Laboratorium penguji Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang mampu melakukan pengujian terhadap :
|
|
- Ivan Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Laboratorium Penguji Laboratorium penguji di Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Surakarta telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan sertifikat akreditasi Nomor 7/ALP/KAN tanggal 29 Juli 1998 dan sudah diperpanjang dengan Nomor LP-07-IDN yang ditetapkan pada tanggal 1 Oktober 201 dan berlaku sampai dengan tanggal 0 Oktober Laboratorium penguji BPSMB Surakarta memberikan jasa pengujian mutu barang baik untuk ekspor maupun untuk dipasarkan di dalam negeri. Selain itu juga membantu dunia usaha dan masyarakat yang ingin mengujikan produknya. BPSMB juga memberikan konsultasi teknis atau informasi yang berkaitan dengan mutu barang dan juga memberikan penyuluhan atau bimbingan yang berhubungan dengan uji mutu. Laboratorium penguji Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang mampu melakukan pengujian terhadap : 1. Hasil pertanian dan perkebunan (beras, jagung, gabah, terigu, tembakau, teh, lada, casia dll.) 2. Hasil industri (detergent, sabun, pupuk, dll.). Makanan dan minuman (mie, sosis, air minum, minuman dalam kemasan, kerupuk, dll.) 4. Rokok (nikotin dan tar) 5. Mainan anak 6. Aneka uji lainnya (residu pestisida, aflatoksin, etanol, jamu herbal, dll.) Sedangkan kemampuan Laboratorium Penguji Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang berdasarkan parameter pengujian meliputi : 1. Uji Organoleptik 1 / 148
2 2. Uji Fisika. Uji Kimia 4. Uji Mikrobiologi Ruang Lingkup Kemampuan Laboratorium Penguji No Jenis Komoditas Acuan 1. Minyak Daun Cengkeh SNI Teh hitam 2 / 148
3 SNI Kopi biji SNI Teh hijau SNI Tembakau Rajangan Boyolali SNI / 148
4 6. Tembakau Rajangan Temanggung SNI Tembakau Rajangan Weleri SNI Tembakau Rajangan Muntilan SNI Tembakau Rajangan Mranggen 4 / 148
5 SNI Tembakau Boyolali Asepan SNI Tembakau Vorstenlanden SNI Tembakau Kedu SNI / 148
6 Gabah SNI Beras SNI 6128 : Jagung SNI Uji Mikrobiologi (makanan-minuman olahan, hasil pertanian, bahan pangan dan non pangan) 6 / 148
7 1. 1. Angka Lempeng Total (ALT) Coliform (MPN).. E. Coli Salmonella Kapang Khamir SNI :2008 SNI :2008 SNI :2008 SNI :2008 SNI :1992 SNI : / 148
8 STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR PENGUJIAN (WAKTU PENGUJIAN) LABORATORIUM PENGUJI BPSMB SURAKARTA NO. KARAKTERISTIK UJI WAKTU PENGUJIAN (hari) 8 / 148
9 I. PENGUJIAN ORGANOLEPTIK 1. Bau 1 2. Rasa 1 9 / 148
10 . Warna 1 4. Ukuran 1 5. Panjang / 148
11 Biji pecah 1 7. Jumlah Biji 1 8. Serangga 9. Biji Rusak 1 11 / 148
12 10. Biji Abnormal Serangga hidup Biji berbau busuk dan berbau kapang 1 1. Jumlah biji per 100 gram 12 / 148
13 2 14. Kadar biji pecah Jumlah nilai cacat Jumlah berat 1 1 / 148
14 18. Jumlah padatan Elastisitas Kenampakan Biji berkapang 14 / 148
15 1 22. Biji tidak terfermentasi 1 2. Biji berserangga Biji berkecambah / 148
16 Kulit Keping Keutuhan Kematangan 1 16 / 148
17 29. Keseragaman 1 0. Rimpang bertunas 1 1. Kenampakan irisan melintang / 148
18 Bentuk rimpang 1. Ukuran berat 1 4. Rimpang yang terkelupas kulitnya 1 5. Kekerasan 1 18 / 148
19 6. Kerusakan kulit buah 1 7. Ukuran 1 8. Busuk 1 NO. KARAKTERISTIK UJI 19 / 148
20 WAKTU PENGUJIAN (hari) II. PENGUJIAN KIMIA 1. Kadar air : - metode oven 2 20 / 148
21 - media dean stark 2 - metode oven dengan serbuk asbes 2 - Cera tester 2 21 / 148
22 - Refraktometer 2 2. Ekstrak 2. Abu 2 4. Abu larut dalam air 2 22 / 148
23 5. Abu tak larut dalam asam 2 6. Alkalinitas abu 1 7. Serat kasar 2 8. Kadar gagang dan tulang 2 / 148
24 1 9. Kadar Cemaran logam : - Besi (Fe) 5 - Timbal (Pb) 5 24 / 148
25 - Seng (Zn) 5 - Timah (Sn) 5 - Raksa (Hg) 5 - Tembaga (Cu) 25 / 148
26 5 - Cadmium (Cd) 5 - Perak (Ag) 5 - Kobalt (Co) / 148
27 Kadar cemaran Arsen (As) Keadaan kantong, tali pengikat Theine 2 1. Lolos ayakan 1 27 / 148
28 14. Zat warna tambahan 15. Gula 16. Benda asing / 148
29 Bunga yang tersisa Kadar kotoran Sari kopi Bahan-bahan lain 2 29 / 148
30 21. Kafein 22. Jumlah gula 2. Padatan yang tidak larut dalam air Kalsium karbonat 0 / 148
31 25. Phospor Iodium Mangan 10 1 / 148
32 28. Kalium Sodium (Natrium) Cuprum Iron 2 / 148
33 10 2. Magnesium 10. Vitamin A Vitamin B / 148
34 Vitamin C 2 NO. KARAKTERISTIK UJI WAKTU PENGUJIAN (hari) 6. 4 / 148
35 Protein 2 7. Kalsium 4 8. Pati 9. Tebal rata-rata 1 5 / 148
36 40. Kekuatan tarik Kekuatan jahit Kemuluran / 148
37 Kekuatan bengkuk Penyerapan air Ketahanan retak letup Suhu pengerutan media air 2 7 / 148
38 47. Media gliserin + air Krom oksida 49. Minyak lemak Ph 8 / 148
39 1 51. Nitrogen Derajat penyamakan 2 5. Ketahanan plastik terhadap asam 5 9 / 148
40 54. Ketahanan plastik terhadap basa Pengembangan terhadap toluene Pengembangan terhadap bensol Minyak atsiri 40 / 148
41 58. Kekeruhan Kesadahan 60. Zat terlarut / 148
42 Zat organic Nitrat 5 6. Amonium Sulfat 5 42 / 148
43 65. Klorida 66. Flourida 67. Sianida / 148
44 Besi 69. Mangan 70. Klor bebas Kromium 5 44 / 148
45 72. Barium 5 7. Boron Selenium Total Padatan terlarut 45 / 148
46 76. COD BOD Bobot jenis 46 / 148
47 79. Indeks bias Kadar eugenol 81. Kelarutan dalam etanol 82. Zat asing : 47 / 148
48 - Minyak mineral - Lemak - Alkohol tambahan 48 / 148
49 - Minyak kruing - Minyak pelican NO. KARAKTERISTIK UJI WAKTU PENGUJIAN 49 / 148
50 (hari) 8. Putaran optic 84. Sisa penyulingan uap 85. Bilangan ester / 148
51 Benda asing (metode GLC/IR) Bilangan asam 88. BIlangan ester 89. Bilangan ester setelah asetilasi 51 / 148
52 90. Total santalol 91. Sidik jari (GC) 92. Pasir/silica / 148
53 Lemak total 94. Asam lemak bebas 95. Ph Keping biji Residu pestisida 20 5 / 148
54 97. Nikotin (tembakau) 98. Bahan tambahan makanan Bilangan peroksida 100. Kadar serat 54 / 148
55 101. Kadar minyak atsiri 102. Enzim diastase 10. Aktivitas enzim diastase 55 / 148
56 104. HMF Sukrosa Belerang dioksida Alkalinitas bebas 56 / 148
57 108. Minyak tak tersabun 109. Bahan aktif 110. Alkali bebas : - dihitung sebagai NaOH 57 / 148
58 - dihitung sebagai KOH 111. Lemak netral 112. Zat pemucat 11. Zat pelunak air 58 / 148
59 114. Koefisien fenol 115. Stabilitas emulsi dalam air sadah : - 1: / 148
60 - 5: Daya membersihkan 117. Vanili 118. NaCl 60 / 148
61 119. Iodium 120. Oksida besi NO. KARAKTERISTIK UJI WAKTU PENGUJIAN 61 / 148
62 (hari) 121. Sulfat 122. Bagian yang tak larut dalam air 12. Cl sebagai NaCl / 148
63 Iodium sebagai KIO 125. Aluminium 126. Kalsium 127. Magnesium 6 / 148
64 128. Boraks Silikat sebagai SO Kadar Na 2 CO / 148
65 Etanol 12. Metanol 1. Phospor 14. Asam bebas 65 / 148
66 15. Kadar Bluret 16. Kekuatan penghancuran 17. Kadar Fosfor dihitung sebagai P 2 O 18. Fosfor larut dalam sitrat 2% sebagai P 2 O 66 / 148
67 19. Kalium sebagai K 2 O 140. Jumlah kadar NP 2 O 141. Asam bebas sebagai HCl 67 / 148
68 142. Asam bebas sebagai H 2 PO 14 Magnesium sebagai MgO 144. Kalsium sebagai CaO 145. Al 2 O 68 / 148
69 146. Silikat 147. Daya netralisasi (dihitung setara CaCO 148. Boron oksida / 148
70 Natrium Oksida 150. Total Nitrogen 151. Bahan organik 152. P 2 O 70 / 148
71 15. P 2 O 154. P 2 O 155. Seng sebagai ZnO / 148
72 Laktosa 157. Pati Jumlah kepadatan 159. Bahan tambahan makanan : 72 / 148
73 - Pemanis buatan - Pewarna - Pengawet - Anti oksida 7 / 148
74 - Stabilizer NO. KARAKTERISTIK UJI WAKTU PENGUJIAN (hari) / 148
75 Bahan pengawet : - Benzoat - Metil para hidroksi benzoat 20 - Profil para hidroksi benzot / 148
76 - Salisilat Total padatan 162. Metyl alkohol / 148
77 Mikroskopis Makroskopis Aldrin 166. DDT / 148
78 170. Endosulfan Diazinon Golongan organoklorin (kualitatif) Golongan Organopospat (kualitatif) 78 / 148
79 Golongan karbamat (kualitatif) Listeria Nipagin / 148
80 177. Nipasol Triclosan C/N Ratio Aflatoksin 80 / 148
81 Formalin Hidroquinon Retinoid / 148
82 Oktil Metoksi Sinamat Kandungan kukurminoid Kloramfenicol Phenol / 148
83 189. Kadar non volatile ether ekstrak Nikotin dan Tar (Rokok) BKO 20 NO. 8 / 148
84 KARAKTERISTIK UJI WAKTU PENGUJIAN (hari) II. PENGUJIAN KIMIA 1. Kadar air : - metode oven 84 / 148
85 2 - media dean stark 2 - metode oven dengan serbuk asbes 2 - Cera tester 2 85 / 148
86 - Refraktometer 2 2. Ekstrak 2. Abu 2 4. Abu larut dalam air 2 86 / 148
87 5. Abu tak larut dalam asam 2 6. Alkalinitas abu 1 7. Serat kasar / 148
88 Kadar gagang dan tulang 1 9. Kadar Cemaran logam : - Besi (Fe) 5 - Timbal (Pb) 5 88 / 148
89 - Seng (Zn) 5 - Timah (Sn) 5 - Raksa (Hg) 5 - Tembaga (Cu) 89 / 148
90 5 - Cadmium (Cd) 5 - Perak (Ag) 5 - Kobalt (Co) 5 90 / 148
91 10. Kadar cemaran Arsen (As) Keadaan kantong, tali pengikat Theine 2 1. Lolos ayakan 91 / 148
92 1 14. Zat warna tambahan 15. Gula 16. Benda asing / 148
93 Bunga yang tersisa Kadar kotoran Sari kopi Bahan-bahan lain 2 9 / 148
94 21. Kafein 22. Jumlah gula 2. Padatan yang tidak larut dalam air / 148
95 Kalsium karbonat 25. Phospor Iodium Mangan / 148
96 28. Kalium Sodium (Natrium) Cuprum Iron 96 / 148
97 10 2. Magnesium 10. Vitamin A Vitamin B / 148
98 5. Vitamin C 2 NO. KARAKTERISTIK UJI WAKTU PENGUJIAN (hari) 98 / 148
99 6. Protein 2 7. Kalsium 4 8. Pati 9. Tebal rata-rata 99 / 148
100 1 40. Kekuatan tarik Kekuatan jahit Kemuluran / 148
101 Kekuatan bengkuk Penyerapan air Ketahanan retak letup Suhu pengerutan media air / 148
102 47. Media gliserin + air Krom oksida 49. Minyak lemak / 148
103 Ph Nitrogen Derajat penyamakan 2 5. Ketahanan plastik terhadap asam 5 10 / 148
104 54. Ketahanan plastik terhadap basa Pengembangan terhadap toluene Pengembangan terhadap bensol Minyak atsiri 104 / 148
105 58. Kekeruhan Kesadahan 60. Zat terlarut / 148
106 61. Zat organic Nitrat 5 6. Amonium Sulfat 106 / 148
107 5 65. Klorida 66. Flourida 67. Sianida / 148
108 Besi 69. Mangan 70. Klor bebas Kromium / 148
109 72. Barium 5 7. Boron Selenium / 148
110 Total Padatan terlarut 76. COD BOD Bobot jenis 110 / 148
111 79. Indeks bias Kadar eugenol 81. Kelarutan dalam etanol 82. Zat asing : 111 / 148
112 - Minyak mineral - Lemak - Alkohol tambahan 112 / 148
113 - Minyak kruing - Minyak pelican NO. KARAKTERISTIK UJI 11 / 148
114 WAKTU PENGUJIAN (hari) 8. Putaran optic 84. Sisa penyulingan uap 85. Bilangan ester 114 / 148
115 86. Benda asing (metode GLC/IR) Bilangan asam 88. BIlangan ester 89. Bilangan ester setelah asetilasi 115 / 148
116 90. Total santalol 91. Sidik jari (GC) 92. Pasir/silica 116 / 148
117 9. Lemak total 94. Asam lemak bebas 95. Ph Keping biji Residu pestisida 117 / 148
118 Nikotin (tembakau) 98. Bahan tambahan makanan Bilangan peroksida / 148
119 Kadar serat 101. Kadar minyak atsiri 102. Enzim diastase 10. Aktivitas enzim diastase 119 / 148
120 104. HMF Sukrosa Belerang dioksida / 148
121 Alkalinitas bebas 108. Minyak tak tersabun 109. Bahan aktif 110. Alkali bebas : - dihitung sebagai NaOH 121 / 148
122 - dihitung sebagai KOH 111. Lemak netral 112. Zat pemucat 11. Zat pelunak air 122 / 148
123 114. Koefisien fenol 115. Stabilitas emulsi dalam air sadah : - 1: / 148
124 - 5: Daya membersihkan 117. Vanili 118. NaCl 124 / 148
125 119. Iodium 120. Oksida besi NO. KARAKTERISTIK UJI 125 / 148
126 WAKTU PENGUJIAN (hari) 121. Sulfat 122. Bagian yang tak larut dalam air 12. Cl sebagai NaCl 126 / 148
127 124. Iodium sebagai KIO 125. Aluminium 126. Kalsium 127. Magnesium 127 / 148
128 128. Boraks Silikat sebagai SO Kadar Na 2 CO 128 / 148
129 11. Etanol 12. Metanol 1. Phospor 14. Asam bebas 129 / 148
130 15. Kadar Bluret 16. Kekuatan penghancuran 17. Kadar Fosfor dihitung sebagai P 2 O / 148
131 Fosfor larut dalam sitrat 2% sebagai P 2 O 19. Kalium sebagai K 2 O 140. Jumlah kadar NP 2 O 141. Asam bebas sebagai HCl 11 / 148
132 142. Asam bebas sebagai H 2 PO 14 Magnesium sebagai MgO 144. Kalsium sebagai CaO / 148
133 Al 2 O 146. Silikat 147. Daya netralisasi (dihitung setara CaCO 148. Boron oksida 1 / 148
134 149. Natrium Oksida 150. Total Nitrogen 151. Bahan organik 152. P 2 O 14 / 148
135 15. P 2 O 154. P 2 O 155. Seng sebagai ZnO 15 / 148
136 156. Laktosa 157. Pati Jumlah kepadatan 159. Bahan tambahan makanan : 16 / 148
137 - Pemanis buatan - Pewarna - Pengawet 17 / 148
138 - Anti oksida - Stabilizer NO. KARAKTERISTIK UJI WAKTU PENGUJIAN (hari) 18 / 148
139 160. Bahan pengawet : - Benzoat - Metil para hidroksi benzoat / 148
140 - Profil para hidroksi benzot 20 - Salisilat Total padatan 162. Metyl alkohol 140 / 148
141 16. Mikroskopis Makroskopis Aldrin 166. DDT 141 / 148
142 Endosulfan Diazinon Golongan organoklorin (kualitatif) / 148
143 17. Golongan Organopospat (kualitatif) Golongan karbamat (kualitatif) Listeria Nipagin 14 / 148
144 Nipasol Triclosan C/N Ratio / 148
145 Aflatoksin Formalin Hidroquinon Retinoid / 148
146 185. Oktil Metoksi Sinamat Kandungan kukurminoid Kloramfenicol / 148
147 Phenol Kadar non volatile ether ekstrak Nikotin dan Tar (Rokok) BKO / 148
148 148 / 148
TARIF LINGKUP AKREDITASI
TARIF LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG BIDANG PENGUJIAN KIMIA/FISIKA TERAKREDITASI TANGGAL 26 MEI 2011 MASA BERLAKU 22 AGUSTUS 2013 S/D 25 MEI 2015 Bahan Atau Produk Pangan
Lebih terperinciSNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-080-IDN Bahan atau produk yang Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang Spesifikasi, metode pengujian, teknik yang Kimia/Fisika Pangan Olahan dan Pakan Kadar
Lebih terperinciJenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-028-IDN Alamat Bidang Pengujian : Jl. Jend. Ahmad Yani No. 315, Surabaya 60234 Bahan atau produk Gaplek SNI 01-2905-1992 butir 7.1 Pati Serat Pasir/Silika
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Jl. Gayung Kebonsari Dalam 12 A, Surabaya Oktober 2007 Telp. (031) ; Faks.
