BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Konsep perdagangan internasional Perdagangan yang di lakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama dapat disebut dengan perdagangan internasional. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Negara perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) atau PDB (Produk Domestik Bruto). Menurut Boediono (2000:48) perdagangan atau pertukaran dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain bukan antar suatu negara dengan negara lain. Perdagangan atau pertukaran dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Pemikiran tentang ekonomi dan sub sistem ekonomi didalamnya merupakan yang sangat panjang dan lama. Sejak manusia mengenal dan melakukan kerjasama untuk mencapai tujuannya, pemikiran tentang ekonomi dan pasar sudah mulai berkembang. Secara empiris dapat disimpulkan bahwa negara-negara maju memiliki karakteristik produk yang berbasis teknologi dan industri, sedangkan negara berkembang memiliki karakteristik produk yang berbasis sumber daya alam. Konsekuensi dari perbedaan karakter 13

2 produk yang diperdagangkan ini adalah gain of trade yang diterima masingmasing negara juga mengalami perbedaan. Negara maju cenderung mendapatkan gain of trade yang lebih besar dibandingkan negara berkembang. Hal ini disebabkan value added yang dihasilkan oleh produk-produk yang berbasis teknologi dan industri lebih besar daripada produk yang berbasis sumber daya alam. Menurut Salvatore (2007:10) adanya perdagangan internasional dapat menimbulkan manfaat dari perdagangan (gains of trade). Gains of trade berbeda-beda di setiap negara tergantung dari seberapa besar term of trade yang dihasilkan dari interaksi perdagangannya. Menurut Nopirin (2009:26) perbedaan permintaan dan penawaran yang timbul karena perdagangan antar dua negara disebabkan oleh jumlah dan jenis kebutuhan, jumlah pendapatan, kebudayaan, dan sebagainya. Perdagangan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial untuk berbagi produk. Perdagangan membantu semua warga negara dalam menjalankan usahausaha pembangunan mereka melalui promosi serta pengutamaan sektor-sektor ekonomi yang mengandung keuntungan komperatif (Todaro,2008:85).Sukirno (2005:16) mengatakan bahwa, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan perdagangan (gains of trade) yaitu memperoleh barang yang tidak diproduksi di daerah yang bersangkutan, memperluas pasar bagi produk yang dihasilkan oleh suatu daerah, memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Pada dasarnya kegiatan perdagangan timbul karena adanya keinginan oleh pihak- 14

3 pihak yang terlibat didalamnya untuk memperoleh manfaat atau keuntungan tambahan yang dapat diperoleh dari kegiatan perdagangan tersebut. Motif manusia melakukan perdagangan adalah untuk memperoleh manfaat atau keuntungan dari pelaksanaan kegiatan tersebut (Boediono,2000:22). Selanjutnya Sukirno (2006:344) mengatakan bahwa, pada dasarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kegiatan perdagangan antar negara yaitu, adanya keterbatasan sumberdaya yang dimiliki, baik kuantitas maupun kualitas dan jenisnya, sehingga produsen di suatu perekonomian baik dalam lingkup daerah maupun negara tidak mampu menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan penduduk di suatu negaranya, kemudian pasar yang ada di suatu negara tidak mampu untuk menyerap seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen di negara yang bersangkutan.mereka yang merasa diuntungkan akibat adanya perdagangan internasional yaitu mereka yang memiliki informasi lebih banyak, seperti dalam hal tingkat harga. Keberadaan perantara perdagangan yang telah masuk pasar disebabkan karena adanya perantara yang cenderung memiliki informasi lebih banyak seringkali memainkan harga, sehingga munculnya distorsi harga, dimana harga yang diterima konsumen tidak mencerminkan harga pasar sebenarnya. Berikut adalah beberapa teori yang berkaitan dengan adanya perdagangan internasional: 1) Teori Merkantilisme Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volume 15

4 perdagangan global yang sangat penting. Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Suatu negara dapat mempertinggi kekayaan dengan cara menjual produk produk unggulan ke luar negeri (Sukirno, 2008:36). Teori perdagangan internasional dari kaum merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor. Sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilisme berpusat pada dua ide pokok, yaitu pemupukan logam mulia, yang tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasional untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara tersebut, selain itu setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor, untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif maka ekspor harus didorong impor yang harus dibatasi. Kebijakan merkantilisme lainnya adalah kebijakan dalam usaha unutk monopoli perdagangan dan yang terkait lainnya, dalam usahanya untuk memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil industri. 2) Teori Keunggulan Absolut Teori keunggulan absolute (absolute advantages) dibangun oleh Adam Smith sebagai perbaikan atas merkantilis. melalui perlindungan dan hak monopoli, pengusaha tidak terdorong untuk melakukan efesiensi dan inovasi. Akibatnya, 16

5 produksi yang dihasilkan bukan saja jumlahnya menjadi lebih sedikit, tetapi harga jualnya mahal, kualitasnya pun belum tentu baik. Harga yang harus dibayar dari kebijakan perlindungan seperti yang diusulkan merkantilisme adalah kesejahteraan rakyat. Keunggulan suatu negara dari negara lainnya dalam memproduksi suatu jenis barang disebabkan karena faktor alam, maka negara itu disebut mempunyai keunggulan mutlak (absolute advantage). Teori keunggulan absolut disebut sebagai teori murni perdagangan internasional. Menurut Hady (2004:29) setiap negara memperoleh manfaat perdagangan internasional karena mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak. Hal ini juga dikemukakan oleh Tambunan (2005:21) yang mengatakan teori ini menekankan efisiensi dalam penggunaan input, tingkat keunggulan diukur berdasarkan nilai tenaga kerja yang sifatnya homogen. 3) Teori Keunggulan Komparatif Suatu negara dapat memproduksi suatu jenis barang lebih baik dan lebih murah disebabkan karena lebih baiknya kombinasi dari faktor-faktor produksi maka negara tersebut dapat pula memperoleh keunggulan ini disebabkan karena produktivitasnya yang tinggi, yang memungkinkan untuk memproduksi suatu barang dengan biaya yang lebih rendah dari negara lainnya. Hal ini disebut sebagai keunggulan dalam perbandingan biaya (comparative advantage cost). Oleh karena produksi dari suatu negara belum tentu dapat dikonsumsi seluruhnya di dalam negeri, atau mungkin juga suatu hasil produksi dari suatu negara sama sekali dapat dipergunakan untuk konsumsi di dalam negeri. 17

6 Semenjak berabad-abad yang lalu telah mendorong orang untuk memperdagangkan hasil produksi dalam negeri ke negeri lain di luar batas negaranya. Perdagangan barang-barang dari suatu negara ke lain negara di luar batas negara itulah yang dimaksudkan dengan perdagangan luar negeri. Dari sudut lain dapat pula dilihat, apakah kebutuhan di dalam negeri akan lebih baik diproduksi di dalam negeri, ataukah akan lebih menguntungkan jika didatangkan dari luar negeri, dan sebaliknya menjual hasil produksi dalam negeri yang akan mendapat pasaran dan harga yang lebih baik di luar negeri. Dalam perdagangan luar negeri faktor perbandingan biaya produksi ini adalah penting sekali yang dalam bahasa asingnya disebut comparative cost, karena keunggulan-keunggulan yang ada pada suatu negeri dalam memproduksi suatu jenis barang, ataupun karena pertimbangan yang berhubungan dengan perbandingan biaya produksi. Perdagangan internasional antara dua negara tetap terjadi, walaupun hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolute, asalkan masing-masing negara memiliki perbedaan dalam cost comparative advantage atau production comparative advantage (Hady, 2004:32-38). 4) Teori Heckscher Ohlin (H-O) Di dalam kelompok teori-teori modern mengenai perdagangan internasional dikenal antara lain teori Heckscher dan Olin. Teori H-O ini disebut juga factorproportion theory atau teori ketersediaan faktor. Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa perdagangan internasional, misalnya antara Indonesia dan Jepang terjadi karena biaya alternatif berbeda antara kedua negara tersebut, yang disebabkan oleh adanya perbedaan dalam jumlah faktor produksi yang dimiliki 18

7 oleh kedua negara tersebut. Indonesia memiliki tanah yang lebih luas dan tenaga kerja dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan Jepang. Sebaliknya, Jepang memiliki modal yang lebih banyak daripada Indonesia. Sesuai hukum pasar permintaan dan penawaran, harga dari faktor-faktor produksi tersebut juga berbeda antara di Indonesia dan Jepang. Upah tenaga kerja dan harga tanah di Indonesia lebih murah daripada di Jepang, sebaliknya harga modal di Indonesia lebih mahal dibandingkan di Jepang. Perbedaan harga faktor tersebut belum tentu dapat mengatakan bahwa Indonesia unggul atas Jepang dalam membuat suatu barang. Hal ini tergantung daripada tingkat intensitas pemakaian tenaga kerja, tanah, dan modal dalam memproduksi barang tersebut. Intensitas pemakaian faktor produksi dapat diukur dengan rasio antara nilai faktor produksi dan nilai output. Jelas bahwa kerajinan di Bali adalah jenis sektor yang proses produksinya lebih padat tenaga kerja. Oleh karena itu secara teori, Indonesia memiliki keunggulan atas Jepang dalam menghasilkan komoditi-komoditi kerajinan. Menurut teori H-O ini, struktur perdagangan luar negeri dari suatu negara tergantung pada ketersediaan dan intensitas pemakaian faktor-faktor produksi dan yang terakhir ditentukan oleh teknologi. Suatu negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekspor barang-barang yang input atau faktor produksi utamanya relatif banyak di negara tersebut dan mengimpor barang yang input utamanya tidak dimiliki oleh negara tersebut atau jumlahnya terbatas. 19

8 2.1.2 Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat (Sukirno, 2005:10). Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan oleh pertambahan faktor faktor produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya. Menurut Arsyad (2010:15) menjelaskan bahwa pada intinya pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan kegiatan ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dari adanya peningkatan produksi barang dan jasa serta pendapatan perkapita yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Menurut Irawan (2002:5) pembangunan ekonomi adalah usaha usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Disini dapat dilihat aspek dinamis dari suatu perekonomian yaitu melihat bagaimana perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu (Boediono, 2000:1). Menurut Sukirno (2008:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, yang artinya bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu 20

9 adanya pendapatan perkapita yang terus berlangsung dalam jangka panjang. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan target yang ingin dicapai oleh perekonomian dalam jangka panjang, dan semaksimal mungkin konsisten dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Pertumbuhan ekonomi dapat menerangkan dan sekaligus mengukur prestasi perkembangan suatu perekonomian, baik dalam lingkup negara Konsep ekspor Ekspor berasal dari produksi dalam negeri dijual atau dipakai oleh penduduk luar negeri. Ekspor merupakan injeksi ke dalam aliran pendapatan seperti halnya investasi. Ekspor akan mendorong kegiatan ekonomi karena orang asing yang membeli barang produksi dalam negeri. Suatu negara perlu menggalakkan ekspor untuk meningkatkan kekayaan negara yang berarti meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Menurut Amir (2011:1) ekspor adalah upaya untuk melakukan penjualan komoditi yang kita miliki ke negara lain dengan mengharapkan pembayaran dalam bentuk valuta asing. Menurut Todaro (2008:620), ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersama dengan struktur politik yang tidak stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Ekspor mencerminkan aktifitas perdagangan antar bangsa yang dapat memberikan dorongan dalam dinamika pertumbuhan perdagangan internasional, sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setara dengan negara yang lebih maju. Menurut 21

