INTISARI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG CARA PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN OBAT TETES MATA DI APOTEK PERINTIS KURIPAN BANJARMASIN

Transkripsi

1 INTISARI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG CARA PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN OBAT TETES MATA DI APOTEK PERINTIS KURIPAN BANJARMASIN Cynthia Natalia S 1 ;Ratih Pratiwi Sari 2 ; Haswiyanti 3 Penggunaan obat tetes mata sangat sering ditemukan di masyarakat. Hampir semua orang mengetahui cara penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata, tetapi belum tentu mengetahui cara penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien tentang cara penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata. Penelitian ini merupakan penelitian dekskriptif dengan maksud mengethui tingkat pengetahuan di wilayah kerja Apotek Perintis Kuripan Banjarmsin. Populasinya adalah seluruh masyarakat yang berusia tahun yang datang ke apotek perintis kuripan Banjarmasin yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Tekhnik pengambilan sampel yaitu dengan cara memberikan kuisioner atau wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di apotek perintis kuripan banjarmasin yaitu sebanyak 52 pasien (26 %) berpengetahuan baik, sebanyak 99 responden (49,50%) berpengetahuan cukup, dan 49 responden (24,50 %) berpengetahuan kurang.. Kata Kunci : Penggunaan Tetes Mata, Penyimpanan Tetes Mata, Gambaran Pengetahuan

2 ABSTRACT DESCRIPTION OF PATIENT'S LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT HOW THE USE AND STORAGE OF EYEDROPS IN PIONEER PHARMACY KURIPAN BANJARMASIN Cynthia Natalia S 1 ;Ratih Pratiwi Sari 2 ; Haswiyanti 3 The use of eye drops is very common in the community. Almost everyone knows how to use and storage of eye drops, but not necessarily know how to use and storage of the right eye drops. This study aims to describe the patient's level of knowledge about the use and storage of eye drops. This research is dekskriptif with the intention to know the level of knowledge in the working area Kuripan Banjarmsin Pioneer Pharmacy. The population is the entire community aged years who come to the pharmacy pioneer Kuripan Banjarmasin that represent a sample. Sampling technique that is giving questionnaires or interviews. Based on the results of research conducted in the pharmacy pioneer Kuripan banjarmasin as many as 52 patients (26%) have good knowledge, 99 respondents (49.50%) knowledgeable enough, and 49 respondents (24.50%) less knowled level.. Keywords: The use of eye drops, eye drops storage, and overview of knowledge.

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata merupakan organ yang dapat digunakan untuk mengamati atau melihat.kemampuan penglihatan mata dengan fungsi seperti penglihatan warna dan fundus okuli (Hariyah,2005). Mata sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat dikatakan kesehatan mata harus dijaga oleh setiap orang karena jika sampai terjadi kerusakan atau iritasi pada mata yang disebabkan oleh kelalaian dan ketidaktahuan seseorang dalam perawatan dan pengobatan mata akan menghambat aktivitas bahkan jika parahdapat menyebabkan kebutaan (Hariyah, 2005). Kerusakan pada mata dapat berupa infeksi atau kerusakan pada fungsi organ dalam mata.pengobatan mata dapat dicapai dengan cara pemberian obat secara topikal, penyuntikan lokal maupun sistemik.pemilihan dan pemakaian obat yang tepat sangat menentukan tingkat keberhasilan obat mata,sebaliknya kesalahan cara penggunaan obat dan pemilihan obat yang tidak tepat dapat menggagalkan maksud tujuan obat bahkan memperparah keadaan mata.salah satu pengobatan mata yang sering dilakukan di masyarakat adalah dengan menggunakan obat tetes mata (Anwar, 2005) Obat tetes mata merupakan sediaan berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dan bola mata (Lukas, 2011). Penggunaan obat tetes mata harus sesuai dengan tatacara atau prosedur yang benar, agar meminimalisasi masuknya bakteri ke dalam mata yang dapat

4 memperburuk kondisi mata.ditinjau dari segi farmakologi keberhasilan penggunaan obat tetes mata dipengaruhi beberapa aspek yaitu kemampuan obat menembus mata,bahan pelarut dan sistem penghantaran obat, keadaan faal mata, dan tata cara penggunaan obat mata (Hariyah,2005). Menurut Murray (2011) dalam bukunya Atlas of PrimaryProsecedures, dikatakan bahwa tata cara penggunaan tetes mata yang benar adalah dengan cara sebelum menyentuh obat tetes mata mencuci tangan terlebih dahulu, jangan menghapus tutup botol atau ujung penutup dengan bahan yang tidak bersih, meminta pasien untuk melihat melalui cermin. Untuk menetes mata, miringkan kepala, tarik dengan tangan kiri kelopak mata hinga membentuk kantung, lalu pegang botol tetes mata dengan tangan yang kuat lalu tetes kan ke mata. Pada saat meneteskan ujung tetes mata agar tidak langsung mengenai ujung tetes mata, karena dapat menimbulkan kontaminasi obat, cara penyimpanan obat tetes mata juga penting untuk diketahui agar pasien tidak menggunakan obat tetes mata 30 hari terhitung dari obat pertama kali di buka dan terpapar sinar matahari langsung dari cahaya matahari, karena dapat mengakibatkan iritasi yang bertambah berat karena obat tidak bebas kuman atau rusak. Pengetahuan ini sangat penting bagi pengguna obat tets mata,karena juga menjadi salah satu faktorefek terapi obat dapat tercapai (Lukas, 2011).

5 Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) DIY, Suhardjo, tahun 2005 mengungkapkan, banyak kasus kesalahan tetes mata yang mengakibatkan kebutaan. Dia berkali-kali menjumpai kasus seperti itu, orang-orang datang dengan kondisi mata sudah parah akibat kesalahan penggunaan dan penyimpanan tetes mata. Kasus paling sering ditemui, penggunaan tetes mata yang tidak bersih. Padahal penggunaan obat tetes mata lebih dari 1 bulan dan cara penggunaan yang tidak bersih, maka bisa mengakibatkan iritasi yang bertambah berat. Dia meminta orangorang untuk lebih hati-hati menggunakan obat tetes mata. "Lebih baik berkonsultasi ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit," imbaunya. Berdasarkan kasus di atas maka sangat penting diketahui oleh pasien tata cara dalam penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata, oleh karena itu peneliti melakukan observasi di Apotek PerintisKuripan Banjarmasin.Hasil observasi yang diperoleh banyak pasien yang mengeluh mengalami infeksi yang bertambah berat setelah pemakain tetes mata.hal ini ternyat disebabkan oleh ketidaktahuan pengguna tetes matadalam menggunakan dan menyimpan tetes mata yang benar, sehingga memperburuk keadaan mata. Hasil observasi yang dilakukan peneliti tersebut, membuat peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang tingkat pengetahuan pasien dalam penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata.