Interface Input Output

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Interface Input Output"

Transkripsi

1 Interface Input Output 1. PROGRAMABLE PERIPERAL INTERFACE A. Deskripsi Umum Programable Periperal Interface 8255 Adalah keluarga IC Intel yang digunakan untuk banyak aplikasi industri. IC ini dapat diprogram (programmable) untuk komunikasi antara mikroprosesor dengan perangkat luar (periperal). Sebelum menjelaskan fungsi kerja, Penulis akan menjelaskan contoh aplikasi yang dapat dibuat dengan PII 8255 antara lain : Aplikasi peraga LED Aplikasi pengendali lampu lalu lintas Aplikasi motor stepper yang diprogram untuk menggerakkan lengan (rigid body) robot Aplikasi detektor suhu (thermostat) dan cahaya (light). Aplikasi intelligent home controller Dan masih banyak yang lain. Itu semua tergantung dari kreatifitas kita serta tujuan penggunanya. Gambar diagram B. Data Bus Buffer 8 bit data bus buffer (D0..D7) berhubungan dengan 3 state bi-directional 8 bit buffer (Port A, Port B dan Port C). Data yang diterima di data bus buffer akan disimpan di buffer (tempat penyimpanan sementara) sebelum di eksekusi oleh mikroprosesor. Control Word dan status informasi juga ditranfer melalui data bus buffer ini. 1 dari 17 Halaman

2 Gambar group control C. Group Control Group Control dibagi menjadi 2 group. (Group A dan Group B). Group tsb menerima Read/Write control Group Control A digunakan: a) Mengatur Port A yang bisa diseting sebagai input/output latch/buffer b) Mengatur 4 upper bit (C4..C7) Port C sebagai input buffer atau output latch/buffer jika bekerja pada mode 0 c) Mengatur 4 upper bit (C4..C7) Port C sebagai Control Group A jika bekerja pada mode 1 atau 2. Group Control B digunakan: a) Mengatur Port B yang bisa diseting sebagai input/output latch/buffer b) Mengatur 4 lower bit (C0..C3) Port C sebagai input buffer atau output latch/buffer jika bekerja pada mode 0 c) Mengatur 4 upper bit (C0..C3) Port C sebagai Control Group B jika bekerja pada mode 1 atau 2. D. Mode / Protokol komunikasi : Transfer data pada PPI 8255 dibagi menjadi 3 protokol komunikasi : 1. Mode 0 (Simple protokol) / Basic Input - Output Transfer data yang tidak memerlukan sinyal khusus yang menandakan apakah telah terjadi transfer data atau belum. 2. Mode 1 (Single handshaking protokol) / Strobed Input - Output Metode pentransferan data paralel dimana data tidak siap setiap saat. Untuk memberik tanda dari/ke mikroprosesor, maka PPI akan memberi sinyal "strobe" yang menyatakan 2 dari 17 Halaman

3 data telah siap dikirim/diterima. Transfer data semacam ini bisa kita lihat pada printer. Cara kerjanya sebagai berikut : Mikroprosesor mengeluarkan sinyal strobe ke printer seolah-olah memberitahukan "ini ada data untukmu, terimalah". Jika printer telah menerima data maka printer memberikan sinyal acknowledge ke microprosesor, seolah-olah memberitahukan "data sudah saya terima,". 3. Mode 2 (Double handshaking protokol) / Bi-directional Bus metode pentransferan data paralel yang menggunakan metode "handshaking", dimana mikrokontroller dan PPI akan saling berkomunikasi dengan memberi sinyal yang menyatakan bahwa data telah siap dikirim dan data telah diterima. Transfer data semacam ini menggunakan aturan sebagai berikut : Mikroprosesor sebagai pengirim mengeluarkan sinyal strobe low seolaholah mengatakan ke printer "Anda siap dikirimi data?" Jika printer siap maka printer sebagai penerima data mengeluarkan sinyal acknowledge high seolah-olah mengatakan ke mikroprosesor "Ya saya siap!" Setelah ada persetujuan, mikroprosesor mengeluarkan sinyal strobe high diikuti dengan pengiriman data seolah-olah mengatakan " Ini data untukmu!" Jika data telah di transfer Printer mengeluarkan sinyal acknowledge low seolah-olah mengatakan "data sudah saya terima". Terdapat 2 format control word register, yaitu format definisi mode (mode definition format) dan format set/reset bit (bit set/reset format). Perbedaan kedua format adalah pada MSB control word register (D7). Format definisi mode apabila D7 bernilai 1, dan format set/reset bit apabila D7 bernilai 0. Format definisi mode digunakan untuk mendefinisikan mode pengoperasian port PPI. Format set/reset bit digunakan untuk memberikan nilai low atau high pada bit-bit pada port C. 3 dari 17 Halaman

4 Gambar diagram control word E. Port pada Programable Periperal Interface 8255 Programable Periperal Interface 8255 terdiri dari 4 port yaitu Port A, Port B, Port C, Control Word Port. Pada mode 0, Port A, B, C adalah port yang digunakan sebagai I/O data Pada mode 1, Port A, C adalah port yang digunakan sebagai I/O data sedangkan port C bisa digunakan sebagai sinyal control (Strobe dan Acknowledge) atau sebagai I/O data. Pada mode 2, Port A, C adalah port yang digunakan sebagai I/O data sedangkan pada Port B, 5 bit pada MSB digunakan sebagai sinyal control dan 3 bit pada LSB digunakan sebagai I/O data. Control Word Port digunakan untuk inisialisasi awal yang menentukan PPI 8255 bekerja pada mode 0, 1 atau 2 dan menentukan port-port mana saja yang digunakan sebagai input dan output serta sebagai sinyal control. F. Set / Reset Bit Pada PPI 8255 terdapat port untuk set dan reset sebuah bit, dimana jika terjadi Set atau Reset hanya salah satu port pada Port C. Contoh : 1. Jika Port C saat ini datanya adalah FF H ( ), jika kita akan me-reset Port C 5 (PC 5 ) maka Port C hasilnya adalah BF H ( ). 2. Jika Port C saat ini datanya adalah 1F H ( ), jika kita akan me-set Port C 7 (PC7) maka Port C hasilnya adalah 9F H ( ). 4 dari 17 Halaman

5 Format Data Set / Reset D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 0 X X X Bit Selector 1 = Set 0 = Reset Penjelasan : Bit Selector adalah bit yang di inginkan untuk di set/reset. Contoh jika Set PC 3, maka Datanya adalah 0xxx 0111 (angka yang tebal artinya adalah set). G. Pengalamatan Telah dijelaskan sebelumnya bahwa PPI 8255 memiliki tiga buah port paralel yang masing masing diberi nama port A, port b dan port C. Disamping itu PPI 8255 memiliki satu register kontrol (control word register). Ketiga port dan register tsb dapat diakses dengan alamat sebagai berikut Alamat port A, B, dan C berturut-turut adalah 00h, 01h, dan 02h. Sedangkan alamat register kontrol adalah 03h. Hal ini berhubungan dengan pemberian sinyal pada kaki A0 dan A1. Dalam suatu program, alamat port A adalah 00h ditambah dengan alamat aktif. Alamat port B adalah 01h ditambah alamat aktif. Demikian pula untuk port C dan register kontrol. Misalnya, jika PPI 8255 dirancang untuk aktif pada alamat 200h, alamat ketiga port berturut-turut adalah 200h, 201h, dan 202h. Dan alamat register kontrol adalah 203h. H. Penulisan Bahasa pemrograman assembler pada mikroprocecor intel. (Output data) Menulis atau Mengeluarkan data ke device Mov DX, 300h Mov AL, FFh Out DX, AL Penjelasan : Register DX mikroprosesor menunjuk alamat 300h Register AL mikroprosesor diisi data FCh atau dalam bentuk bit ( ) Mikroprosesor mengeluarkan data FCh ke alamat 300h (Input data) Membaca data dari device / Memasukkan data ke mikroprosesor Mov DX, 301h In AL, DX Penjelasan : Register DX mikroprosesor menunjuk alamat 301h Mikroprosesor memasukkan data dari alamat 301h 2. PROGRAMMABLE INTERVAL TIMER 5 dari 17 Halaman

6 Gambar dibawah ini merupakan sebuah IC yang berfungsi sebagai down counter yang dapat diprogram. Terdapat sinyal perantara mikroprosesor, sinyal ini memungkinkan mikroprosesor mengatur konfigurasi mode operasi timer, seperti : Mengisi nilai counter Membaca nilai counter Memprogram mode yang diinginkan Fungsi PIT 8254 Beberapa fungsi dari counter/timer pada mikrokomputer yang dapat di implemetasikan oleh 8254 sebagai berikut : Real time clock Even counter Digital one-shot Programmable rate generator Square wave generator Binary rate multiplier Complex waveform generator Complex motor controller Diagram Blok DATA BUS BUFFER: 3-state, bi-directional, 8-bit buffer. Interfaces the 8254 to the system bus. READ/WRITE LOGIC BLOCK: Read/Write Logic Block menerima masukan dari sistem bus dan pembangkit sinyal kontrol pada beberapa fungsi blok dari A1 dan A0 pemilih salah satu dari tiga counter atau control word register baik pada saat membaca atau penulisan. Pin RD=0 memberitahukan 8254 bahwa CPU melakukan proses pembacaan sebuah counter. 6 dari 17 Halaman

7 Pin WR=0 memberitahukan 8254 bahwa CPU melakukan proses penulisan salah satu dari Control Word ata Insialisasi counter Kedua RD dan WR sebagai syarat dari CS. CONTROL WORD REGISTER: 1. Register ini merupakan pemilihan pada Read/Write Logic ketika A1,A0= Jika CPU melakukan operasi penulisan pada 8254, data yang terdapat pada control word register dan menafsirkan pada penggunaan control word yang didefinisikan sebagai operasi dari counter 3. Register Control Word hanya dapat melakukan penulisan. Informasi status yang tersedia saat Read-Back command. COUNTERS: 1. Terdapat 3 buah Counter. Secara penuh bebas dari yang lain. Setiap counter dapat beroperasi mode yang berbeda. 2. Setiap counter mempunyai 16 bit down counter sinkronus. 3. Setelah power aktif, nilai counter dan keluaran pada semua counter tidak didefinisikan. 4. Setiap counter dapat diprogram sebelum digunakan. 5. Counter yang tidak dipakai tidak dapat diprogram. 6. Counter yang terprogram saat penulisan control word dan inisialisasi counter. 7. GATE=1 mengaktifkan counter, GATE=0 non-aktifkan counter. SYSTEM INTERFACE Komponen IC 82C54 merupakan suatu software sistem yang terdapat beberapa device I/O port; diantaranya 3 counter dan sebuah register kontrol untuk program mode. Umumnya, masukan pilihan A0, A1 terhubung pada A0, A1 sinyal bus address dari CPU. Pin CS dapat masukan langsung dari bus address yang menggunakan metode pilihan linear. Atau dapat dihubungkan pada keluaran dari decoder. 7 dari 17 Halaman

8 PROGRAMMING THE 8254: 1. Merupakan program counter dari penulisan control word dan kemudian inisialisasi counter. 2. Control Words untuk menulisa pada register control word, dimana ketika A0, A1 = 1. Control word tersebut merupakan spesifikasi sebuat counter yang di program. 3. Inisialisasi counter pada penulisan di counter, tidak pada Control word. Masukan Ao, A1 sebagai pemilih counter yang akan ditulis. 4. Format dari inisialisasi counter yang ditentukan dari penggunaan control word. WRITE OPERATIONS: 1. Setiap Counter, Control Word harus ditulisan sebelum inisialisasi counter di tulis. 2. Pada inisialisasi counter harus mengikuti format pada Control (lsb only, msb only, or lsb then msb). 8 dari 17 Halaman

9 Inisialisasi counter baru dapat ditulis ke counter pada kapan saja tanpa mempengaruhi counter yang sedang berlangsung. Bagaimanapun, proses counter akan berpengaruh pada beberapa mode yang didefinisikan. READ OPERATIONS: 1. A simple READ operation: Pilih Counter pada masukan A1, A0. Mencegah CLK dari pilihan counter oleh penggunaan lain pada masukan Gate atau logika eksternal. Dapat menghentikan CLK pada saat melakukan counter. 2. Counter Latch Command (does not disturb the count in progress): Menuliskan ke register control word mana digunakan, tapi 2 bit (D5 & D4) yang akan membedakan perintah tersebut dari control word. Memilih counter sebagai Counter's OL latches saat Counter Latch Command diterima. Counter akan tetap pada latch selama pembacaan dari CPU. Counter akan unlatched dengan sendirinya dan OL kembali ke "following" pada CE. 9 dari 17 Halaman

10 3. Read-Back Command: Perintah ini memperbolehkan kita untuk mengecheck nilai counter, mode program, dan bagian arus dari pin OUT dan Null Count flag dari counter yang terpilih. Perintah ini serupa pada beberapa Counter Latch Commands, dari 1 untuk setiap counter latched. MODE DEFINITIONS: Clk Pulse: naik, kemudian turun, pada saat perintah dari sebuah counter masukan CLK. Trigger: naik dari counter masukan GATE. Counter loading: Perubahan counter dari CR ke CE. MODE 0: INTERRUPT ON TERMINAL COUNT Proses terjadinya counter. Setelah Control Word di tulis, Out akan 0 dan akan selalu 0. Ketika counter mencapai 0. Out akan 1 dan akan selalu 1 selama counter baru/control word mode 0 baru menulis counter tersebut. MODE 1: HARDWARE RETRIGGERABLE ONE-SHOT Out akan 1. Out akan 0 pada pulsa CLK mengikuti trigger yang di tandai dengan oneshot pulse, dan akan selalu 0 selama counter mencapai 0. Out akan 1 dan selalu 1 selama CLK setelah trigger berikutnya. 10 dari 17 Halaman

11 MODE 2: RATE GENERATOR Berfungsi divide-by-n counter dan mengunakan pembangkit Real Time Clock Interrupt. Out didefinisikan 1. Ketika inisialisasi counter diturunkan satu, Out akan 0 selama 1 pulsa CLK. Out akan 1 kembali, jika akan mengcounter kembali pada inisialisasi counter dan proses di ulang kembali. MODE 2 merupakan periode. Urutannya akan sama saat diulang sampai tak hingga. MODE 3: SQUARE WAVE MODE Identik digunakan untuk baud rate generation. Out akan didefinisikan 1. Ketika separuh inisialisasi count berakhir, Out akan 0 beberapa saat pada counter. MODE 3 merupakan periode. Urutannya akan sama saat diulang sampai tak hingga. MODE 4: SOFTWARE TRIGGERED STROBE Out akan didefinisikan 1. Ketika inisialisasi counter berakhir, Out akan 0 untuk 1 Pulsa CLK dan kembali 1. Urutan Counter merupakan "triggered" pada penulisan inisialisasi counter. Counter akan membaca CLK berikutnya diikuti penulisan Control Word dan inisialisasi Counter. MODE 5: HARDWARE TRIGGERED STROBE (RETRIGGERABLE) Out akan didefinisikan 1. Counter merupakan pemicu oleh tepi naik pada Gate. Ketika inisialisasi berakhir, Out akan 0 untuk 1 pulsa CLK dan kembali 1 lagi. Perbedaan antara Mode 4 dan Mode 5 adalah Mode 5 tidak dapat membaca kembali selama pulsa CLK setelah di picu. 11 dari 17 Halaman

12 12 dari 17 Halaman

13 OPERATION COMMON TO ALL MODES: 1. Ketika Control Word menulis ke counter, semua Logika Kontrol akan segera di reset dan Out akan ke bagian inisialisasi. Saat itu tidak dapat mengambil CLK yang di kirimkan. 2. Masukan Gate selalu mengalami rising edge dari CLK 3. Pada salah satu Mode masukan Gate berada pada level sensitive dan juga pada salah satu rising edge. Pada salah satu Mode masukan gate dari kedua edge dan level sensitive. 4. Counter baru akan membaca dan mengcounter secara menurun pada edge turun pada CLK. 5. Bagian yang mungkin inisialisasi counter adalah 0, dan sama dengan 2^16 binar dan 10^4 BCD. 6. Counter tidak dapat dihentikan ketika mencapai 0. Pada Mode 0, 1, 4, dan 5 counter di mulai dari counter tertinggi (FFFF H atau 9999 BCD ). Pada Mode 2 dan 3 counter akan di ulang dengan sendirinya dan akan melanjutkan counter kembali. 13 dari 17 Halaman

14 3. PROGRAMMABLE INTERRUPT CONTROLLER Keunggulan: Interupsi terdapat 8 tingkatan Dapat di cascaded pada konfigurasi master-slave dengan 64 level interupsi. Terdapat prioritas internal. Mode perbaikan prioritas dan rotasi. Mempunyai masing-masing intrupsi maskable. Mode dan Mask dapat dirubah-rubah. Persetujuan IRQ, menetukan prioritas, mengecek apakah masukan prioritas > level arus, menghasilkan sinyal interupsi. Pada mode 8085, memberikan 3 byte panggilan Intruksi. Pada Mode 8086, memberikan 8 byte nomor vektor. Mode Polling dan vektor. Alamat awal dari ISR atau nomor vektor program. Tidak membutuhkan clock. Pinout Bi-directional, tristated, buffered data lines. Connected D0-D7 to data bus directly or through buffers RD-bar Active low read control WR-bar Active low write control A0 Address input line, used to select control register CS-bar Active low chip select CAS0-2 SP-bar / EN-bar Bi-directional, 3 bit cascade lines. In master mode, PIC places slave ID no. on these lines. In slave mode, the PIC reads slave ID no. from master on these lines. It may be regarded as slave-select. Slave program / enable. In non-buffered mode, it is SPbar input, used to distinguish master/slave PIC. In buffered mode, it is output line used to enable buffers INT Interrupt line, connected to INTR of microprocessor INTA-bar Interrupt ack, received active low from microprocessor IR0-7 Asynchronous IRQ input lines, generated by peripherals. Block diagram 14 dari 17 Halaman

15 ICW1 (Initialisation Command Word One) pada Port 20h & A0h A0 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 0 A7 A6 A5 1 LTIM ADI SNGL IC4 D0 D1 D2 D3 D4-D7 : IC4: 0=no ICW4, 1=ICW4 required : SNGL: 1=Single PIC, 0=Cascaded PIC : ADI: Address Interval. Used only in 8085, not =ISR's are 4 bytes apart (0200, 0204, etc) 0=ISR's are 8 byte apart (0200, 0208, etc) : LTIM: level triggered interrupt mode: 1=All IR lines level triggered. 0=edge triggered : A5-A7: 8085 only. ISR address lower byte segment. The lower byte is A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 of which A7, A6, A5 are provided by D7-D5 of ICW1 (if ADI=1), or A7, A6 are provided if ADI=0. A4-A0 (or A5-A0) are set by 8259 itself: ADI=1 (spacing 4 bytes) ADI=0 (spacing 8 bytes) IRQ A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 IRQ A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 IR0 A7 A6 A IR0 A7 A IR1 A7 A6 A IR1 A7 A IR2 A7 A6 A IR2 A7 A IR3 A7 A6 A IR3 A7 A IR4 A7 A6 A IR4 A7 A IR5 A7 A6 A IR5 A7 A IR6 A7 A6 A IR6 A7 A IR7 A7 A6 A IR7 A7 A ICW2 (Initialisation Command Word Two) pada Port 21h & A1h A0=1 Higher byte of ISR address (8085), or 8 bit vector address (8086). D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 A15 A14 A13 A12 A11 A10 A9 A8 ICW3 (Initialisation Command Word Three) pada Port 21h & A1h A0=1. D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 Master S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 S0 Slave ID3 ID2 ID1 Master mode: 1 indicates slave is present on that interrupt, 0 indicates direct interrupt Slave mode: ID3-ID2-ID1 is the slave ID number. Slave 4 on IR4 has ICW3=04h ( ) 15 dari 17 Halaman

16 ICW4 (Initialisation Command Word Four) pada Port 21h & A1h A0=1 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D SFNM BUF M/S AEOI Mode SFNM : 1=Special Fully Nested Mode, 0=FNM M/S : 1=Master, 0=Slave AEOI : 1=Auto End of Interrupt, 0=Normal Mode : 0=8085, 1=8086 OCW1 (Operational Command Word One/Interrupt Mask Reg.) pada Ports 21h & A1h A0=1 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 M7 M6 M5 M4 M3 M2 M1 M0 IRn is masked by setting Mn to 1; mask cleared by setting Mn to 0 (n=0..7) OCW2 (Operational Command Word Two/Interrupt Command Reg.) pada Ports 20h & A0h A0=0 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 R SL EOI 0 0 L3 L2 L1 R SL EOI Action Non specific EOI (L3L2L1=000) EOI Specific EOI command (Interrupt to clear given by L3L2L1) Auto rotation of Rotate priorities on non-specific EOI priorities Rotate priorities in auto EOI mode set (L3L2L1=000) Rotate priorities in auto EOI mode clear Rotate priority on specific EOI command (resets Specific rotation of current ISR bit) priorities (Lowest Set priority (does not reset current ISR bit) priority ISR=L3L2L1) No operation OCW3 (Operational Command Word Three) pada Ports 20h & A0h A0=0 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 D7 ESMM SMM 0 1 MODE RIR RIS ESMM SMM Effect 0 X No effect 1 0 Reset special mask 1 1 Set special mask 16 dari 17 Halaman

17 Interrupt sequence (single PIC) 1. Satu atau beberapa IR akan high (IR=1). 2. Membandingan bit IRR yang di set Menilai permintaan dan mengirim INT ke CPU. 4. CPU mengirimkan INTA. 5. Prioritas ISR High yang di set. IRR di reset mengeluarkan printah CALL pada bus data. 7. CALL menyebabkan CPU menginisialisasi beberapa INTA mengeluarkan alamat sub rutin, pertama low bit, kemudia hight bit. 9. Bit ISR di reset pada mode. 17 dari 17 Halaman

KARTU ANTARMUKA (INTERFACE CARD) SEBAGAI MASUKAN-KELUARAN (INPUT-OUTPUT) MENGGUNAKAN PPI-8255 DAN PIT-8253 BERBASIS KOMPUTER

KARTU ANTARMUKA (INTERFACE CARD) SEBAGAI MASUKAN-KELUARAN (INPUT-OUTPUT) MENGGUNAKAN PPI-8255 DAN PIT-8253 BERBASIS KOMPUTER KARTU ANTARMUKA (INTERFACE CARD) SEBAGAI MASUKAN-KELUARAN (INPUT-OUTPUT) MENGGUNAKAN PPI-8255 DAN PIT-8253 BERBASIS KOMPUTER Purnawarman Musa Laboratorium Teknik Lanjut, Jurusan Sistem Komputer Universitas

Lebih terperinci

I/O Interface. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

I/O Interface. Sistem Komputer Universitas Gunadarma I/O Interface Sistem Komputer Universitas Gunadarma I/O Port Address Decoding I/O port address decoding = memory address decoding Perbedaan utama antara memori decoding dan isolated I/O decoding adalah

Lebih terperinci

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE (PPI) 8255 IC 8255 adalah sebuah antarmuka yang dapat menggerakkan piranti/peralatan/peripheral berbentuk Integrated Circuit

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DIGITAL PIC 8259

ELEKTRONIKA DIGITAL PIC 8259 ELEKTRONIKA DIGITAL PIC 8259 Pendahuluan Ada 2 cara melayani sinyal trigger dari piranti luar: Interupsi Polling Interupsi: subrutin dijalankan jika ada trigger dari luar piranti Polling: μp menanyakan

Lebih terperinci

Mikroprosesor dan Antarmuka JNT - ITTELKOM. Interrupt. Oleh: Junartho Halomoan LOGO

Mikroprosesor dan Antarmuka JNT - ITTELKOM. Interrupt. Oleh: Junartho Halomoan LOGO Mikroprosesor dan Antarmuka Interrupt Oleh: Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) LOGO Definisi Interrupt [1] Interupsi adalah upaya untuk mengalihkan perhatian μp Intel 8088 dari program yg sedang dikerjakan

Lebih terperinci

JUN - ITTELKOM. Interrupt. Definisi Interrupt [1]

JUN - ITTELKOM. Interrupt. Definisi Interrupt [1] Mikroprosesor dan Antarmuka Interrupt Definisi Interrupt [1] Oleh: Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) LOGO Interupsi adalah upaya untuk mengalihkan perhatian μp Intel 8088 dari program yg sedang dikerjakan

Lebih terperinci

Mikroprosessor 2014 Telkom University

Mikroprosessor 2014 Telkom University Mikroprosessor 2014 Telkom University » PPI adalah modul IO paralel yang dapat digunakan untuk operasi IO dengan teknik Programmed IO dan Interrupt driven IO. » Bagian sebelah kanan dari blok di atas

Lebih terperinci

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KOMPONEN INTERFACING Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, komponen komponen input/output

Lebih terperinci

PPI Skema konektor dari IC PPI 8255 adalah sebagai berikut :

PPI Skema konektor dari IC PPI 8255 adalah sebagai berikut : PPI 8255 Untuk mengirimkan data ke perangkat luar, µp8088 dapat menggunakan latch (Flip- Flop) untuk menyimpan data tersebut sampai ada data baru yang ingin dikirim µp 8088. Sedangkan untuk menerima data,

Lebih terperinci

JUN - ITTELKOM. INTERRUPT. DEFINISI INTERRUPT [1]

JUN - ITTELKOM. INTERRUPT. DEFINISI INTERRUPT [1] - ITTEL. ITERRUPT. DEFIISI ITERRUPT [1] ikroprosesor dan Antarmuka Interrupt LOGO Oleh: Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) Definisi Interrupt [1] Interupsi adalah upaya untuk mengalihkan perhatian

Lebih terperinci

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O Pertemuan DASAR ANTAR MUKA I/O TEKNIK PENGALAMATAN I/O Terdapat dua metode dasar untuk mengalamati I/O, yaitu : I/O Terisolasi (Isolated I/O) Prosesor memisahkan antara ruang alamat untuk memori dengan

Lebih terperinci

8086/88 Device Specifications

8086/88 Device Specifications 8086/88 Device Specifications DIP (Dual In-Line Packages). 1. 8086: 16-bit microprocessor dengan 16-bit data bus 2. 8088: 16-bit microprocessor dengan 8-bit data bus. Level Tegangan 5V : 1. 8086: membutuhkan

Lebih terperinci

Mikroprosessor & Antarmuka

Mikroprosessor & Antarmuka Mikroprosessor & Antarmuka } Sinyal input } Fungsi: meminta pelayanan prosesor } Kerja gabungan antara h/w dan s/w dikarenakan up untuk kaki INTR dan NMI } NMI = non maskable interrupt à tidak bisa dihalangi

Lebih terperinci

Programmable Peripheral Interface 8255

Programmable Peripheral Interface 8255 Percobaan 05 Programmable Peripheral Interface 8255 I. Tujuan Percobaan 1. Memahami tentang Programmable Peripheral Interface 2. Mampu melakukan komunikasi antara komputer dengan ISA PIO Card II. Teori

Lebih terperinci

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 1. Bagan Dasar µp 8088 PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 Gambar 1. Bagan Dasar µp 8088 Elemen didalam mikroprosesor adalah : CU (Control Unit) adalah manajer dari semua unit. CU mengatur keselarasan kerja

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

MIKROPROSESOR & MIKROKOMPUTER

MIKROPROSESOR & MIKROKOMPUTER MIKROPROSESOR & MIKROKOMPUTER Sub bab Manajemen Proses Pertemuan 3 Perkembangan Mikroprosesor 8086/8088 Pendahuluan Setiap komputer yang kita gunakan didalamnya pasti terdapat mikroprosesor. Mikroprosesor,

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran)

Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran) Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran) Sistem komputer memiliki tiga komponen utama, yaitu : CPU, memori (primer dan sekunder), dan peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer,

Lebih terperinci

COUNTER TIMER CIRCUIT (CTC) Z80

COUNTER TIMER CIRCUIT (CTC) Z80 COUNTER TIMER CIRCUIT (CTC) Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Counter Timer Circuit (CTC) Z80 adalah komponen LSI yang dapat diprogram dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MATRIKS LED YANG DIKENDALIKAN OLEH KOMPUTER BERBASIS IC 8255

PERANCANGAN MATRIKS LED YANG DIKENDALIKAN OLEH KOMPUTER BERBASIS IC 8255 PERANCANGAN MATRIKS LED YANG DIKENDALIKAN OLEH KOMPUTER BERBASIS IC 8255 Indrianto 1 Asep Saefullah 2 Email : asep7567@yahoo.com, anto@yahoo.com. ABSTRAKSI Penggunaan komputer yang diketahui selama ini

Lebih terperinci

TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O

TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O Aditya Legowo Pra Utomo 2B 08501039 Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer

Lebih terperinci

SINYAL INTERUPSI. 1. Latar Belakang

SINYAL INTERUPSI. 1. Latar Belakang SINYAL INTERUPSI 1. Latar Belakang Sistem komputer tidak akan berguna tanpa adanya peralatan input dan output. Operasioperasi I/O diperoleh melalui sejumlah perangkat eksternal yang menyediakan alat untuk

Lebih terperinci

Sistem Mikroprosessor

Sistem Mikroprosessor Sistem Mikroprosessor Agung Prasetyo,ST. Jurusan Teknik Elektro Akademi Teknologi Warga Surakarta Sistem yang berbasis microprosessor: Juga biasa di sebut microcomputer adalah suatu rangkaian digital yang

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER. Input/Output

DASAR KOMPUTER. Input/Output DASAR KOMPUTER Input/Output Input/Output Memungkinkan komputer untuk berkomunikasi dengan perangkat lainnya. Perangkat I/O terhubung pada sistem komputer melalui modul I/O. Jumlah Perangkat I/O sangat

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU PERTEMUAN Tiga komponen utama : CPU Sistem Komputer Memori (primer dan sekunder) Peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer, monitor, keyboard, mouse, dan modem 1 Modul I/O Merupakan peralatan

Lebih terperinci

TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL

TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL Salah satu fungsi dari mikroprosesor adalah untuk melakukan pemprosesan terhadap data, baik berupa operasi matematik maupun operasi logika. Data tersebut merupakan

Lebih terperinci

Pertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST

Pertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Pertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tujuan Menjelaskan system komputer unit masukkan/keluaran

Lebih terperinci

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port I/O parallel dan port I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2

Lebih terperinci

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC (URAIAN SINGKAT) By ATIT PERTIWI PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE (PPI) 8255

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC (URAIAN SINGKAT) By ATIT PERTIWI PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE (PPI) 8255 PERTEMUAN 7 SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC (URAIAN SINGKAT) By ATIT PERTIWI PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE (PPI) 8255 IC 8255 adalah sebuah antarmuka yang dapat menggerakkan piranti/peralatan/peripheral

Lebih terperinci

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 NIM NAMA KELAS DOSEN UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 TEAM MIKROPROSESOR DAN ANTARMUKA (SK2023) Tanggal Waktu 120 menit Sifat Ujian Closed book, No Calculator TTD Nilai A. Pilihan Ganda Pilihlah

Lebih terperinci

8. Mengirimkan stop sequence

8. Mengirimkan stop sequence I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan

Lebih terperinci

Dosen : Team (no cheating, no book, no note, no additional paper, no calculator)

Dosen : Team (no cheating, no book, no note, no additional paper, no calculator) 1. Untuk membedakan alamat bagi 4 chip memory berkapasitas sama yang terhubung dengan i8088, maka digunakan pin-pin address : a. A 1 -A 0 b. A 3 -A 1 c. A 19 -A 18 d. A 17 -A 16 2. Address decoder berikut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DIGITAL PPI 8255

ELEKTRONIKA DIGITAL PPI 8255 ELEKTRONIKA DIGITAL PPI 8255 Untuk hubungan input-output dengan dunia luar, maka komputer memerlukan suatu interface. Dan pada penulisan ini diperkenalkan penggunaan suatu jenis IC (integrated Circuit)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

INPUT / OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

INPUT / OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar INPUT / OUTPUT Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar I/O terdiri : - Piranti l/o (peripheral) - Pengendali I/O (device controller) - Perangkat lunak Proses transfer

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051 1.1. Organisasi Memori Semua divais 8051 mempunyai ruang alamat yang terpisah untuk memori program dan memori data, seperti yang ditunjukkan pada gambar1.1. dan gambar 1.2. Pemisahan secara logika dari

Lebih terperinci

Oleh : Mujahidin

Oleh : Mujahidin Oleh : Mujahidin iddhien@gmail.com mujahidin@iddhien.com 3.1 Pendahuluan Port Parallel banyak digunakan dalam berbagai macam aplikasi Interface. Port ini membolehkan kita memiliki masukan hingga 8 bit

Lebih terperinci

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IC Digital TTL dan CMOS Berdasarkan teknologi pembuatannya, IC digital dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port

Lebih terperinci

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse Input Output Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse Output: Menampilkan data Contoh: Monitor, printer Unit Input/Output dalam bekerja memerlukan sinyal kontrol

Lebih terperinci

Chapter 6 Input/Output

Chapter 6 Input/Output Chapter 6 Input/Output Masalah-masalah Input/Output Periferal yang bervariasi Pengiriman jumlah data yang berbeda Dengan kecepatan yang berbeda Dalam format yang berbeda Semua periferal I/O berkecepatan

Lebih terperinci

Interfacing i8088 dengan Memori

Interfacing i8088 dengan Memori Interfacing i8088 dengan Memori Memori harus tersedia pada suatu sistem mikroprosesor, baik untuk menyimpan program maupun untuk menyimpan data. Tergantung dari kebutuhan, memori yg dapat digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teknologi teleoperasi atau teleotomatisasi merupakan teknologi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Teknologi teleoperasi atau teleotomatisasi merupakan teknologi yang 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TELEOPERASI 2.1.1. Definisi Dan Konsep Sistem Teleoperasi Teknologi teleoperasi atau teleotomatisasi merupakan teknologi yang berhubungan dengan interaksi antara manusia dengan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar INPUT/OUTPUT Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar I/O terdiri : - Piranti l/o (peripheral) - Pengendali I/O (device controller) - Perangkat lunak Proses transfer

Lebih terperinci

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar INPUT/OUTPUT Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar I/O terdiri : - Piranti l/o (peripheral) - Pengendali I/O (device controller) - Perangkat lunak Proses transfer

Lebih terperinci

Ujian Akhir Sistem Mikroprocessor EE-2623

Ujian Akhir Sistem Mikroprocessor EE-2623 Ujian Akhir Sistem Mikroprocessor EE-2623 Nama : Rabu 7 Juni 2006 Waktu : 90 Menit NIM : Dosen : Team (no cheating, no book, no note, no additional paper, no calculator) Soal terdiri dari 20 soal pilihan

Lebih terperinci

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1 BAB VI INPUT OUTPUT Unit input/output memberi CPU kemampuan untuk berkomunikasi dengan peripherals. Terdapat beberapa alasan diperlukannya unit I/O, diantaranya adalah : 1. Besar tegangan dan arus isyarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088

Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088 Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088 Gambar 6-1. Pin-Out dan Fungsi Pin Intel 8088 GND A14 A13 A12 A11 A10 A9 A8 AD7 AD6 AD5 AD4 AD3 AD2 AD1 AD0 NMI INTR CLK GND 1 40 2 39 3 38 4 37 5 36 6

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse Input Output Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse Output: Menampilkan data Contoh: Monitor, printer Unit Input/Output dalam bekerja memerlukan sinyal kontrol

Lebih terperinci

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL Pendahuluan Mikroprosessor 8051 (Struktur dan Organisasi Memori, SFR ) Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL A. Organisasi Memori Mikroprosesor 8051 Pada mikrokontroler keluarga MCS51

Lebih terperinci

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana BAGIAN 1 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil memprogram Port sebagai Input dan Output sederhana menggunakan bahasa pemrograman assembly Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami Konstruksi

Lebih terperinci

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dengan I 2 C 2. Mengenal protocol I 2 C. 3. Mempelajari IC PCF8574 Remote 8 bit I/O Expander for I 2 C Bus. 4. Mengirim

Lebih terperinci

Pendahuluan Mikrokontroler 8051

Pendahuluan Mikrokontroler 8051 Pendahuluan Mikrokontroler 8051 Pokok Bahasan: 1. Mikrokontroler 8051 Arsitektur (Architecture) Timers/Counters Interrupts Komunikasi Serial (Serial Communication) Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam

Lebih terperinci

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ADC0809 ADC0809 adalah IC pengubah tegangan analog menjadi digital dengan masukan berupa 8 kanal input yang dapat dipilih. IC ADC0809 dapat melakukan proses konversi

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer. Input/Output

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer. Input/Output DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Input/Output 1 9/13/2016 Masalah Input/Output Berbagai macam periferal yang begitu luas Mengirimkan sejumlah data yang berbeda Pada kecepatan berbeda-beda Dalam

Lebih terperinci

P10 Media I/O Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P10 Media I/O Universitas Mercu Buana Yogyakarta P10 Media I/O Universitas Mercu Buana Yogyakarta A. Sidiq P. 1 Sistem Komputer Komponen utama sistem komputer : CPU Memory (Primary & Secondary) I/O Devices Ex : I Keyboard, Mouse, Modem Ex : O Monitor,

Lebih terperinci

KENDALI ROBOT MELALUI RF DENGAN D-JOY CONTROLLER

KENDALI ROBOT MELALUI RF DENGAN D-JOY CONTROLLER AN0140 KENDALI ROBOT MELALUI RF DENGAN D-JOY CONTROLLER Gambar 1 Kendali 4 robot dengan 4 joystick oleh sebuah D-Joy Controller Joystick PS2 adalah sebuah media pengendali robot yang cukup handal. Dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 29 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Perancangan adalah suatu proses dasar pemecahan masalah dengan menggunakan metode yang sesuai dan memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam perancangan terdapat hal-hal

Lebih terperinci

I/O dan Struktur Memori

I/O dan Struktur Memori I/O dan Struktur Memori Mikrokontroler 89C51 adalah mikrokontroler dengan arsitektur MCS51 seperti 8031 dengan memori Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory) DESKRIPSI PIN Nomor Pin Nama

Lebih terperinci

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051 Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051 I. Tujuan 1. Mempelajari arsitektur mikrokontroller 8051 2. Memahami macam-macam interrupt yang ada pada mikrokontroller 8051 3. Memahami penggunaan I/O port

Lebih terperinci

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT.

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. 1 BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. A. Deskripsi Tugas 1. Jelaskan perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler. 2. Jelaskan mode-mode pengalamatan yang

Lebih terperinci

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051 Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan arsitektur mikrokontroler 8051 Arsitektur Mikrokontroller 8051 Materi:

Lebih terperinci

SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL

SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL Lab Elektronika Industri Mikrokontroler 1 I. INTERUPSI SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL Interupsi adalah pengubahan urutan pelaksanaan program karena adanya suatu kejadian atau instruksi yang perlu

Lebih terperinci

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Jika pada umumnya IC Real Time Clock menggunakan jalur data pararel maka pada apliaksi ini akan dicontohkan penggunaan IC Real Time Clock menggunkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.

