PERBEDAAN SKALA MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN ROTI GANDUM DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBEDAAN SKALA MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN ROTI GANDUM DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG"

Transkripsi

1 PERBEDAAN SKALA MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN ROTI GANDUM DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG *Kristian Dwi Ani Meitasari **Puji Lestari **Yunita Galih Y *Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **Dosen STIKES Ngudi Waluyo Ungaran thathakristya@gmail.com ABSTRAK Mual dan muntah merupakan keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil trimester 1. Beberapa kasus dapat menjadi parah dan menyebabkan dehidrasi, ketonuria, ketidakseimbangan elektrolit, dan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Salah satu tindakan untuk mengatasi mual muntah pada kehamilan adalah dengan pemberian roti gandum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan skala mual dan muntah pada ibu hamil trimester I sebelum dan sesudah diberikan roti gandum. Penelitian ini menggunakan rancangan preeksperimen dengan rancangan penelitian one-grup pretest-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 1 yang mempunyai keluhan mual dan muntah yang memeriksakan kehamilan di RS Panti Wilasa sejumlah 60 orang. Sample yang diambil sejumlah 20 orang menggunakan teknik purposive sampling. instrumen penelitian menggunakan Numeric Rating Scale dengan wawancara terstruktur. Analisis data menggunakan uji t dependent. Skala mual sebelum diberikan roti gandum rata-rata 5,85 dan skala mual setelah diberikan roti gandum rata-rata 2,65. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada perbedaan yang bermakna skala mual sebelum dan sesudah diberikan roti gandum pada ibu hamil trimester I, dengan selisih rata-rata tingkat mual 2,20 dan p-value 0,001 < 0,05. Disarankan bagi ibu hamil trimester 1 untuk menggunakan roti gandum dalam mengurangi mual dan muntah karena roti gandum lebih aman dikonsumsi daripada menggunakan obat-obatan. Kata Kunci : Mual dan Muntah, Ibu Hamil Trimister I, Roti Gandum Pustaka : Page 1

2 ABSTRACT Nauseous and vomit are signs that often experienced by 1 st trimester pregnant mother. It can become hard and cause dehydration, ketonuria, imbalance of electrolyte and influence the growth and development of fetus. One of the treatments to overcome nauseous and vomit in pregnancy is wheat bread giving. The objective of this research is to identify the difference of nauseous vomit scale of 1 st trismester pregnant mother before and after wheat bread. This research used pre-experiment design with one-grup pretest-post test design. Population of this research were all its trimester pregnant mothers with nauseous and vomit sign who check up their pregnancy at RS Panti Wilasa as many as 60 people. Sample taken as many as 20 people by using purposive sampling technique. Research instrument used Numeric Rating Scale with structured interview. Data analysis used dependent t-test. The average scale of nauseous before wheat bread giving is 5.85 and after wheat bread giving Result of research indicates that there is significant difference of nauseous vomit scale of 1 st trismester pregnant mother before after wheat bread giving, with average of nauseous level difference 2.20 and p-value < Is is suggested for 1 st trimester pregnant mother to use wheat bread to reduce nauseous and vomit because it is more safely consumed than chemical medicine. Keywords : Nauseous and vomit, 1 st Trimester Pregnant Mother, Wheat Bread References : PENDAHULUAN Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinan akan mengalami kehamilan. Kehamilan apabila di rencanakan, maka akan memberi rasa kebahagiaan dan penuh harapan. Perubahan fisiologis akan dialami ibu hamil pada tiap fase trimester kehamilan. Perubahan fisiologis tersebut biasanya memunculkan beberapa keluhan berbeda tiap fase kehamilan. Keluhan yang dirasakan pada trimester 1 adalah sering mual pada pagi hari atau kapan pun si ibu mencium bau yang dirasa sangat menyengat. Mual yang dialami bisa disertai dengan adanya muntah. Mual dan muntah sering dialami pada ibu hamil trimester 1 (Mandriwati, 2007). Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini dapat menjadi berat. Perasaan mual dapat disebabkan karena meningkatnya kadar human chorionic gonadotropin (hcg) dan hormon estrogen dalam serum. Pengaruh fisiologis kenaikan hormon belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang kurang (Prawiroharjo, 2005). Kadar estrogen dan progesteron yang meningkat selama kehamilan akan menekan sekresi Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH), maturasi folikes dan pelepasan ovum tidak terjadi, siklus menstruasi tidak terhenti. Ovum yang telah dibuahi akan memproduksi hcg yang mempertahankan korpus luteum Page 2

