BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Spesifikasi Sistem Modul Mikrokontroler Mendukung varian AVR 40 pin, antara lain : ATmega8535, ATmega8515, AT90S8515, AT90S Memiliki jalur Input / Output hingga 35 pin. Konfigurasi jumper untuk melakukan pemilihan beberapa model pengambilan tegangan referensi untuk tipe AVR dengan internal ADC. LED Programming Indicator. Frekuensi Osilator sebesar 4MHz. Tersedia jalur komunikasi serial UART RS-232 dengan konektor RJ11. Tersedia Port untuk Pemrograman secara ISP. Tegangan input Power Supply 9 12 VDC dan output tegangan 5 VDC Modul Sensor Gas Sumber catu daya menggunakan tegangan 5 Volt. Kompatibel dengan sensor gas MQ-3, MQ-4, MQ-6, MQ-7, MQ-135, dan MG-811 Menggunakan ADC dengan resolusi 10 bit. Tersedia 1 jalur output kendali ON / OFF. Pin Input / Output kompatibel dengan level tegangan TTL dan CMOS. Dilengkapi dengan antarmuka UART TTL dan I2C. 47

2 48 Jika menggunakan I2C, Modul Gas Sensor dapat di-cascade hingga 8 modul Modul Display 7-Segment Berisi sepasang 7-Segments common cathode. Range tampilan : Dilengkapi rangkaian decoder. Input data berupa BCD (Binary Coded Decimal ( ) untuk tiap 7-Segments. Dapat di-cascade (diseri) hingga 8 Modul (8 2 7-Segments) dengan 2 port kendali pada Modul 7- segment: 1 Port = Data, 1 Port = Address Decoder Modem GSM Serial dan USB Casing berbahan Aluminium. Wireless akses ke internet (GPRS). Wavecom M1306B berdasarkan casing dengan Wismo Quik Q2403A modul. Dual-band 900 /1800MHZ. 3V slot kartu SIM. Serial RS232 Antarmuka. Tone Multi Dual Frekuensi Fungsi (DTMF). Mengirim dan menerima suara, data, faks, , SMS, MMS. Maksimum kecepatan transmisi 115 kb / s.

3 49 Dukungan AT perintah untuk membuat remote control (GSM07.07 dan 07.05). GPRS Kelas 2. Antena dengan kepekaan tinggi. Sesuai dengan ETSI GSM Phase2 + standar Kelas 4: 900MHz. Kelas 1: 1800MHz. Tegangan input: 5V-24V DC (tidak berlaku untuk antarmuka USB). Arus masukan: 1-2A. Bekerja suhu -20 sampai +55 Gelar Celcius. Penyimpanan suhu: -25 sampai +70 Gelar Celcius. Ukuran: 74 * 54 * 25mm Modul Display LCD Berbasis LCD karakter 16x2 dengan antarmuka antarmuka paralel 4 bit. Tersedia pin untuk mengendalikan backlight. Tersedia VR untuk mengatur kontras. Pilihan konfigurasi untuk operasi write only atau read / write. Catu daya +5 Volt DC. Kompatibel dengan a sistem mikrokontroler / mikroprosesor.

4 Daftar komponen dan Modul Komponen dan modul yang digunakan untuk pembuatan sistem ini dapat dilihat pada tabel 4.0 Tabel 4.0 Daftar komponen dan modul Nama Komponen Modul Tipe Jumlah Modul Sistem Minimum 1 AVR Mikrokontroller Modul sensor gas1 1 AIR QUALITY SENSOR Modul sensor gas2 CARBON MONOOXIDE SENSOR 1

5 51 6 Display 7-Segment Kabel ISP USB In System 1 Programmer Modul Sensor Gas 3 1 METHANE SENSOR Switch 1 Switch tanpa lampu 220V

6 52 Modem GSM 1 Modem M1306B Q2403A Serial 1 Kabel Jumper Kabel jumper 10 pin female 1 Modem GSM Modem M1306B Q2403A USB Power Suppl 1 Batterai Aki

7 53 Power Supply 1 Switching Regulator 12 V 2 A LCD / 1 LCD Display Level Converter Eksternal 1 RS 232

8 Blok Design Komponen Gambar 4.0 Blok Design Komponen Tabel 4.1 Alokasi Port No PORT Fungsi 1 PortA Display 7-Segment 2 PortB Enable dari Modul 7-Segment 3 PortC Display LCD Charcter 16x2 4 PortD.2 Jalur I2C data (SDA) 5 PortD.3 Jalur I2C Clock (SCL) 6 PortD.0 Jalur UART TTL TX 7 PortD.1 Jalur UART TTL RX 8 Jumper J11 Jalur data Serial

9 Implementasi Prosedur Pemasangan Modul Mikrokontroler AVR PortD Input dan Output 5V PortC PortB PortA Port ISP Serial Input Output Gambar 4.1 Port yang ada di Modul AVR Untuk pemasangan alat maka Port-port yang digunakan sebagai berikut : UART : I2C : RX TTL = PortD.1 TX TTL = PortD.0 SDA = PortD.2 SCL = PortD.3 Power Supply Port Enable 7-Segment Port C untuk LCD display Port Data 7-Segment Gambar 4.2 Fungsi Port dari modul AVR

10 56 Untuk pemasangan pengguna hanya perlu menghubungkan supply ke input power supply dari modul, kemudian PortA dihubungkan ke modul 7-segment dan masing - masing modul 7-segment dihubungkan semuanya selanjutnya untuk membuat modul 7-segment tersebut berfungsi maka pin enablenya harus dihubungkan ke PortB dimana 2 modul 7-segment paling atas pin enablenya dihubungkan dengan PB.0 dan PB.1, kemudian 2 modul 7-segment yang tengah pin enablenya dihubungkan dengan PB.2 dan PB.3, terakhir modul 7-segment paling bawah pin enablenya dihubungkan dengan PB.4 dan PB.5 jika sudah terhubung, maka alat bisa berfungsi untuk menampilkan angka Modul Sensor Gas Berikut ini fungsi dari port pada modul Sensor yang terhubung ke AVR PD.1 = RX TTL PD.0 = TX TTL PD.2 = SDA PD.3 = SCL VCC GND Input : GND,VCC Gambar 4.3 Port AVR terhubung dengan modul sensor

11 Modul Display 7-Segment PortD = Untuk baca data dari Sensor lewat I2C atau UART TTL PortB = Untuk Menyala kan modul 7-Segment PortA = Untuk Baca data dari Sensor lalu ditampilkan ke 7- Segment Gambar 4.4 Port AVR yang terhubung dengan Modul 7-Segment Setiap modul 7-Segment harus dicascade terlebih dulu seperti gambar dibawah Gambar 4.5 Port yang dicascade antar modul 7-segment PortA akan membaca hasil sensor dan datanya akan ditampilkan ke modul 7-Segment dan untuk mengaktifkan sebuah modul 7-Segment maka

12 58 pin enablenya harus di beri pulsa atau logic 01 dengan delay yang cepat sehingga segmentnya menyala terus menerus Modul LCD Display PortC untuk LCD Gambar 4.6 Port AVR terhubung dengan display LCD PortC digunakan untuk display LCD. Pada display ini akan menampilkan tulisan awal saat alat dihidupkan setelah sensor stabil dan mulai mendeteksi maka LCD akan menampilkan tulisan Kualitas udara beserta status gas nya apakah Baik, Sedang, Tidak sehat, Berbahaya, dan seterusnya Gambar 4.7 Contoh tampilan LCD

13 Saklar power supply (Aki / switch regulator) dan Modem Gambar 4.7 Tombol input dan saklar on/off Gambar 4.8 Saklar Power Supply Untuk mengaktifkan alat hanya perlu menekan saklar power agar On hal ini digunakan untuk mengaktifkan alat secara keseluruhan baik menggunakan input switch regulator ataupun menggunakan batterai aki, serta saklar on / off digunakan bila data hasil deteksi sensor ini ingin dikirimkan secara real time, sehingga bila sudah tidak ingin mengirim Modem GSM bisa dimatikan Port Serial untuk komunikasi Mikrokontroller dengan Modem GSM Gambar 4.9 Port Serial mikrokontroller dan Modem GSM

14 60 Port serial mikrokontroler akan digunakan untuk berkomunikasi dengan Modem GSM. Pada modul AVR belum mempunyai level konverter RS-232 internal oleh karena itu diperlukan level converter eksternal RS-232 dihubungkan Tx-Rx modul ini dengan Tx-Rx modul AVR lalu output dari level converter RS-232 ini dihubungkan ke Modem GSM untuk berkomunikasi Prosedur Pengoperasian 1. Apabila sudah dipastikan semua port sudah terhubung, maka pengguna bisa menggunakan sistem ini dengan menekan saklar on / off 2. Tunggu beberapa detik untuk inisialisasi sensor sampai modul sensor stabil ditandai dengan lampu led hijau tidak berkedip lagi atau menyala terus, 3. Bila lampu led hijau sudah menyala maka sensor akan melakukan deteksi gas, 4. Data yang dideteksi akan ditampilkan di display 7-segment berupa jumlah konsentrasi gas dalam satuan ppm, 5. Modem dihubungkan dengan AVR maka datanya akan dikirimkan dengan komunikasi data SMS ke PC yang terhubung dengan Modem USB, 6. Kemudian di komputer untuk menerima data SMS menggunakan sebuah aplikasi C# untuk baca SMS, saat di klik Read maka isi data / SMS akan ditampilkan pada aplikasi selanjutnya datanya disimpan di Ms Acces menjadi database.

15 Tahapan Pengujian Pengujian Modul AVR untuk baca sensor dengan display LCD Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah modul AVR bisa membaca data I2C yang dikirim dari modul sensor,kemudian untuk pengecekan akan ditampilkan ke PortC yang terhubung dengan LCD, karena akan lebih mudah ditampilkan ke LCD, sehingga bila data sudah bisa ditampilkan ke LCD maka bisa dilanjutkan dengan menampilkannya ke modul 7-segments Tabel 4.2 Baca sensor dengan display LCD Uji Pendeteksian Jenis Alamat Tulis Data I2C yang terbaca 1 0xE xE xE4 5535(alamat sensor tidak ada) Gambar 4.10 Hasil Pengujian ubah alamat 0xE2 dengan display LCD

16 62 Gambar 4.11 Hasil Pengujian ubah alamat 0xE0 dan 0xE4 paralel dengan display LCD Pada uji pendeteksian 1 alamat modul sensor yang tadinya 0xE0 telah diubah melalui jalur UART TTL dengan program ubah alamat yang ada pada pedoman modul sensor gas menjadi alamat 0xE2. Pada uji pendeteksian 3 diatas alamat modul yang dibaca adalah 0xE4 lalu hasilnya data I2C yang terbaca 5535 hal ini karena alamat 0xE4 yang dilakukan perintah baca sensor dimodulnya tidak diinisialisasi. Dalam perancangan ini hanya memerlukan 3 modul sensor dengan kata lain hanya 3 tambahan alamat tulis modul sensor yakni 0xE2,0xE0,dan 0xE Pengujian tampilan display LCD dan 7-Segment untuk menunjukan kualitas udara Pengujian ini dilakukan dengan memberikan sedikit gas dengan menggunakan korek api gas kepada sensor MQ-135 (Air Quality Sensor) sehingga bila angka berubah sampai mencapai nilai tertentu LCD akan menampilkan tulisan Baik, Sedang, Tidak Sehat, Berbahaya, dan

17 63 seterusnya yang merupakan status kualitas udara LCD perubahan akan mengikuti sensor pertama yakni sensor MQ-135 atau Air Quality Sensor dimana target gas nya adalah NO x, CO 2, asap. Tingkatan kualitas udara sesuai dengan aturan dari ISPU (Indeks Standart Pencemaran Udara) Gambar 4.12 Hasil Uji Coba menampilkan hasil sensor di 7-Segment display serta LCD display untuk menampilkan status kualitas udara pengujian sensor dengan korek gas

18 64 Gambar 4.13 Hasil Pengujian display 7-Segment dan LCD menampilkan status kualitas udara pengujian sensor dengan korek gas Pengujian kirim terima data SMS dengan komunikasi serial Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari mikrokontroler melalui Modem GSM bisa dikirim, maka akan dilakukan uji coba dengan mengirim SMS ke handphone, jika di handphone bisa diterima data / SMS, maka bisa dilakukan pengiriman dengan mikrokontroler melalui Modem GSM.

19 Pengujian Modem GSM kirim terima data SMS dengan hyperterminal Langkah langkah kirim terima SMS melalui Modem menggunakan hyperterminal sebagai berikut : 1. Buka aplikasi hyperterminal lalu tentukan Port, untuk mengetahui port mana yang terhubung bisa dengan melihatnya di device manager Gambar 4.14 Tampilan hyperterminal untuk pemilihan Port yang terhubung dengan Modem GSM 2. Setting port yg digunakan seperti Baudrate, data bit, parity, stop bit yg akan dipakai Gambar 4.15 Tampilan hyperterminal untuk mengatur Baudrate dengan Modem GSM

20 66 3. Dengan AT- Command seperti dibawah ini menggunakan aplikasi hyperterminal Gambar 4.16 Tampilan hyperterminal untuk kirim SMS 4. Bila sudah muncul OK menandakan data SMS telah dikirim atau di terima 5. Untuk terima SMS dengan hyperterminal maka dipakai AT+CMGR seperti dibawah ini! Gambar 4.17 Tampilan hyperterminal untuk terima SMS 6. Bisa juga digunakan AT-Command untuk cek pulsa dan isi pulsa kartu GSM yang digunakan dengan hyperterminal maka contoh AT- Commmand seperti dibawah ini!

21 67 Gambar 4.18 Tampilan hyperterminal untuk cek pulsa Penggunaan hyperterminal untuk kirim dan terima SMS Gambar 4.19 Tampilan hyperterminal untuk kirim dan terima SMS

22 68 Tampilan dari handphone Gambar 4.20 Tampilan handphone terima SMS dari hyperterminal Pengujian kirim data SMS dengan Mikrokontroler melalui Modem GSM Setelah pengujian dengan hyperterminal,maka diuji coba dengan menggunakan AVR mikrokontroller melalui Modem GSM untuk kirim data / SMS. Dengan contoh program dibawah ini untuk kirim SMS Gambar 4.21 Program untuk uji coba kirim SMS ke handphone

23 69 Gambar 4.22 Tampilan handphone hasil dari pengiriman data SMS dengan mikrokontroller melalui Modem GSM Pengujian kirim data SMS hasil baca sensor Pengujian ini untuk mengetahui apakah hasil deteksi sensor bisa dikirimkan menjadi bentuk data teks atau SMS. Untuk uji coba menggunakan contoh program berikut ini. ` Gambar 4.23 Program untuk kirim data SMS hasil baca sensor ke handphone

24 70 Gambar 4.24 Lanjutan program untuk kirim data SMS dari mikrokontroler hasil baca sensor ke handphone Hasilnya bisa dikirim ke handphone dari mikrokontroler lewat Modem GSM Gambar 4.25 Tampilan handphone hasil dari pengiriman SMS dari hasil baca sensor

