BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum TV One Sejarah Singkat TV One Pada tanggal 14 Februari 2008, pukul WIB, merupakan saat bersejarah karena untuk pertama kalinya TV One mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, TV One menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia. TV One secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui Program News and Sports yang dimilikinya. Mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori News One, Sport One, Info One, dan Reality One, TV One membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program. Sebagai pendatang baru dalam dunia News, TV One telah mempersiapkan bentuk berita baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti Apa Kabar Indonesia, yang merupakan program informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung pada pagi hari dari studio luar TV One. Program berita hard news 51

2 52 TV One dikemas dengan judul: Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Kemasan yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang, menampilkan bentuk pemberitaan yang menghadirkan secara langsung berita-berita dari Biro Pusat Jakarta dan beberapa Biro Daerah (Medan, Surabaya, Makassar) dengan bobot pemberitaan yang berimbang antar semua Biro. Program ini meraih penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai Tayangan Berita yang Dibacakan Langsung Oleh 5 Presenter dari 4 Kota Yang Berbeda Dalam Satu Layar. Sedangkan Kabar Malam bekerjasama dengan seluruh media nusantara untuk menghasilkan editorial yang lengkap, kredibel dan dinamis. Tayangan Sport TV One akan meliputi pertandingan-pertandingan unggulan yang disiarkan langsung, mulai dari Kompetisi Sepakbola Nasional (Copa Indonesia), Sepak Bola Eropa (Liga Inggris dan Liga Belanda), Kompetisi Bola Basket Nasional (IBL) dan Bola Voli Nasional (Pro Liga). TV One juga menayangkan program-program Selected Entertainment yang mampu memberikan inspirasi bagi para pemirsa untuk maju dan selalu berpikiran positif, tanpa unsur membodohi. Pada awal tahun ini, TV One memiliki 26 stasiun pemancar dan pada akhir tahun akan menjadi 37 stasiun pemancar di berbagai daerah dengan jumlah potensi pemirsa 162 juta pemirsa. Melalui perkembangan tersebut, diharapkan penyebaran semangat TV One untuk mendorong kemajuan bangsa dapat terealisasi dengan baik.

3 Visi dan Misi TV One TV One secara korporasi mempunyai VISI & MISI untuk mendorong kemajuan di segala lapisan; individu, kelompok, komunitas, yang pada akhirnya berdampak pada kemajuan bangsa secara keseluruhan Filosofi Logo TV One Warna Merah dan Putih melambangkan Indonesia. Lingkaran dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol persatuan. Sedangkan penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukkan kesiapan TV One dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipahami oleh mitra kerja TV One yang berada di luar negeri serta mencerminkan optimisme kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia yang ingin maju Susunan Direksi TV One Jajaran Organisasi Direksi yang terdapat di dalam Stasiun Televisi TV One adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama : Erick Thohir 2. Wakil Direktur Utama : Ardiansyah Bakrie 3. Direktur Pemberitaan, Olahraga dan Produksi : Sukarni Ilyas 4. Direktur Keuangan : Charlie Kasim 5. Direktur Programming dan Marketing : Otis Hahijary

4 Gambaran Umum Metro TV Sejarah Singkat Metro TV Metro TV mendapat izin siaran pada 25 Oktober 1999 dan mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dan merupakan stasiun televisi berita pertama di Indonesia yang mengudara selama 24 jam penuh. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari Media Group yang dimiliki Surya Paloh. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi keseluruh pelosok Indonesia. Pembagian porsi berita yang ditayangkan Metro TV terdiri dari 70% berita yang ditayangkan dalam tiga bahasa, yaitu: bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin, ditambah dengan program entertainment yang bersifat edukatif sebanyak 30%. Siaran Metro TV dapat diterima secara teresterial di 290 kota yang tersebar di Indonesia. Siaran Metro TV dapat juga ditangkap melalui Kabelvision, Indovision, Telkom Vision dan TV Kabel lainnya di Indonesia dan termasuk Papua Nugini, Jepang dan sebagian Australia. 75 Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya dan lainnya guna mencerdaskan bangsa. Metro TV melakukan kerjasama pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak kerjasama yang lain dengan beberapa stasiun televisi asing. Stasiun televisi tersebut adalah Channel News Asia (CNA) Singapura, CCTV, Channel 7 Singapura, Al Jazeera Qatar, Voice Of Amerika (VOA) dan ABS-CBN dari Filipina. Kerjasama ini bertujuan untuk 75

5 55 memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya Visi dan Misi Metro TV 1. Menjadi televisi berita yang cepat, akurat dan terpercaya dalam menyampaikan berita. 2. Menjadi saluran yang dapat mengembalikan nama baik negara di mata dunia luar. 3. Membantu memberikan edukasi pada bangsa melalui program yang mendidik. 4. Membantu negara untuk mensosialisasikan kebijakan Filosofi Logo Metro TV Metro TV pada dasarnya berasal dari kata Metropolitan TV yang berarti kota besar. Dengan lambang burung elang raja yang bermakna gagah perkasa dan dapat terbang mengepakkan sayap kemanapun, memiliki penglihatan tajam serta cepat gerakannya, dimanifestasikan sebagai stasiun televisi yang memiliki etos kerja bagai elang raja. 76

6 Susunan Direksi Metro TV Jajaran Organisasi Direksi yang terdapat di dalam Stasiun Televisi TV One adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama : Surya Paloh 2. Presiden Direktur : Wisnu Hadi 3. Direktur Marketing & Sales : Lestari Luhur 4. Direktur Finance & Administrasi : Ana Widjaja 5. Direktur Tehnik : John Balonso 6. Pemimpin Redaksi : Elman Saragih Kasus Perampokan Bank CIMB Niaga Peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga yang terjadi di Medan Sumatera Utara pada tanggal 18 Agustus 2010 menarik perhatian masyarakat dan media khususnya televisi. Nilai berita yang terkandung dalam peristiwa ini bisa dikatakan memiliki nilai berita yang cukup tinggi. Hal ini dapat terlihat dari jumlah pelaku perampokan yang mencapai lebih dari sepuluh pelaku, serta senjata api yang digunakan para perampok yang merupakan senjata milik TNI-Polri. Tidak main-main, para perampok juga berhasil mengambil uang dengan jumlah yang sangat besar dari dalam Bank CIMB Niaga Medan. Aksi perampokan ini juga menewaskan satu anggota kepolisian yang berasal dari satuan Brimob yaitu M. Simanjuntak dan melukai beberapa satpam Bank. Media menyoroti masalah ini bukan sekedar sebagai peristiwa kriminalitas biasa tetapi sebagai peristiwa kriminal yang luar biasa. Di mana pelaku

7 57 perampokan seperti berasal dari kelompok yang terlatih dengan aksi yang terlihat secara terorganisir dan profesional. Mengenai kasus ini, media berlomba-lomba untuk mengangkat melalui pemberitaannya. TV One dan Metro TV yang merupakan televisi berita yang ada di Indonesia yang juga melakukan hal tersebut. Upaya TV One dan Metro TV dalam mengangkat peristiwa ini melalui pemberitaannya sudah pasti memiliki tujuan dari setiap kontruksi berita atas realitas yang disajikan. Untuk dapat melihat sejauh mana TV One dan Metro TV mengkonstruksi berita tentang peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, peneliti berusaha menganalisis satu-persatu dari tiap-tiap berita yang dimunculkan Hasil Penelitian Berita yang akan dianalisis berjumlah delapan berita berupa skrip berita dan gambar (Video Image). Tiga berita dari TV One melalui program Kabar Petang tanggal 19 Agustus 2010, Kabar Siang tanggal 20 Agustus 2010 dan Kabar Petang tanggal 23 Agustus Lima berita dari Metro TV melalui program Metro Sore tanggal 18 Agustus 2010, Metro Hari Ini tanggal 19 dan 20 Agustus 2010, Metro Malam tanggal 21 Agustus 2010 dan Headline News tanggal 23 Agustus Berita yang dianalisis dimulai dari dari awal terjadinya perampokan sampai pada proses pengungkapan identitas para pelaku perampokan oleh pihak kepolisian. Delapan berita tersebut dalam tahapan awal akan di bingkai dengan kerangka framing menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki dan

8 58 selanjutnya akan di analisis melalui pendekatan framing dengan empat struktur yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris Hasil Analisis Framing berita TV One Berita 1 Kabar Petang TV One, Tanggal 19 Agustus 2010, Format Berita Package, Durasi menit. TABEL 4.1 Framing Berita TV One Tanggal 19 Agustus 2010 Struktur pada perangkat framing berita Perampokan Bank Elemen Sintaksis Strategi Penulisan Dalam berita ini, TV One ingin menyampaikan perkembangan informasi hari kedua paska perampokan Bank CIMB Niaga di Medan oleh kelompok bersenjata tanggal 18 Agustus 2010 yang lalu. Peristiwa tersebut direpresentasikan dalam berita ini dengan judul Perampokan Bank. Judul berita ini ditampilkan melalui grafis di awal berita. Latar informasi yang ditampilkan menekankan pada uraian hasil identifikasi Mabes Polri terkait jati diri dan senjata yang digunakan pelaku permapokan Bank CIMB Niaga di Medan. Identifikasi Mabes Polri adalah upaya dalam membantu Polda sumut untuk mengusut tuntas kasus ini Kutipan narasumber berasal dari pihak kepolisian. Dalam pemberitaan ini TV One mengutip pernyataan secara langsung dari Komjen Polisi Ito Sumardi melalui wawancara. Untuk menutup berita, TV One memaparkan informasi yang menjelaskan bahwa pengejaran polisi terhadap pelaku yang belum dapat disebutkan kelompoknya masih terus dilakukan

9 59 sambil menunggu hasil dari Laboratorium forensik. Kabar lain juga menyebutkan dugaan senjata yang digunakan pelaku berasal dari sisa-sisa daerah konflik. Skrip Tematik Retoris Penekanan pada aspek upaya keberhasilan Mabes Polri dalam mengidentifikasi para pelaku perampokan Bank CIMB Niaga, identifikasi terkait jati diri dan senjata perampok yang diketahui dari ditemukannya selongsong peluru di lokasi kejadian. Sementara operasi penyelidikan di lapangan masih di bawah kendali Polda Sumut Tema dalam berita ini Mabes Polri Ikut Selidiki Perampokan Bank di Medan. Dalam berita ini terdapat perangkat framing leksikon. Kata sadis pada narasi pembuka secara retoris menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh TV One untuk memaknai peristiwa tersebut. Kata sadis memiliki arti tidak mengenal belas kasihan atau kejam. Sedangkan pada narasi VO pertama terdapat kalimat Mabes Polri turun tangan menangani perampokan sadis.... Kata turun tangan dipakai TV One untuk menggambarkan upaya Mabes Polri untuk ikut menangani kasus ini. Selain unsur leksikon, dalam berita ini juga terdapat unsur metafora. Pada narasi VO pertama, TV one memberikan visual image anggota Brimob yang tewas. Visual ini dilampirkan untuk memberikan penekanan fakta tentang adanya korban yang tewas serta mendekatkan pemirsa pada peristiwa tersebut. Sedangkan pada narasi VO di akhir berita, TV One mensisipkan foto pelaku perampokan Foto-foto ini juga digunakan untuk memberikan penekanan fakta mengenai senjata yang digunakan perampok.

10 60 Kamis, 19 Agustus 2010, TV One melalui program berita Kabar Petang menurunkan berita tentang kasus perampokan Bank CIMB Niaga di Medan. Dalam berita ini TV One menggunakan judul Perampokan Bank. Berita ini diturunkan pada hari kedua paska terjadinya perampokan pada hari Rabu, 18 Agustus 2010 pukul WIB tepatnya. Judul berita Perampokan Bank yang ditampilkan pada grafis pertama saat narasi pembuka digunakan untuk menarik perhatian pemirsa dalam mengetahui informasi yang selanjutnya akan disampaikan. Dalam berita ini tema yang diangkat adalah Mabes Polri ikut selidiki perampokan Bank di Medan. Dalam analisis sintaksis, pandangan Kabar Petang TV One diwujudkan dalam skema atau bagan berita. Dari skema atau bagan berita tersebut dapat terlihat bagaimana Kabar Petang TV One mengkonstruksi realitas, fakta atau kejadian. Hal pertama yang dapat terlihat adalah judul berita. Judul memiliki fungsi framing yang kuat. Judul mempengaruhi bagaimana kisah dimengerti dan dibuat, kemudian digunakan untuk memperkuat pengertian isu dan peristiwa sebagaimana hal tersebut selanjutnya dibeberkan. Judul berita Perampokan Bank berkaitan dengan tema yang diangkat oleh TV One, ingin menunjukan bahwa paska terjadinya perampokan di Medan yang melibatkan kelompok bersenjata Mabes Polri sampai ikut serta membantu Kapolda Sumut dalam mengusut tuntas kasus tersebut. Kabar Petang TV One menggunakan judul ini untuk sesegera mungkin menyampaikan pandangannya mengenai peristiwa atau fakta yang terjadi. Melalui judul ini, pemirsa digiring untuk mengikuti pandangan TV One sejak awal. Bukan tanpa kesengajaan jika ini dilakukan mulai dari judul,

11 61 kerena judul memiliki karakteristik sebagai wacana berita dengan tingkat penonjolan yang tinggi. Pemirsa cenderung mengingat judul dibandingkan bagian berita yang lain. Judul Perampokan Bank menggiring pemirsa untuk mengetahui fakta-fakta informasi apa yang selanjutnya akan disampaikan Bagan berita diawali dengan narasi pembuka yang isinya merupakan pendukung hal terpenting yang ingin ditinjolkan dari keseluruhan isi berita. Dalam narasi tersebut mengatakan: Pemirsa, Markas Besar Polri telah mengindentifikasi para pelaku perampokan sadis sebuah Bank di Medan Sumatera utara. Dan polisi kini tengah berusaha mengejar para pelaku yang menurut mereka identitasnya sudah diketahui Narasi pembuka ini langsung mengarahkan pemirsa kepada hasil identifikasi Mabes Polri terkait jati diri pelaku. Pemilihan kata sadis secara struktur retoris direpresentasikan TV One untuk memaknasi peristiwa ini. Dalam berita ini TV one memaknai peristiwa perampokan CIMB Niaga Medan sebagai peristiwa tindak kejahatan yang kejam atau tidak mengenal belas kasihan. Hal tersebut dilihat oleh TV One dari fakta pemberitaan sebelumnya, bahwa terdapat korban tewas di tempat dan korban luka tembak. Sehingga dapat terlihat pengkonstruksian bahwa pelaku perampokan Bank CIMB Niaga dalam berita ini diposisikan sebagai pelaku yang sadis, kejam dan tidak mengenal belas kasihan. Pada Narasi VO awal, terdapat uraian tentang keikut sertaan Mabes Polri dalam membantu Polda Sumut untuk melakukan proses identifikasi. Markas besar POLRI turun tangan menangani perampokan sadis sebuah Bank di Sumatra utara yang menewaskan anggota kepolisian dari brigadir mobil rabu kemarin. Kendati begitu kendali operasi penyelidikan di lapangan masih tetap ditangani kepolisian daerah Sumatra utara. Polisi sejauh ini telah berhasil mengindentifikasi perampokan senilai 5 milyar

12 62 tersebut. Identifikasi tersebut terkait jati diri dan senjata laras panjang dan laras pendek yang dipakai perampok. Identifikasi tersebut diketahui dari selongsong peluru yang ditemukan di lokasi. Uraian narasi ini merupakan tema berita yang ingin disampaikan. Namun ada sisi lain yang juga disampaikan, bahwa operasi penyelidikan di lapangan tetap di tangani Kapolda Sumut. Dalam Narasi ini TV One menggunakan kalimat turun tangan Secara struktur retoris kalimat turun tangan menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh TV One, untuk menekankan arti dari tema berita yang ingin ditonjolkan. Turun tangan memiliki arti bahwa, ada upaya dari pihak Mabes Polri untuk membantu Kapolda Sumut dalam mengusut tuntas peristiwa perampokan bersenjata yang menewaskan seorang anggota kepolisian dari satuan Brimob. Hal ini berarti penyelidikan tersebut tidak semerta-merta diambil alih oleh Pihak Mabes Polri karena operasi penyelidikan masih dibawah kendali Polda Sumut. Untuk menekankan fakta yang merupakan tema dari berita ini, di tengahtengah pemberitaan TV One menampilkan wawancara narasumber secara langsung dari Brigjen Polisi Iskandar. Beliau adalah Kepala Bareskrim Mabes Polri yang memimpin langsung proses identifikasi di lokasi kejadian. Dalam wawancara tersebut, Brigjen Polisi Iskandar mengatakan: Yang di Medan sementara ini baru gambaran saja yang kira-kira dimiliki pelaku, tapi anggota semua dibawah kendali Kapolda Sumut untuk melakukan upaya pengejaran. Senjatanya yang pasti belum bisa di identifikasi karena pelakunya saja masih belum tertangkap. Kita juga melakukan uji laboratorium tentunya mengenai proyektil yang ada dan selongsong peluru yang tertinggal, jadi sekarang tinggal melakukan upayaupaya intensif untuk mengungkap kasus ini.

13 63 Strategi wawancara narasumber dan penempatannya, memperlihatkan pandangan Kabar Petang TV One. Pada umumnya wawancara narasumber dimaksudkan untuk membangun objektifitas isi berita tersebut. Narasi wawancara ini menandakan bahwa identitas pelaku perampokan sudah di dapat namun belum bisa diketahui secara lengkap. Dari senjata yang digunakan perampok belum dapat diketahui darimana asalnya, selain pelaku perampokan belum tertangkap, selongsong peluru yang ditemukan juga masih dilakukan uji laboratorium. Semua proses identifikasi awal ini dikatakan oleh Brigjen Polisi Iskandar berada di bawah kendali Kapolda Sumut. Pernyataan ini memperkuat latar yang disusun dalam berita yang mengkonstruksi kepada pemirsa untuk memperlihatkan bahwa, dalam menentukan siapa pelaku dibalik perampokan bersenjata tersebut pihak kepolisian tidak boleh gegabah. Dalam pengertian lain bahwa proses penetapan tersangka harus disertai dengan bukti-bukti yang kuat untuk mendapatkan hasil yang sebenar-benarnya. Narasi penutup dalam berita ini, merupakan fakta pendukung tema yang ingin disampaikan, namun ada sisi lain yang ingin ditonjolkan bahwa senjata yang digunakan oleh para perampok berasal dari sisa-sisa daerah konflik yang belum diketemukan. Polisi terus memburu para pelaku yang buron sembari menunggu hasil laboratorium forensik. Polisi juga belum berani terburu berspekulasi menyebutkan kelompok pelaku. Sejauh ini muncul dugaan dari sejumlah pihak senjata para pelaku berasal dari sisa-sisa daerah konflik yang masih hilang. Dalam berita ini TV One juga memperkuat seluruh pernyataannya dengan memunculkan foto-foto perampok. Narasi penutup dengan menyisipkan gambar

14 64 foto-foto perampok memberikan dampak atau efek terhadap persepsi pemirsa bahwa pelaku perampokan dan senjata telah diketahui dan pihak kepolisian akan terus mengejar para pelaku perampokan sambil menunggu hasil uji laboratorium forensik dari bukti-bukti yang ditemukan. Selain itu TV One juga menyertakan visual image yang mengandung unsur metafor pada struktur retoris. Dimana visual image ini digunakan untuk meningkatkan kemenonjolan pada sisi tertentu dan mengaitkan gambaran pada beritanya. Visual image tersebut adalah suasana di depan Bank paska perampokan, anggota satuan Brimob yang tewas tertembak, serta foto-foto para pelaku perampokan saat melakukan aksinya. Dari uraian di atas dapat terlihat bagaimana TV One melakukan konstruksi berita atas realitas yang terjadi. Bahwa begitu hebatnya peristiwa perampokan ini sampai-sampai pihak Mabes Polri yang berada di Jakarta harus turun tangan untuk ikut serta menyelidiki kasus perampokan di Medan, walaupun pada dasarnya bahwa kasus ini tetap ditangani dan dibawah kendali Polda Sumatera Utara. Keterlibatan Mabes Polri untuk ikut serta menangani kasus ini, bukan sematamata mengambil alih upaya Polda Sumut. Melainkan bahwa kasus ini bukan kasus perampokan biasa, tetapi merupakan kasus perampokan yang luar biasa ( perampokan sadis terdapat dalam skrip berita) dengan menggunakan senjata api yang tidak lazim digunakan oleh pelaku kejahatan pada umumnya, serta jumlah uang yang berhasil di rampok yaitu sejumlah 5 Milyar seperti yang diberitakan TV One.

15 65 TABEL 4.2 Audio Visual Berita TV One Tanggal 19 Agustus Narasi Visual Image Narasi Pembuka Presenter Berita: Pemirsa markas besar POLRI telah mengindentifikasi para pelaku perampokan sadis sebuah Bank di Medan Sumatera Utara. Dan polisi kini tengah berusaha mengejar para pelaku yang menurut mereka identitasnya sudah diketahui. Narasi Latar VO: Markas besar POLRI turun tangan menangani perampokan sadis sebuah Bank di Sumatra utara yang menewaskan anggota kepolisian dari brigadir mobil rabu kemarin. Kendati begitu kendali operasi penyelidikan di lapangan masih tetap ditangani kepolisian daerah Sumatra Utara. Polisi sejauh ini telah berhasil mengindentifikasi perampokan senilai 5 milyar tersebut.identifikasi tersebut terkait jati diri dan senjata laras panjang dan laras pendek yang dipakai perampok Identifikasi tersebut diketahui dari selongsong peluru yang ditemukan di lokasi Bank_di_medan/

16 66

17 67 Wawancara Narasumber: Yang di Medan sementara ini baru gambaran saja yang kira-kira dimiliki pelaku tapi anggota semua dibawah kendali KAPOLDA Sumut untuk melakukan upaya pengejaran. Senjatanya yang pasti belum bisa di identifikasi karena pelakunya saja masih belum tertangkap. Kita juga melakukan uji laboratorium tentunya mengenai proyektil yang ada dan selongsong peluru yang tertinggal, jadi sekarang tinggal melakukan upaya-upaya intensif untuk mengungkap kasus ini. Narasi VO penutup: Polisi terus memburu para pelaku yang buron sembari menunggu hasil laboratorium forensik. Polisi juga belum berani terburu berspekulasi menyebutkan kelompok pelaku. Sejauh ini muncul dugaan dari sejumlah pihak senjata para pelaku berasal dari sisa-sisa daerah konflik yang masih hilang.

18 68

19 69 Berita 2 Kabar Siang TV One, Tanggal 20Agustus 2010, Format berita Voice Over, Durasi menit. TABEL 4.3 Framing Berita TV One Tanggal 20 Agustus 2010 Struktur pada perangkat framing berita Perampokan Bank Elemen Sintaksis Strategi Penulisan Dalam berita ini, TV One ingin menyampaikan perkembangan informasi hari ketiga paska perampokan Bank CIMB Niaga di Medan oleh kelompok bersenjata tanggal 18 Agustus 2010 yang lalu. Peristiwa tersebut direpresentasikan dalam berita ini masih dengan judul Perampokan Bank, namun tema berita yang diangkat sudah merupakan tema yang berbeda. Judul berita ini ditampilkan melalui grafis di awal berita. Latar informasi yang ditampilkan pada narasi pembuka hingga penutup menekankan serial foto lengkap detik-detik perampokan Bank CIMB Niaga mengenai bagaimana para perampok melakukan aksinya. Untuk menutup berita, TV One menyampaikan informasi yang menjelaskan bahwa Mabes Polri telah berhasil mengidentifikasi pelaku perampokan dan tengah melakukan pengejaran Skrip Tematik Retoris Penekanan terhadap aspek detik-detik perampokan Bank CIMB Niaga yang dapat dilihat melalui serial foto lengkap mengenai aksi para pelaku perampokan yang bekerja secara terorganisir dan profesional. Tema dalam berita ini adalah serial foto lengkap detik-detik perampokan Bank CIMB Niaga di Medan Sumatera Utara. Dalam berita ini terdapat kalimat yang mengandung unsur

20 70 leksikon. Pada Narasi pembuka kata detik-detik digambarkan sebagai awal mula saat terjadinya perampokan oleh 16 pelaku perampokan. Dan di dalam narasi ini juga terdapat kata teorganisir dan profesional yang menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh TV One untuk memaknai aksi perampokan tersebut. Kalimat teorganisir dan profesional memiliki arti sebuah cara bekerja yang sangat baik dan terstruktur secara sistematis Selain unsur leksikon, dalam berita ini juga terdapat unsur metafora. TV one menyajikan cuplikan serial foto lengkap perampokan Bank CIMB Niaga sebagai pendukung fakta. Fotofoto ini menggambarkan enam belas pelaku perampokan bekerja secara terorganisir dan profesonal. Penyajian foto-foto ini juga disertai latar musik yang terkesan menyeramkan. Judul berita yang digunakan TV One dalam berita ini masih menggunakan judul yang sama, yaitu Perampokan Bank. Namun tema yang diangkat berbeda dari berita-berita sebelumnya. Dan tema dari pemberitaan ini adalah serial foto lengkap detik-detik perampokan Bank CIMB Niaga. Melalui judul tersebut, terlihat bagaimana TV One ingin menyampaikan fakta selanjutnya dari peristiwa ini. Dari analisis sintaksis dapat terlihat bagaimana TV One menyusun fakta dalam skema narasi berita secara keseluruhan serta bagaimana fakta tersebut dikonstruksikan. Penyajian foto-foto dalam berita ini didukung narasi pembuka berita. Pemirsa kami mendapatkan serial foto lengkap detik-detik terjadinya perampokan Bank CIMB Niaga di Medan Sumatera Utara. Dari foto-foto tersebut terlihat ada 16 pelaku perampokan bekerja secara terorganisis.

21 71 Narasi awal ini mengkonstruksi pesan kepada pemirsa tentang penggambaran bagaimana cara para pelaku perampokan dalam melakukan aksinya. Narasi pembuka tentang serial foto tersebut, merupakan hal yang sangat penting dan menarik untuk di beritakan kepada khalayak paska terjadinya perampokan. Selain itu terjadi penonjolan fakta dari serial foto yang ditampilkan TV One. Foto tersebut dikonstruksikan sebagai fakta yang terlihat mengenai aksi kejahatan secara terorganisir dan profesional dari pelaku perampokan. Pada saat serial foto tersebut dalam narasi pembuka dikatakan kami mendapatkan serial foto lengkap. Hal ini membuktikan bahwa serial foto ini adalah fakta berita yang di dapatkan TV One. Secara Visual image, foto ini memang di tayangkan kembali pada berita ini. Namun dalam penyajiannya, TV One memberikan lebih lengkap dari pemberitaan sebelumnya. Melalui berita ini, TV One ingin menyampaikan kepada pemirsa bagaimana kisah dapat dimengerti. Dalam narasi pembuka TV One menggunakan kata mengandung unsur retorik, kata tersebut adalah detik-detik, terorganisir dan profesional. Kata detik-detik digambarkan sebagai awal mula saat terjadinya perampokan oleh 16 pelaku perampokan. Sedangkan kata terorganisir dan profesinoal digambarkan sebagai sebuah aksi kejahatan yang sangat baik dan terstruktur secara sistematis. Penggunaan kata dalam narasi berita yang mengandung unsur leksikon ini juga didukung oleh visual serial foto lengkap yang juga mengadung unsur metafor pada struktur retoris. Cuplikan foto ini yang kemudian di maknai oleh TV One sebagai peristiwa perampokan yang dilakukan secara professional dan teroganisir.

22 72 Narasi penutup berita yang mengatakan Kini penyidik Mabes Polri telah berhasil mengidentifikasi kelompok tersebut dan tengah melakukan pengejaran merupakan fakta pendukung dari tema berita ini. Narasi ini menandakan bahwa foto-foto mengenai para pelaku perampokan merupakan bukti baru untuk dapat mempermudah pihak polisi melakukan pengejaran terhadap pelaku. Dari uraian berita ini dapat dilihat bagaimana TV One mengkonstruksi berita kepada pemirsa yaitu, begitu hebatnya para perampok melakukan aksinya seperti yang terlihat dalam serial foto-foto yang dimunculkan oleh TV One. Dimana melalui foto-foto ini TV One mengkonstruksikan bahwa enam belas pelaku perampokan digambarkan sebagai pelaku kejahatan yang profesional dan teroganisir dalam melakukan aksinya. Dalam berita ini keberhasilan Institusi Polri dalam mengidentifikasi para pelaku perampokan ditujukan kepada Mabes Polri.

23 73 TABEL 4.4 Audio Visual Berita TV One Tanggal 20 Agustus Narasi Visual Image Narasi Pembuka Presenter Berita: Pemirsa kami mendapatkan serial foto lengkap detik-detik terjadinya perampokan Bank CIMB Niaga di Medan Sumatera Utara. Dari foto-foto tersebut terlihat ada 16 pelaku perampokan bekerja secara terorganisir dan professional Inilah serial foto detik-detik perampokan Bank CIMB Niaga yang kami dapatkan. Dari foto-foto ini terlihat ada sekitar 16 pelaku perampokan bekerja secara terorganisir dan professional. Kini penyidik Mabes POLRI telah berhasil mengidentifikasi kelompok tersebut dan tengah melakukan pengejaran. 78

24 74

25 75

26 76 Berita 3 Kabar Petang TV One, Tanggal 23Agustus 2010, Format berita Voice Over, Durasi menit. TABEL 4.5 Framing Berita TV One Tanggal 23 Agustus 2010 Struktur pada perangkat framing berita Perampokan bersenjata Bank CIMB Niaga Medan Sumatera Utara Elemen Sintaksis Strategi Penulisan Dalam berita ini, TV One ingin menyampaikan perkembangan informasi hari keenam paska perampokan Bank CIMB Niaga di Medan oleh kelompok bersenjata tanggal 18 Agustus 2010 yang lalu. Peristiwa tersebut direpresentasikan dalam berita ini dengan judul Perampokan bersenjata Bank CIMB Niaga Medan Sumatera Utara. Judul berita ini ditampilkan melalui grafis di awal berita yang mewakili dari isi berita tentang peristiwa perampokan yang terekam oleh kamera intai CCTV. Latar informasi berita ini merupakan penggambaran yang dilihat dari rekaman kamera intai CCTV tentang bagaimana aksi perampokan tersebut diceritakan secara eksplisit oleh presenter berita hingga sampai akhir berita Skrip Tematik Penekanan pada aspek detik-detik saat peristiwa perampokan yang terekaman oleh kamera intai CCTV. Dalam rekaman ini terlihat bagaimana pera perampok melakukan aksinya, bahwa bisa dikatakan cukup mengusai medan dan bekerja secara profesional dan teroganisir. Tema dalam berita ini adalah rekaman CCTV saat-saat kejadian perampokan Bank CIMB Niaga Medan Sumatera Utara.

27 77 Retoris Dalam berita ini terdapat kalimat yang mengandung unsur leksikon. Pada Narasi pembuka kata detik-detik mengambarkan awal mula saat terjadinya perampokan oleh 16 pelaku perampokan. Dan di dalam narasi ini juga terdapat kata teorganisir dan profesional yang menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh TV One untuk memaknai aksi perampokan tersebut. Kalimat teorganisir dan profesional memiliki arti sebuah cara bekerja yang sangat baik dan terstruktur secara sistematis Selain unsur leksikon, dalam berita ini juga terdapat unsur metafor. Dalam berita ini TV one menambahkan cuplikan serial foto lengkap perampokan Bank CIMB Niaga sebagai pendukung fakta. Foto-foto ini menggambarkan bagaimana 16 pelaku perampokan bekerja secara terorganisir dan profesonal. Dalam Frame berita yang berjudul Perampokan Bersenjata Bank CIMB Niaga Medan Sumatera Utara, TV One mengangkat tema rekaman CCTV saatsaat kejadian perampokan Bank CIMB Niaga Medan Sumatera Utara. Tema berita ini diperjelas dalam narasi pembuka yang mengatakan: Pemirsa, kami mendapatkan rekaman kamera intai CCTV saat peristiwa perampokan bersenjata di Bank CIMB Niaga Medan Sumatera Utara yang terjadi jum at lalu. Kalo kita melihat ini adalah detik-detik saat para perampok menguras. Ini aktifitas Bank normal kemudian tiba-tiba nanti akan ada kawanan perampok yang datang Melalui rekaman kamera CCTV, kata detik-detik digunakan oleh TV One untuk mengkonstruksi fakta. Kata Detik-detik mengisahkan saat-saat awal terjadinya perampokan, ketika para perampok masuk ke dalam Bank CIMB Niaga. Perampokan Bersenjata mengandung unsur kata jamak. Melalui judul

28 78 beritanya, pandangan TV One memperlihatkan fakta bahwa, peristiwa ini dilakukan oleh sekelompok orang yang dipersenjatai. Dalam narasi selanjutnya, TV one juga menceritakan tentang kehebatan para pelaku perampokan ketika melakukan aksinya. Gambaran tentang cara-cara perampok melakukan aksinya dipaparkan dalam penggunaan kalimat menguasai medan. Uraian tentang kemampuan para pelaku perampokan di tegaskan oleh narasi berikut: Nampaknya mereka beraksi dengan sangat cepat mereka langsung bisa dikatakan cukup menguasai medan langsung dengan rasa percaya diri langsung meloncat ke meja Bank dan kalo kita lihat mereka hafal betul lokasi brankas dimana uang-uang yang disimpan dalam Bank tersebut. Kalo kita menyatakan bahwa mereka adalah orang awam yang tidak tahu sama sekali, mungkin akan sulit untuk menemukan di mana brankas Bank. Tetapi mereka tiba-tiba sudah langsung tahu. Ini titik-titiknya ini adalah tempat brankasnya dan ini adalah lokasi penyimpanan uang. Ada fakta yang didapat TV One dari sumber berita, mengenai helm, jacket, sarung tangan dan penutup kepala yang digunakan oleh para perampok ketika melakukan aksinya. Namun sumber berita tidak disampaikan dalam narasi berita. Kutipan informasi ini, dipakai untuk memberikan penekanan terhadap fakta yang terdapat dalam rekaman kamera CCTV. Salah satu informasi yang sempat kami dapatkan adalah mereka menggunakan helm dan mereka tidak bersuara apapun dalam melakukan aksinya. Helm, jacket kemudian sarung tangan penutup muka. Kalo kita lihat hampir semuanya menggunakan helm penutup identitas kemudian sarung tangan dan lain-lain. Kata helm, jacket, sarung tangan dan penutup kepala digunakan oleh TV One untuk menyampaikan pandangan mengenai usaha para pelaku perampokan untuk menyembunyikan identitas.

29 79 Yang menarik untuk diamati dari pemberitaan ini, TV One melalui presenternya terlihat mengucapkan sekali lagi. Kalimat sekali lagi digunakan untuk memberikan penekanan fakta kepada pemirsa dari penggambaran kisah mengenai rekaman kamera CCTV. Beberapa kalimat yang dipakai untuk menekankan fakta berita ini dapat dilihat dari narasi-narasi berikut: Sekali lagi pemirsa ini adalah detik-detik terjadinya perampokan di Bank CIMB Niaga, Sekali lagi ini adalah video eksklusif yang kami dapatkan tentang peristiwa perampokan yang terjadi di Bank CIMB Niaga Medan Sumatera yang terjadi pada hari jum at pekan lalu, Sekali lagi pemirsa ini adalah sebuah aksi perampokan, Sekali lagi pemirsa jika anda mengamati video ini nampaknya memang mereka sudah sangat hafal betul dimana lokasi brankas di kasir Bank tersebut. Melalui penggunaan kalimat sekali lagi, TV One memberikan penekanan fakta kepada pemirsa, bahwa inilah yang terjadi saat-saat perampokan itu berlangsung. Frame Kabar Petang TV One dalam berita ini banyak kata dan penggunaan kalimat yang mengandung unsur leksikon pada struktur retorik. Kata dan kalimat ini digunakan untuk menekankan pandangannya seperti video ekslusif, perampokan yang begitu profesional dan terorganisir, berhasil membawa kabur, menggasak, dibekingi, senjata untuk tempur. Kata dan kalimat tersebut mengandung arti sebagai berikut: video ekslusif memiliki arti bahwa hanya TV One melalui program beritanya saja yang bisa menyiarkan rekaman kamera CCTV pada saat itu, perampokan yang begitu profesional dan teroganisir memiliki arti bahwa para pelaku perampokan tersebut adalah orangorang yang sudah terlatih, berhasil membawa kabur memiliki arti bahwa para pelaku telah berhasil mengambil uang dan pergi dari tempat tersebut, menggasak memiliki arti mengambil dengan kekerasan, dibekingi memiliki arti bahwa ada

30 80 beberapa perampok yang berjaga dari hambatan diluar gedung untuk melindungi rekan-rekannya yang berada di dalam Bank, serta senjata tempur memiliki arti senjata api yang digunakan oleh pihak kepolisian atau tentara yang digunakan untuk berperang. Untuk menonjolkan fakta yang terjadi, TV One mempertegas kembali tentang bagaimana rekaman kamera CCVT tersebut diceritakan oleh kedua presenter Kabar Petang TV One, TV One memutar ulang kembali rekaman kamera CCTV tersebut untuk disampaikan kepada pemirsa. Dalam pemutaran ulang rekaman kamera CCTV tersebut, usaha kedua presenter Kabar Petang TV One juga menceritakan kembali secara detail seperti pada pemutaran rekaman kamera CCTV pertama. TV One menganggap, peristiwa perampokan Bank CIMB niaga saat ini menjadi perhatian khusus media-media di Indonesia. Khususnya bagi TV One sendiri. Anggapan tersebut terlihat dari narasi berikut: Mengapa aksi perampokan Bank di CIMB Niaga ini menjadi perhatian media khususnya Indonesia media nasional dan sampai saat ini masih menjadi headline? Karena ini menunjukan sebuah aksi perampokan yang begitu professional dan terorganisir Narasi yang merupakan pernyataan dari TV One ini, mengkonstruksikan kepada pemirsa bahwa peristiwa ini merupakan tindakan kriminal yang sangat luar biasa pada saat itu. Alasan tersebut dikatakan TV One sebagai sebuah aksi perampokan yang begitu profesional dan terorganisir. Dalam narasi penutup, presenter yang mengatakan Sekali lagi pemirsa, hanya dalam waktu 6 menit 16 kawanan perampok berhasil menggasak uang 1,5 milyar rupiah di Bank CIMB Niaga Medan menggambarkan bahwa para pelaku

31 81 perampokan yang sudah terlatih tersebut telah berhasil dengan sukses melakukan aksi perampokan di Bank CIMB Niaga Medan tanpa ada hambatan sedikitpun dari aparat keamanan. Jika dilihat bagaimana Kabar Petang TV One menceritakan fakta dalam berita ini, terlihat bahwa fakta pertama yang diuraikan adalah bagaimana kemampuan para pelaku perampokan untuk menguasai medan, upaya menghilangkan jejak serta melakukan aksi dengan cara yang sangat cepat. Selain itu TV One juga menyisipkan gambar foto-foto perampok yang ditampilkan pada pemberitaan sebelumnya untuk menonjolkan fakta berita. Dari sejumlah kata dan kalimat yang telah di analisis, sangatlah jelas bagaimana Kabar Petang TV One mengkonstruksi realitas yang terjadi. Objek yang dikontruksikan dalam berita ini menggambarkan begitu hebatnya para pelaku melancarkan aksinya melakukan perampokan di dalam Bank CIMB Niaga Medan. Kehebatan para pelaku perampokan ketika melakukan aksinya dimaknai oleh TV one sebagai perampokan yang terorganisir dan profesional. Melalui rekaman CCTV yang dimunculkan dalam berita ini, TV One berusaha untuk menggiring pemirsa berasumsi kepada latar belakang pelaku perampokan yang berasal dari kelompok terlatih dalam kemiliteran. Hal tersebut dapat terlihat dari kalimat-kalimat yang dipakai TV One ketika menceritakan rekaman CCTV tersebut.

32 82 TABEL 4.6 Audio Visual Berita TV One Tanggal 23 Agustus Narasi Visual Image Narasi Pembuka Presenter Berita: Pemirsa kami mendapatkan rekaman kamera intai CCTV saat peristiwa perampokan bersenjata di Bank CIMB Niaga Medan Sumatera Utara yang terjadi jum at lalu. Kalo kita melihat ini adalah detik-detik saat para perampok menguras. Ini aktifitas Bank normal kemudian tiba-tiba nanti akan ada kawanan perampok yang datang. Nampaknya mereka beraksi dengan sangat cepat mereka lansung bisa dikatakan cukup menguasai medan langsung dengan rasa percaya diri langsung meloncat ke meja Bank dan kalo kita lihat mereka hafal betul lokasi brankas dimana uang-uang yang disimpan dalam Bank tersebut. Kalo kita menyatakan bahwa mereka adalah orang awam yang tidak tahu sama sekali mungkin akan sulit untuk menemukan di mana brankas Bank. Tetapi mereka tiba-tiba sudah langsung tahu. Ini titiktitiknya ini adalah tempat brankasnya dan ini adalah lokasi penyimpanan uang. Salah satu informasi yang sempat kami dapatkan adalah mereka menggunakan helm dan mereka tidak bersuara apapun dalam melakukan aksinya. Helm Jacket kemudian sarung tangan penutup muka. Dan ini saat-saat mereka ketika menguras seluruh uang yang ada di dalam brankas. Hanya kurang dari waktu 6 menit kawanan perampok ini membawa kabur uang sebesar 1,5 milyar. Kami ingatkan kembali kami sekedar mereview para perampok ini menembak 3 petugas keamanan Bank seorang polisi dari kesatuan 79 niaga/

33 83 BRIMOB Polda Sumut tewas sedangkan 2 satpam Bank lainnya masih dirawat karena mengalami luka tembak. Sekali lagi pemirsa ini adalah detik-detik terjadinya perampokan di Bank CIMB Niaga. Ini adalah video ekslusif TV One yang kami peroleh. Ini adalah ketika para perampok datang untuk mengambil uang 1,5 Milyar. Ini dimana kasir biasanya pada sebuah Bank berada kita lihat ini ada sekitar 5 perampok sudah memasuki ruangan kemudian menguras uang yang berada di kasir dan yang lainnya berjaga. Kalo kita lihat hampir semuanya menggunakan helm penutup identitas kemudian sarung tangan dan lain-lain. Kemudian mereka memasukan uang ke dalam tas. Jika anda melihat salah seorang perampok menggunakan jaket putih ini bisa begitu tenang untuk melaksanakan aksinya. Nampaknya memang mereka sudah sangat yakin aksi perampokan ini berjalan dengan lancar karena seperti anda ketahui ada beberapa perampok yang berjaga di luar sana kemudian ada pula yang cepat mengabarkan. Kalo kita lihat tadi ada yang tampaknya pegawai Bank tadi sempat kita lihat ada seorang bapak entah menggunakan helm dan lain-lain digiring perampok atau mungkin seorang satpam atau nasabah. Jika anda lebih jeli di bagian kiri ada seorang lelaki yang jatuh kalau kami tidak salah lihat ada seorang lelaki yang tergeletak jatuh apakah ini adalah mungkin salah seorang satpam yang terluka atau bahkan mungkin seorang petugas keamanan lainnya? 16 Perampok ini akhirnya berhasil mengambil uang 1,5 Miliar Rupiah. Sekali lagi ini adalah video eksklusif yang kami dapatkan tentang peristiwa perampokan yang terjadi di Bank CIMB Niaga Medan Sumatera yang terjadi pada hari Jum at pekan lalu. Tampak tadi seorang mencoba untuk mengarahkan pistolnya apakah ada letusan senjata atau tidak namun dalam perampokan ini

34 84 ada 3 orang yang menjadi korban 1 anggota BRIMOB tewas kemudian 2 lainnya petugas security terluka. Dan ini perampokan yang membutuhkan waktu sekitar 6 menit untuk menguras 1,5 Miliar Rupiah untuk kemudian mereka pergi menggunakan kendaraan bermotor. Ini adalah gambar di luar Bank CIMB Niaga. Jika mungkin anda sedikit mengingat kembali rekaman video yang tadi anda saksikan tampak para perampok tadi bisa negitu tenang dan professional untuk melakukan aksinya. Karena mereka yakin aksi mereka ini dibekingi atau dilindungi oleh beberapa kawannya yang sudah berjaga terlebih dahulu di luar Bank. Jadi mereka nampaknya tidak khawatir bahwa aksi perampokan ini akan digagalkan dari luar karena rupanya sudah ada beberapa kawan mereka yang sekali lagi sudah berjaga dari luar dengan senjata lengkap. Cara memegangnya tampaknya sudah professional. Ada kabar bahwa ada beberapa perampok yang sengaja mengalihkan arus lalu-lintas di jalan tersebut. Ini adalah senjata laras panjang sebenarnya ini adalah senjata untuk tempur. Hingga sampai saat ini juga masih diselidiki dari mana mereka mendapatkan senjata tersebut, apakah dari daerah konflik ataukan mereka membelinya secara illegal. Sekali lagi pemirsa ini adalah sebuah aksi perampokan. Anda melihat seorang menggunakan baju merah ini adalah kasir. Tampaknya aktifitas masih normal. Kenapa cepat sekali saya juga masih tidak bisa mengerti kemana kasir tadi pergi. Mungkin sudah diusir atau digertak terlebih dahulu dan akhirnya wanita ini disuruh meninggalkan lokasinya. Kita lihat bagaimana perampok akhirnya sudah bisa memasuki ruangan kemudian langsung

35 85 menguras seluruh barang berharga terutama uang. Kalau kita hitung ada 8 semua. Ada 4 yang beraksi di belakang meja kasir kemudian ada beberapa orang lagi yang berjaga di lorong Bank. Ini ada satu lagi temannya yang bergabung untuk segera secepatnya membantu teman-temannya yang lain untuk mengambil uang-uang yang berada di brankas atau kasir Bank. Sekali lagi pemirsa jika anda mengamati video ini nampaknya memang mereka sudah sangat hafal betul dimana lokasi brankas di kasir Bank tersebut. Mereka nampaknya tidak lagi kebingungan untk mencari posisi brankas tersebut. Dan mereka sudah tahu mereka mengambil uang ini dengan cepat. Mengapa aksi perampokan Bank di CIMB Niaga ini menjadi perhatian media khususnya Indonesia media nasional dan sampai saat ini masih menjadi headline? Karena ini menunjukan sebuah aksi perampokan yang begitu professional dan terorganisir. Kalo kita lihat gambar di sebelah kiri atas bisa dikatakan orang yang sudah tergeletak tadi sempat digeser sedikit tapi kita belum pasti apakah itu gambar korban ayng kita ketahui ada seorang anggota BRIMOB yang meninggal dunia dan senjatanya dibawa lari kemudian 2 lainnya terluka. Nanti akan kita lihat juga bagaimana ada seorang karyawan mungkin yang digiring oleh para perampok. Kenapa kita sebut karyawan karena orang tersebut tidak menggunakan helm dan lain-lain. Kita belum tahu pasti siapakah dia. Mereka mengobrak-abrik meja. Sekali lagi mereka berhasil membawa kabur uang 1,5 milyar rupiah. Yang berbaju putih tadi apakah mungkin salah seorang pegawai Bank disuruh menunjukan lokasi. Dan dia diancam dibawah todongan senjata laras pendek. Dan nanti kalo kita saksikan juga ada seorang perampok yang langsung mengarahkan senjatanya entah kemana, kita lihat. Kalo bisa dikatakan para perampoknya sudah

36 selesai menguras habis seluruh uang yang berada di Bank kemudian mereka saat ini masih mencari sisa-sisa apakah ada uang lain yang bisa mereka ambil. Setelah memastikan tidak ada akhirnya dalam waktu sekitar 6 menit akhirnya para perampok ini memilih untuk meninggalkan lokasi. Sekali lagi pemirsa hanya dalam waktu kurang dari 6 menit 16 kawanan perampok ini berhasil menggasak uang 1,5 Miliar Rupiah di Bank CIMB Niaga Medan Sumetera Utara. 86

37 Hasil Analisis Framing berita Metro TV Berita 1 Metro Sore, Tanggal 18 Agustus 2010, Format Berita Live On Cam, Durasi menit. TABEL 4.7 Framing Berita Metro TV Tanggal 18 Agustus 2010 Struktur pada perangkat framing berita Perampokan Bersenjata Api Elemen Sintaksis Strategi Penulisan Skema berita ini dimulai dengan judul berita yang langsung menunjukan informasi bahwa telah terjadi perampokan oleh para pelaku yang menggunakan senjata api. Hal ini diperjelas melalui narasi pembuka oleh presenter berita yang mengatakan Gerombolan perampok bersenjata api siang tadi merampok sebuah Bank di Medan Sumatera Utara. Belum diketahui total uang yang berhasil dirampok gerombolan tersebut. Latar informasi yang ditampilkan secara langsung oleh reporter Metro TV dilokasi kejadian, menekankan pada uraian tentang korban yang terluka serta bagaimana peristiwa perampokan itu terjadi. Dalam narasi berita ini Metro Sore mengutip pernyataan 2 orang baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka adalah salah satu masyarakat yang berada di lokasi kejadian dan Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno. Untuk menutup Reporter Metro Sore memaparkan informasi yang dikutip dari Irjen Pol Oegroseno. Kutipan tersebut menjelaskan bahwa paska terjadinya perampokan pihak kepolisian masih melakukan identifikasi dan pelaku perampokan termasuk pemain lama.

38 88 Skrip Tematik Retoris Penekanan pada aspek peristiwa perampok bersenjata api yang kembali beraksi di Kota Medan, Sumatra Utara. Dimana kawanan perampok berhasil mengambil sejumlah uang dari CIMB Niaga dan menewaskan satu orang anggota Brigade Mobil yang sedang berjaga di Bank tersebut serta melukai seorang anggota satuan pengamanan Bank. Berita ini mengusung tema tunggal yakni Bank CIMB Niaga Medan dirampok kelompok bersenjata api. Dalam berita ini terdapat perangkat framing leksikon, kata gerombolan pada narasi pembuka secara struktur retoris menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh reporter untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh reporter. Gerombolan memiliki arti sekelompok orang dalam jumlah banyak. Sedangkan pada narasi reporter yang disampaikan secara langsung dilokasi kejadian mengatakan sempat terjadi baku tembak antara keduanya dengan para perampok. Kalimat baku tembak digambarkan sebagai kejadian tembak-menembak antara pihak keamanan Bank dengan para perampok. Dan pada narasi penutup Irjen Pol Oegroseno dikutip pernyataannya secara tidak langsung. Oegroseno menyatakan bahwa kelompok perampokan ini adalah pemain lama. Istilah pemain lama dipakai oleh Oegroseno, menggambarkan kelompok perampok yang sudah sering melakukan aksi perampokan di kota Medan. Dalam berita ini juga terdapat perangkat framing Grafis dari visual berita untuk mendukung arti penting suatu pesan. Visual ini menekankan kepada pemirsa pentingnya bagian tersebut. Visual yang terdapat dalam berita ini adalah anggota BRIMOB yang tewas tertembak.

39 89 Rabu, 18 Agustus 2010, Metro Sore menurunkan berita yang berjudul Perampokan Bersenjata Api sebagai berita utama dalam pemberitaan. Berita ini diturunkan pada hari yang sama dengan peristiwa itu terjadi, tepatnya hari Rabu paska perampokan pukul WIB. Analisis sintaksi terhadap berita dengan judul Perampokan Bersenjata Api akan memperlihatkan bagaimana Metro Sore menyusun fakta dalam skema narasi dan mengkonstruksikan realitas tersebut. Judul berita Perampokan Bersenjata Api menyampaikan fakta, bahwa telah terjadi perampokan Bank CIMB Niaga di Medan oleh kelompok perampok yang menggunakan senjata api untuk mengambil uang secara paksa pada Bank tersebut. Konstruksi awal berita ini diperjelas oleh narasi pembuka yang mengatakan: Gerombolan perampok bersenjata api siang tadi merampok sebuah Bank di Medan Sumatera Utara. Belum diketahui total uang yang berhasil dirampok gerombolan tersebut. Kata Gerombolan dalam narasi ini mengandung unsur leksikon pada struktur retoris yang digunakan untuk memberikan penekanan terhadap pelaku perampokan. Gerombolan diartikan sebagai sekelompok orang dalam jumlah yang banyak. Segi sintaksis dari berita ini juga dilengkapi dengan pemberian latar dalam berita. Fakta atau realitas yang merupakan latar berita ini, dipaparkan pada laporan langsung oleh Adli Hakim (Reporter Metro TV) di lokasi kejadian. Laporan langsung ini dilakukan Metro TV untuk mendukung objektifitas dari judul atau tema berita. Narasi pertama yang disampaikan Reporter Metro TV Adli Hakim menguraikan tewasnya anggota BRIMOB yang bernama M. Simanjuntak

40 90 dan seorang satpam Bank yang terluka ketika berusaha mencegah para perampok masuk ke dalam Bank. Dalam laporan selanjutnya Reporter Metro TV Adli Hakim menyampaikan bahwa sempat terjadi baku tembak antara keduanya dengan para perampok. Namun dalam kejadian baku tembak ini M. Simanjuntak tewas di tempat akibat tertembak di bagian dada. Pernyataan ini juga didukung oleh unsur grafis pada struktur retoris, yaitu visual anggota BRIMOB yang tewas tertembak serta visual para wartawan memfoto anggota BRIMOB yang tewas tertembak. Visual ini dipakai dalam berita untuk menekankan fakta yang sebenarnya terjadi mengenai korban. Dari uraian ini dapat terlihat bagaimana Metro TV mengkonstruksi realitas yang terjadi bahwa pelaku perampokan lebih hebat dari pihak kemananan Bank, sehingga para perampok berhasil melumpuhkan pihak keamanan Bank yang berusaha menggagalkan aksi perampokan tersebut. Reporter Metro TV Adli Hakim dalam narasi selanjutnya, mengutip pernyataan secara tidak langsung dari saksi mata yang melihat peristiwa perampokan ini. Kutipan narasi ini mengatakan: Menurut keterangan saksi mata perampokan terjadi sekitar jam 12 siang tadi. Saat itu Bank sedang sepi dari nasabah. Kedua belas orang perampok menutup mukanya dengan topeng dan mengendarai 6 sepeda motor. Mereka memaksa masuk ke dalam Bank CIMB Niaga cabang Jalan Aksara Medan sambil menembakan senjata api. Setelah berhasil masuk perampok mengambil uang di teller Bank dan memasukannya ke dalam karung goni. Namun polisi belum mengemukakan berapa jumlah total uang yang dirampok. Kutipan narasi ini pada struktur tematik mengandung unsur maksud, yaitu bagaimana informasi disampaikan secara detail dan panjang agar fakta yang terjadi dapat terlihat secara eksplisit dan jelas. Kutipan ini tidak semata-mata

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV 4.1. Profil Profil yang disajikan adalah profil seputar Metro TV sebagai stasiun tv yang secara langsung menayangkan program berita tentang kasus bom bunuh diri di GBIS,

Lebih terperinci

KONFIGURASI JARINGAN MAN PADA PT. LATIVI (TVONE) KE MSC (MENARA STANDARD CARTERD) Abstrak

KONFIGURASI JARINGAN MAN PADA PT. LATIVI (TVONE) KE MSC (MENARA STANDARD CARTERD) Abstrak KONFIGURASI JARINGAN MAN PADA PT. LATIVI (TVONE) KE MSC (MENARA STANDARD CARTERD) Honni honni@bundamulia.ac.id Program Studi Sistem Informasi Universitas Bunda Mulia Abstrak Peranan jaringan komputer dikalangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Dalam bab sebelumnya penulis menguraikan bangunan konsep dan teori-teori yang relevan sebagai bahan rujukan berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dalam bab tiga ini, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon Fax Email Website Slogan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena adanya berbagai media (channel) yang dapat di gunakan sebagai sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. karena adanya berbagai media (channel) yang dapat di gunakan sebagai sarana 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini di mungkinkan karena adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kasus teroris tidak pernah habis untuk dibahas dan media merupakan sebuah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

Jurnalistik Televisi. Materi Kuliah. Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013.

Jurnalistik Televisi. Materi Kuliah. Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013. Materi Kuliah Jurnalistik Televisi Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013. Ragam Berita Pada dasarnya penonton televisi yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita buruh merupakan salah satu berita yang jarang dilihat dalam tayangan pemberitaan media TV. Berita buruh masih belum mendapatkan porsi yang pas dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu. Seiring dengan perkembangnya jaman dan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu. Seiring dengan perkembangnya jaman dan kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan visual memiliki berbagai macam program yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah suatu alat penerima gambar dan suara yang didapat dari sebuah sinyal transmisi, pemancar dan satelit. Televisi merupakan salah satu alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mendukung berbagai aktivitasnya. Teknologi pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mendukung berbagai aktivitasnya. Teknologi pada era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam mendukung berbagai aktivitasnya. Teknologi pada era globalisasi saat ini, kian berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai produk teknologi maju, berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat. Seperti

Lebih terperinci

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2 MATERI: 16 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2 PRODUKSI BERITA TELEVISI Tele artinya Jauh, sementara Vision artinya Gambar, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB V PENUTUP A. Temuan BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya 1 BAB II LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Yayasan Pendidikan Lancang Kuning Dumai (YPLK) dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menunjang perkembangan berbagai sector

Lebih terperinci

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI 13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha BAB I PENDAHULUAN Salah satu TV Lokal yang konsisten dalam mengangkat isu/konten daerah adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Yayasan Buddha Tzu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Utomo (2005:6) Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Di Indonesia, keberadaan kepolisian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling luas jangkauannya dalam hal meraih penggunanya. Televisi mampu menyajikan informasi secara serentak dan secara langsung dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi mereka. Media menjadi pilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini, masyarakat kita disuguhi berulang-ulang berita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini, masyarakat kita disuguhi berulang-ulang berita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini, masyarakat kita disuguhi berulang-ulang berita pembegalan yang dilakukan oleh beberapa kelompok lewat pemberitaan di media massa. Media saling bergantian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik perhatian besar beberapa surat kabar dan menjadi berita hangat di beberapa surat kabar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesadaran masyarakat akan kebutuhannya pada informasi membuat media massa saat ini dapat dikatakan sebagai Primadona pencarian informasi. Media massa adalah alat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Informasi atau berita dewasa ini merupakan hal yang sangatlah penting, dimanapun dan kapanpun setiap orang pasti akan memerlukan suatu informasi baik itu informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan salah satu media massa yang digunakan oleh seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan salah satu media massa yang digunakan oleh seorang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Surat kabar merupakan salah satu media massa yang digunakan oleh seorang penulis (wartawan) untuk menuangkan ide masing-masing dalam analisis data-data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 Jl. Basuki Rachmat No. 106 128 Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

Materi Perkuliahan I BERITA TV

Materi Perkuliahan I BERITA TV Materi Perkuliahan I Fakultas : FISIP Program Studi : Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Jurnalistik Televisi Pengajar : Panji Dwi A. BERITA TV Sifat Media TV Jenis Media Cetak Audio Audiovisual SIFAT Dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompas Sport merupakan sebuah program berita olahraga baik dari luar maupun dalam negeri yang dikemas secara ringan dan lengkap. Dalam Kompas Sport berita olahraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Group, 2006) hal Ilham Prisgunanto, Praktik Ilmu Komunikasi; dalam Kehidupan Sehari-hari, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Group, 2006) hal Ilham Prisgunanto, Praktik Ilmu Komunikasi; dalam Kehidupan Sehari-hari, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat massal juga. 1 Media massa

Lebih terperinci

Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012

Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012 Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012 No Waktu Lokasi Peristiwa 1 4 Desember 2011 Perusahaan Sawit Kreung Jawa, Aceh Utara Pelaku penembakan : Penembakan terjadi saat para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

Dasar- dasar Jurnalistik TV

Dasar- dasar Jurnalistik TV Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV VOX POPULI/FORMAT BERITA TELEVISI Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Pengertian dan tujuan melakukan Vox populi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang dilakukan Tim Kemanusiaan Surya Paloh terhadap pembebasan 10 WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf

Lebih terperinci

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG Fakultas 10FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Stand Up dan Siaran Langsung STAND UP Seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, kasus kejahatan begitu marak terjadi dalam hitungan detik dan meniti di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pemberitaan di berbagai media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia yaitu pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 tahun, sejak berdirinya TVRI penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu karena dengan berbahasa kita dapat menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran untuk diucapkan dan tersampaikan

Lebih terperinci

Dasar- dasar Jurnalistik TV

Dasar- dasar Jurnalistik TV Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV JENIS-JENIS BERITA Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Mengenal berbagai jenis wawancara antara lain : Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bike Trial merupakan olahraga keterampilan sepeda, termasuk salah satu olahraga sepeda ekstrim. Fokus gerakan dari sepeda trial adalah manajemen balance dan power.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah melatih kerja secara langsung di sebuah perusahaan, yaitu PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN Unit analisis dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas XII SMA N 1 SALATIGA yang berjumlah 89 orang sebagai sampel penelitian. Untuk mendapat

Lebih terperinci

Penulisan Naskah Berita Televisi

Penulisan Naskah Berita Televisi Modul ke: Penulisan Naskah Berita Televisi Prinsip Menulis Naskah Berita TV, Bahasa Jurnalistik dan Ragam Bahasa Siaran TV Fakultas KOMUNIKASI Syaefurrahman Al-Banjary, SH, M.Si Program Studi Penyiaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari menjamurnya stasiun televisi swasta, dan televisi televisi lokal di daerah. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai 9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Dalam deskripsi obyek penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum kuis maupun perusahaan dan partai yang menjadi sponsor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social yang berarti adalah manusia yang saling berinteraksi dengan lingkungannya, lebih spesifik

Lebih terperinci

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR (Analisis Framing Terhadap Pembentukan Citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla Pasca

Lebih terperinci

SKRIPSI KONSTRUKSI TELEVISI ATAS BERITA MENGENAI PERAMPOKAN BANK CIMB NIAGA DI MEDAN

SKRIPSI KONSTRUKSI TELEVISI ATAS BERITA MENGENAI PERAMPOKAN BANK CIMB NIAGA DI MEDAN SKRIPSI KONSTRUKSI TELEVISI ATAS BERITA MENGENAI PERAMPOKAN BANK CIMB NIAGA DI MEDAN (Analisa Komparasi Berita di TV One dan Metro TV Periode 18 23 Agustus 2010) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat kian tergantung dengan media massa, yang menjadi salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan khalayak. Terlebih dengan kecanggihan teknologi di mana

Lebih terperinci