3 untuk memproduksi estrogen dan progesteron. Hormon tersebut yang menyebabkan mual dan muntah (Bobak, 2012). Hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) angka kehamilan penduduk perempuan tahun adalah 2,68%, terdapat kehamilan pada umur kurang 15 tahun, meskipun sangat kecil (0,02%) dan kehamilan pada umur remaja (15-19 tahun) sebesar 1,97%. Kehamilan apabila tidak diatur melalui program keluarga berencana (KB) akan mempengaruhi tingkat fertilitas di Indonesia. Mual dan muntah yang terusmenerus dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, penurunan klorida urin, selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya zat toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak yang tidak sempurna sehingga sehingga terjadi ketosis. Hipokalemia akibat muntah dan eksresi yang berlebihan selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir esofagus dan lambung dapat robek sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal (Mansjoer, 2009). Hal ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran darah janin berkurang serta terjadi perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah (Setiawan, 2007). Mual dan muntah selama kehamilan biasa terjadi di pagi hari ataupun kapan saja. Tanda mual dan muntah biasa muncul segera setelah implantasi dan bersamaan saat produksi hcg mencapai puncaknya, diduga bahwa hormon plasenta inilah yang memicu mual dan muntah dengan bekerja pada chemoreseptor trigger zone pada pusat muntah (Sherwood, 2013). Mual muntah ini harus segera diatasi dan ada banyak cara untuk mengatasi mual muntah ini. Penanganan mual muntah ini dapat diatasi dengan 2 cara yaitu dengan penggunaan obat (farmakologis) dan penggunaan tanpa obat (nonfarmakologis). Farmakologis yaitu dengan menggunakan vitamin B6 dan antasida sedangkan pengobatan nonfarmakologis dapat menggunakan pengaturan pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan mengandung tinggi protein dan karbohidrat. Konsumsi makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan protein dapat mengatasi mual dan muntah pada kehamilan (Arisman, 2009). Karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti gandum, kentang, serelia atau padi-padian yang tidak digiling. Jenis ini mengandung serat dan cukup kalori. Karbohidrat dapat melindungi protein terhadap pembakaran menjadi energi (Proverawati dkk, 2009). Konsumsi karbohidrat dan protein dapat menaikkan kadar glukosa yang membutuhkan waktu ± 30 menit setelah makan dan perlahan kembali dalam kurun waktu setelah menit. Ibu hamil trimester 1 sering terjadi hipersekresi insulin yang menyebabkan kadar glukosa darah menurun sehingga sering ditemukan keluhan pusing, lapar, lemas serta mual dan muntah. Makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah lemak merupakan yang paling baik ditoleransi misal roti panggang, biskuit kering (crackers), sereal sarapan rendah gula (Gandy dkk, 2014). Penanganan mual pada kehamilan trimester 1 menggunakan makanan tinggi karbohidrat dan protein Page 3

4 yang dapat diperoleh dari makanan yang terbuat dari gandum utuh. Makanan yang terbuat dari gandum utuh diantaranya dapat diolah dalam bentuk biskuit gandum dan dalam bentuk makanan soft seperti roti gandum. Konsumsi cracker dipercaya dapat menurunkan mual pada ibu hamil trimester 1, tetapi kandungan karbohidrat dan protein yang terkandung lebih rendah daripada roti gandum (Simkim dkk, 2007). Kandungan protein dan karbohidrat pada roti gandum mengandung protein sebanyak 11-12% sedangkan kandungan protein yang terbuat dari biskuit gandum lebih rendah yaitu 8-9%. Roti gandum merupakan makanan yang terbuat dari biji gandum utuh dengan kandungan protein tertinggi dibandingkan dengan bentuk olahan gandum yang lainnya. Konsumsi gandum dapat dijadikan sebagai alternatif dalam mengurangi mual muntah selain memiliki kandungan protein tertinggi roti gandum juga memiliki tekstur yang lembut sehingga mudah untuk dicerna. Rekomendasi harian nutrisi yang diperlukan ibu hamil trimester 1 per harinya 2200 kkal dan protein sebesar 60 gr (Simkim dkk, 2007). Pemberian roti gandum juga disesuaikan dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan ibu selama trimester 1 kehamilan. Pemberian terbaik roti gandum diberikan saat pagi hari setelah ibu bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas pagi karena semalaman sudah terjadi pengosongan lambung dalam waktu lama. Roti gandum yang diberikan tanpa adanya tambahan bahan lainnya selain air putih. Air putih disini tidak mengandung energi melainkan hanya bertindak sebagai pelarut. Ketergantungan air didalam makanan akan mempengaruhi kadar atau kepadatan kandungan energi makanan tersebut (Arisman, 2010). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada ibu hamil di RS Panti Wilasa pada bulan September 2015 didapatkan data selama bulan Juli-September 2015 data kunjungan ibu hamil sebanyak 2700 pasien dengan kunjungan rata-rata perbulan 900 pasien. Jumlah ibu hamil trimester 1 rata-rata perbulan sebanyak 60 pasien dan yang mengalami mual dan muntah pada pagi hari sebanyak 10 orang. Hasil wawancara pada ibu hamil yang saat itu memeriksakan kehamilan didapatkan bahwa hal yang dilakukan ibu hamil yang mengalami mual muntah pada pagi hari adalah dengan diam saja tidak melakukan aktivitas dulu dan ada juga yang mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter saat saat mereka memeriksakan kehamilan. Mual dan muntah pada ibu trimester pertama di masyarakat masih terjadi dan cara penanggulangannya sebagian besar masih menggunakan terapi farmakologis atau di diamkan saja. Akan lebih baik jika masyarakat khususnya ibu hamil mampu mengatasi masalah mual pada awal kehamilan dengan menggunakan terapi pelengkap non farmakologis terlebih dahulu. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan Skala Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Sebelum dan Sesudah Diberikan Roti Gandum di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan Pre eksperimen design, dengan rancangan penelitian one-grup pretest-post test design. Populasi Populasi dalam penelitian ini ibu hamil trimester 1 yang mempunyai keluhan mual dan muntah yang memeriksakan kehamilan di RS Panti Page 4

