KENDALI REAKTOR NUKLIR
|
|
- Yuliani Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEREKAYASAAN SISTEM KESELAMATAN PADA INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR NUKLIR Djoko Hari Nugroho, Demon Handoyo, Khairul Handono, dan Joko Triyanto PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, ABSTRAK PEREKAYASAAN SISTEM KESELAMATAN PADA INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR NUKLIR. Kegiatan ini merupakan perekayasaan multi years ( ) dengan tujuan agar diperolehnya kemampuan sumber daya manusia dan infrastruktur dalam melakukan perekayasaan dan inovasi sistem instrumentasi kendali reaktor nuklir. Pada tahun anggaran 2013 dilakukan Perekayasan Sistem Instrumentasi kendali Reaktor Nuklir pada tingkat sistem keselamatan yang diterapkan pada model reaktor. Keluaran kegiatan adalah diperolehnya model sistem instrumentasi dan kendali serta Human Machine Interface reaktor nuklir tingkat sistem keselamatan dan implementasinya pada model sistem reaktor. Metodologi yang dipergunakan adalah melakukan pemodelan dan pengujian performansi sistem. Perekayasaan sistem instrumentasi dan kendali pada reaktor nuklir direpresentasikan pada simulator numerik berbasiskan NI PXI elektronik simulator elektromekanik batang kendali, remote monitoring berbasiskan PLC LG, dan user interface berbasiskan InfoU. Sesuai target, maka pada pelaporan tahap ini telah dilakukan pemasangan perangkat keras`dan perangkat lunak serta sebagian pengujian sistem. Ditargetkan pada akhir.tahun anggaran 2013 telah dapat diperoleh model prototip sistem. Kata Kunci: perekayasaan, instrumentasi dan kendali, reaktor nuklir, sistem keselamatan, remote monitoring, PLC. ABSTRACT SAFETY SYSTEMS ENGINEERING DESIGN ON INSTRUMENTATION AND CONTROL OF NUCLEAR REACTOR. This activity is a multi-year engineering ( ) with the aim of obtaining the human resource capacity and infrastructure in performing engineering and innovation of nuclear reactors instrumentation and control system. In 2013 fiscal year, engineering design of Nuclear Reactor Instrumentation and Control System on the safety level is implemented to reactor model. Output of this activity is to obtain the Nuclear Reactor Instrumentation and Control System engineering design as well as the Human Machine Interface on the safety systems level and the implementation on the model of the nuclear reactor system. The methodology used in this activity is to perform system modeling and performance testing. Instrumentation and Control System engineering in nuclear reactor is represented on the NI PXI -based numerical simulator, control rod electromechanical simulator, LG PLC-based remote monitoring, and InfoU-based user interface. Hardware and software setup, and some system testing has been carried out at this stage of report. Hope that a prototype model of the system will be obtained at the end of 2013 fiscal year. Keywords: design engineering, instrumentation and control, nuclear reactor, safety system, remote monitoring, PLC
2 1. PENDAHULUAN Dalam rangka program energi BATAN yang bertujuan untuk mendukung program pembangunan PLTN di Indonesia, maka diperlukan penguasaan akan desain reaktor riset dan reaktor daya yang didukung oleh SDM yang berkualitas. Tujuan dasar pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah memproduksi listrik pada kondisi ekonomik optimal dengan penekanan utama pada jaminan keselamatan terhadap publik, pekerja dan lingkungan. Sesuai perkembangan teknologi, maka instrumentasi dan kendali digital telah dikembangkan untuk meningkatkan otomatisasi dan fault tolerance untuk meningkatkan ketersediaan ( availability), mengurangi resiko kecelakaan, dan menurunkan ongkos operasi. Keunggulan ini direpresentasikan pada pengembangan instrumentasi, kontrol, manajemen informasi, dan sistem pengambilan keputusan yang menggunakan dan mengadaptasi kemajuan teknologi instrumentasi dan kontrol digital, komunikasi, dan teknologi antarmuka manusia-mesin termasuk peralatan analisis mikro dan smart sensor, validasi signal on-line, dan sistem pengawasan (monitoring). Di pihak lain usia instrumentasi dan kendali reaktor milik BATAN yang sudah semakin tua dan dan mempertimbangkan pasokan pasar instrumentasi dan kendali nuklir yang semakin mahal, maka diperlukan kemampuan mandiri untuk melakukan pengelolaan, perawatan, inovasi dan perekayasaan terkait instrumentasi dan kendali nuklir di BATAN. Untuk mencapai penguasaan desain dan menghasilkan inovasi terkait instrumentasi dan kendali reaktor riset diperlukan SDM yang handal dan perangkat/fasilitas laboratorium pendukung, terutama fasilitas eksperimen instrumentasi dan digital untuk sistem reaktor nuklir. Agar diperoleh SDM yang handal maka diperlukan sertifikasi personil dan pemahaman akan standar nasional serta internasional. Tujuan kegiatan adalah agar diperolehnya kemampuan sumber daya manusia dalam melakukan perekayasaan dan inovasi sistem instrumentasi kendali dengan konsep Computer Integrated System pada level supervisory untuk reaktor nuklir. Sasaran Akhir Kegiatan adalah diperolehnya paket teknologi sistem instrumentasi dan kendali serta Human Machine Interface reaktor nuklir tingkat Management Information System yang dapat mendukung litbangyasa BATAN dan memenuhi kebutuhan kalangan industri. Pada tahun kegiatan 2010 telah dapat diselesaikan perekayasaan sistem instrumentasi dan kendali yang diimplementasikan untuk simulator mekanik batang kendali. Sasaran Kegiatan Tahun 2011 adalah meningkatkan penguasaan dan hasil pengembangan teknologi perekayasaan sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir pada tingkat local
3 controller. Pada tahun anggaran 2012 dapat diperoleh teknologi perekayasaan sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir pada tingkat supervisory control [1]. Sedangkan sasaran pada tahun anggaran 2013 diharapkan akan dapat diperoleh teknologi perekayasaan sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir pada tingkat sistem keselamatan [2]. 2. TEORI Instrumentasi merupakan pengetahuan dalam penerapan alat ukur dan sistem pengendalian pada suatu sistem dengan menggunakan harga numerik variabel besaran proses dan dengan tujuan agar parameter berada dalam batas daerah tertentu atau mencapai tujuan kinerja yang diinginkan. Pencegahan terhadap operasi abnormal dan kegagalan sistem dapat dilakukan dengan (a) menggunakan instrumentasi dan pengendalian yang terkait dengan keselamatan atau sering disebut sebagai safety related instrumentation and control (I&C) dan (b) memastikan keandalan integritas struktur, komponen dan sistem dari pengaruh operasi reaktor. Safety related I&C merupakan bagian dari sistem keselamatan yang menggunakan sistem instrumentasi dan pengendalian pada saat terjadi malfunction atau kegagalan yang dapat mengakibatkan paparan radiasi pada personil instalasi ataupun masyarakat luas. Safety related I&C meliputi semua alokasi sensor sampai sistem mekanik perangkat penggeraknya, antarmuka operator, dan peralatan pendukungnya. Termasuk di dalam sistem ini adalah sistem pengendalian reaktor, I&C dalam ruang kendali utama, sistem untuk memonitor dan mengendalikan pendinginan reaktor, monitoring radiasi, perangkat komunikasi, serta perangkat pendukung lain. Fungsi penting instrumentasi dan pengendalian adalah untuk memastikan keselamatan dan efisiensi operasi suatu reaktor nuklir. Terdapat berbagai jenis sistem monitoring dan pengendalian di dalam reaktor riset maupun pembangkit daya nuklir seperti PWR. Sistem tersebut memiliki fungsi utama untuk menunjukkan status instalasi dan informasi proses. Sinyal tersebut merupakan masukan untuk sistem kendali, anunsiasi status dan aktivasi sistem yang penting untuk keselamatan dan sistem yang lain. Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa sistem instrumentasi dan kendali pada reaktor nuklir mengelola input-output ke dan dari reaktor yang bertujuan untuk dapat menjamin proses dalam reaktor dapat memberikan kinerja seperti yang diinginkan dan memiliki tingkat keselamatan sesuai yang diharapkan. Untuk mendukung penguasaan teknologi
4 instrumentasi dan kendali pada reaktor nuklir secara integratif, maka pada kegiatan perekayasaan instrumentasi dan kendali pada reaktor riset dibangun jaringan. sistem digital ke reaktor nuklir bertujuan untuk membuat sistem lebih efisien dengan performansi yang lebih tinggi. Gambar 1. Lingkup Sistem Keselamatan pada Sistem Instrumentasi dan Kendali Reaktor Nuklir [3] 3. METODOLOGI 3.1. Konsep Perancangan Metodologi yang dipergunakan adalah melakukan perekayasaan sistem instrumentasi dan kendali reaktor riset dan daya dibagi dalam beberapa tahap yaitu melakukan (a) simulasi numerik dan (b) rancang bangun simulasi elektromekanik. Untuk rancang bangun akan dibagi dalam beberapa tahap yaitu melakukan (a) desain, (b) konstruksi, dan (c) pengujian untuk sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir Dalam kegiatan ini akan dilakukan desain dan konstruksi fasilitas eksperimental terkait implementasi sistem keselamatan digital yang akan mengintegrasikan smart I/O ke dalam remote terminal unit yang direpresentasikan ke dalam jaringan komputer DCS. Implementasi sistem digital dan jaringan ke reaktor nuklir bertujuan untuk membuat sistem lebih efisien dengan performansi yang lebih tinggi. Untuk tahun-tahun mendatang, ke dalam sistem akan diintegrasikan sistem kontrol dan sistem keselamatan serta
5 management information system. Fasilitas ini merupakan tahap awal dari langkah penguasaan sistem keselamatan pada reaktor nuklir. Ruang lingkup kegiatan secara garis besar adalah melakukan beberapa tahap yaitu melakukan (a) desain, (b) konstruksi, dan (c) pengujian untuk sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir. Analisis sistem monitoring dan pengendalian secara digital pada reaktor nuklir dilakukan dengan cara menganalisis (a) jenis -jenis transduser, prinsip pengukuran dan metode yang dipergunakan, (b) transformasi pengkondisian sinyal dan transmisinya untuk memastikan tidak adanya kesalahan dalam antarmuka dengan unit lain. Modul prototip yang sudah dibuat melalui perekayasan dan inovasi kemudian diuji dalam laboratorium dan hasilnya dianalisis untuk memperbaiki performansi modul prototip tersebut. Desain umum Level ketiga tahun kegiatan 2013 adalah safety system yang diaktualisasikan dalam instrumentasi sistem keselamatan yang terdiri dari [2]: - Sistem Proteksi Reaktor (SPR), - Sistem Pancung Reaktor (RTS), - Sistem Ragam Keselamatan Teknis (ESFS), - termasuk sensor-sensor proses, modul pengkodisi sinyal logika penalarannya dan sebagainya. Fitur yang dibangun pada Sistem Proteksi Reaktor mengikuti persyaratan: - Redundancy - Diversity - Sensor mendeteksi kondisi abnormal - Peralatan menggunakan pre-set statik/variabel - Rangkaian mengamati koinsidensi dari beberapa kanal Parameter untuk setting point trip sistem proteksi reaktor antara lain : - Kerapatan fluks neutron di dalam teras reaktor - Laju dosis-g (Aktivitas N-16) pada sistem pendingin primer - Laju dosis-g pada sistem ventilasi kolam reaktor - Laju alir/debit sistem pendingin primer - Ketinggian permukaan air kolam reaktor - Posisi katup isolasi sistem primer - Pemantauan posisi tertutup katup sirkulasi alam - Suhu pada keluaran penukar panas - Tegangan pada bus-bar sistem catu daya darurat
6 Penentuan setting point sistem proteksi reaktor didasarkan pada Safety Series no 50-SG-03 [3]. Setting point ini dipergunakan untuk mengantisipasi (a) delay response dari perangkat sistem aktuasi keamanan terhadap fungsi transfer sistem dan (b) puncak dari load transient kurva 3. Tujuan desain adalah kurva 3 seperti tampak pada Gambar 4 tidak tercapai. Gambar 4. Penentuan setting point sistem trip [3]
7 Saling Kunci (Interlock) Pengoperasian reaktor (1 dari 2) dicegah oleh fasilitas saling kunci dengan cara memancung reaktor, jika : - rapat fluks minimum dalam jangkauan start-up tidak terpenuhi dan jika rapat fluks neutron dalam jangkauan menengah dan juga jangkauan daya tidak terpenuhi secara simultan - jumlah rata-rata pulsa dalam jangkauan start-up terlampau tinggi dan jika rapat fluks neutron minimum dalam jangkauan menengah tidak terpenuhi secara simultan - katup/sirip sirkulasi alam tidak tertutup Secara terintegrasi, desain Sistem Proteksi Reaktor ( Reactor Protection System) dan ESFAS dapat dilihat pada Gambar 3. Pada gambar tampak bahwa informasi dari sensor akan menjadi referensi bagi sistem pengendalian, Sistem Proteksi Reaktor maupun ESFAS untuk melakukan aksi untuk mempertahankan tingkat daya yang telah ditetapkan atau mematikan reaktor melalui sistem trip bila ternyata abnormalitas diperkirakan akan mengakibatkan kerusakan. Desain sistem proteksi reaktor mengikuti prinsip redundansi dan diversifikasi. Pada gambar 3 tampak bahwa Sistem Proteksi reaktor menggunakan diversifikasi pada RPS primer dan sekunder serta menggunakan redundansi 2-out-of-4. Gambar 3. Konsep sistem proteksi reaktor dan ESFAS [5]
8 Prinsip redundansi pada Sistem Proteksi Reaktor ditunjukkan pada 4 kanal seperti terlihat pada Gambar 4. Gambar 4. Redundansi pada Sistem Proteksi Reaktor [6] Sistem Ragam Keselamatan Teknis (ESFAS) terdiri dari: - Isolasi gedung - Isolasi sistem primer - Sistem tekanan rendah - Isolasi sistem bantu kolam reaktor - Pengoperasian diesel darurat - Sistem pendingin kolam reaktor ON/OFF 3.2. Perancangan Perangkat Keras Untuk dapat mensimulasikan proses yang dikendalikan oleh sistem instrumentasi dan kendali maka dibuat perangkat simulasi elektronik dengan blok diagram seperti tampak pada Gambar 5. Pada gambar tampak bahwa sistem direpresentasikan dalam model reaktor numerik yang akan menerima masukan dari luar dengan menggunakan data logging. Pada Gambar 6 dapat dilihat arsitektural perangkat keras konfigurasi monitoring sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir yang terdiri dari 2 unit PLC XGR Redundant, I unit PLC Siemens Simatic S7, 2 unit station untuk process control monitoring dan management information. Unit PLC dan HMI monitoring dihubungkan oleh EtherNet
9 Test System Kontroler Data Logging/ Analysis Model Numerik Gambar 5. Blok Diagram Konfigurasi Simulasi Sistem Instrumentasi dan Kendali Reaktor Gambar 6. Arsitektural perangkat keras konfigurasi monitoring sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir Konfigurasi perancangan sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir level sistem keselamatan dapat dilihat pada Gambar 7. Pada gambar tampak bahwa model simulasi numerik plant reaktor nuklir diimplementasikan ke dalam perangkat NI PXI, dimana perubahan parameter internal dilakukan pengendalian secara inheren sedangkan bila terjadi perubahan parameter secara eksternal maka parameter akan dikendalikan oleh PLC LG sebagai kontroler. Termasuk di antaranya jika terdapat nilai parameter plant model di atas level setting point Sistem Proteksi Reaktor maka sistem trip yang ada pada PLC LG akan memberikan respon scram yaitu mematikan reaktor. Secara bersamaan, sinyal trip ini juga akan diberikan ke simulator elektromekanik batang kendali yang akan
10 menjatuhkan batang kendali. Pengaturan parameter secara remote maupun monitoring dapat dilakukan pada Computer Supervisor dengan menggunakan user interface berbasiskan InfoU. batang kendali Gambar 7. Konfigurasi Sistem Keselamatan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konfigurasi Keseluruhan Konfigurasi terpasang sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir level sistem keselamatan dapat dilihat pada Gambar 8. Konfigurasi safety system dapat dilihat pada Gambar 12. Pada gambar tampak bahwa model simulasi dibangun pada modul NI-PXI, dimana dimungkinkan untuk memasuk sinyal I/O melalui connector block. PLC LG bertindak sebagai kontroler yang akan mengendalikan proses di dalam model reaktor nuklir. Sedangkan dari komputer supervisor akan dapat diberikan perintah ke kontroler atau perubahan algoritma kontroler. Dari komputer supervisor akan dapat pula dilihat ekskursi parameter proses yang terjadi dalam model reaktor
11 4.2. Perangkat Keras Pada tahun anggaran 2013 ini telah dilakukan pengadaan PLC untuk membentuk konfigurasi 1-out-of-2 yang mensimulasikan redundansi sistem. Konfigurasi redundansi dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 8. Konfigurasi Perangkat Keras Terpasang Gambar 9. Konfigurasi Redundasi 1-out-of-2 PLC LG
12 4.3. Perangkat Lunak Pemodelan sistem proteksi reaktor dilakukan pada NI-PXI dengan menggunakan pemrograman berdasarkan Simulink seperti tampak pada gambar 10. Sedangkan pemrograman sistem trip pada PLC LG dapat dilihat pada Gambar PXC_SR_1 Trip 0 Don't Trip SR High 2 PXC_IR_1 IR High OR Logical Operator 1 Reactor Trip 3 PXC_PR_1 PR High Gambar 10. Pemrograman Sistem Trip Berbasiskan Simulink Gambar 11. Pemrograman sistem trip pada PLC LG
13 Setup jaringan TCP/IP pada LS PLC dengan menggunakan protokol FNET dengan menggunakan XG-PD dapat dilihat pada Gambar 12 (a) dan (b) (a) (b) Gambar 12. Setup Jaringan TCPIP pada PLC LG 4.4. Pengujian Dengan menggunakan user interface seperti tampak pada Gambar 13 dan 14 melalui remote computer supervisory dengan menggunakan info-u dapat dilakukan remote control dan monitoring. Melalui pengujian dengan cara mengubah parameter plant reaktor nuklir melalui tombol SAF-UP dan SAF-DOWN telah dapat ditampilkan perubahan parameter dalam bentuk grafik. Jika parameter safety-related melampaui nilai setting point, maka pada user interface akan terlihat nyala lampu berkedip dan suara alarm
14 Gambar 13. Halaman Pembuka User Interface Remote Monitoring and Control Gambar 14. Halaman Utama User Interface Remote Monitoring and Control
15 Gambar 15. Menu grafik 5. KESIMPULAN Dalam kegiatan ini perekayasaan sistem instrumentasi dan kendali pada reaktor nuklir direpresentasikan pada simulator elektronik berbasiskan NI PXI-1031 yang dilengkapi modul FPGA PXI 7811-R dan Devicenet NI PXI 8532 dengan menggunakan pemrograman LabVIEW dan PLC LG. Dalam konfigurasi ini komputer PC dan perangkat keras berbasiskan NI bertindak sebagai modul yang merepresentasikan model matematika reaktor nuklir sedangkan PLC LG sebagai kontroler sistem keselamatan yang akan menjatuhkan simulasi batang kendali mekanik. Sesuai target, maka pada pelaporan tahap ini telah dilakukan pemasangan perangkat keras`dan perangkat lunak serta sebagian pengujian sistem. Ditargetkan pada akhir tahun anggaran 2013 telah dapat diperoleh model prototip sistem. Kegiatan ini masih terus berlanjut. 6. UCAPAN TERIMAKASIH Kegiatan penelitian ini dapat dilaksanakan dengan pendanaan dari DIPA PRPN tahun anggaran Oleh karena itu diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi
16 7. DAFTAR PUSTAKA 1. NUGROHO, D.H., HANDOYO, D. HANDONO, K. Perekayasaan Instrumentasi dan Kendali Reaktor Riset dan Daya. Laporan Kegiatan. Pusat Perekayasaan Perangkat Nuklir NUGROHO, D.H., HANDOYO, D. HANDONO, K. Perekayasaan Instrumentasi dan Kendali Reaktor Riset dan Daya. Laporan Kegiatan Triwulan III. Pusat Perekayasaan Perangkat Nuklir US NATIONAL RESEARCH COUNCIL. Digital Instrumentation and Control System in Nuclear Power Plants (Safety and Reliability Issues) IAEA. Safety Series no 50-SG THOMSON, J. Nuclear Power Station Control and Instrumentation Safety Systems Architecture : An Overview Dong-Young Lee, Jong-Gyun Choi, and Joon Lyou. A Safety Assessment Methodology for a Digital Reactor Protection System. International Journal of Control, Automation, and Systems, vol. 4, no. 1, pp , February
PEREKAYASAAN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR NUKLIR
PEREKAYASAAN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR NUKLIR Djoko Hari Nugroho 1, Puji Santoso 2, Khairul Handono 3, dan Dian Fitri Atmoko 4 1,2,3,4 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan Puspiptek
Lebih terperinciPEREKAYASAAN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR NUKLIR
PEREKAYASAAN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR NUKLIR ABSTRAK. Djoko Hari Nugroho, Demon Handoyo, Khairul Handono PRPN BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 PEREKAYASAAN
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR
PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR Agus Nur Rachman, Kussigit Santosa Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN e-mail : ptrkn@batan.go.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, laju perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah maju, dengan mengedepankan digitalisasi suatu perangkat, maka akan berdampak pada kemudahan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kebutuhan manusia akan energi semakin berkembang seiring dengan semakin pesatnya perkembangnya teknologi, berbagai penemuan terbaru yang digunakan
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PROTEKSI REAKTOR DIGITAL PADA REAKTOR DAYA TIPE PWR DENGAN METODA FMEA ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PROTEKSI REAKTOR DIGITAL PADA REAKTOR DAYA TIPE PWR DENGAN METODA FMEA Deswandri Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK EVALUASI SISTEM PROTEKSI REAKTOR DIGITAL PADA REAKTOR
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN)
PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN) Kussigit Santosa, Agus Nur Rachman Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir, Puspiptek,
Lebih terperinciREACTOR SAFETY SYSTEMS AND SAFETY CLASSIFICATION
REACTOR SAFETY SYSTEMS AND SAFETY CLASSIFICATION Puradwi I.W. Bidang Analisis Risiko dan Mitigasi Sistem P2TKN-BATAN NATIONAL BASIC PROFESSIONAL TRAINING COURSE ON NUCLEAR SAFETY PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni 2015.
42 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni 2015. Pembuatan program dilaksanakan di Sub Bidang Sistem instrumentasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN BERBASIS PLC PADA FASILITAS EKSPERIMEN SIMULASI PENDINGINAN SUNGKUP PLTN TIPE PWR
PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN BERBASIS PLC PADA FASILITAS EKSPERIMEN SIMULASI PENDINGINAN SUNGKUP PLTN TIPE PWR Agus Nur Rachman, Kussigit Santosa Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN,
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP
PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP Yudhi Gunardi 1, Muhendrik Fakhrudin Arrozi 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro,Universitas
Lebih terperinciI Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT
PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KENDALI JARAK JAUH BERBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) PADA SISTEM KESELAMATAN DI PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA (PRR) I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana PRR-Batan,
Lebih terperinciTAHAPAN PENGEMBANGAN DESAIN, DAN VERIFIKASI DAN VALIDASI SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DESAIN SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER
Lebih terperinciPARAMETER YANG DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI KONDISI BATAS UNTUK OPERASI NORMAL
LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI REAKTOR NONDAYA PARAMETER YANG DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI KONDISI BATAS UNTUK OPERASI NORMAL
Lebih terperinciPertemuan ke. Tujuan pembelajaran khusus (performansi/ indikator) Pokok bahasan dan rincian materi 1 Mahasiswa dapat 1.