10 Baldwin (2005:31) ekspor adalah salah satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting melalui perluasan pasar antara beberapa negara dimana dapat mengadakan perluasan dalam sektor industri sehingga mendorong dalam industri lain, selanjutnya mendorong sektor lainnya dari perekonomian. Ekspor sebagai bagian dari perdagangan internasional terjadi dimungkinkan oleh beberapa kondisi, antara lain adanya kelebihan produksi dalam negeri sehingga dapat dijual keluar negeri melalui kebijakan ekspor, adanya permintaan luar negeri untuk suatu produk walaupun produk tersebut karena adanya kekurangan produk dalam negeri, adanya keuntungan yang lebih besar dari penjualan ke luar negeri daripada penjualan di dalam negeri karena harga di pasar dunia lebih menguntungkan. Adanya kebijakan ekspor yang bersifat politik dan adanya barter antara produk tertentu dengan produk lain yang diperlukan dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Harga ekspor negara bersangkutan, harga domestik, produk, nilai tukar mata uang negara bersangkutan terhadap US$, diasumsikan variabel-variabel penting yang mempengaruhi nilai ekspor kerajinan Bali di pasar Internasional. Menurut Djamin (2003:102), dalam melakukan pemasaran ekspor dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut: 1) Ekspor biasa Dalam hal ini barang-barang dikirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan importer di luar negeri. 22

11 2) Barter Barter adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan di dalam negeri. Dalam hal ini berarti yang mengirimkan barang tidak menerima pembayaran dalam uang asing tetapi dalam bentuk barang. 3) Konsinyasi Konsinyasi adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk dijual, sedangkan hasil penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Dalam hal ini barang akan dikirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang atau untuk memenuhi transaksi, melainkan dijual di pasar bebas.secara umum, ada beberapa manfaat atau peranan yang dapat diperoleh dari kegiatan ekspor (Djamin,2003:5), antara lain: (1) Keuntungan komparatif, didasarkan pada hokum keuntungan komparatif yakni suatu negara akan mengekspor hasil produksi yang darinya terdapat keuntungan yang lebih besar dan mengimpor barang yang darinya terdapat keuntungan lebih kecil. (2) Sektor ekspor menjadi sektor utama dalam meningkatkan perekonomian. (3) Ekspor merupakan sumber devisa bagi negara. Bila ekspor naik mengakibatkan penerimaan dalam negeri akan meningkat. (4) Ekspor menciptakan permintaan efektif yang baru, akibatnya permintaan barang di pasar dalam negeri meningkat. Terjadinya persaingan mendorong industri dalam negeri mencari inovasi yang ditujukan untuk menaikkan produktivitas. 23

12 (5) Perluasan kegiatan ekspor mempermudah pembangunan, karena industri tertentu tumbuh tanpa membutuhkan investasi dalam kapital sosial sebanyak yang dibutuhkan Pengertian modal kerja Perusahaan membutuhkan modal kerja dalam menjalankan aktifitasnya. Modal kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan. Terdapat tiga jenis badan usaha yaitu perusahaan dagang, perusahaan jasa, dan perusahaan manufaktur. Perusahaan memiliki kebutuhan modal kerja yang berbeda beda tergantung jenis usaha yang dijalankan. Menurut Sukirno (2005;451) menganalisis sumbangan dari perkembangan stok modal kerja dan perkembangan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi. Menurut Nanga (2001:124) Kredit modal kerja merupakan kredit kebutuhan modal kerja yang habis dalam waktu satu siklus usaha. Kredit investasi merupakan kredit yang digunakan untuk membeli barang modal kerja yang tidak habis dalam waktu satu siklus usaha. Kredit konsumsi adalah kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif. Untuk memenuhi kebutuhan operasional suatu perusahaan, maka perusahaan harus memiliki modal kerja yang cukup. Menurut penelitian Agnes (2005:129) menyatakan bahwa modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau pula dapat dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.penelitianpenelitian yang mencoba menghubungkan antara pengelolaan modal kerja dengan kinerja menunjukkan hasil bahwa manajemen modal kerja mempengaruhi kinerja 24

13 perusahaan. Menurut penelitian Deloof (2003) dan Wang (2002) menemukan bahwa pengelolaan modal kerja secara signifikan mempengaruhi profitabilitas dan peningkatan. Hal ini diperjelas dalam penelitian Nilmawati (2011:2) menemukan bahwa pengelolaan modal kerja mempengaruhi profitabilitas. Menurut Brigham dan Houston (2006:107)ada tekanan untuk menahan modal kerja pada jumlah minimum yang cukup untuk mendukung operasional bisnis yang lancar. Penelitian yang dilakukan oleh Appuhami (2008) menyatakan bahwa mengelola modal kerja merupakan komponen yang sangat penting bagi keuangan perusahaan, ketika manajemen modal kerja yang efisien akan mengantarkan perusahaan untuk bereaksi cepat dalam mengantisipasi perubahan yang tidak dikehendaki.menurut Lukman (2002:202) yang mendefinisikan modal kerja yaitu Net Working Capital atau modal kerja bersih perusahaan seringkali didefinisikan sebagai selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar, selama aktiva lancar melebihi utang lancar maka berarti perusahaan memiliki Net Working Capitaltertentu, dimana jumlah ini sangat ditentukan oleh jenis usaha dari masing masing perusahaan. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek. Menurut Gitman (2001:643) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis. Menurut Weston dan Brigham (2006:131) menjelaskan bahwa manajemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek. Menurut Rajesh dan Ramana (2011: ) dalam penelitiannya yang berjudul Impact of working Capital Management on Firm s Profitability 25

14 dengan hasil penelitiannya menyatakan bahwa hubungan antara modal kerja dan tingkat profitabilitas menghasilkan komponen seperti rasio aktiva lancar, dan rasio perputaran modal kerja memiliki hubungan yang positif. Penelitian tersebut diperkuat Estiasih (2005), Raheman dan Nasr (2007) dan Wijaya (2012) yang menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas.perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk memenuhi operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja menurut beberapa ahli, antara lain: 1) Menurut Agnes (2005:129) modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari hari. 2) Menurut Ingram (2005:F135) working capital is the difference between current assets and current liabilities. 3) Menurut Riyanto (2011:57) terdapat tiga konsep pengertian modal kerja, yaitu: (1) Konsep kuantitatif Konsep ini mendasarkan pada kualitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan demikian, modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar, atau sering juga disebut sebagai modal kerja kotor. 26

15 (2) Konsep kualitatif Modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar -benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya atau disebut sebagai modal kerja bersih. (3) Konsep fungsional Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Pada dasarnya dana dana yang dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan. Menurut Riyanto (2011:61) modal kerja dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut: 1) Modal kerja permanen (Permanent working capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam : (1) Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin usahanya. (2)Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. 2) Modal kerja variabel (variabel working capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah ubah sesuai dengan perubahan keadaan dan modal kerja ini dibedakan antara lain: 27

16 (1) Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah ubah disebabkan karena fluktuasi musim. (2) Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah ubah disebabkan karena fluktuasi. (3) Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang besarnya berubah ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya. Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin operasi dari perusahaan secara efisien dan ekonomis. Apabila modal kerja terlalu besar maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan sehingga terjadi dana menganggur, tetapi apabila jumlah modal kerja terlalu kecil atau kurang maka perusahaan akan kurang mampu memenuhi permintaan konsumen Jumlah tujuan negara ekspor Negara negara maju seperti Inggris, Perancis, Jerman, dan negara negara maju lainnya mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat karena pertumbuhan ekonominya bersandar pada aktifitas perdagangan internasional terutama ekspor. Hal ini membuktikan bahwa ekspor merupakan kegiatan perdagangan internasional yang telah menjadi mesin pertumbuhan. Jika semakin banyak permintaan barang dari luar negeri maka produksi akan meningkat, meningkatnya produksi akan berimbas pada meningkatnya pula permintaan terhadap tenaga kerja sehingga dapat meminimalisir angka pengangguran. Negara memperoleh keuntungan dan pendapatan nasional naik yang pada gilirannya menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat output 28

17 yang lebih tinggi lingkaran kemiskinan dapat dipatahkan dan pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan (Jhingan, 2000:41). Dengan adanya ekspor pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara. Menurut Kotler (2000:36) pasar global adalah pasar dimana harga, jasa, orang orang, keahlian dan gagasannya bergerak dengan bebas lintas batas batas geografis dan pembeli yang terdapat di luar negeri termasuk konsumen, produsen, penjual kembali dan pemerintah asing. Tujuan negara ekspor merupakan pasar yang tersebar di berbagai negara negara di dunia yang membutuhkan berbagai produk dan jasa dalam jumlah yang sangat besar. Semakin banyak jumlah tujuan negara maka semakin tinggi tingkat permintaan pda produk yang di ekspor Jumlah tenaga kerja Di Indonesia tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No.13 tahun 2003 Bab I pasal I ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Pada dasarnya penduduk dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu penduduk yang termasuk dalam kelompok angkatan kerja dan penduduk bukan angkatan kerja. Menurut Dumairy (2000:74) jumlah tenaga kerja adalah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda beda antara negara satu dengan negara yang lain. Batas kerja yang di Indonesia adalah minimum 10 tahun tanpa batas maksimum. Setiap orang atau setiap penduduk yang sudah berusia 10 tahun tergolong sebagai tenaga kerja. Berbagai 29

18 industri dari yang cakupan besar maupun kecil banyak sekali berkembang di Indonesia karena menjadi patokan perekonomian masyarakat. Perannya juga dioptimalkan oleh pemerintah karena mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Kesempatan kerja adalah jumlah yang menunjukkan berapa orang yang telah atau dapat tertampung dalam suatu perusahaan. Kesempatan kerja dapat diwujudkan dengan tersedianya lapangan kerja yang memungkinkan dilaksanakannya bentuk aktifitas yang dinamakan bekerja tersebut.penciptaan kesempatan kerja adalah langkah yang tepat mengingat penawaran tenaga kerja yang lebih tinggi dari permintaannya. Penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor, namun tiap sektor mengalami pertumbuhan yang berbeda demikian juga kemampuan tiap sektor berbeda dalam menyerap tenaga kerja. Perbedaan laju pertumbuhan tersebut mengakibatkan dua hal, yaitu terdapat perbedaan laju peningkatan produktifitas kerja masing masing sektor, dan secara berangsur angsur terjadi perubahan sektoral baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun dalam kontribusinya terhadap pendapatan nasional. Setiap orang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan tenaga kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut P.Simanjuntak (dalam Iryadini, 2010:17) sumber daya manusia mengandung dua pengertian usaha kerja atau Mjasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Kedua, menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Menurut Schroeder (dalam Herawati, 2008:33) mengelola tenaga kerja adalah suatu hal yang sangat 30

19 penting dalam operasi, karena tidak ada Sesutu yang dapat diselesaikan tanpa manusia yang mengerjakan. Mengelola tenaga kerja yang baik dan efisien adalah kunci keberhasilan dari bagian operasi. Menurut Todaro (2008:18) pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat produksi sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasarnya lebih besar. Angkatan kerja yang tidak terampil dianggap bisa beralih dari sektor tradisional ke sektor modern. Dalam keadaan demikian penawaran tenaga kerja mengandung elastisitas yang tinggi. Meningkatnya permintaan tenaga kerja bersumber pada kegiatan sektor modern. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalah tenaga kerja. Menurut Nicholson (2002:160) bahwa suatu fungsi produksi suatu barang atau jasa tertentu (q) adalah q = f (K,L) dimana K merupakan modal dan L adalah tenaga kerja yang memperlihatkan jumlah maksimal suatu barang atau jasa yang dapat diproduksi dengan menggunakan kombinasi alternative antara K dan L maka apabila salah satu masukan ditambah satu unit tambahan dan masukan lainnya dianggap tetap akan menyebabkan tambahan keluaran yang dapat diproduksi Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya (Salvatore, 2007:10).Nilai tukar diartikan sebagai titik keseimbangan antara penawaran dan permintaan dari suatu mata uang dipasar mata uang. Perdagangan luar negeri 31

20 baik ekspor maupun impor secara langsung akan menggunakan nilai tukar (kurs). Menurut Krugman dan Obstfeld (2000:485), nilai tukar mata uang yang disebut juga kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs adalah harga mata uang domestik terhadap mata uang asing dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang nilai tukar riil dengan negara mitra dagang Indonesia, nilai tukar rupiah Indonesia digunakan sebagai proyeksi dari nilai tukar negara mitra dagang Indonesia (Syarif,2003:4). Jadi, nilai tukar adalah perbandingan antara nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain atau mata uang asing. Nilai tukar (kurs) antara dua mata uang dari kedua negara ditentukan oleh besar kecilnya perdagangan barang dan jasa yang berlangsung diantara kedua negara tersebut. Kurs merupakan salah satu harga yang penting dalam pereknomian terbuka mengingat pengaruhnya yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makro ekonomi yang lainnya. Oleh karena itu kurs yakni harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya juga merupakan sebuah harga aktiva atau harga aset, sehingga prinsip pengaturan harga asset lainnya adalah suatu bentuk kekayaan atau cara pengalihan daya beli dimasa sekarang menjadi daya beli di masa mendatang. Maka dari itu harga suatu aset yang berlaku saat ini langsung berkaitan dengan barang dan jasa yang diinginkan pihak pembeli di masa mendatang. Kebijaksanaan nilai tukar uang adalah dimaksudkan untuk memperbaiki neraca pembayaran yang devisit melalui peningkatan ekspor. Efek dari kebijaksanaan nilai tukar uang adalah berkaitan dengan kebijaksanaan terhadap ekspor-impor 32

21 suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah elastisitas harga untuk ekspor, elastisitas harga untuk impor dan daya saing komoditas tersebut di pasaran internasional. Apabila elastisitas harga untuk ekspor lebih tinggi daripada elastisitas harga untuk impor maka devaluasi cenderung menguntungkan. Menurut Mankiw (2003:25) nilai tukar adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Nilai tukar dibedakan atas nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Menurut Mankiw (2003:210) nilai tukar nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara dan nilai tukar riil adalah harga relatif barang barang antara kedua negara. Nilai tukar riil menyatakan dimana dapat memperdagangkan barang barang dari suatu negara untuk barang lain. Nilai tukar mata uang memainkan peranan sentral dalam hubungan perdagangan internasional karena perdagangan yang dilakukan antara dua negara harus memakai dua mata uang yang berbeda. Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi atau apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan perubahan keatas baik ekspor maupun impor. Jika kurs Dollar Amerika Serikat mengalami depresiasi maka nilai mata uang dalam negeri melemah dan berarti nilai mata uang asing menguat kursnya yang akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Kurs valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor. Apabila nilai kurs Dollar Amerika Serikat meningkat, maka volume ekspor juga akan meningkat (Sukirno, 2008:360). 33

22 2.1.8 Keseimbangan Kurs Keseimbangan nilai tukar pada dasarnya mempunyai fungsi ganda, pertama yaitu mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran yang akhirnya bermuara pada tingkat kecukupan cadangan devisa yang dikelola oleh Bank Indonesia. Fungsi kedua adalah menjaga kestabilan pasar domestik. Pada umumnya, kurs ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan pasar dan kurva penawaran dari mata uang asing tersebut. Permintaan valuta asing timbul terutama bila kita mengimpor barang dan jasa dari luar negeri atau melakukan investasi dan pinjaman luar negeri. Sesuai dengan modal struktural yang dikembangkan oleh Messed an Rogof fluktuasi kurs di Indonesia dipengaruhi oleh jumlah uang beredar (Kindleberger, 2000:379). Pada umumnya keseimbangan kurs Valuta asing ditentukan oleh perpotongan kurs valuta asing tersebut. Apabila nilai tukar terlalu tinggi maka akan terjadi surplus, apabila nilai tukar terlalu rendah maka akan terjadi kekurangan. Apabila permintaan dan penawaran nilai tukar berubah maka keseimbangan nilai tukar juga akan berubah Pengaruh modal kerja terhadap ekspor Modal kerja adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari hari yang selalu berputar dalam periode tertentu (Indriyo, 2002:35). Namun secara garis besar kebutuhan modal kerja suatu industri dapat dipenuhi dari sendiri dan dari luar yang berupa pinjaman atau kredit. Nico (2009:84) dalam penelitiannya mengenai hubungan modal kerja dengan ekspor juga menyatakan bahwa ada hubungan positif antara modal kerja 34

23 dengan ekspor pada perusahaan. Suatu usaha tanpa adanya modal kerja sebagai salah satu faktor produksinya tidak akan dapat berjalan. Semakin banyak jumlah produk yang di ekspor maka semakin besar pula modal yang dibutuhkan.sri (2013) dalam penelitiannya juga mengatakan ada pengaruh positif terhadap modal kerja dengan kegiatan ekspor kerajinan kayu di Ubud, Gianyar. Hal ini juga dikemukakan oleh Levina (2013) dalam penelitiannya mengatakan bahwa modal kerja berpengaruh signifikan terhadap ekspor. Untuk menghadapi persaingan yang ketat perusahaan tentu saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemennya yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian secara baik sehingga tujuan perusahaan tercapai.perusahaan perlu melakukan pengelolahan modal kerja dengan baik agar tersedia modal kerja yang cukup dalam melaksanakan peningkatan kegiatan operasi. Pembangunan ekonomi paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan modal kerja serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup (Todaro dan Smith, 2006:28). Setiap perusahaan termasuk perusahaan ekspor selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang, dan persediaan dikurangi kewajiban lancar. Pengelolaan modal kerja yang baik sangat penting agar kelangsungan usaha pada suatu perusahaan dapat dipertahankan sehingga tidak mengalami kebangkrutan. Modal kerja dalam kegiatan ekspor ini diperlukan untuk meningkatkan penjualan, karena dengan adanya pertumbuhan penjualan perusahaan harus memiliki dana untuk membiayai aktiva lancar. Bila perusahaan mengalami peningkatan penjualan 35

