SUTIONO Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUTIONO Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK"

Transkripsi

1 Pengaruh Leverage, Operating Capacity, Current Ratio Terhadap Financial Distress (Studi Pada Perusahaan Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun ) SUTIONO Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK Financial distress memiliki hubungan yang erat dengan kebangkrutan pada suatu perusahaan. Terjadinya financial distress dapat diprediksi dengan menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan yang ada dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh leverage, operating capacity, current ratio terhadap financial distress. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2011 sampai dengan Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 16 perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan keuangan pada periode 2011 sampai dengan 2014 yang terpilih sebagai sampel sehingga diperoleh 64 data observasi. Penelitian ini menggunakan regresi logistik sebagai alat analisis data. Metode analisisnya terdiri dari Descriptive Statistics, pengujian kelayakan model dengan menggunakan uji Hosmer and Lemeshow s, Model Summary (-2 Log Likelihood, Cox and Snell s R Square dan Nagelkerke R Square), Classification Table a, Omnibus Test of Model Coefficients serta Variables in the Equation (Uji Wald). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio leverage memiliki pengaruh signifikan positif terhadap perusahaan mengalami financial distress dan operating capacity, current ratio memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap perusahaan mengalami financial distress secara parsial. Secara simultan (serentak) rasio leverage, operating capacity, current ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan mengalami financial distress. Kata Kunci: Leverage, Operating Capacity, Current Ratio, Financial Distress.

2 Pendahuluan Perusahaan didirikan mempunyai tujuan memperoleh laba, yang nantinya digunakan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kelangsungan hidup usahanya. Jika suatu perusahaan mengalami masalah dalam likuidasi maka sangat memungkinkan perusahaan tersebut mulai memasuki masa kesulitan keuangan (financial distress), dan jika kondisi kesulitan tersebut tidak cepat diatasi maka ini bisa berakibat kebangkrutan usaha (bankruptcy) (Fahmi 2012: 158). Untuk menghindari kebangkrutan ini dibutuhkan berbagai kebijakan, strategi dan bantuan, baik bantuan dari pihak internal maupun eksternal. Contoh bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang diberikan kepada beberapa bisnis yang dianggap layak (feasible) untuk menerimanya. Walaupun beberapa bentuk bantuan BLBI dianggap memiliki sisi permasalahan seperti kasus pemberian BLBI kepada Bank Century. Menurut Plat dan Plat dalam Fahmi (2012: 158) mendefinisikan financial distress sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuiditas. Financial distress dimulai dari ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat jangka pendek termasuk kewajiban likuiditas, dan juga termasuk kewajiban dalam kategori solvabilitas. Permasalahan terjadinya insolvency (keadaan tidak mampu membayar) bisa timbul karena faktor berawal dari kesulitan likuiditas. Menurut Ilya Avianti dalam Fahmi (2012: 158) Ketidakmampuan tersebut dapat ditunjukkan dengan 2 (dua) metode, yaitu Stock-based insolvency dan Flowbased insolvency. Stock-based insolvency adalah kondisi yang menunjukkan suatu kondisi ekuitas negatif dari neraca perusahaan (negative net worth), sedangkan Flow-based insolvency ditunjukkan oleh kondisi arus kas operasi (operating cash flow) yang tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban lancar perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh rasio keuangan terhadap kondisi financial distress pada perusahaan aneka industri di Indonesia yang diukur dengan menggunakan rasio keuangan perusahaan dan beberapa variabel pengukur selama periode tahun Maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Leverage, Operating Capacity, Current Ratio terhadap

3 Financial Distress (studi pada perusahaan aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun ). Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian terdahulu yang mendukung variabel yang telah dirumuskan, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian berikut. Apakah leverage, operating capacity, current ratio secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress pada perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia tahun Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis kuantitatif dan menggunakan data sekunder, yaitu data yang telah diolah dan diperoleh dari laporan keuangan dan tahunan dari perusahaan aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui situs resminya yaitu Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi data dan menganalisis pengaruh leverage, operating capacity, current ratio secara parsial maupun simultan terhadap financial distress pada perusahaan aneka industri yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian, manfaat dari penelitian ini bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor, perusahaan, dunia akademis serta bursa efek Indonesia. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi 2012: 2). Di sisi lain Farid dan Siswanto dalam Fahmi (2012: 2) mengatakan Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Lebih lanjut Munawi dalam Fahmi (2012: 2) mengatakan Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi

4 keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu para pengguna (user) untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Dalam pengertian yang sederhana laporan keuangan adalah: laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir 2011: 7). Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Leverage Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang (Fahmi 2012: 127). Penggunaan hutang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaaan karena perusahaan akan masuk kaegori extreme leverage (utang ekstrem) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban hutang tersebut. Karena itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa hutang yang layak diambil dan dari mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar hutang. Leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang (debt=d) terhadap total aktiva (total assets=ta) dalam terminology (istilah) nilai buku atau hutang dari nilai pasar (B) terhadap nilai total (V) dari suatu perusahaan dalam terminologi nilai pasar. Bila kita membahas total aktiva (TA), yang kita maksudkan adalah total nilai buku dari aktiva menurut catatan akuntansi. Nilai total perusahaan (V) berarti total nilai pasar seluruh komponen struktur keuangan perusahaan (Weston dan Copeland 2010: 20). Atmaja (2008: 415) menyatakan leverage ratios merupakan rasio yang memperlihatkan berapa hutang yang digunakan perusahaan. Rasio Pengungkit atau leverage (nisbah kewajiban) ini mengukur persentase dana yang disediakan kreditur. Kewajiban meliputi kewajiban lancar dan semua utang jangka panjang. Makin rendah nisbah ini makin besar penyangga kerugian yang mungkin timbul pada waktu likuidasi. Dengan demikian, kemampuan melunasi seluruh kewajibannya juga semakin besar (Soemarso 2010:

5 390). Debt ratio (leverage) merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva (Kasmir 2011: 156). Operating Capacity Total assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir 2011: 185). Total assets turn over disebut juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif (Fahmi 2012: 135). Perputaran total aktiva (total assets turn over) menunjukkan efisiensi penggunaan total aktiva (Soemarso 2010: 396) Current Ratio Current ratio (rasio lancar) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir 2011: 134). Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk mencukupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Resiko lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Versi terbaru pengukuran rasio lancar adalah mengurangi sediaan dan piutang. Rasio lancar adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo (Fahmi 2012: 121). Harus dipahami bahwa penggunaan rasio lancar dalam menganalisis laporan keuangan hanya mampu memberikan analisa secara kasar, oleh karena itu perlu adanya dukungan analisa secara kualitatif secara lebih komprehensif. Nisbah lancar merupakan aktiva lancar dibagi kewajiban lancar (Soemarso 2010: 385). Nisbah lancar adalah ukuran yang paling biasa digunakan untuk mengukur kesanggupan membayar jangka pendek. Financial Distress Financial distress merupakan kondisi dimana suatu perusahaan mengalami masalah dalam likuidasi maka sangat memungkinkan perusahaan tersebut mulai

6 memasuki masa kesulitan keuangan (financial distress), dan jika kondisi kesulitan tersebut tidak cepat diatasi maka ini bisa berakibat kebangkrutan usaha (bankruptcy) (Fahmi 2012: 158). Rasio ini juga menghitung profitabilitas sehubungan dengan struktur modal yaitu rasio antara laba perusahaan sebelum bunga dengan pembayaran bunga (Subramanyam dan Wild 2013: 46). Interest expense adalah biaya dana pinjaman pada periode yang berjalan yang memperlihatkan pengeluaran uang dalam laporan laba rugi. Interest coverage ratio merupakan rasio cakupan bunga yang didesain untuk menghubungkan berbagai beban keuangan perusahaan dengan kemampuannya untuk melayani atau membayarnya juga mengukur kemampuan untuk mengambil hutang baru. Rasio ini hanyalah rasio laba sebelum bunga dan pajak untuk periode pelaporan tertentu dengan jumlah beban bunga/keuangan untuk periode tersebut (Horne dan Wachowicz 2013: 171). Rasio ini berfungsi sebagai salah satu ukuran kemampuan untuk memenuhi pembayaran bunga sehingga dapat menghindari kebangkrutan. Menurut Plat dan Plat (2002) dalam Fahmi (2012: 158) mendefinisikan financial distress sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuiditas. Financial distress dimulai dari ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat jangka pendek termasuk kewajiban likuiditas, dan kewajiban dalam kategori solvabilitas. Permasalahan terjadinya insolvency (keadaan tidak mampu membayar) bisa timbul karena faktor berawal dari kesulitan likuiditas. Menurut Ilya Avianti dalam Fahmi (2012: 158) Ketidakmampuan tersebut dapat ditunjukkan dengan 2 (dua) metode, yaitu Stock-based insolvency dan Flow-based insolvency. Stock-based insolvency adalah kondisi yang menunjukkan suatu kondisi ekuitas negatif dari neraca perusahaan (negative net worth), sedangkan Flow-based insolvency ditunjukkan oleh kondisi arus kas operasi (operating cash flow) yang tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban lancar perusahaan. Bagi seorang peneliti, manajer, dan investor akan melihat tanda-tanda kebangkrutan dari berbagai sudut pandang kajian yang berbeda-beda. Secara umum ada 2 (dua) model sudut pandang kajian, yaitu: Model kajian perspektif teoritis.

7 Model ini menggunakan metode deduksi dalam kajiannya. Penurunan model ini dimulai dengan meneliti kondisi normatif suatu perusahaan yang paling pailit. Model kajian perspektif empiris (empirical perspective). Model ini menggunakan model induksi. Biasanya, model yang dibentuk dari pendekatan empiris diturunkan dari rasio-rasio keuangan perusahaan-perusahaan yang terlebih dahulu diawali dengan suatu pemisahan kelompok pailit dan non pailit secara legal (legal bankruptcy). Keputusan menyelesaikan financial distress juga bisa dilakukan dengan menjual obligasi atau menerbitkan saham baru, meminjam ke perbankan atau menerbitkan right issue. Right issue adalah penjualan saham terbatas yang hanya dikhususkan kepada pemilik saham lama saja, dengan tujuan menghindari masuknya pemilik saham baru. Ada bentuk-bentuk keuntungan dan kerugian/kelemahan pada saat suatu perusahaan berusaha menyelesaikan persoalan financial distress dan memperkuat likuiditasnya dengan menjual obligasi dan menerbitkan saham baru atau meminjam keperbankan dan menerbitkan right issue. Suatu perusahaan dikatakan mengalami kondisi financial distress apabila perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban financialnya. Signal pertama dari kesulitan ini adalah dilanggarnya persyarat-persyaratan utang (debt covenants) yang disertai dengan pengahapusan atau pengurangan pembayaran dividen (Parulian, 2007) dalam Triwahyuningtias (2012). Kesehatan suatu perusahaan bisa digambarkan dari titik sehat yang paling ekstrem (mampu untuk membiayai operasionalnya, dapat memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek sampai jangka panjangnya tepat waktu, serta dengan tingkat likuiditas yang baik) sampai ke titik tidak sehat yang paling ekstrem (tidak mampu membayar kewajibankewajibannya atau hutang lebih besar dibandingkan aset). Kesulitan keuangan jangka pendek bersifat sementara dan belum begitu parah. Tetapi kesulitan semacam ini apabila tidak ditangani bisa berkembang menjadi kesulitan tidak solvabel (tidak teratasi). Kalau tidak solvabel, perusahaan bisa dilikuidasi atau direorganisasi (Ardiyanto 2011). Perusahaan dengan kondisi seperti itu, perusahaan perlu untuk mengantisipasi adanya financial distress.

8 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Leverage terhadap Financial Distress Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang (Fahmi 2012: 127). Penggunaan hutang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaaan karena perusahaan akan masuk kategori extreme leverage (utang extrem) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut. Karena itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari mana sumbersumber yang dapat dipakai untuk membayar utang. Penelitian (Putri dan Merkusiwati 2014) menyatakan leverage tidak memiliki pengaruh signifikan pada financial distress. Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva (Kasmir 2011: 156). Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan hutang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dan tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaaan tidak mampu menutupi hutang-hutangnya dengan laba dan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan hutang sehingga menghasilkan laba yang maksimal untuk melunasi kewajiban perusahaan pada saat jatuh tempo sehingga financial distress semakin menurun. Berdasarkan pernyataan diatas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: Diduga leverage berpengaruh terhadap financial distress. Pengaruh Operating Capacity terhadap Financial Distress Operating Capacity diproksikan Total assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir 2011: 185). Total assets turn over disebut juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi

9 perputaran secara efektif (Fahmi 2012: 135). Penelitian (Purwanto dan Hanifah 2013) menyatakan operating capacity berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Rasio perputaran total aktiva juga disebut sales to total assets (STA) atau Total assets turn over. Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan, semakin besar rasio ini semakin baik (Ardiyanto 2011: 51). Rasio sales to total assets yang besar berarti penjualan dapat melindungi kewajiban perusahaan. Berdasarkan pernyataan diatas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2: Diduga operating capacity berpengaruh terhadap financial distress. Pengaruh Current Ratio terhadap Financial Distress Current ratio (rasio lancar) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir 2011: 134). Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini dapat terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin. Rasio lancar adalah ukuran yang umum digunakan atas solvency (kemampuan membayar) jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo (Fahmi 2012: 121). Penelitian (Hidayat 2013) menyatakan current ratio paling signifikan dalam memprediksi terjadinya financial distress di suatu perusahaan. Nisbah lancar merupakan aktiva lancar dibagi kewajiban lancar (Soemarso 2010: 385). Perusahaan aneka industri yang mempunyai current ratio yang tinggi berarti aktiva lancarnya lebih besar dari hutang lancarnya, sehingga apabila suatu waktu terjadi perubahan kondisi ekonomi ataupun keuangan maka aktiva lancar terebut dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban perusahaan pada saat jatuh tempo. Berdasarkan pernyataan diatas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3: Diduga current ratio berpengaruh terhadap financial distress.

10 Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan pustaka dan pengembangan hipotesis diatas, maka dapat disajikan kerangka atau konsep pemikiran berguna untuk menggambarkan hubungan dari variabel independen terhadap variabel dependen agar lebih jelas. Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian menggunakan sumber data sekunder, yaitu data yang sudah diolah pihak pengumpul data primer serta melalui studi pustaka yang ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi dan dianalisis, disajikan dalam bentuk informasi. Data sekunder yang digunakan meliputi data laporan tahunan/keuangan perusahaan aneka industri periode Metode pengumpulan data dengan cara metode dokumenter yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh data sekunder. Dan studi pustaka dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian. Teknik Analisis Teknis analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif serta pengujian hipotesis dengan regresi logistik dikarenakan varibel dependen nominal dan independen metrik serta jumlah untuk tiap kategori tidak harus sebanding. Pengujian menggunakan software (perangkat lunak) IBM SPSS Statistics 23.

11 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali 2013: 19). Statistik deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan variabelvariabel dalam penelitian ini menggunakan alat analisis maksimum, rata-rata (mean), minimum dan standar deviasi untuk menggambarkan variabel leverage, operating capacity dan current ratio. Regresi Logistik Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi logistik (logistic regression) karena memiliki satu variabel dependen (terikat) yang non metrik (nominal) serta memiliki variabel independen (bebas) lebih dari satu. Model penelitian ini dalam persamaan linear sebagai berikut: Dimana : P 1 P β0 Ln P = β0 + β1 LEV + β2 OC + β3 CR + εi 1 P = Probabilitas perusahaan mengalami financial distress = Konstanta LEV = Leverage (Total Hutang/Total Aktiva) OPEC = Operating Capacity (Penjualan/Total Aktiva) CR i = Current Ratio (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) = Error Analisis pengujian model regresi logistik melihat dan menilai model fit serta estimasi parameter dan interpretasinya. Variabel Dependen Variabel dependen atau variabel terikat (Y) adalah variabel yang besar kecilnya tergantung pada nilai variabel bebas (Sunyoto 2011: 139). Dalam penelitian ini, variabel dependennya merupakan variabel dummy, yaitu apakah perusahaan tersebut mengalami financial distress atau nonfinancial distress. Financial distress diukur dengan menggunakan interest coverage ratio (rasio antara earning before interest and taxes terhadap interest expense).

12 Perusahaan yang memiliki interest coverage ratio kurang dari satu dianggap sebagai perusahaan yang mengalami financial distress (Asquith, Gertner dan Scharfstein 1994) dalam (Hidayat 2013) serta (Classens et al. 1999) dalam (Wardani 2006). Interest coverage ratio merupakan rasio cakupan bunga yang didesain untuk menghubungkan berbagai beban keuangan perusahaan dengan kemampuannya untuk melayani atau membayarnya. Rasio ini hanyalah rasio laba sebelum bunga dan pajak untuk periode pelaporan tertentu dengan jumlah beban bunga/keuangan untuk periode tersebut (Horne dan Wachowicz 2013: 171). Rasio ini juga menghitungkan profitabilitas sehubungan dengan struktur modal yaitu rasio antara laba perusahaan sebelum bunga dengan pembayaran bunga (Subramanyam dan Wild 2013: 46). Dihitung dengan rumus seperti ini. Interest Coverage Ratio = Earning Before Interest and Taxes EBIT Interest Expense Cara pemberian kode dummy umumnya menggunakan kategori yang dinyatakan dengan angka 1 atau 0. Kelompok yang diberi nilai dummy 0 (nol) disebut excluded group, sedangkan kolompok yang diberi nilai dummy 1 (satu) disebut included group (Ghozali 2013: 178). Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai 2 (dua) variabel kategori yaitu perusahaan yang mengalami financial distress dinyatakan dengan angka 1 (satu), sedangkan yang non financial distress dinyatakan dengan angka 0 (nol). Variabel Independen Variabel independen identik dengan variabel bebas, penjelas, atau independent variable. Dalam penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel independen adalah leverage, operating capacity, current ratio. Penjelasan terkait variabel independen tersebut adalah sebagai berikut: Leverage Debt ratio (leverage) merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva (Kasmir 2011: 156). Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva.

13 Leverage merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang (jangka pendek dan jangka panjang). Dalam penelitian ini, rasio yang dipakai untuk mengukur leverage adalah total liabilities to total asset (Triwahyuningtias 2012). Leverage (nisbah kewajiban) mengukur persentase dana yang disediakan kreditur. Kewajiban meliputi kewajiban lancar dan semua utang jangka panjang. Makin rendah nisbah ini makin besar penyangga kerugiang yang mungkin timbul pada waktu likuidasi. Dengan demikian, kemampuan melunasi seluruh kewajibannya juga makin besar (Soemarso 2010). Operating Capacity Total Liabilities to Total Asset = Total Hutang Total Aktiva Operating capacity mencerminkan efisiensi operasional perusahaan (Triwahyuningtias 2012). Dalam penelitian ini, rasio yang dipakai untuk mengukur Operating capacity adalah total assets turnover. Total aset turnover disebut juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan terjadi perputaran secara efektif (Fahmi 2012). Adapun rumus total assets turnover adalah: Current Ratio Total Assets Turnover = Penjualan Total Aset Current ratio (rasio lancar) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir 2011: 134). Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk mencukupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Current Ratio = Hasil Penelitian Dan Pembahasan Aktiva Lancar Hutang Lancar Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris, apakah terdapat pengaruh leverage, operating capacity, current ratio terhadap financial distress studi pada perusahaan aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

14 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam kelompok aneka industri yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling yang berarti pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis kuantitatif dan menggunakan data sekunder, yaitu data yang telah diolah dan diperoleh dari laporan keuangan dan tahunan dari perusahaan aneka indutri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui situs resminya yaitu Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka jumlah pemilihan persampel dirumuskan dalam tabel sehingga memperoleh sampel yang memenuhi semua kriteria. No. Kriteria Jumlah 1 Tercatat sebagai emiten aneka industri yang masih terdaftar di 36 Bursa Efek Indonesia sejak tahun Perusahaan aneka industri yang aktif menyampaikan laporan (15) keuangan dalam mata uang rupiah periode Perusahaan yang menyampaikan data secara lengkap selama (5) periode pengamatan tahun berkaitan dengan variabel leverage, operating capacity, current ratio dan perusahaan aneka industri yang mengalami dan tidak mengalami kesulitan keuangan (financial distress) serta perusahaan yang mengalami kerugian. Sampel 16 Berdasarkan kriteria penentu diatas, terdapat 16 perusahaan dan atau 64 (16x4) data aneka indutri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya dari sampel tersebut diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu perusahaan yang mengalami financial distress (kode 1 ) dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress (kode 0 ).

15 Hasil Penelitian Pada penelitian ini data yang dilakukan terdiri dari analisis deskriptif dan pengujian hipotesis dalam penelitian diuji dengan menggunakan metode regresi logistik. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai variabel independen leverage, operating capacity, current ratio terhadap variable dependen financial distress pada perusahaan aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Statistik Deskriptif Statistik deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan variabelvariabel dalam penelitian ini menggunakan alat analisis maksimum, rata-rata (mean), minimum dan standar deviasi untuk menggambarkan variabel leverage, operating capacity, current ratio. Selanjutnya dalam analisis data akan ditunjukkan hasil pengolahan data untuk menentukan nilai dari variabel yang diteliti. Berikut ini analisis deskriptif terhadap variabel-variabel tersebut. Tabel 4.2 mendeskripsikan variabel penelitian dari perusahan aneka industri. Descriptive Statistics Rasio Std. Keuangan Kategori N Minimum Maximum Mean Leverage Operating Capacity Current Ratio Valid N (listwise) Deviation Financial Distress Nonfinancial Distress Financial Distress Nonfinancial Distress Financial Distress Nonfinancial Distress Financial Distress 29 Nonfinancial Distress Sumber: Hasil olah data SPSS peneliti

16 Berdasarkan uji statistik deskriptif pada tabel diketahui bahwa jumlah data dalam penelitian (N) adalah 64 data. Rasio keuangan merupakan rasio yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan. Dimana dari rasio keuangan dapat diketahui kinerja suatu perusahaan sehingga karakteristik perusahaan financial distress dan nonfinancial distress dapat ditentukan. Adapun deskriptif rasio-rasio keuangan yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : Deskriptif Leverage Deskriptif rasio leverage ini merupakan rasio solvabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal maupun asset untuk membiayai hutang selama perusahaan beroperasi. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar pula financial distress bahkan menjadi pertimbangan karena mendekati kebangkrutan (bancruptcy) perusahaan. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui leverage perusahaan financial distress menunjukkan nilai rata-rata adalah 0,9226, nilai tertinggi sebesar 3.08, nilai terendah 0.25 serta nilai standar deviasi 0, Sedangkan leverage perusahaan nonfinancial distress menunjukkan nilai rata-rata adalah 0,5132, nilai tertinggi sebesar 2.88, nilai terendah 0.20 serta nilai standar deviasi 0, Deskriptif Operating Capacity Deskriptif rasio operating capacity ini merupakan rasio yang mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui operating capacity perusahaan financial distress menunjukkan nilai ratarata adalah 1,1090, nilai tertinggi sebesar 2,76, nilai terendah 0,28 serta nilai standar deviasi 0, Sedangkan operating capacity perusahaan nonfinancial distress menunjukkan nilai rata-rata adalah 1,3398, nilai tertinggi sebesar 2,43, nilai terendah 0.39 serta nilai standar deviasi 0, Deskriptif Current Ratio Deskriptif rasio current ratio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari asset lancar yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui current ratio perusahaan financial distress menunjukkan nilai rata-rata adalah 1,0809, nilai tertinggi sebesar 2,31, nilai

17 terendah 0.42 serta nilai standar deviasi 0, Sedangkan current ratio perusahaan nonfinancial distress menunjukkan nilai rata-rata adalah 1,9083, nilai tertinggi sebesar 3.86, nilai terendah 0.55 serta nilai standar deviasi 0, Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dan dalam penelitian ini akan dilakukan analisis dengan menggunakan metode regresi logistik karena data didalam penelitian ini menggunakan data nominal dan data rasio. Variabel dependen merupakan data nominal dan data independen merupakan data rasio sehingga regresi logistic (logit) yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Langkah diawali dengan dilakukan penilaian overall fit model terhadap data serta estimasi parameter dan interpretasinya. Model logit yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: Menilai Model Fit Permasalahan dan hipotesis dalam penelitian ini akan dianalisis dengan logistic regression. Langkah pertama yang dilakukan adalah menilai overal fit model terhadap data. Adapun hipotesis untuk menilai fit model adalah: Ho: Model yang dihipotesakan fit dengan data Ha: Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol (Ho) tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Tabel 4.3 berikut ini menyajikan output Hosmer and Lomeshow yang digunakan untuk menilai kelayakan model regresi. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig

18 Dari tabel tersebut menunjukkan besarnya nilai statistik Hosmer and Lomeshow Goodness of Fit sebesar 9,297 dengan profitabilitas signifikan 0,318 nilainya diatas 0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model logistic regression layak dipakai/diterima (model fit) untuk analisis selanjutnya (Imam Ghozali, 2013: 346). Model Summary -2 Log Cox & Snell Nagelkerke R Step likelihood R Square Square a b c a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than.001. b. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than.001. c. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than.001. Sumber: Hasil olah data SPSS peneliti Dalam tabel diatas terdapat angka -2likelihood sebesar 49,608 yang berada pada Block Number=3. Sedangkan untuk nilai Cox Snell s R square sebesar 0,452 (45,2%). Dan nilai Negelkerke R 2 adalah 0,605 (60,5%). Artinya variable independen yaitu leverage (LEV), operating capacity (OPEC), current ratio (CR) mampu menjelaskan variasi dari variable dependen yaitu financial distress sebesar 60,5% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diluar dari variable-variabel yang diteliti. Dapat juga diartikan variabilitas yang terjadi pada variabel terikat yaitu perusahaan yang mengalami financial distress dan nonfinancial distress dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel bebasnya.

19 Classification Table a Predicted Step 1 Financial Distress Observed Financial Distress Nonfinancial Financial Percentage Distress Distress Correct Nonfinancial Distress Financial Distress Overall Percentage 76.6 Step 2 Financial Nonfinancial Distress Distress Financial Distress Overall Percentage 76.6 Step 3 Financial Nonfinancial Distress Distress Financial Distress Overall Percentage 78.1 a. The cut value is.500 Sumber: Hasil olah data SPSS peneliti Tabel klasifikasi 2x2 ini berfungsi untuk menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect). Sampel awal dalam penelitian ini berjumlah 64 perusahaan yang terdiri dari 35 perusahaan kategori nonfinancial distress dan 29 perusahaan kategori financial distress. Setelah diuji menggunakan regresi logistik ternyata hasilnya menunjukkan bahwa dari 35 perusahaan kategori nonfinancial distress yang benar mengalami nonfinancial distress ada 27 perusahaan dengan ketepatan pengklasifikasian 77,1% sedangkan 8 perusahaan masuk kategori financial distress. Sementara dari 29 perusahaan kategori financial distress ternyata yang benar klasifikasinya mengalami financial distress ada 23 perusahaan dengan ketepatan pengklasifikasian 79,3%, sedangkan 6 perusahaan masuk kategori nonfinancial distress atau secara keseluruhan ketepatan klasifikasi adalah 78,1%.

20 Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step Block Model Step 2 Step Block Model Step 3 Step Block Model Sumber: Hasil olah data SPSS peneliti Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variable-variabel independen secara serentak/simultan berpengaruh terhadap variable dependennya yaitu financial distress. Berdasarkan hasil omnibus test of model coeficient pada tabel tersebut menunjukkan hasil bahwa secara simultan leverage, operating capacity, current ratio dapat memprediksi financial distress. Hal ini dapat dilihat hasil ² (Chi-square) sebesar 38,552 dengan degree of freedom sebesar 3. Adapun tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Dari hasil penelitian ini, secara simultan terbukti bahwa leverage, operating capacity dan current ratio berpengaruh terhadap financial distress. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor tersebut dalam memprediksi financial distress. Sehingga perusahaan dapat menghindari kemungkinan terjadinya financial distress. Estimasi Parameter dan Interpretasinya Estimasi parameter dan interpretasinya yang dapat dilihat pada output SPSS variabel in the equation. Pengujian signifikansi dari koefisien pada regresi logistik digunakan uji Wald untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen yang masuk ke dalam model. Oleh karena itu, apabila uji wald terlihat angka signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka koefisien regresi adalah signifikan pada tingkat kepercayaan 5%. Dengan uji Wald, kita dapat mengetahui seberapa

21 besar pengaruh variabel independen terhadap kemungkinan perusahaan berada pada kondisi financial distress secara parsial. Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1 a CR Constant Step 2 b OPEC CR Constant Step 3 c LEV OPEC CR Constant a. Variable(s) entered on step 1: CR. b. Variable(s) entered on step 2: OPEC. c. Variable(s) entered on step 3: LEV. Sumber: Hasil olah data SPSS peneliti Pada tabel diatas step 3 terdapat tiga variable independen yang signifikan yaitu LEV, OPEC, CR. Persamaan logistic regression dapat dituliskan sebagai berikut: Ln P 1 P = 6, ,238 LEV 3,736 OPEC 2,775 CR Variabel konstan model regresi logistik mempunyai koefisien positif sebesar 6,649 yang berarti jika variabel lain dianggap tetap maka financial distress perusahaan mengalami kenaikan sebesar 6,649 unit satuan. Variabel leverage (LEV) merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Memiliki statistik wald sebesar 4,402 sedangkan dari tabel Chi-Square untuk tingkat signifikan 5% atau 0,05 dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil 3, Hasil koefisien LEV sebesar 2,238 yang berarti setiap kenaikan 1 unit satuan pada LEV akan mengalami

22 kenaikan financial distress sebesar 2,238 unit satuan dengan asumsi nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah. Dan nilai signifikansi LEV adalah sebesar 0,036 yang artinya lebih kecil dari taraf nyata signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menandakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial leverage (LEV) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Variabel operating capacity (OPEC) diukur dengan membandingkan antara penjualan terhadap total aset. Memiliki statistik wald 7,862 sedangkan dari tabel Chi-Square untuk tingkat signifikan 5% atau 0,05 dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil 3, Hasil statistik koefisien untuk OPEC adalah sebesar -3,736 yang berarti setiap kenaikan 1 unit satuan pada OPEC akan mengalami penurunan financial distress sebesar 3,736 unit satuan dengan asumsi nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah. Dan nilai signifikansi OPEC adalah sebesar 0,005 yang artinya lebih kecil dari taraf nyata signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menandakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial operating capacity (OPEC) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Variabel current ratio (CR) diukur dengan membandingkan antara aset lancar terhadap hutang lancar. Memiliki statistik wald 8,914 sedangkan dari tabel Chi-Square untuk tingkat signifikan 5% atau 0,05 dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil 3, Hasil statistik koefisien untuk CR adalah sebesar -2,775 yang berarti setiap kenaikan 1 unit satuan pada CR akan mengalami penurunan financial distress sebesar 2,775 unit satuan dengan asumsi nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah. Dan nilai signifikansi CR adalah sebesar 0,003 yang artinya lebih kecil dari taraf nyata signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menandakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial current ratio (CR) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap financial distress.

23 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Leverage berpengaruh positif terhadap financial distress. Artinya perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang tinggi cenderung financial distress dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang rendah. 2. Operating capacity berpengaruh negatif terhadap financial distress. Artinya perusahaan yang mempunyai rasio operating capacity yang tinggi cenderung nonfinancial distress dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai rasio operating capacity yang rendah. 3. Current ratio berpengaruh negatif terhadap financial distress. Artinya perusahaan yang mempunyai current ratio yang tinggi cenderung nonfinancial distress dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai current ratio yang rendah. 4. Secara serentak/simultan leverage, operating capacity dan current ratio berpengaruh terhadap financial distress. Saran Adapun penulis memberikan saran-saran yang menjadi bahan pertimbangan untuk kedepannya sebagai berikut: 1. Disarankan peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian serupa dengan mempertimbangkan tingkat bunga, corporate governance dan tahun penelitian diperpanjang serta menggunakan keseluruhan jenis perusahaan. 2. Perusahaan aneka industri diharapkan untuk memperhatikan faktor yang dapat mengakibatkan financial distress perusahaan, sehingga jika terdapat indikasi perusahaan mengalami financial distress, perusahaan dapat cepat mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. 3. Disarankan bagi investor dan kreditur hendaknya memperhatikan leverage, operating capacity, current ratio untuk mengetahui kondisi perusahaan karena variabel-variabel tersebut sudah teruji bahwa secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap financial distress.

24 Daftar Pustaka Ardiyanto, Feri Dwi. Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Skripsi Undip, Atmaja, Lukas Setia. Teori dan Praktek Manajamen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andi, Fahmi, Irham. Analisis Laporan keuangan. Disunting oleh Dimas Handi. Bandung: CV. ALFABETA, Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Hidayat, Muhammad Arif. Prediksi Financial Distress Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Skripsi Undip, Horne, James C. Van, dan John M. Wachowicz. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat, Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, Purwanto, Agus, dan Oktita Earning Hanifah. Pengaruh Struktur Corporate Governance dan Financial Indicators terhadap Kondisi Financial Distress. Diponegoro Journal Of Accounting v. 2 (2013): h: Putri, Ni Wayan Krisnayanti Arwinda, dan Ni Kt. Lely A. Merkusiwati. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Likuiditas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan pada Financial Distress. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana v. 7.1 (2014): h: Sastriana, Dian, dan Fuad. Pengaruh Corporate Governance dan Firm Size Terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress). Diponegoro Journal of accounting v. 2 (2013): h: Sitanggang, J. P. Manajemen Keuangan Perusahaan Lanjutan. Jakarta: Mitra Wacana Media, Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat, Subramanyam, K. R., dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat, 2013.

25 Sunyoto, Danang. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi (Alat Statistik & Analisis Output Komputer). Yogyakarta: CAPS, Triwahyuningtias, Meilinda. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Dewan, Komisaris Independen, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Terjadinya Kondisi Financial Distress. Skripsi Undip, Wardani, Ratna. Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan yang Mengalami Permasalahan Keuangan. Simposium Nasional Akuntan 9 Padang, Weston, J. fred, dan Thomas E. Copeland. Manajemen Keuangan, jilid 2. Tanggerang: Binapura Aksara, 2010.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur 53 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan menguji faktor rasio keuangan yang dapat menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015) Oleh : Aprilyandhika Putri Wulansari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subjek penelitian Obyek dan subjek pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2014 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitan Jenis penelitan ini merupakan studi kuantitatif yaitu penelitan yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

ALTMAN Z-SCORE: MENDETEKSI FINANCIAL DISTRESS

ALTMAN Z-SCORE: MENDETEKSI FINANCIAL DISTRESS ALTMAN Z-SCORE: MENDETEKSI FINANCIAL DISTRESS Rice Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin No. 112, 124, 144 Medan 20212 rice.lee@mikroskil.ac.id Abstrak Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini adalah meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy

Lebih terperinci

Analisis Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Analisis Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Analisis Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Analysis of Financial Distress In Companies Manufacture Listed Indonesia Stock Exchange Sri Rahmayanti *),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2010 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: BIMBI KUMALANINGRUM B 200 110 109

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari penelitian ini, yaitu jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Karakteristik Data Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan enam variabel indenpenden yaitu Quick Ratio (QR), Banking

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 NURUL IKHSAN 090462201257 Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, OPERATING CAPACITY, DAN SALES GROWTH TERHADAP FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, OPERATING CAPACITY, DAN SALES GROWTH TERHADAP FINANCIAL DISTRESS ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2 (2015): 456-469 PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, OPERATING CAPACITY, DAN SALES GROWTH TERHADAP FINANCIAL DISTRESS Ni Luh Made Ayu Widhiari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Lampiran. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi KODE EMITEN KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI 2007 2008 2009 200 20 TMPI 0 0 0 PGAS 0 0 0 0 ISAT 0 0 0 0 TLKM 0 0 0 0 UNSP 0 0 0 0 BNBR 0 0 0 0 BUMI 0

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun 2013-2015. Dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, HARGA SAHAM DAN PAJAK TERHADAP TINDAKAN INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari peneliti, dimana faktor keberadaannya dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri OLEH: SEPTYA ROSE LANINGTYAS

SKRIPSI. Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri OLEH: SEPTYA ROSE LANINGTYAS ANALISIS PENGARUH CUREENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Kausal Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa variabel. Penelitian kausal biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PENELITIAN VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN KUALITAS AUDIT (X1) OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (X2) OPINI AUDITOR TENTANG GOING CONCERN (Y) PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan obyek/subyek yang di generalisasi oleh peneliti untuk menetapkan karakteristik dan kualitas tertentu sehingga

Lebih terperinci

Anita Tri Widiyawati, Supri Wahyudi Utomo dan Nik Amah Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS IKIP PGRI MADIUN

Anita Tri Widiyawati, Supri Wahyudi Utomo dan Nik Amah Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS IKIP PGRI MADIUN ASSETS : Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Vol.4 No.2, Oktober 2015 ANALISIS RASIO ALTMAN MODIFIKASI PADA PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI Anita Tri Widiyawati,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

IRNA WATI LENA SINURAT A. SITANGGANG. Abstrak

IRNA WATI LENA SINURAT A. SITANGGANG. Abstrak PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, TOTAL ASSETS TURN OVER DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Sampel dalam penelitian adalah perusahaan yang menerbitkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Objek Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

PENGARUH BEBERAPA RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH BEBERAPA RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PENGARUH BEBERAPA RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS Studi pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011 ATIKA, DARMINTO, DAN SITI

Lebih terperinci

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN (ALTMAN Z- SCORE), LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN YENIASARI RIZKIA BUDI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok Bursa Efek Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di gedung A, Ruang A-201 Universitas Mercubuana Jl. Meruya

Lebih terperinci

FITRI MARFUNGATUN. Kata Kunci: Financial Distress, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage

FITRI MARFUNGATUN. Kata Kunci: Financial Distress, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRI MARFUNGATUN 13133100050 Abstrak: Financial

Lebih terperinci

NI - Dep

NI - Dep Lampiran 1. Konservatisma Akuntansi No Kode NI - Dep 1. BTEL 360.509.098.480 569.173.611.827 1.077.665.420.219 1.154.623.609.849 2. EXCL 1.956.191.000.000 3.320.178.000.000 5.411.348.000.000 6.963.259.000.000

Lebih terperinci