5 Wilasa. Data ibu hamil trimester 1 yang memeriksakan kehamilannya yang diperoleh dari RS pada bulan Juli 2015-September 2015 rata-rata sebanyak 60 orang per bulan. Peneliti menetapakan sampel dalam penelitian ini sejumlah 20 responden. Kriteria inklusi : a. Ibu hamil trimester 1 (primigravida dan multigravida) b. Bersedia menjadi responden c. Ibu hamil yang tidak menggunakan obat pengurang mual Kriteria eksklusi a. Ibu hamil trimester 1 yang ditengah penelitian mengalami mual muntah berlebihan b. Ibu hamil trimester 1 yang ditengah penelitian mengkonsumsi obat pengurang mual dan muntah c. Ibu hamil yang menggunakan cara tradisional dalam mengurangi mual dan muntah misal dengan menggunakan minuman jahe, permen jahe, menggunakan makanan lain yang disukai ibu hamil. d. Ibu hamil dengan penyakit penyerta tertentu, misal enteritis, typhoid. Teknik pengambilan sampel berdasar teknik menggunakan nonprobability sampling sedangkan metode yang dipilih yaitu purposive sampling. Purposive sample merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan pada penelitian yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono, 2010). Analisis data Analisa Univariat Variabel dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk distribusi frekuensi yaitu mual muntah sebelum diberikan roti gandum dan mual muntah setelah diberikan roti gandum Analisa Bivariat Guna menguji perbedaan skala mual sebelum dan sesudah diberikan roti gandum digunakan uji Wilcoxon untuk data yang berdistribusi tidak normal HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Tabel 1 skala mual sebelum diberikan roti gandum Vari N Me SD M M abel an in ax Skala 2 5,8 0,7 5 7 Mual Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil trimester I yang mempunyai keluhan mual dan muntah yang memeriksakan kehamilan di RS Panti Wilasa, sebelum diberikan roti gandum rata-rata skala mual yang dialami ibu sebesar 5,85 dengan standar deviasi 0,745, skala mual paling ringan sebesar 5 dan paling berat 7. Tabel 2 skala mual setelah diberikan roti gandum Vari n Me SD M M abel an in ax Skala 2 2,6 0,6 2 4 Mual Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil trimester I yang mempunyai keluhan mual dan muntah yang memeriksakan kehamilan di RS Panti Wilasa, sesudah diberikan roti gandum, rata-rata skala mual yang dialami ibu sebesar 2,65 dengan standar deviasi 0,671, dengan skala mual paling ringan sebesar 2 dan paling berat 4. Analisis Bivariat Pada bagian ini disajikan hasil penelitian tentang perbedaan skala mual dan muntah pada ibu hamil trimester I sebelum dan sesudah diberikan roti gandum di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Perbedaan Skala Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Page 5

6 Sebelum dan Sesudah Diberikan Roti Gandum Tabel 3 Perbedaan Skala Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Sebelum dan Sesudah Diberikan Roti Gandum di RS Panti Wilasa Variabel Perlakuan N Mean SD Skala Mual Sebelum Sesudah 20 5, ,65 0,745 0,671 p-value 0,000 Berdasarkan table dapat diketahui bahwa rata-rata skala mual ibu hamil sebelum diberikan roti gandum sebesar 5,85 kemudian berkurang menjadi 2,65 sesudah diberikan roti gandum. Berdasarkan uji t dependen didapatkan p-value 0,000. Oleh karena p-value 0,000 < (0,05), maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna skala mual dan muntah pada ibu hamil trimester I sebelum dan sesudah diberikan roti gandum di RS Panti Wilasa. PEMBAHASAN Gambaran skala mual dan muntah pada ibu hamil trimester 1 sebelum diberikan roti gandum Hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat mual ibu hamil trimester 1 sebelum diberikan roti gandum dengan nilai rata-rata 5,85 dengan skala mual terendah 5 dan skala mual tertinggi 7. Rata-rata skala mula yang dirasakan responden penelitian merupakan mual pada skala sedang, mual sering dirasakan pada awal kehamilan akan tetapi jika keluhan berlanjut pada kehamilan maka pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Mual dan muntah yang terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, penurunan klorida urin, selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya zat toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak yang tidak sempurna sehingga sehingga terjadi ketosis. Hipokalemia akibat muntah dan eksresi yang berlebihan selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir esofagus dan lambung dapat robek sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal (Mansjoer, 2009). Hal ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran darah janin berkurang serta terjadi perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah (Setiawan, 2007). Mual dan muntah yang berlebihan dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk. Mual dan muntah yang terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, penurunan klorida urin, selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya zat toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak yang tidak sempurna sehingga sehingga terjadi ketosis. Hipokalemia akibat muntah dan eksresi yang berlebihan selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir esofagus dan lambung dapat robek sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal (Mansjoer, 2009). Hal ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran darah janin berkurang serta terjadi perdarahan pada retina yang disebabkan oleh Page 6

7 meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah (Setiawan, 2007). Gambaran skala mual dan muntah pada ibu hamil trimester 1 sesudah diberikan roti gandum Hasil penelitian pada table 2 didapatkan angka rata-rata tingkat mual responden setelah dilakukan pemberian roti gandum adalah 2,65. Tingkat mual pada ibu hamil trimester 1 dalam penelitian didapatkan hasil terjadi penurunan. Turunnya tingkat mual pada ibu hamil trimester 1 dikarenakan adanya penatalaksaan yang tepat untuk mencegah terjadinya hipersekresi insulin yang disebabkan karena turunnya kadar glukosa ibu hamil yang merupaka efek dari meningkatnya produksi hormon estrogen, progesteron dan hcg pada awal kehamilan. Penatalaksaan mual dapat dilakukan dengan pemberian makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan protein. Roti gandum merupakan makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan protein. Kandungan gizi roti gandum yang diberikan disesuaikan dengan kandungan asupan gizi yang harus dipenuhi ibu hamil pada pagi hari atau saat sarapan yaitu mengandung seperempat nilai kecukupan gizi yang harus dipenuhi sehari (mengandung kalori kkal). Alasan pemberian roti gandum diberikan pada pagi hari juga dikarenakan gejala mual pada kehamilan sering terjadi pada pagi hari hal ini dikarenakan kondisi ibu hamil dengan keadaan perut kosong dan dalam kondisi lapar, sehingga produksi glukosa mengalami penurunan. Glukosa darah akan mengalami peningkatan kurang lebihnya diperlukan waktu 30 menit setelah mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein kemudian kadar glukosa secara perlahan akan kembali ke kadar glukosa puasa setelah menit (Gandy dkk, 2014). Pada penelitian ini ibu hamil trimester 1 diberikan roti gandum dimakan dalam waktu 10 menit dan setelah menghabiskan roti gandum selang waktu 30 menit dilakukan pengukuran ulang skala mual. Waktu pengukuran disesuaikan dengan jam dimana ibu hamil menghabiskan roti gandum sehingga waktu dalam observasi setelah pemberian roti gandum, masing-masing responden sama. Selain itu peneliti juga menggunakan air mineral untuk kenyamanan responden (Banudi, 2013). Penatalaksaan mual pada kehamilan juga harus memperhatikan faktor-faktor lain penyebab mual karena faktor lain tersebut dapat mempengaruhi hasil penelitian. Faktor lain tersebut misalnya kondisi psikologis yang dialami ibu hamil selama hamil dapat mempengaruhi kondisi fisiologis didalam tubuhnya. Biasanya masa paling berat bagi beban psikis, ibu hamil terjadi perubahan aktivitas hormon. Perubahan inilah yang dapat dengan mudah mempengaruhi stabilitas emosi ibu menyebabkan keluhan mual muntah terutama pada pagi hari (Bobak, 2012). Perbedaan skala mual sebelum dan sesudah diberikan roti gandum terhadap mual terhadap ibu hamil trimester 1 Hasil penelitian dalam tabel 3 didapatkan selisih rata-rata tingkat mual sebelum diberikan roti gandum adalah 2,20 dengan nilai p-value 0,001 <0,05. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara skala mual pada ibu hamil trimester 1 sebelum dan sesudah diberikan roti gandum di RS Panti Wilasa. Roti gandum yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gandum olahan dalam bentuk roti gandum Page 7

8 dimana gandum merupakan salah satu bahan pangan benilai serat tinggi dan penyuplai nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Gandum (Triticum aestivum L.) adalah salah satu serealia dari family Gramineae (Poaceae) yang merupakan salah satu bahan makanan pokok selain beras. Gandum cukup terkenal dibandingkan bahan makanan lainnya sesama serealia karena kandungan gluten dan proteinnya yang cukup tinggi pada biji gandum. Kandungan gizi gandum di antaranya karbohidrat 60 80%, protein 6 17%, lemak 1.5 2%, mineral 1.5 2% dan sejumlah vitamin, (Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia/APTINDO, 2009). Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan status paritas yaitu primigravida dan multigravida. Didapatkan primigravida sebanyak 15 responden (75%) dan multigravida sebanyak 5 responden (25%). Mual yang dirasakan pada ibu primigravida berkisar antara skala mual terendah skala 5 dan tertinggi skala 7. Skala mual 7 yang merupakan skala mual tertinggi pada ibu primigravida tidak terdapat pada skala mual ibu multigravida. Teori menyatakan mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% terjadi pada multigravida. Satu di antara seribu kehamilan gejala-gejala lain menjadi berat (Sarwono, 2005). Hasil penelitian Zakiyah dkk (2015) di Mojokerto menunjukkan bahwa sebagian besar responden dilihat dari status gravida adalah primi gravida. Primigravida belum mampu beradaptasi dengan hormon estrogen dan koreonik gonadotropin sehingga lebih sering terjadi emesis gravidarum, sedangkan pada multigravida dan grand multigravida sudah mampu beradaptasi dengan hormon estrogen dan koreonik gonadotropin karena sudah mempunyai pengalaman terhadap kehamilan dan melahirkan. Berdasarkan teori yang ada dan hasil penelitian dari peneliti lain penelitian yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan teori yang ada. Penelitian lain yang didapatkan saat penelitian adalah usia ibu hamil terbanyak pada usia tahun sebanyak 15 orang responden (75%) dan mengalami emesis. Penelitian lain yang mendukung yang dilakukan oleh Puriati (2014) menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis univariat bahwa sebagian besar ibu hamil berada pada kelompok usia tahun (77,6%) dan hasil ini sesuai dengan hasil analisis bivariat yang dapat dikatakan bahwa ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum pada kelompok umur tahun sebesar 93,7% dibandingkan dengan yang tidak hiperemesis sebesar 69,6%, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan hasil penelitian dari peneliti lain maka penelitian tersebut tidak sesuai dengan teori yang ada bahwa mual pada kehamilan cenderung pada ibu hamil yang berusia <20 tahun dikarenakan sebelum usia 20 tahun memiliki alat reproduksi yang belum matang sehingga memiliki resiko gangguan kehamilan yang lebih tinggi dibanding dengan wanita hamil pada usia tahun. Keadaan tersebut dapat meningkat jika ditambah dengan tekanan psikologis, sosial dan ekonomi (Simkin dkk, 2008). Hasil penelitian yang dapat dilihat dari tabel didapatkan usia kehamilan 4 minggu yang berjumlah 15 responden dengan presentase 75%. Usia kehamilan 1-4 minggu merupakan implantasi kadar hcg yang menyebabkan mual dan muntah. Tingkat mual pada ibu hamil juga tidak terlepas dari faktor penyebab lain yang dapat mempengaruhi mual seperti beban kerja dan keadaan psikologis dari ibu hamil. Mual pada kehamilan trimester 1 disebabkan karena adanya perubahan sistem endokrin dan metabolisme selama Page 8

9 kehamilan. Perubahan tersebut dapat meningkatkan produksi hcg, estrogen dan progesteron. Kondisi tersebut memicu mual dikarenakan kadar glukosa ibu hamil mengalami penurunan. Keluhan mual pada kehamilan dapat diatasi dengan memberikan berbagai jenis makanan yang tepat diantaranya dengan diet makanan tinggi karbohidrat dan protein. Konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein salah satunya dengan mengkonsumsi makanan yang terbuat dari biji gandum utuh (Arisman, 2009). Wanita hamil dengan keluhan mual muntah dapat diberikan berbagai jenis makanan diantaranya makanan lunak misalnya roti tawar dan makanan kering dalam bentuk biskuit. Roti gandum merupakan jenis makanan yang berbentuk lembut. Roti gandum adalah sumber karbohidrat sehat yang terbuat dari biji gandum. Roti gandum tidak seperti roti putih yang lainnya, roti gandum juga memiliki nutrisi dari bijibijian yang bisa mencegah penyakit jantung dan meningkatkan metabolisme tubuh (Marni, 2013). Ibu hamil trimester 1 dengan keluhan mual dan muntah, konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein dapat mengurangi mual pada kehamilan trimester 1 karena karbohidrat memiliki peran penting menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi (Simkin dkk, 2007). Roti tawar gandum adalah roti yang berbahan dasar dari tepung gandum utuh yang memiliki kandungan protein sebanyak 11-12% dan merupakan tepung gandum yang memiliki kandungan protein tertinggi. Wanita hamil selain diet karbohidrat dan protein juga disaranan untu mengkonsumsi cracker dan roti tidak berasa. Roti gandum dapat menurunkan tingkat mual pada kehamilan trimester 1 selain mengandung protein dan karbohidrat tinggi juga mengandung serat yang tinggi serta jenis makanan empuk sehingga mempermudah saat mastikasi dimulut. Peneliti dalam memberikan intervensi menggunakan air putih, dari hasil penelitian ibu hamil yang menggunakan air putih sebanyak 25%, 75% ibu hamil tidak menggunakan air mineral karena merasa tidak nyaman pagi hari makan roti gandum dengan minum air mineral. Penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa air sebagai pelarut makanan agar responden merasa nyaman saat mengkonsumsi roti gandum serta air putih dapat dikonsumsi ibu hamil tanpa memperburuk mual. Cairan diberikan dalam bentuk terpisah untuk menghindari muntah, dianjurkan banyak minum untuk mencegah dehidrasi (Banudi, 2013). Manfaat nutrisi bagi ibu dan janin menjaga kesehatan ibu, memenuhi kebutuhan gizi janin, mempersiapkan cadangan untuk bayi beberapa waktu setelah lahir, persiapan untuk produksi ASI yang dibutuhkan bayi setelah lahir. Internet, iklan televisi merupakan salah satu media yang dapat dengan mudah dijumpai untuk mengetahui manfaat roti gandum, lebih ringkas lagi informasi tentang manfaat roti gandum dapat diringkas dalam bentuk leaflet maupun booklet yang dapat dengan mudah diperoleh dan dibawa kemanapun. Keterbatasan Peneliti Peneliti tidak dapat mengontrol semua faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mual seperti beban pekerjaan dan faktor psikologis pada ibu hamil trimester 1, konsumsi makanan/ minuman yang dapat mengurangi mual dan muntah. Rentang waktu pengukuran yang pendek (30menit) setelah memakan Page 9

10 roti gandum juga merupakan keterbatasan dalam penelitian karena dalam waktu 30 menit makanan sudah selesai diolah didalam lambung tetapi bagi ibu hamil merupakan sesuatu hal yang terlalu cepat untuk mengukur skala mual dan muntah. PENUTUP Kesimpulan Sebelum pelaksanaan pemberian roti gandum tingkat mual ibu hamil trimester 1 nilai rata-rata 5,85 dengan skala mual terendah 5 dan skala mual tertinggi 7. Sesudah pelaksanaan pemberian roti gandum didapatkan angka rata-rata tingkat mual responden adalah 2,65. Tingkat mual pada ibu hamil trimester 1 dalam penelitian didapatkan hasil terjadi penurunan. Ada perbedaan skala mual yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan roti gandum. Didapatkan selisih rata-rata tingkat mual sebelum diberikan roti gandum adalah 2,20 dengan nilai p-value 0,001 <0,05. Saran Hendaknya ibu hamil trimester 1 dapat menggunakan roti gandum dalam mengurangi mual dan muntah karena roti gandum lebih aman dikonsumsi daripada menggunakan obat-obatan. Roti gandum dapat ditemui ditoko roti atau minimarket terdekat dengan harga terjngkau. Bagi perawat diharapkan agar lebih sigap dan tanggap dalam mendeteksi masalah yang dapat menjadi penyulit dalam kehamilan seperti emesis gravidarum dengan cara melakukan pendekatan resiko bahwa setiap wanita hamil beresiko mengalami komplikasi dan harus mempunyai akses layanan kesehatan yang berkualitas, bahkan wanita resiko rendah pun bisa mengalami komplikasi. Hendaknya RS menyediakan leaflet atau booklet tentang cara mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil dengan menggunakan roti gandum agar ibu hamil bisa mengurangi mual dan muntah tanpa menggunakan obatobatan. Diharapkan ada penelitian lanjutan dengan menggunakan eksperimen dimana menggunakan kelompok kontrol dan intervensi agar didapatkan data yang lebih akurat. Institusi pendidikan diharapkan memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai referensi dalam mengembangkan kurikulum pembelajaran keperawatan maternitas sebagai topik bahasan, baik dalam kelas maupun lahan praktik di rumah sakit secara langsung. DAFTAR PUSTAKA Arisman Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi, edisi 2. Jakarta : EGC. Banudi, LA Gizi Kesehatan Reproduksi Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC. Bobak, Irene M Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. Gandy dkk Gizi dan Dietika. Jakarta: EG Instrumentasi. Jakarta: EGC. Mandriwati Penuntun Belajar Asuhan Ibu Hamil. Jakarta: EGC. Mansjoer, arif Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapis. Manuaba, dkk Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Kb. Jakarta: EGC. Marmi Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prawirohardjo Sarwono Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Page 10

