PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI TUGAS AKHIR Oleh : ALI FATHONI NPM : PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2012

2 PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra Oleh : ALI FATHONI NPM : PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2012

3 LEMBAR PENGESAHAN NAMA : ALI FATHONI NPM : FAKULTAS PROGRAM STUDI JUDUL : TEKNIK : TEKNIK INDUSTRI : PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI DISETUJUI DAN DITERIMA OLEH : DOSEN PEMBIMBING ( Krisnadhi Hariyanto, ST., MM )

4 Telah diterima dan disetujui oleh tim Penguji Tugas Akhir serta dinyatakan LULUS. Dengan demikian sah untuk melengkapi syarat syarat mencapai Gelar Sarjana TEKNIK pada FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA Surabaya, September 2012 Tim Penguji Tugas Akhir 1. Ketua : Slamet Riyadi, ST., MT ( ) (Dekan Fakultas Teknik) 2. Anggota : 1. Ong Andre Wahyu R, ST ( ) (Dosen Penguji I) 2. Ampar Jaya S, ST ( ) (Dosen Penguji II)

5 MOTTO 1. Kegagalan adalah langkah awal menuju keberhasilan. 2. Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang sabar (Al Baqoroh : 153). 3. Barang siapa yang datang dengan membawa kebaikan, maka baginya pahala yang lebih dari kebaikannya itu (Al Baqoroh : 84). 4. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (Al Insyirah : 6) Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-nya. 5. Bersyukurlah dan jangan pernah menyerah dalam menjalani kehidupan

6 Halaman Persembahan Tugas Akhir ini aku persembahkan : Ibu Siti Markamah Tanpa dirimu aku bukan apa-apa, tangan lembutmu telah memberikan kasih sayang padaku, nasehatmu telah membawaku ke tempatku sekarang ini, air matamu mengingatkan kami akan kebesarannya. Ibu, kamu segalanya bagiku. Bapak Ali Junaidi (Alm) Kekuatan, keuletan dan kesabaran serta kewibawaan bapak dalam mendidik dan membesarkan kami anak anakmu membuat suatu kebanggaan bagiku. Dari itulah kami sangat menghormatimu..tanks ya pak, kamu telah melakukan segalanya buat kebahagiaan dan kebaikan anak anakmu Adekqu M. Zha faron Tankz ya kamu sangat sayang padaku slama ini. Aku sangat bangga dan bersyukur banget punya saudara yang sangat baik dan peduli ma qu.. Seluruh Keluarga Besarku Untuk seluruh keluarga besarqu, akhirnya impian kalian terkabul

7 ABSTRAKSI Dalam merancang system kerja yang baik kita perlu mengenal sifat - sifat keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki oleh manusia, didalam suatu system kerja manusia mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai perencana perancang pengendali serta melakukan evaluasi, system kerja yang dihadapi agar mendapatkan hasil optimal, manusia merupakan sumber daya utama didalam suatu industri. Manusia mempunyai berbagai kelebihan dibanding mesin dan industri, disamping itu manusia pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan dibandingkan dengan mesin, keterbatasan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan atau fasilitas tempat manusia bekerja. Beberapa bagian khusus pada meja kursi dan tempat tidur berfungsi menahan beban dan tekanan pada saat digunakan. Maka memilih bahan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti. Tidak boleh asal memilih apalagi produk ini adalah sebuah perabot rumah yang sangat rentan dengan keselamatan konsumen saat pemakaian. Maka pembuatannya harus benar. Meja kursi dan sekaligus berfungsi untuk tempat tidur merupakan fasilitas yang universal. Dari fungsinya produk ini bisa berfungsi sebagai kursi tamu, meja tamu, dan tempat tidur untuk anak khususnya. Maka itu desain dari produk ini perlu mendapat perhatian agar terlihat, unik dan menarik tetapi tidak mengurangi fungsinya. Jika biasanya meja kursi untuk ruang tamu di rumah ditempatkan terpaku pada suatu tempat maka perlu dirancang dengan ringkas. Dimana meja kursi dan tempat tidur di desain bisa dilipat agar bisa di pindah, ringkas dan di simpan dengan rapi tanpa harus meminta bantuan karena produk 3 in 1 ini bisa dilipat dan di ganti sesuai keinginan.

8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia dan rahmat-nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Wijaya Putra. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak yang telah memberikan bantuan material maupun moral kepada penulis untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Budi Endarto SH, HUM Rektor Universitas Wijaya Putra. 2. Bapak Slamet Riyadi ST, MT Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra. 3. Bapak Slamet Riyadi ST, MT Selaku ketua program studi Teknik Industri Universitas Wijaya Putra. 4. Bapak Krisnadhi Hariyanto ST, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan melakukan bimbingan selama proses penyusunan Tugas Akhir. 5. Semua Dosen Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra yang telah membantu dalam proses perkuliahan yang sudah diberikan.

9 6. Kepada Bapak Wakhid yang telah banyak membantu membuat dan menulis dalam mengumpulkan data - data yang dibutuhkan dalam proses penyusunan Tugas Akhir. 7. Orang tua, saudara - saudara penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis terutama Ibu yang selalu memberi dukungan kepada penulis. 8. Untuk semua sahabat karib saya yang telah memberikan bantuan dan dukungan dengan tulus sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kririk dan saran yang membangun demi perbaikan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan yang semakin luas bagi pembaca. Surabaya, September 2012 Penulis

10 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN MOTTO....iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv ABSTRAKSI...v KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI...vi DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR TABEL......viii DAFTAR KEPUSTAKAAN...ix DAFTAR LAMPIRAN...x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Rumusan Masalah Tujuan dan manfaat penelitian Batasan dan Asumsi Sistematika penulisan...4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Produk Karakteristik atau ciri-ciri produk yang berhasil

11 2.3. Perancangan dan pengembangan produk Penelitian dan Pengembangan Perkembangan dan Karakteristik Produk Aspek Dalam Menunjang Keberhasilan Tahap Perancangan dan Pengembangan Kualitas Alat Prosedur Perancangan...19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek penelitian Metode pengumpulan data Penjelasan dari bagian diagram alir Menentukan populasi dan sampel Studi literatur dan studi lapangan Penyebaran kuisioner Data antropometri...33 BAB IV ANALISA DATA DAN PERANCANGAN ALAT 4.1. Pengumpulan data Hasil penelitian Perancangan dan pengembangan alat Analisa dan biaya...41 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran...44

12 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Gambar 2.1. ( Skema Sistem Produksi ) Gambar 2.2. ( Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya ) Gambar 3.3. ( Alur Metodologi Penelitian ) Gambar 4.4. ( Perbandingan produk rancangan dengan produk umum ) Gambar 4.5.( Pandangan Depan Meja ) Gambar 4.6. ( Pandangan Depan Kursi ) Gambar 4.7. ( Pandangan Depan Tempat Tidur ) Gambar 4.8. ( Pandangan Samping Tempat Tidur ) Gambar 4.9. ( Pandangan Samping Kursi ) Gambar ( Pandangan Atas Tempat Tidur ) Gambar ( Pandangan Bawah / Atas ) Gambar ( Bentuk Meja ) Gambar ( Bentuk Tempat Duduk ) Gambar ( Bentuk Tempat Tidur )...51

13 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Tabel 2.1 ( Pengukuran Data Antropometri untuk Perancangan produk ) Tabel 2.2 ( Data Antropometri ) Tabel 2.3 ( 2 Jenis Persentil Distribusi Normal ) Tabel 3.4 ( Data Rata-rata Dimensi Anthropometri Anak ) Tabel 3.5 ( Data Atribut meja kursi ruang tamu dan tempat tidur anak ) Tabel 4.6 ( Kebutuhan material dan biaya produksi )...44

14 1. Identitas responden 2. Kuisioner akhir 3. Hasil penilaian kuisioner DAFTAR LAMPIRAN

15 DAFTAR PUSTAKA Nurmianto, Desain Stasiun kerja industri : tinjauan ergonomi dalam industri. Seminar nasional DESPRI (Desain Produk Industri), kerjasama Jurusan teknik Industri dengan Jurusan deasin produk, PTSP-ITS, Surabaya, 1991 Karl T. Ulrich, Steven D. Eppinger, Perancangan dan Pengembangan Produk, Jakarta : Salemba Empat, 2001 Sutalaksana, I. Z, Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri, ITB, 1979 Wignjosoebroto, S, Pengantar Teknik Industri, Jakarta, PT Guna Widya, 1995

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia memerlukan fasilitas pendukung untuk menunjang dan mempermudah aktivitasnya. Keharmonisan antara pelaku aktivitas dan fasilitas pendukung aktivitas yang bertolak belakang dari kebutuhan manusia sebagai pengguna sangat dibutuhkan. Kebutuhan akan ketepatan fasilitas meja kursi lipat untuk ruang tamu dan juga tempat tidur untuk anak dengan metode ergonomi yang digunakan merupakan salah satu aspek pendukung berhasilnya rancangan produk dalam ruang tamu. Fasilitas produk ini dapat dikatakan sesuai dengan kebutuhan, apabila desain fasilitas produk nyaman digunakan dan mendukung aktivitas yang dilakukan dengan efektif dan ergonomis. Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ERGO (kerja) dannomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikologi, fisiologi, engineering, manajemen dan perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, dirumah, dan rekreasi (Nurmianto, 1996; 1). Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak pada saat menggunakan meja kursi dan tempat tidur untuk anak diperlukan suatu perancangan bentuk dan ukuran meja kursi dan tempat tidur yang mempertimbangkan faktor ergonomis sesuai dengan data antropometri dan

17 perkembangan fisik anak. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi target perancangan meja kursi dan tempat tidur untuk anak yang sesuai dengan anthropometri dan bentuk fisik anak. Pengumpulan data anthropometri dibatasi pada anak usia 5 12 dan dewasa tahun, yaitu usia anak yang masih di sekolah dasar. Metode perancangan yang akan digunakan adalah metode Ergonomi yaitu suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan teknis yang relevan Rumusan Masalah Bagaimana Perancangan meja kursi dan tempat tidur lipat dengan menggunakan pendekatan Metode Ergonomi? 1.3. Tujuan dan manfaat penelitian Tujuan Penelitian Adapun dari tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengidentifikasi kegunaan serta fungsi meja kursi dan tempat tidur lipat dengan metode ergonomi dan pendekatan anthropometri. b) Untuk merancang produk yang sesuai dengan fungsi serta kegunaannya. c) Untuk menganalisa produk secara data anthropometri dan ergonomi. d) Untuk mengetahui penerapan hasil analisa perancangan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur lebih nyaman untuk anak. e) Untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat aktivitas pengguna.

18 f) Menganalisis kembali dan mengembangkan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur untuk anak yang ergonomis Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah serbagai berikut : a) Memberikan gambaran tentang kegunaan serta fungsi meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur dengan metode Ergonomi. b) Memberikan gambaran tentang rancangan produk yang sesuai dengan fungsi serta kegunaannya. c) Memberikan analisa perancangan produk dan biaya pembuatan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur untuk anak d) Memberikan informasi tentang pembuatan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur untuk anak sehingga akan mengurangi kesalahan kesalahan. e) Perancangan produk yang di implementasikan sehingga akan memberikan kenyamanan bagi pengguna. f) Selain kegunaan meja kursi untuk ruang tamu dan tempat tidur untuk anak, produk ini dapat di lipat agar ringkas apabila dilakukan pemindahan atau pengosongan ruangan (hemat tempat) Batasan dan Asumsi Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Penelitian ini dibatasi pada proses produksi yang menggunakan pengumpulan data anthropometri yang dibutuhkan untuk perancangan.

19 b) Evaluasi metode Ergonomi yang dilakukan hanya berkaitan dengan analisa anthropometri. c) Produk yang dirancang terbuat dari kayu dan besi. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Posisi pengguna khususnya dianggap sama pada saat melakukan pengamatan. b) Selama penelitian, meja kursi lipat dan tempat tidur untuk anak yang digunakan pada pengguna dalam kondisi baik Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang dan perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka akan memaparkan teori-teori terkait yang digunakan dalam penelitian dan perancangan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan penelitian dan perancangan untuk permasalahan yang telah dirumuskan. Pada bab ini, langkah-langkah pengolahan data dirangkum melalui diagram metodologi penelitian.

20 BAB IV DATA DAN ANALISA DATA Bab ini berisikan uraian mengenai data-data penelitian yang diperoleh, baik datadata penelitian awal maupun data yang digunakan dalam proses pengolahan data, serta hasil pengolahannya yang nantinya akan menjadi acuan dalam melakukan perancangan. BAB V KESIMPULAN Bab Kesimpulan dan Saran mengemukakan berbagai kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran dan rekomendasi yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut.

21 BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Produk yang Ergonomi Pengertian Produk Produk dapat diartikan sebagai keluaran ( output) yang diperoleh dari sebuah proses produksi (transformasi) dan merupakan pertambahan nilai dari bahan baku ( material input) dan merupakan komoditi yang dijual perusahaan kepada konsumen (Widodo, 2006; 1). Proses transformasi akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun dimensi fisik dari bahan baku serta sifat - sifat material lainya sesuai dengan rancangannya. Proses transformasi ini baru akan berarti positif apabila diikuti dengan adanya pertambahan nilai (valueadded) dari output yang dihasilkan baik berupa pertambahan nilai fungsional maupun ekonomi Karakteristik atau ciri - ciri Produk yang berhasil Produk dari tahun ke tahun atau waktu tertentu selalu mengalami perkembangan, baik berdasarkan ide dari dalam ataupun masukan dari luar karena hal ini adalah tuntutan kebutuhan konsumen. Untuk mendesain suatu produk baru, terlebih dahulu harus memahami konsep dalam pengembangan suatu produk. Dalam pandangan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan (profit oriented enterprise),

22 kesuksesan perancangan dan pengembangan produk disesuaikan oleh: 1) Kualitas Produk Produk harus dapat memuaskan keinginan konsumen, reliable dan robust. 2) Biaya Produk Produk harus dapat diproduksi dengan biaya yang murah. Biaya disini meliputi harga keseluruhan dan sudah termasuk biaya produksi, biaya pemasaran dan peralatan. 3) Waktu pengembangan produk, Waktu yang dimaksud adalah waktu yang dibutuhkan pengembang dalam mengembangkan suatu produk. 4) Kapabilitas Pengembangan Produk, Nilai atau nominal pengembang produk dibandingkan dengan keunggulan yang dimiliki suatu produk Perancangan dan Pengembangan Produk Perancangan produk pada dasarnya merupakan sebuah langkah strategis untuk bisa menghasilkan produk-produk industri yang secara komersial harus mampu dicapai, guna menghasilkan laju pengembalian modal ( rate of investment). Ukuran sebuah perancangan produk tidak hanya dilihat dari aspek teknis semata, melainkan harus memenuhi kriteria sukses dalam hal nilai tambah ekonomisnya. Analisa dan evaluasi yang didasarkan pada metode pendekatan ergonomi tentu saja diperlukan untuk memberikan semacam jaminan agar sebuah rancangan produk mampu memenuhi harapan.

23 Tiga fungsi yang paling penting bagi proses pengembangan produk ( Ulrich dan Epingger, 2004 ) yaitu: 1) Pemasaran Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan, peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi kebutuhan pelanggan, menetapkan target harga, merancang peluncuran serta promosi produk. 2) Perancangan Perancangan memainkan peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan palanggan, mencakup desain engineering (mekanik, ergonomi dan lain-lain). 3) Manufaktur Fungsi manufaktur bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. pengembangan produk merupakan keharusan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Keharusan ini dikarenakan tidak ada satupun produk yang dapat bertahan untuk selamanya. Hal yang membuat usaha pengembangan produk cukup menantang adalah : a) Trade-off (Aspek pengembangan produk ) Aspek pengembangan produk adalah mengetahui, memahami,dan mengendalikan pertentangan (trade-off) dalam rangka memaksimalkan kesuksesan produk.

