Assalamu alaikum Warohamatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi, dan. Salam Sejahtera untuk kita semua. Salam Inovasi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Assalamu alaikum Warohamatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi, dan. Salam Sejahtera untuk kita semua. Salam Inovasi."

Transkripsi

1

2

3 L E M B A G A A D M I N I S T R A S I N E G A R A D E P U T I I N O V A S I A D M I N I S T R A S I N E G A R A P U S A T I N O V A S I T A T A P E M E R I N T A H A N J a k a r t a V e t e r a n 1 0, D e s e m b e r

4 2

5 Assalamu alaikum Warohamatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi, dan Salam Sejahtera untuk kita semua. Salam Inovasi. Segala puja dan puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan rahmat dan ijinnya penyelenggaraan Laboratorium inovasi administrasi negara ini telah dapat tercapai sesuai milestone yang ditetapkan yakni menghasilkan produk inovasi adminsitrasi negara di Kabupaten Muara Enim. Perjalanan Laboratorium Inovasi Kabupaten Muara Enim sangat penuh dengan dinamika dan tantangan. Dimulai dari awal pelaksanaan Laboratorium Inovasi Muara Enim yang seharusnya dimulai pada bulan februari / maret 2015 namun mundur hingga akhir mei Akibat dari mundurnya pelaksanaan tersebut maka waktu pelaksanaan menjadi sangat minim, yang semestinya minimal 11 bulan, namun hanya dilaksanakan dalam waktu 6 bulan, karena pada bulan November harus sudah dilakukan pameran inovasi pada Hari Ulang TAhun Kabupaten Muara Enim. Menyadari kondisi ini, makat tim Pusat INTAN dan Bappeda Muara Enim dituntut untuk bekerja secara cepat. Di samping itu, pelaksanaan tahap awal Laboratorium Inovasi ini juga menghadapi kendala yang signifikan. Pada tahap awal, jumlah ide inovasi yang dihasilkan kurang begitu menggembirakan yaitu hanya 18 ide inovasi. Hal ini sangat jauh berbeda dengan Laboratorium inovasi Kota Yogyakarta yang Menghasilkan 120 ide inovasi. Namun berkat komitmet Kabupaten Muara enim khususnya Kepala Bappeda (Bapak Ir. H. Abdul Nadjib MM) beserta Tim, jumlah ide inovasi tersebut terus berkembang 3

6 hingga mencapai suatu titik sangat membanggakan dengan lahirnya 79 ide inovasi pada agustus Meskipun pelaksanaan Laboratorium Inovasi agak terlambat, namun pada akhirnya Kabupaten Muara Enim dapat bergerak cepat dalam tahap- Tahap berikutnya. Pengalaman semacam ini tentunya sangat penting sebagai pembelajaran bagi kabupaten muara enim dalam mengembangkan budaya inovasinya, dan juga penting untuk Tim Pusat INTAN dalam mengembangkan Laboratorium Inovasi yang lebih baik pada masa datang. 79 Ide dan Rencana Aksi Inovasi dari setiap Satuan Kerja Pangkat Daerah (SKPD) sangat bervariasi, mulai yang sederhana dan tanpa anggaran sampai dengan gagasan besar yang sangat komprehensif, bersifat multi year dan tentu saja membutuhkan anggaran yang cukup besar. Agar inovasi-inovasi tersebut dapat terekam baik dalam memori kita, maka buku ini mendokumentasikan inovasi yang telah selesai sesuai pelaksanaan Laboratorium inovasi. Namun dengan keterbatasan yang ada, maka pada kesempatan ini, buku ini mendokumntasikan 10 inovasi yang dianggap baik dalam pelaksanaan Laboratorium Inovasi Kabupaten Muara Enim. Pemilihan Inovasi ini didasarkan dengan 4 kriteria yakni: kebaharuan, kemanfaatan, keberlanjutan dan replikasi. Dari setiap kriteria diukur dengan luas ruang lingkup. Namun yang paling penting dari seluruh kriteria Inovasi tersebut telah dilaksanakan. Namun demikian, kami juga mengapresiasi ide gagasan Inovasi yang telah dikembangkan oleh setiap SPKD. 10 inovasi yang akan disajikan dalam Buku ini meliputi : Kartu Kuning (AK.I) di kecamatan Bebas Pasung Puskesmas Teluk Lubung Kec Belimbing Bayar Raskin Dengan Sampah Saung Ilmu Desa Pelakat Air Bersih Perdesaan Mandiri 4

7 Pemanfaatan Gas Metane dari Timbulan Sampah TPA menjadi Energi Alternatif Pengganti LPG Pengelolaan dana CSR dengan Pola Musrenbang Akibat Suka Facebook (Andalkan Kirim Berita atau Surat Kawat melalui Facebook) E inventory Barang Desa Green MOL Pendokumentasian 10 inovasi ini bukan hanya untuk pemenuhan administrsi Pelaporan kegiatan. Pendokumentasian dalam buku ini sangat penting sebagai jejak-jekak inovasi kabupaten muara enim yang dapat menjadi pembelajaran bagi internal kabupaten muara enim maupun pemerintah daerah lainnya Ada pepatah Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang. Begitupula, Laboratorium inovasi selesai, maka akan meninggalkan pengetahuan. Semoga buku ini memberikan manfaat dan inspirasi bagi para calon innovator. Salam inovasi Wassalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. Jakarta, Desember 2015 Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan Basseng 5

8 Persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN tinggal menghitung jam. Hasil beberapa survey menunjukan pemerintah Indonesia masih tertinggal dalam kesiapan dibandingkan dengan negara tetangga lainnya. Inovasi menjadi resep segala sektor publik dalam meningkatkan governance dan pelayanan publik. Ketertinggalan kesiapan ditunjukan dengan kemauan berinovasi (willingness to innovate) dan kemampuan berinovasi (ability to innovate) di lingkungan birokrasi yang dirasakan masih rendah. Inovasi masih merupakan hal yang aneh, tidak disukai, bahkan cenderung dihindari karena pandangan yang keliru bahwa inovasi merupakan sesuatu yang tidak sejalan dengan kebijakan. Kondisi ini tentu tidak dapat dibiarkan berjalan terus namun harus dihentikan dan bahkan perlu dibalik. Kalangan birokrasi pemerintah perlu diyakinkan bahwa berinovasi di sektor publik itu menyenangkan dan mudah dilakukan. Pelaksanaan Laboratorium Inovasi Administrasi Negara di Pemerintah Daeah Kabupaten Muara Enim yang telah menghasilkan 79 Ide dan Rencana Aksi Inovasi, Mestipun tidak semua ide dan rencana tesebut dapat terselesaikan pada tahun ini. Namun sebagai upaya menciptakan terobosan dalam governance dan pelayanan publik, kami apresiasi yang setinggi-tingginya. Meskipun secara kegiatan laboratorium inovasi telah selesai dengan diakhir tahapan Display, tapi kami sangat mengharapkan ide dan rencana aksi yang belum selesai akan tetap dijalankan dan diselesaikan. Bahkan untuk inovasi yang telah selesai dan bahkan terbaik perlu tetap dikembangkan dan disempurnakan sebagai upaya peningkatan kualitas secara terus menerus. Buku 10 Inagara (Inovasi Adminsitrasi Negara) hasil Laboratorium Inovasi Kabupaten Muara Enim merupakan sebagaian kecil percikan inovasi 6

9 muara enim. Buku yang mendokumntasikan 10 inovasi terbaik dengan 4 kriteria yakni: kebaharuan, kemanfaatan, keberlanjutan dan replikasi sangat penting sebagai bahan pembelajaran internal dan ekternal muara enim. Semoga dengan segala keterbatasannya, buku ini dapat bermanfaat dan memberikan ispirasi bagi para pembacanya. Salam inovasi tiada henti.. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Jakarta, Desember 2015 Deputi Inovasi Administrasi Negara Tri Widodo Wahyu Utomo 7

10 3 Pengantar 6 Sambutan 8 Daftar Isi 12 Pendahuluan 12 Sekilas Laboratorium Inovasi Muara Enim 14 Dinamika Laboratorium Inovasi 17 Stocklist Inovasi Serasan Sekundang 20 Energi Alternatif Gas Metan TA Bukit Kancil 20 Timbunan Sampah Adalah Energi Alternatif 21 Energi Alternatif Gas Metan 22 Mekanisme Teknis Inovasi Gas Metan 24 Strategi Suksesi Inovasi Gas Metan 27 Outcome dan Lessons Learned 29 Teluk Lubuk Bebas Pasung Pasian GKJ 29 Gangguan Kesehatan Jiwa dan Pasung 31 Pendekatan Pelayanan dan Partisipasi Masyrakat 33 Proses Inovasi Bebas Pasung 37 Outcome Inovasi Bebas PAsung 38 Keberlanjutan dan Replikasi 40 Pelayanan Kartu Kuning - Kecamatan 40 Mendekatkan Pelayanan AK-1 42 Inisiator 8

11 43 Pencari Kerja 44 Keberlanjutan dan Replikasi 46 Input, Proses, Ourput dan Outcome 49 Keberlanjutan Replikasi 51 Saung Ilmu Pelakat Semende Darat Ulu 51 Desa Pelakat Tertinggal Informasi 53 Saung Ilmu Jendela Pengetahuan 55 Outcome Saung Ilmu 55 Keberlanjutan Inovasi 57 Desa Green MOL 57 Hara Tanah dan Habitat Mikro Organisme 59 Pupuk Organik Mikro Organisme Lokal 60 Strategi Inovasi Desa MOL 66 Outcome Green MOL 67 Keberlanjutan dan Lessons Learned 70 Akibat Suka Facebook 70 Surat Kawat Radio HF SSB 72 Akibat Suka Facebook 74 Strategi dan Tahapan Akibat Suka Facebook 80 Outcome Akibat Suka Facebook 81 Keberlanjutan dan Lessons Learned 83 Perpustakaan Pusat Kegiatan dan Belajar Masyarakat 83 Evolusi Pelayanan Perpusktaan 9

12 86 Tahapan dan Strategi 97 Outcome dan Lessons Learned 99 Bayar Raskin Dengan Sampah Kelurahan Air Lintang 99 Kinerja RAskin dan 131 Keluarga Miskin 107 Bayar Raskin dengan Sampah 116 Outcome dan Dampak Inovasi 119 Keberlanjutan dan Replikasi 120 Lessons Learned 123 Air Bersih Mandiri Pedesaan 123 Mecapai Target MDGs 125 Strategi Pengembangan Inovasi 129 Inovasi Air Bersih Mandiri Pedesaaan 140 Outcome 142 Keberlanjutan dan Replikasi 143 Home Care RSUD Dr. H. Mohamad Rabain 143 Pasien Rawat Inap Resiko Tinggi 144 Prioritas Pasien Ekonomi Lemah 145 Strategi Implementasi Inovasi 150 Outcome, Keberlanjutan dan Replikasi 152 Penutup 152 Pembelajaran dari Bumi Serasan Sekundang 153 Pengembangan Berkelanjuntan 10

13 11

14 Inovasi bukanlah menjadi kata yang asing bagi kabupaten muara enim. Kabupaten yang berada ditengah-tengah Provinsi Sumatera Selatan dengan luas wilayah 7.383,9 km² dan terbagi dalam 20 kecamatan serta 326 kelurahan/desa telah memiliki inovasi tingkat nasional. Gerakan Pembangunan Masyarakat di Bumi Serasan Sekundang atau dikenal Gerbang Serasan sebagai salah satu unggulan inovasi Bumi Serasan Sekundang telah berhasil masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015 yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Prestasi bergengsi ini tentunya cukup membanggakan Kabupaten Muara Enim karena telah terpilih dari inovasi pelayanan publik. Inovasi ini upaya mengembangkan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan tidak lagi secara langsung menyediakan dana untuk membantu permodalan UMKM dan Koperasi. Tetapi, Pemerintah Kabupaten Muara Enim menyediakan dana Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) untuk subsidi 12

15 bunga kridit, premi asuransi dan penyediaan tenaga Konsultan Keuangan Mitra Bank (TKMB) untuk mendampingi dan memfasilitasi UMKM dan Koperasi memperoleh kredit dari perbankan. Kabupaten yang memiliki sektor unggulan perkebunan, tanaman pangan dan holtikultura ini tidak lantas berpuas diri dengan capaian inovasinya. Hal ini ditunjukan dengan respon positif atas tawaran menjadi pelopor laboratorium inovasi dari Laskar Inovasi Deputi Inovasi Administrasi Negara (LAVA-DIAN) Basseng dan Suripto pada saat penyampaian hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPPT) Muara Enim Tahun Komitmen ini ditunjukan dengan surat Bupati Muara Enim No. 570/12/BPMPT-1/2015 tanggal 09 Januari Sebagai keseriusannya, surat tersebut juga ditembusakan kepada Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muara Enim. Semangat berinovasi juga terekam dalam tahapan Drum-up & Diagnose Pelaksanaan Laboratorium Inovasi Daerah, dimana dalam sambutannnya kepala Bappeda menyatakan bahwa "Pemkab Muaraenim membuka peluang sebesar-besarnya kepada masyarakat luas untuk menciptakan inovasi,". Serta menunjukan tekadnya untuk Mewujudkan setiap intansi diharuskan mempunyai satu innovasi dalam waktu minimal satu tahun. Hal ini diperkuat dengan sambutan Wakil Bupati Muara Enim yang menyampaikan bahwa Kab Muara Enim bertekad mengembangkan Inovasi Birokrasi: Inovasi merupakan kebutuhan tidak hanya bagi pemerintah daerah tapi juga bagi aparatur pemerintah yang ingin sukses; Hanya pemerintah daerah yang senantiasa berinovasi yang akan mampu survive dan mampu bersaing di era globalisasi; Dengan berinovasi pemerintah daerah akan dapat memenuhi kebutuhan akan tuntutan pelayanan publik dan hasil pembangunan 13

16 yang senantiasa berkembang bersamaan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Tak kenal maka tak sayang ungkapan ini mungkin tepat untuk menggambarkan Langkah awal yang ditempuh Kabupaten Muara Enim. Sebelum memasuki tahapan Laboratorium Inovasi, Bupati Muara Enim mengundang Tim Lembaga Adminsitrasi Negara untuk memperkenalkan tentang Inovasi Administrasi Negara. Narasumber dari LAN yang mengisi acara tersebut yakni Dr. Adi Suryanto sekalu Sekretaris Utama LAN, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo selaku Deputi Inovasi Administrasi Negara dan beberapa Tim LAVA DIAN. Agenda yang diselenggarakan di ruang Aula BAppeda Muara Enim, Adi Suryanto memberikan pesan bahwa Inovasi bukan merupak proses simsalabim kemudian hilang, namun merupakan suatu proses yang memiliki dinamika yang tergantung pada sebuah komitmen kita bersama. Kami merasakan dinamika perjalanan pelopor Laboratorium Inovasi di regional sumatera ini sungguh sangat menarik dan penuh dengan pembelajaran. Dinamika ini dimulai dari sejak awal tahapan inovasi yakni drum up dan diagnose. Dua tahap ini sangat penting karena Tahap Drum Up merupakan tahapan pertama untuk menginspirasi dan menggugah semangat berinovasi, dan Tahap Diagnose merupakan tahapan untuk mengidentifikasi dan menemukan ide inovasi. Hal ini tentunya menjadi 14

17 Permasalahan besar pada tahap-tahap selanjutnya. Keterlambatan ini bukan hanya hitungan hari atau minggu, tapi beberapa bulan. Tahapan yang seharusnya dilaksanakan mulai dari bulan Februari / Maret 2015 tapi dimulai akhir Mei 2015 atau hampir pertengahan tahun. Alasan klasik dalam tragedi ini adalah masalah Administrasi dan prosedur yang berbelit-belit. Perbedaan cara pandang yang berbeda dari Tim subtansi dengan tim support administrative. Beberapa Permasalahan teknis antara lain surat Perjanjian kerja antara Pusat INTAN dan Kabupaten Muara Enim, Pengelolaan anggaran rupiah murni yang sering kali terlalu kaku dan membelenggu kegiatan subtansi. Pengalaman ini tentunya sangat berharga sebagai pembelajaran bagi kami dalam mengembangkan Laboratorium Inovasi yang lebih baik di masa yang akan datang. Dan kami sangat bersyukur karena kendala ini kemungkinan akan segera beraknir karena Presiden Joko Widodo telah berulang kali menyampaikan dalam berbagai media dan kesempatan bahwa "Semuanya harus berani membalikkan bahwa orientasi kita bukan prosedur tapi hasil. Prosedur itu mengikuti. Ini harus dibalik total. Semuanya harus pada orientasi hasil, bukan prosedur, Keterlambatan pelaksanaan agenda memberikan khawatiran muncul dan kegundahan pada TIM INTAN. Ini sangat terlihat pada saat melakukan review kegiatan mingguan dan bulanan. Raut wajah Laskar Inovasi INTAN yang sangat cemas bahkan memunculkan usulan untuk mengganti lokus Laboratorium inovasinya. Namun, hasil rapat menyepakati bahwa 15

18 memberikan waktu sampai Akhir bulan Mei 2015 untuk tetap memiliki Muara Enim sebagai Lab. Inovasi. Secercah harapan muncul dan memberikan harapan bahwa Laboratorium Muara Enim akan berjalan dengan baik. Tepatnya tanggal Mei 2015, Tim Laskar Invoasi INTAN dilakukan melakukan tahap satu dan dua yakni Drum up dan Diagnose. Namun harapan matahari akan bersinar cerah dilangit yang biru hanya harapan saja, Kondisi nyata bahwa matahari masih tertutup awan, Selesai agenda Drum up dan Diagnose belum bisa memberikan senyuman pada Tim INTAN karena tahapan tersebut hanya menghasilkan 18 ide inovasi. Hal ini sangat jauh dari semangat awal Pimpinan Muara Enim yang mengharapkan setiap SKPD minimal satu inovasi. Dalam kegalauan Panglima Besar Inovasi LAN, Tri Widodo memberikan semangat dan mengingatkan untuk tetap berpegang pada nilai-nilai LAN yakni Integritas, profesional, inovatif dan peduli. Akhirnya ditambah dengan nilai komitmen yang tinggi dari seluruh tim INTAN dan Kabupaten Muara enim khusus Kepala Bappeda (Bapak Ir. H. Abdul Nadjib MM) beserta dapat berbuah manis. Perkembangan ide/rencana aksi Inovasi berkembang sangat pesat di muara enim. Mulai dari Tgl Mei 2015 yang hanya 18 ide inovasi dan meningkat menjadi 36 ide Inovasi, 2-3 juli 2015 sudah sebanyak 60-an ide Inovasi dan Agustus 80 ide Inovasi. Pada tahapan display inovasi yang berbarengan dengan Hari Ulang Tahun Muara Enim, Kami mengibaratkan bahwa Laboratorium Inovasi Muara Enim seperti pembalap Valentino Rossi dalam Moto GP, karena dengan melakukan start belakangan tetapi finish pertama atau lebih awal dengan banyak mendahului motor lainnya. Tentunya bukan karena melakukan display lebih cepat, tetapi produk inovasinya juga relative cukup memuaskan. Hal ini dilihat dari beberapa ide gagasan dan rencana aksi yang cukup original. Untuk memberikan apresiasi pada penggagas inovasi, kami bersama tim muara enim memilih 10 inovasi terbaik dalam pelaksanaan Laboratorium Inovasi Pemilihan Inovasi terbaik saat ini 16

19 didasarkan dengan 4 kriteria yakni : kebaharuan, kemanfaatan, keberlanjutan dan replikasi. Dari setiap kriteria diukur dengan luas ruang lingkup. Namun yang paling penting dari seluruh kriteria Inovasi tersebut telah dilaksanakan. 10 inovasi yang akan disajikan dalam Buku ini meliputi: Kartu Kuning (AK.I) di kecamatan Bebas Pasung Puskesmas Teluk Lubung Kec Belimbing Bayar Raskin Dengan Sampah Saung Ilmu Desa Pelakat Air Bersih Perdesaan Mandiri Pemanfaatan Gas Metane dari Timbulan Sampah TPA menjadi Energi Alternatif Pengganti LPG Pengelolaan dana CSR dengan Pola Musrenbang Akibat Suka Facebook (Andalkan Kirim Berita atau Surat Kawat melalui Facebook) E inventory Barang Desa Green MOL Pada bab-bab berikutnya, kita akan belajar bersama inovasi-inovasi yang telah dilaksanakan oleh Kabupaten Muara Enim. Ini tentunya baru sebagian kecil dari ide inovasi yang telah dihasilkan. Pada Bab satu kita akan belajar dari Badan Lingkungan Hidup tentang bagaimana pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif? Mulai melihat potensi sari sampah, mekanisme teknis inovasi, strategi penerapan, dampak dan Lessons Learned dari inovasi gas metan. Bab dua menyajikan metode Berfikir terbaik layanan penanganan pasien gangguan kesehatan jiwa dari Puskesmas Teluk Lubuk khusunya dari dr. Refresia Yovalina. Beberapa hal yang dipelajari meliputi gangguan 17

20 kesehatan jiwa dan pasung, bagaimana mendekatkan pelayanan dan partisipasi masyrakat, bagaimana proses pelayanannya? Apa outcome inovasi bebas pasung dan bagimana menjamin keberlanjutan inovasi serta teknik replikasi. Bab tiga memberikan pembelajaran sangat penting bagaimana melakukan trobosan dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Bagaimana mendekatkan layanan kartu kuning sampai di kecamatan, yang seharusnya di Dinas Tenaga Kerja. Mestipun pelimpahan kewenangan terkait hal ini tidak diatur oleh pemerintah pusat, Apa rahasinya? Bagaimana inovasi ini sukses dilakukan dan jaminan keberlanjutannya serta bagaimana teknik mereplikasinya? Bab empat, kita akan belajar dari Camat Semende Darat Ulu, MHD Tasman yang telah mampu membuka isolasi daerah, meningkatkan kapasitas memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Bagaiaman membuka akses informasi, Bagaiaman mengelolanya dan keberlajutannya serta apa manfaat yang telah diterima masyakarat?. Selanjutnya, Bab lima, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) khususnya Ir.Maryana selaku Kepala BP4K akan merbagi pengelaman bagaimana setiap desa mampu mandiri dalam pupuk? Bagaimama memelihara kesuburan tanah dan meningkatkan mutu pertanian? dan Strategi mencapai keberhasilan inovasi tersebut. Siapa saat ini yang tidak mengenal facebook? Rasanya jika dalam sehari tidak melakukan up date status atau membaca status orang lain, maka serasa ada yang kurang di hari itu. Bab enam, Ardian Arifanardi, AP,. M.Si menunjukan Akibat Suka facebook dalam kinerja organisasi. Bagaimana memanfaatkan facebook secara bijak dalam bekerja? Bagaimana strategi pelaksanaan dan jaminan keberlanjutannya? Kita akan kembali gudang ilmu yakni perpustakaan, peran perpustakaan yang sudah mulai bergeser dengan perkembangan Teknologi Informasi dibutuhkan inovasi. Kantor Perpustakaan Muara Enim memberikan 18

21 pembelajaran bagaimana melakukan revolusi perpustakaan menjadi Perpustakaan Pusat Kegiatan dan Belajar Masyarakat?. Tahapan dan strategi apa yang harus dilakukan? dan selengkapnya dapat di baca dalam Bab tujuh. Bab delapan sangat memberikan inspirasi bagaimana membayar tidak harus dengan uang tetapi cukup dengan sampah. Lurah Air Lintang - Lilis Murayani, S.STP, MSi memberikan Contoh bahwa masalah dapat menjadi berkah. Bagaimana strategi dan tahapannya menerapkan membayar raskin dengan sampah? Bagaimana menjaga keberlangsungan bahkan berkembangnya inovasi ini?. Air adalah kebutuhan dasar manusia, yang seharusnya dapat terpenuhi baik dari segi Kualitas, Kuantitas maupun Kontinuitas, Hj.Elly Yuliar, ST yang membidangi masalah air minum di Dinas PU Cipta Karya memberikan resep bagaimana stategi melakukan replikasi pemenuhan air bersih di seluruh Kabupaten Muara Enim, yang selanjutnya diulas pada Bab sembilan. Bagaimana pasien rawat inap dengan resiko tinggi dengan memampuan ekonomi lemah mendapatkan pelayanan dengan baik. Permasalahan ini memberikan inspirasi kepada Oku Asmana, SKM.MKes dan Tumpuk Susmiyati, SKep.Ners untuk Mewujudkan Home Care RSUD Dr. H. Mohamad Rabain. Bagaimana pasien mendapatkan pelayanan home care? bagaiamana strategi implementasi dan keberlanjutan inovasi ini. Silahkan selengkapnya baca tuntans di Bab sepuluh. 19

22 Indonesia dikatakan kaya akan cadangan sumber energi, yang tidak akan habis dalam waktu ratusan tahun, ini membuat Indonesia merasa terlena dan tidak menyadari bahwa saat ini Indonesia terancam mengalami krisis energi ditahun-tahun mendatang. Hal ini berkaitan erat dengan meningkatnya harga dari biaya produksi akibat kekurangan sumber energi seperti minyak bumi, atau listrik dan sumber daya energi yang berasal dari alam. Krisis energi ini akan berpengaruh terhadap perekonomian yang nantinya berdampak pada keberlangsungan hidup manusia. Tingginya permintaan energi dan jumlah pasokan minyak dalam negeri yang terus meningkat Hal ini terlihat jelas dengan kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik sehingga masyarakat perlu beralih ke sumber energi gas sebagai sumber energi alternatif yang terbaharukan. Jika kita tidak berbuat apa-apa dengan kebutuhan energi yang terus meningkat dan pasokan energi yang terus menurun, maka Indonesia akan menjadi Negara importer. Sampah yang saat ini sudah menjadi permasalah Nasional belum dikelola secara optimal, sampah yang dihasilkan dibawa ke TPA untuk ditimbun. Timbunan sampah TPA mengandung gas metan yang tergolong gas berbahaya yang dapat memberikan kontribusi besar terhadap pemanasan global. Untuk itu perlu dilakukan upaya pemanfaatan gas metan yang dihasilkan dari sampah TPA sebagai energi 20

23 alternatif yang terbaharukan sekaligus mendukung program pemerintah untuk mengurangi pemanasan global (global warming) secara umum. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim selaku lembaga teknis yang membidangi masalah lingkungan memandang perlu mencari cadangan sumber energi baru sebagai energi alternatif. Selama sampah hanya menjadi persoalan yang tidak ada habisnya dan belum dikelola dan dimanfaatkan. Tumpukan sampah di TPA akan menghasilkan gas metan (CH4) yang jika tidak dikelola secara bijak dapat menimbulkan pencemaran dan memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Oleh karena itu diperlukan upaya pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG yang dapat dimanfaatkan secara ekonomis bagi masyarakat. Inovasi yang dikembangkan di Badan Lingkungan Hidup tidak terlepas dari dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang membidangi program Adipura yang mempersyaratkan kota bersih dan teduh dengan melakukan konservasi energi dari energi yang belum termanfaatkan menjadi energi termanfaatkan dalam hal ini energi gas metan (CH4) atau biogas yang dihasilkan timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif sebagai bahan bakar menganti LPG dan untuk penerangan. Akhirnya Badan Lingkungan Hidup melakukan koordinasi berinisiatif untuk mengembangkan gas metan TPA menjadi sumber energi alternative di pemukiman penduduk malaui pipanisasi dan diharapkan TPA melayani pengisisan ulang gas metan. Tujuan dari inovasi pemanfaatan gas metan (CH4) dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG adalah sebagai upaya pencadangan energi baru yang terbaharukan untuk mengantisipasi krisis energi yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, sebagai 21

24 upaya pengurangan pemanasan global (global warming), mengurangi pencemaran lingkungan dari tumpukan sampah yang dihasilkan, memperpanjang umur pemakaian TPA serta membantu masyarakat menengah kebawah untuk mendapatkan pasokan sumber energi LPG secara gratis. Kelompok sasaran utama dari inovasi ini adalah masyarakat yang tinggal di perumahan TPA Bukit Kancil, Masyarakat sekitar TPA Bukit Kancil, Rumah Hapiz Alquran Kabupaten Muara Enim dan masyarakat menengah kebawah pemanfaat LPG yang bias melakukan pengisian ulang secara langsung dengan membawa tabung ke TPA Bukit Kancil. Inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG sebagai tindak lanjut dari upaya pengurangan pemanasan global melalui pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA. Selama ini kandungan metan yang ada pada sampah hanya memberikan kontribusi terhadap pemanasan global belum dilakukan upaya pengelolaan dan pemaanfaatan. Selain itu, masyarakat sekitar TPA menggunakan bahan bakar LPG, kayu bakar dan kompor minyak untuk keperluan memasak sehari-hari. Melalui inovasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan sumber bahan bakar secara gratis tanpa dipungut biaya yang penyalurannya melalui pipanisasi atau mengisi ulang di TPA Bukit Kancil. Ribuan ton sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) merupakan biomassa dan aneka material dengan segala potensinya guna mensejahterakan. Setidaknya, sampah TPA memiliki kandungan energi dari terbentuknya gas metan (CH4), potensi kalor dari jenis biomassa kering (kayu, ranting, daun, kain, kertas) serta pupuk. Hasil pelapukan (dekomposisi) jenis organik secara alami bertahun-tahun, telah menjadi 22

25 kompos, guna menyuburkan pertamanan kota serta usaha budidaya tanaman. Sebelum berlaku Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 sampah dibiarkan dalam keadaan terbuka di TPA (open dumping), selama puluhan tahun TPA menghasilkan jutaan m 3 gas metan ke udara. Merujuk referensi, tiap1 ton sampah adalah penyumbang 50 kg metana ke atmosfir menjadi penyebab efek rumah kaca atau pemanasan global (global warming). Gas metana merupakan komponen utama dari biogas. Gas ini dapat menghasilkan energi yang cukup besar karena satu meter kubik gas metana setara dengan energi yang dihasilkan 0,48 kilogram gas elpiji. Gas metana dapat ditemukan di sekitar kita berasal dari sampah organik yang telah melalui perombakan oleh bakteri,. Gas ini sebenarnya termasuk berbahaya dan disebut sebagai penyebab pemanasan global (global warming) karena memiliki efek pemanasan beberapa kali lebih kuat dalam menyebabkan pemanasan bumi dibandingkan dengan CO2. Untuk setiap ton metan yang dilepaskan setara dengan pelepasan 72 ton gas karbon dioksida.ch4 = 72 * CO2 Melalui teknologi pengolahan sampah secara Sanitary Landfill merupakan metode pengolahan sampah dengan penimbunan yang akan mengalami proses dedradasi secara aerob. Sejalan dengan teknik sampah ditimbun lapis demi lapis dengan ketebalan tanah 30 cm kondisi aerob tidak dapat bertahan lama. Kondisi yang dominan adalah kondisi anaerob sehingga memunculkan gas bio yaitu CH4 dan CO2. Pembentukan gas metane dari landfill Gas metane dari tumpukan sampah TPA dihasilkan dari proses dekomposisi sampah oleh aktivitas mikroorganisme. Proses dekomposisi berlangsung dalam keadaan aerobic melalui beberapa tahapan: 23

26 a. Hydrolisis, pemecahan rantai karbon panjang menjadi rantai karbon yang lebih sederhana. b. Acidogenesis, senyawa rantai karbon yang telah sederhana diubah menjadi asam-asam organic akibat aktivitas mikroorganisme acidogen. Gas yang tebentuk gas CO2 c. Methanogenesis, tahapan degradasi yang menghasilkan gas metan dan gas lain akibat aktivitas mikrooeganisme pembentuk metan. Karakteristik gas yang dihasilkan dari dekomposisis sampah tergantung dari karakteristik sampah yang ditimbun. Komposisi gas terbesar yang dihasilkan adalah Gas metan (CH4) dan karbondioksida (CO2). Gas-gas ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang sangat potensial sebagai energi alternative dan jika tidak dikelola dengan baik dapat memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. TPA Bukit Kancil telah dioperasikan sebagai TPA sejak tahun 1990 namun pada tahun 2012 TPA Bukit Kancil telah menerima bantuan dana dari APBD untuk pembangunan TPA sanitary Landfill sekaligus dilengkapi dengan peralatan pipanisasi sebagai penangkap gas metan. Pada tahun 2013 pemanfaatan gas metan dari tumpukan sampah TPA mulai digali dan sudah dimanfaatkan sebagai energi alternatif untuk bahan bakar kompor di TPA Bukit Kancil Strategi yang dilakukan untuk pelaksanaan inovasi ini dengan melakukan koordinasi ke Dinas PU Cipta Karya selaku Dinas yang bertanggung jawab terhadap masalah sampah di Kabupaten Muara Enim dan bekerjasama dengan UPTD Kebersihan yang secara langsung dibawah Dinas PU Cipta Karya yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan TPA Bukit Kancil. 24

27 Prinsip koordinasi ini sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan kota Muara Enim untuk mewujudkan konservasi energi melalui pemanfaatan gas metan dari tumpukan sampah di TPA Bukit Kancil. Setelah gas metan TPA berhasil di dapat kemudian dilakukan penyaluran pipa yang baru termanfaatkan di sekitar area TPA Bukit Kancil sebagai sumber energi pengganti energi LPG yang selama ini digunakanmasyarakat untuk keperluan memasak. Melalui inovasi ini diharapkan kedepan pemanfaatan gas metan TPA Bukit Kancil bukan hanya dimanfaatkan disekitar TPA namun dapat didistribusikan ke masyarakat sekitar TPA malaui pipanisasi dan jika memungkinkan di TPA Bukit Kancil akan dijadikan sebagai panggalan gas metan yang melayani pengisian ulang gas bagi masyarakat, pedagang yang tergolong kelompok ekonomi menengah ke bawah. Pemangku kepentingan Proses terbentuknya inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG sebagian besar melibatkan pihak Pemerintah Kabupaten Muara Enim, dalam hal ini Bupati Muara Enim, Asisten, Staf Ahli, Dinas Instansi Terkait. Namun yang paling penting pihak Pemerintah Kabupaten Muara Enim dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup sedang mencari sponsor dengan menggandeng perusahaan yang berada di dalam Kabupaten Muara Enim untuk membiayai pelaksanaan inovasi ini melalui pemanfaatan dana Coorporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Tidak menutup kemungkinan Badan Lingkungan Hidup akan mencari sumber dana alokasi khusus (DAK) bidang lingkungan melalui kementerian Lingkungan Hidup untuk pelaksanaan inovasi ini. 25

28 Untuk menjalankan inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG, maka sumber daya yang digunakan adalah sumber daya manusia (SDM), sumberdaya alam dan sumberdaya modal. Sumber daya manusia (SDM) di kalangan Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim yang meliputi Dinas Pu Cipta Karya, Badan Lingkungan Hidup dan UPTD Kebersihan. Sumberdaya alam berupa bahan bahan pendukung yang diproses menjadi barang kemudian setelah dimanfaatkan dikembalikan ke TPA sedangkan sumberdaya modal segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan barang seperti peralatan, pemipaan, mesin-mesin. Untuk memobilisasi sumber daya tersebut agar bekerja secara efektif sekeligus menumbuhkan rasa kebersamaan dan kebersihasilan dalam pelaksanaan inovasi ini maka dilakukan diskusi dan koordinasi secara kontinyu melalui rapat bulanan atau diskusi secara langsung dengan petugas dilapangan. Mobilisasi tidak hanya dilakukan di kalangan pimpinan, namun juga melibatkan petugas pengelolaa TPA yang secara langsung melakukan pengelolaan sampah. Output dari inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG adalah Tersedianya prasarana sarana pemanfaat gas metan ke pemukiman penduduk berupa tangki pengumpul, pipanisasi gas, dan kompor gas. Sistem yang diterapkan untuk memantau keberhasilan dan mengevaluasi inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG dilakukan oleh jajaran pimpinan, staf dan petugas lapangan dengan mencatat sampah yang masuk ke landfill TPA, volume gas metan yang dihasilkan, temperature gas metan, tekanan gas metan 26

29 Dalam pelaksanaan inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG, akan selalu ada kendala yang dihadapi, dalam hal ini terbentur dalam masalah perencanaan secara teknis yang meliputi perencanaan peralatan yang akan digunakan, jarak pipanisasi yang akan dipasang, jumlah volume gas metan yang dihasilkan beserta sifat fisik dan kimia gas metan itu sendiri yang akan mempengaruhi produksi gas metan yang akan dihasilkan. Selain itu sumber dana yang akan digunakan untuk pelaksanaan inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG apakah bersumberkan dana DAK bidang Lingkungan Hidup, dana APBD Kabupaten Muara Enim ataukah dana CSR perusahaan. Untuk mengatasi kendala tersebut pihak badan Lingkungan Hidup akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup terkait masalah perencanaan, sumber dana dan juga berkoordinasi dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Muara Enim dan dinas Pendapatan Daerah kabupaten Muara Enim selaku yang membidangi penganggaran kegiatan dalam kabupaten Muara Enim. Inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar lokasi TPA Bukit kancil yang akan memanfaatkan sumber energi tersebut secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya dan mendukung program pemerintah pusat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui pemanfaatan gas metan dari tumpukan sampah TPA sekaligus sebagai upaya pengurangan pemanasan global (global warming). Terdapat banyak kemungkinan dan peluang bagi Kabupaten/kota lainnya untuk mereplikasi inovasi yang di lakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim. Hal ini khususnya bagi Kabupaten/Kota 27

30 yang telah memiliki TPA sanitary landfill untuk memanfaatkan gas metan dari tumpukan sampah TPA menjadi sumber energi alternative pengganti LPG. Lessons learned Dari uraian tentang inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG yang akan dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup kedepan dapat diambil benang merah untuk dijadikan pelajaran sekaligus inspirasi bagi kabupaten/kota lainnya yang ingin mereplikasi inovasi ini di kembangkan daerahnya. Pelajaranpelajaran yang dapat diambil dari kegiatan inovasi ini adalah sebagai berikut : Diharapkan kita lebih arif dalam mengkonsumsi energi yang tidak terbaharukan. Diperlukan upaya pencadangan sumber energi alternatif yang terbaharukan dari alam. Diharapkan agar kita lebih arif dalam mengelolah sampah sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif. Pemanfaatan gas metan dari tumpukan sampah TPA merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap emisi gas rumah kaca yang dapat memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. 28

31 Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Perkembangan orang yang sakit jiwa saat ini mecapai tahap yang menghawatirkan. Dari pemberitaan media, kita bisa melihat betapa orang-orang yang mengalami gangguan jiwa ada disekeliling kita. Fenomena bunuh diri, orang yang membunuh secara keji tanpa perasaan bersalah, orang yang tega membunuh anggota keluarganya sendiri, ibu yang membuang bayinya, menjadi beberapa contoh problem kejiwaan di Indonesia. Krisis ekonomi, desakan kebutuhan hidup, kasus PHK yang merajalela, problem rumah tangga, yang kian hari kian berat menjadi faktor yang memicu gangguan jiwa. Makin beratnya beban hidup, memungkinkan orang yang terancam penyakit jiwa makin membengkak jumlahnya. Jumlah orang dengan gangguan jiwa (berat) di Sumatera Selatan lebih tinggi dibandingkan angka nasional. Satu dari 100 orang penduduk di Sumatera Selatan mengalami gangguan jiwa berat. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007 prevalensi gangguan jiwa berat di Kabupaten Muara Enim sebesar 1,1 % lebih besar dari angka nasional yang hanya mencapai 0,46 %. Di Kabupaten Muara Enim sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 tetap ditemukan banyak penderita gangguan jiwa. Jumlah penderita gangguan jiwa ditemukan berdasarkan pendataan puskesmas 1184 orang pada tahun 2013 dan orang pada tahun Sedangkan penderita 29

32 gangguan jiwa dipasung yang ditemukan dari tahun 2012 s/d 2014 secara berturut-turut adalah : 62 orang, 12 orang dan 31 orang. Dari hasil penjaringan yang dilakukan di wilayah Puskesmas Teluk Lubuk Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim terdapat 45 orang gangguan jiwa berat (skizofrenia) pada tahun 2013 dan 48 orang gangguan jiwa berat (skizofrenia) pada tahun Di tahun 2014 terdapat peningkatan jumlah, dikarenakan ditemukannya 1 orang pasien baru dan 2 orang pasien lama yang kembali ke desa. Di awal tahun 2015 kembali dilakukan penjaringan, ditemukan 38 orang pasien gangguan jiwa berat, terjadi penurunan dari tahun sebelumnya karena 1 orang meninggal dan 8 orang berpindah tempat tinggal sementara waktu. Sebelum melakukan program Inovasi Kesehatan Jiwa, di Bulan Juli 2015 saya kembali mendata pasien Gangguan Kesehatan Jiwa yang ada di Desa berkoordinasi dengan aparat Desa, Bidan Desa dan Kader Desa. Dari hasil pendataan ulang ditemukan 41 orang pasien (terdapat penambahan 3 pasien). Dari data kunjungan pasien gangguan jiwa yang berobat ke Puskesmas Teluk Lubuk pada tahun 2013 hanya 3,75% pasien yang mengambil obat dengan kunjungan yang tidak teratur (ada beberapa pasien yang tidak rutin mengambil obat tiap bulannya). Dari data tersebut, di awal tahun 2014 kami melakukan berbagai kegiatan guna meningkatkan kunjungan pasien dan kesadaran akan pentingnya pengobatan pada pasien ini, seperti penyuluhan di desa-desa dan rapat koordinasi di kecamatan yang melibatkan aparat desa. Akhir 2014 didapatkan rata-rata kunjungan pasien perbulan meningkat yaitu 6.08 (meningkat 38,32%) namun hasil tersebut tidak maksimal dan signifikan serta belum menjangkau semua pasien gangguan kesehatan jiwa. Apalagi di tahun 2014 ditemukan 2 pasien pasung dan di Tahun 2015 kembali ditemukan 4 pasien pasung (2 diantaranya adalah pasien yang di pasung sejak 2014). Satu orang pasien merupakan pasien gangguan kesehatan Jiwa baru, 3 orang pasien pasung lainnya merupakan pasien yang sebelumnya stabil namun karena 30

33 kurangnya pengetahuan, kurangnya dukungan dari keluarga, pengawasan minum obat dan keterbatasan ekonomi membuat mereka tidak teratur berobat sehuingga menjadi tidak stabil kembali. Latar belakang keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa berat memiliki ekonomi menengah ke bawah dengan tingkat pendidikan rendah sehingga tingkat pengetahuan mengenai masalah kesehatan jiwa masih kurang ditambah lagi masih kuatnya stigma dan diskriminasi terhadap pasien gangguan jiwa di Desa. Dari hasil kajian 2 tahun terahir, saya mencoba memperbaiki pelayanan pengobatan terhadap pasien gangguan jiwa dengan membuat inovasi terbaru di tahun 2015 dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat sehingga pelayanan kesehatan jiwa dapat diwujudkan secara optimal. Dengan pengobatan dan pengawasan minum obat yang optimal, berkesinambungan dan komprehensif, kondisi pasien gangguan jiwa akan membaik, stabil dan bisa kembali ke tengah-tangah masyarakat menjadi pribadi yang produktif dan yang lebih penting tidak akan ada pemasungan lagi. Jadi untuk mewujudkan Muara Enim Bebas Pasung 2018 bukan hal sulit lagi dan bahkan dapat terwujud bebas pemasungan sebelum tahun Pasien dengan gangguan jiwa skizofrenia memerlukan pengobatan yang berkelanjutan dan teratur. Jika mereka tidak minum obat teratur, mereka akan meresahkan masyarakat dan akhirnya dilakukan pemasungan. Bertolak dari data kunjungan pasien gangguan jiwa khususnya penyakit skizofrenia ke puskesmas Teluk Lubuk dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini yang masih sangat rendah, maka saya mencoba merubah sistem pelayanan pengobatan yang awalnya difokuskan di Puskesmas beralih difokuskan di desa dengan melibatkan Bidan Desa, Kader desa, Aparat 31

34 desa, Tokoh Masyarakat dan juga keluarga pasien. Inovasi ini ditunjang dengan Pelimpahan sebagian kewenangan Dokter Puskesmas dalam menangani pasien gangguan kesehatan jiwa kepada petugas di desa salah satunya pendelegasian pemberian obat oleh bidan desa dengan mengacu resep yang sudah dokter Puskesmas buat dan tatalaksana awal penganganan pasien gangguan kesehatan Jiwa baru atau pasien lama yang mengamuk di Desa. Dengan demikian obat dapat diambil di Poskesdes (pos kesehatan desa) atau Pustu (Puskesmas Pembantu), jika keluarga pasien tidak mengambil obat, obat diantarkan langsung ke rumah pasien oleh bidan desa dibantu oleh kader kesehatan desa serta Petugas di Desa dapat cepat tanggap menangani Pasien baru atau pasien lama yang mengamuk yang membuat resah masyarakat. Kegiatan ini terus di awasi Dokter Puskesmas dan follow-up akan dilakukan pertiga bulan di Desa. Obat-obat gangguan kesehatan jiwa diberikan gratis dari Pemerintah. Melalui sistem ini, monitoring pengobatan dapat berjalan baik. Setiap kondisi yang terjadi pada pasien dapat terdata dengan cepat. Tujuan utama kegiatan ini adalah pendistribusian obat dan pemantauan minum obat kepada semua pasien gangguan kesehatan jiwa secara berkesinambungan dan komprehensif yang outputnya nanti akan terlihat nyata di masyarakat, yaitu kondisi pasien yang stabil (membaik). Kondisi pasien yang telah kooperatif dan dapat kembali ke masyarakat ini nantinya akan menunjang dari tujuan-tujuan lain yang ingin dicapai. Tujuan tersebut antara lain: keinginan dan ketertarikan masyarakat mengenai masalah kesehatan jiwa meningkat yang beimbas pada peningkatan pengetahuan masalah kesehatan jiwa, menghilangkan stigma, diskriminasi dan pelanggaran hak asasi penderita gangguan jiwa, meningkatkan peran serta masyarakat terhadap kesehatan jiwa, meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa yang telah sembuh (stabil). Kelompok sasaran kegiatan ini adalah penderita gangguan jiwa dan keluarganya serta warga desa. 32

35 Kegiatan inovasi ini nantinya akan menjawab masalah sulitnya peningkatan kunjungan pasien gangguan jiwa ke puskesmas serta keteraturan minum obat pasien gangguan kesehatan Jiwa. Dengan menggerakkan semua aspek yang ada diwilayah Puskesmas Teluk Lubuk mulai dari petugas kesehatan dan Tim Kesehatan Jiwa di desa, kegiatan yang berbasis masyarakat ini diharapkan akan berjalan secara sistematis dan sinergis. Setiap komponen didesa ikut berperan aktif mengontrol program kesehatan jiwa. Kegiatan ini juga membuat masyarakat lebih peka pada masalah kesehatan jiwa dan tidak malu-malu lagi untuk membawa anggota keluarganya berobat. Masyarakat diharapkan melaporkan jika ada pasien baru gangguan jiwa yang tidak terdeteksi oleh bidan desa serta membantu juga dalam mengatasi kegawatdaruratan psikiatrik di desanya. Dengan inovasi program kesehatan jiwa yang sistematis dan berbasis masyarakat ini, permasalahan kesehatan jiwa yang ada didesa dapat diselesaikan dengan baik Sosialisasi Lintas Program Rencana aksi ini diawali dengan penyampaian ide-ide inovasi kepada Pimpinan Puskesmas. Dokter Puskesmas selaku motor penggerak ide berdiskusi, tanya jawab dan menyampaikan latar belakang kegiatan dan kegiatan yang akan dilakukan. Ide inovasi ini mendapat dukungan penuh dari Pimpinan Puskesmas. Advokasi Kecamatan dan Desa Untuk mendapat dukungan dari lintas sektor yang terkait dilakukan advokasi kepada Pemerintah Kecamatan dan Desa. Baik pihak Kecamatan dan Kepala Desa mendukung kegiatan ini sepenuhnya dan 33

36 akan ikut berperan aktif membantu pelaksanaan program ini. Dari kegiatan ini dibentuk Tim Kesehatan Jiwa di Desa dengan melibatkan Kepala Desa, Perangkat Desa lainnya, Kader Kesehatan Desa dan Tokoh masyarakat. Langkah berikutnya adalah sosialisasi UU No.18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa kepada Camat dan semua kepala desa serta menandatangani pernyataan Dukungan terhadap Muara Enim Bebas Pasung Dengan sosialisasi ini diharapkan kepala desa dapat memberitahukan warganya mengenai isi dari undang-undang tersebut, khususnya pasal 86 yang berbunyi Setiap orang yang dengan sengaja melakukan pemasungan, penelantaran, kekerasan dan/atau menyuruh orang lain untuk melakukan pemasungan, penelantaran, dan/atau kekerasan terhadap ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan) dan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) atau tindakan lainnya yang melanggar hak asasi ODMK dan ODGJ, dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Camat dan seluruh Kepala Desa juga diberikan pengetahuan mengenai alur pengobatan pasien gangguan kesehatan jiwa. Dengan kegiatan ini diharapkan Kepala Desa dapat menyampaikan informasi ini kepada seluruh warga sehingga masyarakat setempat memiliki pengetahuan mengenai alur pengobatan dan rujukan. Pelimpahan Sebagian Kewenangan Dokter Kepada Petugas Kesehatan di Desa Perbaikan pelayanan pengobatan khususnya pada pasien dengan gangguan jiwa berat yang semula dititikberatkan di Puskesmas akan dialihkan ke Desa melalui Poskesdes/Pustu dengan melibatkan unsur-unsur terkait di desa. Inovasi Pengobatan penyakit Jiwa yang komprehensif, menyeluruh dan berkesinambungan ini diawali dengan pembentukan Tim Kesehatan Jiwa yang solid di Tingkat Puskesmas yaitu dengan peningkatan 34

37 pengetahuan Bidan Desa mengenai Kesehatan Jiwa. Setiap Bidan Desa mengikuti pelatihan singkat yang dipandu oleh Dokter Puskesmas (Pengelola Program Kesehatan Jiwa) saat minilokakarya, dibekali Panduan Praktis Penatalaksanaan Penderita Gangguan Jiwa dan Buku Kontrol Pasien di Desa yang telah diisi resep obat yang biasa pasien minum oleh Dokter Puskesmas. Kedua buku ini menjadi panduan pendelegasian obat pada pasien gangguan jiwa berat di Desa. Setiap 3 bulan akan di follow-up langsung kondisi pasien oleh Dokter. Untuk Pasien Baru, pada tahap awal akan ditangani langsung oleh Dokter. Jika ada kegawatdaruratan psikiatrik di desa, Bidan Desa dapat melakukan tindakan darurat pertama. Pembentukan Tim Kecamatan dan Desa Tim Kesehatan Jiwa di desa melibatkan Kepala Desa, Perangkat Desa lainnya, Kader Kesehatan Desa dan Tokoh masyarakat. Tim ini bertugas memantau kondisi pasien dan juga melaporkan jika ditemukan pasien baru di desa atau ditemukan adanya pemasungan dan bersama Tim Kesehatan di puskesmas melakukan pembebasan pasung. Tim ini juga sebagai icon yang mencoba menghapuskan diskriminasi serta stigma di desanya. Beberapa contoh kegiatan tersebut desa. Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Jiwa di Desa Pembebasan Pasung Bersama semua Tim yang ada di Desa serta di bantu RS. Ernaldi Bahar Palembang dilakukan pembebasan pasung. Pasien mendapat pengobatan gratis. Pasien Pasung yang dibebaskan diwilayah Kecamatan Belimbing sebanyak 6 orang yaitu Herwan dan Hartomo dari Desa Darmokasih, Lina dari Desa Simpang Tanjung, Ahmad Zaini dari Desa Teluk Lubuk, Yansi dari desa Cinta Kasih dan Sardiman dari Desa Dalam. Herwan dan Hartomo merupakan pasien pasung yang telah dibebaskan beberapa tahun lalu, namun karena dukungan 35

38 keluarga kurang ditambah minum obat yang tidak teratur, kondisi mereka kembali tidak stabil dan akhirnya di pasung lagi. Pasien Lina bahkan tidak bisa jalan karena dipasung. Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Semua Pasien pasung dirujuk ke RS.Ernaldi bahar Palembang, kecuali Yansi. Berikut beberapa foto pasien pasung di wilayah Puskesmas Teluk Lubuk. Pendelegasian Kewenangan Pemberian Obat ke pasien Gangguan Jiwa melalui Bidan Desa Saya mencoba memperpanjang distribusi obat, agar dapat dijangkau semua pasien tanpa terkecuali dan agar obat dapat dikonsumsi pasien secara berkesinambungan dengan emberikan kewenangan kepada bidan desa yang telah dilatih terlebih dahulu untuk mendistribusikan obat. Kegiatan bidan desa ini juga dibantu oleh kader desa. Setiap bidan desa mendapatkan surat perintah tugas (SPT) yang berisi pelimpahan kewenangan dari Pimpinan Puskesmas. Obat-obat yang diberikan disesuaikan dengan resep yang diberikan oleh dokter puskesmas. Bidan desa hanya meneruskannya saja. Setiap 3 bulan dokter puskesmas akan mengadakan kunjungan ke desa untuk memantau kemajuan pengobatan pasien gangguan jiwa. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan di Desa di Wilayah Kerja Puskesmas teluk Lubuk Kecamatan Belimbing. Berikut alur pengobatan dan rujuan pasien gangguan jiwa kecamatan teluk lubuk. 36

39 Dengan kegiatan ini, obat dapat terdistribusi dengan baik. Pasien dengan latar belakang ekonomi yang menengah ke bawah bisa mendapatkan obat tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi ke puskesmas. Hasil kerja yang telah dilakukan dapat sudah menunjukkan beberapa output yang baik, khususnya pada pasien yang telah bebas pasung dan mendapat perawatan dari RS Ernaldi Bahar telah kembali ketengah keluarga. Beberapa di antara telah beraktifitas seperti semula. 1 orang pasien pasung dari Desa Cinta Kasih telah di bebas pasung oleh pihak keluarga setelah rutin minum obat beberapa bulan. Dengan kontrol pengobatan yang teratur, diharapkan pasien dengan gangguan Jiwa dapat stabil dan kembali berkarya ke tengah masyarakat. 37

40 Keberlanjutan Inovasi Semua inisiatif ini dapat terlaksana dengan baik karena terorganisasi dan tersistem dengan baik. Hal utama yang perlu kita lakukan adalah membangun sistem kerja dan menguatkan sistem tersebut. Jadi dari hasil yang telah dilakukan bahwa membangun tim adalah hal utama sebelum memulai kerja, karena kesehatan jiwa ini tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan lintas sektor. Kerja program yang berbasis masyarakat desa ini lebih efektif. Keterlibatan semua aspek di desa membuat warganya menjadi antusias untuk turur mendukung suksesnya program ini. Kedepan peran serta masyarakat akan lebih ditingkatkan lagi, misalnya dengan penyuluhan di desa yang mana salah satu pembicaranya adalah warga desa tersebut. Aplikasi yang telah dijalankan ini saya yakin dapat berlanjut karena: Penetapan Regulasi Kegiatan ini didukung bapak camat Belimbing dan jajarannya, selain itu Bapak Pimpinan Puskesmas juga mendukung dengan menetapkan SPT pendelegasian obat ke bidan desa. Perencanaan Perencanaan yang telah tersusun rapi mendorong hasil kerja yang maksimal dan sesuai sasaran. Dengan hasil yang didapat, masyarakat dapat menilai sendiri sehingga di tahun mendatang mereka akan lebih aktif lagi ikut berperan serta. Pengalokasian Sumber Daya 38

41 Kegiatan ini akan terus dievaluasi, peningkatan mutu layanan primer mulai dari bidan desa akan terus ditingkatkan melalui pelatihan singkat yang berkelajutan di tingkat puskesmas dan pasokan obat yang cukup. Temu kerja tahunan di tingkat desa dan kecamatan. Replikasi Dalam pelaksanaan di lapangan memang tidak mudah. Penerimaan masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa masih rendah, keinginan berobat masih kurang, tingkat ekonomi yang kurang dan juga mereka sudah jenuh berobat. Untuk itu untuk menjalankan inisiatif ini kita harus melakukan pendekatan persuasif dengan mengajak aparat desa dan tokoh masyarakat. Inisiatif ini saya yakin dapat diterapkan di tempat lain, karena inisiatif ini sederhana dan berbasis masyarakat. Dengan berbekal buku pedoman panduan praktis penanganan pasien gangguan jiwa dan buku kontrol, keberlanjutan terapi pasien dapat terjamin. Hal ini membuatnya mudah direplikasi. 39

42 Dengan telah dilaksanakannya otonomi oleh Kabupaten Muara Enim sejak tahun 2000 maka seluruhnya penyelenggaraan pemerintahan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, baik dalam menyelenggarakan pemerintahan umum, penyelenggaraan pembangunan, tertib administrasi pemerintahan serta pelayanan terhadap masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut maksud dilaksanakannya otonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah anatar lain: percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, memangkas tali birokrasi yang panjang serta meningktakan dan mendekatan pelayanan kepada masyarakat. Kabupaten Muara Enim disamping telah melaksanakan otonomi daerah, juga pada tahun 2013 ditunjuk oleh Menteri Aparatur Negara dan Reformasi birokrasi menjadi kabupaten pilot projek deformasi birokrasi tersebut adalah peningkatan dan percepatan dalam memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Untuk melaksanakan hal tersebut diatas, baik pelaksanaan otonomi dan reformasi birokrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim sebagai salah satu perangkat kerja daerah (SKPD) dalam membantu Bupati Muara Enim melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian wajib dan harus mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan reformasi birokrasi tersebut. 40

43 Untuk itulah dalam rangka peningkatan dan pendekatan pelayanan umum kepada masyarakat khususnya masyarakat pencari kerja dalam mendapatkan Form AK. I atau sering disebut kartu kuning sebagai bukti pendaftaran pencari kerja yang selama ini hanya dapat diambil atau diterbitkan di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim atau dengan kata lain tersentral di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim yang bertempat di ibu kota Muara Enim. untuk peningkatan dan pendekatan pelayanan kepada masyarakat khususnya para pencari kerja, penulis Berinisiatif merubah cara pelayanan tersebut, yakni yang selama ini untuk mendapatkan Form Ak. I atau kartu kuning harus datang ke Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim yang di legalisirnya harus ditanda tangani oleh Kepala Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim. Ide inovasi pelananan AK-1 Kecamtan didasarkan dua Pendekatan yang dilakukan adalah : Berpikir terbalik ( The Think Oposite) dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim yang dilaksanakan secara tersentral, sekarang jemput bola untuk diterbitkan di Kecamatankecamatan setempat dalam wilayah kabupaten Muara Enim. Exensi/Perluasan ke Kecamatan. Pencari kerja dapat membuat di Kecamatan kecamatan dimana mereka berdomisili. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut : - Pendekatan pelayanan kepada masyarakat Pencari Kerja - Jarak tempuh dari Desa dan Kecamatan ke Kota Kabupaten Muara Enim cukup jauh. Tujuan dari Inovasi Layanan Kartu Kuning (Ak.I) di kecamatan para pencari kerja di kabupaten Muara Enim selama ini untuk mendapatkan Form Ak.I atau Kartu Kuning harus menempuh jarak yang relatif dan variatif cukup jauh, ada yang menempuh jarak puluhan kilometer bahkan ratusan kilomter guna sampai di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 41

44 Kabupaten Muara Enim dengan mengeluarkan biaya/ongkos yang relatif besar serta resiko kecelakaan lalu lintas yang besar pula dikarenakan begitu padatnya rus lalu lintas dijalan raya dalam Kabupaten Muara Enim. hal itu disebabkan antara lain saat ini angkutan batu bara masih menempuh/melalui jalan umum, nerkaitan dengan hal tersebut\ guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat pencari kerja serta mengurangi biaya/ongkos dan resiko yang dihadapinya untuk mendapatkan Form Ak. I /Kartu Kuning penulis mencoba untuk melaksanakan perubahan yakni dalam pemeberian Form Ak.i ataupun Kartu Kuning yang selama ini pengambilan dan penerbitannya tersentral di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim yaitu Muara Enim yang berlokasi ibu Jota Kabupaten Muara Enim yaitu di Muara Enim, dirubah dan diterbitkan dikantor camat khususnya di 6 (enam) Kecamatan yang menjadi Pilot Project perubahan hal tersebut diharapkan lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakata khsusnya masyarakat pencari kerja. Inovasi yang dikembangkan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim tidak terlepas dari Kepala Dinas yakni Drs. M. Ali Rachman, yang saat ini menjabat Kepala Dinas. Secara Struktural dilaksanaka oleh kepada Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja yakni Kuwat Supriyadi yang dibantu para Kasi IPK Sdr. Endang Murdiati, Kasi Penta Kerja, Hj. Mahdiar, SH, dan Kasi Lattas, Sukiman, SE. Inovasi ini cukup radikal dan merupakan salah satu yang pertama di Provinsi Sumatera Selatan, sebagai tindak lanjut dari bentuk Pilot Projek Repormasi Birokrasi Area khususnya pada Pelayanan Publik. 42

45 Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim sebagai Pembantu Bupati Muara Enim berkewajiban dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan urusan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi di Kabupaten Muara Enim termasuk memberikan pelayanan umum kepada masyarakat diantaranya pelayanan umum kepada Pencari Kerja. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim sebagai Lembaga Teknis di daerah bertanggung jawab dan berkewajiban menyelenggarakan dan melaksanakan serta mengawal peraturan-peraturan yang berlaku baik berbentuk undang-undang, peraturan pemerintah maupun peraturan menteri. Bersarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ripublik Indonesia Nomor : PER.07/MEN/IV/2008 yang ditetapkan di Jakarta pada Tanggal 21 April 2008, yang menyatakan : Pasal 25 Ayat (1) Pencari Kerja yang akan bekerja didalam atau diluar negeri wajib dilayani oleh Pengantar Kerja di Instansi yang bertanggung jawab di bidang Ketenagakerjaan Kabupaten / Kota. Ayat (2) Pencari Kerja dilayani sebagaiman dimaksu apada Ayat (1) harus menyerahkan pas photo berwarna ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar memperlihatkan : - Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku - Copy Ijazah pendidikan terakhir bagi yang memiliki - Copy sertifikat keterampilan bagi yang memiliki - Copy Surat keterangan pengalaman kerja bagi yang memiliki Ayat (3) menyatakan Pencari kerja yang telah memperoleh pelayanan sebagaiman dimaksud pada Ayat (2) diberikan Kartu tanda Bukti Pendaftaran pencari Kerja (AK/1) yang lebih dikenal dengan Kartu Kuning. 43

46 Ayat (5) Kartu Tanda Bukti Pendaftaran pencari kerja (AK/1) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku selama 2 (Dua) tahun dengan keharusan melapor selambat-lambatnya 6 (Enam) Bulan sekali terhitung sejak tanggal pendaftaran bagi pencari kerja yang belum memiliki pekerjaan. Pasal 27 menyatakan Kartu Tanda Bukti Tanda Pendaftran Pencari Kerja (AK/1) sebagaiman dimaksud dalam Pasal 26 Ayat (1) berlaku secara Nasional. Berdasarkan Permenaker tersebut diatas, bahwa setiap Pencari Kerja wajib dilayani untuk diberikan Form Ak.1 atau Kartu Kuning sebagai bukti pendaftaran pencari kerja. Untuk itulah para pencari kerja di Kabupaten Muara Enim untuk mendapatkan Formulir Ak/1 atau lebih dikenal dengan kartu kuning harus mengambilnya di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim. Jarak dari kecamatan-kecamatan yang ada dalam Kabupaten Muara Enim sebagaimana disebutkan tadi untuk sampai di ibukota Kabupaten Muara Enim relatif sangat jauh, ada yang puluhan kilometer sampai dengan ratusan kilometer dengan kata lain begitu jauhnya masyarakat khususnya para pencari kerja untuk dapat sampai di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim yang hanya untuk mendapatkan Formulir AK.1 atau lebih dikenal dengan Kartu Kuning. Strategi implementasi inovasi ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai Dinas yang menerbitkan Kartu Tanda Pencari Kerja terdaftar (AK.I). menetapkan Pilot Projek pada 6 Kecamatan meliputi : Kecamatan Semende Darat Tengah Kecamatan Semende Darat Ulu Kecamatan Gelumbang 44

47 Kecamatan Lubai Kecamatan Sungai Rotan Kecamatan Rambang Dirubah menjadi untuk mendapatkan Form AK. I atau Kartu Kuning cukup diambil dan diterbitkan dikecamatan saja yang mana untuk sementara ini kita tunjuk 6 (enam) kecamatan yang menjadi Pilot Projek Inovasi dalam melaksanakan Inovasi tersebut perlu dipayungi dengan payung ata landasan, untuk itulah penulis berusaha dan berikhtiar untuk adanya landasan hukum tersebut, yaitu berupa keputusan Bupati Muara Enim, Alhamdulilah pada tanggal 03 Juni 2014 keputusan Bupati Muara Enim dapat diterbitkan yakni keputusan Bupati Muara Eniim No : 594/KPTS/NAKERTRANS/2014, tentang penunjukan kecamatan yang menjadi pilot project pelimpahan kewenangan penerbitan dan penandatanganan Kartu Bukti pencari kerja (AK.I) dalam Kabupaten Muara Enim sebagaimana terlampir. Proses terbentuknya Inovasi ini karena pelayanan publik dan menyangkut penyerahan kewenangan kepada pihak Kecamatan maka di lihat dari Produknya : Surat Keputusan Bupati Muara Enim Tentang Penunjukan Kecamatan yang menjadi Pilot Project Pelimpahan Kewenangan dan Penerbitan dan Penandatanganan Kartu Tanda Bukti Pendaftaran Pencari Kerja (AK.I) dalam Kabupaten Muara Enim. Peraturan Bupati Tentang Pelimpahan sebagai wewenang Bupati kepada Camat di Kabupaten Muara Enim. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu koordinasi dan konsultasi : Bagian Organisasi Setda Kabupaten Muara Enim Bagian Hukum Setda Kabupaten Muara Enim Para Camat Khususnya pada Camat Pilot Project 45

48 Sosialisasi Perbub kepada para Camat di wilayah Kabupaten Muara Enim. Untuk menjalankan inovasi ini, maka sumber daya utama yang digunakan adalah kekuatan sumber daya manusia (SDM). SDM ini meliputi Pejabat yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi seperti Pejabat Struktural Eselon III dan Eselen IV yang ada. Setelah ide penerbitan dan penandatangan kartu tanda bukti pendaftaran (AK.I) bagi pencari kerja di Kecamatan di laksanakan Rapat di tingkat SKPD kemudian ke kecamatan Pilot Project dan sampai koordinasi ke Produk Hukum sungguh perjalanan yang panjang dan menyita waktu dan biaya. Output dari inovasi layanan kartu kuning (AK.I) di kecamatan, yakni penerbitan dan penandatanganan tanda kartu bukti pendaftar (AK.I) bagi pencari kerja di kecamatan sebagai SKPD yang berperan sebagai pelayanan public sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di bidang ketenagakerjaan, maka output yang terlihat adalah bahwa pencari kerja setempat dapat muda dan cepat serta tepat memperoleh kartu tanda bukti pendaftar (AK.I) dan tanpa dipungut biaya alias gratis. Sehingga dengan demikian penerbitan dan penandatanganan kartu tanda bukti pendaftar (AK.I) di Kecamatan menjadi efesien dan efektif Inovasi ini dilakukan dengan menggunakan sistem evaluasi berjenjang melalui Laporan berkala, sebagai berikut : Merekap Laporan Bulanan dari tiap kecamatan dimana pihak kecamatan menyampaikan laporannya. 46

49 Mengedit untuk Bursa Kerja On. Line dan menjadikan Laporan Bulanan untuk Provinsi dan Pusat. Sehingga dengan data tersebut dapat mengevaluasi dengan berdasarkan Kelompok Lapangan Usaha Indonesia dan berdasarkan pendidikan serta lowongan yang tersedia dan terisi. Sebagaimana lainnya sebuah perubahan, akan menimbulkan Pro dan Kontra sebagai efek sesuatu yang baru dan menimbulkan bentuk Pelayanan Administrasi Terpadu di kecamatan secara produk hukum dan terasa realita di lapangan. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain Sosialisasi terhadap para pencari kerja. Sosialisasi kepada para petugas Lapangan di Kecamatan. Sosialisasi kepada Pemerintahan Kecamatan dan Desa. Kepercayaan pihak pengguna Kartu AK. I seperti Perusahaan dan Lembaga Pemerintah lainnya. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim berupaya keras untuk mewujudkannya. Inovasi ini khususnya mengenai penerapan penerbitan dan penandatanganan kartu tanda bukti pendaftar bagi pencari kerja dilaksanakan secara bertahap yakni : Dari pertemuan dengan para Camat yang lokasi jauh dari jangkauan Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi kabupaten muara enim yang dimulai pada awal tahun Pemberlakuan uji coba terhadap pilot project terhadap 6 kecamatan yang jauh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim seperti Kecamatan Gelumbang, Rambang, Semende Darat Ulu, Sungai Rotan, Lubai dan Semende Darat Tengah melalui surat keputusan Bupati Muara Enim tentang penunjukan Kecamatan yang 47

50 menjadi pilot project pelimpahan kewenangan penerbitan dan penandatanganan kartu pencari kerja (AK.I) dalam Kabupaten Muara Enim Pemangangan terhadap petugas teknis dan kesiapan pihak kecamatan untuk melaksanakan pengisian Form yang ada. Sosialisasi pihak kecamatan kepada pemerintahan desa dan kepada pencaker dimana domisi mereka. Evaluasi oleh pihak Inspektorat kabupaten atas pelaksanaan pilot project. Dari hal-hal tersebut diatas baru didapat manfaatnya terhadap penerbitan dan penandatanganan kartu tanda bukti pendaftar bagi pencari kerja diantaranya adalah : Bahwa ada kecepatan dan kemudahan serta keterjangkauan masyarakat. Biaya perjalanan ke kabupaten mahal, maka jika di kecamatan transportasi sangat memungkinkan. Dapat dikoordinasi secara langsung oleh pemerintahan desa setempat untuk di teruskan kepada pihak kecamatan. Kepastian pencaker dalam melamar pekerjaan di sekitar proyek atau perusahaan yang ada. Kemudian dari penerapan tersebut setelah dievaluasi akan menuju kepastian produk hukum yakni melalui peraturan bupati atas pelimpahan sebagian kewenangan keseluruh camat di wilayah kabupaten muara enim, dan saat ini baru di sosialisasikan dan nantinya akan dibuatkan juklak dan juknisnya untuk pelaksanaan perbub tersebut diatas kedepan, masih tetap dievaluasi kemanfaatan tersebut khususnya mengenai data pencari kerja yang bias diukur namun saat ini juga sudah dapat dilihat data yang ada pada akhir tahun 2014 sebanyak 955 orang terdiri 502 laki-laki dan 353 perempuan. Ini yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Muara Enim sedangkan pada tahun 2015 posisi akhir September telah mencapai 1027 orang pencaker dan terdiri dari 785 laki-laki dan 242 perempuan. Ada 48

51 harapan dan manfaat yang tersirat bahwa dengan adanya publikasi terhadap layanan kartu kuning di kecamatan, maka akibat peluang kerja yang minim akan tumbuh investor-investor di kecamatan untuk memanfaatkan para pencaker yang ada di sekitarnya sehingga keharmonisan antara perusahaan sebagai pengguna pencaker dan begitu pula pencaker pencaker yang membutuhkan pekerjaan terjadi mutu simbiolisme saling menguntungkan belah kedua pihak dengan demikian fungsi pemerintah dapat menfasilitasinya sebagai fasilitator dan pihak kecamatan adalah ujung tombak sekaliguas yang punya wilayah dan SDM nya termanfaatkan. Dari uraian tentang inovasi penerbitan dan penandatanganan kartu tanda bukti pendaftar bagi pencari kerja (AK.I) atau kartu kuning di kecamatan yang telah di uji coba kepada kecamatan pilot project selama 6 bulan terkhir ini, ada beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran sekaligus inspirasi bagi kabupaten lain di provinsi sumatera selatan yang ingin meminta kebijakan tersebut bagi masyarakat pencari kerja yang berdomisili di setiap kecamatan dalam wilayah kabupaten muara enim ini pelajaran-pelajaran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : Pertama, untuk mereka inovasi dalam birokrasi, khususnya terhadap reformasi birokrasi yang menyangkut pelayanan publik begitu pula terhadap visioner pimpinan SKPD khususnya di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim, walaupun sama-sama sebagai PNS Daerah Kabupaten Muara Enim dari latar belakang perjalanan professional yang berbeda, maka orhanisasi/skpd sektor publik ini cara pandang juga berbeda dan dapat memunculkan ide-ide perubahan yang inovatif. 49

52 Kedua, perubahan harus dilandasi dengan latar teoritis yang kuat dan observasi yang dalam terhadap lingkungan strategis setiap perubahan selalu dilandasi oleh dua hal, yakni wawasan tritis dari observasi terhadap lingkungan strategis sebagai dasar dalam menciptakan ideide kreatif terhadap perubahan yang ada sehingga akan muncul inovasi yang kita inginkan. Ketiga, dalam pelayanan publik khususnya terhadap pelimpahan kewenangan ternyata tidak mudah karena harus di dukung dengan kepastian hokum dan produk hokum yang ada secara bertahap menjadi sebuah ide kreatif sekaligus legalitasnya, karena menyangkut kepastian produk dan pertanggung jawabanya seperti : surat keputusan bupati dan peraturan bupati tentang pelimpahan kepada kecamatan kemudian juklak dan juknis untuk pelaksanaanya. Keempat dari dampak yang ada nantinya secara kwalitas harus terukur bagaimana manffatnya bagi pencari kerja dan secara kuantitas adalah dengan data yang teukur berdasarkan rekapitulasi data tiap kecamatan. Dari manfaat dan dampak sesudah inovasi ini maka diharapkan penerbitan dan penandatanganan kartu tanda bukti pendaftar (AK.I) ata dikenal kartu kuning bagi pencri kerja maka kami yakin kalau pihak provinsi atau pusat dapat mengeluarkan kebijakan tersebut, akan diikuti dlaksanakan oleh dinas yang membidangi ketenagakerjaan di kabupaten lain bahwa mungkin provinsi lainnya karena Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kabupaten Muara Enim telah melaksanakannya berikut dukungan dari bapak bupati untuk menerbitkan surat keputusan maupun peraturan bupati. 50

53 Desa Pelakat merupakan Desa baru yang merupakan pemecahan dari Desa induk yaitu Desa Cahaya Alam, dengan kondisi alam yang sangat baik, tanah yang subur dan bersahabat untuk semua jenis komoditi pertanian maupun perkebunan. Masyarakat Desa Pelakat juga masih menjunjung tinggi kearifan lokal salah satunya yaitu Gotong Royong yang menjadikan masyarakat Desa Pelakat tetap menjunjung tinggi budaya warisan nenek moyang kita. Walaupun tanahnya subur dan kondisi alam yang baik serta masyarakat yang rukun tidak menjamin Desa Pelakat menjadi desa yang maju bahkan desa pelakat salah satu desa yang paling ujung untuk Kecamatan Semende Darat Ulu Kabupaten Muara Enim. Desa Pelakat juga merupakan desa yang masih tertutup dari jangkauan listrik dan jangkauan informasi. Dengan keadaan yang seperti ini menjadikan masyarakat Desa Pelakat kurang mengetahui tentang informasi maupun keadaan di luar sana. Konsidi saat ini dan Kondisi yang diharapkan desa pelakat masa seperti pada Tabel sebagai berikut : 51

54 NO KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN 1. OUT COME Desa Pelakat sebagai desa yang paling ujung yang selama ini belum terjamah listrik, dan jalan, saat ini akses jalan telah terbuka dan Listrik telah masuk dengan dibangunnya listrik tenaga air. Budaya masyarakat yang masih kental dengan adat, sifat kegotong royongan dan sosial yang tinggi. Alam yang subur namun belum dikelola dengan optimal, dimana masyarakat masih mengandal sawah dan kebun kopi sebagai komoditi pokok. OUT COME Adanya pusat ineraksi masyarakat yang dapat menjadi pusat inspisrasi masyarakat, tempat masyarakat bertanya, bermusyawarah yang dikelola oleh masyarakat itu sendiri dari dan oleh masyarakat, dengan melibatkan semua unsur. Dengan adanya pusat interaksi masyarakat yang diberi nama Saung Ilmu, dengan fungsi fungsinya ; ** Fungsi Edukasi / pendidikan ** Fungsi Monitoring dan kontroling ** Fungsi pengelolaan hasil ** Fungsi jaring pengaman sosial 2. OUT PUT Adanya balai desa yang kurang berfungsi, sedangkan keadaan Desa telah terbuka dengan adanya jalan yang permanen serta listrik Desa. 3. PROSES Perbaikan balai desa sebagai wadah interaksi masyarakat Adanya tenaga pendampingan dari Azhar peduli ummat ( APU) Tersedianya listrik yang membuka keadaan Desa, serta kondisi yang tinggi membuat tersedianya jaringan signal yang baik OUT PUT Tersedianya tempat interaksi masyarakat yang dikelola masyarakat Tersedianya tempat edukasi masyarakat yang dapat digunakan oleh semua masyarakat mulai dari pelajar (SD, SMP) dan kelompok-kelompok tani dan semua lapisan masyarakat. PROSES Adanya tempat ineraksi masyarakat yang terbuka bagi masyarakat dengan didukung sarana edukasi berupa perangkat internet, bahan bacaan, dan tenaga fasilitator lintas sektoral Adanya kelembagaan yang mengelola oraganisasinya yang di dukung stock holder Pemerintah, Desa, Kecamatan dan UPTD 4. INPUT Adanya keinginan masyarakat untuk membuat Desa mereka tidak tertinggal dari Desa lain bila perlu melebihi dari Desa lain INPUT Adanya tenaga pendamping dari APU ( Azhar Peduli Umat ) Budaya masyarakat yang mendukung Adanya dukungan Pemerintah, BUMN dsb 52

55 Kecamatan Semende Darat Ulu sebagai adalah Kecamatan dengan 10 Desa yang ada di wilayah kecamatan ini, desa Pelakat salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Semende Darat Ulu. Melihat potensi alam dan lingkungan masyarakat Desa Pelakat yang baik, Kecamatan Semende Darat Ulu ingin menjadikan Desa Pelakat menjadi model atau contoh untuk memajukan Desa ini menjadi Desa yang tidak tertutup lagi baik listrik maupun informasi, interaksi, transportasi serta jika dimungkinkan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan non Formal. Inovasi yang akan dikembangkan ini tidak terlepas ide dari Bapak Camat Semende Darat Ulu MHD.Tasman, S.Sos,M.Si. Beliau memiliki ide dikarenakan potensi yang dimiliki sebagian besar Desa yang ada di wilayahnya memiliki potensi yang sangat besar alam maupun interaksi masyarakatnya. Pada awal idenya Bapak MHD.Tasman,S.Sos,M.Si ini ingin merubah mindset masyarakat yang masih belum tersentuh listrik maupun informasi, walaupun keadaanya demikian Pak Camat tetap optimis dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia menjadikan Desa Pelakat yang Maju disegala bidang. Melihat kondisi alam dan interaksi masyarakat yang baik serta belum adanya wadah komunikasi dan interaksi yang tepat dan lengkap bagi masyarakat yang dapat digunakan kapan pun dan oleh siapapun. Bapak MHD.Tasman,S.Sos,M.Si mengingikan pusat interaksi masyarakat yang merupakan pusat perencanaan, pusat peningkatan sumber daya masyarakat, mauapun pusat pemberdayaan sehingga ide ini muncul ingin mendirikan yang namanya SAUNG ILMU Saung Ilmu ini atau dalam istilah lain sesuai dengan kearifan lokal adalah suatu wadah yang berbentuk kelembagaan lokal yang berfungsi sebagai pusat interaksi masyarakat, Pusat perencanaan program, pusat peningkatan kapasitas masyarkat (Edukasi) dan untuk pemberdayaan masyarakat. 53

56 Saung ilmu bertujuan agar masyarakat luas khususnya yang tinggal di pedesaan terpencil agar mereka mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga terciptanya komunitas masyarakat yang mampu berinovasi, berwawasan luas dan mandiri.adapun fungsi saung ilmu adalah sebagai berikut : Fungsi edukasi ; Saung Ilmu sebagai tempat peningkatan kapasitas masyarakat yang dapat mendorong dan mempercepat kemandirian masyarakat. Disini juga masyarakat belajar berorganisasi untuk keberdayaan masyarakat. Fungsi monitoring dan kontroling program; Di Saung Ilmu ditempatkan seorang pendamping yakni orang yang ditunjuk masyarakat dan ditetapkan oleh Al-Azhar Peduli Ummat (APU) atau mitra APU untuk mengelola, mengatur dan mengawasi berjalannya seluruh program yang digulirkan. Dan Pengurus Saung Ilmu tersebut akan memberikan laporan berkala terhadap aktivitas program. Fungsi pengelola hasil (benefit) dari aktivitas program; keuntungan program Keluarga Produktif dan turunan programnya (pemberdayaan masyarakat) dikelola oleh Saung Ilmu dan akan diberikan kepada masyarakat dalam bentuk supporting program kesehatan, pendidikan dan keagamaan yang dijalankan atau disalurkan sesuai dengan kesepakatan masyarakat. Fungsi jaring pengaman sosial; dengan dana yang terhimpun di Saung Ilmu, maka Saung Ilmu dapat menjadi Jaring Pengaman bagi problematika sosial masyarakat. Selain itu juga Program Pendidikan dan keagamaan yang dijalankan Saung Ilmu akan menambah mentalitas masyarakat menghadapi problematika sosial yang ada ditengah tengah masyarakat. Inovasi Saung ilmu ini merupakan inovasi yang terlihat sederhana tetapi besar manfaatnya untuk Masyarakat Desa Pelakat. Saung ilmu tidak memiliki tempat yang khusus dibangun untuk itu melainkan memanfaatkan 54

57 bangunan yang sudah ada tetapi tidak terpakai yakni kantor Bekas Balai Desa di Desa Pelakat. Tempat ini kemudian disulap menjadi tempat yang nyaman untuk semua umur dari anak-anak untuk bermain dan belajar sampai untuk orang tua untuk bermusyawarah dan membuat taman sayur dan buah sekala kecil atau mini dengan memanfaatkan bangunan yang tidak digunakan lagi. Dampak dari Inovasi Saung Ilmu ini sangatlah jelas yakni menjadikan masyarakat yang tadinya tidak memiliki tempat atau wadah untuk berinteraksi, mendapatkan informasi sekarang sudah mendapatkan hal tersebut, misalnya ketika musyawarah ada tempat untuk bermusyawarah dan menentukan program-program kegiatan desa, anak-anak setelah pulang dari sekolah yang biasanya hanya bermain disawah dan di kebun sekarang dapat membaca (Perpustakaan Mini) dan mengulangi pelajaran yang telah di dapat disekolah. Di Saung Ilmu juga anak anak dapat belajar bagaimana mengetahui informasi di dunia luar melalui internet yang ada di Saung Ilmu secara gratis sehingga walaupun di daerah yang jauh dari perkotaan anak-anak yang ada di Desa Pelakat dapat mengakses internet sebagai sumber informasi. Dengan adanya Saung Ilmu ini masyarakat Desa Pelakat menjadi berfikir untuk maju sehingga memotivasi pemerintah Desa agar dapat lebih memajukan kegiatan di Saung Ilmu, Misalnya menjadi Pusat Pengembangan produk pertanian dan perkebunan, bisa juga menjadi badan pengelolah hasil pertanian dan perkebunan, yang ada di Desa Pelakat ini yang kemudian dapat melindungi hasil perkebunan dan 55

58 pertanian, sehingga Saung Ilmu ini dapat berkembang dan berkesinambungan. Jika hal ini sudah terbentuk maka jangkauang pengetahuan, kemampuan masyarakat dapat lebih bersaing dengan masyarakat yang ada di kota dan juga akan menjadi sesuatu ciri khas di Desa Pelakat. Keberhasilan Inovasi Saung Ilmu ini dapat juga memotivasi 9 Desa Lainnya yang ada di Kecamatan Semende Darat Ulu atau juga seluruh Desa yang ada di Kabupaten Muara Enim pada umumnya. Hal yang baik haruslah di tularkan ke Desa yang lain, walaupun pokok pikirannya sama tetapi nantinya keluarannya akan berbeda sehingga setiap desa akan memiliki ciri khasnya masing masing. 56

59 Penggunaan pupuk dalam peningkatan produksi pertanian sudah menjadi bagian yang sangat penting dimana petani sudah memahami dan menyadari akan arti penting pupuk dalam mencapai produksi yang optimal dengan harapan pendapatan petani meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan petani itu sendiri. Namun pada kenyataanya penyediaan pupuk kimia yang terjangkau dan mekanismenya ternyata juga mengalami kendala. Belum lagi terbatasnya keuangan petani seolaholah menjadi tembok besar dalam pemenuhan kebutuhan pupuk kimia yang tidak henti-hentinya menerpa petani di berbagai daerah. Di satu pihak penggunaan pupuk kimia memiliki kelemahan bagi lingkungan sekitar terutama aplikasi pada tanah dapat merusak kondisi biologis mikrobia tanah. Kehadiran mikroba berguna ini semakin berkurang karena dampak penggunaan pupuk kimia yang berlebihan oleh para petani sehingga habitat mikroorganisme ini menjadi terganggu. Oleh karena itu keberadaan mikroorganisme berguna ini harus dipertahankan dengan cara memperbanyaknya dan mendayagunakannya untuk memperbaiki ekosistem yang telah rusak. Dengan memperbanyak mikroorganisme dan mengembalikannya ke alam diharapkan ekosistem terutama yang di dalam tanah menjadi sehat kembali sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Dipihak lain, sumber daya alam yang melimpah masih belum diupayakan oleh petani, hal ini bisa jadi petani belum tahu dan belum mau mengupayakan sumber-sumber lain di lingkungan sekitar yang belum 57

60 terjamah dan bisa menjadi solusi atas permasalahan petani khususnya dalam hal penyediaan pupuk yang murah dan ramah lingkungan. Dampak pemakaian pupuk kimia mempunyai efek yang cepat dalam meningkatkan produksi tetapi dengan kadar yang tidak seimbang. Hal tersebut menyebabkan kemampuan lahan itu over dosis dan lahan menjadi sakit, seberapa tinggi lahan pertanian sakit karena pemakaian pupuk kimia adalah melalui indikator kesuburan tanah yaitu kandungan C- organik. Komponen C-organik dari 65 % tanah persawahan di Indonesia di bawah 1 %, yang harusnya di atas 2 %. Artinya tanah itu sudah sangat rusak dan kelelahan. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Muara Enim lahir sebagai amanat UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pada tanggal 15 Nopember 2006 sesuai dengan Bab V Bagian Kesatu Kelembagaan Penyuluhan pemerintah pasal 8 ayat 2 bagian c. Pada tahun 2008 Kabupaten Muara Enim telah membentuk Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah No.15 Tahun Penyuluhan merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama (petani) dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses,informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber dan sumber daya lainnya sebagai upaya meningkatkan produktivitas efisiensi usaha,pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. 58

61 Inovasi yang dikembangkan di BP4K Kabupaten Muara Enim tidak terlepas dari keinginan Ir.Maryana selaku Kepala BP4K Kabupaten Muara Enim. Beliau menjabat sejak tahun 2012 hingga kini dan banyak mendorong agar penyuluhan menjadi sarana pembelajaran yang dapat menolong serta meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan petani dalam meningkan kesejahteraan petani itu sendiri. Tujuan dari inovasi Desa Green MOL adalah petani memanfaatkan limbah maupun sumber daya hayati yang ada di sekitar pekarangan/kebun yang bisa digunakan untuk membuat pupuk organik yang ramah lingkungan dan berbahan baku murah untuk menghasilkan pupuk murah dan diaplikasikan ke lahan pertanian demi mewujudkan pembangunan pertanian yang lestari dan berkesinambungan. Kelompok sasaran utama dari inovasi ini adalah kelompok tani (poktan) yang merupakan kumpulan para petani (Pelaku Utama) yang terlibat dalam usaha tani dan mengupayakan agar lahan/kolam/kebun yang diusahakan menjadi komoditas secara ekonomis menguntungkan. Adapun pihak-pihak lain yang juga merasakan dampak ikutan dalam peningkatan pendapatan petani adalah pelaku usaha yaitu sekelompok orang yang terlibat dalam urusan perdagangan baik dalam memenuhi kebutuhan sarana /prasarana petani itu sendiri. Dalam pengadaan program pelatihan kepada petani perlu adanya dukungan dari pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten yang menangani penyelenggaran penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan. Dengan adanya dukungan danperan serta pemerintah kabupaten maka pelatihan dan pemberdayaan petani dan kelompok tani terkait inovasi baru yang ditawarkan dapat terlaksana. Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten melalui Penyuluh (Petugas Penyuluh 59

62 Lapangan) mengadakan pelatihan pembuatan MOL sehingga para petani mampu mandiri dalam membuat pupuk kompos. Hal ini dikarenakan MOL dapat berfungsi sebagai dekomposer dan sebagai pupuk organik. Dalam hal ini PPL aktif melakukan pendampingan petani Inovasi Desa Green MOL sangat diperlukan sebagai upaya menciptakan kemandirian petani, revitalisasi lahan pertanian, serta mempopulerkan pertanian organik sehingga para petani dapat memanfaatkan bahanbahan di sekitar mereka untuk membuat pupuk dan dekomposer Larutan MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan baik sebagai pendekomposer, pupuk hayati, dan sebagai pestisida organik terutama sebagai fungisida Keunggulan penggunaan MOL yang paling utama adalah murah bahkan tanpa biaya. Dengan memanfaatkan bahanbahan yang ada di sekitar, petani dapat kreatif membuat MOL dari bahan-bahan seperti buah-buahan busuk (pisang, pepaya, mangga, dan lain-lain), rebung bambu, pucuk tanaman merambat, tulang ikan, keong, urine sapi, bahkan sampai urine manusia, darah hewan, bangkai hewan, air cucian beras, dan sisa makanan. Tahapan pelaksanaan Desa Green MOL dimulai pada saat konsep pembuatan pupuk MOL mulai dikenal secara lokal di daerah Tanjung Agung oleh penyuluh pertanian sejak tahun 2011 sejalan untuk mendukung pelaksanaan padi SRI Organik. Oleh Kepala BP4K Kabupaten Muara Enim ( Ir. Maryana) beliau menggagas disosialisasikannya secara meluas di beberapa desa di Kabupaten Muara Enim pada tahun 2015 bersamaan 60

63 dengan launching Aksi Inovasi Daerah Kabupaten Muara Enim yang bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia. Konsep Desa Green MOL ini dikembangkan secara lebih luas dan tahun 2016 akan dilaksanakan di 100 desa di 20 kecamatan di Kabupaten Muara Enim yang melibatkan hampir kelompok tani. Konsep ini memerlukan pelatihan dan pendampingan oleh penyuluh pertanian yang secara aktif mendampingi para petani dalam membimbing dalam pembuatan MOL serta aplikasi MOL untuk peningkatan produksi pertanian perikanan serta kehutanan ramah lingkungan. Dalam pelaksanaannya petani dituntut dapat membuat larutan MOL yang dapat digunakan sebagai dekomposer dan pupuk cair sehingga usaha tani dapat lebih efisien dan ramah lingkungan. Strategi diawali dengan mengidentifikasi daerah-daerah yang yang potensial di bidang pertanian terutama produktif di bidang tanaman pangan (padi,palawija,dll) hortikulktura dan perkebunan. Seperti kebanyakan di daerah lain penggunaan pupuk di bidang tanaman pangan tidak sebesar di bidang perkebunan mengingat harga pasar tanaman pangan dibawah harga tanaman perkebunan. Disamping itu, luasan lahan sawah per petani rata-rata kurang dari 1 ha. Namun seiring waktu, belakangan kondisi ini agak bergeser dimana harga jual untuk tanaman perkebunan relatif fluktuatif dan terkesan melambat turun (sulit) naik secara signifikan. Namun secara kumulatif petani pekebun memiliki luas lahan rata-rata di atas 1 ha sehingga walaupun harga pasar agak melambat namun petani masih bisa bertahan dengan kondisi perekonomian saat ini yang melemah. Meskipun tetap harus memotong pengeluaran yang tidak sedemikian penting/utama. Setelah identifikasi dilakukan, maka ditentukan desa-desa yang potensial tadi kemudian menginventarisir kelompok-kelompok tani yang sudah teregistrasi/terdaftar resmi di BP3K /BP4K dan dilakukan jadwal pelaksanaan pembuatan MOL. 61

64 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) sebagaimana yang diamanatkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Pasal 13 mempunyai tugas yaitu : menyusun kebijakan dan programa penyuluhan kabupaten/kota yang sejalan dengan kebijakan dan programa penyuluhan provinsi dan nasional; melaksanakan penyuluhan dan mengembangkan mekanisme, tata kerja, dan metode penyuluhan; melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan penyebaran materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha; melaksanakan pembinaan pengembangan kerja sama, kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan penyuluhan; menumbuhkembangkan dan memfasilitasi kelembagaan dan forum kegiatan bagi pelaku utama dan pelaku usaha; dan melaksanakan peningkatan kapasitas penyuluh PNS, swadaya, dan swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan. Sebagai tahap awal BP4K mengadakan pertemuan di tingkat Kabupaten dengan mengundang Kepala BP3K Kecamatan dan bidang-bidang di BP4K kabuapten melakukan pertemuan mengkonsolidasikan konsep Desa Green MOL untuk diterapkan di 100 desa di 20 kecamatan. Hasil pertemuan ini akan di-sk kan melalui Surat Keputusan Kepala BP4K kabupaten Muara Enim perihal Tim Inovasi Desa green MOL dengan rincian tugas pokok dan fungsi masing-masing baik di tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan dan desa. Tim terdiri dari bidang-bidang BP4K dan Kepala BP3K Kecamatan serta penyuluh pendamping dan mulai mendesain Desa Green MOL untuk dilaksanakan di tingkat desa. 62

65 Kemudian Desain/konsep akan duji cobakan di beberapa desa dan diadakan penyempurnaan desain yang bertujuan agar sebelum diterapkan/dilaksanakan di 100 desa, desain tadi sudah dapat dilakukan karena telah diadakan penyempurnaan. Khusus bagian ini sudah dilaksanakan periode bulan September dan Oktober 2015 di 5 kecamatan di Kabupaten Muara Enim. Untuk pelaksanaan kegiatan di 100 desa di 20 kecamatan akan dilakukan di tahun 2016 segera setelah anggaran Kabupaten Muara Enim dapat direalisasikan. Stakholder Inovasi Proses Inovasi Desa Green MOL dilaksanakan melalui hasil diskusi /pertemuan dari Kepala BP4K Kabupaten Muara Enim dengan beberapa Kepala Bidang yang menangani Penyuluhan,Bidang Pelatihan dan Kelembagaan dan Ketenagaan. Hal ini berkaitan dengan Inovasi Desa Green MOL akan melibatkan para penyuluh, kelompok tani, serta memerlukan data programa penyuluhan yang berisikan keseluruhan informasi dan kegiatan penyuluhan para penyuluh dalam jangka 1 tahun yang turut difasilitasi melalui peningkatan kompetensi para petani melalui pelatihan/magang. Hasil diskusi/pertemuan ini dilanjutkan dengan mengkordinasikan dengan para Kepala BP3K Kecamatan.dimana hal ini sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 Pasal 15 disebutkan bahwa Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan memiliki tugas : menyusun programa penyuluhan pada tingkat kecamatan sejalan dengan programa penyuluhan kabupaten/kota; melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan; menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar; memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha; 63

66 memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh swadaya, dan penyuluh swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan; dan melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha. Untuk keberhasilan inovasi di desa tidak terlepas dari peran penyuluh pendamping yang akan mendampingi Inovasi dan memonitor serta melatih para petani agar mampu dan mandiri dalam pembuatan MOL serta mengaplikasikannya ke lahan pertanian yang dimiliki oleh petani. Balai penyuluhan merupakan wadah para penyuluh dalam melaksanakan tugas pokok fungsi penyuluhan serta memfasilitasi didalam pelaksanaan tugas-tugas penyuluhan sebagaimana yang disebutkan di atas. Sumber Daya Inovasi Untuk menjalankan inovasi, maka sumber daya utama yang digunakan adalah kekuatan sumber daya manusia (SDM) terutama para penyuluh lapangan yang mendampingi pelaksanaan inovasi di tingkat desa. Para penyuluh mempunyai wilayah binaan dan memiliki tugas pokok dan fungsi penyuluhan dalam rangka meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan sikap petani.para penyuluh terdiri dari Penyuluh PNS,Penyuluh swasta,dan/atau penyuluh swadaya. Para penyuluh dimobilisasi melalui peningkatan kompetensi sehingga mampu memberikan materi-materi kepada kelompok tani di wilayah binaan masing-masing. Selain daripada itu, para penyuluh mendapatkan biaya pendampingan/operasional yang menstimulasi sehingga dalam pelaksanaan tugas-tugas pendampingan dalam mewujudkan Desa Green MOL bisa dilakukan di wilayah binaan masing-masing. 64

67 Kendala Implementasi Output Inovasi Desa Green MOL adalah revitalisasi desa yang mengedepankan penggunaan pupuk yang ramah lingkungan dan berbahan baku murah yang bersumber dari lahan milik petani sendiri yang mencirikan pertanian yang lestari dan berkesinambungan melalui kelompok tani yang mandiri. Sebagai mana pemberitaan di media massa bahwa kelangkaan pupuk kimia sering terjadi dan hal ini merupakan kondisi yang sering dikaitkan dengan penurunan produksi komoditas pertanian. Belum lagi kondisi permodalan petani yang dirasa masih sangat rendah sehingga memunculkan pihak-pihak lain/tengkulak yang menjadi pihak ketiga yang memperparah pendapatan yang sudah semakin rendah. Di pihak lain kelangkaan pupuk juga memunculkan pupuk-pupuk palsu dimana hal ini juga sangat merugikan petani. Oleh karena sangat jelas bahwa Inovasi Desa Green MOL menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh petani dan terciptanya pembangunan yang mandiri dan ramah lingkungan Sistem yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi inovasi Desa Green MOL dilakukan oleh Tim Aksi Inovasi BP4K Kabupaten Muara Enim dengan mengevaluasi kinerja yang telah dicapai dalam pelaksnaannya. Profil kinerja tersebut secara tidak langsung merupakan refleksi atas jawaban dari sudahkah inovasi yang dilakukan berhasil mencapai tujuan utamanya. Inovasi dilakukan untuk mengedepankan sekaligus menciptakan kemandirian kelompok tani dalam menerapkan penggunaan pupuk MOL dalam usaha pertanian sehingga pendapatan petani dapat meningkat dan pembangunan pertanian yang lestari dan berkesinambungan bisa terwujud. Kendala yang dihadapi dalam penerapan Desa Green MOL adalah Penggunaan pupuk kimia/anorganik yang sudah biasa digunakan oleh 65

68 para petani selama 35 tahun terakhir. Pupuk kimia/anaorganik memiliki keunggulan dimana efek yang dihasilkan dapat secara cepat diserap oleh tanaman. Sedangkan kecepatan efek penggunaan pupuk organik pada tanaman tidak secepat pupuk kimia, hal inilah yang terkadang menjadi kendala penerapan penggunaan pupuk MOL di tingkat petani. Petani lebih memperhatikan kepentingan sesaat daripada kepentingan jangka panjang. Pemakaian pupuk kimia terutama dalam jumlah berlebihan di atas takaran rekomendasi selama ini sudah mulai memberikan dampak lingkungan yang negatif seperti kualitas lahan sawah menurun, cepat mengeras, daya serap air dan keberadaan hara berkurang, rentannya tanah terhadap erosi, menurunnya permeabilitas tanah, menurunnya populasi mikroba tanah, dan sebagainya. Dampak pemakaian pupuk kimia mempunyai efek yang cepat dalam meningkatkan produksi tetapi dengan kadar yang tidak seimbang. Hal tersebut menyebabkan kemampuan lahan itu over dosis dan lahan menjadi sakit. Inovasi Desa Green MOL menjadi solusi dalam menciptakan pertanian yang ramah lingkungan.belakangan para petani sudah menyadari kelemahan penggunaan pupuk kimia dan beralih ke pupuk organik berbentuk cair/padat.. Namun Penggunaan pupuk organik ini tidak dilaksanakan secara kontinyu karena petani belum dapat secara mandiri untuk memproduksinya. Berdirinya pabrik-pabrik pupuk yang berbasis organik, pabrik ini menawarkan berbagai macam jenis pupuk organik yang berbahan dasar mikroba. Para petani dapat memperoleh pupuk organik secara cepat dan mudah pengaplikasiannya, akan tetapi pupuk organik buatan pabrik ini memiliki kelemahan yaitu harganya yang mahal dan memerlukan dalam jumlah yang besar. 66

69 Penggunaan pupuk organik memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk organik sama mahalnya dengan menggunakan pupuk kimia karena harga pupuk organik kemasan yang mahal. Kebanyakan petani membeli pupuk organik yang sudah bermerek atau sudah ada di pasaran, untuk proses pembuatanya sendiri, petani tidak tahu bagaimana membuat pupuk organik itu sendiri. Harga pupuk organik yang mahal menyurutkan niat para petani untuk sepenuhnya menggunakan pupuk organik. Para petani tidak mengetahui bahwa pupuk organik dapat diprodukasi sendiri dengan bahan-ahan yang ada di sekitarnya. Pada dasarnya pupuk organik yang berbahan dasar mikroorganisme mudah diproduksi sendiri, karena mikroorganisme-mikroorganisme yang berguna banyak terdapat di alam sekitar kita. Kehadiran mikroba berguna ini semakin berkurang karena dampak penggunaan pupuk kimia yang berlebihan oleh para petani sehingga habitat mikroorganisme ini menjadi terganggu. Oleh karena itu kita harus mempertahankan keberadaan mikroorganisme berguna ini dengan cara memperbanyaknya dan mendayagunakannya untuk memperbaiki ekosistem yang telah rusak. Dengan memperbanyak mikroorganisme dan mengembalikannya ke alam diharapkan ekosistem terutama yang di dalam tanah menjadi sehat kembali sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman Dari uraian tentang inovasi dilakukan oleh BP4K Kabupaten Muara Enim, ada beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran. Pelajaran-pelajaran tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. Pertama, untuk meretas inovasi dalam peningkatan pendapatan petani adalah menekan biaya produksi seminimal mungkin dan memperbesar peningkatan hasil/produksi sehingga akan didapatkan hasil/output yang tinggi dan tentunya akan menambah pendapatan petani. Namun 67

70 seringkali penggunaan sumber daya dalam mencapai produksi yang tinggi masih mengedepankan cara-cara yang menghalalkan apa saja yang penting target produksi dapat dicapai. Efeknya adalah sumber daya yang digunakan menjadi tidak lestari bahkan lingkungan menjdai tercemar/rusak. Apalagi belakangan trend produk-produk yang organik dan ramah lingkungan sangat diminati dan dihargai lebih tinggi ketimbang produk yang menggunakan produk kimia. Oleh karena itu budaya penggunaan pupuk yang ramah lingkungan harus dikedepankan dan terus digalakkan demi mencapai pembangunan pertanian yang lestari. Kedua, Perlunya upaya menciptakan kemandirian petani, revitalisasi lahan pertanian,serta mempopulerkan pertanian organik sehingga para petani dapat memanfaatkan bahan-bahan di sekitar mereka untuk membuat pupuk dan dekomposer.untuk menciptakan hal ini maka penyuluh pertanian lapangan/penyuluh pendamping sangat diperlukan. Keberadaan penyuluh Pendamping terkait inovasi pelatihan pembuatan MOL adalah sebagai fasilitator, motivator, danpengawasan melalui tenaga-tenaga pendamping pada tiap kelompok tani. Dengan adanya tenaga- pendamping ini diharapkan para petani mendapatkan informasi yang lebih detail adanya teknologi dan inovasi baru di dunia pertanian. Dalam pengadaan program pelatihan kepada petani perlu akan mendukung pelatihan demi meningkatkan kompetensi petani di desa. Fasilitasi daaat berupa : pengiriman petani ke daerah dimana kelompok tani sudah berhasil menerapkan pembuatan pupuk MOL serta management bisnis kelompok tani dalam mengupayakan bagaimana produk MOL tadi bisa dikomersilkan. Terdapat banyak kemungkinan dan peluang untuk mereplikasi inovasi yang dilakukan oleh BP4K Kabupaten Muara Enim di daerah lain. Faktor keberhasilan kelompok tani yang sudah menerapkan inovasi ini membuka jalan bagi daerah lain. Keterkaitan untuk pengaplikasiannya sangat besar karena problem yang dihadapi kelompok tani pada dasarnya hampir 68

71 serupa juga dialami oleh daerah lain. Oleh karena itu pemantapan desain inovasi menjadi bagian yang sangat penting sehingga aplikasi dari desain inovasi ini menjadi lebih baik. Selain daripada itu faktor kemandirian kelompok tani sangat diperlukan karena sejatinya kelompok tani adalah sekumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan tujuan dan kepentingan, didasari sifat sosial yang tetap mengedepankan nilai nilai kebersamaan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Perlunya peningkatan kompetensi para petani dan kelompok tani tidak hanya di bidang keahlian usaha tani namun perlu didukung dalam management bisnis serta permodalan yang selama menjadi momok yang harus diretas dan selanjutnya didorong sehingga akan tercipta petani-petani yang unggul, tangguh dan mandiri serta dapat bersaing di memasuki era globalisasi saat ini. 69

72 Korespondensi atau surat menyurat tidak dapat dilepaskan dari kegiatan suatu organisasi. Surat menyurat merupakan sarana komunikasi tertulis yang telah ada sejak zaman dahulu. Sistem pengirimannya pun berkembang dari waktu kewaktu. Tercatat dalam sejarah, sistem pengiriman pos di dunia dimulai di Mesir sekitar tahun 2000 SM. Pada awalnya, surat berisikan dokumen- dokumen pemerintah yang dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain dengan cara dibawa oleh kurir dengan menunggang kuda atau kereta kuda. Dalam perkembangannya sistem atau cara pengiriman surat dilakukan dengan berbagai cara dan media, antara lain: melarungkan surat yang dimasukan kedalam sesuatu yang bisa mengapung di laut, burung merpati, jasa Pos (kurir berkuda, kurir berantai, Balon Udara, kendaraan bermotor, kapal laut dan pesawat udara), surat elektronik (Radiogram, telegram, faximili, ) Di Sekretariat Daerah Kabupaten Muara Enim, pengiriman dan penerimaan surat merupakan salah satu tugas dari unit organisasi Bagian Umum yang melekat pada Sub Bagian Tata Usaha dan Persandian. Umumnya surat atau naskah dinas di kirim menggunakan jasa pos. Namun untuk surat yang mendesak, pengiriman dilakukan menggunakan mesin fax. Surat yang sifatnya mendesak ini biasanya berupa undangan, instruksi pimpinan yang harus segera di tindak lanjuti atau informasi penting lainnya yang harus segera diketahui oleh si penerima. 70

73 Pada era tekhnologi maju ini, dimana telah ditemukannya surat elektronik, sebenarnya bukanlah suatu kendala untuk mengirimkan surat secara cepat. Apalagi di dalam aturan Tata Naskah Dinas juga diatur tentang format naskah dinas surat kawat tersebut. Tetapi mengingat Kabupaten Muara Enim memiliki 20 Kecamatan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten yang luasnya mencapai 7.300,50 Km dengan kondisi topografi daerah yang beragam mulai dari dataran tinggi, dataran rendah sampai daerah rawa, menimbulkan permasalahan tersendiri dalam pengiriman surat secara cepat ini. Kedala lainnya adalah belum adanya jaringan telepon kabel (Telkom) pada semua kecamatan dan terbatasnya sumber daya manusia paham teknologi. Solusi yang digunakan selama ini adalah menggunakan pesawat Radio HF SSB. Sistem ini telah bertahun-tahun digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk mengirim surat (kawat) antara Pemerintah Kabupaten dengan Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim. Tetapi pengiriman dan penerimaan berita menggunakan pesawat radio HF SSB dirasakan kurang efektif dan efisien, antara lain karena: Sering terjadi gangguan frekuensi yang mengganggu komunikasi Sering terjadi miskomunikasi karena kesalahan dalam membaca, atau menangkap/menerima/mencatat berita. Sangat tidak terjamin keamanannya karena menggunakan komunikasi suara yang dapat didengar oleh siapa saja termasuk yang tidak berkepentingan. Terlebih di era tekhnologi informasi yang semakin maju saat ini, penggunaan pesawat radio sebagai media pengiriman surat kawat sudah sangat tertinggal. Oleh karena itu harus dicarikan pemecahan masalah yang dapat mengakomodir kepentingan administrasi pemerintahan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada sekaligus dapat menjawab tantangan kemajuan tekhnologi informasi saat ini. 71

74 Telah dilakukan upaya-upaya antara lain dengan menggunakan . Namun tidak dapat terlaksana dengan baik dikarenakan sulitnya merubah kebiasaan dan mindset para stakeholder. Selalu saja ada alasan yang dibuat untuk tidak menggunakan dan kembali menggunakan pesawat radio HF SSB. Lalu lahirlah ide inovatif untuk memanfaatkan jejaring sosial Facebook sebagai media pengiriman dan penerimaan surat kawat. Pemecahan masalah diusulkan langsung oleh Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Muara Enim, Ardian Arifanardi, AP,. M.Si. Sejak menjabat Kabag Umum lebih dari 4 (empat) tahun lalu, beliau telah meminta Kasubbag TU dan Persandian untuk memikirkan bagaimana merubah sistem pengiriman surat kawat yang menggunakan pesawat radio HF SSB tersebut. Namun sampai 3 (tiga) kali pergantian pejabat Kasubbag, permasalahan ini tak kunjung terselesaikan. Pengalaman bertugas di kecamatan selama 12 tahun membuat beliau paham betul permasalahan akibat penerimaan berita menggunakan pesawat radio tersebut. Mencermati beberapa kali kegagalan untuk merubah sistem pengiriman surat kawat, bahwa pokok permasalahannya adalah sulitnya merubah kebiasaan dan mindset para stakeholder. Beberapa tekhnologi informasi seperti tidak familiar dengan stakeholder. Lalu kenapa tidak mencari sesuatu yang familiar dengan stake holder. Mengapa Facebook? Atas dasar pemikiran sendiri yang berawal dari akun Facebook yang dimilikinya, beliau melihat bahwa hampir seluruh Camat dalam Kabupaten Muara Enim berteman dengannya di Facebook. Artinya hampir semua Camat memiliki akun jejaring sosial tersebut. Dengan logika sederhana, jika Camat memiliki akun Facebook, pasti ada staf kecamatan yang juga memiliki akun facebook. Maka munculah ide kreatif untuk 72

75 menggunakan jejaring sosial Facebook sebagai media pengiriman surat kawat. Dan karena berlatar belakang kesukaan bermain Facebook, maka lahirlah inovasi yang diberi nama Akibat Suka Facebook yang merupakan akronim dari Andalkan Kirim Berita Atau Surat Kawat melalui Facebook. Pemanfaatan jejaring sosial Facebook bertujuan agar pengiriman surat kawat lebih efektif dan efisien dari sistem sebelumnya yang menggunakan pesawat radio. Penggunaan jejaring sosial facebook dapat menjawab semua permasalahan yang ada pada sistem sebelumnya, yaitu: Sangat efektif mengatasi miskomunikasi akibat kesalahan dalam membaca isi surat yang dikirim, kesalahan mendengar/menginterpretasikan maupun kesalahan dalam mencatat isi surat yang di terima. Sehingga informasi yang dikirim dan diterima lebih akurat. Tidak ada lagi kegaduhan akibat suara operator yang sedang mengirim atau menerima surat. Bahkan surat menjadi lebih aman karena tidak dapat di dengar oleh orang yang tidak berkepentingan. Jauh lebih efisien karena operator tidak perlu membaca surat berulangulang. Surat cukup di unggah satu kali dan si penerima dapat membacanya saat itu juga atau kapanpun dan dimanapun berada. Sudah menjadi rahasia umum bahwa keberadaan facebook sering menjadi permasalahan di kantor-kantor pemerintah. Pegawai yang bermain facebook pada jam kerja jelas mengganggu kinerja pegawai dan jika menggunakan fasilitas dinas seperti PC dan jaringan Internet maka bisa pula dikatakan penyalahgunaan fasilitas dinas. Bupati bahkan pernah mengeluarkan edaran tentang larangan penggunaan fasilitas dinas seperti PC dan jaringan Internet untuk kegiatan diluar kedinasan. Melihat kenyataan tersebut di atas, maka pemanfaatan Facebook untuk kepentingan dinas bisa dikatakan sebagai tindakan kotroversi dan cukup 73

76 radikal. Konsep yang ditawarkan dalam inovasi ini bisa merubah stigma facebook di kantor/ lingkungan kerja tidak lagi semata-mata berdampak negatif. Inovasi ini merubah nilai Facebook yang semula menghambat kinerja menjadi membantu pekerjaan. Penggunaan Facebook untuk pengiriman surat kawat bukanlah hal yang lumrah, dan mungkin ini yang pertama. Penggunaan Facebook juga terbilang modern dan tidak tertinggal dalam segi tekhnologi informasi. Dan yang terpenting adalah penggunaan Facebook untuk pengiriman surat kawat tidak bertentangan dengan kaidah tata naskah dinas. Salah satu faktor yang mendorong Kepala Bagian Umum untuk menggagas inovasi ini adalah ketidaknyamanan yang dirasakan dalam pengiriman dan penerimaan surat kawat yang telah dirasakannya sejak masih bertugas di kecamatan dahulu sampai menjabat sebagai Kepala Bagian Umum. Dan Jabatan Kepala Bagian Umum sangat strategis untuk mewujudkan inovasi tersebut, karena Kepala Bagian Umum mempunyai kewenangan ketata usahaan sesuai tugas dan fungsinya. Kunci sukses dari pelaksanaan inovasi yang di usung oleh Kepala Bagian Umum ini sebenarnya adalah komitmen bersama stakeholder untuk berubah. Oleh karena itu tahapan kunci dari pelaksanaan inovasi ini adalah pernyataan sikap dari semua stake holder untuk siap melakukan perubahan dalam sistem pengiriman dan penerimaan surat kawat. Langkah pertama yang dilakukan adalah meminta persetujuan Sekretaris Daerah sebagai kepala SKPD Sekretariat Daerah yang juga merupakan atasan Kepala Bagian Umum untuk pelaksanaan inovasi ini. Untuk meyakinkan Sekretaris Daerah, Kepala Bagian Umum menjelaskan bahwa inovasi yang akan dilaksanakan ini akan jauh lebih efektif dan efisien dalam pengiriman surat kawat. Dijelaskan juga kekurangan serta kelemahan dari sistem lama dan keuntungan serta kelebihan jika menerapkan inovasi ini. 74

77 Maka setelah di beri penjelasan demikian, Sekretaris Daerah merestui dan mempercayakan Kepala Bagian Umum untuk merancang dan melaksanakan inovasi tersebut. Setelah mendapatkan lampu hijau dari Sekda selaku Kepala SKPD Setda, maka Kepala Bagian Umum bersama Kasubbag Tata Usaha dan Persandian menyusun sebuah disain inovasi yang ditungkan dalam Rencana Aksi Inovasi sebagai acuan kegiatan yang harus dilaksanakan agar inovasi ini dapat terwujud dan diterapkan. Adapun tahapantahapan dalam rencana aksi tersebut adalah sebagai berikut: Pembentukan TIM Pembentukan TIM bertujuan untuk membantu Kepala Bagian Umum dalam persiapan dan pelaksanaan inovasi. TIM terdiri dari Staff Subbag TU dan Persandian dan Staff lainnya pada Bagian Umum yang dibutuhkan. TIM di bentuk dengan Surat Tugas Kepala Bagian Umum Nomor 425/UM/2015 tgl 15 Agustus Penyatuan visi dan penyusunan rencana kerja dan time scedule Penyatuan visi bagi anggota TIM penting dilakungan guna membangun sinergitas antara anggota TIM dan menanamkan komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2015 dengan cara pertemuan Anggota Tim yang dipimpin langsung oleh Kabag Umum selaku inovator. Sosialisasi kepada Camat dan Operator Kecamatan sebagai pemangku kepentingan. Tahapan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan inovasi ini. Sosialisasi kepada Camat dan Operator Kecamatan dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2015 dipimpin oleh Kepala Bagian Umum. 75

78 Dalam tahapan ini di jelaskan kepada para camat dan operator kecamatan sebagai pemangku kepentingan tentang rencana perubahan yang di kemas dalam inovasi ini. Meskipun banyak pertanyaan yang mengarah kepada pesimistis, tetapi setelah dijelaskan dan diberi pengertian semua pemangku kepentingan dapat mengerti dan memahami maksud dari inovasi ini. Di akhir sosialisasi, seluruh Camat dan Operator Kecamatan sepakat dan berkomitmen untuk mendukung dan melaksanakan inovasi ini. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan launching grup facebook rahasia yang akan digunakan sebagai media komunikasi pengiriman dan penerimaan surat kawat. Maka secara resmi grup tersebut diberi nama e-telex ME Inventarisasi Akun Facebook Camat dan Operator untuk registrasi member Grup FB e-telex ME Langkah selanjutnya adalah menginventarisir akun facebook camat dan operator kecamatan untuk di tambahkan kedalam grup e-telex ME. Akun facebook yang digunakan untuk di tambahkan didalam grup diutamakan akun pribadi yang aktif. Hal ini dimaksudkan agar para member tidak perlu repot dan harus pusing membuka banyak akun facebook. Dengan menggunakan akun pribadi yang aktif artinya memberdayakan pengguna facebook untuk menggeser nilai negatif penggunaan facebook di kantor/lingkungan kerja. Inventarisasi ini dilakukan secara bertahap, karena di setiap kecamatan tidak semua memiliki akun facebook yang aktif. Pada saat inventarisasi awal terdapat 46 akun facebook yang di tambahkan ke dalam grup e-telex ME. Dan saat dokumentasi ini dibuat, tercatat 81 akun facebook telah menjadi anggota grup e-telex ME yang terdiri dari TIM Bagian Umum, Camat se Kabupaten Muara Enim dan Operator Kecamatan. 76

79 Uji coba dan evaluasi Uji coba dilaksanakan selama 10 hari yaitu mulai tanggal 19 sampai dengan 29 Oktober Uji coba dilaksanakan untuk melihat permasalahan yang dihadapi sebelum inovasi ini diterapkan sepenuhnya. Dan setiap permasalahan yang ditemukan langsung di evaluasi untuk dipecahkan bersama, baik secara tatap muka maupun langsung melalui chating di grup. Pada saat uji coba tidak ditemukan permasalahan yang serius yang sulit dipecahkan. Sebagian besar hanya masalah tehnis terutama yang dihadapi oleh anggota yang baru menggunakan facebook. Dan secara berangsur dengan bimbingan dan dukungan Tim dan anggota lainnya, mereka mulai terbiasa dan dapat menggunakannya dengan baik Laporan kesiapan pelaksanaan Setelah semua tahapan inovasi dilaksanakan dan siap untuk diterapkan secara penuh, maka Kepala Bagian Umum melaporkan kesiapan pelaksanaan kepada Sekretaris Daerah. Sekretaris Daerah berpesan agar pelaksanaan inovasi ini harus konsisten dan bertanggung jawab. Jangan hanya bagus di awal tetapi kemudian malah tidak dapat di lanjutkan penggunaannya. Kepala Bagian Umum menjelaskan bahwa selama Media Sosial Facebook masih eksis, maka inovasi ini dapat terus berjalan. Dan inovasi tidak terhenti sampai disini. Bagian Umum terus akan mengembangkan inovasi pengiriman surat kawat, mungkin tidak terbatas atau tergantung pada media sosial facebook saja. Output dari inovasi AKIBAT SUKA FACEBOOK ini adalah terlaksananya pengiriman dan penerimaan informasi/berita dalam bentuk dokumen baik dalam format surat kawat dan naskah dinas yang lain maupun non naskah 77

80 dinas (gambar, famplet, pengumuman, selebaran dll) dari kabupaten ke kecamatan dan sebaliknya. Jadi pada saat menggunakan sistem pengiriman menggunakan pesawat HF SSB, maka yang dapat dikirim adalah surat dengan format naskah dinas surat kawat. Tetapi dengan inovasi ini, semua jenis dokumen yang dapat diubah dalam bentuk elektronik, dapat dikirim melalui facebook. Keunggulan sistem ini yang lainnya adalah dapat juga mengirim dokumen non naskah dinas seperti pengumuman, selebaran, famplet dan lain-lain Stakholders dan Sumber Daya Akibat Suka Facebook Pemangku kepentingan yang terlibat langsung dalam proses terbentuknya inovasi adalah Sekretaris Daerah dan Kepala Bagian Umum Setda serta seluruh jajaran Bagian Umum Setda terutama Kasubbag dan staff Subbag Tata Usaha dan Persandian Bagan Umum Sekretarat Daerah Kabupaten Muara Enim. Setelah Tim Inovasi terbentuk maka tim memegang peranan penting dalam terbentuknya inovasiini. Pada saat inovasi memasuki tahapan persiapan pelaksanaan sampai dengan pelaksanaan, maka Camat se Kabupaten Muara Enim dan para Operator kecamatan masuk menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam inovasi ini. Selain unsur Sekretariat Daerah dan Pemerintah Kecamatan, seluruh SKPD juga merupakan pemangku kepentingan. Hal ini karena surat kawat yang di kirimkan ke kecamatan tidak hanya surat yang berasal dari Sekretariat Daerah, melainkan juga surat yang berasal dari seluruh SKPD yang berkepentingan. Untuk menjalankan inovasi yang berbasis aplikasi siap pakai yang di sediakan oleh raksasa media sosial seperti facebook, tidaklah membutuhkan sumberdaya khusus, namun cukup dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya manusia yang ada di Bagian Umum sebagian besar sudah sangat familiar menggunakan facebook. Sumber daya lainnya sebagai perangkat pendukung seperti PC, Scanner, Kamera, 78

81 Printer dan Gadged juga tersedia baik milik dinas maupun milik perorangan. Adapun mobilisasi sumber daya terutama sumber daya manusia dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan tingkat kemampuannya menggunan facebook. Bagi yang sudah bisa menggunakan facebook dan grup facebook, cukup diberi penjelasan mekanisme penggunaan dalam pengiriman dan penerimaan facebook. Bagi yang bisa menggunakan facebook tetapi masih belum biasa menggunakan fasilitas grup facebook, maka mereka di ajarkan baik oleh TIM Bagian Umum maupun oleh anggota lainnya yang sudah mampu. Sedangkan bagi yang memang belum terbiasa menggunakan facebook maka diperlukan perhatian khusus. Dan ini merupakan tanggung jawab bersama baik Tim Bagian Umum maupun Camat dan Operator Kecamatan yang sudah mampu mengoperasikan grup facebook untuk penerimaan dan pengiriman surat kawat. Untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi kegiatan inovasi ini dapat dilakukan secara langsung oleh setiap unsur pemangku kepentingan. Semua pemangku kepentingan terutama yang menjadi anggota grup secara real time dapat mamantau, mengawasi bahkan mengevaluasi serta memberikan masukan untuk pelaksanaan yang lebih baik. Namun demikian, Tim Bagian umum juga mempunya tanggung jawab untuk memantau kemajuan serta mengevaluasi kegiatan serta melaporkannya secara langsung maupun berkala kepada Kepala Bagian Umum. Secara umum tidak di temukan kendala berarti. Tetapi yang perlau menjadi perhatian adalah mengenai sarana prasarana pendukung. Hal ini mengingat saat ini sarana prasarana yang digunakan khususnya di kecamatan semuanya adalah sarana prasarana yang telah tersedia baik milik dinas dan sebagian besar adalah milik pribadi. 79

82 Selain itu faktor ketersedian jaringan internet masih menjadi keluhan di beberapa kecamatan yang geografisnya cukup jauh. Tidak semua Operator selular ada di daerah tersebut, sehingga apabila operator selular yang ada di daerah tersebut mengalami gangguan, maka akan cukup menghambat penggunaan facebook sebagai media pengiriman dan penerimaan surat kawat. Untuk ketersediaan sarana prasarana perlu dianggarkan pengadaan gadged pendukung di setiap kecamatan. Gadged ini diharapkan selalu aktif dengan akun facebook khusus domain kecamatan. Fungsi gadged ini tidak mengurangi fungsi akun yang ada pada perangkat milik pribadi, tetapi sifatnya adalah pendukung dan sarana legal milik kedinasan. Sedangkan untuk jaringan internet, kita meminta kepada SKPD terkait khususnya Kantor Kominfo Kabupaten Muara Enim kiranya mengoptimalkan Jaringan LAN yang telah di bangun di seluruh kecamatan untuk dapat di manfaatkan sebagai pendukung inovasi ini. Manfaat utama yang dihasilkan dari inovasi ini adalah terlaksananya pelayanan pengiriman dan penerimaan naskah dinas maupun non naskah dinas antara kabupaten dan kecamatan yang lebih efektif dan efisien. Selain itu penggunaan media facebook membuat semua anggotanya dapat mengakses surat yang di posting di mana saja dan kapan saja. Adapun perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan inovasi adalah sebagai berikut: Sebelum: Pengiriman dan penerimaan berita tidak efektif karena 1) sering terjadi miss komunikasi akibat salah baca, salah mendengar dan salah menulis 80

83 yang berakibat salah informasi. 2) berita yang dibaca bisa di dengar oleh orang yang tidak berkepentingan. Tidak efisien, karena 1) berita harus dibaca berulang-ulang sampai seluruh kecamatan tujuan menerimanya. 2) membaca berita dan mencatat berita memakan waktu dan tenaga Sangat tergantung kondisi cuaca Harga perangkat dan perawatannya yang relatif mahal Sesudah: Lebih efektif karena 1) berita berupa foto lebih jelas dibaca 2) berita hanya bisa di akses oleh membertidak bisa oleh orang yang tidak berkepentingan Lebih efisien karena berita cukup di unduh satu kali dan seluruh kecamatan dapat mengakses dan mengunduhnya. Jaringan internet relatif lebih stabil dari pada jaringan radio Harga perangkat dan perawatannya yang relatif lebih murah Fasilitas pada grup facebook juga memungkinkan untuk mengirim dokumen lainnya baik naskah dinas maupun non naskah dinas. Bahkan dapat digunakan memberikan informasi yang informal sekalipun Mempererat silaturahmi antar member Dari pengalaman dalam pelaksanaan inovasi Akibat Suka Facebook ada pembelajaran yang sangat penting yang dapat dipetik, bahwa perubahan memerlukan keberanian dan komitmen yang kuat dan harus muncul dari semua pihak pemangku kepentingan. Tidak semata hanya dari unsur pimpinan atau inisiator program. 81

84 Inovasi ini pada prinsipnya memang memiliki konsep berkelanjutan. Kedepan media yang digunakan tidak hanya facebook, tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan media sosial lainnya seperti Whatsapp, LINE, Path dan lain sebagainya. Dan bahkan dapat juga dengan membuat aplikasi sendiri yang berbasis Android atau IOS. Inovasi ini juga sangat terbuka untuk di replikasi. Semua instansi dapat meriplikasi dan sangat mungkin untuk meriplikasi bahkan menambah unsur kebaruan dari inovasi ini. 82

85 Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, dapat memberikan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajarmengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas. Perpustakaan yang kini terpinggirkan hendaklah harus mengikuti zaman yang sudah bergantung pada informasi dan teknologi yang lekat di kehidupan masyarakat global sekarang. Revolusi adalah kunci untuk mengubah wajah perpustakaan menjadi berbasis IT. Perpustakaan yang menjadi pusat kegiatan dan sumber belajar masyarakat yang berbasis IT dinilai sudah harus melakukan revolusi, zaman yang sudah semakin canggih kebutuhan dengan adanya fasilitas ilmu teknologi menunjang kehidupan manusia modern. Hal inilah yang diyakini perpustakaan dirasa sudah ketinggalan zaman. Melakukan langkahlangkah inovasi perubahan, mengubah sistem, meningkatkan skill SDM, pelayanan, promosi, dan jemput bola secara langsung ke masyarakat sungguh akan memberikan dampak yang sangat positif untuk kehidupan masyarakat. Inovasi-inovasi yang dikembangkan di Perpustakaan tidak terlepas dari keinginan seluruh pegawai perpustakaan untuk berinovasi dengan melakukan revolusi perpustakaan karena selama ini perpustakaan dinilai 83

86 sudah ketinggalan zaman serta kebutuhan masyarakat sangatlah tinggi apa lagi berbicara mengenai ilmu teknologi. Maka dari itu demi menunjang pelayanan masyarakat dan memberikan pelayanan yang prima untuk masyarakat maka Perpustakaan sudah sepatutnya berevolusi menjadi pusat kegiatan dan sumber belajar masyarakat yang berbasis IT. Inovasi Revolusi Perpustakaan menjadi pusat kegiatan dan sumber daya masyarakat yang berbasis IT. Merupakan suatu tindak lanjut dari kegiatan yang pernah diikuti oleh Perpustakaan Muara Enim yaitu program Perpuseru. Bersama 19 kota/kabupaten yang di Indonesia ini berjuang bersama dalam memajukan perpustakaan gunanya tercapainya pelayanan dan eksistensi kinerja perpustakaan dimata masyarakat yang berbasis IT. Karena dinilai membawa kebaikan dan kemajuan untuk perpustakaan. Peningkatan jumlah pengunjung khususnya jasa pelayanan Internet. Akhirnya program ini diimplementasikan di Perpustakaan Muara Enim. Sesuatu hal yang membawa kehidupan lebih baik untuk masyarakat Muara Enim. Tujuan dari inovasi Revolusi Perpustakaan menjadi pusat kegiatan dan sumber daya masyarakat yang berbasis IT yaitu untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat. Dulu perpustakaan adalah tempat membaca buku saja duduk ditempat tidak boleh berbicara diam lalu selesai pulangkan kembali terlihat kaku dan formalitas. Kemudian dengan masuknya internet akses wifi sehingga secara tidak sadar teknologi lambat laut mulai menjadi kebutuhan primer di kehidupan masyarakat. Sehingga perpustakaan yang terlihat kaku dan formalitas mulai ditinggalkan oleh pemustaka. Perpustakaan yang maju dan dapat menjadi perpustakaan yang diharapkan masyarakat antara lain adalah perpustakaan yang mampu mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan perpustakaan. Hal ini akan memungkinkan perpustakaan untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada pemakai. Optimalisasi eksistensi teknologi informasi dan komunikasi terlihat 84

87 dari implementasi otomasi serta pembangunan perpustakaan digital. Otomasi perpustakaan memungkinkan perpustakaan melakukan pelayanan secara otomatis dengan komputer sehingga pelayanan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan benar. Sebagai konsep tambahan maka perlu adanya digitalisasi perpustakaan yang koleksi perpustakaan dapat diakses oleh pengguna tanpa harus datang langsung ke perpustakaan yang akan semakin memanjakan pemustaka dalam mengakses layanan perpustakaan. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut: Teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik, dan sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan Teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan teknologi informasi dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital. Kelompok sasaran yang akan dituju yaitu sebagai berikut : Pemuda/ i Perempuan UKM Anak- Anak Masyarakat umum Mahasiswa/ i 85

88 Karang Taruna Konsep pengembangan perpustakaan dengan mengaplikasikan teknologi informasi sudah sewajarnya menjadi blue print perpustakaan. Tentu pengembangan perpustakaan tersebut tidak serta merta harus mencapai hasil pada saat itu juga, tatapi memerlukan proses perkembangan dengan memperhatikan berbagia macam faktor baik faktor internal organisasi perpustakaan dan faktor eksternalnya. Yang menjadi permasalahan sekarang ini adalah ketika perpustakaan mengubah pola pelayanan penyajian informasi dari tercetak ke informasi digital perpustakaan belum sepenuhnya mampu mengantisipasi dan mengakomodasi semua kepentingan dari pengguna dan perpustakaan itu sendiri sebagai pihak yang berkompeten dalam menyajikan informasi tersebut. Meskipun berbagai tahapan persiapan telah dilaksanakan baik dari segisoftware, hardware, brainware dan lingkungan organisasi yang mendukung, tatapi tidak semua komponen tersebut saling mengetahui akan tugas masing-masing. Seringkali perpustakaan dalam hal ini petugas perpustakaan (pustakawan) terjebak pada pola pikir praktis yang lebih mementingkan kemampuan sistem informasi perpustakaan tersebut tanpa mau belajar bagaimana sebenarnya sistem tersebut bisa berjalan. Kurangnya sikap akomodatif terhadap sistem informasi tersebut pun akhirnya menjadi bumerang bagi pelaksanaan layanan perpustakaan. Bahkan apabila terjadi kesalahan sistem informasi perpustakaan, maka layanan perpustakaan akan terhenti karena menunggu perbaikan dari pihak pengembang sistem informasi. Belum lagi ketergantungan terhadap pihak pengembang itu sendiri karena bagaimanapun kehandalan sistem informasi akan selalu memerlukan perawatan berkala dan pustakawan tidak mampu menguasai program tersebut untuk melakukan perbaikan. 86

89 Pustakawan tidak dituntut sebagai programer atau pembuat program tentang sistem informasi perpustakaan tersebut, tetapi hanya dituntut untuk mau belajar bagaimana sistem informasi tersebut dapat berjalan. Seringkali terjadi kesalahpahaman tentang sistem informasi yang telah di setup diperpustakan tersebut tetapi hasilnya justru kegiatan perpustakaan yang dikendalikan oleh sistem tersebut. Padahal sistem informasi dibuat untuk mendukung kegiatan layanan perpustakaan, tetapi yang terjadi justru sebaliknya petugas yang menyesuiakan dengan sistem informasi tersebut, bahkan ada rasa ketakutan apabila sistem tersebut berjalan maka akan menghilangkan bidang kerja yang dilakukan oleh pustakawan. Timbul pertanyaan apakah penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada masyarakat? Tentu jawabnya adalah ya. Dengan tren teknologi yang berkembang dan kondisi masyarakat yang peka infomasi, perpustakaan memilki peluang sebagai salah satu sumber informasi favorit pilihan masyarakat. Teknologi informasi perpustakaan menjadi roh dalam setiap kegiatan layanan informasi. Jika sudah demikian maka semua komponen organisasi perpustakaan harus mendukung penggunaan teknologi informasi tersebut. Ketergantungan pada pengembang sistem informasi memang adakalanya menjadi permasalahan tersendiri apabila perpustakaan sudah memutuskan menggunakan software aplikasi tersebut, tetapi sebaiknya pihak perpustakaan yang lebih proaktif dalam memberikan masukan terhadap proses kegiatan sistem informasi perpustakaan. Perpustakaan yang memiliki content informasi sedangkan sistem informasi perpustakaan sebagai sarana semata. Pihak pengembang program dalam hal ini hanya bertindak sebagai mitra dari perpustakaan bukan yang menentukan arah dari sistem informasi perpustakaan tersebut. Jadi harus digarisbawahi bahwa ketergantungan terhadap tenaga ahli teknologi informasi nantinya akan menghambat proses layanan informasi perpustakaan, tetapi justru sebaliknya 87

90 perpustakaan yang memegang kendali tentang arah dari layanan sistem informasi tersebut. Perpustakaan dapat mengantisipasi apabila terjadi kesalahan pada sistem informasi dengan menyiapkan tenaga pustakawan yang khusus menangani permasalahan tentang sistem informasi tersebut. Pustakawan tersebut diposisikan sebagai administrator program yang bidang kerjanya hanya melaksanakan monitoring tentang berjalan tidaknya sistem informasi perpustakaan tersebut, bahkan dituntut bisa mengembangkan program tersebut kearah yang lebih baik. Memang aplikasi penggunaan perangkat teknologi informasi di perpustakaan memerlukan kerja sama yang luar biasa besar antar komponen yang saling memiliki keterkaitan, baik intern ataupun ekstern. Tetapi apabila antar komponen tersebut saling mendukung maka tujuan dari perpustakaan itu sendiri akan terwujud yakni memberikan layanan informasi kepada masyarakat kapanpun dan dimanapun, tanpa memperhatikan batas ruang dan waktu. Apabila sudah demikian maka perpustakaan teknologi informasi akan segera terwujud. Alasanya adalahcontent informasi dari perpustakaan tersebut tidak lagi dalam bentuk informasi tercetak tetapi dalam bentuk informasi digital dengan tulang punggung utama adalah teknologi informasi (ICT).Content informasi dari perpustakaan teknologi informasi adalah database digital dari berbagai macam bentuk informasi yang dikehendaki oleh masyakat luas. Dengan tersedianya networkinternet maka akan lebih mempercepat proses penyebaran informasi kepada masyarakat. Pada tahap perkembangan selanjutnya teknologi informasi perpustakaan merupakan media untuk menciptakan perpustakaan teknologi informasi. Artinya bahwa perpustakaan teknologi informasi merupakan jawaban dari penggunaan perangkat teknologi informasi (ICT) dengan menggunakannetwork (internet) sebagai tulang punggung kegiatannya. Perpustakaan teknologi informasi memberikan peluang sebesar-besarnya bagi proses pelayanan informasi perpustakaan kepada masyarakat 88

91 dengan berbagai jenis pelayanan mandiri sesuai kebutuhan masyarakat pengguna. Perpustakaan tentu saja perlu menyediakan fasilitas-fasilitas yang berorientasi cyber, seperti hot spot area dengan segala perkakas pendukungnya (tempat khusus akses, listrik, meja kursi, workstation). Layanan perlu dikembangkan untuk memudahkan para pengguna, misalnya perpustakaan menyiapkan petugas untuk membantu users taraf pemula, menambah jam layanan (khusus ruang askes) atau bila mungkin layanan 24 jam nonstop, menciptakan suasana senyaman mungkin, menyediakan ruang khusus untuk minum atau relaksasi sejenak. Sebagai layanan alternatif lain perlu juga disediakan layanan berbagai jurnal maya yang dapat ditelusur dalam ruang perpustakaan. Strategi Inovasi Pengembangan Perpustakaan terbagi menjadi : Inovasi Layanan : Customer Care = Costumer Satisfaction = Service Excelen Membuat layanan lebih baik, memuaskan dan berkelanjutan adalah dengan mengingat bahwa Perpustakaan harus Customize - Fasilitas yang memadai, up date - Petugas yang friendly, interaktif dengan pengunjung - Kenyamanan : ruang, kondisi, situasi, - Koleksi yang beragam : up date,lengkap, - Pemenuhan kebutuhan pengguna, tidak sekedar buku, tapi program dan berlanjut Inovasi Kegiatan : kegiatan harus dibuat secara partisipatif bersama pengguna, harus inline antara kegiatan satu dengan lainnya dan berkesinambungan, terus dikembangkan dan bermuara pada pencerdasan masyarakat yang berbasis pada kepentingan masyarakat. Inovasi Pemberdayaan Perpustakaan Masyarakat 89

92 Berfikir tentang luas wilayah dan jumlah masyarakat yang berada di dalamnya maka kita harus berfikir seberapa besar kita bisa melayani semuanya. Wajib hukumnya untuk harus melayani mereka karena sudah menjadi hak masyarakat, lalu bagaimana bisa menjangkau semuanya. Hal hal yang bisa diupayakan adalah dengan Menggalang kemitraan dengan masyarakat. Partisipasi layanan : konsep layanan satelit bisa menjadi bentuk partisipasi layanan, kontribusi masyarakat dan kesinergian layanan, membangun taman bacaan masyarakat, membangun perpustakaan keluarahan, membangun perpustakaan tingkat kecamatan. Mengurangi beban layanan dengan konsep kesinergian bersama aparutr terkait sampai tingkat keluarahan. Partisipasi kegiatan : kegiatan yang disusun berdasarkan kebutuhan ditingkat masyarakat terkecil mencakup berbagai strata. Dari kegiatan ke kegiatan dan berbagai kegiatan yang dilakukan selalu inline dan berkesinambungan, mulai tingkat awal sampai pada tingkat kemandirian. Kegiatan tidak boleh terputus hanya karena alasan dana dan anggaran. Partisipasi memudahkan dna meringankan (efisiensi) dalam mewujudkan kecerdasan masyarakat. Inovasi Kemitraan : Perpustakaan tidak akan berkembang kalau berjalan sendiri, harus ada kerjasama kemitraan baik dengan pihak swasta sebagai sponsor atau sebagai kerjasama dengan program dan indikator keberhasilan yang sudah jelas. Faktor kepercayaan pihak swasta kepada pihak pemerintah perlu dibangun kembali dengan transparansi, profesional kerja, pertanggung jawaban yang jelas dan tepat waktu. Hal penting yang harus dibuktikan adalah rasionalitas dan kejelasan atas program yang komprehensif. Kerjasama tidak bisa dilakukan kalau setiap apa yang dilakukan berupaya mendapat imbalan, tapi mesti diingat bahwa apa yang dilakukan adalah tahapan mencapai prestasi yang akan diikuti oleh kepercayaan dari masyarakat maupun mitra. 90

93 Kemitraan / Sponsorship Apabila Perpustakaan memiliki dana yang tidak mencukupi untuk memberikan layanan yang maksimal bagi masyarakatnya wajib bagi Pemerintah Daerah dalam hal ini adalah Perpustakaan maka upaya yang bisa dilakukan adalah menjalin kemitraan bersama masyarakat. Tapi bukan berarti apabila sudah merasa cukup dengan dana yang ada kemitraan tidak perlu dilakukan, justru percepatan dampak manfaat perpustakaan bagi masyarakat perlu terus dikembangkan. Program program yang bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat harus terus dilakukan. Kerjasama yang baik dengan pihak swasta harus diupayakan sehingga UU no 43 dan UU no 40 tahun 2007 bisa berjalan selaras. Hal penting yang harus diperhatikan ketika menjalin hubungan kerjasama dengan pihakswasta adalah : Sudah memiliki role model sebagai sucsess story Memiliki resourcer yang memadai Komitment dan Eksistensi Konsep program yang jelas dan berkelanjutan Keberhasilanyang terukur Pertanggung jawaban yang jelas Inovasi Revolusi Perpustakaan menjadi pusat kegiatan dan sumber daya masyarakat yang berbasis IT akan melibatkan pihak dari dalam dan luar perpustakaan. Pihak dari dalam yaitu seluruh pegawai perpustakaan Muara Enim, Sedangkan dari pihak luar akan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Perpustakaan Muara Enim juga akan mengundang masyarakat untuk menjadi relawan-relawan memberikan 91

94 sumbangsihnya untuk memdukung kegiatan perpustakaan yang memberikan manfaat untuk masyarakat. Evolusi Perpustakaan Untuk menjalankan inovasi revolusi Perpustakaan menjadi pusat kegiatan dan sumber daya masyarakat yang berbasis IT. Maka yang perlu diutamakan adalah sumber daya manusia (SDM). Pelatihan pelatihan IT sangat perlu dilakukan guna mendukung kinerja pegawai perpustakaan. Hal ini dikarenakan sebagian pegawai perpustakaan Muara Enim belum bisa memahami IT dikarenakan faktor Umur yang lanjut. Untuk memobilisasi inovasi ini SDM tersebut agar lebih bekerja keras dengan memiliki kreatifitas dan inovatif dalam melayani pengunjung perpustakaan yang sudah bekerja secara otomasi ICT. Output dari Inovasi Revolusi Perpustakaan menjadi pusat kegiatan dan sumber daya masyarakat yang berbasis IT. Dalam pemikiran banyak orang, perpustakaan tentunya sebuah ruang yang didalamnya ada banyak buku, orang datang disambut petugas, dilayanai dan pengunjung tersebut akan mencari buku, membacanya atau membawanya pulang, sampai disini selesai. Tidak banyak orang tahu bahwa Perpustakaan memiliki banyak hal yang bisa dilakukan, banyak yang bisa dikerjakan baik dalam proses layanan dengan penyediaan fasilitas maupun kemitraan untuk kepuasan pelanggan. Dengan hadirnya perangkat teknologi informasi (ICT) dan kolaborasi serasi dengan internet sebagai salah satu sarana dalam mendapatkan dan memudahkan informasi, maka menciptakan perpustakaan digital dan menunjang proses kegiatan perpustakaan digital lebih berdaya guna. Berbagai kemudahan dalam menelusur sumber-sumber informasi bisa saling melengkapi dan tentunya kedudukan perpustakaan sebagai sarana sumber informasi dan sarana penyaji informasi akan lebih bermakna bagi masyarakat. Jika sudah demikian kualitas layanan perpustakaan akan 92

95 meningkat. Browsing informasi outsource, , reproduksi media teks cetak menjadi data digital menjadi kegiatan rutin bagi perpustakaan digital. Dalam jasa pelayanan informasi perpustakaan digital dapat melayankan kepada pengguna tentang informasi digital yang dimiliki perpustakaan dimanapun dan kapanpun. Pada proses pengolahan koleksi kegiatan reproduksi koleksi tercetak menjadi koleksi digital ataupun melakukan konversi data elektronik menjadi terdigital menjadi tulang punggung kegiatan. Konsep perpustakaan digital merupakan penjabaran dari perpustakaan masa depan yang pada prinsipnya merupakan perpaduan antara perpustakaan sebagai sumber informasi dengan perangkat teknologi informasi (ICT) yang tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan kepada pengguna untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan tepat, dengan pendekatan penelusuran (serching) yang lebih beragam. Perpustakaan tinggal mengaplikasikan teknologi tersebut dalam kegiatan rutin perpustakaan dengan tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan yang cepat kepada pengguna perpustakaan dan masyarakat luas. Saat ini perpustakaan muara enim tergabung dalam program perpuseru. Yaitu sebuah program yang diselenggarakan oleh coca-cola foundation Indonesian. Saat ini bersama program tersebut perpustakaan muara enim terus melakukan inovasi-inovasi yang berhubungan dengan hajat orang banyak. Contohnya pelatihan IT untuk Mahasiswa/i, Seminar peranan teknologi dalam perkembangan karang taruna berbasis online. Itu adalah satu contoh kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan muara enim bekerja sama dengan para komunitas, BEM, Lembaga, pihak swasta dan lain-lain. Hasilnya sangat luar biasa dengan diadakannya pelatihanpelatihan,seminar dan workhshop. Peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan muara enim mulai mengalami peningkatan terutama pengunjung warintek, yaitu masyarakat yang memanfaatkan fasilitasi 93

96 internet dan wifi gratis. Di tahun 2015 ini juga perpustakkan muara enim berhasil menjadi juara I dalam hal layanan IT untuk masyarakat oleh cocacola foundation indonesian di bali. Inovasi Revolusi Perpustakaan menjadi pusat kegiatan dan sumber daya masyarakat yang berbasis IT ini juga sudah direplikasi ke perpustakaan desa. Ada empat desa yang sudah berjalan yaitu : Perpustakaan desa Ujan Mas Lama Perpustakaan desa Lebak Budi Tanjung Agung Perpustakaan desa Tegal Rejo Tanjung Enim Perpustakaan Tanjung Jati Akibat dari kegiatan ini masyarakat desa akan lebih mudah dalam mengakses internet kemudian akan membantu meningkatkan mutu kualitas masyarakat desa. Keterampilan membuat khas dari daerah tersebut, yang nantinya akan membantu meningkatkan taraf hidup Terutama peningkatan soft skill dan ekonomi. Sistem yang diterapkan yaitu mengevaluasi selama 3 bulan sekali kegiatan dan pelayanan apa saja yang akan dibenahi. Kemudian apa yang memberikan dampak paling banyak untuk masyarakat, dimana titik lemah dari kegiatan ini. Serta survei pengunjung bagaimana pelayanan perpustakaan, apakah petugasnya baik dalam melayani, saran dan kritik apa yang bisa jadi masukan untuk kemajuan perpustakaan. Evaluasi ini sangat penting untuk mengukur sampai batas mana kinerja perpustakaan yang telah dilakukan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.kemudian akan ada keberlanjutan setelah evaluasi ini yang nantinya akan memberikan solusi dari setiap masalah yang dihadapi. 94

97 Kendala dan Solusi Inovasi Inovasi Revolusi Perpustakaan menjadi pusat kegiatan dan sumber daya masyarakat yang berbasis IT, mempunyai kendala yang dihadapi : SDM ( sumber daya manusia), fasilitas penunjang yang berbasis IT dan Gedung perpustakaan Muara Enim yang tidak layak lagi. Langkah mengatasi persalahan tersebut sebagai berikut : Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi. Ini untuk mendukung kinerja dari organisasi tersebut. Setelah mengetahui masuk kategori mana masalah SDM tersebut, langkah berikutnya adalah menggali informasi lebih dalam. Informasi ini harus secara sangat sabar kita menggalinya, misal melalui obrolan rileks bersama teman dekatnya. Bisa juga pada saat arisan keluarga atau family gathering, melalui tegur sapa keluarganya. Sektor informal lain sangat bermanfaat untuk menggali informasi lebih dalam dan mengenalinya, misal kita ajak bilyar karaoke dan hal hal lain yang SDM bermasalah tersebut tidak terlalu curiga. Apabila kita sibuk, kita bisa memanfaatkan bawahan kita yang kita percaya, intinya adalah untuk mengetahui akar masalahnya. Langkah berikutnya setelah kita mengetahui akar masalahnya maka kita harus membantu mengatasi masalahnya. Solusi ini sebisa mungkin tidak berupa bantuan yang bersifat materi dan menimbulkan inefisiensi perusahaan lebih lanjut, tetapi lebih ke arah pembangunan karakter, integritas dan motivasi. Ingat banyak pengangguran yang sangat membutuhkan pekerjaan. Ingatkan pada karyawan tersebut betapa orang tuanya dulu menyekolahkan agar dia menjadi karyawan terbaik sebuah perusahaan, beritahu SDM bermasalah tersebut bahwa perusahaan sangat membutuhkannya dan seakan akan perusahaan tidak akan berjalan apabila dia sering bolos, telat, buat onar, mencuri dan target tidak tercapai. 95

98 Pelatihan perlu diadakan untuk pegawai yang mempunyai masalah, konsultasikan dengan konsultan SDM, pelatihan apa yang tepat untuk masing masing kategori masalah. Teknologi informasi yang digunakan di perpustakaan dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu : komputer (otomasi sistem perpustakaan), media simpan dan telekomunikasi. Komputer melakukan operasi pengolahan data, penyimpanan data dan temu balik informasi, mengolah transaksi dan memilah data. Media simpan di perpustakaan digunakan untuk menyimpan data atau informasi yang nantinya untuk ditemukan kembali, media penyimpanan tersebut adalah media yang dapat dibaca oleh mesin elektronik (komputer), media tersebut diantaranya seperti disk (disket, hard disk dan CD-ROM). Fasilitas komunikasi memungkinkan transfer atau komunikasi data dan informasi antara satu computer database dengan komputer database lain atau satu perpustakaan dengan perpustakaan lain yang jaraknya berjauhan. Tuntutan terhadap jumlah dan mutu layanan perpustakaan Pemakai perpustakaan menuntut jenis-jenis layanan lain seperti layanan informasi terbaru, layanan informasi terseleksi, layanan penelusuran dengan CD-ROM, dan lain-lain. Pustakawan harus bisamemberikan jawaban yang lebih memuaskan dengan memberikan alternatif artikel atau menunjukkan dimana artikel tersebut diperoleh. Tuntutan terhadap penggunaan koleksi bersama. Tidak ada satu perpustakaan pun yang bisa memnuhi koleksinya sendiri. Setiap perpustakaan akan saling membutuhkan koleksi perpustakaan lain demi memberikan layanan yang memuaskan kepada pemakainya Kebutuhan untuk mengefektifkan sumber daya manusiatuntutan terhadap efesiensi waktu Pemakai menuntut layanan perpustakaan yang hampir instant. Keragaman informasi yang dikelolainformasi di perpustakaan tidak hanya terbatas kepada buku dan jurnal ilmiah 96

99 saja. Banyak koleksi perpustakaan yang dibaca dengan menggunakan komputer. Kebutuhan akan ketepatan layanan informasi Pertanyaan-pertanyaan pengguna tentang informasi harus bisa dijawab secara spesifik, cepat dan tepat. Gedung perpustakaan Muara Enim yang tidak layak lagi Saat ini gedung perpustakaan membutuhkan atau rehap gedung perpustakaan. Adanya sarang kelelawar yang berada di atas atap gedung perpustakaan (Platpon) membuat pelayanan kenyamanan sangat terganggu. Bau Kotoran kelelawar ini yang pertama memberikan dampak penurunan kunjungan perpustakaan. Kemudian Kotoran kelelewaran ini sangat tidak baik untuk kesehatan, ketika musim kemarau kotoran kelelawar ini sangat berbahaya bagi mata bahkan membuat mata menjadi memerah dan infeksi. Sehingga perlunya koordinasi bersama SKPD terkait maupun dari pihak pemda mengenai keberlanjutan gedung perpustakaan ini. Kemanfaatan Inovasi ini sebagai berikut : Masyarakat tidak akan bingung dalam mencari informasi cukup datang ke perpustakaan dan mengakses internet secara gratis Memberikan skill dan mutu kualitas bagi SDM Memahami pemahaman ICT Mempermudah pelayanan masyarakat Meningkatkan prestasi baik individu maupun kelompok Memberikan dampak positif bagi kaula putus sekolah Peningkatkan pemahaman UKM, dengan begitu banyak mencetak para wirusahawan muda yang berprestasi memberikan peningkatan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan baru. Mengurangi tingkat kejahatan 97

100 Menjadi tempat pemuda/i untuk menyalurkan hobby dan bakatnya Pelajaran yang akan diperoleh dari inovasi ini yaitu tentunya salah satunya adalah peningkatan pelayanan masyarakat, dari kegiatan ini banyak sekali capaian dan perolehan yang didapat semua untuk masyarakat. Saat ini perpustakaan bersama program Perpuseru mengadakan kegiatan replikasi program perpuseru yang tentunya target kegiatan adalah perpustakaan desa, dimulai dari kegiatan : sosialisasi kegiatan di masyarakat pelatihan-pelatihan IT untuk meningkatkan SDM Advokasi Workshop Stakeholders meeting Evaluasi Kegiatan Mentoring kegiatan selama 3 bulan sekali Dari kegiatan diatas ini juga perlu adanya pimpinan demokratis tertinggi perubahan perlu dilakukan untuk mengikuti zaman yang sudah berteknologi tinggi. Dengan kata lain semua ini tidak akan bisa tercapai jika tidak adanya dukungan dari berbagai pihak.kekuatan untuk berinovasi tidak akan menghasilkan secara maksimal. 98

101 Dalam Rangka mendukung Visi dan Misi Kabupaten Muara Enim, yaitu mewujudkan Masyarakat yang Sehat, Mandiri, Agamis dan Sejahtera, Kelurahan sebagai ujung tombak Pemerintahan di tuntut untuk berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kesehatan, Kemandirian, Hidup agamis dan Kesejahteraan dapat terangkum dalam satu Kegiatan yang dapat dilihat dalam pola hidup masyarakat dalam pengolahan sampah. Inovasi bayar Raskin dengan Sampah, merupakan salah satu bentuk inovasi yang dapat merangkum mengatasi permasalahan yang ada. Masalah Kesehatan, Kemandirian, Keagamaan, dan Kesejahteraan. Kelurahan Air Lintang Wilayahnya strategis, berada di Pusat Kota di Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim dengan jumlah penduduk yang padat penduduk dan padat pemukiman. Kelurahan Air Lintang Berpenduduk Jiwa, KK, Dengan Luas wilayah 157 Ha. Terdiri dari 5 RW dan 20 RT. Mengapa dibutuhkan Inovasi? Karena Kelurahan sebagai ujung tombak Pemerintahan, yang bertugas melayani masyarakat dalam segala bidang, kebutuhan pelayanan publik dari Kelahiran sampai dengan Kematian. Selain itu, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kelurahan Air Lintang 99

102 sangat keterbatasan dalam hal anggaran. Anggaran Operasional Kelurahan yang hanya 10 Juta Setahun, untuk membiayai seluruh kegiatan Kelurahan. Biaya kebutuhan Listrik, Air, Kebersihan, makan dan minuman serta masih banyak kebutuhan lainnya tidak dapat tercukupi. Sedangkan sebagai ujung tombak Pemerintahan, Kelurahan Air Lintang berusaha untuk menghindari pungutan liar (PUNGLI) dengan cara pembebasan seluruh biaya Administrasi pelayanan, sehingga menuntut Aparatur Kelurahan untuk berinovasi dalam membina dan melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Diantara bermacam-macam permasalahanan, ada dua permasalahan penting yang menjadi sorotan utama, yang Pertama Masalah SAMPAH dan yang kedua adalah masalah Kesejahteraan, yang dalam hal ini masalah Penebusan Beras Keluarga Miskin (RASKIN). Kelurahan Air Lintang sebagai Salah Satu Titik Pantau Penilaian Adipura dengan permasalahan sampah yang menumpuk di Pemukiman. Selama ini Sampah Rumah Tangga yang di buang ke TPS, ada yang diangkut Petugas Kebersihan yang selanjutnya dibawa ke TPA, namun ada Sebagian warga yang masih membuang sampah di aliran sungai, lahan kosong, dan sampah juga masih ada yang di bakar. SAMPAH TETAP MENJADI SAMPAH Dari KK di Kelurahan Air Lintang, ada 131 KK yang tergolong Keluarga Miskin dan berhak mendapatkan bantuan RASKIN. Namun, karena faktor Ekonomi dan kebutuhan hidup lainnya sehingga Keluarga Miskin ini kesulitan menebus RASKIN. Keluarga Miskin ini sebagian besar bekerja sebagai buruh haran lepas, seperti Tukang Bangunan, Pembantu rumah tangga, dan ada juga sebagai Pemulung Barang Bekas. Biaya Tebus Raskin sebulan hanya Rp per kg, di kalikan 15 Kg/Bulan, dengan Total Rp ,- (Dua Puluh Empat Ribu Rupiah) sebulan, masih menjadi masalah. Pada Tahun 2015, sampai dengan bulan April 2015, RTS RASKIN masih banyak yang belum menyetor uang tebus RASKIN, sehingga Tim Kelurahan menjadi terhambat kinerjanya dalam Penyaluran Raskin. 100

103 Sinergi dengan Lembaga Kemasyarakatan. Kelurahan Air Lintang berinovasi dengan cara Memanfaatkan Potensi yang ada untuk mengatasi Masalah yang ada. Potensi yang ada di Kelurahan Air Lintang antara Lain adalah Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, Alokasi Anggaran, IPTEK/IT, Lembaga-lembaga Kemasyarakatan (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Karang Taruna, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Organisasi masyarakat lainnya. Salah satu Potensi yang ada adalah SAMPAH. Selama ini sampah tetap menjadi Sampah, Sampah setiap hari dibuang ke TPA yang berlokasi di wilayah Kelurahan Air Lintang. Sekarang Pemerintah Kelurahan Air Lintang menghimbau masyarakat untuk membudayakan hidup Bersih dan SEHAT, melaksanakan pemilahan sampah, dan melaksanakan pengolahan sampah secara MANDIRI, melalui Petugas Motor Sampah keliling dari dana Swadaya masyarakat. Masyarakat dibina untuk MANDIRI dan tidak bergantung pada Petugas Kebersihan dari UPTD Kebersihan. Hal ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Muara Enim dalam mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Muara Enim yang Sehat, mandiri, Agamis, dan Sejahtera (SMAS). Untuk melaksanakan Inovasi ini, Pemerintah Kelurahan Air Lintang memanfaatkan Potensi Sumber Daya Manusia yang terdiri dari Aparatur Kelurahan dan Lembaga Kemasyarakatan yang ada. Lembaga Kemasyakatan Kelurahan mempunyai tugas membantu Lurah dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan, social kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi : penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat; 101

104 penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia; peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat; penyusunan rencana, pelaksana, dan pengelola pembangunan serta pemanfaat, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif; penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa dan partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat; penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumberdaya serta keserasian lingkungan hidup; pengembangan kreatifitas, pencegahan kenakalan, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja; pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga; pemberdayaan dan perlindungan hak politik masyarakat; dan pendukung media komunikasi, informasi, sosialisasi antara pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat. Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui: peningkatan pelayanan masyarakat; peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan; pengembangan kemitraan; pemberdayaan masyarakat; dan pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat. Lembaga Kemasyarakatan dalam melaksanakan tugas dan fungsi dibantu Kader Pemberdayaan Masyarakat. Jenis Lembaga Kemasyarakatan terdiri dari: 102

105 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Kelurahan (LPMD/LPMK)/Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa atau Kelurahan (LKMD/LKMK) atau sebutan nama lain; Lembaga Adat; Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan; RT/RW; Karang Taruna; dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) mempunyai tugas menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi: penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan; penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia; peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat; penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif; penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat; dan penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya alam serta keserasian lingkungan hidup. 103

106 Lembaga Adat mempunyai tugas untuk membina dan melestarikan budaya dan adat istiadat serta hubungan antar tokoh adat dengan Lurah. Lembaga Adat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi: penampung dan penyalur pendapat atau aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa dan Lurah serta menyelesaikan perselisihan yang menyangkut hukum adat, istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat; pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan kebiasaankebiasaan masyarakat dalam rangka memperkaya budaya masyarakat serta memberdayakan masyarakat dalam menunjang penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan; dan penciptaan hubungan yang demokratis dan harmonis serta obyektif antara kepala adat/pemangku adat/ketua adat atau pemuka adat dengan aparat Pemerintah Kelurahan. Tim Penggerak PKK Kelurahan mempunyai tugas membantu Lurah dan merupakan mitra dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Tugas Tim Penggerak PKK Kelurahan meliputi: menyusun rencana kerja PKK Kelurahan, sesuai dengan basil Rakerda Kabupaten/Kota; melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati; menyuluh dan menggerakkan kelompok-kelompok PKK RW, RT dan dasa wisma agar dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan disepakati; menggali, menggerakan dan mengembangkan potensi masyarakat, khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan; melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang mencakup kegiatan bimbingan dan motivasi dalam upaya mencapai keluarga sejahtera; 104

107 mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan program kerja; berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga di Kelurahan; membuat laporan basil kegiatan kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan dengan tembusan kepada Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK setempat; melaksanakan tertib administrasi; dan mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK setempat. Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 mempunyai fungsi: penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu melaksanakan program PKK; dan fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan pembimbing Gerakan PKK. RT/RW mempunyai tugas membantu Lurah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan. RT/RW mempunyai fungsi: pendataan kependudukan dan pelayanan administrasi pemerintahan lainnya; pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warga; pembuatan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat; dan penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di wilayahnya. Karang Taruna mempunyai tugas menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang 105

108 bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya. Karang Taruna mempunyai fungsi: penyelenggara usaha kesejahteraan sosial; penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat; penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda dilingkungannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan; penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya; penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda; penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia; pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial dilingkungannya secara swadaya; penyelenggara rujukan, pendampingan dan advokasi sosial bagi PMKS; penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor ; penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual; pengembangan kreatifitas remaja, pencegahan kenakalan, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja; dan 106

109 penanggulangan masalah-masalah sosial, baik secara preventif, rehabilitatif dalam rangka pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja. Inovasi yang di kembangkan di Kelurahan Air Lintang adalah keinginan dari Lurah Air Lintang, Lilis Murayani, S.STP, MSi yang menjadi Lurah Air Lintang sejak tanggal 09 September 2014, untuk mendukung Bupati Muara Enim mewujudkan masyarakat Kabupaten Muara Enim yang SEHAT, MANDIRI, AGAMIS, dan SEJAHTERA. Lilis Murayani ditujuk Oleh Bupati Muara Enim untuk menjadi Lurah Air Lintang karena telah memenuhi syarat menjadi Lurah Air Lintang Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim. Lilis Murayani adalah lulusan dari Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Angkatan XIV, Tahun Baginya menjadi Lurah adalah Tugas yang Mulia, sesuai dengan bidang ilmu yang di miliki sejak tugas belajar di STPDN. Kelurahan Air Lintang merupakan kampung halamannya yang harus di benahi dan tidak mau melewatkan kesempatan yang telah di berikan oleh Bupati Muara Enim ini. Amanah baginya adalah Ibadah, dan tidak semua orang mempunyai Kesempatan yang sama. Sebelum menjadi Lurah Air Lintang, Lilis pernah menjabat sebagai Kasubbag Perencanaan Kecamatan Muara Enim dan Kasubbag Perencanaan Dinas Sosial Kabupaten Muara Enim. Tentunya masalah Sampah, Adipura, dan masalah RASKIN bukanlah hal yang baru baginya, perbedaannya selama ini mengabdi di tingkat Perencana Kecamatan dan Perencana Kabupaten, sekarang harus turun ke lapangan langsung ke masyarakat. Dalam usia yang relatif Muda, 30 tahun, menjabat sebagai Lurah dan dalam hal ini Lurah Wanita, tidak menjadi hambatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Karena ada banyak Potensi yang bisa membantu, di 107

110 antaranya adalah melalui pembinaan lemaga Kemasyarakatan. Membina hubungan kekeluargan dengan Perangkat Kelurahan, LPMK, PKK, RT, RW dan masyarakat merupakan salah satu langkah yang baik dalam pelaksanaan program. Usul dan saran dari semua lapisan masyarakat di terima, ditampung dan dimusyawarahkan. Sehingga program yang dilaksanakan bisa berjalan sesuai dengan keinginan. Inovasi Bayar Raskin Dengan Sampah, mendapat dukungan dari seluruh Ketua RW/RT dalam Kelurahan Air Lintang, karena begitu banyak manfaat yang bisa di ambil. Melalui Program Inovasi ini, dapat membantu tugas Dinas/Instansi terkait, diantaranya Dinas PU CK/UPTD Kebersihan untuk penanganan masalah sampah, Dinas Sosial untuk penyalurah RASKIN dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat, Dinas Tenaga Kerja dengan membuka Lapangan Pekerjaan di BANK SAMPAH, Dinas Kesehatan dalam upaya menijaga kesehatan masyarakat dan lingkungan, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan dalam penyediaan Pupuk organik (kompos), Badan Lingkungan Hidup dalam program Adipura, dan Program-program SKPD Kecamatan Muara Enim sebagai SKPD Induk Kelurahan. Membentuk BANK SAMPAH, mulai terfikirkan oleh Lilis Murayani setelah mengikuti Diklat Lurah yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, pada Akhir bulan Maret 2015 dengan Orientasi Lapangan ke Kota Malang. Disana Lilis terinspirasi kesuksesan BANK SAMPAH MALANG dalam membantu Pemerintah untuk menangani masalah Sampah dan Kesejahteraan Masyarakat. Inovasi Bayar Raskin dengan Sampah, merupakan Inovasi baru yang belum pernah di laksanakan di Indonesia. 108

111 Mengatasi Sampah dan Kinerja Raskin Sasaran umumnya masyarakat kelurahan Air Lintang dan Sasaran Khususnya RTS RASKIN di Kelurahan Air Lintang. Dengan Lokus seluruh Pemukiman di Kelurahan Air Lintang. Tujuan inovasi ini adalah mengatasi permasalahan yang ada dalam rangka mewujudkan Masyarakat Kelurahan Air Lintang yang Sehat, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera. Permasalahan dalam hal ini adalah masalah Pemerintahan terutama dalam rangka Penilaian Adipura, Masalah Kesehatan/Kebersihan Lingkungan, Masalah Sosial (Kemiskinan dan Kesejahteraan), Masalah Pendidikan/Budaya Hidup bersih dan sehat, Masalah Agama, Masalah Anggaran yang terbatas, dan Masalah ekonomi (pengangguran). Yang mendapat keuntungan dalam pelaksanaan Inovasi ini adalah Mayarakat, Pemerintah dan Dunia Usaha. Sisi Kreatif dan Inovatif dari Inovasi yang di jalankan adalah bahwa selama ini sampah tetap menjadi sampah, sekarang sampah bisa bernilai ekonomis, sampah menjadi berkah. Sampah yang selama ini di buang dan menjadi masalah, sekarang mulai di perebutkan oleh masyarakat dan sampah bisa menjadi uang. Bahkan sampah bisa untuk menebus RASKIN. Selama ini RTS RASKIN kesulitan menebus RASKIN, dan menebus RASKIN dengan uang (Rp /Kg), bahkan ada oknum aparat yang menaikkan harga beras di luar ketentuan, sehingga menjadi masalah, sekarang RASKIN cukup di bayar dengan SAMPAH. Selain itu, selama ini masalah sampah menjadi tugas Dinas/Instansi terkait (UPTD Kebersihan), menjadi beban utama Tempat pengolahan sampah terakhir (TPA), sekarang Sampah di ambil dan dikelola oleh masyarakat, dengan petugas bank sampah dari RTS Raskin, dan sampah tidak semua harus di bawa ke TPA. Sampah dipilah di pemukiman oleh masyarakat dan oleh petugas motor sampah, selanjutnya sampah yang tidak terpakai lagi 109

112 baru di bawa ke TPA. Hal ini sangat membantu Pemerintah, karena mengurangi jumlah Sampah yang di bawa ke TPA. Inovasi ini adalah mengeluarkan Manajemen Pengolahan Sampah di Masyarakat (BANK SAMPAH) yang aktif dengan berbagai manfaat, terutama penilaian Adipura. Dan keluaran lainnya bagi masyarakat miskin (RTS RASKIN) dapat menerima RASKIN tanpa biaya. Salah satu kriteria dalam Penilaian Adipura adalah Penilaian BANK SAMPAH. Berjalannya Manajemen BANK SAMPAH di suatu wilayah mencerminkan bentuk kepedulian Pemerintah dan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah dan Pemanfaatan Sampah. Kabupaten Muara Enim sudah meraih Piala Adipura ke Sepuluh. Tentunya Tim Penilai Adipura, Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Muara Enim sangat mengharapkan bahwa Piala Aipura bukan hanya sebagai Simbol kota bersih, tetapi pada kenyataannya memang benar-benar menjadi budaya masyarakat Kabupaten Muara Enim. Kebersihan dan Keindahan lingkungan menjadi kebutuhan masyarakat. Dengan terlaksananya Manajemen BANK SAMPAH, telah membuktian bahwa masyarakat Kabupaten Muara Enim peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan. Proses Implementasi Inovasi Inovasi ini dimulai sejak awal Tahun 2015, dan dilaksanakan dengan melewati serangkaian Proses dan tahapan yang melibatkan baik stakeholders internal maupun eksternal yang terkait. Sebelum di bawa ke Laboratorium Inovasi Daerah, sebenarnya inovasi ini sudah mulai di rencanakan karena sudah menjadi kebutuhan. Inovasi ini disampaikan dalam rakor bulan maret 2015, dan mendapat dukungan dari RT/RW, karena masalah sampah dan masalah RASKIN sudah menjadi masalah utama. Ketua RT dan Ketua RW Kewalahan menghadapi permasalahan sampah yang menumpuk di Pemukiman, disisi lain Ketua Rt dan Rw juga 110

113 sudah selalu menghimbau RTS RASKIN untuk segera membayar RASKIN. Namun, permasalahan sampah dan RASKIN tetap menjadi beban. Lurah Air Lintang sempat berkonsultasi dengan bagian Organisasi Setda Kabupaten Muara Enim dan Bappeda Kabupaten Muara Enim, dan Inovasi tersebut mendapatkan dukungan karena belum ada di tempat lain serta banyak sekali manfaatnya. Dalam rangka mempelajari tentang BANK SAMPAH, Lurah Air Lintang sempat ikut serta dalam RAKORNAS BANK SAMPAH Tahun 2015 di Makassar. Hal itulah yang menambah bekal Kelurahan Air Lintang untuk melaksanakana inovasinya. Setelah mendapatkan dukungan dari Perangkat Kelurahan, Tokoh Masyarakat dan dari Instansi terkait, maka Lurah Air Lintang berusaha mengikuti Tahapan-Tahapan Inovasi Daerah Kabupaten Muara Enim. Tahapan Inovasi yang diikuti adalah Drum Up, Diagnose, Design, Deliver dan Display. Kesempatan yang baik di ambil pada saat Bupati Muara Enim melalui BAPPEDA Kabupaten Muara Enim mengadakan Laboratoriom Inovasi Daerah, dengan mengumpulkan Inovasi dari Seluruh SKPD di BAPPEDA Kabupaten Muara Enim. Kelurahan Air Lintang mewakili SKPD Kecamatan Muara Enim, menjadi pendaftar terakhir dalam acara tersebut. Pada Tahap paparan kepada Tim BAPPEDA, dan TIM dari LAN RI, Lurah Air Lintang menjelaskan paparan singkat tentang Inovasi Bayar Raskin dengan Sampah. Sebagai satu-satunya Lurah yang mencoba ikut dalam berinovasi, dengan harapan bahwa Inovasi tersebut akan dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama di Kelurahan Air Lintang. Tahapan kunci Tahapan kunci pelaksanaan Inovasi dapat di uraikan sebagai berikut: Pemerintah Kelurahan Air Lintang membentuk BANK SAMPAH melalui SK Lurah Air Lintang, dengan Pengelola yang murni berasal dari Masyarakat, terutama RTS RASKIN dan para pemulung sampah. Pengelola BANK SAMPAH inilah yang bertugas mengelola Manajemen 111

114 BANK SAMPAH Kelurahan Air Lintang. Pengelola BANK SAMPAH Terdiri atas Pengelola Administrasi dan Petugas Lapangan. Untuk bagian lapangan itulah sebagai ujung tombak dalam penanganan masalah sampah, yang dalam hal ini sebagai petugas motor sampah. Petugas Motor sampah di tunjuk berdasarkan kesiapan petugas untuk mengambil sampah di seluruh pemukiman. Dengan bermodalkan 1 Unit Motor viar roda 3 untuk mengangkut sampah, petugas motor sampah ini akan berkeliling jemput bola mengambil sampah di pemukiman. 131 KK warga Kelurahan Air Lintang yang berhak Menerima bantuan RASKIN, di daftarkan menjadi anggota tetap /Nasabah BANK SAMPAH. Mereka juga dihimbau untuk mengumpulkan Sampah di Pemukiman, dan menabung Sampah di BANK SAMPAH. 131 KK ini mengumpulkan sampah organik (sampah daun-daun dan rumput agar tidak di bakar), dan sampah non organik, terutama sampah pelastik, kardus/kertas, dan rongsokan yang masih bisa diolah/dijual, untuk di tabung di BANK SAMPAH. Sampah di setor ke BANK SAMPAH oleh masyarakat dan ada juga yang di ambil di RTS, untuk selanjutnya sampah akan di timbang dan di hargai sesuai dengan daftar harga sampah di BANK SAMPAH, uangnya menjadi Tabungan Nasabah BANK SAMPAH. Petugas Bank sampah akan menghitung tabungan Nasabah BANK SAMPAH, khusus bagi RTS RASKIN dengan target setiap bulan Rp (Dua Puluh Empat Ribu Rupiah), untuk menebus RASKIN yang seharga Rp (Seribu Enam Ratus Rupiah) per Kg, dikalikan 15 Kg (untuk biaya tebus RASKIN satu bulan). Bagi Nasabah yang sudah mencapai Target (Rp ), maka sisanya akan menjadi Tabungan untuk bulan berikutnya, sedangkan nasabah yang belum mencapai Target diwajibkan untuk menambah Setoran Sampah. Membuat Tempat Pemilahan Sampah Terpadu (TPST), yaitu merupakan tempat pemilahan sampah setelah diambil di pemukiman. Sampah di pemukiman sebagian ada yang sudah di pilah oleh masyarakat, 112

115 namun sebagian ada yang masih bercampur. Di TPST inilah sampah dipilah kembali, sampah organik di olah menjadi Pupuk kompos. Peralatan yang sudah ada, di manfaatkan oleh pengelola TPST untuk membuat Pupuk kompos dan mengemas pupuk di dalam karung 10 kg, untuk selanjutnya dipasarkan kepada masyarakat, Dinas/Instansi terkait, dan Dunia Usaha. Salah satu Dunia Usaha yang sudah berkerja sama adalah PT.BA, yang membeli pupuk kompos untuk penghijauan, dengan target produksi sebulan sebanyak 20 Ton pupuk kompos. Sedangkan sampah An organik dipilah, diambil sampah yang masih dapat di olah, selanjutnya dijual ke Sekretariat PKK dan Karang Taruna Kelurahan Air Lintang. Dengan peralatan sederhana, ibu-ibu PKK Kelurahan Air Lintang mengolah sampah menjadi Kerajinan Tangan, sehingga bisa di jual dan tentunya dapat menambah penghasilan Anggota PKK. Kerajinan tangan yang sudah berhasil di pasarkan antara lain Tas Pelastik dari pemanfaatan Limbah pelastik bungkus minyak goreng, Kecap, pewangi, dan sejenisnya menjadi tas pelastik yang bisa di gunakan untuk peserta bimtek, Keranjang dari anyaman cangkir minuman gelas, bros olahan dari sisa kain perca/jahitan yang dijual untuk souvenir/tanda panitia pernikahan, dan berbagai macam souvenir dari sampah daun Jati/Pelepah pisang, serta limbah lainnya. Karang Taruna Kelurahan Air Lintang juga sudah mulai memasarkan hasil kerajinan tangan dan membuat rumah produksi, Karang taruna berencana membuat pusat kerajinan tangan dan oleh-oleh khas Kelurahan Air Lintang. Untuk Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan selanjutnya di bawa ke Tempat Pengolahan Sampah Terakhir (TPA) yang masih berada di wilayah Kelurahan Air Lintang Kecamatan Muara Eenim, yang tentunya jumlahnya sudah berkurang. Setiap Bulan, Manajemen BANK SAMPAH menyetor uang tebus RASKIN untuk 131 RTS RASKIN kepada Tim Penyaluran RASKIN Kelurahan Air Lintang. Selanjutnya Tim RASKIN Kelurahan Menyetor uang tersebut ke Bulog Lahat melalui Rekening BRI dan melapor kepada TIM Penyaluran 113

116 RASKIN Kecamatan Muara Enim untuk dilaporkan ke Bulog Lahat. Setelah laporan di terima, RASKIN dikirim dari Bulog lahat dan disalurkan kepada RTS RASKIN. Selanjutnya untuk mempermudah mempercepat penyaluran RASKIN, bagi yang belum menyetor sampah, Manajemen BANK SAMPAH sudah langsung menalangi biaya operasional RASKIN, dan pada saat mengantarkan RASKIN ke RTS, RASKIN yang di antarkan langsung di tukar dengan Sampah. Inovasi ini bertujuan mendidik masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, sampah yang selama ini dibuang sekarang di perebutkan. Kendala inovasi Dalam melaksanakan Inovasi ini tentunya masih terdapat kendala yang di hadapi, yaitu dalam mengubah pola hidup masyarakat dalam mengatasi masalah sampah. Sebagian masyarakat sudah mendukung, namun ada sebagian masyarakat yang masih pesimis dengan program ini, dan kurang mendukung. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kelurahan Air Lintang mengadakan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat. Dalam setiap kesempatan atau acara, Lurah Air Lintang, dan Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Kelurahan Air Lintang selalu menghimbau masyarakat agar dapat mengikuti program Pemerintah, khususnya Kelurahan Air Lintang. Tanpa adanya dukungan masyarakat, maka program ini tidak akan dapat berjalan dengan baik. Untuk itulah walaupun terkesan di memaksa untuk tertib, tetapi masyarakat akan merasakan manfaatnya. Kelurahan Air Lintang terdiri dari 5 RW dan 20 RT, dan dalam melaksanakan Inovasi ini tentunya diperlukan uji coba. Lurah Air Lintang melaksanakan uji coba program ini di satu RW yang paling dekat dengan tempat tinggalnya. Salah satu contoh di RW 04 Kelurahan Air Lintang sudah berjalan sejak Tahun 2014 melaksanakan Pengolahan sampah secara 114

117 Mandiri/Swadaya Masyarakat. Wilayah RW 04 adalah wilayah yang paling dekat dengan kediaman Lurah Air Lintang, maka sangat efektif untuk di jadikan sebagai percontohan dalam pengolahan sampah. Sejak Akhir Tahun 2014, masyarakat RW 04 dihimbau untuk mengolah sampah secara Swadaya. Berkat kinerja petugas sampah yang baik, sekarang 99 Persen warga di RW 04 sudah menjadi nasabah BANK SAMPAH. Tahun 2015 sudah mulai di himbau kepada RW yang lain untuk melaksanakan Program ini dan pada Tahun 2016, Seluruh Wilayah Kelurahan Air Lintang sudah dihimbau untuk Mandiri. Kendala lainnya kurangnya Sarana dan Prasarana, Motor sampah yang selama ini hanya 1 unit, tidak mencukupi untuk menangani seluruh wilayah. Selain itu, belum adanya Bangunan kantor, gudang, dan Perlengkapan di BANK SAMPAH, selama ini kegiatan masih menumpang di Kantor Lurah Air Lintang. Tentunya gudang Kelurahan tersebut tidak mampu dan tidak layak untuk menampung sampah dalam skala besar. Sarana dan Prasarana BANK Sampah masih menggunakan alat-alat yang sederhana. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah kelurahan Air Lintang membuat usulan kepada Dinas/Instansi terkait, Badan Lingkungan Hidup dan Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Muara Enim untuk Pembangunan Sarana dan Prasarana BANK SAMPAH Kelurahan Air Lintang. Berkat semangat dan kinerja yang baik dari Aparatur Kelurahan dan Pengelola BANK SAMPAH Kelurahan Air Lintang, pada Tahun 2016 di rencanakan Fasilitas BANK SAMPAH Kelurahan Air Lintang akan di bantu oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI. Rapat dan Koordinasi merupakan salah satu langkah yang baik untuk mengatasi Permasalahan. Komunikasi yang baik antara Pemerintah Kelurahan dan Pengelola BANK SAMPAH, dapat menjadi bahan masukan bahan evaluasi. Setiap bulan, sebelum penyaluran RASKIN, Pemerintah Kelurahan mengevaluasi Kinerja dan manajemen BANK SAMPAH, sebagai bentuk Pengawasan dan mengatasi permasalahan. 115

118 Sistem kekeluargaan dan kebersamaan sangat mendukung kelancaran komunikasi dan manajemen. Komunikasi yang baik dan Transparansi tentunya dapat menambah semangat para pekerja untuk meningkatkan kinerja. Adanya bentuk penghargaan kepada Karyawan dengan kinerja terbaik, juga memacu semangat bagi karyawan lainnya untuk bekerja lebih giat. Outcome Inovasi ini menghasilkan sebuah Lingkungan Masyarakat Kelurahan Air Lintang yang Sehat, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera. Dengan inovasi ini, secara tidak langsung mendidik masyarakat untuk hidup bersih dan Sehat. Sampah sebagai sumber penyakit, tidak boleh dibuang sembarangan. Dengan inovasi ini, 131 RTS RASKIN akan membantu membersihkan lingkungan. Dengan inovasi ini, masyarakat kelurahan Air Lintang telah melaksanakan kegiatan Mandiri dalam mengatasi masalah Sampah. Selama ini sampah menjadi urusan Dinas/Instansi terkait, dalam hal ini Dinas PU Cipta Karya, khususnya UPTD Kebersihan dan pertamanan Kabupaten Muara Enim. Sekarang, khusus wilayah Kelurahan Air Lintang, masalah pengolahan Sampah sudah dilaksanakan Mandiri Oleh Masyarakat. Petugas motor sampah yang mengambil sampah di pemukiman murni dari Masyarakat, Oleh Masyarakat dan Untuk Masyarakat. Dengan biaya operasional motor sampah dari Swadaya Masyarakat (untuk Gaji Petugas dan Operasional kendaraan). Setiap agama mengajarkan untuk hidup bersih, sehat dan mandiri. Tentunya dengan Inovasi ini, menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan dengan Inovasi ini, mengajarkan masyarakat untuk peduli kepada sesama, bagi masyarakat yang 116

119 memiliki rezeki lebih untuk berbagi kepada RTS RASKIN yang telah membantu mengambil sampah di pemukiman setiap hari. Masyarakat cukup merapikan sampah di depan rumah masing-masing, maka petugas akan mengambil sampah. Dengan membantu Operasional Kendaraan, Rp /Bulan atau Rp. 500,/hari sungguh tidaklah berat bagi masyarakat untuk membayar sekaligus sebagai sedekah kepada RTS RASKIN. Dan dengan membeli hasil-hasil pengolahan sampah, contohnya dengan membeli Pupuk kompos dan souvenir pernikahan yang memang dapat di manfaatkan, sebagai bentuk saling menghargai usaha/pekerjaan pengusaha kecil khususnyya meningkatkan kecintaan kepada produk dalam negeri. Melalui Inovasi ini, dengan membuka lapangan pekerjaan di BANK SAMPAH, dan dengan mempermudah penyaluran RASKIN, serta dengan pembinaan pengolahan sampah, tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah kelurahan Air Lintang. Kelurahan Air Lintang, dengan penduduk KK, Termasuk dalam katergori Ring 1 Kabupaten Muara Enim. Mayoritas masyarakat dengan perekonomian yang cukup baik, mereka bekerja sebagai PNS, TNI, POLRI, Pengusaha (Direktur Pt/CV), Pedagang dan Karyawan BUMN/BUMD/Swasta. Dari Jabatan Bupati Muara Enim, Sekretaris Daerah, Kapolres, Kajari, Kepala Dinas, Pejabat Kabupaten dan PNS- PNS yang tinggal di Perumahan Pemda Kabupaten Muara Enim maupun di Rumah Pribadi yang sudah mapan, menunjukkan bahwa Kelurahan Air Lintang sudah cukup Sejahtera. Ada Komplek Perumahan Pemda, Komplek Perumahan Pribadi elite, dan Komplek Perumahan dari Pengembang mulai menata rapi pemukiman di Kelurahan Air Lintang. Untuk itulah pengolahan sampah perlu menjadi percontohan. Berdasarkan Data BPS Kabupaten Muara Enim Tahun 2015, dari KK di Kelurahan Air Lintang, hanya 131 KK yang masih tergolong keluarga Miskin, dengan pekerjaan sebagai Buruh Harian Lepas. Melalui Inovasi Bayar Raskin dengan Sampah, tentunya menjadi salah satu langkah 117

120 dalam mewujudkan Kelurahan Air Lintang yang Sehat, Mandiri, Agamis dan Sejahtera. Dampak Inovasi ini sangat berdampak Positif bagi Masyarakat Kelurahan Air Lintang. Tentunya melalui Inovasi ini banyak yang dapat di ambil manfaatya, bagi Pemerintah, Lingkungan, Masyarakat dan Dunia usaha. Bagi Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Inovasi ini talah mambantu meringankan tugas Instansi terkait, di bidang kesehatan, pendidikan, Lingkungan, Tenaga Kerja, Sosial, Budaya, Agama, dan lain-lain. Salah satu dampak paling menonjol adalah Lingkungan Kelurahan Air Lintang yang Bersih, Rapi dan Indah. Selama ini banyak terdapat TPS yang sangat menggangu pemandangan dan keindahan lingkungan, sekarang beberapa TPS yang sudah sangat kumuh sudah di tutup dan diubah menjadi Perumahan dan ada juga yang dibuat menjadi Taman. Sehingga membuat nyaman masyarakat yang melewati jalan eks TPS. Di RW 04 dan RW 05 sebelumnya sampah menumpuk di lahan kosong milik warga, sekarang sudah bersih dan akan di bangun Perumahan. TPS Di RW 03, dengan kontainer sampah yang diletakkan di tanah milik Pengembang Perumahan PT. Rizki Darusalam, sudah sangat kumuh. Setiap harinya kontainer sampah menampung sampah lebih kurang 500 Rumah warga, yang membuat petugas kebersihan menjadi kesulitan dalam menampung dan mengangkut sampah. Sekarang TPS tersebut di bongkar kemudian direncanakan lahan akan dibuat perumahan oleh pengembang, dan penanganan sampah diganti motor sampah keliling jemput bola di pemukiman dengan Petugas sampah dari RTS RASKIN (BANK SAMPAH). 118

121 Di RW 02 Komplek erumahan Pemda, TPS menampung lebih kurang 100 KK, posisi TPS di persimpangan jalan sangat mengganggu pemandangan dan aktifitas lalu lintas, sekarang TPS di bongkar dan penanganan sampah diganti dengan motor sampah keliling, sedangkan lahan eks-tps di buat Taman mungil, dengan tujuan agar lingkungan menjadi bersih, rapi dan indah. Di RW 01 TPS sudah cukup rapi, merupakan komplek percontohan dalam Penilaian Adipura, namun petugas motor sampah dari RTS RASKIN juga sudah di jalankan. Harapan Pemerintah dan masyarakat, Kabupaten Muara Enim dapat meraih Piala Adipura Kencana. Bagi RTS Raskin tentunya juga sangat berdampak positif, dengan adanya inovasi ini dapat meringankan beban Keluarga. Uang untuk menebus RASKIN dapat digunakan untuk keperluan lain, bahkan Tabungan sampah dapat di ambil untuk keperluan lainnya. Bagi Dunia usaha tentunya juga sangat mempengaruhi, adanya pabrik kompos dan pusat kerajinan yang menambah lapangan pekerjaan dan menambah penghasilan dan perekonomian masyarakat. Inovasi sudah menjadi Kebutuhan. Dengan melihat betapa banyak manfaat dan betapa positif dampak yang di timbulkan melalui Inovasi ini, tentunya keberlanjutan inovasi ini akan terus diharapkan. Harapan Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Muara Enim dalam rangka mewujudkan Kabupaten Muara Enim yang Sehat, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera, dapat didukung melalui Inovasi ini. Selain itu, keberlanjutan Inovasi ini juga sangat diperlukan dalam rangka mendukung Kabupaten Muara Enim meraih Piala ADIPURA dan PIALA ADIPURA KENCANA. Disinilah diperlukan kesabaran dan keikhlasan seorang Pemimpin, dalam hal ini Lurah beserta Aparatur Kelurahan harus sabar dan ikhlas dalam membina 119

122 masyarakat untuk mewujudkan cita-cita Kabupaten Muara Enim yang Sehat, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera. Pembangunan Sarana dan Prasarana BANK SAMPAH juga sangat mendukung keberlanjutan Inovasi ini, karena manajemen BANK SAMPAH akan berjalan dengan baik jika dilengkapi dengan sarana dan Prasarana yang lengkap dan baik. Program RASKIN dari Pemerintah Pusat tidak menjadi kendala, karena jika Program RASKIN dari pusat sudah tidak ada lagi, maka Inovasi ini masih akan tetap berjalan, dengan Manajemen BANK SAMPAH, dan melalui Inovasi Gudang Sembako Keluarga Miskin. Masyarakat miskin tetap bisa menukar sampah menjadi Beras. Terdapat banyak kemungkinan dan peluang untuk mereplikasi inovasi yang dilakukan, karena masalah sampah telah menjadi permasalahan di setiap wilayah dengan cara penanganan yang berbeda-beda. Inovasi ini dapat menginspirasi Kelurahan/Desa lain yang pastinya terdapat RTS penerima RASKIN. Dan tentunya Inovasi ini besar peluang dapat di replikasi dieluruh Kelurahan dalam Kabupaten Muara Enim, tergantung komitmen pimpinan wilayah/lurah di wilayah tersebut. Dari uraian tentang Inovasi BAYAR RASKIN DENGAN SAMPAH diatas, yang telah dilaksanakan selama satu tahun terakhir, ada beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran sekaligus inspirasi bagi organisasi sektor Publik, khususnya Kelurahan dan Desa sebagai ujung tombak Pemerintahan yang ingin meniru Inovasi ini. Pelajaran-pelajaran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, Inovasi adalah Kebutuhan. Untuk melaksanakan sebuah perubahan, dibutuhkan Inovasi yang dapat membuat perubahan terjadi. Untuk meretas Inovasi dalam pelayanan publik, khususnya di 120

123 Kelurahan/Desa sebagai ujung tombak Pelayanan di masyarakat, dibutuhkan Pemimpin yang mau dan mampu berinovasi. Pemimpin yang berlatar belakang dari masyarakat wilayah tersebut, akan mempunyai rasa memiliki yang lebih terhadap daerah dan masyarakatnya, sehingga akan berusaha dengan maksimal serta dengan rasa ikhlas dan penuh pengabdian untuk membangun dan mengembangkan wilayahnya. Masyarakat yang mayoritas masih tetangga dan keluarga, dengan jarak yang dekat akan lebih cepat melaporkan setiap masalah dengan tanpa rasa takut atau rasa malu, sebaliknya masyarakat yang dengan dirangkul melalui rasa keakraban dan kekeluargaan akan mendukung Program yang akan diarahkan Pemerintah. Lilis Murayani, Lurah Air Lintang adalah pemimpin Kelurahan Air Lintang yang lahir, dibesarkan dan tinggal di Kelurahan Air Lintang, masalah sosial budaya dan masalah lainnya tentunya sudah menjadi pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika memimpin Kelurahan Air Lintang, ide dan inovasi perubahan akan muncul dan di kembangkan untuk mengatasi masalah yang ada. Kedua, Kelurahan sebaiknya dipimpin oleh seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan yang memahami Birokrasi. Karena dengan memahami birokrasi akan membantu mendidik masyarakat untuk mengerti administrasi. Lilis Murayani, dengan latar belakang pendidikan STPDN, memahami birokrasi dan manajemen pelayanan Prima, dengan prinsip Sebagai Birokrat atau Aparatur Pemerintah adalah sebagai Pelayan masyarakat, bukan sebaliknya. Melayani masyarakat dengan senyum, sapa, salam dan ikhlas, serta rasa kekeluargaan akan menggugah masyarakat untuk mendukung Pemimpinnya. Ketiga, Pemimpin Perubahan, harus dapat menjadi contoh. Kondisi kesehatan yang Fit dan enerjik, dan semangat pemimpin akan dapat dapat memberi semangat perubahan bagi masyarakat. Dalam Inovasi ini, 121

124 Lilis Murayani telah melakukan uji coba, melaksanakan program percontohan di RW lingkungan tempat tinggalnya. Dalam evaluasi program inovasi ini, keberhaasilan dalam pelaksanaan program di Pemukiman percontohan dapat menjadi bekal pengalaman untuk mengembangkan program tersebut di wilayah lain. Mengolah sampah, Sosialisasi, Gotong Royong, dan kegiatan lainnya tentunya Lurah sebagai pemimpin harus bisa menjadi contoh. Tujuannya agar masyarakat tergerak untuk mengikuti. Dalam setiap kesempatan, budaya gotong royong tetap perlu digerakkan. Keempat, Masyarakat terkadang harus di PAKSA berubah, dalam artian di paksa untuk Mandiri. Dengan adanya Inovasi ini, masyarakat mau tidak mau harus mengikuti program yang dibuat pemimpinnya. Akan tetapi, dalam membuat program yang mendidik masyarakat tersebut tetap harus di musyawarahkan terlebih dahulu dengan Tokoh-tokoh masyarakat, diantaranya RW, RT dan Lembaga kemasyarakatan yang ada. 122

125 Air adalah kebutuhan dasar manusia, yang seharusnya dapat terpenuhi baik dari segi Kualitas, Kuantitas maupun Kontinuitas, Air adalah unsur yang penting bagi kesehatan manusia dan lingkungan, karena Air diperlukan setiap hari bahkan setiap saat untuk keberlangsungan hidup manusia. Tanpa air hidup akan terasa kering, kotor, tidak sehat dan bahkan dapat menyebabkan kematian, begitu pentingnya air dalam kehidupan ini, maka sudah sewajarnya air mendapat perhatian khusus baik oleh individu maupun oleh Pemerintah, agar mudah mendapatkan air yang terjangkau dan berkualitas. Arah kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) telah dijabarkan dalam Rencana Program Jangka Panjang Nasional (RPJMN) dan Rencana Program Jangka Menengeh Nasional (RPJMN) , dimana Pemerintah menetapkan Penyediaan Air Bersih sebagai salah satu Program Nasional. Arah kebijakan RPJMN ini diakomodir dalam Rencana Aksi Daerah AMPL Kabupaten Muara Enim yang disusun tahun 2011, dimana dari Rencana Aksi AMPL tersebut didapat permasalahan yang mendasar terhadap Penyediaan Air Minum Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Muara Enim antara lain: Rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat 123

126 Rendahnya kesadaran akan pentingnya pembangunan berkelanjutan Kurangnya sense of belonging infrastruktur AMPL yang dibangun pemerintah Ketergantungan yang tinggi terhadap pemerintahan dalam pembangunan infrastruktur AMPL Teknologi pengolahan dan distribusi air PDAM dan SPAM yang masih sangat terbatas Rasio anggaran AMPL per APBD yang rendah Prinsip kemitraan melalui CSR belum mengarah pada AMPL Swadaya masyarakat masih kurang Koordinasi Instansi/SKPD terkait pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan belum lancar. Masih ada dokumen perencanaan terkait AMPL yang belum dilaksanakan. Belum banyak perangkat peraturan yang mendukung Pembangunan AMPL, peraturan yang sudah ada belum dilaksanakan secara optimal. Selanjutnya dalam upaya percepatan pencapaian target Millenium Development Goals 2015 dimana Pemerintah berupaya menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan akses air minum dan sanitasi pada tahun 2015, dengan target nasional akses air minum sebesar 68,87% dan akses sanitasi 62,4%, sementara capaian akses air minum di kabupaten Muara Enim tahun 2010 adalah sebesar 46,30%, masih sangat perlu upaya yang optimal untuk pencapaian target yang ditetapkan dalam MDGs. Untuk itu pemerintah kabupaten Muara Enim terus melakukan kegiatan kegiatan untuk percepatan pencapaian target MDGs yaitu melalui aksi kebijakan dan strategi bidang air minum seperti yang dijabarkan dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) AMPL Kabupaten Muara Enim yaitu: Mewujudkan ketersediaan air baku dan air minum yang berkualitas dan kontinyu bagi masyarakat. 124

127 Peningkatan pemberdayaan masyarakat di sektor air minum dan penyehatan lingkungan. Peningkatan pembangunan sektor air minum dan penyehatan lingkungan yang kontinyu dan berkualitas. Mewujudkan koordinasi antar lembaga pengelola AMPL yang optimal. Masih rendahnya akses air minum dan sanitasi di masyarat Kabupaten Muara Enim, yang disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat, serta masih terbatasnya layanan air bersih kemasyarakat, sementara adalah tugas Pemerintah memenuhi kebutuhan dasar manusia akan air bersih dan sanitasi yang layak kepada masyarakat, maka dinas PU Cipta Karya Kabupaten Muara Enim melalui Kabid Bangunan dan Lingkungan ( Hj.Elly Yuliar, ST ), yang membidangi masalah air minum, berkonsultasi secara intens dengan kepala dinas PU Cipta Karya Kabupaten Muara Enim ( H. Ramlan Suryadi, ST, Msi) dan Kabid Sarana dan Prasarana Bappeda Kabupaten Muara Enim ( Aidi, ST ) untuk membuat program-program peningkatan akses air bersih kepada masyarakat khususnya masyarakat diperdesaan. Antara lain program Replikasi Pamsimas dan program pembangunan instalasi air bersih (IPAB) micro dan program penyediaan air bersih perdesaan lainnya. Melihat keberhasilan program Pamsimas ini yang merupakan wujud nyata pembangunan sarana dan pengelolaan sumber daya air melalui pola pemberdayaan masyarakat didesa, dimana Pamsimas I ( ) telah berhasil meningkatkan layanan akses air minum kepada lebih dari 6 juta penduduk di Inonesia, dan jumlah ini bertambah lagi ditahun , serta dalam upaya percepatan pencapaian target Millenium Development Goals 2015 dan dalam rangka mencapai visi Kabupaten Muara Enim yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Muara Enim yang 125

128 Sehat Mandiri Agamis dan Sejahtera di Bumi Serasan Sekundang, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim, melalui dinas PU Cipta Karya Kabupaten Muara Enim melakukan Reflikasi Pamsimas sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang, untuk memperluas cakupan layanan air minum dan sanitasi diperdesaan. Program Reflikasi, pada awalnya merupakan kewajiban bagi Kabupaten/ kota yang mengikuti program Pamsimas dari tahun 2010 sampai dengan tahun Namun melihat keberhasilan program Pamsimas ini, serta adanya partisipasi aktif masyarakat dan dukungan pendanaan APBD Kabupaten Muara Enim yang diaplikasikan dalam kegiatan SKPD terkait, maka Program Reflikasi tetap diteruskan, sehingga cakupan layanan air minum sampai dengan tahun 2014 meningkat menjadi 76,50%, melebihi target MDGs yaitu sebesar 68,87% untuk akses air minum ditahun Kabupaten Muara Enim dengan luas wilayah = 7.483,06 Km² terdiri dari 20 kecamatan, 245 desa dan 10 kelurahan dengan jumlah penduduk = 590,975 jiwa serta pertumbuhan penduduk = 0,99% / tahun. Keadaan Topografi Kabupaten Muara Enim cukup beragam, yaitu terdiri dari dataran rendah, sedang dan dataran tinggi. Bentangan wilayah dengan keragaman topogrfi tersebut menimbulkan terbentuknya banyak bukit dan sungai. Daerah dataran tinggi dibagian barat daya, merupakan bagian dari rangkaian pegunungan bukit barisan. daerah ini meliputi kecamatan Semendo Darat Ulu, Semende Darat Tengah, Semende Darat Laut, dan Kecamatan Tanjung Agung. Daerah dataran sedang berada dibagian tengah. terdapat daerah rawa yang berhadapan langsung dengan aliran sungai Musi. Daerah ini meliputi kecamatan dataran rendah dan rawa lebak terletak di Kecamatan Lembak, Gelumbang, Sungai Rotan,Belido darat dan Muara Belido. Wilayah Kabupaten Muara Enim dialiri sungai Enim dan sungai Lematang.sungai Enim berhulu di Tanjung Agung perairan kedua sungai ini melewati Muara Enim, Ujan Mas, Gunung Megang, Rambang Dangku, 126

129 Sungai Rotan dan masuk kewilayah Musi Banyuasin. Anak- anak sungai Enim meliputi Air Beringin, Air Meo, Air Enim tengah, Air Enim tak berikan, Air Enil, Air Bangke, Air Ual, Air Belinau, Air Tiyahan, Air Kelawas dan Air Samad. Daerah perairan diwilayah kabupaten Muara Enim tersebut disebut Daerah Aliran Sungai (DAS). Umumnya masyarakat di kabupaten Muara Enim yang tinggal dipingiran sungai, mengambil air untuk kebutuhan air minum ( air yang dimasak) dari sungai yang sehari-hari juga digunakan untuk mandi,mencuci dan buang air besar. tentu air seperti ini tidak layak untuk dikonsumsi manusia,karena sudah tercemar. sementara masyarakat yang tinggal jauh dari sungai, sangat kesulitan mendapatkan air, padahal air sangat dibutuhkan manusia dalam kesehariannya. Kemudian beberapa permasalahan yang mendasar dari bidang AMPL Kabupaten Muara Enim, yang telah diterangkan sebelumnya, memerlukan penanganan yang serius. Hal ini lah yang menggugah Dinas PU Cipta Karya melalui Kabid Bangunan dan Lingkungan untuk bekerja keras dalam memecahkan masalah rendahnya akses air minum di Kabupaten Muara Enim yaitu dengan berbagai terobosan / Inovasi untuk memberikan pelayanan dasar ke masyarakat melalui program-program inovasi penyediaan Air Bersih untuk masyarakat diperdesaan. Setiap tahun diprogramkan penyediaan air minum perdesaan melalui dana APBD kabupaten Muara Enim. sehingga setiap tahun sejak tahun 2010, capaian akses air minum semakin meningkat. Masyarakat di kabupaten Muara Enim, rata-rata telah menikmati air bersih. Bahkan ada beberapa daerah yang telah mencapai 100% air bersih dan 100 % Sanitasi, dan ini akan terus di upayakan agar setiap desa dalam kabupaten muara enim dapat menikmati air bersih 100%. Sebagaimana yang ingin di capai target Universal akses dalam RPJMN 2019 yaitu Dimana akses Air minum 100 %, kawasan kumuh 0% dan akses Sanitasi 100 %. 127

130 TABEL INOVASI Before Cakupan Akses Air Bersih Tahun 2010 = 46,30% Pola hidup masyarakat kurang bersih dan sehat Masyarakat kurang partisipasi dengan Program Pemerintah After Cakupan akses Air Bersih Tahun 2014 =76,50% Pola hidup masyarakat menjadi bersih dan sehat Masyarakat menjadi sangat partisipasi dengan Program Pemerintah TARGET DAN CAPAIAN AIR BERSIH TAHUN Capaian akses Air minum dikabupaten Muara Enim untuk tahun 2014 telah mencapai 76,50% yang dihasilkan oleh PDAM Lematang Enim Muara Enim, Program Pamsimas Pusat, dari DAK, Reflikasi Pamsimas Daerah, Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih micro, dan pembangunan perpipaan perdesaan lainnya. Jumlah Desa di Kabupaten Muara Enim sebanyak 245 desa, layanan PDAM ada di 70 desa, Desa yang sudah terlayani oleh program Pamsimas dan Reflikasinya adalah sebanyak 114 desa, artinya tinggal 61 Desa lagi yang belum terlayani. Dan desa-desa ini akan di tuntaskan melalui program Inovasi Air bersih mandiri. Pemerintah Kabupaten Muara Enim berkeyakinan ditahun 2019 dapat mencapai 100 % air minum, namun perlu dukungan pendanaan dari semua pihak, tidak saja dari Pemerintah daerah, tetapi juga dukungan dana dari Pemerintah Pusat dan Perusahaan-Perusahaan melalui Program CSR. 128

BEBAS PASUNG PUSKESMAS TELUK LUBUK

BEBAS PASUNG PUSKESMAS TELUK LUBUK BEBAS PASUNG PUSKESMAS TELUK LUBUK L E M B A G A A D M I N I S T R A S I N E G A R A D E P U T I I N O V A S I A D M I N I S T R A S I N E G A R A P U S A T I N O V A S I T A T A P E M E R I N T A H A

Lebih terperinci

BUPATI MUARA ENIM. Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu alaikum Wr, Wb, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita Semua.

BUPATI MUARA ENIM. Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu alaikum Wr, Wb, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita Semua. BUPATI MUARA ENIM SAMBUTAN : BUPATI MUARA ENIM PADA ACARA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2016 TANGGAL 01 April

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi (setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer) sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh bumi. Bagian yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH REGIONAL JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016 SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Saudara-saudara sekalian

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KOPERASI, UMKM, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DAERAH SE-PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lebih terperinci

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa setiap warga negara berhak untuk

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

Menjadikan TPA Manggar menjadi alternatif lokasi eduwisata di Kota Balikpapan. Dibangunnya Work Shop 3R Anorganik (Produk Daur Ulang) CONTOH:

Menjadikan TPA Manggar menjadi alternatif lokasi eduwisata di Kota Balikpapan. Dibangunnya Work Shop 3R Anorganik (Produk Daur Ulang) CONTOH: CONTOH: PROPOSAL INOVASI/PERUBAHAN YANG TELAH BERJALAN SKPD : UPTD TPA SAMPAH MANGGAR TAHUN : 2016 KOMPONEN LATAR BELAKANG PENJELASAN Belum optimalnya pengelolaan dan pengolahan sampah baik di tingkat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG, The linked image cannot be displayed. The file may have been moved, renamed, or deleted. Verify that the link points to the correct file and location. PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a.bahwa setiap warga negara berhak untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi/pemanfaatan pangan. Akses pangan baik apabila

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR + BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016 Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016 Yang Terhormat, Ibu Mufidah Jusuf Kalla Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Desember 2015 Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan. Basseng

PENGANTAR. Desember 2015 Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan. Basseng PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenannya, dokumen Katalog Layanan Pusat Inovasi Tata Pemerintahan (Pusat INTAN) dapat kami rampungkan sebagaimana adanya

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

Pelayanan Antidiskriminasi

Pelayanan Antidiskriminasi Pelayanan Antidiskriminasi 07 Jan 2015 Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Memperkenalkan Pendekatan Baru Meningkatkan Efisiensi Keadilan dan Kemudahan akses pelayanan bagi kelompok rentan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Maret 2018

KATA PENGANTAR. Semarang, Maret 2018 KATA PENGANTAR Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, pemanfaatan energi baru dan energi baru terbarukan

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : PRESIDEN RUPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya energi

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN MODAL LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT DAN KOPERASI PEDESAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pencemaran dan kerusakan lingkungan merupakan permasalahan yang cukup pelik dan sulit untuk dihindari. Jika tidak ada kesadaran dari berbagai pihak dalam pengelolaan lingkungan,

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013 WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN DISTRIBUSI LIQUIFIED PETROLEUM GAS TABUNG 3 (TIGA) KILOGRAM BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA.

BUPATI KAPUAS HULU SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA. BUPATI KAPUAS HULU PIDATO JAWABAN / PENJELASAN BUPATI KAPUAS HULU TERHADAP PEMANDANGAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU TERHADAP RANCANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sekarang ini sudah menjadi penarik tersendiri bagi penduduk luar Kota Yogyakarta dengan adanya segala perkembangan di dalamnya. Keadaan tersebut memberikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 616 TAHUN : 2003 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG Menimbang :

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH REGIONAL JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. pelayanan kebidanan komprehensif di Puskesmas Kec.Lakudo. Kab.Buton Tengah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV PENUTUP. pelayanan kebidanan komprehensif di Puskesmas Kec.Lakudo. Kab.Buton Tengah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang dilema hukum & etik bidan dalam mengambil keputusan medis untuk mewujudkan pelayanan kebidanan komprehensif di Puskesmas Kec.Lakudo

Lebih terperinci

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Launching Road Map Keuangan Berkelanjutan dan Buku Pedoman Energi Bersih yang dilanjutkan dengan Seminar Nasional Jakarta, 5 Desember 2014 Assalamu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA HARI SENIN 4 APRIL 2016 Senin, 4 April 2016 Assalamu alaikum wr. wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera.

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA HARI SENIN 4 APRIL 2016 Senin, 4 April 2016 Assalamu alaikum wr. wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera. BUPATI KEBUMEN SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA HARI SENIN 4 APRIL 2016 Senin, 4 April 2016 Assalamu alaikum wr. wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera. Yth. Wakil Bupati Kebumen; Ysh. Sekretaris

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa penanaman modal merupakan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN CIREBON

Lebih terperinci

Buku Pedoman PENGHARGAAN ENERGI MENUJU DESA MANDIRI ENERGI DI JAWA TENGAH TAHUN 2015

Buku Pedoman PENGHARGAAN ENERGI MENUJU DESA MANDIRI ENERGI DI JAWA TENGAH TAHUN 2015 Buku Pedoman PENGHARGAAN ENERGI MENUJU DESA MANDIRI ENERGI DI JAWA TENGAH TAHUN 2015 JA W A-TENG A H PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Jl. Madukoro AA-BB No. 44 Telp.

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN SISTEM RESI GUDANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN SISTEM RESI GUDANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan sampah di Kota Bandung merupakan masalah yang belum terselesaikan secara tuntas. Sebagai kota besar, jumlah penduduk Kota Bandung semakin bertambah.

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa pengelolaan sampah memerlukan suatu

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Yang saya hormati, - Bapak Presiden Republik Indonesia dan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN GERAKAN SERIBU SARANA SANITASI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA FORUM PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. 1.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA. PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA., Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57 No.1749, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228 dan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) (PL) Nomor : /SOP/429.115/2013 Tanggal

Lebih terperinci

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

pelaku produksi tahu, sedangkan bagi warga bukan pengolah tahu, gas dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangganya

pelaku produksi tahu, sedangkan bagi warga bukan pengolah tahu, gas dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangganya PENDAHULUAN Sampah atau limbah, selalu saja menjadi permasalahan. Masalah selalu timbul sebagai akibat dari tidak mampunya masyarakat melakukan tata kelola terhadap sampah atau limbah yang dihasilkan baik

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK ES BALOK BANTUAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DI KABUPATEN DONGGALA PROPINSI SULAWESI TENGAH Donggala, 17 November 2015 Yang saya hormati,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pembukaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG KANTONG KESELAMATAN IBU DAN BAYI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Pemanfaatan. DAK. Tahun Anggaran. 2012. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Selama ini sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Selama ini sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pengelolaan sampah di Indonesia masih mengalami berbagai kendala dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR Disusun oleh : BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN, Menimbang : a. bahwa Minyak

Lebih terperinci

PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN DAN PELANTIKAN SEKRETARIS DAERAH, PEJABAT STRUKTURAL DAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.

PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN DAN PELANTIKAN SEKRETARIS DAERAH, PEJABAT STRUKTURAL DAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN DAN PELANTIKAN SEKRETARIS DAERAH, PEJABAT STRUKTURAL DAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KULONPROGO Wates, 27 Maret 2013 Assalamu

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN IMBAL JASA LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN IMBAL JASA LINGKUNGAN HIDUP BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN IMBAL JASA LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH KABUPATEN SIGI TAHUN 2014 0 BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI M. Christiyanto dan I. Mangisah ABSTRAK Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan produktivitas ruminansia, penurunan pencemaran

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan

Lebih terperinci

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Inovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan da

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Inovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan da No.206, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Daerah. Inovasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6123) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI AIR SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI AIR SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI AIR SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 TANGGAL 22 MARET 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG Assalamu alaikum

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci