Apa itu PERTANIAN ORGANIK?
|
|
- Hendri Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Apa itu PERTANIAN ORGANIK? Menurut sistem standarisasi Indonesia, SNI , definisi dari pertanian organik adalah suatu sistem manajemen produksi yang holistik yang meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologi, dan aktifitas biologi tanah. Jadi, secara harfiah jika dijelaskan maka pertanian organik adalah suatu sistem pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan menjauhkan petani dari ketergantungan terhadap pihak luar dan meningkatkan produksi dengan jalan memberdayakan potensi lokal yang ada di lingkungan petani dengan tetap bersandar kepada berlangsungnya keragaman hayati dan siklus biologi lingkungan. Ciri Ciri Pertanian Organik Adapun berbagai hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pertanian secara organik 1 / 7
2 antara lain : a. Dokumentasi Dokumentasi yang dimaksud disini adalah MENCATAT SECARA TERATUR DAN DETAIL segala proses yang dilakukan selama melaksanakan budidaya pertanian. Yang didokumentasikan antara lain : - Sejarah penggunaan lahan sebelum dikonversikan sebagai lahan pertanian organik - Segala hal yang berkaitan dengan status penggunaan lahan, seperti pemilik, penyewa (jika disewa), dan luas maupun kondisi situasi lahan (peta situasi, topografi, dsb) - Pelaksanaan kegiatan pengolahan tanah - Pelaksanaan proses budidaya mulai dari pembibitan (bibit, jumlah bibit, asal bibit, tanggal pembibitan,perlakuan sebelum semai, perlakuan sebelum tanam), penanaman (jumlah tanaman, tanggal tanam), penyiangan (waktu penyiangan,dll),perawatan dan pemeliharaan (serangan OPT dan 2 / 7
3 cara pengendaliannya, bahan yang digunakan,dosis, jumlah serangan, dll), pemupukan (pupuk yang digunakan, dosis, waktu dan intensitas penberian pupuk), pemanenan (waktu panen dan hasil produksi) - Pasca panen, mulai dari pengemasan, pengepakan, penghitungan hasil, dan penjualan serta pasar b. Lahan Syarat syarat yang harus diperhatikan tersebut antara lain : 1. Lahan yang akan digunakan dalam usaha pertanian secara organik haruslah BEBAS dari BAHAN KIMIA SINTETIS baik yang berasal dari pupuk maupun pestisida 2. Jika lahan yang akan digunakan dalam usaha pertanian organik berasal dari lahan yang sebelumnya 3 / 7
4 untuk usaha pertanian non organik (konvensional), maka lahan tersebut harus dikonversikan terlebih dahulu dengan ketentuan sebagai berikut : - Untuk tanaman semusim diperlukan waktu konversi (recovery) lahan minimal 2 (dua) tahun dan untuk tanaman tahunan diperlukan waktu selama 3 (tiga) tahun, selain itu juga tergantung kepada kepada kondisi lahan yang akan digunakan tetapi waktunya tidak boleh kurang dari 12 (dua belas) bulan - Lahan yang sedang dalam konversi (recovery) tidak boleh di rubah bolak balik antara organik dan konvensional - Jika lahan yang akan digunakan adalah satu hamparan namun konversi (recovery) lahan tidak dilakukan secara bersamaan maka perlu ada pemisahan yang tegas antara lahan organik dan non organik untuk menghindari terjadinya kontaminasi dari lahan non organik ke lahan organik. c. Benih dan Bibit Untuk pelaksanaan pertanian organik kita juga harus memperhatikan benih dan bibit yang akan kita gunakan.antara lain : 1. Benih dan bibit tidak boleh berasal dari produk rekayasa genetika (GMO) 4 / 7
5 2. Benih dan bibit yang digunakan untuk pertanian organik harus berasal dari produk pertanian organik d. Manajemen Kesuburan Tanah Hal hal yang harus ditaati berkaitan dengan kesuburan tanah antara lain : 1. Kesuburan dan aktivitas biologis tanah harus dijaga atau ditingkatkan dengan cara : 2. Mematuhi atauran maupun larangan yang berkaitan dengan penggunaan bahan untuk penyubur tanah yang direkomendasikan maupun dilarang dalam pertanian organik e. Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma Jika dalam pertanian non organik pengendalian terhadap hama, penyakit dan gulma bisa dilaksanakan dengan menggunakan berbagai macam bahan sintetis maka dalam pertanian organik ada hal hal yang harus dipatuhi, yaitu : 5 / 7
6 1.Hama, penyakit dan gulma harus dikendalikan 2.Jika serangan hama dan penyakit sangat berat dan tindakan yang dilakukan dengan cara cara tersebut diatas dianggap kurang memadai maka dapat digunakan bahan bahan lain yang diperbolehkan dalam pertanian organik. f. Peternakan Pada pertanian organik dianjurkan untuk mengkombinasikan budidaya tanaman dengan usaha peternakan. Keuntungan yang bisa didapatkan antara lain : 1. Petani tidak lagi tergantung dengan sumber pupuk dari luar karena sudah memiliki sumber pupuk sendiri dan tidak terbatas 2. Sebagai salah satu upaya daur ulang nutrisi tanah karena makanan ternak bisa didapatkan dari sisa tanaman dan kotoran ternak dikembalikan ke tanah sebagai pupuk 6 / 7
7 3. Diversifikasi usaha dari petani sebagai salah tambahan pemasukan bagi petani g. Sumber Air Dalam pertanian organik, ketersediaan air yang permanent adalah satu hal yang tidak bisa di tawar tawar. Salah satu jalan keluar adalah dengan menyiapkan kolam penampungan air (em bung) di lahan yang diusahakan. 7 / 7
PT MUTUAGUNG LESTARI
Bagian 1. Informasi Umum Nama : Nama Kebun : Jenis Tanaman : Alamat : Kota : Propinsi : Kode Pos : Negara : Tanggal : Telepon : Fax : Email : Ruang lingkup tanaman yang akan disertifikasi Jumlah petani
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan memiliki iklim tropis yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata pencaharian utama
Lebih terperinciSYLABUS MATA KULIAH PERTANIAN ORGANIK
SYLABUS MATA KULIAH PERTANIAN ORGANIK I. PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Dasar Pertanian Organik 1.2. Kegunaan Budi Daya Organik II. PUPUK ORGANIK 2.1. Pupuk Organik 2.1.1. Karakteristik Umum Pupuk Organik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. dalam arti sempit dan dalam artisan luas. Pertanian organik dalam artisan sempit
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pertanian Padi Organik dan Padi Konvensional Ada dua pemahaman tentang pertanian organik, yaitu pertanian organik dalam arti sempit dan dalam artisan
Lebih terperinciTINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM
TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) (Studi Kasus Pada Kelompoktani Angsana Mekar Desa Cibahayu Kecamatan Kadipaten Kabupaten ) Oleh: Laras Waras Sungkawa
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN KOMPETENSI KEAHLIAN
Lebih terperinciKUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA
38 LAMPIRAN Lampiran 1 KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA Kabupaten : Bangka/Bateng Pewawancara :. Kecamatan :. Tgl. Wawancara :.. Desa
Lebih terperinciDr.sc.agr. N. NURLAENY, Ir.,MS. PERAN BAHAN ORGANIK TANAH DALAM SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
Dr.sc.agr. N. NURLAENY, Ir.,MS. PERAN BAHAN ORGANIK TANAH DALAM SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN Dr.sc.agr. N. Nurlaeny, Ir. MS., meraih gelar sarjana dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka
Lebih terperinci1.1 Bidang Pekerjaan : Pertanian Organik Tanaman (Fasilitator Tanaman)
1. Sektor Pertanian 1.1 Bidang Pekerjaan : Pertanian Organik Tanaman (Fasilitator Tanaman) P 95 2 5 2 4 2 III 01 1. TAN.OT01.001.01 Mengorganisasikan Pekerjaan 2. TAN.OT01.002.01 Melakukan Komunikasi Efektif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, dan metode kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur
LAMPIRAN 89 90 Lampiran. Pengukuran Variabel Tabel. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur Indikator Kriteria. Umur 5-40 tahun 4-55 tahun >55. Pendidikan formal > 8 tahun -7 tahun
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C
TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : 10.11.3688 S1TI2C STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha: Berkebun Organik Kultur hidup sehat saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurunnya kualitas lahan akibat sistem budidaya yang tidak tepat dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya kualitas lahan akibat sistem budidaya yang tidak tepat dapat dihindari dengan melakukan rotasi tanaman. Rotasi tanaman adalah praktek budidaya berbagai jenis
Lebih terperinciDosen Pengampu: R. SOEDRADJAD, Ir., M.Sc. Jurusan Budidaya Pertanian Pertanian. Prof.Dr. Ir. SOETRIONO, M.P.
Dosen Pengampu: R. SOEDRADJAD, Ir., M.Sc. Jurusan Budidaya Pertanian E-mail: soedradjad@faperta.unej.ac.id Prof.Dr. Ir. SOETRIONO, M.P. Jurusan Sosial-Ekonomi Pertanian E-mail: irtusss@plasa.com 1 1. Kode
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Agronomis Padi merupakan salah satu varietas tanaman pangan yang dapat dibudidayakan
Lebih terperinciCara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi
Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi 4 tahap penggunaan Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super Tugama) 1. Persiapan Benih 2. Pengolahan tanah atau lahan tanaman 3. Pemupukan 4.
Lebih terperinciBUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I
BUDI DAYA 122 Peta Materi IV Budi daya Tanaman Sayuran Jenis-Jenis Tanaman Sayuran Alternatif Media Tanam Tanaman Sayuran Tujuan Pembelajaran Prakarya 123 Bab IV Budi Daya Tanaman Sayuran Gambar 4.1 Tanaman
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Tujuan dari teknik deskriptif analisis adalah membuat gambaran secara sistematik, faktual dan akurat
Lebih terperinciKOMPONEN TEKNOLOGI PIUHAN
KOMPONEN TEKNOLOGI PIUHAN ---~ 1. Persiapan lahan Pengolahan tanah tidak diperlukan jika kacang hijau ditanam di lahan sawah bekas tanaman padi, jerami dapat dipakai sebagai mulsa Mulsa berguna untuk menjaga
Lebih terperinciKISI-KISI DAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHU 2012
KISI-KISI DAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHU 2012 Mata Pelajaran Jenjang : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN : SMK/MAK A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. 1. Pengertian padi organik dan padi konvensional
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian padi organik dan padi konvensional Pada pengertian sebenarnya organik tidak hanya tertuju pada produk atau kandungan bahan-bahan di dalamnya,
Lebih terperinciPRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013
PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH 1 BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH Budidaya untuk produksi benih sedikit berbeda dengan budidaya untuk produksi non benih, yakni pada prinsip genetisnya, dimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Pembangunan pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pertanian Organik Saat ini untuk pemenuhan kebutuhan pangan dari sektor pertanian mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan lingkungan.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk yang melaju dengan cepat perlu diimbangi dengan kualitas dan kuantitas makanan sebagai bahan pokok, paling tidak sama dengan laju pertumbuhan penduduk.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pertanian organik menjadi suatu bisnis terbaru dalam dunia pertanian Indonesia. Selama ini produk pertanian mengandung bahan-bahan kimia yang berdampak
Lebih terperinciKUISIONER RESPONDEN. 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Berapa lama pengalaman yang Bapak/Ibu miliki dalam budidaya padi?
LAMPIRAN 105 106 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER RESPONDEN Nama : Alamat : Umur : Tahun 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Tidak Sekolah Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menegah
Lebih terperinciKURIKULUM 2013 PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
SEMESTER I 1 100101 OLAH RAGA I 1 1 2 100092 WIDYA MWAT YASA 2 2 3 130012 PENGANTAR ILMU PERTANIAN 2 2 4 132012 KIMIA 2 2 5 132021 PRAKTIKUM KIMIA 1 1 6 132032 TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN 2 2 7 132041 PRAKTIKUM
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik berarti melakukan budidaya tanaman tanpa media tanah. Dalam
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hidroponik Hidroponik berarti melakukan budidaya tanaman tanpa media tanah. Dalam bahas asal yaituyunani, hidroponik berasal dari kata hydro (air) dan ponos (kerja) yang berarti
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN JEMBRANA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa sistem pertanian
Lebih terperinciMengenal Sistem Pangan Organik Indonesia
Mengenal Sistem Pangan Organik Indonesia Dede Sulaeman, ST, M.Si Mengenal Sistem Pangan Organik Indonesia April 2008 Penulis: Dede Sulaeman, ST, M.Si Subdit Pengelolaan Lingkungan, Dit. Pengolahan Hasil
Lebih terperinciGeografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik
Kurikulum xxxxxxxxxx2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI
BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI 7.1. Produktivitas Usahatani Produktivitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang ada (lahan) untuk menghasilkan keluaran
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciPRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN SWADAYA
LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN
Lebih terperinciSTANDAR PERTANIAN ORGANIK INDONESIA
STANDAR PERTANIAN ORGANIK INDONESIA Jaringan Kerja Pertanian Organik Indonesia (Jaker PO Indonesia) Jln. Griyan Lama no. 20 Baturan Solo 57171 Telpon/Fax : (0271) 710465 718956 E-mail : jakerpo@yahoo.com
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...
Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi... PENDAHULUAN P ada dasarnya pengelolaan tanaman dan sumber daya terpadu (PTT) bukanlah suatu paket teknologi, akan tetapi lebih merupakan metodologi atau
Lebih terperinciTeknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat
Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciBAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
17 BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Kuliah Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Karangtaji Rt 02 Rw 04 Kecamatan Karangpandan Kabupaten
Lebih terperinciMoch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013
Tentang Sistem Pertanian Konvensional Sistem pertanian konvensional adalah sistem pertanian yang pengolahan tanahnya secara mekanik (mesin). Sistem pertanian konvensional memiliki tujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciA MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. 1. Pencatatan dan Dokumentasi pada : W. g. Kepedulian Lingkungan. 2. Evaluasi Internal dilakukan setiap musim tanam.
Petunjuk Pengisian : Lingkari dan isi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan PENCATATAN ATAS DASAR SOP DAN GAP A MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. Pencatatan dan Dokumentasi pada : Buku Kerja Jahe PENILAIAN ATAS
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Darmaga, Bogor. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2010 sampai Februari 2011. Analisis tanah dan hara
Lebih terperinciPermasalahan OPT di Agroekosistem
Permasalahan OPT di Agroekosistem Dr. Akhmad Rizali Materi: http://rizali.staff.ub.ac.id Konsekuensi Penyederhaan Lingkungan Proses penyederhanaan lingkungan menjadi monokultur pertanian memberi dampak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL PELAKSANAAN MINAPADI DI DESA PAYAMAN NGANJUK
ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL PELAKSANAAN MINAPADI DI DESA PAYAMAN NGANJUK Sri Lestari1), Moh. Rifai22) FKIP, Universitas PGRI Madiun email: lestari_sri1986@yaho.co.id 1,2 Abstrak Pelaksanaan
Lebih terperinciDENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT
DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT Penerapan Padi Hibrida Pada Pelaksanaan SL - PTT Tahun 2009 Di Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur Jawa Barat Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu metode
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.770, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Pertanian Organik. Budidaya. Sistem. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64/PERMENTAN/OT.140/5/2013 TENTANG SISTEM
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pola integrasi antara tanaman dan ternak atau yang sering disebut dengan pertanian terpadu, adalah memadukan
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN
VII ANALISIS PENDAPATAN Analisis pendapatan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi penerimaan, biaya, dan pendapatan dari usahatani padi sawah pada decision making unit di Desa Kertawinangun pada musim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor I: Dosis
Lebih terperinciPOLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING
POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING TEKNOLOGI BUDIDAYA Pola tanam Varietas Teknik Budidaya: penyiapan lahan; penanaman (populasi tanaman); pemupukan; pengendalian hama, penyakit dan gulma;
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
98 BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan dikemukakan hasil temuan studi yang menjadi dasar untuk menyimpulkan keefektifan Proksi Mantap mencapai tujuan dan sasarannya. Selanjutnya dikemukakan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG
VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. definisi sempit dan pertanian organik dalam definisi luas. Dalam pengertian
5 TINJAUAN PUSTAKA Pertanian organik Pertanian organik meliputi dua definisi, yaitu pertanian organik dalam definisi sempit dan pertanian organik dalam definisi luas. Dalam pengertian sempit, pertanian
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian. Menurut Rogers (1983),
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Landasan Teori 1. Penerapan Inovasi pertanian Inovasi merupakan istilah yang sering digunakan di berbagai bidang, seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian.
Lebih terperinciModul pertama Modul kedua Modul ketiga Modul keempat
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Dasar-dasar Budi Daya Tanaman memiliki bobot 2 SKS yang membahas sistem pertanian, biologi tanaman, iklim dan faktor lingkungan tumbuh, lingkungan biotik tanaman, pembiakan
Lebih terperinciBAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI
BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI Sebagaimana telah dikemukakan di depan, fokus studi difusi ini adalah pada inovasi budidaya SRI yang diintroduksikan
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UKG TAHUN 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
KISI-KISI SOAL UKG TAHUN 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA NO INTI GURU GURU MATA PELAJARAN IPK ESENSIAL I. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
Lebih terperinciAGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
AGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA EKOSISTEM Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh interaksi dinamik antara komponen-komponen abiotik dan biotik Abiotik Biotik Ekosistem
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. BUDIDAYA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa var. chinensis) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN PUPUK ORGANIK CAIR
LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa var. chinensis) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN PUPUK ORGANIK CAIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2013) metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani
Lebih terperinciCARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)
CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2) Lektor Kepala/Pembina TK.I. Dosen STPP Yogyakarta. I. PENDAHULUAN Penurunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Peran tersebut diantaranya adalah mampu memenuhi
Lebih terperinciMANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA
Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini beras masih merupakan pangan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando, 2007) kebutuhan beras dari tahun-ketahun
Lebih terperinciVIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Penelitian menyimpulkan sebagai berikut:
VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan Penelitian menyimpulkan sebagai berikut: 1. Usahatani padi organik masih sangat sedikit dilakukan oleh petani, dimana usia petani padi organik 51
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. dalam bidang pertanian merupakan hukum pengembalian (law of return) yang
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Sayuran Organik Pada awalnya pakar pertanian barat menyebutkan bahwa sistem organik dalam bidang pertanian merupakan hukum pengembalian (law of return)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agro Ekologi 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian agro ekologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang budidaya tanaman dengan lingkungan tumbuhnya. Agro ekologi merupakan gabungan tiga kata, yaitu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertanian organik Metode pertanian organik merupakan metode pertanian yang berkembang seiring semakin sadarnya masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang
12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang dilakasanakan pada musim gadu bulan Juli-Oktober 2012. Pengamatan dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pertanian Organik Ada dua pemahaman umum tentang pertanian organik menurut Las,dkk (2006)
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN MANFAAT TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PERKEBUNAN RAKYAT PADA TANAMAN KOPI, TEH DAN LADA
LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANFAAT TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PERKEBUNAN RAKYAT PADA TANAMAN KOPI, TEH DAN LADA Oleh: Budiman Hutabarat Adang Agustian Hendiarto Ade Supriatna Bambang Winarso
Lebih terperinciI PENDAHULUAN
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Hal ini perlu mendapat perhatian berbagai pihak, karena sektor pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pertanian menurut A.T. Mosher (1965) adalah suatu proses
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pertanian Pengertian pertanian menurut A.T. Mosher (1965) adalah suatu proses produksi yang khas yang didasarkan atas proses-proses pertumbuhan tanaman dan hewan.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Desa Situ Gede Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2009 Februari 2010. Analisis tanah dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)
PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) OLEH M. ARIEF INDARTO 0810212111 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013 DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciDINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas :
DINAS PERKEBUNAN Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan; b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bagian; c. Mengkoordinasikan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan dengan titik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Lahirnya Kelembagaan Lahirnya kelembagaan diawali dari kesamaan karakteristik dan tujuan masing-masing orang dalam kelompok tersebut. Kesamaan kepentingan menyebabkan adanya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Lahan pertanian yang dijadikan objek penelitian berlokasi di daerah lahan pertanian DAS Citarum Hulu, Desa Sukapura, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung dan sebagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peran pertanian antara lain adalah (1) sektor pertanian menyumbang sekitar 22,3 % dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya 1-1,5 ton/ha, sementara jumlah penduduk pada masa itu sekitar 90 jutaan sehingga produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pertanian Organik Revolusi hijau di Indonesia yang dikenal dengan swasembada pangan ternyata memberikan
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biologi tanah untuk mengoptimalkan produksi tanaman (Budiasa, 2014). Pertanian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian organik merupakan jawaban atas revolusi hijau yang digalakkan pada tahun 1960-an yang menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah dan kerusakan lingkungan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah hutan di Indonesia pada umumnya berjenis ultisol. Menurut Buckman dan Brady (1982), di ultisol kesuburan tanah rendah, pertumbuhan tanaman dibatasi oleh faktor-faktor yang
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 - November 2016. Tempat penelitian adalah Lahan Percoban Fakulas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Era pasar global, perdagangan komoditas pertanian, khususnya komoditas yang berhubungan langsung dengan kesehatan manusia, seperti komoditas biofarmaka akan menghadapi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat menguntungkan jika dibudayakan secara berkelanjutan. Khususnya kopi Lampung memiliki peranan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Batu merupakan sentra penghasil apel di Indonesia. Lahan apel di Kota Batu seluas 2.993,89 Ha terpusat di Kecamatan Bumiaji yang tersebar di desa Tulungrejo, Sumbergondo,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. banyak dibicarakan dan dianjurkan. Hal ini terjadi karena munculnya isu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Penerapan Agroekologi Pertanian agroekologi atau pertanian ramah lingkungan saat ini mulai banyak dibicarakan dan dianjurkan. Hal ini terjadi karena munculnya isu
Lebih terperinci