III. METODE PENELITIAN. Dalam bagian ini, penulis mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE PENELITIAN. Dalam bagian ini, penulis mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang"

Transkripsi

1 III. METODE PENELITIAN Dalam bagian ini, penulis mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Penulis juga menuliskan: tempat dan waktu penelitian, lama tindakan dan indikator keberhasilan, rancangan penelitian tindakan, definisi kontekstual dan oprasional, instrumen penelitian, kisi-kisi instrumen dan teknik analisis data. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan aktifitas mahasiswa dengan pembelajaran kontekstual yang berdampak pada peningkatan hasil belajar mahasiswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus-siklus. Peneliti mencoba mencari pemecahan masalah proses pembelajaran menulis. Hal ini penting dilaksanakan karena berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu : (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) pengamatan dan (4) refleksi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1990: 23) meliputi empat tahapan yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini bercirikan adanya perubahan yang terus menerus. Penelitian akan berakhir apabila indikator yang telah ditentukan dapat tercapai atau sudah

2 68 mencapai tingkat kejenuhan dimana hasil hanya bergeser sedikit atau tidak berubah sama sekali. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaburatif dengan seorang mitra yaitu; dosen pengasuh mata kuliah Pre-Intermediate writing semester tiga Program Studi Bahasa Inggris dan peneliti. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Lampung. Peneliti adalah dosen Program Studi Bahasa Inggris di universitas tersebut. Peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian di Program Bahasa Inggris untuk mendesain sebuah pembelajaran yang menarik guna meningkatkan hasil pembelajaran menulis. Lokasi Universitas Lampung di Jalan Brojonesgoro no.1 Gedung Meneng Bandarlampung. Lingkungan Universitas Lampung terletak pada lingkungan perumahan penduduk, di kelurahan gedung meneng berdekatan dengan kelurahan kampung baru banyak terdapat asrama mahasiswa. Kelurahan kampung baru yang terkenal dengan perkampungan mahasiswa Waktu Penelitian dan Subyek Tindakan Penelitian direncanakan pada bulan September sampe dengan Nopember tahun pelajaran 2014/2015. Sebagai gambaran pada bulan September peneliti meminta izin kepada Dekan FKIP Unila untuk melaksanakan penelitian. Kemudian Awal September mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian akan

3 69 berlangsung sampai mencapai indikator yang telah ditentukan. Penelitian berakhir pada bulan Nopember akhir Subyek Tindakan Subyek tindakan ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pre- Intermediate Writing semester tiga Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menekankan pada proses maupun produk. Kelas yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pre-Intermediate writing semester tiga tahun pelajaran 2014/2015, dipradiksi mempunyai kemampuan awal yang sama diberikan dan proses pembelajaran menulis belum berjalan dengan baik. Peneliti adalah dosen Program Studi Pendidkan Bahasa Inggris FKIP Unila. Peneliti bertindak sebagai pelaku tindakan, dibantu oleh seorang dosen yang pengampu mata kuliah Pre- Intermediate Writing semester tiga program studi pendidikan bahasa Inggris yang bertindak sebagai observer, atau mitra dalam penelitian ini. Mitra disebut juga kolabolator akan membantu peneliti dalam mengamati proses pembelajaran di dalam kelas mengenai kekurangan maupun proses pembelajaran yang sudah baik. Di samping itu kolabolator membantu peneliti dalam menyusun laporan yang dibuat berdasarkan data-data dari pengamatan yang dilaksanakan di dalam kelas dan hasil diskusi setelah setiap siklus berlangsung. Hasil pengamatan dan data-data serta hasil diskusi sangat penting karena menjadi pijakan untuk melakukan siklus berikutnya.

4 Karakter Mahasiswa Dua kelas sejumlah 40 orang mahasiswa yang ngambil mata kuliah Pre- Intermediate Writing semester tiga. Berdasarkan data hasil penerimaan mahasiswa baru, mahasiswa yang diterima di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Unila berkemampuan tinggi kelihatan dari pass in grade masuknya dan sebagian besar mereka berasal dari kampung memiliki ekonomi menengah. 3.3 Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan Lama Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama tiaga bulan, yaitu bulan September - Nopember Penelitian tindakan kelas ini akan berakhir apabila indikator yang telah ditentukan dapat tercapai dengan memperhatikan aspek kemampuan mahasiswa. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini adalah : (1) mempersiapkan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian, (2) menyusun lembar pengamatan kegiatan pembelajaran kontekstual, (3) menyusun lembar-lembar pengamatan untuk aktifitas mahasiswa dalam pembelajaran menulis, (4) menyusun pertanyaan unuk melaksanakan wawancara, dan (5) menyusun rubrik penilaian Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan difokuskan pada dua jenis aspek, yaitu : proses dan produk. Pada aspek proses menekankan pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual, dan aspek produk yang menekankan pada peningkatan

5 71 keterampilan menulis paragraf deskriptif. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila penampilan dosen dalam menerapkan pendekatan kontekstual dikatagorikan baik dan mahasiswa aktif dalam proses pembelajaran. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1. Peningkatan aktifitas mahasiswa. Indikator peningkatan aktifitas mahasiswa yang diamati adalah bagaimana mahasiswa mengikuti setiap tahapan kegiatan pembelajaran dengan baik, sebagai contoh, mengikuti kegiatan menulis, dan bertanya kepada dosen apabila mereka tidak memahami pelajaran. Terdapat enam aktifitas mahasiswa yang diobservasi di dalam penelitian ini. Indikator tercapai apabila mahasiswa yang aktif dalam proses pembelajaran mencapai 90% dari jumlah mahasiswa. 2. Penampilan dosen. Penampilan dosen dikatakan baik apabila mencapai skor minimal 1320 (baik). Aktifitas dosen yang diamati dalam proses pembelajaraan adalah : (1) bagaimana dosen memberikan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran mahasiswa. (2) Bagaimana memberikan pertanyaan sekitar tema dan jenis paragraf deskriptif yang dihubungkan dengan kehidupan nyata mahasiswa. (3) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memikirkan bentuk paragraf deskriptif. (4) Bagaimana memberikan contoh kalimat dan paragraf dalam bentuk deskriptif. (5) Contoh pemodelan yang diberikan. (6) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa membaca paragraf deskriptif. (7) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memahami contoh paragraf deskriptif. (8) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa

6 72 untuk mengungkapkan pendapatnya tentang contoh yang diberikan (9) Bagaimana memberikan kesempatan bertanya kepada mahasiswa. (10) Bagaimana menjelaskan materi. (11) Bagaimana membentuk kelompok diskusi. ( 12) Bagaimana cara memberikan gambar- gambar yang sesuai dengan tema. (13) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menuliskan kata atau kalimat yang sesuai dengan gambar yang diberikan di dalam kelompok diskusi. (14) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menuliskan contoh paragraf yang diberikan (15) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan menjawab secara berpasangan tentang tema yang nyata. (16) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menuliskan jawaban temannya berdasarkan jawaban teman dalam sebuah paragraf. (17) Bagaimana memantau kegiatan mahasiswa selama proses pembelajaran. (18) Bagaimana memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang baru saja diberikan. (19) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami. (20) Bagaimana menjelaskan dan menyimpulkan materi. 3. Peningkatan kemampuan mahasiswa. Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menulis paragraf dianggap sebagai data produk, diambil melalui produk menulis yang dihasilkan pada setiap siklus pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Apabila 90% mahasiswa mencapai nilai rata-rata minimal 70 dalam menulis paragraf deskriptif, mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pre-Intermediate Writing semester tiga telah mencapai minimal 70 maka penelitian dihentikan karena indikator telah

7 73 dicapai. Aspek yang dinilai dalam menulis pararaf, yaitu : (1) Isi tulisan, merupakan pengungkapan cakupan bahasan sesuai dengan materi yang diberikan. (2) Pengorganisasian, merupakan keruntutan pengungkapan ide-ide dan kalimat pendukung dalam paragraf. (3) Pemilihan dan penggunaan kosakata (4)Penggunaan bahasa, berhubungan dengan tingkat kerumitan dan kompleksitas tatabahasa yang digunakan sehingga kalimat-kalimat yang ditulis efektif dan mudah dipahami. (5) Mekanik, meliputi tanda baca, ejaan dan penggunaan huruf kapital. 3.3 Rancangan Penelitian Tindakan Penelitian ini dirancang untuk menerapkan model pembelajaran kontekstual bertujuan untuk meningkatkan proses kualitas pembelajaran di kelas, juga meningkatkan aktifitas belajar dan kompetensi mahasiswa dalam menulis paragraf. Pada hakekatnya, peneliti telah melakukan tindakan dengan cara mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dan ditemui di dalam kelas. Selanjutnya menganalisis faktor-faktor yang timbul. Setelah dianalisis dicarikan suatu tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan tepat. Dan akhirnya dibuat suatu perencanaan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang timbul. Konsep penelitian tindakan kelas dikenal dengan adanya tindakantindakan yang beraturan atau sistematis yang membentuk suatu rangkaian. Apabila dalam siklus pertama belum berhasil dilanjutkan ke siklus selanjutnya, yang berupa perbaikan tindakan. Adapun siklus kedua terdiri dari : (1) rencana tindakan (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi (4) refleksi. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

8 74 Berikut ini adalah gambar siklus penelitian yang digunakan : PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS 1 OBSERVASI REFLEKSI PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS 2 OBSERVASI REFLEKSI PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS 3 OBSERVASI REFLEKSI Gambar 3.1 Model PTK menurut John Elliot (1991:69) dan serusnya Perencanaan Tindakan Pada tahap ini disiapkan rencana pembelajaran menulis paragraf dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Dalam penelitian ini kelengkapan perencanaan tindakan meliputi. Pelaksanaan Satuan Acara Perkuliahan. SAP dibuat dengan menerapkan tujuh komponen pendekatan kontekstual. Di dalam SAP terdapat ;(1) tujuan pembelajaran, (2) materi pelajaran, (3) langkah-langkah kegiatan, dan (4) evaluasi. Selain membuat SAP,dalam perencanaan tindakan,

9 75 peneliti dan kolaborator mempersiapkan ; (1) lembar observasi untuk penampilan dosen dan aktifitas mahasiswa, (2) lembar penilaian untuk menilai keterampilan menulis mahasiswa, dan (3) pedoman wawancara. Sebelum melaksanakan tindakan di kelas, peneliti dan kolaborator melakukan perancangan model desain pembelajaran mengikuti langkah-langkah ASSURE sebagai berikut: 1.Menganalisis Mahasiswa (State Objectives) Faktor yang harus diperhatikan dalam menganalisis mahasiswa adalah; karakteristik umum, kompetensi dasar spesifik, dan gaya belajar. a. Karakteristik umum mahasiswa kelas A2 dan B2 berusia berkisar antara tahun, kebanyakan perempuan, dan memiliki budaya atau sosioekomi yang berbeda. b. Kompetensi dasar spesifik mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. c. Gaya belajar masih acak-cakan belum dapat meresponi gaya belajar dengan baik. 2. Menyatakan Standar dan Tujuan (State Objectives) Setelah melalui latihan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual mahasiswa mampu menulis paragraf deskriptif dengan baik.

10 76 3. Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Material (Select Mothods, Media and Materi) Strategi yang dipakai pada penelitian ini adalah strategi yang berpusat pada mahasiswa, merupakan kegiatan melibatkan mahasiswa aktif dalam pembelajaran. Dosen merancang materi pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis paragraf deskriptif menggunakan media gambar sesuai dengan kebutuhan dan tujan pembelajaran. 4. Menggunakan Teknologi, Media dan Materi (Utilize Technology, Media and materi) Dalam tahap ini harus memperhatikan 5P yaitu: 1. Pratinjau Selama proses seleksi materi dosen harus mempratinjau materi yang dipilih terkait dengan tujuan belajar. Tujuannya adalah memilih bagian yang langsung selaras dengan mata pelajaran. Materi yang peneliti gunakan di sini adalah menulis paragraf deskriptif. 2. Menyiapkan Materi Dosen harus menyiapan materi yang mendukung aktifitas pembelajaran. Langkah pertama yang harus disiapkan dalam materi adalah pembentukan kelompok, memberikan tema yang sesuai. 3. Menyapkan Lingkungan Penggunaan materi harus efektif baik di ruang kelas, laboratorium ataupun pusat media. Dosen harus mengatur tempat duduk sehingga para

11 77 mahasiswa bisa melihat dan mendengar satu sama lain jika sedang membahas suatu topik. 4. Menyiapkan Mahasiswa Apa yang dipelajari dari sebuah kegiatan sangat bergantung pada bagaimana para mahasiswa disiapkan untuk mata kuliah tersebut. Dosen harus menginformasikan tujuan pembelajarannya kepada mahasiswa. 5. Menyediakan Pengalaman Belajar Pengalaman belajar berpusat pada mahasiswa, akan melibatkan prestasi, demontrasi, latihan, dan praktik. Jika menggunakan presentasi sebgai salah satu strategi adalah penting untuk menggunakan kemampuan prestasi di ruang kelas. 5. Mengharuskan Partisipasi Mahasiswa (Require Student Participation) Belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman auntentik yang relevan dimana para mahasiswa akan menerima umpan balik informatif, respon yang mungkin mereka ketahui sejauh mana mereka telah mencapai tujuan dan bagaimana meningkatkan kinerja mereka. Mahasiswa menerima umpan balik mengenai ketetapan respon mereka. Umpan balik bisa berasal dari dosen atau para mahasiswa yang bekerja di dalam kelompok kecil dan saling memberi umpan balik. Umpan balik bisa diperoleh melalui aktivitas sendiri. Umpan balik dari dosen membantu para mahasiswa meningkatkan pembelajaran mereka.

12 78 6. Mengevaluasi dan Merevisi (Evaluate and Revise) Komponen terahir dari model ASSURE untuk belajar yang efektif adalah mengevaluasi dan merevisi. Evaluasi dan revisi sangat penting bagi pengembangan pengajaran yang berkualitas, tetapi komponen dari perancangan mata kuliah ini sering kali diabaikan. Ada dua tujuan dari komponen ini yaitu: 1. Menilai prestasi mahasiswa Metode dalam menilai prestasi bergantung pada sifat dari tujuan belajar. Beberapa tujuan belajar mengharuskan kemampuan kognitif yang relative sederhana misalnya: Prestasi mahasiswa dapat dilihat pada lembaran observasi, test kemamuan menulis, dan wawancara. 2. Mengevaluasi dan merevisi strategi, teknologi dan media. Salah satu komponen kunci bagi evaluasi dan revisi sebuah mata mata kuliah adalah masukan dari mahasiswa. Setelah menyelesaikan obsevasi siklus1 menemukan beberapa kelemahannya, peneliti dan korabolator mengadakan evaluasi dan revisi strategi, teknologi dan media untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus yang berikutnya. Mahasiswa lebih menyukai belajar mendiri ketimbang presentasi kelompok Pelaksanaan Tindakan Setelah perencanaan selesai dipersiapkan, proses pembelajaran menulis dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan jadwal mata kuliah Pre- Intermediate Writing Semester Tiga. Setiap pertemuan berlangsung selama 3 x 60 menit. Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. 60 menit untuk

13 79 tindakan, 60 menit khusus diskusi, dan 60 menit untuk melaksanakan tes menulis. Pada siklus 1, pertemuan pertama tema yang diberikan adalah budaya (culturel). Peneliti melakukan tindakan sebagai berikut ; (1) Pada kegiatan pendahuluan mengucapkan salam, mengecek kehadiran mahasiswa dan memberikan beberapa pertanyaan sesuai tema. (2) Pada kegiatan inti, peneliti memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan proses inkuiri dengan cara memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memikirkan dan memberikan kesempatan untuk mengamati bentuk paragraf deskriptif, yang pada akhirnya mahasiswa dapat menemukan dan memahaminya. Pada langkah inkuiri ini peneliti menggunakan satu paragraf. Peneliti memberikan contohnya dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya apabila terdapat hal yang belum dipahami, dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan guna membangun pengetahuan mahasiswa. Pada kegiatan ini dosen menjelaskan materi sedikit demi sedikit. Pada kegiatan inti juga dilaksanakan kegiatan berdiskusi untuk membahas contoh gambar yang diberikan dan membuat kalimat berdasarkan gambar yang diberikan serta melakukan tanya jawab sesuai dengan tema, dan menuliskan jawaban teman menjadi sebuah paragraf. Selama proses pembelajaraan dosen memantau kemajuan mahasiswa dan melaksanakan penilaian otentik. Kegiatan inti berlangsung selama 60 menit. (3) Pada kegiatan penutup, peneliti melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai materi yang diberikan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan apabila mereka tidak memahami materi yang baru saja diberikan. Supaya proses pembelajaran lebih dimengerti lebih dalam lagi, mahasiswa diberi tugas rumah

14 80 secara bekelompok satu kelompok terdiri 4 orang, mereka berdiskusi sesuai dengan temea yang sudah diberikan dan masing-masing kelompok membuat laporannya yang akan didiskusikan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup berlangsung selama 10 menit. Pada pertemuan kedua siklus1. Mahasiswa yang sudah berdiskusi di rumah seraca berkelompok masing-masing memberikan laporannya secara tertulis untuk dipresentsikan di kelas. Tindakan yang dilakuan sebagai berikut: (1) Pada kegiatan pendahuluan dosen memberikan salam, mengecek kehadiran mahasiswa serta menjelaskan kegiatan diskusi yang akan dilakukan. (2) Pada kegiatan inti, dosen menjelaskan atauran berdiskusi baik dalam berpresentasi maupun tanya jawab. Memanggil setiap kelompok maju ke depan kelas merepresentasikan hasil diskusi mereka yang sudah mereka diskusikan di dalam kelompok di rumah. Setelah berahir diskusi dosen memberi tanggapan dan rangkuman masing-masing setiap kelompok. (3) Pada kegiatan penutup, peneliti dan kolabulator melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai materi diskusi yang diberikan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan apabila mereka tidak memahami materi yang baru saja didiskusikan. Pada pertemuan ketiga siklus 1. Mahasiswa membuat sebuah paragraf deskriptif sesuai dengan tema yang diberikan, yaitu tentang budaya. Tindakan yang dilakukan sebagai berikut : (1) Pada kegiatan pendahuluan dosen memberikan salam, mengecek kehadiran mahasiswa serta menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. (2) Pada kegiatan inti, membagikan kertas soal untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah memahami materi yang diberikan. Mahasiswa

15 81 menuliskan tugas secara individual membuat sebuah paragraf deskriptif, dengan membuat outline terlebih dahulu. Setelah selesai tugas dikumpulkan. (3) Pada kegiatan penutup, dosen dan kolaborator memberikan pertanyaan kepada mahasiswa yang mewakili untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap proses pembelajaran. Pada siklus 2 tema yang diberikan adalah (Travelling). Pada siklus 2 ini, dosen melakukan kegiatan sebagai berikut: (1) Selama 10 menit pertama mengecek keadaan mahasiswa dan menginformasikan tema yang akan dipelajari. (2) Pada kegiatan inti pada siklus kedua, dosen memberikan contoh dua buah paragraf, mahasiswa diminta untuk memperhatikannya dan bertanya. Dengan pemberian dua paragraf, diharapkan mahasiswa akan dapat membandingkan dan membantu proses berpikir mereka untuk menentukan mana bentuk paragraf deskriptif. Selanjutnya dosen menjelaskan materi sedikit demi sedikit. Mahasiswa menuliskan contoh paragraf deskriptif. Selanjutnya dosen membagi mahasiswa dalam beberapa kelompok kemudian mereka memperhatikan gambar yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa diminta untuk menuliskan bagian-bagian dari pengalaman mereka tetang suatu tempat yang mereka kunjungi yang terdapat dalam gambar tersebut, kemudian mereka diminta untuk membuat kalimat. Langkah selanjutnya membahas hasil diskusi tersebut. Kemudian mahasiswa diminta untuk bertanya dan menjawab tentang apa yang mereka lihat. Kemudian jawaban mahasiswa ditulis menjadi sebuah paragraf. (3) Pada kegiatan penutup dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang baru diberikan dan

16 82 memberikan pula kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. Selanjutnya dosen menjelaskan dan menyimpulkan materi. Pada pertemuan kedua, siklus 2, Mahasiswa yang sudah berdiskusi di rumah seraca berkelompok masing-masing memberikan laporannya secara tertulis untuk dipresentsikan di kelas. Tindakan yang dilakuan sebagai berikut: (1) Pada kegiatan pendahuluan dosen memberikan salam, mengecek kehadiran mahasiswa serta menjelaskan kegiatan diskusi yang akan dilakukan. (2) Pada kegiatan inti, dosen menjelaskan atauran berdiskusi baik dalam berpresentasi maupun tanya jawab. Memanggil setiap kelompok maju ke depan kelas merepresentasikan hasil diskusi mereka yang sudah mereka diskusikan di dalam kelompok di rumah. Setelah berahir diskusi dosen memberi tanggapan dan rangkuman masing-masing setiap kelompok. (3) Pada kegiatan penutup, peneliti dan kolabulator melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai materi diskusi yang diberikan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan apabila mereka tidak memahami materi yang baru saja didiskusikan. Pada pertemuan ketiga, siklus 2, Mahasiswa membuat sebuah paragraf deskriptif tentang pemandangan. Tindakan yang dilakukan pada pertemuan ini: (1) Kegiatan pendahuluan, memberi salam, mengecek kehadiran mahasiswa (2) Kegiatan inti, dosen membagikan lembar soal tes dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana daya serap mahsiswa terhadap materi yang diberikan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Mahasiswa mengerjakan tugas secara individu. Gambar yang diberikan untuk membantu mahasiswa dalam

17 83 mengungkapkan ide. Pada kegiatan ini dosen memantau kegiatan mahasiswa setelah selesai dikumpulkan.(3) Kegiatan penutup, dosen dan kolaburator melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa untuk mengetahui pendapat mereka tentang pembelajaran kontekstual. Pada siklus 3, tindakan yang dilakukan berdasarkan refleksi pada siklus 2. Tema pada siklus ketiga adalah Daily Activities. Tindakan yang dilakukan pada silus ketiga sebagai berikut : (1) Kegiatan pendahuluan, memberi salam, mengecek kehadiran mahasiswa dan memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang tema yang akan dipelajari. (2) Kegiatan inti, dosen memberikan contoh 2 buah paragraf, mahasiswa diminta untuk bertanya, memikirkan, dan mengungkapkan pendapatnya tentang paragraf akhirnya mahasiswa dapat memahami dan menemukan bentuk paragraf deskriptif. Selanjutnya dosen membentuk kelompokkelompok. Kemudian dosen memberikan contoh-contoh gambar daily activities sesuai dengan tema. Selanjutnya diminta untuk menuliskan kalimat berdasarkan gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara berdiskusi. Pada siklus ketiga, di dalam kegiatan diskusi pemberian contoh paragraf dan gambar tidak hanya secara menyeluruh tetapi dosen mendatangi masing-masing kelompok dengan memberikan penjelasan-penjelasan tentang paragraf dan gambar- gambar. Langkah selanjutnya mahasiswa diminta untuk menuliskan contohnya. Kemudian mahasiswa diminta untuk melakukan tanya jawab tentang jenis kegiatan yang mereka pahami. Hasil jawaban mahasiswa ditulis dalam sebuah paragraf.

18 84 Pada pertemuan kedua, siklus 3, Mahasiswa yang sudah berdiskusi di rumah seraca berkelompok masing-masing memberikan laporannya secara tertulis untuk dipresentsikan di kelas. Tindakan yang dilakuan sebagai berikut: (1) Pada kegiatan pendahuluan dosen memberikan salam, mengecek kehadiran mahasiswa serta menjelaskan kegiatan diskusi yang akan dilakukan. (2) Pada kegiatan inti, dosen menjelaskan atauran berdiskusi baik dalam berpresentasi maupun tanya jawab. Memanggil setiap kelompok maju ke depan kelas merepresentasikan hasil diskusi mereka yang sudah mereka diskusikan di dalam kelompok di rumah. Setelah berahir diskusi dosen memberi tanggapan dan rangkuman masing-masing setiap kelompok. (3) Pada kegiatan penutup, peneliti dan kolabulator melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai materi diskusi yang diberikan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan apabila mereka tidak memahami materi yang baru saja didiskusikan. Pada pertemuan ketiga siklus 3, Mahasiswa diminta untuk membuat sebuah paragraf deskriptif tentang balap mobil. Tindakan yang dilakukan pada pertemuan ini adalah: (1) Pada kegiatan pendahuluan memberikan salam, mengecek kehadiran dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. (2) Pada kegiatan inti, dosen membagikan kertas soal dan mahasiswa mengerjakana tugas tersebut secara individu. Setelah selesai kertas dikumpulkan.(3) Pada kegiatan penutup, dosen dan kolaburator melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap proses pembelajaran.

19 Observasi Dalam penelitian tindakan kelas pengamatan atau observasi dilakukan bersamasama dengan teman dosen pengampu mata kuliah Pre-Intermediate Writing semester tiga. Pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh 1 orang dosen pengampu mata kuliah Pre-Intermediate Writing jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unila, yang bertugas sebagai kolaborator dan yang menjalankan proses pembelajaran. Pengamatan atau observasi dilaksanakan selama pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung sebagaimana telah dijadwalkan selama setiap siklus. Observasi dilakukan dalam rangka pengumpulan data kualitatif selama proses pembelajaran. Pada saat penelitian berlangsung, peneliti melaksanakan pengamatan dengan menggunakan instrument yang telah disiapkan, atau lembar pengamatan proses pembelajaran kontekstual guna melihat kelemahan dan kelebihan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada intinya pengamatan ini difokuskan pada dua hal, yaitu: proses pembelajaran kontekstual yang dilakukan oleh dosen dan melihat aktifitas mahasiswa dalam proses pembelajaran. Pada setiap akhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan wawancara dengan mahasiswa. Pertanyaan- pertanyaan di dalam panduan wawancara tentang proses pembelajaran yang dialami mahasiswa. Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran kontekstual yang mereka rasakan.

20 Analisis dan Refleksi Analisis Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil penelitian tindakaan kelas, maka berbagai pertemuan yang didapatkan dari setiap siklus dianalisis. Pada setiap siklus, kelemahan-kelemahan yang ditemukan dianalisis dan dilihat juga peningkatannya. Proses dan produk pembelajaran pada siklus dianalisis untuk dilihat bagaimana kelanjutannya pada siklus berikutnya Refleksi Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan sesuai dengan yang telah dicatat dalam lembar observasi atau pengamatan. Pada setiap akhir pertemuan, dosen melakukan tindakan refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti bersama-sama dengan kolaborator membahas peningkatan dan kelemahan atau kendala-kendala yang muncul dari tindakan yang diberikan dengan menggunakan pembelajaran kontekstual. Kelemahan-kelemahan yang timbul didiskusikan untuk dicari solusinya dan diaplikasikan pada siklus berikutnya Definisi Konseptual dan Operasional Definisi Konseptual Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata mahasiswa dan proses pembelajaran berlangsung lebih bermakna. Keterampilan menulis adalah kemampuan untuk mengungkapkan makna dalam esei pendek sederhana berbentuk deskriptif untuk

21 87 berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan memperhatikan isi, organisasi, kosa kata, penggunaan bahasa, dan mekanik Definisi Operasional Penelitian tindakan kelas ini, mengaplikasikan tujuh komponen pendekatan kontekstual, yaitu : (1) konstruktivis, (2) inkuiri, (3) bertanya, (4) masyarakat belajar, (5) pemodelan, (6) refleksi, dan (7) penilaian otentik. Di dalam penelitian ini penampilan dosen dalam menerapkan pendekatan kontekstual dan aktifitas mahasiswa selama proses pembelajaran diamati oleh kolaborator dengan menggunakan lembar observasi. Tes menulis mahasiswa dibuat dengan menampilkan gambar pada lembar soal dan mahasiswa diminta untuk mendeskripsikan gambar tersebut sesuai dengan tema yang diberikan. Tes menulis dapat dilihat pada lampiran 1 di dalam SAP. Lembar tes keterampilan menulis mahasiswa dievaluasi dengan memperhatikan : (1) isi karangan, (2) organisasi dalam karangan, (3) penggunaan kosakata, (4) penggunaan bahasa, dan (5) mekanik di dalam keterampilan menulis Pada saat dosen mengevaluasi hasil menulis mahasiswa, peneliti bekerjasama dengan kolaborator untuk menentukan nilai menulis mahasiswa untuk menghindari unsur subjektivitas di dalam pelaksanaan evaluasi. Peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil menulis mahasiswa dan mendiskusikan berapa nilai yang pantas diberikan kepada hasil menulis mahasiswa tersebut.

22 Instrumen Penelitian Istrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (1) Lembar pengamatan pembelajaran kontekstual dan aktifitas mahasiswa (2) Test (3) Pedoman wawancara 3.7 Kisi - Kisi Instrumen Kisi-kisi ini digunakan untuk pedoman bagi peneliti dalam menyusun instrumen penelitian yang dilakukan. Ada beberapa kisi-kisi instrument yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kisi-kisi instrument pengamatan pembelajaran kontekstual, pengamatan aktifitas mahasiswa, tes, dan pedoman wawancara Kisi-Kisi Instrument Pengamantan Pembelajaran Kontekstual. Instrument pengamatan pembelajaran kotekstual yang digunakan dalam penelitian adalah diambil dari instrument pengamatan pembelajaran kontekstual dengan kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Pengamatan Pembelajaran Kontekstual Kegiatan Dosen Pendahuluan 1. Memberikan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran mahasiswa 2. Memberikan pertanyaan sekitar tema dan jenis paragraf deskriptif yang dihubungkan dengan kehidupan nyata mahasiswa Kegiatan Inti 1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memikirkan paragraf deskriptif 2. Memberikan contoh kalimat dan paragraf deskriptif. 3. Contoh pemodelan yang diberikan sesuai dengan kondisi nyata.. 4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membacaa paragraf deskriptif

23 89 yang sesuai dengan tema yang diberikan. 5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memahami contoh paragraf deskriptif dengan tema budaya 6. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan pendapatnya tentang contoh yang diberikan Dihubungkan dengan dunia nyata mahasiswa. 7. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. 8. Menjelaskan materi sedikit demi Sedikit. 9. Dibentuk beberapa kelompok 10. Menayangkan gambar sesuai dengan tema yang mudah di dapatkan disekitar kita. 11. memberikan kesempatan kepada mahasiswa menuliskan kata atau kalimat sesuai dengan gambar yang diberikan dengan bekerjasama dalam kelompok. 12. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menuliskan contoh paragraf yang diberikan melalui tayangan. 13. Memberikan kesempaatan kepada mahasiswa untuk melakukan tanya jawab sesuai tema dengan situasi nyata yang dimiliki siswa secara berpasangan. 14. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa menuliskan jawaban teman dan disusun dalam sebuah paragraf 15.Memantau kegiatan mahasiswa selama proses pembelajaran dalam melaksanakan authentic assesstment. Kegiatan Penutup 1. Memberikan pertanyaan tentang materi yang baru saja diberikan 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. 3. Menjelaskan dan menyimpulkan Kisi-Kisi Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Kisi-kisi aktivitas mahasiswa merupakan kegiatan mahasiswa yang diamati oleh kolaborator. Kolabolator dan mencatat semua aktivitas belajar yang dilakukan mahasiswa. Berikut ini disajikan table kisi-kisi pengamatan aktivitas mahasiswa.

24 90 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pengamatan Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Mahasiswa 1. Mahasiswa menjawab pertanyaan pembuka dan materi pelajaran tentang tema dan paragraf deskriptif. 2. Mahasiswa menuliskan contoh kalimat yang diberikan dosen di depan kelas 3. Mengungkapkan pendapat tentang contoh paragraf dan gambar-gambar yang diberikan sesuai dengan tema. 4. Mahasiswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diberikan. 5. Menuliskan kata, dan kalimat yang diperintahkan di depan kelas. 6. Menuliskan jawaban teman dan disusun dalam sebuah paragraf di depan kel Kisi-Kisi Tes Pemahaman Menulis Paragraf Kisi-kisi yang digunakan dalam menyusun tes kemampuan menulis paragraf. Adapun tes yang disusun adalah bentuk esei yang mencakup empat aspek menulis yaitu: content, organization, vocabulary, language use, dan mechanic Kisi-Kisi Menulis Tabel 3.3 Kisi-Kisi Menulis No Indikator Sub Indikator 1 Menulis kerangka a. Mengamati gambar b. Mengidentifikasi gambar c. Mendeskripsikan gambar 2 Menulis paragraf Mengembangkan kerangka paragraf 3 Menyempurnakan Menyempurnakan paragraf Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Menulis Aspek Deskripsi Skor Isi 1. Sangat baik, mahasiswa mengungkapkan isi bahasan dengan lengkap Baik, mahasiswa mengungkapkan bahasan cukup

25 91 Organisasi memadai 3. Kurang baik, mahasiswa mengungkapkan sedikit isi bahasan 4. Buruk, mahasiswa tidak mengetahui isi bahasan dan tidak terkait dengan tema 1. Sangat baik, mahasiswa mengungkapkan ide dengan lancar dan jelas, serta terungkap dengan baik. 2. Baik, mahasiswa mengungkapkan ide dengan lancar tetapi tidak terorganisasi dengan baik, karena penjelasan yang diulang-ulang sehingga alur kurang jelas. 3. Cukup, mahasiswa tidak lancar dalam mengungkapkan ide, membingungkan, kadang tidak menyambung. 4. Buruk, mahasiswa tidak dapat mengkomunikasikan ide, tidak terorganisasi Kosakata Penggunaan Bahasa Mekanik 1. Sangat baik, pemilihan dan penggunaan kosakata. 2. Baik, penggunaan kosakata dengan sedikit kesalahan tanpa merubah arti 3. cukup, pemilihan kata yang kurang tepat, banyak kesalahan dalam penggunaannya. 4. Buruk, penggunaan kosakata sulit dimengerti 1. Sangat baik, menggunakan kalimat lengkap dan efektif. 2. Baik, mahasiswa mengungkapkan dengan kalimat sederhana dan mudah dimengerti. 3. Kurang baik, mahasiswa mengungkapkan dengan kalimat sederhana yang tidak mudah dimengerti. 4. Sangat buruk, mahasiswa tidak menguasai pola kalimat 1. Sangat baik, mahasiswa menulis dengan aturan ejaan, tanda baca dan huruf kapital dengan tepat. 2. Baik, hanya sedikit kesalahan dalam ejaan, tanda baca dan huruf kapital. Cukup, sering terjadi kesalahan dalam ejaan, tanda baca, dan huruf kapital. 3. Buruk, mahasiswa tidak menguasai ejaan, tanda baca, dan penggunaan huruf kapital 4. Buruk. Mahasiswa tidak menguasai ejaan, tanda baca, dan penggunaan huruf kapital

26 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Kisi-kisi pedoman wawancara merupakan kegiatan mahasiswa yang diamati oleh kolaborator. Kolabolator bertanya dan mencatat pemahaman mahasiswa tentang proses pembelajaran yang diberikan dosen. Berikut ini disajikan kisi-kisi pedoman wawancara PEDOMAN WAWANCARA Petunjuk : Jawablah pertanyaan ini dengan jujur. Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai 1. Apakah anda senang dengan kegiatan pembelajaran menulis tadi? Mengapa? 2. Apakah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dosen dapat mengingat pengetahuan yang dimiliki anda sebelumnya dan membantu memahami pembelajaran menulis? Berikan contohnya! 3. Apakah anda terlibat dalam pembelajaran tadi? Pada kegiatan apa? 4. Apakah contoh contoh yang diberikan dosen mudah dipahami? Mengapa? 5. Apakah ada usaha lain yang dilakukan apabila anda tidak mengerti tentang Pembelajaran tadi? Bagaimana 6. Apakah anda senang dengan kegiatan berkelompok? Mengapa? 7. Apakah anda senang apabila dosen memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan? Mengapa? 8. Apakah anda senang apabila dosen membetulkan kesalahan yang dilakukan selama Pembelajaran menulis? Mengapa? 3.8. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskribtif kualitatif, yaitu analisis terhadap proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus dari awal penelitian hingga akhir penelitian. Analisis statistik kualitatif memberikan interpretasi secara nyata terhadap aktifitas mahasiswa dalam proses pembelajaran

27 93 menulis dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Lembar pengamatan yang diisi oleh kolaborator dan hasil menulis mahasiswa dianalisis dengan menggunakan prosentasi untuk aktifitas menulis, perolehan skor untuk penampilan dosen, dan rata-rata penilaian untuk keterampilan menulis. Hasil analisis untuk menentukan langkah selanjutnya. Di dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti dan kolaborator melakukan wawancara untuk mengetahui tanggapan mahasiswa tentang proses pembelajaran kontekstual dan hasil wawancara dapat dijadikan pula sebagai acuan terhadap data yang diperoleh pada setiap siklus.

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). 26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, desain penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, desain penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, desain penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan yang berfungsi untuk memperbaiki proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memanfaatkan berbagai informasi yang terkumpul sebagai bahan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. memanfaatkan berbagai informasi yang terkumpul sebagai bahan untuk 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian yang bersifat memperbaiki suatu kondisi dengan turut serta berpartisipasi didalamnya, dengan bekerja sama memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang sebelas topik utama, jenis penelitian, tempat dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang sebelas topik utama, jenis penelitian, tempat dan waktu BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang sebelas topik utama, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, lama tindakan, indikator keberhasilan, instrumen penelitian, definisi

Lebih terperinci

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak III. METODE TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dengan empat tahap yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Peneliti mengadaptasi metode penelitian PTK dari Kemmis dan Mc Taggart, dengan alur sebagai berikut; 1). Perencanaan tindakan, 2). Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu Natar Kabupaten Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan aktifitas peserta didik dengan pembelajaran menggunakan metode TPR

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan aktifitas peserta didik dengan pembelajaran menggunakan metode TPR 71 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang ruang lingkupnya

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 1. Lokasi Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 1 Sukaraja, dengan alamat Jl. Gatot Subroto No. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun

Lebih terperinci

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak III. PROSEDUR TINDAKAN 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (actin reseach) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas (ClassroomAction

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas (ClassroomAction 43 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas (ClassroomAction Reserarch). Dalam bagian ini diuraikan tentang tempat dan waktu penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Prendergast ( 2002 ) menyatakan penelitian tindakan kelas merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan, menurut Suharjono (dalam Arikunto, 2009:18) Penelitian Tindakan adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan masukan dalam rangka pengumpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan masukan dalam rangka pengumpulan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada pelaksanaan penelitian di SMA N 1 Padang Cermin, peneliti dibantu dua orang mitra guru bahasa Inggris. Kedua mitra tersebut membantu peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu 83 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kemampuan menulis surat undangan secara konseptual dan kemampuan menulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Model PTK Metode yang akan digunakan dalam penelitian adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart. Pertimbangan yang mendasari penelitian metode

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Kasbolah (1998) Penelitian tindakan (action research) merupakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Kasbolah (1998) Penelitian tindakan (action research) merupakan BAB III METODELOGI PENELITIAN Menurut Kasbolah (1998) Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode classroom action research atau Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode classroom action research atau Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Pada penelitian ini digunakan metode classroom action research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan penekanan pada proses pembelajaran menulis Bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba Desak Made Sriwulandari, Efendi, dan Yun Ratna Lagandesa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model yang 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Stephen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penulis memilih bentuk metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pertimbangan bahwa guru kelas merupakan pihak yang langsung mengalami dan menemukan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan dan Prosedur Penelitian Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 5 Penengahan, Jl. Dr Sutopo No. 18, Kecamatan Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Setting Penelitian menjelaskan tentang lokasi berlangsungnya penelitian, pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Dawuan Timur I, yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung desa Dawuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu, Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Rancangan Penelitian Tindakan Kelas, Definisi Konseptual dan Operasional,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar, 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Bodgan dan Taylor metodologi adalah proses, prinsif dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban sedangkan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif 18 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini penelitian tindakan dimana peneliti berinteraksi langsung dengan subjek di lapangan, atau sering dinamakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menyajikan dan mendeskripsikan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk menumbuhkan keterampilan menganalisis

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Yusna Mutakim, Sahrudin Barasandji, dan Sudarkam R. Mertosono Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah salah satu jalan lain yang terbuka untuk para pendidik yang ingin

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan adalah pendekatan kontekstual. Pemilihan pendekatan ini didasarkan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian dan karakteristik Subjek Penelitian Bab III ini akan membahas mengenai latar dan karakteristik pada subjek penelitian ini. 3.1.1 Latar Penelitian Latar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Secara sederhana dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (Action research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reklektif terhadap

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rancangan Penelitian Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (006 :.6). Beliau menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengutamakan proses daripada hasil juga menggunakan angka-angka dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengutamakan proses daripada hasil juga menggunakan angka-angka dalam 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dikatakan deskriptif kualitatif kuantitatif karena dalam penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Resear (CAR). Penelitian tindakan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini disetting sebagai penelitian tindakan kelas di SMAN 3 Gorontalo Kecamatan Kota Tengah Kabupaten Gorontalo. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu upaya untuk memecahkan masalah, sekaligus mencari dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat atau lokasi penelitian di kelas III SD Negeri 2 Bandungsari Kabupaten Grobogan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipasif

METODE PENELITIAN. menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipasif III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) model Kemmis dan McTaggart, karena model ini mudah dipahami dan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif, metode kualitatif mendeskripsikan peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa : 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian PTK Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dikembangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan jenis metode kolaboratif. Jenis penelitian kolaboratif yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang INSTRUMEN OBSERVASI PADA PENELITIAN TENTANG IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA PEMBELAJARAN PAI KELAS IV DI SDN 15 PADANG PASIR, PADANG A. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan 58 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan terhadap proses pembelajaran mata pelajaran IPS siswa kelas 5 SDN 1 Rejosari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Tindakan Kelas Menurut Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2012:16) bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari tiga

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classrom Action Reserch)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classrom Action Reserch) BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classrom Action Reserch) dengan pendekatan kualitatif diimplementasikan dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan pada penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan menulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan pada penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan menulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan pada penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan menulis teks deskripsi bahasa Inggris melalui pemanfaatan media karikatur pada siswa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun 85 BAB V SIMPULAN SAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca teks pidato pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan subjek populasi di kelas XI IPS 3, SMA Pasundan 1 Bandung. Ada beberapa alasan peneliti

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Guru FKIP Universitas Subang, Volume 1 No. 1 Maret 2018 ISSN (p) (e)

Jurnal Penelitian Guru FKIP Universitas Subang, Volume 1 No. 1 Maret 2018 ISSN (p) (e) PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX-D SMP NEGERI 5 SUBANG NINA MARLINA SMP Negeri 5 Subang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi yang dilaksanakan dua siklus dengan empat

Lebih terperinci

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II. BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 RENCANA PENELITIAN Orientasi teori dan kajian lapangan Perencanaan 1 Analisis data dan refleksi I Pelaksanaan tindakan pembelajaran I Tes siklus I Perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1 10 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1 Rajabasa Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian tindakan kelas (action research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris dikenal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci