenis logam Ferro Sulfat/ Besi II Sulfat [FeSO₄], fiksasi jenis netral Tawas/ Alumunium Sulfat [Al₂(SO₄)₃], dan fiksasi jenis asam Jeruk nipis/ Asam Sitrat [C₆H₈O₇]. Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data yang akan dilakukan melalui studi pustaka, dan bertanya pada ahli. Kemudian setelah data terkumpul, selanjutnya pembuatan proposal yang diseminarkan, kemudian proposal tersebut dikonsultasikan kepada pembimbing yang telah ditunjuk oleh dewan skripsi. Proposal yang disetujui merupakan syarat untuk perizinan penelitian. Surat ini dikeluarkan oleh Rektorat melalui Fakultas dengan tembusan dekan FPBS UPI, Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI, setelah surat ini diperoleh penulis, maka penelitian bisa dimulai. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan analisis data dimulai dengan tahap persiapan alat yang digunakan sebagai penunjang dalam penelitian eksperimen daun mangga, selanjutnya tahap pengolahan ekstak daun mangga dan kemudian tahap pengolahan kain, meliputi mordanting awal, dan mordanting iring yang akan penulis paparkan sebagai berikut: a. Persiapan Alat dan Bahan Suatu penelitian dapat berhasil apabila memiliki alat dan bahan yang sesuai dengan penelitian tersebut. Penelitian zat pewarna alam dari daun mangga ini memerlukan alat-alat diantaranya panci, kompor, sendok plastik, tali rapia,

17 47 jepitan, gelas ukur, timbangan digital, blender, gunting, sarung tangan plastik, saringan, baskom. Alat- alat ini dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini : Citel Kompor Sendok Plastik Tali Rapia Jepitan Baju Gelas Ukur Timbangan Digital Blender Gunting Kain

18 48 Sarung Tangan Karet Saringan Plastik Baskom Kipas Angin Sendok Kayu Wadah Kaca Gambar 3.1 Alat-alat yang dipergunakan dalam penelitian Sumber: Dokumentasi Pribadi Kain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kain sutera asli. Kain sutera memiliki sifat menyerap zat pewarna yang lebih baik dibandingkan dengan jenis kain lainnya. Sifat sutera ini diharapkan dapat menunjukan warna yang lebih bervariasi dan lebih tajam. Kain sutera yang penulis pakai adalah kain sutera satin Cina (Pure Silk Satin China) dengan merek Xinda yang diperoleh di Toko Wong Cihideung Tasikmalaya. Sutera China dipilih karena dikenal dengan kualitas yang sangat baik dibandingkan dengan produk sutera negara lain. Contoh kain sutera ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

19 49 Jenis Kain Sutera Satin Cina (Xinda) Gambar 3.2 Jenis kain yang digunakan dalam penelitian 1) Ekstraksi Daun Mangga Ekstrak daun Mangga dapat diambil dari semua bagian pohonnya yaitu daun, batang, akar, bunga dan buah. Penelitian ini menggunakan bagian daun yang dirasa aman untuk kelangsungan pohon Mangga. Daun dari ketiga jenis Mangga ini, penulis ambil yang sudah tua untuk mendapatkan warna yang lebih baik. Daun Mangga penelitian ini penulis ambil dari tiga tempat yang berbeda. Daun Mangga Arumanis, penulis ambil di depan penulis sendiri yaitu di Perum Mitra Batik Jalan Batik Keris II C110 RT/RW 01/17 Kel. Karsamenak Kec. Kawalu Kota Tasikmalaya. Daun Mangga Gedong di peroleh dari depan rumah Ibu Hj. Ade di Perum Mitra Batik Jalan Batik Keris II C RT/RW 01/17 Kel. Karsamenak Kec. Kawalu Kota Tasikmalaya. Daun Mangga Manalagi penulis ambil dari depan rumah Ibu Hj. Emin di Jalan Rumah Sakit Gang Arjo No.7 RT/RW Kel. Empang Sari Kec. Tawang Kota Tasikmalaya.

20 50 Gambar 3.3 Pohon Mangga Arumanis, Mangga Gedong Gincu dan Mangga Manalagi Sumber; Dokumentasi Pribadi 2) Zat Mordan Zat mordan membantu dalam proses penyerapan warna alam pada kain. Penulis menggunakan empat jenis zat mordan diantaranya mordan jenis basa Baking Soda (NaHCO₃), mordan jenis logam Ferro Sulfat/ Besi II Sulfat (FeSO₄), mordan jenis netral Tawas/ Alumunium Sulfat (Al₂(SO₄)₃), dan mordan jenis asam Jeruk nipis/ Asam Sitrat (C₆H₈O₇).yang penulis peroleh di toko kimia. Zat mordan yang digunakan penulis dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.4 Zat Mordan (Dokumentasi Pribadi)

21 51 3) Zat Fiksasi Zat fiksasi membantu dalam proses penguncian warna agar warna yang sudah terserap kain tidak mudah luntur. Zat fiksasi yang penulis gunakan yaitu fiksasi jenis basa Baking Soda (NaHCO₃), fiksasi jenis logam Ferro Sulfat/ Besi II Sulfat (FeSO₄), fiksasi jenis netral Tawas/ Alumunium Sulfat (Al₂(SO₄)₃), dan fiksasi jenis asam Jeruk nipis/ Asam Sitrat (C₆H₈O₇). yang diperoleh dari toko kimia dan warung. Zat fiksasi dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.5 Zat Fiksasi (Dokumentasi Pribadi) Zat mordan yang digunakan yaitu mordan jenis basa Baking Soda (NaHCO₃). mordan jenis logam Ferro Sulfat/ Besi II Sulfat [FeSO₄], mordan jenis netral Tawas/ Alumunium Sulfat [Al₂(SO₄)₃], dan mordan jenis asam Jeruk nipis/ Asam Sitrat [C₆H₈O₇]. Fiksasi yang digunakan yaitu fiksasi jenis logam Ferro Sulfat/ Besi II Sulfat [FeSO₄], fiksasi jenis netral Tawas/ Alumunium Sulfat [Al₂(SO₄)₃], dan fiksasi jenis asam Jeruk nipis/ Asam Sitrat [C₆H₈O₇]. a. Pengolahan Ekstrak Daun Mangga Proses pengolahan ekstrak daun mangga ini melalui beberapa proses yaitu: 1) Memilih daun mangga yang segar dan cukup tua

22 52 2) Menyiapkan daun mangga yang sudah dipilih 3) Merendam daun mangga untuk menghilangkan daun mangga dari kotoran dan getah 4) Setelah perendaman dan daun kering dari air, dilakukan penimbangan 5) Lalu menghaluskan daun mangga dengan blender 6) Setelah daun mangga halus, daun mangga direbus hingga tersisa setengahnya 7) Ekstrak daun mangga diendapkan semalam 8) Ektrak daun mangga kemudian disaring kembali untuk menghilangkan endapan 9) Ektrak siap untuk pencelupan b. Pengolahan Kain (Mordanting) Kain sutera harus direndam dalam larutan Teepol lalu dijemur semalaman, setelah itu kain sutera dicuci dan dikeringkan kembali ditempat yang terhindar dari sinar matahari. Hal ini dimaksudkan agar kain sutera dapat lebih menyerap warna. Selanjutnya kain siap dilakukan tahapan mordanting awal, dan mordanting iring. Agar tahapan mordanting dapat lebih jelas dipaparkan dalam Tabel 3.11, dan Tabel 3.12 berikut ini

23 53 Tabel 3.11 Tahapan Mordanting Awal (Asam/ Basa/ Netral/ Logam) + Fiksasi No Proses Tahapan Mordanting Keterangan Gambar 1. Memasukkan kain ke dalam zat mordan (mordanting) 2. Kain dikeringkan setelah mordanting di tempat yang tidak terkena sinar matahari. 3. Kain dimasukkan ke larutan pewarna daun mangga...* 4. Kain setelah pencelupan dikeringkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari. 5. Setelah kering, kain dimasukkan ke dalam zat fiksasi 6. Setelah dicelup ke larutan fiksasi, kain dibilas dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Keterangan: *) Daun mangga Arumanis, Gedong, Manalagi

24 54 Tabel 3.12 Tahapan Mordanting Iring + Fiksasi No Proses Tahapan Mordanting Keterangan Gambar 1. Kain dimasukkan ke dalam zat mordan (mordanting) yang sudah dicampur pewarna daun mangga..* dalam satu wadah yang sama kemudian dipanaskan dengan api kecil. 2. Kain dikeringkan di tempat yang terhindar dari sinar matahari Setelah kering, kain dimasukkan ke dalam zat fiksasi. 4. Selanjutnya, kain di jemur di tempat yang terhindar dari sinar matahari. Keterangan : *) Daun Mangga Arumanis, Gedong, Manalagi 3. Tahap Penerapan data Setelah mendapatkan hasil pengumpulan data observasi dan dokumentasi, selanjutnya dilakukan analisis data hasil penelitian studi eksperimen daun mangga pada kain sutera, sesuai dengan desain penelitian kualitatif. Penerapan data dalam penelitian eksperimen ini dilakukan secara deskriptif analisis yang diperoleh dari proses pengolahan warna alam, mencakup pengolahan ekstrak zat warna alam daun mangga, proses persiapan larutan mordan, dan proses persiapan larutan fiksasi.

25 55 Selanjutnya hasil pewarnaan mordanting awal, dan mordanting iring menggunakan zat mordan tawas, baking soda, jeruk nipis, dan ferro sulfat dengan membandingkan warna yang dihasilkan dari pewarna ketiga jenis daun mangga (Arumanis, Gedong, dan Manalagi) melalui perlakuan mordanting sebagaimana Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 Analisis berikutnya dilakukan dengan membandingkan mordanting awal, dan mordanting iring menggunakan zat mordan tawas, baking soda, jeruk nipis dan ferro sulfat berdasarkan warna yang dihasilkan berdasarkan Tabel 3.4 dan Tabel 3.5. Untuk mempermudah mendeskripsikan permasalahan penelitian, penulis menggunakan kisi-kisi pada Tabel 3.6. Selanjutnya untuk yang terakhir menyimpulkan hasil dari penelitian sehingga menjadi suatu laporan karya ilmiah.

2014 EKSPERIMEN WARNA ALAM MANGGA ARUMANIS, MANGGA GEDONG GINCU DAN MANGGA SIMANALAGI SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA

2014 EKSPERIMEN WARNA ALAM MANGGA ARUMANIS, MANGGA GEDONG GINCU DAN MANGGA SIMANALAGI SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya proses pewarnaan tekstil menggunakan zat warna alam. Namun, seiring kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat warna sintetis untuk tekstil, maka semakin

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad (1998:131) menjelaskan bahwa: Selanjutnya Sugiyono (2010:2) mengungkapkan bahwa: Metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad (1998:131) menjelaskan bahwa: Selanjutnya Sugiyono (2010:2) mengungkapkan bahwa: Metode BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Proses penelitian harus memperhatikan mengenai hal teknik dan metode. Menurut Surakhmad (1998:131) menjelaskan bahwa: Metode merupakan cara utama yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Untuk memecahkan dan menemukan jawaban dari suatu permasalahan diperlukan metode dan pendekatan yang tepat agar data yang diperoleh relevan

Lebih terperinci

TEKNIK EKSPLORASI ZAT PEWARNA ALAM DARI TANAMAN DI SEKITAR KITA UNTUK PENCELUPAN BAHAN TEKSTIL Noor Fitrihana,ST Jurusan PKK FT UNY

TEKNIK EKSPLORASI ZAT PEWARNA ALAM DARI TANAMAN DI SEKITAR KITA UNTUK PENCELUPAN BAHAN TEKSTIL Noor Fitrihana,ST Jurusan PKK FT UNY TEKNIK EKSPLORASI ZAT PEWARNA ALAM DARI TANAMAN DI SEKITAR KITA UNTUK PENCELUPAN BAHAN TEKSTIL Noor Fitrihana,ST Jurusan PKK FT UNY Pendahuluan Menurut sumber diperolehnya zat warna tekstil digolongkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap 32 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap pengembangan peran SLB untuk memberikan layanan sebagai Resource Center menggunakan metode deskriptif. Menurut

Lebih terperinci

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut pendapat Nasution (2009, hlm. 49) lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:1). Bertitik tolak dari permasalahan,

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan 1. Bahan Bahan yang Digunakan a. Buah mangrove jenis Rhizophora stylosa diperoleh dari daerah Pasar Banggi, Rembang b. Air diperoleh dari Laboratorium Aplikasi Teknik

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-02)

KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-02) MAKALAH PENDAMPING KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-02) ISBN : 978-979-1533-85-0 LIMBAH GERGAJI KAYU SUREN (Toona sureni Merr.) SEBAGAI PEWARNA ALAMI BATIK TULIS (PENGARUH JENIS FIKSATIF TERHADAP KETUAAN DAN KETAHANAN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN EKSTRAK WARNA DAUN ALPUKAT SEBAGAI ZAT PEWARNA ALAM (ZPA) TEKSTIL PADA KAIN SUTERA

PEMANFAATAN EKSTRAK WARNA DAUN ALPUKAT SEBAGAI ZAT PEWARNA ALAM (ZPA) TEKSTIL PADA KAIN SUTERA PEMANFAATAN EKSTRAK WARNA DAUN ALPUKAT SEBAGAI ZAT PEWARNA ALAM (ZPA) TEKSTIL PADA KAIN SUTERA Oleh: Widihastuti Staf Pengajar Prodi Teknik Busana FT UNY widihastuti@uny.ac.id Pendahuluan Tanaman alpukat

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL digilib.uns.ac.id BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL Hasil uji coba/eksperimen dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenisnya yaitu tentang

Lebih terperinci

Emy Budiastuti dan Kapti Asiatun ( Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY)

Emy Budiastuti dan Kapti Asiatun ( Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY) KUALITAS ACASIA NILOTICA L (DAUN ONCIT) SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA Emy Budiastuti dan Kapti Asiatun ( Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY) ABSTRAK Tujuan penelitian ini antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, Sugiyono (2010:3) mengemukakan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabelvariabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen dimana mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabelvariabel tersebut

Lebih terperinci

SENI KERAJINAN BATIK TEKNIK/PROSES MEMBATIK. Oleh: ISMADI PEND. SENI KERAJINAN JUR. PEND. SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SENI KERAJINAN BATIK TEKNIK/PROSES MEMBATIK. Oleh: ISMADI PEND. SENI KERAJINAN JUR. PEND. SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SENI KERAJINAN BATIK TEKNIK/PROSES MEMBATIK Oleh: ISMADI PEND. SENI KERAJINAN JUR. PEND. SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSES PEMBUATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. MENGOLAH KAIN (PERSIAPAN ALAT DAN

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. diperlukan analisis pada permasalahan tersebut ; analisa yang pertama diperoleh

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. diperlukan analisis pada permasalahan tersebut ; analisa yang pertama diperoleh BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka diperlukan analisis pada permasalahan tersebut ; analisa yang pertama diperoleh dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007, hlm. 27) mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Batik merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang saat ini telah berkembang pesat, baik lokasi penyebaran, teknologi maupun desainnya.

PENDAHULUAN Batik merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang saat ini telah berkembang pesat, baik lokasi penyebaran, teknologi maupun desainnya. 2 PENDAHULUAN Batik merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang saat ini telah berkembang pesat, baik lokasi penyebaran, teknologi maupun desainnya. Semula batik hanya dikenal di lingkungan keraton di Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2) Metodologi merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian, metode digunakan

Lebih terperinci

PENCELUPAN PADA KAIN SUTERA MENGGUNAKAN ZAT WARNA URANG ARING (ECLIPTA ALBA) DENGAN FIKSATOR TAWAS, TUNJUNG DAN KAPUR TOHOR

PENCELUPAN PADA KAIN SUTERA MENGGUNAKAN ZAT WARNA URANG ARING (ECLIPTA ALBA) DENGAN FIKSATOR TAWAS, TUNJUNG DAN KAPUR TOHOR PKMP-3-10-1 PENCELUPAN PADA KAIN SUTERA MENGGUNAKAN ZAT WARNA URANG ARING (ECLIPTA ALBA) DENGAN FIKSATOR TAWAS, TUNJUNG DAN KAPUR TOHOR Kharomi Trismawati, Very Setyabakti, Cahyaning Wuri Rosetyo Program

Lebih terperinci

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar MEMBUAT TEKSTIL DENGAN TEKNIK REKALATAR 87 Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari cara membuat ragam hias dengan teknik rekalatar. Melalui kegiatan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut Nasution (2009: 49) lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan

Lebih terperinci

ALAT PENGERING BERKABUT UNTUK MENGHASILKAN ZAT WARNA ALAMI DARI KULIT KAYU MAHONI, JAMBAL, DAN TINGI GUNA MENGGANTIKAN SEBAGIAN WARNA SINTETIK BATIK

ALAT PENGERING BERKABUT UNTUK MENGHASILKAN ZAT WARNA ALAMI DARI KULIT KAYU MAHONI, JAMBAL, DAN TINGI GUNA MENGGANTIKAN SEBAGIAN WARNA SINTETIK BATIK SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan sekilas pada bab satu, bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL KELOMPOK : 3 NAMA NIM APRIANSYAH 06111010020 FERI SETIAWAN 06111010018 ZULKANDRI 06111010019 AMALIAH AGUSTINA 06111010021 BERLY DWIKARYANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan bahwa masalah yang diteliti adalah gejala

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang akan dibahas, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2009 hlm. 15) mengatakan bahwa : Penelititian

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jaring, bambu, pelampung, hand refraktometer,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang kemampuan proses sains dan sikap ilmiah anak pada pembelajaran sains.

Lebih terperinci

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitan eksperimental. Tempat penelitian adalah Laboratorium Kimia Universitas Katolik Soegijapranoto Semarang dan Laboratorium

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS FIKSATIF TERHADAP KETUAAN DAN KETAHANAN LUNTUR KAIN MORI BATIK HASIL PEWARNAAN LIMBAH TEH HIJAU

PENGARUH JENIS FIKSATIF TERHADAP KETUAAN DAN KETAHANAN LUNTUR KAIN MORI BATIK HASIL PEWARNAAN LIMBAH TEH HIJAU PENGARUH JENIS FIKSATIF TERHADAP KETUAAN DAN KETAHANAN LUNTUR KAIN MORI BATIK HASIL PEWARNAAN LIMBAH TEH HIJAU A.Ign. Kristijanto 1 dan Hartati Soetjipto 1 Prodi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW

Lebih terperinci

SENI KERAJINAN BATIK. Oleh : Ismadi Pendidikan Seni Kerajinan Jur. Pend. Seni Rupa FBS UNY

SENI KERAJINAN BATIK. Oleh : Ismadi Pendidikan Seni Kerajinan Jur. Pend. Seni Rupa FBS UNY SENI KERAJINAN BATIK Oleh : Ismadi Pendidikan Seni Kerajinan Jur. Pend. Seni Rupa FBS UNY Pengertian Batik Pengertian batik secara umum adalah pembentukan gambar pada kain dengan menggunakan teknik tutup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang akan dibahas peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah perajin tenun di Kampung Tenun Panawuan Loa di Desa Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode pendekatan dalam suatu penelitian diperlukan guna memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar diperoleh data yang valid dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihadapi. Metode penelitian mencakup alat dan prosedur penelitian 1.

BAB III METODE PENELITIAN. dihadapi. Metode penelitian mencakup alat dan prosedur penelitian 1. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Made Wirantha menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan 91 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan Penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH FIKSATOR PADA EKSTRAK AKAR MENGKUDU TERHADAP PEWARNAAN JUMPUTAN

PENGARUH FIKSATOR PADA EKSTRAK AKAR MENGKUDU TERHADAP PEWARNAAN JUMPUTAN PENGARUH FIKSATOR PADA EKSTRAK AKAR MENGKUDU TERHADAP PEWARNAAN JUMPUTAN Enggar Kartikasari enggar.kartikasari@yahoo.com Dosen Prodi PKK JPTK UST Abstrak Penelitian ini secara umum untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis lakukan. Agar mudah tergambarkan alur penelitiannya, maka berikut ini penulis menjelaskan metode penelitian, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang, ataupun benda yang sedang diteliti, dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai para pembelajar bahasa, yaitu keterampilan mendengar (menyimak), keterampilan berbicara, keterampilan

Lebih terperinci

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

e-journal. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Mei 2014, Hal 65-70

e-journal. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Mei 2014, Hal 65-70 PENGARUH FREKUENSI PENCELUPAN PEWARNAAN KULIT POHON MAHONI TERHADAP HASIL JADI BATIK PADA BAHAN RAJUT Irma Mardhita Sari Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Dhiarla_frdaus@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Dian Ramadhania, Kasmudjo, Panji Probo S. Bagian Teknologi Hasil Hutan,Fakultas Kehutanan, UGM Jl. Agro No : 1 Bulaksumur Yogyakarta.

Dian Ramadhania, Kasmudjo, Panji Probo S. Bagian Teknologi Hasil Hutan,Fakultas Kehutanan, UGM Jl. Agro No : 1 Bulaksumur Yogyakarta. PENGARUH PERBEDAAN CARA EKSTRAKSI dan BAHAN FIKSASI BAHAN PEWARNA LIMBAH SERBUK KAYU MAHONI (Swietenia macrophylla King.) TERHADAP KUALITAS PEWARNAAN BATIK Dian Ramadhania, Kasmudjo, Panji Probo S Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di Soreang, Kabupaten Bandung. Sampel yang diambil berupa tanaman BDI. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam penelitian kualitatif ini, peneliti ingin mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana penelitian akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di daerah Tuban tepatnya di Desa

Lebih terperinci

UJI COBA PENGGUNAAN DAUN SIRIH GADING SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI PADA KAIN KATUN

UJI COBA PENGGUNAAN DAUN SIRIH GADING SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI PADA KAIN KATUN UJI COBA PENGGUNAAN DAUN SIRIH GADING SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI PADA KAIN RIZKI AMALIA PUTRI Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya amalovelyc3@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di 22 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan itu berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan campuran (Mix Design). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian metode campuran merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh media permainan ular tangga terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep daur air. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperjelas arah dan mempermudah pencapaian tujuan penelitian, perlu adanya metode yang harus dilakukan agar hasilnya harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Pantai Depok yang letaknya masih satu kompleks dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik 43 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Konsep Berkarya Pada tugas akhir penciptaan berjudul Padi sebagai Sumber Ide Penciptaan Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TANAMAN KEMBANG TELEKAN SEBAGAI PEWARNA ALAM BATIK PADA KAIN MORI PRIMA SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN TANAMAN KEMBANG TELEKAN SEBAGAI PEWARNA ALAM BATIK PADA KAIN MORI PRIMA SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN TANAMAN KEMBANG TELEKAN SEBAGAI PEWARNA ALAM BATIK PADA KAIN MORI PRIMA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi Kriya Tekstil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah jamur Fusarium oxysporum. Penelitian eksperimen yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian pada penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori & Aan Komariah (2014, hlm. 25) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat

Lebih terperinci

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Tujuan penelitian studi kasus atau lapangan adalah untuk mengetahui evaluasi

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 35 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Metode Penciptaan Dalam penciptaan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Bahan Fiksasi dalam Pemanfaatan Daun Jati (Tectona grandis Linn.f ) sebagai Bahan Pewarna Alami Batik

Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Bahan Fiksasi dalam Pemanfaatan Daun Jati (Tectona grandis Linn.f ) sebagai Bahan Pewarna Alami Batik Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Bahan Fiksasi dalam Pemanfaatan Daun Jati (Tectona grandis Linn.f ) sebagai Bahan Pewarna Alami Batik Beauty Suestining Diyah D. *), Susinggih Wijana,Danang Priambodho Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi

Lebih terperinci

Bayu Wirawan D. S. 1, Hazbi As Siddiqi 2. Dosen Program Studi Teknik Batik, Politeknik Pusmanu

Bayu Wirawan D. S. 1, Hazbi As Siddiqi 2. Dosen Program Studi Teknik Batik, Politeknik Pusmanu EKSPLORASI WARNA ALAM MENGGUNAKAN KULIT BATANG, AKAR, DAUN DAN BUAH DARI TANAMAN MANGROVE (RHIZOPORA STYLOSA) SEBAGAI PEWARNA BATIK DENGAN PENGGUNAAN FIKSATOR TAWAS, TUNJUNG DAN KAPUR Bayu Wirawan D. S.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasy-eksperiment dengan desain after only control group design yaitu mengamati variabel hasil pada saat yang sama

Lebih terperinci

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL 144 LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL KELAS/KELOMPOK : KETUA KELOMPOK : ANGGOTA : UPI #PENDIDIKAN KIMIA AULIA WAHYUNINGTYAS #0706475 TUJUAN PERCOBAAN 1.

Lebih terperinci

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat A. Penggunaan Siapa yang tidak kenal dengan selai? Bahan pelengkap dalam menyantap roti atau singkong rebus ini memiliki rasa yang manis dan terbuat dari buah segar. Tak hanya itu, variasi rasa dari selai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan angka-angka dalam menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Daarut Tarbiyah yang berada dibawah Yayasan Daarut Tauhid yang beralamat di Sekretariat Daarut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan Mei 2016 di kelas XI dengan sampel kelas XI IPS 4 SMA Negeri 6 Surakarta di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pola/ Jenis Penelitian Penelitian dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya apabila menggunakan suatu metode yang sesuai dengan kajian penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian bersifat eksperimen. Dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada percobaan ini terdapat 6 taraf perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan Berdasarkan fokus permasalahan di atas, maka terdapat tiga permasalahan sehubungan dengan perancangan batik tulis dengan sumber ide tanaman buah kakao.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data yang dilakukan secara ilmiah dengan tujuan dan fungsi tertentu. Cara ilmiah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Dalam suatu penelitian, terdapat tata cara prosedur bertahap yang merupakan acuan peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan. Tata cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang telah disiapkan. Usaha manusia untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan data yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpumpulan data, pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. adalah salah satu tekstil tradisi yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. adalah salah satu tekstil tradisi yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan tekstil di era modern seperti sekarang ini semakin dibutuhkan.batik adalah salah satu tekstil tradisi yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian mengambil latar di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III yang beralamat di Jalan Pacuan Kuda No. 3A Arcamanik Bandung. Adapun alasan pemilihan

Lebih terperinci