MAJAS PERBANDINGAN DALAM KUMPULAN PUISI SAJAK SELEMBAR DAUN KARYA TAUFIK SANDJOJO SELMI FEBRI YENI ABSTRACT
|
|
- Teguh Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAJAS PERBANDINGAN DALAM KUMPULAN PUISI SAJAK SELEMBAR DAUN KARYA TAUFIK SANDJOJO SELMI FEBRI YENI ABSTRACT This study discusses the comparative figure of speech in the poem poetry collection Leaves of Work Taufik Sandjojo sheet. The problem chosen because the researchers wanted to know the shape and meaning of the poem poetry collection Leaves A sheet of paper Taufik Sandjojo. This study aimed to describe the figure of speech is figure of speech comparing comparison allegories, litotes comparison, figure of speech comparing metaphor, personification comparison figure of speech, figure of speech simile comparison, comparison symbolic figure of speech, and the figure of speech in comparison tropen poem Poetry collection sheet leaves Taufik Sandjojo work. This research is a qualitative descriptive method. This is a source of research data collection sheet Leaf Poems Poetry Works Taufik Sandjojo. This data collection technique is used to give the code a comparison figure of speech in poetry collection Leaves poem work sheet Taufik Sandjojo. Techniques of data analysis in this study were : ( a) objects that have been read as a whole, ( b ) Grouping the data that have been coded by the comparative figure of speech poem poetry collection Leaves of Work Taufik Sandjojo sheet, ( c ) Conducting discussions by analyzing the comparative figure of speech contained in the data, ( d ) Making research conclusions and suggestions. Case of this research is the collection of leaf sheet of work poem Poetry Taufik Sandjojo found as many as 40 figure of speech figure of speech comparing comparison. As many as 14 figure of speech figure of speech personification, such as inanimate objects can sing, talk, dance, sweat, whispering, and ask. Allegory by 4 majas like comparing two similarity based similarity intact, the story metaphor, and figurative painting. Metaphor as much as 5 figure of speech as stated something similar, but not equal worth, and inversely. Schiller as much as 2 figure of speech using words whose meaning is parallel or equivalency of meaning. 7 simile figure of speech as much as using the word comparison like, like, and tubs. Litotes 2 figure of speech as much as lowering the actual situation, and use opposite words, and a symbolic figure of speech as much as 6 emblem or symbol using gems, wind, an angel and a green carpet in this poetry collection. The conclusion from this study is that the poem poetry collection Leaves work sheet Taufik Sandjojo more common figure of speech personification comparisons, and comparisons of the least figure of speech is figure of speech litotes and found tropen by 2 figure of speech figure of speech. 1
2 A. Pendahuluan Sastra diartikan sebagai hasil karya cipta manusia yang mengandung suatu nilai keindahan, dituangkan secara lisan maupun tulisan, dengan media sebagai penyampainya. Hasil dari sastra dinamakan dengan karya sastra yang dapat berwujud seni, kreativitas, maupun hasil olah rasa lainnya. Karya sastra adalah cerminan kompleksitas kehidupan baik fenomena yang terjadi di sekitar, maupun refleksi kehidupan pengarang itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian terhadap karya sastra perlu dilakukan, agar terungkap maksud dan tujuan serta keindahannya. Suatu karya sastra tulisan dapat berupa puisi, novel, cerpen dan drama. Secara garis besar, karya sastra terbagi atas dua, yaitu karya sastra lisan dan karya sastra tulisan, tulisan dapat berupa puisi, novel, cerpen, ataupun teks drama. Salah satu jenis karya sastra tulisan yang sering dijumpai saat ini adalah puisi. Seorang sastrawan akan menuangkan pikiran dan perasaannya melalui struktur bahasa yang artistik dengan penggunaan pemilihan kosakata yang indah, bermakna, puitis, dan tentunya bernilai seni. Sastrawan menyampaikan pikiran dan perasaannya melalui struktur bahasa yang artistik dengan menggunakan kosakata yang indah, bermakna, bahkan puitis atau bernilai seni dan bukan menggunakan bahasa yang biasa digunakan sehari-hari. Puisi sebagai salah satu sebuah karya seni, dapat dikaji dari segi struktur dan unsur -unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji dari jenis-jenis atau ragamnya, mengingat bahwa ada beragam-ragam puisi. Begitu juga puisi dapat dikaji dari sudut pandang pengkajian gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang. Puisi juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu, bait dan struktur, ide-ide maupun konteksnya. Hal ini mengingat hakikatnya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (inovasi). Sesuai dengan perkembangan zaman, estetika puisi selalu berubah-rubah sesuai dengan evolusi selera pembaharuan konsep nilai keindahannya. Ketepatan diksi merupakan salah satu daya tarik puisi. Selain penggunaan kata-kata, pemilihan kata dalam puisi juga merupakan seni estetikanya yang indah. Keindahan majas dan kepuitisan menjadi daya tarik bagi penggemar puisi dan segenap lapisan masyarakat sastra, diantaranya pelajar, mahasiswa, dan tidak terkecuali bagi masyarakat. Nilai keindahan unsur kepuitisan pada puisi berasal dari bahasa yang bermajas. Setiap pengarang mempunyai gaya bahasa tersendiri atau dengan sadar memilih gaya tertentu dalam menulis sebuah puisi. Perbedaan gaya antara seseorang dengan yang lain kadang-kadang kecil, tetapi kadangkadang sangat menyolok. Dalam dunia sastra masalah gaya penyampaian atau gaya bahasa ini merupakan sesuatu yang sangat menentukan visi 2
3 kepengarangan seseorang, yang menentukan perbedaan suatu karya dengan yang lain, dengan gayanya ia hendak memberi bentuk terhadap apa yang hendak dipaparkannya. Dengan gaya bahasa tertentu pula seorang pengarang dapat mengekalkan pengalaman rohaninya dan penglihatan batinnya, serta dengan itu pula ia menyentuh dan menggelitik hati pembacanya. Kumpulan puisi Sajak Selembar Daun adalah hasil karya Taufik Sandjojo. Taufik Sandjojo adalah seorang penulis lepas yang aktif menulis sejak dulu. Dilahirkan di Bengkalis, Riau dan menghabiskan sebagian masa kecilnya di kota Bagan Siapiapi. Puisi-puisi Taufik adalah Rumah Rindu yang Tak Berjendela. Rumah rindu yang memungkinkan semua orang dapat singgah dan menghirup wangi imaji yang dituturkannya dalam bait-bait kata yang elok dan mempesona. Puisi-puisi karya Taufik Sandjojo termasuk kedalam jenis karya sastra puisi modern, di mana bait-bait dalam puisinya berstruktur bebas, tidak terikat dan penggalan kata yang digunakan tidak rumit serta mudah dicerna tetapi sarat akan makna. Didalamnya banyak ditemukan klasifikasi majas perbandingan. Bahasa yang lugas maupun gaya bahasa kiasan yang digunakan oleh para pengarang pada saat ini memunculkan sastrawan yang fenomenal mampu disejajarkan dengan sastrawan pada zaman sebelumnya, dan salah satunya Taufik Sandjojo yang menulis kumpulan puisi Sajak Selembar Daun yang memuat empat puluh sembilan puisi yang mengangkat tema sosial dan peneliti memilih sepuluh puisi untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti melakukan penelitian pada kumpulan puisi ini adalah karena kumpulan puisi Taufik Sandjojo ini masih baru dalam dunia karya sastra dan memiliki gaya bahasa yang sangat indah karena majas yang digunakan dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun ini lebih cenderung kepada majas perbandingan. Berdasarkan alasan di atas peneliti penting untuk meneliti majas perbandingan yang digunakan oleh Taufik Sandjojo dalam kumpulan puisinya yang berjudul Sajak Selembar Daun. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti batasi masalah penelitian pada bentuk dan makna majas perbandingan yang terdapat dalam kumpulan puisi Taufik Sandjojo yang berjudul Sajak Selembar Daun. Berdasarkan batasan masalah tersebut, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut. Bagaimanakah bentuk dan makna majas perbandingan yang terdapat dalam kumpulan puisi karya Taufik Sandjojo yang berjudul Sajak Selembar Daun? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan makna majas perbandingan dalam kumpulan puisi yang berjudul Sajak Selembar Daun, karya Taufik Sandjojo. 3
4 Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut. 1. Peneliti sendiri, untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan, terutama di bidang bahasa dan pengetahuan terhadap majas perbandingan dalam kumpulan puisi yang berjudul Sajak Selembar Daun, karya Taufik Sandjojo. 2. Bagi siswa dan mahasiswa, untuk menambah wawasan tentang puisi khususnya majas perbandingan dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun, karya Taufik Sandjojo. 3. Bagi guru dan dosen sebagai bahan penunjang dalam mengajar demi terwujudnya tujuan pendidikan terutama bahasa Indonesia tentang majas perbandingan. 4. Bagi peneliti lainnya, untuk dapat dijadikan sebagai acuan dan perbandingan untuk penelitian relevan. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009:4), mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara utuh. Menurut Zaim (dalam Sugiyono, 2009:220), metode deskriptif merupakan metode yang dilakukan dengan tidak menggunakan angka-angka tetapi berupa kata-kata yang memberikan gejala yang sesuai dengan kenyataan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penelitian ini bersifat mendeskripsikan kata-kata atau kalimat-kalimat yang mengandung majas dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo. Objek adalah sasaran dalam penelitian, objek penelitian yaitu sepuluh puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo yang diterbitkan oleh Bahari Press Cetakan Pertama. Peneliti terfokus pada kalimat yang mengandung majas dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun dan digunakan oleh Taufik Sandjojo khususnya majas perbandingan yaitunya alegori, litotes, metafora, personifikasi, simile, simbolik, dan tropen dalam sepuluh puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo. Sepuluh puisi itu adalah sebagai berikut: (1) Untuk Negeri Syuhada 1, (2) Lelaki 3 Zaman, (3) Surat Qais untuk Laila, (4) Untuk Negeri Syuhada 2, (5) Daun Jatuh, (6) Laksana, (7) Tarian Pena, Tarian Sufi, (8) Senja Berbisik, (9) Memori Sebuah Bukit, dan (10) Senja di Surau Kami. Menurut Sugiyono (2009:8), instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah orang atau human instrumen, yaitu peneliti sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan 4
5 wawasan yang luas, dan berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Karena peneliti sendiri sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2009:225) menjelaskan bahwa macam teknik pengumpulan data ialah observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi/ gabungan. Teknik digunakan agar pekerjaan yang sedang dilakukan mempunyai tahap yang pasti dan akan mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Moleong (2009:159) adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, juga mengemukakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tingkatan selebihnya adalah data tambahan seperti media yang lain. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Membaca dan memahami kumpulan puisi Taufik Sandjojo yang berjudul Sajak Selembar Daun secara berulang-ulang. 2. Memberi kode majas perbandingan apa saja yang terkandung dalam kumpulan puisi Taufik Sandjojo yang berjudul Sajak Selembar Daun. 3. Mencatat majas perbandingan yang ada dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun ke dalam tabel identifikasi. 4. Melakukan studi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian untuk dijadikan bahan referensi. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan menguraikan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong 2009:280). Teknik dalam penelitian, Teknik adalah penjabaran dari metode penelitian, sistem atau metode penelitian dengan meneliti langsung objeknya (Alwi, 2005:916). Adapun teknik atau langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan proses penelitian terdiri dari: 1. Membaca kembali data yang telah terkumpul secara keseluruhan. 2. Mengelompokkan data-data yang telah dikumpulkan berdasarkan majas perbandingan berupa kalimat-kalimat yang mengandung majas perbandingan yaitunya alegori, litotes, metafora, personifikasi, simile, simbolik, dan tropen. 3. Melakukan pembahasan dengan menganalisis majas perbandingan yaitunya alegori, litotes, metafora, personifikasi, simile, simbolik, dan tropen yang terkandung dalam data tersebut. 4. Merumuskan kesimpulan dan saran. 5. Penyajian hasil. 5
6 Teknik Pengabsahan Data Menurut Sugiyono (2009:268), dalam penelitian kualitatif, temuan dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas dalam penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Menurut Sugiyono (2009:272), meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa dapat direkam dengan secara pasti dan sistematis. Maka dengan cara tersebut peneliti gunakan untuk menguji keabsahan data pada penelitian ini, yaitunya, bahasa kiasan yang terdapat dalam kumpulan puisi "Sajak Selembar Daun" yang menjadi objek penelitian, oleh karena itu data dalam penelitian ini harus mempunyai nilai keabsahan. Pengecekan uji keabsahan data pada penelitian ini yaitu dengan teknik pengecekan dosen pembimbing dan Novita Sari S.Pd, karena pada tahap awal peneliti membaca kumpulan puisi secara berulang-ulang. Dengan teknik pengecekan ini peneliti bisa mengecek kembali apakah data yang telah dibaca dan dipahami selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Jadi teknik pengabsahan data pada penelitian ini melalui teknik pengecekan dosen pembimbing dan teman sejawat. Hal ini bertujuan untuk mencek kembali penelitian yang peneliti lakukan apakah sudah benar atau valid. C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Data yang dideskripsikan adalah majas perbandingan dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo. Majas perbandingan itu adalah (1) Alegori, (2) Litotes, (3) Metafora, (4) Personifikasi, (5) Simile, (6) Simbolik, dan (7) Tropen. Kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo ini terdiri atas empat puluh sembilan judul puisi, dan peneliti mengambil sepuluh judul puisi untuk diteliti, yaitu (1) Untuk Negeri Syuhada 1, (2) Lelaki 3 Zaman, (3) Surat Qais untuk Laila, (4) Untuk Negeri Syuhada 2, (5) Daun Jatuh, (6) Laksana, (7) Tarian Pena, Tarian Sufi, (8) Senja Berbisik, (9) Memori Sebuah Bukit, dan (10) Senja di Surau Kami. Pada bab ini disajikan pembahasan hasil penelitian mengenai majas perbandingan dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo. Berdasarkan penelusuran terhadap majas perbandingan dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo, maka majas tersebut dideskripsikan kemudian dianalisis. Berdasarkan penelitian majas perbandingan yang peneliti lakukan dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo yang 6
7 berbentuk alegori, litotes, metafora, personifikasi, simile, simbolik, dan tropen. 1. Alegori Majas alegori yang ditemukan dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun yaitu sebanyak 4 majas yaitu: Data ke 1. Judul puisi Untuk negeri syuhada 1: untuk negeri syuhada Pada data di atas yang dialegorikan yaitu kata-kata "untuk negeri syuhada". Untuk negeri syuhada ini dapat mendeskripsikan bahwa negeri syuhada disamakan dengan negeri Palestina yang sedang bergejolak konflik. Dari bait puisi tersebut kata syuhada dialegorikan dengan negeri Palestina, karena negeri tersebut tempat para syuhada berjuang. 2. Litotes Pada penelitian ini litotes sebanyak 2 majas perbandingan. Dapat dilihat dari data di bawah ini sebagai berikut: Data ke 10. Judul puisi Surat Qais Untuk Laila: Diantara reruntuhan puing, kini menjadi istanaku Bait di atas menerangkan kerendahan hati Qais kepada Laila. Perbandingan jelas terlihat bahwa tiadalah mungkin dalam "reruntuhan puing" akan menjadi "istana" bagi seseorang. Kata tersebut menyatakan kata-kata yang artinya berlawanan dari keadaan sebenarnya. 3. Metafora Pada penelitian ini metafora sebanyak 5 majas perbandingan. Dapat dilihat dari data di bawah ini sebagai berikut: Data ke 2. Judul puisi Untuk Negeri Syuhada: Digarang matahari, bermandi peluh dan darah jihad Bait puisi di atas menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama tapi sesungguhnya tidak sama. Kata antara kegarangan panas matahari dengan bermandi peluh dan darah jihad. Adapun kesetaraan yang baik antara keduanya atau dengan penggunaan "bercucuran keringat", dan penggunaan "darah jihad" dirasa tidak sebanding makna literalnya dengan "di garang matahari". 4. Personifikasi Data pada penelitian ini, personifikasi pada kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo sebanyak 14 majas perbandingan personifikasi. Dapat dilihat dari data di bawah ini: Data ke 3. Judul puisi Untuk Negeri Syuhada 1: Diantara nyanyian peluru syuhada Perbandingan "peluru" dengan "nyanyian" merupakan salah satu contoh majas personifikasi karena yang biasa bernyanyi atau kegiatan yang dilakukan manusia. Adapun kata yang selaras untuk digunakan untuk meyeimbangi peluru adalah 7
8 "deru letusan". Majas perbandingan ini mempersamakan benda mati dengan manusia. 5. Simile Data pada penelitian ini, simile pada kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo sebanyak 7 majas perbandingan simile. Dapat dilihat dari data di bawah ini: Data ke 23. Judul puisi Untuk Negeri Syuhada 2: Bagaikan miks surgawi Pada bait puisi di atas ia menggunakan kata bagaikan untuk menyamakan sebagai kata pembanding. Penggunaan kata "bagaikan" dapat digolongkan sebagai majas perbandingan simile. Bagaikan adalah kata-kata yang termasuk ke dalam kata pembanding simile. 6. Simbolik Pada penelitian ini simbolik adalah sebanyak 6 majas perbandingan. Data tersebut dapat dilihat di bawah ini sebagai berikut: Data ke 15. Judul puisi Surat Qais Untuk Laila : Laila, permata hatiku Berdasarkan bait puisi di atas, jelas diterangkan bahwa Laila disimbolkan dengan sebuah permata, sebuah benda berharga, sangat bernilai dan indah. 7. Tropen Pada penelitian ini hanya tropen sebanyak 2 majas perbandingan. Data tersebut dapat dilihat di bawah ini sebagai berikut: Data ke 6. Judul puisi Lelaki 3 Zaman: Lelaki 3 zaman, lelaki tua di bayang perjuangan Bait puisi data ke 6 diatas menerangkan penyetaraan makna "lelaki 3 zaman" yaitu veteran yang sudah hidup dan mengecap kehidupan perang, kemerdekaan dan kehidupan modern yang saat ini kita jalani. Para veteran yang tidak lagi mempunyai tenaga dan penuh memorian akan suasana perjuangan zaman dulu yang telah hilang oleh waktu. D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai majas perbandingan dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo ditemukan sebanyak 40 majas perbandingan. Majas perbandingan itu terbagi menjadi 7 bagian yaitunya (1) alegori sebanyak 4 majas seperti membandingkan dua buah kesamaan berdasarkan kesamaan yang utuh, cerita kiasan, dan lukisan kiasan, contohnya untuk negeri syuhada (2) litotes sebanyak 2 majas seperti memperendah keadaan sebenarnya, dan menggunakan kata-kata berlawanan, contohnya diantara reruntuhan puing, kini menjadi istanaku (3) metafora sebanyak 5 majas seperti menyatakan sesuatu yang sama, seharga tapi tidak sama, dan berbanding terbalik, contohnya digarang matahari, bermandi peluh dan darah jihat (4) personifikasi 8
9 sebanyak 14 majas seperti mempersamakan benda dengan manusia, seperti benda mati dapat bernyanyi, berbicara, menari, berkeringat, berbisik, dan bertanya, contohnya batupun berbicara (5) simile sebanyak 7 majas seperti menggunakan kata pembanding laksana, bagaikan, dan bak, contohnya laksana hujan (6) simbolik sebanyak 6 majas seperti menggunakan lambang atau simbol permata, angin, malaikat dan karpet hijau, contohnya laila, permata hatiku dan (7) tropen sebanyak 2 majas seperti menggunakan kata yang maknanya sejajar, contohnya lelaki 3 zaman, lelaki tua di bayang perjuangan. Hasil analisis data yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa Majas Perbandingan dalam Kumpulan Puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo ditemukan sebanyak 40 majas perbandingan dari sepuluh buah puisi yang terdiri dari majas personifikasi yang lebih dominan yaitu sebanyak 14 majas. Hal ini terlihat pada deskripsi data yang telah peneliti temukan. Majas perbandingan personifikasi banyak ditemukan karena, dalam penyajiannya kumpulan puisi Sajak Selembar Daun karya Taufik Sandjojo ini adalah puisi yang beraliran modern dan disampaikan sesuai dengan konteks yang sedang terjadi di kehidupan si pengarang dan di tengah-tengah masyarakat sekitar kehidupan pengarang puisi. Juga memiliki perbandingan yang menonjolkan sifat, sikap, perilaku dan tingkah laku kehidupan manusia. Sedangkan majas perbandingan litotes dan tropen sedikit ditemukan karena, litotes itu sendiri adalah majas perbandingan yang menyatakan sesuatu dengan memperendah derajat keadaan sebenarnya, sementara tropen itu sendiri adalah majas yang mempergunakan kata-kata yang maknanya sejajar dengan pengertian yang dimaksudkan. E. Simpulan Setelah dilakukan penelitian dan analisis data, peneliti menyimpulkan bahwa majas personifikasi adalah majas yang paling mendominasi diantara majas perbandingan yang lainnya yaitu sebanyak 14 majas, seperti benda mati dapat bernyanyi, berbicara, menari, berkeringat, berbisik, dan bertanya. Alegori sebanyak 4 majas seperti membandingkan dua buah kesamaan berdasarkan kesamaan yang utuh, cerita kiasan, dan lukisan kiasan. Metafora sebanyak 5 majas seperti menyatakan sesuatu yang sama, seharga tapi tidak sama, dan berbanding terbalik. Tropen sebanyak 2 majas seperti menggunakan kata yang maknanya sejajar atau penyetaraan makna. Simile sebanyak 7 majas seperti menggunakan kata pembanding laksana, bagaikan, dan bak. Litotes sebanyak 2 majas seperti memperendah keadaan sebenarnya, dan menggunakan kata-kata berlawanan, dan simbolik sebanyak 6 majas seperti menggunakan lambang atau simbol permata, angin, malaikat dan karpet hijau dalam kumpulan puisi Sajak Selembar Daun yang keseluruhan majas perbandingan yang ditemukan dalam kesepuluh puisi 9
10 yang dianalisa adalah sebanyak 40 majas perbandingan. Implikasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, terutama di tingkat SMP dan SMA sama-sama terdiri atas lima kompetensi yaitu berbicara, membaca, menyimak, mendengar, dan menulis. Masingmasing kompetensi terdiri atas beberapa standar kompetensi, khususnya pada bagian membaca, membaca adalah salah satu standar kompetensi yang materinya tentang membaca puisi. Membaca puisi merupakan salah satu materi yang ada di tingkat SMP dan SMA yang indikatornya siswa dituntut untuk mampu membaca puisi dengan baik dan benar. Puisi merupakan karya sastra yang memiliki kata-kata yang indah, tepat dan sarat akan makna. Puisi mengandung diksi yang menarik dan terkadang berisi curahan hati seseorang atau si penulis itu sendiri. Bila dikaitkan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu kumpulan puisi juga bisa dijadikan salah satu media dalam pembelajaran puisi, karena peneliti sendiri meneliti tentang puisi yaitu hal yang berkaitan dengan majas dan makna dari puisi itu sendiri. Peneliti yang peneliti lakukan ini dapat sebagai pedoman atau acuan dalam dunia pendidikan serta implikasinya dalam pembelajaran yaitu untuk mengetahui seluk beluk tentang puisi dan variasi majas dalam puisi. DAFTAR RUJUKAN Alwi, Hasan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Andriani, Durri, dkk Metode Penelitian. Banten: Universitas Terbuka. Anonim Com/Kurikulum/Pembelajaran- Sastra. Diakses hari Senin, 17/03/2012. Pukul Wib. Atmazaki Ilmu Sastra Teori Terapan. Padang: Yayasan Citra Budaya Indonesia Ilmu Sastra Teori Terapan. Padang: Angkasa Raya. Ayu, Maesa Gaya Bahasa Kiasan dalam Cerpen Mereka Bilang Saya Monyet Karya Djenar Maesa Ayu. Skripsi. Padang: UNP. Hendriawati, Yenni Gaya Bahasa Kiasan dalam Kumpulan Cerpen Nurani Rina Karya Dian Yasmina Fajri. Skripsi. Solok: UMMY. Hendy, Zaidan Kesusastraan Indonesia I. Bandung: Angkasa. Idris, Yosi Majas dalam Lirik Lagu Minang Modern. Skripsi. Padang: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang. Keraf, Gorys Komposisi. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi. 10
11 Diski dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Manaf, Ngusman Abdul Semantik Teori dan Terapannya Dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Offset. Yatik, Novi Gaya Bahasa Kumpulan Cerpen Jangan Main- Main dengan Kelaminmu. Skripsi. Padang: FBSS UNP. Marisa, Rahmi Penggunaan Majas dalam Lirik Lagu Album Save My Soul Karya Padi. Skripsi. Padang: FBSS UNP. Moleong, dkk Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. M Zen, Azlan Majas dalam Lirik Lagu Peterpan Album Hari Yang Cerah. Skripsi. Padang: FBSS UNP. Pradopo, Rachmat Djoko Pengkajian Puisi. UGM: Gajah Mada University Press. Purwandari, Retno Buku Pintar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Familia. Rizal, Yose Apresiasi Puisi dan Sastra Indonesia. Jakarta: As Agency. Sandjojo, Taufik Sajak Selembar Daun. Yogyakarta: Bahari Press. Semi, M. Atar Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 11
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL Judul Penelitian : Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang Nama : Rika Fitrianti NPM : 0910013111196 Jenjang Pendidikan : Sarjana Pendidikan (S1) Program
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra
Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra JURNAL ILMIAH RANI FITRIA WATI NPM. 09080301 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. Ungkapan tersebut berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, semangat, dan keyakinan dalam suatu kehidupan, sehingga
Lebih terperinciAnalysis of Song Lyric and Its Application in Language Style and Poetry Learning in Primary School
p-issn: 2477-3859 e-issn: 2477-3581 JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DASAR The Journal of Innovation in Elementary Education http://jipd.uhamka.ac.id/index.php/jipd Volume 1 Number 1 November 2015 9-14 Analisis
Lebih terperinciMAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT
MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT E-JURNAL ILMIAH ASMARIDA NPM. 09080206 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas
Lebih terperinciPENGGUNAAN MAJAS PERBANDINGAN DAN PERTENTANGAN PADA LIRIK LAGU ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA OLEH BAND NOAH NUR AFNIATI
PENGGUNAAN MAJAS PERBANDINGAN DAN PERTENTANGAN PADA LIRIK LAGU ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA OLEH BAND NOAH NUR AFNIATI This research is motivated because the figure of speech that serves to strengthen and
Lebih terperinciANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI
1 ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI Andi nova 1,Dainur Putri 2, Gusnetti 2 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM 09080240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII.1 DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN. Abstract
KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII.1 DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN,, 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 200-209 200 PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG Oleh Hasmi Novianti Dosen Sekolah Tinggi Keguruan
Lebih terperinciKAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA SKRIPSI
0 KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA MATAMU KARYA SYAIFUL IRBA TANPAKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana (S-1)
Lebih terperinciPEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU IWAN FALS DALAM ALBUM SARJANA MUDA. FKIP Universitas Bung Hatta.
PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU IWAN FALS DALAM ALBUM SARJANA MUDA Febriadi Herliyandri Pratama 1), M. Atar Semi 2), dan Elvina A Saibi 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR Oleh: Sepini Pitria Lina 1, Atmazaki 2, Abdurahman 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: SepiniPitria@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI PEREMPUAN WALIKOTA JILID 2 KARYA SURYATATI A. MANAN
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI PEREMPUAN WALIKOTA JILID 2 KARYA SURYATATI A. MANAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SISCA DEWI MOLLY NIM 090388201302 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA
ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA Oleh: Ulin Niswah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Adi_Jaddati@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Menurut Felicia (2001), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.
Lebih terperinciABSTRACT
KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VII.1 SMPN 35 PADANG DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Eni Puji Astuti 1), Hasnul Fikri 1), Elvina A. Saibi 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sebuah kesusastraan, terlepas dari apakah kegiatan bersastra dilakukan didasari ataupun tanpa didasari kesadaran untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa yang bersifat estetik. Hasil ciptaan itu menjadi sebuah karya sastra
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. Pada hakikatnya karya sastra merupakan karya seni yang bersifat kreatif. Artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR
P ISSN 2614-624X E ISSN 2614-6231 DOI: http://dx.doi.org/10.22460/p.v1i2p%25p.193 ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR Risma Despryanti 1, Riska Desyana 2, Amalia Siddiqa Rahayu 3, Yeni
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian
112 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian Kedaulatan
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Rinovianti NIM 090388201266 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) menjadi sebuah proses belajar bahasa yang berada pada fase paling penting bagi penguasaan bahasa siswa, karena siswa
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA
ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA Oleh: Supriyadi Wibowo Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciCITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI MELIPAT JARAK KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO JURNAL ILMIAH
CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI MELIPAT JARAK KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) MARIO PUTRA NPM 11080012 PROGRAM
Lebih terperinciGAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN
GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR
ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK
ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pada dasarnya setiap individu mempunyai pengalaman tentang suatu peristiwa. Pengalaman itu dapat berupa: kesenangan, kesedihan, keharuan, ketragiasan, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
Lebih terperinciPENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI PADANG Risa Marjuniati ), Marsis ), Hj. Syofiani ) ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ) Dosen
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU
ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU ARTIKEL E-JOURNAL Oleh WENNY JUWITA SARI NIM 090388201344 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD
ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemakaian gaya bahasa di kalangan masyaakat sangat beragam, tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga dipakai dalam menyampaikan
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH IVO FIVE VARESTI NPM 10080152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciCITRAAN LIRIK LAGU ODI MALIK DALAM ALBUM BANCANO BUKIK LANTIAK
CITRAAN LIRIK LAGU ODI MALIK DALAM ALBUM BANCANO BUKIK LANTIAK Dio Nugraha 1), Gusnetti 2), Romi Isnanda 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI DERU CAMPUR DEBU KARYA CHAIRIL ANWAR
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI DERU CAMPUR DEBU KARYA CHAIRIL ANWAR ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) TUTI ARDIANTI NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Penggunaan Teks Puisi Di Kelas VII Panggih Cahyo Setiaji,2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan struktural (objektif). Metode dan pendekatan ini dianggap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan struktural (objektif). Metode dan pendekatan ini
Lebih terperinciDIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN
1 DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya adalah manusia, manusia sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah satu kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu hasil dari kebudayaan. Sastra merupakan kreasi manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra manusia bisa menuangkan
Lebih terperinciANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO
ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh : TYAS PUJI PRAMESTI
Lebih terperinciGaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya. Oleh
Gaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya Oleh Ridha Adilla. AR Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: ridhaadilla@gmail.com Abstract The purpose
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.
Lebih terperinciPENGGUNAAN MAJAS PERBANDINGAN DALAM PUISI KARYA SISWA KELAS VIII DI SMP N 3 COLOMADU TAHUN AJARAN 2015/2016
PENGGUNAAN MAJAS PERBANDINGAN DALAM PUISI KARYA SISWA KELAS VIII DI SMP N 3 COLOMADU TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 2 PADANG DALAM MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG
KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 2 PADANG DALAM MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG Rio Analdi 1), Gusnetti 2), Dainur Putri 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciCITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA
CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) SASTRAWAN NPM 09080028 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN
KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN Sri Elfina 1, M. Atar Semi 1, Dainur Putri 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Dosen
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL
KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup diperhitungkan karya-karyanya dan dianggap sebagai pengarang produktif
Lebih terperinciIda Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan
PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI KEGIATAN MEMBACA DAN MENDENGARKAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEBAKWANGI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciANALISIS MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SELEMBAR CATATAN LAWAS KARYA B IRAWAN MASSIE ARTIKEL ILMIAH NANA IRWANTI NPM
ANALISIS MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SELEMBAR CATATAN LAWAS KARYA B IRAWAN MASSIE ARTIKEL ILMIAH NANA IRWANTI NPM 11080121 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA
PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Titik Wahyuni Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG Oleh: Retna Yeni 1, Erizal Gani 2, Afnita 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang strategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia, sebab pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Oleh DENNY ANDRIYAN NIM 100388201359
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Yepi Febri Yunita 1), Hasnul Fikri 2), Dra. Dainur Putri, M.Pd 2)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 ARTIKEL E-JOURNAL
KEMAHIRAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FITRIANA NIM 090388201104 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
Lebih terperinciTAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah karya kreatif dan imajinatif dengan fenomena hidup dan kehidupan manusia sebagai bahan bakunya. Sebagai karya yang kreatif dan imajinatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya mengalami perubahan baik dari segi isi maupun bahasanya. Salah satu perubahan di dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena dilakukan pada kondisi yang alamiah. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa metode penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON Dwi Novita Ariyaningtyas 1 Heri Suwignyo 2 Karkono 3 Universitas Negeri Malang, Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang menciptakan
Lebih terperinciANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM KUMPULAN PUISI KERIKIL TAJAM DAN YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS KARYA CHAIRIL ANWAR SKRIPSI
ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM KUMPULAN PUISI KERIKIL TAJAM DAN YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS KARYA CHAIRIL ANWAR SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan masyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan oleh : EMA WIDIYAS
Lebih terperinciMAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :
MAKALAH PEELITIA PEMBELAJARA MEULIS PUISI DEGA MEGGUAKA TEKIK PERMAIA BAHASA DI KELAS V SD KOPO I KECAMATA ASTAAAYAR KOTA BADUG TAHU PELAJARA 2011/2012 ama : EDAH RUHAEDAH IM : 10210734 PROGRAM STUDI PEDIDIKA
Lebih terperinciTOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH
TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH Oleh: Elin Nofia Jumesa 1, Abdurahman 2, Emidar 3. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu karya seni yang disampaikan oleh seorang sastrawan melalui media bahasa. Keindahan dalam suatu karya sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL
KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Oleh AZMI NIM 100388201359 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X
ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X Oleh: Supriyanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciGAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI
GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Progam Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil karya seseorang baik lisan maupun tulisan jika mengandung unsur estetik maka akan banyak disukai oleh semua kalangan. Di era globalisasi seperti saat ini, banyak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya Kla Project yang dipopulerkan pada tahun 2010 dengan jumlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering
64 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian secara umum, bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa lambang bunyi melalui alat ucap yang dikeluarkannya akan memunculkan sebuah
Lebih terperinciTugas Kecepatan Baca 3 Gambaran umum Berdasarkan pada tugas kecepatan baca 1 dan 2, kira-kira mana yang bisa dijadikan bahan analisis lebih lanjut?
1 Tugas Kecepatan Baca 3 Gambaran umum Berdasarkan pada tugas kecepatan baca 1 dan 2, kira-kira mana yang bisa dijadikan bahan analisis lebih lanjut? Misalnya akan dijadikan sebagai tugas akhir penyelesaian
Lebih terperinciPENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM 10080234 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENGGUNAKAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 LAMASI KABUPATEN LUWU
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 LAMASI KABUPATEN LUWU Nirwana Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNCP nirwana@gmail.com Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh
KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA Oleh Icha Meyrinda Ni Nyoman Wetty S. Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : ichameyrinda@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa dalam kegiatan pembelajaran. Bagi peserta didik yang sedang menuntut ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra dari berbagai macam karya sastra yang ada. Dalam perkembangannya, puisi mengalami pasang surut sesuai pertumbuhan
Lebih terperinciANALISIS MAJAS PERBANDINGAN MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIK PADA KUMPULAN PUISI SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 9 JEMBER
ANALISIS MAJAS PERBANDINGAN MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIK PADA KUMPULAN PUISI SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 9 JEMBER Dzarna Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Dalam puisi terdapat gaya bahasa
Lebih terperinci