11 Proverawati, dkk Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. Riset Kesehatan Dasar 2013 ( client=psyab&site=&source=hp&btng=telu suri&q=riskesdas+2013) diunduh tanggal 20 September 2015 Sarwono, J Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Setiawan, A Metode Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika. Sherwood, Lauralee Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. Simkin dkk Panduan Lengkap Kehamilan Melahirkan dan Bayi. Jakarta: Arcan. Zakiah, dkk Efektifitas Minuman Jahe Dalam Mengurangi Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Adi Husada Nursing Journal Vol.1, No. 2, Desember 2015 Page 11

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Prawirohardjo, 2002:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang kompleks. Selama masa kehamilan kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah mual dan muntah (Tiran, 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap

Lebih terperinci

MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh

MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nurudin Santoso.ST.,MT Oleh: Siska Dian Mandasari NIM 1302100036 POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal ialah 280

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012 HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012 1 *Dewi Riastawati, 2 Dian 1 STIKes Prima Prodi DIII Kebidanan 2 STIKes Prima Prodi D-IV Bidan Pendidik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian dan analisa hasil penelitian maka dilakukan pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian. Pembahasan di fokuskan untuk menjawab permasalahan penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........i PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN........ii PERNYATAAN LEMBAR PENGESAH.... iii HALAMAN PENGESAHAN.... iv KATA PENGANTAR.......v ABSTRAK.... vi ABSTRACT.... vii DAFTAR

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL

SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL Topik : Morning Sickness Sub topik : Pengertian morning sickness pada ibu hamil Penyebab morning sickness pada ibu hamil Gejala morning sickness

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi (2010), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

Lebih terperinci

Faizatul Ummah ABSTRAK

Faizatul Ummah ABSTRAK KETIDAKNYAMANAN PADA SISTEM PENCERNAAN IBU HAMIL BERDASARKAN TRIMESTER KEHAMILAN DI BPM Hj. SITI ISTRI MURTININGSIH DESA BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN Faizatul Ummah ABSTRAK Selama masa hamil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang normal dan alamiah. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah kondisi sehingga membuat kehamilan

Lebih terperinci

1

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Post Partum merupakan keadaan dimana dimulainya setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan semula dan sebelum hamil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah. Keadaan ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan terutama pada trimester pertama

Lebih terperinci

Hubungan Primigravida Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Pringapus Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2016

Hubungan Primigravida Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Pringapus Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2016 Hubungan Primigravida Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Warsuli*) Mona saparwati,s.kp.,m.kep**) purbowati,s.gz.,m.gizi**)bs PROGRAM STUDI D-VI KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO Email :

Lebih terperinci

Dian Purnama Sari. Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan ABSTRAK

Dian Purnama Sari. Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT KONSUMSI SUMBER ENERGI DAN PROTEIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA TAHUN 2016 (Overview Of Consumption Level Of Energy And Protein Resources In Pregnant Woman Trimester

Lebih terperinci

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi

Lebih terperinci

: umur, paritas, kehamilan ganda, pekerjaan, hiperemesis gravidarum

: umur, paritas, kehamilan ganda, pekerjaan, hiperemesis gravidarum BEBERAPA DETERMINAN PENYEBAB KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSU ANANDA PURWOKERTO TAHUN 2009-2011 Tri Anasari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto sariayu_nemen@yahoo.co.id Abstrak : Hiperemesis gravidarum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mortalitas dan morbilitas wanita hamil dan bersalin adalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Mortalitas dan morbilitas wanita hamil dan bersalin adalah masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Mortalitas dan morbilitas wanita hamil dan bersalin adalah masalah yang besar dan berkembang, menanggapi masalah kematian ibu yang demikian besar pada tahun 1989 untuk

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan PENGARUH PEMBERIAN KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI) TENTANG EMESIS GRAVIDARUM TERHADAP SIKAP DALAM PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI KELURAHAN NGEMPON KECAMATAN BERGAS KABUPATEN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Resa Valentri*, Dessy Hertati, Nobella Kristia Angelina Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Elfanny Sumai 1, Femmy Keintjem 2,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARITAS DAN STATUS NUTRISI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI RB NH KUWARON GUBUG KABUPATEN PURWODADI

HUBUNGAN PARITAS DAN STATUS NUTRISI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI RB NH KUWARON GUBUG KABUPATEN PURWODADI HUBUNGAN PARITAS DAN STATUS NUTRISI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI RB NH KUWARON GUBUG KABUPATEN PURWODADI THE CORRELATION OF PARITY AND NUTRITION BETWEEN PREGNANT WOMEN WITH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nidasi atau implantasi ( Prawirohardjo, 2009:213).

BAB I PENDAHULUAN. dengan nidasi atau implantasi ( Prawirohardjo, 2009:213). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan menurut Federasi Obstetri Ginekologi International adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir,

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang tidak sesuai dengan

Lebih terperinci

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya? Faktor psikis atau kejiwaan seseorang bisa pula meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu penyakit maag juga bisa disebabkan insfeksi bakteri tertentu, misalnya helicobacter pylori yang merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar ABSTRAK Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar Maya Felistine Fanghoy 1, Erfina 2, Sri Syatriani 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016. A. HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang mengenai hubungan status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri yang dilakukan di SMP N 2 Gamping Sleman Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter

BAB I PENDAHULUAN. paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter obstetric

Lebih terperinci

AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS Nadimin 1, Sri Dara Ayu 1, Sadariah 2 1 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan, Makassar

Lebih terperinci

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN: JURNAL ILMU KESEHATAN AISYAH STIKES AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: 2502-4825 E-ISSN: 2502-9495 KEJADIAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM DITINJAU DARI JARAK KEHAMILAN DAN PARITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO Nur Aini Rahmawati 1, Titin Rosyidah 2, Andrya Marharani 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK PENGARUH KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER I TERHADAP MUNCULNYA GANGGUAN MORNING SICKNESS DI WILAYAH KERJA PUSKESMA KUSUMA BANGSA KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3

Lebih terperinci

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA Triana Widiastuti 1, dan Goenawan 2 INTISARI Pada trimester II, ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan

Lebih terperinci

PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI BPM NUNIK KUSTANTINNA TULANGAN - SIDOARJO

PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI BPM NUNIK KUSTANTINNA TULANGAN - SIDOARJO PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI BPM NUNIK KUSTANTINNA TULANGAN - SIDOARJO Evi Rinata 1*, Fatchiatur Rahmah Ardillah 1 Program Studi Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui,

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis dan adaptasi seseorang wanita yang pernah mengalami kehamilan. Sebagian besar wanita menganggap bahwa

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus

Lebih terperinci

Hiperemesis Gravidarum. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Hiperemesis Gravidarum. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Hiperemesis Gravidarum Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan dini hingga usia kehamilan 16 minggu. Pada muntah-muntah yang berat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D. dkk, Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi... 99 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D, Selty Tingubun Universitas Respati

Lebih terperinci

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi. Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG CARA MENGATASI MUAL MUNTAH DI BPS NY. WIDI ASTUTIK, Amd.Keb.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG CARA MENGATASI MUAL MUNTAH DI BPS NY. WIDI ASTUTIK, Amd.Keb. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG CARA MENGATASI MUAL MUNTAH DI BPS NY. WIDI ASTUTIK, Amd.Keb. Rima Fajar Anggraini, Andri Tri Kusumaningrum, Arfian Mudayan.......ABSTRAK...... Mual muntah

Lebih terperinci

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO. STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO Ika Suhartanti *) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 51 BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang pengaruh terapi air terhadap proses defekasi pasien konstipasi di RSU Sembiring Delitua Deli Serdang yang dilaksanakan pada 4 April-31

Lebih terperinci

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami 8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami 8 Cara Menurunkan kadar gula secara alami ini dapat anda lakukan secara mandiri. Namun akan lebih baik lagi apabila anda bekerja sama dengan keluarga anda. Selain

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN Endang Rusdjianti, Niken Ratnasari Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: Kehamilan merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan Trimester pertama adalah saat dimulainya konsepsi Perubahan Fisiologis ibu hamil pada Trimester pertama :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan Trimester pertama adalah saat dimulainya konsepsi Perubahan Fisiologis ibu hamil pada Trimester pertama : BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kehamilan Trimester Pertama 2.1.1. Pengertian Kehamilan Trimester pertama adalah saat dimulainya konsepsi (pembuahan) sel telur dengan sel sperma sampai usia kehamilan 12 minggu

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN Kiftiyah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : kiftiyahsugiarto@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013) PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013) THE COUNSELLING EFFECT AGAINST KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMENS IN FIRST

Lebih terperinci

GAMBARAN USIA, PEKERJAAN DAN USIA KEHAMILAN IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG TAHUN 2015

GAMBARAN USIA, PEKERJAAN DAN USIA KEHAMILAN IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG TAHUN 2015 GAMBARAN USIA, PEKERJAAN DAN USIA KEHAMILAN IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG TAHUN 2015 Deby Utami Siska Ariani dan Yuni Dosen Tetap Program Studi Kebidanan STIK Bina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal masa sebelum menjelang persalinan.

Lebih terperinci

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK E A T Volume7, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7 (1) Jurnal Kesehatan Medika Saintika http://jurnal.syedzasaintika.ac.id GAMBARAN BERAT PLASENTA TERHADAP BERAT LAHIR BAYI Laila

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER DAN JAHE TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI BPM TRUCUK KLATEN

EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER DAN JAHE TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI BPM TRUCUK KLATEN EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER DAN JAHE TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI BPM TRUCUK KLATEN RD. Rahayu, Sugita Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA Sinopsis Rencana Tesis Oleh : Husna Maulida, SST BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 Dhita Kris Prasetyanti, Lia Eforia Asmarani Ayu Putri Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN KADAR HORMON HCG DENGAN FREKUENSI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2009

HUBUNGAN KADAR HORMON HCG DENGAN FREKUENSI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2009 HUBUNGAN KADAR HORMON HCG DENGAN FREKUENSI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2009 Hani Irmayasari 1 Abstract: An analytic survey research with study

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat Pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi emesis gravidarum

BAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat Pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi emesis gravidarum BAB V PEMBAHASAN A. Tingkat Pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi emesis gravidarum Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa ibu hamil yang berpengetahuan baik mengenai emesis gravidarum

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM BERDASARKAN USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN DI BPS BIDAN DELIMA TEGALHARJO GLENMORE BANYUWANGI TAHUN 2013 Srianingsih, Sylene Meilita Ayu Korespondensi:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi dan memiliki peluang untuk terjadi pada semua ibu hamil. Komplikasikomplikasi ini bila dapat dideteksi

Lebih terperinci

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBERIAN KABOHIDRAT DAN PROTEIN TELUR TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA ANAK BALITA GIZI BURUK

PERBEDAAN PEMBERIAN KABOHIDRAT DAN PROTEIN TELUR TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA ANAK BALITA GIZI BURUK PERBEDAAN PEMBERIAN KABOHIDRAT DAN PROTEIN TELUR TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA ANAK BALITA GIZI BURUK Pujiati Setyaningsih, Mokhamad Arifin, Eka Budiarto STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi disaat masa pertumbuhan dan pada masa ini terjadi proses kehidupan menuju kematangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan seperti perubahan fisik dan mental.

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK Lexy Oktora Wilda STIKes Satria Bhakti Nganjuk lexyow@gmail.com ABSTRAK Background. Prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Berdasarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DAN GRAVIDA DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DAN GRAVIDA DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DAN GRAVIDA DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG Masruroh,S.Si.T.,M.Kes, Ikke Retnosari,S.Tr.Keb Fakultas KebidananUniversitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan satu periode dimana seorang wanita membawa embrio (fetus) didalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu mulai waktu menstruasi terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia adalah peningkatan jumlah penduduk yang pesat dan tidak seimbang dengan penyediaan pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Pada

Lebih terperinci

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG POLA KONSUMSI MAKANAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari,

Lebih terperinci

MENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMP MUHAMMADIYAH 21 BRANGSI KECAMATAN LAREN LAMONGAN

MENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMP MUHAMMADIYAH 21 BRANGSI KECAMATAN LAREN LAMONGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET Fe PASCA MENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMP MUHAMMADIYAH 21 BRANGSI KECAMATAN LAREN LAMONGAN Khoirotul Ummah*, Sulistiyowati**, Cucuk

Lebih terperinci

ANGGI PURNAMAWATI Subject : Ibu hamil, Morning Sickness, Jahe DESCRIPTION

ANGGI PURNAMAWATI Subject : Ibu hamil, Morning Sickness, Jahe DESCRIPTION EFEKTIFITAS SNACK (GINGER MARMALADE TOAST)TERHADAP FREKUENSI TERJADINYA MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI BPM NY. F DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO ANGGI PURNAMAWATI

Lebih terperinci

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN P4K PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGNONGKO KLATEN Sri Wahyuni,

Lebih terperinci

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima. Menjelang haid atau menstruasi biasanya beberapa wanita mengalami gejala yang tidak nyaman, menyakitkan, dan mengganggu. Gejala ini sering disebut dengan sindrom pra menstruasi atau PMS, yakni kumpulan

Lebih terperinci

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Fidyah Aminin 1) Atika Wulandari 1) Ria Pratidina Lestari 1) 1) Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang fidyahaminin@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras sehingga buang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

USIA REMAJA. Merupakan jalan panjang yg menjembatani priode Kehidupan anak dan dewasa. Berawal tahun dan berakhir usia 18 tahun

USIA REMAJA. Merupakan jalan panjang yg menjembatani priode Kehidupan anak dan dewasa. Berawal tahun dan berakhir usia 18 tahun USIA REMAJA Merupakan jalan panjang yg menjembatani priode Kehidupan anak dan dewasa. Berawal 10 12 tahun dan berakhir usia 18 tahun Karateristik: Masa pertumbuhan yg cepat, Perkembangan seksual, perubahan

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era BAB 1 PENDAHULUAN 1.I. LATAR BELAKANG Penyakit hipertensi termasuk penyakit yang banyak diderita orang tanpa mereka sendiri mengetahuinya. Penyakit hipertensi dapat mengakibatkan berbagai hal yang menyusahkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh kearah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial,

Lebih terperinci

FAKTOR RESIKO HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KAPONGAN KECAMATAN KAPONGAN SITUBONDO

FAKTOR RESIKO HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KAPONGAN KECAMATAN KAPONGAN SITUBONDO FAKTOR RESIKO HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KAPONGAN KECAMATAN KAPONGAN SITUBONDO DWI RATNA AYU ANDANI 11002249 Subjek : Faktor, Resiko, Hiperemesis, Gravidarum, Ibu Hamil DESCRIPTION

Lebih terperinci

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2013 OLEH

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2013 OLEH GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2013 OLEH Nen Sastri, SST sastrinen@ymail.com RINGKASAN Secara internasional menurut (WHO)

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III

PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III Rianti Nurpalah, Dede Nita S, Nur Holis Prodi DIII Analis Kesehatan, STIKes BTH Tasikmalaya ABSTRAK Konsumsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan program Pendidikan

Lebih terperinci

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS Devita Elsanti 1, Happy Dwi Aprilina 2 Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN Khotijah, Tri Anasari, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan Email : dindaamik@yahoo.com Abstract:

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MR. PISBON PENGURANG MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MR. PISBON PENGURANG MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN 1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MR. PISBON PENGURANG MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN Diusulkan Oleh : Riza Ilya Shofa (Ketua) 12.1067 / T.A 2012 Alina Astriandini

Lebih terperinci

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE DI WILAYAH PUSKESMAS SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Devida Safitri

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN Sri Handayani 1), Suci Budianingrum 2) Abstrak : Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme

Lebih terperinci

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017 177 HUBUNGAN KONSUMSI KALSIUM DAN ORAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN GINGIVITIS PADA IBU HAMIL DI DESA CURUNGREJO KECAMATAN KEPANJEN Titin Sutriyani D4 Kebidanan Universitas Tribhuwana Tunggadewi e-mail: titinsutriyani@gmail.com

Lebih terperinci

Eko Winarti, SST.,M.Kes

Eko Winarti, SST.,M.Kes (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Nutrisi Ibu Hamil Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PENYULUHAN 1 Tema : Nutrisi

Lebih terperinci