24 b) Dinamika Dinamika Merupakan teknologi pengembangan produk baru dari pesaing lingkungan makro ekonomi yang selalu berubah. c) Detail ( Komponen ) Mencakup pemilihan komponen yang tepat pada suatu produk sehingga menghemat biaya yang cukup besar atau meningkatkan profit. d) Tekanan waktu (time pressure) Tekanan waktu dapat diatasi dengan mudah jika tersedia waktu yang cukup dalam proses pengembangan produk harus diambil dengan cepat tanpa informasi yang kurang lengkap. (Widodo, 2006; 6). Daftar Gambar 2.1. ( Skema Sistem Produksi ) Lingkungan Input Proses Output - tenaga kerja - modal - material - energi - tanah - informasi - manajerial Proses Tranformasi Nilai Tambah ( Operator, Management, System Design, Operation Planning & Control ) Produk (Barang/jasa) Umpan balik untuk pengendalian input, proses, dan teknologi Selain uraian diatas perancangan dan pengembangan suatu produk juga

25 terdapat aktifitas produksi lain yang akan melibatkan penanganan pengendalian kualitas, mulai dari pengawasan bahan baku, bahan produksi, sampai barang jadi. Pengendalian kualitas sebagai pengendalian inspeksi atas karakteristik kualitas produksi yang akhirnya didapat kualitas produksi yang tinggi. Proses perancangan dan pengembangan suatu produk atau alat didasari oleh data-data yang diperoleh dari tanggapan responden yang mana mungkin akan memakai alat tersebut, sehingga didapatkan suatu perkiraan tentang sebuah hasil karya yang diinginkan pemakai guna meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerjanya. Yang mana nantinya alat yang kita ciptakan tersebut memiliki berbagai macam keunggulan dari pada produk yang telah ada dipasaran dan sesuai dengan apa yang selama ini diharapkan pemakai. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam perancangan dan pengembangan produk untuk meningkatkan suatu barang atau jasa tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi dibutuhkan kerja sama dari pihak lain untuk mengatur dan mengkombinasikan sehingga diperoleh suatu produk yang diinginkan, seperti halnya mesin, bahan, manusia, dan lain-lain (Ulrich dan Epingger, 2004:37) Penelitian dan Pengembangan Tahap pengembangan adalah melakukan penelitian terhadap meja kursi kayu lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur anak yang belum ada atau beredar, untuk dikembangkan lebih jauh agar memiliki tingkat kegunaan yang lebih tinggi dan lebih disukai pemakai. Dan dipakai sebagai dasar untuk

26 meningkatkan hasil yang diperoleh. Penelitian dan pengembangan produk diharapkan dapat menghasilkan produk baru. Adapun yang dimaksud produk baru adalah produk yang mempunyai salah satu atau lebih dari kriteriakriteria berikut ini : a) Terdapat perubahan kecil dari produk yang telah diproduksi. b) Terdapat perubahan total dari produk yang telah diproduksi, missal perubahan sistem atau sub sistem produk. c) Produk yang sudah diproduksi oleh perusahaan lain tetapi belum pernah diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan. d) Produk yang belum pernah diproduksi oleh perusahaan dalam negeri, walaupun produk tersebut sudah ada dan sudah di pasarkan di negara lain. e) Produk yang sama sekali belum pernah di produksi baik dalam negeri maupun luar negeri. Produk semacam ini benar-benar merupakan produk baru Perkembangan dan Karakteristik produk Untuk merancang sesuatu terlebih dahulu kita harus mengetahui pemahaman konsep awal mengenai apa yang perlu dirancang atau perlu dilakukannya perbaikan terhadap perkembangan suatu produk, sehingga hasil yang akan diperoleh akan maksimal, setelah memperhitungkan baik buruknya dalam melakukan perancangan atau pengembangan produk, juga perlu menentukan karakteristik produk.

27 Adapun karakteristik yang digunakan sebagai pembanding antara lain: a) Kualitas bahan Membandingkan bagaimana kualitas bahan yang baru dibandingkan dengan kualitas bahan yang sudah ada. b) Biaya produksi Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah keseluruhan harga yang dipergunakan dalam perancangan dan pengembangan yang sudah digunakan termasuk biaya peralatan dan bahan. c) Waktu Pengerjaan Artinya adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan atau waktu yang dibutuhkan dalam pengoperasian produk yang kita rancang dengan produk yang sudah ada. d) Kelebihan dan kekurangan produk Yang dimaksud adalah membandingan kelebihan dan kekurangan produk yang kita kembangkan dengan produk yang sudah ada, dalam hal ini adalah kursi kayu yang ergonomis. Dari beberapa uraian diatas maka kita dapat malakukan perancangan dalam pengembangan suatu produk dengan memperhitungkan beberapa karakteristik tersebut Aspek Dalam Menunjang Keberhasilan Selain beberapa karakterisik diatas, masih ada beberapa aspek yang juga dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu perancangan. Dan itu juga dapat

28 mempengaruhi dalam menentukan nilai harga dari hasil perancangan yang dilakukan. Aspek-aspek dalam menunjang Keberhasilan tersebut antara lain: 1) Aspek Ergonomis Arti dari ergonomi itu sendiri adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman ( Sutalaksana, 1979; 61). Dan secara arti luas adalah konsep perancangan bagaimana hasil perancangan tersebut dapat terasa nyaman dan aman bagi pengguna, dan itu dapat ditentukan dengan menganalisa data antropometri yang diperoleh dari penelitian terhadap para pemakai atau pangguna. 2) Aspek Ekonomis Memperhitungkan atau membandingkan antara jumlah biaya yang dikeluarkan selama dalam proses pembuatan produk dengan manfaat yang diperoleh dalam penggunaan rancangan produk yang baru tersebut, seperti yang telah dijelaskan diatas aspek ekonomi tersebut antara lain dengan memperhitungkan biaya operasional.

29 3) Aspek Respon Pasar Didalam aspek ini menitik beratkan pada target atau sasaran, serta keinginan pemakai tentang suatu bentuk desain produk yang baru dan itu bisa diketahui dengan mangadakan penelitian terhadap produk dikalangan yang bersangkutan, dalam hal ini pemakai produk atau kursi kayu lipat yang ergonomis bisa digunakan sesuai yang diinginkan konsumen Tahap Perancangan dan Pengembangan sebelum kita membuat produk kita harus mempertimbangkan dahulu bagaimana rancangan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur anak yang ergonomis dapat dikembangkan sesuai data antropometri Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Untuk mendukung keberhasilan dalam suatu perancangan dan pengembangan produk, serta sebagai langkah untuk mewujudkan keinginan pemakai mengenai suatu bentuk desain produk yang baru agar lebih praktis dalam penggunaan, antara lain harus mengidentifikasikan kebutuhan dari pelanggan, dan dalam identifikasi kebutuhan pelanggan ada 4 (empat) tahap yang harus diperhatikan (Ulrich dan Eppingger, 2004, 36). Tahap-tahap tersebut antara lain: a) Pengumpulan data mentah dari pelanggan (data kuantitatif) Konsistensi dengan filosofi dasar, yaitu menciptakan jalur informasi yang berkualitas dari pemakai tidak hanya melakukan pengamatan secara langsung, namun juga melakukan pendekatan

30 dengan melakukan penyebaran dalam bentuk lembaran atau kuesioner yang berisi seputar kekurangan dari produk yang sudah ada sehingga proses pengumpulan data yang dipaparkan akan mencakup kontak dengan pemakai secara langsung. Selanjutnya dari data tersebut kita dapat mengidentifikasi kebutuhan pemakai. b) Menginterprestasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan Kebutuhan pelanggan diekspresikan sebagai pernyataan tertulis dan merupakan hasil interprestasi kebutuhan yang berupa data mentah yang diperoleh dari pengguna produk. Setiap pernyataan atau hasil observasi dapat diterjemahkan menjadi nomor berapapun sebagai kebutuhan pelanggan. Griffin dan Hauser menemukan bahwa beberapa analisis mungkin saja menerjemahkan wawancara yang sama menjadi kebutuhan yang berbeda, sehingga memiliki lebih dari satu anggota tim untuk melaksanakan proses penerjemahan. c) Pengelompokan Dengan melakukan pengelompokan dapat memudahkan kita dalam mengolah data dan menentukan suatu yang akan kita teliti, karena daftar kebutuhan para pemakai banyak mengandung interprestasi yang subyektif, untuk itu kita harus dapat menerapkan sebagian rangkaian spesifikasi yang mengungkap detail-detail yang tepat dan teratur.

