PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT (L/C) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA DI JATEN KARANGANYAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT (L/C) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA DI JATEN KARANGANYAR"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT (L/C) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA DI JATEN KARANGANYAR Tugas Akhir Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : Ovy Meyla Afriastuti NIM : F FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

2 iii

3 iv

4 MOTTO Sesungguhnya seiring kesusahan itu ada kemudahan oleh karena itu kerjakanlah sesuatu dengan sungguh-sungguh (QS. Al-Insyiroh 6-7) Kebaikan itu merupakan cahaya dalam kalbu, cahaya kalbu yang akan memberi kekuatan pada tubuh, sedangkan keburukan merupakan kegelapan kalbu, kegelapan yang akan menimbulkan kelemahan tubuh (Hasan Al-Bashri). Barang siapa di uji lalu bersabar, di beri lalu bersyukur, di zalimi lalu memaafkan, dan berbuat zalim lalu bertaubat, maka bagi mereka keselamatan dan merekalah orang-orang yang memperoleh hidayah (HR. Al-Baihaqi). v

5 PERSEMBAHAN Kupersembahkan Tugas Akhir ini kepada : 1. Allah SWT sang pemilik segala-nya 2. Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas kasih atas kasih sayang yang tak dapat dinilai dengan apapun 3. Kakak dan Adik-adik ku. 4. Calon suamiku yang menunggu disana 5. Segenap Almamaterku vi

6 KATA PENGANTAR Bismillahirohmanirrohim, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan keridhoan-nya kepada kita semua. Dengan kemampuan dan waktu terbatas akhirnya penulis mampu menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT DALAM TRANSAKSI EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA JATEN KARANGANYAR. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya tugas akhir ini, khususnya kepada : 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Hari Murti, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Bisnis Internasional yang telah memberikan ijin, saran serta pengarahan yang sangat berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. 3. Dwi Prasetyani, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang dengan sabar memberi petunjuk, nasihat dan bimbingan hingga laporan tugas akhir selesai. 4. Seluruh staf dan karyawan Program DIII Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan bantuan administratif kepada penulis. vii

7 5. Manajer PT. Kusumahadi Santosa yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian sekaligus magang kerja guna melengkapi penulisan Tugas Akhir. 6. Staf karyawan Divisi I Departemen Pemasaran PT. Kusumahadi Santosa, Bapak Mulyanto dan Ibu Rini terimakasih atas informasi serta batuannya dalam memberikan data yang diperlukan penulis. 7. Ibu Dewi selaku bagian personalia PT. Kusumahadi Santosa yang berkenang memberi ijin magang kerja dan penelitian untuk penulisan Laporan Tugas Akhir. 8. Seluruh staf dan karyawan PT. Kusumahadi Santosa yang telah memberikan bimbingan dalam mempelajari transaksi perdagangan luar negeri. 9. Ayah, Ibu, Mbak ika, adik-adik ku terimakasih atas doa dan dukungannya. 10. Mas Dwi terimakasih yang telah menunggu dan membantu hingga terselesainya penulisan Tugas Akhir. 11. Teman-teman Bisnis Internasional terimakasih atas kerjasama. 12. Sahabat ku Ine, Mita, Evi, Nanik terimakasih atas persahabatan kalian semoga sukses. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesainya penulisan Tugas Akhir. Surakarta, Juni 2009 Penulis viii

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN ABSTRAKSI... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... HALAMAN DAFTAR GAMBAR... HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii ix xii xiii xiv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Metode Penelitian... 5 BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Ekspor... 8 ix

9 1. Pengertian Ekspor Dokumen Penunjang Ekspor dan Penerbitannya Ketentuan-ketentuan Ekspor dan Barang Ekspor Metode Pembayaran Ekspor B. Tinjauan Khusus Letter of Credit Pengertian Letter of Credit Proses Pembukaan Letter of Credit Pihak-pihak yang terlibat dalam Transaksi Letter of Credit Bentuk-bentuk Letter of Credit Jenis-jenis Letter of Credit Sifat-sifat Letter of Credit Tenor/jangka waktu Letter of Credit Landasan Hukum Letter of Credit Jenis-jenis Dokumen dalam Letter of Credit Manfaat Letter of Credit Prosedur dasar Letter of Credit. 26 BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Aspek Strategi Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi x

10 5. Produksi Pemasaran Tujuan Ekspor B. Pembahasan Perlindungan Kepentingan Para Pihak dalam L/C Kelebihan dan Kelemahan Letter of Credit BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xi

11 DAFTAR TABEL Halaman 3.1 Daftar Karyawan PT. Kusumahadi Santosa Tahun Dafrar Karyawan PT. Kusumahadi Santosa Tahun Jam Kerja PT. Kusumahadi Santosa Kapasitas Produksi Hasil Produksi Tekstil Volume Penjualan Ekspor Tahun Volume Penjualan Ekspor Tahun Volume Penjualan Negara Tujuan Ekspor xii

12 DAFTAR GAMBAR Halaman 2.1 L/C Opening Process Struktur Organisasi PT. Kusumahadi Santosa Proses Dokumen L/C (ICC Guide UCP-500) xiii

13 DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Pernyataan 2. Surat Keterangan Magang 3. Letter of Credit 4. Sales Contract 5. Surat Pesanan Produksi 6. Commercial Invoice 7. Neutral Packing List 8. Shipping Insruction 9. Persetujuan Ekspor (PE) 10. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) 11. Certificate of Origion (COO) 12. Bill of Lading 13. Shipment Advice 14. Beneficiary Certificate 15. Beneficiary s Signed Attestation 16. Asuransi 17. Beneficiary s Fax 18. TNT xiv

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan melewati batas negara (pabean) terjadi karena setiap negara berbeda dengan negara lain ditinjau dari sudut sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja, harga, keadaan dan struktur ekonomi dan sosial. Perbedaan itu menimbulkan perbedaan barang yang dihasilkan, biaya yang diperlukan, serta mutu/kualitas dari negara yang lebih unggul dalam memproduksi hasil tertentu karena suatu negara mempunyai kombinasi faktor-faktor produksi lebih baik dari negara lainnya. Perdagangan luar negeri terjadi karena kebutuhan barang/jasa tidak terdapat pada suatu negara atau negara itu memperoleh barang dan jasa relatif murah dan lebih baik mutunya dari negara lain. Indonesia telah memasuki pembangunan ekonomi jangka panjang yang merupakan proses peningkatan dan penyempurnaan dari ekonomi sebelumnya, yang selama ini telah kita capai dengan segala daya dan usaha sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembangunan nasional dan perkembangan perekonomian dapat terlaksana (Amir, MS, 2000 : 1-3). Bagi perkembangan perekonomian Indonesia, transaksi ekspor impor merupakan salah satu kegiatan yang penting. Dalam situasi perekonomian dunia yang belum menggembirakan saat ini berbagai usaha telah dilaksanakan pemerintah Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan transaksi ekspor dan menekan pengeluaran devisa dengan cara membatasi aktivitas-aktivitas impor, harga, mutu/kualitas produk ekspor harus benar-benar diperhatikan dan terjamin agar xv

15 mampu bersaing di pasar internasional. Dengan adanya kegiatan ekspor impor mempunyai manfaat antara lain dapat memberikan devisa bagi negara melalui pengembangan potensi ekspor Indonesia, dengan membuat berbagai instrumen kebijakan di bidang ekonomi dan keuangan yang sedang diupayakan oleh pemerintah, membuka lapangan kerja baru sehingga memberikan peluang kerja bagi pengangguran, hal ini dapat mendorong negara melakukan perdagangan internasional untuk meningkatkan produktivitas dan transaksi ke luar negeri yang berguna bagi pertumbuhan ekonomi dan menambah pendapatan suatu negara (Amir, MS, 2000 : 3). Dalam usaha meningkatkan volume penjualan dan meraih keuntungan, perusahaan ekspor sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kegiatan ekspor harus mengembangkan potensi mereka untuk mencari pembeli dari luar negeri sebanyak mungkin. Untuk mencapai suatu kesepakatan yang saling menguntungkan baik bagi perusahaan dalam negeri sebagai pihak pengekspor dan pembeli luar negeri. Terkadang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian tidak menyadari belum ada praktek perdagangan antar negara satu dengan negara lain yang dapat menimbulkan kerugian baik tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit. Kekurangan prestasi/kewajiban yang berupa wanprestasi walaupun tidak diinginkan namun pada kenyataannya terjadi, menimbulkan adanya klaim/tuntutan ganti rugi. Sehingga berdampak pada kepercayaan buyer pada penjual. Kemungkinan terbesar buyer tidak akan lagi melakukan transaksi ekspor dengan penjual. Meningkatnya perdagangan internasional akan meningkatkan intensitas lalu lintas pembayaran ekspor impor antar negara di dunia. Sistem pembayaran yang paling aman dan dilihat dari sudut pandang xvi

16 besar kecilnya resiko yang dihadapi dalam transaksi ekspor adalah penggunaan Letter of Credit (Amir, MS, 2000 : 32). Pemahaman tentang Letter of Credit (L/C) secara mendalam dibutuhkan oleh para pihak eksekutif perbankan terutama yang berhubungan dengan lalu lintas pembayaran internasional. Semakin ahli para eksportir dalam menyiapkan dokumendokumen yang dibutuhkan dalam Letter of Credit (L/C) tersebut maka pejabat perbankan lebih mudah melakukan penelitian dan pemeriksaan dokumen. Hal ini dengan sendirinya akan mempertinggi efisiensi pengelolaan dokumen di bank devisa. PT. Kusumahadi Santosa adalah salah satu perusahaan eksportir yang bergerak di bidang industri tekstil khususnya kain jenis katun dan rayon yang bercorak batik yang berlokasi di Jalan Raya Jaten Km 9,4 Jaten Karanganyar. Perusahaan ini mengekspor produknya baik dalam negeri maupun luar negeri. Untuk dalam negeri yaitu Surakarta, Surabaya, Jakarta, dan Bali, sedangkan untuk luar negeri yaitu UEA (Dubai), Turki, Italia, Belanda, Swiss, Arab Saudi, Jepang, Korea, Taiwan, Jerman, Singapura, Malaysia, serta negara Eropa lainnya. Sistem pembayaran yang digunakan PT. Kusumahadi Santosa adalah Letter of Credit dan Telegraphic Transfer dengan tingkat persentasenya 50% yang memakai Letter of Credit dan 50% yang pakai Telegraphic Transfer. Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui dan mempelajari sistem pembayaran dengan menggunakan Letter of Credit (L/C) pada PT. Kusumahadi Santosa sebagai alat pembayaran dalam transaksi ekspornya. Penulis ingin mengangkatnya menjadi pokok permasalahan yang berjudul PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT (L/C) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA. xvii

17 B. Perumusan Masalah Agar tujuan penelitian dapat tercapai dan permasalahan dapat dibahas lebih terarah maka penulis memaksudkan perumusan masalah yang bertujuan supaya tulisan dan ruang lingkup penelitian dapat terbahas dengan baik pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka penulis merumuskan permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Apakah cara pembayaran L/C sudah melindungi kepentingan para pihak di dalam transaksi ekspor pada PT. Kusumahadi Santosa? 2. Apakah kelebihan dan kelemahan penggunaan L/C dalam transaksi perdagangan ekspor pada PT. Kusumahadi Santosa? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara pembayaran L/C sudah melindungi kepentingan para pihak di dalam transaksi ekspor pada PT. Kusumahadi Santosa. 2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penggunaan L/C dalam transaksi perdagangan ekspor pada PT. Kusumahadi Santosa. xviii

18 D. Manfaat Penelitian Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian. Dalam penelitian ini mempunyai manfaat penelitian antara lain : 1. Bagi Penulis Merupakan penerapan ilmu ekonomi tentang ekspor impor yang diperoleh di bangku kuliah dalam kerja nyata. 2. Bagi Perusahaan Memberikan pembelajaran tentang hal-hal yang berhubungan dengan transaksi ekspor yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan kualitas dan aktivitas ekspor dan pengembangan usaha. 3. Bagi Pemerintah Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor. 4. Bagi Mahasiswa dan pembaca lain Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama. E. Metode Penelitian Suatu penelitian pada dasarnya adalah mencari dan mendapatkan data yang selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya xix

19 hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka perlu adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan cara/langkah sebagai pedoman untuk memperoleh pengetahuan dan memahami obyek yang menjadi sasaran dari masalah tersebut adalah terdiri dari : 1. Ruang Lingkup Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas akhir ini adalah studi kasus, karena mengambil/memfokuskan suatu obyek tertentu untuk dianalisa lebih mendalam. 2. Jenis dan Alat Pengumpulan Data a. Jenis Data 1) Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari lapangan yang terdapat pada lokasi penelitian dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan staf / karyawan PT. Kusumahadi Santosa. 2) Data Sekunder Data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian melalui studi kepustakaan, dokumen dan laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. xx

20 b. Metode Pengumpulan Data 1) Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung atau tidak langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka dengan pihak perusahaan PT. Kusumahadi Santosa. 2) Studi Kepustakaan Teknik pengumpulan data dengan cara mencari, membaca dan mempelajari bahan-bahan kepustakaan berupa buku, makalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3) Observasi Merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dengan cara mengadakan pengamatan obyek secara langsung yang dilakukan PT. Kusumahadi Santosa. 3. Sumber Data a. Sumber data primer Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada PT. Kusumahadi Santosa khususnya pada bagian ekspor, kepala produksi, dan staf/karyawan PT. Kusumahadi Santosa. b. Sumber data sekunder Data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lain yaitu Makalah Prosedur Ekspor, Buku Petunjuk Ekspor Indonesia. xxi

21 BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN UMUM EKSPOR 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan salah satu kegiatan perdagangan, yaitu kegiatan usaha jual beli barang atau jasa yang dilaksanakan secara terus menerus dengan memperoleh keuntungan dengan melintasi daerah pabean (Indonesia) berdasarkan ketentuan yang berlaku (BPEN Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2003 : 1). Ekspor adalah kegiatan menjual barang dari dalam wilayah pabean Indonesia dengan mentaati peraturan yang berlaku (Roselyne Hutabarat, 1992 : 306). Kegiatan ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki pada bangsa lain/negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan bahasa asing (Amir MS,2004 : 1). Ekspor adalah menjual barang/jasa pada pembeli/konsumen yang bertempat tinggal di luar negara penjual (Jeff Madura, 2000 : 183). Berdasarkan dari beberapa pengertian/definisi dari ekspor diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara pengertian dari ekspor adalah kegiatan badan usaha untuk melakukan penjualan barang/jasa ke luar wilayah pabean Indonesia/ke luar negeri. xxii

22 2. Dokumen Penunjang Ekspor dan Penerbitannya Dokumen adalah suatu instrumen tertulis yang mengandung fakta-fakta, angkaangka/keterangan-keterangan lain yang dipakai sebagai bukti (Roselyne Hutabarat, 1992 : 725). a. Produsen/Penjual/Eksportir Dokumen yang diterbitkan antara lain : Brochure, Offersheet, Sales Contract, Invoice, Commercial Invoice, Packing List, Weight Note, Measurement List, letter of Indemeniti, Letter of Subrogation. b. Bank Dokumen yang diterbitkan oleh bank antara lain : Letter of Credit, Surat Setoran Pajak (SSP), Surat Setoran Bea Cukai (SSBC). c. Balai Penguji dan Sertifikasi Mutu Dokumen yang diterbitkan adalah Certificate of Quality, Test Certificate Chemicial Analysis. Balai penguji merupakan pihak yang berguna untuk menjamin mutu komoditas yang akan di ekspor. d. Usaha jasa transportasi Dokumen yang diterbitkan oleh pihak ini antara lain : Measurement List, Weight Note. e. Bea Cukai Dokumen uang diterbitkannya adalah Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB atau fiat (izin) muat barang. xxiii

23 f. Perusahaan Pelayaran (Shipping Company) Dokumen yang diterbitkan adalah Bill of Lading(BL), Mate s Receipt(Resi Mualim). g. Angkutan Udara Seperti halnya perusahaan pelayaran, akan tetapi dokumen yang diterbitkan adalah Air Ways Bill (AWB). h. Kanwil Deperindag Dokumen yang diterbitkan oleh pihak ini antara lain : Kuota Tekstil, Surat Keterangan Asal (SKA), Angka Pengenalan Ekspor (APE), Angka Pengenalan Impor Umum (API-U), Angka Pengenalan Impor Terdaftar (Approved Traders). i. Kantor Inspeksi Pajak Dokumen yang diterbitkan adalah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). NPWP wajib dimiliki oleh setiap eksportir dan perusahaan. j. Kedutaan Negara Asing Dokumen yang diterbitkan oleh pihak ini adalah Consular Invoice. Ini merupakan faktur yang disahkan oleh kedutaan importir yang berada di negara eksportir (Amir MS,2004 : 24-26). 3. Ketentuan-ketentuan Ekspor dan Barang Ekspor Setiap perusahaan yang akan melakukan ekspor harus memiliki, antara lain : 1) SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dari DEPERINDAG atau Izin Usaha dari Departemen Teknis lainnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. xxiv

24 2) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Untuk memperoleh SIUP dan Tanda daftar Perusahaan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu syarat-syarat SIUP : a. Memiliki Akte (Surat Pengesahaan dari keterangan Notaris) b. Menyerahkan fotokopi KTP dan pas foto c. Menyerahkan Surat Keterangan WNI, ganti nama (warga asing) d. Menyerahkan Surat Keterangan Domisili e. Menyerahkan Tanda Daftar Perusahaan Sedangkan syarat-syarat Tanda Daftar Perusahaan adalah : a. Memiliki Akte pendirian perusahaan b. Melampirkan KTP semua pengurusan c. Melampirkan daftar pemegang saham d. Menyerahkan fotokopi NPWP e. Melampirkan fotokopi keterangan domisili f. Melampirkan fotokopi SIUP (D3 Bisnis Internasional, dan PPEI, 2004 : 15). Dalam tata niaga barang, kelompok barang yang diekspor dibagi menjadi antara lain : (D3 Bisnis Internasional, dan PPEI, 2004 : 16). a. Barang diatur Setiap eksportir yang akan mengekspor harus memenuhi dan mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar (sesuai dengan produk) dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan dalam hal itu diatur oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Contoh barang yang diatur : xxv