25 Pengujian penerima data SMS dengan aplikasi dan database Gambar 4.26 Tampilan aplikasi C# Gambar 4.27 Contoh tampilan database Ms Acces Agar bisa ditampilkan di database maka format pesan pengirim harus xxxx; xxxx; xxxx; xxxx; atau diakhiri tanda ;. Tipe data dari ketujuh field yang dibuat pada Ms Access ini dibuat bertipe text / string, dikarenakan format dari SMS pengirim ini bertipe string juga. Cara kerjanya yaitu: Ketika ada SMS yang masuk, SMS disimpan didalam SIM Card user klik tombol Read pada Gambar 4.27 maka program akan membaca dan menampilkan SMS. Perintah untuk membaca / menampilkan

26 72 semua SMS yang belum pernah dibaca adalah AT+CMGL= REC UNREAD. Setelah itu data / SMS tersebut disimpan ke dalam Ms Access. Informasi yang tersimpan antara lain waktu kirim, nomor pengirim, serta isi dari pesan SMS seperti hasil pengukuran Air Quality (NO, CO2, Asap), CO, Metana (CH 4, O 3 ), kategori kualitas udara, dan lokasi tempat pengambilan data Pengujian Sensor Inisialisasi Sensor Pada saat inisialisasi yang dilakukan modul adalah memberi tegangan pada pin heater sensor ditandai dengan nyala berkelip cepat LED hijau dimodul sensor agar sensor bisa bekerja mendeteksi kemudian setelah stabil maka LED hijau tidak akan berkedip dan menyala stabil, setelah itu sensor dapat bekerja mendeteksi gas, kemudian bila ada perubahan gas di modul sensor, LED hijau akan berkedip sebentar sesuai deteksi gas lalu LED menyala stabil kembali. Gambar 4.28 Grafik waktu inisialisasi sensor sampai menjadi stabil Grafik di atas menunjukan perbedaan waktu modul sensor gas untuk bisa stabil, uji coba perhitungan waktu stabil ini dilakukan di tempat tertutup, hasilnya

27 73 sensor gas MQ 135 atau modul sensor 1 menunjukan waktu tercepat dari ketiga sensor yaitu memerlukan waktu stabil ± 30 detik, sensor gas MQ 4 atau modul sensor 2 memerlukan waktu stabil ± 50 detik, dan sensor gas MQ 7 atau modul sensor 3 menunjukan waktu terlama dari ketiga sensor yaitu memerlukan waktu stabil ± 90 detik. Perbedaan ini disebabkan karena keadaan suhu lingkungan sensor pada saat sensor di aktifkan, dan juga bahan dasar dari sensor gas yang berbeda seperti sensor MQ 7 terdiri dari keramik AL 2 O 3, dan MQ 135 terdiri dari SnO 2, MQ 4 terdiri dari Elektroda Au Kalibrasi Sensor Untuk mengetahui akurasi dari sensor gas perlu dilakukan kalibrasi sensor, kalibrasi adalah proses membandingkan sesuatu untuk standar alat lain yang sudah ada. Contoh adalah uji sensor terhadap sesuatu yang konstan seperti air mendidih yang benar selalu pada 100 derajat celcius. Dan untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah kalibrasi maka dilakukan percobaan di jalan atau ruang terbuka dan ruang tertutup seperti gambar berikut : Gambar 4.29 Pengecekkan alat di ruang terbuka

28 74 Gambar 4.30 Pengecekkan alat diruang terbuka Tabel 4.3 Pengecekan alat di ruang terbuka sebelum kalibrasi NOx,CO 2,Asap (Modul Sensor 1) 304 ppm 295 ppm 290 ppm 285 ppm 278 ppm 270 ppm 268 ppm 264 ppm 264 ppm 264 ppm 264 ppm 264 ppm 264 ppm CO (modul sensor 2) 320 ppm 315 ppm 310 ppm 305 ppm 300 ppm 299 ppm 294 ppm 294 ppm 294 ppm 294 ppm 294 ppm 294 ppm 294 ppm Metana(Modul sensor 3) 45 ppm 44 ppm 40 ppm 38 ppm 36 ppm 34 ppm 33 ppm 32 ppm 31 ppm 30 ppm 30 ppm 30 ppm 30 ppm Dari tabel diatas sensor kualitas udara (modul sensor 1) stabil diangka hasil deteksi 264 ppm, modul sensor 2 atau sensor CO stabil diangka 294, dan modul sensor 3 atau sensor metana stabil diangka 30 ppm. Setelah didapatkan hasil pengecekan sensor di ruangan terbuka maka selanjutnya dilakukan pengecekan sensor di ruangan tertutup untuk membandingkan hasilnya apakah perlu dikalibrasi atau tidak.

