HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Lokasi Penelitian A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Sawit yang beralamat di Jalan Raya Solo-Yogya Km 15 Bendosari, Sawit, Boyolali. Lokasi SMK Negeri 1 Sawit cukup strategis karena dekat dengan Jalan Raya Solo-Yogya. Hal tersebut memudahkan guru/karyawan dan siswa SMK Negeri 1 Sawit dalam mengakses transportasi dari berbagai daerah. Lalu lalang kendaraan di Jalan Solo-Yogya tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa karena SMK Negeri 1 Sawit tidak berada tepat di pinggir jalan raya, tetapi berjarak kurang lebih 100 meter dari jalan raya. Sebelah utara (depan) dan barat SMK Negeri 1 Sawit adalah hamparan sawah milik warga, sebelah selatan (belakang) SMK Negeri 1 Sawit adalah pemukiman warga, dan sebelah timur hanya ada satu petak kebun yang memisahkan SMK Negeri 1 Sawit dan jalan Solo- Yogya. SMK Negeri 1 Sawit didirikan pada tahun Meski terbilang masih berusia muda, SMK Negeri 1 Sawit sudah memiliki banyak siswa. Siswa SMK Negeri 1 Sawit berjumlah lebih dari dan berasal dari tiga kabupaten, yaitu Boyolali, Klaten, dan Sukoharjo. Siswa SMK Negeri 1 Sawit kebanyakan berasal dari Klaten karena sekolah tersebut berdekatan dengan perbatasan Klaten-Boyolali. SMK Negeri 1 Sawit membuka lima jurusan, yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Farmasi, Teknik Ototronik, dan Kimia Industri (KI). Adapun kelas yang dipilih untuk penelitian adalah kelas XI TKR 1, XI TKR 2, XI TKR 3, XI TKJ 1, XI TKJ 2, XI TKJ 3, dan XI Ototronik 1. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes menulis karangan deskripsi yang ditujukan kepada siswa. Tidak semua siswa menulis karangan deskripsi, ada beberapa siswa menulis karangan narasi dan eksposisi. Namun, sebagian besar siswa sudah menulis karangan deskripsi 66

2 67 dengan benar meskipun masih ditemui kesalahan penggunaan bahasa Indonesia. 2. Deskripsi Data Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Data kesalahan penggunaan kalimat efektif diperoleh dari hasil analisis karangan deskripsi siswa. Karangan deskripsi yang dianalisis dalam penelitian ini berjumlah empat puluh karangan. Setiap karangan diberi kode A1 hingga A40 untuk mempermudah kegiatan analisis data. Selain kode tersebut, peneliti juga menggunakan kode yang mempermudah penunjukkan temuan kesalahan penggunaan kalimat efektif. Kode yang peneliti maksud adalah sebagai berikut: A1 : karangan deskripsi siswa 1, dan seterusnya; P1 : paragraf 1, dan seterusnya; K1 : kalimat 1, dan seterusnya. Peneliti juga menggunakan lambang bintang (*) sebagai penanda kalimat yang tidak gramatikal atau tidak betul. Lambang tersebut dirujuk dari buku Dendy Sugono, yaitu Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Kesalahan berbahasa dalam karangan deskripsi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sawit cukup banyak dan kompleks. Kesalahan berbahasa yang terdapat dalam karangan deskripsi siswa berupa ejaan, diksi, kalimat. Namun, karena penelitian ini hanya difokuskan pada kesalahan penggunaan kalimat efektif maka peneliti hanya menjelaskan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan kalimat. Berikut ini adalah temuan peneliti yang berupa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sawit. a. Kalimat Tidak Bersubjek 1) *Kalo peraturan sekolah dilanggar harus menanggung sanksi. (A1.P2.K2.) Kalimat tersebut diawali oleh konjungsi persyaratan yaitu kalo (bentuk bakunya adalah kalau). Konjungsi persyaratan berfungsi menghubungkan syarat untuk keadaan yang terjadi pada klausa utama

3 68 dalam sebuah kalimat majemuk subordinatif. Klausa utama dalam kalimat tersebut adalah harus menanggung sanksi yang hanya terdiri dari unsur predikat dan objek. Sementara itu, peraturan sekolah dilanggar adalah syarat dari menanggung sanksi. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus diperbaiki dengan cara menambahkan subjek seperti berikut. 1) Kalau peraturan sekolah dilanggar, siswa harus menanggung sanksi. 2) *Dikatakan favorit karena letak dari sekolah ini yg berada di tempat yang strategis... (A4.P1.K3.) Struktur kalimat tersebut tidak lengkap karena hanya mengandung predikat dan penjelas. Kalimat tersebut tidak mengandung subjek, sehingga perlu diperbaiki dengan cara menambahkan subjek. Selain itu, penggunaan kata dalam kalimat tersebut berlebihan sehingga mengaburkan makna. Perbaikan kalimat tersebut adalah seperti berikut. 2) Sekolah ini dikatakan favorit karena terletak di tempat strategis... 3) *Di SMK N 1 Sawit terdapat 5 jurusan yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Ototronik (Oto), Farmasi (Far)... (A4.P2.K1.) Kalimat tersebut tidak mengandung subjek karena unsur yang bisa dijadikan subjek diawali dengan preposisi di sehingga menjadi keterangan tempat. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 3) SMKN 1 Sawit memiliki 5 jurusan yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Ototronik (Oto), Farmasi (Far)... 4) *Di SMK N 1 Sawit juga terdapat beberapa kegiatan... (A4.P2.K2.) Kalimat tersebut diawali dengan preposisi di yang mengaburkan subjek. Penggunaan preposisi di dalam kalimat tersebut membuat SMKN 1 Sawit berperan sebagai keterangan tempat. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut.

4 69 4) SMKN 1 Sawit memiliki beberapa kegiatan... 5) *Yang sekarang mempunyai 5 jurusan yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Ototronik, Farmasi, dan Teknik Kimia Industri (TKI). (A7.P1.K3.) Kalimat tersebut tidak memiliki subjek karena diawali kata yang. Kata yang pada kalimat tersebut menandakan bahwa kalimat tersebut merupakan penjelas dari kalimat sebelumnya. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan dua cara, yaitu menggabungkan dengan kalimat sebelumnya atau menghilangkan kata yang agar tetap menjadi kalimat tunggal. Cara kedua perlu disertai dengan penambahan subjek, misalnya SMK Negeri 1 Sawit. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 5a)... yang sekarang mempunyai 5 jurusan yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Ototronik, Farmasi, dan Teknik Kimia Industri (TKI). 5b) SMK Negeri 1 Sawit sekarang mempunyai 5 jurusan yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Ototronik, Farmasi, dan Teknik Kimia Industri (TKI). 6) *Dan merupakan sekolah kejuruan pertama yang berada di kecamatan sawit. (A7.P2.K2.) Kalimat tersebut tidak memiliki subjek karena diawali konjungsi dan. Selain itu, penggunaan konjungsi dan di awal kalimat tidak tepat karena dan merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki dengan cara menghilangkan konjungsi dan atau menggantinya dengan konjungsi antarkalimat seperti selain itu. Kalimat tersebut perlu diberi subjek yang jelas, misalnya SMK Negeri 1 Sawit atau sekolah tersebut. Kalimat tersebut juga mengandung kesalahan penggunaan huruf kapital pada kata sawit. Kata sawit seharusnya diawali dengan huruf kapital karena merupakan nama kecamatan. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

5 70 6a) SMK Negeri 1 Sawit merupakan sekolah kejuruan pertama yang berada di kecamatan Sawit. 6b) Selain itu, sekolah tersebut merupakan sekolah kejuruan pertama yang berada di kecamatan Sawit. 7) *Dan mempunyai ekstrakurikuler seperti Pramuka, OSIS, Paskibra, PMR, PKS, Rohis, dll. (A7.P2.K3.) Kalimat tersebut tidak memiliki subjek karena diawali konjungsi dan. Penggunaan konjungsi dan di awal kalimat tidak tepat karena dan merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menghilangkan konjungsi dan dan menambahkan subjek yang jelas, misalnya SMK Negeri 1 Sawit atau sekolah tersebut. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 7) SMK Negeri 1 Sawit mempunyai ekstrakurikuler seperti Pramuka, OSIS, Paskibra, PMR, PKS, Rohis, dll. 8) *Dalam akses transportasi sangat mudah dikarenakan letaknya... (A9.P1.K2.) Kalimat tersebut tidak memiliki subjek karena diawali dengan kata dalam. Kata dalam dalam kalimat tersebut seharusnya dihilangkan, sehingga akses transportasi menjadi subjek yang jelas. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 8) Akses transportasi sangat mudah dikarenakan letaknya... 9) *Juga mempunyai alat olahraga sendiri. (A12.P2.K3.) Kalimat tersebut tidak mengandung unsur subjek karena diawali kata juga. Sebelum kata juga seharusnya ada unsur yang dijelaskan oleh unsur setelah kata juga. Oleh karena itu, kalimat tersebut seharusnya diperbaiki seperti berikut. 9) SMK Negeri 1 Sawit mempunyai alat olahraga sendiri. 10) *Di sekolahanku ini mempunyai peraturan yang sangat ketat yaitu rambut tidak boleh panjang... (A18.P2.K1.)