25 1. Tekstil dan produk tekstil (ke AS, Kanada, Uni Eropa, Norwegia dan Turki) 2. Kopi, maniok (ke Uni Eropa) 3. Kayu, produk kayu dan rotan b. Barang diawasi Setiap eksportir yang akan mengekspor hanya melakukannya dengan persetujuan dari MENPERINDAG/pejabat yang ditunjuk, dalam hal ini Direktur Ekspor mempertimbangkan usulan dari Direktur lain (teknis) DEPERINDAG/instansi dan departemen lain yang terkait. Contoh dari barang yang diawasi : 1. Inti kelapa sawit, minyak dan gas bumi, pupuk urea 2. Kulit buaya dalam bentuk wet blue 3. Bibit sapi, sapi, kerbau, anak ikan Napoleon Wrasse dan ikan napoleon 4. Emas dan perak bukan tempa 5. Limbah dan skrap dari baja stainless c. Barang dilarang Barang yang tidak boleh/dilarang untuk di ekspor ini bertujuan antara lain agar komoditas tersebut dapat diproses menjadi setengah jadi/barang jadi untuk meningkatkan nilai tambah menjadi pengadaan bahan baku, melindungi pelestarian alam dan hutan, melindungi jenis tanaman dan hewan langka. Contoh barang yang dilarang : 1. Anak ikan arwana, ikan arwana 2. Biji timah dan pekatannya, biji timah hitam dan pekatannya xxvi

26 3. Kayu bulat, pasir laut 4. Barang kuno yang bernilai kebudayaan d. Barang bebas untuk di ekspor Merupakan produk-produk yang tidak tercantum pada daftar tersebut. 4. Metode Pembayaran Ekspor Perbankan mempunyai peran yang sangat penting dalam mempelancar dan membantu kelangsungan pembayaran transaksi perdagangan internasional, karena sebagian besar/bahkan semua proses pembayaran transaksi perdagangan internasional dilakukan melalui sistem perbankan yaitu dengan pemindah bukuan rekening yang dipersyaratkan dalam transaksi. Secara garis besar terdapat 3 macam metode pembayaran perdagangan internasional : a. Clean Payment and Settlements Secara umum metode pembayaran ini dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Open account trade (sistem pembayaran dengan perhitungan kemudian). Open account trade adalah cara pembayaran dalam transaksi luar negeri dimana eksportir memperbolehkan importir membayar barang yang dibelinya dengan tenggang beberapa waktu setelah barang dikirim dan diterima oleh importir. Sistem pembayaran ini hanya lazim digunakan bagi pihak- pihak yang sudah saling mengenal baik, karena eksportir menanggung resiko besar yaitu gagal bayar. Dalam transaksi open account trade dokumen dikirim oleh eksportir melalui bank sekaligus xxvii

27 menagih pembayaran dengan collection (Bhimo Rizky samudro, dkk, 2007 : 6). 2. Advance Payment (Pembayaran dimuka) Advance payment merupakan sistem pembayaran yang memungkinkan pembeli untuk melakukan pembayaran dimuka atau sebelum barang dikirimkan pada pembeli. Dengan sistem ini importir memberikan kepercayaan penuh terhadap eksportir bahwa ia akan menerima barang yang telah dipesannya. Oleh karena itu, sistem pembayaran ini lazim digunakan oleh para pelaku bisnis internasional yang sudah saling mengenal baik karena importir menanggung resiko besar yaitu barang yang dipesannya tidak dikirim dan pembayaran telah dilakukan (Bhimo Rizky Samudro, dkk, 2007 : 10). b. Documentary Collection Metode pembayaran transaksi perdagangan internasional, dimana penagihan pembayaran luar negeri dilakukan dengan menggunakan surat tagihan pada bank yang ditunjuk yang sering disebut dengan draft (international bill of exchange). Draft tersebut berlaku di bank jika disertai dengan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pengurusan custom clearen di pelabuhan bongkar. International bill of exchange merupakan surat tagihan tanpa syarat yang dibuat oleh drawer (penagih) pada drawee (ditagih) yang berdomisili di negara lain (Bhimo Rizky Samudro, dkk, 2007 : 12). xxviii

28 c. Documentary Credit Documentary credit lebih dikenal dengan Letter of Credit (L/C), merupakan metode pembayaran yang dapat memenuhi salah satu keinginan eksportir dan importir. Disatu pihak eksportir menginginkan kepastian pembayaran sebelum hak kepemilikan diserahkan, sedangkan importir menginginkan agar barang yang dibeli dapat diterima dalam jumlah, kondisi dan jadwal sesuai sales contract. Dengan demikian L/C sebagai jaminan pembayaran bagi eksportir dan jaminan mendapat barang importir (Bhimo Rizky Samudro, dkk, 2007 : 19). B. TINJAUAN KHUSUS L/C 1. Pengertian Letter of Credit a. Amir MS, 2003 : 1 Letter of Credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan pada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut. Isi surat itu menyatakan bahwa eksportir penerima L/C diberi hak oleh importir untuk menarik wesel atas bank pembuka untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu. b. PPEI, BPEN dan DEPERINDAG, 2004 : 30 Letter of Credit (L/C) adalah sistem pembayaran transaksi perdagangan luar negeri dengan melibatkan pihak bank secara aktif. xxix

29 c. Roselyn Hutabarat, 1992 : 25 Letter of Credit (L/C) adalah suatu persyaratan yang dikeluarkan oleh suatu bank untuk mempertahankan kredit akan dirinya yang telah cukup dikenal baik, sebagai pengganti kredit terhadap importir tersebut yang mungkin baik juga tetapi dikenal. 2. Proses pembukaan Letter of Credit Dasar pembukaan L/C adalah kesepakatan jual beli antara eksportir dan importir. Sales contract atau suatu confirmation of sale yang mempersyaratkan pembukaan L/C sebagai cara pembayaran. Gambar 2.1 L/C Opening Process IMPORTER (Aplicant) 1. Aplikasi L/C OPENING BANK 2. L/C Confirmation LUAR NEGERI DALAM NEGERI EKSPORTER (Beneficiary) 3. L/C Advice ADVISING BANK Sumber : Kumpulan Materi Pelatihan Ekspor Impor Keterangan : 1. Importir meminta kepada bank devisanya (Opening Bank) untuk membuka sebuah Letter of Credit (L/C) sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya kepada eksportir, sejumlah yang disepakati dalam xxx

30 sales contract dan sesuai dengan syarat-syarat pencairan yang disebut dalam sales contract dan merujuk pada ketentuan dari The Uniform and Practice of Documentary Letter of Credit dari International Chamber of Commerce (kamar dagang internasional) atau UCPDC 500. Importir yang meminta pembukaan L/C itu disebut aplicant. 2. Opening Bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank korespondennya (Advising Bank) di negara eksportir. Pembukaan L/C itu dapat dilakukan dengan suratkawat-telex-faximile atau media elektronik lainya. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis disebut dengan L/C Confirmation yang diteruskan oleh Opening Bank kepada bank koresponden untuk disampaikan kepada eksportir. 3. Advising Bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C diterima dari Opening Bank, meneruskan amanat pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari Advising Bank. Surat pengantar itu disebut L/C Advice, sedangkan eksportir penerima L/C itu disebut Beneficiary dari L/C. Bila Advising Bank diminta dengan tertulis oleh Opening Bank untuk menjamin pembayaran maka Advising Bank juga disebut sebagai Confirming Bank. 3. Pihak- pihak yang terlibat dalam transaksi Letter of Credit Dalam transaksi perdagangan dengan menggunakan Letter of Credit, cukup banyak pihak yang terlibat di dalamnya yaitu : xxxi

31 a. Aplicant Pihak yang memohon pembukaan L/C dan melakukan pembayaran atas penerimaan dokumen yang sesuai dengan syarat L/C. Aplicant sering disebut Pembeli/Buyer/Importir/Account Party. b. Beneficiary/eksportir Pihak yang menerima L/C dan memperoleh pembayaran atas penyerahan dokumen yang sesuai dengan syarat L/C, sebutan lain dari beneficiary adalah : Penjual/Seller/Eksportir/Shipper/Vendor. c. Opening Bank Bank yang membuka L/C atas permintaan nasabahnya (applicant). Lebih dikenal dengan sebutan Issuing Bank. d. Advising Bank Bank yang meneruskan L/C ke beneficiary atas permintaan Issuing Bank. e. Negotiating Bank Bank pengambil alih dokumen ekspor dari beneficiary. f. Reimbursing Bank Bank yang diberi kuasa oleh Issuing Bank untuk membayar atas tagihan Negotiating Bank g. Confirming Bank Bank yang ikut memberikan jaminan pembayaran atas L/C yang diterbitkan oleh Issuing Bank. xxxii

32 Pihak- pihak yang terlibat secara tidak langsung : a. Bea Cukai Sebagai pihak yang memberikan izin untuk memasukan dan mengeluarkan barang dari/ke wilayah pabean Indonesia. b. Maskapai pelayaran Sebagai pihak yang melaksanakan pengiriman/pengapalan/angkutan barang-barang ekspor impor. c. Badan pemeriksa/surveyor Pihak yang memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan fisik atas barang-barang ekspor impor. d. Perusahaan Asuransi Pihak yang menerbitkan polis asuransi pengangkutan laut, pihak yang ikut menjamin keselamatan atas barang-barang ekspor (Roselyn Hutabarat, 1992 : 28). e. Badan- badan penelitian Badan-badan yang ditunjuk pemerintah untuk mengeluarkan surat-surat keterangan/sertifikat lainnya bagi barang-barang yang diperdagangkan. 4. Bentuk-bentuk Letter of Credit Menurut UCP-500 article 6, Letter of Credit dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Revocable Letter of Credit Revocable Letter of Credit adalah suatu L/C yang dapat diubah atau dibatalkan setiap saat secara sepihak tanpa pemberitahuan/persetujuan pihak lain yang terkait. xxxiii

33 b. Irrevocable Letter of Credit Irrevocable Letter of Credit adalah suatu L/C yang tidak dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak tanpa pemberitahuan/persetujuan pihak lain yang terkait. 5. Jenis-jenis Letter of Credit a. Transferable Letter of Credit Suatu L/C yang dapat dipindah tangankan kepada pihak lain baik secara sebagian maupun keseluruhan dari nilai L/C. Namun pemindahan hanya boleh dilakukan satu kali saja. b. Back to Back Letter of Credit Suatu L/C yang dibuka atas dasar pembukaan suatu L/C dengan jaminan L/C (Master L/C). c. Red Clause Letter of Credit Merupakan L/C yang memberikan kewenangan bagi Negotiating Bank untuk melakukan pembayaran dimuka dengan jumlah sebagian atau keseluruhan pada ekspor sebelum penyerahan dokumen. d. Revolving Letter of Credit Suatu L/C yang dapat dipergunakan beberapa kali/berulang-ulang secara otomatis sesuai dengan jadwal yang ditentukan dalam jangka waktu tertentu selama berlakunya L/C. xxxiv

34 e. Standby Letter of Credit Suatu L/C yang menjamin bahwa bank pembuka L/C akan melaksanakan pembayaran jika terjadi wanprestasi (pelanggaran) oleh applicant. Standby L/C baru dapat direalisasikan apabila transaksi tersebut tidak terpenuhi. 6. Sifat-sifat Letter of Credit a. Restricted Letter of Credit Suatu L/C yang hanya dapat dinegosiasikan/diambil alih oleh bank yang namanya tercantum dalam L/C tersebut (bersifat terbatas). b. Unrestricted Letter of Credit Suatu L/C yang dapat dinegosiasikan/diambil alih oleh bank manapun yang dikehendaki oleh beneficiary. 7. Tenor atau jangka waktu Letter of Credit a. Sight Letter of Credit Suatu L/C yang pembayarannya didasarkan atas wesel unjuk (sight draft), dan pembayaran dapat diterima dalam waktu relatif singkat. b. Usance Letter of Credit Suatu L/C yang pembayarannya didasarkan atas wesel berjangka (usance draft) dan pembayaran baru dapat diterima dalam waktu tertentu. 8. Landasan Hukum Letter of Credit a. International Chamber of Commerce (ICC) menerbitkan publikasi yang disebut dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCPDC). xxxv

35 b. Setiap L/C yang diterbitkan apabila tunduk pada UCPDC akan selalu mencantumkan kalimat This Letter of Credits Issued Subject to Uniform Customs and Practice for Documentary Credits, 1993 Revision, ICC Publication No.550 (Art.1, UCPDC 1993 Revision No.550). c. ICC mempunyai badan yang bertugas menyelesaikan sengketa yang timbul dalam perdagangan internasional yaitu ICC Court of Arbitration. 9. Jenis-jenis dokumen dalam Letter of Credit Transaksi ekspor impor dengan L/C adalah transaksi tentang dokumen yang berkaitan dengan barang-barang yang dikapalkan. L/C harus secara khusus menyatakan dokumen yang disyaratkan dalam sebuah L/C. Uniform Custom Practice 500 (UCP-500) mengatur persyaratan yang harus dipenuhi oleh masing-masing jenis dokumen, dengan catatan L/C tidak mempersyaratkan sebaliknya. Maksudnya persyaratan dokumen diatur dalam UCP-500 sifatnya kontraktual dimana para pihak dapat menyetujui persyaratan dalam UCP-500. Jika para pihak menghendaki lain maka peryaratan tersebut harus dinyatakan dalam L/C. Adapun dokumen yang sering disyaratkan dalam L/C : a. Bill Of Lading Bill of Lading adalah dokumen yang diterbitkan maskapai pelayaran/ shipping company yang merupakan tanda terima penyerahan barang, tanda bukti kontrak pengangkutan barang, tanda bukti kepemilikan barang. Untuk pengangkutan dengan kapal udara dokumen pengangkutan yang xxxvi

36 digunakan adalah Airway Bill (AWB). Berbeda dengan B/L, Airway Bill merupakan dokumen kepemilikan. b. Invoice/Faktur Invoice adalah dokumen yang dikeluarkan oleh eksportir mengenai keadaan barang, jumlah, kualitas, harga syarat-syarat pembayaran dsb. Invoice biasanya disebut Commercial Invoice untuk membedakan dengan jenis invoice lain yang ada dalam perdagangan. Berikut ini beberapa jenis invoice antara lain : 1) Proforma Invoice yaitu dikeluarkan oleh eksportir dalam rangka penawaran barang. Seandainya importir setuju proforma invoice cukup ditandatangani dan ini sudah menjadi sales contract. 2) Consuler Invoice yaitu Commercial Invoice yang diterbitkan oleh konsul atau perwakilan dagang negara pembeli yang berkedudukan di negara penjual. 3) Visaed Invoice yaitu Commercial Invoice yang ditandaskan atau perwakilan dagang negara pembeli yang berkedudukan di negara penjual. c. Packing List Packing List adalah suatu daftar barang yang dibuat dan ditandatangani oleh eksportir dengan menyebut perincian barangnya (pieces, peti, colli, karung/bal) tanpa mencantumkan harga. Biasanya disebutkan juga berat kotor dan berat bersih tergantung jenis barangnya. xxxvii

37 d. Certificate Certificate adalah dokumen yang dikeluarkan oleh orang, instansi, lembaga atau laboratorium yang berwenang menjelaskan spesifikasi tertentu dari suatu barang. Certificate yang lazim diperlikan antara lain : 1) Certificate of Origin yaitu suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh badan tertentu yang menjelaskan mengenai negara asal barang. Di Indonesia certificate ini diterbitkan oleh kantor Deperindag. 2) Certificate of Analysis dikeluarkan oleh lembaga atau laboratorium yang menjelaskan mengenai uraian kimiawi dari barang. 3) Certificate of Quality dikeluarkan oleh badan atau laboratorium tertentu yang menjelaskan mengenai kualitas atau mutu barang. 4) Certificate of Inspection yaitu dikeluarkan oleh orang tertentu atau badan tertentu (pemeriksaan barang) yang menjelaskan mengenai hasil pemeriksaan barang pada saat pemuatan. 5) Certificate of Fumigation dikeluarkan oleh badan tertentu yang menjelaskan mengenai tindakan anti hama atas ruangan kapal/tumpukan barang tertentu yang telah dilakukan. 6) Certificate of Health/Sanitary dikeluarkan oleh badan atau instansi kesehatan yang menjelaskan mengenai keadaan, kebersihan, kesehatan barang/bahan makanan. xxxviii

38 e. Wesel (Bill of Exchange/draft) Wesel adalah suatu perintah tertulis tanpa syarat yang ditujukan oleh yang mengeluarkan perintah kepada orang lain untuk melakukan pembayaran pada waktu surat itu ditujukan kepadanya/pada tanggal tertentu. f. Dokumen Asuransi Dalam transaksi ekspor impor, dokumen asuransi juga penting karena membuktikan bahwa barang-barang yang disebutkan didalamnya telah diasuransikan. Jenis-jenis resiko yang ditutup dalam dokumen ini. Dokumen asuransi menyatakan pihak mana yang meminta asuransi dan kepada siapa claim (permintaan ganti rugi) dibayarkan. Asuransi atas barang ekspor impor biasanya lebih tergantung pada kepentingan pembeli. 10. Manfaat Letter of Credit Selain sebagai sistem pembayaran, L/C juga bermanfaat bagi kepentingan baik eksportir atau importir antara lain : a. Bagi eksportir 1) Adanya jaminan pembayaran atas barang-barang yang telah dikapalkan/dikirimkan kepada importir setelah dipenuhinya syaratsyarat dan kondisi dalam L/C terpenuhi. 2) Kemungkinan eksportir untuk memperoleh bantuan keuangan dari bank lebih mudah. xxxix

39 b. Bagi Importir 1) Adanya jaminan diterimanya barang-barang atas pembayaran yang telah diperintahkan pelaksanaannya kepada bank setelah syarat-syarat yang diminta dalam L/C dipenuhi. 2) Kemungkinan importir untuk mendapat kemudahan bantuan keuangan dari bank (Bhimo Rizky Samudro, dkk, 2007 : 20). 11. Prosedur dasar Letter of Credit Prosedur dasar L/C terdiri dari tahap pertukaran dokumen kepemilikan barang dengan uang tunai atau kontrak janji pembayaran. Terdapat 4 langkah dalam prosedur dasar tersebut : a. Issuance (PenerbitanL/C) Menerangkan proses ketika importir mengajukan permintaan dan membuka L/C pada Issuing Bank serta penerbitan pemberitahuan resmi bank pada eksportir melalui Advising Bank. b. Amandement (Perubahan L/C) Pada saat L/C dalam proses pelaksanaan adakalanya timbul perubahan kondisi L/C yang harus dilakukan dan disampaikan pada pihak yang terlibat dalam L/C tersebut, sehingga L/C yang dibuka pada umumnya berkisar pada bertambah jumlah L/C, perpanjangan tanggal perkapalan, perpanjangan masa berlaku L/C, perpanjangan tanggal negoisasi, bertambah atau berkurang jumlah barang, syarat-syarat pembayaran, dokumen-dokumen tidak tersedia. xl

40 c. Utilization (Pemanfaatan) Menjelaskan tentang proedur pengiriman barang oleh eksportir, tranfer dokumen dari eksportir ke importir melalui bank dan tranfer pembayaran dari importir. d. Settlement (Penyerahan pembayaran) Proses penyampaian dana pada eksportir setelah menunjukan dokumen kreditnya. 3 alat utama penyelesaian : 1) Pembayaran Jika L/C adalah irrevocable confirmed L/C maka nilai kredit bisa dibayarkan pada beneficiary segera setelah persyaratan dan kondisi kredit terpenuhi (setelah dokumen yang ditetapkan dalam L/C diserahkan dan di cek Confirming Bank). 2) Acceptance Beneficiary menyerahkan paket dokumen yang dipersyaratkan berikut time draft (wesel berjangka) yang biasa ditarik pada Issuing Bank, Advising Bank yang ditunjuk senilai besar kredit. 3) Negoisasi Importir menerima dokumen dan setuju untuk membayar bank dalam beberapa waktu mendatang. Issuing Bank melakukan pembayaran pada waktu kemudian ang ditentukan, apabila persyaratan dan kondisi kredit telah terpenuhi. xli

41 Syarat L/C dan akibatnya : a. Shipping document yang diserahkan pada bank dengan bank harus sesuai dengan syarat yang tercantum dalam L/C. Cara memperbaiki kesalahan : Mengubah dan membetulkan semua kekeliruan itu Ekspor memberikan surat jaminan pada bank atas kemungkinan keberatan-keberatan (claim) yang akan diajukan oleh importir. Surat jaminan disebut Letter of Guarantee atau Letter of Indemnity. Adakalanya bank menerima L/C indemnity dari eksportir, misalnya dalam keadaan penyimpangan yang dianggap bank sebagai soal prinsipal. Terpaksa shipping document dikirim pada importir dengan nota inkaso dari bank atau dokumen dikirim dengan permintaan supaya dapat disetujui pembayaran atas penyerahan dokumen itu. Pembayaran baru dapat dilakukan setelah penerima barang sendiri menyatakan persetujuan atas kekeliruan yang telah dibuat oleh eksportir. b. Dalam hal transferable L/C maka beneficiary diberi hak untuk memindahkan penggunaan atas kredit yang tersedia pada pihak lain. c. Syarat partial shipment allowed yaitu eksportir diberi hak melakukan pengiriman barang secara berangsur-angsur atau sebagian dan berhak menerima pembayaran yang sebanding xlii

42 dengan harga barang yang terkirim oleh karena didalam L/C biasanya Advising Bank diberi kuasa penuh untuk membayar jumlah penuh dari invoice yang diajukan, untuk mencegah kemungkinan penyalagunaan syarat partial shipment allowed. xliii

43 BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Di Jawa Tengah terdapat salah satu perusahan tekstil yang sudah terkenal yaitu perusahaan keluarga yang memproduksi tekstil bercorak batik. Perusahaan tersebut adalah PT. Danarhadi Santosa. Pendiri perusahaan ini adalah Bapak R. H. Santosa berdasarkan Akta Notaris Miriam, SH, tanggal 21 Maret 1975 No. 22/PPA/1975. PT. Danarhadi Santosa mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun sejak tahun 1980 PT. Danarhadi Santosa mendirikan anak perusahaan yaitu PT. Kusumahadi Santosa berdasarkan Akta Notaris Maria Theresia Budi Santosa, SH, pada tanggal 14 Mei 1980 No. 11/II/1980. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan eksportir yang bergerak di bidang industri tekstil dan dalam proses produksinya terdiri dari weaving, finishing, printing, dan dyeing. Dalam hal ini produk yang dihasilkan adalah kain grey (kain mentah), cabric (kain putih), dan printing (kain cetak). PT. Kusumahadi Santosa terletak di Jalan Raya Jaten Km 9,4 Jaten, Karanganyar. PT. Kusumahadi Santosa telah diresmikan oleh Menteri Tenaga Kerja RI Bapak Soedomo pada tanggal 21 September xliv

44 Dari tahun PT. Kusumahadi Santosa mengadakan berbagai perluasan antara lain : 1. Menambah kapasitas produksi kain tenun 2. Mengadakan perluasan dibidang printing dengan penambahan jumlah mesin produksi 3. Mengadakan perluasan bidang dyeing di daerah Tasikmadu berdasarkan Surat Keputusan No. 11/II/PMPN/1987 tanggal 1 Desember Mengadakan perluasan di bidang finishing di desa Mojolaban, Karanganyar berdasarkan Surat Keputusan No. 27/IV/PMPN/1987 tanggal 1 Desember Mengadakan perluasan produksi dengan mendirikan anak perusahaan yaitu PT. Kusumaputra Santosa yang bergerak dibidang kapas menjadi benang (spinning). Perusahaan ini didirikan dengan tujuan memenuhi kebutuhan benang terutama untuk bagian produksi di PT. Kusumahadi Santosa, kapas diproduksi di departemen Spinning, gudang pemasaran menampung atas permintaan dari langganan untuk dipasarkan ke beberapa daerah lokal seperti Bandung serta sebagian diekspor ke negara San Diego, Athens (Yunani), Istambul (Turki) dan Italia. PT. Kusumahadi Santosa telah diresmikan pada tanggal 9 Juli 1990 dan pada bulan November 1990 perusahaan ini mampu mengoperasikan unit produksi permintalan benang dengan produksi sebanyak mata pintal. xlv

45 Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh PT. Kusumahadi Santosa, antara lain: a. Bangunan pabrik, bangunan kantor dan peralatannya, serta bangunan perumahan karyawan serta fasilitasnya b. Sarana dan tempat olahraga serta bangunan-bangunan lain yang tersedia pada perusahaan c. 94 mesin produksi pada departemen weaving I dan weaving II. Jenis mesin pada weaving I yaitu Toyoda GH-9 sedangkan pada weaving II yaitu Tsudakoma Airjet ZA205i dan Tsudakoma Airjet ZA 209i 2. Aspek Strategi Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa terletak di Jalan Raya Jaten Km 9,4 Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. Dengan area tanah seluas m 2 terdiri dari tanah untuk bangunan pabrik, kantor, perumahan, kantin, koperasi, poliklinik, tempat parkir dan masjid. PT. Kusumahadi Santosa mempunyai lokasi yang sangat strategis dan menguntungkan bila dilihat dari : A. Faktor Geografis yaitu : 1. Faktor Pengadaan Bahan Baku Dilihat dari lokasi PT. Kusumahadi Santosa dan PT. Kusumaputra Santosa yang berdekatan sehingga kebutuhan akan bahan baku dapat terpenuhi dengan mudah dan cepat. 2. Faktor Tenaga Kerja Dalam memperoleh tenaga kerja tidak mengalami kesulitan karena dekat dengan daerah pemukiman penduduk sekitar. xlvi

46 3. Faktor Lingkungan Masyarakat Meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar dengan adanya kesempatan kerja yang terbuka dapat meningkatkan taraf hidup. B. Faktor Ekonomi Terdapat beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi : 1. Faktor Sumber Daya Alam Dengan area tanah yang luas disekitar perusahaan dapat dimanfaatkan perusahaan dalam memperluas pabrik, sehingga di dalam perolehan bahan baku seperti listrik, air dan kebutuhan lainnya mengalami kemudahan di dalam masalah perizinan. 2. Faktor Pasar/Distribusi Didalam mendistribusikan hasil produknya yang berupa tekstil bercorak batik PT. Kusumahadi Santosa melakukannya dengan sangat baik secara efektif dan efisien karena ditunjang letak perusahaannya yang sangat strategis. 3. Faktor Transportasi Letak perusahaan yang berada di dekat di dekat jalan raya memudahkan dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi sehingga dapat dijangkau dengan alat transportasi yang diperlukan dan digunakan. 3. Visi dan Misi Perusahaan PT. Kusumahadi Santosa di dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan selalu memperhatikan pelayanan, mutu/kualitas hasil xlvii

47 produksi serta daya saing dengan produk lain agar produk yang dihasilkan tetap lebih unggul dibandingkan dengan produk lain. Visi, misi dan sasaran mutu pada PT. Kusumahadi Santosa yaitu : a. Visi Perusahaan 1. Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin pemenuhan pesanan pelanggan sebaik mungkin agar merasa senang. 2. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan PT. Kusumahadi Santosa bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. 3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, disiplin tinggi, mampu bekerja keras dan mampu bersaing dengan produk tekstil dari perusahaan lain. b. Misi Perusahaan 1. Menjaga kualitas dan kuantitas hasil produksi agar dapat memenuhi selera dan permintaan konsumen, diutamakan kepuasan konsumen. 2. Melestarikan batik dan pengadaan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik agar tetap berkembang dan berjalan lancar. 3. Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi pengangguran, meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menunjang pembangunan. c. Sasaran Mutu Perusahaan 1. Meningkatkan produktivitas 2. Mencari pelanggan sebanyak mungkin 3. Memperhatikan pelayanan kepada pelanggan 4. Mengurangi jumlah keluhan dari pelanggan xlviii

48 5. Mengurangi jumlah tuntutan ganti rugi atau claim 4. Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja sama dari orang-orang dalam rangka mencapai suatu tujuan. Merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kedalam fungsi-fungsi tertentu. Organisasi sangat penting sebab dengan adanya organisasi mekanisme lalu lintas kegiatan menjadi jelas perkerjaan lancar, tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien dan pengawasan terhadap tenaga kerjapun lebih mudah dilakukan. Struktur organisasi pada PT. Kusumahadi Santosa berbentuk garis, sehingga komunikasi ataupun laporan-laporan jalanya bertahap sesuai dengan jenjang kepemimpinannya. Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan disesuaikan tingkatanya dalam struktur organisasi perusahaan yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut : a. Pemegang Saham Pemegang saham adalah seseorang yang memiliki hak dalam perusahaan dalam kepemilikan perusahaan. Maka dalam kepentingannya pemegang saham mempunyai wewenang penuh dalam pengangkutan dan pemberhentian komisaris melalui rapat umum pemegang saham. Rapat ini dilakukan setiap bulan sekali. xlix

49 b. Dewan Komisaris Dewan Komisaris dalah badan yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham. Adapun fungsi dan tugas dewan komisaris adalah sebagai berikut : 1. Mengatur dan mengkoordinir kepentingan para pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan dalam kebijaksanaan umum perusahaan. 2. Mengusahakan agar tujuan perusahaan seperti yang dicantumkan dalam anggaran dasar dapat tercapai dengan baik. 3. Menguasai dan memprakarsai pelaksanaan dari tujuan perusahaan didasarkan atas kebijaksanaan umum perusahaan yang telah ditetapkan. 4. Memberi penilaian dan mewakili para pemegang saham atas pengesahan laporan keuangan dan laporan laba rugi serta laporan lainnya yang disampaikan dewan direksi. 5. Menyempurnakan kembali kebijakan-kebijakan umum dalam perusahaan. c. Dewan Direksi/Direktur Utama Dewan direksi adalah dewan yang dipilih dewan komisaris dan ditugaskan untuk memimpin, mengawasi, serta menilai hasil sasaran perusahaan dalam hal ini pelaksanaan tugasnya dibantu oleh asisten direktur utama. l

50 d. Manajer Direktur Manajer Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam koordinasi dan pengembangan keputusan, mempunyai keputusan dan tanggung jawab besar yang di bantu oleh asisten manajer direktur. e. Kepala Divisi Umum dan Keuangan Dalam menjalankan tugas atau operasionalnya Kepala Divisi Umum dan Keuangan dibantu oleh asisten dan empat manajer yaitu : 1. Manajer Keuangan Manajer Keuangan bertugas mengatur keuangan/mengelola keuangan dan sirkulasi uang dalam perusahaan, dalam operasionalnya manajer keuangan di bantu dua kepala seksi keuangan. 2. Manajer Akuntansi Manajer Akuntansi bertugas menyediakan laporan keuangan dari pihak-pihak perusahaan. Dalam operasionalnya manajer akuntansi di bantu oleh tiga seksi akuntansi. 3. Manajer Logistik Majaer Logistik adalah manajer yang menangani masalah pengadaan dan penerimaan bahan baku serta bahan-bahan lain demi lancarnya proses produksi. Dalam operasionalnya dibantu oleh tiga kepala seksi yaitu seksi pengadaan, seksi penerimaan dan seksi gudang. 4. Manajer Umum dan Personalia Manajer Umum dan Personalia merupakan manajer yang bertugas memperlancar perkembangan perusahaan dan bertugas memperlancar li

51 perkembangan perusahaan dan kesejahteraan pegawai dan menentukan urusan kepegawaian serta urusan-urusan umum lainnya. f. Kepala Divisi Produksi I Dalam menjalankan operasionalnya divisi ini membawahi PPC (Pengendalian dan Pengawasan Control) produksi dan empat manajer bidang produksi antara lain : 1. Manajer PPC Manajer PPC bertugas mengendalikan dan mengawasi terhadap jalannya proses produksi dari empat departemen yaitu spinning, utility, weaving I, weaving II supaya mengahasilkan target yang ditentukan. Adapun penjelasan dari departemen-departemen tersebut yaitu : a. Manajer Spinning Departemen ini bertugas dalam pengandaan kapas dan benang, dalam operasionalnya dibantu oleh seksi produksi dan seksi perbaikan peralatan/meant. b. Manajer Utility Departemen ini bertugas untuk pengandaan listrik dan diesel untuk kepentingan seluruh perusahaan yang dibantu oleh tiga kepala seksi utility yaitu utility I, utility II, utility III. c. Manajer Weaving I Departemen ini memproduksi benang menjadi kain dalam operasionalnya departemen weaving dibantu oleh seksi perbaikan, lii

52 seksi persiapan yang bertugas mempersiapkan bahan-bahan produksi. d. Manajer Weaving II Departemen ini memproduksi benang menjadi kain dalam operasionalnya membawahi tiga seksi yaitu seksi perbaikan (meant), seksi persiapan, seksi quality yang bertugas mengawasi hasil produksi supaya terjamin dan kualitasnya sesuai dengan pesanan pelanggan. g. Kepala Divisi Produksi II Kepala Divisi Produksi II dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seseorang asisten yang membawahi tiga manajer dan satu kasie serta kasubsie antara lain : 1. Manajer Produksi Printing Manajer Produksi Printing bertugas memproduksi kain menjadi barang jadi dalam operasionalnya membawahi tiga kepala seksi yaitu seksi dying printing A, seksi dying printing B, seksi dying printing C dimana masing-masing kepala seksi tersebut membawahi Kepala Kasubsie. 2. Manajer Persiapan Printing Manajer persiapan printing bertugas mempersiapkan obat dan bahanbahan kain, dalam operasionalnya membawahi seksi making up dan seksi strike off laboratorium, serta membawahi dua kepala seksi lagi liii

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3 Proses dan Prosedur Ekspor Pertemuan ke-3 PROSES PERDAGANGAN EKSPOR Kegiatan ekspor: Upaya seorang pengusaha dlm memasarkan komoditi yg dikuasainya ke negara lain atau bangsa asing, dg mendapatkan pembayaran

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Sistem Pembayaran Perdagangan Internasional, mahasiswa akan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja, digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap negara berbeda dengan negara lainnya ditinjau dari sudut sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja, tingkat

Lebih terperinci

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6 Berbagai Dokumen Penting Ekspor Pertemuan ke-6 BERBAGAI DOKUMEN EKSPOR 1. Invoice 2. Sales Contract 3. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang ) 4. Full Set on Board Ocean Bill of Lading / Airway bill 5. Packing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Impor Transaksi Ekspor - Impor adalah transaksi perdagangan internasional (International Trade) yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Karena lalu lintas barang atau komoditas barang

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Karena lalu lintas barang atau komoditas barang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perdagangan Global semakin berkembang dan dinamis yang ditandai oleh semakin kerasnya persaingan dalam menembus pasar baik dalam skala nasional maupun

Lebih terperinci

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 49 Materi Minggu 7 Prosedur Dasar Pembayaran Internasional Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang antar negara, yaitu tidak lain adalah apa yang kita

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Pengertian dan Pengaturan Transaksi Ekspor Impor untuk UKM Hubungan perdagangan luar negeri dalam hal ini ekspor impor sama halnya dengan perdagangan dalam negeri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Pembayaran Ekspor Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK I. PENDAHULUAN Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Interdependensi telah menjadi ciri dari pola perkembangan dunia modern dalam hubungan internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

Lebih terperinci

BAB lll DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perusahaan dan Perkembangan Perusahaan

BAB lll DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perusahaan dan Perkembangan Perusahaan BAB lll DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan dan Perkembangan Perusahaan Wilayah Propinsi Jawa Tengah terdapat salah satu perusahan tekstil yang

Lebih terperinci

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13 Pembayaran Transaksi Ekspor Impor Pertemuan ke-13 2 CARA-CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran dilakukan di muka, 2. Pembayaran dg sight letter of credit (Atas unjuk), 3. Pembayaran dilakukan dg wesel inkaso (Collection

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 17 BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 2.1. Transaksi Perdagangan Internasional Produksi suatu Negara ada kalanya belum dapat dikonsumsi seluruhnya di dalam negeri

Lebih terperinci

PROSEDUR IMPOR DRUM SALTED HEAD PIECES PADA PT. SEGARAMAS SENAPUTERA SEMARANG

PROSEDUR IMPOR DRUM SALTED HEAD PIECES PADA PT. SEGARAMAS SENAPUTERA SEMARANG PROSEDUR IMPOR DRUM SALTED HEAD PIECES PADA PT. SEGARAMAS SENAPUTERA SEMARANG Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor BAB I PENDAHULUAN Pengenalan transaksi ekspor impor Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada dasarnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih

Lebih terperinci

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi DOKUMEN EKSPOR IMPOR Hertiana Ikasari, SE, MSi Dokumen yang dibutuhkan dalam perdagangan Internasional bervariasi tergantung pada jenis transaksi, ketentuan atau peraturan negara pengimpor dan pengekspor,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum

Lampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum Berdasarkan sumber KKP (2010), prosedur ekspor barang secara umum dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Eksportir dan importir mengadakan korespondensi/negoisasi.

Lebih terperinci

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI Prosedur Dasar Pembayaran Internasional By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI 1 Transaksi pembayaran dan trasaksi pembiayaan Setiap transaksi jual beli selalu mengenal adanya transksi pembayaran. Transaksi

Lebih terperinci

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor 1. Jelaskan tiga dokumen yang diperlukan untuk mengurus pengiriman sebelum melaksanakan ekspor! a. Delivery Order (DO), yaitu surat dari perusahaan pelayaran sebagai jawaban dari shipping instruction b.

Lebih terperinci

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN LAMPIRAN KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S RR TS STS. Pemrosesan Order Penjualan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan diterima melalui telepon,

Lebih terperinci

Visi Menciptakan perdagangan yang tangguh di DKI Jakarta dalam bersaing di pasar global

Visi Menciptakan perdagangan yang tangguh di DKI Jakarta dalam bersaing di pasar global Visi Menciptakan perdagangan yang tangguh di DKI Jakarta dalam bersaing di pasar global Misi Menjadi Motor Penggerak Utama dan Ujung Tombak Pembangunan Ekonomi Jakarta DASAR HUKUM INTERNASIONAL Perjanjian

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR TEKSTIL PADA PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR TEKSTIL PADA PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO STRATEGI PEMASARAN EKSPOR TEKSTIL PADA PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO Tugas Akhir Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Manajemen

Lebih terperinci

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Proses Perdagangan Luar Negeri, Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses perdagangan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI DI PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN, KARANGANYAR

PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI DI PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN, KARANGANYAR PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI DI PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN, KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Bagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam

Lebih terperinci

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Afifah Kusumadara, SH. LL.M. SJD. Unsur esensial perjanjian jual beli adalah adanya penyerahan hak milik atas suatu barang dan pembayarannya harus dengan uang.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan atas akta Notaris Miriam, SH. Pada tanggal 21 maret 1975

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan atas akta Notaris Miriam, SH. Pada tanggal 21 maret 1975 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah perusahaan Di daerah Surakarta jawa tengah terdapat salah satu Perusahaan tekstil yang sudah sangat terkenal yaitu perusahaan keluarga yang

Lebih terperinci

BAB IV JASA BANK. A. Jenis-jenis Jasa Bank

BAB IV JASA BANK. A. Jenis-jenis Jasa Bank BAB IV JASA BANK Jasa-jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan oleh suatu bank untuk memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana bank melaksanakan jasa ini tidak hanya untuk

Lebih terperinci

TUNAS JAYA GATAK SUKOHARJO

TUNAS JAYA GATAK SUKOHARJO PROSEDUR EKSPOR PERUSAHAAN MEBEL ROTAN PADA CV TUNAS JAYA GATAK SUKOHARJO Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Progam DIII Manajemen

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya integrasi pasar pasar diseluruh dunia dalam satu tempat

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya integrasi pasar pasar diseluruh dunia dalam satu tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman teh mulai dikenal di Indonesia hanya sebagai tanaman hias. Melihat potensi yang besar pada waktu itu Pemerintahan Hindia Belanda yang menjajah Indonesia tertarik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barangbarang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi 2.1.1 Pengertian Efisiensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan antar negara atau pedagangan luar negeri merupakan salah satu kegiatan yang penting sebagai bagian dari perdagangan internasional. Kegiatan ini juga merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. negara dengan tujuan ke negara lain secara legal, dalam bahasa umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. negara dengan tujuan ke negara lain secara legal, dalam bahasa umumnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ekspor Ekspor yaitu proses kegiatan transportasi barang atau komoditas suatu negara dengan tujuan ke negara lain secara legal, dalam bahasa umumnya proses perdagangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT A. EKSPOR-IMPOR 1. Pengertian Ekspor Impor Pada saat ini tidak ada negara yang dapat hidup tanpa berhubungan dengan negara

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Zulkarnain Sitompul

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar transaksi perdagangan dalam negeri perlu

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE. MM BAB VII MANAJEMEN JASA BANK LAINNYA 1. TUJUAN DAN JENIS JASA BANK LAINNYA 2. KEUNTUNGAN JASA BANK LAINNYA 3. JASA PENGIRIMAN UANG, JASA KLIRING, JASA INKASO,

Lebih terperinci

Anita Asnawi, S.Sos., MM.

Anita Asnawi, S.Sos., MM. Anita Asnawi, S.Sos., MM. Penghimpunan dana dari pihak ke tiga (masyarakat) funding Penyaluran dana lending Bank Persero PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK PT

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGADAAN BAHAN BAKU BENANG DI PT. KUSUMAHADI SANTOSA

PROSEDUR PENGADAAN BAHAN BAKU BENANG DI PT. KUSUMAHADI SANTOSA PROSEDUR PENGADAAN BAHAN BAKU BENANG DI PT. KUSUMAHADI SANTOSA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI DENGAN MENGGUNAKAN L/C (LETTER OF CREDIT) PADA PT. BATIK DANAR HADI SURAKARTA

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI DENGAN MENGGUNAKAN L/C (LETTER OF CREDIT) PADA PT. BATIK DANAR HADI SURAKARTA PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI DENGAN MENGGUNAKAN L/C (LETTER OF CREDIT) PADA PT. BATIK DANAR HADI SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Pendanaan Ekspor dan Impor

Pendanaan Ekspor dan Impor Pendanaan Ekspor dan Impor Tehnik Pendanaan Kas dimuka L/C Draft Konsinyasi Piutang dagang Kas dimuka Eksportir : resiko pembayaran nol Importir : kecurangan dari importir, ada pembatasan aliran modal

Lebih terperinci

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9 Proses dan Prosedur Impor Pertemuan ke-9 1. Tahapan impor 2. Bagan proses permohonan perizinan impor via on-line dan secara manual 3. Proses Importasi 4. Prosedur Impor DEFINISI IMPORTIR Badan usaha

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil keseimpulan-kesimpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan Anggun Rotan cenderung memilih Advance Payment dengan Telegraphic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha pada zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha pada zaman modern BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha pada zaman modern sekarang ini, menyebabkan orang-orang serta para pengusaha menginginkan segala sesuatunya bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda. dan cara yang berbeda-beda (Roselyne Hutabarat, 1996: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda. dan cara yang berbeda-beda (Roselyne Hutabarat, 1996: 1). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor-impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. Miriam, SH, tanggal 21 Maret 1975 No. 22/PPA/1975. PT.

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. Miriam, SH, tanggal 21 Maret 1975 No. 22/PPA/1975. PT. BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Wilayah Provinsi Jawa Tengah terdapat perusahaan tekstil yang sudah terkenal yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Oprasional 2.1.1 Pengertian Manajemen Oprasional Manajemen Oprasional adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa melalui transformasi

Lebih terperinci

Bab 4 MATERI SIP-4 1 JASA BANK JASA BANK TRANSFER JENIS JASA BANK INKASO KLIRING. Perbankan. Perbankan

Bab 4 MATERI SIP-4 1 JASA BANK JASA BANK TRANSFER JENIS JASA BANK INKASO KLIRING. Perbankan. Perbankan JASA BANK Bab 4 JASA BANK Jasa-jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan oleh suatu bank untuk memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana melaksanakan jasa ini tidak hanya untuk

Lebih terperinci

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank 82 BABIV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisa penerapan perlakuan akuntansi terhadap produk letter of credit (L/C) pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Bank Syariah Mandiri (BSM) menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta berdiri sejak tahun 1950, yang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TELEGRAPHIC TRANSFER (TT) SEBAGAI SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR

PENERAPAN METODE TELEGRAPHIC TRANSFER (TT) SEBAGAI SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR PENERAPAN METODE TELEGRAPHIC TRANSFER (TT) SEBAGAI SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2

Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2 Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional Pertemuan ke-2 TUJUAN PERDAGANGAN / PERNIAGAAN: 1.Memenuhi Kebutuhan Manusia 2.Memperoleh Penghasilan 3.Mengusahakan Pemerataan Hasil 4.Meningkatkan Kemakmuran

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum Jurusan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ADMINISTRASI PENGADAAN BAHAN BAKU PRODUKSI (BENANG) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR

PELAKSANAAN ADMINISTRASI PENGADAAN BAHAN BAKU PRODUKSI (BENANG) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR PELAKSANAAN ADMINISTRASI PENGADAAN BAHAN BAKU PRODUKSI (BENANG) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. bahwa salah satu faktor yang mendukung kelancaran arus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1 Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi di dalam negeri kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada PT.SAMUDERA INDONESIA cabang bandung Jawa Barat penulis ditempatkan di bagian pemasaran dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dalam negeri (daerah pabean), barang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Ekspor 1. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 yang didalamnya berisi Undang-undang Kepabeanan Nomor 17

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Daftar Isi 2014 1 Kata Pengantar 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, maka Buku Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana

Lebih terperinci

PROSEDUR EKSPOR PADA PT BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

PROSEDUR EKSPOR PADA PT BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA PROSEDUR EKSPOR PADA PT BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas-Tugas dan persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori keunggulan komparatif bahwa perdagangan luar negeri dapat terjadi apabila masing-masing

Lebih terperinci

MEKANISME PENYELESAIAN PEMBAYARAN KEGIATAN EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT DAN BILL EXCHANGE. Oleh: Suyanti

MEKANISME PENYELESAIAN PEMBAYARAN KEGIATAN EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT DAN BILL EXCHANGE. Oleh: Suyanti MEKANISME PENYELESAIAN PEMBAYARAN KEGIATAN EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT DAN BILL EXCHANGE Oleh: Suyanti ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan internasional mengalami seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membeli dan menjual (perdagangan) barang antara pengusaha yang bertempat di

BAB I PENDAHULUAN. membeli dan menjual (perdagangan) barang antara pengusaha yang bertempat di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan eksporimpor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Perdagangan Internasional Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling mengikatkan

Lebih terperinci

SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR MEBEL PADA CV. MUGIHARJO DI BOYOLALI

SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR MEBEL PADA CV. MUGIHARJO DI BOYOLALI SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR MEBEL PADA CV. MUGIHARJO DI BOYOLALI Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Prasyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Bisnis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi 1 BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi Bank Citi Bank mempunyai peranan yang besar dalam melancarkan transaksi ekspor impor guna memberikan

Lebih terperinci

BAB XIII PROSEDUR IMPOR - 1

BAB XIII PROSEDUR IMPOR - 1 BAB XIII PROSEDUR IMPOR - 1 Tujuan Instruksional Khusus : Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Prosedur Impor, Mahasiswa akan dapat menjelaskan prosedur dan tata laksana impor di Indonesia

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Kredit Semester Semester EKSPOR - IMPOR (EKSIM) EK11.D336 MANAJEMEN 3 SKS VI (ENAM) Tujuan

Lebih terperinci

SKBDN. 1. Konsep SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) 1.2 Tujuan Penerbitan SKBDN

SKBDN. 1. Konsep SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) 1.2 Tujuan Penerbitan SKBDN SKBDN 1. Konsep SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) 1.1 Definisi SKBDN Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau lazim dikenal sebagai Letter of Credit (LC) Dalam Negeri adalah setiap

Lebih terperinci

KETERKAITAN PERBANKAN DALAM TRANSAKSI WAREHOUSE RECEIPT 1. Oleh: Dr. Ramlan Ginting, S.H., LL.M 2

KETERKAITAN PERBANKAN DALAM TRANSAKSI WAREHOUSE RECEIPT 1. Oleh: Dr. Ramlan Ginting, S.H., LL.M 2 KETERKAITAN PERBANKAN DALAM TRANSAKSI WAREHOUSE RECEIPT 1 Oleh: Dr. Ramlan Ginting, S.H., LL.M 2 Transaksi warehouse receipt telah banyak dilakukan baik di negara maju seperti Amerika dan Kanada maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang antar pengusaha yang masing masing bertempat tinggal di negara negara

BAB I PENDAHULUAN. barang antar pengusaha yang masing masing bertempat tinggal di negara negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor impor. Perdagangan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambah dari setiap komoditi yang dihasilkan. Untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. tambah dari setiap komoditi yang dihasilkan. Untuk dapat mengoptimalkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, semakin majunya teknologi dalam bidang komunikasi dan transportasi sangat berpengaruh terhadap perdagangan internasional yang pada gilirannya

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-13/BC/2008 TENTANG TATALAKSANA AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir merupakan refleksi minat masyarakat terhadap ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir merupakan refleksi minat masyarakat terhadap ekonomi syariah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir merupakan refleksi minat masyarakat terhadap ekonomi syariah semakin besar.

Lebih terperinci

Jasa Jasa Perbankan. 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring

Jasa Jasa Perbankan. 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring Jasa Jasa Perbankan 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring 1 Jasa Jasa Perbankan TRANSFER Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah

Lebih terperinci

Bab 17 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Bab 17 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Jasindo.co.id TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan terminologi perdagangan dengan SKBDN 2. Menjelaskan mekanisme sederhana transaksi dengan SKBDN

Lebih terperinci

MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI

MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI CARA MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL 1. EXPORT 2. IMPORT 3. LICENCING 4. WARALABA 5. JOINT VENTURE 6 FOREIGN DIRECT 6. FOREIGN DIRECT INVESTMENT RISIKO YANG DIHADAPI SUATU NEGARA

Lebih terperinci

ANALISA SALURAN DISTRIBUSI PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR. (Studi Pada Divisi Pemasaran I) TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

ANALISA SALURAN DISTRIBUSI PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR. (Studi Pada Divisi Pemasaran I) TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR ANALISA SALURAN DISTRIBUSI PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR (Studi Pada Divisi Pemasaran I) TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi Tugas - tugas dan Memenuhi Syarat - syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor.

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor. Perdagangan ini merupakan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PROSEDUR PENERBITAN DAN PENGISIAN SURAT KETERANGAN ASAL (SKA) FORM E SEBAGAI DOKUMEN EKSPOR OLEH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI PROVINSI YOGYAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 2.1 Analisis Peluang Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. 2.1 Analisis Peluang Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii SURAT PERNYATAAN TIDAK MENGADAKAN PENELITIAN MENGGUNAKAN PERUSAHAAN... iv PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 166 /BC/2003 TENTANG TATALAKSANAPEMBERIAN CUSTOMS ADVICE DAN VALUATION RULING. SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN TERMS FOB DALAM PENGIRIMAN PRODUK FURNITURE PADA CV. YUDHISTIRA DI BOYOLALI

PENERAPAN TERMS FOB DALAM PENGIRIMAN PRODUK FURNITURE PADA CV. YUDHISTIRA DI BOYOLALI PENERAPAN TERMS FOB DALAM PENGIRIMAN PRODUK FURNITURE PADA CV. YUDHISTIRA DI BOYOLALI Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Menempuh Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-36 /BC/2007 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-36 /BC/2007 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-36 /BC/2007 TENTANG TATALAKSANA AUDIT KEPABEANAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSO JATEN KARANGANYAR

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSO JATEN KARANGANYAR 1 STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSO JATEN KARANGANYAR Tugas Akhir Diajukan untuk Melengkapi Tugas- tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Kantor Pemasaran Bersama Nusantara (KPB-PTPN) PT. Perkebunan Nusantara I s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil

Lebih terperinci

Kegiatan shipping company dalam rangka ekspor pada PT. Trada Maritime, Tbk Jakarta. Oleh: Lestari NIM : F BAB I PENDAHULUAN

Kegiatan shipping company dalam rangka ekspor pada PT. Trada Maritime, Tbk Jakarta. Oleh: Lestari NIM : F BAB I PENDAHULUAN Kegiatan shipping company dalam rangka ekspor pada PT. Trada Maritime, Tbk Jakarta Oleh: Lestari NIM : F.3106038 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan luar negeri atau pertukaran barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi tinjauan terhadap kepustakaan yang ada, sepanjang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi tinjauan terhadap kepustakaan yang ada, sepanjang yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tinjauan terhadap kepustakaan yang ada, sepanjang yang berkaitan dengan usaha untuk menjawab rumusan masalah Penelitian Hukum ini. Uraian akan menyangkut hakikat

Lebih terperinci

MENYIMAK KASUS LC FIKTIF BNI KEBAYORAN BARU

MENYIMAK KASUS LC FIKTIF BNI KEBAYORAN BARU MENYIMAK KASUS LC FIKTIF BNI KEBAYORAN BARU Dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang saya dapatkan dari teman-2 dan keluarga, perihal Letter of Credit dan juga didasari oleh kedangkalan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT ALENATEX PT ALENATEX didirikan pada tahun 1982 dengan akta notaris tgl 29 Mei 1979 No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

Lebih terperinci

P - 36/BC/2007 TATALAKSANA AUDIT KEPABEANAN

P - 36/BC/2007 TATALAKSANA AUDIT KEPABEANAN P - 36/BC/2007 TATALAKSANA AUDIT KEPABEANAN Contributed by Administrator Friday, 30 November 2007 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 36/BC/2007 TENTANG TATALAKSANA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan. No.528, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/M-DAG/PER/3/2015

Lebih terperinci