Judul Kegiatan: Pengembangan Koalisi CSO untuk Mengawal Proses Reformasi Birokrasi Daerah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Judul Kegiatan: Pengembangan Koalisi CSO untuk Mengawal Proses Reformasi Birokrasi Daerah"

Transkripsi

1 KERANGKA ACUAN KEGIATAN Judul Kegiatan: Pengembangan Koalisi CSO untuk Mengawal Proses Reformasi Birokrasi Daerah Semarang, 10 September Latar Belakang Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi telah menjadikan 98 daerah di Indonesia, terdiri dari 33 Provinsi, 33 Kabupaten dan 33 Kotamadya sebagai model percontohan reformasi birokrasi. Piloting ini dimaksudkan untuk memperluas percepatan reformasi reformasi birokrasi hingga unit-unit pelayanan publik terkecil di daerah-daerah, dan mencari model reformasi birokrasi yang lebih cocok dengan kondisi daerah setempat. Kementerian PAN dan RB memiliki sumberdaya terbatas yang tidak memungkinkannya menjangkau dan mengawal proses reformasi birokrasi di daerah-daerah tersebut. Bersama-sama dengan RtR-C, Kementerian PAN dan RB meyakini bahwa proses reformasi birokrasi di daerah akan berlangsung jauh lebih intensif jika mendapatkan dukungan elemen masyarakat, terutama organisasi masyarakat sipil, perguruan tinggi, dan media massa lokal. Dukungan elemen masyarakat ini diyakini akan menjadikan proses reformasi birokrasi daerah berlangsung lebih transparan dan partisipatif. Peran-peran elemen masyarakat tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Perguruan tinggi, karena pengalaman riset dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dapat menyumbangkan pemikiran teknokratis dalam proses reformasi birokrasi daerah. Keterlibatan perguruan tinggi diharapkan akan menjadikan proses reformasi birokrasi daerah memiliki dasardasar pengetahuan dan riset yang kokoh; Keterlibatan LSM diharapkan dapat memastikan proses reformasi birokrasi di daerah lebih terfokus kepada perbaikan pelayanan publik yang nyata tidak semata-mata perbaikan-perbaikan yang bersifat teknokratis. Media massa lokal diharapkan dapat menjadi watchdog proses reformasi birokrasi daerah. Mereka diharapkan akan menjadi pihak yang paling duluan menggonggong jika proses RB daerah mandeg atau tidak memihak kepada kepentingan publik. Karena belum memiliki sumberdaya yang cukup untuk bisa mendukung pengembangan koalisi masyarakat sipil di 98 daerah pilot proyek, RtR-C harus memilih beberapa daerah diantaranya sebagai pilot of the pilot. Daerah ini dipilih secara purposif dengan beberapa kriteria sebagai berikut: Mempunyai jejaring CSO yang kuat atau cukup berpengalaman dalam advokasi isu tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi Page 1 of 4

2 Memiliki Perda atau Ranperda Pelayanan Publik Memungkinkan untuk dijangkau oleh sumberdaya RtR-C yang relatif terbatas Merupakan daerah yang pernah dijajaki kemungkinan pengembangan koalisi CSO dalam RtR-1 Diidentifikasi mempunyai pemimpin daerah yang cukup reformis dan kuat. RtR-C akan mengembangkan kerjasama dengan koalisi CSO di setiap daerah tersebut dalam bentuk Stock taking studi atau pemetaan kondisi eksisting reformasi birokrasi di daerah yang bersangkutan Peningkatan kapasitas penyusunan roadmap reformasi birokrasi; analisis politik lokal; dan pengembangan strategi dan instrumen advokasi Aksi-aksi advokasi tertentu untuk mempercepat proses reformasi birokrasi daerah 2. Tujuan a. Langsung Menggalang dukungan CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) dalam proses Reformasi Birokrasi di tingkat Daerah. Menginisiasi terbentuknya Koalisi CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) untuk advokasi isu Reformasi Birokrasi di tingkat Daerah Menyamakan persepsi dan visi Reformasi Birokrasi antara Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Daerah dengan CSO b. Jangka Panjang Menyusun Platform keterlibatan CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) dalam proses Reformasi Birokrasi Daerah Meningkatkan keterlibatan CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) dalam Proses Percepatan Reformasi Birokrasi di Indonesia Meningkatkan kapasitas CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) dalam melakukan pendampingan, supervisi, dan pengawasan terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan reformasi birokrasi di tingkat Daerah. 3. Ringkasan Kegiatan Indikatif 3.1. Desk Studi dan Identifikasi Potensi Koalisi CSO di Daerah Kegiatan ini dilakukan untuk memetakan potensi-potensi jejaring CSO dan daerah-daerah mana saja yang hendak diintervensi oleh RtR-C. Kegiatan ini telah dilakukan selama Juni- Juli 2013 dan menghasilkan daerah-daerah terpilih sebagaimana terdapat dalam Lampiran 1 TOR ini Assessment dan Inisiasi Pembentukan Koalisi CSO untuk RB Daerah RtR-C akan melakukan assessment lebih mendalam sekaligus menginisiasi pembentukan Page 2 of 4

3 koalisi CSO di daerah-daerah terpilih. Kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan komitmen dan dukungan nyata koalisi CSO terhadap RB daerah. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut (a) Provinsi Sulsel pada Juli 2013; (b) Provinsi NTB pada Juli 2013; (c) Provinsi Aceh pada Agustus 2013; (d) Provinsi Jawa Barat pada Agustus 2013; (e) Provinsi Jawa Timur pada Agustus 2013; (f) Provinsi Jawa Tengah pada 10 September 2013; (g) Provinsi Kalimantan Barat pada 9 11 September Dukungan Peningkatan Kapasitas Advokasi RB Daerah RtR-C akan memberikan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas advokasi terhadap koalisi CSO di daerah-daerah terpilih. Beberapa kegiatan yang teridentifikasi antara lain adalah (1) Pelatihan Penyusunan Roadmap RB Daerah; (2) Pelatihan Analisis Politik Birokrasi Daerah; (3) Pelatihan Strategi Advokasi; dan lain-lain 3.4. Aksi Advokasi Koalisi CSO RtR-C akan memberikan dukungan kepada aksi-aksi advokasi yang dilakukan oleh koalisi CSO untuk mendesak, mengawal, dan mendampingi pemerintah daerah rangka melakukan proses RB. 4. Pelaksanaan. Hari/ tanggal : Selasa, 10 September 2013 Waktu : WIB Tempat : Hotel Ciputra, Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah 5. Peserta Kota Semarang ( 12 orang ) PATTIRO Semarang ( 2 orang ) KOMPAKS (2 orang) KP2KKN ( 1 orang) LBH Semarang ( 1 orang) Dr. Hardi Warsono (Universitas Diponegoro) Dr. Rahmat Bowo (Unissula Semarang) Dr. Hermawan (Unika Soegijapranata) AJI Semarang ( 3 orang ) Page 3 of 4

4 Kabupaten Boyolali ( 7 orang ) PATTIRO Solo ( 2 orang ) Akademisi ( 2 orang ) Jurnalis ( 3 orang ) Kabupaten Temanggung ( 6 orang ) PATTIRO Magelang ( 2 orang ) GP Ansor Temanggung ( 2 orang ) Jurnalis ( 2 orang ) Total participant: 25 orang 6. FASILITATOR Kemitraan 7. SUSUNAN ACARA Waktu Susunan Acara PIC Registrasi & Pembukaan PATTIRO Semarang Exploring situasi terkini reformasi birokrasi dan Kemitraan pelayanan publik Lunch Sharing apa yang sudah dilakukan masing-masing Kemitraan stakeholder Coffee Break Penyusunan Action Plan keterlibatan stakeholder Kemitraan untuk reformasi birokrasi Penutupan PATTIRO Semarang Page 4 of 4

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA 2014 KATA PENGANTAR Peningkatan pelayanan publik oleh unit pelayanan yang dikelola oleh pemerintah daerah merupakan mandat yang diamanatkan dalam berbagai peraturan

Lebih terperinci

Laporan Penelitian #4. Kerjasama Antar Daerah di Bidang Perdagangan sebagai Alternatif Kebijakan Peningkatan Perekonomian Daerah

Laporan Penelitian #4. Kerjasama Antar Daerah di Bidang Perdagangan sebagai Alternatif Kebijakan Peningkatan Perekonomian Daerah Laporan Penelitian #4 Kerjasama Antar Daerah di Bidang Perdagangan sebagai Alternatif Kebijakan Peningkatan Perekonomian Daerah Tim Peneliti KPPOD: Ig. Sigit Murwito Boedi Rheza Sri Mulyati Elizabeth Karlinda

Lebih terperinci

Apa yang benar dengan AMDAL

Apa yang benar dengan AMDAL DRAFT LAPORAN AKHIR Apa yang benar dengan AMDAL Suatu studi atas praktek AMDAL yang baik di beberapa propinsi Indonesia Oktober 2005 Untuk Bank Dunia, dalam mendukung Kementerian Lingkungan, Republik Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TERCATAT KELAHIRANNYA

RENCANA STRATEGIS TERCATAT KELAHIRANNYA DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS SEMUA ANAK INDONESIA TERCATAT KELAHIRANNYA (RENSTRA ) DEPARTEMEN DALAM NEGERI 2008 DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

PROGRAM INVESTASI KEHUTANAN

PROGRAM INVESTASI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PROGRAM INVESTASI KEHUTANAN REVISI MATRIKS KOMENTAR DAN TANGGAPAN TENTANG RENCANA INVESTASI KEHUTANAN INDONESIA 11 Februari 2013 Isi 1 PENDAHULUAN ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. 2 KOMENTAR

Lebih terperinci

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009 Konsep: PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK PEMBENTUKAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Inisiatif Tata Kelola Kehutanan Indonesia. Proses dan Hasil Penelitian Kondisi Tata Kelola Kehutanan Indonesia.

Ringkasan Eksekutif. Inisiatif Tata Kelola Kehutanan Indonesia. Proses dan Hasil Penelitian Kondisi Tata Kelola Kehutanan Indonesia. Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Inisiatif Tata Kelola Kehutanan Indonesia Proses dan Hasil Penelitian Kondisi Tata Kelola Kehutanan Indonesia Disusun oleh: Jaringan Masyarakat Sipil untuk Tata Kelola Kehutanan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK PERIODE 2002-2007 Diterbitkan oleh : SEKRETARIAT KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)

PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) Disusun oleh San Afri Awang, Wahyu Tri Widayanti, Bariatul Himmah, Ambar Astuti, Ratih

Lebih terperinci

Tata Cara Penyelenggaraan Klinik Konsultasi Penyusunan Renstra-Renja SKPD

Tata Cara Penyelenggaraan Klinik Konsultasi Penyusunan Renstra-Renja SKPD Seri Perencanaan Partisipatif Tata Cara Penyelenggaraan Klinik Konsultasi Penyusunan Renstra-Renja SKPD Local Governance Support Program Panduan ini tersusun atas kerjasama: Pusat Informasi dan Pembangunan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKsANAAN PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN

PEDOMAN PELAKsANAAN PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN BUKU 4 PEDOMAN PELAKsANAAN PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMAsi BIROKRAsi NOMOR 10 TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

Desain Besar Penataan Daerah di Indonesia

Desain Besar Penataan Daerah di Indonesia Desain Besar Penataan Daerah di Indonesia Partnership for Governance Reform in Indonesia Policy Brief PSG layout.indd 1 4/19/2011 6:18:37 PM Partnership Policy Paper No. 1/2011 Desain Besar Penataan Daerah

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL DAN TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH TENTANG DUKUNGAN PROGRAM SEDIA UNTUK PENGUATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SINGKIL

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA AMAN PERIODE 2012 2017

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA AMAN PERIODE 2012 2017 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA AMAN PERIODE 2012 2017 Laporan Sekjen AMAN Periode 2007-2012, Hasil Pertemuan-pertemuan Komite Pengarah dan Hasil Sarasehan Masyarakat Adat yang dilaksanakan pada tanggal

Lebih terperinci

Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan

Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan DRAFT KEEMPAT JANUARI 2003 Subdit Peran Masyarakat Direktorat Penataan Ruang Nasional Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen

Lebih terperinci

Disusun Oleh: ARTICLE 19 - Yayasan Tifa Bappeda NTT

Disusun Oleh: ARTICLE 19 - Yayasan Tifa Bappeda NTT Disusun Oleh: ARTICLE 19 - Yayasan Tifa Bappeda NTT Laporan Penelitian Penilaian Awal Akses Informasi Publik di Provinsi Nusa Tenggara Timur Bappeda NTT Laporan Penelitian Penilaian Awal Akses Informasi

Lebih terperinci

Bentuk Insentif BAGI Usaha di Indonesia

Bentuk Insentif BAGI Usaha di Indonesia Makalah Kerja 2a Keterlibatan Badan Usaha Swasta dan Sosial dalam Program Air dan sanitasi Bagi Kaum Miskin Bentuk Insentif BAGI Keterlibatan Badan Usaha di Indonesia Janina Murta dan Juliet Willetts Didukung

Lebih terperinci

Dewan Kehutanan Nasional dan UN-REDD Programme Indonesia. Disusun dari hasil konsultasi dengan multi pihak pemangku kepentingan

Dewan Kehutanan Nasional dan UN-REDD Programme Indonesia. Disusun dari hasil konsultasi dengan multi pihak pemangku kepentingan Dewan Kehutanan Nasional dan UN-REDD Programme Indonesia Rekomendasi Kebijakan: Instrumen Free, Prior Informed Consent (FPIC) Bagi Masyarakat Adat Dan Atau Masyarakat Lokal Yang Akan Terkena Dampak dalam

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KONSULTAN KOMUNIKASI CONSERVATION INTERNATIONAL INDONESIA

KERANGKA ACUAN KONSULTAN KOMUNIKASI CONSERVATION INTERNATIONAL INDONESIA KERANGKA ACUAN KONSULTAN KOMUNIKASI CONSERVATION INTERNATIONAL INDONESIA Nama Organisasi Periode pekerjaan: Conservation International Indonesia Mei : Mendukung pencapaian visi dan misi CI Indonesia melalui

Lebih terperinci

SAWIT DI INDONESIA. Gary D. Paoli Piers Gillespie Philip L. Wells Lex Hovani Aisyah Sileuw Neil Franklin James Schweithelm

SAWIT DI INDONESIA. Gary D. Paoli Piers Gillespie Philip L. Wells Lex Hovani Aisyah Sileuw Neil Franklin James Schweithelm SAWIT DI INDONESIA Tata Kelola, Pengambilan Keputusan dan Implikasi bagi Pembangunan Berkelanjutan Rangkuman Untuk Pengambil Keputusan & Pelaku Gary D. Paoli Piers Gillespie Philip L. Wells Lex Hovani

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA TAHUN 2002

HASIL PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA TAHUN 2002 HASIL PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA TAHUN 2002 1 DEFINISI DAN SPEKTRUM MASYARAKAT SIPIL 1.1 Definisi Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, proses pengukuran tingkat kesehatan

Lebih terperinci

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK)

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) Daftar Isi Sekapur Sirih 3 Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) PPKK & Upaya Penanggulangan Kemiskinan & 8 Kerentanan di Indonesia Kebijakan & Landasan Hukum 15

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015 PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI KATA PENGANTAR Sebagai pelengkap program-program

Lebih terperinci

PELIBATAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN PEMILU

PELIBATAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN PEMILU PELIBATAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN PEMILU Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Bekerjasama dengan The Asia Foundation (TAF) Oktober 2013 PELIBATAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

Lebih terperinci

LAPORAN PENYELENGGARAAN FORUM NASIONAL UNTUK HUTAN DAN MASYARAKAT PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT STATUS KINI DAN MASA DEPAN

LAPORAN PENYELENGGARAAN FORUM NASIONAL UNTUK HUTAN DAN MASYARAKAT PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT STATUS KINI DAN MASA DEPAN LAPORAN PENYELENGGARAAN FORUM NASIONAL UNTUK HUTAN DAN MASYARAKAT PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT STATUS KINI DAN MASA DEPAN Jakarta, 15 16 April 2014 FORUM NASIONAL UNTUK HUTAN DAN MASYARAKAT PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Akses Buruh Migran Terhadap Keadilan di Negara Asal: Studi Kasus Indonesia

Akses Buruh Migran Terhadap Keadilan di Negara Asal: Studi Kasus Indonesia MIGRANT WORKERS ACCESS TO JUSTICE SERIES Akses Buruh Migran Terhadap Keadilan di Negara Asal: Studi Kasus Indonesia Bassina Farbenblum l Eleanor Taylor-Nicholson l Sarah Paoletti Akses Buruh Migran Terhadap

Lebih terperinci

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011 Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011 Pak Muliadi S.E yang terhormat, Terima kasih atas surat Anda tertanggal 24 Februari 2011 mengenai Kalimantan Forests and Climate

Lebih terperinci

Mendayai Masa Depan. Studi Kasus. Rencana Indonesia untuk Kekayaan Minyaknya yang Baru. Ringkasan. Oleh Bramantyo Prijosusilo.

Mendayai Masa Depan. Studi Kasus. Rencana Indonesia untuk Kekayaan Minyaknya yang Baru. Ringkasan. Oleh Bramantyo Prijosusilo. Mendayai Masa Depan Rencana Indonesia untuk Kekayaan Minyaknya yang Baru Oleh Bramantyo Prijosusilo Februari 2012 Ringkasan Setelah terjadi ledakan besar desentralisasi Indonesia pada tahun 2001, pemerintah

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Pelaksanaan Akses Informasi Publik di 5 Komisi Negara

Laporan Penilaian Pelaksanaan Akses Informasi Publik di 5 Komisi Negara Laporan Penilaian Pelaksanaan Akses Informasi Publik di 5 Komisi Negara KONTRAS CLD 1 Kata pengantar KONTRAS dan Centre for law and Democracy (CLD) Kebebasan informasi sebenarnya sudah diatur dalam peraturan

Lebih terperinci

PROFIL ORGANISASI. NAMA Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

PROFIL ORGANISASI. NAMA Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) NAMA Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) PROFIL ORGANISASI INFORMASI UMUM Alamat : Jln. Tebet Timur Dalam Raya Nomor 11 A, Kel. Tebet Timur, Kec Tebet, Jakarta Selatan, Indonesia. Kode Pos 12820.

Lebih terperinci