PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2009"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2009 SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SEKRETARIAT DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG 2010

2 Dinkes Sekretariat PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2009 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG KUPANG 2010 Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S i

3 TIM PENYUSUN Pelindung Walikota Kupang Wakil Walikota Kupang Pengarah Sekretaris Daerah Kota Kupang Asisten II Setda Kota Kupang Penanggung Jawab dr. Dominggus Sarambu Ketua Wenseslaus Nahak, Sm.Hk Editor Sri Wahyuningsih Lenthar Ledoh,SIP Cornelia Long,SKM Maxseven Ferlin Jacobus B. Sado Yeni A. Come Rihi,SKM Redaktur Welem Suek,SKM Anggota dr. Joice Kansil, dr. Scholastika Daro, Rudy Priyono,S.KM,M.Kes, Frans Y. Panie,SKM, Yumiati Ke Lele,SKM, Sherly Messah,SKM, Yulianti Bale,SKM, Saverius Sariman, Rissa H. Saputri,SKM Kadek Juniawan, Muhamad Zainudin, Adrianus Tofu, Iwan T. Bilusmadi, Rini Muskanan, I.G. Putri Ningsih, Melani Bolla, Ana M. Basy, Maria C.L.B.F. Lamury, Maria Silfiana. Kontributor Badan Pusat Statistik Kota Kupang, Kepolisian Resort Kota Kupang, Bidang Kesehatan Keluarga, Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan, Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit, Sekretariat, Instalasi Farmasi Kota Kupang Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S ii

4 KATA PENGANTAR Profil Kesehatan Kota Kupang 2009, merupakan kelanjutan dari profil tahun-tahun sebelumnya. Profil Kesehatan juga merupakan salah satu wujud akuntabilitas dari SKPD Dinas Kesehatan Kota Kupang. Supaya profil kesehatan ini tidak membingungkan dan dianggap tertinggal, maka data dan informasi yang disajikan adalah sesuai dengan tahun yang tercantum. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009, selain memuat informasi kesehatan seperti tahun sebelumnya juga memuat kejadian-kejadian penting pada tahun Namun demikian Profil Kesehatan Kota Kupang 2009, masih terdapat keterbatasan karena ada beberapa data yang masih belum bisa terkumpul sehingga untuk beberapa indikator masih tercantum data tahun Oleh karena itu kami akan memasukan data-data yang belum ada dalam Profil Kesehatan Kota Kupang 2009, ke dalam profil kesehatan tahun berikutnya. Profil Kesehatan Kota Kupang, dengan segala keterbatasannya diupayakan agar dapat terbit lebih cepat daripada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga dapat memenuhi informasi akan perkembangan pembangunan kesehatan secara menyeluruh di Kota Kupang. Mudah-mudahan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009, dapat memberikan manfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua. Kupang, Mei 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr. Dominggus Sarambu NIP Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S iii

5 DAFTAR ISI Halaman COVER TIM PENYUSUN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... BAB II GAMBARAN UMUM KOTA KUPANG 2.1. Keadaan Umum Keadaan Pendidikan Keadaan Sosial Ekonomi... BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH 3.1. Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Strategi untuk Mencapai Tujuan Tugas Pokok dan Fungsi... BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN 4.1. Angka Kematian Angka Kesakitan... BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN 5.1. Pelayanan Kesehatan Dasar Perbaikan Gizi Masyarakat Perilaku Hidup Masyarakat Keadaan Lingkungan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan... BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 6.1. Sarana Kesehatan Tenaga Kesehatan Pembiayaan Kesehatan... i ii iii iv BAB VII PENUTUP LAMPIRAN Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S iv

6 BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Kota Kupang merupakan gambaran situasi kesehatan di Kota Kupang dan merupakan salah satu alat untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program pembangunan kesehatan. Profil Kesehatan Kota Kupang tahun 2009 disusun berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor HK.00.SJ.SK.VI.1797 Tahun 2004, tentang pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapatkan data dilakukan pengumpulan data pada Sekretariat dan Bidang di Dinas Kesehatan Kota Kupang dan dinas/instansi terkait. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna sehingga dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, melalui peningkatan kualitas sumber daya, pengadaan peralatan dan obat-obatan serta memperbaiki penampilan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam Penyusunan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 banyak dirasakan tantangan dan hambatan terutama dalam penyajian data yang berkualitas, data-data yang dikumpulkan masih ada yang belum lengkap, hal ini disebabkan data yang dibutuhkan tidak tersedia di bidang/bagian serta dinas/instansi terkait. Pengumpulan data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 ini dilakukan melalui dua cara, yakni secara aktif dan pasif. Secara pasif yaitu laporan yang berasal dari puskesmas dan seksiseksi di Dinas Kesehatan Kota Kupang, sedangkan secara aktif berasal dari pengelola data di Dinas Kesehatan Kota Kupang berupaya aktif mengumpulkan data ke puskesmas, Rumah Sakit, dan dinas/instansi terkait. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 1

7 Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2009 ini adalah agar tersedianya data/informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhan dalam rangka pengambilan keputusan yang berdasarkan data dan angka. Adapun sistematika penyajian Profil Kesehatan Tahun 2009 sebagai berikut: BAB I Pendahuluan. Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya. BAB II - Gambaran Umum Kota Kupang. Bab ini menyajikan tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. BAB III - Pembangunan Kesehatan Daerah. Bab ini berisi uraian tentang program pokok yang direncanakan oleh Pemerintah Kota Kupang untuk menuju Masyarakat yang Sehat. Untuk masing-masing program dijelaskan tujuan, sasaran, dan target yang hendak dicapai di tahun yang bersangkutan. BAB IV Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang hasilhasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2009 yang mencakup tentang angka kematian dan angka kesakitan. BAB V Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang upayaupaya kesehatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2009, untuk tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi prosentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan berbagai upaya lain. BAB VI Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun Gambaran tentang keadaan sumber daya sampai dengan 2009 ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana, dan fasilitas kesehatan yang ada sampai dengan tahun BAB VII Penutup. Bab ini menyajikan keberhasilan yang telah dicapai dan kendala yang dihadapi dalam mencapai Visi Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 2

8 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA KUPANG 2.1. KEADAAN UMUM Geografi. Kota Kupang yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor Tahun 1996, tanggal 25 April 1996 terletak antara LS dan antara BT. Batas-batasnya: Sebelah Utara : Teluk Kupang. Sebelah Selatan : Kec. Kupang Barat Kab. Kupang. Sebelah Barat : Kec. Kupang Barat Kab. Kupang dan Selat Semau. Sebelah Timur : Kec. Kupang Barat dan Kec. Kupang Tengah Kab. Kupang. Luas wilayah daratan Km 2 atau 0,38 % dari luas propinsi NTT (47.349,9 Km 2 ) Topografi dan Klimatologi Keadaan tofografi Kota Kupang, yaitu: 1. Daerah tertinggi di atas permukaan laut di bagian selatan: meter. 2. Daerah terendah di atas permukaan laut di bagian utara: 0 50 meter. 3. Tingkat kemiringannya: 15 %. Iklim Kota Kupang, yaitu iklim kering yang dipengaruhi oleh angin muson dengan musim hujan yang pendek, sekitar bulan Nopember s/d bulan Maret, dengan suhu udara mulai dari 20,16 0 C C. Musim kering sekitar bulan April s/d Oktober dengan suhu udara mulai dari 29,1 0 C 33,4 0 C. Secara administrasi Pemerintah Kota Kupang terdiri dari 4 Kecamatan dan 49 Kelurahan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 3

9 Demografi Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Kupang Tahun 2009 tercatat jumlah penduduk Kota Kupang sebanyak 291,794 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,92% per tahun. Kecamatan yang paling tinggi laju pertumbuhan penduduknya adalah Kecamatan Oebobo (3,45%) dan terendah terjadi di Kecamatan Alak dan Maulafa (tidak mengalami pertumbuhan). Angka pertumbuhan tertinggi di Kecamatan Oebobo ini diduga adanya perpindahan penduduk yang masuk ke wilayah ini dari kabupaten dan kecamatan lain. Sementara itu angka pertumbuhan yang rendah pada beberapa kecamatan mungkin terjadi sebagai akibat dari Program Keluarga Berencana dan perpindahan penduduk keluar Kecamatan (BPS Kota Kupang, 2009). Tabel 2.1. Distribusi Penduduk dan Pertumbuhannya Menurut Kecamatan di Kota Kupang Tahun No Kecamatan Pertambahan Penduduk Pertumbuhan Penduduk Penduduk (%) Alak Maulafa Oebobo Kelapa Lima Jumlah Sumber : BPS Kota Kupang 2009 (Hasil Registrasi Penduduk) a. Rasio Jenis Kelamin Dari jiwa penduduk Kota Kupang, terdiri dari 147,872 jiwa laki-laki, dan 143,922 jiwa perempuan dengan Rasio jenis kelamin di Kota Kupang adalah jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kaum perempuan dengan sex ratio 103. Berikut Tabel jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kota Kupang Tahun Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 4

10 Tabel 2.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kota Kupang Tahun 2009 No Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah Sex Laki-laki Perempuan (Orang) Ratio Alak Maulafa Oebobo Kelapa Lima Jumlah Sumber : BPS Kota Kupang 2009 (Hasil Registrasi Penduduk) b. Kepadatan dan Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Luas wilayah Kota Kupang seluruhnya adalah 180,27 Km² yang dihuni oleh orang per Km². Sementara itu kepadatan penduduk per rumah tangga 5 orang per rumah tangga dengan rata-rata sebanyak 5 orang. Tingginya angka kepadatan penduduk per rumah tangga di Kota Kupang, mungkin disebabkan karena penduduk Kota Kupang masih senang hidup berkumpul dalam satu rumpun keluarga, atau masih banyak anak yang tinggal bersama orang tuanya walaupun sudah berkeluarga. Kepadatan penduduk masih terfokus di Kecamatan Oebobo yaitu sebesar orang/km2, disusul Kecamatan Kelapa Lima sebesar orang/km2, dan terendah adalah kecamatan Alak sebesar 527 orang/km². Tabel 2.3. Kepadatan Penduduk per KM² dan Rata-rata Per Rumah Tangga 2009 No Kecamatan Kepadatan Penduduk Rata-rata penduduk per Km² per rumah tangga Alak Maulafa Oebobo Kelapa Lima Jumlah Sumber : BPS Kota Kupang 2009 (Hasil Registrasi Penduduk) Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 5

11 Data Penduduk menurut kelompok umur tahun 2009, dari Badan Pusat Statistik (BPS) belum tersedia sehingga masih menggunakan data penduduk tahun Jika memperhatikan komposisi penduduk menurut kelompok umur terbanyak terdapat pada kelompok umur tahun sebanyak 34,034 jiwa kemudian disusul kelompok umur tahun sebanyak 31,857 jiwa. Hal ini menuntut penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja. Distribusi penduduk menurut kelompok umur dapat dikategorikan menjadi sebagai berikut : kelompok balita (0-4 tahun) = 30,311 jiwa, anak (5-9 tahun) = 29,361, (10-19 tahun) jiwa, produksi (20-64 tahun) jiwa dan menopouse (>75) 2,714 jiwa. Berikut tabel Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur tahun Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Kupang Tahun 2008 No. Kelompok Penduduk Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah % ,508 30, ,572 29, ,993 27, ,038 34, ,446 31, ,487 29, ,415 22, ,175 19, ,751 15, ,145 16, ,567 10, ,565 5, ,382 4, ,959 3, ,396 2, ,522 2, Jumlah Sumber : BPS Kota Kupang 2009 (Hasil Registrasi Penduduk) Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 6

12 Grafik 2.1. Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2008 Keterangan : Presentase = Laki-laki = Perempuan 2.2. KEADAAN PENDIDIKAN Adapun prasarana pendidikan di Kota Kupang sebagai berikut : A. Taman Kanak Kanak. Sekolah Taman Kanak Kanak yang ada sebanyak 94 buah. Jumlah Murid anak, jumlah Guru 355 orang. Ratio murid per sekolah 34,9. Ratio Guru per sekolah 3,7 dan ratio murid per guru 9,2. B. Sekolah Dasar/Mi Sekolah Dasar/Ibtida iyah yang ada sebanyak 121 buah. Jumlah Murid sebanyak orang, jumlah Guru sebanyak orang. Ratio murid per sekolah 214,9. Ratio Guru per sekolah 14,8 dan ratio murid per guru 14,5. C. SLTP/MTS Jumlah SLTP/MTs ada sebanyak 39 buah. Jumlah Murid orang, jumlah Guru orang. Ratio murid terhadap sekolah 461,4. Ratio Guru terhadap sekolah 27,1 dan ratio murid per guru 16,99. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 7

13 D. SLTA/MA Jumlah SLTA/MA ada sebanyak 39 buah, terdiri dari SLTA 22 buah, Sekolah Kejuruan 17 buah. Jumlah murid orang, jumlah Guru orang. Ratio murid terhadap sekolah 441,35. Ratio Guru terhadap sekolah 37,30 dan ratio murid terhadap guru 11,83. E. Perguruan Tinggi Perguruan tinggi negeri di Kota Kupang ada 3 yaitu Universitas Nusa Cendana, Politeknik Negeri Kupang, Politeknik Pertanian Kupang, sedangkan perguruan tinggi yang dikelola oleh swasta ada 17 buah yaitu Universitas Kristen Artha Wacana, Universitas Katolik Widya Mandira, Universitas Muhamadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Universitas PGRI, Akademi Teknik Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Oemathonis, Akademi Pekerjaan Sosial, Akademi Keuangan dan Perbankan Efata Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Informasi Uyelindo Kupang, dan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Mentari Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Cakrawala Nusantara Kupang, Akademi Koperasi Indonesia Ratu Jelita Kupang, Akademi Parawisata Kupang. Untuk sekolah/perguruan tinggi kesehatan negeri yang berada di Kota Kupang ada 1 yakni Politeknik Kesehatan Depkes Kupang, sedangkan sekolah kesehatan swasta yang ada di Kota Kupang ada 2 yakni sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan CHMK dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maranatha. Pendidikan yang diselesaikan merupakan indikator pokok kualitas pendidikan formal. Dengan tersedianya berbagai jenis pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi menyebabkan semakin banyak penduduk kota yang mengenyam Pendidikan, berikut tabel penduduk menurut umur sekolah Tahun Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 8

14 Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Sekolah Di Kota Kupang Tahun 2009 No Kecamatan Penduduk Kelompok Umur Sekolah SD SLTP SLTA Alak ,437 2,011 1,369 2 Maulafa ,743 4,826 1,607 3 Oebobo ,261 5,228 6,841 4 Kelapa Lima ,954 5,630 2,739 Jumlah ,395 17,695 12,556 Sumber : BPS Kota Kupang 2009 (Hasil Registrasi Penduduk) 2.3. KEADAAN SOSIAL EKONOMI Partisipasi Angkatan kerja pada tahun 2001 sebesar (41,17 %), tahun 2002, sebesar (48,56%) dan tahun 2003 sebesar (48,30%) (BPS Kota Kupang tahun 2003), dengan jumlah & jenis lapangan kerja sebagai berikut : Petani / Peternak : ( 1,53%) Nelayan : ( 1,33%) Buruh : ( 2,39%) Wiraswasta/Pengusaha : ( 2,63%) PNS : (13,98%) TNI / Polri : ( 1,90%) Pensiunan : ( 2,80%) Lain-lain / Siswa : (73,44%) (dikutip dari Lampiran Kupang Kota Kasih : Implementasi Tata Kelola Pemerintahan Kota Kupang Yang Baik Dan Benar (Kupang Good Urban Governance Tahun 2004)) Pendapatan Domestik Regional Bruto Angka PDRB menunjukan besaran ekonomi secara keseluruhan untuk suatu wilayah namun tidak mampu mencerminkan tingkat perekonomian penduduknya. Suatu daerah dengan PDRB yang rendah memungkinkan pendapatan penduduknya tinggi, jika jumlah penduduknya sedikit. Sebaliknya jika di suatu wilayah yang PDRB tinggi dengan jumlah Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 9

15 penduduk yang padat, kemungkinan rata-rata pendapatan penduduknya sangat rendah. Pada tahun 2006 angka PDRB Kota Kupang sebesar 2,4 trilyun rupiah. Sector yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah sektor jasa yaitu sebesar 29,67% diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 26,92% Pendapatan Per Kapita Secara umum angka PDRB per kapita dianggap kurang mencerminkan tingkat pendapatan penduduk. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dalam PDRB maupun PDB masih menyertakan penyusutan dan pajak tidak langsung netto yang secara langsung tidak dapat dinikmati oleh masyarakat. Pada tahun 2006, pendapatan per kapita Kota Kupang sebesar 8,6 juta rupiah Struktur Ekonomi Kontribusi setiap sektor ekonomi di Kota Kupang dalam pembentukan PDRB dapat menggambarkan tentang struktur ekonomi Kota Kupang. Kontribusi sektor merupakan sumbangan atau peranan (share) yang diberikan masing-masing sektor terhadap PDRB Kota Kupang. Dalam kurun waktu struktur perekonomian Kota Kupang tidak banyak mengalami perubahan. Sektor perdagangan, restoran dan hotel serta sektor jasa-jasa terus mendominasi perekonomian Kota Kupang hingga saat ini. Pada tahun 2006, sektor perdagangan, restoran dan hotel menyumbang 26,92%, sedangkan sektor jasa-jasa menyumbang 29,67% dari total PDRB Kota Kupang Pertumbuhan Ekonomi Pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Kota Kupang masih dianggap stabil, walaupun mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 5,27%. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 10

16 Beberapa sektor penting yang menjadi penggerak perekonomian kota seperti sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan sebesar 5,18%, dan sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan sebesar 5,82% (BPS Kota Kupang, Dikutip dari Kota Kupang dalam angka 2008). Laju pertumbuhan ekonomi periode tahun , mengalami peningkatan dari 5,78% pada tahun 2003 menjadi 5,84% pada tahun 2004 dengan rata-rata pendapatan per kapita dari Rp menjadi Rp Produk daerah yang dihasilkan sangat terkait dengan aktifitas perekonomian daerah. Semakin tinggi produktivitas daerah maka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)-nya semakin tinggi. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 11

17 BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH Pembangunan Kesehatan di Kota Kupang yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih ditemui berbagai masalah dalam bidang kesehatan yang harus ditanggulangi dengan berbagai upaya yang dilakukan VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN Visi Pembangunan kesehatan masyarakat Kota Kupang dirancang mengarah ke visi, harapan jangka panjang, yaitu Menjadi Institusi Penggerak Pembangunan Kesehatan Guna Terwujudnya Masyarakat yang Sehat dan Mandiri Melalui Pelayanan Kesehatan Komprehensif dan Profesional, Dari visi di atas terkandung pengertian bahwa masyarakat kota adalah Masyarakat Kota Kupang, yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Kota Kupang menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Dimana Dinas Kesehatan sebagai Institusi yang siap untuk mewujudkan harapan masyarakat, melalui pelayanan yang diberikan secara menyeluruh melalui tenaga-tenaga kesehatan yang terampil dan profesional dalam bidang tugasnya. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 12

18 Misi Dengan mempertimbangkan semua hal tersebut, maka untuk mewujudkan visi di atas, maka Dinas Kesehatan Kota Kupang metetapkan Misi Pembangunan Kesehatan Kota Kupang periode waktu , yaitu : 1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan memantapkan sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas. 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui peningkatan Sumber Daya Kesehatan. 3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memberdayakan masyarakat melalui peningkatan pertisipasi aktif dalam upaya promotif dan preventif STRATEGI UNTUK MENCAPAI TUJUAN Pembanguan kesehatan Kota Kupang dimaksudkan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, angka kematian ibu, angka kematian balita dan memperpanjang umur harapan hidup guna mewujudkan derajat kesehatan Masyarakat yang optimal melalui pendekatan paradigma Sehat (upaya peningkatan Promosi Kesehatan dan Pencegahan yang utama setelah itu baru pendekatan pengobatan dan rehabilitasi kesehatan) dengan Kebijakan penyelenggaraan sebagai berikut : 1. Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan dan Membina sistem kesehatan. 2. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi dalam rangka pemenuhan SD kesehatan serta peningkatan kapasitas SD Kesehatan. 3. Meningkatkan kemitraan lintas program, lintas sektor dan masyarakat serta peningkatan upaya promosi dan pendidikan kesehatan secara intensif. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 13

19 3.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Struktur Organisasi Pembangunan Kesehatan Kota Kupang, yang diselenggarakan melalui berbagai Program Strategis dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang yang Struktur Organisasinya sesuai dengan Perda Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kota Kupang dimana Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh : a. Sekretariat dengan 3 Sub bagian, yaitu Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, Sub bagian Umum dan Kepegawaian, Sub bagian Keuangan dan Perlengkapan. b. Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2) dengan 3 seksi, yaitu Seksi Pengamatan Penyakit, Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan. c. Bidang Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan, dengan 3 seksi, yaitu Seksi Penyehatan dan Tempat Pengolahan Makanan, Seksi Pengawasan Kesehatan Lingkungan, dan Seksi Promosi Kesehatan. d. Bidang Kesehatan Keluarga dengan 3 seksi, yaitu Seksi kesehatan Ibu dan Keluarga, Seksi Anak, Remaja dan Usila, dan Seksi gizi. e. Bidang Pelayanan Kesehatan dengan 3 seksi, yaitu Seksi Sarana dan Prasarana Pelayanan, Seksi Registrasi dan Akreditasi Sarana Kesehatan dan Seksi Pelayanan Kesehatan. f. Unit Pelaksana Teknis Dinas, yaitu Puskemas, Puskesmas Rawat Inap, Laboratorium Kesehatan Kota Kupang dan Gudang Farmasi Kota Kupang. g. Tim Fungsional, yaitu tim pejabat fungsional yang berfungsi membantu pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan seperti: epidemiolog, nutrisionist, Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM), sanitarian, koordinator bidan dan koordinator perawat. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 14

20 Tugas Pokok dan Fungsi Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota Kupang dengan otonomi yang luas dan dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang yang memiliki sistem, program dan organisasi tersendiri sesuai prioritas permasalahan setempat yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Tugas Pokok : Tugas pokok Dinas Kesehatan Kota Kupang adalah membantu Walikota dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang Kesehatan. b. Fungsi : Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan Kota Kupang mempunyai fungsi: 1) Perumusan kebijakan teknis sesuai kewenangan Daerah dibidang kesehatan yang meliputi kebijakan teknis Pelayanan Kesehatan Dasar, Kesehatan Keluarga, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan; 2) Koordinasi Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Kesehatan, yang meliputi Pelayanan Kesehatan Dasar, Kesehatan Keluarga, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan; 3) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas dibidang Pelayanan Kesehatan Dasar, Kesehatan Keluarga, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan; 4) Pelaksanaan tugas-tugas lain dibidang Kesehatan yang diberikan oleh Walikota. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas Dinas Kesehatan merupakan Dinas yang bertanggung jawab dalam mengelola bidang kesehatan di Kota Kupang. Dinas Kesehatan Kota Kupang dalam melaksanakan kewenangan di bidang kesehatan mempunyai satu Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 15

21 Sekretariat dan empat Bidang terdiri dari; Sekretariat, Bidang P2, Bidang PL dan Promkes, Bidang Kesga dan Bidang Yankes dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : SEKRETARIAT DINAS Sekretariat Dinas adalah Unsur staf/pembantu pimpinan yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. Sekretaris Dinas mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program, dan Anggaran Dinas Kesehatan, secara terpadu, serta mengkoordinasikan pelaksanaan urusan Umum dan Kepegawaian, urusan Keuangan dan Perlengkapan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, sekretaris dinas mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan koordinasi penyelenggaraan penyusunan program dan anggaran Dinas Kesehatan, serta penyusunan laporan, evalusai pelaksanaan program Dinas Kesehatan; 2. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan koordinasi pelaksanaan urusan umum dan Kepegawaian yang meliputi, urusan rumah tangga, organisasi, hukum, hubungan masyarakat, kepegawaian, Akreditasi dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Tenaga Kesehatan. 3. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan koordinasi pelaksanaan administrasi keuangan dan perlengkapan, yang meliputi administrasi perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan, serta Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 16

22 administrasi pengadaan, pendistribusian., pemeliharaan dan administrasi inventarisasi barang lingkup Dinas Kesehatan. Sekretariat Dinas terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan Sub Bagian Perencanaan, evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam: 1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyusunan program/perencanaan Dinas Kesehatan; 2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyusunan anggaran Dinas Kesehatan, 3. Melakukan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyusunan laporan Dinas Kesehatan, termasuk laporan realisasi keuangan. 4. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna evaluasi pelaksanaan program Dinas Kesehatan. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam: 1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyelenggaraan urusan umum, yang meliputi, urusan rumah tangga, Hukum, Humas dan Protokoler; 2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahzn bahan, data dan informasi yang diperlukan guna pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 17

23 3. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna pelaksanan urusan administrasi akreditasi tenaga fungsional kesehatan dan pengembangan SDM tenaga Kesehatan; Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas, membantu Sekretaris dalam: 1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyelenggaraan administrasi keuangan yang meliputi perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rug) dan tindak lanjut LHP, 2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyelenggaraan urusan perlengkapan yang meliputi perencanaan pertgadaan barang, pendisribusian, pemeliharaan dan pengadministrasian inventaris barang. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN Bidang Pelayanan Kesehatan adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan penyediaan sarana dan prasarana Kesehatan, pelaksanaan registrasi dan akreditasi sarana kesehatan, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan; pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Penyelenggaraan penyediaan sarana dan prasaranalperalatan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 18

24 kesehatan, termasuk penyelenggaraan kefarmasian, yang meliputi perencanaan pengadaan, pemanfaatan sarana dan peralatan kesehatan, di Puskesmas dan jaringannya, perencanaan pengadaan, pengelolaan dan pengawasan obat, dan kosmetika; 2. Penyusunan kebijakan teknis dari kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Penyelenggaraan registrasi dan akreditasi sarana dan peralatan Kesehatan swasta, dan pelayanan Kesehatan Swasta; 3. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dasar, yang meliputi pembinaan teknis pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya, penyelenggaraan upaya kesehatan rujukan, penyelenggaraan kesehatan khusus, dan penyelenggaraan jaminan kesehatan. Bidang Pelayanan Kesehatan Terdiri dari : a. Seksi Sarana dan Prasarana Pelayanan b. Seksi Registrasi dan Akreditasi Sarana Kesehatan c. Seksi Pelayanan Kesehatan Seksi Sarana dan Prasarana Pelayanan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam: 1. Menyusun rencana kebutuhan, pengadaan, pendistribusian, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan bagi Puskesmas dan Jaringannya sesuai ketentuan yang berlaku; 2. Menyusun rencana kebutuhan, pengadaan, pendistribusian dan pemanfaatan dan pemeliharaan obat Puskesmas dan Jaringannya, 3. Melakukan pengawasan peredaran obat, Napza dan Kosmetika, 4. Melakukan bimbingan dan pengendalian peredaran dan penggunaan narkoba, serta melakukan bimbingan dan pengendalian penyehatan makanan dan minuman Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 19

25 Seksi Registrasi dan Akreditasi Sarana Kesehatan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam: 1. Melakukan registrasi, akreditasi tenaga medis, dan perijinan bagi tenaga para medis/tradisional terlatih dan tenaga non medis, 2. Melakukan kegiatan penertiban perijinan dan, registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana dan peralatan kesehatan swasta. Seksi Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam: 1. Melakukan upaya pembinaan penyelenggaraan kesehatan dasar termasuk kesehatan komunitas; 2. Melakukan upaya penyelenggaraan kesehatan rujukan, yang meliputi kesehatan rujukan spesialistik, dan sistim rujukan; 3. Melakukan upaya penyelenggaraan Kesehatan Khusus yang meliputi, Kesehatan Jiwa, kesehatan mata, kesehatan gigi dan mulut; 4. Melakukan kegiatan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang meliputi, kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. BIDANG PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT (P2P) Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pengendalian, Pemberantasan Penyakit, yang meliputi pengamatan penyakit, pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dan penanggulangan masalah kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) mempunyai fungsi : Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 20

26 1. Penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan Pemberantasan Penyakit, yang meliputi pengamatan penyakit, pencegahan dan Pemberantasan Penyakit. 2. Melakukan Pembinaan, pengawasa.n dan pengendalian terhadap Penyelenggaraan pengamatan penyakit (Suveilans) dan pembinaan, pengawasan dan pengendalian laboratorium dinas kesehatan dan puskesmas; 3. Penyusunan rencana dan kebijakan teknis pelaksanaan serta Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pengendalian dan pemberantasan penyakit, yang meliputi surveilans, epidemilogi, pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra; 4. Penyusunan rencana dan kebijakan teknis pelaksanaan serta Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan masalah kesehatan, yang meliputi penyiapan tenaga, peralatan, bahan dan obat dalam rangka pelaksanaan P3K, penanganan KLB, penanggulangan bencana dan imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) terdiri dari : a. Seksi Pengamatan Penyakit b. Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit c. Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan Seksi Pengamatan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam : 1. Melaksanakan pengamatan penyakit melalui surveilans terpadu, sentinel dan surveilans khusus, 2. Melaksanakan pengamatan vector penyakit menular langsung dan pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan haji dan kesehatan dan kesehatan transmigrasi, melaksanakan survey khusus bidang kesehatan, Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 21

27 3. Melaksanakan pengamatan laboratorium penunjang diagnosa penyakit yang ada pada dinas kesehatan dan puskesmas, termasuk perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana, tenaga dan regensia untuk menunjang kualitas laboratorium Dinas Kesehatan, serta melaksanakan bimbingan dan pengendalian terhadap laboratorium Dinas Kesehatan. 4. Melaksanakan pembinaan SKD (Sistem Kewaspadaan Dini) dan investigasi KLB. Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam : 1. Melakukan upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit yang meliputi surveillance epidemilogi, pengendalian penyakit menular langsung, penyakit menular bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra. 2. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa, hasil kegiatan pemberantasan / penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, serta menyebarluaskan informasi cara pemberantasannya, 3. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa hasil kegiatan pemberantasan / penanggulangan penyakit menular langsung dan tidak langsung, serta menyebarluaskan informasi cara pemberantasannya, 4. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa data, monitoring, evaluasi dan pelaksanaan pelaksanaan vaksinasi rutin dan incidental pada unit pelaksana (Posyandu, Puskesmas dan unit pelaksana lainnya) serta menganalisa hasil penelitian pemyakit yang disebabkan oleh imunisasi (KIPI). Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam : Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 22