6 71 Kalimat tersebut tidak tepat karena tidak mengandung subjek, padahal subjek adalah unsur yang harus ada dalam sebuah kalimat. Kalimat tersebut diawali dengan preposisi di yang mengaburkan subjek. Penggunaan preposisi di dalam kalimat tersebut membuat kata sekolahanku berperan sebagai keterangan tempat. Selain itu, kata sekolahan tidak baku, seharusnya diganti dengan kata sekolah. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 10) Sekolahku ini mempunyai peraturan yang sangat ketat yaitu rambut tidak boleh panjang... 11) *Berada didekat garasi bus SRI MULYO dan dekat dengan SMPN 3 SAWIT. (A19.P1.K2.) Kalimat tersebut tidak lengkap karena tidak mengandung unsur yang dijelaskan. Kalimat tersebut juga mengandung kesalahan ejaan berupa penggunaan kata depan yang dirangkai dengan kata yang mengikutinya. Selain itu, penggunaan huruf kapital dalam kalimat tersebut tidak tepat. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki seperti berikut. 11) SMK Negeri 1 Sawit berada di dekat garasi bus Sri Mulyo dan dekat dengan SMPN 3 Sawit. 12) *Dekat dengan pemukiman warga dan persawahan. (A19.P1.K3.) Kesalahan kalimat tersebut disebabkan oleh ketiadaan unsur subjek. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki dengan cara menambahkan subjek yang jelas di awal kalimat seperti berikut. 12) Sekolah ini dekat dengan pemukiman warga dan persawahan. 13) *Di SMK Negeri 1 Sawit juga mempunyai Masjid yang terletak di sebelah utara Koperasi Sekolah. (A20.P2.K4.) Kalimat tersebut diawali dengan preposisi di yang mengaburkan subjek. Penggunaan preposisi di dalam kalimat tersebut menjadikan unsur pertama berperan sebagai keterangan tempat. Oleh karena itu, preposisi di sebaiknya dihilangkan. Selain itu, kalimat tersebut mengandung kesalahan penggunaan huruf kapital pada kata masjid

7 72 dan koperasi sekolah. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 13) SMK Negeri 1 Sawit juga mempunyai masjid yang terletak di sebelah utara koperasi sekolah. 14) *Untuk jurusan TKR memiliki laboratorium yang berada di sebelah barat ruang guru. (A21.P2.K2.) Kalimat tersebut diawali preposisi untuk yang mengaburkan subjek. Preposisi untuk dalam kalimat tersebut seharusnya dihilangkan agar jurusan TKR berfungsi sebagai subjek. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 14) Jurusan TKR memiliki laboratorium yang berada di sebelah barat ruang guru. 15) *Kemudian mempunyai fasilitas yang sangat banyak yaitu... (A23.P3.K3.) Kalimat tersebut tidak mengandung subjek. Tidak ada unsur yang dijelaskan dalam kalimat tersebut. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menambahkan subjek yang jelas di awal kalimat, misalnya SMKN 1 Sawit. Selain itu, penggunaan konjungsi kemudian dalam kalimat tersebut tidak tepat karena kemudian merupakan konjungsi pengurutan. Konjungsi kemudian seharusnya digunakan untuk menghubungkan klausa dalam urutan kejadian secara kronologis. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 15) SMKN 1 Sawit mempunyai fasilitas yang sangat banyak yaitu... 16) *Menyediakan bermacam-macam makanan ringan, minuman, dan gorengan. (A24.P2.K4.) Kalimat tersebut tidak mengandung subjek. Kalimat tersebut hanya mengandung unsur predikat dan objek. Perbaikan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan cara menambahkan subjek yang sesuai dengan konteks. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut.

8 73 16) Kantin sekolah menyediakan bermacam-macam makanan ringan, minuman, dan gorengan. 17) *Mempunyai berbagai kejuruan seperti Farmasi, TKJ, KI, Ototronik, dan TKR. (A26.P1.K2.) Kalimat tersebut tidak memiliki subjek karena hanya terdiri dari predikat dan objek. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menambahkan subjek di awal kalimat seperti berikut. 17) Sekolahku mempunyai beberapa kejuruan seperti Farmasi, TKJ, KI, Ototronik, dan TKR. 18) *Di SMK N 1 SAWIT mempunyai banyak lab atau tempat-tempat... (A27.P1.K3.) Kalimat tersebut diawali dengan preposisi di yang mengaburkan subjek. Penggunaan preposisi di dalam kalimat tersebut menjadikan unsur pertama berperan sebagai keterangan tempat. Oleh karena itu, preposisi di sebaiknya dihilangkan. Selain itu, kalimat tersebut mengandung kesalahan penggunaan huruf kapital pada kata SAWIT. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 18) SMKN 1 Sawit mempunyai banyak lab atau tempat-tempat... 19) *di SMK ini juga memiliki laboratorium atau tempat... (A28.P1.K3.) Kalimat tersebut tidak efektif karena diawali dengan preposisi di yang mengaburkan subjek. Oleh karena itu, preposisi di sebaiknya dihilangkan agar unsur pertama menjadi subjek. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 19) SMK ini juga memiliki laboratorium atau tempat... 20) *Memiliki lapangan basket di sebelah selatan ruang guru. (A32.P1.K3.) Kalimat tersebut tidak memiliki subjek, hanya terdiri dari predikat dan objek. Seharusnya di awal kalimat diberi subjek yang jelas dan sesuai konteks, misalnya sekolah ini. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

9 74 20) Sekolah ini memiliki lapangan basket di sebelah selatan ruang guru. 21) *memiliki masjid yang cukup luas terletak di sebelah pojok timur. (A32.P1.K6.) Kalimat tersebut tidak memiliki subjek dan hanya terdiri dari predikat dan objek. Kalimat tersebut perlu diperbaiki dengan cara menambahkan subjek yang jelas di awal kalimat seperti berikut. 21) SMKN 1 Sawit memiliki masjid yang cukup luas terletak di sebelah pojok timur. 22) *Juga ada beberapa LAB. yaitu Lab TKJ ada 3, Lab TKR ada 1 bengkel dan tempat praktek, Lab Ototronik ada 2, Lab Farmasi 1 dan Kimia Industri 2 baru aja dibangun. (A33.P2.K2.) Kalimat tersebut tidak mengandung unsur subjek karena diawali kata juga. Sebelum kata juga seharusnya ada unsur yang dijelaskan oleh unsur setelah kata juga. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menambahkan subjek yang jelas dan menghilangkan kata juga. Selain itu, kalimat tersebut mengandung kata-kata tidak baku. Kalimat tersebut harus diperbaiki menjadi kalimat berikut. 22) SMKN 1 Sawit memiliki beberapa laboratorium, yaitu 3 laboratorium TKJ, 1 bengkel dan tempat praktik TKR, 2 laboratorium Ototronik, 1 laboratorium Farmasi, dan 2 laboratorium Kimia Industri yang baru saja dibangun. 23) *Juga banyak prestasinya, seperti TKJ yang mengikuti kejuaraan, lomba, pramuka yang tahun kemaren banyak prestasinya. (A33.P3.K2.) Kalimat tersebut tidak mengandung subjek karena diawali oleh kata juga. Tidak ada unsur yang dijelaskan dalam kalimat tersebut. Seharusnya kalimat tersebut diberi subjek yang jelas di awal kalimat, misalnya sekolah ini. Selain itu, kalimat tersebut mengandung kata tidak baku dan kata ganti yang tidak perlu. Kalimat tersebut juga harus

10 75 disisipi beberapa kata agar maknanya lebih jelas. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 23) Sekolah ini juga memiliki banyak prestasi, seperti siswa jurusan TKJ yang mengikuti lomba dan ekstrakurikuler pramuka yang tahun kemarin banyak prestasinya. 24) *Yang masing-masing jurusan terbagi menjadi... (A39.P1.K3.) Kalimat tersebut tidak efektif karena diawali dengan kata yang. Kata yang adalah penghubung antarklausa, bukan antarkalimat. Seharusnya kalimat tersebut dijadikan satu dengan kalimat sebelumnya. Namun, kalimat tersebut akan menjadi kalimat yang sangat panjang. Oleh karena itu, perbaikan kalimat yang tepat adalah dengan cara menghilangkan kata yang sehingga kalimat tersebut berdiri sendiri dengan struktur yang lengkap. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 24) Masing-masing jurusan terbagi menjadi... 25) *Baru didirikan beberapa tahun sudah banyak peminatnya. (A39.P1.K6.) Kalimat tersebut tidak memiliki subjek dan hanya terdiri dari predikat dan pelengkap. Selain itu, ada penghilangan konjungsi dalam kalimat tersebut. Kalimat tersebut seharusnya diberi subjek di awal kalimat dan diberi konjungsi tetapi sebelum kata sudah. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 25) Sekolah ini baru didirikan beberapa tahun tetapi sudah banyak peminatnya. b. Kalimat Tidak Berpredikat 1) *Sekolahku SMKN 1 Sawit yang beralamat Jalan Raya Solo-Jogja km 15, Bendosari, Sawit. (A16.P1.K1.) Kalimat tersebut tidak efektif karena tidak memiliki predikat. Subjek dalam kalimat tersebut adalah SMKN 1 Sawit, sedangkan unsur yang mengikutinya adalah keterangan subjek. Kalimat tersebut diakhiri dengan tanda titik (.) sebelum ada unsur predikat. Kata yang

11 76 dalam kalimat tersebut seharusnya dihilangkan agar unsur yang mengikuti subjek menjadi predikat. Selain itu, kata Sekolahku sebaiknya dihilangkan. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 1) SMKN 1 Sawit beralamat di Jalan Raya Solo-Jogja km 15, Bendosari, Sawit. 2) *Sekolah ini yang indah dan bersih yang mempunyai banyak bangunan yaitu ruang kantor, ruang kelas, pos satpam, kantin dan banyak lab, dan lain 2x. (A16.P1.K2.) Kalimat tersebut tidak berpredikat karena hanya terdiri dari subjek dan dua keterangan subjek. Keterangan subjek dalam kalimat tersebut ditandai dengan kata yang. Salah satu kata yang dalam kalimat tersebut seharusnya dihilangkan agar menjadi predikat yang jelas. Selain itu, singkatan dalam kalimat tersebut tidak tepat, seharusnya kata lab dan lain 2x ditulis lengkap. Kalimat tersebut dapat diubah menjadi kalimat berikut. 2) Sekolah yang indah dan bersih ini mempunyai banyak bangunan yaitu ruang kantor, ruang kelas, pos satpam, kantin, banyak laboratorium, dan lain-lain. 3) *Sekolahku yang beralamatan di Jl. Solo-Jogya km 15 Bendosari, Sawit, Boyolali yang bertempatan di belakang SMPN 3 Sawit. (A26.P1.K1.) Kalimat tersebut tidak memiliki predikat karena unsur yang mengikuti subjek hanya keterangan subjek. Keterangan subjek dalam kalimat tersebut beruntun atau terlalu panjang. Subjek dalam kalimat tersebut adalah Sekolahku. Sementara itu terdapat dua keterangan subjek yang ditandai dengan kata yang. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menghilangkan kata yang dan memecahnya menjadi dua kalimat agar tidak terlalu panjang. Selain itu, terdapat kesalahan penggunaan kata baku, yaitu beralamatan dan bertempatan. Perbaikan kalimat tersebut adalah seperti berikut.

12 77 3) Sekolahku beralamat di Jl. Solo-Yogya Km 15 Bendosari, Sawit, Boyolali. Sekolahku terletak tepat di belakang SMPN 3 Sawit. 4) *SMK yang sangat hebat dan sekaligus SMK yang sudah mempunyai 5 jurusan yaitu TKJ, TKR, OTO, Farmasi, KI. (A28.P1.K1.) Kalimat tersebut tidak berpredikat karena hanya terdiri dari subjek dan dua keterangan subjek. Keterangan subjek dalam kalimat tersebut ditandai dengan kata yang. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menghilangkan kata yang yang pertama atau menambahkan subjek dan konjungsi adalah di awal kalimat. Selain itu, keterangan subjek yang kedua (dan sekaligus SMK yang...) sebaiknya dipersingkat agar makna yang disampaikan menjadi jelas. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 4a) SMKN 1 Sawit adalah SMK yang sangat hebat dan mempunyai 5 jurusan yaitu TKJ, TKR, OTO, Farmasi, KI. 4b) SMK ini sangat hebat dan mempunyai 5 jurusan yaitu TKJ, TKR, OTO, Farmasi, KI. 5) *SMK N 1 SAWIT yang saya sukai dan saya banggakan. (A28.P2.K1.) Kalimat tersebut tidak mengandung predikat. Unsur pertama adalah subjek dan unsur selanjutnya adalah keterangan subjek. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menambahkan predikat yang jelas setelah unsur subjek. Selain itu, kata SAWIT seharusnya tidak ditulis dengan huruf kapital semua. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 5) SMKN 1 Sawit adalah sekolah yang saya sukai dan saya banggakan. 6) *Sekolah yg tepatnya dari jalan raya Solo-Jogja ke barat 100 m, yg menghadap ke utara dengan pagar... (A35.P1.K2.) Kalimat tersebut tidak mengandung predikat. Unsur pertama dalam kalimat tersebut adalah subjek, sedangkan unsur yang mengikutinya adalah keterangan subjek yang ditandai dengan kata yg. Keterangan subjek dalam kalimat tersebut seharusnya diubah menjadi

13 78 predikat agar kalimat tersebut efektif. Selain itu, kalimat tersebut seharusnya dipenggal menjadi dua kalimat agar tidak terlalu panjang. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 6) Sekolah ini terletak 100 m dari jalan raya Solo-Jogja. Sekolah ini menghadap ke utara dengan pagar... 7) *Sekolah yang setiap sudutnya terdapat kamera cctv dan di tiap 2 ruangan manapun. (A35.P1.K3.) Kalimat tersebut tidak mengandung predikat. Subjek dalam kalimat tersebut adalah sekolah, sedangkan unsur yang mengikutinya adalah keterangan subjek. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara mengubah struktur kalimat dan pilihan kata. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 7) Sekolah ini memiliki cctv di setiap sudut ruangan. c. Kalimat Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat 1) *Juga ada masjid umum yang di buat di lingkungan sekolah dan warga dari luar sekolah bisa melakukan ibadah di daerah sekolah masjid yang cukup luas memungkinkan warga sekolah... (A15.P3.K1.) Kalimat tersebut sangat panjang dan tidak mengandung tanda baca titik (.) sebagai penanda akhir kalimat. Oleh karena itu, struktur kalimat tersebut menjadi tidak jelas, terutama subjek dan predikat. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki dengan cara memecahnya menjadi beberapa kalimat dengan struktur yang jelas. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 1) Masjid umum dibuat di lingkungan sekolah agar warga dari luar sekolah bisa melakukan ibadah di daerah sekolah. Masjid tersebut cukup luas sehingga memungkinkan warga sekolah... 2) *Tetapi di kelas XI TKJ I hanya terdapat 31 siswa. (A20.P2.K2.) Kalimat tersebut adalah kalimat buntung (tidak mempunyai subjek dan predikat) karena diawali dengan konjungsi tetapi. Konjungsi tetapi dapat mengawali kalimat jika yang diawali oleh

14 79 konjungsi tersebut merupakan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Kalimat tersebut merupakan anak kalimat dari kalimat sebelumnya sehingga kedua kalimat seharusnya disatukan. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 2) Masing-masing kelas dari setiap jurusan terdapat siswa, tetapi di kelas XI TKJ I hanya terdapat 31 siswa. 3) *tepatnya di Jln Solo-Jogja Km 15. (A29.P1.K2.) Kalimat tersebut tidak mengandung subjek dan predikat karena merupakan penjelas dari kalimat sebelumnya. Kalimat tersebut masih memiliki hubungan gantung dengan kalimat sebelumnya. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menggabungkan kalimat tersebut dengan kalimat sebelumnya seperti berikut. 3) SMKN 1 Sawit terletak di Jabung, Bendosari, Sawit, Boyolali, tepatnya di Jl. Solo-Jogja Km 15. 4) *Tepatnya di Jl. Jogja-Solo Km 015. (A37.P1.K2.) Kalimat tersebut tidak memiliki subjek dan predikat karena masih berhubungan gantung dengan kalimat sebelumnya, yaitu sebagai penjelas dari kalimat sebelumnya. Perbaikan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan cara menyatukan kalimat tersebut dengan kalimat sebelumnya seperti berikut ini. 4) SMK Negeri 1 Sawit adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang terletak di Boyolali, tepatnya di Jl. Jogja-Solo Km 015. d. Penggandaan Subjek 1) *Saya sekolah di SMKN 1 Sawit Boyolali sekolahku ini cukup strategis karena jauh dari keramaian dan akses untuk ke sekolah sangat mudah sekolahku ini terletak di jalan raya solo-yogya Km 15 bendosari, sawit, boyolali. (A14.P1.K1.) Kalimat tersebut memiliki tiga subjek, yaitu Saya, sekolahku ini, dan sekolahku ini. Kalimat tersebut terlalu panjang karena tidak ada tanda baca titik (.) sebagai penanda akhir kalimat. Kalimat tersebut seharusnya dipenggal menjadi tiga kalimat, masing-masing dengan

15 80 satu subjek. Selain itu, terdapat beberapa kesalahan penggunaan huruf kapital pada kalimat tersebut. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki seperti berikut. 1) Saya sekolah di SMKN 1 Sawit, Boyolali. Sekolahku ini cukup strategis karena jauh dari keramaian dan akses untuk ke sekolah sangat mudah. Sekolahku ini terletak di jalan raya Solo-Yogya Km 15 Bendosari, Sawit, Boyolali. 2) *Saya bersekolah di SMK Negeri 1 Sawit sekolahku ini terletak cukup strategis... (A17.P1.K1.) Kalimat tersebut tidak efektif karena memiliki dua subjek, yaitu Saya dan sekolahku ini. Penggandaan subjek pada kalimat tersebut merupakan akibat tidak adanya tanda baca titik (.) sebagai penanda akhir kalimat. Oleh karena itu, kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menambahkan tanda baca titik agar kalimat tersebut menjadi dua kalimat yang bersubjek tunggal. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 2) Saya bersekolah di SMK Negeri 1 Sawit. Sekolahku ini terletak cukup strategis... 3) *SMK ini sangat menjaga tata tertib sekolah ini secara rutin dan mengadakan razia-razia di setiap kelas. (A18.P3.K2.) Kalimat tersebut memiliki dua subjek, yaitu SMK ini dan sekolah ini. Penggandaan subjek semacam itu menyebabkan kalimat tidak efektif dan menjadi ambigu. Oleh karena itu, kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menghilangkan salah satu subjek seperti berikut. 3) SMK ini sangat menjaga tata tertib secara rutin dan mengadakan razia-razia di setiap kelas. 4) *SMK N 1 Sawit ia tempat menimba ilmu. (A23.P2.K1.) Kalimat tersebut memiliki dua subjek, yaitu SMK N 1 Sawit dan ia. Kata ganti ia dalam kalimat tersebut seharusnya dihilangkan karena tidak memiliki rujukan yang jelas. Subjek yang tepat dalam

16 81 kalimat tersebut adalah SMK N 1 Sawit. Selain itu, setelah unsur subjek seharusnya ada kata merupakan untuk memperjelas subjek. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 4) SMK N 1 Sawit merupakan tempat menimba ilmu. e. Antara Predikat dan Objek yang Tersisipi Berdasarkan analisis data, tidak ditemukan kesalahan penggunaan kalimat efektif terkait kategori antara predikat dan objek yang tersisipi. f. Kalimat Tidak Logis 1) *Contoh ketertiban lainnya yaitu tidak boleh bawa hp, rambut pria max 3 cm, cewek harus diikat, sepatu hitam, dll. (A3.P3.K5.) Pilihan kata dalam kalimat tersebut menyebabkan makna yang tidak logis. Kata-kata cewek harus diikat bermakna siswi harus diikat. Makna tersebut tidak logis karena yang seharusnya diikat adalah rambut yang panjang, bukan siswi. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara mengganti kata-kata cewek harus diikat dengan kata-kata yang bermakna lebih jelas dan logis. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 1) Contoh ketertiban lainnya yaitu tidak boleh membawa hp, rambut pria maksimal 3 cm, rambut siswi harus diikat, sepatu hitam, dll. 2) *SMK N 1 Sawit memiliki luas yang sangat besar. (A10.P1.K3.) Kalimat tersebut tidak logis karena pilihan kata dalam kalimat tersebut kurang tepat. Kata luas dan besar sama-sama menunjukkan ukuran. Kalimat tersebut dapat dipersingkat agar makna kalimat menjadi lebih jelas. Seharusnya kalimat tersebut diubah menjadi kalimat berikut. 2) SMKN 1 Sawit sangat luas. 3) *SMK ini termasuk sekolah yang maju karena dapat dikatakan maju bisa dilihat dari letak dari SMKN 1 Sawit tersebut. (A11.P3.K2.) Kalimat tersebut tidak logis karena klausa sebab tidak ada hubungannya dengan klausa akibat. Klausa sebab dan akibat dalam

17 82 kalimat tersebut dihubungkan oleh konjungsi karena. Klausa akibat dalam kalimat tersebut adalah SMK ini termasuk sekolah yang maju. Sementara itu, klausa sebab dalam kalimat tersebut adalah dapat dikatakan maju bisa dilihat dari letak dari SMKN 1 Sawit tersebut. Letak SMK tidak ada hubungannya dengan maju tidaknya SMK. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menyebutkan sebab akibat yang berhubungan, misalnya seperti kalimat berikut. 3) SMK ini termasuk sekolah yang maju karena fasilitas di sekolah ini sangat lengkap dan menunjang pembelajaran. 4) *SMK ini masuk jam 7 kalau terlambat dihukum lari, push up, dan memungut sampah yang ada di sekolah ini. (A18.P3.K1.) Ketidaklogisan kalimat tersebut terletak pada SMK ini masuk jam 7. Kata-kata tersebut bermakna SMK masuk jam 7, padahal logikanya yang masuk sekolah adalah siswa SMK. Oleh karena itu, pemilihan kata pada kalimat tersebut harus diubah sehingga menjadi kalimat berikut. 4) Peraturan di SMK ini mewajibkan siswa masuk pukul 7, kalau siswa terlambat akan dihukum lari, push up, dan memungut sampah yang ada di sekolah ini. 5) *tidak hanya paskibra, pramuka dan ekstra yang lain pun juga sering mengirimkan lomba ke luar kabupaten ataupun di dalam kabupaten dan selalu mendapatkan piala atau piagam. (A25.P4.K2.) Kalimat tersebut mengandung kata-kata yang tidak logis yaitu sering mengirimkan lomba. Kata-kata tersebut tidak logis karena yang seharusnya dikirimkan adalah siswa, bukan lomba. Selain itu, terdapat beberapa kesalahan penggunaan huruf kapital pada kalimat tersebut. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 5) Tidak hanya Paskibra, Pramuka dan ekstra yang lain pun juga sering mengirimkan siswa untuk mengikuti lomba di luar kabupaten atau di dalam kabupaten dan selalu mendapatkan piala atau piagam.

18 83 6) *Saya sekolah di sini karena tujuan dari dulu sejak SMP. (A28.P2.K3.) Klausa sebab dan akibat dalam kalimat tersebut tidak memiliki hubungan yang logis. Klausa akibat dalam kalimat tersebut adalah Saya sekolah di sini. Sedangkan klausa sebab adalah tujuan dari dulu sejak SMP. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki dengan cara mengganti klausa sebab yang sesuai dan berhubungan dengan klausa akibat, misalnya seperti berikut. 6) Saya sekolah di sini karena sekolah ini adalah sekolah favorit saya. 7) *... SMKN 1 Sawit terdiri dari beberapa ruangan dan beberapa jurusan, SMKN 1 Sawit juga terdiri dari guru-guru yang galak tapi ada juga yang baik. (A30.P1.K1.) Kalimat tersebut tidak logis karena komponen sekolah bukan guru-guru dengan karakter berbeda. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 7)... SMKN 1 Sawit terdiri dari beberapa ruangan dan beberapa jurusan. Guru di SMKN 1 Sawit ada yang galak, tetapi ada juga yang baik. 8) *Di SMK 1 Sawit banyak ditumbuhi banyak pohon-pohon. (A31.P2.K3.) Kalimat tersebut tidak logis karena tempat yang ditumbuhi pohon tidak jelas. Seharusnya tempat yang ditumbuhi pohon adalah halaman SMK 1 Sawit. Selain itu, kalimat tersebut mengandung katakata yang berlebihan sehingga beberapa kata perlu dihilangkan. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 8) Halaman SMK 1 Sawit ditumbuhi banyak pohon. 9) *... dan seragam yang harus memakai bet nama kelas... (A34.P2.K1.) Kalimat tersebut tidak logis karena pilihan kata tidak tepat. Kata-kata dalam kalimat tersebut tidak logis karena seragam adalah kata benda tetapi diikuti kata kerja memakai. Seragam adalah benda

19 84 mati yang seharusnya dipakai, bukan memakai. Oleh karena itu, katakata dalam kalimat tersebut seharusnya diubah agar makna kalimat menjadi jelas dan logis. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 9)... dan seragam yang dipakai siswa harus lengkap... g. Kalimat Ambigu 1) *SMK ini sangat menjaga tata tertib sekolah ini secara rutin dan mengadakan razia-razia di setiap kelas. (A18.P3.K2.) Kalimat tersebut tidak efektif karena bermakna ganda (ambigu). Makna ganda dalam kalimat tersebut disebabkan oleh struktur kalimat yang tidak tepat. Kita dapat menafsirkan bahwa yang rutin dilaksanakan adalah tata tertib sekolah atau razia di setiap kelas. Agar kalimat tersebut tidak bermakna ganda, kalimat tersebut harus diubah menjadi kalimat-kalimat berikut. 1a) SMK ini menjaga tata tertib sekolah secara rutin dan mengadakan razia di setiap kelas. 1b) SMK ini sangat menjaga tata tertib dan secara rutin mengadakan razia di setiap kelas. h. Penghilangan Konjungsi 1) *... lokasinya dekat perbatasan kabupaten Klaten, kabupaten Sukoharjo. (A8.P1.K2.) Kalimat tersebut tidak efektif karena konjungsi dan dihilangkan. Konjungsi dan seharusnya digunakan untuk menghubungkan katakata kabupaten Klaten dan kabupaten Sukoharjo. Kata-kata tersebut memiliki kedudukan yang sederajat, sehingga seharusnya dihubungkan dengan konjungsi dan. Selain itu, terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital dalam kalimat tersebut. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 1)... lokasinya dekat perbatasan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo.

20 85 2) *... sekolahku ini terletak cukup strategis berada di perbatasan 3 kabupaten... (A17.P1.K1.) Kalimat tersebut tidak efektif karena terjadi penghilangan konjungsi karena sebagai penanda anak kalimat. Konjungsi karena seharusnya terdapat sebelum kata berada sebagai penjelasan mengenai sebab sekolah tersebut dikatakan strategis. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 2)... sekolahku ini terletak cukup strategis karena berada di perbatasan 3 kabupaten... 3) *Jurusan paling unggul TKJ karena TKJ sudah mendapat juara 1 berturut-turut. (A29.P2.K2.) Kalimat tersebut seharusnya disertai konjungsi adalah. Konjungsi adalah merupakan konjungsi penyamaan yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat yang sama. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 3) Jurusan paling unggul adalah TKJ karena TKJ sudah mendapat juara 1 berturut-turut. 4) *Memiliki masjid yang cukup luas terletak di sebelah pojok timur. (A32.P1.K6.) Kalimat tersebut tidak efektif karena konjungsi dan dihilangkan dari kalimat tersebut. Konjungsi dan seharusnya digunakan sebagai penghubung keterangan yang cukup luas dan terletak di sebelah pojok timur. Kedua bagian tersebut memiliki kedudukan yang sederajat yaitu sebagai keterangan pewatas dari objek. Oleh karena itu, kedua bagian tersebut seharusnya dihubungkan dengan konjungsi dan. Selain itu, kalimat tersebut tidak memiliki subjek, sehingga perlu diberi subjek yang jelas. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 4) Sekolah ini memiliki masjid yang cukup luas dan terletak di sebelah pojok timur. 5) *Baru didirikan beberapa tahun sudah banyak peminatnya. (A39.P1.K6.)

21 86 Kalimat tersebut seharusnya mengandung konjungsi tetapi sebagai penghubung dua frasa yang subjeknya merujuk pada identitas yang sama. Frasa yang dimaksud adalah baru didirikan beberapa tahun dan sudah banyak peminatnya. Kedua frasa tersebut harus dihubungkan dengan konjungsi tetapi karena memiliki makna yang kontras. Kalimat tersebut juga mengandung kesalahan berbahasa berupa penghilangan subjek. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki seperti berikut. 5) SMKN 1 Sawit baru didirikan beberapa tahun tetapi sudah banyak peminatnya. i. Penggunaan Konjungsi Berlebihan 1) *Oleh karena itu tidak heran bahwa murid yang mendaftar di SMKN 1 Sawit... (A4.P1.K4.) Kalimat tersebut tidak efektif karena penggunaan pasangan konjungsi yang tidak tepat. Pasangan konjungsi yang lazim digunakan adalah oleh karena itu dan jika, bukan oleh karena itu dan bahwa. Kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut. 1) Oleh karena itu, tidak heran jika murid yang mendaftar di SMKN 1 Sawit... 2) *dan masing-masing jurusan/kopetensi ada lepnya. (A8.P2.K2.) Kalimat tersebut mengandung konjungsi yang tidak diperlukan, yaitu dan. Konjungsi dan merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat, sehingga sebaiknya dihilangkan dari kalimat tersebut. Selain itu, kalimat tersebut mengandung kata-kata yang tidak baku, sehingga perlu diperbaiki menjadi kata baku. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 2) Masing-masing jurusan/kompetensi ada laboratoriumnya. 3) *dan sekolahnya sangat besar. (A8.P2.K3) Kalimat tersebut diawali oleh konjungsi dan. Penggunaan konjungsi dan di awal kalimat tidak tepat karena dan merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat. Kalimat tersebut dapat

22 87 diperbaiki dengan cara menghilangkan konjungsi dan. Selain itu, kata ganti nya dalam kalimat tersebut seharusnya diganti dengan kata ini. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 3) Sekolah ini sangat besar. 4) *Dan gerbang ditutup pukul WIB, kalau terlambat 1 menit pun, langsung dihukum lari mengambil sampah di sekitar. (A13.P1.K5.) Kalimat tersebut tidak efektif karena diawali oleh konjungsi dan. Konjungsi dan adalah konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat, sehingga penggunaan konjungsi dan di awal kalimat tidak tepat. Konjungsi dan lebih tepat diletakkan antara kata lari dan mengambil. Selain itu, kata sekitar lebih tepat jika diganti lingkungan sekolah. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 4) Gerbang ditutup pukul WIB, kalau terlambat 1 menit pun, langsung dihukum lari dan mengambil sampah di lingkungan sekolah. 5) *Dan di vasilitasi ruang kesenian, lab. komputer, lab. farmasi, ruang bengkel TKR, dan ada juga ruang ototronik. (A13.P2.K2.) Kalimat tersebut tidak efektif karena terdapat konjungsi dan di awal kalimat. Penggunaan konjungsi dan di awal kalimat tidak tepat karena dan merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menghilangkan konjungsi dan. Selain itu, kalimat tersebut mengandung kesalahan penulisan awalan di- dan kata vasilitasi. Kalimat tersebut tidak bersubjek, sehingga harus diberi subjek yang jelas. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 5) Sekolah ini difasilitasi ruang kesenian, lab. komputer, lab. farmasi, ruang bengkel TKR, dan ada juga ruang Ototronik. 6) *Dan dalam 1 bulan sekali di sekolah... (A17.P4.K1.) Kalimat tersebut menggunakan konjungsi dan di awal kalimat. Penggunaan konjungsi dan di awal kalimat tidak tepat karena dan

23 88 merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 6) Dalam 1 bulan sekali di sekolah... 7) *Walaupun usia sekolah ini masih di bilang muda tapi sekolahku tidak kalah saing dengan sekolah negri lainnya. (A25.P5.K2.) Kalimat tersebut mengandung dua konjungsi, yaitu walaupun dan tapi. Dua konjungsi tersebut tidak tepat jika digunakan bersama dalam satu kalimat. Seharusnya salah satu konjungsi dalam kalimat tersebut dihilangkan agar kalimat lebih efektif. Selain itu, penggunaan kata depan di dalam kalimat tersebut tidak tepat. Kalimat tersebut dapat diubah menjadi kalimat-kalimat berikut. 7a) Walaupun usia sekolah ini masih terbilang muda, sekolah ini tidak kalah saing dengan sekolah negeri lainnya. 7b) Usia sekolah ini masih terbilang muda, tapi sekolah ini tidak kalah saing dengan sekolah negeri lainnya. 8) *Dan kami juga mempunyai halaman yang luas, tempat pakir yang luas, mempunyai taman yang berada di depan perpustakaan. (A26.P1.K4.) Kalimat tersebut mengandung konjungsi berlebihan karena diawali dengan konjungsi dan. Konjungsi dan tidak tepat jika diletakkan di awal kalimat karena dan merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat. Konjungsi dan lebih tepat diletakkan sebelum kata mempunyai. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 8) Kami juga mempunyai halaman yang luas, tempat parkir yang luas, dan mempunyai taman yang berada di depan perpustakaan. 9) *Peraturan yang tidak kalah penting adalah jika siswa yang memakai jilbab harus menggunakan... (A27.P2.K6.) Kalimat tersebut tidak efektif karena menggunakan konjungsi yang berlebihan. Konjungsi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah adalah dan jika. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk

24 89 setara, sehingga penggunaan konjungsi adalah sudah tepat. Namun, konjungsi jika tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut karena konjungsi jika seharusnya digunakan pada kalimat majemuk bertingkat. Oleh karena itu, konjungsi jika sebaiknya dihilangkan dan kalimat tersebut menjadi seperti berikut. 9) Peraturan yang tidak kalah penting adalah siswa yang memakai jilbab harus menggunakan... 10) *Karena muridnya terlalu sedikit maka sekolah ini dirubah menjadi SMKN 1 Sawit. (A37.P1.K6.) Kalimat tersebut mengandung dua konjungsi, yaitu karena dan maka. Dua konjungsi tersebut tidak tepat jika digunakan bersama dalam satu kalimat. Oleh karena itu, salah satu konjungsi dalam kalimat tersebut harus dihilangkan. Selain itu, kalimat tersebut mengandung kata tidak baku. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 10a) Karena muridnya terlalu sedikit, sekolah ini diubah menjadi SMKN 1 Sawit. 10b) Murid di sekolah ini terlalu sedikit, maka diubah menjadi SMKN 1 Sawit. 11) *Dan kepala sekolah SMK N 1 Sawit adalah Bp Sarjuni... (A38.P1.K3.) Kalimat tersebut tidak efektif karena terdapat konjungsi dan di awal kalimat. Penggunaan konjungsi dan di awal kalimat tidak tepat karena dan merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menghilangkan konjungsi dan. Selain itu, terdapat penggunaan kata yang mubazir yaitu sekolah SMK. Penulisan nama kepala sekolah seharusnya tidak disingkat. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki seperti berikut. 11) Kepala SMKN 1 Sawit adalah Bp Sarjuni... 12) *Dan sekolah SMK N 1 Sawit ini terletak di perbatasan kabupaten yaitu... (A38.P1.K4.)

25 90 Kalimat tersebut menggunakan konjungsi dan di awal kalimat. Penggunaan konjungsi dan di awal kalimat tidak tepat karena dan merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat. Selain itu, kata sekolah seharusnya dihilangkan karena kepanjangan dari SMKN adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 12) SMKN 1 Sawit ini terletak di perbatasan kabupaten yaitu... 13) *dan jurusan Ototronik adalah jurusan yang sangat bagus... (A38.P3.K1.) Kalimat tersebut diawali oleh konjungsi dan, padahal kalimat tersebut merupakan kalimat pertama pada paragraf tiga. Penggunaan konjungsi dan untuk mengawali kalimat atau paragraf tidak tepat karena dan merupakan konjungsi intrakalimat bukan antarkalimat. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 13) Jurusan Ototronik adalah jurusan yang sangat bagus... 14) *SMKN 1 Sawit termasuk sekolah baru, yaitu yang baru didirikan pada tahun (A39.P1.K4.) Penggunaan konjungsi yaitu pada kalimat di atas tidak tepat karena yaitu merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat yang wujudnya sama, misalnya Presiden pertama RI, yaitu Soekarno, dimakamkan di Blitar. Konjungsi yaitu pada kalimat tersebut sebaiknya dihilangkan. Selain itu, terdapat pengulangan kata baru pada kalimat tersebut. Kata baru sebaiknya dihilangkan salah satu karena tidak mengubah makna kalimat. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 14) SMKN 1 Sawit termasuk sekolah baru yang didirikan pada tahun j. Urutan Tidak Paralel 1) *... sering dilanggar oleh para siswa, misalnya tidak boleh membawa HP, panjang rambut siswa pria, warna sepatu, jam masuk sekolah, dan ketertiban pakaian/seragam. (A19.P2.K4.)

26 91 Kalimat tersebut tidak efektif karena mengandung perincian yang tidak paralel. Unsur dalam rincian tersebut yang pertama berupa larangan (tidak boleh membawa HP), tetapi unsur selanjutnya berupa nomina atau kata benda. Oleh karena itu, kalimat tersebut perlu diperbaiki dengan cara menyamakan unsur yang dirinci seperti berikut. 1)... sering dilanggar oleh para siswa, misalnya larangan membawa HP, panjang rambut siswa pria, warna sepatu, jam masuk sekolah, dan ketertiban pakaian/seragam. k. Penggunaan Istilah Asing 1) *... memiliki suport full wifi hampir di setiap daerah... (A15.P3.K1.) Kalimat tersebut mengandung istilah asing, yatu suport full wifi. Istilah tersebut sebaiknya diganti dengan padanan kata dalam Bahasa Indonesia seperti berikut. 1)... memiliki jaringan wifi hampir di setiap daerah... 2) *... dan dapat point 5 saat telat. (A16.P3.K2.) Kalimat tersebut mengandung istilah asing, yaitu point. Point adalah kata dalam bahasa Inggris. Kata tersebut memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia, sehingga penggunaan istilah asing tersebut tidak tepat. Kata point seharusnya diganti dengan kata poin. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 2)... dan dapat poin 5 saat telat. 3) *... dan untuk latihan ekstra yang bersifat outdoor. (A21.P2.K8.) Kalimat tersebut mengandung istilah asing, yaitu outdoor. Istilah tersebut memiliki padanan kata dalam Bahasa Indonesia, yaitu luar ruangan. Karena memiliki padanan kata dalam Bahasa Indonesia, kata outdoor seharusnya tidak digunakan dalam kalimat tersebut. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 3)... dan untuk latihan ekstra yang bersifat luar ruangan. 4) *... yaitu PMR, PKS, Pramuka, Rohis, Exstra Music, Voli, dll. (A28.P2.K2.)

27 92 Kalimat tersebut tidak efektif karena mengandung istilah asing yang mempunyai padanan kata dalam Bahasa Indonesia. Istilah exstra seharusnya diganti dengan kata ekstra dan istilah music seharusnya diganti dengan kata musik, sehingga kalimat tersebut menjadi seperti berikut. 4)... yaitu PMR, PKS, Pramuka, Rohis, Ekstra Musik, Voli, dll. l. Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu 1) *SMK Negeri 1 Sawit merupakan tempat dimana saya bersekolah, belajar, bermain, berkumpul bersama teman-temanku. (A22.P1.K1.) Kalimat tersebut tidak efektif karena mengandung kata tanya yang tidak perlu, yaitu kata dimana. Kata dimana tidak perlu digunakan sebagai penghubung dalam kalimat berita. Oleh karena itu, kalimat tersebut harus diperbaiki sehingga menjadi kalimat seperti berikut. 1) SMK Negeri 1 Sawit merupakan tempat saya bersekolah, belajar, bermain, berkumpul bersama teman-temanku. m. Penggunaan Kata-kata Tidak Baku 1) *Kalo peraturan sekolah dilanggar harus menanggung sanksi. (A1.P2.K2.) Kalimat tersebut mengandung kata kalo yang tidak baku. Bentuk baku dari kata tersebut adalah kalau. Kalimat tersebut juga tidak mengandung subjek, sehingga kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 1) Kalau peraturan sekolah dilanggar, siswa harus menanggung sanksi. 2) *... dan terdapat berbagai macam ekstrakulikuler seperti karate, karawitan, musik, voli, basket, dan masih banyak lagi. (A2.P3.K1.) Kalimat tersebut mengandung kata tidak baku, yaitu ekstrakulikuler. Kata tersebut seharusnya diubah menjadi ekstrakurikuler, sehingga kalimat tersebut menjadi seperti berikut.

28 93 2)... dan terdapat berbagai macam ekstrakurikuler seperti karate, karawitan, musik, voli, basket, dan masih banyak lagi. 3) *... terdapat beberapa kegiatan exstrakurikuler seperti, Bola Voli, Basket, PMR, Rohis, dan masih banyak lagi. (A4.P2.K2.) Kata tidak baku dalam kalimat tersebut adalah exstrakurikuler. Bentuk baku dari kata tersebut adalah ekstrakurikuler. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki seperti berikut. 3)... terdapat beberapa kegiatan ekstrakurikuler seperti, Bola Voli, Basket, PMR, Rohis, dan masih banyak lagi. 4) *... sehingga setiap siswa masing masing jurusan dapat melakukan praktek dengan tenang dan nyaman. (A5.P2.K1.) Kalimat tersebut mengandung kata tidak baku, yaitu praktek. Bentuk baku dari kata tersebut adalah praktik. Selain itu, kalimat tersebut mengandung penulisan kata ulang yang tidak tepat, yaitu masing masing. Kata masing masing seharusnya dipisahkan dengan tanda hubung (-). Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 4)... sehingga setiap siswa masing-masing jurusan dapat melakukan praktik dengan tenang dan nyaman. 5) *dan masing-masing jurusan/kopetensi ada lepnya. (A8.P2.K2.) Kata tidak baku dalam kalimat tersebut adalah kopetensi dan lep. Bentuk baku dari kata-kata tersebut adalah kompetensi dan laboratorium. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 5)... masing-masing jurusan/kompetensi ada laboratoriumnya. 6) *SMKN 1 Sawit merupakan sekolah faforit di kecamatan Sawit. (A12.P1.K1.) Kalimat tersebut tidak efektif karena mengandung kata-kata yang tidak baku, yaitu faforit. Kata faforit seharusnya diubah menjadi bentuk baku, yaitu favorit. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 6) SMKN 1 Sawit merupakan sekolah favorit di kecamatan Sawit. 7) *Sekolahannya pun sangat luas. (A12.P1.K4.)

29 94 Kata tidak baku dalam kalimat tersebut adalah sekolahan. Bentuk baku dari kata tersebut adalah sekolah. Selain itu, penggunaan kata ganti nya dan partikel pun dalam kalimat tersebut tidak tepat, seharusnya unsur pertama dalam kalimat tersebut diganti dengan subjek yang jelas. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut. 7) Sekolah ini sangat luas. 8) *... di vasilitasi ruang kesenian, lab. komputer, lab. farmasi, ruang bengkel... (A13.P2.K2.) Kalimat tersebut mengandung kesalahan penggunaan kata baku. Kata vasilitas tidak baku, seharusnya fasilitas. Selain itu, penulisan awalan di- seharusnya digabung dengan kata yang mengikuti, tetapi pada kalimat tersebut awalan di- dipisah dengan kata yang mengikuti. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 8)... difasilitasi ruang kesenian, lab. komputer, lab. farmasi, ruang bengkel... 9) *... tiap jurusan memiliki tempat praktek sendiri sehingga memungkinkan siswa untuk bisa... (A15.P2.K1.) Kalimat tersebut tidak efektif karena mengandung kata-kata yang tidak baku, yaitu praktek. Kata praktek seharusnya diubah menjadi bentuk baku, yaitu praktik. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 9)... tiap jurusan memiliki tempat praktik sendiri sehingga memungkinkan siswa untuk bisa... 10) *di sekolah ini juga banyak ekstrakulikuler yang dapat membanggakan... (A15.P4.K1.) Kata ekstrakulikuler pada kalimat tersebut tidak tepat karena bentuk bakunya adalah ekstrakurikuler. Selain itu, penggunaan huruf kapital di awal kalimat tersebut tidak tepat. Oleh karena itu, kalimat tersebut dapat diubah menjadi sebagai berikut. 10) Di sekolah ini juga banyak ekstrakurikuler yang dapat membanggakan...

30 95 11) *... karena ketika lomba pasti membawa mendali ataupun piala... (A15.P4.K1.) Kata tidak baku dalam kalimat tersebut adalah mendali. Bentuk baku dari kata tersebut adalah medali. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 11)... karena ketika lomba pasti membawa medali ataupun piala... 12) *Itu belum termasuk LAB untuk praktek masing-masing kejuruan. (A20.P1.K8.) Kalimat tersebut mengandung kata yang tidak baku, yaitu praktek. Bentuk baku dari kata tersebut adalah praktik. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 12) Itu belum termasuk LAB untuk praktik masing-masing kejuruan. 13) *... laboratium yang sangat memadahi... (A23.P3.K3.) Kalimat tersebut mengandung kata-kata yang tidak baku, yaitu laboratium dan memadahi. Bentuk baku dari kata laboratium adalah laboratorium, sedangkan bentuk baku dari kata memadahi adalah memadai. Kata memadahi berasal dari bentuk dasar pada yang berarti cukup, kemudian mendapat imbuhan me-i sehingga menjadi memadai. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut. 13)... laboratorium yang sangat memadai... 14) *... sekolahku tidak kalah saing dengan sekolah negri lainnya. (A25.P5.K2.) Kata tidak baku dalam kalimat tersebut adalah negri yang sehausnya negeri. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki seperti berikut. 14)... sekolahku tidak kalah saing dengan sekolah negeri lainnya. 15) *Sekolahku yang beralamatan di Jl. Solo-Jogya Km 15 Bendosari, Sawit, Boyolali yang bertempatan di belakang SMPN 3 Sawit. (A26.P1.K1.) Kata beralamatan dan bertempatan dalam kalimat tersebut tidak baku. Bentuk baku kata-kata tersebut adalah beralamat dan bertempat.

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Mahasiswa sebelum melaksanakan program PPL, terlebih dahulu melakukan beberapa rangkaian kegiatan observasi, baik itu melalui pengamatan terhadap situasi dan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten BAB I PENDAHULUAN Mata Kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. PPL diharapkan dapat

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) NPma.2 untuk mahasiswa NAMA MAHASISWA : Nur Aktafiyani Gusriyana PUKUL : 09.00 s/d selesai NO. MAHASISWA : 13207241014 TEMPAT OBSERVASI

Lebih terperinci

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP Negeri 1 Prambanan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kelas XI SMK Negeri 1 Sawit disimpulkan sebagai berikut. 1. Bentuk kesalahan penggunaan

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma. 1 untukmahasiswa NAMA MAHASISWA : Agus Purnomo PUKUL : 09.30-11.00 NO. MAHASISWA :11520244027 TEMPAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KOLABORATIF SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KOLABORATIF SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KOLABORATIF SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Perlinda Br Bangun (perlinda.bangun94@gmail.com) Dr. Malan Lubis,

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NAMA SEKOLAH : SMA N 1 KASIHAN NAMA MHS : Nurul Ratriasih ALAMAT SEKOLAH : Jalan C. Simanjuntak 60, Yogyakarta 55223 NOMOR MHS : 10314244030 FAK/JUR/PRODI : FMIPA/Pendidikan Kimia No Aspek yang diamati

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN SMPN 24 Bandung. 2.1 Sejarah SMPN 24 Bandung

BAB II. TINJAUAN SMPN 24 Bandung. 2.1 Sejarah SMPN 24 Bandung BAB II TINJAUAN SMPN 24 Bandung 2.1 Sejarah SMPN 24 Bandung Sejarah Sekolah Menengah Pertama Negeri 24 Bandung tidak terlepas dari sejarah SKPPN III yang beralamat di Jl. Cibadak No. 202 Bandung dan didirikan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara umum dapat diartikan sebagai suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru sebagai tenaga professional bertugas melaksanakan dan merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Guru sebagai tenaga professional bertugas melaksanakan dan merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan BAB I PENDAHULUAN. Guru sebagai tenaga professional bertugas melaksanakan dan merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian, membantu pengembangan

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH Npma. 2 Untuk mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 4 KLATEN ALAMAT SEKOLAH : Jl. Mataram No. 5 Belangwetan Belangwetan, Klaten Utara, Klaten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH *) Universitas Negeri Yogyakarta. : Jalan Raya Solo-Yogya km. 47 Kongklangan, Sanggrahan, Prambanan, Klaten

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH *) Universitas Negeri Yogyakarta. : Jalan Raya Solo-Yogya km. 47 Kongklangan, Sanggrahan, Prambanan, Klaten FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH *) Universitas Negeri Yogyakarta NPma.2 untuk mahasiswa NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH : SMP N 1 Prambanan Klaten : Jalan Raya Solo-Yogya km. 47 Kongklangan, Sanggrahan, Prambanan,

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.10 Wib. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

BIDANG LOMBA : KARYA ILMIAH SISWA

BIDANG LOMBA : KARYA ILMIAH SISWA NASKAH SOAL LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BIDANG LOMBA : KARYA ILMIAH SISWA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DAN PERTI Jalan

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.15. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF

KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF B A B KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF Kemampuan menyusun kalimat dan paragraf secara santun diharapkan dapat dikuasai mahasiswa setelah mempelajarai bagian ini. KESANTUNAN KALIMAT Sebuah kalimat dapat

Lebih terperinci

KELOGISAN GAGASAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS IX A SMP AL-ISLAM KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

KELOGISAN GAGASAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS IX A SMP AL-ISLAM KARTASURA NASKAH PUBLIKASI KELOGISAN GAGASAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS IX A SMP AL-ISLAM KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga yang paling penting dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, handal dan memiliki moralitas yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut,

Lebih terperinci

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran 1. Pengantar Makalah ini merupakan salah satu upaya untuk membantu pemahaman mengenai kalimat dalam bahasa Indonesia, khususnya

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan latihan kependidikan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, yang mencakup segala tugas-tugas kependidikan,

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat Matakuliah Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Kalimat Pertemuan 04 Tujuan 1. Menjelaskan pengertian dan ciri-ciri kalimat. 2. Menggunakan kata dan frasa sebagai pembentuk kalimat, 3. Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Praktek pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan individu yang bersifat intrakulikuler yang dilaksanakan setiap mahasiswa dalam suatu bidang studi kependidikan. Praktek pengalaman

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat Efektif II

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat Efektif II Matakuliah Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Kalimat Efektif II Pertemuan 06 Tujuan 1. Memahami kesalahan kalimat, 2. Memahami jenis-jenis kesalahan kalimat, 3. Mengidentifikasi dan memperbaiki

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI KONDISI SEKOLAH. : SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN : Jalan Raya Solo-Yogya km. 47 Kongklangan, Sanggrahan, Prambanan, Klaten

LAPORAN OBSERVASI KONDISI SEKOLAH. : SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN : Jalan Raya Solo-Yogya km. 47 Kongklangan, Sanggrahan, Prambanan, Klaten LAPORAN OBSERVASI KONDISI SEKOLAH SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN Alamat : Jalan Raya Solo-Yogya km. 47 Kongklangan, Sanggrahan, Prambanan, Klaten NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH : SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN : Jalan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah SMA Negeri 1 Klakah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan sekolah menengah tingkat atas, yang berdiri pada tahun 1986, SMAN 1 Klakah

Lebih terperinci

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi. PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 19 JAKARTA Jalan Perniagaan No 31, Tambora Telepon (021) 6904454 Email : sman19jkt@yahoo.com JAKARTA Kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Alamat Sekolah

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Alamat Sekolah BAB I PENDAHULUAN Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) termasuk mata kuliah lapangan yang menitik beratkan pada kerja di

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03)

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) 1. Jawaban: B Ide pokok paragraf terdapat dalam kalimat utamanya: terdapat di awal atau di akhir paragraf. Ide pokok paragraf tersebut terdapat

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi 1. Profil SMP Negeri 1 Jetis

A. Analisis Situasi 1. Profil SMP Negeri 1 Jetis BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka tanggung jawab mahasiswa dalam pendidikan adalah melaksanakan tugas-tugas yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi BAB 3 KALIMAT EFEKTIF jelas akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan konvensional tulisan ilmiah padu/utuh D.Kehematan bahasa kepenulisan E. Variasi pungtuasi diksi

Lebih terperinci

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami Kalimat Efektif Kalimat Efektif Kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pembicara/penulis secara tepat, sehingga mudah dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. 1 Kesepadanan Struktur, 2 Keparalelan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisa Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisa Situasi BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan bagian penting dalam proses pendidikan nasional. Perannya begitu strategis dalam mengatur individu menjadi manusia yang berkualitas, yang dapat membangun diri sendiri,

Lebih terperinci

Format Observasi Kondisi Sekolah. Universitas Negeri Yogyakarta. Nama Sekolah : SMP MUH 2 DEPOK Alamat Sekolah : Tanggal :

Format Observasi Kondisi Sekolah. Universitas Negeri Yogyakarta. Nama Sekolah : SMP MUH 2 DEPOK Alamat Sekolah : Tanggal : Format Observasi Kondisi Sekolah Universitas Negeri Yogyakarta Nama Sekolah : SMP MUH 2 DEPOK Alamat Sekolah : Tanggal : Nama Mhs. : ADE PRASETYO NIM : 13601241125 Fak/Prodi : FIK/ PJKR No Aspek yang Dinilai

Lebih terperinci

MATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF

MATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF MATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF SATUAN BAHASA TERKECIL YG MERUPAKAN KESATUAN PIKIRAN. KALIMAT DIAWALI DAN DIAKHIRI DG KESENYAPAN (LISAN) KALIMAT DIAWALI DENGAN HURUF KAPITAL DAN DIAKHIRI DENGAN TANDA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menengah Atas Negeri yang ada di ProvinsiRiau, Indonesia. Terletak di jalan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menengah Atas Negeri yang ada di ProvinsiRiau, Indonesia. Terletak di jalan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis SMA Negeri (SMAN) 9 Pekanbaru merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di ProvinsiRiau, Indonesia. Terletak di jalan Simeru kecamatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

DENAH LINGKUNGAN RUMAH DAN SEKOLAH

DENAH LINGKUNGAN RUMAH DAN SEKOLAH DENAH LINGKUNGAN RUMAH DAN SEKOLAH Bab 2 Peta Konsep Denah Lingkungan Rumah Denah Lingkungan Sekolah Mempelajari tentang Cara Membuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah Cara Membuat Denah dan Peta Lingkungan

Lebih terperinci

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA S. Lomba Tapak Suci Hari : Ahad Senin Tanggal : 3 4 September 2017 Waktu : Pukul 10.00 22.00 (Ahad) & 07.00 14.00 WIB (Senin) Tempat : Sport Hall SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Persyaratan Peserta : 1.

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah sebelum

Lebih terperinci

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yg efisien: bhs yg mengikuti kaidah yg dibakukan atau yg dianggap baku, dg mempertimbangkan kehematan kata dan ungkapan. Bahasa yg efektif: bhs yg mencapai

Lebih terperinci

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NAMA MAHASISWA : DAMAR SUSILO PUKUL : 10.00-12.00 NO. MAHASISWA : 13416244003 LOKASI : SMP N 3 Kalasan TGL. OBSERVASI

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH Disusun: FARIDHOTUN DWI AYUNINGSIH A 310 080 050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba HOTEL ACCOMODATION PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jl. Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813 Fax. (022) 4264881 Wisselbord (022) 4264944, 4264957,

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prosedur ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prosedur ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah merupakan salah satu bentuk wacana tulis yang dilakukan berdasarkan prosedur ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang dihasilkan oleh seseorang

Lebih terperinci

Denah Lingkungan Rumah dan Sekolah

Denah Lingkungan Rumah dan Sekolah Bab 2 Denah Lingkungan Rumah dan Sekolah Peta Konsep Denah Lingkungan Rumah dan Sekolah Denah Lingkungan Rumah Cara Membuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah Mempelajari tentang Denah Lingkungan Sekolah

Lebih terperinci

PENDAFTARAN 2 Oktober Oktober 2013

PENDAFTARAN 2 Oktober Oktober 2013 KETENTUAN UMUM 1. Peserta adalah siswa-siswi SMP se-jawa Timur yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014. 2. Formulir pendaftaran peserta maupun guru pendamping harap diisi dengan benar, jelas, dan

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati Abstrak. Penelitian ini menggambarkan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia terutama dalam segi struktur kalimat dan imbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi seseorang untuk dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : Tanggal :

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : Tanggal : PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : Tanggal : PA/KPA Sudin Olahraga dan Pemuda Kota Administrasi, Alamat Jln. Yos Sudarso No. 27-29 Mengumuman Rencana Umum Barang / Jasa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Pen eli tian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Pen eli tian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang pada saat ini sedang dikembangkan secara menyeluruh oleh pemerintah, hal tersebut dibuktikan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan suasana dan tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Visi Misi 1. Observasi Kondisi Fisik dan Non Fisik a. Kondisi Fisik Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Visi Misi 1. Observasi Kondisi Fisik dan Non Fisik a. Kondisi Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMK Negeri 4 Yogyakarta adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri. SMK Negeri 4 Yogyakarta memiliki Visi Menjadi lembaga pendidikan yang unggul, mandiri,

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL Disusun oleh : Nama : Mualif Tafrichan NIM : 5301409045 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di dalam sebuah keluarga maupun di lingkungan formal. Dengan bahasa manusia dapat memberi nama segala sesuatu yang terlihat oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Program KKN PPL Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2014 dilaksanakan secara resmi pada tanggal 1 Juli 17 September 2014. Pada program KKN PPL tersebut, penulis mendapat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan 2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Pandaan SMA Negeri 1 Pandaan berdiri pada tahun 1974 dengan nama SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S )

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) 1. Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2. SKS : 2 SKS 3. Semester : GANJIL 2014/2015 4. Program Studi :DESAIN INTERIOR 5. Dosen Pengampu : Dr.

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas sember daya manusia. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari komponen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM SMK PEMBANGUNAN NASIONAL PURWODADI 1. Tinjauan Historis SMK Pembangunan Nasional Purwodadi SMK Pembangunan Nasional Purwodadi merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. luas 68,74 km dan dipimpin oleh seorang Walikota ( Sumber: pendidikan, diakses pada 5

I. PENDAHULUAN. luas 68,74 km dan dipimpin oleh seorang Walikota ( Sumber:  pendidikan, diakses pada 5 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu daerah yang menjadi pilot pendidikan adalah Kota Metro. Kota Metro adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Lampung yang memiliki luas 68,74 km

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 22 Februari 2014 di SMP Negeri 1 Ngemplak yang berlokasi di Jl. Kemasan, Jangkang, Widodomartani,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1 DI SMA MUHAMMADIYAH WONOSOBO. Disusun Oleh : Edi Triono NIM PKG Bahasa Jepang,S1

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1 DI SMA MUHAMMADIYAH WONOSOBO. Disusun Oleh : Edi Triono NIM PKG Bahasa Jepang,S1 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1 DI SMA MUHAMMADIYAH WONOSOBO Disusun Oleh : Edi Triono NIM. 2302911022 PKG Bahasa Jepang,S1 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis akan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak berbaju seragam.

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak berbaju seragam. SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9 1. Imbuhan ber dengan makna menggunakan terdapat dalam kalimat Makanan itu beracun. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 2 Februari 2014 sampai tanggal 16 Februari 2014, SMP Negeri 2 Srandakan yang berlokasi di Godegan,

Lebih terperinci

1) Identitas Sekolah

1) Identitas Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan KALIMAT EFEKTIF Kalimat Efektif Kalimat Efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Kalimat efektif memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB III NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

BAB III NAMA, WAKTU DAN TEMPAT PETUNJUK PELAKSANAAN TEMU GERAK DAN AKTIVITAS PALANG MERAH REMAJA (TEGAK PMR) VI TINGKAT WIRA SE-JAWA TIMUR 2017 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TEMA: SMART IN ACTION, SHARE HAPPINESS AND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak olahraga. Pembelajaran keterampilan gerak merupakan salah satu bagian dari pembelajaran pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN I Tabukan Kabupaten Barito SMAN I Tabukan berdiri pada tahun 2006 dengan SK Nomor: 422 Tahun 2006 dan Nomor

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

BAB IV UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AKHLAQ DI MADRASAH ALIYAH MU ALLIMIN MU ALLIMAT REMBANG. 1. Kegiatan Siswa Madrasah Mu allimin Mu allimat Rembang

BAB IV UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AKHLAQ DI MADRASAH ALIYAH MU ALLIMIN MU ALLIMAT REMBANG. 1. Kegiatan Siswa Madrasah Mu allimin Mu allimat Rembang BAB IV UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AKHLAQ DI MADRASAH ALIYAH MU ALLIMIN MU ALLIMAT REMBANG Upaya Peningkatan Kualitas Akhlaq di Madrasah Aliyah Mu allimiin Mu allimat Rembang 1. Kegiatan Siswa Madrasah

Lebih terperinci

Pelaksanaan Kegiatan Temu Ilmiah Mahasiswa Nasional yang bertemakan Library

Pelaksanaan Kegiatan Temu Ilmiah Mahasiswa Nasional yang bertemakan Library TEMU ILMIAH MAHASISWA NASIONAL ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN Sekretariat : Gd. Student Center Lt. 2 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Jatinangor Km. 21 Sumedang, Jawa Barat 45363

Lebih terperinci