PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2010"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2010 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN 2011

2 Dinkes Sekretariat PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2010 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG KUPANG 2011 Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S i

3 TIM PENYUSUN Pelindung Walikota Kupang Wakil Walikota Kupang Pengarah Sekretaris Daerah Kota Kupang Asisten II Setda Kota Kupang Penanggung Jawab dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra,M.Si Ketua Rudy Priyono,SKM.M.Kes Editor Sri Wahyuningsih Lenthar N. Ledoh,SIP Cornelia Long,SKM Debby S. Riwu,S.KM Jacobus B. Sado Yeni A. Come Rihi,SKM Redaktur Welem Suek,SKM Anggota dr. Scholastika Daro, I G.N. Suarnawa,SKM, Frans Y. Panie,SKM, Yanti Santoso,SKM, Sherly Messah,SKM, Yulianti Bale,SKM, Saverius Sariman, Rissa H. Saputri,SKM Lazariandres R. Logo,S.KM, Muhamad Zainudin, Adrianus Tofu, Simon Sara Hoko, Rini Muskanan, I. G. Putri Ningsih,S.KM, Melani Bolla,S.KM, Ana M. Basy, Maria C.L.B.F. Lamury, Maria Silfiana, Yohanes B. Kobun,S.Farm,Apt. Kontributor Badan Pusat Statistik Kota Kupang, Kepolisian Resort Kota Kupang, Bidang Kesehatan Keluarga, Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan, Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit, Sekretariat, Instalasi Farmasi Kota Kupang Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S ii

4 KATA PENGANTAR Profil Kesehatan Kota Kupang 2010, merupakan kelanjutan dari profil tahun-tahun sebelumnya. Profil Kesehatan juga merupakan salah satu wujud akuntabilitas dari SKPD Dinas Kesehatan Kota Kupang. Supaya profil kesehatan ini tidak membingungkan dan dianggap tertinggal, maka data dan informasi yang disajikan adalah sesuai dengan tahun yang tercantum. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010, selain memuat informasi kesehatan seperti tahun sebelumnya juga memuat kejadian-kejadian penting pada tahun Namun demikian Profil Kesehatan Kota Kupang 2010, masih terdapat keterbatasan karena ada beberapa data yang masih belum bisa terkumpul sehingga untuk beberapa indikator masih tercantum data tahun 2009 bahkan beberapa data yang tidak bisa ditampilkan sama sekali. Oleh karena itu kami akan memasukan data-data yang belum ada dalam Profil Kesehatan Kota Kupang 2010, ke dalam profil kesehatan tahun berikutnya. Profil Kesehatan Kota Kupang, dengan segala keterbatasannya diupayakan agar dapat terbit lebih cepat daripada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga dapat memenuhi informasi akan perkembangan pembangunan kesehatan secara menyeluruh di Kota Kupang. Mudah-mudahan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010, dapat memberikan manfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua. Kupang, April 2011 Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra, M.Si NIP Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S iii

5 DAFTAR ISI Halaman COVER TIM PENYUSUN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... BAB II GAMBARAN UMUM KOTA KUPANG 2.1. Keadaan Umum Keadaan Pendidikan Keadaan Sosial Ekonomi... BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH 3.1. Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Strategi untuk Mencapai Tujuan Tugas Pokok dan Fungsi... BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN 4.1. Angka Kematian Angka Kesakitan... BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN 5.1. Pelayanan Kesehatan Dasar Perbaikan Gizi Masyarakat Perilaku Hidup Masyarakat Keadaan Lingkungan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan... BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 6.1. Sarana Kesehatan Tenaga Kesehatan Pembiayaan Kesehatan... i ii iii iv BAB VII PENUTUP LAMPIRAN Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S iv

6 BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Kota Kupang merupakan gambaran situasi kesehatan di Kota Kupang dan merupakan salah satu alat untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program pembangunan kesehatan. Profil Kesehatan Kota Kupang tahun 2010 disusun berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor HK.00.SJ.SK.VI.1797 Tahun 2004, tentang pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapatkan data dilakukan pengumpulan data pada Sekretariat dan Bidang di Dinas Kesehatan Kota Kupang dan dinas/instansi terkait. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna sehingga dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, melalui peningkatan kualitas sumber daya, pengadaan peralatan dan obat-obatan serta memperbaiki penampilan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam Penyusunan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 banyak dirasakan tantangan dan hambatan terutama dalam penyajian data yang berkualitas, data-data yang dikumpulkan masih ada yang belum lengkap, hal ini disebabkan data yang dibutuhkan tidak tersedia di bidang/bagian serta dinas/instansi terkait. Pengumpulan data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 ini dilakukan melalui dua cara, yakni secara aktif dan pasif. Secara pasif yaitu laporan yang berasal dari puskesmas dan seksiseksi di Dinas Kesehatan Kota Kupang, sedangkan secara aktif berasal dari pengelola data di Dinas Kesehatan Kota Kupang yang berupaya aktif mengumpulkan data ke puskesmas, Rumah Sakit, dan dinas/instansi terkait. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 1

7 Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2010 ini adalah agar tersedianya data/informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhan dalam rangka pengambilan keputusan yang berdasarkan data dan angka. Adapun sistematika penyajian Profil Kesehatan Tahun 2010 sebagai berikut: BAB I Pendahuluan. Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya. BAB II - Gambaran Umum Kota Kupang. Bab ini menyajikan tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. BAB III - Pembangunan Kesehatan Daerah. Bab ini berisi uraian tentang program pokok yang direncanakan oleh Pemerintah Kota Kupang untuk menuju Masyarakat yang Sehat. Untuk masing-masing program dijelaskan tujuan, sasaran, dan target yang hendak dicapai di tahun yang bersangkutan. BAB IV Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang hasilhasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2010 yang mencakup tentang angka kematian dan angka kesakitan. BAB V Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang upayaupaya kesehatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2010, untuk tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan berbagai upaya lain. BAB VI Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun Gambaran tentang keadaan sumber daya sampai dengan 2010 ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana, dan fasilitas kesehatan yang ada sampai dengan tahun BAB VII Penutup. Bab ini menyajikan keberhasilan yang telah dicapai dan kendala yang dihadapi dalam mencapai Visi Dinas Kesehatan Kota Kupang. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 2

8 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA KUPANG 2.1. KEADAAN UMUM Geografi. Kota Kupang yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor Tahun 1996, tanggal 25 April 1996 terletak antara LS dan antara BT. Batas-batasnya: Sebelah Utara : Teluk Kupang. Sebelah Selatan : Kec. Kupang Barat Kab. Kupang. Sebelah Barat : Kec. Kupang Barat Kab. Kupang dan Selat Semau. Sebelah Timur : Kec. Kupang Barat dan Kec. Kupang Tengah Kab. Kupang. Luas wilayah daratan Km 2 atau 0,38 % dari luas propinsi NTT (47.349,9 Km 2 ) Topografi dan Klimatologi Keadaan tofografi Kota Kupang, yaitu: 1. Daerah tertinggi di atas permukaan laut di bagian selatan: meter. 2. Daerah terendah di atas permukaan laut di bagian utara: 0 50 meter. 3. Tingkat kemiringannya: 15 %. Iklim Kota Kupang, yaitu iklim kering yang dipengaruhi oleh angin muson dengan musim hujan yang pendek, sekitar bulan Nopember s/d bulan Maret, dengan suhu udara mulai dari 20,16 0 C C. Musim kering sekitar bulan April s/d Oktober dengan suhu udara mulai dari 29,1 0 C 33,4 0 C. Secara administrasi Pemerintah Kota Kupang terdiri dari 6 Kecamatan dan 51 Kelurahan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 3

9 Demografi Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Kupang Tahun 2010 tercatat jumlah penduduk Kota Kupang sebanyak 336,239 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 15,23% per tahun. Kecamatan yang paling tinggi laju pertumbuhan penduduknya adalah Kecamatan Maulafa (17,90%) dan terendah terjadi di Kecamatan Oebobo dan Kelapa Lima (mengalami pemekaran kecamatan sehingga jumlah penduduk sebagian besar berdomisili di kecamatan baru). Angka pertumbuhan tertinggi di Kecamatan Maulafa ini diduga adanya perpindahan penduduk yang masuk ke wilayah ini dari kabupaten dan kecamatan lain, maupun dalam wilayah Kota Kupang sendiri (BPS Kota Kupang, 2010). Tabel 2.1. Distribusi Penduduk dan Pertumbuhannya Menurut Kecamatan di Kota Kupang Tahun No Kecamatan Pertambahan Penduduk Pertumbuhan Penduduk Penduduk (%) Alak ,85 2 Maulafa ,90 3 Oebobo (30,70) 4 Kelapa Lima (18,29) 5 Kota Radja -*) Kota Lama -*) Jumlah ,23 Sumber : BPS Kota Kupang 2010 Keterangan : *) : Pemekaran Kecamatan Tahun a. Rasio Jenis Kelamin Dari 336,239 jiwa penduduk Kota Kupang, terdiri dari jiwa laki-laki, dan jiwa perempuan dengan Rasio jenis kelamin di Kota Kupang adalah jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kaum perempuan dengan sex ratio 105,51. Berikut Tabel jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kota Kupang Tahun Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 4

10 Tabel 2.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kota Kupang Tahun 2010 No Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah Sex Laki-laki Perempuan (Orang) Ratio ALAK ,31 2 MAULAFA ,60 3 OEBOBO ,93 4 KOTA RAJA ,91 5 KELAPA LIMA ,97 6 KOTA LAMA ,83 Jumlah ,51 Sumber : BPS Kota Kupang 2010 (Hasil Sensus Penduduk 2010) b. Kepadatan dan Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Luas wilayah Kota Kupang seluruhnya adalah 180,27 Km² yang dihuni oleh orang per Km². Sementara itu kepadatan penduduk per rumah tangga 4 orang per rumah tangga dengan rata-rata sebanyak 4 orang. Tingginya angka kepadatan penduduk per rumah tangga di Kota Kupang, mungkin disebabkan karena penduduk Kota Kupang masih senang hidup berkumpul dalam satu rumpun keluarga, atau masih banyak anak yang tinggal bersama orang tuanya walaupun sudah berkeluarga. Kepadatan penduduk terfokus di Kecamatan Kota Lama yaitu sebesar orang/km2, disusul Kecamatan Kota Radja sebesar orang/km2, dan terendah adalah kecamatan Alak sebesar 589 orang/km². Tabel 2.3. Kepadatan Penduduk per KM² dan Rata-rata Per Rumah Tangga 2010 No Kecamatan Kepadatan Penduduk Rata-rata penduduk per Km² per rumah tangga Alak Kelapa Lima Oebobo Kota Raja Kota Lama Maulafa Jumlah Sumber : BPS Kota Kupang 2010 (Hasil Registrasi Penduduk) Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 5

11 Jika memperhatikan komposisi penduduk menurut kelompok umur terbanyak terdapat pada kelompok umur tahun sebanyak jiwa kemudian disusul kelompok umur tahun sebanyak 36,867 jiwa. Hal ini menuntut penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja. Distribusi penduduk menurut kelompok umur dapat dikategorikan menjadi sebagai berikut : kelompok balita (0-4 tahun) = jiwa, anak (5-9 tahun) = 33,526, (10-19 tahun) jiwa, produktif (20-64 tahun) jiwa dan menopouse (>75) 2,714 jiwa. Berikut tabel Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur tahun Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Kupang Tahun 2010 No. Kelompok Penduduk Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah % , , , , , , , , , , , , , , , ,76 Jumlah ,00 Sumber : BPS Kota Kupang 2010 Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 6

12 2.2. KEADAAN PENDIDIKAN Adapun prasarana pendidikan di Kota Kupang sebagai berikut : A. Taman Kanak Kanak. Sekolah Taman Kanak Kanak yang ada sebanyak 94 buah. Jumlah Murid anak, jumlah Guru 355 orang. Ratio murid per sekolah 34,9. Ratio Guru per sekolah 3,7 dan ratio murid per guru 9,2. B. Sekolah Dasar/Mi Sekolah Dasar/Ibtida iyah yang ada sebanyak 121 buah. Jumlah Murid sebanyak orang, jumlah Guru sebanyak orang. Ratio murid per sekolah 214,9. Ratio Guru per sekolah 14,8 dan ratio murid per guru 14,5. C. SLTP/MTS Jumlah SLTP/MTs ada sebanyak 39 buah. Jumlah Murid orang, jumlah Guru orang. Ratio murid terhadap sekolah 461,4. Ratio Guru terhadap sekolah 27,1 dan ratio murid per guru 16,99. D. SLTA/MA Jumlah SLTA/MA ada sebanyak 39 buah, terdiri dari SLTA 22 buah, Sekolah Kejuruan 17 buah. Jumlah murid orang, jumlah Guru orang. Ratio murid terhadap sekolah 441,35. Ratio Guru terhadap sekolah 37,30 dan ratio murid terhadap guru 11,83. E. Perguruan Tinggi Perguruan tinggi negeri di Kota Kupang ada 3 yaitu Universitas Nusa Cendana, Politeknik Negeri Kupang, Politeknik Pertanian Kupang, sedangkan perguruan tinggi yang dikelola oleh swasta ada 17 buah yaitu Universitas Kristen Artha Wacana, Universitas Katolik Widya Mandira, Universitas Muhamadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Universitas PGRI, Akademi Teknik Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Oemathonis, Akademi Pekerjaan Sosial, Akademi Keuangan dan Perbankan Efata Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Informasi Uyelindo Kupang, dan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Mentari Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Cakrawala Nusantara Kupang, Akademi Koperasi Indonesia Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 7

13 Ratu Jelita Kupang, Akademi Parawisata Kupang. Untuk sekolah/perguruan tinggi kesehatan negeri yang berada di Kota Kupang ada 1 yakni Politeknik Kesehatan Depkes Kupang, sedangkan sekolah kesehatan swasta yang ada di Kota Kupang ada 2 yakni sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan CHMK dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maranatha. Pendidikan yang diselesaikan merupakan indikator pokok kualitas pendidikan formal. Dengan tersedianya berbagai jenis pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi menyebabkan semakin banyak penduduk kota yang mengenyam Pendidikan, berikut tabel penduduk menurut umur sekolah Tahun Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Sekolah di Kota Kupang Tahun 2010 No Kecamatan Tidak/ Belum Pernah Sekolah Tidak/ Belum Tamat SD SD/MI SLTP/ MTs SLTA/ MA AK/ Diplo ma Univer sitas Jumlah Alak Maulafa Oebobo Kota Radja Kelapa Lima Kota Lama JUMLAH Sumber : BPS Kota Kupang 2010 (Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010) 2.3. KEADAAN SOSIAL EKONOMI Partisipasi Angkatan kerja pada tahun 2001 sebesar (41,17 %), tahun 2002, sebesar (48,56%) dan tahun 2003 sebesar (48,30%) (BPS Kota Kupang tahun 2003), dengan jumlah & jenis lapangan kerja sebagai berikut : Petani / Peternak : ( 1,53%) Nelayan : ( 1,33%) Buruh : ( 2,39%) Wiraswasta/Pengusaha : ( 2,63%) Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 8

14 PNS : (13,98%) TNI / Polri : ( 1,90%) Pensiunan : ( 2,80%) Lain-lain / Siswa : (73,44%) (dikutip dari Lampiran Kupang Kota Kasih : Implementasi Tata Kelola Pemerintahan Kota Kupang Yang Baik Dan Benar (Kupang Good Urban Governance Tahun 2004)) Pendapatan Domestik Regional Bruto Angka PDRB menunjukan besaran ekonomi secara keseluruhan untuk suatu wilayah namun tidak mampu mencerminkan tingkat perekonomian penduduknya. Suatu daerah dengan PDRB yang rendah memungkinkan pendapatan penduduknya tinggi, jika jumlah penduduknya sedikit. Sebaliknya jika di suatu wilayah yang PDRB tinggi dengan jumlah penduduk yang padat, kemungkinan rata-rata pendapatan penduduknya sangat rendah. Pada tahun 2006 angka PDRB Kota Kupang sebesar 2,4 trilyun rupiah. Sector yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah sektor jasa yaitu sebesar 29,67% diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 26,92% Pendapatan Per Kapita Secara umum angka PDRB per kapita dianggap kurang mencerminkan tingkat pendapatan penduduk. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dalam PDRB maupun PDB masih menyertakan penyusutan dan pajak tidak langsung netto yang secara langsung tidak dapat dinikmati oleh masyarakat. Pada tahun 2006, pendapatan per kapita Kota Kupang sebesar 8,6 juta rupiah. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 9

15 Struktur Ekonomi Kontribusi setiap sektor ekonomi di Kota Kupang dalam pembentukan PDRB dapat menggambarkan tentang struktur ekonomi Kota Kupang. Kontribusi sektor merupakan sumbangan atau peranan (share) yang diberikan masing-masing sektor terhadap PDRB Kota Kupang. Dalam kurun waktu struktur perekonomian Kota Kupang tidak banyak mengalami perubahan. Sektor perdagangan, restoran dan hotel serta sektor jasa-jasa terus mendominasi perekonomian Kota Kupang hingga saat ini. Pada tahun 2006, sektor perdagangan, restoran dan hotel menyumbang 26,92%, sedangkan sektor jasa-jasa menyumbang 29,67% dari total PDRB Kota Kupang Pertumbuhan Ekonomi Pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Kota Kupang masih dianggap stabil, walaupun mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 5,27%. Beberapa sektor penting yang menjadi penggerak perekonomian kota seperti sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan sebesar 5,18%, dan sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan sebesar 5,82% (BPS Kota Kupang, Dikutip dari Kota Kupang dalam angka 2010). Laju pertumbuhan ekonomi periode tahun , mengalami peningkatan dari 5,78% pada tahun 2003 menjadi 5,84% pada tahun 2004 dengan rata-rata pendapatan per kapita dari Rp menjadi Rp Produk daerah yang dihasilkan sangat terkait dengan aktifitas perekonomian daerah. Semakin tinggi produktivitas daerah maka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)-nya semakin tinggi. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 10

16 BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH Pembangunan Kesehatan di Kota Kupang yang dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih ditemui berbagai masalah dalam bidang kesehatan yang harus ditanggulangi dengan berbagai upaya yang dilakukan VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN Visi Pembangunan kesehatan masyarakat Kota Kupang dirancang mengarah ke Visi, harapan jangka panjang, yaitu Menjadi Institusi Penggerak Pembangunan Kesehatan Guna Terwujudnya Masyarakat yang Sehat dan Mandiri Melalui Pelayanan Kesehatan Komprehensif dan Profesional, Dari visi di atas terkandung pengertian bahwa masyarakat kota adalah Masyarakat Kota Kupang, yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Kota Kupang menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Dimana Dinas Kesehatan sebagai Institusi yang siap untuk mewujudkan harapan masyarakat, melalui pelayanan yang diberikan secara menyeluruh melalui tenaga-tenaga kesehatan yang terampil dan profesional dalam bidang tugasnya. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 11

17 Misi Dengan mempertimbangkan semua hal tersebut, maka untuk mewujudkan Visi di atas, maka Dinas Kesehatan Kota Kupang metetapkan Misi Pembangunan Kesehatan Kota Kupang periode waktu , yaitu : 1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan memantapkan sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas. 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui peningkatan Sumber Daya Kesehatan. 3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memberdayakan masyarakat melalui peningkatan pertisipasi aktif dalam upaya promotif dan preventif STRATEGI UNTUK MENCAPAI TUJUAN Pembanguan kesehatan Kota Kupang dimaksudkan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, angka kematian ibu, angka kematian balita dan memperpanjang umur harapan hidup guna mewujudkan derajat kesehatan Masyarakat yang optimal melalui pendekatan paradigma Sehat (upaya peningkatan Promosi Kesehatan dan Pencegahan yang utama setelah itu baru pendekatan pengobatan dan rehabilitasi kesehatan) dengan Kebijakan penyelenggaraan sebagai berikut : 1. Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan dan Membina sistem kesehatan. 2. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi dalam rangka pemenuhan SD kesehatan serta peningkatan kapasitas SD Kesehatan. 3. Meningkatkan kemitraan lintas program, lintas sektor dan masyarakat serta peningkatan upaya promosi dan pendidikan kesehatan secara intensif. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 12

18 3.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Struktur Organisasi Pembangunan Kesehatan Kota Kupang, yang diselenggarakan melalui berbagai Program Strategis dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang yang Struktur Organisasinya sesuai dengan Perda Nomor : 6 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kota Kupang dimana Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh : a. Sekretariat dengan 3 Sub bagian, yaitu Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, Sub bagian Umum dan Kepegawaian, Sub bagian Keuangan dan Perlengkapan. b. Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) dengan 3 seksi, yaitu Seksi Pengamatan Penyakit, Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan. c. Bidang Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan, dengan 3 seksi, yaitu Seksi Penyehatan dan Tempat Pengolahan Makanan, Seksi Pengawasan Kesehatan Lingkungan, dan Seksi Promosi Kesehatan. d. Bidang Kesehatan Keluarga dengan 3 seksi, yaitu Seksi kesehatan Ibu dan Keluarga, Seksi Anak, Remaja dan Usila, dan Seksi gizi. e. Bidang Pelayanan Kesehatan dengan 3 seksi, yaitu Seksi Sarana dan Prasarana Pelayanan, Seksi Registrasi dan Akreditasi Sarana Kesehatan dan Seksi Pelayanan Kesehatan. f. Unit Pelaksana Teknis Dinas, yaitu Puskemas (Puskesmas Rawat Inap dan Rawat Jalan), Laboratorium Kesehatan Lingkungan dan Instalasi Farmasi Kota Kupang. g. Tim Fungsional, yaitu tim pejabat fungsional yang berfungsi membantu pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan seperti: epidemiolog, nutrisionist, Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM), sanitarian, koordinator bidan dan koordinator perawat. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 13

19 Tugas Pokok dan Fungsi Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota Kupang dengan Otonomi yang luas dan dikelola oleh Dinas Kesehatan memiliki sistem, program dan organisasi tersendiri sesuai prioritas permasalahan setempat yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Tugas Pokok : Tugas pokok Dinas Kesehatan Kota Kupang adalah membantu Walikota dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang Kesehatan. b. Fungsi : Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan Kota Kupang mempunyai fungsi: 1) Perumusan kebijakan teknis sesuai kewenangan Daerah dibidang kesehatan yang meliputi kebijakan teknis Pelayanan Kesehatan Dasar, Kesehatan Keluarga, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan; 2) Koordinasi Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Kesehatan, yang meliputi Pelayanan Kesehatan Dasar, Kesehatan Keluarga, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan; 3) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas dibidang Pelayanan Kesehatan Dasar, Kesehatan Keluarga, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan; 4) Pelaksanaan tugas-tugas lain dibidang Kesehatan yang diberikan oleh Walikota. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas Dinas Kesehatan merupakan Dinas yang bertanggung jawab dalam mengelola bidang kesehatan di Kota Kupang. Dinas Kesehatan Kota Kupang dalam melaksanakan kewenangan di bidang kesehatan mempunyai satu Sekretariat dan empat Bidang terdiri dari; Sekretariat, Bidang P2, Bidang PL Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 14

20 dan Promkes, Bidang Kesga dan Bidang Yankes dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : SEKRETARIAT DINAS Sekretariat Dinas adalah Unsur staf/pembantu pimpinan yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. Sekretaris Dinas mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program, dan Anggaran Dinas Kesehatan, secara terpadu, serta mengkoordinasikan pelaksanaan urusan Umum dan Kepegawaian, urusan Keuangan dan Perlengkapan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, sekretaris dinas mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan koordinasi penyelenggaraan penyusunan program dan anggaran Dinas Kesehatan, serta penyusunan laporan, evalusai pelaksanaan program Dinas Kesehatan; 2. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan koordinasi pelaksanaan urusan umum dan Kepegawaian yang meliputi, urusan rumah tangga, organisasi, hukum, hubungan masyarakat, kepegawaian, Akreditasi dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Tenaga Kesehatan. 3. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan koordinasi pelaksanaan administrasi keuangan dan perlengkapan, yang meliputi administrasi perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan, serta Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 15

21 administrasi pengadaan, pendistribusian., pemeliharaan dan administrasi inventarisasi barang lingkup Dinas Kesehatan. Sekretariat Dinas terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan Sub Bagian Perencanaan, evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam: 1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyusunan program/perencanaan Dinas Kesehatan; 2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyusunan anggaran Dinas Kesehatan, 3. Melakukan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyusunan laporan Dinas Kesehatan, termasuk laporan realisasi keuangan. 4. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna evaluasi pelaksanaan program Dinas Kesehatan. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam: 1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyelenggaraan urusan umum, yang meliputi, urusan rumah tangga, Hukum, Humas dan Protokoler; 2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahzn bahan, data dan informasi yang diperlukan guna pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 16

22 3. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna pelaksanan urusan administrasi akreditasi tenaga fungsional kesehatan dan pengembangan SDM tenaga Kesehatan; Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas, membantu Sekretaris dalam: 1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyelenggaraan administrasi keuangan yang meliputi perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rug) dan tindak lanjut LHP, 2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyelenggaraan urusan perlengkapan yang meliputi perencanaan pertgadaan barang, pendisribusian, pemeliharaan dan pengadministrasian inventaris barang. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN Bidang Pelayanan Kesehatan adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan penyediaan sarana dan prasarana Kesehatan, pelaksanaan registrasi dan akreditasi sarana kesehatan, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan; pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Penyelenggaraan penyediaan sarana dan prasaranalperalatan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 17

23 kesehatan, termasuk penyelenggaraan kefarmasian, yang meliputi perencanaan pengadaan, pemanfaatan sarana dan peralatan kesehatan, di Puskesmas dan jaringannya, perencanaan pengadaan, pengelolaan dan pengawasan obat, dan kosmetika; 2. Penyusunan kebijakan teknis dari kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Penyelenggaraan registrasi dan akreditasi sarana dan peralatan Kesehatan swasta, dan pelayanan Kesehatan Swasta; 3. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dasar, yang meliputi pembinaan teknis pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya, penyelenggaraan upaya kesehatan rujukan, penyelenggaraan kesehatan khusus, dan penyelenggaraan jaminan kesehatan. Bidang Pelayanan Kesehatan Terdiri dari : a. Seksi Sarana dan Prasarana Pelayanan b. Seksi Registrasi dan Akreditasi Sarana Kesehatan c. Seksi Pelayanan Kesehatan Seksi Sarana dan Prasarana Pelayanan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam: 1. Menyusun rencana kebutuhan, pengadaan, pendistribusian, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan bagi Puskesmas dan Jaringannya sesuai ketentuan yang berlaku; 2. Menyusun rencana kebutuhan, pengadaan, pendistribusian dan pemanfaatan dan pemeliharaan obat Puskesmas dan Jaringannya, 3. Melakukan pengawasan peredaran obat, Napza dan Kosmetika, 4. Melakukan bimbingan dan pengendalian peredaran dan penggunaan narkoba, serta melakukan bimbingan dan pengendalian penyehatan makanan dan minuman Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 18

24 Seksi Registrasi dan Akreditasi Sarana Kesehatan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam: 1. Melakukan registrasi, akreditasi tenaga medis, dan perijinan bagi tenaga para medis/tradisional terlatih dan tenaga non medis, 2. Melakukan kegiatan penertiban perijinan dan, registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana dan peralatan kesehatan swasta. Seksi Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam: 1. Melakukan upaya pembinaan penyelenggaraan kesehatan dasar termasuk kesehatan komunitas; 2. Melakukan upaya penyelenggaraan kesehatan rujukan, yang meliputi kesehatan rujukan spesialistik, dan sistim rujukan; 3. Melakukan upaya penyelenggaraan Kesehatan Khusus yang meliputi, Kesehatan Jiwa, kesehatan mata, kesehatan gigi dan mulut; 4. Melakukan kegiatan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang meliputi, kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. BIDANG PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT (P2P) Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pengendalian, Pemberantasan Penyakit, yang meliputi pengamatan penyakit, pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dan penanggulangan masalah kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) mempunyai fungsi : Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 19

25 1. Penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan Pemberantasan Penyakit, yang meliputi pengamatan penyakit, pencegahan dan Pemberantasan Penyakit. 2. Melakukan Pembinaan, pengawasa.n dan pengendalian terhadap Penyelenggaraan pengamatan penyakit (Suveilans) dan pembinaan, pengawasan dan pengendalian laboratorium dinas kesehatan dan puskesmas; 3. Penyusunan rencana dan kebijakan teknis pelaksanaan serta Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pengendalian dan pemberantasan penyakit, yang meliputi surveilans, epidemilogi, pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra; 4. Penyusunan rencana dan kebijakan teknis pelaksanaan serta Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan masalah kesehatan, yang meliputi penyiapan tenaga, peralatan, bahan dan obat dalam rangka pelaksanaan P3K, penanganan KLB, penanggulangan bencana dan imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) terdiri dari : a. Seksi Pengamatan Penyakit b. Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit c. Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan Seksi Pengamatan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam : 1. Melaksanakan pengamatan penyakit melalui surveilans terpadu, sentinel dan surveilans khusus, 2. Melaksanakan pengamatan vector penyakit menular langsung dan pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan haji dan kesehatan dan kesehatan transmigrasi, melaksanakan survey khusus bidang kesehatan, Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 20

26 3. Melaksanakan pengamatan laboratorium penunjang diagnosa penyakit yang ada pada dinas kesehatan dan puskesmas, termasuk perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana, tenaga dan regensia untuk menunjang kualitas laboratorium Dinas Kesehatan, serta melaksanakan bimbingan dan pengendalian terhadap laboratorium Dinas Kesehatan. 4. Melaksanakan pembinaan SKD (Sistem Kewaspadaan Dini) dan investigasi KLB. Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam : 1. Melakukan upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit yang meliputi surveillance epidemilogi, pengendalian penyakit menular langsung, penyakit menular bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra. 2. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa, hasil kegiatan pemberantasan/penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, serta menyebarluaskan informasi cara pemberantasannya, 3. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa hasil kegiatan pemberantasan/penanggulangan penyakit menular langsung dan tidak langsung, serta menyebarluaskan informasi cara pemberantasannya, 4. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa data, monitoring, evaluasi dan pelaksanaan pelaksanaan vaksinasi rutin dan incidental pada unit pelaksana (Posyandu, Puskesmas dan unit pelaksana lainnya) serta menganalisa hasil penelitian pemyakit yang disebabkan oleh imunisasi (KIPI). Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam : Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 21

27 1. Melakukan upaya pengendalian wabah dan bencana, yang meliputi, kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan; 2. Melaksanakan kegiatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang meliputi perencanaan, pengorganisasian serta bimbingan dan pelaksanaan kegiatan P3K termasuk penyediaan obat dan alat kesehatan serta tenaga kesehatan yang dibutuhkan pada P3K, 3. Melakukan analisis terhadap penyebab masalah kesehatan serta penanggulangannya. 4. Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian bimbingan dan pelaksanaan masalah kesehatan dan KLB penyakit yang meliputi managemen informasi, dana dan sarana. BIDANG KESEHATAN KELUARGA Bidang Kesehatan Keluarga adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan ibu, dan pelayanan kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan anak, remaja dan usila serta pembinaan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, bidang kesehatan keluarga mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan kontrasepsi KB; 2. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebiatan peningkatan kesehatan Anak dan Remaja, Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 22

28 penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan peningkatan kesehatan usia lanjut, 3. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat. Bidang Kesehatan Keluarga Terdiri dari : a. Seksi Kesehatan lbu dan Keluarga b. Seksi Anak, Remaja dan Usila c. Seksi Gizi Seksi kesehatan lbu dan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam: 1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan KB, 2. Melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan kesehatan lbu dan KB 3. Melakukan pembinaan kemitraan dari kerjasamu lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan KB. Seksi Anak, Remaja dan Usila mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam: 1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesehatan anak, Remaja Usaha Kesehatan Sekolah dan usila, 2. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesehatan anak, remaja dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usila, 3. Melakukan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usila, 4. Melakukan identifikasi masalah kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usila, Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 23

29 5. Melakukan pembinaan teknis program kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usila Seksi Gizi mempunyai tugas tugas membantu Kepala Bidang dalam: 1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat; 2. Menyelenggarakan kegiatan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat, 3. Melaksanakan bimbingan; pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan gizi keluarga dan masyarakat; 4. Melaksanakan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam rangka upaya peningkatan gizi keluarga dan masyarakat; BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN PROMOSI KESEHATAN Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Penyehatan Tempat Pengolahan Makanan, Pengawasan Kesehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tempat pengolahan makanan dan minuman baik pada tempat-tempat industri pengolahan makanan maupun pada rumah-rumah makan dan restoran. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 24

30 2. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pencegahan keracunan pada makanan dan minuman serta Pembinaan dan pengawasan dalam rangka peningkatan kebersihan tempat-tempat umum dan melakukan pengawasan, pemantaiuan pencemaran lingkungan tempat-tempat umum. 3. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas air serta pencegahan terhadap pencemaran air,perbaikan kualitas air dan kesehatan Iingkungan. 4. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas lingkungan perumahan, lingkungan pemukiman, pembinaan pengelolaan sampah dan pemantauan pencemaran di lingkungan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 5. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kesehatan masyarakat pekerja serta pencegahan dan perlindungan terhadap kecelakaan kerja. 6. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Pengendalian dan pemberantasan vector penyakit berbasis lingkungan serta pelaksanaan kegiatan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL). 7. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan promosi kesehatan masyarakat, pembinaan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam upaya promosi kesehatan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 25

31 Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan terdiri dari : a. Seksi Penyehatan dan Tempat Pengolahan Makanan b. Seksi Pengawasan Kesehatan Lingkungan c. Seksi Promosi Kesehatan Seksi Penyehatan dan Tempat Pengolahan Makanan mempunyai tugas membantu kepala bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan dalam : 1. Melakukan upaya pengumpulan bahan, pembinaan dan pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan (Industri makanan dan minuman, rumah makan dan restoran) 2. Melakukan upaya pengumpulan dan pengestimasian bahan guna pelaksanaan kegiatan pencegahan keracunan makanan dan minuman 3. Melakukan upaya pengumpulan dan pengestimasian bahan guna pelaksanaan kegiatan peningkatan kebersihan tempat-tempat umum. 4. Melakukan upaya pengumpulan dan pengestimasian bahan guna pelaksanaan kegiatan pemantauan pencemaran makanan. Seksi Pengawasan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan : 1. Melakukan pembinaan dan petunjuk cara pengawasa.n kualitas air, mengumpulkan dan mengestimasi bahan guna pencegahan, pencemaran dan perbaikan kualitas air serta kesehatan lingkungan 2. Mengumpulkan bahan perencanaan peningkatan kebersihan lingkungan pemukiman serta melakukan koordinasi kegiatan peningkatan kebersihan lingkungan 3. Mengumpulkan dan melakukan estimasi bahan guna pelaksanaan kegiatan pengawasan kualitas lingkungan perumahan serta pencegahan pencemaran lingkungan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 26

32 4. Melakukan koordinasi pelaksanaan pengelolaan sampah serta melakukan pemantauan pencemaran dilingkungan. Tempat pembuangan sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA) 5. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemberantasan vektor penyakit berbasis lingkungan serta pelaksanaan kegiatan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL). Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan dalam : 1. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan dengan menggunakan metode dan media penyampaian promosi kesehatan yang dapat menjangkau masyarakat luas. 2. Melakukan pembinaan dan pengembangan kemitraan dan peran serta masyarakat guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 27

33 BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat Kota Kupang berikut ini disajikan situasi mortalitas dan morbiditas ANGKA KEMATIAN Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian Angka Kematian Bayi Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Gambaran perkembangan terakhir mengenai estimasi AKB dari Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Kupang, dapat dilihat pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 28