28 1. Melakukan upaya pengendalian wabah dan bencana, yang meliputi, kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan; 2. Melaksanakan kegiatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang meliputi perencanaan, pengorganisasian serta bimbingan dan pelaksanaan kegiatan P3K termasuk penyediaan obat dan alat kesehatan serta tenaga kesehatan yang dibutuhkan pada P3K, 3. Melakukan analisis terhadap penyebab masalah kesehatan serta penanggulangannya. 4. Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian bimbingan dan pelaksanaan masalah kesehatan dan KLB penyakit yang meliputi managemen informasi, dana dan sarana. BIDANG KESEHATAN KELUARGA Bidang Kesehatan Keluarga adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggunwawab kepada Kepala Dinas. Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan ibu, dan pelayanan kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan anak, remaja dan usila serta pembinaan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, bidang kesehatan keluarga mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan kontrasepsi KB; 2. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebiatan peningkatan kesehatan Anak dan Remaja, Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 23

29 penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan peningkatan kesehatan usia lanjut, 3. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat. Bidang Kesehatan Keluarga Terdiri dari : a. Seksi Kesehatan lbu dan Keluarga b. Seksi Anak, Remaja dan Usila c. Seksi Gizi Seksi kesehatan lbu dan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam: 1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan KB, 2. Melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan kesehatan lbu dan KB, 3. Melakukan pembinaan kemitraan dari kerjasamu lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan KB. Seksi Anak, Remaja dan Usila mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam: 1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesehatan anak, Remaja Usaha Kesehatan Sekolah dan usila, 2. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesehatan anak, remaja dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan usila, 3. Melakukan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan usila, Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 24

30 4. Melakukan identifikasi masalah kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan usila, 5. Melakukan pembinaan teknis program kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan usila Seksi Gizi mempunyai tugas tugas membantu Kepala Bidang dalam: 1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat; 2. Menyelenggarakan kegiatan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat, 3. Melaksanakan bimbingan; pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan gizi keluarga dan masyarakat; 4. Melaksanakan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam rangka upaya peningkatan gizi keluarga dan masyarakat; BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN PROMOSI KESEHATAN Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dihawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Penyehatan Tempat Pengolahan makanan, Pengawasan Kesehatan lingkungan dan Promosi Kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tempat pengolahan makanan dan minuman baik pada tempat-tempat Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 25

31 industri pengolahan makanan maupun pada rumah-rumah makan dan restoran. 2. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pencegahan keracunan pada makanan dan minuman serta Pembinaan dan pengawasan dalam rangka peningkatan kebersihan tempat-tempat umum dan melakukan pengawasan, pemantaiuan pencemaran lingkungan tempat-tempat umum. 3. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas air serta pencegahan terhadap pencemaran air,perbaikan kualitas air dan kesehatan Iingkungan. 4. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas lingkungan perumahan, lingkungan pemukiman, pembinaan pengelolaan sampah dan pemantauan pencemaran di lingkungan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 5. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kesehatan masyarakat pekerja serta pencegahan dan perlindungan terhadap kecelakaan kerja. 6. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Pengendalian dan pemberantasan vector penyakit berbasis lingkungan serta pelaksanaan kegiatan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL). 7. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan promosi kesehatan masyarakat, pembinaan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam upaya promosi kesehatan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 26

32 Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan terdiri dari : a. Seksi Penyehatan dan Tempat Pengolahan Makanan b. Seksi Pengawasan Kesehatan Lingkungan c. Seksi Promosi Kesehatan Seksi Penyehatan dan Tempat Pengolahan Makanan mempunyai tugas membantu kepala bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan dalam : 1. Melakukan upaya pengumpulan bahan, pembinaan dan pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan (Industri makanan dan minuman, rumah makan dan restoran) 2. Melakukan upaya pengumpulan dan pengestimasian bahan guna pelaksanaan kegiatan pencegahan keracunan makanan dan minuman 3. Melakukan upaya pengumpulan dan pengestimasian bahan guna pelaksanaan kegiatan peningkatan kebersihan tempat-tempat umum. 4. Melakukan upaya pengumpulan dan pengestimasian bahan guna pelaksanaan kegiatan pemantauan pencemaran makanan. Seksi Pengawasan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan : 1. Melakukan pembinaan dan petunjuk cara pengawasa.n kualitas air, mengumpulkan dan mengestimasi bahan guna pencegahan, pencemaran dan perbaikan kualitas air serta kesehatan lingkungan 2. Mengumpulkan bahan perencanaan peningkatan kebersihan lingkungan pemukiman serta melakukan koordinasi kegiatan peningkatan kebersihan lingkungan 3. Mengumpulkan dan melakukan estimasi bahan guna pelaksanaan kegiatan pengawasan kualitas lingkungan perumahan serta pencegahan pencemaran lingkungan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 27

33 4. Melakukan koordinasi pelaksanaan pengelolaan sampah serta melakukan pemantauan pencemaran dilingkungan. Tempat pembuangan sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA) 5. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemberantasan vektor penyakit berbasis lingkungan serta pelaksanaan kegiatan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL). Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan dalam : 1. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan dengan menggunakan metode dan media penyampaian promosi kesehatan yang dapat menjangkau masyarakat luas. 2. Melakukan pembinaan dan pengembangan kemitraan dan peran serta masyarakat guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 28

34 BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat Kota Kupang berikut ini disajikan situasi mortalitas dan morbiditas ANGKA KEMATIAN Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian Angka Kematian Bayi Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Gambaran perkembangan terakhir mengenai estimasi AKB dari Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Kupang, dapat dilihat pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 29

35 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Kupang pada tahun 2009 berkisar 24,9 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini menunjukan adanya peningkatan AKB pada tahun 2005 sampai dengan Pada tahun 2009 dari data yang dikumpulkan Bidang Kesehatan Keluarga terdapat 155 dari kelahiran hidup. Namun angka ini belum bisa menggambarkan AKB yang sebenarnya di populasi. Ada banyak faktor yang mempengarui tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB Angka Kematian Balita Gambaran perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) pada tahun disajikan pada gambar 3.2 berikut. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 30

36 Dari gambar di atas terlihat bahwa AKABA pada tahun 2009 mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan AKABA pada tahun Namun melihat trend AKABA mulai tahun cenderung meningkat walaupun tidak secara signifikan. Peningkatan Angka Kematian bayi dan Angka Kematian Balita ini menggambarkan tingkat kesehatan Bayi dan Balita yang masih rendah. Penyebab kematian balita untuk saat ini belum bisa dilaporkan karena pengumpulan data yang belum dilakukan secara kontinyu dari sarana pelayanan kesehatan di bawahnya Angka Kematian Ibu Maternal Angka kematian Ibu (AKI) di Kota Kupang menunjukkan peningkatan dari 173,96/ kelahiran hidup tahun 2005 menjadi 209/ kelahiran hidup pada tahun Peningkatan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi ini menggambarkan tingkat kesehatan Ibu yang masih rendah. Tahun 2009 Angka Kematian Ibu dari data yang dikumpulkan Bidang Kesehatan Keluarga terdapat 13 dari kelahiran hidup. Angka kematian Ibu tahun yang dilaporkan dari Bidang Kesga dapat dilihat pada tabel berikut : Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 31

37 Dari gambar di atas terlihat bahwa angka kematian ibu maternal pada tahun 2005 cenderung mengalami penurunan sampai tahun 2007, namun pada tahun 2008 dan 2009 menunjukan adanya peningkatan ANGKA KESAKITAN Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui system pencatatan dan pelaporan. Gambaran/pola 10 penyakit terbanyak tahun 2009 disajikan pada tabel berikut ini : Tabel Penyakit Terbanyak di Kota Kupang Tahun 2009 No Golongan Sebab Akibat Jumlah % 1 Infeksi Saluran Pernapasan Akut Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas Gastritis Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat Penyakit kulit alergi Hipertensi Penyakit pulpa dan jaringan periapikal Penyakit Kulit Infeksi Diare Penyakit Kulit karena Jamur Sumber : Bidang Yankes 2009 Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 32

38 Dari data 10 penyakit utama, terbanyak adalah ISPA, 39,95%, diikuti penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas 14.38% dan penyakit gastritis 11,06%. Dari pola penyakit terbanyak di atas menunjukan bahwa penyakit infeksi masih merupakan penyakit terbanyak yang ditemukan pada masyarakat Kota Kupang, walaupun beberapa penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat, juga termasuk 10 peringkat penyakit terbanyak di Kota Kupang. Selanjutnya berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk situasi penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB/wabah, dan situasi penyakit tidak menular di Kota Kupang. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai peranan penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian, disamping melakukan promosi berupa penyuluhan kesehatan juga dilakukan kegiatan berupa pencegahan, pengobatan serta penanggulangan kasus KLB melalui koordinasi Dinas Kesehatan Kota Kupang dengan Puskesmas serta dinas/instansi terkait. Adapun Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2009 adalah : Kegiatan Imunisasi dan Surveilans Dalam rangka memberikan kekebalan dan meningkatkan kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada bayi dan Wanita Usia Subur serta Anak Sekolah Dasar maka dilaksanakan : 1. Imunisasi Rutin Pemberian imunisasi rutin ini dilaksanakan di Puskesmas, Posyandu, Rumah Bersalin, Dokter dan Bidan praktek swasta dengan sasaran bayi, ibu hamil dan Wanita Usia Subur. Jumlah sasaran imunisasi untuk bayi : dan sasaran Ibu hamil dengan target Kontak I = 95 % dan Kontak Lengkap = 85 %. Pada tahun 2009 dari hasil pencapaian program imunisasi terjadi peningkatan jumlah kelurahan UCI, dimana dari 49 kelurahan yang ada di Kota Kupang terdapat 24 kelurahan UCI Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 33

39 (48,98%), naik dibandingkan tahun 2008 sebanyak 15 kelurahan (30,6%). Selengkapnya dapat diamati pada gambar berikut : Dari gambar di atas terlihat bahwa cakupan Kelurahan UCI di Kota Kupang mengalami fluktuatif, dimana tahun 2005 dan 2006 terjadi peningkatan, namun pada tahun 2007 mengalami penurunan yang cukup signifikan, kemudian mulai meningkat pada tahun 2008 dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) BIAS dilaksanakan setiap bulan Nopember pada anak Sekolah Dasar (SD) kelas I, II, dan III. Dengan pemberian imunisasi antigen TT pada anak perempuan kelas II dan III dan imunisasi DT pada kelas I, laki-laki dan perempuan. Pada tahun 2009 BIAS dilaksanakan pada bulan Nopember di 118 SD dari 118 SD di Kota Kupang dengan jumlah sasaran kelas I sebanyak murid dan kelas II sebanyak orang dan III sebanyak murid SD. Cakupan imunisasi DT pada pelaksanaan BIAS tahun 2009 sebesar 95.6% dan TT untuk kelas II sebesar 90.4%, sedangkan untuk kelas III sebesar 87,1%. Pada pelaksanaan BIAS tidak semua siswa memdapatkan pelayanan imunisasi karena ada yang tidak masuk sekolah Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 34

