COVER LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI
|
|
- Ade Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 COVER LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI i
2 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan nikmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja PD Kebersihan Tahun Laporan Kinerja PD Kebersihan merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi kinerja PD Kebersihan dalam mencapai tujuan atau target selama kegiatan pelaksanaan program pada tahun Laporan ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan masukan guna penyempurnaan penyusunan rencana kerja pada tahun mendatang dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan yang ada. Penyusunan laporan ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Badan Pengawas, Direksi, dan unit kerja di lingkungan PD Kebersihan sebagai dasar analisis dan evaluasi dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian kinerja perusahaan. Direktur Utama H. Deni Nurdyana Hadimin, Msi LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI ii
3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... III DAFTAR TABEL... IV DAFTAR GAMBAR... V BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Sistematika Pelaporan... 2 BAB 2 PERENCANAAN STRATEGIS Visi dan Misi PD. Kebersihan Tujuan dan Sasaran Program Kerja PD. Kebersihan Tahun Cara Pencapaian Sasaran BAB 3 KINERJA PD KEBERSIHAN TAHUN Tingkat Pelayanan Pengangkutan Sampah Kinerja Penyapuan Jalan Penyapuan oleh PD Kebersihan Penyapuan oleh Outsourcing Kinerja Pengurangan Sampah Kinerja Keuangan Kinerja Inovasi Usaha Kinerja Pelayanan Pengaduan Kinerja Tim Patroli Pengawas Kebersihan Perubahan Logo PD Kebersihan BAB 4 PENUTUP LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI iii
4 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Ritasi dan Jumlah Sampah yang Diangkut ke TPA Tahun Tabel 3.2 Hasil Sapuan Jalan Tiap Wilayah Operasional Kota Bandung Semester I Tahun Tabel 3.3 Daftar Jalur Jalan Penyapuan oleh pihak Outsourcing PT. KGM Tabel 3.4 Rekap Hasil Kerja Penyapuan Outsourcing PT. KGM Tabel 3.5 Jumlah Pengomposan Tahun Tabel 3.6 Jumlah Pengolahan Sampah Organik oleh Biodigester Tabel 3.7 Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Tabel 3.8 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Tabel 3.9 Laporan Neraca Keuangan per 31 Desember Tabel 3.10 Laporan Laba Rugi Tahun Buku Tabel 3.11 Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bank Sampah Resik Per 31 Oktober Tabel 3.12 Laba Rugi Bank Sampah Resik Per 30 November Tabel 3.13 Neraca Bank Sampah Resik Per 30 November Tabel 3.14 Pengaduan Masyarakat Tahun 2015 Melalui Media Sosial dan Penyampaian Langsung Tabel 3.15 Pengaduan Masyarakat dan Berita Tahun 2015 di Media Cetak Tabel 3.16 Kegiatan Petugas Patroli Kebersihan LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI iv
5 DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Gambar 3.2 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Gambar 3.3 Dokumentasi Pengaduan Masyarakat Melalui Media Sosial Gambar 3.4 Contoh Meme PPK di Media Sosial Gambar 3.5 Kegiatan-kegiatan PPK Gambar 3.6 Perubahan Logo PD Kebersihan Gambar 3.7 Filosofi Logo Baru PD Kebersihan Gambar 3.8 Logo PD Kebersihan degan Tagline LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI v
6 BAB PENDAHULUAN 1 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan sampah yang optimal merupakan suatu tantangan besar yang sekarang dihadapi hampir oleh seluruh kota besar di Indonesia, khususnya Kota Bandung. Peningkatan jumlah penduduk yang semakin tinggi mengakibatkan jumlah timbulan sampah yang terus meningkat dimana peningkatan jumlah timbulan harus diikuti pengelolaan yang optimal sehingga masalah sampah tidak menyebabkan kerusakan lingkungan dan penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah di Kota Bandung dilaksanakan oleh PD Kebersihan Kota Bandung, merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam usaha jasa pelayanan kebersihan di Kota Bandung. PD Kebersihan didirikan pada tahun 1985 sebagaimana tertuang dalam Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 02/PD/1985 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Kebersihan Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung terakhir telah diubah dengan Perda Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2011 tentang PD Kebersihan. Mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, akuntabel, dan berorientasi pada hasil merupakan harapan PD Kebersihan. Berkenaan dengan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sehingga penyelenggaraan perusahaan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Oleh karena itu disusun Laporan Kinerja PD Kebersihan Tahun Diharapkan laporan ini dapat berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good governance. Laporan ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan analisis dan evaluasi dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Laporan Kinerja PD Kebersihan ini adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan dan upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kinerja perusahaan selama tahun Sedangkan tujuan dari penyusunan laporan kinerja ini antara lain: a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Direksi dan unit kerja di lingkungan PD Kebersihan atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 1
7 b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya c. Sebagai pedoman bagi Direksi dalam menetapkan suatu kebijakan pengelolaan sampah untuk tahun selanjutnya d. Sebagai pedoman bagi setiap unit kerja di lingkungan PD Kebersihan dalam menjalankan tugas di tahun selanjutnya e. Sebagai tolak ukur dan bahan pembelajaran guna perbaikan pelaksanaan kegiatan selanjutnya serta agar dapat dicari solusi terhadap permasalahan/kendala yang dihadapi selama tahun berjalan 1.3 Sistematika Pelaporan Sistematika pelaporan yang disampaikan dalam laporan ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Pada bab pendahuluan dicantumkan uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, serta sistematika dalam penulisan laporan. Bab II : Perencanaan Strategis Bab perencanaan strategis menjelaskan arah dan kebijakan serta strategi yang ditempuh dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Bandung. Bab III : Kinerja PD Kebersihan Tahun 2015 Pada bab ini diuraikan kinerja perusahaan tahun 2015 yang dibagi ke dalam 5 komponen: 1. Tingkat pelayanan pengangkutan sampah 2. Kinerja penyapuan jalan 3. Kinerja keuangan 4. Kinerja inovasi usaha 5. Kinerja pelayanan pengaduan dari masyarakat Bab IV : Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja perusahaan serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 2
8 BAB PERENCANAAN STRATEGIS 2 2. BAB 2 PERENCANAAN STRATEGIS 2.1 Visi dan Misi PD. Kebersihan Visi PD. Kebersihan Kota Bandung sebagaimana tertuang dalam Corporate Plan adalah: Menjadi perusahaan profesional di bidang pengelolaan sampah terpadu dengan memberikan solusi inovatif yang bernilai lebih dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan pelayanan kebersihan kepada masyarakat. Makna Perusahaan Profesional adalah: Perusahaan yang secara mandiri menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai entitas bisnis. Dalam hal ini operasi yang dilakukan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi pemilik dan memenuhi harapan stakeholder. Makna Pengelolaan Sampah Terpadu adalah: Pengelolaan sampah dalam satu sistem yang terintegrasi dengan tujuan untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang efektif dan bernilai ekonomis dengan sasaran berkurangnya limbah padat melalui pemanfaatan kembali sehingga memiliki nilai ekonomis. Sistem tersebut adalah: 1. Mengurangi atau mencegah munculnya sampah (Reduce): membantu rumah tangga dan komersial untuk mengurangi jumlah sampah yang mereka hasilkan. 2. Menggunakan kembali sampah (Reuse): menggunakan kembali sampah sehingga dapat mengurangi konsumsi energi dalam pengolahan sampah. 3. Mendaur ulang sampah (Recycle): mengolah sampah ke dalam bentuk lain yang bermanfaat. 4. Mengembangkan sumber energi (energy recovery): menghasilkan energi dari sampah menggunakan berbagai teknologi yang ramah lingkungan. 5. Pemrosesan sampah (disposal): mengelola sampah yang sudah tidak dapat diolah kembali ke tempat pemrosesan akhir yang dikelola secara berkelanjutan Makna Solusi Inovatif yang Bernilai Lebih adalah: Operasi dari PD. Kebersihan dimaksudkan untuk memberikan solusi atas permasalahanpermasalahan persampahan dengan memperhatikan kondisi masyarakat setempat tanpa menimbulkan permasalahan baru dan dapat memberikan nilai ekonomis dari setiap solusi yang diberikan. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 3
9 Makna Berkelanjutan adalah: Bahwa sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan telah mempertimbangkan: 1. Konservasi sumber daya alam. 2. Menghindari emisi buang yang tidak diperlukan dan/ atau berbahaya. 3. Melindungi kesehatan masyarakat dan ekosistem. Visi yang baru ini diarahkan untuk menunjukkan kemandirian dan ambisi PD. Kebersihan untuk memperluas pasar dan tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Dalam upaya merealisasikan visi yang telah ditetapkan, maka misi yang akan diemban adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dengan berbasis kompetensi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. 2. Menjalankan operasi sistem pengelolan sampah terpadu yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan peraturan dan perundang-undangan serta standar pengelolaan lingkungan. 3. Mengembangkan model bisnis pengelolaan sampah terpadu yang memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder. 4. Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan dalam kegiatan bisnis maupun kegiatan pengelolaan lingkungan bagi masyarakat secara luas. 5. Meningkatkan pelayanan kebersihan kepada masyarakat. Dari visi dan misi diatas, terdapat beberapa nilai inti yang perlu dianut oleh PD. Kebersihan, yang harus diinternalisasi ke seluruh pegawai dalam budaya perusahaan antara lain: 1. Kepedulian terhadap lingkungan hidup (environmental concern). 2. Pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth). 3. Kemitraan yang saling menguntungkan (mutual benefit partnership). 4. Tanggung jawab sosial (social responsibility). Berkenaan dengan pengelolaan sampah sebagaimana tertuang dalam program RPJMD yaitu Peningkatan Pengelolaan Sampah Perkotaan, sangat berkaitan erat dengan visi dan misi yang diemban oleh PD. Kebersihan sebagai lembaga yang menangani pengelolaan sampah di Kota Bandung. Indikator keberhasilan tingkat pencapaian penanganan sampah tahun 2014 sebagaimana visi dan misi yang diemban adalah sebagai berikut: 1. Kondisi jalan protokol dan kolektor bersih. 2. Kondisi TPS tertata dan bersih. 3. Bertambahnya jumlah TPS 3R. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 4
10 4. Lancarnya kegiatan pengangkutan sampah serta efisiensi ritasi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA. 5. Sampah yang dapat dikelola melalui 3R sebesar 20 % dari timbulan sampah di TPS. 6. Meningkatnya pendapatan perusahaan. 2.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran dalam menjalankan visi sesuai misi yang telah di tetapkan adalah sebagai berikut: Misi 1: Mengembangkan kemampuan sumberdaya manusia dengan basis kompetensi pengelolaan sampah kota. Tujuan : Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang pengelolaan sampah kota. Sasaran: a. Meningkatnya kemampuan manajerial pengelolaan sampah dalam manajemen Perusahaan Daerah. b. Meningkatnya pengetahuan, kemampuan teknis dan keterampilan bagi jajaran karyawan PD. Kebersihan dalam hal teknologi terbaru dan sistem pengelolaan sampah yang visibel, efektif dan efisien. Misi 2: Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan basis teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi tinggi sesuai dengan tuntutan perkembangan. Tujuan: Meningkatkan kemampuan sarana dan prasarana operasional, penerapan teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi tinggi sesuai dengan tuntutan perkembangan. Sasaran: a. Meningkatnya sarana prasarana dalam proses pengumpulan sampah mulai dari sumber. b. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pengangkutan sampah. c. Meningkatnya fasilitas pendukung dengan menerapkan teknologi tepat guna dalam proses pengelolaan sampah. d. Meningkatnya jumlah lokasi dan fasilitas pendukung untuk Pengomposan dan kegiatan 3 R. e. Meningkatnya sistem pengolahan sampah dengan menerapkan teknologi tinggi skala kota yang ramah lingkungan. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 5
11 Misi 3: Mengembangkan sistem pembiayaan pengelolaan sampah yang mampu mendukung penyelenggaraan pelayanan secara optimal. Tujuan: Meningkatkan kemampuan pembiayaan pengelolaan sampah untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan secara optimal dalam rangka memberikan pelayanan kebersihan kepada masyarakat. Sasaran: a. Meningkatnya perolehan hasil penagihan pelayanan jasa pengelolaan sampah berdasarkan potensi yang ada dan kemampuan pelaksanaan penagihan. b. Meningkatnya nilai tarip jasa pengelolaan sampah yang disesuaikan dengan standar kebutuhan minimal biaya pengelolaan sampah kota. c. Meningkatnya efisiensi pengeluaran baik pengeluaran operasional maupun non operasional. d. Meningkatnya sistem penagihan yang efektif dan efisien. Misi 4: mengembangkan sumber pendapatan lainnya untuk memupuk pendapatan dan memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah. Tujuan: Meningkatkan peluang usaha dibidang penyelenggaraan pengelolaan sampah dan pemanfaatan prasarana dan sarana. Sasaran: a. Meningkatnya pendapatan perusahaan dari usaha pengolahan dan pemanfaatan sampah. b. Meningkatnya usaha pelayanan kebersihan menjadi pelayanan prima dan cleaning service. c. Mengoptimalkan fungsi perbengkelan sarana pengelolaan sampah menjadi suatu usaha serta usaha lainnya sesuai dengan potensi yang ada. Misi 5: Mengembangkan sistem pengelolaan sampah melalui pola kemitraan dengan masyarakat dan swasta. Tujuan: Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan swasta untuk keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sampah kota. Sasaran: a. Meningkatnya peran serta masyarakat secara aktif dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah sesuai dengan tingkat kewenanganannya. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 6
12 b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pengelolaan sampah kota. c. Meningkatnya peranserta swasta dalam kemitraan pengelolaan sampah dengan prinsip saling menguntungkan. 2.3 Program Kerja PD. Kebersihan Tahun 2015 Untuk mencapai visi dan misi perusahaan sesuai arah kebijakan dan strategi yang ditempuh maka disusunlah Program Kerja PD. Kebersihan yang telah ditetapkan untuk tahun 2015, program ini masih menindaklanjuti program kerja tahun sebelummya yang belum optimal dilaksanakan. Adapun program kerja 2015 adalah sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan kelembagaan melalui: a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan, pelatihan serta pembinaan pegawai. b. Peningkatan kesejahteraan pegawai melalui perbaikan serta penyesuaian gaji, mengikut sertakan pegawai ke dalam proram BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan c. Menyesuaikan jumlah SDM sesuai dengan analisis jabatan dan beban kerja d. Mengimplementasikan SOTK yang sesuai dengan Perda 14 tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung e. Menyusun Budaya Kerja f. Menyusun dan mengoptimalkan pelaksanaan SOP g. Menyusun Standar Pelayanan Publik (SPP) 2. Optimalisasi Pendapatan Perusahaan melalui: a. Intensifkasi dan Ektensifikasi penagihan, target penerimaan jasa pengelolaan sampah meningkat 2,13% menjadi Rp. 25,081,966,000 b. Perbaikan dan optimalisasi sistem penagihan (rencana kerjasama penagihan dengan PDAM) c. Meningkatkan pendapatan dari pemanfaatan sampah (meningkatkan kinerja Bank sampah yang sudah terbentuk) Rp. 150 jt/tahun d. Pemberdayaan asset 3. Peningkatan pelayanan operasional pengelolaan sampah melalui Optimalisasi operasional penyapuan, pengumpulan dan Pemindahan, pengolahan, pengangkutan dan pemprosesan akhir sampah: LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 7
13 a. Penyapuan dan Pewadahan Meningkatkan dan mengoptimalkan penyapuan Jalan pada shift 1 dan fasilitas umum Meningkatkan dan mengoptimalkan penyapuan di dengan prioritas 50 Jalur Jalan Utama dan Jalur Wisata pada shift 2 yang telah dilaksanakan oleh outsourcing. Pengadaan mobil penyapu jalan (Proposal ke Provinsi) dan optimalisasi 1 unit mobil sapu jalan (road sweeper) Pemasangan baru dan penggantian yang rusak atau hilang untuk tempat sampah pejalan kaki b. Pengumpulan dan pemindahan meliputi: - Mengoptimalkan pengumpulan sampah sapuan jalan dan tong sampah pejalan kaki di jalur jalan utama ke TPS oleh trida. - Pengadaan Container 10 m³ 40 Unit dan Container 6 m³ 8 unit. - Perbaikan, Penataan dan memperindah TPS - Penataan TPS menjadi TPS 3R atau TPS Terpadu - Usulan penambahan pengadaan Mesin Press ke Kementerian Pekerjaan Umum sebanyak 2 unit untuk di TD Suci dan TD Nyengseret c. Pengolahan Sampah Mengoptimalkan kegiatan 3R di TPS 3R target sampah yang tereduksi 35%, melalui: - Optimalisasi pencacahan sampah, pemanfaatan Biodigester dan pengomposan yang dibangun di TPS/TPS 3R - Pembangunan Biodigester di TPS (akan diusulkan melalui CSR) - Pembangunan sarana untuk pelaksanaan Uji coba sampah plastik menjadi BBM di TPS Babakan sari - Pembangunan pengomposan skala Kota di eks TPA Cieunteung (DED) - Optimalisasi Bank sampah PD Kebersihan skala kota - Penyediaan sarana kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) antara lain tong sampah terpilah, komposter, dll d. Pengangkutan - Pengadaan truk angkutan sampah Arm Roll 10 M³ sebanyak 2 unit - Optimalisasi pengangkutan sampah ke TPA melalui: Truk sampah bantuan tahun 2014 dari pengusaha sebanyak 14 unit dan satu unit mobil pick up 10 unit compactor truk dari Provinsi Jawa Barat (bantuan ) 3 unit truk dari APBD Kota Bandung (bantuan 2014) LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 8
14 Total jumlah kendaraan saat ini yang dapat dioperasikan unit kebutuhan kendaraan saat ini 168 unit (kekurangan 63 unit) Menyewa kendaraan (rental) untuk mengoptimalkan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA sebanyak 30 rit/hari.optimalisasi mesin press sampah di TPS Tegallega dan TPS Pasar Induk Gedebage, untuk mengefektifkan volume sampah yang diangkut ke TPA. e. Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Mengoptimalkan pemrosesan akhir sampah di TPA Sarimukti yang bekerjasama dengan Provinsi Jawa Barat dengan membayar tipping fee atau Kompensasi jasa pelayanan dan kompensasi dampak negartif yaitu: - Mulai bulan Februari 2011 telah dikenakan biaya Kompensasi Dampak Negatif (KDN) dan Kompensasi Jasa Pelayanan (KJP) untuk sampah yang dibuang/diproses di TPA Sarimukti yaitu sebesar Rp /ton dengan sampah yang akan di angkut ke TPA diperkirakan 1100 ton per hari maka dianggarkan biaya yang dibutuhkan Rp. 13,266 M per tahun. - Pada bulan Januari 2015 dilakukan addendum Kerjasama dengan Prov. Jawa Barat, ada tambahan biaya KDN untuk arus balik sebesar Rp /rit, berdasarkan data sebelumnya sehari 200 rit Rp. 756 juta. 4. Memantapkan peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan sampah melalui: - Menindaklanjuti Perda No.09 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah dengan penyusunan Raperwal pengelolaan sampah dan Keputusan Direksi mengenai rekomendasi penyediaan lokasi dan fasilitas TPS. - Penyusunan Keputusan Direksi yang berkenaan dengan PD Kebersihan dan Pengelolaan Sampah. - Regulasi mengenai ketertiban kepemilikan asset - Berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam penegakan hukum 5. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah - Sosialisasi peran serta masyarakat dalam pembayaran jasa pengelolaan sampah - Sosialisasi kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk mendukung Kawasan Bandung Bebas sampah dan Optimalisasi kegiatan Bank sampah Resik PD Kebersihan, mengintegrasikan kegiatan bank sampah di masyarakat (RW/kelurahan/kecamatan) dengan bank sampah PD Kebersihan - Peningkatan kegiatan pengelolaan sampah melalui 3R oleh PD Kebersihan dan masyarakat - Pendistribusian komposter dan tong sampah terpisah (organik dan non organik) ke masyarakat LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 9
15 - Pemasangan tempat sampah pejalan kaki - Sosialisasi ke kelompok pendidikan, car free day, Kelompok masyarakat dan ke berbagai media 2.4 Cara Pencapaian Sasaran Untuk mencapai sasaran agar program dapat berjalan dengan baik, strategi yang ditempuh adalah meningkatkan operasional pelayanan dan mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA melalui penerapan teknologi tepat guna serta membangun kemampuan pegawai yang handal dengan tingkat kesejahteraan yang memadai dan menjalin kemitraan berbasis masyarakat menuju gerbang perusahaan yang sehat. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 10
16 KINERJA PD KEBERSIHAN TAHUN BAB 3 KINERJA PD KEBERSIHAN TAHUN 2015 BAB 3 Berpedoman kepada Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2011, bahwa salah satu maksud dan tujuan didirikannya PD. Kebersihan adalah untuk melaksanakan penugasan Pemerintah Daerah dibidang pengelolan sampah dalam rangka memberikan pelayanan kebersihan kepada masyarakat dan memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah, berkenaan dengan hal tersebut PD. kebersihan telah menjalankan program selama tahun 2015 berkenaan dengan pengelolaan sampah di Kota Bandung sebagaimana diamanatkan dalam Perda 09 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah. Terdapat berbagai kegiatan yang mendukung pelaksanaan program tersebut. Dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PD Kebersihan pada tahun 2015, dilaksanakan penilaian kinerja terhadap keberhasilan pencapaian setiap kegiatan yang dijelaskan pada sub bab berikut. 3.1 Tingkat Pelayanan Pengangkutan Sampah PD Kebersihan melaksanakan kegiatan pengangkutan sampah dari seluruh TPS yang ada di 4 wilayah operasional ke TPA Sarimukti. Pengangkutan sampah dilakukan dengan menggunakan truk milik PD Kebersihan dan juga truk yang dikelola oleh pihak ketiga. Jumlah truk sampah yang dimiliki oleh PD Kebersihan pada tahun 2015 adalah sebanyak 148, rusak berat 29 unit dengan rata-rata truk yang bisa dioperasikan sebanyak 105 unit. Untuk pengangkutan sampah menggunakan truk rental data sampai bulan Oktober truk sewaan rata-rata 40 rit/hari. Jumlah personil angkutan (pengemudi dan kru) sebanyak 351 orang. Ritasi dan jumlah sampah yang diangkut ke TPA ditunjukkan pada Tabel 3.1. Dari Tabel 3.1 diketahui bahwa ritasi pengangkutan sampah setiap harinya adalah 201 rit dengan jumlah sampah yang diangkut sebanyak 865,93 ton/hari. No Tabel 3.1 Ritasi dan Jumlah Sampah yang Diangkut ke TPA Tahun 2015 Bulan Jumlah Sampah Diangkut ke Jumlah Ritasi TPA rit/bulan rit/hari ton/bulan ton/hari 1 Januari , ,06 802,07 2 Februari , ,35 819,69 3 Maret , , ,67 4 April , ,82 996,26 5 Mei , ,32 992,14 LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 11
17 No Bulan Jumlah Sampah Diangkut ke Jumlah Ritasi TPA rit/bulan rit/hari ton/bulan ton/hari 6 Juni , ,12 823,94 7 Juli , ,66 782,18 8 Agustus , ,24 918,81 9 September , ,14 833,87 10 Oktober , ,61 824,50 11 November ,38 811,75 12 Desember , ,58 766,44 Rata-rata Bulan Januari-Desember 6110, ,71 865,93 Dari jumlah sampah yang diangkut ke TPA dapat diketahui kinerja pelayanan pengangkutan sampah yaitu dengan membandingkan jumlah sampah yang terangkut dengan timbulan sampah Kota Bandung. Timbulan sampah Kota Bandung dapat dihitung berdasarkan data timbulan sampah per kapita dari hasil penelitian. Berdasarkan penelitian Damanhuri (2006), timbulan sampah per kapita Kota Bandung yaitu sebesar 0,6 kg/orang/hari. Dengan jumlah penduduk Kota Bandung sebesar jiwa maka timbulan sampah Kota Bandung pada tahun 2015 adalah 1670 ton/hari. Dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan pengangkutan sampah ke TPA baru mencapai 51,85%. Namun data ini perlu divalidasi ulang, dikarenakan dengan adanya kerusakan di jembatan timbang di TPA, data tersebut sebagian diantaranya didasarkan pada asumsi dan perhitungan kasar. Sementara di data saat jembatan timbang tersebut berjalan dengan normal, tonase pengangkutan dengan kapasitas 200 rit bisa mencapai angka sekitar 1100 ton/hari. Sehingga dengan diperbaikinya jembatan timbang datanya akan lebih akurat. 3.2 Kinerja Penyapuan Jalan Penyapuan oleh PD Kebersihan Penyapuan jalan dilakukan di empat wilayah operasional yaitu Operasional Bandung Barat, Operasional Bandung Timur, Operasional Bandung Selatan dan Operasional Bandung Utara. Kegiatan penyapuan untuk pusat kota dan jalan tertentu dilaksanakan 2 shift kerja, yaitu shift 1 oleh PD Kebersihan dari mulai pukul dan shift 2 oleh outsourcing pukul Sarana yang digunakan untuk kegiatan penyapuan jalan antara lain sapu lidi, pengki, carangka, serta kontiner 120 liter. Jumlah hasil sapuan jalan pada semester I tahun 2015 sebanyak ,50 m 3 atau rata-rata 295,95 m 3 /hari dengan jumlah personil penyapuan hingga bulan Desember 2015 sebanyak 641 personil. Hasil sapuan jalan ditunjukkan pada Tabel 3.2. Rincian hasil sapuan di tiap wilayah adalah sebagai berikut: LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 12
18 a. Di wilayah operasional Bandung Barat ruas jalan yang disapu sebanyak 78 ruas jalan dengan jumlah panjang 160,45 km. Selama semester I tahun 2015 hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Barat sebanyak m 3 /semester I tahun 2015, bila dihitung per hari maka hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Barat 123,54 m 3 /hari. b. Di wilayah operasional Bandung Timur ruas jalan yang disapu sebanyak 58 ruas jalan dengan jumlah panjang 167,8 km. Selama semester I tahun 2015 hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Timur sebanyak m 3 /semester I tahun 2015, bila dihitung per hari maka hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Barat 23,47 m 3 /hari. c. Di wilayah operasional Bandung Selatan ruas jalan yang disapu sebanyak 98 ruas jalan dengan jumlah panjang 169,32 km. Selama semester I tahun 2015 hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Selatan sebanyak ,9 m 3 /semester I tahun 2015, bila dihitung per hari maka hasil sapuan jalan di wilayah operasional Bandung Barat 93,02 m 3 /hari. d. Di wilayah operasional Bandung Utara data semester I tahun 2015 ruas jalan yang disapu sebanyak 77 ruas jalan dengan jumlah panjang 161 km dengan jumlah ruas jalan sebanyak ruas jalan. Hasil sapuan jalan sebanyak ,6 m 3 /semester I atau 55,91 m 3 /hari. Tabel 3.2 Hasil Sapuan Jalan Tiap Wilayah Operasional Kota Bandung Semester I Tahun 2015 No Uraian B. Barat B. Timur B. Selatan B. Utara 1 Ruas Jalan Panjang Jalan (km) 160,45 167,8 169, Hasil Sapuan/Tahun (m 3 ) , ,6 4 Hasil Sapuan/hari (m 3 ) 123,54 23,47 93,02 55, Penyapuan oleh Outsourcing Berdasarkan bantuan peningkatan kebersihan dan penyapuan jalur jalan utama dan wisata di Kota Bandung dari pihak ketiga yang dilaksanakan oleh outsourcing PT. Kasih Guna Mulia (PT. KGM) pada tahun 2014, PD Kebersihan terus meningkatkan kebersihan dan penyapuan jalur jalan utama dan jalur jalan kunjungan wisata di Kota Bandung bekerjasama dengan PT. KGM, program yang diberi nama Buat Bandung Bersih (3B) diteruskan selama tahun 2015 telah dilaksanakan 3 (tiga) kali MoU perjanjian kerjasama antara PD Kebersihan dengan PT. Kasih Guna Mulia yaitu MoU dengan Nomor pada tanggal 23 Februari 2015 dengan LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 13
19 jangka waktu selama 6 (enam) bulan yaitu sampai 22 Agustus 2015 dengan mempertimbangkan: 1. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia No. 003/3B-PD/KG.MULIA/II/2015 pada 9 Februari 2015 perihal: pengajuan menjadi rekanan untuk melanjutkan program kebersihan Buat Bandung Bersih, peningkatan penyapuan jalur jalan utama dan jalur jalan kunjungan wisata di Kota Bandung periode 23 Februari 22 Agustus Surat dari PD Kebersihan Kota Bandung No /513-PDKBR Kota Bandung pada 12 Februari 2015 perihal: kelanjutan program kegiatan Buat Bandung Bersih. 3. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia No. 004/PROP.3B/KG.MULIA/II/2015 pada 16 Februari 2015 perihal : pengajuan anggaran untuk kelanjutan program 3B. MoU yang kedua dengan Nomor pada tanggal 24 Agustus 2015 dengan jangka waktu selama 4 (empat) bulan yaitu sampai 22 Desember 2015 dengan mempertimbangkan: 1. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia No. 003/3B-PD/KG.MULIA/II/2015 pada 9 Februari 2015 perihal: pengajuan menjadi rekanan untuk melanjutkan program kebersihan Buat Bandung Bersih, peningkatan penyapuan jalur jalan utama dan jalur jalan kunjungan wisata di Kota Bandung periode 23 Februari 22 Agustus Surat dari PD Kebersihan Kota Bandung No /513-PDKBR Kota Bandung pada 12 Februari 2015 perihal: kelanjutan program kegiatan Buat Bandung Bersih. 3. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia No. 004/PROP.3B/KG.MULIA/II/2015 pada 16 Februari 2015 perihal: pengajuan anggaran untuk kelanjutan program 3B. 4. Hasil pertemuan antara Direksi PD Kebersihan Bandung pada tanggal 10 Agustus 2015 di ruang meeting utama, beserta Kabid. SDM dan Kabid. Hukum & Humas dengan Pimpro Program 3B untuk evaluasi dan kesepakatan perpanjangan kontrak kerja berikutnya. Serta MoU yang ketiga dengna Nomor pada 23 Desember 2015 dengan jangka waktu selama 6 (enam) bulan yaitu sampai 22 Juni 2016 dengan mempertimbangkan: 1. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia dengan Nomor 011/3B-PD/KG.MULIA/XI/2015 pada 2 November 2015 perihal pengajuan menjadi rekanan untuk melanjutkan program Walikota, program 3B untuk peningkatan kebersihan dan penyapuan jalur jalan kunjungan wisata di Kota Bandung periode selanjutnya periode 23 Desember 22 Juni Surat dari PD Kebersihan Kota Bandung Nomor 658.1/2788-PDKBR Kota Bandung pada 9 November 2015 perihal kelanjutan program kegiatan 3B. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 14
20 3. Surat dari PT. Kasih Guna Mulia Nomor 005/PROP.3B/KG-MULIA/XII/2015 pada 18 November 2015 perihal pengajuan anggaran untuk kelanjutan program kegiatan 3B. 4. Hasil pertemuan antara Direksi PD Kebersihan Kota Bandung, Kabid Hukum & Humas, Kabid. SDM dengan Pimpro. Program 3B pada 30 November 2015 untuk evaluasi, kesepakatan perpanjangan kerjasama berikutnya selama 6(enam) bulan dan aspek legalitas. Jumlah jalur jalan yang di sapu oleh pihak outsourcing PT. KGM adalah 26 (dua puluh enam) jalur jalan terbagi 3 (tiga) area/blok jalur, ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Daftar Jalur Jalan Penyapuan oleh pihak Outsourcing PT. KGM NO. NAMA JALUR / JALAN AREA JUMLAH PETUGAS (BLOK) PENYAPU 3B 1. IR.H.DJUANDA (DAGO) 6 2. LL.RE, MARTADINATA (RIAU) 6 3. SUPRATMAN 3 4. DIPONEGORO SURAPATI 4 6. MERDEKA 3 7. WASTU KENCANA 3 jumlah penyapu di area BRAGA 2 9. ASIA AFRIKA OTTO ISKANDAR DINATA (OTISTA) PUNGKUR DEWI SARTIKA KEPATIHAN DALEM KAUM + DEPAN PENDOPO NARIPAN TAMBLONG LEMBONG CIKAPUNDUNG TIMUR (IR. SUKARNO) 19. CIKAPUNDUNG BARAT BKR 1 jumlah penyapu di area BABAKAN SILIWANGI CIHAMPELAS WIRANATAKUSUMA (CIPAGANTI) SUKAJADI DJUNDJUNAN-PASTEUR PASIR KALIKI 4 jumlah penyapu di area 3 26 TOTAL 81 Sumber: Laporan Hasil Kegiatan Peningkatan Kebersihan dan Penyapuan Jalur Jalan Utama dan Jalur Kunjungan Wisata di Kota Bandung Adapun hasil Hasil Kegiatan Peningkatan Kebersihan dan Penyapuan Jalur Jalan Utama dan Jalur Kunjungan Wisata di Kota Bandung pada tahun 2015 yang dilaksanakan oleh pihak outsourcing PT. KGM ditunjukkan pada Tabel 3.4. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 15
21 Tabel 3.4 Rekap Hasil Kerja Penyapuan Outsourcing PT. KGM JUMLAH JUMLAH JUMLAH KANTONG NO LAPORAN PENYAPU HARI KERJA TRASHBAG 1 LAPORAN BULAN 1 (2 FEB - 22 MAR) hari 8,347 trashbag 2 LAPORAN BULAN 2 (23 MAR - 22 APR) hari 7,184 trashbag 3 LAPORAN BULAN 3 (23 APR - 22 MEI) hari 6,198 trashbag 4 LAPORAN BULAN 4 (23 MEI - 22 JUN) hari 7,030 trashbag 5 LAPORAN BULAN 5 (23 JUN - 22 JUL) hari 6,280 trashbag 6 LAPORAN BULAN 6 (23 JUL - 22 AUG) hari 8,231 trashbag 7 LAPORAN BULAN 7 (23 AUG - 22 SEP) hari 8,562 trashbag 8 LAPORAN BULAN 8 (23 SEP - 22 OCT) hari 7,177 trashbag 9 LAPORAN BULAN 9 (23 OCT - 22 NOV) hari 6,739 trashbag 10 LAPORAN BULAN 10 (23 NOV - 22 DES) hari 5,111 trashbag JUMLAH 283 hari 70,859 trashbag *Rata-rata penyapu/bulan = 81 personil (1 trashbag = 40 liter) Dari hasil penyapuan yang dilaksanakan oleh pihak outsourcing PT. KGM dari 22 Februari 2015 hingga 22 Desember 2015 (283 hari kerja) oleh rata-rata 81 personil per hari menghasilkan sampah sapuan jalan sebanyak trashbag (1 trashbag = 40 liter), maka hasil sapuan jalan yang dilaksanakan oleh pihak outsourcing sebanyak 2.834,36 m 3 atau 708,59 ton sampah. Bila dihitung per hari maka sampah hasil sapuan jalan yang dilaksanakan oleh pihak outsourcing sebanyak 10,02 m 3 /hari atau 2,5 ton/hari oleh 81 personil penyapu outsourcing dengan kata lain seorang penyapu outsourcing menghasilkan sapuan jalan sebanyak 31,07 kg/hari/penyapu. 3.3 Kinerja Pengurangan Sampah Salah satu amanat penting dalam setiap peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah, baik Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, maupun Peraturan Daerah Kota Bandung No. 9 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah adalah melakukan upaya pengurangan sampah. Pengurangan sampah merupakan salah satu indikator keberhasilan tingkat pencapaian penanganan sampah sesuai dengan RPJMD yaitu terkelolanya sampah melalui kegiatan 3R sebesar 20%. Selama LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 16
22 Tahun 2014, pengurangan sampah telah dilakukan baik oleh PD Kebersihan, masyarakat, dan sektor informal. PD Kebersihan berupaya melakukan pengurangan sampah di TPS 3R dan ex TPA. Saat ini PD Kebersihan telah dan akan terus melaksanakan dan mengembangkan secara bertahap untuk meningkatkan fungsi TPS menjadi TPS 3R. Kegiatan pengurangan sampah dilakukan melalui pengolahan sampah organik yaitu dengan pengomposan dan teknologi biodigester. Selain pengurangan sampah melalui pengolahan sampah organik, juga dilakukan pengelolaan sampah anorganik melalui bank sampah. Upaya pengelolaan sampah anorganik melalui bank sampah dibahas pada sub bab terpisah (sub bab 3.5). Untuk tahun 2015, kegiatan 3R yang efektif dilaksanakan masih di 4 (empat) TPS dan 1 (satu) eks TPA meskipun telah dilakukan penambahan lokasi TPS 3R menjadi 10 lokasi TPS namun pelaksanaannya belum sepenuhnya berjalan. Kegiatan pengomposan dilakukan di TPS Tegallega, TPS Ciroyom, TPS Indramayu, TPS Gedebage, dan ex-tpa Jelekong. Jumlah sampah organik yang dikomposkan selama tahun 2015 ditunjukkan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Jumlah Pengomposan Tahun 2015 Jumlah Pengurangan No. Lokasi Pengomposan Sampah Organik (ton/tahun) 1. TPS Tegallega 241,02 2. TPS Ciroyom 335,1 3. TPS Indramayu 34,65 4. TPS Gedebage 33,6 5. Ex-TPA Jelekong 2.260,8 Total (ton/tahun) 2.905,17 Total (ton/hari) 8 Selain pengolahan sampah organik dengan pengomposan, pengolahan sampah organik juga dilakukan dengan biodigester. Saat ini biodigester yang dikelola oleh PD Kebersihan adalah sebanyak 2 biodigester yaitu yang berada pada TPS Sekelimus dan TPST Babakansari. Jumlah sampah organik yang diolah oleh biodigester ditunjukkan pada Tabel 3.6. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 17
23 Tabel 3.6 Jumlah Pengolahan Sampah Organik oleh Biodigester Jumlah Pengurangan No. Lokasi Biodigester Sampah Organik (ton/tahun) 1. TPS Sekelimus TPST Babakansari Total (ton/tahun) Total (ton/hari) 146,5 Dari Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 di atas diketahui bahwa pengurangan sampah organik oleh pengomposan adalah sebesar 1,8 ton/hari dan oleh biodigester sebesar 154,4 ton/hari, sehingga jumlah pengurangan sampah organik selama tahun 2015 adalah sebesar 148,3 ton/hari. Dengan kata lain pengurangan sampah organik yang telah diupayakan oleh PD Kebersihan pada tahun 2015 adalah sebesar 0,18% dari jumlah sampah total yang masuk ke TPS. 3.4 Kinerja Keuangan Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan pengelolaan sampah ditentukan oleh berbagai aspek yaitu aspek kelembagaan, aspek operasional, aspek keuangan, aspek peraturan dan peranserta masyarakat. Keberhasilan pelayanan pengelolaan sampah melalui lembaga Perusahaan Daerah, aspek keuangan memiliki pengaruh yang sangat dominan. Sesuai dengan Perda No. 14 Tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung bahwa PD Kebersihan didirikan untuk menyelenggarakan usaha pelayanan jasa pengelolaan sampah kota. Dengan kata lain setiap orang yang menggunakan atau menerima manfaat jasa pengelolaan sampah wajib membayar jasa pengelolaan sampah tersebut. Oleh karena itu sumber keuangan utama PD Kebersihan berasal dari tagihan jasa pelayanan pengelolaan sampah. Perkembangan penerimaan jasa pelayanan pengelolaan sampah ditunjukkan pada Tabel 3.7 dan Gambar 3.1. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 18
24 Tabel 3.7 Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun 2015 NO JENIS PENERIMAAN TARGET REALISASI % (Rp) (Rp) PENCAPAIAN 1 RUMAH TINGGAL Wilayah Bandung Barat Wilayah Bandung Selatan Wilayah Bandung utara Wilayah Bandung Timur JUMLAH TOTAL ,91 2 KOMERSIAL & NON KOMERSIAL Wilayah Bandung Barat Wilayah Bandung Selatan Wilayah Bandung utara Wilayah Bandung Timur JUMLAH TOTAL ,42 3 Pedagang Sektor Informal /PSI ,15 4 Angkutan Umum ,29 JUMLAH PENERIMAAN ( ) ,07 Gambar 3.1 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun 2015 Berdasarkan Tabel 3.7 dan Gambar 3.1 dapat diketahui perkembangan penerimaan jasa pelayanan kebersihan pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. Penerimaan tagihan yang mencapai target (bahkan melebihi target) berasal dari sektor komersil & non komersil dengan pencapaian sebesar 106,42%. Target penerimaan dari sektor komersil & non komersil adalah sebesar Rp dengan realisasi penerimaan adalah sebesar Rp LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 19
25 2. Untuk penerimaan tagihan dari sektor rumah tinggal, PSI, dan angkutan umum masih belum mencapai target. Sektor rumah tinggal hanya terealisasi sebesar Rp dari target sebesar Rp atau hanya mencapai 90,91%. Untuk sektor PSI penerimaan hanya terealisasi sebesar Rp dari target sebesar , dengan kata lain hanya mencapai 78,15%. Sedangkan untuk sektor angkutan umum hanya dapat mencapai 30,29% yaitu hanya terealisasi sebesar Rp dari target sebesar Rp Apabila penerimaan dihitung secara keseluruhan maka penerimaan tagihan jasa pelayanan kebersihan adalah sebesar Rp dari target sebesar Rp Dengan kata lain penerimaan perusahaan hanya mencapai 97,07%. Untuk perbandingan penerimaan tagihan jasa pelayanan pengelolaan sampah dari sebelum tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.8 dan Gambar 3.2. Dari tabel dan gambar tersebut ditunjukkan perkembangan penerimaan jasa pelayanan pengeloaan sampah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dengan penjelesan sebagai berikut: 1. Antara tahun 2013 hingga tahun 2015, penerimaan tagihan jasa pelayanan selalu mengalami kenaikan untuk sektor rumah tinggal dan sektor komersil & non komersil. Sedangkan untuk sektor PSI & angkutan umum, penerimaan tagihan mengalami penurunan. 2. Untuk sektor rumah tinggal kenaikan pada tahun 2015 tidak sesignifikan kenaikan pada tahun Penerimaan pada tahun 2014 naik sebesar 11,61% dan tahun 2015 naik sebesar 3,52% dari tahun sebelumnya. 3. Untuk sektor komersil & non komersil penerimaan tagihan naik sebesar 35,10% pada tahun 2014 dan 11,6% pada tahun Sama seperti sektor rumah tinggal, kenaikan pada tahun 2015 tidak sesignifikan kenaikan pada tahun Untuk sektor PSI & angkutan umum penerimaan tagihan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 6,57% dan tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 1,51% dari tahun sebelumnya, dengan kata lain penerimaan pada tahun 2015 dari sektor PSI & angkutan umum setidaknya mengalami perbaikan. 5. Sektor yang memberikan kontribusi penerimaan tagihan terbesar pada setiap tahunnya adalah sektor komersil & non komersil, dengan rincian sebagai berikut: a. Tahun 2013 memberikan kontribusi sebesar 50,5% b. Tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar 56% c. Tahun 2015 memberikan kontribusi sebesar 58,03% LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 20
26 6. Apabila penerimaan dihitung secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penerimaan perusahaan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, dengan kenaikan 21,83% pada tahun 2014 dan kenaikan sebesar 7,69% pada tahun Tabel 3.8 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Tahun Rumah Tinggal Komersil & Non Komersil PSI & Angkutan Umum Jumlah Gambar 3.2 Perkembangan Penerimaan Jasa Pelayananan Pengelolaan Sampah Tahun Selain sumber pembiayaan yang diperoleh dari tagihan jasa pelayanan kebersihan, sumber pembiayaan pengelolaan sampah juga diperoleh dari subsidi Pemerintah Kota Bandung. Subsidi yang diterima oleh PD Kebersihan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp Dari keseluruhan sumber pembiayaan yang diperoleh PD Kebersihan digunakan untuk pengeluaran perusahaan yang meliputi pengeluaran operasional dan non operasional. Pengeluaran operasional meliputi biaya pegawai, biaya BBM, pelumas dan ban, biaya perbaikan dan pemeliharaan, biaya peralatan kantor dan lapangan, biaya administrasi umum, biaya penyusutan aset, biaya penyisihan piutang, serta biaya KJP dan KDN. Pengeluaran non operasional perusahaan meliputi biaya denda pinjaman, biaya bunga pinjaman, biaya LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 21
27 Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Recycle (3R) Melalui Bank Sampah. Bank Sampah Resik ditetapkan pada 11 Desember 2014 melalui Peraturan Direksi Nomor 3 Tahun 2014 tentang Bank Sampah Resik Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. Bank Sampah Resik berlokasi di TPST Babakansari, tujuan dari Bank Sampah Resik itu sendiri untuk membantu menangani pengolahan sampah. selain itu juga untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapih, dan bersih. Manfaat bank sampah antara lain : 1. Membuat lingkungan lebih bersih; 2. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan; 3. Membuat sampah jadi barang ekonomis; 4. Menambah penghasilan masyarakat. Berdasarkan data dari Bidang TPA hingga bulan November 2015, jumlah nasabah Bank Sampah Resik 148 nasabah dengan jumlah sampah yang ditabung sebanyak kg berupa ember campur, duplex, arsip, dus, koran, kaleng, botol, alumunium, besi, kresek, plastik PolyPropelene dengan nominal Rp atau 739,09 kg/bulan dengan nominal Rp /bulan. Adapun laporan keuangan Bank Sampah Resik 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.11 sampai dengan Tabel LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 25
28 Bila dilihat dari aspek pengurangan sampah yang terangkut ke TPA, di tahun 2015 sampah yang terangkut ke TPA hingga November 2015 rata-rata ,17 ton/bulan, adanya Bank Sampah pada saat ini membantu mengurangi sampah yang terangkut ke TPA sebesar 0,003 % per bulannya. 3.5 Kinerja Pelayanan Pengaduan Pengaduan masyarakat penting bagi lembaga pemerintah untuk melihat seberapa besar keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan. Pengaduan masyarakat merupakan elemen penting dalam instansi daerah, karena pengaduan bertujuan memperbaiki kekurangan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan. PD Kebersihan sebagai instansi pemerintah juga memiliki pelayanan pengaduan masyarakat. Pengaduan masyarakat untuk PD Kebersihan dilakukan melalui media cetak, media sosial, maupun penyampaian secara langsung. Tabel 3.14 dan Tabel 3.15 menunjukkan jumlah pengaduan masyarakat kepada PD Kebersihan selama tahun 2015 dan Gambar 3.3 menunjukkan dokumentasi pengaduan masyarakat. No Tabel 3.14 Pengaduan Masyarakat Tahun 2015 Melalui Media Sosial dan Penyampaian Bulan Rumah Tinggal Pelapor Komersil/ Non Komersil Langsung Cara Penyampaian Telepon Datang Sendiri Jumlah Via Lapor Pelapor Via Twitter Jumlah 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Total Pengaduan Tahun LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 28
29 Tabel 3.15 Pengaduan Masyarakat dan Berita Tahun 2015 di Media Cetak No Bulan Media Cetak Pikiran Rakyat Galamedia Tribun Jabar Lain-lain Jumlah 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Pada Tabel 3.14 diketahui bahwa pengaduan masyarakat dibagi menjadi dua jenis yaitu melalui media sosial dan melalui penyampaian langsung/via telepon. Untuk masyarakat yang melakukan penyampaian langsung/via telepon dibagi menjadi dua kategori yaitu dari sektor rumah tinggal dan sektor komersil/non komersil. Jumlah pelapor dari kategori rumah tinggal pada tahun 2015 adalah sebanyak 24 orang dan dari sektor komersil/non komersil adalah sebanyak 22 orang. Masyarakat yang menyampaiakan pengaduan melalui media sosial dapat melalui portal Lapor dan Twitter. Jumlah masyarakat yang menyampaikan pegaduan melalui portal Lapor pada tahun 2015 adalah sebanyak 37 orang, sedangkan masyarakat yang menyampaikan pengaduan melalui Twitter adalah sebanyak 179 orang. Jumlah keseluruhan pengaduan oleh masyarakat melalui media sosial dan penyampaian langsung/via telepon pada tahun 2015 adalah sebanyak 262. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 29
30 (a) Pengaduan via Lapor (b) Pengaduan via Twitter Gambar 3.3 Dokumentasi Pengaduan Masyarakat Melalui Media Sosial Selain pengaduan melalui media sosial dan penyampaian langsung/via telepon, pengaduan juga dilakukan melalui media cetak. Untuk pengaduan melalui media cetak pada umumnya disampaikan melalui rubrik surat pembaca. Data yang ditampilkan pada Tabel 3.15 tidak hanya LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 30
31 berupa data pengaduan tetapi juga berita-berita yang ditampilkan di media cetak tersebut yang berkaitan dengan PD Kebersihan. Jumlah pengaduan dan berita-berita pada media cetak pada tahun 2015 adalah sebanyak 171. Dari semua pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat tersebut, dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Penumpukan sampah di TPS; 2. Pengangkutan sampah di pemukiman; 3. Penyapuan di area keramaian/jalan; 4. Sampah di taman. 3.6 Kinerja Tim Patroli Pengawas Kebersihan Dalam upaya mewujudkan Kota Bandung menjadi kota bersih dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, PD Kebersihan membentuk tim Patroli Pengawas Kebersihan (PPK) yang bertujuan antara lain : - Pengontrolan dan pengawasan kebersihan Kota Bandung; - Memberikan penjelasan kepada masyarakat/warga ditempat-tempat keramaian untuk senantiasa membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak fasilitas umum dan agar menjaga kebersihan; - Menegur dan memberikan penjelasan kepada setiap warga yang membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas umum; - Memberikan penjelasan tentang sanksi dan atau denda yang dikenakan bagi warga yang membuang sampah sembarangan; - Menghimbau kepada warga/masyarakat agar mengurangi produksi sampah dan dapat memanfaatkan/mendaur ulang sampah kembali (program 3R); - Mengontrol keberadaan TPS dan jalur-jalur rawan sampah sesuai laporan dari warga/masyarakat; - Memberikan penjelasan kepada warga/masyarakat akan kewajiban dalam membayar jasa pengelolaan kebersihan. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 31
32 - Gambar 3.4 Contoh Meme PPK di Media Sosial Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Petugas Patroli Kebersihan sebagai berikut (Tabel 3.16): Tabel 3.16 Kegiatan Petugas Patroli Kebersihan Uraian kegiatan yang No. Sasaran kegiatan dilakukan 1 Jalur jalan utama Pemantauan kondisi jalur jalan dan jalur jalan yang rawan sampah dan wisata menindaklanjuti laporan dari warga/ masyarakat 2 TPS dan SPA Pemantauan, pengawasan dan pendataan serta penertiban petugas roda dari RW-RW serta pemulung di TPS dan SPA 3 Kunjungan ke Wajib Retribusi (WR) Jasa Pelayanan Kebersihan Pengecekan pembayaran jasa pelayanan kebersihan Keterangan Dari mulai 1 November 2015 hingga 14 Desember 2015 telah melakukan pemantauan jalan hingga Km. Melakukan pemantauan dan pengawasan di TPS dan SPA, bila terjadi penumpukan sampah bisa langsung dilaporkan ke wilayah masing-masing agar bisa langsung ditindaklanjuti dan penertiban serta pembinaan kepada petugas roda serta pemulung yang ada di TPS agar tertib, rapih dan sesuai dengan jadwal dan aturan. Melakukan pengecekan pembayaran jasa pelayanan kebersihan agar terhindar dari penyimpanganpenyimpangan dan memberikan himbauan agar setiap RW, komersil dan non komersil yang belum melakukan kerjasama dengan PD Kebersihan agar segera melakukan MoU dengan PD Kebersihan sehingga pelayanan pengangkutan sampah terlayani dengan baik. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 32
33 Gambar 3.5 Kegiatan-kegiatan PPK 3.7 Perubahan Logo PD Kebersihan Logo adalah sebuah simbol atau lambang yang menggambarkan ciri dari barang, lembaga, perusahaan, ataupun instansi. Sebuah logo dikatakan baik jika orang yang melihat akan langsung menghubungkan dengan lembaga tersebut. Inilah mengapa logo perlu dirancang secara kuat dan didesain secara berharap agar dapat mengkomunikasikan artinya dengan baik. Pada bulan Agustus 2015, secara resmi logo PD Kebersihan telah diubah. Gambar 3.6 menunjukkan perubahan logo PD Kebersihan. LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 33
34 (a) Logo Lama Gambar 3.6 Perubahan Logo PD Kebersihan (b) Logo Baru Gambar 3.7 Filosofi Logo Baru PD Kebersihan Filosofi dari logo tersebut yaitu Image Kebersihan Kota Bandung diibaratkan dengan landscape Kota Bandung yang terdiri dari gunung, air, dan udara. Di dalamnya terdapat Gunung (Tangkuban Perahu), Sungai yang Bersih, dan Udara Sejuk. Kemudian sebagai suatu kesatuan logo, terbentuklah burung yang bermakna damai. Hal ini merupakan harapan pula bagi kita akan terciptanya kedamaian setelah terwujud lingkungan yang nyaman. Pada logo terdapat tagline yang berjudul BandungResik. Tagline ini dapat ditampilkan bersama dengan logo (Gambar 3.7). Gambar 3.8 Logo PD Kebersihan degan Tagline LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI 34
LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN SATUAN PENELITI
COVER LAPORAN KINERJA PD KEBERSIHAN 2015 - SATUAN PENELITI i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan nikmat-nya
Lebih terperinciPD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG Tahun 2015
PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG Tahun 2015 GAMBARAN UMUM Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat Luas wilayah 16.729,650 Ha Terletak diketinggian 675 m 1.050 m dpl Letak Geografis berupa Pegunungan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Upaya Pemerintah Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung untuk dapat melayani masyarakat kotanya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Tinjauan Umum Perusahaan Daerah Kota Bandung Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN 2013
LAPORAN KINERJA TAHUN 2013 PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG Jl. Surapati No. 126 Bandung 40122 Tlp. (022) 7207889 Fax. (022) 7104601 Email : pdkbrbdg@yahoo.co.id KATA PENGANTAR Laporan Kinerja
Lebih terperinciPROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014
PROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung 2014 KATA PENGANTAR Program Kerja PD Kebersihan tahun 2014 merupakan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan kerja
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DIREKTUR UTAMA. Drs. H.DENI NURDYANA HADIMIN, MSi
KATA PENGANTAR Rencana Kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kebersihan satu tahun kedepan telah disusun dalam Program Kerja PD Kebersihan tahun 2016, program ini berpedoman pada Action Plan PD Kebersihan
Lebih terperinciPERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,
PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa lingkungan hidup yang baik merupakan hak asasi
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN 2014
LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG Jl. Surapati No. 126 Bandung 40122 Tlp. (022) 7207889 Fax. (022) 7104601 Email : pdkbrbdg@yahoo.co.id DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar
Lebih terperinciPROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
+ BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciPROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG
PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG PROGRAM KERJA PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG 2015 PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Program Kerja PD Kebersihan tahun 2015
Lebih terperinciBab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi
Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi 4.. Air limbah domestik Perencanaan pembangunan air limbah domestik di Kabupaten Pati didasarkan kepada permasalahan permasalahan mendesak dan posisi pengelolaan sanitasi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya pertambahan penduduk dan pola konsumsi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Strategi yang dilaksanakan oleh masing-masing pengelola dalam
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Strategi yang dilaksanakan oleh masing-masing pengelola dalam mengoptimalkan lokasi obyek pantau, secara umum lebih kepada penguatan tupoksi, dan kewenangan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa memenuhi ketentuan pasal 18 ayat 1, 2 dan 3 Peraturan Daerah
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : a. bahwa pertambahan
Lebih terperinciBUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengelolaan Sampah. Pedoman.
No.274, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengelolaan Sampah. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan
Lebih terperinciLampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah
Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah.
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,
QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa pengelolaan sampah memerlukan suatu
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. b. bahwa
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR
Lebih terperinciPERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010
PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 SKPD DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SEMARANG Visi :
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.188, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Sampah. Rumah Tangga. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN SAMPAH Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciACTION PLAN PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN
ACTION PLAN PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014-2018 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung 2014 KATA PENGANTAR Action Plan PD Kebersihan Kota Bandung merupakan rencana kerja program setiap tahun
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: Andrik F. C. A.
KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: Andrik F. C. A. L2D 005 341 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo
BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO 2.1. Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Hingga pertengahan tahun 2005 pengelolaan lingkungan hidup di Kota Probolinggo dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap
Lebih terperinciNOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021
i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN MATERI MUATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
Lebih terperinciINVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi
INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Adapun bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian mengenai Kajian Pengelolaan Sampah yang Terintegrasi untuk Mendukung Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat, peningkatan konsumsi masyarakat dan aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan, menimbulkan bertambahnya
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase. Program
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 27 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI KOTA BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2001 TAHUN : 2001 NOMOR : 43 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 27 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 07 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 102 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 07 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 102 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH (PROLEGDA) TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciUPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA
POLICY BRIEF 07 Juli 2017 UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA EXECUTIVE SUMMARY Masalah pengelolaan sampah di Surabaya bukan lah sebuah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah di Indonesia menuntut Pemerintah Daerah untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan otonomi daerah di Indonesia menuntut Pemerintah Daerah untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang berorientasi pada upaya mempercepat terwujudnya kesejahteraan
Lebih terperinciPENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)
PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
No.933, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011
Lebih terperinciPROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI
PROFIL DINAS KABUPATEN WONOGIRI Alamat : Jln. Diponegoro Km 3,5 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri Telp : (0273) 321929 Fax : (0273) 323947 Email : dinaslhwonogiri@gmail.com Visi Visi Dinas Lingkungan Hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dan pembangunan di wilayah perkotaan di Indonesia, diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian penduduk perdesaan ke kota dengan anggapan akan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA., Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang: Mengingat: a. bahwa dalam rangka mewujudkan lingkungan yang baik
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 09 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 09 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)
LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA FORMULIR ISIAN SISTEM MANAJEMEN PROGRAM
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DAN LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH, SWASTA DAN MASYARAKAT BUPATI POLEWALI MANDAR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PENGELOLAAN PASAR BERSIH SEHAT INDAH DAN TERATUR DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, DAN PEDAGANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bagian ini menjelaskan gambaran umum mengenai dua objek penelitian yang akan diteliti. Keduanya merupakan pelaku dalam usaha bank sampah di Kota Bandung.
Lebih terperinci3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan dan pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi Sanitasi kota. Kabupaten Pesisir Barat merumuskan strategi layanan sanitas didasarkan
Lebih terperinciBAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016
BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016 Kota Cirebon memiliki luas wilayah administratif yang relatif sempit dibandingkan dengan Kota-Kota lainnya di Propinsi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O 2014 DASAR HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH PERATURAN
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA
BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA Bab empat ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kota Bontang tahun 2011-2015 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. b. c. d. bahwa pertambahan penduduk,
Lebih terperinciWALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK
EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI PIDIE, Menimbang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
KATA PENGANTAR Dokumen Layanan Persampahan Kota Bogor merupakan dokumen yang memuat keadaaan terkini kondisi persampahan Kota Bogor. Penyusunan dokumen ini pada dasarnya ditujukan pada pendayagunaan segenap
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI
RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PREFERENSI MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PERMUKIMAN (Studi Kasus: Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon) TUGAS AKHIR
IDENTIFIKASI PREFERENSI MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PERMUKIMAN (Studi Kasus: Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon) TUGAS AKHIR Oleh: TAUFIK HIDAYAT L2D 098 468 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH
PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air, persampahan dan drainase. Program pengembangan
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II
Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan
Lebih terperinciPROPOSAL KERJASAMA CSR dan SWASTA
PROPOSAL KERJASAMA CSR dan SWASTA 1.1. Latar Belakang Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP) adalah sebuah road map pembangunan sanitasi di Indonesia. Program ini digagas oleh Tim Teknis Pembangunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 6A TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN BUPATI LOMBOK BARAT, Menimbang : a. bahwa salah satu faktor
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 73/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENAMPUNGAN DAN PENGOLAH SAMPAH PADA DINAS
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
Lebih terperinciPERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R
PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R PROFIL KOTA PALEMBANG KEC. SEMATANG BORANG KEC. KEMUNING KEC. ILIR TIMUR II KEC. BUKIT KECIL KEC. ILIR BARAT
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MURUNG RAYA.
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MURUNG RAYA. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan
Lebih terperinci