29 75 Gambar 4.31 Pengecekkan alat diruang tertutup sebelum dikalibrasi Tabel 4.4 Pengecekan alat di ruang tertutup sebelum kalibrasi NOx,CO 2,Asap (Modul Sensor 1) 310 ppm 309 ppm 305 ppm 302 ppm 300 ppm 299 ppm 298 ppm 295 ppm 295 ppm 295 ppm 295 ppm 295 ppm 295 ppm 295 ppm 295 ppm 295 ppm 295 ppm CO (modul sensor 2) 440 ppm 438 ppm 436 ppm 435 ppm 429 ppm 428 ppm 422 ppm 420 ppm 418 ppm 415 ppm 411 ppm 411 ppm 411 ppm 411 ppm 411 ppm 411 ppm 411 ppm Metana(Modul sensor 3) 35 ppm 34 ppm 35 ppm 33 ppm 32 ppm 31 ppm 30 ppm 30 ppm 29 ppm 28 ppm 28 ppm 28 ppm 28 ppm 28 ppm 28 ppm 28 ppm 28 ppm Berdasarkan tabel diatas hasilnya menunjukan jumlah deteksi gas saat di ruang tertutup sensor 1 hasil deteksi stabil di 295 ppm, sensor 2 = 411 ppm, dan modul 3 = 28 ppm hasil ini hampir sama dengan pengecekan di ruang terbuka. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi agar sensor bekerja secara akurat. Kalibrasi sensor untuk CO dan NOx(Air Quality) sedangkan

30 76 untuk Methane (CH 4 / O 3 ) tidak perlu dikalibrasi karena diruang terbuka dan tertutup hasil sudah normal. Proses kalibrasi ini dilakukan dengan cara membandingkan alat rancangan dengan Emission Analyzer milik Bengkel GBT Laras Imbang Srengseng Jl. Meruya Ilir No. 43 Srengseng, adapun alasan kalibrasi dengan alat Emission Analyzer adalah karena Emission Analyzer bekerja secara real time, sedangkan bila dikalibrasi dengan alat papan indeks standart pencemaran udara (ISPU) yang ada di Jakarta pembacaan deteksi sensor tidak secara real time melainkan disampaikan kepada masyarakat setiap 24 jam dari data rata-rata sebelumnya (24 jam sebelumnya). Gambar 4.32 Lokasi Bengkel Bengkel GBT Laras Imbang Srengseng Jl. Meruya Ilir No. 43 Srengseng Kalibrasi diawali dengan mengukur emisi gas buang mobil yang sama yakni mobil Honda Jazz dengan mesin menyala tanpa digas agar nantinya bisa diketahui perbedaan hasil pengukuran, seperti gambar dibawah ini :

31 77, Gambar 4.33 Pengukuran emisi gas mobil Honda Jazz dengan alat rancangan Gambar 4.34 Pengukuran emisi gas mobil Honda Jazz dengan alat rancangan dan alat Emission Analyzer milik bengkel

32 78 Gambar 4.35 Pengukuran emisi gas mobil Honda Jazz dengan alat rancangan Gambar 4.36 Pengukuran emisi gas mobil Honda Jazz dengan Emission Analyzer Tabel 4.5 Perbandingan hasil deteksi alat rancangan sebelum kalibrasi dengan Emission Analyzer Uji Pendeteksian Display Alat Rancangan (ppm) Display Alat Bengkel(ppm) CO NOx O 2 CO CO 2 NOx O , , , , , , , , , , , , ,55

33 , , , , , , ,55 Dari tabel diatas hasil deteksi alat uji emisi bengkel untuk gas CO stabil di angka 159 ppm, dan NOx stabil di angka 102 ppm, sedangkan pada alat rancangan untuk gas CO stabil di angka 371 ppm dan NOx stabil di angka 192 ppm Kalibrasi Modul Sensor CO dengan memberikan nilai batasbawah pada EEPROM modul lewat jalur UART Berdasarkan pedoman dari modul sensor gas, diberikan nilai pada EEPROM ATmega8 yang ada pada modul sensor lewat jalur UART, nilai yang diberikan yakni berupa batas bawah maupun batas atas dari hasil deteksi sensor. Untuk kalibrasi agar hasil deteksi sesuai dengan alat uji emisi bengkel maka diberikan nilai batas bawah sesuai dengan perhitungan. Gambar 4.37 Contoh grafik batas bawah dan batas atas dari sensor gas

34 80 Grafik di atas menunjukan Nilai hasil pembacaan sensor, batas bawah, dan batas atas modul sensor. Jika hasil deteksi dibawah 350 ppm maka tidak akan dibaca oleh modul karena batas bawahnya sama dengan 350, sehingga harus diberi nilai batas bawah yang kurang dari 350, seperti perhitungan dibawah ini : Tabel 4.6 Nilai Stabil Alat Rancangan NO CO NOx Methane ppm 192 ppm 35 ppm Tabel 4.7 Nilai Stabil Alat bengkel NO CO NOx Methane ppm 102 ppm 35 ppm Dari tabel diatas maka margin dari gas CO = ppm CO = 212 ppm Dari hasil perbandingan tersebut ada margin sebesar 212 ppm, angka 212 ini digunakan pengurangan nilai batas bawah modul sensor CO untuk diisikan nilainya ke modul sensor lewat jalur UART TTL. Untuk mengetahui nilai batas bawah dari modul sensor CO bisa didapatkan melalui jalur I2C dengan program berikut : Gambar 4.38 Program baca Batas Bawah modul sensor CO

35 81 Gambar 4.39 Grafik batasbawah sensor CO Setelah itu nilai batasbawah dari sensor akan ditampilkan di 7- segment hasilnya adalah 350. Jadi nilai Batas bawah : = 138 Batas bawah CO : = 138 ( 0x008A ) kemudian nilai 0x008A diisikan ke EEPROM modul sensor lewat jalur UART TTL dengan program berikut Gambar 4.40 Program tulis batas bawah modul sensor CO Kalibrasi Modul Sensor Air Quality (Nox, CO 2, Asap) memberikan nilai batas bawah pada EEPROM modul melalui jalur UART Selanjutnya setelah modul sensor CO dikalibrasi, modul sensor Air Quality (NOx, CO 2, asap) akan dikalibrasi dengan cara yang sama, tetapi gas yang dibandingkan berbeda yaitu gas NOx.

36 82 Tabel 4.8 Nilai Stabil Alat Rancangan NO CO NOx Methane ppm 192 ppm 35 ppm Tabel 4.9 Nilai Stabil Alat bengkel NO CO NOx Methane ppm 102 ppm 35 ppm Dari tabel diatas maka margin dari gas NOx = ppm NOx = 90 ppm Dari hasil perbandingan tersebut ada margin sebesar 90 ppm, angka 90 ini digunakan pengurangan nilai batas bawah modul sensor NOx (Air Quality) untuk diisikan nilainya ke modul sensor Air Quality melalui jalur UART TTL. Untuk mengetahui nilai batas bawah dari modul sensor NOx (Air Quality) bisa didapatkan melalui jalur I2C dengan program berikut : Gambar 4.41 Program baca batas bawah modul sensor Air Quality (NOx, CO2, asap)

37 83 Gambar 4.42 Grafik batas bawah sensor NOx,CO2,Asap (Air Quality). Setelah itu didapatkan nilai batasbawah dari sensor ditampilkan di 7- segment hasilnya adalah 250. Jadi nilai batas bawah : = 160 Batas bawah modul NOx / Air Quality = 160 (0x00A0) kemudian nilai 0x00A0 diisikan ke modul sensor melalui jalur UART TTL dengan program berikut Gambar 4.43 Program tulis batas bawah ke modul sensor Air Quality (NOx, CO2, Asap)

38 Pengujian setelah Kalibrasi diruang terbuka dan tertutup Gambar 4.44 Pengujian sensor di ruang terbuka setelah kalibrasi. Tabel 4.10 Pengujian diruang terbuka Alat Rancangan setelah kalibrasi Uji pendeteksian Air Quality (ppm) CO (ppm) Methane (ppm) Pengujian di ruang terbuka tanpa adanya polusi langsung udara hal ini bertujuan apakah ada perbedaan hasil deteksi sebelum kalibrasi dengan setelah kalibrasi. Sensor CO mendeteksi 45 ppm setelah stabil, Air Quality Sensor mendeteksi 33 ppm setelah stabil, Methane mendeteksi 31 ppm setelah stabil.

39 85 Pengujian sensor setelah kalibrasi di ruang tertutup Gambar 4.45 Pengujian sensor setelah kalibrasi di ruang tertutup Tabel 4.11 Pengujian di ruang tertutup alat rancangan setelah kalibrasi Uji pendeteksian Air Quality (ppm) CO (ppm) Methane (ppm) Pada tabel diatas di ruang tertutup hasil deteksi sensor setelah dikalibrasi terbaca kecil karena alat ditempatkan didalam rumah yang tidak mengandung banyak polusi.

40 Uji coba alat setelah kalibrasi dengan alat bengkel Gambar 4.46 Hasil perbandingan alat dengan alat bengkel setelah kalibrasi Tabel 4.12 Hasil perbandingan alat dengan alat bengkel setelah kalibrasi Uji Pendeteksian Display Alat Rancangan (ppm) Display Alat Bengkel(ppm) CO NOx O 2 CO NOx CO 2 O , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,55 Setelah kalibrasi dilakukan pengukuran kembali mobil Honda Jazz yang sama untuk mengetahui apakah hasil deteksi gas alat rancangan sesuai dengan alat Emission Analyzer milik bengkel resmi uji emisi. Hasilnya berdasarkan tabel diatas alat rancangan setelah stabil hasil deteksi sensor Air Quality (NOx, CO 2, asap), dan sensor CO sama dengan hasil deteksi alat uji emisi milik bengkel.

41 Penerapan dengan uji coba dilapangan Uji coba pengambilan data dilakukan 3 lokasi dalam 1 hari, pertama dilakukan dilokasi Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk Jakarta Barat Uji coba pengambilan data kedua dilakukan di Jl. Kebon Jeruk Raya No. 8.Binus Kemanggisan, Palmerah Jakarta Barat DKI Jakarta. Uji coba pengambilan data ketiga di Jl. K.H Syahdan No.22 Kemanggisan (sebelah kanan Binus Center depan mushola). Gambar 4.47 Uji coba lapangan di Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk Jakarta Barat Gambar 4.48 Uji coba lapangan(2) di Jl.Kebon jeruk raya no 8 (pertigaan sevel)

42 88 Tabel 4.13 Hasi uji coba lapangan Dari tabel diatas untuk penentuan kualitas udara berdasarkan data pada kolom No_CO2_Asap karena data ini berasal dari sensor kualitas udara dimana target gas yang dideteksi ialah NO x, CO 2, asap. Hasil dari deteksi tingkat pencemaran udara terpantau rata rata Baik karena sensor kualitas udara (NOx,CO 2,Asap) yang terdeteksi masih dalam rentang 0 50 ppm, hanya terjadi sekali perubahan Tidak sehat pada jam 13.10:14, dan waktu rata - rata pengiriman data 4-6 detik. Faktor berhubungan dengan keandalan, yaitu Probabilitas, bekerja sesuai dengan fungsinya,suatu ukuran yang dapat dinyatakan secara angka dengan nilai antara 0 dan 1 atau antara 0 x 100%. Probabilitas = Jumlah kegagalan dalam rentang waktu tertentu Total waktu operasi = 1 error data di jam 16.17: detik = 1,1 %

43 89 Uji coba pengambilan data ketiga dilakukan di Jl. K.H Syahdan No.22 Kemanggisan (sebelah kanan Binus Center depan mushola). Gambar 4.49 Uji coba lapangan(3) di Jl. K.H Syahdan No.22 Kemanggisan (sebelah kanan Binus Center depan mushola)

44 90 Tabel 4.14 Hasil Uji Coba ketiga Berdasarkan data yang diambil dari tabel diatas mulai pukul wib termonitor kualitas udara Baik", karena hasil deteksi Air Quality Sensor (NO, CO2, asap) tercatat masih dalam rentang 0 50 ppm, hingga sampai pukul wib mulai ada perubahan kualitas udara sampai pada Tidak sehat, Sangat tidak sehat, hal ini karena data sensor mulai mendeteksi ppm karena mulai terjadi kepadatan kendaraan bermotor di jalan sekitar alat dipasang. Probabilitas = Jumlah kegagalan dalam rentang waktu tertentu Total waktu operasi = 1 error data di jam 16.17: detik = 0,4 %

45 Evaluasi Dari hasil percobaan dan pengujian sistem ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut : Kelebihan Alat rancangan ini mendeteksi secara real time dan bisa menunjukan kualitas udara dari hasil deteksi. Sensor gas dapat diatur / kalibrasi dengan cara memberi nilai batas bawah EEPROM modul sensor gas melalui antarmuka UART. Modul sensor gas memiliki ADC internal sendiri sehingga tidak memakai ADC mikrokontroler. Dapat menyimpan hasil pengukuran sensor gas ke dalam suatu database. Kekurangan Kualitas udara hanya bergantung pada 1 sensor kualitas udara, sehingga sensor gas lain tidak berpengaruh dalam menentukan kualitas udara. Pengiriman SMS pada sangat berpengaruh terhadap jumlah pulsa pada Sim Card yang ada di Modem GSM, sehingga bila pulsa Sim Card habis data tidak bisa dikirimkan. Kualitas jaringan dari provider Sim Card yang digunakan untuk Modem GSM sangat mempengaruhi pengiriman data.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem ini merupakan sebuah prototipe alat pengukur kadar kualitas polusi udara yang bisa ditempatkan di pinggir jalan raya dengan 7-Segment sebagai media

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN KOMUNIKASI SMS MENGGUNAKAN MODEM GSM LAPORAN TUGAS AKHIR.

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN KOMUNIKASI SMS MENGGUNAKAN MODEM GSM LAPORAN TUGAS AKHIR. PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN KOMUNIKASI SMS MENGGUNAKAN MODEM GSM LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh Faldi Rasis Purnomo 1301020315 Aldi Setyawan 1301021154 Kelas/Kelompok

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE

DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE SPESIFIKASI: - RS232 port untuk antarmuka dengan PC - Serial TTL untuk antarmuka dengan system mikrokontroler maupun DU- 232 (USB) - RTC Battery untuk penyimpanan data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN KOMUNIKASI SMS MENGGUNAKAN MODEM GSM

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN KOMUNIKASI SMS MENGGUNAKAN MODEM GSM PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN KOMUNIKASI SMS MENGGUNAKAN MODEM GSM Faldi Rasis Purnomo Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Aldi Setyawan Binus

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian 4.1.1 Skema Alat Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok input/output, blok programmer, blok Sensor C0 2, blok LCD

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5] BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan dipasang seperti pada gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1. Pemasangan Node Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Regulator LM2576 BAB II LANDASAN TEORI Regulator LM 2576 adalah regulator dengan kemampuan switching. Regulator ini biasanya digunakan untuk menghasilkan output yang akurat. LM2576 sendiri mampu bekerja

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT

DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT DT-AVR DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT Oleh: Tim IE SMS gateway merupakan aplikasi untuk mengirim dan/atau menerima SMS, baik hanya sekedar untuk kirim dan terima SMS,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Agar mendapatkan hasil yang diinginkan maka diperlukan suatu rancangan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang akan dibuat, oleh karenanya akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

Alat Pengukur Level Air

Alat Pengukur Level Air Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dan maraknya pencurian kendaraan bermotor, penggunaan alat keamanan standar yang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

DT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor

DT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor DT-SENSE Barometric Pressure & Temperature Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengaturan Intensitas Sensor Gas dan Temperatur suhu merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan perangkat pendeteksi kebocoran Gas LPG, oleh karena itu Perancangan meliputi

Lebih terperinci

Smart Peripheral Controller Low Cost Serial LCD/OLED

Smart Peripheral Controller Low Cost Serial LCD/OLED Smart Peripheral Controller Low Cost Serial LCD/OLED Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Pentium is a registered trademark of Intel Corporation.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