Lebih terperinci

JUN - ITTELKOM. Antarmuka I/O. Komunikasi I/O [1]

JUN - ITTELKOM. Antarmuka I/O. Komunikasi I/O [1] Komunikasi I/O [1] Mikroprosesor dan Antarmuka Antarmuka I/O Oleh: Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) LOGO Selain bisa berkomunikasi dengan memori melalui rangkaian antarmuka memori, mikroprosesor

Lebih terperinci

PENGATURAN REGISTER MIKROKONTROLLER ARM

PENGATURAN REGISTER MIKROKONTROLLER ARM PENGATURAN REGISTER MIKROKONTROLLER ARM Kali ini saya membahas cara pengaturan register yang ada pada mikrokontroler arm, kegunaan register ini untuk mengatur fungsi masing masing port pada arm dan fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi PLC menurut National Electrical Manufacturing Association (NEMA)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi PLC menurut National Electrical Manufacturing Association (NEMA) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Definisi PLC menurut National Electrical Manufacturing Association (NEMA) adalah perangkat elektronik digital yang memakai programmable memory

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 1. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 1. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 1 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Perangkat Pembangun Pencacah Program (Program Counter) Register Masukan & Memory Address Register

Lebih terperinci

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C Catatan aplikasi ini membahas pembuatan Jam digital dengan development System DST - R8C. Modul-modul yang diperlukan V2.0: θ Development

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. terjadi kesalahan. Dalam hal ini output yang dikendalikan adalah kestabilan,

TINJAUAN PUSTAKA. terjadi kesalahan. Dalam hal ini output yang dikendalikan adalah kestabilan, II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Kendali Sistem Kendali adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mengendalikan suatu proses agar output yang dihasilkan dapat dikontrol sehingga tidak terjadi kesalahan. Dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 46 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Kartu Komputer Programmable Peripheral Interface (PPI) 8255 merupakan sebuah chip yang dirancang atau didesain untuk digunakan sebagai antarmuka I/O secara parallel

Lebih terperinci

DASAR INPUT/OUTPUT (1) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI OUTPUT)

DASAR INPUT/OUTPUT (1) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI OUTPUT) Percobaan DASAR INPUT/OUTPUT () (PORT PPI DAN PORT SEBAGAI OUTPUT) Menggunakan DT-5 MinSys Mengamati keluaran data berupa nyala LED setelah proses pemindahan data (akses eksternal) dari sebuah register

Lebih terperinci

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT EXTERNAL DEVICE Pembacaan di sisi manusia (screen, printer, keyboard) Pembacaan disisi mesin (monitoring, control) Komunikasi (modem, NIC)

Lebih terperinci

Perangkat Keras Masukan/Keluaran. Kelompok : Intan Sari H. H. Z Verra Mukty

Perangkat Keras Masukan/Keluaran. Kelompok : Intan Sari H. H. Z Verra Mukty Perangkat Keras Masukan/Keluaran Kelompok 118-43: Intan Sari H. H. Z 1204000459 Verra Mukty 1204000874 Sekilas Contoh perangkat M/K Pembagian perangkat M/K secara umum Komponen-komponen M/K Penanganan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

P11 BUS Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P11 BUS Universitas Mercu Buana Yogyakarta P11 BUS Universitas Mercu Buana Yogyakarta A. Sidiq P. Buses Sampai saat ini terjadi perkembangan struktur interkoneksi, namun yang banyak digunakan saat ini adalah sistem bus. Single and multiple BUS

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer

Struktur Sistem Komputer Struktur Sistem Komputer ARSITEKTUR UMUM SISTEM KOMPUTER Sistem Komputer Sistem komputer terdiri atas CPU dan sejumlah perangkat pengendali yang terhubung melalui sebuah bus yang menyediakan akses ke memori

Lebih terperinci

Input/Output. (Pertemuan ke-9) Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom. Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto

Input/Output. (Pertemuan ke-9) Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom. Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Input/Output (Pertemuan ke-9) Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Februari 2016 Struktur Komputer Input/Output Peripherals Computer Central

Lebih terperinci

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer 1 Tinjau Ulang Sistem Komputer Overview Sebelum memulai mempelajari sistem operasi penting bagi kita untuk mengetahui komponen-komponen yang menjadi bagian dari sebuah sistem komputer disertai cara kerjanya.

Lebih terperinci

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id A. Utama Sistem Mikrokomputer Gambar berikut menunjukkan 5 (lima) unit utama dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengantar Sistem Kendali Sistem kendali adalah suatu sistem yang keluaran sistemnya dikendalikan pada suatu nilai tertentu atau untuk mengubah beberapa ketentuan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

Batasan Masalah dan Tujuan Penulisan

Batasan Masalah dan Tujuan Penulisan ANALISA PERGERAKAN LED PADA MODUL INTERFACING MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE DI LAB ELEKTRO LANJUT Nama : Denny Setiawan NPM : 10409894 Jurusanusan : Teknik Elektro Pembimbing : Alona, ST.,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

REGISTER-REGISTER Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

REGISTER-REGISTER Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY REGISTER-REGISTER 8051 Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id 1. PC (Program Counter) PC dengan ukuran 16 bit menentukan lokasi berikutnya yang akan dieksekusi (dijalankan).

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Presentasi AOK. Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA. (Direct Memory Access)

Rangkuman Materi Presentasi AOK. Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA. (Direct Memory Access) Rangkuman Materi Presentasi AOK Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA (Direct Memory Access) I/O Terprogram Pada I/O terprogam adalah adanya data yang saling ditukar antara CPU dan modul I/O.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DENGAN DUNIA LUAR

KOMUNIKASI DENGAN DUNIA LUAR KOMUNIKASI DENGAN DUNIA LUAR KOMPUTER Membantu menyelesaikan pekerjaan - Perhitungan - Pengetikan - Pengaturan (CNC, mesin industri, otomotif dsb.) - Komunikasi (Internet, chatting, telepon) - Hiburan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & nama mata kuliah : EI 355,Sistem Mikroprosesor (3 SKS). : Permbangan dan Teknologi Mikroprosesor Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa memahami permbangan dan teknologi dan Mikrokontroler. (kompetensi)

Lebih terperinci

PENGENALAN SISTEM MIKROPROSESOR. Judul Pokok Bahasan

PENGENALAN SISTEM MIKROPROSESOR. Judul Pokok Bahasan PENGENALAN SISTEM MIKROPROSESOR Outline : Mikroprosesor ROM RAM Piranti I/O Piranti Input Tidak "programable Piranti Output Tidak "programable Programable I/O Decoder sistem mikroprosesor berdasarkan piranti-piranti

Lebih terperinci