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-036-IDN Nama Laboratorium : Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Surabaya Fisika/kimia Biji kopi Biji berbau busuk dan atau berbau
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Jl. Gayung Kebonsari Dalam 12 A, Surabaya Juni 2009 Telp. (031) ; Faks.
AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-036-IDN Nama Laboratorium : Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Surabaya Fisika/kimia Biji kopi Biji berbau busuk dan
Lebih terperinciJenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-607-IDN Fisika/Kimia/ Tepung terigu Keadaan produk: Bentuk, Bau, Warna SNI 3751-2009, butir A.1 Mikrobiologi Benda asing SNI 3751-2009, butir A.2 Serangga
Lebih terperinciTARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA
TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA Jl. M.T. Haryono / Banggeris
Lebih terperinciTARIF PNBP / PEMERIKSAAN SAMPEL BARISTAND INDUSTRI BANJARBARU
TARIF PNBP / PEMERIKSAAN SAMPEL BARISTAND INDUSTRI BANJARBARU Berdasarkan PP No. 47/2011 PENGUJIAN AIR / AIR LIMBAH. NO. PARAMETER UJI ( Per contoh ) NO. PARAMETER UJI ( Per contoh ) A M 1. Ammonium. 30.000,-
Lebih terperinciLampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur Hari/ Tgl Menara Fahutan No Jam Meteran terbaca Volume Ketinggian Air Di Air Menara Terpakai Keterangan (m 3 ) (m 3 ) (m 3 ) 1 6:00
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air
Lampiran Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air A. Daftar Kriteria Kualitas Air Golonagan A (Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
Lebih terperinciLampiran 1 Standard Mutu Bahan Baku dan Bahan pembantu
Lampiran 1 Standard Mutu Bahan Baku dan Bahan pembantu A. Standar Mutu Tepung Terigu (SNI 01-3751-2000) No Jenis Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan 1.1 Bentuk 1.2 Bau 1.3 1.4 Rasa 56 Serbuk Normal (bebas
Lebih terperinciNO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 16 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU
85 LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 416/MENKES/PER/IX/1990 TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No Parameter Satuan A. FISIKA Bau Jumlah
Lebih terperinciJenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-256-IDN Nama Laboratorium Alamat Alamat Bidang Pengujian : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat : Jl. Tentara Pelajar No. 3, Bogor 16111
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.58, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. Balai Standardisasi Industri. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.05/2011 TENTANG TARIF LAYANAN
Lebih terperinciNo. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 11/PMK.OS/2015 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BALAI R!SET DAN STANDARDISASI INDUSTRI LAMPUNG PADA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. MENTERIKEUANGAN TARIF LAYANAN
Lebih terperinciLampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)
Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007) Unsur Hara Lambang Bentuk tersedia Diperoleh dari udara dan air Hidrogen H H 2 O 5 Karbon C CO 2 45 Oksigen O O 2
Lebih terperinciAir mineral SNI 3553:2015
Standar Nasional Indonesia ICS 67.160.20 Air mineral Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumping Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di Indonesia sumping dikenal dengan kue nagasari. Sumping umumnya dibuat dari tepung beras, santan,
Lebih terperinciL A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH
L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH 323 BAKU MUTU AIR LIMBAH INDUSTRI KECAP PARAMETER BEBAN PENCEMARAN Dengan Cuci Botol (kg/ton) Tanpa Cuci Botol 1. BOD 5 100 1,0 0,8 2. COD 175 1,75 1,4 3. TSS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM I. PARAMETER WAJIB No. Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum Yang Diperbolehkan 1. Parameter
Lebih terperinciBAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM
L A M P I R A N 268 BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM PARAMETER KADAR MAKSIMUM BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM (gram/ton) TSS 20 0,40 Sianida Total (CN) tersisa 0,2 0,004 Krom Total (Cr) 0,5
Lebih terperinciLATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2
Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl
Lebih terperinciSMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL
1. Cu-Pb-Zn berturut-turut merupakan lambang unsur SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL Besi-emas-zink Tembaga-timah-zink Kalsium-perak-platina Tembaga-timbal-zink Cu-Pb-Zn
Lebih terperinciJenis pengujian atau. Spesifikasi, metode pengujian, yang diuji. sifat-sifat yang diukur
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-114-IDN Bidang pengujian Bahan atau produk Jenis pengujian atau Spesifikasi, metode pengujian, yang diuji sifat-sifat yang diukur teknik yang digunakan
Lebih terperinciDAFTAR TARIF ANALISA LABORATORIUM
Tahun : 2016 DAFTAR TARIF ANALISA LABORATORIUM No Jenis analisis Metode I. Analisis Minyak Atsiri 1. Kadar air toluen Aufhauser 25.000,- 2. Kadar minyak atsiri Destilasi 25.000,- 3. Warna Visual 10.000,-
Lebih terperinciLAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet
LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna Benda uji Tabung reaksi berisi laktosa broth Di Pipet Diinkubasi pada suhu 35 ± 0,5ºC selama 24 jam Tahap Pendugaan Gas + dalam 24 jam Gas dalam
Lebih terperinci7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning. Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning. Kandungan Gizi. 0,08 mg.
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning Kandungan Gizi Kalori Protein Lemak Hidrat arang Kalsium Fosfor Zat besi Vitamin A Vitamin B 1 Vitamin
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Jl. Tentara Pelajar No. 3, Bogor Februari 2010 Telp. (0251) Faks. (0251)
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-256-IDN Nama Laboratorium : Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Penandatangan sertifikat/laporan : Dra. Endang Hadipoentyanti, M.S.; Ma'mun, S.Si.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang
BAB II TINJAUAN PUSATAKA 2.1 Air 2.1.1 Air Bersih Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang dinamakan siklus hidrologi. Air yang berada di permukaan menguap ke langit, kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Organik Cair Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran berupa zat atau bahan yang dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.
Lebih terperinciMENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11/PMK.OS/2015 TENTANG
MENTER! KEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 11/PMK.OS/2015 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI LAMPUNG PADA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciJahe untuk bahan baku obat
Standar Nasional Indonesia Jahe untuk bahan baku obat ICS 11.120.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciAir mineral alami SNI 6242:2015
Standar Nasional Indonesia Air mineral alami ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
Lebih terperinciLOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION
LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION By Djadjat Tisnadjaja 1 Jenis analisis Analisis makro Kuantitas zat 0,5 1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama dua bulan pada bulan Maret 2011 sampai dengan April 2011 di Laboratorium Pengelolaan Limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Kampus IPB Dramaga dan dilakukan dari bulan Juni hingga bulan Oktober 2010. 3. 2 Alat dan Bahan 3.2.
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAMBI
PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI LABORATORIUM LINGKUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa melestarikan
Lebih terperinciEVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU
EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU Afandi Andi Basri,1), Nieke Karnaningroem 2) 1) Teknik Sanitasi Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Teknik Lingkungan FTSP
Lebih terperinci22 Desember 2006 Telp. (022) , Faks. (022) s/d 21 Desember 2010 Lingkup Akreditasi
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-051-IDN Kimia Batuan dan mineral / Preparasi contoh SNI 13-3496-1994 bahan galian Clay mineral SiO 2, Al 2 O 3, Fe 2 O 3, CaO, MgO, K 2 O, SNI 13-3608-1994
Lebih terperinciAsam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam
Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam A Sifat Asam, Basa, dan Garam 1. Sifat asam Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena
Lebih terperinciLampiran 1. Uji Post Hoc One Way Anova Rendemen Kelolosan Tepung Bengkuang "Lokal 1" dan "Lokal 2 dengan Berbagai Perlakuan Pretreatment
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Uji Post Hoc One Way Anova Rendemen Kelolosan Tepung Bengkuang "Lokal 1" dan "Lokal 2 dengan Berbagai Perlakuan Pretreatment Rendemen_Kelolosan N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 6 91.03550
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit
Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit Konsentrasi zat di titik sampling masuk dan keluar Hari/ mingg u WT H (jam) Masu k Seeding
Lebih terperinciRuang Lingkup Laboratorium No. LP-022-IDN
Lingkup Akreditasi No Bidang pengujian Bahan atau produk yang diuji Ruang Lingkup Laboratorium No. LP-022-IDN Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur 1 Fisika Karet dan produk karet Tegangan putus
