KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 2880/H4/O/2008 TENTANG

Transkripsi

1 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 2880/H4/O/2008 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN PENYERAHAN PROGRAM STUDI MAGISTER MONODISIPLIN DAN LINTAS DISIPLIN DALAM SATU FAKULTAS DARI PROGRAM PASCASARJANA KE FAKULTAS REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN, Menimbang a. bahwa dalam rangka mewujudkan keuhggulan akademik (Academic Excellence) dalam bidang pendidikan dan penelitian d Universitas Hasanuddin, dipandang perlu melakukan peningkatan kualitas program studi, baik manajemen maupun mutu masukan dan luaran Universitas Hasanuddin; b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut, perlu melakukan. reorganisasi dan peningkatan kualitas manajemen " secara berkesinambungan melalui desentralisasi pengelolaan pendidikan program pascasarjana pada tingkat fakultas di lingkungan Universitas Hasanuddin; c. bahwa untuk kepentingan huruf a dan b tersebut, perlu menetapkan Pedoman Penyerahan Program Studi Magister Monodisiplin dan Lintas Disiplin dalam Satu Fakultas dari Program Pascasarjana ke Fakultas dengan surat keputusan Rektor. Mengingat Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT 1. UU No. 20 Tahun 2003, LN Tahun 2003 No. 78; 2. PP No. 23 Tahun 1956, LN Tahun 1956 No. 39; 3. PP No. 60 Tahun 1999, LN Tahun 1999 No. 115; 4. Keppres R.I. No. 12/M/2006 Tanggal 18 Januari 2006; 5. Kepmendikbud R.I. No. 0206/0/1995 Tanggal 18 Juii 1995; 6. Kepmendikbud R.I. No. 192/0/2003 Tanggal 16 Desember MEMUTUSKAN : Pedoman"^ Penyerahan Program Studi Magister Monodisiplin dan Lintas Disiplin dalam Satu Fakultas dari Program Pascasarjana ke Fakultas sebagaimana terlampir. Rumusan lampiran Pedoman Penyerahan Program Studi Magister Monodisiplin dan Lintas Disiplin dalam Satu Fakultas dari Program Pascasarjana ke Fakultas menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan surat keputusan ini. Menginstruksikan kepada program studi yang telah memenuhi syarat sesuai dengan keputusan ini agar segera menindaklanjuti dengan mengintegrasikan dengan program studi pada fakultas yang bersangkutan. - Dengan diterbitkannya surat keputusan ini, maka surat keputusan Rektor nomor : 454/H4/P/2007 tanggal 20 Maret 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Doktor (S3) dan surat keputusan Rektor nomor : 824/H4/P/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Magister (S2) menyesuaikan dengan surat keputusan ini. KEUMA '^ABj6(l-JPod.jpeHy._tngistci_iHOno(Us(pCin_

2

3 KELIMA Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. - Ditetapkan di Makassar pada tanggal, 7 Agustus 2008 ^ R E KT O R,...7rT:>C Tembusan : 1. Sekjen Depdiknas, Jakarta; 2. Dirjen Dikti Depdiknas, Jakarta; 3. Pembantu Rektor, Unhas; 4. Direktur PPs, Unhas; 5. Dekan Fakultas, Unhas; 6. Kepala Biro, Unhas; 7. Kepala Bagian Hukum dan Tatalaksana, Unhas; 8. Pertinggal. 1^ IDRUS A. PATURUSI 0/ ^NIP T T. -.-^7

4

5 PEDOMAN PENGALIHAN PROGRAM STUDI MAGISTER MONO-DISIPLIN DAN LINTAS-DISIPLIN DALAM SATU FAKULTAS dari PROGRAM PASCASARAJANA ke FAKULTAS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2008 Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 2880/H4/O/2008 Tanggal : 7 Agustus 2008

6

7 PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan keunggulan akademik {academic <y excellence) dalam bidang pendidikan dan penelitian, PPs Unhas telah berbenah diri dalam peningkatan kualitas program studi, baik dari segi ; manajemen maupun dari segi mutu masukan dan keluarannya. Upaya ' peningkatan mutu tersebut dilakukan dengan selalu mengacu pada HELTS I {Higher Education Long Term Strategy) 200Z-20^6 yang menekankan pada aspek Otonomi, Kesehatan Organisasi dan Peningkatan Daya Saing i Bangsa. Salah satu strategi yang ditempuh adalah desentralisasi pengelolaan pendidikan pascasarjana pada tingkat fakultas/jurusan/ bagian. Strategi tersebut pada dasarnya merupakan implementasi dari Keputusan Rektor Unhas Nomor : 7343/J04/KP.36/2001, tentang l Peraturan Unhas Bidang Akademik. Dalam peraturan ini antara lain dijelaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan akademik dan administrasi pascasarjana secara otonom diserahkan secara bertahap kepada fakultas dan atau jurusan/bagian sesuai dengan "prosedur dan-persyaratan yang berlaku setelah mempertimbangkan kelayakan dan kesiapan fakultas dan ^ atau jurusan/bagian. Kebijakan pengalihan penyelenggaraan kegiatan akademik dan administrasi pascasarjana juga telah dirumuskan dalam ;, Renstra PPs Unhas i Kebijakan desentralisasi pengelolaan pascasarjana telah diawali i melalui rapat kerja PPs Unhas pada tanggal November 2006, yang I hasilnya antara lain merekomendasikan desentralisasi program r monodisiplin dan lintas jurusan/bagian ke fakultas. Untuk itu, disusunlah pedoman desentralisasi pengelolaan pascasarjana pada tingkat fakultas dan atau jurusan/bagian dengan ketentuan seperti yang diuraikan berikut.

8

9 I. PENGERTIAN UMUM..;-.-.v" -.^s/- \17V:--'.'T/T,:7-/7;-;:;:';.:;-: i-.; i,:-,^ Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Unhas adalah Universitas Hasanuddin 2. Rektor adalah Rektor Unhas I 3. Program Pascasarjana Unhas, selanjutnya disebut PPs Unhas adalah i """penyelenggara pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi daripada i pendidikan sarjana yang terdiri atas program magister, program pendidikan dokter spesialis, dan doktor. 4. Direktur adalah Direktur PPs Unhas. 5. Dewan Pertimbangan adalah badan konsultatif dengan tugas utama memberikan pertimbangan kepada direktur. 6. Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang baru pertama kali terdaftar di PPs Unhas. 7. Mahasiswa pindahan adalah mahasisw_a:;piogram-pascasarjana dari - perguruan tinggi lain yang pindah ke PPs Unhas dan mahasiswa PPs Unhas yang pindah dari program studi yang satu ke program studi yang >7 lain. 8. Tesis adalah karya tulis akademik akhir yang menunjukkan hasil studi \ dan atau penelitian yang disusun dengan cara dan bentuk yang sesuai. \ dengan peraturan yang ditetapkan yang dilakukan oleh mahasiswa PPs ' Unhas di bawah pengawasan dosen penasihat (dosen pembimbing) i ; sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister. Is! tesis berupa sesuatu yang memberikan sumbangan bagi perkembangan = ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni. 9. Disertasi adalah karya tulis akademik akhir yang menunjukkan hasil studi dan atau penelitian yang disusun dengan cara dan bentuk yang ; sesuai dengan peraturan yang ditetapkan yang dilakukan oleh mahasiswa PPs di bawah pengawasan promoter dan ko-promotor sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar doktor. Isi disertasi berupa sesuatu yang memberikan sumbangan-baguperkembangan ; ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni. " ' 10. Promoter dan/atau penguji luar (eksternal) adalah promoter atau^: penguji yang berasal dari universitas di luar Unhas. i

10

11 H.Promotor adalah tenaga akademik berjabatan guru besar yang>k berkualifikasi doktor dan memiliki bidang ilmu yang sesuai dengan! lingkup penelitian disertasi mahasiswa. Ko-promotor adalah i pendamping promoter yaitu seorang guru besar atau lektor kepala I berkualifikasi doktor yang memiliki bidang ilmu sesuai lingkup penelitian I disertasi mahasiswa. i.12. Penguji luar (eksternal) adalah penguji yang berasal dari luar Unhas : dan harus memiliki jabatan akademik dan/atau kompetensi yang sesuai. 13. Transkrip akademik adalah daftar yang memuat nilai hasil belajar dan indeks prestasi semua mata kuliah yang ditempuh selama mengikuti ; pendidikan pada PPs Unhas. 14. Kalender akademik adalah jadual kegiatan akademik tahunan yang berlaku di Unhas 15. Sumbangan Pembinaan Pendidikan _(S,PP)i:adalah-dana -yang wajib ; dibayar oleh mahasiswa PPs Unhas pada setiap semester sesuai i jadual yang ditentukan. ^ le.dana pengembangan program adalah dana yang dibayar oleh i mahasiswa PPs Unhas pada saat pertama kali mendaftar sebagai i mahasiswa baru dan hanya dibayarkan satu kali selama menjadi ; mahasiswa PPs Unhas. 17. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung i jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. 18. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk beban. studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. 19. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan. terjadualxra-mityaryberikur iringannya, termasuk 2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu kegiatan. peniiaian. - i

12

13 20. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh -'selama 1 semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1 sampai 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 sampai 2 jam kegiatan mandiri. 21. Program Studi (PS) adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum. 22. Konsentrasi/minat studi adalah wilayah keilmuan yang khusus diperdalam dari suatu wilayah keilmuan program studi. 23. Ketua Program Studi (KPS) adalah dosen tetap yang diangkat sesuai kompetensi keilmuaanya, yang diusulkan oleh dekan kepada rektor setelah mendapat pertimbangan dari jurusan/bagian. 24. Ketua Konsentrasi Studi (KKS).adalah-dosen-rletap. yangjdiangkat sesuai dengan kompetensi keilmuannya yang ditetapkan oleh Rektor atas usul Dekan untuk mengetuai konsentrasi studi yang bersangkutan,'; penuh waktu dan tidak boleh dirangkap dengan jabatan/struktural lainnya. 25. Kelompok Kerja Dosen (KKD) adalah wadah perwakilan dosen pengasuh mata kuliah keahlian (kemaglsteran) dan atau mata. kuliah.. pilihan/penunjang pada masing-masing program studi. 26. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah daftar matakuliah dan jumlah SKS yang akan ditempuh pada semester berjalan. 27. Kartu Hasil Studi (KHS) adalah daftar nilai hasil belajar mahasiswa selama mengikuti pendidikan. 28. Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah angka prestasi akademik mahasiswa yang dihitung dari jumlah perkalian nilai hasil belajar dengan bobot SKS, dibagi dengan jumlah kredit yang diprogramkan pada semester bersangkutan. 29. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah~an'gka prestasi-akademik mahasiswa yang dihitung dari jumlah perkalian nilai hasil belajar dengan bobot SKS, dibagi dengan jumlah kredit yang diprogramkan selama mengikuti pendidikan. MHplfMt s^-_j)edo/hevi_j}ahyeraaah.

14

15 30. PS monodisiplin adalah program studi yang terdiri dari satu disiplin ilmu,;! pada satu jurusan atau bagian. 31. PS lintas disiplin adalah program studi yang terdiri lebih dari satu disiplin ilmu pada satu fakultas. : 32. PS lintas fakultas adalah program studi yang terdiri lebih dari satu ; disiplin ilmu pada beberapa fakultas. 33rEvaluasi diri adalah laporan kinerja PS yang berlaku di PPs Unhas. 34. Akreditasi adalah tingkat pengakuan lembaga akreditasi terhadap suatu program studi dalam kurun waktu tertentu.. I' r

16

17 II. LANDASAN HUKUM 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor: 60 Tahun 1999, tentang Perguruan Tinggi, khususnya pasal 53 ayat 1 yang menjelaskan bahwa Jurusan yang memenuhi syarat dapat 7 menyelenggarakan Program Studi Pascasarjana. 2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 192/0/2003, tanggal 16 Desember 2003, tentang Statuta Universitas Hasanuddin, khususnya pasal 47 yang menjelaskan struktur dan susunan organisasi Program Pascasarjana. 3. Keputusan Rektor Unhas Nomor: 7343/J04/KP.36/2001, pasal 5 ayat 3 tentang penyelenggaraan kegiatan akad.ertijk3p.aseasafjana-diserahkan ; secara bertahap kepada fakultas dan atau jurusan atau "bag fan sesuai ; dengan prosedur dan persyaratan yang berlaku setelah,^! mempertimbangkan kelayakan dan kesiapan fakultas, jurusan dan atau bagian. 4. Surat Direktur PPs Unhas ke Rektor Unhas Nomor: j 3309/J04.19/TU.5/2003, tanggal 16 April 2003, tentang Konsep j Penetapan Induk Program Studi Pascasarjana yang berbentuk j monodisiplin dan lintas fakultas. 5. Renstra PPs Unhas , khususnya pada bagian program j implementasi, salah satu program yang diusulkan adalah penyiapan otonomi penyelenggaraan administrasi dan akademik pada beberapa program studi pada tingkat jurusan. 6. Rekomendasi hasil rapat kerja PPs di Gedung PKP Unhas pada tanggal November 2006 antara lain adalah mempersiapkan dan melaksanakan desentralisasi PS S2 dan S3 ke: Fakultas/Jurusan/Bagian secara bertaha^3mulaltahluj_2007 s dengan tahun ~ ~~ 7: Rekomendasi hasil Lokakarya Kelas Mandiri PPs Unhas di Hotel;, Horison Makassar, tanggal Maret 2007 antara lain adalahr merealisasikan secepatnya desentralisasi program studi monodisiplini dan lintas jurusan/bagian dari program pascasarjana ke Fakultas. j 6

18

19 III. PENYERAHAN PS MONODISIPLIN 1. Kriteria PS Monodisiplin: a. Memiliki kurikulum yang mengacu pada kurikulum jenjang (strata) sebelumnya. b. Merupakan salah satu disiplin ilmu dalam satu fakultas c. Penentuan bidang ilmu suatu PS diserahkan kepada fakultas bersangkutan. 2. Kriteria Ketua Program Studi Program monodisiplin dipimpin oleh seorang'kps yang bergelar doktor sesuai bidang ilmunya. (Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin, No. 7343/J04/KP.36/2001, Pasal 19). 3. Kriteria Prasarana dan Sarana Tersedia ruang kuliah dan peralatan yang layak digunakan untuk Proses Belajar Mengajar bagi PS Monodisiplin bersangkutan sesuai jadwal akademik, dan tidak mengganggu proses belajar mengajar pada pendidikan S1. 4. Waktu Penyerahan Penyelenggaraan a. Penyerahan penyelenggaraan akademik dilakukan sesuai kalender akademik. b. Penyerahan penyelenggaraan administrasi keuangan dilakukan bersamaan dengan penyerahan penyelenggaraan administrasi akademik. 1

20

21 IV. PENYERAHAN PS LINTAS DISIPLIN DALAM SATU FAKULTAS 1. Kriteria PS Lintas Disiplin Dalam Satu Fakultas a. Memiliki kurikulum tersendiri yang merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu dalam satu fakultas. b. Penentuan PS lintas disiplin diserahkan kepada fakultas bersangkutan Kriteria KPS PS Lintas Disiplin Program studi lintas disiplin dipimpin oleh seorang KPS yang bergelar doktor sesuai bidang ilmunya. (Keputusan Rektor Universitas^/ Hasanuddin No. 7343/J04/KP.36/2001, Pasal 19). Kriteria Prasarana dan Sarana Tersedia ruang kuliah dan peralatan yang layak digunakan untuk j Proses Belajar Mengajar bagi PS Magister Lintas Jurusan/Bagian i bersangkutan sesuai jadwal akademik, dan tidak mengganggu Proses Belajar Mengajar pendidikan SI. ^ 4. Waktu Penyerahan Penyelenggaraan a. Penyerahan penyelenggaraan akademik dilakukan sesuai kalender akademik. b. Penyerahan penyelenggaraan administrasi keuangan dilakukan bersamaan dengan penyerahan penyelenggaraan akademik.

22

23 V. PENGELOLAAN KEUANGAN A. Prosedur Penyerahan Dana Penyelenggaraan 1. Apabila penyerahan penyelenggaraan dalam tahun anggaran yang sedang berjalan : - Kantor Pusat (KP), Program Pascasarjana (PPs) melakukan perhitungan atas saldo dana RKAT (PAGU anggaran) yang belum digunakan pada tahun berjalan - PPs menyerahkan hasil perhitungan saldo dana kepada dekan, disertai dengan berita acara pengalihartsaldo. datfa.tkps sebagai saksi atas penyerahan dana tsb. - Permintaan dana dari PS sesuai dengan PAGU anggaran (RKAT) tahun yang bersangkutan diajukan oleh dekan kepada KP i - Pertanggungjawaban atas penggunaan dana yang telah diterima setelah pengalihan dana, dilakukan oleh fakultas kepada Kantor Pusat I - Permintaan dan pertanggungjawaban penggunan dana oleh fakultas ditembuskan 1 (satu) copy ke PPs, sebagai bahan untuk penyusunan LAKIP PPs dalam tahun periode penyerahan PS - Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban dana dilaksanakan menurut mekanisme di atas hingga berakhirnya tahun anggaran dimana pengalihan penyelenggaraan PS dilaksanakan. 2. Apabila penyerahan penyelenggaran pada awal tahun anggaran Seluruh mekanisme dan prosedur mulai dari penyusunan RKAT, permintaan, penggunaan, pei1an gungayi?aban_dana,_hingga pada penyusunan LAKIP dilaksanakan oleh PS mengacu pada kebijakan dan aturan yang berlaku di Unhas. B. Penyelenggaraan Operasional PS 1. Penyusunan RKAT i - PS menyusun RKAT baik terhadap rencana penerimaan maupun penggunaan dana berdasarkan proporsi alokasi atau ketentuan penyusunan anggaran yang ditetapkan oleh Rektor - RKAT yang telah disusun oleh PS, didiskusikan ditingkat jurusan/bagian untuk selanjutnya dibahas pada tingkat fakultas ;

24

25 - Hasil pembahasan RKAT tersebut akan dibahas dengan senat' fakultas bersamaan dan menyatu dengan RKAT Fakultas untuk selanjutnya secara kumulatif (fakultas) diajukan ke Universitas - Jenis-jenis rencana penerimaan dana didalam RKAT meliputi: a. Biaya pendaftaran mahasiswa baru dan biaya pendaftaran ulang mahasiswa baru. b. Biaya matrikulasi. c. Biaya registrasi mahasiswa tiap semester d. SPP mahasiswa. r:.. e. Dan pengembangan program (mahasiswa baru dan pindahan) ' f. Biaya wisuda. - Besarnya rencana penerimaan dana dalam RKAT PS I diperhitungkan hanya berdasarkan pada jumlah atau proporsi i alokasi PS atau ketentuan lain. - Rencana pengeluaran dana didalam RKAT akan digunakan untuk. membiayai penyelenggaraan operasional pendidikan (Honor, dosen pengajar, honor pengelola, seminar usul & hasil, ujian, pembelian ATK, dll), penelitian dan pengabdian pada masyarakat - Dana yang akan digunakan oleh PS sesuai dengan RKAT ; Fakultas - Administrasi pembukuan yang terkait dengan pengelolaan keuangan dilaksanakan oleh Fakultas terkait - SPP yang belum dibayar sebelum jsengalihan- pengelolaan ; program studi ke fakultas,'menjadi bagian darr'peherimaan'ps yang bersangkutan. ^j, - Seluruh mekanisme permintaan dan pertanggungjawaban dana i PS mengacu pada kebijakan dan peraturan yang berlaku di. I tingkat Universitas (Rektorat). \ 2. Mekanisme BPPS! - Proses seleksi mahasiswa penerima BPPS diawali pada seleksi berkas oleh tim acf hoc yang ditunjuk oleh direktur PPs - Mahasiswa yang dinyatakan lulus berkas didiskusikan oleh PPs ; bersama sama dengan KPS / ketua jurusan/bagian / dekan untuk selanjutnya menghasilkan rekomendasi daftar nama-nama > mahasiswa yang akan diusulkan untuk menerima BPPS ^ : /- '-fl

26

27 - PPs mengajukan usul nama-nama calon penerima BPPS ke Dirjen Dikti. - Seluruh administrasi mahasiswa penerima BPPS baik yang baru diusulkan maupun yang on going dilaksanakan oleh PPs. - Pertanggungjawaban atas penggunaan dana biaya penyelenggaraan yang telah diterima sesuai dengan proporsi, dilakukan oleh masing-masing unit langsung ke tingkat Rektorat (Universitas). Makassar, 7 Agustus 2008 Idrus A. Paturusi V -NIP

28