24 secara kredit maka pada posisi aktiva lancar yaitu pada piutang perusahaan akan mengalami peningkatan pula. Begitu juga dengan persediaan karena semakin banyak barang yang dijual maka persediaan akan bertambah karena adanya peningkatan penjualan. Volume penjualan merupakan salah satu faktor yang sangat penting yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Maka dari itu perusahaan memerlukan sumber pembiayaan atau dana dengan adanya peningkatan penjualan tersebut. Sehingga dengan adanya peningkatan penjualan maka profitabilitas perusahaan meningkat pula, karena salah satu yang mempengaruhi profitabilitas adalah kegiatan penjualan dimana barang yang sudah diproduksi oleh perusahaan sudah siap untuk dipasarkan dan digunakan oleh konsumen. Modal kerja yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan kelangsungan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas produksinya, maka besar kemungkinan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Manajemen modal kerja yang tepat dan baik akan lebih mendorong pencapaian sukses kegiatan perusahaan. Maka dari itu modal kerja sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekspor sebagai penunjang keberrhasilan suatu perusahaan ekspor Pengaruhjumlah tujuan negara terhadap ekspor Dari sudut pandang eksternal, pemasaran ekspor adalah titik awal untuk analisis suatu kegiatan industri hasil kerajinan. Tanpa ada permintaan terhadap suatu kegiatan, misalnya kegiatan industri hasil kerajinan dan konsumsi, maka tidak ada dasar ekonomi untuk melakukan kegiatan ke hilir (Saptana et al,2004:2). 36

25 Keadaan konsumsi dan permintaan komoditas kerajinan sangat menentukan banyaknya komoditas kerajinan yang dapat digerakkan oleh sistem tataniaga dan memberikan arah bagi produsen seberapa besar dalam merencanakan produksi (Saptana et al,2004:4). Hal ini menyatakan bahwa keadaan ekspor ditentukan oleh jumlah tujuan negara yang dituju.yunita (2006) dalam penelitiannya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan biji kakao Indonesia mengatakan uji-t yang diperoleh variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap ekspor adalah jumlah populasi negara tujuan. Hal ini juga dikemukakan oleh Pulungan (2005) yang dalam penelitiannya menganalisis mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi aliran perdagangan arang tempurung kelapa Indonesia bahwa negara-negara tujuan ekspor mempunyai hubungan yang positif terhadap tingkat keberhasilan ekspor. Hampir semua negara di dunia ini mengadakan hubungan ekonomi dengan negara lain. Hubungan ekonomi ini dapat berbentuk hubungan perdagangan antar negara. Hubungan perdagangan terjadi mengingat suatu negara tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhannya tanpa melakukan kerja sama dengan negara lain. Demikian juga dengan negara sedang berkembang pada umumnya yang melakukan transaksi ekspor dan impor dengan negara maju atau negara berkembang lain. Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan dari beberapa jumlah negara menentukan banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Konsep pemasaran global dijelaskan JP. Jeannet dan HD. Henessey (dalam 37

26 Husein, 2000:31) menyatakan pemasaran global merupakan kegiatan pemasaran Internasional yang sudah saling terpaut walaupun keduanya merupakan kegiatan bisnis Internasional yang pada hakekatnya merupakan kinerja dari seluruh fungsi kegiatan bisnis lintas negara termasuk kegiatan produksi Internasional dan pemasaran Internasional. Suatu perusahaan telah melakukan pemasaran global apabila perusahaan tersebut telah melakukan proses seluruh kegiatan pemasaran yang lebih dari suatu negara. Menurut penelitian Agung (2003) tujuan perusahaan ekspor dalam satu sampai dua tahun terakhir ini adalah meningkatkan pemasaran dan berusaha agar kinerja perusahaan perusahaan berada pada tingkat yang sehat untuk pencapaian laba yang sesuai dengan tingkat kegiatan perusahaan ekspor dalam persaingan yang semakin ketat dengan meluncurkan jenis produk yang spesifik kepasar Ineternasional terutama kepasar Eropa, Inggris, dan Amerika mengingat harga jual produk ekspor kenegara tersebut masih cukup tinggi Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap ekspor Dalam Badan Pusat Statistik, tenaga kerja adalah penduduk usia kerja 15 tahun atau lebih yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi kualitas faktor input, maka semakin besar peluang industri untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas. Hal ini sejalan dengan penelitian Kuncoro dan Irwan (2003) bahwa tenaga kerja mempunyai hubungan yang positif 38

27 terhadap pasar ekspor.perencanaan tenaga kerja merupakan bagian terpenting dari perencanaan pembangunan.sri (2013) dalam penelitiannya juga mengatakan ada pengaruh yang positif terhadap jumlah tenaga kerja terhadap ekspor kerajinan kayu di Ubud, Gianyar. Untuk menjalankan strategi strategi yang diputuskan perusahaan dibutuhkan sumber daya manusia yang sesuai. Strategi tenaga kerja bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasional melalui penggunaan strategi (Amir, 2011:185). Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan perbaikan kinerja yang dilakukan secara berkelanjutan agar dapat terus bertahan dan memenangkan persaingan bisnis terutama dalam kegiatan ekspor. Keberhasilan suatu perusahaan ekspor tidak hanya dilihat dari besarnya pendapatan yang dihasilkan melainkan melalui terciptanya proses yang efektif, efisien, dan berkualitas untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan produktivitasnya. Tenaga kerja yang produktif memerlukan ketrampilan kerja yang sesuai dengan beban dan deskripsi pekerjaan sehingga mampu menghasilkan tenaga kerja yang baik dalam metode kerja (Sinungan, 2000:3). Peningkatan produktivitas perusahaan ekspor dapat diwujudkan melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja menggambarkan ukuran kinerja melalui pemanfaatan setiap tenaga kerjayang digunakan untuk menghasilkan output kepada perusahaan. 39

28 2.1.12Pengaruh Kurs Dollar terhadap ekspor Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi atau apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan perubahan ke atas ekspor maupun impor. Jika kurs mengalami depresiasi yaitu nilai mata uang dalam negeri menurun dan berarti nilai mata uang asing bertambah tinggi kursnya atau harganya akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Jadi kurs valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor. Apabila nilai kurs Dollar meningkat, maka volume ekspor juga akan meningkat (Sukirno, 2005:319).Kenaikan nilai Dollar mendorong kenaikan nilai ekspor akibat para eksportir akan cenderung membidik pasar Internasional akibat ekspektasi keuntungan yang lebih besar apabila menjual ke pasar Internasional akibat kenaikan Dollar. Permintaan dan penawaran akan valuta asing akan membentuk tingkat nilai tukar suatu mata uang domestik dengan mata uang negara lain. Penawaran dan permintaan terhadap valuta asing timbul karena adanya hubungan internasional dalam perdagangan barang, jasa, atau hibah dari luar negeri maupun kapital masuk. Sedangkan permintaan valuta asing disebabkan adanya impor barang, jasa maupun kapital, sehingga untuk menyelesaikan transaksi perlu menukarkan suatu mata uang domestic dengan valuta asing dan sebaliknya (Halwani, 2005:12). Kurs memegang peranan penting dalam perdagangan Internasional karena dengan adanya kurs dapat membandingkan harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara. Apabila suatu barang ditukar dengan barang lain tentu di dalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antar keduanya. 40

29 Raharjo (2013) dalam penelitiannya mengenai ekspor kopi Indonesia, menyatakan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap USD memiliki hubungan yang positif dengan volume ekspor kopi Indonesia. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa jika Rupiah mengalami apresiasi maka volume ekspor kopi Indonesia mengalami penurunan. Demikian pula sebaliknya, jika Rupiah mengalami depresiasi maka volume ekspor kopi Indonesia mengalami kenaikan. Nilai tukar ini sebenarnya merupakan harga didalam pertukaran tersebut. Demikian pula pertukaran antara dua mata uang yang berbeda maka akan terdapat perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut. Oleh karena itu untuk memperlancar perdagangan Internasional diperlukan adanya standar mata uang Internasional yaitu Dollar Amerika. Adanya perbedaan nilai mata uang untuk masing masing negara terhadap AS Dollar maka perlu diterapkan nilai valuta asing atau kurs. Menurut Bristy (2013: ) dalam penelitiannya mengenai hubungan kurs nilai tukar dengan ekspor di Bangladesh menyatakan bahwa depresiasi nilai mata uang suatu negara berpengaruh positif terhadap ekspor. Penelitian lain oleh Boroujerdi (2004:14) menyatakan pada perekonomian Iran, jika mata uang Rial mengalami devaluasi maka akan menyebabkan pertumbuhan yang positif terhadap ekspor non-migas. Pertumbuhan ekspor ini hanya terjadi tidak lebih dari satu tahun setelah terjadinya apresiasi valuta asing.pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor ini menarik perhatian beberapa ekonomi untuk menelitinya. Menurut Susilo (2001:28) mengatakan bahwa fluktuasi nilai tukar memiliki dampak yang signifikan terhadap ekspor riil 41

30 non migas pada jangka pendek. Jika nilai Kurs dollar meningkat maka volume ekspor juga akan meningkat (Sukirno, 2006:319). Nilai tukar merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi ekspor (Dolatti, 2012: ). Penelitian ini menggunakan kurs dollar Amerika Serikat dikarenakan kurs dollar Amerika Serikat merupakan kurs mata uang standar internasional yang nilainya relatif stabil dan merupakan mata uang yang kuat dan dapat mudah untuk diperdagangkan serta dapat diterima oleh siapa saja sebagai pembayaran untuk transaksinya (Latief, 2001:15). Lebih lanjut penelitian yang dilakukan oleh Huchet-Bourdon dan Korinek (2012:67) tentang pengaruh nilai tukar terhadap perdagangan antara negara Chilie dan New Zealand juga menghasilkan analisis yang sama, yaitu perubahan nilai tukar mempengaruhi neraca perdagangan pada perekonomian terbuka kecil. MenurutSmith (2004:67) menyatakan bahwa volume ekspor dipengaruhi oleh nilai tukar dan faktor-faktor lainnya. Pada penelitiannya yang berjudul Impact of the Exchange Rate on Export Volumes yang menetapkan lokasi penelitian di New Zealand, ditemukan bahwa nilai tukar memiliki respon yang berbeda pada setiap sektor ekspor yaitu nilai tukar lebih sensitif terhadap volume ekspor pada sektor jasa dibandingkan pada sektor pertanian. Pertumbuhan ekspor ini hanya terjadi tidak lebih dari satu tahun setelah terjadinya apresiasi valuta asing. 2.2Hipotesis Penelitian Berdasarkan pokok masalah dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis yang akan diuji yaitu: 42

31 1) Modal kerja, jumlah tujuan negara, jumlah tenaga kerjadan kurs Dollar Amerika berpengaruh secara simultanterhadap nilai ekspor produk kerajinan Bali di pasar Internasional. 2) Modal kerja, jumlah tujuan negara, jumlah tenaga kerja, dan kurs Dollar Amerika berpengaruh positifterhadap nilai ekspor produk kerajinan Bali di pasar Internasional. 43

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara negara di dunia bertujuan mensejahterakan penduduknya, begitu juga di Indonesia pemerintah telah berusaha maksimal agar dapat mensejahterakan penduduk.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang mendasari penelitian ini dan juga studi yang dilakukan oleh peneliti-peneliti lain yang terkait dengan penelitian ini. Teori ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Penawaran Menurut Sukirno (2013) teori penawaran menerangkan tentang ciri hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan para

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Teori Perdagangan Internasional Teori tentang perdagangan internasional telah mengalami perkembangan yang sangat maju, yaitu dimulai dengan teori klasik tentang keunggulan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Produksi Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan bagaimana sumber daya (input) digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang ataupun jasa yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF Wahono Diphayana 1. MERKANTILISME a. Pandangan Merkantilisme Mengenai PI Suatu negara akan kaya atau makmur dan kuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2005:10) perdagangan diartika n sebagai proses tukar menukar yang didasarkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara berusaha memenuhi kebutuhannya baik barang dan jasa, atinya akan ada kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain.

