Dasar Hukum. Perbendaharaan. aan Negara; Tahun 2008; Instansi. Kinerja. Pemerintah; tentang Tatacara. Barang. Pusat; Milik Negara; tentang.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dasar Hukum. Perbendaharaan. aan Negara; Tahun 2008; Instansi. Kinerja. Pemerintah; tentang Tatacara. Barang. Pusat; Milik Negara; tentang."

Transkripsi

1 Tahun 214 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADAA SEKRETARIAT JENDERAL PERIODE SEMESTER I TAHUN ANGGARANN 214 I. PENDAHULUAN Dasar Hukum a. UndangUndang No. 17 tahun 23 tentang Keuangan Negara; N b. UndangUndang No. 1 tahun 24 tentang Perbendahara aan Negara; c. UndangUndang No. 15 Tahun Jawab Keuangan; 24 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung d. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 25 tentang Standar Akuntansii Pemerintahan; e. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 26 tentangg Pengelolaan Barang Milik Negara/ /Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan n Pemerintah No. 38 Tahun 28; f. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 26 Instansi Pemerintah; tetang Pelaporan Keuangan dan Kinerja g. Peraturan Pemerintah Nomor 711 Tahun 21 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 25; h. Peraturan Menteri Keuangan No.171/PMK.5/27 tentang t Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan No.233/PMK.5/211; i. Peraturan Menteri Keuangan No. 91/PMK.5/27 tentang Bagan Akun Standar; ; j. Peraturan Menteri Keuangan No. 96/PMK.6/27 tentang Tata a Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara; k. Peraturan Menteri Milik Negara; Keuangan No. 12/PMK.6/27 tentang Penatausahaan Barang l. Peraturan Menteri Keuangan No. 12/PMK.5/29 tentang t Tataa Cara Rekonsiliasi Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangann Pemerintah Pusat; m. Peraturan Menteri Keuangan No. 29/PMK.6/21 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara; n. Peraturan Dirjen Kekayaan Negara Nomor PER7/KN/29 tentang Tatacara Pelaksanaan Rekonsiliasi Dataa Barang Milik Negaraa Dalam Rangka Penyusunan Laporan BMN dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat; o. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER38/PB/26 tentang Pedoman Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan; p. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER4/PB/26 tentang Pedoman Akuntansi Persediaan; q. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER51/PB/28 tentang Pedoman 1

2 Tahun 214 Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturann Dirjen Perbendaharaann Nomor PER55/PB/212; r. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER8/PB/2 211 tentangg Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer padaa Bagan Akun Standar; s. Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan. t. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1/PMK.6/213 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat; u. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.6/2122 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengann Keputusan Menteri Keuangan Nomor 4/KMK.6/213; v. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2133 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Entitas Pelaporan Entitas Pelaporan dalam laporan BMN ini Perindustrian yaitu Sekretariat Jenderal. adalah Unitt di lingkungan Kementerian Periode Pelaporan Periode Pelaporan dalam Laporan BMN ini adalah Semesterr I Tahun Anggaran 214. II. KEBIJAKAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA UU Nomor 1 Tahun 24 tentangg Perbendaharaan Negara dan PP Nomor 6 Tahun 26 menyatakan bahwa BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperolehh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Berdasarkan PPP Nomor 6 Tahun 26, barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah meliputi : 1) barang yang diperoleh dari hibah/ /sumbangan atau yang sejenis; 2) barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak; 3) barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undangundang; atau 4) barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. BMN yang telah diperoleh tersebut harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan asasasas pengelolaan BMN, yaitu fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai. Akuntabilitas pengelolaan BMN tercermin dari pelaporan BMN secaraa periodik dan tepat waktu, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan, dan penyajiannya secara sistematis dalam suatu set informasi sesuaii dengan ketentuan. Dalam PP Nomor 6 Tahunn 26 proses yang sistematis ini disebut penatausahaan. 2

3 Tahun 214 Penatausahaan BMN Kementerian Perindustrian bertujuan untuk mewujudkan tertib administrasi dan mendukung tertib pengelolaan BMN yangg meliputi penatausahaan pada Pengguna/Kuasa Pengguna Barang dii lingkungann Kementerian Perindustrian sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.6/27 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara. LBP sebagai output utama penatausahaan dari pengguna barang, merupakan media pertanggungjawaban pengelolaan BMN yang dilakukan oleh pengguna barang dalam suatu periode tertentu, yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan masa depan (predicition value) terkait BMN. LBP juga menjadi bahan untuk menyusun neraca barang milik negara yang menjadi bagian dari Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian. Agar dapat dimanfaatkan sebagaimana uraian di atas, maka m informasi yang disajikan dalam LBP harus memenuhi karakteristik kualitatif suatu laporan, yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapatt dipahami..laporan dikatakan relevan apabila informasi yang terkandung di dalamnya dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.informasi yang relevan memiliki manfaat umpan balik (feedback value) ), memiliki manfaat prediktif (predictive value), disajikan tepat waktu dan disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Laporan dikatakan andal apabila informasi yang disajikan dalam laporan tersebut bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan m setiap faktaa secara ujur, serta dapat diverifikasi.keandalan suatu laporan jugaa dicerminkan pada penyajian informasi yang diarahkan pada kebutuhan umumm dan tidak berpihak b pada kebutuhan pihak tertentu. Informasi yang termuat dalam suatu laporan akan lebih berguna b jika dapat dibandingkan dengan laporan periode sebelumnya atau laporan pengguna lainn pada mumnya. Perbandingan dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal. Agar dapat dipahami oleh penggunanya, maka informasi yang disajikan pada suatu laporan dinyatakan dalam bentuk sertaa istilah yang disesuaikann dengan batas pemahaman para pengguna laporan. Dalam rangka mencapai kualitas LBP sebagaimana persyaratan kualitatif tersebut, maka dalam pencatatan dan pelaporan BMN dilakukan kepatuhan pada halhal sebagai berikut : 1) Penyeragaman penggolongan dan n kodefikasi barang 2) Penyajiann BMN sesuai Bagan Akun Standar (BAS) 3) Kebijakan kapitalisasii BMN 4) Rekonsiliasi nilai BMN 1. Penyeragaman Penggolongan dan Kodefikasi Barang Penggolongan dan kodefikasi BMN digunakan untuk memudahkanan dalam melakukan akuntansi, pelaporan, dan inventarisasi BMN. Kodefikasi BMN yang seragam dan diterapkan secara menyeluruh pada setiap kuasa pengguna dan pengguna BMN akan menjamin bahwa informasi yang disajikan pada LBP dapat dibandingkan dan mudah 3

4 Tahun 214 dipahami karena menggunakan kaidahkaidah pengelompokan yang sama dan konsisten, baik antar periode pelaporan maupun entitas pelaporan, yaitu satker sebagaii kuasa pengguna barang. Dalam PMK Nomor 97/PMK.6/27 diatur pemberian kode BMN sesuai dengan penggolongan dan kodefikasi masingmasing BMN.Selain itu, dalam rangka harmonisasi penyajian BMN dalam penyusunann Neraca BMN dan Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, kodefikasi BMN diselaraskan dengan Bagan Akun Standar. Sesuai dengan PMK Nomor 29/PMK.6/21, BMNN diklasifikasikan ke dalam 8 (delapan) golongan barang, yaitu Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksii Dalam Pengerjaan, dan Aset Tak Berwujud. Masingmasing golongan barang tersebut terbagi atas bidang barang, yang kemudian terbagi lagi atas kelompok barang. Kelompok barang terbagi atas sub kelompok barang yang kemudian terbagi lagi atas subsub kelompokk barang. Pelaporan BMN pada tingkat kuasa pengguna barangg (satuan kerja) disajikan mulai dari tingkat golongan barang sampai dengan tingkat subsub kelompok k barang. Sedangkan pelaporan BMN pada tingkat wilayah dan/atau Eselon 1, 1 disajikan mulai dari tingkat golongan barang sampai dengan sub kelompokk barang, dann pada tingkat pengguna barang (K/L) laporan disajikan mulai dari tingkat golongan sampai dengan kelompok barang.penggolongan dan Kodefikasi BMN ini diatur d dalamm PMK Nomor 29/PMK.6/21 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN. 2. Penyajian BMN sesuai Bagan Akunn Standar (BAS) Salah satu tujuan penyusunan laporan BMN adalah sebagai bahann untuk penyusunan neraca Kementerian Perindustrian. Oleh karenaa itu, agar relevan dengan tujuannya, maka pelaporan BMN, dalam hal ini, harus disajikan sesuai dengan kaidahkaidah dann kodefikasii BMN penyusunan neraca, yang antara lain l dengann menyesuaikan penggolongan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.6/21 sebagaimana telah diuraikan di atas menjadi penggolongan sesuai dengan akun neraca sebagaimanaa diatur dalam Peraturan Menteri Keuangann Nomor 91/PMK.5/27 tentang Bagan Akun Standar. Penyesuaian ini menghasilkan penyajian BMN dalam pospos neracaa yaitu Persediaan, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangkaa pelayanan kepada masyarakat. Aset Tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dijabarkan dalam akunakun yang disusun berdasarkan kesamaan sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi, yaitu (a) Tanah, (b) Peralatan dan Mesin, (c) Gedung dan Bangunan, (d) Jalan, Irigasi, dan Jaringan, (e) Aset Tetap Lainnya, dan (f) Konstruksi Dalam Pengerjaan. Aset Lainnya merupakan aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan dana cadangan. Aset Lainnya antara lain terdiri dari akun Aset Tak 4

5 Tahun 214 Berwujud dan Aset LainLain. Aset Tak Berwujud adalah aset non keuangan yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki d untuk digunakann dalam menghasilkan barang/jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasukk hak atas kekayaan intelektual..aset LainLain adalah akun untuk mencatat aset lainnyaa yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Takk Berwujud. Contoh dari aset lainlain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Dengan kata lain, lingkup Aset Lainnya dalam LBP hanya mencakup nilai BMN yang secara substansi diklasifikasikan sebagai Aset Lainnya. Hal ini berbeda dengan penyajian Aset Lainnya dalam Laporan Keuangan, yang meliputi penyajian p BMN dari nonn BMN seperti piutang K/L yang dialihkan, aset yang dibatasi penggunaanya a (restricted assets), dan lain sebagainya. 3. Kebijakan kapitalisasi BMN Sesuai dengan Lampiran VII Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.6/27, diatur bahwa BMN disajikan sebagai intrakomptabel dan ekstrakomptae abel.intrakomptabel adalah BMN yang memenuhi syarat kapitalisasi dan disajikan dalam m neraca pemerintah pusat, sedangkan ekstrakomptabel adalah BMN yang tidak memenuhi syarat kapitalisasi dan biasanya hanya disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan K (CaLK). Suatu BMN dinyatakann memenuhi syarat s kapitalisasi apabila memenuhi batasan minimum jumlah biaya kapitalisasii (capitalization thresholds), yaitu : a) BMN berupa gedung dan bangunan yang nilainya Rp1.. atau lebih; b) BMN lebih; berupa peralatan dan mesin serta alat olahraga yang nilainya Rp3. atau c) BMN berupa tanah, jalan, irigasi, dan jaringan, koleksi perpustakaan, dan bercorak kesenian,, yang nilainya Rp1 atau lebih. barang Kebijakan kapitalisasi BMN berkaitan erat dengan pemerintah, untuk setiap jenjang pelaporan. penyajian BMN dalam neraca 4. Rekonsiliasi nilai BMN Rekonsiliasi ditujukan untukk memastikan bahwa setiap transaksi/kejadian yang berpengaruh terhadap nilai BMN telah dicatat, diklasifikasik kan, disajikan, dan diungkapkan dalam laporan BMN secara tepat dan memadai, sehingga diperoleh laporan dengan kualifikasi relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Oleh karena itu, mekanisme rekonsiliasi BMN harus dilakukan pada setiap jenjang pelaporan secara periodik, dimulai dari rekonsiliasi internal pada tingkat Kuasa Pengguna Barang (KPB), rekonsiliasi eksternal antara KPB dengan Pengelola Barang, dan rekonsiliasii internal Bendahara Umum Negara, yang dilakukan secara berjenjang sebagaimana tersaji pada diagram berikut : 5

6 Tahun 214 Sampai dengan Semester I TAA 212, mekanisme rekonsiliasi sebagaimana tergambar di atas belum sepenuhnya dapat dilakukan. Rekonsiliasi saat ini masih terbatas padaa proses pemutakhiran (updating) data BMNN antara Pengelola dengan Pengguna Barang di tingkat pusat yang dilakukan secara Semesteran. III. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN Laporan Barang Pengguna Semester I Tahun Anggaran 214 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek BMNN yang ditatausahakan dan dikelola oleh Sekretariat Jenderal. Nilai BMN gabungan (intrakomptabel dan ekstrakomptabel) yang disajikan pada Laporan Barang Pengguna Semester I Tahun Anggaran 214 ini adalah sebesar Rp (satu triliyun seratus tujuh puluh milyar tigaa ratus delapan puluh empat juta tiga ratus ribu enam ratus tiga puluh lima rupiah ) yang merupakan nilai BMN berupa saldo awal laporan sebesar Rp (satu triliyun delapan puluh delapan milyar enam ratus lima puluh satu juta delapan ratus satu ribu lima ratus tiga puluh sembilan rupiah) dan nilai mutasi yang terjadi selama Semester I Tahun Anggaran 2142 sebesar Rp (delapan puluh satu milyar empat ratus lima puluh tiga juta tiga ratus dua a puluh delapan ribu enam ratus tujuh puluh satu rupiah). Nilai mutasi BMN tersebut berasal dari transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan n. Mutasi BMN yang berasal b dari transaksi keuangan merupakan penambahan nilai BMN yang berasal dari perolehan dan/atau penambahann BMN yang berasal dari pembiayaan APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan transaksi non dari keuangan merupakan transaksi penambahan dan pengurangan atas BMNN yang berasal pembiayaan selain APBN periode tahun berjalan. Laporan Barang Pengguna Semester I Tahun Anggaran 214 merupakan himpunan dari LBKP pada 1 (satu) Kuasa Pengguna Barang yang terdiri atas 1 (satu) satker Kantor Pusat. 6

7 Tahun 214 Laporan BMN ini disusun menggunakann sistem aplikasi sebagai alat bantu guna mempermudah dalam melakukan penatausahaan BMN. Laporan BMN ini terdiri atas : Neraca; Laporan Barang Persediaan; Laporan Aset Tetap (Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Gabungan); Laporan Konstruksi Dalan Pengerjaan (KDP); Laporan Aset Tak Berwujud; Laporan Barang Bersejarah; Laporan Kondisi Barang; Laporan Penyusutan; Laporan Barang Hilang Yang Telahh Diusulkan Penghapusannya Kepadaa Pengelola Barang; 1. Laporan Barang Rusak Berat Yang Telah Diusulkan Penghapusannyaa Kepada Pengelola Barang; 11. Laporan Barang Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnyaa (BPYBDS); 12. Catatan Atas Laporan Barang Milikk Negara; 13. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) Internal SAKSIMAK Pengelolaan BMN; dan 15. Arsip Data Komputer ( ADK) pada Sekretariat Jenderal; 14. Laporan PNBP Yang Terkait Dengan IV. RINGKASANN BARANG MILIK NEGARA PER 3 JUNI Saldo Awal Semester I Tahun Anggaran 214 Nilai BMN per 1 Januari J 2144 menurut Sekretariat Jenderal adalah sebesar Rp (sembilan ratus enam belas milyar tiga ratus lima puluh delapan juta seratus tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus tiga puluhh rupiah) yang terdiri dari nilai BMN intrakomptabell (nilai BMN yang disajikan dalam Neraca) sebesar Rp (sembilan ratus enam belas milyar tiga ratus lima puluh delapan juta seratus tiga puluh sembilan ribuu sembilan ratus tiga puluh p rupiah) dan nilaii BMN ekstrakomptabel sebesar Rp (empat ratus sembilan puluh lima juta tiga ratus empat ribu tujuh ratus enam puluh tujuh rupiah) ). 2. Ringkasann Mutasi Barang Milik Negara Semester I Tahun Anggaran 214 Mutasi BMN per 3 Juni 214 adalah sebagai berikut : a. Barang Persediaan Saldo persediaan pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (dua ratus tujuh puluh sembilan juta seratus tujuh puluh ribu empat ratus dua puluh lima rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp (empat puluh dua juta dua ratus delapan puluh satu ribu sembilan ratus lima puluh rupiah) dan total mutasi persediaan selama periode pelaporann berkurang sebesar 7

8 Tahun 214 Rp (dua ratus tigaa puluh enam juta delapan ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus tujuh puluh lima rupiah). Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut : Uraian Saldo Awal (Rp) Mutasi (Rp) Saldo Akhir (Rp) Barang Konsumsi Bahan Untuk Pemeliharaan Suku Cadang Jumlah Total nilai barang persediaan yang dalam kondisi rusak dan d using adalah sebesar Rp. b. Tanah Saldo tanah pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderall per 3 Juni 214 sebesar Rp (delapan ratus delapan puluh delapan milyar dua puluh satu juta dua ratus enam puluh lima ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal tanah seluas m 2 dengann nilai sebesar Rp (delapan ratus sebelas milyar dua ratus delapan puluh tujuh juta dua ratus enamm puluh lima ribu rupiah),, mutasi tambah seluas 3.75 m 2 dengan nilai Rp (tujuh puluhh enam milyar tujuh ratus tiga puluh empat juta rupiah), mutasi kurang seluas m 2 dengann nilai Rp. Mutasi tambah Tanah tersebut meliputi : Uraian Jenis Transaksi Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Penambahan Saldo Awal Penambahan saldo Asahan awal sebesar Rp , merupakan n tanah eks. Otorita Mutasi kurang Tanah tersebut tidak ada. c. Peralatan dan Mesin Saldo peralatan dan mesin padaa Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderall per 3 Juni 214 sebesar Rp (tujuh puluh lima milyar m lima ratus dua puluh satu juta delapan ratus dua puluh sembilan ribu enam ratus delapan puluh lima rupiah), r jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp (tujuh puluh empat milyar tujuh ratus sembilan juta lima ratus empat ribu lima ratus tigaa puluh lima rupiah) mutasi tambah sebesar Rp (delapan ratuss dua belas juta tiga ratus dua puluh lima ribu seratus lima puluh rupiah) dan mutasi kurang sebesarr Rp. Rinciann mutasi peralatan dan mesin per bidang barang adalah sebagai berikut : 1) Alat Besar (3.1) Saldo alat besar pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat S Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (dua belas milyar lima ratus tiga puluh enam juta dua ratus sembilan puluh dua ribu sembilan ratus empat puluhh sembilan rupiah). r 8

9 Tahun 214 Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah 36 unit dengan nilai sebesar Rp (dua belas milyar lima ratus tiga puluh enam juta dua ratus sembilan puluhh dua ribu sembilan ratuss empat puluh sembilan rupiah). r Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilaii sebesar Rp. Mutasi tambah Alat Besar tersebut tidak ada. Mutasi kurang Alat Besar tersebut tidak ada. Dari jumlah alat besar diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah alat besar diatas,, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang alat besar yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah 1 unit/rp1.. Akumulasi penyusutan alat besar per 3 Juni 214 sebesar Rp ) Alat Angkutan (3.2)( Saldo alat angkutan pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (lima belas milyar tiga ratus enam puluh enam juta lima ratus empat puluh enam ribu tujuh ratus dua belas rupiah). Jumlah tersebut t terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah 1322 unit dengan nilai sebesar Rp (lima belas milyar tiga ratus enam puluh enam juta lima ratus empat puluh enam ribuu tujuh ratus dua belas rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar. Mutasi tambah Alat angkutann tersebut tidak ada. Mutasi kurang Alat angkutann tersebut tidak ada. Dari jumlah alatt angkutan diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah alat angkutan berikut : diatas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai 9

10 Tahun Kelompok barang alat angkutan yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah 3 unit/rp Akumulasi penyusutan alat angkutan per 3 Juni 2144 sebesar Rpp ) Alat bengkel dan alat ukur (3.3) Saldo alat bengkel dan alat ukur pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (satu milyar sembilan juta seratus tujuh puluh enam ribu satu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah 18 unit dengan nilai sebesar Rp (satu milyar sembilan juta seratus tujuh puluh enam ribu r satu rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar dan mutasi m kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah Alat bengkel dan alat ukur tersebut tidak ada. Mutasi kurang Alat bengkel dan alat ukur tersebut tidak ada : Dari jumlah alat bengkel dann alat ukur diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah 1 unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah alat bengkel dann alat ukur diatas, berdasarkan statuss kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang alat bengkel dan alat ukur yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan alat ) Alat Pertanian (3.4)( bengkel dan alat ukur per 3 Juni 214 sebesar Rp Saldo alat pertanian pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp. Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang 1

11 Tahun 214 sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlahh barang dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah Alat pertaniann tersebut tidak ada. Mutasi kurang Alat pertaniann tersebut tidak ada. Dari jumlah alatt pertanian diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Kelompok barang alat pertanian yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan alat pertanian per 3 Juni 2144 sebesar Rp. 5) Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.5) Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Laporann Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni J 214 sebesar Rp (Dua puluh delapan milyar lima ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus lima puluh dua ribu duaa ratus lima rupiah). r Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp (Dua puluh delapan d milyar seratus juta lima ratus dua belas ribu delapann ratus tiga puluh dua rupiah). r Mutasi tambah jumlah barang 4 unit dengan nilai sebesar Rp (empat ratus tujuh puluh enam juta tiga ratus tiga puluh sembilan ribu tiga ratus tujuh puluh tigaa rupiah) dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah Alat Kantor dan Rumah Tangga tersebut meliputi : Uraian Jenis Transaksi Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Pembelian Mutasi kurang Alat Kantor dan Rumah Tangga tersebut tidak ada.. Dari jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga diatas, d yangg statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengann nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah 244 unit dengan nilai sebesar Rp Dari jumlah Alat Kantor dann Rumah Tangga diatas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

12 Tahun 214 Kelompok barang Alat Kantor dan Rumah Tangga yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah 467 unit/rp Akumulasi penyusutan Alat Rp Kantor dan Rumah Tangga per 3 Juni 214 sebesar 6) Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar (3.6) Saldo Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar pada Laporan n Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (Dua milyarr empat ratus lima puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluhh ribu sembilan ratus dua puluh tiga rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah 52 unit dengan nilai sebesar Rp (Duaa milyar empat ratus lima puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh ribu sembilan ratus dua puluh tiga rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp R dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesarr Rp. Mutasi tambah Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar tersebut tidak ada. Mutasi kurang Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar tersebut tidak ada. Dari jumlah Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengann nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah 28 unit dengan nilai sebesar Rp Dari jumlah Alat Studio, Komunikasi kondisinya adalah sebagai berikut : dan Pemancar diatas, berdasarkan status Kelompok barang Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah 28 unit/rp Akumulasi penyusutan Alat t Studio, Komunikasi dan Pemancarr per 3 Juni 214 sebesar Rp ) Alat Kedokteran dan Kesehatan (3.7) Saldo Alat Kedokteran dan Kesehatan pada Laporann Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni J 214 sebesar Rp (Dua milyar r seratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus tiga puluh tujuh ribu tujuh ratus enam puluh tujuh rupiah). r Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barangg sejumlah 183 unit dengan nilai sebesar Rp (dua milyar seratus empat puluh tiga juta lima ratus enam puluh ribu dua ratus enam puluh tujuh rupiah). Mutasi tambah jumlah 12

13 Tahun 214 barang 5 unit dengan nilai sebesar Rp (tiga puluh satu juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah Alat Kedokteran dan Kesehatan tersebut meliputi : Uraian Jenis Transaksi Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Pembelian Mutasi kurang Alat Kedokteran dan Kesehatan tersebut tidak ada.. Dari jumlah Alat Kedokteran dan Kesehatan diatas, d yang g statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengann nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganann adalah sejumlah 4 unit dengan nilai sebesar Rp Dari jumlah Alat Kedokteran dan Kesehatan diatas,, berdasarkanan status kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang Alat Kedokteran dan Kesehatan yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah 4 unit/rp Akumulasi penyusutan Alat Kedokteran dan Kesehatan per 3 Juni 214 sebesar Rp ) Alat Laboratorium (3.8) Saldo Alat Laboratorium pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (empat milyar seratus dua puluh sembilan juta sembilan ratus lima puluh satu ribu enam ratus dua rupiah). Jumlah tersebut t terdiri dari dari saldo s awal total jumlah barang sejumlah 52 unit dengan nilai sebesar Rp (empat milyar tiga puluh juta sembilan ratus lima puluh satu ribu enam ratus dua rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp99.. (sembilan puluh sembilan juta rupiah) dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesarr Rp Mutasi tambah Alat Laboratorium tersebut meliputi : Uraian Jenis Transaksi Pengembangan nilai aset Intrakomptabel (Rp) 99.. Ekstrakomptabel (Rp) 13

14 Tahun 214 Mutasi kurang Alat Laboratorium tersebut tidak ada. Dari jumlah Alat Laboratorium diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlahh unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Alatt Laboratorium diatas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang Alat Laboratorium yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Rp Alat Laboratorium per 3 Juni 214 sebesar 9) Alat Persenjataan (3.9) Saldo Alat Persenjataan padaa Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp5.61.(lima juta enam ratus sepuluh ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari dari saldoo awal total jumlah barang sejumlahh 2 unit dengan nilai sebesar Rp5.61.(lima juta enam ratus sepuluhh ribu rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengann nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Alat Persenjataan tersebutt tidak ada. Mutasi kurang Alat Persenjataan tersebutt tidak ada. Dari jumlah Alat Persenjataan diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlahh unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Alat Persenjataan diatas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang Alat Persenjataan yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. 14

15 Tahun 214 Akumulasi penyusutan Alat Persenjataann per 3 Juni 214 sebesar Rp ) Komputer (3.1) Saldo Komputerr pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat S Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (delapan milyar seratus lima puluh sembilan juta emoat ratus delapan puluh satu ribu sembilan ratuss satu rupiah). Jumlah tersebut t terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah 9611 unit dengan nilai sebesar Rp (delapan milyar seratus duaa juta tujuh ratus tiga ribu enam ratus dua puluh empat rupiah). Mutasi tambah jumlah barang 11 unit dengan nilai sebesar Rp (lima puluh enam juta tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu r dua ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Komputer tersebut meliputi : Uraian Jenis Transaksi Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Pembelian Mutasi kurang Komputer tersebut tidak ada Dari jumlah Komputer diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah 161 unit dengan nilai sebesar Rp Dari jumlah Komputer diatas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang Komputer yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah 16 unit/rp Akumulasi penyusutan Komputer per 3 Juni 214 sebesar Rp ) Alat Eksplorasi (3.11) Saldo Alat Eksplorasi pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderall per 3 Juni 214 sebesar Rp4.15.(empat juta lima belas ribu rupiah). Jumlah tersebut t terdiri dari dari saldo s awal total jumlah barang sejumlah 1 unit dengan nilai sebesar Rp (empat juta lima belas ribu rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Alat Eksplorasi tersebut tidak ada. Mutasi kurang Alat Eksplorasi tersebut tidak ada. 15

16 Tahun 214 Dari jumlah Alatt Eksplorasi diatas, yang statusnya sedang s dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Alat Eksplorasii diatas, berdasarkan status kondisinya adalah berikut : sebagai Kelompok barang Alat Eksplorasi yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Alat Eksplorasi per 3 Juni 214 sebesar Rp ) Alat Pengeborann (3.12) Saldo Alat Pengeboran pada a Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderall per 3 Juni 214 sebesar Rp. Jumlah tersebut terdiri dari dari saldoo awal total jumlah barang sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Alat Pengeboran tersebut tidak ada. Mutasi kurang Alat Pengeboran tersebut tidak ada. Dari jumlah Alatt Pengeborann diatas, yang statusnya sedang s dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Alat Pengeboran diatas, berdasarkan status kondisinya adalah berikut : sebagai Kelompok barang Alat Pengeboran yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Alat Pengeboran per 3 Juni 2142 sebesar r Rp. 16

17 Tahun ) Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian (3.13) Saldo Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian pada Laporann Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (sebelas juta empat ratus sembilan puluh lima l ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah 2 unit dengan nilai sebesar Rp Rp (sebelas juta empat ratus sembilan puluh lima ribu rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlahh barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Alat Produksi, Pengolahann dan Pemurnian tersebut tidak ada. Mutasi kurang Alat Produksi, Pengolahann dan Pemurnian tersebutt tidak ada. Dari jumlah Alatt Produksi, Pengolahan dan Pemurnian diatas, yang statusnyaa sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengann nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganann adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Alat Produksi, Pengolahann dan Pemurnian diatas, kondisinya adalah sebagai berikut : berdasarkan status Kelompok barang Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalahh unit/rp. Akumulasi penyusutan Alat sebesar Rp Produksi, Pengolahan dan Pemurnian per 3 Juni ) Alat Bantu Eksplorasi (3.14) Saldo Alat Bantu Eksplorasii pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal J per 3 Juni 214 sebesar Rp. Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah s unit dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp dan mutasi kurang k jumlah barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Alat Bantu Eksplorasi tersebut tidak ada. a Mutasi kurang Alat Bantu Eksplorasi tersebut tidak ada. Dari jumlah Alatt Bantu Eksplorasi diatas, yang statusnya sedangg dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlahh unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Alat Bantu Eksplorasi diatas, berdasarkan status sebagai berikut : kondisinya adalah 17

18 Tahun 214 Kelompok barang Alat Bantu Eksplorasi yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Alat Bantu Eksplorasi per 3 Juni J 214 sebesar Rp. 15) Alat Keselamatan Kerja (3.15) Saldo Alat Keselamatan Kerja pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal J per 3 Juni 214 sebesar Rp (enam ratus delapan belas juta lima ratus tiga puluh ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari dari saldoo awal total jumlah barang sejumlah 17 unitt dengan nilai sebesarr Rp469.7.(Empat ratus enampuluh sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah). Mutasi tambahh jumlah barang 72 unit dengan nilaii sebesar Rp (seratus empat puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh ribu r rupiah) dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Alat Keselamatan Kerja tersebut meliputi. Uraian Jenis Transaksi Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Pembelian Mutasi kurang Alat Keselamatan Kerja tersebut tidak ada. Dari jumlah Alat Keselamatan Kerja diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Alat Keselamatan Kerja diatas, berdasarkan statuss kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang Alat Keselamatan Kerja yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. 18

19 Tahun 214 Akumulasi penyusutan Alat Keselamatan Kerja Rp per 3 Juni 214 sebesar 16) Alat Peraga (3.16) Saldo Alat Peraga pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp. Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlahh barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Alat Peraga tersebut tidak ada. Mutasi kurang Alat Peraga tersebut tidak ada. Dari jumlah Alat Peraga diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Alat Peraga diatas, berdasarkan status kondisinya adalah berikut : sebagai Kelompok barang Alat Peraga yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Alat Peraga per 3 Juni 214 sebesar Rp.. 17) Peralatan Proses/Produksi (3.17) Saldo Peralatan Proses/Produksi pada Laporan Barang B Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni J 214 sebesar Rp (dua ratus sepuluh juta empat ratus lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah). Jumlahh tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah 9 unit dengan nilai sebesar Rp (dua ratus sepuluh juta empat ratus lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengan nilai sebesar Rp R dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesarr Rp Mutasi tambah Peralatan Proses/Produksi tersebut tidak ada. Mutasi kurang Peralatan Proses/Produksi tersebut tidak ada. Dari oleh jumlah Peralatan Proses/Produksi diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam 19

20 Tahun 214 proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Peralatan Proses/Produksi diatas, berdasarkan statuss kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang Peralatan Proses/Produksi yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Peralatan Proses/Produksii per 3 Juni 214 Rp sebesar 18) Rambu Rambu (3.18) Saldo Rambu Rambu pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderall per 3 Juni 214 sebesar Rp (sembilan puluh juta enam ratus tiga puluh ribu enam ratus dua puluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri t dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah 118 unit dengan nilai sebesarr Rp (sembilan puluh juta enam ratus tiga puluh ribu enam ratus dua puluh lima rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengann nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Rambu Rambu tersebut tidak ada. Mutasi kurang Rambu Rambu tersebut tidak ada. Dari jumlah Rambu Rambuu diatas, yang statusnya sedang s dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Rambu Rambu diatas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut : 118 Kelompok barang Rambu Rambu yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Rambu Rambu per 3 Juni 2142 sebesar Rp

21 Tahun ) Peralatan Olah Raga (3.19)) Saldo Peralatan Olah Raga pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (seratus tujuhh puluh empat juta enam puluh sembilan ribu lima ratus rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari dari saldo awal total jumlah barang sejumlah 63 unit dengan nilai sebesar Rp (seratus tujuh puluh empat juta enam puluh sembilan ribu lima ratus rupiah). Mutasi tambah jumlah barang unit dengann nilai sebesar Rp dan mutasi kurang jumlah barang dengan nilai sebesar Rp Mutasi tambah Peralatan Olah Raga tersebut tidak ada. Mutasi kurang Peralatan Olahh Raga tersebut tidak ada. Dari jumlah Peralatan Olah Raga diatas, yang statusnya sedangg dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlahh unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Peralatan Olahh Raga diatas, berdasarkan status sebagai berikut : kondisinya adalah Kelompok barang Peralatann Olah Raga yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Peralatan Olah Raga per 3 Juni sebesar Rp Rekapitulasi mutasi peralatan dan mesin sebagai berikut b : Mutasi tambah peralatan dan n mesin sebagai berikut : Uraian Jenis Transaksi Pembelian Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Pengembangan Aset Nilai 99.. Mutasi kurang peralatan dan mesin tidak ada. 21

22 Tahun 214 Rekap Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin Nilai bruto peralatan dan mesin Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin Rp Rp Nilai buku peralatan dan mesin Rp d. Gedung dan Bangunan Saldo gedung dan bangunan pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (dua ratus satu milyar sembilan ratus sembilan puluh juta tujuh ratus satu ribu seratus tujuh puluh limaa rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 46 unit sebesar Rp (seratus sembilan puluh delapan milyar tujuh ratus sembilan puluh satu juta tiga ratus lima ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah), mutasi tambah sejumlah Unit sebesar Rp (tiga milyar seratus sembilan puluh sembilan juta tiga ratus sembilan s puluh lima ribu empat ratus rupiah), dan mutasi kurangg sebesar Rp. Mutasi tambah Gedung dan Bangunan tersebut meliputi: Uraian Jeniss Transaksi Pengembangan Nilai Aset Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Penerimaan Renovasi Aset Tetap Penerimaan Aset Tetap Renovasi sebesar Rp renovasi : berasal dari hasil 1. DITJEN IKM berupa Renovasi ruang kerja dan toilet sebesarr Rp dengan nomor bast 214/ /IKM.1/BAST/III/214 Mutasi kurang Gedung dan Bangunan tersebut tidak ada. a Dari jumlah Gedung dan Bangunan diatas, yang statusnya sedangg dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlahh unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Gedung dan Bangunan diatas, berdasarkan status s kondisinya adalah sebagai berikut :

23 Tahun 214 Kelompok barang Gedung dan Bangunan yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Gedung dan Rp Bangunan per 3 Juni 214 sebesar e. Jalan, Irigasi dan Jaringan Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringanan pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal J per 3 Juni 214 sebesar Rp (Tiga ratus enamm puluh tujuh juta delapan ratus dua puluh dua ribu seratus delapan puluh rupiah, jumlahh tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 5 unit sebesar Rp (tiga ratus enamm puluh tujuhh juta delapan ratus dua puluh dua ribu seratus delapan puluh rupiah), mutasi tambahh sebesar Rp, dan mutasi kurang sebesar Rp. Mutasi tambah Gedung dan Bangunan tersebut tidak ada: Mutasi kurang Jalan, Irigasi dan Jaringann tersebut tidak ada. Dari jumlah Jalan, Irigasi dan Jaringan diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah Jalan, Irigasi dan Jaringan diatas, berdasarkan statuss kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang Jalan, Irigasi dan Jaringan yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringann per 3 Rp Juni 214 sebesar f. Aset Tetap Lainnya Saldo Aset Tetap Lainnya pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderall per 3 Juni 214 sebesar Rp (Tiga ratus lima belas juta tujuh ratus dua puluh enam ribu lima ratus lima puluh tiga rupiah), jumlah tersebutt terdiri dari saldo awal sebesar Rp (Tiga ratus limaa belas juta tujuh ratus dua d puluh enam ribu lima ratus lima puluh tiga rupiah), mutasi tambah sebesar Rp, dan mutasi kurang sebesar Rp. Rinciann mutasi aset tetap lainnyaa per bidang barang adalah sebagai berikut : 23

24 Tahun 214 1) Bahan Perpustakaan (6.1)) Saldo bahan perpustakaan pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 adalah sebesarr Rp (Tiga ratus r lima belas juta tujuh ratus dua puluh enam ribu lima ratus lima puluh tiga rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah buah sebesar Rp (Tiga ratus lima belas juta tujuh ratus dua puluh enam ribu lima ratus lima puluh tiga rupiah), mutasi tambah sejumlah buah sebesar, dan mutasi kurang sebesar Rp. Mutasi tambah bahan perpustakaan tersebut tidak ada. Mutasi kurang bahan perpustakaan tersebut tidak ada. Dari jumlah aset tetap lainnya diatas, yang statusnya sedang s dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp. Dari jumlah bahan perpustakaan diatas, berdasarkan status s kondisinya adalah sebagai berikut : Kelompok barang bahan perpustakaan yang statusnya dihentikan penggunaan operasional pemerintah adalah unit/rp. Akumulasi penyusutan aset tetap lainnya per 3 Juni 214 sebesarr Rp. g. Konstruksi Dalam Pengerjaann Saldo konstruksi dalam pengerjaan padaa Laporan Barang B Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp , jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp, mutasi tambah sebesar Rp (seratus s delapan belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu lima ratus rupiah), dan mutasi m kurangg sebesar Rp Mutasi tambah Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tersebut meliputi : Uraian Jenis Transaksi 52 Perolehan/Penambahan KDP Mutasi kurang Konstruksi Dalam Pengerjaann (KDP) tersebut tidak ada. Dari jumlah aset tetap lainnya diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganann adalah sejumlah unit dengan d nilai sebesar Rp. 24

25 Tahun 214 h. Aset Lainnya Saldo Aset Lainnyaa pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat S Jenderal per 3 Juni 214 sebesar Rp (tiga milyar tujuh ratus enam e puluh sembilan juta empat ratus empat puluh dua ribu seratus tujuh belas rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp (tiga milyar seratus delapan puluhh juta seratus tujuh puluh tujuh ribu empat ratus sembilan puluh enam), mutasi tambah sebesar Rp (lima ratus r delapann puluh sembilan juta dua ratus enamm puluh empat ribu enam ratus dua puluh satu rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp.. 1) Aset Kemitraan Dengan Pihak Ketiga Saldo aset kemitraan dengan pihak ketiga pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 adalah sebesar Rp, R jumlah h tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp, mutasi tambah sebesar Rp, dan mutasi kurang sebesar Rp. 2) Aset Tak Berwujud Saldo aset tak berwujud padaa Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 3 Juni 214 adalah sebesar Rp (sembilan ratus tiga puluh juta dua ratus delapan puluh satu ribu empat ratus sembilan puluhh enam rupiah), jumlah tersebut t terdiri dari saldo s awal sejumlah 179 buah dengan nilai sebesar Rp (sembilan ratus tiga puluh juta dua ratus delapan puluh satu ribu empat ratus sembilan puluh enam rupiah),, mutasi tambah sejumlah dengan nilai sebesar Rp., dan mutasi kurang sejumlah dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah aset tak berwujud tersebutt tidak ada. Mutasi kurang aset tak berwujud tersebutt tidak ada. Dari jumlah aset tak berwujud diatas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlahh unit dengan nilai sebesar Rp, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah sejumlah buah dengan nilai sebesar Rp Aset tak berwujud yang statusnya pemerintah adalah unit/rp. dihentikan dari penggunaan operasional 3) BMN Yang Dihentikan Penggunaannya Dari Operasional Pemerintah Saldo BMN yang dihentikan penggunaanya dari operasional pemerintah pada Laporan Barang Pengguna Sekretariat Jenderal per 33 Juni 2144 adalah sebesar Rp (delapan ratus tiga puluh tujuh juta enam e puluh lima ribu rupiah), r jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 699 buah dengan nilai sebesar Rp (delapan ratus tiga puluh tujuh juta enam e puluh lima ribu rupiah), r mutasi tambah sejumlah dengan nilai sebesar Rp, dan mutasii kurang sejumlah dengan nilai sebesar Rp. Mutasi tambah BMN yang tersebut tidak ada. Mutasi kurang BMN yang tersebut tidak adaa : dihentikan penggunaany ya dari operasional pemerintah dihentikan penggunaany ya dari operasional pemerintah 25

Dasar Hukum. Perbendaharaan. aan Negara; Tahun 2008; Instansi. Kinerja. Pemerintah; tentang Tatacara. Barang. Pusat; Milik Negara; tentang.

Dasar Hukum. Perbendaharaan. aan Negara; Tahun 2008; Instansi. Kinerja. Pemerintah; tentang Tatacara. Barang. Pusat; Milik Negara; tentang. Tahun 214 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADAA SEKRETARIAT JENDERAL PERIODE SEMESTER I TAHUN ANGGARANN 214 I. PENDAHULUAN - Dasar Hukum a. Undang-Undang No. 17 tahun 23 tentang Keuangan Negara;

Lebih terperinci

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2017

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2017 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM a) Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b) Undang-Undang

Lebih terperinci

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Semester I Tahun Anggaran 2016

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Semester I Tahun Anggaran 2016 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN PERIODE SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENDAHULUAN a) Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Lebih terperinci

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Semester II Tahun Anggaran 2016

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Semester II Tahun Anggaran 2016 bcatatan ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN PERIODE SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENDAHULUAN a) Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Lebih terperinci

CATATAN RINGKAS BARANG MILIK NEGARA TA. 2016

CATATAN RINGKAS BARANG MILIK NEGARA TA. 2016 CATATAN RINGKAS BARANG MILIK NEGARA TA. 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2017 I. PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM bcatatan ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Tahun Anggaran 2015

KATA PENGANTAR. LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Tahun Anggaran 2015 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Peraturan Menteri Perindustrian

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG PEMBANTU PENGGUNA WILAYAH UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA BARANG WILAYAH PENGADILAN TINGGI YOGYAKARTA BAGIAN ANGGARAN 005.03 SEMESTER II TAHUN2014

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013 I. PENDAHULUAN A. Dasar Hukum 1. Undang- Undang Nomor. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA WATAMPONE BAGIAN ANGGARAN 005.01 SEMESTER I TAHUN2016 I. Pendahuluan CATATAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA BAGIAN ANGGARAN 5.1 SEMESTER II TAHUN216 I. Pendahuluan a.

Lebih terperinci

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Tahun Anggaran 2014

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Tahun Anggaran 2014 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2014 I. PENDAHULUAN a) Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b) Undang-Undang

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 SEMESTER I TAHUN 2016 I. Pendahuluan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. - Dasar Hukum

I. PENDAHULUAN. - Dasar Hukum CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA PENGADILAN AGAMA BUOL PENGADILAN AGAMA BUOL PERIODE SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2014 I. PENDAHULUAN Dasar Hukum 1. UndangUndang

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER II PERIODE 31 DESEMBER 2015 TAHUN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER II PERIODE 31 DESEMBER 2015 TAHUN 2015 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER II PERIODE 31 DESEMBER 2015 TAHUN 2015 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN-SMAK MAKASSAR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SATUAN KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TASIKMALAYA PERIODE SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENDAHULUAN 1.1 DASAR HUKUM A. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Catatan Ringkas Barang Pada Satker KD

KATA PENGANTAR. Catatan Ringkas Barang Pada Satker KD KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Menteri/Pimpinan Lembaga Negara sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH TINGKAT SATUAN KERJA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2015 Nomor : LAP-33/PW11/1/2016 Tanggal : 1 Februari 2016 Jalan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA SOE BAGIAN ANGGARAN 005.04 I TAHUN 2016 I. Pendahuluan a. Dasar Hukum 1.

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN NEGERI BINJAI TAHUN_2014 BAGIAN ANGGARAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA BAGIAN ANGGARAN 5.4 SEMESTER I TAHUN 216 I. Pendahuluan CATATAN

Lebih terperinci

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN BARANG MILIK NEGARA Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MAGETAN Jl. Karya Dharma No. 70 Magetan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN ANGGARAN 2016

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN ANGGARAN 2016 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENDAHULUAN - Dasar Hukum a. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENDAHULUAN 1. DASAR HUKUM a. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN BARANG MILIK NEGARA Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MAGETAN Jl. Karya Dharma No. 70 Magetan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 I. PENDAHULUAN - Dasar Hukum a. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang No. 1

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN BMN PNUP

RINGKASAN LAPORAN BMN PNUP RINGKASAN LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013 Laporan Barang Kuasa Pengguna ini adalah laporan Tahun Anggaran 2013. Laporan ini menyajikan informasi mutasi aset yang terjadi selama bulan Januari

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.04 SEMESTER II TAHUN2016 I. Pendahuluan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (736) 2117, 26793 Faksimile (736) 2815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail : rektorat@unib

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TA.

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TA. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (0736) 21170, 26793 Faksimile (0736) 20815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED I. PENDAHULUAN CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED A. Dasar Hukum 1. Undang- Undang Nomor. 17 Tahun 2003

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU SEMESTER 1 TAHUN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU SEMESTER 1 TAHUN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (0736) 21170, 26793 Faksimile (0736) 20815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (0736) 21170, 26793 Faksimile (0736) 20815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail : rektorat@unib

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN PERIODE 31 Desember 2017

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN PERIODE 31 Desember 2017 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN PERIODE 31 Desember 2017 I. PENDAHULUAN 1. DASAR HUKUM a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU SEMESTER 1 TA.

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU SEMESTER 1 TA. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (736) 2117, 26793 Faksimile (736) 2815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH TINGKAT SATUAN KERJA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA Tahun 2014 Nomor : LAP-53/PW11/1/2015 Tanggal : 4 Februari 2015 Jalan

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2014 UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 (unaudited) BALAI BESAR PULP DAN KERTAS (019.07.0200.248056.000.KD) Jalan Raya Dayeuhkolot No. 132 Bandung

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA SEMESTER_I TAHUN_2015

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.03 BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN NEGERI STABAT SEMESTER_I TAHUN_2014 BAGIAN

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.04 BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA TANGERANG SEMESTER_II TAHUN_2015

Lebih terperinci

RINGAKASAN LAPORAN BMN PNUP

RINGAKASAN LAPORAN BMN PNUP RINGKASAN LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 Laporan Barang Kuasa Pengguna ini adalah laporan Tahun Anggaran 2014. Laporan ini menyajikan informasi mutasi aset yang terjadi selama bulan Januari

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 5.1 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN MILITER UTAMA SEMESTER_I TAHUN_213 BAGIAN

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 5.5 BADAN PERADILAN MILITER DAN TATA USAHA NEGARA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN MILITER UTAMA SEMESTER_I

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI PENGGUNA BARANG PENGADILAN TINGGI AGAMA BANTEN SEMESTER_I

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (736) 2117, 26793 Faksimile (736) 2815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.04.2900.440713.000-KD BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN TINGGI AGAMA BANTEN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENDAHULUAN 1. DASAR HUKUM a. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN TINGGI AGAMA BANTEN 005.01.2900.440712.000-KD

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.04 BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN TINGGI AGAMA BANTEN 005.04.2900.440713.000-KD

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, No.1688, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Penatausahaan BMN. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.03 BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN NEGERI SIBOLGA SEMESTER_I TAHUN_2014 BAGIAN

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG

PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG BAGIAN ANGGARAN (UNAUDITED) 005.01 LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PENGADILAN TINGGI BADAN Kata URUSAN PengantarADMINISTRASI AGAMA KUPANGSEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2014 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI

BAGIAN ANGGARAN BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI BAGIAN ANGGARAN 005.04 BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA BARANG WILAYAH PENGADILAN TINGGI AGAMA

Lebih terperinci

Kebijakan Penyusunan dan Pelaporan BMN

Kebijakan Penyusunan dan Pelaporan BMN Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kebijakan Penyusunan dan Pelaporan BMN Disampaikan oleh: Direktur Barang Milik Negara Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Penatausahaan BMN Jakarta,

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.04 BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA WONOSARI SEMESTER_I TAHUN_2013

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.06/2010 TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA BAB I PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2016

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2016 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM a) Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b) Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.04 BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA SEMESTER_I TAHUN_2015

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA MASAMBA SEMESTER_II TAHUN_2015

Lebih terperinci

Laporan Barang Milik Negera. Balai Besar Logam dan Mesin

Laporan Barang Milik Negera. Balai Besar Logam dan Mesin Laporan Barang Milik Negera Balai Besar Logam dan Mesin Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015 Audited Jalan Sangkuriang No. 12 Bandung CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI BESAR LOGAM

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) LaporanBarang Milik Negara (Audited) Untuk Periodeyang Berakhir 31 Desember2016 JalanPramuka No. 33, Jakarta Timur 13120 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK

Lebih terperinci

Pada hari ini Jumat tanggal Tiga belas bulan Januari tahun Dua Ribu Tujuh belas, bertempat di KOTA MATARAM, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Pada hari ini Jumat tanggal Tiga belas bulan Januari tahun Dua Ribu Tujuh belas, bertempat di KOTA MATARAM, kami yang bertanda tangan dibawah ini : KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KANTOR WILAYAH DJKN BALI DAN NUSA TENGGARA KPKNL MATARAM Jalan Pendidikan 24 Mataram BERITA ACARA REKONSILIASI DATA BARANG MILIK

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PENGADILAN AGAMA TANGERANG opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA

Lebih terperinci

B A B IV LAPORAN BMN. ebagai Koordinator Wilayah (Korwil) dalam pelaporan Barang Milik. Negara untuk Unit Akuntansi. Mahkamah Agung RI Wilayah Jawa

B A B IV LAPORAN BMN. ebagai Koordinator Wilayah (Korwil) dalam pelaporan Barang Milik. Negara untuk Unit Akuntansi. Mahkamah Agung RI Wilayah Jawa LAPORAN BMN B A B IV ebagai Koordinator Wilayah (Korwil) S dalam pelaporan Barang Milik Negara untuk Unit Akuntansi Mahkamah Agung RI Wilayah Jawa Barat, Pengadilan Tinggi Agama Bandung menerima dan mengkompilasi

Lebih terperinci

III. KEBIJAKAN AKUNTANSI BMN

III. KEBIJAKAN AKUNTANSI BMN III. KEBIJAKAN AKUNTANSI BMN Pada dasarnya kebijakan akuntansi Barang Milik Negara (BMN) dan Pelaksanaan pelaporannya dilaksanakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Sistem Akuntansi Instansi,

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA WONOSARI SEMESTER_I TAHUN_2013

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA TAKALAR SEMESTER I TAHUN_2014

Lebih terperinci

KEKAYAAN NEGARA. Halaman 1

KEKAYAAN NEGARA. Halaman 1 DEPARTEMEN KEUANGANN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KANTOR PELAYANANN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG JEMBER LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KANTOR DAERAH (LBMN KD) UAKPB WILAYAH KERJA KPKNL

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANTAENG SEMESTER_II TAHUN_2013

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA

BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA 16 BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA Bab ini membahas kebijakan akuntansi BMN dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP). Barang

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER TAHUN 2017 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN (019.07.1900.247403.000.KD) Jalan Prof. Dr. Abdurrahman Basalamah No.28 Makassar BADAN

Lebih terperinci

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Barang Milik Negara Tahunan per 31 Desember 2016

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Barang Milik Negara Tahunan per 31 Desember 2016 BPS KOTA TOMOHON Laporan Barang Milik Negara Tahunan 26 per 3 Desember 26 Jl. Nimawanua Kel. Lansot, Kec. Tomohon Selatan, Kota Tomohon 9543 Telp. (43) 35994, Email: bps773@bps.go.id Website: www.tomohonkota.bps.go.id

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.04.2900.440713-KD BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN TINGGI AGAMA

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN II : TATA CARA PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA

SALINAN LAMPIRAN II : TATA CARA PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA LAMPIRAN II : TATA CARA PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA A. Pengertian dan maksud pembukuan Pembukuan adalah kegiatan pendaftaran dan pencatatan BMN ke dalam Daftar Barang yang ada pada Kementerian Sosial.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

BAHAN AJAR PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA BAHAN AJAR PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA DTSS Pengelolaan Barang Milik Negara (Bagi Pengguna Barang) Tahun 2016 Maret 2016 Oktavia E P Pusdiklat KNPK [TYPE THE COMPANY ADDRESS] A. Pembukuan BMN Penatausahaan

Lebih terperinci

B A B III KEBIJAKAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA

B A B III KEBIJAKAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA B A B III KEBIJAKAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA Pada dasarnya kebijakan akuntansi Barang Milik Negara (BMN) dan Pelaksanaan pelaporannya dilaksanakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Sistem

Lebih terperinci

50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN

50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN 50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN Setelah diuraikan mengenai Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara dalam kerangka Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat beserta kebijakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG TATA CARA REKONSILIASI BARANG MILIK NEGARA DALAM RANGKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PERIODE PELAPORAN SEMESTER II TAHUN 2017 BALAI BESAR LITBANG PASCAPANEN PERTANIAN 018.09.0200.648669.000.KD Jl. Tentara Pelajar No. 12 BOGOR Daftar Isi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i

Lebih terperinci

MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT ABSTRAK

MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT ABSTRAK LAMPIRAN SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /KM.6/2013 TENTANG MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANTAENG SEMESTER I TAHUN_2014

Lebih terperinci

MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR... TENTANG MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS

Lebih terperinci

Pertanggungjawaban Barang Milik Negara pada Kementerian Negara/Lembaga

Pertanggungjawaban Barang Milik Negara pada Kementerian Negara/Lembaga SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA Pertanggungjawaban Barang Milik Negara pada Kementerian Negara/Lembaga DASAR HUKUM Undang Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1346, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Barang Milik Negara. Kapitalisasi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN PERIODE 31 DESEMBER 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 I. PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Lebih terperinci

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Jenis Tahun 2014 Tahun 2013

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Jenis Tahun 2014 Tahun 2013 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp237.135.737 C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. Aset Lancar C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 31 Desember

Lebih terperinci

SALDO AWAL MUTASI SALDO AKHIR

SALDO AWAL MUTASI SALDO AKHIR KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KANTOR W ILAYAH DJKN LAMPUNG DAN BENGKULU KPKN LBAN D AR LAMPUNG JL. BASUKI RAHMAT NO. 12 BANDAR LAMPUNG - 35214 BERITA ACARA

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.04 BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA opentbs1 LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA MAROS SEMESTER_I TAHUN_2017 BAGIAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA TATACARA PROSEDUR KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA DARI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.06/2007 KE PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 29/PMK.06/2010 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik No.1446, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Penatausahaan BMN. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.50/MENHUT/SETJEN/KAP.2/10/2017 TENTANG

Lebih terperinci

f. Aset Tetap Lainnya

f. Aset Tetap Lainnya f. Aset Tetap Lainnya Saldo Aset Tetap Lainnya pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Semester Pengadilan Agama Soe tahun 2016 adalah sebesar Rp. 0 (nol rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar

Lebih terperinci

Lampiran I Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : 45/Menhut/II/2008 Tanggal : 5 Agustus 2008 PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

Lampiran I Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : 45/Menhut/II/2008 Tanggal : 5 Agustus 2008 PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA Lampiran I Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : 45/Menhut/II/2008 Tanggal : 5 Agustus 2008 PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai pelaksanaan dari ketentuan

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI BANTEN

PERWAKILAN PROVINSI BANTEN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP} PERWAKILAN PROVINSI BANTEN Laporan Barang Milik Negara Untuk Periode yang Berakhir 31 Desemb er 2013 Nomor : Lap-12/ PW30 / 1, / 2014 Tanggal : 8 Januan20'14

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN BMN PNUP 2015 AUDITED 1

RINGKASAN LAPORAN BMN PNUP 2015 AUDITED 1 RINGKASAN LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015 Laporan Barang Kuasa Pengguna ini adalah laporan Tahun Anggaran 2015. Laporan ini menyajikan informasi mutasi aset yang terjadi selama bulan Januari

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UAPPBW

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA UAPPBW IV. LAPORAN BMN 4.1. PROSES PENYUSUNAN LAPORAN Proses yang dilakukan dalam menyusun laporan Barang Milik Negara (BMN) ini berjenjang mulai dari setiap satuan kerja (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang/UAKPB)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/KM.12/2001 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/KM.12/2001 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/KM.12/2001 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DALAM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Arsip Seksi PKN, KPKNL Semarang

Arsip Seksi PKN, KPKNL Semarang Arsip Seksi PKN, KPKNL Semarang KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/KM.12/2001 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DALAM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENGAKUAN DAN PENILAIAN ASET TETAP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENGAKUAN DAN PENILAIAN ASET TETAP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENGAKUAN DAN PENILAIAN ASET TETAP Dalam melaksanakan pencatatan dan penilaian aset tetap pemerintah, dokumen sumber utama yang digunakan oleh Kementerian Komunikasi

Lebih terperinci

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Semester I Tahun Anggaran 2015

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Keramik Semester I Tahun Anggaran 2015 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN PERIODE SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 I. PENDAHULUAN a) Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b)

Lebih terperinci