Topik bahasan : Permbangan kontrol proses Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui permbangan kontrol proses di industri 1 dapat 1. permbangan menceritakan permbangan kontrol proses kontrol
Lebih terperinciCONTOH KEJADIAN AWAL TERPOSTULASI. Kejadian Awal Terpostulasi. No. Kelompok Kejadian Kejadian Awal
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR NONDAYA CONTOH KEJADIAN AWAL TERPOSTULASI Kejadian Awal Terpostulasi No. Kelompok
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR NONDAYA
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR NONDAYA - 2 - CONTOH KEJADIAN AWAL TERPOSTULASI Kejadian Awal Terpostulasi No. Kelompok
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051
SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051 SUKARMAN, MUHTADAN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL
BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri saat ini, teknologi yang digunakan sudah beralih dari yang sebelumnya manual dan membutuhkan banyak tenaga kerja menjadi serba otomatis. Otomasi
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPERSYARATAN TEKNIS DESAIN
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DESAIN SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI DAN PROSEDUR OPERASI REAKTOR DAYA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI DAN PROSEDUR OPERASI REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
Lebih terperinciPRINSIP DASAR KESELAMATAN NUKLIR (II)
PRINSIP DASAR KESELAMATAN NUKLIR (II) Khoirul Huda Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jl. Gajah Mada 8, Jakarta 1 DESAIN KEANDALAN (1/8) Batas maksimum tidak berfungsinya (unavailability) suatu sistem atau komponen
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik
Lebih terperinciMENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK LABVIEW. Kussigit Santosa, Sudarno, Dedy Haryanto
RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI KATUP PADA UNTAI UJI BETA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK LABVIEW Kussigit Santosa, Sudarno, Dedy Haryanto Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) - BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciPERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID
Oleh: Mahsun Abdi / 2209106105 Dosen Pembimbing: 1. Dr.Ir. Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendie, MT. Tugas Akhir PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
51 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Auto Loading menggunakan Robo Cylinder pada mesin Power Press PP 60. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pembuatan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI PENGAMAN BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU INDUK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
RANCANG BANGUN SIMULASI PENGAMAN BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU INDUK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Doni Irifan (2210038020) Dosen Pembimbing : Ir. R.Wahyudi. Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SISTEM MONITORING PARAMETER UTAMA GENERATOR DAN BOILER DI POWER PLANT PT. DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk. SERANG BERBASIS CLIENT SERVER Diajukan guna melengkapi
Lebih terperinciPERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI
TEORI DASAR OTOMASI Sumber: Mikell P. Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 3 PERTEMUAN #3 TKT312
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN
Jurnl Forum Nuklir (JFN), Volume 7, Nomor 2, November 2013 RANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN Ikhsan Shobari, Dian Fitri Atmoko, Syahrudin Yusuf, Sutomo Budihardjo
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciBAB I SISTEM KONTROL TNA 1
BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.
xi DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Pembimbing Lembar Pernyataan Keaslian Lembar Pengesahan Penguji Halaman Persembahan Halaman Motto Kata Pengantar Abstraksi Daftar Isi Daftar Gambar Daftar
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN
RANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN Ikhsan Shobari, Dian Fitri Atmoko, Syahrudin Yusuf, Sutomo Budihardjo PRPN-BATAN, Gd 71 Lt 2, Kawasan PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang,
Lebih terperinciLAMPIRAN FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN UNTUK MENETAPKAN KONDISI-KONDISI BATAS UNTUK OPERASI YANG AMAN
LAMPIRAN FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN UNTUK MENETAPKAN KONDISI-KONDISI BATAS UNTUK OPERASI YANG AMAN A.1. Daftar parameter operasi dan peralatan berikut hendaknya dipertimbangkan dalam menetapkan
Lebih terperinciRANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH
RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH Benar Bukit Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK RANCANGAN PERANGKAT
Lebih terperinciKONTROL CASCADE GENERALIZED PREDICTIVE UNTUK BOILER DRUM LEVEL BY ASTRIATONO ( )
KONTROL CASCADE GENERALIZED PREDICTIVE UNTUK BOILER DRUM LEVEL BY ASTRIATONO (2210105028) PERMASALAHAN PERUBAHAN JUDUL Pergantian judul hanya mengubah metode kontrol yang digunakan dikarenakan plant boiler
Lebih terperinciIX Strategi Kendali Proses
1 1 1 IX Strategi Kendali Proses Definisi Sistem kendali proses Instrumen Industri Peralatan pengukuran dan pengendalian yang digunakan pada proses produksi di Industri Kendali Proses Suatu metoda untuk
Lebih terperinciBASIC DESIGN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI PABRIK YELLOW CAKE DARI URANIUM HASIL SAMPING PABRIK ASAM FOSFAT
BASIC DESIGN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI PABRIK YELLOW CAKE DARI URANIUM HASIL SAMPING PABRIK ASAM FOSFAT Djoko Hari Nugroho, Khairul Handono, Demon Handoyo PRPN BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, Gedung 71,
Lebih terperinciMODEL AUTOMATA PENGOPERASIAN DAN PERSIAPAN UNTAI UJI TERMOHIDRAULIKA BETA
MODEL AUTOMATA PENGOPERASIAN DAN PERSIAPAN UNTAI UJI TERMOHIDRAULIKA BETA Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang, 15310 E-mail : kussigit@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciMODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM
MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM Helmi Fauzi R, Antonio Gogo, Supriyono, Purwanta Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Email: helmi_fauzi@batan.go.id ABSTRAK MODIFIKASI
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN, REALISASI, DAN METODOLOGI PENELITIAN
47 BAB III PERENCANAAN, REALISASI, DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan realisasi dari otomatisasi platform secara elektrikal. Selain itu, akan dibahas juga jenis
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DIGITAL
SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.
Lebih terperinciPENGENDALI LAMPU JARAK JAUH TANPA KABEL BERBASIS PC
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang topik Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir, permasalahan dan rumusan masalah, ruang lingkup dan batasan masalah, serta metodologi dan sistematika
Lebih terperinci2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.107, 2012 NUKLIR. Instalasi. Keselamatan. Keamanan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5313) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan sistem PLC web server sebagai sistem kontrol coal crushing plant merupakan sistem yang mampu mengontrol dan memberikan informasi keadaan plant secara real-time,
Lebih terperinciFORMAT DAN ISI LAPORAN PENILAIAN KESELAMATAN BERKALA KONDISI TERKINI STRUKTUR, SISTEM, DAN KOMPONEN
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA FORMAT DAN
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciPengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP
Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Rika Sustika P2 Informatika-LIPI rika@informatika.lipi.go.id Oka Mahendra P2 Informatika-LIPI oka@informatika.lipi.go.id
Lebih terperinciPEMASANGAN SISTEM MONITOR PADA SISTEM BANTU REAKTOR KARTINI
PEMASANGAN SISTEM MONITOR PADA SISTEM BANTU REAKTOR KARTINI Marsudi, Rochim Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb, Yogyakarta 55281 ABSTRAK PEMASANGAN SISTEM
Lebih terperinci2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.534, 2011 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Keselamatan Operasi Reaktor Nondaya. Prosedur. Pelaporan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
[Type text] BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu kontrol rumah cerdas yang terhubung
Lebih terperinciBASIC DESIGN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI PABRIK YELLOW CAKE DARI URANIUM HASIL SAMPING PABRIK ASAM FOSFAT
No Kegiatan : B-56 BASIC DESIGN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI PABRIK YELLOW CAKE DARI URANIUM HASIL SAMPING PABRIK ASAM FOSFAT Djoko Hari Nugroho Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir- Badan Tenaga Nuklir
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium
Lebih terperinciElemen Dasar Sistem Otomasi
Materi #4 Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 3 Elemen Dasar Sistem Otomasi 2
Lebih terperinciFORMAT DAN ISI BATASAN DAN KONDISI OPERASI REAKTOR NONDAYA. I. Kerangka Format Batasan dan Kondisi Operasi Reaktor Nondaya
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI REAKTOR NONDAYA FORMAT DAN ISI BATASAN DAN KONDISI OPERASI REAKTOR NONDAYA I. Kerangka Format
Lebih terperinciFORMAT DAN ISI LAPORAN ANALISIS KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA. I. Kerangka Format Laporan Analisis Keselamatan Reaktor Nondaya
SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini sistem yang dikontrol dengan microprocessor atau microcontroller cenderung menerapkan banyak processor atau controller dibandingkan
Lebih terperinciSTUDI UNJUK KERJA SISTEM PROTEKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR TIPE APR 1400
STUDI UNJUK KERJA SISTEM PROTEKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR TIPE APR 1400 Nafi Feridian, Sriyana Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN) BATAN Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta
Lebih terperinciWeb SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air
Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air Iwan Handoyo Putro 1), Handy Wicaksono 2), Abdinata Payung Allo 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya Siwalankerto 121-131
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Secara umum sistem pengendalian ketinggian cairan dalam bentuk level simulator berbasis avr 8535 yang dikendalikan melalui jaringan tcp/ip melalui antarmuka port paralel ini terdiri
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA - 2 - KEJADIAN AWAL TERPOSTULASI (PIE) 1.1. Lampiran ini menjelaskan definisi
Lebih terperinciPenerapan Fitur Web Server PLC SIMATIC S Untuk Monitoring dan Kontrol Pada Studi Kasus Simulasi Caramel Cooker Process ABSTRAK
Penerapan Fitur Web Server PLC SIMATIC S7-1200 Untuk Monitoring dan Kontrol Pada Studi Kasus Simulasi Caramel Cooker Process Disusun Oleh : Tanti Lestari (0822093) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,,
Lebih terperinciAbstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)
Lebih terperinciJURNAL PERANGKAT NUKLIR Volume 10, Nomor 02, Nopember 2016 ISSN No EKSPERIMENTAL
DESAIN PENGENDALIAN SISTEM PENGAMBILAN PANAS REAKTOR DAYA EKSPERIMENTAL Agus Cahyono, Khairul Handono, Sapta T. Prasaja, dan Dian Fitri Atmoko Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) BATAN Email : Agusc@batan.go.id
Lebih terperinciPerancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /
Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340 Renzy Richie / 0622049 Email : renzyrichie@live.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSistem Otomatisasi Penyuplai Uap Panas pada Sistem Boiler berbasis Programmable Logic Controller
26 Sistem Otomatisasi Penyuplai Uap Panas pada Sistem Boiler berbasis Programmable Logic Controller Seno Darmawan Panjaitan Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura e-mail : senopanjaitan@gmail.com
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut
Lebih terperinciKontrol Modular Production System Berbasis PLC Siemens S7-300 Dengan Menggunakan HMI Touch Panel
Kontrol Modular Production System Berbasis PLC Siemens S7-300 Dengan Menggunakan HMI Touch Panel Damaris Tanojo Electrical Engineering Dept. Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut Surabaya, damaristanojo@ubaya.ac.id
Lebih terperinciSISTIM KONTROL TERPADU UNTUK SIMULASI DEKOMMISSIONING REAKTOR TRIGA MARK BANDUNG
SISTIM KONTROL TERPADU UNTUK SIMULASI DEKOMMISSIONING REAKTOR TRIGA MARK BANDUNG SUB JUDUL INTERFACE TEMPERATUR MODUL K 2607 DAN LIQUID LEVEL MODUL (K2639) Bayu Ainal Prayitno Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
Lebih terperinciPEMROGRAMAN SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN PADA FASILITAS EKSPERIMEN UNTUK SIMULASI PENDINGINAN CONTAINMENT. G. Bambang Heru, Sagino
PEMROGRAMAN SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN PADA FASILITAS EKSPERIMEN UNTUK SIMULASI PENDINGINAN CONTAINMENT G. Bambang Heru, Sagino Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciJAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN
JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN Syahrudin PSJMN-BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, GD71, Lt.2,Cisauk, Tangerang Abstrak Jaminan Mutu untuk Persiapan Pembangunan PLTN. Standar sistem manajemen terus
Lebih terperinciVALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK
VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA G. Bambang Heru K., Ahmad Abtokhi, Ainur Rosidi Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan
Lebih terperinciJurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN:
SISTEM MONITORING SUHU MELALUI SISTEM KOMUNIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TO PERSONAL COMPUTER Triyanto Pangaribowo, Hibnu Yulianda Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
Abstrak SCADA System sudah banyak digunakan di industri sebagai Supervisory Control and Data Acquisition dari proses-proses industri. Tuntutan hasil produksi yang optimal dengan biaya yang minimum menyebabkan
Lebih terperinciLAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR PARAMETER
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri
Lebih terperinciLAMPIRAN PENJELASAN BENTUK-BENTUK YANG DIGUNAKAN DALAM DOKUMEN
LAMPIRAN PENJELASAN BENTUK-BENTUK YANG DIGUNAKAN DALAM DOKUMEN A.1. Hubungan antara perawatan pencegahan, perawatan perbaikan, pengujian berkala dan inspeksi tidak-rutin dijelaskan sebagai berikut. PERAWATAN,
Lebih terperinciFORMAT DAN ISI LAPORAN ANALISIS KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA
2012, No.758 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA FORMAT DAN ISI LAPORAN ANALISIS
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah
BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TUNGKU AUTOCLAVE ME-24
RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TUNGKU AUTOCLAVE ME-24 Sugeng Rianto, Dedy Haryadi, Triarjo PTBBN-BATAN Serpong Email : sugeng-r@batan.go.id SEMINAR NASIONAL X ABSTRAK RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TUNGKU
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang
Lebih terperinciPelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS INSPEKSI, PENGUJIAN DAN KOMISIONING SISTEM FOTOVOLTAIK Rabu, 25 Maret 2015
PELATIHAN SISTEM PLTS INSPEKSI, PENGUJIAN DAN KOMISIONING SISTEM FOTOVOLTAIK Rabu, 25 Maret 2015 Oleh: Adjat Sudradjat TUJUAN DAN SASARAN Tujuan pelatihan ini adalah memberi pengetahuan kepada peserta
Lebih terperinciSudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)
SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Sudarmaji Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara
Lebih terperinci