DT-SENSE Gas Sensor Trademarks & Copyright

DT-SENSE Gas Sensor Trademarks & Copyright DT-SENSE Gas Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark of

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat telah selesai, untuk tahap selanjutnya yaitu pengujian dan analisa alat, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Langkah pengujian bertujuan untuk mendapatkan data-data sejauh mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak kesalahan bila sistem yang dibuat ternyata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

DT-SENSE Color Sensor Q uick S tart

DT-SENSE Color Sensor Q uick S tart DT-SENSE Color Sensor Q uick S tart Trademarks & Copyright TAOS is a trademark of Texas Advanced Optoelectronic Solutions Inc. AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem manajemen catu daya pada studi kasus manajemen catu daya router. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Perancangan merupakan proses perencanaan sebelum melakukan pembuatan alat. Pembuatan alat merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan berdasarkan rancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Karbon monoksida adalah zat pencemar dengan rumus CO yang merupakan jumlah karbon monoksida yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang bakar mesin kendaraan yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) Dida Permadani Septiningrum,Samsul Hidayatdan Heriyanto Jurusan Fisika

Lebih terperinci

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor DT-SENSE Temperature & Humidity Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Minimum Sistem 4.1.1. Hasil Pengujian Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Minimum Sistem Tiap Node Node ke-

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem pengendalian peralatan elektronik dengan handphone melalui SMS dalam implementasi pada kondisi riil.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Yang Digunakan Sebelum melakukan pengujian sistem secara keseluruhan, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian perangkat-perangkat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas BAB IV PRANCANGAN ALA 4.1 Deskripsi Sistem Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas SO 2 yang memiliki fasilitas sistem pemberitahuan dan pemantauan konsentrasi dan status kondisi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Pengatur Scoring Digital Wireless Futsal Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8. Perancangan rangkaian pengatur scoring digital untuk mengendalikan score,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Dasar teori yang digunakan dalam merealisasikan sistem ini antara

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang akan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi penjelasan tentang metode dan prosedur pengujian yang dilakukan, serta hasil yang diperoleh dari masing-masing blok sistem tersebut. Pengujian dilakukan untuk

Lebih terperinci

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06 DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06 Spesifikasi Dapat dialamati hingga 256 modul Resolusi ADC 16 bit Onboard Power Regulator 6 30VDC 1Kb I2C Serial EEPROM UART Port Data sensor dapat dikirim secara

Lebih terperinci

DT-SENSE. Temperature Sensor

DT-SENSE. Temperature Sensor DT-SENSE Temperature Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

DT-SENSE. IR Proximity Detector

DT-SENSE. IR Proximity Detector DT-SENSE IR Proximity Detector Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan analisis terhadap sistem yang telah dibuat secara keseluruhan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat keras serta pengujian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 29 BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1.Diagram Blok Sistem Power Supply LCD Sensor DHT22 Atmega8 Buzzer Gambar 3.1 Diagram Blok System 3.1.1.Fungsi-fungsi diagram blok 1. Blok Power Supply sebagai pemberi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah telepon seluler, kartu GSM, rangkaian MAX232, rangkaian mikrokontroller, perangkat relay, LDR,

Lebih terperinci

Trademarks & Copyright

Trademarks & Copyright Smart Peripheral Controller Neo DC Motor 2.4A Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Pentium is a registered trademark of Intel Corporation. Windows

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Cara Kerja Sistem Dalam cara kerja sistem dari alat yang akan dibuat dapat di tunjukan pada gambar blok diagram 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Blok Cara Kerja Sistem

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem BAB III SISTEM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Untuk mempermudah perancangan alat digunakan diagram blok sebagai langkah awal pembuatan alat. Diagram blok menggambarkan secara umum cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Seringkali dalam suatu system elektronik dibutuhkan komunikasi antara system tersebut dengan PC. Pada art ikel kali

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

SPC SPC. SPC Application Note AN175 Bluetooth Mobile Robot. Application Note AN175

SPC SPC. SPC Application Note AN175 Bluetooth Mobile Robot. Application Note AN175 SPC SPC SPC Application Note AN175 Bluetooth Oleh: im IE eknologi bluetooth saat ini sudah banyak diaplikasikan dalam berbagai device. Salah satu contohnya pada handphone yang biasa digunakan untuk proses

Lebih terperinci

DT-SENSE. Humidity Sensor

DT-SENSE. Humidity Sensor DT-SENSE Humidity Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Secara umum, sistem ini tersusun dari beberapa bagian seperti yang terlihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1 Blok Diagram Keseluruhan Sistem 33 34 Modul Utama Pada Modul

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian sistem yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang telah direalisasi sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Modul LCD M1632. LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1.

Gambar 5.1 Modul LCD M1632. LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1. JOBSHEET V ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN PENAMPIL LCD (Liquid Crystal Display) 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan modul penampil LCD. Mengetahui dan memahami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1. Pendahuluan Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

Neo Stepper Motor 1.2A

Neo Stepper Motor 1.2A Smart Peripheral Controller Neo Stepper Motor 1.2A Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Pentium is a registered trademark of Intel Corporation.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci