BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bagian ini menjelaskan gambaran umum mengenai dua objek penelitian yang akan diteliti. Keduanya merupakan pelaku dalam usaha bank sampah di Kota Bandung Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06 Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06 (BSWM) adalah sebuah bank sampah yang dibentuk warga RW 06 Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung pada bulan November tahun Pada awalnya, bank sampah dibentuk sebagai syarat untuk mengikuti lomba Bandung Green and Clean (BGC) yang dilaksanakan pada tahun 2010 oleh Lembaga Penerapan Teknologi Terpadu (LPTT). Lomba ini diikuti oleh lebih dari 300 RW se-kota Bandung. Pada lomba itu, RW 06 meraih juara pertama dan umum. Menjadi juara umum di lomba yang diselenggarakan BGC tidak kemudian membuat prestasi BSWM RW 06 menurun. Penghargaan lain yang berhasil diraih oleh BSWM RW 06 adalah juara 1 dalam Lomba Pemanfaatan Limbah Plastik Tingkat Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Barat. Setelah memperoleh penghargaan, BSWM RW 06 tidak menghentikan kegiatan mereka. Hingga bulan Juni 2015, BSWM mampu mendapatkan 187 warga yang mau berpartisipasi menjadi anggota atau biasa disebut nasabah BSWM. BSWM RW 06 juga sering menerima kunjungan dari berbagai kalangan yang datang dari luar kota, seperti ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga dan juga beberapa pemimpin daerah seperti Wakil Walikota Bandung periode Sejak berdiri, BSWM RW 06 telah satu kali berganti pimpinan (manajer). Gambar berikut merupakan struktur organisasi BSWM RW 06. 1

2 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06 Pelindung Camat Kec. Cibiru Lurah Kel. Palasari Penanggung Jawab Ketua RW 06 Penasehat Manajer Tim Ahli Sekretaris Kesekretariatan Pelayanan Gudang Produksi Bendahara Quality Control Pengrajin Pemasaran Sumber: Bank Sampah Wargi Manglayang (2015) BSWM RW 06 berlokasi di Jalan Manglayang 4 Nomor 7 RT 01/RW 06, Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung (lihat Lampiran II). BSWM RW 06 buka dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Senin dan Kamis, mulai pukul hingga pukul Bank Sampah RW 14 Tamansari Bank Sampah RW 14 Tamansari adalah sebuah bank sampah yang dibentuk oleh warga RW 14 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung pada tahun RW 14 Tamansari juga berpartisipasi dalam lomba BGC tahun 2009 yang diadakan oleh LPTT. Pada tahun 2009, RW 14 Tamansari berhasil memperoleh peringkat 5 besar. Prestasi ini berhasil diulangi pada lomba BGC tahun Baru pada tahun 2011 Bank Sampah RW 14 Tamansari menjadi juara umum BGC untuk kategori pemukiman padat. Setelah memenangkan BGC tahun 2011, Bank Sampah RW 14 Tamansari beberapa kali ditunjuk untuk mewakili Kecamatan Bandung Wetan maupun Kota Bandung dalam perlombaan lingkungan. Terakhir, pada tahun 2013 Bank Sampah RW 14 Tamansari 2

3 mewakili Kota Bandung untuk mengikuti Lomba RW Sehat tingkat provinsi dan tingkat nasional. Terhitung bulan Juni 2015, Bank Sampah RW 14 Tamansari memiliki 82 orang nasabah. Jumlah ini meningkat 19,40% dari tahun sebelumnya. Semenjak didirikan, Bank Sampah RW 14 Tamansari memiliki struktur organisasi yang masih sama. Gambar berikut merupakan struktur organisasi Bank Sampah RW 14 Tamansari. Gambar 1.2 Struktur Organisasi Bank Sampah RW 14 Tamansari Penanggung Jawab Ketua RW 14 Ketua Sekretaris Bendahara Pembukuan Pencatat Penimbangan Pemilah Anggota Sumber: Internal Bank Sampah RW 14 Tamansari (2015) Bank Sampah RW 14 Tamansari berlokasi di Gang Karyalaksana RT 02/RW 14 Jl. Tamansari, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung (lihat Lampiran III). Bank sampah ini buka sekali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa, mulai pukul hingga pukul Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki permasalahan dalam pengelolaan dan penanggulangan sampah. Pada tahun 2012, Kementerian Lingkungan hidup mencatat rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk Namun, baru 42% di antaranya yang terangkut dan diolah dengan baik (Antara, 2015). Artinya, ada 362,5 liter sampah per hari di Indonesia yang tak terangkut. Permasalahan ini dialami oleh kota-kota di Indonesia, termasuk Kota Bandung. Menurut Kompas dalam National Geographic Indonesia (2014), Perusahaan Daerah (PD) 3

4 Berat (dalam Ton) Kebersihan Kota Bandung hanya mampu mengangkut 75% dari 7.500,58 m 3 volume sampah di Kota Bandung setiap harinya. Perhitungan ini diperoleh dari jumlah rata-rata sampah yang dihasilkan oleh satu orang penduduk Kota Bandung sebesar 3 liter/hari dikalikan dengan ±2,5 juta jiwa penduduk Kota Bandung (PD Kebersihan, 2014). Sampah seharusnya dapat dikelola dengan baik, agar dampak dari tumpukan sampah tidak terjadi kepada manusia dan lingkungan sekitarnya. Menurut Suprihatin dalam Surakusumah (2008:15-16), sampah dapat berdampak terhadap kesehatan manusia seperti munculnya wabah penyakit. Selain itu, sampah juga dapat mencemari lingkungan dan berdampak terhadap keadaan sosial-ekonomi suatu daerah. Permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama setiap elemen di Kota Bandung. Masing-masing elemen tersebut telah berupaya untuk berperan dalam penanggulangan permasalahan sampah di Kota Bandung yang sudah berlangsung sejak longsornya TPA Leuwigajah pada 21 Februari Bank sampah tingkat RW di Kota Bandung sebagai elemen masyarakat berupaya mengambil peran dengan cara mendirikan unit usaha bank sampah tingkat RW. Kegiatan kewirausahaan yang dilakukan bank sampah ini selain menghasilkan produk bernilai ekonomi, juga merupakan sebuah inovasi dalam rangka penanggulangan jumlah sampah. Contoh sukses dari kegiatan yang dilakukan oleh elemen masyarakat ini adalah Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06 dan Bank Sampah RW 14 Tamansari. Kedua bank sampah berhasil mengurangi jumlah sampah yang diangkut PD Kebersihan di tempat pembuangan sementara (TPS) masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari data berikut. Gambar 1.3 Pengurangan Volume Sampah di RW 06 Kelurahan Palasari (ton/bulan) 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 3,49 Tahun 2009 Sebelum mengikuti perlombaan Bandung Green and Clean 2,79 1,57 1,31 1,1 1,06 1,01 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 sebagai peserta perlombaan Bandung Green and Clean Sumber: Bank Sampah Wargi Manglayang (2015) 4

5 Rata-rata tonase sampah warga RW 06 Kelurahan Palasari per bulan mencapai 3,49 ton. Pada tahun 2014, Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06 berhasil mengurangi 71% jumlah tonase sampah, sehingga setiap bulannya PD Kebersihan Kota Bandung hanya menangkut 1,01 ton sampah saja di RW 06 Kelurahan Palasari. Tabel 1.1 Pengurangan Volume Sampah RW 14 Kelurahan Tamanasari (ton/minggu) Rata-rata tonase sampah warga RW 14 Kelurahan Tamansari 3,468 Sampah bernilai ekonomi yang diolah Bank Sampah RW 14 2,504 Dikelola bank sampah (1,559) Diolah menjadi Kompos (0,945) Sampah yang diangkut oleh PD Kebersihan 0,964 Sumber: Bank Sampah RW 14 Tamansari (2015) Rata-rata tonase sampah warga RW 14 Kelurahan Tamansari per minggu mencapai 3,468 ton. Pada tahun 2014, Bank Sampah RW 14 Tamansari berhasil mengurangi 72% jumlah volume, sehingga sehingga setiap bulannya PD Kebersihan Kota Bandung hanya menangkut 0,964 ton sampah saja di RW 14 Kelurahan Tamansari. Menurut World Economic Forum (2009:10), kegiatan kewirausahaan seperti yang Bank Sampah Wargi Manglayang dan Bank Sampah RW 14 Tamansari lakukan akan tumbuh di dalam sebuah ekosistem yang di dalamnya terdapat beberapa stakeholder yang memainkan peranan penting. Selain elemen masyarakat sebagai pengusaha, stakeholder yang berada di dalam entrepreneurial ecosystem adalah pemerintah, universitas, dan perusahaan. Pemerintah Kota Bandung, sebagai bagian dari elemen Pemerintah di dalam ekosistem berperan dengan cara mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2011 sebagai upaya menanggulangi permasalahan sampah. Di dalam Pasal 19 (lihat Lampiran IV), disebutkan bahwa Pemerintah Kota Bandung mencanangkan pengurangan sampah sebanyak 20% pada 3 tahun pertama, 30% pada 5 tahun berikutnya, dan 5% kenaikannya setiap lima tahun sekali hingga tahun Universitas juga turut berperan dalam penanggulangan permasalahan sampah di Kota Bandung. Melalui penelitian-penelitian seputar sampah di Kota Bandung yang dilakukan mahasiswa maupun dosen, universitas berupaya mendesain model dan langkah-langkah efektif yang bisa dilakukan oleh semua elemen di Kota Bandung. Hal yang sama juga dilakukan oleh elemen perusahaan. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), 5

6 elemen perusahaan juga membantu penanggulangan sampah di Kota Bandung. Salah satunya Telkomsel yang memberikan mesin biodigester kecil untuk masyarakat. Namun, kegiatan yang dilakukan oleh elemen Pemerintah mengalami kendala. Pasal 19 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2011 hingga tahun 2015 belum bisa terlaksana. Menurut Metrotvnews.com (2015), jumlah sampah yang dihasilkan Kota Bandung masih mengalami peningkatan. Di tahun 2015, Kota Bandung menghasilkan ton sampah per harinya. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 yang mencapai ton per hari. Sedangkan di elemen Masyarakat, kendala dialami oleh bank sampah. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup telah membuat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 untuk mengatur kegiatan yang dilakukan oleh bank sampah. Namun dalam pelaksanaannya, berdasarkan wawancara informal peneliti dengan pengurus baik di Bank Sampah Wargi Manglayang maupun Bank Sampah RW 14 Tamansari merasa dibebani dengan peraturan tersebut. Pasal 8 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 menyebutkan bahwa pengelolaan bank sampah dapat berbentuk badan hukum, baik itu yayasan maupun koperasi. Meskipun kegiatan kedua bank sampah ini mampu mendukung Pemerintah Kota Bandung dalam rangka mengurangi jumlah sampah, namun keduanya tidak berbentuk badan hukum. Kedua bank sampah menanggap kewajiban berbadan hukum dirasa tidak adil, karena pihak pemerintah baik itu pusat maupun daerah tidak memberikan hak bank sampah yang tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 pasal 7 ayat 2, 3, dan 5 (lihat Lampiran V) yaitu pemberian pembinaan bagi bank sampah. Ketidaksinambungan antar elemen di dalam entrepreneurial ecosystem ini berpotensi mengganggu entrepreneurial ecosystem bank sampah di Kota Bandung. Padahal, menurut Mason dan Brown (2014:5), setiap elemen di dalam entrepreneurial ecosystem seharusnya bersatu dan saling berhubungan. Ketidaksinambungan ini juga berpotensi menghambat tumbuhnya kewirausahaan di dalam entrepreneurial ecosystem tersebut. Menurut World Economic Forum (2009:10), Elemen pemerintah seharusnya berperan sebagai pendukung kewirausahaan dengan cara menetapkan kerangka hukum dan fiskal yang tepat. Elemen universitas berperan sebagai penghubung intelektual dalam entrepreneurial ecosystem. Sedangkan elemen perusahaan berperan dalam mempromosikan usaha kewirasuahaan dengan memberikan bantuan dan dukungan. Untuk mengetahui secara mendalam kondisi ecopreneurial ecosystem bank sampah di Kota Bandung, model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Model 6

7 Inovasi Quadruple Helix. Model Inovasi Quadruple Helix merupakan pengembangan dari Model Inovasi Linier yang berkembang sejak Perang Dunia II (Edquist dan Hommen dalam Arnkil et al., 2010:7) Menurut (Arnkil et al., 2010:65), Model Inovasi Quadruple Helix merupakan model inovasi kerja sama atau lingkungan inovasi di antara masyarakat, perusahaan, universitas, dan pemerintah dalam rangka menciptakan inovasi bersama. Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, Model Inovasi Quadruple Helix mampu mencakup semua aspek yang ada di dalam entrepreneurial ecosystem menurut World Economic Forum. Melalui Model Inovasi Quadruple Helix, peneliti juga dapat mengetahui bagaimana hubungan langsung di antara setiap pihak yang ada di dalam entrepreneurial ecosystem bank sampah dan adanya peran lain dalam elemen pemerintah, perusahaan, dan universitas. Penggambaran kondisi entrepreneurial ecosystem bank sampah yang akan diteliti diharapkan mampu menjadi solusi dari permasalahan entrepreneurial ecosystem bank sampah di Kota Bandung. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian yang berjudul Identifikasi Model Inovasi Quadruple Helix sebagai Bagian Dari Entrepreneurial Ecosystem pada Bank Sampah Berbasis Komunitas di Kota Bandung (Studi Kasus pada Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06 dan Bank Sampah RW 14 Tamansari), karena belum ada penelitian terdahulu yang membahas hal ini. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada dapat dirumuskan bahwa permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana bentuk Model Inovasi Quadruple Helix sebagai bagian dari entrepreneurial ecosystem pada bank sampah berbasis komunitas di Kota Bandung? 2. Bagaimana penerapan Model Inovasi Quadruple Helix sebagai bagian dari entrepreneurial ecosystem pada bank sampah berbasis komunitas di Kota Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk Model Inovasi Quadruple Helix sebagai bagian dari entrepreneurial ecosystem pada bank sampah berbasis komunitas di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Model Inovasi Quadruple Helix sebagai bagian dari entrepreneurial ecosystem pada bank sampah berbasis komunitas di Kota Bandung. 7

8 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, diantaranya, yaitu: 1. Kegunaan Pihak Praktisi a. Bagi Pemerintah Kota Bandung, penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bandung. b. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan usaha bank sampah dan menambah wawasan serta pengetahuan mengenai bidang-bidang yang terkait dengan bank sampah. 2. Kegunaan Pihak Akademisi a. Bagi pengajar dan peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan penelitian untuk kemudian dikembangkan sehingga ilmu mengenai bank sampah dapat lebih berkembang. b. Bagi mahasiswa dan pelajar, peneltian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya serta menjadi tambahan pengetahuan dalam pengembangan bidang kajian bank sampah di dunia pendidikan. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan oleh peneliti. BAB I PENDAHULUAN Merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat yang menggambarkan isi penelitian. Isi bab ini meliputi tinjauan objek studi, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian. Kajian kepustakaan tersebut berisi bahasan teori-teori motivasi dan kewirausahaan serta analisa yang berhubungan dengan motivasi berwirausaha dan teori lain yang mendukung pemahaman mengenai penelitian ini. Bab ini berisi rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 8

9 BAB III METODE PENELITIAN Menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab dan menjelaskan penelitian. Bab ini berisi jenis penelitian, instrumen penelitian, tahapan penelitian, responden penelitian, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap analisis data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan hasil penelitian yang telah dilakukan. Saran yang diberikan pada objek penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya. 9

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA M. Agphin Ramadhan Mahasiswa Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta Email: agphin.ramadhan@gmail.com ABSTRACT Waste

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami proses pembangunan perkotaan yang pesat antara tahun 1990 dan 1999, dengan pertumbuhan wilayah perkotaan mencapai 4,4 persen per tahun. Pulau Jawa

Lebih terperinci

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemberdayaan dalam arti luas merupakan suatu tindakan untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional agar secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di negara berkembang mempunyai kedudukan yang sangat penting dan mutlak. Peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Profil Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Profil Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Bank Sampah Wargi Manglayang (BSWM) merupakan suatu organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pelestarian dan pemanfaatan lingkungan rumah tangga. BSWM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini sebagian dari kita yang telah melupakan kenyamanan lingkungan sekitar. Padahal makna dari lingkungan yang bersahabat sangat besar manfaatnya untuk manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Timbulan Sampah di Provinsi DKI Jakarta Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Timbulan Sampah di Provinsi DKI Jakarta Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Jakarta cenderung meningkat setiap tahun. Peningkatan jumlah penduduk yang disertai perubahan pola konsumsi dan gaya hidup turut meningkatkan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup masyarakat. Masyarakat yang telah mementingkan kebersihan lingkungan dipandang sebagai

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo Bank Sampah Bersinar (sumber : Bank Sampah Bersinar, 2015)

Gambar 1.1 Logo Bank Sampah Bersinar (sumber : Bank Sampah Bersinar, 2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Umum Bank Sampah Bersinar Bank Sampah merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup yang diwadahi melalui peraturan menteri lingkungan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diistilahkan dengan Environmental Impact Analysis, telah secara luas digunakan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. diistilahkan dengan Environmental Impact Analysis, telah secara luas digunakan oleh banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan Environmental Impact Analysis, telah secara luas digunakan oleh banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat manusia mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat

Lebih terperinci

FORM 3 BAHAN PENYUSUNAN LKPJ WALIKOTA

FORM 3 BAHAN PENYUSUNAN LKPJ WALIKOTA FORM 3 BAHAN PENYUSUNAN LKPJ WALIKOTA 1. Bidang Keamanan dan Ketertiban PERMASALAHAN DAN SOLUSI DALAM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2014 URUSAN PERMASALAHAN SOLUSI 1. Kesadaran masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dan pembangunan di wilayah perkotaan di Indonesia, diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian penduduk perdesaan ke kota dengan anggapan akan

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa memenuhi ketentuan pasal 18 ayat 1, 2 dan 3 Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TPA Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi adalah TPA milik Kota Bekasi yang terletak di sebelah tenggara Kota Bekasi dan berdekatan dengan TPA Bantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor

BAB I PENDAHULUAN. ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional (domestik) maupun di pasar internasional atau global, akibatnya timbul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU

KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU A. LATAR BELAKANG Satu RW berpenduduk 1.600 jiwa menghasilkan sampah sekitar 800 kg/hari, 70 % (420 kg) berupa sampah organik, 30 % (jika dilakukan pemilahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk sangat besar di dunia setelah negara China dan India. Semakin bertambahnya jumlah penduduk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang datang ke Yogyakarta untuk tujuan wisata, pendidikan, ataupun tinggal dan

BAB I PENDAHULUAN. yang datang ke Yogyakarta untuk tujuan wisata, pendidikan, ataupun tinggal dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan kota budaya yang penduduknya sangat beragam karena tidak saja terdiri dari satu suku bangsa, akan tetapi terdiri dari berbagai macam suku

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kelurahan Tamansari 3.1.1 Batas Administrasi Kelurahan Tamansari termasuk dalam Kecamatan Bandung Wetan, yang merupakan salah satu bagian wilayah

Lebih terperinci

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9 Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi Oleh Kelompok 9 Kondisi Eksisting TPS Balubur : Jalan Taman Sari Wilayah cakupan : Kelurahan Sekeloa, Kelurahan Taman Sari, dan Kelurahan Lebak Gede Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan bagian dari masalah lingkungan karena pertambahan volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk mengurangi sampah masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dijaga karena banyak sekali manfaatnya. Lingkungan yang bersih adalah suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat. Saat ini banyak perusahaan atau badan usaha yang menggunakan teknologi informasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan tindakan kolektif untuk menunjukkan kontribusinya terhadap berbagai

BAB I PENDAHULUAN. melakukan tindakan kolektif untuk menunjukkan kontribusinya terhadap berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ahli Sosiologi Lingkungan mengatakan bahwa berbagai persoalan lingkungan yang timbul di bumi ini tidaklah terjadi dengan sendirinya, melainkan sebagai akibat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan.

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepedulian masyarakat kita untuk menjaga kebersihan masih sangat rendah. Kondisi ini yang mestinya dibenahi lebih dulu agar timbul kepedulian masyarakat terhadap

Lebih terperinci

PROGRAM BANDUNG GREEN & CLEAN 2011

PROGRAM BANDUNG GREEN & CLEAN 2011 PROGRAM BANDUNG GREEN & CLEAN 2011 Kota Bandung merupakan salah kota terbesar di Indonesia, dengan penduduknya yang padat dan perkembangan yang pesat, juga suasana kota Bandung yang menjadikan ciri khas

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA Shinta Dewi Astari dan IDAA Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. peningkatan sebesar jiwa. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai

BAB I. Pendahuluan. peningkatan sebesar jiwa. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Depok merupakan Kota penyangga Ibu Kota yang tingkat pertumbuhannya begitu pesat. Dalam kurun waktu 5 tahun (2009 2014) penduduk Kota Depok mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Amilia Agustin adalah seorang sociopreneur yang fokus pada bidang lingkungan. Di tahun 2008, Amilia memulai kegiatannya dengan mengikuti forum-forum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar ±110 pulau di wilayah Kepulauan Seribu. Jakarta dipadati oleh 8.962.000 jiwa (Jakarta

Lebih terperinci

l. PENDAHULUAN Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau

l. PENDAHULUAN Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau l. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas kehidupan manusia baik individu maupun kelompok maupun proses-proses alam yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan pembangunan wilayah perkotaan di Indonesia. Hal ini tentunya sangat berdampak pada peningkatan jumlah penduduk kota yang juga sebanding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP),

BAB I PENDAHULUAN. Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan yang sehat dan sejahtera hanya dapat dicapai dengan lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan yang baik dan sehat salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan penyakit menular. Manakala perusahaan berdiri di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan penyakit menular. Manakala perusahaan berdiri di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pendirian dan operasionalnya, perusahaan membutuhkan lingkungan sekitarnya. Mulai dari lokasi perusahaan hingga pengolahaan limbah yang diterapkan perusahaan,

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: tingkat pendidikan, status pekerjaan, usia, kesejahteraan, partisipasi

Abstrak. Kata Kunci: tingkat pendidikan, status pekerjaan, usia, kesejahteraan, partisipasi Judul : Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Kesejahteraan dan Partisipasi Keluarga Nasabah : Studi Kasus Bank Sampah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Dauh Puri, Denpasar Nama : Dewa Jati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk sebanyak 255.993.674 jiwa atau

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan Hidup menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan Hidup menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan Hidup menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

Lebih terperinci

SAKIP Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang

SAKIP Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang SAKIP Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Jl. Bingkil Nomor 1 Malang Telp. / fax : 0341-369377 1 RENCANA AKSI ( ACTION PLAN) PERBAIKAN SAKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa permasalahan lingkungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampah yang merupakan sisa akhir pembuangan manusia, merupakan kumpulan benda yang sudah tidak terpakai oleh manusia, baik dalam bentuk padat, cair maupun gas.

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan didukung data kualitatif. Seluruh data yang dikumpulkan dari penelitian,

Lebih terperinci

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Sudiro 1), Arief Setyawan 2), Lukman Nulhakim 3) 1),3 ) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

Draft Proposal Program Kampung Hijau. (Program Perbaikan Kampung)

Draft Proposal Program Kampung Hijau. (Program Perbaikan Kampung) Draft Proposal Program Kampung Hijau (Program Perbaikan Kampung) Latar Belakang Salah satu masalah sangat penting yang dihadapi negara-negara berkembang dewasa ini adalah pertumbuhan dan konsentrasi penduduk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i. UCAPAN TERIMA KASIH.. ii. ABSTRAK.. v. DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL ix. DAFTAR GAMBAR.. x

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i. UCAPAN TERIMA KASIH.. ii. ABSTRAK.. v. DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL ix. DAFTAR GAMBAR.. x DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. i UCAPAN TERIMA KASIH.. ii ABSTRAK.. v DAFTAR ISI.. vii DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR.. x BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian.. 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan yang kita diami terdiri atas dua komponen utama yaitu biotik (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan saling berpengaruh

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VIII.1. Kesimpulan Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dalam perencanaan, masyarakat berpartisipasi melalui Paguyuban Bersatu dalam menyampaikan keinginan

Lebih terperinci

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat Permasalahan sampah Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR, TAHUN 2014 TENTANG MASTER PLAN PERSAMPAHAN KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR, TAHUN 2014 TENTANG MASTER PLAN PERSAMPAHAN KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR, TAHUN 2014 TENTANG MASTER PLAN PERSAMPAHAN KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang a. bahwa pengelolaan sampah merupakan bagian integral dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat, peningkatan konsumsi masyarakat dan aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan, menimbulkan bertambahnya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma Dusun Kaliabu merupakan salah satu dusun yang ada di Yogyakarta. Dusun Kaliabu terletak di Desa Banyuraden,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebersihan lingkungan perkotaan. Indonesia sebagai negara berkembang yang

I. PENDAHULUAN. kebersihan lingkungan perkotaan. Indonesia sebagai negara berkembang yang 1 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertumbuhan kota di negara-negara yang sedang berkembang telah menjadi masalah tersendiri, khususnya terhadap pertumbuhan jumlah penduduk dan kebersihan lingkungan perkotaan.

Lebih terperinci

Gambar Logo Forum Hijau Bandung

Gambar Logo Forum Hijau Bandung Kota Bandung memiliki potensi menjadi kota lestari, kota yang dibangun oleh manusia kota yang berinisiatif dan bekerja sama dalam melakukan perubahan dan gerakan bersama. Kota lestari dibangun dengan menjaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa melainkan juga untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa melainkan juga untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang sebelumnya merupakan isu marginal kini telah menjadi isu yang semakin popular dan bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di buang tanpa memikirkan dampak dari menumpuknya sampah salah satunya sampah organik,

Lebih terperinci

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN MODAL USAHA ABT TAHUN ANGGARAN 2012 KELOMPOK USAHA KECIL KUE BASAH JAJANAN PASAR TRADISIONAL KEGIREN BERSAMA

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN MODAL USAHA ABT TAHUN ANGGARAN 2012 KELOMPOK USAHA KECIL KUE BASAH JAJANAN PASAR TRADISIONAL KEGIREN BERSAMA PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN MODAL USAHA ABT TAHUN ANGGARAN 2012 KELOMPOK USAHA KECIL KUE BASAH JAJANAN PASAR TRADISIONAL KEGIREN BERSAMA RW. 01 Kegiren Sekretariat : Jl. KP. KEGIREN RT/RW 05/01 KEL. KEJAKSAN

Lebih terperinci

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung PETA PERSAMPAHAN BANDUNG Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung permasalahan 1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walaupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Kota Depok. Alin Halimatussadiah Universitas Indonesia

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Kota Depok. Alin Halimatussadiah Universitas Indonesia Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Kota Depok Alin Halimatussadiah Universitas Indonesia Status & Perkembangan Pengelolaan Sampah di Depok 1 TPA Cipayung, overloaded, didirikan 1987 Rencana pemanfaatan

Lebih terperinci

MANFAAT EKONOMI DAN STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN (Studi Kasus: Bank Sampah Wargi Manglayang Kota Bandung) NITA MEGAISWARI

MANFAAT EKONOMI DAN STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN (Studi Kasus: Bank Sampah Wargi Manglayang Kota Bandung) NITA MEGAISWARI MANFAAT EKONOMI DAN STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN (Studi Kasus: Bank Sampah Wargi Manglayang Kota Bandung) NITA MEGAISWARI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: Andrik F. C. A.

KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: Andrik F. C. A. KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: Andrik F. C. A. L2D 005 341 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila tidak diimbangi dengan fasilitas lingkungan yang memadai, seperti penyediaan perumahan, air bersih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai tumpuan dalam memperoleh pendapatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan sampah di Kota Bandung merupakan masalah yang belum terselesaikan secara tuntas. Sebagai kota besar, jumlah penduduk Kota Bandung semakin bertambah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Cikapundung adalah salah satu sungai yang membelah Kota Bandung melewati 9 kecamatan yang mencakup 13 kelurahan. Sungai Cikapundung memiliki fungsi dan peran

Lebih terperinci

BAB I 1 PENDAHULUAN. Jatim. Corporate Social responsibilty (CSR) juga sebagai strategi lembaga

BAB I 1 PENDAHULUAN. Jatim. Corporate Social responsibilty (CSR) juga sebagai strategi lembaga BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap lembaga perbankan menetapkan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar lembaga perbankan Bank Jatim. Corporate

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. yang Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK / IV/ Tanggal ( PAD ) :

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. yang Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK / IV/ Tanggal ( PAD ) : 6 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Koperasi Tani Koperasi Tani Sumber Manis Kota Mojokerto berdiri pada tahun 2007 yang Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK. 13.32/ IV/ 1999. Tanggal ( PAD ) : 09

Lebih terperinci

Visi dan Misi Visi yang ditentukan oleh PD Dinamis Jaya dalam mengelola perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Menjadi perusahaan pengolahan

Visi dan Misi Visi yang ditentukan oleh PD Dinamis Jaya dalam mengelola perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Menjadi perusahaan pengolahan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan dagang Dinamis Jaya adalah perusahaan yang menjadi pengepul sampah untuk daerah Bandung dan Sekitarnya. Perusahaan ini telah ada dari tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampah yaitu dari paradigma kumpul angkut buang menjadi pengolahan yang

BAB I PENDAHULUAN. sampah yaitu dari paradigma kumpul angkut buang menjadi pengolahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mencermati Undang-Unadang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, demikian pula Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia yang berdasarkan pada konsep pengembangan perekonomian rakyat banyak didapat dari sektor Usaha Mikro, Kecil Menengah (U MKM).

Lebih terperinci

Kategori : Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu

Kategori : Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu Kategori : Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu Sampah di Tangan Perempuan Ampenan Kawasan Kampung Baru, Kelurahan Banjar, Ampenan, Kota Mataram merupakan daerah dengan 63% perempuan di usia produktif.

Lebih terperinci

2016 ANALISIS DESKRIPTIF POTENSI EKONOMI BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG

2016 ANALISIS DESKRIPTIF POTENSI EKONOMI BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat (Bermartabat) itulah motto Kota Bandung, tampak jelas adanya harapan bahwasannya Kota Bandung merupakan Kota yang didalamnya

Lebih terperinci

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April Knowledge Management Forum 2017, 25-27 April 2017 Definisi Perubahan Iklim AKSI ADAPTASI DAN MITIGASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA YANG BERKETAHANAN IKLIM Knowledge Management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha kini berkembang pesat seiring dengan perkembangan pesat dalam dunia teknologi dan informasi yang kemudian melahirkan era globalisasi dan memicu

Lebih terperinci

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman Pemerintah Kota Yogyakarta 2011 Pengelolaan Sampah Mandiri I. Pendahuluan. A. Profil RW.16 Brontokusuman 1. Keadaan Alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan, menyebabkan bertambahnya volume

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan, menyebabkan bertambahnya volume BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambahan jumlah penduduk, peningkatan konsumsi masyarakat dan aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan, menyebabkan bertambahnya volume dan jenis sampah,

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa pengelolaan sampah memerlukan suatu

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

TIMBULAN LIMBAH PADAT DOMESTIK DI WILAYAH KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK SKRIPSI

TIMBULAN LIMBAH PADAT DOMESTIK DI WILAYAH KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK SKRIPSI 782/FT.01/SKRIP/12/2007 TIMBULAN LIMBAH PADAT DOMESTIK DI WILAYAH KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK SKRIPSI Oleh FANDY IRAWAN 04 02 01 028 X SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN MENJADI SARJANA

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan TPA Bakung kota Bandar Lampung masih belum memenuhi persyaratan yang ditentukan, karena belum adanya salahsatu komponen dari

Lebih terperinci

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair Nur Aklis 1, Masyrukan 1, Choirul Amin 2 1 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta nur.aklis@ums.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan satu aspek yang penting dalam kehidupan. negara serta wujud dari upaya negara dalam memenuhi kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan satu aspek yang penting dalam kehidupan. negara serta wujud dari upaya negara dalam memenuhi kepentingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik merupakan satu aspek yang penting dalam kehidupan negara serta wujud dari upaya negara dalam memenuhi kepentingan masyarakat. Dalam ruang lingkup ilmu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah. Produksi sampah di DKI Jakarta diperkirakan mencapai 6000

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 10.A 2017 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 10.A TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BANK SAMPAH INDUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG SAMBUTAN WALIKOTA BANDUNG PADA ACARA PENERIMAAN TIM VERIFIKASI LAPANGAN LOMBA BBGRM TAHUN 2016

WALIKOTA BANDUNG SAMBUTAN WALIKOTA BANDUNG PADA ACARA PENERIMAAN TIM VERIFIKASI LAPANGAN LOMBA BBGRM TAHUN 2016 WALIKOTA BANDUNG SAMBUTAN WALIKOTA BANDUNG PADA ACARA PENERIMAAN TIM VERIFIKASI LAPANGAN LOMBA BBGRM TAHUN 2016 HARI/TANGGAL : SENIN, 11 APRIL 2016 WAKTU TEMPAT : PUKUL 13.00 WIB : KELURAHAN MEKARJAYA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

1

1 Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 161-170 PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH 1 Yanti Sri Rejeki, 2 M. Dzikron, 3 Nugraha, 4 Dewi Shofi M., 5 Chaznin

Lebih terperinci