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG PENUNJUKAN PT. ENVILAB INDONESIA SEBAGAI LABORATORIUM LINGKUNGAN DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
SALINAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syaratsyarat Dan Pengawasan Kualitas Air MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Jl. Dharmawangsa Dalam, Surabaya 15 Agustus 2006 Telp. (031) , pswt 150 Faks. (031) ,
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-325-IDN Nama Laboratorium : Unit Layanan Pengujian Fakultas Farmasi - Universitas Airlangga Kimia Daging Protein total AOAC 2000, edisi 17, Vol. 1, chapter
Lebih terperinciA = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/330/KPTS/013/2012 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/330/KPTS/013/2012 TENTANG PENUNJUKAN LABORATORIUM PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I SEBAGAI LABORATORIUM LINGKUNGAN DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman sari buah atau nektar, produk roti, susu, permen, selai dan jeli
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No. 27 2000 Seri D PERATURAN DAERAH JAWA BARAT NOMOR : 39 TAHUN 2000 TENTANG PERUNTUKAN AIR DAN BAKU MUTU AIR PADA SUNGAI CITARUM DAN ANAK-ANAK SUNGAINYA DI JAWA BARAT
Lebih terperinciREAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK
REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab
Lebih terperinciLampiran F - Kumpulan Data
Lampiran F - Kumpulan Data TABEL 1.1.d. PEMANTAUAN KUALITAS AIR Jenis Perairan : Sungai Code Tahun Data : Desember 2006 Air Klas III Titik 1 Titik 2 1 1 Residu terlarut *** mg/l 1000 245 280 2 Residu tersuspensi
Lebih terperinciANALISIS BOD dan COD DI SUNGAI SROYO SEBAGAI DAMPAK INDUSTRI DI KECAMATAN JATEN
ISBN : 979-498-467-1 Kimia Anorganik, Analitik, Fisika, dan Lingkungan ANALISIS BOD dan COD DI SUNGAI SROYO SEBAGAI DAMPAK INDUSTRI DI KECAMATAN JATEN Nanik Dwi Nurhayati Program Studi P.Kimia FKIP UNS
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM
BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM IV.1. Umum Air baku adalah air yang memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari
Lebih terperinciph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15
69 Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :06 tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN YANG MELAKUKAN LEBIH DARI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saus Sambal Saus Sambal merupakan salah satu jenis pangan pelengkap yang sangat populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI 0129762006), saus sambal didefinisikan sebagai
Lebih terperinciJenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-001-IDN Fisika Kayu lapis (plywood ) Bonding strength Delamination Moisture content Hygroscopic property Bending stiffness Flat plane tensile
Lebih terperinciGUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR
GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR I. DATA PEMOHON Data Pemohon Baru Perpanjangan Pembaharuan/ Perubahan Nama Perusahaan Jenis Usaha / Kegiatan Alamat........
Lebih terperinciBAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON
BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan Penelitian K5 K7 K0 B T K2 K5 K1 K7 K4 K6 K6 K2 K4 K4 K0 K7 K1 K6 K2 K0 K1 K5 Lampiran 2. Formula Media NA Cair (Rao, 1982). Nama Bahan Jumlah Pepton 5 g Beef Ekstrak 3 g NaCl
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minuman Beralkohol Yang dimaksud dengan minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Minuman ini diproses dari hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan
Lebih terperinciBAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI
BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik
Lebih terperinciYoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang
AgroinovasI Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang Pisang kaya akan karbohidrat dan mempunyai kandungan gizi yang baik yaitu vitamin (provitamin A, B dan C) dan mineral
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA A. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komposisi Gizi Beras Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan makanan pokok, beras dapat digantikan/disubsitusi oleh bahan makanan lainnya, namun
Lebih terperinciSNI Lingkup AMDK dalam Permenperin No 78 Th I Nyoman Supriyatna Pusat Perumusan Standar
SNI Lingkup AMDK dalam Permenperin No 78 Th 2016 I Nyoman Supriyatna Pusat Perumusan Standar Permenperin No 78 Tahun 2016 Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Air mineral, Air demineral, Air mineral
Lebih terperinciMinuman sari buah SNI
Standar Nasional Indonesia Minuman sari buah ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Pendahuluan...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Definisi... 1 3 Syarat mutu... 1 4 Cara pengambilan contoh...
Lebih terperinci: 1. Undang-undang No:20tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional ;
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS MIPA NOMOR 43 TAHUN 2017 Tentang PERUBAHAN BIAYA PERAWATAN INFRASTRUKTUR LABORATORIUM DAN JASA LAYANAN
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 200 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi. Air digunakan hampir di setiap aktivitas makhluk hidup. Bagi manusia, air
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2013
LEMBARAN DAERAH NOMOR 07 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN
Lebih terperinciLAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER
LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER Akhir-akhir ini hujan deras semakin sering terjadi, sehingga air sungai menjadi keruh karena banyaknya tanah (lumpur) yang ikut mengalir masuk sungai
Lebih terperinciSTOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!
BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:
Lebih terperinciMATERIA MEDIKA INDONESIA
MATERIA MEDIKA INDONESIA MEMUAT: PERSYARATAN RESMI DAN FOTO BERWARNA SIMPLISIA YANG BANYAK DIPAKAI DALAM PERUSAHAAN OBAT TRADISIONAL. MONOGRAFI 1. SIMPLISIA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL, MENCAKUP:
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAN DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLampiran 1. Standar Kualitas Kompos Menurut Standar Nasional Indonesia
Lampiran 1. Standar Kualitas Kompos Menurut Standar Nasional Indonesia No Parameter Satuan Minimum Maksimum 1 Kadar air % - 50 2 Temperatur O C - Suhu air tanah 3 Warna - - Kehitaman 4 Bau - - Berbau tanah
Lebih terperinci: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan
AIR Sumber Air 1. Air laut 2. Air tawar a. Air hujan b. Air permukaan Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat tergantung kepada lingkungannya, seperti - Peptisida - Herbisida - Limbah industry
Lebih terperinciKAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Susy Lesmayati 1 dan Retno Endrasari 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan 2 Balai
Lebih terperinciPENENTUAN STATUS MUTU AIR
PENENTUAN STATUS MUTU AIR I. METODE STORET I.. URAIAN METODE STORET Metode STORET ialah salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metode STORET ini dapat diketahui
Lebih terperinciBAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA
BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron
Lebih terperinciASAM, BASA DAN GARAM
ASAM, BASA DAN GARAM Larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Dalam suatu larutan, jumlah pelarut lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Penggolongan larutan dapat juga
Lebih terperinciJenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-192-IDN Nama Laboratorium : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Fisika/kimia Tanah Tekstur 3 fraksi IK Tanah 5.4.4-1 (gravimetri)
Lebih terperinciSpesifikasi kompos dari sampah organik domestik
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi kompos dari sampah organik domestik ICS 13.030.40 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI ATAS PENGAWASAN KUALITAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah salah satu buah yang sangat popular
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Durian Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah salah satu buah yang sangat popular di Indonesia. Buah dengan julukan The King of Fruits ini termasuk dalam famili Bombaccaceae
Lebih terperinciBAB X PENGAWASAN MUTU
BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG PENUNJUKAN PT. ENVILAB INDONESIA SEBAGAI LABORATORIUM LINGKUNGAN DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciJenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-001-IDN Nama Laboratorium : PT. Mutuagung Lestari Fisika/ Kimia Kayu lapis (plywood ) Bonding strength JAS "Plywood " MAFF Notification No. 233-2003 Delamination
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sedikit glukosa, fruktosa, dan maltosa. Komponen terbesar pati endosperm adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Biji Jagung Manis Pada tanaman jagung endosperm biji merupakan tempat menyimpan cadangan makanan berupa gula dan pati. Gula endosperm utama adalah sukrosa dengan sedikit
Lebih terperinciAir minum dalam kemasan
SNI 0135532006 Standar Nasional Indonesia Air minum dalam kemasan ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 0135532006 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR, 4. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Jasa Tirta I ;
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 28 / KPTS/013/2005 TENTANG PENUNJUKAN LABORATORIUM KUALITAS AIR PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA (PIT) I SEBAGAI LABORATORIUM LINGKUNGAN DI JAWA TIMUR
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Jl. Sokonandi No. 9, Yogyakarta Oktober 2009 Telp. (0274) ; ; Faks.
AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-022-IDN Nama Laboratorium : Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Fisika Karet dan produk karet Kekuatan tarik SNI 12-0778-1989 butir 5.1.1 Perpanjangan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Pengambilan sampel di lapangan Pengeringan Udara Sampel Lampiran 1. Lanjutan Sampel sebelum di oven Sampel setelah menjadi arang Lampiran 1. Lanjutan. Tanur (Alat yang
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/310/KPTS/013/2012 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/310/KPTS/013/2012 TENTANG PENUNJUKAN LABORATORIUM BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR SURABAYA SEBAGAI
Lebih terperinciBAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67
BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.
Lebih terperinci