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE 1999-2010 I Putu Kusuma Juniantara Made Kembar Sri Budhi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya perdagangan bebas ini, persaingan bisnis global membuat masing-masing negera terdorong untuk melaksanakan perdagangan internasional. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar negara yang berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

2. Teori Perdagangan Internasional Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan bermanfaat pula di

2. Teori Perdagangan Internasional Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan bermanfaat pula di 2. Teori Perdagangan Internasional Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan bermanfaat pula di bidang lain seperti sosial, politik, dan pertahanan keamanan.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA TUGAS MAKALAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA Oleh : IRFAN NUR DIANSYAH (121116014) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2011 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi Indonesia. Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi Indonesia. Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan dan kendala bagi Indonesia. Persaingan

Lebih terperinci

MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP

MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat diperlukan terutama untuk negara-negara yang memiliki bentuk perekonomian terbuka.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional

Lebih terperinci

Universitas Bina Darma

Universitas Bina Darma Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses

Lebih terperinci

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik)

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik) TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik) 1 Merkantilisme suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya yang timbul akibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya yang timbul akibat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang ataupun jasa yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Komposisi dan arah pandangan antara beberapa negara serta bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Menurut Sugiarto (2002), pengertian permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

Herdiansyah Eka Putra B

Herdiansyah Eka Putra B ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE CHOW TEST PERIODE TAHUN 1991.1-2005.4 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Halaman Tulisan Jurnal ( Judul dan Abstraksi ) ANALISIS PENGARUH EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Oleh : Candra Mustika,SE,Msi,

Lebih terperinci

EKONOMI INTERNASIONAL

EKONOMI INTERNASIONAL URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan

Lebih terperinci

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tidaknya pembangunan ekonomi adalah dengan menentukan besarnya Produk

BAB II LANDASAN TEORI. tidaknya pembangunan ekonomi adalah dengan menentukan besarnya Produk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Impor dan Pembangunan Ekonomi Selain ekspor, impor juga berperan penting dalam proses pembangunan ekonomi. Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara dan menjadi sasaran utama pembangunan bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pembangunan Pertanian Dalam memacu pertumbuhan ekonomi sektor pertanian disebutkan sebagai prasyarat bagi pengembangan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perdagangan antar negara. Nopirin (1996:26) mengatakan bahwa perdagangan internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perdagangan antar negara. Nopirin (1996:26) mengatakan bahwa perdagangan internasional BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya perdagangan antar negara.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsepsi 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah proses jual beli baik berupa barang maupun jasa yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa dokumen-dokumen yang terkait dengan judul penelitian, diantaranya

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan ekonomi antarbangsa dan lintas wilayah negara sudah berlangsung selama berabad-abad. Di masa lampau, bentuk hubungan ekonomi yang paling umum adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki setiap negara dan keterbukaan untuk melakukan hubungan internasional

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Dasar Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional adalah teori yang menganalisis dasardasar terjadinya perdagangan internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator yang menunjukan bahwa perekonomian sebuah negara lebih baik dari negara lain adalah melihat nilai tukar atau kurs mata uang negara tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak pernah lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Karena pembangunan ekonomi mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori-teori 2.1.1 Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003)

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003) TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Harga suatu barang ekspor dan impor merupakan variabel penting dalam merncanakan suatu perdagangan internasional. Harga barang ekspor berhadapan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam Iaju yang semakin pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif melaksanakan pembangunan. Dalam melaksanakan pembangunan sudah tentu membutuhkan dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN. bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia dengan ide, bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah melewati

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas ekspor ada beberapa tahapan - tahapan yang

BAB II LANDASAN TEORI. ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas ekspor ada beberapa tahapan - tahapan yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perdagangan Internasional Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi perdagangan antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.2.1 Tinjauan tentang Impor Menurut Tambunan (2001:1), perdagangan internasional diartikan sebagai perdagangan antar atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Lebih terperinci

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya yang merupakan studi penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penganut sistem perekonomian terbuka yang tidak terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan perdagangan internasional. Salah satu kegiatan perdagangan internasional yang sangat penting

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menukar yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing-masing pihak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menukar yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing-masing pihak. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Menurut Boediono (1994 : 10) perdagangan diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dalam perdagangan internasional tidak lepas dari negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Apalagi adanya keterbukaan dan liberalisasi

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Umum Suku Bunga Keynes berpendapat bahwa suku bunga itu adalah semata-mata gejala moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena tingkat bunga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kemajuan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan negara tersebut melakukan ekspor barang dan jasa yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masingmasing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masingmasing BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2001:48) perdagangan atau pertukaran dilakukan oleh penduduk suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya perdagangan antar negara. Sobri (2001) menyatakan bahwa perdagangan internasional adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam situasi global tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara tidak dapat memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEKSTIL INDONESIA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEKSTIL INDONESIA TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEKSTIL INDONESIA TAHUN 1985-2005 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S-1 pada Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah dibutuhkannya investasi. Investasi merupakan salah satu pendorong untuk mendapatkan pendapatan yang

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP BAB I PENDAHULUAN Berita di media masa tentang neraca pembayaran (BOP): fenomena Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru. Ada tiga alasan mempelajari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah transaksi dagang antar subyek ekonomi Negara yang satu dengan subyek ekonomi Negara

Lebih terperinci

BAB VII Perdagangan Internasional

BAB VII Perdagangan Internasional SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB VII Perdagangan Internasional Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang lebih terbuka (oppeness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat aktivitas perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan diartikan sebagai suatu proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri Judul : Pengaruh Kurs dan Impor Terhadap Produk Domestik Bruto Melalui Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Nur Hamimah Nim : 1306105143 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan dengan pemanfaatan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Hal ini tidak terlepas

Lebih terperinci