LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI"

Transkripsi

1 COVER LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI i

2 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan nikmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja PD Kebersihan Tahun Laporan Kinerja PD Kebersihan merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi kinerja PD Kebersihan dalam mencapai tujuan atau target selama kegiatan pelaksanaan program pada tahun Laporan ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan masukan guna penyempurnaan penyusunan rencana kerja pada tahun mendatang dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan yang ada. Penyusunan laporan ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Badan Pengawas, Direksi, dan unit kerja di lingkungan PD Kebersihan sebagai dasar analisis dan evaluasi dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan perusahaan. informasi atas pencapaian kinerja Direktur Utama H. Deni Nurdyana Hadimin, Msi LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI ii

3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... III DAFTAR TABEL...IV DAFTAR GAMBAR... V BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Sistematika Pelaporan... 2 BAB 2 PERENCANAAN STRATEGIS Visi dan Misi PD. Kebersihan Tujuan dan Sasaran Program Kerja PD. Kebersihan Tahun Cara Pencapaian Sasaran BAB 3 KINERJA PD KEBERSIHAN TAHUN Tingkat Pelayanan Pengangkutan Sampah Kinerja Penyapuan Jalan Penyapuan oleh PD Kebersihan Penyapuan oleh Outsourcing Kinerja Pengurangan Sampah Kinerja Keuangan Kinerja Inovasi Usaha Kinerja Pelayanan Pengaduan Kinerja Tim Patroli Pengawas Kebersihan Perubahan Logo PD Kebersihan BAB 4 PENUTUP LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI iii

4 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Hasil Sapuan Jalan Tiap Wilayah Operasional Kota Bandung Semester I Tahun Tabel 3.2 Daftar Jalur Jalan Penyapuan oleh pihak Outsourcing PT. KGM Tabel 3.3 Rekap Hasil Kerja Penyapuan Outsourcing PT. KGM Tabel 3.4 Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Tabel 3.5 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Tabel 3.6 Laporan Neraca Keuangan per 31 Desember Tabel 3.7 Laporan Laba Rugi Tahun Buku Tabel 3.8 Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bank Sampah Resik Per 31 Oktober Tabel 3.9 Laba Rugi Bank Sampah Resik Per 30 November Tabel 3.10 Neraca Bank Sampah Resik Per 30 November Tabel 3.14 Pengaduan Masyarakat Tahun 2015 Melalui Media Sosial dan Penyampaian Langsung Tabel 3.15 Pengaduan Masyarakat dan Berita Tahun 2015 di Media Cetak Tabel 3.16 Kegiatan Petugas Patroli Kebersihan LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI iv

5 DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Gambar 3.2 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Gambar 3.3 Dokumentasi Pengaduan Masyarakat Melalui Media Sosial Gambar 3.4 Contoh Meme PPK di Media Sosial Gambar 3.5 Kegiatan-kegiatan PPK Gambar 3.6 Perubahan Logo PD Kebersihan Gambar 3.7 Filosofi Logo Baru PD Kebersihan Gambar 3.8 Logo PD Kebersihan degan Tagline LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI v

6 BAB PENDAHULUAN 1 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan sampah yang optimal merupakan suatu tantangan besar yang sekarang dihadapi hampir oleh seluruh kota besar di Indonesia, khususnya Kota Bandung. Peningkatan jumlah penduduk yang semakin tinggi mengakibatkan jumlah timbulan sampah yang terus meningkat dimana peningkatan jumlah timbulan harus diikuti pengelolaan yang optimal sehingga masalah sampah tidak menyebabkan kerusakan lingkungan dan penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah di Kota Bandung dilaksanakan oleh PD Kebersihan Kota Bandung, merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam usaha jasa pelayanan kebersihan di Kota Bandung. PD Kebersihan didirikan pada tahun 1985 sebagaimana tertuang dalam Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 02/PD/1985 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Kebersihan Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung terakhir telah diubah dengan Perda Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2011 tentang PD Kebersihan. Mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, akuntabel, dan berorientasi pada hasil merupakan harapan PD Kebersihan. Berkenaan dengan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sehingga penyelenggaraan perusahaan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Oleh karena itu disusun Laporan Kinerja PD Kebersihan Tahun Diharapkan laporan ini dapat berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good governance. Laporan ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan analisis dan evaluasi dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Laporan Kinerja PD Kebersihan ini adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan dan upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kinerja perusahaan selama tahun Sedangkan tujuan dari penyusunan laporan kinerja ini antara lain: a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Direksi dan unit kerja di lingkungan PD Kebersihan atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 1

7 b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya c. Sebagai pedoman bagi Direksi dalam menetapkan suatu kebijakan pengelolaan sampah untuk tahun selanjutnya d. Sebagai pedoman bagi setiap unit kerja di lingkungan PD Kebersihan dalam menjalankan tugas di tahun selanjutnya e. Sebagai tolak ukur dan bahan pembelajaran guna perbaikan pelaksanaan kegiatan selanjutnya serta agar dapat dicari solusi terhadap permasalahan/kendala yang dihadapi selama tahun berjalan 1.3 Sistematika Pelaporan Sistematika pelaporan yang disampaikan dalam laporan ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Pada bab pendahuluan dicantumkan uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, serta sistematika dalam penulisan laporan. Bab II : Perencanaan Strategis Bab perencanaan strategis menjelaskan arah dan kebijakan serta strategi yang ditempuh dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Bandung. Bab III : Kinerja PD Kebersihan Tahun 2015 Pada bab ini diuraikan kinerja perusahaan tahun 2015 yang dibagi ke dalam 5 komponen: 1. Tingkat pelayanan pengangkutan sampah 2. Kinerja penyapuan jalan 3. Kinerja keuangan 4. Kinerja inovasi usaha 5. Kinerja pelayanan pengaduan dari masyarakat Bab IV : Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja perusahaan serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 2

8 BAB PERENCANAAN STRATEGIS 2 2. BAB 2 PERENCANAAN STRATEGIS 2.1 Visi dan Misi PD. Kebersihan Visi PD. Kebersihan Kota Bandung sebagaimana tertuang dalam Corporate Plan adalah: Menjadi perusahaan profesional di bidang pengelolaan sampah terpadu dengan memberikan solusi inovatif yang bernilai lebih dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan pelayanan kebersihan kepada masyarakat. Makna Perusahaan Profesional adalah: Perusahaan yang secara mandiri menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai entitas bisnis. Dalam hal ini operasi yang dilakukan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi pemilik dan memenuhi harapan stakeholder. Makna Pengelolaan Sampah Terpadu adalah: Pengelolaan sampah dalam satu sistem yang terintegrasi dengan tujuan untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang efektif dan bernilai ekonomis dengan sasaran berkurangnya limbah padat melalui pemanfaatan kembali sehingga memiliki nilai ekonomis. Sistem tersebut adalah: 1. Mengurangi atau mencegah munculnya sampah (Reduce): membantu rumah tangga dan komersial untuk mengurangi jumlah sampah yang mereka hasilkan. 2. Menggunakan kembali sampah (Reuse): menggunakan kembali sampah sehingga dapat mengurangi konsumsi energi dalam pengolahan sampah. 3. Mendaur ulang sampah (Recycle): mengolah sampah ke dalam bentuk lain yang bermanfaat. 4. Mengembangkan sumber energi (energy recovery): menghasilkan energi dari sampah menggunakan berbagai teknologi yang ramah lingkungan. 5. Pemrosesan sampah (disposal): mengelola sampah yang sudah tidak dapat diolah kembali ke tempat pemrosesan akhir yang dikelola secara berkelanjutan Makna Solusi Inovatif yang Bernilai Lebih adalah: Operasi dari PD. Kebersihan dimaksudkan untuk memberikan solusi atas permasalahanpermasalahan persampahan dengan memperhatikan kondisi masyarakat setempat tanpa menimbulkan permasalahan baru dan dapat memberikan nilai ekonomis dari setiap solusi yang diberikan. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 3

9 Makna Berkelanjutan adalah: Bahwa sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan telah mempertimbangkan: 1. Konservasi sumber daya alam. 2. Menghindari emisi buang yang tidak diperlukan dan/ atau berbahaya. 3. Melindungi kesehatan masyarakat dan ekosistem. Visi yang baru ini diarahkan untuk menunjukkan kemandirian dan ambisi PD. Kebersihan untuk memperluas pasar dan tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Dalam upaya merealisasikan visi yang telah ditetapkan, maka misi yang akan diemban adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dengan berbasis kompetensi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. 2. Menjalankan operasi sistem pengelolan sampah terpadu yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan peraturan dan perundang-undangan serta standar pengelolaan lingkungan. 3. Mengembangkan model bisnis pengelolaan sampah terpadu yang memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder. 4. Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan dalam kegiatan bisnis maupun kegiatan pengelolaan lingkungan bagi masyarakat secara luas. 5. Meningkatkan pelayanan kebersihan kepada masyarakat. Dari visi dan misi diatas, terdapat beberapa nilai inti yang perlu dianut oleh PD. Kebersihan, yang harus diinternalisasi ke seluruh pegawai dalam budaya perusahaan antara lain: 1. Kepedulian terhadap lingkungan hidup (environmental concern). 2. Pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth). 3. Kemitraan yang saling menguntungkan (mutual benefit partnership). 4. Tanggung jawab sosial (social responsibility). Berkenaan dengan pengelolaan sampah sebagaimana tertuang dalam program RPJMD yaitu Peningkatan Pengelolaan Sampah Perkotaan, sangat berkaitan erat dengan visi dan misi yang diemban oleh PD. Kebersihan sebagai lembaga yang menangani pengelolaan sampah di Kota Bandung. Indikator keberhasilan tingkat pencapaian penanganan sampah tahun 2014 sebagaimana visi dan misi yang diemban adalah sebagai berikut: 1. Kondisi jalan protokol dan kolektor bersih. 2. Kondisi TPS tertata dan bersih. 3. Bertambahnya jumlah TPS 3R. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 4

10 4. Lancarnya kegiatan pengangkutan sampah serta efisiensi ritasi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA. 5. Sampah yang dapat dikelola melalui 3R sebesar 20 % dari timbulan sampah di TPS. 6. Meningkatnya pendapatan perusahaan. 2.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran dalam menjalankan visi sesuai misi yang telah di tetapkan adalah sebagai berikut: Misi 1: Mengembangkan kemampuan sumberdaya manusia dengan basis kompetensi pengelolaan sampah kota. Tujuan : Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang pengelolaan sampah kota. Sasaran: a. Meningkatnya kemampuan manajerial pengelolaan sampah dalam manajemen Perusahaan Daerah. b. Meningkatnya pengetahuan, kemampuan teknis dan keterampilan bagi jajaran karyawan PD. Kebersihan dalam hal teknologi terbaru dan sistem pengelolaan sampah yang visibel, efektif dan efisien. Misi 2: Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan basis teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi tinggi sesuai dengan tuntutan perkembangan. Tujuan: Meningkatkan kemampuan sarana dan prasarana operasional, penerapan teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi tinggi sesuai dengan tuntutan perkembangan. Sasaran: a. Meningkatnya sarana prasarana dalam proses pengumpulan sampah mulai dari sumber. b. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pengangkutan sampah. c. Meningkatnya fasilitas pendukung dengan menerapkan teknologi tepat guna dalam proses pengelolaan sampah. d. Meningkatnya jumlah lokasi dan fasilitas pendukung untuk Pengomposan dan kegiatan 3 R. e. Meningkatnya sistem pengolahan sampah dengan menerapkan teknologi tinggi skala kota yang ramah lingkungan. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 5

11 Misi 3: Mengembangkan sistem pembiayaan pengelolaan sampah yang mampu mendukung penyelenggaraan pelayanan secara optimal. Tujuan: Meningkatkan kemampuan pembiayaan pengelolaan sampah untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan secara optimal dalam rangka memberikan pelayanan kebersihan kepada masyarakat. Sasaran: a. Meningkatnya perolehan hasil penagihan pelayanan jasa pengelolaan sampah berdasarkan potensi yang ada dan kemampuan pelaksanaan penagihan. b. Meningkatnya nilai tarip jasa pengelolaan sampah yang disesuaikan dengan standar kebutuhan minimal biaya pengelolaan sampah kota. c. Meningkatnya efisiensi pengeluaran baik pengeluaran operasional maupun non operasional. d. Meningkatnya sistem penagihan yang efektif dan efisien. Misi 4: mengembangkan sumber pendapatan lainnya untuk memupuk pendapatan dan memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah. Tujuan: Meningkatkan peluang usaha dibidang penyelenggaraan pengelolaan sampah dan pemanfaatan prasarana dan sarana. Sasaran: a. Meningkatnya pendapatan perusahaan dari usaha pengolahan dan pemanfaatan sampah. b. Meningkatnya usaha pelayanan kebersihan menjadi pelayanan prima dan cleaning service. c. Mengoptimalkan fungsi perbengkelan sarana pengelolaan sampah menjadi suatu usaha serta usaha lainnya sesuai dengan potensi yang ada. Misi 5: Mengembangkan sistem pengelolaan sampah melalui pola kemitraan dengan masyarakat dan swasta. Tujuan: Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan swasta untuk keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sampah kota. Sasaran: a. Meningkatnya peran serta masyarakat secara aktif dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah sesuai dengan tingkat kewenanganannya. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 6

12 b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pengelolaan sampah kota. c. Meningkatnya peranserta swasta dalam kemitraan pengelolaan sampah dengan prinsip saling menguntungkan. 2.3 Program Kerja PD. Kebersihan Tahun 2015 Untuk mencapai visi dan misi perusahaan sesuai arah kebijakan dan strategi yang ditempuh maka disusunlah Program Kerja PD. Kebersihan yang telah ditetapkan untuk tahun 2015, program ini masih menindaklanjuti program kerja tahun sebelummya yang belum optimal dilaksanakan. Adapun program kerja 2015 adalah sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan kelembagaan melalui: a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan, pelatihan serta pembinaan pegawai. b. Peningkatan kesejahteraan pegawai melalui perbaikan serta penyesuaian gaji, mengikut sertakan pegawai ke dalam proram BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan c. Menyesuaikan jumlah SDM sesuai dengan analisis jabatan dan beban kerja d. Mengimplementasikan SOTK yang sesuai dengan Perda 14 tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung e. Menyusun Budaya Kerja f. Menyusun dan mengoptimalkan pelaksanaan SOP g. Menyusun Standar Pelayanan Publik (SPP) 2. Optimalisasi Pendapatan Perusahaan melalui: a. Intensifkasi dan Ektensifikasi penagihan, target penerimaan jasa pengelolaan sampah meningkat 2,13% menjadi Rp. 25,081,966,000 b. Perbaikan dan optimalisasi sistem penagihan (rencana kerjasama penagihan dengan PDAM) c. Meningkatkan pendapatan dari pemanfaatan sampah (meningkatkan kinerja Bank sampah yang sudah terbentuk) Rp. 150 jt/tahun d. Pemberdayaan asset 3. Peningkatan pelayanan operasional pengelolaan sampah melalui Optimalisasi operasional penyapuan, pengumpulan dan Pemindahan, pengolahan, pengangkutan dan pemprosesan akhir sampah: LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 7

13 a. Penyapuan dan Pewadahan Meningkatkan dan mengoptimalkan penyapuan Jalan pada shift 1 dan fasilitas umum Meningkatkan dan mengoptimalkan penyapuan di dengan prioritas 50 Jalur Jalan Utama dan Jalur Wisata pada shift 2 yang telah dilaksanakan oleh outsourcing. Pengadaan mobil penyapu jalan (Proposal ke Provinsi) dan optimalisasi 1 unit mobil sapu jalan (road sweeper) Pemasangan baru dan penggantian yang rusak atau hilang untuk tempat sampah pejalan kaki b. Pengumpulan dan pemindahan meliputi: Mengoptimalkan pengumpulan sampah sapuan jalan dan tong sampah pejalan kaki di jalur jalan utama ke TPS oleh trida. Pengadaan Container 10 m³ 40 Unit dan Container 6 m³ 8 unit. Perbaikan, Penataan dan memperindah TPS Penataan TPS menjadi TPS 3R atau TPS Terpadu Usulan penambahan pengadaan Mesin Press ke Kementerian Pekerjaan Umum sebanyak 2 unit untuk di TD Suci dan TD Nyengseret c. Pengolahan Sampah Mengoptimalkan kegiatan 3R di TPS 3R target sampah yang tereduksi 35%, melalui: Optimalisasi pencacahan sampah, pemanfaatan Biodigester dan pengomposan yang dibangun di TPS/TPS 3R Pembangunan Biodigester di TPS (akan diusulkan melalui CSR) Pembangunan sarana untuk pelaksanaan Uji coba sampah plastik menjadi BBM di TPS Babakan sari Pembangunan pengomposan skala Kota di eks TPA Cieunteung (DED) Optimalisasi Bank sampah PD Kebersihan skala kota Penyediaan sarana kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) antara lain tong sampah terpilah, komposter, dll d. Pengangkutan Pengadaan truk angkutan sampah Arm Roll 10 M³ sebanyak 2 unit Optimalisasi pengangkutan sampah ke TPA melalui: Truk sampah bantuan tahun 2014 dari pengusaha sebanyak 14 unit dan satu unit mobil pick up 10 unit compactor truk dari Provinsi Jawa Barat (bantuan ) 3 unit truk dari APBD Kota Bandung (bantuan 2014) LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 8

14 Total jumlah kendaraan saat ini yang dapat dioperasikan unit kebutuhan kendaraan saat ini 168 unit (kekurangan 63 unit) Menyewa kendaraan (rental) untuk mengoptimalkan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA sebanyak 30 rit/hari.optimalisasi mesin press sampah di TPS Tegallega dan TPS Pasar Induk Gedebage, untuk mengefektifkan volume sampah yang diangkut ke TPA. e. Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Mengoptimalkan pemrosesan akhir sampah di TPA Sarimukti yang bekerjasama dengan Provinsi Jawa Barat dengan membayar tipping fee atau Kompensasi jasa pelayanan dan kompensasi dampak negartif yaitu: Mulai bulan Februari 2011 telah dikenakan biaya Kompensasi Dampak Negatif (KDN) dan Kompensasi Jasa Pelayanan (KJP) untuk sampah yang dibuang/diproses di TPA Sarimukti yaitu sebesar Rp /ton dengan sampah yang akan di angkut ke TPA diperkirakan 1100 ton per hari maka dianggarkan biaya yang dibutuhkan Rp. 13,266 M per tahun. Pada bulan Januari 2015 dilakukan addendum Kerjasama dengan Prov. Jawa Barat, ada tambahan biaya KDN untuk arus balik sebesar Rp /rit, berdasarkan data sebelumnya sehari 200 rit Rp. 756 juta. 4. Memantapkan peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan sampah melalui: Menindaklanjuti Perda No.09 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah dengan penyusunan Raperwal pengelolaan sampah dan Keputusan Direksi mengenai rekomendasi penyediaan lokasi dan fasilitas TPS. Penyusunan Keputusan Direksi yang berkenaan dengan PD Kebersihan dan Pengelolaan Sampah. Regulasi mengenai ketertiban kepemilikan asset Berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam penegakan hukum 5. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah Sosialisasi peran serta masyarakat dalam pembayaran jasa pengelolaan sampah Sosialisasi kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk mendukung Kawasan Bandung Bebas sampah dan Optimalisasi kegiatan Bank sampah Resik PD Kebersihan, mengintegrasikan kegiatan bank sampah di masyarakat (RW/kelurahan/kecamatan) dengan bank sampah PD Kebersihan Peningkatan kegiatan pengelolaan sampah melalui 3R oleh PD Kebersihan dan masyarakat Pendistribusian komposter dan tong sampah terpisah (organik dan non organik) ke masyarakat LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 9

15 Pemasangan tempat sampah pejalan kaki Sosialisasi ke kelompok pendidikan, car free day, Kelompok masyarakat dan ke berbagai media 2.4 Cara Pencapaian Sasaran Untuk mencapai sasaran agar program dapat berjalan dengan baik, strategi yang ditempuh adalah meningkatkan operasional pelayanan dan mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA melalui penerapan teknologi tepat guna serta membangun kemampuan pegawai yang handal dengan tingkat kesejahteraan yang memadai dan menjalin kemitraan berbasis masyarakat menuju gerbang perusahaan yang sehat. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 10

16 KINERJA PD KEBERSIHAN TAHUN BAB 3 KINERJA PD KEBERSIHAN TAHUN 2015 BAB 3 Berpedoman kepada Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2011, bahwa salah satu maksud dan tujuan didirikannya PD. Kebersihan adalah untuk melaksanakan penugasan Pemerintah Daerah dibidang pengelolan sampah dalam rangka memberikan pelayanan kebersihan kepada masyarakat dan memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah, berkenaan dengan hal tersebut PD. kebersihan telah menjalankan program selama tahun 2015 berkenaan dengan pengelolaan sampah di Kota Bandung sebagaimana diamanatkan dalam Perda 09 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah. Terdapat berbagai kegiatan yang mendukung pelaksanaan program tersebut. Dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PD Kebersihan pada tahun 2015, dilaksanakan penilaian kinerja terhadap keberhasilan pencapaian setiap kegiatan yang dijelaskan pada sub bab berikut. 3.1 Tingkat Pelayanan Pengangkutan Sampah PD Kebersihan melaksanakan kegiatan pengangkutan sampah dari seluruh TPS yang ada di 4 wilayah operasional ke TPA Sarimukti. Pengangkutan sampah dilakukan dengan menggunakan truk milik PD Kebersihan dan juga truk yang dikelola oleh pihak ketiga. Jumlah truk sampah yang dimiliki oleh PD Kebersihan pada tahun 2015 adalah sebanyak 148, rusak berat 29 unit dengan rata-rata truk yang bisa dioperasikan sebanyak 105 unit. Untuk pengangkutan sampah menggunakan truk rental data sampai bulan Oktober truk sewaan rata-rata 40 rit/hari. Jumlah personil angkutan (pengemudi dan kru) sebanyak 351 orang. Jumlah sampah yang diangkut ke TPA adalah sebesar 1100 ton/hari. Dari jumlah sampah yang diangkut ke TPA dapat diketahui kinerja pelayanan pengangkutan sampah yaitu dengan membandingkan jumlah sampah yang terangkut dengan timbulan sampah Kota Bandung. Timbulan sampah Kota Bandung dapat dihitung berdasarkan data timbulan sampah per kapita dari hasil penelitian. Berdasarkan penelitian Damanhuri (2006), timbulan sampah per kapita Kota Bandung yaitu sebesar 0,6 kg/orang/hari. Timbulan sampah Kota Bandung pada tahun 2015 adalah 1650 ton/hari. Dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan pengangkutan sampah ke TPA mencapai 66,67%. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 11

17 3.2 Kinerja Penyapuan Jalan Penyapuan oleh PD Kebersihan Penyapuan jalan dilakukan di empat wilayah operasional yaitu Operasional Bandung Barat, Operasional Bandung Timur, Operasional Bandung Selatan dan Operasional Bandung Utara. Kegiatan penyapuan untuk pusat kota dan jalan tertentu dilaksanakan 2 shift kerja, yaitu shift 1 oleh PD Kebersihan dari mulai pukul dan shift 2 oleh outsourcing pukul Sarana yang digunakan untuk kegiatan penyapuan jalan antara lain sapu lidi, pengki, carangka, serta kontiner 120 liter. Jumlah hasil sapuan jalan pada semester I tahun 2015 sebanyak ,50 m 3 atau rata-rata 295,95 m 3 /hari dengan jumlah personil penyapuan hingga bulan Desember 2015 sebanyak 641 personil. Hasil sapuan jalan ditunjukkan pada Tabel 3.1. Rincian hasil sapuan di tiap wilayah adalah sebagai berikut: a. Di wilayah operasional Bandung Barat ruas jalan yang disapu sebanyak 78 ruas jalan dengan jumlah panjang 160,45 km. Selama semester I tahun 2015 hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Barat sebanyak m 3 /semester I tahun 2015, bila dihitung per hari maka hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Barat 123,54 m 3 /hari. b. Di wilayah operasional Bandung Timur ruas jalan yang disapu sebanyak 58 ruas jalan dengan jumlah panjang 167,8 km. Selama semester I tahun 2015 hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Timur sebanyak m 3 /semester I tahun 2015, bila dihitung per hari maka hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Barat 23,47 m 3 /hari. c. Di wilayah operasional Bandung Selatan ruas jalan yang disapu sebanyak 98 ruas jalan dengan jumlah panjang 169,32 km. Selama semester I tahun 2015 hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Selatan sebanyak ,9 m 3 /semester I tahun 2015, bila dihitung per hari maka hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Barat 93,02 m 3 /hari. d. Di wilayah operasional Bandung Utara data semester I tahun 2015 ruas jalan yang disapu sebanyak 77 ruas jalan dengan jumlah panjang 161 km dengan jumlah ruas jalan sebanyak ruas jalan. Hasil sapuan jalan sebanyak ,6 m 3 /semester I atau 55,91 m 3 /hari. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 12

18 Tabel 3.1 Hasil Sapuan Jalan Tiap Wilayah Operasional Kota Bandung Semester I Tahun 2015 No Uraian B. Barat B. Timur B. Selatan B. Utara 1 Ruas Jalan Panjang Jalan (km) 160,45 167,8 169, Hasil Sapuan/Tahun (m 3 ) , ,6 4 Hasil Sapuan/hari (m 3 ) 123,54 23,47 93,02 55, Penyapuan oleh Outsourcing Berdasarkan bantuan peningkatan kebersihan dan penyapuan jalur jalan utama dan wisata di Kota Bandung dari pihak ketiga yang dilaksanakan oleh outsourcing PT. Kasih Guna Mulia (PT. KGM) pada tahun 2014, PD Kebersihan terus meningkatkan kebersihan dan penyapuan jalur jalan utama dan jalur jalan kunjungan wisata di Kota Bandung bekerjasama dengan PT. KGM, program yang diberi nama Buat Bandung Bersih (3B) diteruskan selama tahun 2015 telah dilaksanakan 3 (tiga) kali MoU perjanjian kerjasama antara PD Kebersihan dengan PT. Kasih Guna Mulia yaitu MoU dengan Nomor pada tanggal 23 Februari 2015 dengan jangka waktu selama 6 (enam) bulan yaitu sampai 22 Agustus 2015 dengan mempertimbangkan: 1. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia No. 003/3B-PD/KG.MULIA/II/2015 pada 9 Februari 2015 perihal: pengajuan menjadi rekanan untuk melanjutkan program kebersihan Buat Bandung Bersih, peningkatan penyapuan jalur jalan utama dan jalur jalan kunjungan wisata di Kota Bandung periode 23 Februari 22 Agustus Surat dari PD Kebersihan Kota Bandung No /513-PDKBR Kota Bandung pada 12 Februari 2015 perihal: kelanjutan program kegiatan Buat Bandung Bersih. 3. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia No. 004/PROP.3B/KG.MULIA/II/2015 pada 16 Februari 2015 perihal : pengajuan anggaran untuk kelanjutan program 3B. MoU yang kedua dengan Nomor pada tanggal 24 Agustus 2015 dengan jangka waktu selama 4 (empat) bulan yaitu sampai 22 Desember 2015 dengan mempertimbangkan: 1. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia No. 003/3B-PD/KG.MULIA/II/2015 pada 9 Februari 2015 perihal: pengajuan menjadi rekanan untuk melanjutkan program kebersihan Buat Bandung Bersih, peningkatan penyapuan jalur jalan utama dan jalur jalan kunjungan wisata di Kota Bandung periode 23 Februari 22 Agustus Surat dari PD Kebersihan Kota Bandung No /513-PDKBR Kota Bandung pada 12 Februari 2015 perihal: kelanjutan program kegiatan Buat Bandung Bersih. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 13

19 3. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia No. 004/PROP.3B/KG.MULIA/II/2015 pada 16 Februari 2015 perihal: pengajuan anggaran untuk kelanjutan program 3B. 4. Hasil pertemuan antara Direksi PD Kebersihan Bandung pada tanggal 10 Agustus 2015 di ruang meeting utama, beserta Kabid. SDM dan Kabid. Hukum & Humas dengan Pimpro Program 3B untuk evaluasi dan kesepakatan perpanjangan kontrak kerja berikutnya. Serta MoU yang ketiga dengna Nomor pada 23 Desember 2015 dengan jangka waktu selama 6 (enam) bulan yaitu sampai 22 Juni 2016 dengan mempertimbangkan: 1. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia dengan Nomor 011/3B-PD/KG.MULIA/XI/2015 pada 2 November 2015 perihal pengajuan menjadi rekanan untuk melanjutkan program Walikota, program 3B untuk peningkatan kebersihan dan penyapuan jalur jalan kunjungan wisata di Kota Bandung periode selanjutnya periode 23 Desember 22 Juni Surat dari PD Kebersihan Kota Bandung Nomor 658.1/2788-PDKBR Kota Bandung pada 9 November 2015 perihal kelanjutan program kegiatan 3B. 3. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia Nomor 005/PROP.3B/KG-MULIA/XII/2015 pada 18 November 2015 perihal pengajuan anggaran untuk kelanjutan program kegiatan 3B. 4. Hasil pertemuan antara Direksi PD Kebersihan Kota Bandung, Kabid Hukum & Humas, Kabid. SDM dengan Pimpro. Program 3B pada 30 November 2015 untuk evaluasi, kesepakatan perpanjangan kerjasama berikutnya selama 6(enam) bulan dan aspek legalitas. Jumlah jalur jalan yang di sapu oleh pihak outsourcing PT. KGM adalah 26 (dua puluh enam) jalur jalan terbagi 3 (tiga) area/blok jalur, ditunjukkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Daftar Jalur Jalan Penyapuan oleh pihak Outsourcing PT. KGM NO. NAMA JALUR / JALAN AREA JUMLAH PETUGAS (BLOK) PENYAPU 3B 1. IR.H.DJUANDA (DAGO) 6 2. LL.RE, MARTADINATA (RIAU) 6 3. SUPRATMAN 3 4. DIPONEGORO SURAPATI 4 6. MERDEKA 3 7. WASTU KENCANA 3 jumlah penyapu di area BRAGA 2 9. ASIA AFRIKA OTTO ISKANDAR DINATA (OTISTA) PUNGKUR DEWI SARTIKA KEPATIHAN DALEM KAUM + DEPAN PENDOPO 5 LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 14

20 NO. NAMA JALUR / JALAN AREA JUMLAH PETUGAS (BLOK) PENYAPU 3B 15. NARIPAN TAMBLONG LEMBONG CIKAPUNDUNG TIMUR (IR. SUKARNO) 19. CIKAPUNDUNG BARAT BKR 1 jumlah penyapu di area BABAKAN SILIWANGI CIHAMPELAS WIRANATAKUSUMA (CIPAGANTI) SUKAJADI DJUNDJUNAN-PASTEUR PASIR KALIKI 4 jumlah penyapu di area 3 26 TOTAL 81 Sumber: Laporan Hasil Kegiatan Peningkatan Kebersihan dan Penyapuan Jalur Jalan Utama dan Jalur Kunjungan Wisata di Kota Bandung Adapun hasil Hasil Kegiatan Peningkatan Kebersihan dan Penyapuan Jalur Jalan Utama dan Jalur Kunjungan Wisata di Kota Bandung pada tahun 2015 yang dilaksanakan oleh pihak outsourcing PT. KGM ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Rekap Hasil Kerja Penyapuan Outsourcing PT. KGM JUMLAH JUMLAH JUMLAH KANTONG NO LAPORAN PENYAPU HARI KERJA TRASHBAG 1 LAPORAN BULAN 1 (2 FEB - 22 MAR) hari 8,347 trashbag 2 LAPORAN BULAN 2 (23 MAR - 22 APR) hari 7,184 trashbag 3 LAPORAN BULAN 3 (23 APR - 22 MEI) hari 6,198 trashbag 4 LAPORAN BULAN 4 (23 MEI - 22 JUN) hari 7,030 trashbag 5 LAPORAN BULAN 5 (23 JUN - 22 JUL) hari 6,280 trashbag 6 LAPORAN BULAN 6 (23 JUL - 22 AUG) hari 8,231 trashbag 7 LAPORAN BULAN 7 (23 AUG - 22 SEP) hari 8,562 trashbag 8 LAPORAN BULAN 8 (23 SEP - 22 OCT) hari 7,177 trashbag 9 LAPORAN BULAN 9 (23 OCT - 22 NOV) hari 6,739 trashbag 10 LAPORAN BULAN 10 (23 NOV - 22 DES) hari 5,111 trashbag JUMLAH 283 hari 70,859 trashbag *Rata-rata penyapu/bulan = 81 personil (1 trashbag = 40 liter) LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 15

21 Dari hasil penyapuan yang dilaksanakan oleh pihak outsourcing PT. KGM dari 22 Februari 2015 hingga 22 Desember 2015 (283 hari kerja) oleh rata-rata 81 personil per hari menghasilkan sampah sapuan jalan sebanyak trashbag (1 trashbag = 40 liter), maka hasil sapuan jalan yang dilaksanakan oleh pihak outsourcing sebanyak 2.834,36 m 3 atau 708,59 ton sampah. Bila dihitung per hari maka sampah hasil sapuan jalan yang dilaksanakan oleh pihak outsourcing sebanyak 10,02 m 3 /hari atau 2,5 ton/hari oleh 81 personil penyapu outsourcing dengan kata lain seorang penyapu outsourcing menghasilkan sapuan jalan sebanyak 31,07 kg/hari/penyapu. 3.3 Kinerja Pengurangan Sampah Salah satu amanat penting dalam setiap peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah, baik Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, maupun Peraturan Daerah Kota Bandung No. 9 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah adalah melakukan upaya pengurangan sampah. Pengurangan sampah merupakan salah satu indikator keberhasilan tingkat pencapaian penanganan sampah sesuai dengan RPJMD yaitu terkelolanya sampah melalui kegiatan 3R sebesar 20%. Selama Tahun 2014, pengurangan sampah telah dilakukan baik oleh PD Kebersihan, masyarakat, dan sektor informal. Persentase sampah yang dikelola dengan kegiatan 3R dapat terealisasi sebesar 20,25%. PD Kebersihan berupaya melakukan pengurangan sampah di TPS 3R dan ex TPA. Saat ini PD Kebersihan telah dan akan terus melaksanakan dan mengembangkan secara bertahap untuk meningkatkan fungsi TPS menjadi TPS 3R. Kegiatan pengurangan sampah dilakukan melalui pengolahan sampah organik yaitu dengan pengomposan dan teknologi biodigester. Selain pengurangan sampah melalui pengolahan sampah organik, juga dilakukan pengelolaan sampah anorganik melalui bank sampah. Upaya pengelolaan sampah anorganik melalui bank sampah dibahas pada sub bab terpisah (sub bab 3.5). Salah satu faktor pendorong capaian kinerja tersebut adalah adanya kegiatan Bank Sampah kurang lebih 110 unit di bawah binaan PD Kebersihan dan komunitas lingkungan di Kota Bandung (Yayasan Hijau Lestari, LPTT, dan Pundi Sampah). 3.4 Kinerja Keuangan Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan pengelolaan sampah ditentukan oleh berbagai aspek yaitu aspek kelembagaan, aspek operasional, aspek keuangan, aspek peraturan dan peranserta masyarakat. Keberhasilan pelayanan pengelolaan sampah melalui lembaga Perusahaan Daerah, LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 16

22 aspek keuangan memiliki pengaruh yang sangat dominan. Sesuai dengan Perda No. 14 Tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung bahwa PD Kebersihan didirikan untuk menyelenggarakan usaha pelayanan jasa pengelolaan sampah kota. Dengan kata lain setiap orang yang menggunakan atau menerima manfaat jasa pengelolaan sampah wajib membayar jasa pengelolaan sampah tersebut. Oleh karena itu sumber keuangan utama PD Kebersihan berasal dari tagihan jasa pelayanan pengelolaan sampah. Perkembangan penerimaan jasa pelayanan pengelolaan sampah ditunjukkan pada Tabel 3.4 dan Gambar 3.1. Tabel 3.4 Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun 2015 NO JENIS PENERIMAAN TARGET REALISASI % (Rp) (Rp) PENCAPAIAN 1 RUMAH TINGGAL Wilayah Bandung Barat Wilayah Bandung Selatan Wilayah Bandung utara Wilayah Bandung Timur JUMLAH TOTAL ,91 2 KOMERSIAL & NON KOMERSIAL Wilayah Bandung Barat Wilayah Bandung Selatan Wilayah Bandung utara Wilayah Bandung Timur JUMLAH TOTAL ,42 3 Pedagang Sektor Informal /PSI ,15 4 Angkutan Umum ,29 JUMLAH PENERIMAAN ( ) ,07 LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 17

23 Gambar 3.1 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun 2015 Berdasarkan Tabel 3.4 dan Gambar 3.1 dapat diketahui perkembangan penerimaan jasa pelayanan kebersihan pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. Penerimaan tagihan yang mencapai target (bahkan melebihi target) berasal dari sektor komersil & non komersil dengan pencapaian sebesar 106,42%. Target penerimaan dari sektor komersil & non komersil adalah sebesar Rp dengan realisasi penerimaan adalah sebesar Rp Untuk penerimaan tagihan dari sektor rumah tinggal, PSI, dan angkutan umum masih belum mencapai target. Sektor rumah tinggal hanya terealisasi sebesar Rp dari target sebesar Rp atau hanya mencapai 90,91%. Untuk sektor PSI penerimaan hanya terealisasi sebesar Rp dari target sebesar , dengan kata lain hanya mencapai 78,15%. Sedangkan untuk sektor angkutan umum hanya dapat mencapai 30,29% yaitu hanya terealisasi sebesar Rp dari target sebesar Rp Apabila penerimaan dihitung secara keseluruhan maka penerimaan tagihan jasa pelayanan kebersihan adalah sebesar Rp dari target sebesar Rp Dengan kata lain penerimaan perusahaan hanya mencapai 97,07%. Untuk perbandingan penerimaan tagihan jasa pelayanan pengelolaan sampah dari sebelum tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Gambar 3.2. Dari tabel dan gambar tersebut ditunjukkan perkembangan penerimaan jasa pelayanan pengeloaan sampah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dengan penjelesan sebagai berikut: LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 18

24 1. Antara tahun 2013 hingga tahun 2015, penerimaan tagihan jasa pelayanan selalu mengalami kenaikan untuk sektor rumah tinggal dan sektor komersil & non komersil. Sedangkan untuk sektor PSI & angkutan umum, penerimaan tagihan mengalami penurunan. 2. Untuk sektor rumah tinggal kenaikan pada tahun 2015 tidak sesignifikan kenaikan pada tahun Penerimaan pada tahun 2014 naik sebesar 11,61% dan tahun 2015 naik sebesar 3,52% dari tahun sebelumnya. 3. Untuk sektor komersil & non komersil penerimaan tagihan naik sebesar 35,10% pada tahun 2014 dan 11,6% pada tahun Sama seperti sektor rumah tinggal, kenaikan pada tahun 2015 tidak sesignifikan kenaikan pada tahun Untuk sektor PSI & angkutan umum penerimaan tagihan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 6,57% dan tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 1,51% dari tahun sebelumnya, dengan kata lain penerimaan pada tahun 2015 dari sektor PSI & angkutan umum setidaknya mengalami perbaikan. 5. Sektor yang memberikan kontribusi penerimaan tagihan terbesar pada setiap tahunnya adalah sektor komersil & non komersil, dengan rincian sebagai berikut: a. Tahun 2013 memberikan kontribusi sebesar 50,5% b. Tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar 56% c. Tahun 2015 memberikan kontribusi sebesar 58,03% 6. Apabila penerimaan dihitung secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penerimaan perusahaan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, dengan kenaikan 21,83% pada tahun 2014 dan kenaikan sebesar 7,69% pada tahun Tabel 3.5 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Tahun Rumah Tinggal Komersil & Non Komersil PSI & Angkutan Umum Jumlah LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 19

25 Gambar 3.2 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Selain sumber pembiayaan yang diperoleh dari tagihan jasa pelayanan kebersihan, sumber pembiayaan pengelolaan sampah juga diperoleh dari subsidi Pemerintah Kota Bandung. Subsidi yang diterima oleh PD Kebersihan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp Dari keseluruhan sumber pembiayaan yang diperoleh PD Kebersihan digunakan untuk pengeluaran perusahaan yang meliputi pengeluaran operasional dan non operasional. Pengeluaran operasional meliputi biaya pegawai, biaya BBM, pelumas dan ban, biaya perbaikan dan pemeliharaan, biaya peralatan kantor dan lapangan, biaya administrasi umum, biaya penyusutan aset, biaya penyisihan piutang, serta biaya KJP dan KDN. Pengeluaran non operasional perusahaan meliputi biaya denda pinjaman, biaya bunga pinjaman, biaya administrasi bank, biaya bunga leasing, serta biaya lain-lain. Laporan neraca dan laba rugi perusahaan ditunjukkan pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 20

26 Tabel 3.6 Laporan Neraca Keuangan per 31 Desember 2015 NO. NAMA PERKIRAAN PER 31 DESEMBER 2015 I A S E T 1 ASET LANCAR K a s ,00 Bank ,00 Piutang Rumah Tinggal ,00 Piutang Usaha Komersial & Non Komersial ,00 Cadangan Penyisihan Piutang Rumah Tinggal ( ,00) Cadangan Penyisihan Piutang Usaha ( ,00) Cadangan Penyisihan Piutang Sektor Informal Cadangan Penyisihan Piutang Kendaraan Umum Piutang Lain-lain ,00 Persediaan Perlengkapan ,00 Peralatan Penyimpanan/Pengumpulan ,00 Beban Dibayar Dimuka ,00 JUMLAH ASET LANCAR ,00 2 ASET TETAP Nilai perolehan Aset Tetap ,00 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ( ,00) Nilai Buku Aset Tetap ,00 Nilai Perolehan Aset Perbaikan ,00 Akumulasi Penyusutan Aset Perbaikan ( ,00) Nilai Buku Aset Perbaikan ,00 Aset Tetap Leasing Nilai Perolehan Aset Tetap Leasing Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Leasing Nilai Buku Aset Tetap Leasing - JUMLAH ASET TETAP ,00 3 ASET LAIN LAIN Aset Tidak Berwujud ,00 Amortisasi Aset Tidak Berwujud ( ,00) Nilai Buku Asset Tidak Berwujud - Aset Tetap Non Produktif Nilai Perolehan Aset Tetap Non Produktif ,00 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Non Produktif ( ,00) Nilai Buku Aset Tetap Non Produktif - JUMLAH ASET LAIN LAIN - JUMLAH ASET ,00 II KEWAJIBAN 4 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang Usaha ,00 Hutang Leasing LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 21

27 NO. NAMA PERKIRAAN PER 31 DESEMBER 2015 Hutang KJP & KDN ,00 Hutang Dinas ,00 Beban Ymh Dibayar ,00 Hutang PPH ,00 Hutang Luar Negeri jatuh Tempo ,00 Hutang Bunga Jatuh Tempo ,00 Hutang Denda Pinjaman Luar Negeri ,00 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK ,00 5 EKUITAS MODAL Modal Dasar disetor penuh ,00 Modal Pelimpahan ,00 JUMLAH MODAL ,00 6 LABA RUGI Akumulasi Rugi ( ,00) Laba Rugi tahun berjalan JUMLAH RUGI ( ,00) Equitas ,00 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ,00 LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 22

28 Tabel 3.7 Laporan Laba Rugi Tahun Buku 2015 NO NAMA PERKIRAAN TAHUN PENDAPATAN OPERASIONAL Rumah Tinggal ,00 Komersial dan Non Komersial ,00 Sektor Informal ,00 Angkutan Umum ,00 Pelayanan Khusus ,00 Kompos JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL ,00 2 BEBAN POKOK Beban Penyapuan Dan Kebersihan Jalan ,00 Beban Penyapuan Dan Kebersihan Pasar Beban Pengangkutan ,00 Beban Pengelolaan TPA ,00 Beban Pokok Lainnya ,00 JUMLAH BEBAN POKOK ,00 3 BEBAN USAHA Beban Penagihan ,00 Beban Administrasi Umum ,00 JUMLAAH BEBAN USAHA ,00 JUMLAH BEBAN POKOK DAN USAHA ,00 4 RUGI OPERASIONAL ( ,00) PENDAPATAN / BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan lain - lain ,00 Beban lain - lain ( ,00) JUMLAH PENDAPATAN NON OPERASIONAL ,00 LABA RUGI TAHUN BERJALAN , Kinerja Inovasi Usaha Salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan perusahaan adalah melalui usaha pemanfaatan sampah. Saat ini PD Kebersihan berupaya untuk meningkatkan pendapatan melalui bank sampah. Selain untuk meningkatkan pendapatan, maksud utama pendirian bank sampah adalah untuk mendukung pelaksanaan 3R sesuai dengan Peraturan Menteri Lngkungan LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 23

29 Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Recycle (3R) Melalui Bank Sampah. Bank Sampah Resik ditetapkan pada 11 Desember 2014 melalui Peraturan Direksi Nomor 3 Tahun 2014 tentang Bank Sampah Resik Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. Bank Sampah Resik berlokasi di TPST Babakansari, tujuan dari Bank Sampah Resik itu sendiri untuk membantu menangani pengolahan sampah. selain itu juga untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapih, dan bersih. Manfaat bank sampah antara lain : 1. Membuat lingkungan lebih bersih; 2. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan; 3. Membuat sampah jadi barang ekonomis; 4. Menambah penghasilan masyarakat. Berdasarkan data dari Bidang TPA hingga bulan November 2015, jumlah nasabah Bank Sampah Resik 148 nasabah dengan jumlah sampah yang ditabung sebanyak kg berupa ember campur, duplex, arsip, dus, koran, kaleng, botol, alumunium, besi, kresek, plastik PolyPropelene dengan nominal Rp atau 739,09 kg/bulan dengan nominal Rp /bulan. Adapun laporan keuangan Bank Sampah Resik 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.8 sampai dengan Tabel LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 24

30 Tabel 3.8 Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bank Sampah Resik Per 31 Oktober 2015 NO URAIAN JUMLAH TOTAL Saldo awal per 1 Nopember ,907,950 I Penerimaan : 1. Penjualan Barang 96,133, Penjualan Kompos - 3. Tabungan Tunai Nasabah Setoran Piutang Nasabah 1,200, Pengembalian Uang Muka Nasabah 1,500,000 99,533,900 JUMLAH 120,441,850 II Pengeluaran : 1. Penarikan Tunai Nasabah 69,128, Uang Muka Nasabah 2,700, Pembelian Handy Craft Biaya Pemilahan 13,954, Biaya BBM 278, Pembelian Karung Biaya Perbaikan Gudang 212,5 8. Biaya Fotocopy dan Flasdisk 104,6 JUMLAH 87,214,284 Saldo per 31 Oktober ,227,566 Tabel 3.9 Laba Rugi Bank Sampah Resik Per 30 November Hasil Penjualan - Hasil Penjualan BSR 96,133,900 - Hasil Penjualan Kompos - 2 Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang 13,745,910 Tabungan Barang 72,163,935 3 Beban Usaha a. Biaya Pegawai Pemilahan 13,954,800 b. Biaya BBM dan Pengangkutan 278,484 c. Biaya Administrasi 104,600 d. Biaya Perbaikan Gudang 212,500 e. Pembelian Karung 500,000 85,909,845 15,104,000 96,133,900 70,805,845 Laba Kotor Usaha 25,328,055 15,050,384 Laba Bersih 10,277,671 LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 25

31 I Tabel 3.10 Neraca Bank Sampah Resik Per 30 November 2015 AKTIVA a. Aktiva Lancar 1. Kas 33,227, Persediaan Barang 15,104, Persediaan Handy Craft 335, Piutang 39,091, Uang Muka Nasabah 6,700,000 94,458,086 b. Asset dan Inventaris 1. Direksikit, Gudang dan Instalasi 7,500, Timbangan duduk 3 unit 7,950, Timbangan gantung 2 unit 600, Sumur bor, Mesin Cacah dan Bak Pencucian 19,325,700 35,375,700 JUMLAH 129,833,786 II PASSIVA a. Kewajiban 1. Hutang ke PD. Kebersihan - Penyertaan Modal 50,000,000 - Bagi hasil per Sept' ,500,000 - Bagi hasil per Agst' ,970,280 81,470, Tabungan Anggota 15,967,345 b. Modal 1. Hasil Pengembangan per Sept' 14 9,377, Hasil Pengembangan per Agst' 15 1,985,140 c. Laba yang belum di bagikan 1. Laba Bulan Oktober ,755, Laba Bulan Nopember ,277,671 97,437,625 11,362,840 21,033, ,833,786 Bila dilihat dari tabel di atas saldo awal Bank Sampah Resik per 1 November 2015 sebesar Rp dengan penerimaan sebesar Rp dan pengeluaran sebesar Rp atau 72% dari penerimaan sehingga saldo per 31 Oktober 2015 sebesar Rp Untuk laporan laba rugi Bank Sampah Resik per 30 November 2015 menghasilkan laba kotor sebesar Rp dengan beban usaha sebesar Rp sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp atau 40,57% dari laba kotor. Untuk Neraca Bank Sampah Resik per 30 November 2015 dengan aktiva sebesar Rp dan passiva sebesar Rp LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 26

32 Bila dilihat dari aspek pengurangan sampah yang terangkut ke TPA, di tahun 2015 sampah yang terangkut ke TPA hingga November 2015 rata-rata ,17 ton/bulan, adanya Bank Sampah pada saat ini membantu mengurangi sampah yang terangkut ke TPA sebesar 0,003 % per bulannya. 3.5 Kinerja Pelayanan Pengaduan Pengaduan masyarakat penting bagi lembaga pemerintah untuk melihat seberapa besar keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan. Pengaduan masyarakat merupakan elemen penting dalam instansi daerah, karena pengaduan bertujuan memperbaiki kekurangan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan. PD Kebersihan sebagai instansi pemerintah juga memiliki pelayanan pengaduan masyarakat. Pengaduan masyarakat untuk PD Kebersihan dilakukan melalui media cetak, media sosial, maupun penyampaian secara langsung. Tabel 3.14 dan Tabel 3.15 menunjukkan jumlah pengaduan masyarakat kepada PD Kebersihan selama tahun 2015 dan Gambar 3.3 menunjukkan dokumentasi pengaduan masyarakat. No Tabel 3.11 Pengaduan Masyarakat Tahun 2015 Melalui Media Sosial dan Penyampaian Bulan Rumah Tinggal Pelapor Komersil/ Non Komersil Langsung Cara Penyampaian Telepon Datang Sendiri Jumlah Via Lapor Pelapor Via Twitter Jumlah 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Total Pengaduan Tahun LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 27

33 Tabel 3.12 Pengaduan Masyarakat dan Berita Tahun 2015 di Media Cetak No Bulan Media Cetak Pikiran Rakyat Galamedia Tribun Jabar Lain-lain Jumlah 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Pada Tabel 3.14 diketahui bahwa pengaduan masyarakat dibagi menjadi dua jenis yaitu melalui media sosial dan melalui penyampaian langsung/via telepon. Untuk masyarakat yang melakukan penyampaian langsung/via telepon dibagi menjadi dua kategori yaitu dari sektor rumah tinggal dan sektor komersil/non komersil. Jumlah pelapor dari kategori rumah tinggal pada tahun 2015 adalah sebanyak 24 orang dan dari sektor komersil/non komersil adalah sebanyak 22 orang. Masyarakat yang menyampaiakan pengaduan melalui media sosial dapat melalui portal Lapor dan Twitter. Jumlah masyarakat yang menyampaikan pegaduan melalui portal Lapor pada tahun 2015 adalah sebanyak 37 orang, sedangkan masyarakat yang menyampaikan pengaduan melalui Twitter adalah sebanyak 179 orang. Jumlah keseluruhan pengaduan oleh masyarakat melalui media sosial dan penyampaian langsung/via telepon pada tahun 2015 adalah sebanyak 262. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 28

34 (a) Pengaduan via Lapor (b) Pengaduan via Twitter Gambar 3.3 Dokumentasi Pengaduan Masyarakat Melalui Media Sosial Selain pengaduan melalui media sosial dan penyampaian langsung/via telepon, pengaduan juga dilakukan melalui media cetak. Untuk pengaduan melalui media cetak pada umumnya disampaikan melalui rubrik surat pembaca. Data yang ditampilkan pada Tabel 3.15 tidak hanya LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 29

35 berupa data pengaduan tetapi juga berita-berita yang ditampilkan di media cetak tersebut yang berkaitan dengan PD Kebersihan. Jumlah pengaduan dan berita-berita pada media cetak pada tahun 2015 adalah sebanyak 171. Dari semua pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat tersebut, dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Penumpukan sampah di TPS; 2. Pengangkutan sampah di pemukiman; 3. Penyapuan di area keramaian/jalan; 4. Sampah di taman. 3.6 Kinerja Tim Patroli Pengawas Kebersihan Dalam upaya mewujudkan Kota Bandung menjadi kota bersih dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, PD Kebersihan membentuk tim Patroli Pengawas Kebersihan (PPK) yang bertujuan antara lain : - Pengontrolan dan pengawasan kebersihan Kota Bandung; - Memberikan penjelasan kepada masyarakat/warga ditempat-tempat keramaian untuk senantiasa membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak fasilitas umum dan agar menjaga kebersihan; - Menegur dan memberikan penjelasan kepada setiap warga yang membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas umum; - Memberikan penjelasan tentang sanksi dan atau denda yang dikenakan bagi warga yang membuang sampah sembarangan; - Menghimbau kepada warga/masyarakat agar mengurangi produksi sampah dan dapat memanfaatkan/mendaur ulang sampah kembali (program 3R); - Mengontrol keberadaan TPS dan jalur-jalur rawan sampah sesuai laporan dari warga/masyarakat; - Memberikan penjelasan kepada warga/masyarakat akan kewajiban dalam membayar jasa pengelolaan kebersihan. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 30

36 - Gambar 3.4 Contoh Meme PPK di Media Sosial Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Petugas Patroli Kebersihan sebagai berikut (Tabel 3.16): Tabel 3.13 Kegiatan Petugas Patroli Kebersihan No. Sasaran kegiatan Uraian kegiatan yang dilakukan 1 Jalur jalan utama Pemantauan kondisi jalur jalan dan jalur jalan yang rawan sampah dan wisata menindaklanjuti laporan dari warga/ masyarakat 2 TPS dan SPA Pemantauan, pengawasan dan pendataan serta penertiban petugas roda dari RW-RW serta pemulung di TPS dan SPA 3 Kunjungan ke Wajib Retribusi (WR) Jasa Pelayanan Kebersihan Pengecekan pembayaran jasa pelayanan kebersihan Keterangan Dari mulai 1 November 2015 hingga 14 Desember 2015 telah melakukan pemantauan jalan hingga Km. Melakukan pemantauan dan pengawasan di TPS dan SPA, bila terjadi penumpukan sampah bisa langsung dilaporkan ke wilayah masing-masing agar bisa langsung ditindaklanjuti dan penertiban serta pembinaan kepada petugas roda serta pemulung yang ada di TPS agar tertib, rapih dan sesuai dengan jadwal dan aturan. Melakukan pengecekan pembayaran jasa pelayanan kebersihan agar terhindar dari penyimpanganpenyimpangan dan memberikan himbauan agar setiap RW, komersil dan non komersil yang belum melakukan kerjasama dengan PD Kebersihan agar segera melakukan MoU dengan PD Kebersihan sehingga pelayanan pengangkutan sampah terlayani dengan baik. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 31

37 Gambar 3.5 Kegiatan-kegiatan PPK 3.7 Perubahan Logo PD Kebersihan Logo adalah sebuah simbol atau lambang yang menggambarkan ciri dari barang, lembaga, perusahaan, ataupun instansi. Sebuah logo dikatakan baik jika orang yang melihat akan langsung menghubungkan dengan lembaga tersebut. Inilah mengapa logo perlu dirancang secara kuat dan didesain secara berharap agar dapat mengkomunikasikan artinya dengan baik. Pada bulan Agustus 2015, secara resmi logo PD Kebersihan telah diubah. Gambar 3.6 menunjukkan perubahan logo PD Kebersihan. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 32

38 (a) Logo Lama Gambar 3.6 Perubahan Logo PD Kebersihan (b) Logo Baru Gambar 3.7 Filosofi Logo Baru PD Kebersihan Filosofi dari logo tersebut yaitu Image Kebersihan Kota Bandung diibaratkan dengan landscape Kota Bandung yang terdiri dari gunung, air, dan udara. Di dalamnya terdapat Gunung (Tangkuban Perahu), Sungai yang Bersih, dan Udara Sejuk. Kemudian sebagai suatu kesatuan logo, terbentuklah burung yang bermakna damai. Hal ini merupakan harapan pula bagi kita akan terciptanya kedamaian setelah terwujud lingkungan yang nyaman. Pada logo terdapat tagline yang berjudul BandungResik. Tagline ini dapat ditampilkan bersama dengan logo (Gambar 3.7). Gambar 3.8 Logo PD Kebersihan degan Tagline LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 33

COVER LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI

COVER LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI COVER LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN 2015 - SATUAN PENELITI i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan nikmat-nya

Lebih terperinci

PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG Tahun 2015

PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG Tahun 2015 PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG Tahun 2015 GAMBARAN UMUM Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat Luas wilayah 16.729,650 Ha Terletak diketinggian 675 m 1.050 m dpl Letak Geografis berupa Pegunungan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2013

LAPORAN KINERJA TAHUN 2013 LAPORAN KINERJA TAHUN 2013 PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG Jl. Surapati No. 126 Bandung 40122 Tlp. (022) 7207889 Fax. (022) 7104601 Email : pdkbrbdg@yahoo.co.id KATA PENGANTAR Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Tinjauan Umum Perusahaan Daerah Kota Bandung Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Upaya Pemerintah Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung untuk dapat melayani masyarakat kotanya

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG, PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa lingkungan hidup yang baik merupakan hak asasi

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014

PROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014 PROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung 2014 KATA PENGANTAR Program Kerja PD Kebersihan tahun 2014 merupakan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan kerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG Jl. Surapati No. 126 Bandung 40122 Tlp. (022) 7207889 Fax. (022) 7104601 Email : pdkbrbdg@yahoo.co.id DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DIREKTUR UTAMA. Drs. H.DENI NURDYANA HADIMIN, MSi

KATA PENGANTAR DIREKTUR UTAMA. Drs. H.DENI NURDYANA HADIMIN, MSi KATA PENGANTAR Rencana Kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kebersihan satu tahun kedepan telah disusun dalam Program Kerja PD Kebersihan tahun 2016, program ini berpedoman pada Action Plan PD Kebersihan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO 2.1. Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Hingga pertengahan tahun 2005 pengelolaan lingkungan hidup di Kota Probolinggo dilaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR + BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya pertambahan penduduk dan pola konsumsi

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa pengelolaan sampah memerlukan suatu

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN SAMPAH Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR: 13 SERI E. 13 ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, 2007, Corporate Plan PDAM Kabupaten Cirebon. Cirebon: PDAM Kabupaten Cirebon

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, 2007, Corporate Plan PDAM Kabupaten Cirebon. Cirebon: PDAM Kabupaten Cirebon DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2007, Corporate Plan PDAM Kabupaten Cirebon. Cirebon: PDAM Kabupaten Cirebon Anonim, 2007, Penentuan Kebutuhan Investasi Sarana dan Prasarana Air Minum Program Penyehatan PDAM Kabupaten

Lebih terperinci

ACTION PLAN PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN

ACTION PLAN PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN ACTION PLAN PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014-2018 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung 2014 KATA PENGANTAR Action Plan PD Kebersihan Kota Bandung merupakan rencana kerja program setiap tahun

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi 4.. Air limbah domestik Perencanaan pembangunan air limbah domestik di Kabupaten Pati didasarkan kepada permasalahan permasalahan mendesak dan posisi pengelolaan sanitasi

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG

PROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG PROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG 2015 PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Program Kerja PD Kebersihan tahun 2015

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa memenuhi ketentuan pasal 18 ayat 1, 2 dan 3 Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PENGELOLAAN PASAR BERSIH SEHAT INDAH DAN TERATUR DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, DAN PEDAGANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.188, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Sampah. Rumah Tangga. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR: 13 SERI E. 13 ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.

Lebih terperinci

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Strategi yang dilaksanakan oleh masing-masing pengelola dalam

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Strategi yang dilaksanakan oleh masing-masing pengelola dalam BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Strategi yang dilaksanakan oleh masing-masing pengelola dalam mengoptimalkan lokasi obyek pantau, secara umum lebih kepada penguatan tupoksi, dan kewenangan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.

Lebih terperinci

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 SKPD DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SEMARANG Visi :

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengelolaan Sampah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengelolaan Sampah. Pedoman. No.274, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengelolaan Sampah. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk

Lebih terperinci

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI PROFIL DINAS KABUPATEN WONOGIRI Alamat : Jln. Diponegoro Km 3,5 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri Telp : (0273) 321929 Fax : (0273) 323947 Email : dinaslhwonogiri@gmail.com Visi Visi Dinas Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 6A TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN BUPATI LOMBOK BARAT, Menimbang : a. bahwa salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 07 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 102 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 07 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 102 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 07 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 102 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH (PROLEGDA) TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang: Mengingat: a. bahwa dalam rangka mewujudkan lingkungan yang baik

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 KATA PENGANTAR Bertambahnya produksi sampah diberbagai kota dewasa ini tidak lepas dari perubahan pola hidup

Lebih terperinci

PROFIL KEUANGAN DAERAH

PROFIL KEUANGAN DAERAH 1 PROFIL KEUANGAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEBERSIHAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Kebersihan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEBERSIHAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Kebersihan Kota Medan BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEBERSIHAN KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Kebersihan Kota Medan Pengelolaan sampah sudah dimulai sejak pemerintahan Hindia Belanda, setelah Indonesia merdeka, pengelolaan

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : a. bahwa pertambahan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O 2014 DASAR HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA. PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA., Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. b. bahwa

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: Andrik F. C. A.

KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: Andrik F. C. A. KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: Andrik F. C. A. L2D 005 341 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN MATERI MUATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG PRESENT BY : SRI MURNI EDIYATI, SH DASAR HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH 1. UU No.

Lebih terperinci

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16). 51 pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya Sentosa, Penyesuaian dengan PSAK No.16 dan Metode penyusutan sesuai dengan PSAK No.16. 2. Metode Kualitatif Yaitu analisa yang dilakukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSUD Dr. MOEWARDI Jl. Kol. Sutarto 132 Telp. 634634 Fax. 637412 Surakarta 57126 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 7 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 7 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 7 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR Diundangkan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA Bab empat ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kota Bontang tahun 2011-2015 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH REGIONAL JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG PENGESAHAN KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 910/ 055 /SK.XI/503/2012

Lebih terperinci

UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA

UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA POLICY BRIEF 07 Juli 2017 UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA EXECUTIVE SUMMARY Masalah pengelolaan sampah di Surabaya bukan lah sebuah

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 27 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 27 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI KOTA BANDUNG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2001 TAHUN : 2001 NOMOR : 43 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 27 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R

PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R PROFIL KOTA PALEMBANG KEC. SEMATANG BORANG KEC. KEMUNING KEC. ILIR TIMUR II KEC. BUKIT KECIL KEC. ILIR BARAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bagian ini menjelaskan gambaran umum mengenai dua objek penelitian yang akan diteliti. Keduanya merupakan pelaku dalam usaha bank sampah di Kota Bandung.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MURUNG RAYA.

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MURUNG RAYA. PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MURUNG RAYA. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SERTA RENCANA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2013

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH, PENGHIJAUAN DAN PENDIDIKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk

Lebih terperinci

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016 BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016 Kota Cirebon memiliki luas wilayah administratif yang relatif sempit dibandingkan dengan Kota-Kota lainnya di Propinsi

Lebih terperinci