Oleh : Deden Abdul Wahab*) dan Arlis Pusfita Dhewi. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan bebas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : Deden Abdul Wahab*) dan Arlis Pusfita Dhewi. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan bebas"

Transkripsi

1 OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEK ( STUDI KASUS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA GITREK SINGKONG SAWARGI DI DESA CISALAK KECAMATAN CISALAK KABUPATEN SUBANG). Oleh : Deden Abdul Wahab*) dan Arlis Pusfita Dhewi ABSTRAK Optimasi Bauran Produk Dengan Menggunakan Metode Simpleks (Studi Kasus Pada Industri Rumah Tangga Gitrek Sawargi Di Desa Cisalak Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang). Industri Rumah Tangga (IRT) Gitrek Sawargi adalah sebuah perusahaan yang berskala kecil atau home industri yang bergerak dalam usaha yang memproduksi makanan ringan. Macam dari produk tersebut adalah gitrek rasa asin dan gitrek rasa pedas. Kedua jenis produk inilah yang dijadikan subjek penelitian. Masalah yang dihadapi dalam proses produksi pembuatan produk tersebut adalah merencanakan produk yang tepat dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam setiap tahapan produksi. Oleh karena itu gitrek singkong sawargi sangat diperlukan adanya penentuan optimasi bauran produk yang dihasilkan. Berdasarkan masalah tersebut maka penulis melakukan penelitian mengenai optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simpleks. Model yang digunakan untuk menentukan masalah diatas adalah program liniear dengan menggunakan metode simpleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor produksi apa saja yang digunakan untuk menghasilkan produk industri rumah tangga gitrek singkong dan untuk mengetahui optimasi bauran produk dengan menggunkan metode simpleks. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian operasional dimana pada penelitian operasional pusat perhatian adalah variabel variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu program setelah diidentifikasi hambatan hambatan operasional, penelitian dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa untuk menghasilkan produk yang berkualitas maka harus menggunakan faktor faktor produksi yang tepat. Adapun faktor faktor produksi untuk menghasilkan gitrek singkong antara lain money, man, material, method, machine. Sedangkan untuk mencapai optimasi bauran produk harus menggunakan metode simpleks agar hasil yang didapat mencapai optimal. Hasil produksi yang diperoleh gitrek singkong sawargi dengan total penjualan mencapai Rp ,- dari 100 bungkus setiap harinya dengan kombinasi produk gitrek asin sebesar 60 bungkus dan gitrek pedas sebesar 40 bungkus. Sedangkan hasil produksi yang diperoleh industri rumah tangga gitrek sawargi jika menggunakan metode simpleks yaitu sebesar 250 dengan kombinasi produk gitrek asin sebesar 150 bungkus dan gitrek pedas sebesat 100 bungkus dengan total penjualan mencapai Rp ,-. Kata Kunci: Bauran Produk, Metode Simplek 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan bebas sebagaimana yang telah disepakati dalam kerangka AFTA, APEC dan WTO. Setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. *) Dosen Tetap Prodi Manajemen STIESA Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing juga Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 61 62

2 menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan dari pada yang dilakukan para pesaing. Perhatian suatu perusahaan tidak terbatas pada produk atau jasa yang dihasilkan saja, tetapi juga pada aspek proses, sumber daya manusia dan lingkungan. Situasi perekonomian Indonesia pada masa sekarang telah menyebabkan semakin ketatnya persaingan yang timbul diantara perusahaan perusahaan yang berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adanya persaingan tersebut mengharuskan suatu perusahaan untuk mengembangkan metode pengelolaan perusahaan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Setiap perusahaan hendaknya harus pandai melihat perubahan yang terjadi, terutama dalam menganalisa peluang dan ancaman. Suatu perusahaan harus terus berupaya menciptakan produknya menjadi produk yang terbaik diantara jenis produk yang sama yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing, sehingga produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, jikalau perusahaan telah dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan konsumen, maka pada akhirnya perusahaan akan kehilangan pelanggan. Apabila produser dapat memenuhi keinginan konsumen dengan tingkat kualitas produk yang memuaskan secara otomatis produk tersebut akan dicari semua lapisan konsumen. Dengan demikian permintaan pasar pun akan meningkat, meningkatnya permintaan pasar biasanya disebabkan oleh tingkat pembelian konsumen terhadap produk tersebut meningkat. Jika hal tersebut berjalan dengan baik dan mulus maka perusahaan pun akan mengalami puncak kesuksesan. Untuk mencapai harapan dimaksud maka perusahaan harus secara terus menerus memperbaiki, meningkatkan dan mengefektifkan kegiatan disegala bidang terutama produk yang dihasilkan. Perusahaan didirikan selain untuk mencapai tujuan tertentu baik yang bersifat soaial maupun ekonomis, juga dalam peningkatan produktivitas dan efisiensinya, setiap perusahaan dituntut untuk mengelola manajemen yang baik termasuk didalamnya manajemen produksi. Dalam pengelolaan perusahaan, sayogianya berupaya dapat menekan biaya serendah mungkin dan selalu menjaga kontinuitas operasional perusahaan. Dalam memenuhi sasarannya, perusahaan agar dapat melaksanakan dengan baik, seperti perlu adanya pengambilan keputusan yang tepat dalam mengatasi situasi dan kondisi yang tidak pasti. Untuk hal tersebut tentunya sangat dibutuhkan adanya keputusan dan penyesuaian yang terus menerus berdasarkan fakta, pengalaman, Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 63 64

3 naluri kepemimpinan, nasehat dan pendapat serta teknik teknik perhitungan secara kuantitatif dan kualitatif. Salah satu bahan yang dapat dijadikan bahan baku utama industri adalah singkong (cassava). Singkong dapat digunakan sebagai bahan makanan, bahan pakan, bahan baku industri, bahan dasar industri lanjutan dan komoditas ekspor. Beberapa produk olahan singkong yang utama di Indonesia meliputi : gaplek, tapioca dan makanan ringan lainnya. Singkong merupakan makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung, sebagai bahan makanan, singkong merupakan komoditas pangan tradisional dan dikonsumsi secara luas diseluruh wilayah Indonesia. Namun demikian singkong telah menjadi makanan inferior, dimana makin tinggi pendapatan penduduk, permintaan terhadap singkong Singkong tidak lagi diolah sebagai bahan makanan pokok atau sampingan, tetapi diolah untuk dijadikan makanan ringan (snack), produk olahan yang disebut dengan intermediet, yaitu produk yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut. Upaya memperbaiki pendapatan dan nilai kegunaan singkong dapat ditingkatkan tekniknya yaitu dengan melakukan perubahan bentuk singkong menjadi produk lain diantaranya diproses menjadi gitrek. Sebagaimana diketahui bahwa industri rumah tangga sangat berperan aktif dalam pembangunan perekonomian saat ini, dengan demikian diharapkan setiap perusahaan kecil agar dapat berusaha memaksimalkan kegiatan usahanya berdampingan dengan perusahaan yang dikelola pihak pemerintah maupun sebagai bahan pangan langsung akan semakin menurun swasta, diharapkan dapat memberikan kontribusi konkret untuk jumlahnya. Sebagai bahan pangan langsung, singkong tidak memberi peranan yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Sebagai bahan baku, singkong sifatnya sangat mudah rusak, salah satu usaha untuk menghindari kerusakan adalah pengembangan agro industri singkong sehingga dapat menangani dan memanfaatkan produk singkong semaksimal mungkin. Pengolahan singkong menjadi beraneka ragam produk sangat penting guna diversifikasi konsumsi, meningkatkan daya tahan singkong, menciptakan ragam produk, nilai tambah dan kemajuan pembangunan perekonomian kita dimasa mendatang. Berdasarkan informasi tersebut diatas bahwa industri gitrek termasuk kedalam kategori konsumsi langsung. Gitrek adalah hasil olahan singkong yang telah mengalami proses produksi yaitu pemarutan, pemerasan, pembumbuan, pencetakan dan penggorengan. Dalam pengembangan agroindustri singkong meghadapi banyak kendala diantaranya kurang efisiensi dalam proses produksi, tidak terjaminnya pemasaran hasil produksi, rendahnya produktivitas tenaga kerja serta belum ditemukannya pendapatan masyarakat. Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 65 66

4 atau belum dikuasainya teknologi agroindustri untuk mengolah komoditas singkong. Dalam proses produksi pada agroindustri tersebut diharapkan harus dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya secara optimal, agar dapat dijadikan sebagai suatu keunggulan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Salah satu kesulitan yang sering dihadapi oleh perusahaan khususnya pada industri rumah tangga adalah dalam merencanakan jumlah produk yang akan diproduksi dengan tujuan diperolehnya hasil yang optimal. Hal tersebut dapat saja terjadi akibat lemahnya pemanfaatan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan dalam menghasilkan suatu produk. Oleh karena itu, atas dasar penelitian pada industri rumah tangga (IRT) yang memproduksi makanan ringan gitrek singkong dalam penjualannya sehari hari masih mengalami kekurangan atau bahkan kelebihan produk dan bahan baku. Selain itu berdasarkan pemasarannya sebelum industri rumah tangga gitrek sawargi menerapkan metode untuk mencari kombinasi operasi yang optimal, perusahaan dalam menentukan sasaran atau target Masalah operasional yang timbul pada saat proses produksi berjalan, seperti misalnya berapa banyak barang yang akan dihasilkan, berapa banyak persediaan bahan baku, pengawasan biaya produksi, pembagian kerja para karyawan, barang kali perlu diatasi dengan penyelesaian yang serius. Kekurangan dalam tahap pengambilan keputusan bisa saja terjadi karena pemilihan alternative yang kurang tepat. Bagi perusahaan yang memproduksi barang dapat mengetahui optimasi tingkat produksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya optimasi pengambilan keputusan pada suatu produk, diharapkan keuntungan perusahaan akan tercapai. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEK ( Studi Kasus Pada Industri Rumah Tangga Gitrek Singkong Sawargi di Desa Cisalak Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang). Penilitian ini diharapkan untuk dapat mengungkapkan berbagai penyebab yang menyangkut kesalahan dalam pengambilan keputusan yang dapat menyebabkan resiko yang sangat besar. jumlah yang diproduksi masih terdapat faktor sumber daya yang kurang yaitu modal, bahan baku, fasilitas pendukung dan tenaga kerja yang dimiliki dalam proses produksi tersebut masih terbatas jumlahnya. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut : Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 67 68

5 1. Faktor faktor produksi apa saja yang digunakan untuk menghasilkan produk industri rumah tangga gitrek singkong sawargi? 2. Seberapa besar optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simpleks pada industri rumah tangga gitrek singkong sawargi di desa Cisalak kecamatan Cisalak kabupaten Subang? mangu, betawi dan mentega. Selain itu juga tak kalah penting bahwa proses pengolahan pun sangat menentukan kualitas. Hal ini diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus. Dalam perkembangan industri saat ini, singkong tidak lagi diolah sebagai makanan pokok atau sampingan tetapi diolah dijadikan makanan ringan (snack) produk olahan yang disebut intermedit. Adapun penggunaan singkong untuk pangan dikategorikan sebagai : konsumsi langsung, pengolahan setengah 1.3 Kerangka Pemikiran Menurut Mulyadi (2005:275), Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku utama gitrek adalah singkong, untuk memperoleh bahan baku pelaku industri rumah tangga memperoleh bahan baku dengan cara membeli dari pasar atau dari petani pembudidaya langsung. Yang menjadi inti permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa singkong memiliki sifat yang mudah rusak, sehingga dapat rusak sebelum dikonsumsi oleh konsumen. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kerusakan singkong adalah pengembangan agroindustri singkong, sehingga dapat menangani dan memanfaatkan produk singkong semaksimal mungkin. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan baku adalah kualitas bahan, dimana bahan baku untuk gitrek adalah jenis singkong khusus (singkong manis) antara lain : Adira1, kaliki, jadi, pengolahan fermentasi dan pengolahan tapioka. Berdasarkan kategori tersebut, bahwa industri gitrek termasuk ke dalam kategori konsumsi langsung. Gitrek adalah hasil olahan singkong yang telah mengalami proses produksi. Kompleksitas persaingan suatu industri menyebabkan setiap perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan kualitasnya agar kepuasan pelanggan dapat terwujud. Kualitas yang ingin dipenuhi harus dilihat dari sudut pandang pelanggan. Sudut pandang pasar atau pelanggan tersebut juga merupakan hal yang penting dalam merancang suatu sistem dan manajemen baru. Demikian pula halnya dengan penerapan industri rumah tangga. Perspektif Industri rumah tangga terhadap kepuasan pelanggan pada hakikatnya adalah bahwa pelanggan merupakan penilai terakhir dari kualitas sehingga prioritas utama dalam jaminan kualitas adalah memiliki piranti yang handal dan sahih Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 69 70

6 mengenai penilaian konsumen terhadap industri rumah tangga. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa kualitas bukanlah hasil dari kombinasi faktor kebetulan. Oleh karena itu kualitas harus didefinisikan, dirancang, direncanakan dan dilaksanakan secara tepat. Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan tentu saja mengupayakan efesiensi dan biasanya dalam mencari laba berusaha semaksimum mungkin. Oleh karena itu, setiap pemecahan masalah produksi atau operasi yang ada harus mendukung usaha tersebut agar memperoleh keuntungan yang optimal dan tetap menjamin kelangsungan hidup perusahaan secara terus menerus. Agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik maka perusahaan harus memperhatikan hal apa saja yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan mulai dari proses produksi hingga produk tersebut sampai kepada konsumen akhir. Apabila proses produksi berjalan dengan baik dan lancar, maka akan membawa manfaat dan keuntungan yang besar bagi perusahaan dalam mendukung pencapaian tujuan yan optimal. Pada umumnya di dalam sebuah transaksi antara penjual dan pembeli terdapat dua buah nilai yang dapat diidentifikasi dengan jelas yaitu daya beli (uang) yang diwakili oleh pembeli dan produk yang diwakili oleh penjual. Istilah produk memiliki arti sebagai komoditi (barang berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Namun kebanyakan produk pada umumnya mengandung kedua unsur tersebut. Perusahaan berorientasi pada produksi ditinjau dari perspektif perusahaan yaitu sebagai sumber yang dipergunakan untuk proses produksi. Sedangkan perusahaan berorientasi pada pelanggan yaitu sebagai seperangkat kepuasan, manfaat atau kegunaan untuk memenuhi keinginan para pelanggan sasaran. Perusahaan yang memiliki tawaran terhadap produk yang jumlah atau jenisnya lebih banyak, maka dalam pengelolaannya relatif lebih kompleks bila dibandingkan dengan perusahaan yang memasarkan produk tunggal. Keseluruhan dari produk yang ditawarkan sebuah perusahaan kepasar, umumnya disebut sebagai bauran produk (Produk mix). Menurut Kotler (2000:453) bahwa : Bauran produk adalah kumpulan dari semua produk dan unit produk yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Bauran produk tersebut mempunyai dimensi dari sebuah perusahaan. Menurut Kotler (2000:454) beberapa dimensi tersebut yaitu : Lebar (width), panjang (length), kedalaman (depth), dan konsistensi (consistency). Keempat dimensi bauran produk itu sangat membantu dalam mendefinisikan strategi produk tersebut, demikian juga dengan industri rumah tangga gitrek singkong, sangat memperhatikan dengan adanya perencanaan bauran produk. Karena sebagian besar merupakan tanggung jawab Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 71 72

7 perencanaan strategi perusahaan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari para pemasar, pihak perusahaan harus menilai perusahaan lini produk mana yang harus dikembangkan, dipertahankan, dipanen dan dihentikan. Keputusan tentang salah satu atau kombinasi dari empat strategi diatas pada umumnya memiliki kaitan erat dengan persoalan kejenuhan pasar, persaingan atau faktor lain yang mempengaruhi usia atau siklus hidup produk. Metode kuantitatif merupakan salah satu alat penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah untuk menentukan cara yang tepat dalam pemecahan masalah yang dihadapi program linear khusunya metode simplek sebagai bagian dari metode kuantitatif, memberikan kontribusi yang besar bagi manajemen diperusahaan prinsipnya metode simplek dapat digunakan untuk memecahkan masalah dengan variabel variabel keputusan atau kegiatan. Berdasarkan informasi yang didapat dari industri rumah tangga gitrek, bahan dalam proses produksi gitrek sangat menyadari dengan adanya optimalitas penggunaan bahan baku yang dihasilkannya sangat meningkat akan permintaanya. Peningkatan permintaan ini tidak terlepas dari input perusahaan yang berupa tenaga kerja, bahan baku, jam kerja, dan daya serap pasar perusahaan tersebut. Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Bauran Produk dalam memecahkan masalah khususnya masalah yang berkaitan erat dengan penggunaan bahan baku.. Metode yang dikembangkan untuk menyelesaikan model program linear pada dasarnya ditujukan untuk mencari solusi beberapa alternative yang dibentuk oleh persamaan persamaan pembatas sehingga diperoleh nilai fungsi tujuan yang optimal. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan program linear yaitu dengan menggunakan metode simplek. Metode simplek dapat memecahkan suatu masalah masalah program menyangkut 3 (tiga) variabel atau lebih. Pada Produk Gitrek Asin Input : Modal, Tenaga kerja, Bahan baku, Peralatan, Jam kerja Metode Simplek Optimasi Produk Gitrek Pedas Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 73 74

8 2.1 Hasil Penelitian Berikut ini penulis akan mengemukakan hasil penelitian yang dilakukan pada industri rumah tangga gitrek Sawargi mengenai optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simpleks. c. Pemenuhan permintaan pelanggan dilaksanakan semaksimal mungkin Adapun langkah langkah perencanaan produksi yang dilakukan oleh industri rumah tangga gitrek sawargi adalah sebagai berikut : 1. Membuat daftar pesanan berdasarkan ramalan penjualan Faktor faktor Produksi Yang Digunakan Untuk Menghasilkan Produk Gitrek Singkong Sawargi. Peran aktif manajemen suatu perusahaan sangat membantu dalam usaha untuk mencapai bauran produk terutama dalam hal mengkoordinir bagian produksi dan bagian lainnya. Agar rencana produksi yang telah disusun rapi akan benar benar dapat mencerminkan keadaan dan kemampuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus melaksanakan perencanaan produksi tentang bauran produk yang dibuat sesuai dengan peramalan penjualan untuk masa yang akan datang. Industri Rumah Tangga Gitrek Singkong Sawargi dalam melakukan kegiatan produksinya mempertimbangkan beberapa hal yaitu : a. Beroperasi dalam batas kemampuan produksi, kapasitas dengan jumlah yang ditentukan 2. Membeli bahan baku untuk pembuatan gitrek rasa asin dan gitrek rasa pedas, berdasarkan kemampuan modal dan tenaga kerja yang tersedia. 3. Pelaksanaan proses produksi dapat dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam memproduksi gitrek tersebut, industri rumah tangga gitrek singkong sawargi menggunakan faktor faktor produksi sebagai berikut : 1. Money ( biaya untuk pembelian bahan baku) 2. Man (tenaga kerja) 3. Method (suatu cara membuat) 4. Material (bahan baku yang digunakan) 5. Machine (peralatan yang digunakan) produksi yang ditentukan dari jumlah jam kerja dan peralatan yang tersedia yang memiliki batasan tertentu. b. Kehilangan penjualan sedapat mungkin dihindari karena dapat merugikan perusahaan. Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 75 76

9 2.1.2 Optimasi Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks Untuk mencapai hasil yang optimal pada industri rumah tangga gitrek sawargi, maka digunakan metode simplex. Adapun bahan baku yang digunakan untuk pembuatan gitrek ini adalah sebagai berikut : sebanyak 500 gram, garam sebanyak 4 gram, penyedap rasa sebanyak 1,5 gram, bawang putih sebanyak 3 gram, cabe merah sebanyak 10 gram dan minyak goreng sebanyak 80 gram. Jam kerja untuk setiap harinya adalah 8 jam, untuk pembuatan gitrek rasa asin selama 288 detik (4,8 menit) dan untuk pembuatan gitrek rasa pedas 288 detik (4,8 menit). Untuk biaya tenaga setiap sekali produksi yaitu sebesar Yaitu Rp Tabel Tabel Bahan Baku Untuk Pembuatan Gitrek Singkong Sawargi Bahan Baku Gitrek Kapasitas Rasa Asin Rasa Pedas Singkong 500 gram 500 gram gram Garam 4 gram 4 gram gram Penyedap rasa 1,5 gram 1,5 gram 500 gram Bawang putih 3 gram 3 gram gram Bawang daun 10 gram gram Cabe merah - 10 gram gram Minyak goreng 80 gram 80 gram gram Jam kerja 288 detik 288 detik 8 jam/hari Daya serap 60 % 40 % 100 bungkus/hari pasar Keuntungan/ bungkus 41,25 % 40 % 4.000/bungkus Untuk memproduksi perbungkus gitrek rasa asin membutuhkan bahan singkong sebanyak 500 gram, garam sebanyak 4 gram, penyedap rasa sebanyak 1,5 gram, bawang putih sebanyak 3 gram, bawang daun sebanyak 10 gram, minyak Diketahui harga jual untuk masing masing produk gitrek rasa asin dan gitrek rasa pedas persatuannya yaitu sebagai berikut : 1) Harga jual untuk gitrek rasa asin adalah Rp x 60 = Rp ) Harga jual untuk gitrek rasa pedas adalah Rp x 40 = Rp Dari data diatas dapat diketahui hasil penjualan gitrek tersebut adalah sebesar Rp Pembahasan Pada tahap ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh yaitu mengenai optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simpleks pada industri rumah tangga gitrek singkong sawargi. goreng sebanyak 80 gram. Sedangkan untuk memproduksi per bungkus gitrek rasa pedas membutuhkan bahan singkong Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 77 78

10 2.2.1 Faktor faktor Produksi Yang Digunakan Untuk Menghasilkan Produk Gitrek Singkong Sawargi Adapun faktor faktor produksi yang digunakan untuk pembuatan gitrek singkong sawargi adalah sebagai berikut : 1. Money (biaya untuk membeli bahan baku) Modal awal yang digunakan oleh gitrek sawargi yaitu sebesar Rp Sedangkan modal untuk setiap harinya kurang lebih sebesar Rp Man (tenaga kerja dan jam kerja) Industri rumah tangga gitrek sawargi memiliki tenaga kerja utama berjumlah 6 orang masing masing pada bagian pengadaan bahan baku, bagian pencampuran bumbu, bagian pencetakan, bagian penggorengan, bagian pengemasan dan bagian pemasaran. Jam kerja yang digunakan untuk setiap harinya selama 8 tanah tersebut ikut menempel pada dagingnya. Setelah semua singkong dikupas kemudian diparut dengan alat parut, kemudian singkong diperas dengan alat peras. Untuk bahan penolong atau tambahan yaitu bawang putih yang telah dihaluskan, bawang daun yang telah dipotong tipis kemudian diberi garam dan penyedap rasa. Aduk adonan tersebut sampai semua bumbu bersatu. Adonan gitrek dicetak diatas telanan dengan permukaan halus dilapisi dengan kaca tebal, dicetak dengan ukuran kawat yang telah dibentuk bulat, diatasnya juga diletakkan kaca tebal kembali lalu adonan ditekan sehingga membentuk bulat tipis kemudian digoreng dengan api sedang. Setelah semuanya digoreng kemudian dikemas dengan menggunakan pembungkus plastik, kemudian tutup plastik dengan menggunakan sheller. jam dimulai dari jam sampai dengan jam 16.00, dalam pembuatan gitrek baik untuk gitrek rasa asin maupun gitrek rasa pedas membutuhkan waktu 288 detik (4,8 menit) 3. Method (cara pembuatan) Proses pengolahan gitrek dimulai dengan pengupasan singkong, dikupas kulit dari dagingnya dengan pisau. Setelah pengupasan singkong selesai, diteruskan dengan pencucian singkong, karena sebelum dikupas kulitnya sering banyak tanah yang menempel sehingga dalam proses pengupasan, 4. Material (bahan baku pembuatan gitrek) Adapun bahan baku yang digunakan untuk pembuatan gitrek ini adalah sebagai berikut : 1. Singkong gram 2. Penyedap rasa 500 gram 3. Garam gram 4. Bawang putih gram 5. Bawang daun gram Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 79 80

11 6. Cabe gram 7. Minyak goreng gram c. Alat parut d. Alat peras e. Tampan (Nyiru) Sedangkan untuk per bungkus resep gitrek rasa asin memerlukan bahan baku sebagai berikut : 1. Singkong 500 gram 2. Penyedap rasa 1,5 gram 3. Garam 4 gram 4. Bawang putih 3 gram 5. Bawang daun 10 gram 6. Minyak goreng 80 gram f. Kaca bantalan pencetak g. Kape h. Ring pencetak i. Wajan j. Sinduk penggorengan k. Serog l. Talenan m. Ember n. Timbangan Untuk per bungkus resep gitrek rasa pedas memerlukan bahan baku sebagai berikut : 1. Singkong 500 gram o. Kompor minyak p. Plastik q. Sheller 2. Penyedap rasa 1,5 gram 3. Garam 4 gram 4. Bawang putih 3 gram 5. Cabe 10 gram 6. Minyak goreng 80 gram 5. Machine (peralatan yang digunakan) Peralatan yang digunakan dalam proses produksi gitrek a. Pisau b. Baskom Optimasi Bauran Produk Dengan Menggunakan Metode Simplex Setiap perusahaan tentunya menginginkan keuntungan yang lebih besar, maka dari itu perusahaan tersebut akan mengadakan bauran produk terhadap perusahaan yang dipimpinnya. Dengan adanya kegiatan yang diproduksi bauran produk dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengatur faktor faktor produksi yang dimiliki perusahaan tersebut untuk Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 81 82

12 menghasilkan output berupa barang yang dibutuhkan konsumen. Untuk memecahkan masalah mengenai optimasi bauran produk maka digunakan program linear dengan metode simplex. Adapun langkah langkah penyelesaian program linear dengan menggunakan metode simplex adalah sebagai berikut : 1. Menentukan fungsi objektif atau tujuan yang akan dicapai Z = 1650 Gitrek Asin Gitrek Pedas 2. Mengidentifikasikan batasan batasan dalam pertidaksamaan a. Singkong GA 500 gram + GP 500 gram.000 gram b. Garam GA 4 gram + GP 4 gram.000 gram c. Penyedap Rasa GA 1,5 gram + GP 1,5 gram gram d. Bawang Putih GA 3 gram + GP 3 gram.500 gram e. Minyak Goreng GA 80 gram + GP 80 gram.000 gram f. Bawang Daun GA 10 gram.500 gram g. Cabe GP 10 gram.000 gram GA, GP 0 3. Merubah pertidaksamaan dari batasan batasan yang ada menjadi persamaan dengan cara menambahkan unsur unsur S atau slack variabel kedalamannya Z = 1650 X X 2 = Z 1650 X X 2 + OS1 + OS2 + OS3 + OS4 + OS5 + OS6 + OS7 = X X 2 = 500 X X 2 +S1 +0S2 +0S3 +0S4 +0S5 +0S6 +0S7 = X X 2 = 4 X 1 +4 X 2 +0S1 +S2 +0S3 +0S4 +0S5 +0S6 + 0S7 = ,5 X 1 +1,5 X 2 = 1,5 X 1 + 1,5 X 2 + 0S1 + 0S2 + S3 + 0S4 + 0S5 + 0S6 + 0S7 = X 1 + X 2 = X 1 + X 2 + 0S1 + 0S2 + 0S3 + S4 + 0S5 + 0S6 + 0S7 = X X 2 = 80 X X 2 + 0S1 + 0S2 + 0S3 + 0S4 + S5 + 0S6 + 0S7 = X 1 = 10 X 1 + 0S1 + 0S2 + 0S3 + 0S4 + 0S5 + S6 + 0S7 = X 2 = 10 X 2 + 0S1 + 0S2 + 0S3 + 0S4 + 0S5 + 0S6 + S7 = Entering variable (EV) Tabel Simplex Vd Koefisien Nilai Sisi Kanan Z X1 X2 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 Z Ratio ,5 1, , Iterasi 1 Z = ( ) ( ) ( , ) = S 1 = ( ) (500) ( , ) = S 2 = ( ) ( 4 ) ( , ) = , S 3 = ( 1,5 1, ) (1,5) ( , ) = 0 1, , S 4 = ( ) (3) ( , ) = , S 5 = ( ) (80) ( , ) = Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis)

13 S 7 = ( ) ( 0 ) ( , ) = S 5 = ( ) (80) ( ,1 100) = X 1 = ( , ) (0) ( ,1 100) Tabel Iterasi 1 Koefisien Nilai Vd Sisi Ratio Z X X S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 Kanan Z S S S , ,33 S S ,5 X , S = , Tabel Iterasi 2 Koefisien Nilai Vd Sisi Ratio Z X X S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 Kanan Z S S , S , S , 750 S X , S ,1 100 Dengan Maksimum / Z = Rp X 1 + Rp X 2 Iterasi 2 Z = ( ) (-1600) ( ,1 100) = S 1 = ( ) (500) ( ,1 100) = S 2 = ( , ) (4) ( ,1 100) = ,4 0, S 3 = ( 0 1, , ) (1,5) ( ,1 100) = ,15-0, S 4 = ( , ) (3) ( ,1 100) = ,3-0,3 750 = Rp (150) + Rp (100) = Rp Rp = Rp Dari hasil perhitungan metode simplex diatas, dapat diketahui keuntungan setiap harinya dalam pembuatan gitrek rasa asin dan gitrek rasa pedas adalah sebesar Rp Sedangkan menurut perhitungan industri rumah tangga, keuntungan setiap harinya dalam pembuatan gitrek rasa asin dan gitrek rasa pedas adalah sebesar Rp Dengan demikian selisih antara keuntungan dari perhitungan industri rumah tangga Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 85 86

14 dengan keuntungan dari hasil perhitungan metode simpleks adalah sebesar Rp Rp = Rp dengan begitu selisih total penjualan yang diterapkan oleh industri rumah tangga dibandingkan dengan total penjualan metode simpleks adalah sebesar Rp ,- Rp ,- Tabel Perbadingan metode yang digunakan Industri Rumah Tangga dengan penerapan metode simpleks Kombinasi Produksi Metode Optimalisasi Bauran Produksi Selisih Gitrek Asin Gitrek Pedas Total Total Penjualan Metode Yang Digunakan Industri Rumah Tangga 60 bungkus 40 bungkus 100 bungkus Metode Simplex Yang Diajukan 150 bungkus 100 bungkus 250 bungkus 90 bungkus 60 bungkus 150 bungkus Rp Rp Rp Setelah melihat perubahan perubahan diatas, maka penulis mendapatkan jawaban yaitu : 1. Selisih antara jumlah produk yang dihasilkan selama ini oleh industri rumah tangga dibandingkan dengan jumlah produk yang dihasilkan dari perhitungan dengan menggunakan metode simpleks adalah 250 bungkus 100 bungkus = 150 bungkus, dengan begitu industri rumah tangga dapat mempergunakan sumber daya yang ada secara optimal. 2. Dengan menggunakan metode yang telah diterapkan industri rumah tangga, maka total penjualan untuk setiap harinya mencapai Rp ,- sedangkan total penjualan dengan menggunakan metode simpleks mencapai Rp ,- = Rp ,- 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut : 1. Faktor faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk gitrek singkong pada industri rumah tangga gitrek singkong sawargi adalah sebagai berikut : Modal (Modal usaha yang dipergunakan rata rata adalah modal sendiri tetapi ada juga modal yang diperoleh dari luar yang berupa kredit proyek P4K bagi sebagian perajin), Man (Tenaga kerja yang terserap pada industri rumah tangga gitrek adalah tenaga kerja dari dalam keluarga dan lingkungan sekitar), Proses produksi (proses pengolahan meliputi pengupasan kulit singkong, pencucian, pemarutan, pemerasan, pembumbuan, penyetakan, pemasakan dan pengemasan), Material (Bahan baku pembuatan gitrek meliputi : singkong, penyedap rasa, garam, bawang putih, bawang daun, cabe dan minyak goreng), Peralatan yang digunakan oleh perajin dalam proses produksi gitrek sebagian besar masih bersifat tradisional dan sederhana. Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 87 88

15 2. Optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simpleks pada industri rumah tangga gitrek singkong sawargi dalam memproduksi gitrek asin dan gitrek pedas adalah sebanyak 250 bungkus, masing masing untuk gitrek asin sebanyak 150 bungkus dan gitrek pedas sebanyak 100 bungkus dengan total penjualan sebesar Rp ,- dengan keuntungan setiap harinya sebesar Rp ,-. Sedangkan menurut perhitungan industri rumah tangga dalam memproduksi gitrek asin dan gitrek pedas menghasilkan 100 bungkus, masing masing untuk gitrek asin sebanyak 60 bungkus dan gitrek pedas sebanyak 40 bungkus dengan total penjualan setiap harinya sebesar Rp dengan keuntungan setiap harinya sebesar Rp yang praktis dan dapat mencetak gitrek dalam sekali cetak menghasilkan lebih dari satu gitrek (lebih banyak), sehingga proses pencetakan akan lebih cepat selesai. 3. Dalam proses pengemasan gitrek, desain kemasan dan label alangkah baiknya gitrek dibuat sedemikian rupa ( menarik ) sehingga lebih memikat daya beli konsumen. 4. Demi kemajuan Industri Rumah Tangga Gitrek Singkong Sawargi sebaiknya metode simpleks harus menjadi pilihan, sehingga akan dapat menghasilkan produk lebih banyak dari biasanya. 5. Untuk mengoptimalkan hasil produksi industri rumah tangga gitrek sawargi disarankan agar dapat menaikkan produksinya menjadi 200 bungkus Saran Berdasarkan pembahasan di atas dapat disarankan sebagai berikut : 1. Untuk menjaga kontinuitas bahan baku sebaiknya perajin mengikat supplier dan menjalin kemitraan, agar pasokan bahan baku konstan baik dari kualitas, kuantitas dan mutu. 2. Pada proses produksi pembuatan gitrek terutama dalam pencetakan dan pembuatan gitrek, sebaiknya industri rumah tangga gitrek singkong sawargi dapat menggunakan alat Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 89 90

16 DAFTAR PUSTAKA Austin, J. E Agroindustrial Project Analisys : Critical Design Factors. Scond Ed. The Jhon Hopkins University Press. Baltimore and London. Basu Swasta. DH, Ibnu Sukotjo Pengantar Bisnis Modern. Edisi ketiga. Liberty. Yogyakarta. Bufa, S. Elwood and Sarin, K. Rakesh Manajemen Operasi Dan Produksi Modern. Bina Rupa Aksara. Jakarta. David L. Goetsch dan Stanley B. Davis Perencanaan Strategi Dan Pengantar Manajemen Mutu. PT. Prenhallindo. Jakarta. Downey dan Erickson Manajemen Agribisnis. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta. Eddy Herjanto Manajemen Produksi Dan Operasi. Edisi kedua. PT. Grasindo. Jakarta. M. Mursid Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara. Jakarta. Marbun, B. N Manajemen Perusahaan Kecil. PT. Pustaka Buana. Presindo. Jakarta. Moh. Nazir Metode penelitian. Ghalia Indonesia. Pangestu Subagyo Manajemen Operasi. BPFE. Yogyakarta. Sofjan Assauri Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Schroeder, G. Roger Manajemen Operasi. Erlangga. Jakarta. T. Hani Handoko Dasar dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. BPFE. Yogyakarta. Tjuju Tarliyah Dimyati, Ahmad Dimyati, Operation Riset. CV. Sinar Baru Algesindo. Bandung. William J. Stanton Prinsip Pemasaran. Erlangga Fandy Tjiptono Strategi Pemasaran. Edisi kedua, Andi. Jakarta. Hamdy A Taha Riset Operasi. Edisi kelima. Bina Rupa Aksara. Jakarta. Joel G. Siegel dan Jae. K. Shim Kamus Istilah Akuntansi. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Kotler, Philip Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Alih Bahasa Hendra Teguh dan Roni A Rusli. PT. Prenhallindo. Jakarta. KH. Munansa Kamus Istilah Ekonomi Dan Pasar Modal. PT Arikha Media Cipta. Lingga dkk Bertanam Umbi umbian. Penebar Swadaya. Jakarta Optimasi Bauran Produk (Deden A & Arlis) 91 92

OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX. Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 109

OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX. Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 109 OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX Oleh : Kuncorosidi*) dan Dhany Bachtiar ABSTRAK Masalah dasar yang sering dihadapi oleh perusahaan yang berskala kecil atau home industry adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakan program-program pembangunan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN

ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN Oleh MAULIDIN FACHRUR (Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan) ABSTRAKSI Keberhasilan perusahaan dapat diukur dari keberhasilannya

Lebih terperinci

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung)

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung) Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung) 1 Haidi Najwan 1 Prodi Manajemen,

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL KOMBINASI PRODUK DAN TINGKAT PENJUALAN DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ROTI 33 DI SRAGEN) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS HASIL KOMBINASI PRODUK DAN TINGKAT PENJUALAN DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ROTI 33 DI SRAGEN) NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HASIL KOMBINASI PRODUK DAN TINGKAT PENJUALAN DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ROTI 33 DI SRAGEN) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG Oleh: MIKE YOLANDA 06114026 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DI KOTA PADANG ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian saat ini masih tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini didasarkan pada peningkatan peran sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi dunia saat ini mendorong persaingan diantara para pelaku bisnis yang semakin ketat. Di Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU Andi Ishak, Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian

Lebih terperinci

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Gurih dan renyahnya keripik singkong begitu banyak digemari masyarakat. Tak heran bila belakangan ini banyak pemula maupun pelaku bisnis camilan yang saling

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS 121 STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Siti Mutmainah, Dumasari, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Peluang bisnis musiman yang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya, salah satunya saja seperti bisnis camilan kacang mete yang labanya semakin gurih

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. Simpleks

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. Simpleks PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS Mata Kuliah : RISET OPERASI AGRIBISNIS Semester : V Pertemuan Ke : 4 BAHAN AJAR Pokok Bahasan : Penyelesaian PL dengan Metode Dosen : Prof.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 188 unit sehingga dapat menghasilkan efesiensi produksi. dan nilai contribusi margin sebesar Rp ,-

BAB VI PENUTUP. 188 unit sehingga dapat menghasilkan efesiensi produksi. dan nilai contribusi margin sebesar Rp ,- BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan pada BAB V maka kesimpulan yang dapat diambil:. Kombinasi produk optimal adalah lemari sebanyak 95 unit, meja belajar sebanyak 3 unit, kursi belajar sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring berkembangnya era globalisasi, keberhasilan suatu perusahaan atau industri tercermin dari tingginya pencapaian produktivitas perusahaan tersebut. Hal itu menjadi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru 1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih Usaha

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan 1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Maka dari

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu

Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu Sri Sudarwati, PENDAHULUAN Tanaman ubi-ubian merupakan tanaman yang menghasilkan karbohidrat atau pati dalam bentuk umbi batang dan umbi akar. Tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi, sekaligus menjadi suatu tahapan pembangunan pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia terlihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto); penyediaan lapangan kerja, penyediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian di dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Sesuai dengan amanat garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa prioritas pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI DINAMIKA PROSES MERENCANAKAN TINDAKAN DAN AKSI PERUBAHAN

BAB VI DINAMIKA PROSES MERENCANAKAN TINDAKAN DAN AKSI PERUBAHAN 100 BAB VI DINAMIKA PROSES MERENCANAKAN TINDAKAN DAN AKSI PERUBAHAN Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat seringkali melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengembangan sebagai aktivitas pembuatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature) membawa perubahan pada pola konsumsi obat dari yang berbahan kimiawi, ke obat-obatan yang terbuat

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA AMPLANG DI SAMARINDA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA AMPLANG DI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (2): 192-201 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo, Jakarta, 2002, hal Angipora Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, edisi revisi, cetakan keenam, Raja

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo, Jakarta, 2002, hal Angipora Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, edisi revisi, cetakan keenam, Raja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh pencapaian

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA Pongtuluran, Analisis Break Even Point 398 ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA Althon K. Pongtuluran Program Studi Manajemen UKI

Lebih terperinci

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK PELUANG USAHA JAMUR KRIUK Di susun oleh : Nama : Yurdiansyah M Agun Nim : 11.11.5691 Kelas : 11-S1-TI-15 Blog : melodyautomotif@blogspot.com ABSTRAK Peluang bisnis kali ini yang saya buat tentang peluang

Lebih terperinci

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA ARTIKEL ILMIAH Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA Oleh Yuni Retnaningtyas, M.Si., Apt. 0009067806 Ema Desia Prajitiasari SE. MM. 0021127901 UNIVERSITAS JEMBER November

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG Disusun untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Manajemen Perusahaan Dosen Pengajar: Drs. Achmad

Lebih terperinci

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG INDUSTRI KERIPIK SINGKONG KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 OLEH : EDY SETIAWAN 10.11.3986 KELAS 2F S1 TEKNIK INFORMATIKA STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaanperusahaan yang

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MODIFIKASI MAKANAN TRADISIONAL COMBRO MENJADI BOLA BLEDHEG YANG BERGIZI DAN BERNILAI EKONOMIS

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MODIFIKASI MAKANAN TRADISIONAL COMBRO MENJADI BOLA BLEDHEG YANG BERGIZI DAN BERNILAI EKONOMIS PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MODIFIKASI MAKANAN TRADISIONAL COMBRO MENJADI BOLA BLEDHEG YANG BERGIZI DAN BERNILAI EKONOMIS BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Yasin

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Profit pada CV. Dwi Karya Sejahtera Bandung The Mix Product Analysis using Simplex Method

Lebih terperinci

Resep Kastengel Bawang Merah

Resep Kastengel Bawang Merah MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA TEKNOLOGI DIVERSIVIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BAWANG MERAH YANG TIDAK DIPATENKAN; TINGKAT INTERNASIONAL Resep Kastengel Bawang Merah Bahan Adonan: 1 kg Tepung

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE NAMA : JOKO NUR CAHYANTO NIM : 10.12.4486 KELAS : S1,SI,2B PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE Pernah berkunjung ke kota Cilacap????????? Pasti pernah mencicipi penganan khas kota ini. ya, sudah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR

PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR 71 PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah atau perusahaan besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah atau perusahaan besar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah atau perusahaan besar untuk dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan yang memiliki usaha sejenis, perlu menghasilkan

Lebih terperinci

RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul

RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul Abstrak Lili Sugiyarto, Siti Umniyatie, Paramita C.K. lili_sugiyarto@uny.ac.id Program pengabdian

Lebih terperinci

KEBON BINATANG (Kerupuk Puli Bentuk Obat Nyamuk Buatan Tangan Sendiri) ABSTRAK

KEBON BINATANG (Kerupuk Puli Bentuk Obat Nyamuk Buatan Tangan Sendiri) ABSTRAK KEBON BINATANG (Kerupuk Puli Bentuk Obat Nyamuk Buatan Tangan Sendiri) Rohmatulloh, Irfan Adrianto, Sutrisno, Novin Mayang Arum, Safina Istighfarin Mahasiswa Program studi Teknologi Industri Pertanian,

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin JSAI Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Sabaruddin Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo, Jambi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI (Studi Kasus Pada Pengunjung di Tahu POO Kediri) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

Magrobis Journal 1 ANALISIS USAHA KERIPIK SINGKONG MERK PEDAS GILA PADA KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh : Arista Damayanti *)

Magrobis Journal 1 ANALISIS USAHA KERIPIK SINGKONG MERK PEDAS GILA PADA KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh : Arista Damayanti *) Magrobis Journal 1 ANALISIS USAHA KERIPIK SINGKONG MERK PEDAS GILA PADA KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : Arista Damayanti *) ABSTRACT Analysis of Income in the Business Cassava Chips

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral dari sektor pertanian memberikan kontribusi penting pada proses industrialisasi di wilayah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat antar perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang diakibatkan oleh faktor globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat bertahan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pada tahap awal pembangunan, ekspor setiap negara didominasi oleh hasil hasil

PENDAHULUAN. Pada tahap awal pembangunan, ekspor setiap negara didominasi oleh hasil hasil PENDAHULUAN Latar Belakang Pada tahap awal pembangunan, ekspor setiap negara didominasi oleh hasil hasil pertanian. Tetapi permintaan komoditas pertanian cenderung menurun dan diganti oleh produk olahan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP HASIL PENJUALAN KERUPUK PADA PERUSAHAAN KERUPUK PALEMBANG

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP HASIL PENJUALAN KERUPUK PADA PERUSAHAAN KERUPUK PALEMBANG 1 2 PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP HASIL PENJUALAN KERUPUK PADA PERUSAHAAN KERUPUK PALEMBANG Siti Fatimah, Dra.,M.Si. (Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP Unsri) ABSTRAK Program pemasaran yang efektif meramu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mendirikan perusahaan, setiap pengusaha memiliki tujuan yang hampir sama. Pada umumnya perusahaan yang didirikan memiliki 2 tujuan yang saling mendukung yaitu

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini telah terjadi disetiap negara melakukan perdagangan secara bebas, sehingga tingkat persaingan di berbagai sektor perdagangan semakin tinggi.

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK BALADO MAHKOTA DENGAN METODE SIMPLEKS

OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK BALADO MAHKOTA DENGAN METODE SIMPLEKS OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK BALADO MAHKOTA DENGAN METODE SIMPLEKS Muhammad Muzakki Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas Padang,

Lebih terperinci

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual oleh: Sadam husen 1401100105 Dosen : Gema Arifrahara FAKULTAS INDUSTRI

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR ANALISIS PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBASIS PANGAN LOKAL DALAM MENINGKATKAN KEANEKARAGAMAN PANGAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI PEDESAAN

LAPORAN AKHIR ANALISIS PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBASIS PANGAN LOKAL DALAM MENINGKATKAN KEANEKARAGAMAN PANGAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI PEDESAAN LAPORAN AKHIR ANALISIS PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBASIS PANGAN LOKAL DALAM MENINGKATKAN KEANEKARAGAMAN PANGAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI PEDESAAN Oleh : Bambang Sayaka Mewa Ariani Masdjidin Siregar Herman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA MARTABAK TELUR DI MATANGGLUMPANGDUA KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA MARTABAK TELUR DI MATANGGLUMPANGDUA KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Jurnal S. Pertanian 1 (9) : 786 791 (2017) ISSN : 2088-0111 ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA MARTABAK TELUR DI MATANGGLUMPANGDUA KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Barmawi 1, T. M. Nur 2, Halus Satriawan 2

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang

Lebih terperinci

MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak

MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak Masalah keuangan merupakan masalah sensitif dan memiliki peran sentral dalam setiap aktivitas, baik aktivitas organisasi usaha (yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kerupuk Jagung 4.1.1 Pencampuran Adonan Proses pencampuran adonan ada dua kali yaitu dengan cara manual (tangan) dan kedua dengan menggunakan mixer. Langkah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi dikembangkannya sektor pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki kawasan perairan yang hampir 1/3 dari seluruh kawasannya, baik perairan laut maupun perairan tawar yang sangat

Lebih terperinci

KERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10

KERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10 KERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10 Keripik Maicih merupakan makanan ringan berupa keripik singkong yang terbuat dari singkong pilihan, sehingga menghasilkan keripik yang tipis dengan tekstur yang renyah. Keripik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori UKM Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang. Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang. Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku menjadi barang jadi atau industri yang memproduksi bahan baku menjadi barang setengah jadi. Tujuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut pada tahun 1991. Kemudian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Keberadaan akuntansi manajemen sangat penting di dalam suatu organisasi untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP HARGA PADA HOME INDUSTRI JENANG MIRAH PONOROGO

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP HARGA PADA HOME INDUSTRI JENANG MIRAH PONOROGO PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP HARGA PADA HOME INDUSTRI JENANG MIRAH PONOROGO Prasetiyani Ika Saputri Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS PGRI MADIUN saputri_cicipao@yahoo.com Abstract Of

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 1991 oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut. Kemudian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI Judi Suharsono Fakultas Ekonomi, Universitas Panca Marga Probolinggo judisuharsono@gmail. com Hosnol Wafa Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Setyowati dan Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta watikchrisan@yahoo.com

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SAMSUNG GALAXY YOUNG S 6310 (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal

Lebih terperinci

PENERAPAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK RUBIK GANEPO PADA PERUSAHAAN RENDANG DAN KERIPIK KOKOCI DI KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PENERAPAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK RUBIK GANEPO PADA PERUSAHAAN RENDANG DAN KERIPIK KOKOCI DI KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PENERAPAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK RUBIK GANEPO PADA PERUSAHAAN RENDANG DAN KERIPIK KOKOCI DI KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Nerlin 1 Regia Indah Kemala Sari 2 ABSTRAK Manajemen persediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan bukan hanya kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat penting untuk membangun fisik yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI UD SUMBER AYEM

ANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI UD SUMBER AYEM ANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI UD SUMBER AYEM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Program Studi

Lebih terperinci

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI PENGERTIAN AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI Agribisnis adalah segala bentuk kegiatan bisnis yang berkaitan dengan usaha tani (kegiatan pertanian) sampai dengan pemasaran komoditi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kue Bola-bola wijen Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam bentuk diagram alir di bawah ini : Persiapan Bahan : Tepung Tapioka, Tepung

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Mengingat kondisi persaingan yang dihadapi sekarang

Lebih terperinci

BERBISNIS NUGGET SAYUR

BERBISNIS NUGGET SAYUR BERBISNIS NUGGET SAYUR KARIYA ILMIAH DISUSUN OLEH: NAMA : ANDI HARYANTO NIM : 10.12.4747 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MENEJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Chicken nugget

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada TINJAUAN PUSTAKA Agroindustri Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap persaingan

Lebih terperinci

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI 476 IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI Ni Luh W. Sayang Telagawathi STIE Triatma Mulya gemilangsuryawan@gmail.com ABSTRAK Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Mengenai Bakpia Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Istilah bakpia sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi Peranan manajemen dalam pelaksanaan sistem produksi adalah agar dapat dicapai tujuan yang diharapkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam

Lebih terperinci

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI Qanytah dan Trie Reni Prastuti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegalepek,

Lebih terperinci