34 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Kupang pada tahun 2010 berkisar 22,35 per kelahiran hidup. Angka ini menunjukan adanya penurunan AKB bila dibandingkan dengan AKB pada tahun Pada tahun 2010 dari data yang dikumpulkan Bidang Kesehatan Keluarga terdapat 143 kasus kematian bayi dari kelahiran hidup. Namun angka ini belum bisa menggambarkan AKB yang sebenarnya di populasi. Ada banyak faktor yang mempengarui tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB Angka Kematian Balita Gambaran perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) pada tahun disajikan pada gambar 4.2 berikut. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 29

35 Dari gambar di atas terlihat bahwa AKABA pada tahun 2010 mengalami peningkatan cukup signifikan bila dibandingkan dengan AKABA pada tahun Adanya peningkatan jumlah kematian balita ini, sebagai akibat dari telah teraturnya pencatatan dan pelaporan kasus kematian bayi secara kontinyu, sehingga semua balita yang meninggal dapat dilaporkan ke instansi terkait. Masih tingginya angka kematian balita ini menggambarkan tingkat kesehatan Balita di Kota Kupang yang masih rendah. Penyebab kematian balita untuk saat ini belum bisa dilaporkan karena pencatatan dan pelaporan data yang belum menyertakan penyebab kematian balita secara keseluruhan Angka Kematian Ibu Maternal Angka kematian Ibu (AKI) di Kota Kupang mengalami penurunan pada tahun 2010 bila dibadingkan dengan AKI pada tahun 2008 dan Penurunan yang signifikan ini sebagai dampak dari adanya Revolusi KIA di Provinsi NTT dan dukungan dana dari AIP-MNH yang diprioritaskan pada akselerasi penurunan Angka Kematian Bayi dan Ibu di Provinsi NTT pada umumnya dan Kota Kupang pada khususnya. Tahun 2010 Angka Kematian Ibu dari data yang dikumpulkan Bidang Kesehatan Keluarga terdapat Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 30

36 5 kasus dari kelahiran hidup. Angka kematian Ibu tahun yang dilaporkan dari Bidang Kesga dapat dilihat pada tabel berikut : Dari gambar di atas terlihat bahwa angka kematian ibu maternal pada tahun 2006 cenderung mengalami penurunan sampai tahun 2007, namun pada tahun 2008 dan 2009 menunjukan peningkatan kasus kematian ibu. Dan menurun secara signifikan pada tahun 2010 menjadi 78,16/ kelahiran hidup ANGKA KESAKITAN Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui system pencatatan dan pelaporan. Gambaran/pola 10 penyakit terbanyak tahun 2010 disajikan pada tabel berikut ini : Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 31

37 Tabel Penyakit Terbanyak di Kota Kupang Tahun 2010 No Golongan Sebab Akibat Jumlah % 1 Infeksi Saluran Pernapasan Akut ,08 2 Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas ,99 3 Gastritis ,38 4 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat ,04 5 Penyakit kulit alergi ,64 6 Penyakit Kulit Infeksi ,88 7 Hipertensi ,76 8 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal ,52 9 Tonsilitis ,36 10 Diare ,35 Sumber : Bidang Yankes 2010 Dari data 10 penyakit utama, terbanyak adalah ISPA, 39,08%, diikuti penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas 12.99% dan gastritis 11,38%. Dari pola penyakit terbanyak di atas menunjukan bahwa penyakit infeksi masih merupakan penyakit terbanyak yang ditemukan pada masyarakat Kota Kupang, walaupun beberapa penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat, juga termasuk 10 peringkat penyakit terbanyak di Kota Kupang. Selanjutnya berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk situasi penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB/wabah, dan situasi penyakit tidak menular di Kota Kupang. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai peranan penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian, disamping melakukan promosi berupa penyuluhan kesehatan juga dilakukan kegiatan berupa pencegahan, pengobatan serta penanggulangan kasus KLB melalui koordinasi Dinas Kesehatan Kota Kupang dengan Puskesmas serta dinas/instansi terkait. Adapun Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2010 adalah : Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 32

38 Kegiatan Imunisasi dan Surveilans Dalam rangka memberikan kekebalan dan meningkatkan kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada bayi dan Wanita Usia Subur serta Anak Sekolah Dasar maka dilaksanakan : 1. Imunisasi Rutin Pemberian imunisasi rutin ini dilaksanakan di Puskesmas, Posyandu, Rumah Bersalin, Dokter dan Bidan praktek swasta dengan sasaran bayi, ibu hamil dan Wanita Usia Subur. Jumlah sasaran imunisasi untuk bayi : dan sasaran Ibu hamil dengan target Kontak I = 95% dan Kontak Lengkap = 85%. Pada tahun 2010 dari hasil pencapaian program imunisasi mengalami sedikit penurunan jumlah kelurahan UCI, dimana dari 49 kelurahan yang ada di Kota Kupang hanya 19 kelurahan UCI (38,78%), bila dibandingkan pencapaian UCI tahun 2009 yang mencapai 24 kelurahan (48,98%). Selengkapnya dapat diamati pada gambar berikut : Dari gambar di atas terlihat bahwa cakupan Kelurahan UCI di Kota Kupang mengalami peningkatan mulai tahun 2007, dimana dari 14%, terus meningkat menjadi 38,78% pada tahun Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 33

39 2. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) BIAS dilaksanakan setiap bulan Nopember pada anak Sekolah Dasar (SD) kelas I, II, dan III. Dengan pemberian imunisasi antigen TT pada anak perempuan kelas II dan III dan imunisasi DT pada kelas I, laki-laki dan perempuan. Pada pelaksanaan BIAS tidak semua siswa mendapatkan pelayanan imunisasi karena ada yang tidak masuk sekolah dengan alasan sakit dan juga ada yang orang tuanya tidak mau anaknya di imunisasi walaupun sudah diberi penjelasan. 3. Sweeping Imunisasi Sweeping Imunisasi dilaksanakan pada kelurahan yang belum mencapai UCI, yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan Imunisasi pada bayi, sehingga semua kelurahan diharapkan dapat mencapai UCI. Dari 10 Puskesmas yang ada di Kota Kupang semua puskesmas dilakukan sweeping imunisasi. 4. Surveilans dan Penanggulangan Kasus Dalam rangka kewaspadaan dini terhadap penyakit-penyakit yang berpotensi wabah, maka dilakukan pengumpulan data mingguan dari Puskesmas berupa laporan W2, laporan beberapa penyakit terpilih yang dilaporkan Puskesmas melalui Sistem Surveilans Terpadu (SST) setiap bulannya. Jika terjadi kasus KLB, maka kejadian ini harus segera dilaporkan dalam 24 jam dengan menggunakan format W1, dan dilakukan pelacakan ke lapangan serta tindakan / penanggulangan secepatnya. Salah satu indikator kinerja surveilans adalah kelengkapan dan ketepatan laporan W2. Penyelidikan kasus epidemiologi yang dilakukan selama tahun 2010 ini, adalah : a. Kasus Diare Pada tahun 2010, tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus diare, namun kegiatan PE tetap dilakukan sesuai dengan perkembangan peningkatan kasus khususnya pada bulan Januari, Februari dan Juli 2010 dimana terjadi peningkatan kasus. Bila dibandingkan tahun 2009, Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 34

40 dimana terjadi kasus KLB diare, maka tahun 2010, kegiatan PE dilakukan lebih efisien sehingga dapat menekan peningkatan kasus. Upaya yang dilakukan adalah penaburan kaporit pada sumber air minum, dan penemuan penderita secara dini, cukup memberikan hasil yang memuaskan. b. Kasus Campak Berdasarkan riwayat perkembangan penyakit campak di Kota Kupang menyatakan bahwa Kota Kupang pernah mengalami KLB karena campak pada tahun 1999, dan berdasarkan perkembangan penyakit campak sampai dengan tahun 2010 ternyata pada tahun 2003 juga kembali terjadi KLB campak. Kasus campak pada tahun 2010 ini ditemukan 14 kasus, dengan kasus terbanyak pada anak dengan golongan umur 5-14 tahun. c. Kasus DBD Kota Kupang merupakan daerah endemis DBD karena setiap tahunnya selalu ditemukan kasus DBD. Berdasarkan evaluasi kasus DBD tahun 1997 s/d 2009 menunjukkan Kota Kupang selalu mengalami KLB DBD, tetapi khusus untuk musim penularan DBD tahun 2010 terjadi penurunan kasus yang sangat signifikant sehingga menyebabkan penyakit ini mulai memberikan nilai keberhasilan program dalam melakukan penanggulangan DBD. Pada tahun 2010 kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Desember dan Nopember 2010, masing-masing sebanyak 56 kasus dan 21 kasus. Hal ini menunjukan adanya penurunan kasus DBD yang cukup signifikan. Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka dilakukan fogging focus dan penaburan abate yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan. d. Kasus Malaria Provinsi NTT merupakan daerah endemis malaria termasuk Kota Kupang. Berdasarkan evaluasi kinerja surveilens terhadap kasus malaria menunjukan setiap tahun mengalami peningkatan kasus. Tahun 2010 diperoleh Annual Paracite Incidens (API) sebesar 0,61 per 1000 penduduk, yang artinya dari 1000 penduduk yang ada di Kota Kupang Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 35

41 ditemukan 1 orang positif malaria, ini menujukan endemisitas malaria di Kota Kupang termasuk dalam kriteria rendah, tetapi untuk terjadi KLB malaria masih cukup besar karena wilayah Kota Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi dan memiliki mobilitas penduduk yang tinggi. Jumlah kasus malaria yang ditemukan selama tahun 2010 sebanyak 175 kasus malaria positif, dengan kasus terbanyak pada kelompok umur 15 tahun ke atas. e. HIV/AIDS Berdasarkan hasil evaluasi program P2 Infeksi Menular Seksual (IMS) menunjukan bahwa penyakit ini tidak hanya menyerang pada usia produktif tetapi sudah meningkat pada usia non produktif (anak-anak bahkan bayi), hal ini menunjukan bahwa trend penyebaran penyakit ini sudah berubah sehingga program harus mengupayakan program penanggulangan yang lebih tepat agar penderita yang terinfeksi pada usia nonproduktif dapat terjaring Penyakit Menular 1. P2 Malaria Kegiatan P2 Malaria di Kota Kupang berdasarkan evaluasi program tahun menunjukan adanya penurunan kasus. Hal ini disebabkan adanya dukungan dan bantuan dari Proyek IPM-4 Global Fund untuk Kota Kupang yang telah memulai aktifitasnya pada tanggal 1 Juli Hasil evaluasi program juga sudah memberikan gambaran yang baik terhadap kasus malaria yang ada di wilayah Kota Kupang, hal ini dibuktikan dengan berubahnya analisa kasus yang dilakukan tidak berdasarkan analisa klinis tetapi sudah dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dinyatakan dengan Annual Paracite Incidens (API). Angka kasus malaria tahun 2006 dengan API 4,00 per 1000 penduduk, terus mengalami penurunan sampai tahun 2010 yang telah mencapai 0,98 per 1000 penduduk. API /1000 penduduk kurun waktu dapat diamati pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 36

42 Dari gambar di atas terlihat bahwa API untuk Kota Kupang pada tahun 2006 sebesar 4 /1.000 penduduk, dan terus mengalami penurunan yang cukup signifikan sampai tahun 2010, menjadi 0,98 per penduduk, hal ini menunjukan upaya pemberantasan dan pengendalian penyakit malaria di Kota Kupang cukup berhasil, dimana target yang diharapkan adalah API berada pada kisaran <1/1.000 penduduk, dan sampai tahun 2010 target tersebut telah dicapai. 2. P2 DBD Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah provinsi dengan jumlah Kabupaten/Kota terjangkit sampai dengan tahun 2005 sebanyak 330 kabupaten/kota (75% dari seluruh kab./kota). Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Angka insiden DBD berfluktuasi dari tahun ke tahun. Angka kesakitan DBD di Kota Kupang tahun dapat diamati pada gambar berikut. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 37

43 Dari gambar di atas terlihat bahwa angka kesakitan DBD tahun , mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2006 sebesar 0,95 per 1000 penduduk, meningkat pada tahun 2007 menjadi 1,80 per 1000 penduduk, dan menurun pada tahun 2008 dan 2009, namun pada tahun 2010 ini mengalami peningkatan mencapai 1,05 per 1000 penduduk. Upaya pencegahan DBD melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)-DBD) melalui kegiatan 3M-PLUS yang melibatkan Peran Serta Masyarakat dan lintas sektor sampai saat ini belum memberikan hasil yang optimal. Kegiatan pencegahan dan penanggulangan DBD melalui larvasida melalui kegiatan abatesasi massal maupun abatesasi selektif sampai saat ini masih dihadapkan pada beberapa kendala, antara lain adalah kurang tersedianya Abate dan Dana operasional untuk fogging focus yang seharusnya sudah dilakukan mengingat sejak mulai ditemukan kasus DBD pada bulan Nopember 2009 sampai dengan Januari 2010 terjadi 2 kasus kematian. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD di Kota Kupang sampai dengan tahun 2010 meliputi kegiatan : a. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD Salah satu kegiatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena penyakit DBD adalah dengan melakukan PSN DBD secara Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 38

44 berkesinambungan pada wilayah kerja Puskesmas masing-masing. Dengan kegiatan ini diharapkan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti berkurang/tidak ada. Disamping itu juga dilakukan PSN DBD secara massal. Mulai tahun 2008 hingga sekarang, salah satu program yang dicanangkan Pemerintah Kota Kupang adalah Kupang Green and Clean yang telah menurunkan kasus DBD di Kota Kupang yang dibuktikan dengan adanya penurunan kasus DBD yang signifikan pada akhir tahun 2009, jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun b. Penyelidikan Epidemiologi Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dan langsung ke rumah kasus dan sekitarnya dalam rangka upaya memutuskan rantai penularan penyakit DBD. Melalui kegiatan ini petugas kesehatan akan secara cepat mengetahui siapa yang tertular, dimana tempat/lokasi terbanyak penderita, kapan kejadiannya dan akhirnya merumuskan tindakan apa yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya penularan lebih luas di masyarakat. Hasil kegiatan PE ini lebih lanjut telah dijelaskan dalam hasil kegiatan program surveilens dan laboratorium. c. Abatesasi Abatisasi bertujuan untuk membunuh jentik nyamuk aedes, dengan cara menaburkan abate pada tempat-tempat penampungan air. Abatisasi pada tahun 2010 dilakukan kegiatan pemberian larvasida sebanyak 2 kali. Jika menggunakan masa aktif dari larvasida yang digunakan seharusnya dilaksanakan 4 kali, karena kurangnya logistik larvasida maka kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan masa aktifnya. d. Fogging Focus Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran penyakit yang lebih luas, disamping dilakukan fogging massal juga dilakukan fogging focus di lokasi tempat tinggal penderita dan sekitar tempat tinggal penderita dengan radius 200 meter, yang bertujuan untuk memutus rantai penularan dengan membunuh nyamuk dewasa yang telah terinfeksi. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 39

45 e. Penyuluhan Kegiatan ini selalu dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh program sendiri dan juga dilakukan dengan melibatkan lintas program melalui program promosi dan kesehatan yang melakukan penyuluhan keliling dan penyuluhan langsung ke masyarakat. 3. P2 Diare Pada tahun 2010 Jumlah kasus diare yang ditemukan sebanyak kasus. Peningkatan kasus sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan cuaca/musim, terutama terhadap ketersediaan air bersih di masyarakat. Kasus tertinggi di Kecamatan Alak, hal ini sesuai dengan kondisi Kecamatan Alak yang mempunyai keterbatasan Sarana Air Bersih yang memenuhi syarat. Sedangkan berdasarkan waktu kejadian, kasus tertinggi terjadi pada bulan Januari, Juli dan Februari. Penemuan kasus tahun 2010 menunjukkan telah terjadi penurunan kasus. Jika dibandingkan kasus diare tahun 2009 dengan tahun 2010 menunjukan adanya penurunan kasus demikian juga dengan kematian. Angka kesakitan diare tahun , dapat diamati pada gambar di bawah ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 40

46 Dari gambar di atas terlihat bahwa angka kesakitan diare di Kota Kupang dari tahun terus mengalami penurunan kasus, dimana pada tahun 2007 insiden rate diare sebesar 30,82 per penduduk menurun menjadi 21,57 per penduduk pada tahun Tindakan penanganan segera dilaksanakan dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program serta dengan meningkatkan kesiagaan melalui kegiatan surveilans ketat kasus diare yang dilaporkan setiap minggu dari laporan puskesmas dan rumah sakit yang ada di wilayah Kota Kupang. 4. ISPA (Pnemonia) Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sampai saat ini masih menempati urutan tertinggi dalam pola 10 penyakit terbanyak. Penanganan kasus ISPA di Puskesmas disesuaikan dengan protap penanganan yang sudah baku dan rasional. Jumlah kunjungan kasus ISPA bukan Pnemoni tahun 2010 sebanyak kasus, sedangkan kasus ISPA Pnemoni sebanyak 152 kasus. 5. Kusta Hasil evaluasi program P2 kusta menunjukan bahwa jumlah penderita terdaftar di akhir bulan Desember 2010 sebanyak 60 penderita dengan type PB 8 penderita dan type MB 52 penderita. Kusta PB (Paucibacillary) menyerang tubuh dengan daya tahan sedang dan kuman hanya sedikit, sementara MB ( Multibacillary ) menyerang tubuh dengan daya tahan rendah dan jumlah kuman banyak. Kusta PB ditandai dengan bercak putih seperti panu tetapi tidak gatal dan tidak berasa dan dapat sembuh dengan pengobatan selama 6 bulan. Kusta MB ditandai dengan adanya penebalan kulit di muka, telinga, kaki/tangan dan mati rasa. Pengobatan untuk Kusta MB lebih lama, yaitu sekitar 1 tahun. Kusta MB ini lebih berpotensi sebagai penular. Penemuan Penderita Kusta dilakukan dengan pemeriksaan kontak ataupun dengan melakukan pemeriksaan anak sekolah selain dari pasien yang datang berobat. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 41

47 Dari jumlah kasus tersebut diketahui prevalensinya sebesar 17,91 per penduduk dan CDR 17,91/ penduduk. Target program kusta yang ditetapkan oleh Subdit P2 kusta dan Frambusia, Depkes RI, penetapan daerah endemis kusta dinyatakan dengan adanya angka Case Detection Rate (CDR) dengan nilai CDR >5/ penduduk. Acuan tersebut memberi gambaran bahwa Kota Kupang merupakan daerah endemis kusta karena memiliki CDR 31,06/ penduduk. Gambaran penderita kusta di Kota Kupang tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1. Jumlah Penderita Kusta Menurut Tipe dan Angka Penemuan Penderita (NCDR) per penduduk tahun NCDR Tahun Jumlah Kasus Tipe PB Tipe MB (per ) 6. TB Paru , ,91 Sumber : Bidang P Ket. : - : Data Tidak Tersedia CDR : Case Detection Rate, PB : Pausi Basiler, MB : Multi Basiler Selama kurang lebih 8 tahun penerapan program Penanggulangan Tuberculosis dengan strategi DOTS sampai saat ini hasil yang dicapai belum optimal, meskipun dari hasil pemantauan program menunjukan adanya peningkatan cakupan penemuan penderita TB 0,1% sejak awal mulai program April 2001, menjadi 2,3% pada tahun Perkiraan penderita BTA positif Dinas Kesehatan Kota Kupang tahun 2010, yaitu 233 kasus BTA positif baru. Jumlah suspek yang dijaring mencapai orang. Jika dibandingkan dengan suspek yang ada dapat dikatakan baik karena mencapai 21,74% (indikator program 10%). Case Detection Rate (CDR) puskesmas tahun 2010 adalah 65% lebih kecil dari indikator yang seharusnya dicapai yaitu sebesar 70%. Hasil pengobatan bulan kedua dari penderita yang diobati pada triwulan II tahun 2010 hanya Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 42

48 mencapai 45,82%, lebih kecil dari angka indikator nasional 80% yang dikarenakan ada beberapa pasien yang tidak mengalami konversi. Berikut akan disajikan angka insiden kasus baru BTA+ per penduduk di Kota Kupang tahun Dari gambar di atas terlihat bahwa angka kejadian kasus baru BTA+ dari tahun mengalami peningkatan yakni dari 83,62 pada tahun 2006 menjadi 86,27 per penduduk di tahun 2008, namun menurun pada tahun 2009 dan 2010, dimana pada tahun 2010 mencapai 69,59 per penduduk. Penurunan ini disebabkan karena biaya operasional untuk penemuan penderita TB yang sangat terbatas sehingga mempengaruhi jumlah penemuan penderita. Untuk angka kesembuhan pada tahun 2010 ini belum bisa dihitung, karena untuk mengetahui angka kesembuhan pada tahun yang bersangkutan hanya bisa dilihat pada tahun berikutnya (12-15 bulan ke depan sejak akhir Desember 2010). 2. HIV / AIDS Kasus HIV/AIDS pada tahun 2010 terus mengalami peningkatan bila dibandingkan kasus tahun Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Kupang tahun 2009 tercatat 148 kasus, terus meningkat pada tahun 2010 yang sudah mencapai 254 kasus, atau terjadi penambahan 106 kasus (72%) dari Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 43

49 tahun Kasus terbanyak pada kelompok usia produktif yakni tahun, sedangkan berdasarkan perkembangan penyakit HIV/AIDS setiap tahunnya ternyata pada tahun 2010 ini jumlah kasus paling banyak ditemukan 106 kasus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hasil evaluasi kasus HIV/AIDS berdasarkan golongan umur menunjukan bahwa penderita bukan hanya berasal dari golongan usia produktif tetapi mulai memasuki pada usia non produktif (bayi/balita dan anak-anak). Bila dilihat dari jenis kelamin, laki-laki lebih banyak menderita HIV/AIDS daripada perempuan. Untuk melihat jumlah penderita baru kasus HIV/AIDS dan kumulatif pengidap HIV yang terdeteksi dari berbagai sarana kesehatan di Kota Kupang tahun 2006 s/d 2010, dapat diamati pada gambar berikut ini. Dari gambar di atas terlihat bahwa perkembangan kasus HIV/AIDS di Kota Kupang semakin meningkat, peningkatan tertinggi terjadi pada tahun Bila dibandingkan jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun 2000 yang hanya berjumlah 6 kasus namun sampai dengan tahun 2010 telah mencapai 254 kasus, hal ini menunjukan bahwa perkembangan kasus ini begitu cepat. Upaya pencegahan perlu segera dilakukan agar dapat mencegah penularan yang lebih banyak lagi kepada masyarakat. Dukungan stakeholder terkait, sangat diperlukan baik berupa kebijakan dan dukungan dana program, agar upaya pencegahan dapat direalisasikan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 44

50 BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Kupang dimana salah satu Strategi Utamanya adalah : Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka untuk mencapai keadaan tersebut telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun PELAYANAN KESEHATAN DASAR Derajat kesehatan keluarga dan masyarakat antara lain ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak sebagai kelompok srategis untuk dilakukan tindakan peningkatan kesehatan dan pencegahan maupun pengobatan. Masalah kesehatan ibu dan anak masih merupakan masalah Nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang. Tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta lambatnya penurunan kedua angka tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat perlu untuk ditingkatkan. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dan teranalisa kematian ibu dan bayi akan mendapatkan kesepakatan dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta terdistribusinya buku KIA pada ibu hamil dan dapat diketahuinya pencapaian program serta masalah yang dihadapi maka dilakukan kegiatan, terlaksananya pembahasan kasus kematian ibu dan bayi serta terdistribusinya buku KIA ke ibu hamil. Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 45

51 masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi TT, serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan Cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua, dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan K1 dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 46

52 Pada gambar di atas terlihat bahwa kunjungan K1 Ibu Hamil di Kota Kupang dalam lima tahun terakhir cukup baik, karena telah melewati target nasional sebesar 90%. Prosentase tertinggi pada tahun 2007 dan 2008 yang mencapai 99%, dan terendah pada tahun 2006 sebesar 89,07%. Namun cenderung mengalami penurunan pada tahun 2009 (98%) dan 2010 (96,67%), hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilan sedini mungkin mulai menurun, untuk itu perlu adanya upaya tenaga kesehatan untuk kembali meningkatkan cakupan pelayanan K1 ibu hamil ini. Selanjutnya untuk melihat kunjungan ibu hamil sampai empat kali (K4) dapat dilihat pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 47

53 Pada gambar di atas terlihat bahwa kunjungan K4 ibu hamil di Kota Kupang dari tahun 2006 yang mencapai 89,07% terus menurun sampai tahun 2010 dan hanya mencapai 66,71%. Bila dibandingkan dengan target SPM yakni sebesar 95%, maka pelayanan K4 ibu hamil di Kota Kupang terlihat belum memuaskan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilan secara teratur masih sangat kurang. Faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya kunjungan pelayanan K4 ibu hamil ini, bahwa tersedianya praktek-praktek dokter dan bidan yang cukup banyak sehingga pencatatan dan pelaporan yang baik belum terlaksana sebagaimana diharapkan Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pencanangan program revolusi KIA oleh Pemerintah Provinsi NTT ternyata cukup memberikan hasil yang menggembirakan. Prioritas program semua ibu bersalin melahirkan di fasilitas kesehatan, ditunjang dengan biaya Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 48

54 operasional yang memadai baik dari lembaga donor maupun pemerintah, membuat program ini semakin memberikan hasil yang diharapkan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Kupang dalam periode mengalami penurunan, pada tahun 2006 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 85.98%, terlihat terus menurun menjadi 72,92% pada tahun Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pertolongan persalinan tenaga kesehatan makin berkurang. Faktor yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan tenaga kesehatan dalam menolong persalinan, selain banyaknya sarana kesehatan yang tersedia di Kota Kupang sehingga belum maksimalnya pencatatan dan pelaporan, juga karena faktor sosial ekonomi masyarakat, sehingga masih ada yang memanfaatkan tenaga non kesehatan dalam menolong persalinan Rujukan Kasus Risti Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di puskesmas dan pustu, beberapa ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (Risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 49

55 dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb <8 gr%, Tekanan Darah tinggi (sistole >140 mmhg, diastole >90 mmhg), oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan premature. Presentase cakupan ibu hamil dengan risti yang ditangani pada dua tahun terakhir yakni tahun 2009 dan 2010 mencapai 100%. Hal ini menunjukan bahwa upaya tenaga kesehatan baik itu penemuan dan penanganan kasus risti cukup maksimal, mengingat semua kasus risti memperoleh penanganan. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Neonatus risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir <2.500 gram), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang tertangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan di pustu, puskesmas rumah bersalin dan rumah sakit. Persentase cakupan Neonatus risti/komplikasi yang ditangani selama tahun 2009 dan 2010 mencapai 100%, hal ini menunjukan bahwa semua bayi risti yang ditemukan semuanya ditangani oleh tenaga kesehatan termasuk upaya rujukan. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel profil Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2) Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 50

56 pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari (KN2). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Cakupan kunjungan neonatal (KN2) tahun , dapat diamati pada gambar berikut ini. Dari gambar di atas terlihat bahwa kunjungan neonatus di Kota Kupang pada tahun 2006 hanya mencapai 57,6% namun terus mengalami peningkatan pada tahun Pada tahun 2010, pelayanan KN2 kepada neonatus mengalami penurunan yang hanya mencapai 75,13%, hal ini menunjukan bahwa kesadaran ibu nifas untuk memeriksakan kesehatan bayinya mulai menurun. Upaya tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk memberikan kesadaran dan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 51

57 pemeriksaan dini kepada neonatus, sehingga dapat mendeteksi secara dini penyakit maupun kelainan yang dialami neonatus Pelayanan Keluarga Berencana Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukan melalui kelompok sasaran program yang sedang/pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Cakupan secara lengkap menurut kecamatan dan puskesmas dari pelayanan KB dapat dilihat pada lampiran profil ini. Proporsi wanita umur tahun berstatus menikah yang sedang menggunakan/memakai alat KB, sebagai peserta KB baru tahun 2010 sebanyak 3,43%, sedangkan peserta KB aktif sebanyak 164,71%. Tingginya persentase peserta KB aktif ini, disebabkan karena pencatatan dan pelaporan jumlah sasaran PUS yang belum akurat, sehingga banyak PUS yang tidak tercatat, namun memperoleh pelayanan. Hal ini juga menunjukan bahwa kesadaran PUS untuk mencegah dan menjarangkan kehamilan sudah semakin baik. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta KB selama tahun 2010, tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan tahun Selama tahun alat kontrasepsi yang banyak diminati adalah suntikan dan pil KB. Pada tahun 2010 jumlah pemakai alat KB suntik dan IUD mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2006 dan 2009 yakni untuk suntik sebanyak orang dan IUD sebanyak 285 orang peserta. Selengkapnya disajikan dalam lampiran Profil Kesehatan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 52

58 Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1 : DT dan Kelas 2-3 : TT), sedangkan kegiatan imunsasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambar besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukan dengan cakupan imunisasi DPT1 karena imunisasi ini merupakan salah satu antigen kontak pertama dari semua imunisasi yang diberikan kepada bayi. Saat ini vaksin imunisasi DPT telah digabungkan dengan vaksin imunisasi HB yang lebih dikenal dengan imunisasi DPT-HB (combo). Sehingga cakupan imunisasi kedua vaksin ini ditampilkan bersamaan. Gambaran cakupan imunisasi bayi DPT1 dan HB1 pada tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 53

59 Pada gambar di atas terlihat bahwa presentase cakupan imunisasi DPT-1+HB1 tahun tertinggi pada tahun 2007 yang mencapai 135,48%, dan terendah terjadi pada tahun 2006 yang hanya mencapai 80,2%. Cakupan yang melewati 100%, disebabkan karena sasaran yang digunakan adalah sasaran bayi proyeksi pada awal tahun, sehingga penambahan jumlah bayi pada tahun berjalan tidak masuk dalam proyeksi sasaran. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 54

60 Sedangkan untuk imunisasi campak cakupan tertinggi pada tahun 2009 yang mencapai 100,78%, dan terendah terjadi pada tahun 2006 sebessar 66,3%. Dari gambar di atas menunjukan bahwa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ( ) cakupan pelayanan imunisasi campak telah mencapai target tingkat perlindungan program (indikator cakupan campak > 80%). Target tingkat perlindungan imunisasi bayi ditunjukan dengan cakupan imunisasi campak karena imunisasi ini merupakan antigen kontak terakhir dari semua imunisasi yang diberikan kepada bayi. Maternal dan Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga <1 kasus per 100 kelahiran hidup per tahun. Pada masa lalu sasaran kegiatan MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberian TT 5 dosis pada seluruh Wanita Usia Subur termasuk ibu hamil (usia tahun). Cakupan imunisasi TT ibu hamil pada tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini. Dari gambar di atas terlihat bahwa cakupan imunisasi TT-1 pada tahun , mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana cakupan terendah terjadi pada tahun 2007 yang hanya mencapai 29,72%, Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 55

61 sedangkan cakupan tertinggi terjadi pada tahun 2010 yang mencapai 56,6%. Cakupan imunisasi TT-2 juga tidak jauh berbeda dengan cakupan imunisasi TT-1, dimana dari gambar di atas terlihat bahwa cakupan tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 46,2% dan terendah pada tahun 2007 yang hanya mencapai 21,83% PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan vitamin dan anemia gizi besi Pemberian Kapsul Vitamin A Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun (Februari dan Agustus) dan pada ibu nifas diberikan 1 kali. Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu yang lama juga akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan. Persentase pemberian kapsul vitamin A 2x pada balita tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 56

62 Dari gambar di atas terlihat bahwa balita yang mendapat kapsul vitamin A (2x) untuk Kota Kupang mengalami fluktuasi, pada tahun mengalami peningkatan dimana persentase tertinggi pada tahun 2007 yang mencapai 98,88%, namun pada tahun 2008 menurun dan hanya mencapai 46,82%, tahun 2009 meningkat lagi menjadi 81,01%, sedangkan untuk tahun 2010 menurun lagi menjadi 64,96%. Hal ini menggambarkan bahwa kesadaran orang tua balita untuk membawa anaknya ke posyandu maupun sarana kesehatan untuk memperoleh vitamin A pada bulan Februari dan Agustus berkurang Pemberian Tablet Besi Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tahun dapat dilihat pada gambar 5.9. berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 57

63 Pada gambar di atas terlihat bahwa trend cakupan pemberian tablet besi (Fe-1) pada ibu hamil mengalami fluktuatif. Untuk tablet Fe-1 pada tahun 2006 mencapai 62,14%, meningkat menjadi 70,57% pada tahun 2007, namun menurun lagi pada tahun 2008 menjadi 54,07%. Sedangkan untuk tahun , mengalami peningkatan dan telah mencapai 70,04% pada tahun Selengkapnya untuk tablet Fe-3 tahun dapat dilihat pada gambar berikut : Dari gambar di atas terlihat bahwa cakupan Fe-3 ibu hamil tertinggi pada tahun 2009 mencapai 67,41%, sedangkan untuk tahun 2010 Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 58

64 mengalami penurunan menjadi 61,83%. Melihat trend pemberian tablet Fe-3 di atas, dapat bedampak pada adanya peningkatan anemia pada bumil, sebagai akibat dari asupan tablet besi yang kurang optimal. Untuk itu sangat diperlukan peran aktif tenaga kesehatan, terutama tenaga bidan dan promkes untuk meningkatkan upaya penyuluhan kepada ibu hamil Kasus Gizi Buruk Masalah gizi pada balita dan ibu hamil dengan krisis ekonomi yang masih berkelanjutan memberikan dampak timbulnya kasus gizi buruk pada anak balita dan ibu hamil (KEK). Pada umumnya kasus ini terjadi pada keluarga yang ekomoni dan pendidikannya rendah. Untuk menanggulangi kasus ini perlu diadakan beberapa kegiatan; penyuluhan, memotivasi masyarakat tentang gizi seimbang serta pemantauan status gizi setiap tahunnya. Berdasarkan hasil penimbangan massal yang dilakukan pada bulan Februari 2010 terpantaunya status gizi balita dengan indikator BB/U (buruk) dan BB/TB (sangat kurus) yang cenderung menurun dari tahun sebelumnya. Kecamatan Rawan Gizi (Gizi Buruk dan Kurang <15%) menurun jumlahnya dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 semua Kecamatan di Kota Kupang telah Bebas Rawan Gizi. Prevalensi balita gizi buruk dari hasil pemetaan status gizi pada tahun 2010 adalah 123 orang atau 1,03% (indikator BB/TB) dari total balita di Kota Kupang sebanyak orang balita. Beberapa masalah gizi lainnya seperti kebutaan akibat kekurangan vitamin A, anemi gizi besi, dan kurang zat iodium telah menampakkan penurunan. Prevalensi gangguan akibat kurang iodium (GAKI) juga telah menunjukkan angka yang menurun, disamping pendistribusian kapsul minyak beryodium cukup tinggi. Penilaian status gizi yang dilakukan di posyandu menggunakan indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) sesuai standar WHO. Berdasarkan hasil penimbangan tahun 2010, maka Balita Gizi Buruk di Kota Kupang adalah sebanyak 123 balita (1,03%), menurun bila dibandingkan Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 59

65 dengan gizi buruk pada tahun 2009 yang mencapai 187 orang (1,5%). Perkembangan jumlah kasus gizi buruk di Kota Kupang tahun dapat diamati pada gambar berikut. Dari gambar 5.11 di atas terlihat bahwa persentase kasus gizi buruk di Kota Kupang pada tahun 2006, mencapai 4.80%, namun terus menurun sampai tahun Penurunan ini disebabkan karena adanya dukungan dana dan biaya operasional baik dari pemerintah dan LSM terutama proyek NICE yang sedang berjalan di Kota Kupang PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Perilaku Sehat merupakan kegiatan utama Promosi Kesehatan yang berupaya memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Program Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengertian pada masyarakat baik lapisan bawah maupun lapisan atas agar mampu mengartikan kesehatan secara maksimal sehingga kesehatan dijadikan modal dalam kehidupan sehari-hari dan modal pokok dalam kehidupan. Berbagai kegiatan yang dilakukan selama tahun 2010 meliputi : Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 60

66 1) Program Promosi Kesehatan meliputi : a. Pertemuan tenaga Promkes Puskesmas b. Operasional penyuluhan melalui media massa dan elektronik c. Pembinaan pengembangan kelurahan Siaga d. Pembuatan spanduk e. Pengadaan Lefleat f. Pengadaan Poster h. Melaksanakan penyuluhan keliling 2) Program Narkoba meliputi : a. Penyuluhan di SLTA b. Penyuluhan di SLTP c. Penyuluhan ke Kelurahan d. Penyuluhan bagi Tokoh masyrakat Program Peran Serta Masyarakat (PSM) dan Organisasi Sosial Masyarakat Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di bidang kesehatan dapat terlihat dari beberapa upaya peningkatan Peran Serta Masyarakat yang pada tahun 2010 meliputi : a. Pertemuan tenaga PSM puskesmas b. Pembinaan UKK c. Pembinaan Batra d. Pembinaan UKK pada sektor informal e. Bimtek UKK dan UKBM f. Pembinaan Posyandu Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan pengawasan dan evaluasi termasuk bagian terpenting dari suatu organisasi, maka petugas promkes melaksanakannya secara berjenjang. Kepala Seksi Promkes sebagai pengawas langsung dalam kegiatan pada Seksi Promkes, bertanggung jawab pada Kepala Bidang selanjutnya Kepala Bidang bertanggung jawab langsung ke Kepala Dinas Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 61

67 Kesehatan. Pengawasan ini disebut pengawasan secara Internal. Selain pengawasan secara Internal, juga dilakukan pengawasan secara eksternal oleh Banwasda, DPRD dan Masyarakat sendiri KEADAAN LINGKUNGAN Pengawasan Kualitas Air (PKA) Statistik Kesejateraan Rakyat tahun 2006 yang diterbitkan oleh BPS mengkategorikan sumber air minum yang digunakan rumah tangga menjadi 2 kelompok besar, yaitu sumber air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung, yakni mata air tak terlindung, air sungai, dan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan kualitas sumber air masyarakat yang dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk kepentingan minum, cuci, mandi yang harus memenuhi syarat kesehatan. Dengan diketahuinya kualitas air tersebut penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air dapat ditekan. Kegiatan - kegiatan PKA yang dilakukan meliputi : a. Pemeriksaan dan Pengambilan Sampel Air Bersih Kegiatan pengambilan sample air bersih ini untuk tahun 2010 berjumlah sampel/keluarga yang diambil dari berbagai sumber sarana air bersih masyarakat antara lain dari Air Kemasan, PDAM, Sumur Gali (SGL), Sumur Pompa Tangan (SPT) seusai dengan target. Untuk kegiatan ini dilaksanakan oleh sanitarian Puskesmas pada 10 Puskesmas di wilayah kerjanya masing-masing. Realisasi pengambilan sampel ini sebanyak sampel/keluarga (32,24 %.) b. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih (IS SAB) Tujuan dari kegiatan Inspeksi Sanitasi (IS) ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko pencemaran air yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Disamping pengambilan sampel juga dilakukan inspeksi sanitasi terhadap sarana air bersih dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran air Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 62

68 tersebut. Cakupan inspeksi sarana air bersih di Kota Kupang tahun 2010, dari total SAB berjumlah buah, yang diperiksa buah (32,24%) Pengawasan Kualitas Lingkungan Kegiatan ini meliputi : a. Pengawasan TPS/TPA Sampah Kegiatan ini meliputi pengamatan tempat penumpukan, mengukur kepadatan lalat dan mengambil sampel limbah sampah (lindi) pada kolam pengolahan dan saluran pembuangan. Realisasi dari kegiatan ini meliputi, Survey Perumahan dan Lingkungan (SPL) yang dilakukan Puskesmas pada wilayah kerjanya sebanyak rumah, dengan jumlah yang diinspeksi sebanyak (23,85%) dengan hasil rumah sehat (66,77%) Pengawasan Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengolahan Makanan Kegiatan-kegiatan pengawasan Tempat-Tempat Umum dilakukan secara rutin oleh sanitarian Puskesmas dan petugas dari Dinas Kesehatan Kota Kupang. Jenis TTU yang diperiksa antara lain, meliputi : a. Hotel b. Catering / Jasa Boga c. Restoran / Rumah Makan d. Pasar, dan lain-lain. Jumlah TTU yang ada di Kota Kupang tahun 2010 sebanyak buah, yang diperiksa 855 buah dan jumlah yang sehat atau memenuhi syarat kesehatan 543 buah (63,51%). Tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada saat ini di Kota Kupang bila dilihat dari segi kuantitas, baik milik Pemerintah, BUMN, maupun swasta, cukup memadai bila dibandingkan dengan jumlah dan persebaran penduduk Kota Kupang. Hal ini merupakan suatu potensi yang perlu mendapat pembinaan dalam hal mutu pelayanan, sehingga dapat Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 63

69 memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat Kota Kupang. Sekalipun jumlah dan penyebaran sarana kesehatan dinilai telah memadai, namun jika ditinjau dari aspek mutu pelayanan/kualitas pelayanan masih dibawah standard. Dalam keadaan seperti ini, mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan menjadi jauh dari yang diharapkan. Untuk itu penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana akan terus diupayakan mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat. Penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana kesehatan dilakukan seoptimal mungkin dengan memobilisasi peran serta masyarakat, termasuk swasta baik dalam hal sarana kesehatan dasar maupun sarana kesehatan rujukan PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN Dengan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang ditandai dengan semakin tingginya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan, serta semakin mudahnya akses masyarakat ke pelayanan kesehatan maka peningkatan mutu dari pelayanan kesehatan perlu terus ditingkatkan. Di masa yang akan datang dengan bertambah baiknya ekonomi masyarakat maka mereka akan memilih tempat pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu yang memberikan kepuasan kepada mereka. Dilihat dari sarana pelayanan kesehatan dasar yang tersedia di Kota Kupang pada saat ini, sudah bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk kota Kupang yang membutuhkannya. Di Kota Kupang terdapat 10 buah Puskesmas dan 33 buah Puskesmas Pembantu. Masing-masing Kecamatan mempunyai lebih dari satu Puskesmas, sedangkan hampir separuh dari kelurahan mempunyai satu Puskesmas Pembantu. Sesuai dengan konsep Puskesmas yang melayani penduduk, maka di Kota Kupang satu Puskesmas rata-rata melayani rang. Angka ini sudah cukup baik karena dibandingkan dengan konsep wilayah Puskesmas Visite Rate Puskesmas merupakan salah satu ukuran yang dipakai untuk Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 64

70 mengukur salah satu fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat dengan melihat angka rata-rata kunjungan penduduk per tahun ke Puskesmas dan unit-unitnya. Pemanfaatan fasilitas kesehatan di Puskesmas dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain : Jumlah penduduk yang berkunjung ke Puskesmas, kunjungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan frekuensi pelayanan puskesmas di luar gedung. Jumlah kunjungan penduduk ke Puskesmas pada tahun 2010 adalah sebanyak kunjungan (rawat jalan dan rawat inap). Jumlah Puskesmas yang ada sebanyak 10 puskesmas, maka rata-rata kunjungan Puskesmas sebulan adalah orang sebulan per puskesmas. Sedangkan untuk kunjungan gangguan jiwa tahun 2010 tercatat 317 kunjungan Cakupan program UKS Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan peserta didik yang optimal. Adapun sasarannya adalah mulai dari kelompok anak umur 5 tahun sampai dengan 17 tahun. Kegiatan pelayanan kesehatan anak sekolah tersebut adalah melaksanakan screening anak sekolah seperti : pelayanan imunisasi, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan mata, pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan, pemantauan gizi anak sekolah dan lain-lain. Dari hasil kegiatan selama tahun 2010 program UKS telah melakukan penjaringan, dari kegiatan tersebut pada tingkat SD dan TK belum mencapai target 100% sedangkan hasil screening SMP dan SMU tahun 2010 cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya Cakupan Program Lansia Lanjut usia (lansia) merupakan salah satu kelompok rawan dalam keluarga, sehingga pembinaan pada usia lanjut memerlukan perhatian yang khusus. Hal ini disebabkan karena pada umur yang demikian pada umumnya Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 65

71 banyak berpenyakit Degeneratif. Cakupan Pelayanan pra usila (45-59 tahun) selama tahun 2010 mencapai 48,24% sedangkan untuk kelompok Usila (>60 tahun) mencapai 95,98%. Secara keseluruhan cakupan pelayanan usila di Kota Kupang tahun 2010, hanya mencapai 70,07%. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat (khususnya kelompok usila) untuk memeriksakan kesehatan pada usia-usia tersebut masih sangat kurang. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 66

72 BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan di Kota Kupang selama tahun 2010, dikelompokan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Yang selengkapnya akan diuraikan di bawah ini Sarana Kesehatan Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Kelurahan Siaga, Poskesdes dan Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Puskesmas Puskesmas dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun diupayakan terus meningkat yang bertujuan agar pelayanan kesehatan dapat terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai di daerah terpencil. Pada tahun 2004 jumlah puskesmas hanya 6 puskesmas, meningkat menjadi 7 puskesmas pada tahun , dan pada tahun 2009 telah ditingkatkan lagi 3 buah pustu menjadi puskesmas, sehingga sampai dengan tahun 2010 di Kota Kupang telah terdapat 10 buah puskesmas, yang terdiri dari 6 puskesmas rawat jalan dan 4 puskesmas rawat inap. Dalam periode tahun , rasio puskesmas terhadap penduduk meningkat dari 2,67 per penduduk (tahun 2004) menjadi 2,99 per penduduk pada tahun Ini berarti bahwa pada periode tahun itu setiap penduduk dilayani 2-3 unit puskesmas. Rasio puskesmas terhadap penduduk pada tahun disajikan pada gambar 6.1 berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 67

73 Sementara itu, bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata penduduk, maka jumlah puskesmas per penduduk pada tahun rata-rata 1 unit. Ini berarti bahwa secara nasional puskesmas diharapkan sudah dapat menjangkau penduduk sasaran di wilayah kerjanya. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sejak tahun 2005 beberapa puskesmas di Kota Kupang telah ditingkatkan menjadi puskesmas perawatan. Pada tahun perkembangan jumlah puskesmas perawatan cenderung bertambah. Pada tahun 2005 jumlah puskesmas perawatan 3 buah namun pada tahun 2006 telah ditingkatkan lagi puskesmas Alak menjadi puskesmas perawatan sehingga jumlah puskesmas perawatan menjadi 4 buah puskesmas. Perkembangan jumlah puskesmas rawat jalan dan puskesmas perawatan pada tahun disajikan pada gambar 6.2 berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 68

74 Puskesmas Pembantu Dalam rangka perluasan jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan pada unit pelayanan dan tuntutan dari masyarakat atas pelayanan yang cepat dan terjangkau sudah menjadi kebutuhan mendesak sehingga berdirinya Puskesmas Pembantu yang tersebar disesuaikan dengan peluang yang ada sejumlah 33 buah puskesmas pembantu, artinya setiap Puskesmas didukung oleh kurang lebih 3 Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Sarana transportasi pendukung pelayanan Puskesmas (Puskesmas Keliling) pada tahun 2010 Puskesmas Keliling berjumlah 10 unit. Artinya setiap Puskesmas sudah didukung fasilitas Puskesmas Keliling 1 unit, dalam perkembangannya Pusling dari tahun ke tahun terus meningkat jumlahnya. Dengan meratanya keberadaan Puskesmas Keliling di Kota Kupang diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara merata dan terjangkau Poskesdes Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) merupakan sarana kesehatan yang dibangun sebagai upaya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 69

75 yang jauh dari akses pelayanan kesehatan. Di Kota Kupang pada tahun 2010, telah dibangun 5 buah poskesdes, dan direncanakan akan dioperasionalkan pada tahun Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), pos malaria kelurahan, kelurahan siaga, dan lain sebagainya. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Perkembangan jumlah posyandu di Kota Kupang dalam kurun waktu mengalami peningkatan dimana jumlah posyandu 242 buah posyandu tahun 2006, terus meningkat dimana pada tahun 2010 sudah mencapai 265 buah posyandu. Jumlah posyandu tahun selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 70

76 Rasio posyandu terhadap kelurahan adalah 5,2 atau rata-rata pada tiap kelurahan memiliki 5-6 posyandu Tenaga Kesehatan Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari tenaga kesehatan merupakan tenaga yang dibutuhkan berdasarkan rasio standar. Kebutuhan tenaga ini dikaitkan dengan rencana pengembangan fasilitas kesehatan, setiap tingkat administrasi pelayanan mempunyai formasi pegawai bervariasi sejalan dengan mobilisasi. Berikut ini adalah jumlah dan sebaran Tenaga kesehatan di Kota Kupang tahun 2010, yang tersebar Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 71

77 Tabel 6.1. Distribusi Tenaga Kesehatan di Kota Kupang Tahun 2010 No Jenis Tenaga Dinas Kesehatan Puskesmas & Pustu Jumlah Rasio per penduduk Dokter Umum ,9 2 Dokter Gigi ,8 3 Sarjana Kesmas ,8 4 Perawat ,1 5 Bidan ,6 6 Apoteker ,5 7 Asisten Apoteker ,7 8 Gizi/Nutrionist ,5 9 Sanitarian ,3 10 Analis kesehatan ,8 Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kota Kupang 2010 Dari tabel diatas maka untuk melihat kesenjangan antara jumlah tenaga kesehatan dan rasio tenaga kesehatan per penduduk tahun 2010, dapat dilihat pada gambar 6.4.berikut ini. Dari gambar di atas terlihat bahwa kesenjangan paling tinggi dari kebutuhan tenaga kesehatan di Kota Kupang adalah tenaga perawat sebesar 106,90 per penduduk, dan tenaga bidan dengan kesenjangannya mencapai 31,40 per penduduk serta tenaga dokter umum dengan kesenjangan mencapai 26,10 per penduduk. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 72

78 Sedangkan untuk tenaga kesehatan yang telah mencapai atau melampaui target adalah asisten apoteker dan Sarjana Kesehatan Masyarakat Pembiayaan Kesehatan a. Pendapatan / Penerimaan Dibidang penerimaan daerah Dinas Kesehatan Kota Kupang sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Kupang No. 11 tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan berperan memberikan dukungan bagi terlaksananya upaya kegiatan extensifikasi dan intensifikasi penerimaan daerah. Kewajiban tugas Dinas Kesehatan Kota Kupang adalah untuk melakukan pemungutan secara operasional dilaksanakan melalui retribusi atas pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis, adapun penerimaan retribusi kesehatan di UPT Dinas Kesehatan Kota Kupang berupa karcis Umum, Rawat Inap Persalinan, Penerimaan Askes, Laboratorium, Pengujian Kesehatan dan Pelayanan Gigi. b. Total anggaran kesehatan yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang selama tahun 2010 sebesar Rp ,-. Jumlah ini berasal dari berbagai sumber diantaranya : 1) APBD (DAU) Kota Kupang : Besarnya APBD Kota Kupang tahun 2010 sebesar Rp ,- sedangkan dana yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan (termasuk dana DAK) sebesar Rp ,- atau 7,46% dari total APBD Kota Kupang tahun Dari prosentase ini bila dibandingkan dengan target nasional ternyata belum mencapai target, karena anggaran kesehatan belum mencapai 15% dari total APBD. 2) Dana APBD Provinsi Dana APBD Provinsi untuk Dinas Kesehatan Kota Kupang antara lain berupa dana Dekonsentrasi. Dana Dekonsentrasi yang disalurkan melalui Dinas Kesehatan Propinsi NTT pada tahun 2010 sebanyak Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 73

79 Rp. 146,265,000,-. Dana ini lebih banyak digunakan untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan gizi. 3) Dana APBN Dana APBN yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Kota Kupang selama tahun 2010, berasal dari beberapa sumber antara lain : a) Dana Alokasi Khusus (DAK) Jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp. 3,773,900,000,- b) Askeskin (Jamkesmas) Jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp. 1,842,372,544,- c) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dialokasikan sebesar Rp. 251,240,000,- d) Lain-lain Yang termasuk dalam sumber dana ini antara lain berasal dari program PAMSIMAS, yang bersumber dari dana APBN yang langsung dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang. Dana yang dialokasikan sebesar Rp. 343,360,000,- 4) Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) Dana yang berasal dari pinjaman/hibah luar negeri untuk tahun 2010, antara lain bersumber dari GAVI, WHO, NICE, UNICEF, AIP-MNH, yang berjumlah Rp ,- 5) Sumber Pemerintah Lain (Askes sosial/bansos) Dana ini berasal dari dana DHS-II, yang diberikan dalam bentuk bantuan sosial, berupa pembangunan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sebesar Rp. 475,000,000,-. Untuk melihat prosentase sumber anggaran kesehatan pada tahun 2010, dapat dilihat pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 74

80 Dari gambar di atas terlihat bahwa sumber pembiayaan terbesar untuk Dinas Kesehatan Kota Kupang berasal dari APBD Kota Kupang sebesar 81.98%, diikuti sumber pembiayaan yang berasal dari APBN sebesar 10,84%. Hal ini menunjukan bahwa masih adanya ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat dalam alokasi anggaran kesehatan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 75

81 BAB VII PENUTUP Proses penyusunan Profil Kesehatan Kota Kupang tahun 2010 ini telah terlaksana dengan baik. Penghargaan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak, yang terlibat secara langsung menyusun laporan ini maupun yang secara tidak langsung memberikan kontribusi data maupun klarifikasi bahan. Harapan penyusun semoga apa yang disajikan dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh berbagai pihak tentang pelaksanaan program kesehatan di Kota Kupang selama tahun Apabila terdapat perbedaan angka dan uraian yang keliru agar dapat dikonfirmasikan dengan sumber yang berkompeten di Dinas Kesehatan Kota Kupang atau dokumen lain seperti Laporan Tahunan dan Laporan Program setiap bidang Lingkup Dinas Kesehatan. Kami menyadari bahwa karena keterbatasan penyusun, tentunya masih terdapat kekurangan di sana sini, sehingga perbaikan-perbaikan, usul saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan Profil Kesehatan ini. Akhir kata, kiranya Profil Kesehatan ini dapat bermanfaat bagi semua yang memerlukan perkembangan informasi pembangunan kesehatan di Kota Kupang selama tahun Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 76

82 Profil Kesehatan Kota Kupang 2010 Created by : Welem S 77

83 RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 180,27 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 51 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk Jiwa Tabel 1 4 Kepadatan Penduduk /Km Jiwa/Km 2 Tabel 1 5 Jumlah Penduduk Laki-laki Jiwa Tabel 3 6 Jumlah Penduduk Perempuan Jiwa Tabel 2 7 Rasio Beban Tanggungan 47,00 Tabel 2 8 Rasio Jenis Kelamin 105,00 Tabel 2 9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 77,90 % Tabel 5 10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) 77,72 % Tabel 5 11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 78,08 % Tabel 5 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 12 Jumlah Lahir Hidup 6397 Bayi Tabel 6 13 Jumlah Bayi Mati 143 Bayi Tabel 6 14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 22,35 Tabel 6 15 Jumlah Balita Mati 88 Balita Tabel 6 16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 13,8 Tabel 6 17 Jumlah Kematian Ibu Maternal 5 Ibu Tabel 7 18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 78,16 Tabel 7 B.2 Angka Kesakitan 19 AFP Rate < 15 th 8 Kasus Tabel 9 20 TB Paru Sembuh 58,80 % Tabel 9 21 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 9 22 HIV/AIDS ditangani 100 % Tabel Infeksi Menular Seksual ditangani 100 % Tabel Angka Kesakitan DBD 1,04 Tabel DBD ditangani 85 % Tabel Angka Kesakitan Diare 21,48 Tabel Diare pada Balita ditangani 99,79 % Tabel Angka Kesakitan Malaria 33,73 Tabel Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) 50,00 % Tabel Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) 65,38 % Tabel Kasus Penyakit Filariasis ditangani 0 % Tabel Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Campak 14 Kasus Tabel Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14

84 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran B.3 Status Gizi 39 Kunjungan Neonatus (KN2) 75,13 % Tabel Kunjungan Bayi 62,21 % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,41 % Tabel BBLR ditangani 100 % Tabel Balita ditimbang 55,09 % Tabel Balita BB Naik 43,80 % Tabel BGM 8,45 % Tabel Balita Gizi Buruk 1,03 % Tabel 16 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 96,67 % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) 66,71 % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 72,92 % Tabel Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 9,34 % Tabel Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 32,21 % Tabel Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 44,04 % Tabel Peserta KB Baru 3,43 % Tabel Peserta KB Aktif 164,71 % Tabel Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 50 % Tabel Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel Desa/Kelurahan UCI 38,78 % Tabel Cakupan Imunisasi Campak Bayi 94,48 % Tabel Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 7,2 % Tabel MP-ASI Bayi BGM 0,0 % Tabel Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 64,96 % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 70,04 % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 61,83 % Tabel WUS dg imunisasi TT5 27,33 % Tabel Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk #DIV/0! % Tabel Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk #DIV/0! % Tabel Bumil Risti/Komplikasi 31,39 % Tabel Bumil Risti/Komplikasi ditangani 100 % Tabel Neonatal Risti dirujuk 2,24 % Tabel Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 100 % Tabel Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 95 % Tabel Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel Bayi yang diberi ASI Eksklusif 14,75 % Tabel Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik #REF! % Tabel Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0,44 % Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 27,87 % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 69 % Tabel Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 106,82 % Tabel Penduduk Miskin dicakup JPKM 100 % Tabel Penduduk Miskin Mendapat Yankes 108,69 % Tabel Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI #DIV/0! % Tabel Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 70,07 % Tabel WUS yang diberi Kapsul Yodium #DIV/0! % Tabel 40 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes 94 % Tabel 43

85 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-phbs 83,64 % Tabel Posyandu Aktif 6,04 % Tabel 46 C.4 Keadaan Lingkungan 88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 23,85 % Tabel Rumah Sehat 66,77 % Tabel Keluarga yang diperiksa air bersihnya 32,24 % Tabel Keluarga yang memiliki akses air bersih 100 % Tabel KK memiliki Jamban 100 % Tabel KK memiliki Jamban Sehat 43,79 % Tabel KK memiliki Tempat Sampah 99,19 % Tabel KK memiliki Tempat Sampah Sehat 40,89 % Tabel KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 100 % Tabel KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 36,14 % Tabel TUPM Sehat 63,51 % Tabel Institusi dibina Keslingnya 63,48 % Tabel Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 79,59 % Tabel Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 48,15 % Tabel 52 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Tenaga Kesehatan 102 Jumlah Tenaga Medis 32 Orang Tabel Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 407 Orang Tabel Jumlah Tenaga Farmasi 56 Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi 28 Orang Tabel Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 32 Orang Tabel Jumlah Tenaga Sanitasi 37 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesmas 46 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan 638 Orang Tabel Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 2 Orang Tabel Jumlah Tenaga Dokter Umum 21 Orang Tabel Jumlah Tenaga Dokter Gigi 9 Orang Tabel 55 D.2 Pembiayaan Kesehatan 113 Total Anggaran Kesehatan Rp. Tabel APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 7,46 % Tabel Anggaran Kesehatan Perkapita 163,56 Tabel 60 D.3 Sarana Kesehatan 116 Jumlah Desa Siaga 30 Desa Tabel Jumlah Polindes - Polindes Tabel Jumlah Posyandu 265 Psyd Tabel 62

86 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN NO KECAMATAN WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN DESA+KEL. ) TANGGA TANGGA /km ALAK 86, KELAPA LIMA 15, OEBOBO 14, KOTA RAJA 6, KOTA LAMA 3, MAULAFA 54, JUMLAH (KAB/KOTA) 180, Sumber: BPS Kota Kupang (Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Kota Kupang)

87 TABEL 2 NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN) < >=65 JML < >=65 JML GUNGAN ALAK KELAPA LIMA OEBOBO KOTA RAJA KOTA LAMA MAULAFA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO BEBAN TANG RASIO JENIS KELAMIN Sumber: BPS Kota Kupang (Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Kota Kupang)

88 TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH PENDUDUK NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI + LAKI-LAKI % PEREMPUAN % % PEREMPUAN , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,76 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: BPS Kota Kupang (Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Kota Kupang)

89 TABEL 4 NO KECAMATAN TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 TIDAK/ BELUM TAMAT SD SD/MI LAKI-LAKI SLTP/ MTs SLTA/ MA AK/ DIPLO MAT UNIVER SITAS JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD SD/MI PEREMPUAN ALAK SLTP/ MTs SLTA/ MA AK/ DIPLO MAT UNIVER SITAS JUMLAH 2 MAULAFA OEBOBO KOTA RAJA KELAPA LIMA KOTA LAMA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: BPS Kota Kupang (Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Kota Kupang)

90 TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % ALAK , , ,36 2 MAULAFA , , ,38 3 OEBOBO , , ,23 4 KOTA RAJA , , ,36 5 KELAPA LIMA , , ,09 6 KOTA LAMA , , ,66 JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,90 Sumber: BPS Kota Kupang (Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Kota Kupang)

91 TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO KECAMATAN LAHIR HIDUP+ LAHIR MATI ALAK PUSKESMAS LAHIR HIDUP JUMLAH LAHIR MATI % LAHIR MATI JUMLAH BAYI MATI JUMLAH BALITA JUMLAH BALITA MATI ALAK , NAIONI , KOTA RADJA BAKUNASE , KOTA LAMA PASIR PANJANG , KUPANG KOTA , KELAPA LIMA OESAPA , OEBOBO MAULAFA OEBOBO , OEPOI , SIKUMANA , PENFUI , JUMLAH (KAB/KOTA) , ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 22,35 13,76 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga) Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

92 TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL JUMLAH LAHIR NO KECAMATAN PUSKESMAS HIDUP KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS ALAK ALAK NAIONI KOTA RADJA BAKUNASE KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA OEBOBO OEBOBO OEPOI MAULAFA SIKUMANA PENFUI JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 78,16 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga) Keterangan: - Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

93 TABEL 8 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2010 JUMLAH JUMLAH KORBAN % KORBAN RASIO KORBAN NO KECAMATAN KEJADIAN % THD TOTAL PER KEJADIAN KECELAKAAN MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML KORBAN KECELAKAAN ALAK ,00 25,00 25, ,60 2 KELAPA LIMA ,30 37,74 33, ,83 3 OEBOBO ,19 20,37 44, ,13 6 MAULAFA ,73 40,91 36, ,00 JUMLAH (KAB/KOTA) ,39 30,66 37, ,47 RASIO PER PENDUDUK 40,74 Sumber : SAMSAT LANTAS KOTA KUPANG

94 TABEL 9 TB PARU PNEUMONIA AFP NO KECAMATAN PUSKESMAS % JML JML PEND BALITA % BALITA <15 TH KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH SEMBUH PENDERITA BALITA DITANGANI DITANGANI ALAK AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI KOTA KUPANG TAHUN 2010 ALAK NAIONI KOTA RADJA BAKUNASE , KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA , OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , OEPOI SIKUMANA , PENFUI JUMLAH (KAB/KOTA) , ANGKA KESAKITAN 8,17 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang P2P) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

95 TABEL 10 NO KECAMATAN JML KASUS HIV/AIDS DITANGANI % DITANGANI JML KASUS DITANGANI % DITANGANI JML KASUS DBD DITANGANI % DITANGANI JML KASUS JML DIARE PADA BALITA DIARE PADA BALITA DITANGANI ALAK PUSKESMAS HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI KOTA KUPANG TAHUN 2010 IMS % DITANGANI ALAK , NAIONI , KOTA RADJA BAKUNASE , DIARE 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , KUPANG KOTA , KELAPA LIMA OESAPA , OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , OEPOI , SIKUMANA PENFUI , JUMLAH (KAB/KOTA) , ANGKA KESAKITAN 75,54 1,04 21,48 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang P2P) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS 1,45

96 TABEL 11 MALARIA NO KECAMATAN PUSKESMAS KLINIS POSITIF % POSITIF DIOBATI % DIOBATI ALAK PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI KOTA KUPANG TAHUN 2010 ALAK , NAIONI KOTA RADJA BAKUNASE , ,06 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , KUPANG KOTA , KELAPA LIMA OESAPA , ,50 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , ,11 OEPOI , SIKUMANA , ,30 PENFUI JUMLAH (KAB/KOTA) , ,21 ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK 33,73 0,98 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang P2P) Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk) AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)

97 TABEL 12 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT KOTA KUPANG TAHUN 2010 KUSTA NO KECAMATAN PUSKESMAS PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB ALAK ALAK NAIONI KOTA RADJA BAKUNASE KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO OEPOI SIKUMANA ,29 PENFUI JUMLAH (KAB/KOTA) ,38 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang P2P)

98 TABEL 13 PENDERITA PENY. FILARIASIS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITANGANI % DITANGANI ALAK KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI KOTA KUPANG TAHUN 2010 ALAK NAIONI KOTA RADJA BAKUNASE KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO OEPOI SIKUMANA PENFUI JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang P2P)

99 TABEL 14 NO JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) KOTA KUPANG TAHUN 2010 KECAMATAN DIFTERI PERTUSIS TETANUS JUMLAH KASUS PD3I TETANUS NEONATORUM CAMPAK POLIO HEPATITIS B ALAK PUSKESMAS ALAK NAIONI KOTA RADJA BAKUNASE KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO OEPOI SIKUMANA PENFUI JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang P2P)

100 TABEL 15 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ % JML LAHIR HIDUP DI TIMBANG % DITIMBANG BBLR % BBLR BBLR DITANGANI ALAK NEONATUS BAYI BAYI LAHIR % BBLR DITANGANI ALAK , , , , NAIONI , , ,85 2 1, KOTA RADJA BAKUNASE , , , , KOTA LAMA PASIR PANJANG , , ,74 9 1, KUPANG KOTA , , ,73 2 1, KELAPA LIMA OESAPA , , , , OEBOBO OEBOBO , , , , OEPOI , , , , MAULAFA SIKUMANA , , , , PENFUI , , ,76 7 2, JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

101 TABEL 16 STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO KECAMATAN BALITA YANG ADA DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi Buruk DITIMBANG BB NAIK BGM ALAK PUSKESMAS JUMLAH BALITA % BALITA Gizi Buruk ALAK ,40 46,00 9,31 0,30 NAIONI ,63 59,46 8,93 0,71 2 KOTA RADJA BAKUNASE ,34 43,72 8,74 0,57 KEC BEBAS RAWAN GIZI 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG ,61 40,10 10,50 0,40 KUPANG KOTA ,03 38,48 8,16 0,87 4 KELAPA LIMA OESAPA ,00 49,03 9,84 1,03 5 OEBOBO OEBOBO ,20 38,67 6,80 0,67 OEPOI ,03 44,01 6,54 1,59 6 MAULAFA SIKUMANA ,48 35,70 8,95 2,05 PENFUI ,84 50,56 4,33 1,85 JUMLAH (KAB/KOTA) ,09 43,80 8,45 1,03 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

102 TABEL 17 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO KECAMATAN JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES ALAK PUSKESMAS IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS % JUMLAH MENDAPAT YAN.NIFAS ALAK , , , ,2 NAIONI , , , ,1 2 KOTA RADJA BAKUNASE , , , ,2 % 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , , , ,2 KUPANG KOTA , , , ,1 4 KELAPA LIMA OESAPA , , , ,7 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , , , ,1 OEPOI , , , ,3 SIKUMANA , , , ,8 PENFUI , , , ,8 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , ,35 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

103 TABEL 18 CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO KECAMATAN PUSKESMAS ANAK BALITA (PRA SEKOLAH) SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA % ALAK , , ,55 1 ALAK NAIONI , , KOTA RADJA BAKUNASE , , ,19 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , ,02 KUPANG KOTA , , ,81 4 KELAPA LIMA OESAPA , ,35 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , ,93 OEPOI , , ,34 SIKUMANA , , ,84 PENFUI , , ,68 JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,04 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

104 TABEL 19 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KUPANG TAHUN 2010 PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS JUMLAH % JUMLAH % ALAK ALAK , ,73 NAIONI , ,86 2 KOTA RADJA BAKUNASE , ,42 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , ,38 KUPANG KOTA , ,28 4 KELAPA LIMA OESAPA , ,88 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , ,92 OEPOI , ,46 SIKUMANA , ,45 PENFUI , ,61 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,71 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

105 TABEL 20 NO KECAMATAN IUD MOP/ MOW IMP LANT JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIF MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP MKJP + NON MKJP IUD SUNTIK PIL KONDOM OBAT VAGINA LAIN NYA MOP/ MOW IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT VAGINA ALAK ,84 3,11 11,39 58,28 13,61 5,03-0, LAIN NYA MKJP + NON MKJP 2 KELAPA LIMA ,57 7,62 12,17 61,88 10,12 1,47-1, OEBOBO ,11 3,05 9,04 57,06 18,58 5, MAULAFA ,93 2,22 13,44 48,45 7,39 10,64-0, KOTA RAJA ,49 2,71 17,62 46,07 18,43 5, KOTA LAMA ,58 8,35 1,91 72,55 10,50 3, JUMLAH (KAB/KOTA) ,74 2,14 5,41 28,58 6,63 2,64-0,79 50 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga) 7.627

106 TABEL 21 PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP NO KECAMATAN MKJP + MOP/ IMP SUN KON OBAT LAIN NON MOP/ IMP SUN IUD PIL IUD PIL KONDOM OBAT MOW LANT TIK DOM VAGINA NYA MKJP MOW LANT TIK VAGINA LAIN NYA MKJP + NON MKJP ALAK ,89 3,13 11,46 58,63 13,69 5,06-0, KELAPA LIMA ,60 7,67 12,24 62,24 10,18 1,47-0, OEBOBO ,11 3,05 9,04 57,06 18,58 5, MAULAFA ,31 2,29 13,91 50,15 7,65 11,01-3, KOTA RAJA ,49 2,71 17,62 46,07 18,43 5, KOTA LAMA ,35 7,81 1,79 67,86 9,82 2,90-6, JUMLAH (KAB/KOTA) ,49 4,28 10,85 57,28 13,29 5,28 0,00 1, Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

107 TABEL 22 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI ALAK ,50 1 ALAK NAIONI KOTA RADJA BAKUNASE ,67 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO OEPOI SIKUMANA ,33 PENFUI ,33 JUMLAH (KAB/KOTA) ,78 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Subdin P2P)

108 TABEL 23 IMUNISASI DO JUMLAH NO KECAMATAN PUSKESMAS BCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO4 CAMPAK HEPATITIS B0(0-28 hr) (%) BAYI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % ALAK PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010 ALAK , , , , , ,48 11,34 NAIONI , , , , , ,08 4,22 2 KOTA RADJA BAKUNASE , , , , , ,28 5,82 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , , , , , ,57 7,45 KUPANG KOTA , , , , , ,16 12,83 4 KELAPA LIMA OESAPA , , , , , ,57-1,02 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , , , , , ,90 6,01 OEPOI , , , , , ,66 11,27 SIKUMANA , , , , , ,47 11,52 PENFUI , , , , , ,65 2,25 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , ,34 7,21 % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP 94,48 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Subdin P2P)

109 TABEL 24 CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KUPANG TAHUN 2010 BAYI BGM ANAK BALITA (1-4TAHUN) BALITA GIZI BURUK NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MP ASI % JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X % JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN % ALAK ALAK , NAIONI , KOTA RADJA BAKUNASE , KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA , KELAPA LIMA OESAPA , OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , OEPOI , SIKUMANA , PENFUI , JUMLAH (KAB/KOTA) , Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

110 TABEL 25 NO KECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KUPANG TAHUN 2010 PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL Fe1 Fe3 JUMLAH % JUMLAH % ALAK ALAK , ,26 NAIONI , ,25 2 KOTA RADJA BAKUNASE , ,16 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , ,57 KUPANG KOTA ,74 4 KELAPA LIMA OESAPA , ,81 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , ,22 OEPOI , ,36 SIKUMANA , ,36 PENFUI , ,23 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,83 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

111 TABEL 26 NO KECAMATAN TT 4 TT 5 JML % JML % JML % JML % JML % ALAK PUSKESMAS JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KUPANG TAHUN 2010 WUS / BUMIL TT 1 TT 2 ALAK , , , , ,7 NAIONI , , ,8 19 6,8 23 8,2 2 KOTA RADJA BAKUNASE , , , , ,9 TT 3 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , , ,0 64 7,5 72 8,4 KUPANG KOTA , , , ,3 27 9,3 4 KELAPA LIMA OESAPA , , , , ,5 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , , , , ,4 OEPOI , , , ,4 80 8,9 SIKUMANA , , , , ,7 PENFUI , , , , ,0 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , ,3 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Subdin P2P)

112 TABEL 27 PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN MEMERLUKAN MENDAPAT MEMERLUKAN MENDAPAT % DARAH DARAH DARAH DARAH % RUMAH SAKIT #DIV/0! #DIV/0! 2 PUSKESMAS #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) - - #DIV/0! - - #DIV/0! SUMBER DATA DARI = AUDIT MATERNAL PERINATAL ( AMP )

113 TABEL 28 NO KECAMATAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % ALAK JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KUPANG TAHUN 2010 PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI JUMLAH NEONATAL NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI ALAK , , NAIONI , , KOTA RADJA BAKUNASE , , KOTA LAMA PASIR PANJANG , , KUPANG KOTA , , KELAPA LIMA OESAPA , , OEBOBO OEBOBO , , OEPOI , , MAULAFA SIKUMANA , , PENFUI , , JUMLAH (KAB/KOTA) , Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

114 TABEL 29 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) KOTA KUPANG TAHUN 2010 MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA JUMLAH % RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA - - #DIV/0! 3 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS SARANA YANKES.LAINNYA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Yankes)

115 TABEL 30 JUMLAH DESA/KEL TERKENA KLB NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KEL JUMLAH DITANGANI <24 JAM % ALAK JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KUPANG TAHUN 2010 ALAK - NAIONI - - #DIV/0! 2 KOTA RADJA BAKUNASE KOTA LAMA PASIR PANJANG - - KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO - - #DIV/0! OEPOI - - #DIV/0! SIKUMANA - - #DIV/0! PENFUI - - #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) - - #DIV/0! Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Subdin P2P)

116 TABEL 31 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN DESA YANG TERSERANG KLB KOTA KUPANG TAHUN 2010 YANG TERSERANG JUMLAH JENIS KEJADIAN LUAR JUMLAH JUMLAH ATTACK NO JUMLAH PENDUDUK CFR (%) BIASA JUMLAH KEC PENDERITA KEMATIAN RATE (%) DESA TERANCAM #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Subdin P2P)

117 TABEL 32 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH BAYI YANG DIBERI NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI ASI EKSKLUSIF JUMLAH % ALAK ALAK ,64 NAIONI ,69 2 KOTA RADJA BAKUNASE ,85 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG ,26 KUPANG KOTA ,46 4 KELAPA LIMA OESAPA ,43 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO ,99 OEPOI SIKUMANA ,33 PENFUI ,33 JUMLAH (KAB/KOTA) ,75 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

118 TABEL 34 NO KECAMATAN PUSKESMAS TUMPATAN GIGI TETAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS KOTA KUPANG TAHUN 2010 PELAYANAN DASAR GIGI PENCABUTAN GIGI TETAP JUMLAH RASIO TAMBAL/ CABUT JUMLAH MURID SD UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) MURID SD/MI DIPERIKSA JUMLAH % PERLU PERAWATAN MURID SD/MI JUMLAH % MENDAPAT MENDAPAT PERAWATAN PERAWATAN ALAK ALAK , , NAIONI , , KOTA RADJA BAKUNASE , , KOTA LAMA PASIR PANJANG , , KUPANG KOTA , , #DIV/0! 4 KELAPA LIMA OESAPA , OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , OEPOI , SIKUMANA , , PENFUI , , JUMLAH (KAB/ KOTA) , , ,33 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Yankes)

119 TABEL 35 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH JUMLAH NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH KEGIATAN KEGIATAN JUMLAH PENYULUHAN PENYULUHAN MASSA/KELILING KELOMPOK ALAK ALAK NAIONI KOTA RADJA BAKUNASE KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO OEPOI SIKUMANA PENFUI SUB JUMLAH I Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes)

120 TABEL 36 NO KECAMATAN JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN/ JAMKESMAS LAINNYA (JAMKESDA) JUMLAH % ALAK PUSKESMAS CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH PENDUDUK* ALAK , NAIONI ,96 2 KOTA RADJA BAKUNASE ,81 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG ,84 KUPANG KOTA ,46 4 KELAPA LIMA OESAPA ,45 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO ,35 OEPOI ,70 SIKUMANA , PENFUI ,18 JUMLAH (KAB/KOTA) ,82 PERSENTASE 25,62-41,78 39,41 106,82 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Yankes) Catatan : * = Jumlah penduduk menurut puskesmas harus sama dengan jumlah penduduk menurut kecamatan

121 TABEL 37 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN KOTA KUPANG TAHUN 2010 MASYARAKAT MISKIN PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA DICAKUP ASKESKIN MENDAPAT YANKES BAYI MASY.MISKIN BGM MENDAPAT MP-ASI JUMLAH BAYI MASY.MISKIN JUMLAH % Rawat Jalan % Rawat Inap % BGM JUMLAH % ALAK ALAK ,4 49 0,2 - - #DIV/0! NAIONI , #DIV/0! 2 KOTA RADJA BAKUNASE , ,2 - - #DIV/0! 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , #DIV/0! KUPANG KOTA , #DIV/0! 4 KELAPA LIMA OESAPA , #DIV/0! 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO ,3-0,0 - - #DIV/0! OEPOI , #DIV/0! SIKUMANA , ,2 - - #DIV/0! PENFUI , #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) , ,2 - - #DIV/0! Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Yankes)

122 TABEL 38 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO KECAMATAN JUMLAH PEKERJA FORMAL JUMLAH YANG DILAYANI ALAK PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN KERJA ALAK ,17 NAIONI ,23 2 KOTA RADJA BAKUNASE ,57 % 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG ,10 KUPANG KOTA ,47 4 KELAPA LIMA OESAPA ,42 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO OEPOI ,77 SIKUMANA - 9 #DIV/0! PENFUI ,40 JUMLAH (KAB/KOTA) ,94 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

123 TABEL 39 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA KOTA KUPANG TAHUN 2010 PRA USILA (45-59 TH) USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DILAYANI % JUMLAH DILAYANI % JUMLAH DILAYANI KES KES KES % ALAK , , ,31 1 ALAK NAIONI , ,38 2 KOTA RADJA BAKUNASE , , ,36 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , ,20 KUPANG KOTA , , ,70 4 KELAPA LIMA OESAPA , , ,14 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO OEPOI SIKUMANA , , ,28 PENFUI JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,07 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

124 TABEL 40 CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO KECAMATAN WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT JUMLAH YANG JUMLAH WUS DIBERI KAPSUL YODIUM ALAK PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS % YANG DIBERI KAPSUL YODIUM ALAK #DIV/0! NAIONI #DIV/0! 2 KOTA RADJA BAKUNASE #DIV/0! PASIR PANJANG 3 KOTA LAMA KOTA KUPANG BUKAN DAERAH ENDEMIS KUPANG KOTA #DIV/0! #DIV/0! 4 KELAPA LIMA OESAPA #DIV/0! 5 OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO #DIV/0! OEPOI #DIV/0! SIKUMANA #DIV/0! PENFUI #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Kesga)

125 TABEL 41 NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH PENDONOR JML SAMPEL DARAH DIPERIKSA JML POSTIF HIV/AIDS % POSITIF HIV- AIDS #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH #DIV/0! Sumber:.. (sebutkan) PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS KOTA KUPANG TAHUN 2010 DONOR DARAH

126 TABEL 42 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH % PUSKEMAS ALAK ,12 2 PUSKESMAS NAIONI ,01 3 PUSKESMAS PASIR PANJANG PUSKESMAS KUPANG KOTA PUSKESMAS OESAPA PUSKESMAS OEBOBO ,14 7 PUSKESMAS BAKUNASE ,14 8 PUSKESMAS OEPOI ,01 9 PUSKESMAS SIKUMANA PUSKEMAS PENFUI ,01 SUB JUMLAH I ,07 1 RSUD Kota Kupang SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya JUMLAH (KAB/KOTA) ,07 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 133,74 0,36 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Yankes)

127 TABEL 43 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH JUMLAH YANG MEMILIKI LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR LABKES % YANG MEMILIKI 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS JUMLAH (KAB/KOTA) ,44 -

128 TABEL 44 KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR KOTA KUPANG TAHUN 2010 KETERSEDIAAN NO JENIS OBAT* SATUAN KEBUTUHAN JUMLAH % Acyclovir Tab 200 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,1 2 Acyclovir Tab 400 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,2 3 Acyclovir Cream 25 tube/kotak ,5 4 Albendazol 400 mg 60 tablet/strip/blister,kotak 8-0,0 5 Alopurinol 100mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,3 6 Ambroxol Tab 100 tablet/strip/blister,kotak ,0 7 Aminophilin inj 24mg/ml 30 ampul/kotak Amitriptilin 25 mg 100 tablet/strip/blister,kotak Amoxillin 250 mg 100 kapsul/blister/kotak ,0 10 Amoxillin 500 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,1 11 Amoxillin Syr botol ,1 12 Ampicillin 500 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,2 13 Ampicillin inj ktk 10 vial ,0 14 Antalgin 500 mg 1000 tablet/kotak ,1 15 Antalgin inj ktk 10 vial 12-0,0 16 Antasida doen 100 tablet/strip/blister,kotak ,4 17 Antasida Syr botol ,2 18 Anti hemoroid tab ktk 10 supp ,1 19 Aqua pro inj ktk 10 vial, 20 ml 125-0,0 20 Aquadest steril 500 ml botol ,1 21 Arsen botol Artemeter inj kotak 6 ampul Artesdiaquine Paket/dos 570-0,0 24 Asam Askorbat 250 mg 250 tablet/botol 123-0,0 25 Asam Askorbat 50 mg 1000 tablet/botol ,2 26 Aminophilin 200 mg 1000 tablet/botol 9-0,0 27 Ampicillin Syr botol ,0 28 Asam Mefenamat 100 tablet/strip/blister,kotak ,4 29 Atropine sulfat inj amp Bacitracin Salep 24 tube/kotak ,3 31 Bekarbon Tab 1000 tablet/botol 22-0,0 32 Benzatin Benzil Penicillin 2.4 jt 10 vial/kotak 155-0,0 33 Besi II Tab 30 tablet/sacc ,1 34 Betametason SK 25 tube/kotak ,3 35 C H K M botol ,3 36 Captopril 12.5 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,0 37 Captopril 25 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,3 38 Cimetidin 200 mg 100 tablet/strip/blister,kotak 518-0,0 39 Ciprofloksasin 500 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,9 40 Codein 10 mg 250 tablet/botol Deksametason 0.5 mg 1000 tablet/botol ,9 42 Deksametason inj kotak 100 ampul 4-0,0 43 Dekstran 76% botol ,0 44 Dekstrometorpan 15 mg 1000 tablet ,3 45 Dekstrometorpan syr botol ,9 46 Diazepam 2 mg 1000 tablet/botol ,2 47 Diazepam 5 mg 1000 tablet/botol Diazepam inj 30 ampul/kotak ,0 49 Difenhidramin inj 30 ampul/kotak ,0 50 Digoksin 0.25 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,0 51 Diltiazem 30 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,0 52 Doksisiklin 100 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,8 53 Eugenol Cair botol 52-0,0 54 Ekstrak Belladon 1000 tablet/botol 26-0,0 55 Ephedrin 25 mg 1000 tablet/botol ,2 56 Epinefrin/Adrenalin 30 ampul/kotak 8-0,0 57 Eritromisin 250 mg 100 kapsul/blister/kotak ,6

129 NO JENIS OBAT* SATUAN KEBUTUHAN KETERSEDIAAN JUMLAH % Eritromisin 500 mg 100 kapsul/blister/kotak Etakridin/Rivanol botol ,0 60 Etanol 70 % botol ,6 61 Ethambutol 250 mg 100 tablet/strip/blister,kotak 16-0,0 62 Ethambutol 500 mg 100 tablet/strip/blister,kotak ,9 63 Etil Klorida Semprot botol ,0 64 Famotidin 40 mg 50 tablet/kotak ,9 65 Fenol Gliserin botol ,5 66 Fitomenadion 10 mg 1000 tablet/botol ,8 67 Fitomenadion inj 30 ampul/kotak ,3 68 Furosemida 40 mg 250 tablet/botol ,9 69 Gentamicin Inj 5 ampul/kotak 27-0,0 70 Gentamicin TM 24 botol/kotak ,2 71 Garam Oralit 100 sacc/kotak ,2 72 Gentian Violet 24 botol/kotak 117-0,0 73 Glass Ionomer Mentol(Fuji IX) botol Glibenklamid 5 mg 100 tablet/kotak ,8 75 Gliseril Guaikolat 100 mg 1000 tablet/botol ,3 76 Gliserin botol 117-0,0 77 Glukose 10% botol 5-0,0 78 Glukose 40% botol 5-0,0 79 Glukose 5% botol ,9 80 Griseofilvin 125 mg 100 tablet/kotak ,5 81 Haloperidol tab 100 tablet/kotak Hidroklortiazid 25 mg 1000 tablet/botol ,0 83 Hidrokortison 2.5% 24 tube/kotak ,1 84 H2O2 botol Ibuprofen 200 mg 100 tablet/botol ,0 86 Ibuprofen 400 mg 100 tablet/kotak ,8 87 INH 100 mg 1000 tablet/botol 2-0,0 88 INH 300 mg 1000 tablet/botol ,3 89 Iodoform Pasta botol ,3 90 Isosorbid Dinitrat 5 mg 100 tablet/kotak ,5 91 Kalium Permanganat Pot ,0 92 Kalsium Laktat 500 mg 1000 tablet/botol ,7 93 Kinina inj 30 ampul/kotak ,0 94 Kinina Tab 60 tablet/kotak ,6 95 Kloramfenikol 250 mg 250 kapsul/botol ,8 96 Kloramfenikol SM tube 5 gr ,4 97 Kloramfenikol TT 3% 24 botol/kotak ,9 98 Klorfeniramin Maleat 4 mg 1000 tablet/botol ,5 99 Klorokuin Fosfat 150 mg 1000 tablet/botol ,0 100 Kombinasi Suldox 100 tablet/botol ,0 101 Kotrimoksasol 120 mg 100 tablet/kotak ,1 102 Kotrimoksasol 480 mg 100 tablet/kotak ,6 103 Kotrimoksasol Susp Btl 60 ml ,2 104 Loperamida 2 mg 100 tablet/kotak ,5 105 Lidokain Com inj 30 vial/kotak ,0 106 Lidokain murni 2% 100 ampul/kotak ,4 107 Lisol Btl 1000 ml ,1 108 Magnesium Sulfat Tab Metil Prednisolon 4 mg 100 tablet/kotak ,3 110 Metil Prednisolon 16 mg 100 tablet/kotak ,4 111 Metilergometrin inj 10 ampul/kotak ,4 112 Metilergometrin Tab 100 tablet/kotak ,0 113 Metoklopramide 100 tablet/kotak ,1 114 Metronidazole 250 mg 100 tablet/kotak Metronidazole 500 mg 100 tablet/kotak ,4 116 Mikonazole Cr 24 tube/kotak ,1 117 Mummifying pasta tube 34-0,0 118 Na. Fenatoin 250 tablet/botol NaCL 0.9% Btl 500 ml ,6 120 Nifedipin 10 mg 100 tablet/kotak ,3 121 Nistatin vag. tab 100 tablet/kotak ,9

130 NO JENIS OBAT* SATUAN KEBUTUHAN KETERSEDIAAN JUMLAH % O.A.T FDC 1+3 Paket/dos 340-0,0 123 O.A.T FDC II Paket/dos 20-0,0 124 O.A.T FDC Sisipan Paket/dos 20-0,0 125 OAT Kategori Anak Paket/dos 100-0,0 126 OAT Kategori I Paket/dos ,0 127 OAT Kategori II Paket/dos 10-0,0 128 OAT Kategori III Paket/dos 20-0,0 129 OAT Kategori sisipan Paket/dos 20-0,0 130 Obat Batuk Hitam botol ,2 131 Oksitetrasiklin SK 3% Tube 5 gr ,1 132 Oksitetrasiklin SM 1% tube 3,5 gr ,4 133 Oksitoksin inj 10 ampul/kotak ,1 134 Omeprazol 20 mg 7 kapsul/kotak ,7 135 Papaverin 40 mg mg 1000 tablet/botol ,6 136 Piroksikam 20 mg 120 kaplet/kotak ,4 137 Piroxicam 10 mg 100 tablet/kotak ,8 138 Paracetamol 100 mg 100 tablet/botol ,0 139 Paracetamol 500 mg 1000 tablet/botol ,0 140 Paracetamol syr Btl ,2 141 Paraformaldehid Tab 1000 tablet/botol 1-0,0 142 Perphenasin 4 mg Tab Phenobarbital 100 mg 100 tablet/kotak Phenobarbital 30 mg 1000 tablet/botol ,6 145 Phenobarbital inj Amp Pirantel Pamoat 125 mg 100 tablet/kotak ,1 147 Piridoksin 10 mg 1000 tablet/botol ,9 148 Prednison 5 mg 1000 tablet/botol ,9 149 Primakuin 15 mg 1000 tablet/botol ,0 150 Propanolol 40 mg 100 tablet/botol 16-0,0 151 Procain peneciline injeksi 30 vial/kotak 2-0,0 152 PTU 100 mg 100 tablet/botol ,9 153 Pyrazinamide 500 mg 100 tablet/kotak ,8 154 Retinol IU 50 kapsul lunak/btl ,6 155 Retinol IU 50 kapsul lunak/btl ,3 156 Rifampisin 450 mg 100 tablet/kotak ,6 157 Salicyl Talk Ktk 50 gr ,7 158 RL Infus Btl 500 ml ,5 159 Salbutamol 4 mg 100 tablet/kotak ,0 160 Salp Ichtiol Pot ,0 161 Salep pot@30 gr/kotak ,2 162 Salep pot@30 gr/kotak ,2 163 Semen Fosfat serbuk & cair set@30gr/btl Sianokobalamin inj 100 ampul/kotak ,3 165 Silver Amalgam botol 40-0,0 166 Sulfasetamida TM 24 btl/kotak ,3 167 Spiramizin 500 mg 50 tablet/kotak 107-0,0 168 Temporari stoping fletcher set@100gr/btl 40-0,0 169 Tetrasiklin 250 mg 1000 kapsul/botol ,1 170 Thiamin 50 mg 1000 tablet/botol 284-0,0 171 Thiamin inj 30 ampul/kotak 3-0,0 172 Tetracain TM 24 btl/kotak Vit. B Com 1000 tablet/botol ,0 174 Sianokobalamin 50 mg 1000 tablet/botol 75-0,0 175 Yodine Povidone 300 ml Btl 300 ml ,0 176 Trihexyfenidin 2 mg 100 tablet/kotak Abbocat buah/kotak ,8 178 Abbocat buah/kotak ,2 179 Abbocat buah/kotak ,9 180 Abbocat buah/kotak ,9 181 Dispo 1 ml 100 unit/kotak ,3 182 Dispo 2.5 ml 100 unit/kotak ,8 183 Dispo 3 ml 100 unit/kotak ,1 184 Dispo 5 ml 100 unit/kotak ,3 185 Dispo 10 ml 100 unit/kotak ,6

131 NO JENIS OBAT* SATUAN KEBUTUHAN KETERSEDIAAN JUMLAH % Hand scoen non steril Bungkus ,7 187 Hand scun no. 6 Bungkus ,2 188 Hand scun no. 7 Bungkus ,3 189 Hand scun no. 7.5 Bungkus ,4 190 Hand scun No.8 Bungkus ,2 191 Infus set anak Set ,8 192 Infus set Dewasa Set ,4 193 Kapas 250 gr Rol ,0 194 Kapas berlemak Rol Kasa 4 X 15 cm Elastic Rol ,3 196 Kasa 40 X 80 cm Rol ,6 197 Kasa hidrofil Rol Kasa steril 40/40 Rol ,7 199 Kasa steril kotak Rol ,3 200 Kasa 2 x 80 cm Rol ,1 Sumber: Instalasi Farmasi Kota Kupang Ket : * Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar

132 TABEL 45 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT KOTA KUPANG TAHUN 2010 RUMAH TANGGA NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * % ALAK 1 ALAK NAIONI KOTA RADJA BAKUNASE PASIR PANJANG 3 KOTA LAMA KUPANG KOTA 4 KELAPA LIMA OESAPA OEBOBO OEBOBO OEPOI SIKUMANA 6 MAULAFA PENFUI JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes) *) DO lihat

133 TABEL 46 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU % NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF ALAK ALAK ,70 34, ,78 NAIONI , KOTA RADJA BAKUNASE , KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA OEBOBO 6 MAULAFA JUMLAH (KAB/KOTA) OEBOBO OEPOI SIKUMANA PENFUI , ,85 38,11 6, ,04 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes)

134 TABEL 47 NO KECAMATAN PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT ALAK ALAK NAIONI 2 KOTA RADJA BAKUNASE 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA 4 KELAPA LIMA OESAPA 5 OEBOBO 6 MAULAFA PUSKESMAS OEBOBO OEPOI SIKUMANA PENFUI RUMAH JUMLAH (KAB/KOTA) , ,77 42,38 45,20 17,38 61,07 70,43 5,18 7,84 14,05 24,23 21, ,11 72,94 55,04 70,26 52,49 85,42 48,41 38,37 77,12 36,18 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes)

135 LEDENG SPT SGL PAH KEMASAN LAINNYA JUMLAH LEDENG SPT SGL PAH KEMASAN LAINNYA JUMLAH TABEL 48 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH KOTA KUPANG TAHUN 2010 AKSES AIR BERSIH % AKSES AIR BERSIH NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KELUARGA YANG ADA JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA % KELUARGA DIPERIKSA ALAK ALAK , ,21 0,00 19, NAIONI , ,10 0,00 29, KOTA RADJA BAKUNASE , ,25 0,00 10, KOTA LAMA PASIR PANJANG , ,73 0,00 0,00 0, KUPANG KOTA , ,99 0,56 7, KELAPA LIMA OESAPA , ,15 0,00 34, OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , ,86 0,00 35, OEPOI , ,71 9,34 36, SIKUMANA , ,80 0,00 42, PENFUI , ,00 0,00 100, JUMLAH (KAB/KOTA) , ,86 1,90 26,45 0,02 0 0, Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes)

136 JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI JUMLAH SEHAT % KK MEMILIKI % SEHAT JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI JUMLAH SEHAT % KK MEMILIKI % SEHAT JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI JUMLAH SEHAT % KK MEMILIKI % SEHAT TABEL 49 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 JAMBAN TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KK ALAK ALAK , ,00 88, ,00 69,14 NAIONI , ,94 42, KOTA RADJA BAKUNASE , ,24 11, ,00 11,52 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , ,00 40, KUPANG KOTA , ,00 18, ,00 18,41 4 KELAPA LIMA OESAPA , ,77 88, OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO , ,00 4, OEPOI ,3 57, ,00 47, ,60 38,35 SIKUMANA , ,96 79, ,00 83,19 PENFUI , ,20 43, ,69 42,45 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,19 40, ,00 36,14 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes)

137 JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT TABEL 50 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM NO KECAMATAN PUSKESMAS ALAK ALAK ,4 NAIONI #### ##### KOTA RADJA BAKUNASE , ,5 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG , ,5 KUPANG KOTA , KELAPA LIMA OESAPA , ,1 5 OEBOBO OEBOBO , OEPOI , ##### ,5 6 MAULAFA JUMLAH (KAB/KOTA) SIKUMANA #### ##### PENFUI #### , , , ,51 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes)

138 TABEL 51 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA KOTA KUPANG TAHUN 2010 SARANA KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % ALAK 1 ALAK , , , NAIONI ,62 2 KOTA RADJA BAKUNASE , PASIR PANJANG 3 KOTA LAMA KUPANG KOTA KELAPA LIMA OESAPA , , OEBOBO 5 OEBOBO , OEPOI , , ,76 SIKUMANA 6 MAULAFA ,92 PENFUI ,29 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , ,48 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes)

139 TABEL 52 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA JUMLAH % JUMLAH % ALAK NAIONI 2 KOTA RADJA BAKUNASE 3 KOTA LAMA PASIR PANJANG KUPANG KOTA 4 KELAPA LIMA OESAPA 5 KECAMATAN 1 ALAK OEBOBO 6 MAULAFA OEBOBO OEPOI SIKUMANA PENFUI PUSKESMAS JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA , , , , , , , , , ,33 52, , , , , , , , RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK JUMLAH ( KAB/KOTA) , ,15 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes)

140 TABEL 53 NO UNIT KERJA PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA KOTA KUPANG TAHUN 2010 TENAGA KESEHATAN PERAWAT & MEDIS FARMASI GIZI TEKNISI MEDIS SANITASI KESMAS BIDAN JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JUMLAH PUSKESMAS (termasuk PUSTU , , , , , ,46 dan POLINDES/POSKESDES) 2 RUMAH SAKIT Kota Kupang 13 40, , , , ,51 3 6, ,73 % 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES SARANA KESEHATAN LAIN , , , ,88 5 DINKES KAB/KOTA 2 6, , ,71 2 7, , , ,93 JUMLAH 32 5, , , , , , Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Sekretariat) Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV

141 TABEL 54 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 TENAGA KESEHATAN NO UNIT KERJA PERAWAT TEKNISI MEDIS FARMASI GIZI & BIDAN MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH PUSKESMAS ALAK PUSKESMAS NAIONI PUSKESMAS PASIR PANJANG PUSKESMAS KUPANG KOTA PUSKESMAS OESAPA PUSKESMAS OEBOBO PUSKESMAS BAKUNASE PUSKESMAS OEPOI PUSKESMAS SIKUMANA PUSKESMAS PENFUI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RUMAH SAKIT Kota Kupang SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Sekretariat) Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 dan Fisioterapi Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI) Kesmas : SKM, MPH, dll

142 TABEL 55 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH TENAGA MEDIS NO UNIT KERJA DOKTER DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH KELUARGA PUSKESMAS ALAK PUSKESMAS NAIONI PUSKESMAS PASIR PANJANG PUSKESMAS KUPANG KOTA PUSKESMAS OESAPA PUSKESMAS OEBOBO PUSKESMAS BAKUNASE PUSKESMAS OEPOI PUSKESMAS SIKUMANA PUSKESMAS PENFUI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RS Kota Kupang dst. (mencakup RS Pemerintah - dan swasta dan termasuk - pula Rumah Bersalin) - SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - SARANA KESEHATAN LAIN - DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK 4.081,63 6,25 11,29 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Sekretariat)

143 TABEL 56 NO UNIT KERJA TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH PUSKESMAS ALAK PUSKESMAS NAIONI PUSKESMAS PASIR PANJANG PUSKESMAS KUPANG KOTA PUSKESMAS OESAPA PUSKESMAS OEBOBO PUSKESMAS BAKUNASE PUSKESMAS OEPOI PUSKESMAS SIKUMANA PUSKESMAS PENFUI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Kota Kupang dst. (mencakup RS Pemerintah - - dan swasta dan termasuk - - pula Rumah Bersalin) - - SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK 2,38 0,89 6,25 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Sekretariat) JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010

144 TABEL 57 NO UNIT KERJA PERAWAT TENAGA KEPERAWATAN SARJANA KEPW / D-IV DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH S1/DIV BIDAN DIII BIDAN BIDAN JUMLAH PUSKESMAS ALAK PUSKESMAS NAIONI PUSKESMAS PASIR PANJANG PUSKESMAS KUPANG KOTA PUSKESMAS OESAPA PUSKESMAS OEBOBO PUSKESMAS BAKUNASE PUSKESMAS OEPOI PUSKESMAS SIKUMANA PUSKESMAS PENFUI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RS Kota Kupang dst. (mencakup RS Pemerintah - - dan swasta dan termasuk - - pula Rumah Bersalin) - - SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 SARANA KESEHATAN LAIN 1 1 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK 69,59 51,45 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Sekretariat) BIDAN

145 TABEL 58 TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS [a] D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH PUSKESMAS ALAK PUSKESMAS NAIONI PUSKESMAS PASIR PANJANG PUSKESMAS KUPANG KOTA PUSKESMAS OESAPA PUSKESMAS OEBOBO PUSKESMAS BAKUNASE PUSKESMAS OEPOI PUSKESMAS SIKUMANA PUSKESMAS PENFUI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RS Kota Kupang dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN 1 1 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK 15,76 9,25 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Sekretariat) Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN ,

146 TABEL 59 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 TENAGA TEKNISI MEDIS NO UNIT KERJA ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH PUSKESMAS ALAK PUSKESMAS NAIONI PUSKESMAS PASIR PANJANG PUSKESMAS KUPANG KOTA PUSKESMAS OESAPA PUSKESMAS OEBOBO PUSKESMAS BAKUNASE PUSKESMAS OEPOI PUSKESMAS SIKUMANA PUSKESMAS PENFUI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Kota Kupang dst. (mencakup RS Pemerintah - dan swasta dan termasuk - pula Rumah Bersalin) - SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 16 SARANA KESEHATAN LAIN 4 4 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK 8,22 2,06-0,69 16,45 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Sekretariat)

147 TABEL 60 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN NO SUMBER BIAYA Rupiah % ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER : ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA KUPANG TAHUN APBD KAB/KOTA ,98 2 APBD PROVINSI ,27 3 APBN : ,84 - Dana Alokasi Khusus (DAK) ,86 - ASKESKIN (JAMKESMAS) ,35 - BOK ,46 - Lain-lain (sebutkan)(pamsimas) ,62 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) ,06 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN (Askes Sosial/Bansos) (DHS-II) ,86 TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 7,46 ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 163,56 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Sekretariat)

148 TABEL 61 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2010 NO FASILITAS KESEHATAN PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB /KOTA PEMILIKAN/PENGELOLA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT BERSALIN 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA 12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL POLINDES 15 POSKESDES POSYANDU 17 APOTEK TOKO OBAT LAPBORATORIUM OPTIKAL GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 23 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Yankes)

149 TABEL 62 NO KECAMATAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) KOTA KUPANG TAHUN 2010 DESA/ KELURAHAN DESA SIAGA JUMLAH POSKESDES /PUSTU POLINDES POSYANDU ALAK KELAPA LIMA KOTA RADJA KOTA LAMA OEBOBO MAULAFA JUMLAH KOTA KUPANG Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang PL dan Promkes)

150 TABEL 63 NO NAMA RUMAH SAKIT[a] JENIS PELAYANAN KELUAR MATI MATI >= 48 UMUM/KHUSUS (HIDUP + MATI) SELURUHNYA JAM Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kupang (Bidang Yankes) Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta JUMLAH TEMPAT TIDUR INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT KOTA KUPANG TAHUN 2010 JUMLAH PASIEN JUMLAH HARI PERAWATAN BOR LOS TOI GDR NDR ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### #####

PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2009

PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2009 PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2009 SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SEKRETARIAT DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG 2010 440.870. Dinkes Sekretariat PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2009 DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kota Kupang, sedangkan secara aktif berasal dari pengelola data di Dinas Kesehatan Kota Kupang yang berupaya aktif

seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kota Kupang, sedangkan secara aktif berasal dari pengelola data di Dinas Kesehatan Kota Kupang yang berupaya aktif BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Kota Kupang merupakan gambaran situasi kesehatan di Kota Kupang dan merupakan salah satu alat untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program pembangunan kesehatan. Dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN WALIKOTA BALIKPAPAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 60 ayat (6),

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kupang, 26 Januari 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang. dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra,M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Kupang, 26 Januari 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang. dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra,M.Si NIP 1 KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur patut kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena instansi kami telah menyelesaikan Laporan Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014 tepat

Lebih terperinci

PETA WILAYAH ADMINISTRASI KOTA KUPANG

PETA WILAYAH ADMINISTRASI KOTA KUPANG Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2013 i PETA WILAYAH ADMINISTRASI KOTA KUPANG Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2013 ii VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2013-2017 VISI : MEWUJUDKAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di

Lebih terperinci

VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN

VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2015 i Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2015 ii VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2013-2017 VISI : MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEHAT DAN PRODUKTIF MELALUI

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada target hasil dalam kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan lingkungan internal dan eksternal.

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai

Lebih terperinci

Kepala Dinas mempunyai tugas :

Kepala Dinas mempunyai tugas : Kepala Dinas mempunyai tugas : a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas; d. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; e. menyelenggarakan urusan pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas : 41 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Dinas Kesehatan I. KEPALA DINAS Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN BUPATI KABUPATEN JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2016 i

Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2016 i Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2016 i EDITORIAL PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG Penanggung Jawab : dr. I W. Ari Wijana S. Putra, M.Si Rudy Priyono, SKM., M.Kes Editor:

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 1 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH TAHUN ANGGARAN 2015 Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 merupakan tingkat pencapaian sasaran

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG PEMERINTAH KOTA KUPANG D I N A S K E S E H A T A N Jalan S. K. Lerik Kelapa Lima - Kupang Telp. (0380) 825796 Faks. (0380) 825730 Website : www.dinkes-kotakupang.web.id RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497. KONDISI GEOGRAFIS LUAS WILAYAH : 14.265,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.864 JIWA Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan - 218 Desa BATAS DAERAH : Utara : Provinsi Jambi Selatan : Kabupaten Muara Enim

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016 1 DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai. 5, Kota Prabumulih Telp/Fax. 0713-3920008 Email : dinkespbm@yahoo.co.id / dinkes@kotaprabumulih.go.id

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR TAHUN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR. Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR TAHUN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR. Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR TAHUN 2014-2018 DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar Tahun 2014 KATA PENGANTAR Pembangunan kesehatan di Kota Banjar sebagai program

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2008

PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2008 PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2008 SEKRETARIAT DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG Kupang, 2009 440.870. Dinkes Sekretariat PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2008 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG KUPANG 2009 Profil

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur

1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur 1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA PANGKALPINANG WALIKOTA PANGKALPINANG Menimbang PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN No 1 Kepala Dinas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 57 Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam pelaksanaan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH, PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR: 15 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007 BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 93 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENSTRA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun

RENSTRA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 1.1. Geografi Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2013-2017 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2013 1 KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. TEBO NOMOR : 01.1.Tahun 2016 TANGGAL : 04 Januari 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO KABUPATEN SKPD TUGAS FUNGSI : TEBO : DINAS

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung 2.1.1 Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung Berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

1 of 6 02/09/09 11:55

1 of 6 02/09/09 11:55 Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG DINAS-DINAS DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang Kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang Kesehatan. LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : 20 Oktober 2015 TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG. DINAS KESEHATAN I. TUGAS POKOK. Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN, PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi peningkatan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang

Lebih terperinci