ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS DAN KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS DAN KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS DAN KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO (Studi Pada Pengguna Motor Yamaha Mio Di Daerah Ciledug Tangerang) Oleh: TOPIK HIDAYAT ( ) JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011

2 i

3 ii

4 iii

5 iv

6 DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. DATA PRIBADI 1. Nama : Topik Hidayat 2. Tempat /Tanggal Lahir : Tangerang, 20 April Alamat : Jl.Kh.Yusuf Rt 01/Rw 09 No.30, Paninggilan, Ciledug, Tangerang 4. Nama Orang Tua (Bapak) : Matam (Alm) (Ibu) : Maswanih 5. Agama : Islam 6. Kewarganegaraan : Indonesia B. DATA PENDIDIKAN 1. SDN 01 TANGERANG MTs Manbaul Khoir Kreo SMU Budi Mulia UIN Syarief Hidayatullah sekarang v

7 ANALYSIS OF EFFECT OF ATTRACTION, CREDIBILITY, AND EXPERTISE CELEBRITYENDORSERS DECISION ON BUYING YAMAHA MIO MOTORCYCLE (Studies on Yamaha motorcycle users in the area ciledug-jakarta) Topik Hidayat Jakarta State Islamic University, Faculty of Economics and Business ABSTRACT This study has the objective to analyze Was Fascination, Credibility, and Expertise Celebrity endorsers simultaneously have a significant influence on purchase decisions, To Analyze Is Attractiveness, Credibility, and Expertise partially Celebrity endorsers have a significant influence on purchase decisions, to analyze which independent variable is the dominant influence on purchasing decisions. This study uses multiple linear regression analysis. The data used in this study using primary data obtained from the answers of the respondents who had used the Yamaha mio given a few questions. Selection of the sample in this study were all users of Yamaha Mio. The results of this study indicate that there is a simultaneous influence on the variables attractiveness, credibility and expertise to the Decision to Purchase. The results of this study also shows the variables attractiveness, credibility and expertise have a significant effect partially to the Decision to Purchase. In effect there is a test of determination of 57.2% that influence purchase decisions are explained by the variables attractiveness, credibility and expertise, while the remaining 42.8% influenced by other variables and not included in this regression analysis. Keywords: Attractiveness, Credibility and Expertise, Buying Decision vi

8 ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS, DAN KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO (Studi pada pengguna motor Yamaha di daerah ciledug- tangerang) Topik Hidayat Universitas Islam Negeri Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan Untuk menganalisis Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, untuk menganalisis Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, untuk menganalisis variabel bebas manakah yang sangat dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban dari responden yang pernah menggunakan Yamaha mio yang diberikan beberapa pertanyaan. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah semua pengguna Yamaha Mio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 57,2% yang mempengaruhi Keputusan Pembelian yang dijelaskan oleh variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian, sedangkan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini. Kata kunci: Daya Tarik, Kredibilitas Dan Keahlian, Keputusan Pembelian vii

9 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan ilmu, pertolongan, petunjuk serta rizki-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio (Studi pada pengguna motor Yamaha di daerah ciledug- tangerang). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman, yang senantiasa berusaha untuk dapat meneladani Sunnahnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari akan masih banyaknya kekurangan yang disebabkan oleh sangat terbatasnya pengetahuan yang dimiliki penulis, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis membuka diri atas segala tegur sapa dan kritik yang konstruktif yang dapat menyempurnakan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: viii

10 1. Kedua orang tua saya H.Matam (Alm) dan Hj.Maswanih yang telah sabar dalam mendidik dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang hingga saat ini. 2. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta 3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan terima kasih atas support yang telah Bapak berikan selama ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan kepada Bapak dan Keluarga. 4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku pembantu Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan terima kasih atas support yang telah Bapak berikan selama ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan kepada Bapak dan Keluarga. 5. Pembimbing Skripsi saya, Bapak Indo Yama Nasaruddin, SE. MAB. dan Bapak Suhendra, S.Ag. MM yang telah banyak sekali membantu dalam memberikan arahan serta bimbingan terhadap penyusunan skripsi ini. 6. Bapak M. Arif Muhfraini, Lc, M.Si yang telah memberikan arahan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Skrispi ini. 7. Para Bapak dan Ibu Dosen dan segenap civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Syarif Hidayatullah yang telah banyak berjasa pada penulis. 8. Kakak - kakak dan adikku (Fitri Amelia,Lutfi Rahman, Aan Andianih, Urip JK, Nur Amini, Ika Aulia W,Uga Komara, dan Vita Utami ) yang tak henti hentinya memberi dukungan kepada saya. ix

11 9. My Inspiration Siti Umayah yang sangat sabar menunggu dan mendukungku dari musim duren sampai musim rambutan trimakasih tercintaku. 10. Para sahabat seperjuangan ku Mar - X (Mr.Hery The prof, Azman owner warnet, Sidqi ghozali The graha boy, Eka Syaputra The Next playboy, Arief. M The Potret, Saiful Alam Pak ustadz, Bambang. JS & Amran. S the Brother, A.Saikin Bandar Kontrakan, Rizal The Bos ). Dan semua kawan kawanku yang tidak dapat saya sebutkan satu - persatu dengan tidak mengurangi rasa trima kasihku atas dukungan dan doa yang kalian berikan selama ini. 11. Perpustakaan Universitas Syarif Hidayatullah, yang telah membantu memberikan pinjaman buku-buku referensi yang diperlukan. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dapat menjadi amal jariah bagi penulis yang pahalanya insya Allah dapat dinikmati oleh penulis dikala menghadapi-nya. Amin. Jakarta, Desember 2011 Penulis (Topik Hidayat) x

12 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Skripsi... i Lembar Pengesahan Komprehensif... ii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi... iii Lembar Keaslian Karya Ilmiah... iv Daftar Riwayat Hidup... v Abstact... vi Abstrak... vii Kata Pengantar... viii Daftar Isi... xi Daftar Tabel... xiv Daftar Gambar... xvii Daftar Lampiran... xviii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian... 9 D. Manfaat Penelitian... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) C. Komunikasi Pemasaran D. Pengertian Periklanan E. Celebrity Endorser F. Prilaku Konsumen G. Keputusan Pembelian H. Hubungan Daya Tarik Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian xi

13 I. Hubungan Kredibilitas Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian J. Hubungan Keahlian Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian K. Penelitian Terdahulu L. Kerangka Pemikiran M. Hipotesis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Dan Lokasi Penelitian B. Metode Penentuan Sampel C. Metode Pengumpulan Data Data Primer Data Skunder D. Metode Analisis Uji Validitas Dan Realibilitas Uji Normalitas Data Uji heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas Analisis Regresi Berganda Pengujian Hipotesis E. Operasional Variabel BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian B. Karakteristik Responden C. Hasil Dan Pembahasan Validitas dan Reliabilitas Penemuan dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data b. Uji Korelasi xii

14 c. Uji Multikolieritas d. Uji Heterokedastisitas Uji Signifikansi a. Uji Signifikansi Secara Simultan b. Uji Anova (Uji F) c. Uji t / Uji Signifikansi Parsial Analisis Regresi Linier Berganda D. Interpretsi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

15 DAFTAR TABEL Nomor Keterangan Halaman 3.1 Skala Linkert Tabel Operasional Variabel Data Responden Hasil try out Item Instrumen Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas Dan Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian Saya sangat menyukai fisik dari celebrity endorser pada iklan Motor Yamaha Mio Saya sangat menyukai Gaya Hidup dari celebrity endorser pada iklan Motor Yamaha Mio Saya memiliki kesamaan hobi dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio Saya memiliki kesamaan kepribadian dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio Saya memiliki kesamaan karakter dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor Yamaha Mio memiliki popularitas yang baik di masyarakat Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor Yamaha Mio memiliki interaksi yang baik terhadap konsumen dalam menyampaikan iklan Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang Kelebihan produk Motor Yamaha Mio Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang manfaat produk Motor Yamaha Mio xiv

16 4.12 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen untuk membeli produk Motor Yamaha Mio Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki kemampuan menyakinkan konsumen untuk membeli produk Motor Yamaha Mio Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan konsumen Celebrity endorser memiliki kecocokan dengan merek atau produk Motor Yamaha Mio, sehingga memiliki nilai yang positif untuk merek yang diiklankan Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki keahlian untuk menyampaikan pesan kepada konsumennya Penggunaan bahasa yang baik dalam menyampaikan pesan dimiliki oleh Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio Celebrity endorser memiliki pengalaman dalam menggunakan produk atau merek Motor Yamaha Mio Celebrity endorser memiliki pengalaman yang terkait dengan produk atau merek Motor Yamaha Mio Celebrity endorser memiliki keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan Motor Yamaha Mio Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, saya lebih memprioritaskan untuk membeli Motor Yamaha Mio Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, saya yakin dalam membeli Motor Yamaha Mio Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat informasi dari kerabat/teman Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat informasi dari media xv

17 4.25 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, saya memiliki pertimbangan manfaat untuk membeli Motor Yamaha Mio Sebelum menentukan motor yang akan dibeli, saya melakukan penilaian dan seleksi terhadap berbagai merek motor matic lainya Saya membeli Motor Yamaha Mio karena ingin mencoba kualitas dari motor tersebut Saya akan terus menggunakan Motor Yamaha Mio Saya merekomendasikan / menganjurkan kepada orang lain untuk menggunakan Motor Yamaha Mio Uji Korelasi Interpretasi Koefisien Korelasi Pengujian Hubungan Antar Variabel Uji Multikolinieritas Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Uji Anova (Uji F) Uji t / Uji Signifikansi Parsial Uji Regresi Linier Berganda xvi

18 DAFTAR GAMBAR Nomor Keterangan Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran Data Responden Menurut Jenis Kelamin Data Responden Menurut Usia Responden Normalitas Data Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas) xvii

19 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Keterangan Halaman 1 Lembar Kuesioner Data Mentah Hasil Perhitungan SPSS xviii

20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk semakin gencar dalam pemasarannya untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya berbagai produk maupun jasa yang disertai inovasi baru. Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan serta memuaskan kebutuhan pelanggannya. Menyadari hal itu, jelas bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba serta memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan pesaing. Proses pembelian dimulai ketika seseorang menyadari kebutuhannya. Orang tersebut mulai menyadari perbedaan keadaanya sekarang dan keadaan yang diinginkan. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sebagai sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu,konsumen berasal dari berbagai segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan kepercayaan mereka. Semakin tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi produk, semakin 1

21 besar dorongan konsumen untuk melakukan pembelian. Di sisi lain, konsumen semakin selektif di dalam melakukan pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi sehingga konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan keadaan seperti ini perusahaan dituntut semakin tanggap dengan keinginan konsumen serta dapat mengkomunikasikan produknya secara tepat. Selain itu, perusahaan perlu memberikan informasi tentang produknya dengan baik sehingga konsumen akan memberikan tanggapan yang positif terhadap produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan salah satunya adalah dengan memberikan informasi kepada konsumen melalui iklan. Strategi pemasaran akan berpengaruh terhadap penjualan. Dengan kata lain banyak konsumen yang tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan elemen dalam marketing mix yang dipakai perusahaan untuk memasarkan kebutuhannya. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha, 1994:237). Media promosi yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan. Periklanan merupakan salah satu media yang digunakan perusahaan, bisa diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingat (Kottler, 1993:362). 2

22 Iklan menjadi sorotan yang tajam semenjak aspek informasi menjadi bagian penting dalam bisnis, iklan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Selain hal tersebut iklan yang efektif juga dapat mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik beberapa produk. Dalam kajian Hapsari (2008:2), iklan merupakan salah satu alat bauran promosi yang digunakan sebagai alat pengantar pesan untuk membentuk sikap konsumen. Agar penyampaian pesan dapat diterima oleh konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Berkembangnya media informasi di Indonesia menyebabkan banyaknya iklan yang membanjiri media. Iklan bisa digunakan untuk membentuk citra jangka panjang sebuah produk dan juga untuk menggerakkan penjualan cepat. Iklan merupakan cara efisien untuk mencapai banyak pembeli yang secara geografis tersebar. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif terhadap pasarnya. Dari berbagai macam media yang ada, banyak pengiklan yang memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang pernah muncul di iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan di televisi. 3

23 Perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan agar dapat menarik perhatian konsumen dan menciptakan preferensi terhadap merek. Salah satu cara kreatif dalam beriklan adalah dengan menggunakan celebrity endorser. Pemakaian selebriti pendukung (celebrity endorser) harus melalui beberapa pertimbangan, diantaranya adalah tingkat popularitas selebriti dengan permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan (Royan, 2004:7) Selebriti adalah sebagai sumber iklan atau informasi tentang merek dan atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian masyarakat umum. Memanfaatkan selebriti sebagai endorser dirasa memang lebih mudah mempengaruhi psikologis konsumsi konsumen. Penggunaan selebriti dalam suatu iklan melibatkan daya tarik dan kredibilitas yang merupakan keunikan tersendiri (Sebayang dan Siahaan, 2008:118). Selebriti dipandang sebagai individu yang digemari oleh masyarakat dan memiliki keunggulan kreatif atraktif yang membedakannya dari individu lain. Kata-kata yang diucapkan dan bahkan terkadang hanya charisma dari seorang selebriti mampu mempengaruhi seseorang untuk berhenti dan mengarahkan kepadanya. Menurut Sebayang dan Siahaan (2008:118) daya tarik selebriti merupakan dimensi dalam celebrity endorser. Sedangkan dalam kajian Noviandra (2006:68) dimensi yang termasuk ke dalam celebrity endorser yakni kredibilitas dan keahlian. 4

24 Masih dalam kajian Sebayang dan Siahaan (2008:118), yang dimaksud daya tarik yaitu sejumlah elemen yang terdapat dalam diri selebriti yang meliputi sejumlah karakeristik dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung seperti daya tarik fisik, kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya hidup. Sedangkan yang dimaksud kredibilitas yaitu merupakan suatu keterampilan dan nilai kepercayaan dalam meyakinkan orang lain mengenai produk yang dipromosikan. Personaliti selebriti mempengaruhi personaliti merek, pilihan bintang yang tepat dapat mempengaruhi tumbuhnya market share. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sebayang dan Siahaan, variabel celebrity endorser yang terdiri faktor daya tarik (attractiveness), kredibilitas (credibility) dan keahlian (expertise) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses atau keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Melalui riset ini akan dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio. Ketertarikan pemilihan merek tersebut karena produk sepeda motor Yamaha Mio semakin diminati tidak hanya dikalangan wanita Indonesia tetapi juga seluruh kalangan anak muda. Gaya hidup modern merupakan salah satu faktor individu yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang. Yamaha Mio adalah salah satu produk yang paling diminati konsumen. Awalnya Mio diciptakan untuk kaum hawa. Tapi berkat teknologi matic, handling dan akselerasi yang luar biasa membuat banyak lelaki yang juga jatuh cinta pada motor ini. Yamaha Mio dikenal oleh sebagian besar Motobikers dan modifikator sebagai motor yang paling mudah untuk dimodifikasi. 5

25 Sebagai salah satu langkah untuk menghadapi ketatnya persaingan diantara para produsen motor, Yamaha Mio menggunakan model iklan Bunga Citra Lestari dan Thessa Kaunang. Kedua selebriti ini memiliki daya tarik secara umum dikenal masyarakat luas dan memiliki kredibilitas mempromosikan produk Yamaha Mio dengan baik serta mempunyai kehlian dalam mempersepsikan produk tersebut secara jelas dan dapat dimengerti oleh para konsumen, yang menimbulkan sugesti bahwa Yamaha Mio cocok digunakan terutama bagi kalangan wanita.dengan penggunaan celebrity endorser tersebut tampaknya memberikan dampak positif bagi Yamaha Mio. Melihat penjualan Yamaha Mio yang semakin meningkat dari tahun ke tahun ini dikarenakan mereknya yang sudah dipercaya kualitasnya. Berbagai macam inovasi-inovasi baru yang mampu membuat Yamaha Mio tetap menjadi yang pertama dibandingkan dengan motor matic yang lain. Meskipun persaingan motor matic kini semakin ketat tetapi Yamaha Mio masih bisa mempertahankan ratingnya. Yamaha Mio Sporty berhasil mendapatkan penghargaan "The Best Value Skutik cc" pada acara penghargaan Otomotif Award Mei lalu. Program Otomotif Award ini diadakan dalam acara Otomotif Award yang diselenggarakan oleh tabloid Otomotif Gramedia. Semua itu fakta yang dimiliki Mio Sporty sejak lama. Makanya tak salah jika Mio Sporty mendapatkan "The Best Value Skutik cc. Yamaha Mio juga berhasil memperoleh Rekor Bisnis (ReBi) sebagai sepeda motor matik paling banyak dikendarai biker pemula. Penganugerahan ini diberikan Surat Kabar harian Seputar Indonesia (Sindo) dan Tera 6

26 Foundation. Selanjutnya Yamaha Mio juga berhasil pecahkan rekor MURI (Musium Rekor Indonesia) melalui kegiatan yang bertajuk Yamaha Mio Gathering 2006 Recovery Bali. Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor masing-masing untuk kategori parkir terbanyak dan parade terbanyak. Yamaha Mio tidak sekedar memilih cara beriklan yang menampilkan benefit dari produk, tetapi juga berupaya menampilkan produknya dengan emotional appeal yang tinggi. Ini ditunjukkan dengan menampilkan bintangbintang seperti Bunga Citra Lestari, Deddy Mizwar, Didi Petet, Komeng, Idda Kusuma, Thessa Kaunang dan lainnya. Dengan menggunakan endorser di atas, perlahan-lahan awereness Yamaha Mio terdongkrak. Pesan-pesan yang mengubah persepsi negatif Yamaha Mio pun bergeser menjadi positif. Setelah berhasil di segmen perempuan, Yamaha Mio mengembangkan segmen hingga ke kalangan laki-laki. Bintang-bintang tersebut, berupaya membangun ekuitas merek Yamaha Mio dalam jangka panjang melalui pendekatan beriklan dengan gaya yang lucu dan menghibur. Dalam melakukan pemilihan endorser pun tidak asal pilih. Ada beberapa pertimbangan yang menjadi fokusnya. Misal, si endorser diperkirakan memiliki karakter kuat, tidak terkena isu-isu negatif serta memiliki image yang baik dimata masyarakat. Sehingga, jika Yamaha Mio ingin memperkenalkan dan memberikan pemaparan produk, konsumen bisa yakin dan percaya akan produk yang dibawakan oleh si endorser. Secara tidak langsung timbul loyalitas pada diri endorser untuk menjaga dan mempromosikan brand yang sudah dibangun oleh Yamaha Mio. 7

27 Pencapaian pada segi marketing ini, diimbangi dengan pengakuan akan kualitas dan kehandalan produk Yamaha Mio, dari berbagai media dan kalangan masyarakat konsumen sepeda motor di tanah air. Salah satunya adalah dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting. Dari uraian di atas, penulis mengambil judul penelitian Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu semakin ketatnya persaingan bisnis yang mempengaruhi naik turunnya permintaan akan suatu produk, hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan promo, salah satunya melalui Celebrity Endorser, Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Variabel bebas manakah yang sangat dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 8

28 C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk Menganalisis Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Untuk Menganalisis Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Untuk Menganalisis Variabel bebas manakah yang sangat dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran yang berkaitan dengan daya tarik dan kredibilitas turut mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian. 1. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan salah satu bukti bahwa peneliti telah dapat menerapkan ilmu-ilmu berupa teori-teori yang didapatkan selama penulis menempuh kuliah ke dalam dunia kerja sekaligus sebagai ajang menggali tambahan pengetahuan di lapangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan managemen pemasaran terutama keputusan konsumen dalam pembelian. 9

29 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau bahan acuan bagi perusahaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini. 3. Bagi Pihak UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi khasanah perpustakaan bagi UIN Syarief Hidayatullah Jakarta serta memberikan referensi bagi seluruh mahasiswa dan kalangan akademisi yang ingin mempelajari masalah yang berhubungan pemasaran khususnya perilaku konsumen. 10

30 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan. Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan. Definisi yang dikemukakan oleh Philip Kottler dan William J. Stanton sebagai berikut, Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 1997:8). Stanton menyatakan bahwa pemasraan adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan - kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan 11

31 mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton dalam Swasta, dan Handoko, 2008:179). Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahan yang sama atau antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber-sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada. B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi (Dharmmesta dan Handoko, 2000:124). Keempat unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran pemasaran terdapat variabel - variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan - tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan produknya. 12

32 Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk, yang merupakan penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Pelayanan pendukung tersebut dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar persaingan global. Alat pemasaran yang penting adalah harga, yaitu jumlah uang yang harus di bayar pelanggan untuk produk tertentu. Harganya harus sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan. Jika tidak, pembeli akan berpaling ke produk pesaing. Alat bauran pemasaran selanjutnya adalah (place), merupakan alat bauran pemasaran lainnya, termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Perusahaan harus mengidentifikasi, merekrut dan menghubungkan berbagai penyedia fasilitas pemasaran untuk menyediakan produk dan pelayanannya secara efisien kepada pasar sasaran. terakhir, promosi merupakan alat bauran pemasaran keempat, meliputi semua kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Perusahaan harus membuat program komunikasi dan promosi yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat serta pemasaran langsung dan online. Pemasaran mempunyai fungsi yang amat penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, setiap perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang efektif dengan 13

33 mengkombinasikan elemen-elemen dalam bauran pemasaran. Dalam bauran pemasaran (marketing mix) terdapat variabel-variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan produknya. Strategi pemasaran memerlukan keputusan-keputusan dari manajemen tentang elemen-elemen marketing mix perusahaan yaitu keputusan-keputusan dibidang perencanaan produk, penetapan harga, saluran distribusi serta promosi (Dharmmesta dan Irawan, 2001: 67). C. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah cara yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, mempersuasi dan mengingatkan konsumen, baik cara langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka jual. Komunikasi pemasaran mewakili suara merek adalah cara yang digunakan untuk membangun dialog dan hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran kontribusi terhadap ekuitas merek dengan membangun merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek yang mencakup 6 komponen yaitu periklanan, promosi penjualan, event, public relations dan publisitas, pemasaran langsung, penjualan personal (Kottler & Keller, 2006:496). 14

34 Aktivitas komunikasi pemasaran berkontribusi terhadap ekuitas merek dalam berbagai cara: dengan menciptakan kesadaran merek (brand awareness), menghubungkan asosiasi yang benar kepada citra merek dalam ingatan konsumsi (brand image), menekan pada perasaan atau penilaian merek yang positif (brand responses) dan memfasilitasi hubungan yang lebih kuat antara konsumen dengan merek (brand relationship) (Kottler & Keller, 2006:497). D. Pengertian Periklanan Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada sasaran pembeli dan publik. Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya dengan berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu (Swastha dan Irawan, 1983:245). Periklanan dapat dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan ataupun dengan penglihatan (berupa berita), tentang suatu produk, jasa, atau ide. Berita yang disampaikan tersebut dinamakan iklan atau advertensi. 1. Tujuan Periklanan Tujuan periklanan yang utama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa, atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dari segi lain periklanan yang riil adalah mengadakan komunikasi secara efektif. Menurut (Swastha dan Irawan, 1983:252) tujuan lain dari periklanan adalah : 15

35 a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi lain. b. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan ataupun salesman dalam jangka waktu tertentu. c. Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misal dengan mencantumkan nama dan alamatnya. d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan baru. e. Memperkenalkan produk baru. f. Menambah penjualan industri. g. Mencegah timbulnya barang-barang tiruan. h. Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum melalui periklanan. Pemasaran bertujuan memberitahu serta memberi petunjuk kepada pembeli potensial dan untuk meningkatkan penjualan. Dalam periklanan diusahakan agar dapat menarik perhatian, minat, keinginan, keyakinan serta menimbulkan tindakan membeli dengan memanfaatkan media yang tersedia seperti televisi, radio, koran, majalah, dan lain sebagainya. Maraknya tayangan iklan di media televisi ini menyebabkan kompetisi di antara merek produk yang diiklankan semakin tinggi. Maka di dalam pengolahan pesan diperlukan strategi kreatif agar dapat menimbulkan kesadarn khalayak atas suatu merek atau biasa yang dikenal dengan istilah brand awareness. Brand awareness merupakan bentuk paling sederhana dari pengetahuan akan suatu merek yang merupakan kesadaran konsumen akan suatu merek (Schultz dan Barnes, 1999:144). 16

36 2. Sasaran Periklanan Dalam memasang iklan hendaknya tidak semata-mata mempertimbangkan yang akan menjadi sasarannya, tetapi juga perlu dipertimbangkan pihak-pihak yang mungkin berhubungan dengan iklan dan sasarannya. Menurut (Sigit, 1982:51) iklan sebaiknya disusun dengan memperhatikan beberapa hal yaitu: a. Para pembeli dan pemakai diwaktu sekarang. b. Mereka yang memilki potensi sebagai pembeli. c. Mereka yang memilki kekuasaan memutuskan membeli. d. Mereka yang menjadi pembeli atau pemakai diwaktu yang akan dating. e. Mereka yang dapat dipengaruhi orang lain untuk membeli atau memakai. f. Pasar pedagang. g. Pasar pesaing. 3. Fungsi Periklanan Investasi besar-besaran ini menunjukan bahwa banyak perusahaan yang memiliki keyakinan akan efektifitas periklanan. Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi, fungsinya antara lain: a. Informing (Memberi Informasi) Membuat konsumen sadar (aware) akan produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat produk, serta memfasilitasi penciptaan citra produk yang positif. 17

37 b. Persuading (Mempersuasi) Membujuk konsumen untuk mencoba produk yang diiklankan, dengan mempersuasikan berbentuk mempengaruhi konsumen. c. Reminding (Mengingatkan) Menjaga agar produk perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. d. Adding Value (Memberi Nilai Tambah) Memberikan nilai tambah pada produk dengan mempengaruhi persepsi konsumen. e. Assisting (Mendampingi) Memberikan peranan sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. E. Celebrity Endorser 1. Definisi Celebrity Endorser Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari pesan bintang iklan dalam mempromosikan sebuah merek produk, terutama bila iklan tersebut ditayangkan melalui media televisi. Penggunaan bintang iklan dalam sebuah iklan di televisi merupakan alternatif strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Selebriti yaitu pribadi (bintang film, penghibur, atau atlet) yang dikenal oleh masyarakat karena kemampuannya dalam bidang tertentu yang dapat mendukung produk yang diiklankan. Selebriti memiliki kekuatan untuk menghentikan (stopping power). Mereka dapat menarik perhatian atas 18

38 pesan iklan ditengah banyaknya iklan lain (Belch & Belch, 2004:12). Selebriti dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang dibidik (Royan, 2005:12). Endorser sering juga disebut sebagai direct source (sumber langsung) yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa (Belch & Belch, 2004:168). Endorser juga diartikan sebagai orang yang dipilih mewakili imej sebuah produk (product image). Biasanya dari kalangan tokoh masyarakat memiliki karakter menonjol dan daya tarik yang kuat (Hardiman, 2006:38). Maka keahlian yang dimiliki selebriti dengan merek produk yang diiklankan haruslah relevan (Jewler & Drewniany, 2005:10). Selebriti diasumsikan lebih kredibel daripada non selebriti. Tampilan fisik dan karakter non fisik selebriti membuat sebuah iklan lebih menarik dan disukai oleh konsumen. Performa, citra, dan kepopuleran selebriti dapat lebih menarik perhatian target audience untuk menyaksikan iklan yang dapat mempengaruhi persepsi mereka untuk membuat keputusan dalam melakukan pembelian. Sedangkan, dengan menampilkan pendukung non selebriti atau orang biasa dapat membuat konsumen merasa lebih dekat dan merasa familiar, akan menghasilkan keterlibatan pesan yang cukup tinggi, dan akhirnya akan mempengaruhi persepsi konsumen, sehingga tercipta persepsi yang positif terhadap produk yang diiklankan. 19

39 Tugas utama para endorser ini adalah untuk menciptakan asosiasi yang baik antara endorser dengan produk yang diiklankan sehingga timbul sikap positif dalam diri konsumen, sehingga iklan dapat menciptakan citra yang baik pula di mata konsumen. Iklan merupakan elemen yang penting dan saling berpengaruh dalam menanamkan brand image kepada konsumen, seiring dengan ciri fisik dan kualitas produk yang mengikuti suatu brand tertentu (Temporal & Lee, 2001). Silvera dan Austad (2003) menjelaskan tentang pendapat konsumen mengenai kesukaan endorser produk yang didukung dan mengembangkan model tentang karakteristik endorser dengan hubungannya dalam memprediksi sikap konsumen terhadap produk yang didukung. Tujuan dari penelitian mereka adalah untuk menguji faktor yang mempengaruhi keefektifan celebrity endorsement yang terdiri dari atribut seperti credibility, attractiveness dan power dalam periklanan serta mengembangkan model yang dapat memprediksikan kefektifan celebrity endorsement. Asosiasi yang positif antara selebriti dengan produk di dalam iklan dapat mempengaruhi minat kosnumen pada produk secara efektif. Perusahaan pembuat iklan dapat meciptakan asosiasi antara endorser dengan produknya sehingga citra yang baik dari endorser dapat mempengaruhi secara positif produk yang diiklankan. Selebriti memiliki karisma yang dapat mempengaruhi konsumen karena status mereka sebagai role model. Hasil penelitian mereka mengindikasikan bahwa sikap konsumen terhadap produk dapat diprediksi melalui pendapat konsumen tentang karakteristik 20

40 endorser dan kesukaan endorser terhadap produk. Penelitian ini menganjurkan agar pembuat iklan sebaiknya tidak hanya memilih endorser yang cocok dengan produk, tetapi juga memilih endorser yang ahli, yang dapat memberikan penjelasan baik tentang produk yang didukung. Penelitian Silvera dan Austad tersebut memiliki hubungan dengan penelitian penulis karena membahas mengenai atribut yang dimiliki endorser untuk mempengaruhi kefektifan iklan. Kredibilitas endorser menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh responden untuk mempercayai kebenaran isi pesan yang disampaikan oleh pengiklan. Studi member kesimpulan bahwa semakin besar tingkat penerimaan kredibilitas endorser, semakin besar kemungkinan receiver menerima iklan (Assael, 2002). Untuk mengukur kredibilitas endorser, menurut Kotler (2000) dalam Kussudyarsana (2004) ada tiga faktor/indikator yaitu expertise, trustworthiness dan likability. Keahlian (expertise) yaitu pengetahuan khusus yang dimiliki oleh komunikator. Trustworthiness berkaitan dengan seberapa objektif dan kejujuran dari endorser bisa diterima. Likability menggambarkan daya tarik endorser. Semakin memenuhi syarat ketig komponen tersebut, maka akan semakin kredibel endorser. Hal yang sama dikemukakan oleh Ohanian (1990), menurutnya ada tiga komponen yang mempengaruhi kredibilitas endorser, yaitu keahlian, kepercayaan, dan ketertarikan. Sedangkan menurut Royan (2005) penggunaan endorser dalam iklan perlu dievaluasi dengan empat indikator, yaitu popularitas, kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan untuk menggerakkan target. 21

41 2. Peran Selebriti Berikut ini adalah beberapa peran selebriti sebagai model iklan yang bisa digunakan perusahaan dalam sebuaha iklan (Schiffman dan Kanuk dalam Mahestu Noviandra, 2006:65-74): a. Testimonial, jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut maka pihak dia bisa memberikan kesaksian tentang kualitas maupun benefit dari produk atau merek yang diiklankan tersebut. b. Endorsement, ada kalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan produk dimana dia secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut. c. Actor, selebriti diminta untuk mempromosikan suatu produk atau merek tertentu terkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu program tayangan tertentu. d. Spokeperson, selebriti yang mempromosikan produk, merek atau suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu masuk dalam kelompok peran spokerperson. Penampilan mereka akan diasosiasikan dengan merek atau produk yang mereka wakili. Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya tarik tersendiri. Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh perhatian dari konsumen, selebriti juga mempunyai kekuatan untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta mempengaruhi konsumen sasaran, yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya. Dengan memanfaatkan ketenaran tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang diiklankannya. 22

42 Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan juga memiliki peranan yang penting dalam membentuk personaliti merek (brand personality) pada sebuah produk. Bagi perusahaan, personaliti merek ini sangatlah penting untuk membedakannya dengan merek lain. Personaliti yang demikian oleh selebriti harus disesuaikan dengan image produk yang diiklankan dan kemudian personaliti tersebut ditransfer kedalam merek produk yang diiklankan sehingga konsumen sadar akan keberadaan dari merek tersebut. Selain itu, diharapkan pula dengan dibentuknya personaliti merek pada sebuah produk dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja merek produk tersebut dipasarkan. 3. Kriteria Celebrity Endorser Di dalam memilih selebriti yang menjadi endorser diperlukan pertimbangan-pertimbangan dari pengiklan karena karakter endorser diakui sangat efektif dalam mengangkat citra produk dan brand awareness (Royan, 2005:23). Dalam mengevaluasi selebriti yang akan digunakan sebagai endorser Amy Dyson dan Douglas Turco mengemukakan konsep FRED (Familiarity, Relevance, Esteem, Differentiation) (Miciak & Shanklim, 1994:51) yaitu: a. Familiarity Merupakan komponen pertama yang penting dalam celebrity endorser, artinya khalayak sasaran harus mengenal pada sosok sang artis dan melihatnya sebagai pribadi yang tulus, menyenangkan, dan bisa dipercaya. 23

43 b. Relevance Artinya terdapat hubungan yang berarti (kecocokan) antara image merek yang diiklankan dan selebriti, serta antara selebriti dengan target market. Pengiklan seringkali mencocokan image produk, karakteristik target market dan personalitas dari celebrity endorser (Belch & Belch, 2004:175). c. Esteem Artinya terdapat respek dan kepercayaan yang tinggi dari konsumen terhadap selebriti. d. Differentiation Artinya konsumen melihat endorser sebagai pribadi yang unik, berbeda dan eksklusif atas produk yang dimilikinya. Ini merupakan sebuah kontribusi besar bagi efektifitas seorang endorser. F. Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen. 24

44 Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan kegiatan tersebut (Dharmmesta dan Handoko, 2000: 10). Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merek tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah: a. Initiator Adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu b. Influencer Adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak c. Decider Adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya 25

45 d. Buyer Adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya e. User Yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktorfaktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktorfaktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis. Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang barang dan jasa jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen. 26

46 2. Model Perilaku Konsumen Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kottler (1997:53) menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel variabel diatas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian. Model perilaku konsumen yang dikembangkan Assael bahwa proses keputusan konsumen dalam pembelian ditekankan pada tiga faktor yaitu : a. Stimuli Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman atau pengalaman sendiri. b. Karakteristik Pribadi Konsumen Karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). c. Respon Konsumen Respon konsumen adalah hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas. 27

47 3. Persepsi Konsumen Persepsi adalah proses memilih, menata, menafsir stimuli yang dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu. Stimuli adalah rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan non verbal yang dapat mempengaruhi respon seseorang. Assael (1995) dalam Sodik (2003: 20) menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari negara pejualan). Informasi yang diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu obyek, yang pada gilirannya akan sikap ini seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak. 4. Implikasi Perilaku Konsumen Pada Strategi Pemasaran Strategi pemasaran terdiri atas unsur unsur pemasaran yang terpadu yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahan perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumen. Hal ini disebabkan karena strategi pemasaran menyangkut dua kegiatan pemasaran yang pokok yaitu : pemilihan pasar pasar yang akan dijadikan sasaran pemasaran dan merumuskan dan menyusun suatu kombinasi yang dapat tepat dari bauran pemasaran, agar kebutuhan para konsumen dapat dipenuhi secara memuaskan. 28

48 5. Model Strategi Pemasaran Kotler (1988) dalam Setiawan (2002:17) mengungkapkan bahwa berbagai teori tentang proses manajemen pemasaran, perilaku pengambilan keputusan dan organisasi perilaku konsumen dapat dibuat model strategi pemasaran. Sebagai inti dari model ini adalah perilaku pembelian. Perilaku pembelian dipengaruhi oleh tiga hal yaitu perbedaan individu, kondisi lingkungan dan usaha pemasaran (marketing mix). Untuk mencapai keberhasilan pemasaran perusahaan perlu menyusun kebijakan pemasaran yang tepat sesuai dengan sasaran. Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan strategi pemasaran yang terdiri dari empat variabel yakni : produk, harga, promosi dan distribusi. Mengingat keinginan konsumen yang selalu berubah, perusahaan dapat mengembangkan variabel variabel bauran pemasaran sesuai dengan keinginan konsumen potensial. Sehingga dengan demikian usaha pemasaran tidak hanya bertumpu pada 4P saja tetapi dapat dikembangkan menjadi 7P. Seperti yang dikemukakan oleh Zeithaml & Bitner (1996) dalam Setiawan (2002:23) bahwa elemen marketing mix (bauran pemasaran) dapat dikembangkan menjadi 7P yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), kondisi fisik (physical evidence), proses (process) dan orang (people). Berdasarkan elemen maketing mix dalam penelitian ini menggunakan dua elemen celebrity endorser yaitu daya tarik, kredibilitas dan keahlian. 29

49 a) Daya Tarik (attractiveness) Daya tarik adalah elemen-elemen yang terdapat dalam diri si selebriti yang meliputi sejumlah karakteristik selebriti dan dapat dilihat khalayak dalam diri selebriti, seperti daya tarik fisik, kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya hidup selebriti tersebut. Daya tarik merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan terhadap dirinya (Noviandra,2006, Hal ). b) Kredibiltas (credibility) Merupakan suatu nilai kepercayaan dalam meyakinkan konsumen mengenai produk yang sedang dipromosikan. Kredibilitas mengacu pada kecenderungan untuk percaya kepada seseorang mengenai sumber informasi seperti pendukung iklan, dianggap dapat dipercaya oleh para konsumen. Persepsi terhadap kredibilitas pendukung iklan (endorser) ditentukan secara subjektif lewat penilaian secara individual. Bagaimana persepsi konsumen terhadap pendukung iklan dirasa lebih penting daripada fakta kualitas yang dimiliki oleh pendukung iklan dalam membawakan pesan yang dibawa olehnya secara meyakinkan (Erdogan 1999). Hal ini berakibat terhadap persepsi endoser terhadap kredibitas, apakah endoser tersebut celebritis atau bukan, mereka diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap respons konsumen pada iklan. Ohanian (1990) telah mengumpulkan beberapa literatur terdahulu yang bersumber pada pengaruh dan mengusulkan tiga komponen yang mempengaruhi kredibilitas selebritis sebagai endoser yaitu keahlian 30

50 (expertise), keterpercayaan (trustworthiness), dan ketertarikan (attractiveness). Keahlian secara luas dapat diartikan sebagai persepsi seseorang tentang pengetahuan yang dimilikinya, kemampuan atau pengalaman dan sehingga dengan demikian dianggap dapat menyediakan informasi yang akurat (Hovland, Jannis and Kelley 1953). c) Keahlian (expertise) Menurut Hovland (dalam O Mahony dan Meenaghan dalam Noviandra,2006: 68) mendefinisikan keahlian sebagai kemampuan dari sumber iklan, dimana dalam hal ini adalah selebriti sebagai bintang iklan untuk membuat pernyataan yang valid mengenai karakteristik dari produk yang diiklankannya. G. Keputusan Pembelian Keputusan pembeliaan merupakan salah satu komponen utama dari perilaku konsumen. Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Pengertian mengenai perilaku konsumen oleh perusahaan selaku produsen segitu penting dan perlu diperhatikan lebih lanjut. Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang 31

51 lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002: 66) menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitian ini secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu motivasi konsumen untuk membeli.secara rinci dapat diuraikan tahaptahap dari keputusan pembelian yaitu sebagai berikut: 1. Pengenalan Masalah Proses membeli diawali saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. 32

52 2. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan tersedia, maka konsumen akan membeli objek tersebut. 3. Evaluasi Alternatif Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan produk untuk membuat keputusan akhir. 4. Keputusan Membeli Konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. 5. Perilaku Sesudah Pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. H. Hubungan Daya Tarik Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian Iklan yang menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik yaitu kemampuan untuk menarik perhatian konsumen, Iklan yang menarik biasanya kreatif, yakni bisa membedakan dirinya dari iklan-iklan massa yang sedangsedang saja, iklan yang tidak biasa dan berbeda. Iklan yang sama dengan sebagian iklan lainnya tidak akan mampu menerobos kerumunan iklan kompetitif dan tidak akan dapat menarik perhatian konsumen (Shimp, 2003:420). 33

53 Selebriti memiliki daya tarik dalam berbagi cara, yang menarik berbagai khalayak sasaran untuk melakukan keputusan pembelian (Shimp, 2003:465). Daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik, meskipun daya tarik bisa menjadi atribut yang sangat penting tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung, kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, dan keatletisan postur tubuh. Sebagai komunikator (spokesperson), daya tarik merupakan hal yang penting. Penampilan fisik yang menarik dari selebriti menjadi salah satu bagian dari daya tarik. Konsumen akan cenderung membentuk kesan positif dan lebih percaya pada yang disampaikan oleh selebriti dengan penampilan fisik yang menarik. Dengan digunakannya selebriti sebagai bintang iklan suatu produk, daya tarik yang dimiliki oleh selebriti tersebut telah menjadi suatu dimensi penting terhadap image suatu produk yang diwakili. Konsumen cenderung membentuk kesan positif, dan lebih percaya terhadap selebriti sebagai bintang iklan karena daya tarik yang dimiliki oleh selebriti tersebut, sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. I. Hubungan Kredibilitas Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian Selebriti mewakili suatu gaya hidup yang ideal, dimana sebagian orang atau paling tidak penggemar dan pengikutnya ingin meniru gaya hidup tersebut. Melihat adanya perilaku pasar yang ingin meniru gaya hidup selebriti, perusahaan rela mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit untuk menggunakan selebriti dalam mempromosikan produk atau merek mereka. 34

54 Selebriti yang digunakan sebagai model iklan sebaiknya mempunyai kredibilitas sehingga konsumen sebagai penerima pesan iklan meyakini bahwa mereka mempunyai pengetahuan dan pengalaman, sehingga pesan yang mereka sampaikan tidak biasa (O Mahony dan Meenaghan, 1998 dalam Noviandra, 2006:68). Kredibilitas selebriti dapat dipercaya dan dianggap memiliki wawasan tentang isu tertentu, seperti kehandalan merek, akan menjadi orang yang paling mampu meyakinkan orang lain untuk mengambil suatu tindakan keputusan pembelian (Shimp, 2003:464). Para pemasang iklan memanfaatkan nilai kepercayaan dengan memilih para pendukung yang secara luas dipandang sebagai jujur, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan. Kredibilitas mengacu pada kecenderungan untuk percaya kepada seseorang. Bila suatu sumber informasi seperti pendukung iklan, dianggap dapat dipercaya, sikap seseorang berubah melalui suatu proses psikologis yang disebut internalisasi. Internalisasi terjadi bila seseorang menerima posisi pendukung tentang suatu isu sebagai miliknya sendiri. Suatu sikap bila suatu sumber pesan dilupakan atau bila sumber beralih pada posisi yang berbeda. 35

55 J. Hubungan Keahlian Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian Celebrity endorser sekarang ini merupakan industri miliaran dollar, banyak perusahaan menandatangani kesepakatan dengan para selebritis berharap mereka dapat membantu keluar dari kekacauan dan memberi mereka suatu posisi yang unik dan relevan di benak konsumen. Keahlian selebriti dalam memberikan kontak person terhadap produk yang dipromosikan mampu membawa konsumen untuk ikut serta dalam pemamfaatan produk perusahaan. Keahlian selebriti dapat mengacu mengenai informasi yang disampaikan oleh sumber pesan, dengan cara mempersepsikan produk yang dibawakan. Hal ini menunjang keterkaitan dengan produk atau merek yang mereka wakili (O Mahony dan Meenaghan, 1998 dalam Noviandra, 2006: 68), sehingga mampu menarik minat atau keputusan pembelian. Dalam menyampaikan pesan iklan kepada konsumen, maka selebriti yang digunakan adalah mereka yang mempunyai keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang terkait dengan produk atau merek yang mereka wakili sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipercaya oleh konsumen. 36

56 K. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan suatu acuan dalam suatu penelitian sebagai perbandiingan dalam penelitian selanjutnya yang akan menjelaskan hasil dari suatu penelitian adapun penelelitian tersebut adalah sebagai berikut. Nurul Irna Mucharomawati (2009) dalam penelitianya yang berjudul Analisis Pengaruh Karakteristik Selebritas Sebagai Model Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen. Analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dan simultan celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Dalam penelitian lain yang diteliti oleh Ujianto Abdurachman. Dalam penelitianya yang berjudul, Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen Sarung di Jawa Timur). Anallisis yang digunakan menggunakan analisis regresi linier berganda. Variabel yang digunakan adalah kualitas, referensi, merk dan warna serta kemasan, harga, diskon dan hadiah. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara simultan seluruh variabel berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Sedangkan variable yang paling dominan adalah kualitas dan referensi. Menurut Eni heruwati dalam penelitianya yang berjudul Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio. Hasil penelitian menyatakan bahwa dapat ditarik beberapa kesimpulan pada saat dilakukan 37

57 pengolahan regresi berganda. Penelitian ini memenuhi syarat validitas, reliabilitas, serta bebas dari heteroskedastisitas, multikolinearitas dan telah lolos uji normalitas. Dari persamaan regresi yang diperoleh, variabel dependen yang memiliki nilai paling signifikan yakni kredibilitas. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variable daya tarik, kredibilitas dan keahlian yang diteliti, ketiga variable tersebut secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan pada uji f menunjukkan signifikan < 0,05. Hal ini berarti variable daya tarik (X 1 ), kredibilitas (X 2 ) dan keahlian (X 3 ) secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pembelian (Y). Sedangkan koefisien determinasi diperoleh dengan nilai Adjusted R 2 41%. Artinya, variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh adanya variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian, sedangkan sisanya 59% dapat dipengaruhi oleh variabel lain. L. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran penelitian sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut : 38

58 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Yamaha MIO Daya Tarik (X 1 ) Kredibilitas (X 2 ) Keahlian Celebrity Endorser (X2) Keputusan Pembelian (Y) Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Model Regresi Berganda Uji Asumsi Klasik Uji Regresi Berganda Uji t Uji Adj R 2 Uji F Kesimpulan Implikasi Saran 39

59 M. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian, yaitu : Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian.. 2. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian.. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian. 40

60 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup dan lokasi Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan penelitian eksplanasi, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan-kedudukan dari variabelvariabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain (Sugiyono, 2006). Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh suatu data yang berasal dari responden yang penulis teliti. Lokasi penelitian yang penulis teliti adalah pada wilayah ciledug. B. Metode Penentuan Sampel Metode pengambilan sampel dalam skripsi ini adalah : 1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen-elemen sejenis yang menjadi obyek penelitian, tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Supranto, 2003:68). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di daerah ciledug. 2. Sampel Sampel yaitu sebagian dari populasi yang diteliti. Sedangkan sampling yaitu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian akan tetapi hanya sebagian 41

61 dari populasi saja, yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi tersebut(supranto, 2003:70). Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan purposive sampling adalah penentuan sample dengan menggunakan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan adalah responden yang dianggap sudah berpenghasilan. C. Metode Pengumpulan Data Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel. Jenis data yang digunakan penulis berdasarkan sumbernya, yaitu: 1. Data Primer Data Primer biasanya diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2001:25). Data ini berupa informasi yang diperoleh melalui keteranganketerangan dari karyawan yang berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, wawancara maupun pengamatan langsung yang berkaitan dengan veriabel-variabel dalam penelitian. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Tersedianya data sekunder akan lebih mempermudah dan mempercepat jalannya penelitian (Kuncoro, 2001:25).Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data dari buku-buku referensi, artikel, jurnal, maupun website yang berkaitan dengan variabel yang telah dipilih. 42

62 D. Metode Analisis 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam penyusunan kuisioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan. Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang diukur. Variabel masih bisa dipecah menjadi sub variabel atau indikator apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur sebenarnya kuisioner telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu, validitas logis sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah penelitian serta menyusun kuisioner. Untuk menguji tingkat validitas instrument peneliti dapat melakukan try out dengan memakai responden terbatas terlebih dahulu. Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, Dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output (Corrected Item-Total Correlation) dengan r tabel, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. 43

63 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner. Kuisioner yang reliabel adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Apabila data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan, berapakali pun pengambilan data dilakukan, hasilnya tetap sama. Rumus varians : x 2 n n x 2 Keterangan : n = jumlah sampel x = nilai skor yang dipilih Reliabilitas suatu instrument dapat diterima jika memilki koefisien alpha cronbach minimal 0.60 yang berarti bahwa instrument tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal, yaitu hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang. 2. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2007:147). 44

64 Dalam penelitian ini digunakan analisis grafik. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Menurut Ghozali, dasar pengambilan keputusannya adalah : a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan pola distribusi normal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual jawaban responden satu ke responden yang lain tetap disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2007:125). Adapun cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan program SPSS 16.0 dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel tersebut dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dengan dasar analisis : a. Jika ada pola tersebut seperti titik-titik yang ada membentuk pola tersebut yang teratur (bergelombang menyebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. 45

65 b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2007:95). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variable independen menjadi variabel dependen dan diregras terhadap variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (VIF = 1/tolerance) dan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai nilai tolerance 10% atau sama dengan nilai VIF > 10 artinya nilai tolerance tidak lebih kurang dari 10%, dan nilai VIF tidak lebih dari 10 (Ghozali, 2007:96). 46

66 5. Analisis Regresi Linier Berganda a. Persamaan Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda yaitu suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara variable bebas dan variable terikat. Teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari ekuitas merek, harga, dan lingkungan sosial terhadap keputusan pembelian. Untuk mengetahui bagaimana Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian dilakukan dengan menggunakan skala likert (R.A, 1932) dengan mengembangkan prosedur penskalaan yang mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (angka yang rendah) menunjukan suatu jawaban yang negatif, sedangkan ujung sebelah kanan (angka yang besar) menunjukan suatu jawaban yang positif. dengan keterangan sebagai berikut Tabel. 3.1 Skala Likert Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju (STS) (TS) (R) (S) (SS) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan hasilnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel dianalisis berdasarkan variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. 47

67 Setelah dilakukan perhitungan dengan kuisioner pengolahan data kuantitatif. Selanjutnya dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dan dengan menggunakan metode Backward. Analisis ini dianggap tepat sebagai metode analisis penelitian karena dapat diketahui hubungan yang terjadi antara dua variabel, yaitu variable independent dan variable dependen. Regresi linier berganda ini didasarkan pada 4 variabel independen yaitu: Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser sedangkan untuk variabel dependen dari analisis ini adalah keputusan pembelian. Dimana persamaan umum dari regresi linier berganda adalah: Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + ε Ŷ = Subjek dalam variable dependen (keputusan pembelian) a = Konstanta (nilai tetap) pada saat nilai variabel bebas X = 0 b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independent. bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penuruanan. X 1 X 2 X 3 = Daya Tarik = Kredibilitas = Celebrity endorser 48

68 b. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (daya tarik, kredibilitas dan celebrity endorser) menjelaskan variabel dependen (keputusan pembelian). Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian (Bhuono, 2005: 51). 6. Pengujian Hipotesis a. Uji Simultan (F-test) Uji simultan atau F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Hipotesis yang digunakan adalah : 1) Menentukan H o dan H a : H o : a = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. H a : a 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. 2) Menentukan F hitung dengan Rumus : F hitung = R 2 /K (1 R) 2 / (n K 1) 49

69 Dimana : R 2 N K = Koefisien determinasi = Jumlah pengamatan atau sampel = Jumlah variabel independen 3) Dasar Pengambilan Keputusan (a) Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel : Apabila F hitung > F tabel, maka H o ditolak dan H a diterima. Apabila F hitung < F tabel, maka H o diterima dan H a ditolak. (b) Dengan menggunakan angka signifikansi : Jika probabilitas > 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima. Jika probabilitas < 0,05 maka H o diterima dan H a ditolak. b. Uji Parsial (t-test) Uji parsial atau T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah 1) Menentukan H o dan H a : H o : a = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. H a : a 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. 2) Menentukan nilai t hitung dengan rumus : t hitung = bi βi Sb Dimana β i = 0 dengan rumus t hitung = bi Sb 50

70 3) Dasar Pengambilan Keputusan: (a) Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel : (1) Apabila t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel, maka H o ditolak dan H a diterima. Yang berarti variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. (2) Apabila t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel, maka H o diterima dan H a ditolak. Yang berarti variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. E. Operasional Variabel 1. Daya Tarik Merupakan unsur-unsur atau elemen yang dimiliki seorang selebriti meliputi keramahan, menyenangkan, fisik, dan pekerja sebagai beberapa dimensi penting dari konsep daya tarik agar mampu menarik perhatian konsumen. Sub variabel dari daya tarik menurut Shimp (2003: 468) yaitu : a. Tingkat disukai audience (likeability) b. Tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna produk (similarity) c. Tingkat pengenalan dengan audience (familiarity) 51

71 2. Kredibilitas Adalah suatu nilai kepercayaan dalam diri seorang selebriti dalam meyakinkan seorang konsumen mengenai produk yang sedang dipromosikan. Kredibilitas disini dimaksudkan agar seorang selebriti memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak atas produk dan serta cakap dalam menyampaikan pesan-pesan atas produk yang sedang dipromosikan. Sub variabel dari kredibilitas menurut Shimp (2003: 464) yaitu: a. Pengetahuan selebriti terhadap produk. Merupakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh komunikator untuk mendukung pesan yang disampaikan. b. Kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen. Objektivitas selebriti merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk. c. Kecocokan selebriti dengan merek atau produk. Memberikan nilai dan perilaku selebriti sesuai dengan kesan positif yang diinginkan untuk merek yang diiklankan. 3. Keahlian Merupakan kemampuan yang dipersepsikan mengenai informasi yang disampaikan oleh sumber pesan valid (O Mahony dan Meenaghan, 1998). Sub variabel dari keahlian menurut Shimp (2003: 470) yaitu : a. Keahlian menyampaikan pesan kepada konsumen. b. Pengalaman yang terkait dengan produk atau merek. c. Keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan. 52

72 4. Keputusan Pembelian Keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk, berdasarkan motivasi konsumen untuk membeli terhadap rangsangan perusahaan yang dapat dicerminkan dari atribut produk. Sub variabel dari keputusan pembelian yaitu : a. Pengenalan Masalah Proses membeli diawali saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. b. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan tersedia, maka konsumen akan membeli objek tersebut. c. Evaluasi Alternatif Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan produk untuk membuat keputusan akhir. d. Keputusan Membeli Konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. e. Perilaku Sesudah Pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. 53

73 Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel No Variabel Sub Variabel Indikator Skala 1. Daya Tarik, Shimp (203: 468) 1. Tingkat disukai audience (likeability) 1.1 Fisik 1.2 Gaya Hidup Ordinal 2. Tingkat kesamaan 2.1 Kesamaan Hobby dengan personality 2.2 Kesamaan Kepribadian yang diinginkan 2.3 Kesamaan karakter oleh pengguna produk (similarity) 3. Tingkat pengenalan 3.1 Popularitas dengan audience 3.2 Interaksi yang baik (familiarity) 2. Kredibilitas, 1. Pengetahuan 1.1 Pengetahuan akan kelebihan Ordinal Shimp (203: selebriti terhadap produk 468) produk. 1.2 Pengetahuan akan manfaat produk 2. Kemampuan 2.1 kemampuan menarik rasa percaya menarik rasa diri percaya diri 2.2 kemampuan menyakinkan konsumen. konsumen 2.3 kemampuan komunikasi 3. Kecocokan 3.1 Kecocokan Prilaku Selebriti selebriti dengan merek atau produk 54

74 Tabel 3.2 (Lanjutan) No Variabel Sub Variabel Indikator Skala 3. Keahlian, 1. Keahlian 1.1 Keahlian menyampaikan pesan Ordinal Shimp (203: 468) menyampaikan pesan kepada konsumen. 2. Pengalaman yang terkait dengan produk atau merek. 3. Keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan. 1.2 Penggunaan bahasa yang baik menyampaikan pesan 2.1 Pengalaman selebriti Menggunakan Produk 2.2 Pengalaman selebriti yang berkaitan dengan produk 3.1 keterampilan yang dimiliki selebriti berhubungan dengan iklan 4. Keputusan Pembelian, Kotler (2007) 1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 1.1 Prioritas pembelian 1.2 Keyakinan dalam membeli 2.1 Sumber Dari Keluarga / Teman 2.2 Sumber Dari Media Ordinal 3. Evaluasi Alternative 4. Keputusan Pembelian 5. Prilaku Setelah Membeli 3.1 Pertimbangan Manfaat 3.2 Perbandingan Dengan Produk Lain 4.1 Kebutuhan dan keinginan untuk membeli 5.1 Kepuasan setelah pembelian 5.2 Tindakan Setelah Pembelian 55

75 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Yamaha Motor Yamaha didirikan pada tahun 1887, ketika Torakusu Yamaha mendirikan perusahaan Yamaha Corp. (Nippon Gakki) yang membuat alat musik piano / organ tidak lama kemudian Yamaha dikenal sebagai pembuat berbagai instrumen musik terbesar di dunia, Logonya pun menggunakan tiga garpu tala, pada 1 juni 1955, berdirilah Yamaha Motor Corp. yang terpisah dari dari Yamaha Corp. namun masih tetap dalam satu grup. Motor produksi pertamanya adalah single cylinder 2 stroke 125cc, dimana motor ini duplikat dari motor DKW 125cc. Motor 125cc tersebut dikenal sebagai YA1 alias Atakombo (dikenal juga sebagai Red DragonFly). Motor ini cukup sukses dan produksi berikutnya menggunakan engine 175cc. Produksi motor berikutnya adaah twin cylinder YDI di tahun 1957, sanggup mengeluarkan power 20 bhp. dan memenangkan race Mount Asama di Jepang, produksinya sekitar kendaraan, dan jumlah ini masih dibawah Honda ataupun Suzuki. Selanjutnya Yamaha berkembang dengan cukup pesat dan ditahun 1959 keluarlaah motor sports pertamanya yang dikenal sebagai YDSI dengan 5 speed gearbox, tahun 1960, produksinya meningkat 6 kali lipat menjadi 138 ribu motor. 56

76 Setelah berakhirnya Perang Korea, perekonomian Amerika Serikat begitu booming, dan ini mendorong eksport Jepang khususnya motor ke Amerka Serikat. Tahun 1962 ekspor yamaha ke US sebanyak 12 ribu motor, Kemudian tahun 1962 sudah mencapai 12 ribu unit. Demikian pula untuk tahun 1963, kurang lebih sebanyak 36 ribu unit. Dan puncaknya ditahun 1964, ekspornya mencapai 87 ribu unit. Tahun 1963, Yamaha merakit motor 250cc, twin cylinder dan air cooled, Sejak saat itu Yamaha dikenal di seantero Jepang. Tahun 1965, produksi Yamaha sudah mencapai 244 ribu unit dan peruntukkannya 50:50 dimana sebagian untuk eksport sedangkan sebagian lainnya konsumsi dalam negeri. 2. Sejarah Yamaha Mio Adalah cerita manis bagi Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Setahun ini, beberapa kali angka penjualan bulanan YMKI berhasil melampaui penjualan rival terberatnya, Astra Honda Motor (AHM). Dan capaian ini, selain strategi promosi yang jitu, tentunya tak bisa peran menanjaknya pamor Yamaha Mio. Sejarah Yamaha Mio sendiri tercetak dari dapur Research & Development (R&D) Yamaha. Mulanya, ia adalah project lanjutan dari Yamaha Nouvo yang sempat dilansir sebelumnya. Meski di Indonesia tak dapat disebut berhasil, namun dalam penjualan regional, Yamaha menilai Nouvo cukup berhasil. Ditambah dengan keyakinan atas masa depan sepeda motor matic, maka atas dasar pengembangan Nouvo, lahirlah Yamaha Mio. 57

77 Seperti mengkoreksi beberapa keluhan terhadap Nouvo, antara lain bentuknya yang bongsor, Yamaha Mio tampil lebih elegan. Dari sisi ukuran jauh lebih ramping, sesuatu yang banyak menjadi pertimbangan konsumen Asia. Setelah jadi, tahun 2003, Yamaha Mio mulai diluncurkan di Asia Tenggara. Khusus untuk pasar Malaysia, Yamaha memilih memasarkannya dengan nama Yamaha Ego. Di Indonesia, Mio juga muncul tahun Saat pertama hadir, YMKI memilih menjual Mio dengan balutan tagline sebagai sepeda motor yang "mengerti wanita." Tentu karena ukurannya yang ramping, ringan dan teknologi matic-nya yang simpel. Ternyata pendekatan ini mengena. Kaum wanita terutama kalangan pekerja dan siswi sekolah mulai menggunakan Mio. Begitu populernya Mio, cap sebagai sepeda motor khusus wanita akhirnya surut juga. Banyak juga pria dari semua usia yang akhirnya ikut mondar-mandir dengan Yamaha Mio. Dan memang belakangan, YMKI sendiri memilih meninggalkan tagline awalnya tersebut. Apalagi sejak dikeluarkan Yamaha Mio Soul yang dirilis pada tahun Produk ini makin mengatrol hegemoni Yamaha di kelas bebek matic. Sampai Juli 2008, Yamaha Mio masih menjadi pemimpin pasar di kelas bebek matic. Angka penjualan pada periode Januari Juni 2008 mencapai 1,3 juta unit atau berarti menguasai 58% pangsa pasar. Besarnya potensi pasar bebek matic tak urung membuat pabrikan lain pun ikut terjun. Honda memiliki 2 merek di segmen ini, Honda Vario dan Honda Beat. Sementara Suzuki mengunggulkan Suzuki Spin. 58

78 3. Mio Tetap Jadi Primadona Mio mengukir sejarah sebagai motor ke-20 juta yang diproduksi Yamaha Indonesia tepat di Hari Kartini pada Jumat, 21 April lalu. Sejarah tersebut menambah catatan manis Mio sebagai primadona motor matic dan pionir lahirnya tren jenis motor itu di Indonesia. Pangsa pasar Mio terus berkembang sehingga jumlah total penjualannya terhitung dari saat muncul pertama kali di 2003 hingga di 2011 menyentuh 5 juta unit. "Angka 5 juta unit ini bermakna Mio sebagai motor favorit, angka penjualan yang fantastis untuk satu kategori motor, sangat digemari dan sesuai dengan selera pasar," ungkap Paulus S. Firmanto, General Manager Marketing & Communication Yamaha Indonesia. Di tahun pertamanya, Mio terjual unit. Setahun berselang terjadi lonjakan luar biasa dimana penjualannya melesat hingga unit. Masyarakat Indonesia semakin terpikat dengan keunggulan dan keunikan Mio sehingga dari tahun ke tahun selalu mendapatkan respon positif pasar. Dalam dua tahun terakhir, jutaan Mio dibeli konsumen. Tercatat ada kenaikan 26 persen dari penjualan di 2009 sebanyak unit dibandingkan unit di "Tren matic di Indonesia mendongkrak penjualan Mio. Kualitasnya yang teruji juga membuat pembelian Mio meningkat. Baik pria maupun wanita menyukainya. Mio mudah dimodifikasi sehingga disukai pria dan cocok dengan selera wanita untuk dipakai dalam melakukan aktivitasnya," papar Paulus. 59

79 Popularitas dan reputasi berkelas tinggi Mio menginspirasi Yamaha Indonesia menggelar Campaign Yamaha Milyarder. Mio mendapatkan kehormatan pada periode pertama program tersebut (Desember hingga Januari 2010). Ditandai dengan pembelian Mio sebagai syarat mengikuti periode tersebut berhadiah 1 miliar rupiah, konsumen semakin terpikat untuk memiliki Mio. Pada periode kedua yang diadakan pada Februari hingga Maret 2011, Yamaha memperluas syarat mengikuti program ini. Tidak hanya Mio tapi mencakup semua kategori motor Yamaha yakni Automatic, LPM, Moped dan Sport. Untuk periode kedua dari total pendaftar, hampir setengahnya atau orang diantaranya adalah pembeli Mio. B. Karakteristik Responden Objek dalam penelitian ini adalah Konsumen yang menggunakan dan pernah melihat tayangan iklan mengenai Yamaha mio, dan sampel yang di tarik berjumlah 70 responden dengan asumsi responden yang dihubungi Konsumen yang telah merasakan dan telah menggunakan serta pernah melihat tayangan iklan Yamaha mio. Dari data yang diperoleh yang telah diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Responden Usia Jenis Kelamin Kategori Responden Kategori Responden < 18 thn 7 Laki- laki thn 36 Perempuan thn > (Sumber: Data primer yang telah diolah) 60

80 Gambar 4.1 Data Responden Menurut Jenis Kelamin (Sumber: Data primer yang telah diolah) Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa wanita lebih mendominasi dari pada pria, hal ini terlihat dengan angka persentase wanita sebesar 46 responden dari 70 responden yang berarti 66% lalu pria sebesar 24 responden dari 70 responden yang berarti 34 %. Gambar 4.2 Data Responden Menurut Usia (Sumber: Data primer yang telah diolah) 61

81 Dari perhitungan data responden menurut usia, disini terlihat yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran tahun yaitu sebesar 36 responden lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran usia tahun sebanyak 24 responden, pada usia < 18 tahun sebanyak 7 responden, namun pada kisaran usia 50 > tahun hanya berjumlah 3 responden. C. Hasil Dan Pembahasan 1. Validitas dan Reliabilitas Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Menurut Suliayanto (42:2005) Pengertian valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat dan tepat. Keputusan pada sebuah butir pertannyaan dapat dianggap valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara: a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 b. Jika keofisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2) n= jumlah sampel c. Nilai Sig. < α Sedangkan reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Menurut Bhuno, (2005:72) uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach's Alpha degnan kriteria sebagai berikut: 62

82 a. Jika nilai Cronbach's Alpha > 0.6 maka suatu instrumen dikatakan reliabel b. Jika nilai Cronbach's Alpha < 0.6 maka suatu instrumen dikatakan tidak reliabel Untuk mendapatkan dapa primer, penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada responden pada sebanyak 70 responden. Sebelum kuesioner disebarkan kepada 70 responden, penulis melakukan try out kepada 30 responden dengan memberikan 27 butir pertannyaan. Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 30 responden dengan 27 butir pertanyaan yang dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu Daya Tarik, Kredibilitas, Keahlian dan Keputusan Pembelian. Tabel 4.2 Hasil try out Item Instrumen Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas Dan Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian Item Pertanyaan Alpha if Item Deleted Keterangan Alpha Cronbach s Keterangan Daya Tarik (X 1 ) DT1 0,754 Valid 0,853 Reliabel DT2 0,669 Valid 0,867 Reliabel DT3 0,827 Valid 0,842 Reliabel DT4 0,652 Valid 0,867 Reliabel DT5 0,742 Valid 0,859 Reliabel DT6 0,471 Valid 0,886 Reliabel DT7 0,605 Valid 0,872 Reliabel Kredibilitas (X 2 ) KR1 0,605 Valid 0,885 Reliabel KR2 0,803 Valid 0,850 Reliabel KR3 0,718 Valid 0,866 Reliabel KR4 0,626 Valid 0,882 Reliabel KR5 0,809 Valid 0,851 Reliabel KR6 0,701 Valid 0,868 Reliabel 63

83 Item Pertanyaan Alpha if Item Deleted Tabel 4.2 (Lanjutan) Keterangan Alpha Cronbach s Keterangan Keahlian (X 3 ) KH1 0,475 Valid 0,740 Reliabel KH2 0,618 Valid 0,690 Reliabel KH3 0,588 Valid 0,701 Reliabel KH4 0,450 Valid 0,748 Reliabel KH5 0,562 Valid 0,718 Reliabel Keputusan Pembelian (Y) KP1 0,769 Valid 0,879 Reliabel KP2 0,584 Valid 0,893 Reliabel KP3 0,690 Valid 0,885 Reliabel KP4 0,567 Valid 0,895 Reliabel KP5 0,737 Valid 0,880 Reliabel KP6 0,755 Valid 0,879 Reliabel KP7 0,737 Valid 0,880 Reliabel KP8 0,589 Valid 0,892 Reliabel KP9 0,563 Valid 0,894 Reliabel (Sumber : Data primer yang telah diolah) Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 27 item pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden menyatakan bahwa semua item pertanyaan nilai Alpha Cronbach s lebih besar dari 0.60 yang berarti semua item pertanyaan dinyatakan reliabel dan nilai Alpha if Item Deleted lebih dari r tabel sebesar 0,312 berarti dinyatakan seluruh pertanyaan valid, lalu peneliti akan membagikannya kepada 70 responden yang akan menjadi langkah penelitian selanjutnya. 2. Penemuan dan Pembahasan a. Daya Tarik Adapun dalam variabel Daya Tarik pada kuisioner penulis memasukan 7 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut: 64

84 Tabel 4.3 Saya Sangat Menyukai Fisik Dari Celebrity Endorser Pada Iklan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju, dan 27 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden sangat menyukai fisik dari celebrity endorser pada iklan Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.4 Saya Sangat Menyukai Gaya Hidup Dari Celebrity Endorser Pada Iklan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden yang menjawab tidak setuju, 10 responden menjawab ragu-ragu, 24 responden menjawab setuju, dan 34 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden sangat menyukai Gaya Hidup dari celebrity endorser pada iklan Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab sangat setuju. 65

85 Tabel 4.5 Saya Memiliki Kesamaan Hobi Dengan Celebrity Endorser Pada Iklan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 1 responden yang menjawab tidak setuju, 10 responden menjawab ragu-ragu, 33 responden menjawab setuju, dan 26 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden memiliki kesamaan hobi dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju Tabel 4.6 Saya Memiliki Kesamaan Kepribadian Dengan Celebrity Endorser Pada Iklan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden menjawab ragu-ragu, 26 responden menjawab setuju, dan 31 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden memiliki kesamaan kepribadian dengan celebrity endorser pada iklan motor yamaha mio,karena hampir seluruh responden menjawab setuju. 66

86 Tabel 4.7 Saya Memiliki Kesamaan Karakter Dengan Celebrity Endorser Pada Iklan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju,10 responden menjawab ragu-ragu, 32 responden menjawab setuju, dan 29 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden memiliki kesamaan karakter dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio Tabel 4.8 Celebrity Endorser Yang Digunakan Pada Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki Popularitas Yang Baik Di Masyarakat Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju,13 responden menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor Yamaha Mio memiliki popularitas yang baik di masyarakat, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. 67

87 Tabel 4.9 Celebrity Endorser Yang Digunakan Pada Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki Interaksi Yang Baik Terhadap Konsumen Dalam Menyampaikan Iklan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden menjawab ragu-ragu, 33 responden menjawab setuju, dan 25 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor Yamaha Mio memiliki interaksi yang baik terhadap konsumen dalam menyampaikan iklan, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. b. Kredibilitas Untuk variabel Kredibilitas dalam kuisioner penelitian ini terdapat 6 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Celebrity Endorser Memiliki Banyak Pengetahuan Tentang Kelebihan Produk Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) 68

88 Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang kelebihan produk Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.11 Celebrity Endorser Memiliki Banyak Pengetahuan Tentang Manfaat Produk Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu, 30 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang manfaat produk Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.12 Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki Kemampuan Menarik Rasa Percaya Diri Konsumen Untuk Membeli Produk Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) 69

89 Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 18 responden menjawab ragu-ragu, 30 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen untuk membeli produk Motor Yamaha mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.13 Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki Kemampuan Menyakinkan Konsumen Untuk Membeli Produk Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu, 34 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki kemampuan menyakinkan konsumen untuk membeli produk Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. 70

90 Tabel 4.14 Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki Kemampuan Komunikasi Yang Baik Dengan Konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tida ada satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu, 34 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan konsumen, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.15 Celebrity Endorser Memiliki Kecocokan Dengan Merek Atau Produk Motor Yamaha Mio, Sehingga Memiliki Nilai Yang Positif Untuk Merek Yang Diiklankan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki kecocokan dengan merek atau produk Motor Yamaha Mio, sehingga memiliki nilai yang positif untuk merek yang diiklankan, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. 71

91 c. Keahlian Untuk variabel Keahlian dalam kuisioner penelitian ini terdapat 5 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.16 Celebriti Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki Keahlian Dalam Menyampaikan Pesan Kepada Konsumennya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju 13 responden menjawab ragu-ragu, 39 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki keahlian dalam menyampaikan pesan kepada konsumennya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.17 Penggunaan Bahasa Yang Baik Dalam Menyampaikan Pesan Dimiliki Oleh Celebriti Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat 72

92 setuju. Hal ini membuktikan bahwa Penggunaan bahasa yang baik dalam menyampaikan pesan dimiliki oleh Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.18 Celebrity Endorser Memiliki Pengalaman Dalam Menggunakan Produk Atau Merek Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki pengalaman dalam menggunakan produk atau merek Motor Yamaha Mio, karena hamper seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.19 Celebrity Endorser Memiliki Pengalaman Yang Terkait Dengan Produk Atau Merek Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden menjawab ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat 73

93 setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki pengalaman yang terkait dengan produk atau merek Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.20 Celebrity Endorser Memiliki Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Topik Iklan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden menjawab ragu-ragu, 42 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. d. Keputusan Pembelian Untuk variabel Keputusan Pembelian dalam kuisioner penelitian ini terdapat 9 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.21 Celebrity Endorser Memiliki Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Topik Iklan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) 74

94 Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu, 39 responden menjawab setuju, dan 14 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa celebrity endorser memiliki keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan motor yamaha mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.22 Setelah Melihat Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio, Saya Yakin Dalam Membeli Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, responden yakin dalam membeli Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.23 Saya Menggunakan Motor Yamaha Mio Mendapat Informasi Dari Kerabat/Teman Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) 75

95 Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa banyak responden yang menggunakan motor Yamaha Mio dikarnakan mendapat informasi dari kerabat/teman, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.24 Saya Menggunakan Motor Yamaha Mio Mendapat Informasi Dari Media Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa konsumen menggunakan motor Yamaha Mio mendapat informasi dari media, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.25 Setelah Melihat Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio, Saya Memutuskan Untuk Menggunakan Yamaha Mio Karna Irit Dan Nyaman Digunakan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) 76

96 Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab tidak setuju, 12 responden menjawab ragu-ragu, 42 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, konsumen memutuskan untuk menggunakan Yamaha mio karna irit dan nyaman digunakan, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.26 Sebelum Menentukan Motor Yang Akan Dibeli, Saya Melakukan Penilaian Dan Seleksi Terhadap Berbagai Merek Motor Matic Lainya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 21 responden menjawab ragu-ragu, 36 responden menjawab setuju, dan 13 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Sebelum menentukan motor yang akan dibeli, responden melakukan penilaian dan seleksi terhadap berbagai merek motor matic lainya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. 77

97 Tabel 4.27 Saya Membeli Motor Yamaha Mio Karena Ingin Mencoba Kualitas Dari Motor Tersebut Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab tidak setuju, 14 responden menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa para responden membeli Motor Yamaha Mio karena ingin mencoba kualitas dari motor tersebut, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.28 Saya Akan Terus Menggunakan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu, 43 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden akan terus menggunakan Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. 78

98 Tabel 4.29 Saya Merekomendasikan / Menganjurkan Kepada Orang Lain Untuk Menggunakan Motor Yamaha Mio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu Ragu Setuju Sangat Setuju Total (Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 39 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden merekomendasikan / menganjurkan krpada orang lain untuk menggunakan motor yamaha mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas. 79

99 Gambar 4.3 Uji Normalitas Data (P-P Plot) Sumber: Data primer yang telah diolah Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. b. Uji Korelasi Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut: 80

100 Pearson Correlation Keputusan Pembelian Sig. (1-tailed) N Tabel 4.30 Uji Korelasi Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian (Sumber : Data primer yang telah diolah) Tabel 4.31 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Berdasarkan hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan dengan tabel yang terdapat dibawah ini: 81

101 Tabel 4.32 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel Koefisien Hubungan Kategori Probabilitas Kesimpulan Korelasi Keputusan Pembelian (Y) Rendah Signifikan dengan Daya Tarik (X 1 ) Keputusan Pembelian (Y) Signifikan Sedang dengan Kredibilitas (X 2 ) Keputusan Pembelian (Y) Signifikan Kuat dengan Keahlian (X 3 ) Daya Tarik (X 1 ) dengan Signifikan Sedang Kredibilitas (X 2 ) Daya Tarik (X 1 ) dengan Signifikan Sedang Keahlian (X 3 ) Kredibilitas (X 2 ) dengan Signifikan Sedang Keahlian (X 3 ) (Sumber: Data primer yang telah diolah) c. Uji Multikolinieritas Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus terbebas dari gejala multikolinearitas, gejala ini ditunjukan dengan korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) harus berada di bawah 10, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut: Model 1 (Constant) Tabel 4.33 Uji Multikolinieritas Tolerance Collinearity Statistics VIF Daya Tarik Kredibilitas Keahlian a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Sumber : Data primer yang telah diolah) 82

102 Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10, keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas. d. Uji Heteroskedatisitas Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti akan melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai berikut: Gambar 4.4 Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas) (Sumber : Data primer yang telah diolah) 83

103 Pada gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Signifikansi a. Uji Signifikansi Secara Simultan Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini. Uji ini dapat dilakukan melalui pengujian nilai adjusted R² (adjusted R- Squared). Adapun hasil uji determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.34 Uji Determinasi (Adjusted R 2 ) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson a a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Sumber : Data primer yang telah diolah) Berdasarkan data hasil oleh model summary di atas maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai adjusted R² (adjusted R Squared) sebesar 0,572. Nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Keahlian terhadap keputusan Pembelian dengan menghitung koefesien determinasi, sebagai berikut: 84

104 KD = Adjusted R² x 100% KD = 0,572 x 100% KD = 57,2 % Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel dependen adalah sebesar 57,2%. Sisanya sebesar 42,8 % dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini, seperti brand strategy, harga, kualitas pelayanan, brand image. b. Uji Anova (Uji F) Untuk lebih meyakinkan akan kebenaran uji koefesien determinasi diatas maka dapat diketahui melalui uji Anova atau Uji F. Adapun bunyi hipotesa atas uji F ini adalah sebagai berikut (Jonathan sarwono,2007:177): H o : Tidak ada pengaruh linier antara seluruh variabel independent dengan variabel dependen H a : Ada pengaruh linier antara seluruh variabel independent dengan variabel dependen Pada uji ini berlaku ketentuan sebagai berikut : Apabila nilai signifikan > 0,05 maka H o diterima dan H a ditolak Apabila nilai signifikan < 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji anova sebagai berikut: 85

105 Tabel 4.35 Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Sumber : Data primer yang telah diolah) Dari data di atas diperoleh hasil nilai signifikan sebesar ini mengartikan bahwa ketentuan nomor dua berlaku dalam penelitian ini bahwa H o ditolak dan H a diterima. Hasil Uji F ini menyatakan bahwa hasil uji secara simultan diatas benar adanya. Untuk lebih meyakinkan hasil uji F ini maka dapat dilihat dari nilai F tabel dari Uji Anova di atas, dengan ketentuan sebagai berikut : Apabila nilai F hitung < F tabel maka H o diterima dan H a ditolak Apabila nilai F hitung > F tabel maka H o ditolak dan H a diterima Dalam penelian ini diperoleh nilai F hitung sebesar 31,736 yang lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2,74. Hal ini mengartikan bahwasanya ketentuan nomor dua adalah benar. Kesimpulanya, terdapat pengaruh yang linier antara variabel independen dengan variabel dependen. c. Uji t / Uji Signifikansi Parsial Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, maka dapat dilakukan melalui Uji t. Berikut adalah hasil Uji t dalam penelitian ini: 86

106 Tabel 4.36 Uji t / Uji Signifikansi Parsial Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Daya Tarik Kredibilitas Keahlian a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Sumber : Data primer yang telah diolah) 1) Pengaruh Antara Daya Tarik Dengan Keputusan Pembelian Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien Daya Tarik adalah - 1,457, Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat t tabel adalah 1,99. Variabel Daya Tarik memiliki nilai p-value 0,150 > 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan t hitung > t tabel, (-1,457 < 1,99), maka H a ditolak dan H o diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Daya Tarik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 2) Pengaruh Antara Kredibilitas Dengan Keputusan Pembelian Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien Kredibilitas adalah 2,286, Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 68 (didapat dari rumus n - 2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat t tabel adalah 1,99. 87

107 Variabel Kredibilitas memiliki nilai p-value 0,025 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel, (2,286 > 1,99), maka H a diterima dan H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Kredibilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 3) Pengaruh Antara Keahlian Dengan Keputusan Pembelian Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien Keahlian adalah 6,995, Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat t tabel adalah 1,99. Variabel Keahlian memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel, (6,995 > 1,99), maka H a diterima dan H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Keahlian secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 5. Analisis Regresi Linier Berganda Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh daya tarik, Kredibilitas dan keahlian terhadap keputusan pembelian adalah sebagai berikut: 88

108 Tabel 4.37 Uji Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Daya Tarik Kredibilitas Keahlian a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Sumber : Data primer yang telah diolah) Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh daya tarik, Kredibilitas dan keahlian terhadap keputusan pembelian sebagai berikut: Y = a + bx 2 + bx 3 `Y = 8,00 + 0,335x 2 + 1,228x 3 Keterangan : Y X 2 : Keputusan Pembelian : Kredibilitas X 3 : Keahlian Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 8,00 menunjukkan bahwa jika variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian bernilai nol maka nilai keputusan pembelian adalah 8,00 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan. 89

109 Variabel krediblitas 0,335 menunjukkan bahwa jika variabel krediblitas meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan memilih sebesar 0,335 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Variabel keahlian 1,228 menunjukkan bahwa jika vaiabel keahlian meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 1,228 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan. D. Interpretasi 1. Pengaruh Antara Daya Tarik Terhadap Keputusan Pembelian Secara parsial dinyatakan bahwa Daya Tarik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil tersebut terjadi karena konsumen pada Yamaha mio tidak hanya melihat dari sisi daya tariknya saja, karena penampilan dan ketampanan seorang celebrity endorser tidak hanya berdasarkan penampilan tetapi dapat dilihat berdasarkan kemampuan dan keahlian seorang celebrity endorser dalam menyampaikan iklan pada suatu produk. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Irna Mucharomawati (2009) dalam penelitianya yang berjudul Analisis Pengaruh Karakteristik Selebritas Sebagai Model Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen. Analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dan simultan celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. 90

110 2. Pengaruh Antara Kredibilitas Terhadap Keputusan Pembelian Secara parsial dinyatakan bahwa Kredibilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ini terlihat pada uji statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Irna Mucharomawati (2009) dalam penelitianya yang berjudul Analisis Pengaruh Karakteristik Selebritas Sebagai Model Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen. Analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dan simultan celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. 3. Pengaruh Antara Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian Secara parsial dinyatakan bahwa Keahlian memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ini terlihat pada uji statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eni heruwati dalam penelitianya yang berjudul Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio. Hasil penelitian menyatakan bahwa dapat ditarik beberapa kesimpulan pada saat dilakukan pengolahan regresi berganda. Penelitian ini memenuhi syarat validitas, reliabilitas, serta bebas dari heteroskedastisitas, multikolinearitas dan telah lolos uji normalitas. Dari persamaan regresi yang diperoleh, variabel dependen yang memiliki nilai paling signifikan yakni kredibilitas. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan 91

111 bahwa variable daya tarik, kredibilitas dan keahlian yang diteliti, ketiga variable tersebut secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan pada uji f menunjukkan signifikan < 0,05. Hal ini berarti variable daya tarik (X 1 ), kredibilitas (X 2 ) dan keahlian (X 3 ) secara bersamasama berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pembelian (Y). Sedangkan koefisien determinasi diperoleh dengan nilai Adjusted R 2 41%. Artinya, variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh adanya variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian, sedangkan sisanya 59% dapat dipengaruhi oleh variabel lain 92

112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Uji simultan (F-Test) Secara simultan, hasil uji F menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. 2. Uji Parsial (t-test) Secara parsial, hasil uji t menunjukkan bahwa variabel bebas yang mempengaruhi keputusan memilih adalah kredibilitas dan keahlian, sedangkan daya tarik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Koefisien determinasi (R 2 ) Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,2 % pengaruh keputusan pembelian yang dijelaskan oleh variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian dan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini. B. Implikasi Hasil penelitian menghasilkan secara parsial variabel yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian adalah kredibilitas dan keahlian, 93

113 sedangkan variabel daya tarik tidak berpengaruh. Hal ini membuktikan bahwa kredibilitas dan keahlian seorang artis pendukung lebih diutamakan dibandingkan daya tarik. Maka, perusahaan harus lebih seleksi lagi dalam melakukan pemilihan artis pendukung dengan melakukan casting, dengan pertimbangan sesuai dengan produk dan tema iklan yang akan ditayangkan agar menarik konsumen dalam melakukan pembelian motor Yamaha mio. C. Saran Dari hasil penelitian ingin memberikan beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu : 1. Perusahaan harus dapat memilih artis berdasarkan kredibilitas dan keahlianya dalam menyampaikan iklan, tidak hanya dilihat berdasarkan daya tarik fisik. 2. Perusahaan harus melakukan seleksi lebih ketat lagi dalam memilih artis pendukung dengan mengetahui kredibilitas dan keahlianya sebagai artis. 3. Perusahaan harus membuat konsep iklan yang baik sesuai dengan iklan dan produk dan menyesuaikan dengan artis pendukung. 4. Penelitian ini hanya mengukur variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian terhadap keputusan pembelian, untuk itu diharapkan pada penelitian mendatang dapat diteliti variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. 94

114 DAFTAR PUSTAKA Albari, 2002, Mengenal Perilaku Konsumen Mengenai Penelitian Motivasi, Jurnal Siasat Bisnis, UII, No.7 Vol.I, Yogyakarta. Andriastika Sukmawati dan Joko Suyono, 2005, Analisis Pengaruh Karakteristik Bintang Idola Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen Sebuah Merek Multivitamin (studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta) Fokus Manajerial Volume 3 No.1 Hal Assael H, 2002, Consumen Behavior and Marketing Action, Edisi 3, Kent Publishing Company, Boston Massachusset,AS. Basu, Swastha, dan Hani, Handoko, 2002, Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen, Edisi I, BPFE Yogyakarta. Basu, Swastha, DH dan Irawan, 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty: Yogyakarta. Belch, George E & Michael A. Belch, Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication Perspective, Internasional Edition, McGraw Hill, New York. Hamid, Abdul, Buku Panduan Penulisan Skripsi, Cetakan Pertama, FEIS UIN Press, Jakarta, Imam Ghozali, 2005, Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Jewler, D, Creative in Advertising (8th ed). Thompson Work Worth. USA. Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Jakarta. Kussudyarsana, 2004, Fenomena Selebritas Sebagai Model Iklan Dari Sudut Pandang Sumber Pesan, Benefit Volume 8 No.2 Hal Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi dan Kontrol, Jilid I, Penerbit Prenhallindo: Jakarta. Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 3, Penerbit Prenhallindo: Jakarta. 95

115 Mahestu Noviandra, 2006, Analisis Pengaruh Model Iklan Terhadap Perilaku Pembelian Remaja, Kasus Pada Bintang Akademi Fantasi Indosiar. Mowen, John.C dan Michael Minor, 2001, Perilaku Konsumen, Alih bahasa Lina Salim, Jilid 2, Edisi 5, Erlangga, Jakarta. Royan, Frans.M, 2005, Marketing Celebrities, Jilid I, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Sebayang, Siahaan Simon, 2008, Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha Mio Pada Mio Automatik Club (MAC) Medan, Fakultas Ekonomi USU, Jurnal Manajemen Bisnis,Vol.1 No.3 Hal Setiawan, Ahmad Ikhsan, (2002), Analisis Perilaku Konsumen dan Lingkungan Bisnis Sebagai Masukan Strategi Pemasaran Jasa: Studi Kasus Pada Warnet Pointer, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 2, No. 1, Mei 2002 Surakarta. Shimp, Terence A, 2003, Periklanan Promosi, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sodik, Nur, (2004), Analisis Keberhasilan Persepsi Konsumen Pada Negara Asal (Country of Origin) Terhadap Kualitas dan Harga Produk Otomotif (Survey Terhadap Konsumen di kota Surakarta Tahun 2003), Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 4, No. 1, Mei 2004 Surakarta. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, Penerbit CV Alpha Betha, Bandung

116 Lampiran 1: Lembar Kuisioner LEMBAR KUISIONER Identitas Peneliti Nama : Topik Hidayat Nim : Fakultas : Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir program strata satu (S1) fakultas ekonomi dan ilmu sosial. Saya meminta kesediaanya untuk membantu penelitian saya yang berjudul Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio. Dengan mengisi kuisioner yang telah disediakan. Atas perhatian dan bantuanya saya ucapkan terima kasih. Cara pengisian Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda mengenai beberapa pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda ceklis ( ) pada kolom yang telah disediakan. Berikut merupakan bobot pilihan jawaban : (SS) Sangat setuju = 5 (R) Ragu-ragu = 3 (STS) Sangat tidak setuju = 1 (S) Setuju = 4 (TS) Tidak setuju = 2 Profil responden Nama :... Alamat : Usia berkisar antara : < 18 thn tahun thn 50 > Jenis kelamin : Pria Wanita 97

117 Daya Tarik (X 1 ) No. Pertanyaan STS TS R S SS 1. Saya sangat menyukai fisik dari celebrity endorser pada iklan Motor Yamaha Mio 2. Saya sangat menyukai Gaya Hidup dari celebrity endorser pada iklan Motor Yamaha Mio 3. Saya memiliki kesamaan hobi dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio 4 Saya memiliki kesamaan kepribadian dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio 5 Saya memiliki kesamaan karakter dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio 6 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor Yamaha Mio memiliki popularitas yang baik di masyarakat 7 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor Yamaha Mio memiliki interaksi yang baik terhadap konsumen dalam menyampaikan iklan Kredibilitas (X 2 ) No. Pertanyaan STS TS R S SS 1 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang kelebihan produk Motor Yamaha Mio 2 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang manfaat produk Motor Yamaha Mio 3 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen untuk membeli produk Motor Yamaha Mio 4 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki kemampuan menyakinkan konsumen untuk membeli produk Motor Yamaha Mio 5 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan konsumen 6 Celebrity endorser memiliki kecocokan dengan merek atau produk Motor Yamaha Mio, sehingga memiliki nilai yang positif untuk merek yang diiklankan 98

118 Keahlian (X 3 ) No. Pertanyaan STS TS R S SS 1 Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki keahlian untuk menyampaikan pesan kepada konsumennya 2 Penggunaan bahasa yang baik dalam menyampaikan pesan dimiliki oleh Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio 3 Celebrity endorser memiliki pengalaman dalam menggunakan produk atau merek Motor Yamaha Mio 4 Celebrity endorser memiliki pengalaman yang terkait dengan produk atau merek Motor Yamaha Mio 5 Celebrity endorser memiliki keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan Motor Yamaha Mio. Keputusan Pembelian (Y) No. Pertanyaan STS TS R S SS 1 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, saya lebih memprioritaskan untuk membeli Motor Yamaha Mio 2 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, saya yakin dalam membeli Motor Yamaha Mio 3 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat informasi dari kerabat/teman 4 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat informasi dari media 5 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, saya memiliki pertimbangan manfaat untuk membeli Motor Yamaha Mio 6 Sebelum menentukan motor yang akan dibeli, saya melakukan penilaian dan seleksi terhadap berbagai merek motor matic lainya 7 Saya membeli Motor Yamaha Mio karena ingin mencoba kualitas dari motor tersebut 8 Saya akan terus menggunakan Motor Yamaha Mio 9 Saya merekomendasikan / menganjurkan kepada orang lain untuk menggunakan Motor Yamaha Mio 99

119 Lampiran 2: Data Mentah Daya Tarik NO DT1 DT2 DT3 DT4 DT5 DT6 DT7 Total_DT

120 Kredibilitas NO KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 Total_KR

121 Keahlian NO KH1 KH2 KH3 KH4 KH5 Total_KH

122 Keputusan Pembelian NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 Total_KP

123 Lampiran 3 : Hasil Perhitungan SPSS 16 Daya Tarik Frekuensi Data DT1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total DT2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total DT3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total DT4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total

124 DT5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total DT6 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total DT7 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total Kredibilitas KR1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KR2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total

125 KR3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KR4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KR5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KR6 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total Keahlian KH1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total

126 KH2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KH3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KH4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KH5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total Keputusan Pembelian KP1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total

127 KP2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KP3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KP4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KP5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KP6 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total

128 KP7 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KP8 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total KP9 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total

129 Uji Validitas dan Reliabilitas Daya Tarik Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item Statistics Mean Std. Deviation N DT DT DT DT DT DT DT Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted DT DT DT DT DT DT DT Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items

130 Kredibilitas Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item Statistics Mean Std. Deviation N KR KR KR KR KR KR Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted KR KR KR KR KR KR Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items

131 Keahlian Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item Statistics Mean Std. Deviation N KH KH KH KH KH Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted KH KH KH KH KH Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items

132 Keputusan Pembelian Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item Statistics Mean Std. Deviation N KP KP KP KP KP KP KP KP KP Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted KP KP KP KP KP KP KP KP KP Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items

133 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Regression Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian Correlations Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian Pearson Correlation Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian Sig. (1-tailed) Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian N Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian 114

134 Model Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Daya Tarik Kredibilitas Keahlian a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) Daya Tarik Kredibilitas Keahlian a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Charts 115

135 116

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era Perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas dan globalisasi di tandai dengan semakin meluasnya produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS, DAN KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO (Studi pada konsumen PT Harpindo Jaya Jl. Dr. Cipto No.61 Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6): II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6): Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan. perusahaan dalam siklus produk baik barang maupun jasa demi

TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan. perusahaan dalam siklus produk baik barang maupun jasa demi 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan perusahaan dalam siklus produk baik barang maupun jasa demi kelangsungan usaha nya. Karena pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini,pertumbuhan ekonomi di Indonesia berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini,pertumbuhan ekonomi di Indonesia berkembang pesat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini,pertumbuhan ekonomi di Indonesia berkembang pesat sehingga menyebabkan semakin ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan terutama dalam hal pemasaran produk

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan selebriti pendukung (celebrity endorser) dilakukan oleh Arina (2007) dengan judul Pengaruh Selebriti Pendukung (celebrity

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli Judul : Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Image Dan Kualitas Produk Terhadap Niat Beli Sepeda Motor Honda Vario 125 Di Kota Daenpasar Nama : Made Andi Kusuma NIM : 1115251142 Abstrak Persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan produk telekomunikasi saat ini telah berkembang dengan pesat. Salah satu produk sarana telekomunikasi yang saat ini mengalami perkembangan pasar cukup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejak orang mengenal kegitan pemasaran, telah banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua kegiatan pemasaran yang diterapkan dalam perusahaan diarahkan untuk dapat mempengaruhi konsumen, sehingga mereka menjadi tertarik pada produk yang ditawarkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang kompetitif dalam dunia usaha membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut Levitt

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Blackberry smartphone is one product that has a difference with products from other companies. Taking into account the elements of product attributes such as product quality, product features,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat mengakibatkan setiap perusahaan harus berjuang keras

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 10 BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 2.1 Periklanan 2.1.1 Definisi Periklanan Periklanan adalah alat promosi yang terdiri dari komunikasi nonpribadi, yang dibayar, yang digunakan oleh suatu sponsor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar menciptakan dan mengembangkan suatu produk yang berkualitas, menentukan harga

Lebih terperinci

PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA

PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA 37 PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perdagangan bebas saat ini yang sedang berkembang menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan menyebabkan tingginya kompetisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk memenangkan kompetisi agar dapat memenangkan pasar didalam berbagai tuntutan dan persaingan dalam

Lebih terperinci

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOP COFFEE SKRIPSI

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOP COFFEE SKRIPSI PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOP COFFEE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH KREDIBILITAS CELEBRITY ENDORSER DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP BRAND ATTITUDE OPPO SMARTPHONE

PENGARUH KREDIBILITAS CELEBRITY ENDORSER DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP BRAND ATTITUDE OPPO SMARTPHONE PENGARUH KREDIBILITAS CELEBRITY ENDORSER DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP BRAND ATTITUDE OPPO SMARTPHONE Septi Herawati Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma septiherawati90@yahoo.com Abstrak Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU AIR JORDAN TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU AIR JORDAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU AIR JORDAN TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Tugas Akhir Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas dan globalisasi sekarang ini ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk, baik berupa barang maupun jasa yang menyebabkan persaingan bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA (Studi Kasus Konsumen Sepeda Motor Yamaha di Wilayah Perumnas 1, 2, dan 3 Karawaci Tangerang) Skripsi Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya barang-barang dan jasa yang membanjiri pasar. Para konsumen, ditawari akan pilihan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam fenomena saat ini pertumbuhan perekonomian dalam bidang bisnis bergerak semakin cepat. Banyaknya pesaing dalam bisnis yang menawarkan berbagai macam produk kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis identik dengan persaingan. Persaingan yang terjadi bahkan semakin ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dan

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Roy Marthin Tarigan

SKRIPSI OLEH. Roy Marthin Tarigan SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK DAN REPUTASI PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH Roy Marthin Tarigan 120521072

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Menurut Jenis dan Tahun ( )

BAB l PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Menurut Jenis dan Tahun ( ) BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkut, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam modernisasi masyarakat perkotaan penggunaan berbagai sarana transportasi sangat banyak dan beragam, mulai dari angkutan umum sampai dengan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, semakin hari dunia perekonomian semakin cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang dapat bertahan dan selalu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Celebrity Endorser Celebrity endorser adalah salah satu metode promosi yang paling popular di dunia, dengan menggunakan celebrity

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PERSEPSIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PERSEPSIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PERSEPSIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH THE INFLUENCE OF BRAND IMAGE AND PERCEIVED QUALITY ON PURCHASING DECISIONS OF WARDAH COSMETIC PRODUCTS SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

diungkapkan oleh Bambang Setiawan dengan judul "Analisis minat beli

diungkapkan oleh Bambang Setiawan dengan judul Analisis minat beli BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dengan topik iklan dengan unsur humor sudah pernah diungkapkan oleh Bambang Setiawan dengan judul "Analisis minat beli konsumen terhadap penggunaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA Oleh Deni Dwi Mahendra Program S1 MANAJEMEN Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Deni Dwi Mahendra.

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK, KEMASAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK REXONA

SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK, KEMASAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK REXONA SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK, KEMASAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK REXONA (Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus) Oleh : INDAH SUGIARTI NIM : 2012-11-112

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dan kegiatan bisnis yang semakin pesat saat ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya untuk

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Buavita, Celebrity Endorser, TEARS Model, Buying Decisions

ABSTRACT. Keywords: Buavita, Celebrity Endorser, TEARS Model, Buying Decisions ABSTRACT Buavita is one of the leading bottled juice beverage products in Indonesia, which was formed by PT.Unilever. Buavita realize that the effects of globalization have led to higher market competition.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PADA IKLAN PRODUK SABUN MANDI NUVO DI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PADA IKLAN PRODUK SABUN MANDI NUVO DI SURABAYA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PADA IKLAN PRODUK SABUN MANDI NUVO DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Ana Fitriyatul Bilgies 0712010252/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan dalam berbagai jenis usaha di Indonesia maupun di negara-negara lain dapat dikatakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Endorser Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang menyampaikan informasi mengenai suatu produk dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen.

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen. PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP PEMBELAJARAN KONSUMEN KARTU AS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan pemasaran sebuah produk tidak hanya tergantung dari konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk bintang iklannya. Banyak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Kredibilitas Endorser, Ekuitas Merek

ABSTRAK. Kata kunci: Kredibilitas Endorser, Ekuitas Merek ABSTRAK Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya barang-barang dan jasa yang membanjiri pasar. Para konsumen, ditawari akan pilihan berbagai produk dan jasa dengan beragam. Salah

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus 1 PENGARUH CITRA MEREK, ATRIBUT PRODUK, PERSEPSI HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE MEREK SAMSUNG (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FE UMK KUDUS) Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Iwan Widodo email: iwanchelski@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat: (1) pengaruh faktor trustworthiness

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor nasional di 2012 dengan skenario optimistis naik 5% menjadi 8,7

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor nasional di 2012 dengan skenario optimistis naik 5% menjadi 8,7 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia memprediksikan penjualan sepeda motor nasional di 2012 dengan skenario optimistis naik 5% menjadi 8,7 juta unit

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: citra merek, dan loyalitas konsumen

ABSTRAK. Kata-kata kunci: citra merek, dan loyalitas konsumen ABSTRAK Di zaman yang serba modern ini perkembangan teknologi semakin maju dengan cepat. Hal ini memberikan angin segar bagi perusahaan dalam usaha pengembangan produknya. Seperti pada industri penyedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menyebabkan persaingan di dunia bisnis semakin kompetitif. Kompetisi ini tidak hanya memberikan peluang tetapi juga menimbulkan tantangan.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. Oleh: INDAH KURNIATI

LAPORAN AKHIR. Oleh: INDAH KURNIATI PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH SIAP MINUM DALAM KEMASAN MEREK TEH BOTOL SOSRO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA) LAPORAN AKHIR Disusun

Lebih terperinci

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo) PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo) Cahyo Wibowo email: c.w1bi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

(BC) B. MARTUA NAPITUPULU MEDAN

(BC) B. MARTUA NAPITUPULU MEDAN SKRIPSI PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SOPHIE MARTIN PADA BUSINESS CENTER (BC) B. MARTUA NAPITUPULU MEDAN OLEH RIZA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, mendorong semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, mendorong semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, mendorong semakin bertambahnya perusahaan yang memasuki pasar barang maupun pasar jasa. Hal ini ditandai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN K-LIQUID CHLOROPHYLL TUGAS AKHIR

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN K-LIQUID CHLOROPHYLL TUGAS AKHIR PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN K-LIQUID CHLOROPHYLL TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen MUTIARA DEWI KURNIA 1121001046 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas saat ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat, dinamis, dan kompleks. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif

Lebih terperinci

Disusun Oleh : DANAR RASYIIDI

Disusun Oleh : DANAR RASYIIDI PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BEAT DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak persaingan antar perusahaan untuk dapat tetap bertahan. Dalam hal ini, perusahaan harus bisa membuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembahasan pada bab ini dimaksudkan untuk memberi penjelasan mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu berdasarkan variabel-variabel yang menjadi objek

Lebih terperinci

ABSTRACT. Attractiveness, Trustworthiness, and Expertise to buying interest. This data collection

ABSTRACT. Attractiveness, Trustworthiness, and Expertise to buying interest. This data collection ABSTRACT In conducting marketing strategy, understanding consumer behavior is very important. One of these marketing strategies is the use of advertising, and that is the target of the ad consumer. Various

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI KOTA SOLO TAHUN 2013

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI KOTA SOLO TAHUN 2013 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI KOTA SOLO TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: Novita Tri Kurniasari K7408239 BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING. Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING. Universitas Sumatera Utara SKRIPSI PENGARUH PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH PUCUK HARUM PADA MAHASISWA EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING 140521065

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus)

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus) PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus) Diajukan Oleh : AHMAD BASIRI NIM. 2012-11-066 PROGRAM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Iklan Televisi, Citra Merek. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Iklan Televisi, Citra Merek. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan pesan produk perusahaan adalah dengan menggunakan promosi iklan. Promosi yang sering digunakan oleh perusahaan adalah promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Dewi Sartika Zalukhu

SKRIPSI OLEH. Dewi Sartika Zalukhu SKRIPSI PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK ACER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN OLEH Dewi Sartika Zalukhu 100521085 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER XL PASCABAYAR DI WILAYAH SURABAYA TIMUR

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER XL PASCABAYAR DI WILAYAH SURABAYA TIMUR ANALISIS PENGARUH IKLAN, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER XL PASCABAYAR DI WILAYAH SURABAYA TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK........ ABSTRACT.......... KATA PENGANTAR..... DAFTAR ISI......... DAFTAR TABEL......... DAFTAR GAMBAR........ DAFTAR LAMPIRAN........ i ii iii vii xi xiv xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci:electronic word of mouth,brand image,purchase intention.

ABSTRAK. Kata-kata kunci:electronic word of mouth,brand image,purchase intention. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh electronic word of mouth dan brand image terhadap purchase intention mahasiswa Universitas Kristen Maranatha pada situs Lazada

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting sejalan dengan semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang berkualitas menjadikan persaingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat menyebabkan pesatnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang cepat, dan pertumbuhan proporsi konsumen akan membawa gelombang belanja konsumen semakin besar. Konsumen merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut menjadi perhatiaan yang begitu serius bagi para wanita. Para wanita ingin memiliki rambut yang sehat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung, sebagai salah satu pusat fashion di Indonesia tidak pernah mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini membuktikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk atau jasa

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, Interest. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, Interest. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In doing marketing strategies, understand consumer behavior must be observed. One of the marketing strategy is advertising, marketers can use advertising by using celebrity endorser. The selection

Lebih terperinci