31 Langkah-langkah dalam pengelompokan : a. Ekspresikan kebutuhan yang sesuai dilakukan produk. b. Ekspresikan kebutuhan sama dengan spesifikasi data mentah. c. Ekspresikan kebutuhan sebagian atribut dari produk. d. Hindarkan kata-kata harus atau mesti. e. Menganalisa hasil dan proses Langkah terakhir dalam metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah menggambarkan kembali hasil dan proses. Walaupun proses identifikasi kebutuhan merupakan suatu metode yang terstruktur, metode tersebut bukanlah ilmu pasti. Tim harus menguji hasilnya untuk menyakinkan hasil tersebut konsisten dengan pengetahuan dan intuisi yang telah dikembangkan melalui interaksi yang cukup lama dengan pengalaman Desain Produk Desain produk merupakan skema dimana elemen-elemen fungsional dan produk disusun menjadi beberapa kumpulan komponen yang berbentuk fisik. Pendesainan ditetapkan selama fase pengembangan konsep dan perancangan tingkatan sistem (Ulrich dan Eppinger, 2004; 171). Motode untuk menetapkan desain produk terdiri beberapa tahap yaitu: a. Membuat skema produk Membuat rancangan geometris yang masih kasar.

32 b. Mengelompokan elemen-elemen yang terdapat pada skema Desain dan Proses Manufakturing Perancangan dalam proses manufaktur membantu dalam mengurangi biaya manufaktur serta secara simultan (atau paling tidak menjanjikan) kualitas produk, waktu pengembangan, dan biaya pengembangan. Metode dalam desain untuk proses manufaktur terdiri dari lima langkah, lima langkah tersebut menurut (Ulrich dan Eppinger, 2004; 212) antara lain: a. Memperkirakan biaya manufakturing. b. Mengurangi biaya komponen. c. Mengurangi biaya perakitan. d. Mengurangi biaya pendukung produksi. e. Mempertimbangkan pengaruh keputusan pada factor lain Kualitas Alat Kualitas secara singkat dapat dikatakan bahwa yang menunjukkan sifatsifat fisik dan material yang dipergunakan dari produksi. Demikian pula dapat dikatakan bahwa kualitas dari suatu produksi dapat diartikan atau didefinisikan sebagai sifat-sifat yang saling berhubungan seperti bentuk, dimensi, komposisi, finishing. Kualitas suatu produk atau alat adalah karakteristik dari engineering (desain) Manufacturing (pembuatan) produk yang dibuat dengan tingkat

33 tertentu, akan ditunjukan untuk memperoleh penghargaan tertentu pula dari pamakai Prosedur Perancangan Tahap produk yang diikuti dalam melakukan Engineering design adalah sebagai berikut: a) Kebutuhan Adanya kebutuhan yang dinyatakan secara jelas yang didasarkan atas permasalahan pokok, merupakan tahap awal prosedur perancangan. b) Ide atau alternatif Dengan pernyataan kebutuhan yang jelas dapat dikembangkan sejumlah ide atau gagasan untuk memecahkan suatu permasalahan. Sebagaimana telah dikemukakan dan tentunya alternatif maupun ide-ide haruslah berorientasi pada pemenuhan kebutuhan. c) Keputusan Keputusan merupakan Setelah ide atau gagasan dikembangkan, maka melalui proses analisis kemudian dipilih satu alternatif pemecahan masalah yang lebih baik agar memperoleh hasil yang maksimal. d) Tindakan Tindakan merupakan tahap akhir dalam perancangan setelah kita mengembangkan suatu ide atau gagasan, setelah mengubah sejumlah alternatif masalah menjadi kenyataan melalui proses produksi.

34 2.10. Antropometri Pengertian Antropometri Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Data antropometri yang telah diperoleh dapat diaplikasikan sebagai perancangan, antara lain : a) Perancangan area kerja (work station, interior mobil, dan lain-lain). b) Perancangan peralatan kerja (mesin, perkakas, perlengkapan dan sebagainya). c) Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi dan meja dan sejenisnya. d) Perancangan lingkungan fisik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menemukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan produk tersebut. Ada 2 (dua) cara pengukuran dalam kaitan posisi tubuh manusia yaitu: 1) Pengukuran dimensi struktur tubuh (structural body dimensions). Di sini tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak (tegak). Istilah lain dari ukuran ini dikenal dengan staticanthropometry. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat

35 badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri, maupun duduk, ukuran kepala, tinggi atau panjang lutut pada saat berdiri/ duduk, panjang lengan dan sebagainya. 2) Pengukuran dimensi fungsional tubuh (functional body dimensions) Di sini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus diselesaikan. Hak pokok yang ditekankan dalam pengukuran dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakan tertentu. Berbeda dengan cara pengukuran yang pertama yang mengukur tubuh dalam posisi tetap, maka cara pengukuran kali ini dilakukan pada saat tubuh melakukan gerakan - gerakan kerja atau dalam posisi yang dinamis. Cara pengukuran ini akan menghasilkan Dynamic Anthropometry. Salah satu usaha untuk mendapatkan informasi banyak dilakukan melalui penyelidikan dan pembahasan, Dalam penyelidikan itu terdapat 4 (empat) kelompok besar sebagai berikut (Sutalaksana, 1979;64) yaitu : a) Penyelidikan tentang tampilan (display) Display merupakan suatu perangkat yang mampu menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan mengkonsumsikan pada manusia dalam bentuk tanda, angka dan lambang.

36 b) Penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia. Dalam hal ini diselidiki tentang aktifitas manusia ketika bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur dari setiap aktifitas tersebut. c) Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja. Agar diperoleh tempat kerja yang baik, dalam arti kata sesuai dengan kemampuan dan kerterbatasan manusia, maka ukuran tersebut harus sesuai dengan tubuh manusia. d) Penyelidikan mengenai lingkungan kerja Yang dimaksud lingkungan fisik disini meliputi ruangan dan fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia, serta kondisi lingkungan kerja, yang kedua-duanya banyak mempengaruhi tingkah laku manusia Antropometri yang Dipakai Dalam Perancangan Produk. Dalam perancangan sebuah produk atau alat untuk menentukan tingkat ergonomi atau kenyamanan dalam bentuk ataupun desain dapat ditentukan dengan menganalisa dari data antropometri, dengan cara mengukur bentuk anatomi tubuh manusia yang berhubungan dengan kursi lipat ergonomi yang akan dilakukan perancangan.

37 Dan dalam pengembangan kursi lipat ini yang akan dilakukan pengukuran antara lain: a) Dimensi Tubuh Tinggi pantat duduk diukur dalam posisi, yang diukur dari pantat sampai kaki saat duduk: 1. Untuk suatu dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu produk umumnya didasarkan pada nilai percentile yang terbesar seperti 90, 95 atau Untuk dimensi maksimum yang harus ditetapkan diambil berdasarkan nilai percentile yang paling rendah yaitu 1, 5 atau 10 dari distribusi data anthropometri. Secara umum aplikasi data antropometri untuk perancangan produk ataupun fasilitas kerja akan menetapkan nilai percentile 5 untuk dimensi maksimum dan percentile 95 untuk dimensi minimum. Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data antropometri untuk bisa diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja menurut Eko Nurmianto dalam bukunya, maka pada gambar tersebut dibawah ini akan memberikan informasi tentang berbagai macam anggota tubuh yang perlu diukur pada gambar.

38 Daftar Gambar 2.2. ( Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya ) Keterangan : 1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai s/d ujung kepala ) 2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak 3. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak 4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus) 5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak 6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk 7. Tinggi mata dalam posisi duduk 8. Tinggi bahu dalam posisi duduk 9. Tinggi siku dalam posisi duduk ( siku tegak lurus ) 10. Tebal atau lebar paha 11. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut 12. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut/betis

39 13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk 14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha 15. Lebar dari bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk 16. Lebar pinggul/pantat 17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung 18. Lebar perut 19. Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam posisi siku tegak lurus. 20. Lebar kepala. 21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari. 22. Lebar telapak tangan. 23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping kirikanan 24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal). 25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya no. 24 tetapi dalam posisi duduk ( tidak ditunjukkan dalam gambar ). 26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai ujung jari tangan. Daftar Tabel 2.1. ( ukuran Data Antropometri kursi Kayu Lipat Ergonomis )

40 NO Posisi Data yang diukur Simbol 1 Duduk Tinggi bahu Posisi duduk TBD 2 Duduk Lebar bahu LB 3 Duduk Tinggi popliteal TPO 4 Duduk Lebar pinggul LP 5 Duduk Jarak Siku ke Ujung jari JSU 6 Duduk Pantat popliteal TP 7 Duduk Tebal Perut/Abdominal TA Dimana : 1) Tinggi bahu posisi duduk (TBD) digunakan untuk menentukan besarnya dimensi sandaran kursi. 2) Lebar Bahu (LB) digunakan untuk menentukan lebar/jarak horisontal sandaran. 3) Tinggi Popliteal (TPO) digunakan untuk menentukan besarnya ketinggian dudukan kursi 4) Lebar panggul (LP) digunakan untuk menentukan besarnya kedalaman dan lebar alas duduk. 5) Jarak Siku ke Ujung Jari (JSU), Tebal Paha (TP) dan Tebal Perut/Abdominal (TA) digunakan untuk menentukan besarnya dimensi meja yang terdapat pada

41 kursi kuliah. Dari seratus data anthropometri yang masuk kemudian dicari rerata untuk tiap bagian tubuh. Setelah itu ditentukan standar deviasi dari masing masing data (SD) untuk menemukan 5P dan 95P. b) Data dan Perancangan produk Untuk lebar, panjang dan tinggi kursi disesuaikan dengan posisi dari pengguna. Data yang di ambil adalah dari tabel antropometri diatas adalah Antropometri masyarakat indonesia yang didapat dari interpolasi masyarakat British dan Hongkong (Pheasant, 1986) terhadap masyarakat Indonesia (Suma mur, 1989) serta istilah dimensionalnya dari (Nurmianto, 1990a ; Nurmianto, 1991b). Daftar Tabel 2.2. ( Data Antropometri ) Dimensi Tubuh Pria Wanita 5% X 95% SD 5% X 95% SD 1 2 Tinggi badan posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk Jarak dari pantat ke lutut

42 5 Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat lutut Lebar bahu Lebar panggul Dimana : 5% = Nilai 5 Percentile Gx = Nilai rata rata (mean) 95% = Nilai 95 Percentile T = Nilai Standar Deviasi (SD) Rumus : mencari nilai rata rata Dimensi tubuh (mean) 95% = X + (1.645*SD) 5% = X - (1.645*SD) Keterangan : X = Ukuran 95% = persentile = Ukuran 5% = persentile = 1.645

43 Contoh perhitungan tinggi badan posisi duduk Pria dan Perempuan : 95% = X + 1,645*SD = (1,645 x 33 : 1000) = 864, = 864 mm (Dimensi Tubuh Pria) 5% = X - 1,645*SD = (1,645 x 36 : 1000) = 833,94078 = 833 mm (Dimensi Tubuh Perempuan) Daftar Tabel 2.3. ( 2 Jenis Persentil Distribusi Normal ) : Percentile 1-st x 2,5-th x 5-th x 10-th x 50-th x 90-th x 95-th x 97,5-th x 99-th x perhitungan 2,325sx 1,96sx 1,645sx 1,28sx x 1,28sx 1,645sx 1,96sx 2,325sx (Sumber data : Eko Nurmianto, 2008) Formulasinya : 95% = x + (1.645*SD) 5% = x (1.645*SD) Sumber : ERGONOMI konsep dasar dan aplikasinya edisi kedua (Eko Nurmianto, 2008)

44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Metodologi penelitian merupakan usaha yang harus dilakukan dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Hal ini perlu di perhatikan adalah metode yang digunakan harus di sesuaikan dengan obyek penelitian dan tujuan yang akan dicapai, sehingga penelitian ini dapat mengarah, berjalan dengan baik dan sistematis Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah: a) Observasi Melakukan pengamatan langsung dilapangan artinya mengamati secara langsung terhadap meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang digunakan dan mengumpulkan data-data pendukung untuk perbaikan meja kursi dan tempat tidur anak dengan metode ergonomi. b) Data Antropometri Untuk mengetahui ukuran meja kursi lipat dan tempat tidur anak dengan dimensi yang di dapat dari data anthropometri. c) Simulasi dan analisis Dalam mengukur kenyamanan dilakukan kuisioner.

45 d) Studi Pustaka Mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan pokok permasalahan melalui literatur, bahan kuliah, dan media cetak lainnya sebagai pelengkap penelitian Penjelasan dari bagian Diagram Alir Sedikit penjelasan tentang bagian bagian mulai dari awal hingga akhir pada penyelesaian penelitian perancangan dan pengembangan meja kursi lipat dan tempat tidur anak menggunakan metode ergonomi dengan pendekatan antropometri bentuk fisik anak 3.4. Menentukan populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang memproduksi baik industri kecil, menengah, besar, ataupun home industri banyak yang belum menggunakan produk tersebut yang ada di wilayah tertentu. Sedangkan, Sampel adalah sebagian wakil populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah para pengguna atau operator pengguna produk ini Studi Literatur dan Studi Lapangan Untuk menentukan Literatur pada pengembangan produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak ini maka saya telah memilih beberapa buku ataupun acuan guna menyelesaikan penelitian dengan mudah yang sesuai dengan harapan, untuk peneliti sendiri maupun bagi pengguna. Selain dari pada itu ada studi lapangan yang juga dilakukan guna memberikan tambahan ataupun

46 masukan tentang produk ini yang belum ada dari mencari tahu letak kelemahan ataupun kelebihan yang dimiliki Penyebaran kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang cukup luas. Maka pada penelitian ini lebih memfokuskan pada pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Setelah sampel atau responden telah diketahui selanjutnya adalah penyebaran kuisioner kepada 30 responden tingkat keluhan sebelum dan sesudah menggunakan meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang telah di tentukan seperti pada gambar grafik/chart dibawah ini Data Anthropometri Data anthropometri didapatkan melalui pengukuran terhadap pengguna yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan di rumah dengan varian jenis kelamin, usia, karakter fisik dan non fisik tubuh, Data anthropometri tersebut digunakan untuk menentukan dimensi bagian dari fasilitas meja kursi ruang tamu dan tempat tidur anak, sehingga dapat digunakan untuk seluruh populasi pengguna.

47 3.8. Analisa Data Setelah data yang terkumpul dan langkah langkah pengolahan data selesai dilakukan, maka untuk memeriksa apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan, maka hasil tersebut dibandingkan dengan keadaan sebelum dilakukan analisa. Analisa merupakan tahapan penggalian informasi terhadap data dan segala kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan. Analisa akan dilakukan terhadap data data yang telah dikumpulan guna menyimpulkan pemecahan masalah yang dihitung. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang didapatkan dari pengukuran anthropometri anak usia 4 6 tahun. Hasil pengukuran anthropometri anak dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Daftar Tabel 3.4. ( Data Rata-rata Dimensi Anthropometri Anak ) No. Dimensi Anthropometri Rata-rata (mm) 1. Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Panjang Lengan Bawah Tinggi Siku Posisi Duduk Jarak Pantat ke Lutut Jarak Lipat Lutut ke Pantat Tinggi Lutut Tinggi Lipat Lutut 251

48 8. Lebar Bahu Lebar Panggul Lebar Dada Jarak Siku ke Ujung Jari Jarak Genggaman Tangan ke punggung 440 Dari studi Pendahuluan perhitungan diatas merupakan tahap awal dalam penelitian, dimana studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasiinformasi mengenai sebuah perancangan sebuah pengembangan produk yang telah dikembangkan oleh penulis. Sehingga produk yang dibuat memenuhi keinginan konsumen, dalam hal ini pengembangan produk yang dibuat adalah meja kursi kayu lipat dan tempat tidur anak dengan Metode Ergonomi yang telah di rancang sebagai meja kursi yang multi fungsi dan dapat disimpan dengan sedikit ruang. sebagai acuan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir dan sebagai landasan guna memperoleh pengertian untuk memahami konsep perancangan meja kursi kayu lipat yang multi fungsi dan ergonomis.

49 Adapun atribut- atribut dari produk dibawah ini : Daftar Tabel 3.5. ( Data Atribut meja kursi ruang tamu dan tempat tidur anak ) : NO ATRIBUT Primer Sekunder Tresier Bentuk tempat duduk Balok Bentuk meja tamu Balok 1 Desain Bentuk tempat tidur Balok Warna Coklat Hiasan Stiker 2 Bahan Rangka Tempat duduk / tidur Kayu dan Besi Busa 3 Fungsi Utama Tambahan Kursi dan tempat tidur Meja tamu

50 Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Studi Lapangan Pengukuran data anthropometri Observasi Menganalisa Pengembangan konsep Perancangan Pembuatan Analisa Data dan Perancangan Produk secara ergonomi Ya Tidak Kesimpulan dan Saran selesai Daftar Gambar 3.3. ( Alur Metodologi Penelitian )

51 BAB IV ANALISA DATA DAN PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian. Data yang dikumpulkan antara lain fasilitas yang berhubungan dengan produk penelitian secara fungsional yang kemudian diproses dan digunakan dalam perancangan produk mahasiswa yang telah dibuat. Gambar 4.4. ( Perbandingan produk meja kursi kayu untuk ruang tamu biasa dengan perancangan meja kursi kayu lipat sekaligus bisa digunakan untuk tempat tidur ) Meja kursi Umum 1) Boros tempat 2) Ruangan harus luas 3) Berfungsi Satu Kegunaan saja 4) Biaya Mahal 5) Tidak ada Inovasi Meja kursi & tempat tidur lipat 1) Ringkas 2) Tidak makan tempat 3) Tiga Multi Fungsi 4) Biaya Murah 5) Unik

52 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang akan diolah selanjutnyadan Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran langsung untuk mendapatkan data antropometri dimensi tubuh pengguna. Pengukuran ini dilakukan untuk mendapatkan data dimensi tubuh yang digunakan sebagai dasar ukuran dimensi dari perancangan meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang ergonomis pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti kursi antropometri (antropometer), meteran dan penggaris Hasil penelitian Setelah data yang terkumpul dan langkah langkah pengolahan data selesai dilakukan, maka untuk memeriksa apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan, maka hasil tersebut dibandingkan dengan keadaan sebelum dilakukan analisa. Analisa merupakan tahapan penggalian informasi terhadap data dan segala kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan. Analisa akan dilakukan terhadap data data yang telah dikumpulan guna menyimpulkan pemecahan masalah yang dihitung Perancangan dan pengembangan alat Sebelum kita membuat produk kita harus mempertimbangkan dahulu bagaimana rancangan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur anak yang ergonomis dapat dikembangkan sesuai data antropometri. Untuk merancang sesuatu terlebih dahulu kita harus mengetahui pemahaman konsep

53 awal mengenai apa yang perlu dirancang atau perlu dilakukannya perbaikan terhadap perkembangan suatu produk, sehingga hasil yang akan diperoleh akan maksimal, setelah memperhitungkan baik buruknya dalam melakukan perancangan atau pengembangan produk, juga perlu menentukan karakteristik produk dengan ukuran penelitian dibawah antara lain : Data ukuran kursi yang dianalisa secara manual : a) Tinggi dudukan kursi : 450 mm b) Lebar alas dudukan : 450 mm c) Tinggi sandaran : 450 mm d) Tinggi siku dari alas dudukan : 250 mm e) Dua penyangga kaki bagian belakang : 250 mm f) Dua penyangga kaki bagian depan : 250 mm g) Lebar penyangga kaki : 100 mm h) Panjang dudukan : 1200 mm

54 4.4. Analisa dan biaya Analisa dan biaya adalah suatu penelitian produk yang dibuat dengan biaya biaya pada kebutuhan material dan biaya produksi antara lain : Daftar Tabel 4.6. ( Kebutuhan material dan biaya produksi ) No Kebutuhan Harga (Rp) Unit Jumlah (Rp) 1 Kayu ukuran 15cm x 200cm Rp ,- 4 Rp ,- 2 Triplek 122cm x 244cm Rp ,- 1 Rp ,- 3 Lem kayu 250gram Rp ,- 1 Rp ,- 4 Sepatu karet Rp. 1000,- 6 Rp. 6000,- 5 Engsel Rp Rp Kain ukuran 90cm x 150cm Rp ,- 1 Rp ,- 7 Kertas gosok halus dan asar Rp. 2000,- 2 Rp. 4000,- 8 Speed melaming Rp ,- 1 Rp ,- 9 Spon ukuran 90cm x 200cm Rp ,- 4 Rp ,- 10 Kunci Grendel Rp Rp. 4000,- 13 Ongkos tukang Rp ,- 4 hari Rp ,- 14 print Rp. 500,- 200 Rp ,- 15 penjilitan Rp ,- 3 Rp ,- TOTAL Rp ,-

55 Prosedur pembuatan : 1. Siapkan semua bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam keadaan tajam dan siap untuk digunakan 2. Ketam bahan/benda praktek (kayu) yang akan digunakan 3. Potong kayu atau bahan sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar 4. Buat rencana sambungan (sesuaikan pada gambar) buat lubang pada balok yang akan menjadi sambungan (sesuikan pada gambar) Satukan kayu atau kaki-kaki yang telah dibuat sambungan kemudian pasang papan diatas kaki-kaki untuk duduk dan sandaran belakang (sesuaikan pada gambar) 5. Agar kaki kursi lebih kuat maka sambungan-sambungan pada meja kursi diberi besi balok dan di beri alas ( sepatu karet ) 6. Amplas seluruh kayu yang telah terbentuk kursi meja, Untuk memperindah kursi setelah diamplas sebaiknya kursi/meja dicat atau diplitur 7. Setelah cat atau plitur kering kursi/meja siap untuk digunakan

56 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari semua penelitian yang dilakukan, dibuat kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perhitungan antropometri, Mekanika Teknik, dan kekuatan bahan yang telah dilakukan mempertimbangkan hasil hasil yang telah didapat, kesimpulan diambil berdasarkan kesimpulan dari studi pustaka yang telah dilakukan. Selain itu juga dapat berguna dalam memberikan saran saran yang kiranya dapat dipertimbangkan hasil perancangan produk untuk melakukan perbaikan perbaikan sebuah pengembangan produk untuk digunakan pada masa mendatang dalam sebuah perancangan. Dari penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan : 1) Bahwa produk yang dirancang masih memerlukan modifikasi agar lebih menarik lagi. 2) Pembuatannya yang ergonomis harus sesuai dan mengacu pada table anthropometri. 3) Kelebihan dari kursi lipat ini, kursi ini dapat di lipat agar ringkas dan mudah apabila dilakukan pemindahan atau pengosongan ruangan Saran Dari kesimpulan di atas bisa digunakan sebagai pertimbangan sehingga saran yang di hasilkan dapat memberikan perbaikan pada penelitian berikutnya. Saran - saran teresebut sebagai berikut :

57 1. Pada penelitian ini hanya menggunakan sebagian dari table anthropometri. Sebaiknya pengukuran dari produk yang dirancang memberikan manfaat dan kenyamanan bagi pengguna sesuai dengan kesesuaian dan penerapan anthropometri. 2. Semoga dari penelitian ini akan di kembangkan produk yang lebih memberikan kenyamanan sehingga dapat beraktifitas lebih.

58

59 IDENTITAS RESPONDEN : KUISIONER/ANGKET MEJA KURSI LIPAT DAN TEMPAT TIDUR ANAK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 1. NAMA : 2. JENIS KELAMIN : L/P 3. USIA : 4. ALAMAT : Meja kursi lipat dan tempat tidur anak : 1. Apakah anda tahu produk meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak? a. Tahu b. Tidak tahu 2. Apakah anda pernah menggunakan meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak? a. Pernah, di... b. Tidak pernah 3. Ada berapa jenis produk meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak? a. 1 (satu), yakni meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak b. 2 (dua), yakni meja kursi lipat saja c. Tidak tahu 4. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak seperti apa yang anda suka? a. Terbuat dari kayu b. Terbuat dari besi

60 5. Berapa harga produk meja kursi lipat dan tempat tidur untuk anak? a. <Rp ,- b. >Rp ,- c. Tidak tahu 6. Jika disuruh memilih, maja kursi lipat dan tempat tidur anak apa yang anda sukai? a. Meja kursi lipat saja b. Tempat tidur untuk anak saja c. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak 7. Untuk keperluan apa anda membeli produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak? a. Keperluan Rumah tangga b. Keperluan usaha c. Lainnya Apa saja yang anda lihat pertama kali ketika anda mau membeli atau membuat produk meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak? a. Biaya b. Model c. Kualitas d. Lainnya Bahan manakah yang paling mudah dicari, awet dan murah? a. Tidak tahu b. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang terbuat dari kayu c. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang terbuat dari besi 10. Manakah harga produk meja kursi lipat dan tempat tidur tidur anak yang lebih murah? a. Tidak tahu b. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang terbuat dari kayu c. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang terbuat dari besi

61 Kepada Yth : Bapak/Ibu/Saudara/i Responden Ditempat Assalamu alaikum Wr. Wb. Saya adalah mahasiswa Teknik Industri Universitas Wijaya Putra yang sedang melakukan penelitian guna membuat tugas akhir persyaratan kelulusan dari program S1 Teknik Industri Universitas Wijaya Putra, sehubungan dengan hal tersebut, dengan rendah hati saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Kuisioner ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tingkat kepentingan, tingkat kepuasan dan tingkat preferensi konsumen terhadap karakteristik karakteristik produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak. Data yang saya peroleh dari bapak/ibu/saudara/i akan saya jaga keadaannya dan akan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian, oleh karena itu saya mohon kesediaannya untuk mengisi kuisioner dengan jujur dan kesungguhan dalam mengisi kuisioner ini akan sangat membantu proses penelitian yang dilakukan. Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Hormat saya, ( Ali Fatoni ) Mahasiswa Teknik Industri UWP

62 IDENTITAS RESPONDEN NAMA : ALAMAT : USIA : JENIS KELAMIN : L/P KUISIONER AKHIR TUJUAN : Mengetahui tingkat kepentingan konsumen terhadap analisa perancangan produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak PETUNJUK PENGISIAN : Berilah tanda centang ( ) pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu/saudara/i SKOR PENILAIAN : SP = Sangat Penting dengan skor 4 P = Penting dengan skor 3 TP = Tidak Penting dengan skor 2 STP = Sangat Tidak Penting dengan skor 1 NO Karakteristik Produk SP P TP STP 1 Potongan dengan koordinasi sumbu X 2 Potongan dengan koordinasi sumbu Y 3 Desain produk meja kursi lipat 4 Ketinggian produk meja kursi lipat 5 Warna produk meja kursi lipat 6 Keamanana pada proses pengguna 7 Bentuk sandaran untuk kursi lipat 8 Kapasitas pengguna meja kursi lipat 9 Bahan materil untuk produk meja kursi lipat 10 Tingkat harga

63 IDENTITAS RESPONDEN NAMA : ALAMAT : USIA : JENIS KELAMIN : L/P KUISIONER AKHIR TUJUAN : Mengetahui tingkat kepentingan konsumen terhadap analisa perancangan produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak PETUNJUK PENGISIAN : Berilah tanda centang ( ) pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu/saudara/i SKOR PENILAIAN : SP = Sangat Puas dengan skor 4 P = Puas dengan skor 3 TP = Tidak Puas dengan skor 2 STP = Sangat Tidak Puas dengan skor 1 NO Karakteristik Produk SP P TP STP 1 Potongan dengan koordinasi sumbu X 2 Potongan dengan koordinasi sumbu Y 3 Desain produk meja kursi lipat 4 Ketinggian produk meja kursi lipat 5 Warna produk meja kursi lipat 6 Keamanana pada proses pengguna 7 Bentuk sandaran untuk kursi lipat 8 Kapasitas pengguna meja kursi lipat 9 Bahan materil untuk produk meja kursi lipat 10 Tingkat harga

64 HASIL PENILAIAN KUISIONER Responden Daftar Pertanyaan Jumlah Kepentinga n Rata - rata 1,86 1,86 1,86 2,03 1,93 1,96 2,13 1,86 2,26 1,96 2,16 SD 0, ,73 0 0, , , , , , , , ,949 8

65 5.1 Gambar ukuran meja kursi lipat dan tempat tidur anak : Pandangan Depan Meja 1200 mm 100 mm 100mm Pandangan Depan Kursi 450 mm Pandangan Depan Tempat Tidur

66 1200 mm Pandangan Samping Tempat Tidur 250 mm 450 mm 100 mm 250 mm 450 mm

67 Pandangan Samping Kursi 90 Pandangan Atas Tempat Tidur 100 mm 100 mm

68 Pandangan Bawah / Atas

69 Gambar ( Bentuk Meja )

70 Gambar ( Bentuk Tempat Duduk )

71 Gambar ( Bentuk Tempat Tidur )

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI BASUKI ARIANTO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Rumah tinggal adalah rumah yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan rancangan produk perlu mengetahui karakteristik

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan rancangan produk perlu mengetahui karakteristik 15 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Alat Perencanaan rancangan produk perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan, yaitu: 1. Berorientasi

Lebih terperinci

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk Modul ke: Studio Desain II Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn Fakultas 10FDSK Program Studi Desain Produk ERGONOMI Studi ergonomi dilakukan bedasarkan panduan dari Human Factor Design

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Penelitian

Bab 3. Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan

Lebih terperinci

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN STANDARD NORDIC QUESTIONNAIRE I. IDENTITAS PRIBADI (Tulislah identitas saudara dan coret yang tidak perlu) 1. Nama :... 2. Umur/Tgl. Lahir :.../... 3. Stasiun Kerja :... 4. Status : Kawin/Belum

Lebih terperinci

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI Jenis Data 1. Dimensi Linier (jarak) Jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang mencakup: panjang, tinggi, dan lebar segmen tubuh, seperti panjang jari, tinggi lutut,

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah anthropometri yang berasal dari anthro yang berarti manusia dan metron yang

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN : INOVASI RANCANG BANGUN FIDEKS COMPACK ENGINEERING DISETUJUI DAN DITERIMAH OLEH : DOSEN PEMBIMBING

HALAMAN PERSETUJUAN : INOVASI RANCANG BANGUN FIDEKS COMPACK ENGINEERING DISETUJUI DAN DITERIMAH OLEH : DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PERSETUJUAN NAMA : DEDI GUNAWAN NPM : 10. 322. 009 FAKULTAS PROGRAM STUDI JUDUL PROPOSAL : TEKNIK : TEKNIK INDUSTRI : INOVASI RANCANG BANGUN FIDEKS COMPACK WORKSTATION MENGGUNAKAN METODE KANSEI

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 ISSN 1412-6869 PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Pendahuluan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET vi Marlyana 1, Nurwidiana 2, Taufiq A. R. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT MULTI STAND LAPTOP OLEH : FAIZAL ALIANTO NPM :

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT MULTI STAND LAPTOP OLEH : FAIZAL ALIANTO NPM : TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT MULTI STAND LAPTOP OLEH : FAIZAL ALIANTO NPM : 29322012 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2013 RANCANG BANGUN ALAT MULTI STAND

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS Rini Yulianingsih Bagaimanakah perancangan yang baik? Aktivitas yang dilakukan oleh perancang adalah untuk menciptakan alat/mesin/sturktur/proses yang memenuhi kebutuhan:

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI

Lebih terperinci

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan Grace Mulyono Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Email: gracem@petra.ac.id

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ergonomi Kata Ergonomi berasal dari dua kata Latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Meja Belajar Tabel 4.1 Data pengukuran meja Pengukuran Ukuran (cm) Tinggi meja 50 Panjang meja 90 Lebar meja 50 4.1.. Data Kursi Belajar

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SEPEDA STATIS DENGAN METODE ERGONOMI TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SEPEDA STATIS DENGAN METODE ERGONOMI TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SEPEDA STATIS DENGAN METODE ERGONOMI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat KelulusanGuna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh aktivitas yang terjadi di alam semesta ini, seluruhnya selalu berhubungan dengan kepentingan manusia. Manusia selalu dijadikan objek dalam pengembangan design

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan Bab 1 - Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya bengkel di Kota Bandung menyebabkan terjadinya persaingan ketat, dimana masing-masing bengkel berlomba menawarkan harga

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Rancangan Meja dan Kursi Sekarang Penulis dalam melakukan penelitian ini melihat dan mengamati model meja dan kuesi warnet yang sekarang digunakan. Adapun rancangan meja dan

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian untuk perencanaan atau perancangan arsitektur atau kota dibagi dalam tiga kelompok yaitu survei, observasi dan arsip.

Lebih terperinci

Abstrak. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

Abstrak. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis membatasi permasalahan sebagai berikut : PERANCANGAN MEJA KONVEYOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MEMPERTIMBANGANKAN FAKTOR ANTROPOMETRI DI LABORATORIUM ANALISA PERANCANGAN KERJA FAKULTAS TEKNIK Sigit Antoni 1, Zulfah 2, Tofik Hidayat 3 1.

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI. Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia ANTROPOMETRI

ANTROPOMETRI. Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia ANTROPOMETRI ANTROPOMETRI PENGERTIAN Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia ANTROPOMETRI Antropometri Statis Antropometri Dinamis Antropometri statis pengukuran dilakukan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No. (015) 17-3 ISSN 30 934X Ergonomic and Work System Perancangan Kursi yang Ergonomis sebagai Alat Bantu di Stasiun Kerja Produksi Air Galon ( Studi Kasus

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia L A M P I R A N LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia L-1 1. DATA ANTHROPOMETRY Anthropometry Masyarakat Indonesia yang didapat dari interpolasi masyarakat British dan Hongkong (Pheasant,1996)

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri INSTRUKSI KERJA Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 DAFTAR REVISI Revisi ke 00 : Rumusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN 1. KElOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Data Aspek Fungsi Rancangan Primer(utama) Sekunder(penunjang Perancangan 1. Buku Tentang Desain

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI Meja Printing merupakan salah satu fasilitas dan sarana yang sangat penting dan menunjang dalam kegiatan proses produksi. Karena Meja printing tempat dimana aktivitas operator untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 18-23 PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI 1) Mujiono 1) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Herry Christian Palit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG Tri Widodo & Heli Sasmita Tiga_wd@yahoo.co.id Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kursi Roda adalah alat bantu untuk melakukan aktifitas bagi penderita cacat fisik seperti patah tulang kaki, cacat kaki, atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ergonomi merupakan suatu studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU REDESIGN KURSI DAN MEJA PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Rini Alfatiyah, William Marthin ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN Agung Santoso 1, Benedikta Anna 2,Annisa Purbasari 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3 Staf Pengajar

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri INSTRUKSI KERJA Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 i ii DAFTAR REVISI Revisi ke 00 : Rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI) Font 16, bold, center Disusun Oleh : Font 12, bold, center Nama / NPM : 1.... / NPM 2.... /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot kelas merupakan fasilitas fisik yang penting karena aktivitas belajar siswa banyak dihabiskan di dalam kelas seperti membaca, menggambar, menulis dan kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD. ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD. SONATA JAYA) PURWATI Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu Ukuran dan model dari kursi taman/teras yang lama. Data anthropometri tentang ukuran

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG Nama : Dimas Triyadi Wahyu P NPM : 32410051 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ir. Asep

Lebih terperinci

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) Effie Yuswandi 1 Abstrak Dalam sebuah mini market, faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telekomunikasi merupakan suatu kegiatan menyampaikan suatu informasi dari satu tempat menuju satu tujuan yang lain. Informasi yang disampaikan juga dapat berupa

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI RESTORAN CEPAT SAJI DENGAN PENDEKATAN SECARA ERGONOMIS DI KAFE GAJAHMADA MOJOKERTO SKRIPSI

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI RESTORAN CEPAT SAJI DENGAN PENDEKATAN SECARA ERGONOMIS DI KAFE GAJAHMADA MOJOKERTO SKRIPSI PERANCANGAN MEJA DAN KURSI RESTORAN CEPAT SAJI DENGAN PENDEKATAN SECARA ERGONOMIS DI KAFE GAJAHMADA MOJOKERTO SKRIPSI Oleh : ATIM PUJI LESMONO 0732015002 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2011 MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT UKIR TIGA DIMENSI DENGAN METODE ERGONOMI SKRIPSI

PERANCANGAN ALAT UKIR TIGA DIMENSI DENGAN METODE ERGONOMI SKRIPSI PERANCANGAN ALAT UKIR TIGA DIMENSI DENGAN METODE ERGONOMI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SarjanaTeknik Industri Pada FakultasTeknik Universitas Wijaya Putra Surabaya

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI) Font 16, bold, center Disusun Oleh : Font 12, bold, center Nama / NPM : 1.... / NPM 2.... /

Lebih terperinci

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS PKMT-2-1-1 RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS Mirta Widia, Mia Monasari, Vera Methalina Afma, Taufik Azali Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Perancangan wheelbarrow

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR NOTASI... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ABSTRAKSI Rinadi Mappunna Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma *Email : Rinaldi_aldimd@yahoo.com Perlindungan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluhan terbanyak dari mahasiswa Universitas Kristen Maranatha mengenai kursi kuliah yang digunakan saat ini adalah kurang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia (ukuran, berat, volume) dan karakteristik khusus lain dari tubuh

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia (ukuran, berat, volume) dan karakteristik khusus lain dari tubuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia (ukuran, berat, volume) dan karakteristik khusus lain dari tubuh (ruang gerak),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG Nofirza 1 dan Zul Infi 2 Abstrak:

Lebih terperinci

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Bambang Suhardi 1, Rahmaniyah D.A 2, M. Ivan Agung Saputra 2 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III MOTODE PENELITIAN

BAB III MOTODE PENELITIAN 31 BAB III MOTODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah kerangka penelitian yang memuat langkahlangkah yang dilakukan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Langkah-langkah dalam perancangan meja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN BAB III METODOLOGI PENELITAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian

Lebih terperinci

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Perancangan ulang meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar,

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA Endang Susanti (Dosen Tetap Prodi Teknik Elektro UNRIKA Batam) ABSTRAK Meja dan kursi adalah salah satu fasilitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Dwi Nurul Izzhati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UDINUS Jl. Nakula I, No.5-11, Semarang E-mail: dwinurul@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istilah "ergonomi" berasal dari bahasa Latin yaitu. ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu. ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi Nurmianto : (2008) istilah "ergonomi" berasal dari bahasa Latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Ririn Regiana Dwi Satya Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QURAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR

Lebih terperinci

Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo

Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo Petunjuk Sitasi: Lahay, I. H., Hasanuddin, & Junus, S. (2017). Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B154-160). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya ruang kuliah yang digunakan untuk sarana penunjang dalam proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa adalah sarana yang sangat penting,

Lebih terperinci

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Suprapto Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Univet Bantara Sukoharjo.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG ALAT PENANAM KACANG TANAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi Kasus Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar)

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG ALAT PENANAM KACANG TANAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi Kasus Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar) LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG ALAT PENANAM KACANG TANAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi Kasus Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar) Proposal Ini Disusun Untuk Memulai Pembuatan Tugas Akhir

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING BASUKI ARIANTO DAN RINALDI PARDI Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Peningkatan angka pemesanan PT PSM periode

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Rumpun: 163/Teknologi Pertanian HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS PADA BAGIAN PRODUKSI KERUPUK SAMILER DALAM RANGKA PENINGKATAN

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja Performa (013) Vol. 1, No.: 105-114 Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja Lobes Herdiman, Taufiq Rochman *), dan Agus Budi Susilo Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak lepas dari pekerjaan rutin yang biasa dilakukan sehari-hari seperti mencuci pakaian. Pastinya tidak semua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Anthropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Sedangkan menurut Nurmianto (1991) anthropometri adalah satu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER LAMPIRAN 60 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER Tanggal: Lokasi: Nama: Usia: (L/P) tahun 1. Lama penyemprotan (per proses): 3 jam 2.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT Herwina Mulyantari 1, Ary Permatadeny Nevita 2 1,2 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri E-mail: 1 herwinatari@gmail.com,

Lebih terperinci

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment RANCANG BANGUN ULANG KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS BERDASARKAN DATA ANTROPOMETRI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA Rudy Bastian Hutabarat Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Prosiding 2014 Hasil Penelitian Teknologi Terapan KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Rahmi Amin Ishak, Syarif Beddu, Radhiyya Amir Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERBAIKI METODE KERJA PADA PROSES PENGIKATAN KANTONG PLASTIK DI CV. X

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERBAIKI METODE KERJA PADA PROSES PENGIKATAN KANTONG PLASTIK DI CV. X SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERBAIKI METODE KERJA PADA PROSES PENGIKATAN KANTONG PLASTIK DI CV. X Disusun Oleh : FITO VENESIA RUSDIANTO (5303012019) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA Definisi Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia Antropometri

Lebih terperinci

Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis

Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis Hery Murnawan *1), Wiwin Widiasih *2) 1,2) Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Jl. Semolowaru No 45 Surabaya, 60118,

Lebih terperinci

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Modul- 3 Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -4 POKOK BAHASAN KONSEP DASAR DAN APLIKASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI VARIABEL ANTROPOMETRI

Lebih terperinci

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma ANTROPOMETRI Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma Definisi Antropos = manusia Metrikos = pengukuran Ilmu yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian dari suatu industri. Hal tersebut merupakan input perusahaan yang penting karena tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PADA PRODUK MEJA SETERIKA Yunus Armanto

Lebih terperinci