EFFECTIVE REPORT WRITING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFFECTIVE REPORT WRITING"

Transkripsi

1 EFFECTIVE REPORT WRITING MODUL 4 PENGGUNAAN EYD DALAM LAPORAN Modul 4-1

2 BAHASA YANG BAIK DAN BENAR Bahasa yang digunakan dalam laporan harus baik dan benar. Bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannya. Bahasa yang benar adalah bahasa yang mematuhi kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Modul 4-2

3 EJAAN YANG DISEMPURNAKAN Penulisan laporan dalam Bahasa Indonesia harus mengacu kepada kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi bahasa (kata, kalimat) dalam bentuk tulisan (hurufhuruf dan tanda baca). Modul 4-3

4 EJAAN YANG DISEMPURNAKAN Ejaan Bahasa yang Disempurnakan mencakupi lima pokok berikut : PEMAKAIAN HURUF Abjad Huruf vokal Huruf konsonan Huruf diftong Gabungan huruf konsonan Pemenggalan kata PENULISAN HURUF Penulisan huruf besar atau huruf kapital Penulisan huruf miring Modul 4-4

5 EJAAN YANG DISEMPURNAKAN Ejaan Bahasa yang Disempurnakan mencakupi lima pokok berikut : PENULISAN KATA Kata dasar Kata turunan atau kata berimbuhan Kata ulang Gabungan kata Kata ganti ku, kau, mu, dan nya Kata depan di, ke, dari Kata sandang si dan sang Partikel Singkatan dan akronim Angka dan lambang bilangan PENULISAN UNSUR-UNSUR SERAPAN Modul 4-5

6 EJAAN YANG DISEMPURNAKAN Ejaan Bahasa yang Disempurnakan mencakupi lima pokok berikut : PEMAKAIAN TANDA BACA Titik Koma Titik koma Titik dua Tanda Hubung Tanda Pisah Tanda Petik Tanda Petik Tunggal Tanda Tanya Tanda Seru Tanda Kurung Tanda Kurung Siku Garis miring Modul 4-6

7 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Penanggalan awalan me- Salah Amerika Serikat luncurkan pesawat bolak-balik Columbia. Jaksa Agung periksa mantan Presiden Soeharto. Benar Amerika Serikat meluncurkan pesawat bolak-balik Columbia. Jaksa Agung memeriksa mantan Presiden Soeharto. Modul 4-7

8 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Penanggalan awalan ber- Salah Sampai jumpa lagi. Pendapat saya beda dengan pendapatnya. Kalau Saudara tidak keberatan, saya akan meminta saran Saudara tentang penyusunan proposal penelitian. Benar Sampai berjumpa lagi. Pendapat saya berbeda dengan pendapatnya. Kalau Saudara tidak berkeberatan, saya akan meminta saran Saudara tentang penyusunan proposal penelitian. Modul 4-8

9 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Peluluhan bunyi /c/ Salah Wakidi sedang menyuci mobil. Rini lebih menyintai Bobi daripada Roy. Benar Wakidi sedang mencuci mobil. Rini lebih mencintai Bobi daripada Roy. Modul 4-9

10 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh Salah Eksistensi Indonesia sebagai negara pensuplai minyak sebaiknya dipertahankan. Bangsa Indonesia mampu mengkikis habis paham komunis sampai ke akarakarnya. Semua warga negara harus mentaati peraturan yang berlaku. Benar Eksistensi Indonesia sebagai negara penyuplai minyak sebaiknya dipertahankan. Bangsa Indonesia mampu mengikis habis paham komunis sampai ke akar-akarnya. Semua warga negara harus menaati peraturan yang berlaku. Modul 4-10

11 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Kaidah peluluhan s, k, p, dan t tidak berlaku pada kata-kata yang dibentuk dengan gugus konsonan. Contoh : Traktor mentraktor Proklamasi memproklamasikan Modul 4-11

12 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Awalan ke- hanya dapat menempel pada kata bilangan, misalnya : kedua, ketiga, kesepuluh, keseribu. Selain di depan kata bilangan, awalan ke- tidak dapat dipakai. Pengecualian terdapat pada kata kekasih, kehendak, dan ketua. Modul 4-12

13 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Pemakaian Akhiran ir Dalam bahasa Indonesia baku, untuk padanan akhiran ir adalah asi atau isasi. Salah Saya sanggup mengkoordinir kegiatan itu. Sukarno-Hatta memproklamirkan negara Republik Indonesia. Benar Saya sanggup mengkoordinasi kegiatan itu. Sukarno-Hatta memproklamasikan negara Republik Indonesia. Modul 4-13

14 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Perlu diperhatikan, akhiran asi atau isasi pada kata-kata lelenisasi, turinisasi, neonisasi, radionisasi, pompanisasi, dan koranisasi merupakan bentuk yang salah karena pada dasarnya bukan kata serapan dari bahasa asing. Kata-kata itu harus diungkapkan menjadi usaha peternakan lele, usaha penanaman turi, usaha pemasangan neon, gerakan memasyarakatkan radio, gerakan pemasangan pompa, dan usaha memasyarakatkan koran. Modul 4-14

15 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Padanan yang tidak serasi Salah Karena modal di bank terbatas sehingga tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit. Apabila pada hari itu saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh Sdr. Daud. Benar Karena modal di bank terbatas, tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit. Modal di bank terbatas sehingga tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit. Pada hari itu saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh Sdr. Daud. Apabila pada hari itu saya berhalangan hadir, rapat akan dipimpin oleh Sdr. Daud. Modul 4-15

16 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Padanan yang tidak serasi Modul 4-16

17 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Padanan yang tidak serasi Modul 4-17

18 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Pemakaian kata depan, di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap Salah Putusan daripada pemerintah itu melegakan hati rakyat. Meja ini terbuat daripada kayu. Neny lebih cerdas dari Vina Sepeda motornya dititipkan di saya selama ia sedang belajar. Saya tiba ke Bank Indonesia tepat pukul Benar Putusan pemerintah itu melegakan hati rakyat. Meja ini terbuat dari kayu. Neny lebih cerdas daripada Vina Sepeda motornya dititipkan pada saya selama ia sedang belajar. Saya tiba di Bank Indonesia tepat pukul Modul 4-18

19 Pemakaian akronim Singkatan : PLO, UI, dll. KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Bentuk singkat ialah lab (laboratorium), memo (memorandum), dll. Pemakaian akronim dan singkatan sedapat mungkin dihindari karena menimbulkan berbagai tafsiran terhadap akronim atau singkatan itu. Singkatan yang dapat dipakai adalah singkatan yang sudah umum dan maknanya telah mantap. Walaupun demikian, agar tidak terjadi kekeliruan kalau hendak mempergunakan bentuk akronim atau singkatan dalam suatu artikel atau makalah sejenis dengan itu, akronim atau singkatan itu lebih baik didahului oleh bentuk lengkapnya. Modul 4-19

20 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Penggunaan kata yang hemat Boros sejak dari agar supaya demi untuk adalah merupakan seperti dan sebagainya misalnya dan lain-lain antara lain..dan seterusnya tujuan daripada pembangunan mendeskripsikan tentang hambatan berbagai faktor-faktor daftar nama-nama peserta mengadakan penelitian dalam rangka untuk mencapai tujuan Hemat sejak atau dari agar atau supaya demi atau untuk adalah atau merupakan seperti atau dan sebagainya misalnya atau dan lain-lain antara lain atau dan seterusnya tujuan pembangunan mendeskripsikan hambatan berbagai faktor daftar nama peserta meneliti untuk mencapai tujuan Modul 4-20

21 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Penggunaan kata yang hemat Boros berikhtiar dan berusaha untuk memberikan pengawasan mempunyai pendirian melakukan penyiksaan menyatakan persetujuan apabila.., maka walaupun, namun berdasarkan, maka karena sehingga namun demikian sangat..sekali Hemat berusaha mengawasi berpendirian menyiksa menyetujui apabila.., tanpa kata penghubung walaupun, tanpa kata namun berdasarkan, tanpa maka karena tanpa sehingga, atau tanpa karena.. sehingga namun, tanpa demikian walaupun, tanpa demikian sangat tanpa sekali, atau sekali tanpa sangat Modul 4-21

22 KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia Bentuk jamak dengan melakukan pengulangan kata yang bersangkutan Contoh : kuda-kuda, meja-meja, buku-buku Bentuk jamak dengan menambahkata bilangan Contoh : beberapa meja, sekalian tamu, semua buku, dua tempat. Bentuk jamak dengan menambah kata bantu jamak Contoh : para tamu Bentuk jamak dengan menggunakan kata ganti orang Contoh : mereka, kami, kita, kalian Modul 4-22

23 Ungkapan idiomatik KESALAHAN PENULISAN KATA YANG SERING DIJUMPAI Salah bertemu Menteri Dalam Negeri bertemu Presiden Gus Dur. sehubungan berhubungan sesuai bertepatan sejalan terdiri terjadi atas disebabkan karena membicarakan tentang tergantung kepada menemui kesalahan menjalankan hukuman Benar bertemu dengan Menteri Dalam Negeri bertemu dengan Presiden Gus Dur. sehubungan dengan berhubungan dengan sesuai dengan bertepatan dengan sejalan dengan terdiri atas/dari terjadi dari disebabkan oleh berbicara tentang tergantung pada menemukan kesalahan menjalani hukuman Modul 4-23

24 TANDA BACA Banyak alat-alat bahasa seperti lagu, jeda, tinggi rendah suara, tekanan suara, dsb., yang sukar digambarkan dalam bahasa yang tertulis. Untuk melengkapi kekurangan itu maka orang membuat tanda baca. Dengan adanya tanda baca tersebut diharapkan penuturan yang tertulis itu dapat dipahami pembaca sebaik-baiknya. Modul 4-24

25 Titik TANDA BACA Dipakai sebagai tanda bahwa kalimat telah selesai. Sesudah tanda titik dimulai dengan huruf besar. Koma Tanda koma hendaknya dipakai dengan hemat. Tugas pokok tanda koma ialah untuk menyatakan jeda sejenak. Titik koma Hubungan kalimat yang panjang-panjang sebenarnya boleh ditandai dengan koma, tetapi kadang-kadang, lebih-lebih jika makna kalimat yang terdahulu bertentangan dengan kalimat yang berikut, sering juga diberi tanda titik-koma. Modul 4-25

26 Titik dua TANDA BACA Terutama sekali digunakan untuk menyatakan perincian berbagai hal, benda, dsb. Garis miring Kadang-kadang dipakai untuk menyatakan atau (salah satu). Tanda kurung ( ) Untuk menyatakan bahwa yang dituliskan di dalam kurung itu di luar hubungan kalimat. Jadi hanya dipakai sebagai penjelasan atau keterangan saja. Modul 4-26

27 KALIMAT Kalimat sekurang-kurangnya harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukan kalimat tetapi disebut frasa. Kalau dilihat dari hal predikat, kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu : Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja (umumnya lebih banyak) Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja Modul 4-27

28 JENIS KALIMAT Kalimat tunggal Kalimat majemuk Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Modul 4-28

29 KALIMAT MAJEMUK SETARA (KOORDINATIF) Majemuk setara penjumlahan dihubungkan dengan kata dan atau serta Kami membaca dan mereka menulis. Majemuk setara pertentangan dihubungkan dengan kata tetapi Amerika dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia tergolong negara berkembang. Majemuk setara perurutan dihubungkan dengan kata lalu dan kemudian Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu Pak Amin membacakan doa selamat. Majemuk setara pemilihan dihubungkan dengan kata atau. Kita bisa membayar iuran televisi di kantor pos terdekat atau petugas menagihnya ke rumah kita. Modul 4-29

30 KALIMAT MAJEMUK SETARA RAPATAN Yaitu merapatkan dua atau lebih kalimat tunggal. Yang dirapatkan adalah unsur subjek atau unsur objek yang sama. Dalam hal seperti ini, unsur yang sama cukup disebutkan satu kali. Contoh : Kami berlatih, bertanding, dan berhasil menang. Modul 4-30

31 KALIMAT MAJEMUK TIDAK SETARA (SUBORDINATIF) Kalimat yang terdiri dari induk kalimat (berisi inti gagasan) dan anak kalimat (pertalian gagasan dengan hal-hal lain). Contoh : Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas, saya akan membawamu ke hotel-hotel besar. Catatan : Penanda anak kalimat adalah : Walaupun, meskipun, sungguhpun, karena, apabila, jika, kalau, sebab, agar, supaya, ketika, sehingga, setelah, sesudah, sebelum, kendatipun, sekalipun, bahwa, bahwa, dll. Modul 4-31

32 KALIMAT MAJEMUK TAKSETARA YANG BERUNSUR SAMA Kalimat majemuk taksetara dapat dirapatkan andaikata unsur-unsur subjeknya sama. Contoh : Kami sudah lelah. Kami ingin pulang. Karena sudah lelah, kami ingin pulang (BENAR) Karena kami sudah lelah, ingin pulang (SALAH) Subjek ditekankan pada induk kalimat sehingga subjek pada anak kalimat boleh dihilangkan, dan bukan sebaliknya. Modul 4-32

33 KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN Terdiri atas kalimat majemuk majemuk taksetara dan kalimat majemuk setara atau sebaliknya. Contoh : Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang. Anak kalimat Induk kalimat (kalimat setara) Bertingkat + setara Modul 4-33

34 KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasangagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Modul 4-34

35 CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF Kesepadanan Keparalelan Ketegasan Kehematan Kecermatan Kepaduan Kelogisan Modul 4-35

36 Memiliki ciri : KESEPADANAN Memiliki subjek dan predikat yang jelas Tidak terdapat subjek ganda Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang. Modul 4-36

37 MEMILIKI SUBJEK DAN PREDIKAT YANG JELAS Hindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dll. di depan subjek. Contoh : Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (SALAH) Pengamatan yang dilakukan dengan cara menyebarkan angket yang berisi soal-soal matematika tentang penjumlahan dan pengurangan serta penulisan angka yang diketahui anak dengan waktu yang telah ditentukan. (SALAH) Modul 4-37

38 TIDAK TERDAPAT SUBJEK GANDA Soal itu saya kurang jelas. (SALAH) Soal itu bagi saya kurang jelas. (BENAR) Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (SALAH) Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. (BENAR) Modul 4-38

39 KATA PENGHUBUNG INTRAKALIMAT TIDAK DIPAKAI PADA KALIMAT TUNGGAL Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (SALAH) Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (BENAR) Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (BENAR) Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki. (SALAH) Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki. (BENAR) Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki. (BENAR) Modul 4-39

40 PREDIKAT KALIMAT TIDAK DIDAHULUI OLEH KATA YANG Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Bintang. (SALAH) Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Bintang. (BENAR) KEPARALELAN Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata nomina, bentuk kedua dan seterusnya harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan kata verba, bentuk kedua dan seterusnya harus menggunakan verba. Modul 4-40

41 KEPARALELAN Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. (SALAH) Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (BENAR) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. (SALAH) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.(benar) Modul 4-41

42 KETEGASAN Suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Meletakkan kata yang ditonjolkan di depan atau di awal kalimat. Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. Penekanannya : Harapan Presiden Menggunakan partikel penekanan (penegasan). Saudaralah yang bertanggung jawab. Modul 4-42

43 KEHEMATAN Menghilangkan pengulangan subyek Hadirin berdiri setelah mengetahui bahwa serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang. (SALAH) Hadirin serentak Presiden datang. (BENAR) Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata Ia memakai baju warna merah. (SALAH) Ia memakai baju merah. (BENAR) Modul 4-43

44 KEHEMATAN Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat (bukan kalimat mubazir) Sejak dari pagi dia bermenung. (SALAH) Sejak pagi dia bermenung. (BENAR) Dari pagi dia bermenung. (BENAR) Laboratorium sangat diperlukan sekali dalam percobaan itu. (SALAH) Laboratorium diperlukan sekali dalam percobaan itu. (BENAR) Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Para tamu-tamu (SALAH), seharusnya para tamu atau tamutamu Modul 4-44

45 KECERMATAN Kalimat tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata (bukan kalimat taksa) Lukisan Abdullah dipajang di ruang pameran. (SALAH) Lukisan karya Abdullah dipajang di ruang pameran. (BENAR) Modul 4-45

46 KEPADUAN Tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berfikir yang tidak simetris hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele. Kalimat panjang terjadi akibat penggabungan beberapa klausa (kalimat). Kalimat panjang tidak berarti salah. Akan tetapi, pembaca akan lebih mudah menangkap makna jika kalimat panjang tersebut dipenggal menjadi beberapa kalimat pendek. Modul 4-46

47 KEPADUAN Contoh kalimat panjang yang tidak bertele-tele: Faktor lain yang datang dari luar diri siswa adalah cara guru menyampaikan materi atau memberikan serta menanamkan pemahaman konsep atau pengetahuan dalam matematika dan guru terlebih dahulu hendaknya menjelaskan dengan tepat suatu bahan atau materi tertentu agar siswa dalam belajar mempunyai pegangan atau tuntutan yang membuatnya belajar secara teratur. Seharusnya : Faktor lain yang datang dari luar diri siswa adalah cara guru menyampaikan materi atau memberikan serta menanamkan pemahaman konsep atau pengetahuan dalam matematika. Guru terlebih dahulu hendaknya menjelaskan dengan tepat suatu bahan atau materi tertentu. Hal ini agar siswa dalam belajar mempunyai pegangan atau tuntutan yang membuatnya belajar secara teratur. Modul 4-47

48 Surat itu saya sudah baca. (SALAH) Surat itu sudah saya baca. (BENAR) KEPADUAN Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan. (SALAH) Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. (BENAR) Tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Makalah ini akan membahas tentang kloning. (SALAH) Makalah ini akan membahas kloning. (BENAR) Modul 4-48

49 KELOGISAN Dari 150 angket yang disebarkan, hanya 125 angket memberikan jawaban. (SALAH) Dari 150 angket yang disebarkan, hanya 125 responden memberikan jawaban. (BENAR) Dari 150 angket yang disebarkan, hanya 125 angket yang terkumpul. (BENAR) Waktu dan tempat kami persilakan. (SALAH) Bapak Menteri kami persilakan. (BENAR) Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini. (SALAH) Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini. (BENAR) Modul 4-49

50 KELOGISAN Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka. (SALAH) Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka. (BENAR) Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka. (SALAH) Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka. (BENAR) Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondarmandir di daerah tersebut. (SALAH) Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut. (BENAR) Modul 4-50

51 PARAGRAF Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Topik paragraf adalah pikiran utama atau apa yang menjadi pokok pembicaraan di dalam sebuah paragraf. Syarat paragraf yang baik : Kesatuan paragraf Kepaduan paragraf Modul 4-51

52 KESATUAN PARAGRAF Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Kalimat-kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf harus dikeluarkan dari paragraf. Rangka atau struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang. Modul 4-52

53 Perhatikan paragraf berikut! Carilah kalimat yang tidak menunjukkan keutuhan paragraf! Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara Pulau Jawa, ibu kota Provinsi Jateng. Peryataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpiimpikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu. Modul 4-53

54 KEPADUAN PARAGRAF Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf harus kaitberkait satu dengan yang lainnya. Keterkaitan ini dapat dinyatakan secara eksplisit dengan kata sambung, atau secara implisit dengan hubungan pengertian. Bila syarat itu tidak terpenuhi, maka akan menghasilkan uraian yang tersendat-sendat. Pembaca menjadi bingung karenanya. Modul 4-54

55 Perhatikan paragraf berikut! Carilah kata transisi & jenisnya yang terdapat di paragraf berikut! Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka. Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai goncang dalam menampung serbuan para pemburu saham. Pemilik-pemilik uang berusaha meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik uang yang menggebu-gebu. Akibatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka 100 %. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101, 828 persen. Modul 4-55

56 Penggunaan kata ganti dalam sebuah paragraf : Rizal, Rustam, dan Cahyo adalah teman sekolah sejak sma hingga perguruan tinggi. Kini mereka sudah menyandang gelar dokter dari sebuah universitas negeri di Jakarta. Mereka merencanakan mendirikan suatu poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak saya bekerja sama. Saya menyetujui permintaan mereka. Modul 4-56

57 Kata kunci Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hatihati (tidak terlalu sering) Perhatikan paragraf berikut! Coba cari kata kuncinya! Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasanketerbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Modul 4-57

58 JENIS PARAGRAF BERDASARKAN PROSES BERFIKIR PARAGRAF DEDUKTIF PARAGRAF INDUKTIF PARAGRAF CAMPURAN PARAGRAF DESKRIPTIF Modul 4-58

59 PARAGRAF DEDUKTIF Kalimat pokok yang merupakan pernyataan umum atau kesimpulan ditempatkan pada awal paragraf. Kalimat-kalimat berikutnya merupakan penjelasan atau penjabaran ide yang dikemukakan pada kalimat pokok. Modul 4-59

60 CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF Arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas, tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. Industri yang menggunakan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi, seperti pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni dan menguapkan zat yang tidak perlu. Modul 4-60

61 PARAGRAF INDUKTIF Kalimat pokok yang merupakan pernyataan umum atau kesimpulan ditempatkan pada akhir paragraf. Dengan demikian, kalimat-kalimat yang merupakan penjelasan atau penjabaran pokok masalah ditempatkan pada awal paragraf. Modul 4-61

62 CONTOH PARAGRAF INDUKTIF Seorang pelukis bila melihat sawah yang terhampar luas sampai ke kaki gunung akan tergeraklah hatinya untuk melukis. Seorang insinyur pertanian ketika melihat sawah tersebut dalam pikirannya muncul berbagai gagasan bagaimana meningkatkan pengolahan sawah itu sehingga padinya meningkat. Seorang anak melihat sawah yang luas itu akan tergerak hatinya untuk segera membuat layang-layang sehingga dapat bermain layang-layang dengan penuh keasyikan. Jadi tanggapan dan sikap orang terhadap suatu objek bergantung pada keahlian, kesenangan, dan pengalamannya. Modul 4-62

63 SECARA DEDUKTIF-INDUKTIF Kalimat pokok ditempatkan pada awal dan juga pada akhir paragraf. Kalimat pokok pada akhir paragraf merupakan pengulangan kalimat pokok pada awal paragraf. Hal ini dimaksudkan untuk mempertegas suatu pernyataan. Cara pengungkapan ide pada kedua kalimat pokok itu mungkin saja berbeda, tetapi maksudnya sama. Perbedaan ini dimaksudkan selain variasi juga memperjelas pernyataan. Modul 4-63

64 CONTOH PARAGRAF SECARA DEDUKTIF-INDUKTIF Tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan dan makna yang khusus. Hal ini ditentukan oleh kerangka dalam pemikiran pemakai bahasa itu. Bahasa Indonesia, misalnya, tidak mengenal bentuk jamak dan tunggal, juga perubahan bentuk kata kerja berdasarkan perbedaan waktu. Bahasa Inggris tidak mengenal tata tingkat sosial. Bahasa Zulu tidak mengenal kata yang berarti lembu tetapi, mengenal kata yang berarti lembu putih, lembu merah, dan sebagainya. Berdasarkan hal ini para ahli bahasa mengatakan bahwa setiap bahasa mempunyai sistem fonologi, gramatika, dan makna yang khusus. Modul 4-64

65 SECARA DESKRIPTIF Kalimat pokok tidak tercantum secara eksplisit. Dengan membaca keseluruhan paragraf itu, kita dapat menyimpulkan apa yang menjadi kalimat pokok atau kesimpulan paragraf tersebut. Dengan kata lain, kalimat pokoknya tercermin pada semua kalimat paragraf itu. Modul 4-65

66 CONTOH PARAGRAF SECARA DESKRIPTIF Istana itu dibangun dengan arsitektur Eropa bercampur Arab. Luasnya sekitar 300 meter persegi. Bangunan ini permanen, berlantai dua. Lantai bawah terbuat dari marmer yang didatangkan dari Cina. Seperlima bagian dindingnya sebelah dalam terbuat dari pualam. Keseluruhan bangunan ini dikerjakan arsitek asal Jerman selama dua tahun. Modul 4-66

67 TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF Dengan memberikan contoh/fakta Dengan memberikan alasan-alasan Dengan urutan kejadian (proses) Dengan perbandingan Dengan analogi Dengan pertanyaan Dengan pengulangan Modul 4-67

68 DENGAN MEMBERIKAN CONTOH/FAKTA Kalimat utama disusul dengan kalimat penjelasan yang berupa contoh/fakta. Contoh : Kohesi dan adhesi memegang peranan penting dalam menentukan permukaan zat cair. Misalnya, sekeping kaca yang bersih permukaannya diletakkan mendatar. Jika setetes air diletakkan di atas permukaan kaca itu, melebarlah air itu. Hal itu terjadi karena adhesi air dengan kaca lebih kuat daripada kohesi air. Sebaliknya, bila tetesan air raksa tersebut membetuk bola, hal ini terjadi karena kohesi air raksa lebih kuat daripada adhesi air raksa dengan kaca. Modul 4-68

69 DENGAN MEMBERIKAN ALASAN-ALASAN Kalimat utama disusul dengan kalimat penjelas yang menjelaskan sebab-sebab atau alasan-alasan logis mengapa demikian. Contoh : Membiasakan diri berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang pegawai. Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam-jam di belakang meja kantor. Kalau tidak demikian, pegawai itu akan menderita beberapa penyakit karena tidak ada keseimbangan kerja otak dan kerja fisik. Kalau pegawai menderita sakit, berarti dia membengkalaikan pekerjaan kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan negara. Modul 4-69

70 DENGAN URUTAN KEJADIAN (PROSES) Paragraf ini id itu timbul pula cabang yang lebih baru, yaitu hominid. Hominid inilah yadikembangkan dengan cara membeberkan suatu hal sesuai dengan urutan proses terjadinya. Secara sistematis hal tersebut dibicarakan dari awal sampai akhir. Contoh : Sejenis makhluk primat sebagai cabang mamalia, muncul kirakira tujuh puluh juta tahun yang lalu pada masa yang disebut Masa Palaeocene Tengah. Dalam waktu yang sangat lama, primat itu berkembang dan menurunkan cabang yang sangat banyak di antaranya hominoid, kira-kira tiga puluh juta tahun yang lalu yang disebut Masa Oligocene. Lebih lanjut kira-kira lima belas juta tahun yang lalu (Masa Miocene), dari hominoid timbul cabang-cabang baru berupa berbagai kera pongid dan kera gibon. Akhirnya, kira-kira dua juta tahun yang lalu (Masa Pleistocene) dari hominong kemudian menurunkan manusia seperti kita ini. Modul 4-70

71 DENGAN PERBANDINGAN Ide pokok dijelaskan dengan membandingkan dua pihak. Hal-hal yang dibandingkan itu misalnya, persamaanpersamaan dan perbedaan-perbedaan yang terdapat pada kedua hal itu. Contoh : Di kalangan pimpinan perguruan tinggi terdapat dua pendapat tentang tugas mahasiswa. Golongan pertama berpendapat bahwa tugas mahasiswa tiada lain hanya belajar. Golongan kedua berpendirian bahwa tugas mahasiswa bukan hanya belajar, melainkan sambil menceburkan diri ke dalam kehidupan bermasyarakat. Pandangan pertama tampaknya lebih metodis dan rasional, kecuali itu juga mempercepat mahasiswa menyelesaikan studinya sehingga diharapkan mereka dapat segera berperan di masyarakat. Pandangan yang kedua tampaknya lebih sulit pelaksanaannya, tetapi lebih nyata. Selain itu, berdasarkan pandangan yang kedua ini, maka mungkin akan berakibat terlambatnya mahasiswa menyelesaikan studinya karena banyaknya kegiatan sampingan. Walaupun demikian, pandangan yang kedua ini mempunyai kelebihan karena dapat mengakibatkan mahasiswa menjadi lebih matang. Modul 4-71

72 DENGAN ANALOGI Penjelasan kalimat pokok dilakukan dengan jalan mempersamakan dua pihak. Sebagai contoh, pencabangan sebuah bahasa dibandingkan atau diumpamakan dengan sebuah pohon. Contoh : Pencabangan sebuah bahasa proto menjadi beberapa bahasa baru dapat dibandingkan dengan pencabangan sebuah pohon. Pada suatu waktu batang pohon itu tumbuh mengeluarkan cabang baru. Tiap cabang baru itu bertunas dan mengeluarkan ranting-ranting baru dan seterusnya. Demikian pula pencabangan pada bahasa. Tentu saja ada perbedaan antara pencabangan bahasa dengan sebuah pohon Modul 4-72

73 DENGAN PERTANYAAN Paragraf ini biasanya dilakukan untuk menarik minat pembaca pada masalah yang akan dibicarakan. Setelah pertanyaan, disusul dengan kalimat penjelasan yang merupakan jawaban pertanyaan tadi. Contoh : Bagaimana pemakaian komputer di Indonesia dewasa ini? Sekarang pemakaian kompter sudah meluas di Indonesia. Komputer kita jumpai tidak hanya di kantor-kantor besar, tetapi juga di rumah-rumah. Kalau dulu komputer hanya dipakai oleh para sarjana atau orang yang dilatih khusus, sekarang pelayan, ibu rumah tangga, bahkan anak-anak pun telah dapat memanfaatkan alat tersebut. Keadaan ini disebabkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan manusia untuk dapat melaksanakan jenis pekerjaan dengan cepat dan tepat. Modul 4-73

74 DENGAN PENGULANGAN Paragraf ini menjelaskan suatu hal dengan menyebutkan kembali kata atau bagian yang dianggap penting pada kalimat lain. Maksudnya selain mengingatkan pembaca atau mempertegas, juga supaya jelas kesinambungan kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya. Contoh : Setiap sel mempunyai inti sel. Dalam setiap inti sel terdapat butir-butir yang dapat mengisap zat warna. Karena sifatnya itu, butir-butir kromatin itu membentuk jaringan yang mempunyai jala. Akan tetapi jaringan itu selama proses pembelahan berubah menjadi benang-benang yang disebut kromosom. Modul 4-74

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan KALIMAT EFEKTIF Kalimat Efektif Kalimat Efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Kalimat efektif memiliki kemampuan

Lebih terperinci

Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. PARAGRAF

Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. PARAGRAF Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. PARAGRAF Untuk STIKOM Bandung Tahun 2011-2012 Paragraf adalah Seperangkat kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

Pengertian Kalimat Efektif

Pengertian Kalimat Efektif MENULIS EFEKTIF Pengertian Kalimat Efektif Kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. 1 Syarat-syarat secara tepat mewakili

Lebih terperinci

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. Untuk STIKOM Bandung Tahun 2011-2012 Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Jadi, bila tidak

Lebih terperinci

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami Kalimat Efektif Kalimat Efektif Kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pembicara/penulis secara tepat, sehingga mudah dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. 1 Kesepadanan Struktur, 2 Keparalelan

Lebih terperinci

Pengertian Paragraf/Alinea

Pengertian Paragraf/Alinea ALINEA/PARAGRAF Pengertian Paragraf/Alinea Karangan yang pendek/singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan. Fungsi Paragraf: mengembangkan

Lebih terperinci

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti KALIMAT EFEKTIF Karina Jayanti DEFINISI KALIMAT EFEKTIF kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Syarat-syarat Kalimat efektif

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kalimat Efektif. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kalimat Efektif. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis BAHASA INDONESIA Kalimat Efektif Sri Rahayu Handayani, SPd. MM Program Studi Akuntansi Kalimat Efektif kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pembicara/penulis

Lebih terperinci

Pertemuan 11 KALIMAT EFEKTIF

Pertemuan 11 KALIMAT EFEKTIF Pertemuan 11 KALIMAT EFEKTIF 1. Materi Kalimat Efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran

Lebih terperinci

Tugas Bahasa Indonesia

Tugas Bahasa Indonesia 2013 Tugas Bahasa Indonesia Pentingnya EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Ratna Fitrianingsih 18111837 3KA34 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI Membaca Suatu proses yang dilakukan Tata bahasa dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan standar umum yang ditetapkan oleh Pemerintah,

Lebih terperinci

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF KALIMAT EFEKTIF Pengertian Kalimat Efektif Ciri-ciri Kalimat Efektif Penggunaan Kalimat Efektif Syaratsyarat Kalimat Efektif Penerapan Kalimat Efektif PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif ialah kalimat

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom.

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom. STMIK CIC CIREBON - 2016 Nurul Bahiyah, M. Kom. PENGERTIAN Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.

Lebih terperinci

Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam

Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam kalimat berstruktur yang dibentuk oleh unsur subyek, predikat

Lebih terperinci

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Nina Widyaningsih, M.Hum

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Nina Widyaningsih, M.Hum KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Nina Widyaningsih, M.Hum I.PENGERTIAN KALIMAT Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi kepada orang lain. Kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa bisa berlangsung secara efektif

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA KALIMAT EFEKTIF. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAHASA INDONESIA KALIMAT EFEKTIF. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. BAHASA INDONESIA Modul ke: KALIMAT EFEKTIF Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Oleh : Nama : Dian Ratna Sari NPM : 12111039 Kelas : 3KA34 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salahsatu alat komunikasi

Lebih terperinci

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran 1. Pengantar Makalah ini merupakan salah satu upaya untuk membantu pemahaman mengenai kalimat dalam bahasa Indonesia, khususnya

Lebih terperinci

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep Kalimat???? Kalimat Efektif??? KALIMAT EFEKTIF Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB VII PARAGRAF. Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian awal paragraf.

BAB VII PARAGRAF. Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian awal paragraf. BAB VII PARAGRAF Pengertian Paragraf Paragraf merupakan sebuah wacana mini, atau dapat dikatakan sebagai seke-lompok kalimat yang disusun dengan kohesi dan memiliki koherensi. Kecuali paragraf naratif

Lebih terperinci

DIKSI (PILIHAN KATA) 1. Pengertian Diksi 2. Syarat-syarat Pemilihan Kata 3. Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata

DIKSI (PILIHAN KATA) 1. Pengertian Diksi 2. Syarat-syarat Pemilihan Kata 3. Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata DIKSI (PILIHAN KATA) 1. Pengertian Diksi 2. Syarat-syarat Pemilihan Kata 3. Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata Pengertian Diksi atau Pilihan Kata 1.Kemahiran dalam memilih kata hanya dimungkinkan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat 9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat ditandai dengan nada

Lebih terperinci

KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih

KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih KALIMAT EFEKTIF Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih Disusun Oleh : Mukoyimah (1601016060) Laila Shoimatu N. R. (1601016061) Laeli Uzlifa

Lebih terperinci

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) 1. Pemakaian Huruf A B C D E Abjad Vokal Konsonan Pemenggalan Suku Kata Nama Diri (orang & tempat) 2. Penulisan Huruf A Huruf Kapital B Huruf Miring

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tulisan dapat diartikan sebagai penuangan ide yang ditulis atau dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini terdapat berbagai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Dosen : Dra. Endang Retnaningdyah Elis Noviati Mariani, M. Hum. Fakultas : Seni Pertujukan NIP : 195711161988112001 Program Studi : Seni Pedalangan Mata Kuliah/Blok

Lebih terperinci

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini Pengertian Kalimat Pengertian kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini Kalimat Fakta adalah

Lebih terperinci

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yg efisien: bhs yg mengikuti kaidah yg dibakukan atau yg dianggap baku, dg mempertimbangkan kehematan kata dan ungkapan. Bahasa yg efektif: bhs yg mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas menulis tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan bentuk kesalahan dalam

Lebih terperinci

Diksi : Pilihan kata Kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, baik dalam dunia

Diksi : Pilihan kata Kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, baik dalam dunia Untuk Stikom Bandung Semester Ganjil 2011-2012 Diksi : Pilihan kata Kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara sistematis menurut aturan atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

Lebih terperinci

KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF

KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF B A B KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF Kemampuan menyusun kalimat dan paragraf secara santun diharapkan dapat dikuasai mahasiswa setelah mempelajarai bagian ini. KESANTUNAN KALIMAT Sebuah kalimat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH Disusun: INDAH FITRIANA A 310 080 016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8TAHUN 2010 TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2010 TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8TAHUN 2010 TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2010 TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8TAHUN 2010 TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2010 TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH SISTEMATIKA TEKNIK PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DAN KERANGKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia baik lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem lambang bunyi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang menulis paragraf telah dilakukan sebelumnya. Namun untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA

MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA KALIMAT EFEKTIF Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PSIKOLOG PSIKOLOG 01 A316121EL DRA.HJ.WINARMIH.M.PD Abstract Setelah membaca bab ini diharapkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam bahasa menurut sarananya terdiri atas ragam lisan atau ujaran dan ragam tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan ragam

Lebih terperinci

KALIMAT EFEKTIF. Created By: Sastra Daerah (Sunda) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Hikmat H. Syawali http://www.elgibran.webs.

KALIMAT EFEKTIF. Created By: Sastra Daerah (Sunda) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Hikmat H. Syawali http://www.elgibran.webs. KALIMAT EFEKTIF Created By: Hikmat H. Syawali http://www.elgibran.webs.com Sastra Daerah (Sunda) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran 1. Pengertian Kalimat Efektif Setiap gagasan pikiran atau konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara umum dapat diartikan sebagai suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan

Lebih terperinci

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat KELOMPOK 5 MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA Menu KALIMAT Oleh: A. SK dan KD B. Pengantar C. Satuan Pembentuk Bahasa D. Pengertian E. Karakteristik F. Unsur G. 5 Pola Dasar H. Ditinjau Dari Segi I. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Ilmu Komunikasi Sistem Komunikasi

Ilmu Komunikasi Sistem Komunikasi Bahasa Indonesia UMB Modul ke: Kalimat Efektif Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Komunikasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi : Pembaca dapat memahami dan menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH Murniyati Gobel Dakia N. Djou Asna Ntelu JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

kegiatan sehari hari pelajaran 2

kegiatan sehari hari pelajaran 2 pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU Makalah Bahasa Indonesia KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah di limpahkannya. Sehingga penyusunan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR Asep Supriyana 1), Gres Grasia Azmin 2), Reni Nureriyani 3), Aulia

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh Ratna Novita Punggeti

Oleh Ratna Novita Punggeti KALIMAT DLM BI Oleh Ratna Novita Punggeti STRUKTUR KALIMAT 1. SUBJEK Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku/masalah. Menjawab pertanyaan: siapa, apa. Biasanya berupa kata benda/frasa (kongkret/abstrak)

Lebih terperinci

2014, No BAB I UMUM.

2014, No BAB I UMUM. 2014, No.249 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN/KEPUTUSAN DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I UMUM A. Latar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan berita siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG HERI INDRA GUNAWAN 1, SAPTINA RETNAWATI 2 Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas

Lebih terperinci

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final. 1. KALIMAT 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final. Perbedaan kalimat dan klausa Klausa : gabungan kata yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2007 TANGGAL : 22 Agustus 2007

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2007 TANGGAL : 22 Agustus 2007 LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2007 TANGGAL : 22 Agustus 2007 I. UMUM TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN DESA, PERATURAN KEPALA DESA, DAN KEPUTUSAN KEPALA DESA Sesuai dengan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.6

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.6 1. Bacalah kutipan cerpen berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.6 (1) Pagi itu mbok salimah menangis keras. (2) Harta yang dikumpulkan berpuluh

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Perlinda Br Bangun (perlinda.bangun94@gmail.com) Dr. Malan Lubis,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Mata

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT DALAM PENGEMBANGAN PARAGRAF

SYARAT-SYARAT DALAM PENGEMBANGAN PARAGRAF Paragraf Paragraf bersal dari bahasa Yunani paragraphos artinya menulis disamping atau tertulis disamping. Adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Unit terkecil sebuah karangan yang terdiri

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR A. Bahan dan ukuran Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran. 1. Naskah Naskah dibuat pada kertas A5 (8,27

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM BAHASA INDONESIA : METODE PENELITIAN SOSIAL:

MODUL I PRAKTIKUM BAHASA INDONESIA : METODE PENELITIAN SOSIAL: MODUL I PRAKTIKUM BAHASA INDONESIA : METODE PENELITIAN SOSIAL: Kegiatan 1& 2. Prinsip dan Kiat Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar Dalam Karya ilmiah Overview dan RKPS Dra. Lilik Wahyuni, M.Pd.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang disepakati

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN FAKULTAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA PEMBENTUKAN PERATURAN FAKULTAS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

LAMPIRAN I PERATURAN FAKULTAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA PEMBENTUKAN PERATURAN FAKULTAS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG LAMPIRAN I PERATURAN FAKULTAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA PEMBENTUKAN PERATURAN FAKULTAS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN FAKULTAS SISTEMATIKA BAB I KERANGKA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 2006 SERI E R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Kaidah Selingkung Kaidah selingkung adalah aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya departemen satu

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN Oleh: Yayah Churiyah Abstrak Selama ini menulis dianggap suatu keterampilan yang sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Ragam bahasa menurut sarananya lazim dibagi atas ragam

Lebih terperinci

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6 Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT Pertemuan 6 1 Bahasan Identifikasi Aktualisasi Unsur-unsur Struktur Pengembangan Identifikasi Kalimat ialah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Lokasi Penelitian A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Sawit yang beralamat di Jalan Raya Solo-Yogya Km 15 Bendosari, Sawit, Boyolali.

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS PADA BUKU PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI

KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS PADA BUKU PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS PADA BUKU PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI Oleh: Itaristanti Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon Email: itaristanti@yahoo.com Abstrak Tulisan ini mendeskripsikan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS

PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS PEMHSN SOL SINTKSIS 1. Perbedaan Frase dengan Kata Majemuk Frasa adalah frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang merupakan satu kesatuan dan menjadi salah satu unsur atau fungsi kalimat (subjek,

Lebih terperinci

Dengan Rahmat Allah Swt Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Dengan Rahmat Allah Swt Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang PERATURAN FAKULTAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS TATA PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG TATA PEMBENTUKAN PERATURAN FAKULTAS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting dimiliki seseorang. Menulis sendiri bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Artikel, esai, laporan,

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Indikator

Kompetensi Dasar : Indikator Aspek : Menulis Kompetensi Dasar : Menyunting karangan dengan berpedoman pada ketepatan ejaan, pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan kalimat, dan kebulatan wacana. Indikator : 1. Siswa mampu menemukan

Lebih terperinci

Latihan untuk Modul 1, 2, dan 3

Latihan untuk Modul 1, 2, dan 3 Latihan untuk Modul 1, 2, dan 3 1. Penulisan tanda baca yang tidak benar terdapat dalam kalimat... (A) Banyak karyawan yang di-phk karena melakukan aksi unjuk rasa. (B) Pak Anwar, guru adik, akan pergi

Lebih terperinci

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA Pengertian EJAAN Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana

Lebih terperinci

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi BAB 3 KALIMAT EFEKTIF jelas akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan konvensional tulisan ilmiah padu/utuh D.Kehematan bahasa kepenulisan E. Variasi pungtuasi diksi

Lebih terperinci

Muhammad Syarkawi (1)

Muhammad Syarkawi (1) Jurnal INTENA, Tahun XII, No. 1, Mei 2012 : 77-84 EMAMPUAN MENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAAN MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AADEMI 2008/2009 JURUSAN PENDIDIAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Umum Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PESAN BISNIS

PENYUSUNAN PESAN BISNIS 1 MODUL 4 ISI MODUL 4 TUJUAN MODUL A. B. C. Perencanaan Pesan Bisnis Pengorganisasian Pesan Bisnis Revisi Pesan Bisnis Setelah mempelajari modul 4 mahasiswa diharapkan mampu Mendiskusikan perencanaan pesanpesan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTs HIDAYATUL MUSLIHIN 2011/2012. Oleh

KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTs HIDAYATUL MUSLIHIN 2011/2012. Oleh KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTs HIDAYATUL MUSLIHIN 2011/2012 Oleh Sekar Wulandari Kahfie Nazaruddin Eka Sofia Agustina Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Frasa Endosentrik: - beberapa mahasiswa - segera melakukan Frasa Eksosentrik: - bakti sosial - di Cangkringan

Frasa Endosentrik: - beberapa mahasiswa - segera melakukan Frasa Eksosentrik: - bakti sosial - di Cangkringan FRASA Pengertian Satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa. Selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa, seperti S, P, O, Pel, KET.

Lebih terperinci

WACANA HUKUM INDONESIA SEBUAH PERSPEKTIF KEBAHASAAN

WACANA HUKUM INDONESIA SEBUAH PERSPEKTIF KEBAHASAAN WACANA HUKUM INDONESIA SEBUAH PERSPEKTIF KEBAHASAAN Sultan ABSTRAK Tulisan ini betujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan berbahasa dalam wacana hukum Indonesia (WHI) pada surat perjanjia.

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS LAPORAN PENELITIAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA LAPORAN PENELITIAN ILMIAH SKRIPSI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KOSELING FKIP UNIVERSITAS MURIA KUDUS DAN UPAYA PEMBENAHANNYA Oleh: Drs. Murtono, M.Pd NIP 132005029

Lebih terperinci