40 dengan alasan sakit dan juga ada yang orang tuanya tidak mau anaknya di imunisasi walaupun sudah diberi penjelasan. 3. Sweeping Imunisasi Sweeping Imunisasi dilaksanakan pada kelurahan yang belum mencapai Imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan Imunisasi pada bayi, sehingga semua kelurahan diharapkan dapat mencapai UCI. Dari 10 Puskesmas yang ada di Kota Kupang yang dilaksanakan sweeping imunisasi sebanyak 10 Puskesmas. 4. Surveilans dan Penanggulangan Kasus Dalam rangka kewaspadaan dini terhadap penyakit-penyakit yang berpotensi wabah, maka dilakukan pengumpulan data mingguan dari Puskesmas berupa laporan W2, laporan beberapa penyakit terpilih yang dilaporkan Puskesmas melalui Sistem Surveilans Terpadu (SST) setiap bulannya. Jika terjadi kasus KLB, maka kejadian ini harus segera dilaporkan dalam 24 jam dengan menggunakan format W1, dan dilakukan pelacakan ke lapangan serta tindakan / penanggulangan secepatnya. Salah satu indikator kinerja surveilans adalah kelengkapan dan ketepatan laporan W2. Penyelidikan kasus epidemiologi yang dilakukan selama tahun 2009 ini, adalah : a. Kasus Diare Pada tahun 2009, tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus diare, namun kegiatan PE tetap dilakukan sesuai dengan perkembangan peningkatan kasus khususnya pada bulan Januari, Februari dan Juli 2009 dimana terjadi peningkatan kasus. Bila dibandingkan tahun 2008, dimana terjadi kasus KLB diare, maka tahun 2009, kegiatan PE dilakukan lebih efisien sehingga dapat menekan peningkatan kasus. Upaya yang dilakukan adalah penaburan kaporit pada sumber air minum, dan penemuan penderita secara dini, cukup memberikan hasil yang memuaskan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 35

41 b. Kasus Campak Berdasarkan riwayat perkembangan penyakit campak di Kota Kupang menyatakan bahwa Kota Kupang pernah mengalami KLB karena campak pada tahun 1999, dan berdasarkan perkembangan penyakit campak sampai dengan tahun 2009 ternyata pada tahun 2003 juga terjadi KLB campak kembali. Kasus campak pada tahun 2009 ini ditemukan 21 kasus, dengan kasus terbanyak pada anak dengan golongan umur 5-14 tahun. c. Kasus DBD Kota Kupang merupakan daerah endemis DBD karena setiap tahunnya selalu ditemukan kasus DBD. Berdasarkan evaluasi kasus DBD tahun 1997 s/d 2008 menunjukkan Kota Kupang selalu mengalami KLB DBD, tetapi khusus untuk musim penularan DBD tahun 2009 terjadi penurunan kasus yang sangat signifikant sehingga menyebabkan penyakit ini mulai memberikan nilai keberhasilan program dalam melakukan penanggulangan DBD. Pada tahun 2009 kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Desember dan Nopember 2009, masing-masing sebanyak 56 kasus dan 21 kasus. Hal ini menunjukan adanya penurunan kasus DBD yang cukup signifikan. Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka dilakukan fogging focus dan penaburan abate yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan. d. Kasus Malaria Provinsi NTT merupakan daerah endemis malaria termasuk Kota Kupang. Berdasarkan evaluasi kinerja surveilens terhadap kasus malaria menunjukan setiap tahun mengalami peningkatan kasus. Tahun 2009 diperoleh Annual Paracite Incidens (API) sebesar 1,37 per 1000 penduduk, yang artinya dari 1000 penduduk yang ada di Kota Kupang ditemukan 1-2 orang positif malaria, ini menujukan endemisitas malaria di Kota Kupang termasuk dalam kriteria rendah, tetapi untuk terjadi KLB malaria masih cukup besar karena wilayah Kota Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi dan memiliki mobilitas penduduk yang tinggi. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 36

42 Jumlah kasus malaria yang ditemukan selama tahun 2009 sebanyak 393 kasus malaria positif, dengan kasus terbanyak pada kelompok umur 15 tahun ke atas. e. HIV/AIDS Berdasarkan hasil evaluasi program P2 Infeksi Menular Seksual (IMS) menunjukan bahwa penyakit ini tidak hanya menyerang pada usia produktif tetapi sudah meningkat pada usia non produktif (anak-anak bahkan bayi), hal ini menunjukan bahwa trend penyebaran penyakit ini sudah berubah sehingga program harus mengupayakan program penanggulangan yang lebih tepat sehingga penderita yang terinfeksi pada usia nonproduktif dapat terjaring Penyakit Menular 1. P2 Malaria Kegiatan P2 Malaria di Kota Kupang berdasarkan evaluasi program tahun menunjukan adanya penurunan kasus. Hal ini disebabkan adanya dukungan dan bantuan dari Proyek IPM-4 Global Fund untuk Kota Kupang yang telah memulai aktifitasnya pada tanggal 1 Juli Hasil evaluasi program juga sudah memberikan gambaran yang baik terhadap kasus malaria yang ada di wilayah Kota Kupang, hal ini dibuktikan dengan berubahnya analisa kasus yang dilakukan tidak berdasarkan analisa klinis tetapi sudah dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dinyatakan dengan Annual Paracite Incidens (API). Angka kasus malaria tahun 2005 dengan API 5,74 per 1000 penduduk, tahun 2008 API 2,22 per 1000 penduduk dan tahun 2009 mengalami penurunan API sebesar 1,33 per 1000 penduduk. API /1000 penduduk kurun waktu dapat diamati pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 37

43 Dari gambar di atas terlihat bahwa API untuk Kota Kupang pada tahun 2005 sebesar 5,74 /1.000 penduduk, dan terus mengalami penurunan yang cukup signifikan sampai tahun 2009, menjadi 1,37 per penduduk. 2. P2 DBD Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah provinsi dengan jumlah Kabupaten/Kota terjangkit sampai dengan tahun 2005 sebanyak 330 kabupaten/kota (75% dari seluruh kab./kota). Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Angka insiden DBD berfluktuasi dari tahun ke tahun. Angka kesakitan DBD di Kota Kupang tahun dapat diamati pada gambar berikut. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 38

44 Dari gambar di atas terlihat bahwa angka kesakitan DBD tahun , mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2005 sebesar 2,59 per 1000 penduduk, menurun pada tahun 2006 menjadi 0,95 per 1000 penduduk, namun meningkat lagi pada tahun 2007 menjadi 1,80 per 1000 penduduk. Namun pada tahun 2008 dan 2009 angka ini semakin menurun menjadi 0,41 per 1000 penduduk pada tahun Upaya pencegahan DBD melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)-DBD) melalui kegiatan 3M-PLUS yang melibatkan Peran Serta Masyarakat dan lintas sektor sampai saat ini cukup memberikan hasil yang optimal. Kegiatan pencegahan dan penanggulangan DBD melalui larvasida melalui kegiatan abatesasi massal maupun abatesasi selektif sampai saat ini masih dihadapkan pada beberapa kendala, antara lain adalah kurang tersedianya Abate dan Dana operasional untuk fogging focus yang seharusnya sudah dilakukan mengingat sejak mulai ditemukan kasus DBD pada bulan Nopember 2008 sampai dengan Januari 2009 terjadi 2 kasus kematian. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD di Kota Kupang sampai dengan tahun 2009 meliputi kegiatan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 39

45 a. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD Salah satu kegiatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena penyakit DBD adalah dengan melakukan PSN DBD secara berkesinambungan pada wilayah kerja Puskesmas masing-masing. Dengan kegiatan ini diharapkan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti berkurang/tidak ada. Disamping itu juga dilakukan PSN DBD secara massal. Untuk tahun 2009, salah satu program yang dicanangkan Pemerintah Kota Kupang adalah Kupang Green and Clean yang telah menurunkan kasus DBD di Kota Kupang yang dibuktikan dengan adanya penurunan kasus DBD yang signifikan pada akhir tahun 2009, jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun b. Penyelidikan Epidemiologi Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dan langsung ke rumah kasus dan sekitarnya dalam rangka upaya memutuskan rantai penularan penyakit DBD. Melalui kegiatan ini petugas kesehatan akan secara cepat mengetahui siapa yang tertular, dimana tempat/lokasi terbanyak penderita, kapan kejadiannya dan akhirnya merumuskan tindakan apa yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya penularan lebih luas di masyarakat. Hasil kegiatan PE ini lebih lanjut telah dijelaskan dalam hasil kegiatan program surveilens dan laboratorium. c. Abatesasi Abatisasi bertujuan untuk membunuh jentik nyamuk aedes, dengan cara menaburkan abate pada tempat-tempat penampungan air. Abatisasi pada tahun 2009 dilakukan kegiatan pemberian larvasida sebanyak 2 kali. Jika menggunakan masa aktif dari larvasida yang digunakan seharusnya dilaksanakan 4 kali, karena kurangnya logistik larvasida maka kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan masa aktifnya. d. Fogging Focus Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran penyakit yang lebih luas, disamping dilakukan fogging massal juga dilakukan fogging focus di lokasi tempat tinggal penderita dan sekitar tempat tinggal penderita Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 40

46 dengan radius 200 meter, yang bertujuan untuk memutus rantai penularan dengan membunuh nyamuk dewasa yang telah terinfeksi. e. Penyuluhan Kegiatan ini selalu dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh program sendiri dan juga dilakukan dengan melibatkan lintas program melalui program promosi dan kesehatan yang melakukan penyuluhan keliling dan penyuluhan langsung ke masyarakat. 3. P2 Diare Pada tahun 2009 Jumlah kasus diare yang ditemukan sebanyak kasus. Peningkatan kasus sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan cuaca/musim, terutama terhadap ketersediaan air bersih di masyarakat. Kasus tertinggi di Kecamatan Oebobo, hal ini sesuai dengan kondisi kecamatan Oebobo yang memiliki tingkat mobilitas yang cukup tinggi. Sedangkan berdasarkan waktu kejadian, kasus tertinggi terjadi pada bulan Januari, Juli dan Februari masing-masing sebanyak 1446 kasus, 839 kasus dan 658 kasus. Penemuan kasus tahun 2009 menunjukkan telah terjadi peningkatan kasus yang cukup tajam. Jika dibandingkan kasus diare tahun 2008 dengan tahun 2009 menunjukan adanya peningkatan kasus demikian juga dengan kematian. Angka kesakitan diare tahun , dapat diamati pada gambar di bawah ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 41

47 Dari gambar di atas terlihat bahwa angka kesakitan diare di Kota Kupang setiap tahunnya tidak mengalami perubahan yang signifikan, angka kesakitan dari tahun terlihat sedikit terjadi peningkatan walaupun tidak signifikan, namun pada tahun 2009 menunjukan adanya penurunan angka kesakitan. Tindakan penanganan segera dilaksanakan dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program serta dengan meningkatkan kesiagaan melalui kegiatan surveilans ketat kasus diare yang dilaporkan setiap minggu dari laporan puskesmas dan rumah sakit yang ada di wilayah Kota Kupang. 4. ISPA (Pnemonia) Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sampai saat ini masih menempati urutan tertinggi dalam pola 10 penyakit terbanyak. Penanganan kasus ISPA di Puskesmas disesuaikan dengan protap penanganan yang sudah baku dan rasional. Jumlah kunjungan kasus ISPA bukan Pnemoni tahun 2009 sebanyak kasus. Sedangkan kasus ISPA Pnemoni sebanyak 193 kasus. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 42

48 5. Kusta Hasil evaluasi program P2 kusta menunjukan bahwa jumlah penderita terdaftar di akhir bulan Desember 2009 sebanyak 92 penderita dengan type PB 14 penderita dan type MB 78 penderita. Kusta PB (Paucibacillary) menyerang tubuh dengan daya tahan sedang dan kuman hanya sedikit, sementara MB ( Multibacillary ) menyerang tubuh dengan daya tahan rendah dan jumlah kuman banyak. Kusta PB ditandai dengan bercak putih seperti panu tetapi tidak gatal dan tidak berasa dan dapat sembuh dengan pengobatan selama 6 bulan. Kusta MB ditandai dengan adanya penebalan kulit di muka, telinga, kaki/tangan dan mati rasa. Pengobatan untuk Kusta MB lebih lama, yaitu sekitar 1 tahun. Kusta MB ini lebih berpotensi sebagai penular. Penemuan Penderita Kusta dilakukan dengan pemeriksaan kontak ataupun dengan melakukan pemeriksaan anak sekolah selain dari pasien yang datang berobat. Dari jumlah kasus tersebut diketahui prevalensinya sebesar 31,53 per penduduk dan CDR juga 31,53/ penduduk. Target program kusta yang ditetapkan oleh Subdit P2 kusta dan Frambusia, Depkes RI, penetapan daerah endemis kusta dinyatakan dengan adanya angka Case Detection Rate (CDR) dengan nilai CDR >5/ penduduk. Acuan tersebut memberi gambaran bahwa Kota Kupang merupakan daerah endemis kusta karena memiliki CDR 31,53/ penduduk. Gambaran penderita kusta di Kota Kupang tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 43

49 Tabel 4.1. Jumlah Penderita Kusta Menurut Tipe dan Angka Penemuan Penderita (NCDR) per penduduk tahun NCDR Tahun Jumlah Kasus Tipe PB Tipe MB (per ) ,53 6. TB Paru Sumber : Bidang P Ket. : - : Data Tidak Tersedia CDR : Case Detection Rate, PB : Pausi Basiler, MB : Multi Basiler Selama kurang lebih 8 tahun penerapan program Penanggulangan Tuberculosis dengan strategi DOTS sampai saat ini hasil yang dicapai belum optimal, meskipun dari hasil pemantauan program menunjukan adanya peningkatan cakupan penemuan penderita TB 0,1% sejak awal mulai program April 2001, menjadi 2,3% pada tahun Perkiraan penderita BTA positif Dinas Kesehatan Kota Kupang tahun 2009, yaitu 195 kasus BTA positif baru. Jumlah suspek yang dijaring mencapai 897 orang. Jika dibandingkan dengan suspek yang ada dapat dikatakan baik karena mencapai 21,74% (indikator program 10%). Case Detection Rate (CDR) puskesmas tahun 2009 adalah 65% lebih kecil dari indikator yang seharusnya dicapai yaitu sebesar 70%. Hasil pengobatan bulan kedua dari penderita yang diobati pada triwulan II tahun 2009 hanya mencapai 45,82%, lebih kecil dari angka indikator nasional 80% yang dikarenakan ada beberapa pasien yang tidak mengalami konversi. Berikut akan disajikan angka insiden kasus baru BTA+ per penduduk di Kota Kupang tahun Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 44

50 Dari gambar di atas terlihat bahwa angka kejadian kasus baru BTA+ dari tahun 2005 mengalami penurunan sampai dengan tahun 2009, walaupun tidak menunjukan penurunan yang signifikan. Penurunan ini disebabkan karena biaya operasional untuk penemuan penderita TB yang sangat terbatas sehingga mempengaruhi jumlah penemuan penderita. Untuk angka kesembuhan pada tahun 2009 ini belum bisa dihitung, karena untuk mengetahui angka kesembuhan pada tahun yang bersangkutan hanya bisa dilihat pada tahun berikutnya (12-15 bulan ke depan sejak akhir Desember 2009). 2. HIV / AIDS Kasus HIV/AIDS pada tahun 2009 terus mengalami peningkatan bila dibandingkan kasus tahun Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Kupang tahun 2008 tercatat 132 kasus, terus meningkat pada tahun 2009 sudah tercatat 148 kasus. Artinya terjadi peningkatan 16 kasus pada tahun Kasus terbanyak pada kelompok usia produktif yakni tahun, sedangkan berdasarkan perkembangan penyakit HIV/AIDS setiap tahunnya ternyata pada tahun 2008 jumlah kasus paling banyak ditemukan 32 kasus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan tahun Hasil evaluasi kasus HIV/AIDS berdasarkan golongan umur menunjukan bahwa penderita bukan hanya berasal dari golongan usia produktif tetapi Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 45

51 mulai memasuki pada usia non produktif (bayi/balita dan anak-anak). Bila dilihat dari jenis kelamin, laki-laki lebih banyak menderita HIV/AIDS daripada perempuan. Sedangkan menurut tempat, kasus terbanyak berada di Kecamatan Oebobo (28%). Berikut disajikan jumlah kasus perkembangan kasus HIV/AIDS di Kota Kupang tahun Dari gambar 4.7 di atas terlihat bahwa jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi ditemukan pada tahun 2008 sebanyak 32 orang, sedangkan paling rendah pada tahun 2005, yakni 5 orang. Untuk melihat jumlah penderita baru kasus HIV/AIDS dan kumulatif pengidap HIV yang terdeteksi dari berbagai sarana kesehatan di Kota Kupang tahun 2000 s/d 2009, dapat diamati pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 46

52 Dari gambar di atas terlihat bahwa perkembangan kasus HIV/AIDS di Kota Kupang semakin meningkat, peningkatan tertinggi terjadi pada tahun Bila dibandingkan jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun 2000 yang hanya berjumlah 6 kasus namun sampai dengan tahun 2009 telah mencapai 148 kasus, hal ini menunjukan bahwa perkembangan kasus ini begitu cepat. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 47

53 BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Kupang dimana salah satu Strategi Utamanya adalah : Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka untuk mencapai keadaan tersebut telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun PELAYANAN KESEHATAN DASAR Derajat kesehatan keluarga dan masyarakat antara lain ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak sebagai kelompok srategis untuk dilakukan tindakan peningkatan kesehatan dan pencegahan maupun pengobatan. Masalah kesehatan ibu dan anak masih merupakan masalah Nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang. Tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta lambatnya penurunan kedua angka tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat perlu untuk ditingkatkan. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dan teranalisa kematian ibu dan bayi akan mendapatkan kesepakatan dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta terdistribusinya buku KIA pada ibu hamil dan dapat diketahuinya pencapaian program serta masalah yang dihadapi maka dilakukan kegiatan, terlaksananya pembahasan kasus kematian ibu dan bayi serta terdistribusinya buku KIA ke ibu hamil. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 48

54 Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi TT, serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan Cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua, dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan K1 dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 49

55 Pada gambar di atas terlihat bahwa kunjungan K1 Ibu Hamil di Kota Kupang dalam lima tahun terakhir cukup baik, karena telah melewati target nasional sebesar 90%. Prosentase tertinggi pada tahun 2005 sebesar 100%, dan terendah pada tahun 2006 sebesar 89,07%. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilan sedini mungkin sangat baik. Selanjutnya untuk melihat kunjungan ibu hamil sampai empat kali (K4) dapat dilihat pada gambar berikut : Pada gambar di atas terlihat bahwa kunjungan K4 ibu hamil di Kota Kupang belum memuaskan, karena belum mencapai target SPM yakni Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 50

56 sebesar 95%. Cakupan tertinggi pada tahun 2006 sebesar 89.07%, dan terendah pada tahun 2008 sebesar 54.95%. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilan secara teratur masih sangat kurang. Factor lainnya bahwa tersedianya praktek-praktek dokter dan bidan yang cukup banyak sehingga pencatatan dan pelaporan yang baik belum terlaksana sebagaimana diharapkan Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pencanangan program revolusi KIA oleh Pemerintah Provinsi NTT ternyata cukup memberikan hasil yang menggembirakan. Prioritas program semua ibu bersalin melahirkan di fasilitas kesehatan, ditunjang dengan biaya operasional yang memadai baik dari lembaga donor maupun pemerintah, membuat program ini semakin memberikan hasil yang diharapkan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, mengalami fluktuasi, dimana pada tahun Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 51

57 2005 sebesar 82.94% meningkat menjadi 85.98% pada tahun 2006, namun menurun menjadi 77,51% pada tahun Sedangkan tahun cakupan pertolongan persalinan mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2009 mencapai 84,92%. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pertolongan tenaga kesehatan sudah semakin baik Rujukan Kasus Risti Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di puskesmas dan pustu, beberapa ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (Risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb <8 gr%, Tekanan Darah tinggi (sistole >140 mmhg, diastole > 90 mmhg), oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan premature. Presentase cakupan ibu hamil dengan risti yang ditangani tahun 2009 sebesar 100%, meningkat dibandingkan tahun 2008 yang hanya mencapai 43,2%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Neonatus risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir <2.500 gram), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang tertangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan di pustu, puskesmas rumah bersalin dan rumah sakit. Persentase cakupan Neonatus risti/komplikasi yang ditangani tahun 2009 sebesar 100%. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel profil Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 52

58 Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2) Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari (KN2). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Cakupan kunjungan neonatal (KN2) tahun , dapat diamati pada gambar berikut ini. Dari gambar di atas terlihat bahwa kunjungan neonatus di Kota Kupang mengalami fluktuatif. Pada tahun 2005 mencapai 81.85%, menurun menjadi 77.92% pada tahun Hal ini menunjukan bahwa kesadaran ibu nifas untuk memeriksakan kesehatan bayinya masih kurang. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 53

59 Pelayanan Keluarga Berencana Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukan melalui kelompok sasaran program yang sedang/pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Cakupan secara lengkap menurut kecamatan dan puskesmas dari pelayanan KB dapat dilihat pada lampiran profil ini. Proporsi wanita umur tahun berstatus menikah yang sedang menggunakan/memakai alat KB, sebagai peserta KB baru tahun 2009 sebanyak 4,52%, sedangkan peserta KB aktif sebanyak 92,22%. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran PUS untuk mencegah dan menjarangkan kehamilan sudah semakin baik. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta KB selama tahun 2009, tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan tahun Selama tahun alat kontrasepsi yang banyak diminati adalah suntikan dan pil KB. Pada tahun 2009 jumlah pemakai alat KB suntik dan IUD mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2006 dan 2008 yakni untuk suntik sebanyak orang dan IUD sebanyak orang peserta. Selengkapnya disajikan dalam lampiran Profil Kesehatan Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1 : DT dan Kelas 2-3 : TT), sedangkan kegiatan imunsasi tambahan dilakukan atas dasar Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 54

60 ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambar besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukan dengan cakupan imunisasi DPT1 karena imunisasi ini merupakan salah satu antigen kontak pertama dari semua imunisasi yang diberikan kepada bayi. Saat ini vaksin imunisasi DPT telah digabungkan dengan vaksin imunisasi HB yang lebih dikenal dengan imunisasi DPT-HB (combo). Sehingga cakupan imunisasi kedua vaksin ini ditampilkan bersamaan. Gambaran cakupan imunisasi bayi DPT1 dan HB1 pada tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 55

61 Pada gambar di atas terlihat bahwa presentase cakupan imunisasi DPT-1+HB1 tahun tertinggi pada tahun 2007 yang mencapai 135,48%, dan terendah terjadi pada tahun 2006 yang hanya mencapai 80,2%. Cakupan yang melewati 100%, disebabkan karena adanya perbedaan jumlah sasaran dari bidang Kesga dan Bidang P2. Untuk data Profil kesehatan ini yang dipakai adalah sasaran dari Bidang Kesga sehingga presentasenya melebihi 100%. Sedangkan untuk imunisasi campak cakupan tertinggi pada tahun 2009 yang mencapai 100,78%, dan terendah terjadi pada tahun 2006 sebessar 66,3%. Dari gambar di atas menunjukan bahwa hanya tahun 2005, 2008, dan 2009 yang mencapai target tingkat perlindungan program, sedangkan tahun 2006, dan 2007 tidak mencapai target (indikator cakupan campak > 80%). Target tingkat perlindungan imunisasi bayi ditunjukan dengan cakupan imunisasi campak karena imunisasi ini merupakan antigen kontak terakhir dari semua imunisasi yang diberikan kepada bayi. Maternal dan Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga <1 kasus per 100 kelahiran hidup per tahun. Pada masa lalu sasaran kegiatan MNTE adalah Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 56

62 calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberian TT 5 dosis pada seluruh Wanita Usia Subur termasuk ibu hamil (usia tahun). Cakupan imunisasi TT ibu hamil pada tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini. Dari gambar di atas terlihat bahwa cakupan imunisasi TT-1 pada tahun , mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana cakupan terendah terjadi pada tahun 2007 yang hanya mencapai 29,72%, sedangkan cakupan tertinggi terjadi pada tahun 2005 yang mencapai 68,35%. Cakupan imunisasi TT-2 juga tidak jauh berbeda dengan cakupan imunisasi TT-1, dimana dari gambar di atas terlihat bahwa cakupan tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 64,29% dan terendah pada tahun 2007 yang hanya mencapai 21,83% PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan vitamin dan anemia gizi besi. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 57

63 Pemberian Kapsul Vitamin A Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun (Februari dan Agustus) dan pada ibu nifas diberikan 1 kali. Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu yang lama juga akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan. Persentase pemberian kapsul vitamin A 2x pada balita tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini. Dari gambar di atas terlihat bahwa balita yang mendapat kapsul vitamin A (2x) untuk tahun , terus mengalami peningkatan, dimana persentase tertinggi pada tahun 2007 yang mencapai 98,88%, namun pada Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 58

64 tahun 2008 menurun yang hanya mencapai 46,82%. Sedangkan tahun 2009 naik menjadi 81,01% Pemberian Tablet Besi Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tahun dapat dilihat pada gambar 5.9. berikut ini. Pada gambar di atas terlihat bahwa trend cakupan pemberian tablet besi (Fe-1) pada ibu hamil mengalami penurunan. Untuk tablet Fe-1 pada tahun mengalami penurunan, namun pada tahun 2007 (70,57%) sedikit meningkat namun menurun lagi pada tahun 2008 (54,07%). Sedangkan untuk tahun 2009 meningkat menjadi 73.10%. Sedangkan untuk tablet Fe-3 tahun dapat dilihat pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 59

65 Dari gambar di atas terlihat bahwa cakupan Fe-3 ibu hamil tertinggi pada tahun 2005 mencapai 81,17% namun terus menurun pada tahun , dimana pada tahun 2009 hanya mencapai 67.41% Kasus Gizi Buruk Masalah gizi pada balita dan ibu hamil dengan krisis ekonomi yang masih berkelanjutan memberikan dampak timbulnya kasus gizi buruk pada anak balita dan ibu hamil (KEK). Pada umumnya kasus ini terjadi pada keluarga yang ekomoni dan pendidikannya rendah. Untuk menanggulangi kasus ini perlu diadakan beberapa kegiatan; penyuluhan, memotivasi masyarakat tentang gizi seimbang serta pemantauan status gizi setiap tahunnya. Berdasarkan hasil penimbangan massal yang dilakukan pada bulan Februari 2009 terpantaunya status gizi balita dengan indikator BB/U (buruk) dan BB/TB (sangat kurus) yang cenderung naik dari tahun sebelumnya. Kecamatan Rawan Gizi (Gizi Buruk dan Kurang >15 %) menurun jumlahnya dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 semua Kecamatan di Kota Kupang telah Bebas Rawan Gizi. Prevalensi balita gizi buruk dari hasil pemetaan status gizi pada tahun 2009 adalah 187 orang atau 1.5% (indikator BB/TB) dari total balita di Kota Kupang. Beberapa masalah gizi lainnya seperti kebutaan akibat Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 60

66 kekurangan vitamin A, anemi gizi besi, dan kurang zat iodium telah menampakkan penurunan. Prevalensi gangguan akibat kurang iodium (GAKI) juga telah menunjukkan angka yang menurun, disamping pendistribusian kapsul minyak beryodium cukup tinggi. Penilaian status gizi yang dilakukan di posyandu menggunakan indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) sesuai standar WHO. Berdasarkan hasil penimbangan tahun 2009, maka Balita Gizi Buruk di Kota Kupang adalah sebanyak 187 balita (1,5%), menurun bila dibandingkan dengan gizi buruk pada tahun 2008 yang mencapai orang (4,02%). Perkembangan jumlah kasus gizi buruk di Kota Kupang tahun dapat diamati pada gambar berikut. Dari gambar 5.10 di atas terlihat bahwa persentase kasus gizi buruk di Kota Kupang pada tahun 2006, mencapai 4.80%, namun terus menurun sampai tahun Penurunan ini disebabkan karena adanya dukungan dana dan biaya operasional baik dari pemerintah dan LSM terutama proyek NICE yang sedang berjalan di Kota Kupang. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 61

67 5.3. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Perilaku Sehat merupakan kegiatan utama Promosi Kesehatan yang berupaya memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Program Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengertian pada masyarakat baik lapisan bawah maupun lapisan atas agar mampu mengartikan kesehatan secara maksimal sehingga kesehatan dijadikan modal dalam kehidupan sehari-hari dan modal pokok dalam kehidupan. Berbagai kegiatan yang dilakukan selama tahun 2009 meliputi : 1) Program Promosi Kesehatan meliputi : a. Pertemuan tenaga Promkes Puskesmas b. Operasional penyuluhan melalui radio c. Pembinaan pengembangan kelurahan PHBS d. Pembuatan spanduk e. Pengadaan Lefleat f. Pengadaan Poster h. Melaksanakan penyuluhan keliling i. Pengembangan Kelurahan Siaga 2) Program Narkoba meliputi : a. Penyuluhan di SLTA b. Penyuluhan di SLTP c. Penyuluhan ke Kelurahan d. Penyuluhan bagi Tokoh masyrakat Program Peran Serta Masyarakat (PSM) dan Organisasi Sosial Masyarakat Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di bidang kesehatan dapat terlihat dari beberapa upaya peningkatan Peran Serta Masyarakat yang pada tahun 2009 meliputi : Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 62

68 a. Pertemuan tenaga PSM puskesmas b. Pembinaan UKK c. Pembinaan Batra d. Pembinaan UKK pada sektor informal e. Bimtek UKK dan UKBM f. Pembinaan Posyandu Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan pengawasan dan evaluasi termasuk bagian terpenting dari suatu organisasi, maka petugas promkes melaksanakannya secara berjenjang. Kepala Seksi Promkes sebagai pengawas langsung dalam kegiatan pada Seksi Promkes, bertanggung jawab pada Kepala Bidang selanjutnya Kepala Bidang bertanggung jawab langsung ke Kepala Dinas Kesehatan. Pengawasan ini disebut pengawasan secara Internal. Selain pengawasan secara Internal, juga dilakukan pengawasan secara eksternal oleh Banwasda, DPRD dan Masyarakat sendiri KEADAAN LINGKUNGAN Pengawasan Kualitas Air (PKA) Statistik Kesejateraan Rakyat tahun 2006 yang diterbitkan oleh BPS mengkategorikan sumber air minum yang digunakan rumah tangga menjadi 2 kelompok besar, yaitu sumber air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung, yakni mata air tak terlindung, air sungai, dan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan kualitas sumber air masyarakat yang dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk kepentingan minum, cuci, mandi yang harus memenuhi syarat kesehatan. Dengan diketahuinya kualitas air tersebut penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air dapat ditekan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 63

69 Kegiatan - kegiatan PKA yang dilakukan meliputi : a. Pemeriksaan dan Pengambilan Sampel Air Bersih Target kegiatan pengambilan sample air bersih ini untuk tahun 2009 berjumlah sampel/keluarga yang diambil dari berbagai sumber sarana air bersih masyarakat antara lain dari Air Kemasan, PDAM, Sumur Gali (SGL), Sumur Pompa Tangan (SPT) seusai dengan target. Untuk kegiatan ini dilaksanakan oleh sanitarian Puskesmas pada 10 Puskesmas di wilayah kerjanya masing-masing. Realisasi pengambilan sampel ini sebanyak sampel/keluarga (38.69 %.) b. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih (IS SAB) Tujuan dari kegiatan Inspeksi Sanitasi (IS) ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko pencemaran air yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Disamping pengambilan sampel juga dilakukan inspeksi sanitasi terhadap sarana air bersih dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran air tersebut. Cakupan inspeksi sarana air bersih di Kota Kupang tahun 2009, dari total SAB berjumlah buah, yang diperiksa buah (85.61%) Pengawasan Kualitas Lingkungan Kegiatan ini meliputi : a. Pengawasan TPS/TPA Sampah Kegiatan ini meliputi pengamatan tempat penumpukan, mengukur kepadatan lalat dan mengambil sampel limbah sampah (lindi) pada kolam pengolahan dan saluran pembuangan. Realisasi dari kegiatan ini meliputi, Survey Perumahan dan Lingkungan (SPL) yang dilakukan Puskesmas pada wilayah kerjanya sebanyak rumah dengan hasil rumah sehat (67,60%). Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 64

70 Pengawasan Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengolahan Makanan Kegiatan-kegiatan pengawasan Tempat-Tempat Umum dilakukan secara rutin oleh sanitarian Puskesmas dan petugas dari Dinas Kesehatan Kota Kupang. Jenis TTU yang diperiksa antara lain, meliputi : a. Hotel b. Catering / Jasa Boga c. Restoran / Rumah Makan d. Pasar, dan lain-lain. Jumlah TTU yang ada di Kota Kupang tahun 2009 sebanyak buah, yang diperiksa 547 buah dan jumlah yang sehat atau memenuhi syarat kesehatan 230 buah (42,05%). Tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada saat ini di Kota Kupang bila dilihat dari segi kuantitas, baik milik Pemerintah, BUMN, maupun swasta, cukup memadai bila dibandingkan dengan jumlah dan persebaran penduduk Kota Kupang. Hal ini merupakan suatu potensi yang perlu mendapat pembinaan dalam hal mutu pelayanan, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat Kota Kupang. Sekalipun jumlah dan penyebaran sarana kesehatan dinilai telah memadai, namun jika ditinjau dari aspek mutu pelayanan / kualitas pelayanan masih dibawah standard. Dalam keadaan seperti ini, mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan menjadi jauh dari yang diharapkan. Untuk itu penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana akan terus diupayakan mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat. Penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana kesehatan dilakukan seoptimal mungkin dengan memobilisasi peran serta masyarakat, termasuk swasta baik dalam hal sarana kesehatan dasar maupun sarana kesehatan rujukan. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 65

71 5.5. PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN Dengan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang ditandai dengan semakin tingginya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan, serta semakin mudahnya akses masyarakat ke pelayanan kesehatan maka peningkatan mutu dari pelayanan kesehatan perlu terus ditingkatkan. Di masa yang akan datang dengan bertambah baiknya ekonomi masyarakat maka mereka akan memilih tempat pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu yang memberikan kepuasan kepada mereka. Dilihat dari sarana pelayanan kesehatan dasar yang tersedia di Kota Kupang pada saat ini, sudah bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk kota Kupang yang membutuhkannya. Di Kota Kupang terdapat 10 buah Puskesmas dan 32 buah Puskesmas Pembantu. Masing-masing Kecamatan mempunyai lebih dari satu Puskesmas, sedangkan hampir separuh dari kelurahan mempunyai satu Puskesmas Pembantu. Sesuai dengan konsep Puskesmas yang melayani penduduk, maka di Kota Kupang satu Puskesmas rata-rata melayani rang. Angka ini sudah cukup baik karena dibandingkan dengan konsep wilayah Puskesmas Visite Rate Puskesmas merupakan salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur salah satu fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat dengan melihat angka rata-rata kunjungan penduduk per tahun ke Puskesmas dan unit-unitnya. Pemanfaatan fasilitas kesehatan di Puskesmas dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain : Jumlah penduduk yang berkunjung ke Puskesmas, kunjungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan frekuensi pelayanan puskesmas di luar gedung. Jumlah kunjungan penduduk ke Puskesmas pada tahun 2009 adalah sebanyak kunjungan (rawat jalan dan rawat inap). Jumlah Puskesmas yang ada sebanyak 10 puskesmas, maka rata-rata kunjungan Puskesmas sebulan adalah orang sebulan per puskesmas. Bila dibandingkan rata-rata kunjungan tahun 2008 maka terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya dimana kunjungan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 66

72 Puskesmas tahun 2008 adalah sebanyak orang sebulan per puskesmas. Sedangkan untuk kunjungan gangguan jiwa tahun 2009 tercatat 719 kunjungan Cakupan program UKS Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan peserta didik yang optimal. Adapun sasarannya adalah mulai dari kelompok anak umur 5 tahun sampai dengan 17 tahun. Kegiatan pelayanan kesehatan anak sekolah tersebut adalah melaksanakan screening anak sekolah seperti : pelayanan imunisasi, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan mata, pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan, pemantauan gizi anak sekolah dan lain-lain. Dari hasil kegiatan selama tahun 2009 program UKS telah melakukan penjaringan, dari kegiatan tersebut pada tingkat SD dan TK belum mencapai target 100% sedangkan hasil screening SMP dan SMU tahun 2009 cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya Cakupan Program Lansia Lanjut usia (lansia) merupakan salah satu kelompok rawan dalam keluarga, sehingga pembinaan pada usia lanjut memerlukan perhatian yang khusus. Hal ini disebabkan karena pada umur yang demikian pada umumnya banyak berpenyakit Degeneratif. Cakupan Pelayanan pra usila (45-59 tahun) selama tahun 2009 mencapai 43,70% sedangkan untuk kelompok Usila (>60 tahun) mencapai 59,34%. Secara keseluruhan cakupan pelayanan usila di Kota Kupang tahun 2009, hanya mencapai 49.46%. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat (khususnya kelompok usila) untuk memeriksakan kesehatan pada usia-usia tersebut masih sangat kurang. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 67

73 BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan di Kota Kupang selama tahun 2009, dikelompokan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Yang selengkapnya akan diuraikan di bawah ini Sarana Kesehatan Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Desa Siaga dan Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Puskesmas Puskesmas dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun diupayakan terus meningkat yang bertujuan agar pelayanan kesehatan dapat terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai di daerah terpencil. Pada tahun 2004 jumlah puskesmas hanya 6 puskesmas, meningkat menjadi 7 puskesmas pada tahun , dan pada tahun 2008 telah ditingkatkan lagi 3 buah pustu menjadi puskesmas, sehingga sampai dengan tahun 2009 di Kota Kupang telah terdapat 10 buah puskesmas, yang terdiri dari 6 puskesmas rawat jalan dan 4 puskesmas rawat inap. Dalam periode tahun , rasio puskesmas terhadap penduduk meningkat dari 2,67 per penduduk (tahun 2004) menjadi 3,43 per penduduk (tahun 2009). Ini berarti bahwa pada periode tahun itu setiap penduduk dilayani 2-4 unit puskesmas. Rasio puskesmas terhadap penduduk pada tahun disajikan pada gambar 6.1 berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 68

74 Sementara itu, bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata penduduk, maka jumlah puskesmas per penduduk pada tahun rata-rata 1 unit. Ini berarti bahwa secara nasional puskesmas diharapkan sudah dapat menjangkau penduduk sasaran di wilayah kerjanya. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sejak tahun 2005 beberapa puskesmas di Kota Kupang telah ditingkatkan menjadi puskesmas perawatan. Pada tahun perkembangan jumlah puskesmas perawatan cenderung bertambah. Pada tahun 2005 jumlah puskesmas perawatan 3 buah namun pada tahun 2006 telah ditingkatkan lagi puskesmas Alak menjadi puskesmas perawatan sehingga jumlah puskesmas perawatan menjadi 4 buah puskesmas. Perkembangan jumlah puskesmas rawat jalan dan puskesmas perawatan pada tahun disajikan pada gambar 6.2 berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 69

75 Puskesmas Pembantu Dalam rangka perluasan jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan pada unit pelayanan dan tuntutan dari masyarakat atas pelayanan yang cepat dan terjangkau sudah menjadi kebutuhan mendesak sehingga berdirinya Puskesmas Pembantu yang tersebar disesuaikan dengan peluang yang ada sejumlah 32 buah puskesmas pembantu, artinya setiap Puskesmas didukung oleh kurang lebih 3 Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Sarana transportasi pendukung pelayanan Puskesmas (Puskesmas Keliling) pada tahun 2009 Puskesmas Keliling berjumlah 10 unit. Artinya setiap Puskesmas sudah didukung fasilitas Puskesmas Keliling 1 unit, dalam perkembangannya Pusling dari tahun ke tahun terus meningkat jumlahnya. Dengan meratanya keberadaan Puskesmas Keliling di Kota Kupang diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara merata dan terjangkau Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 70

76 sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), pos malaria kelurahan, kelurahan siaga, dan lain sebagainya. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Perkembangan jumlah posyandu di Kota Kupang dalam kurun waktu mengalami peningkatan dimana jumlah posyandu 217 buah posyandu tahun 2005, terus meningkat dimana pada tahun 2009 sudah mencapai 262 buah posyandu. Jumlah posyandu tahun selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut. Rasio posyandu terhadap desa/kelurahan adalah 3,85 atau rata-rata pada tiap desa/kelurahan terdapat 4 posyandu Tenaga Kesehatan Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari tenaga kesehatan merupakan tenaga yang dibutuhkan berdasarkan rasio standar. Kebutuhan Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 71

77 tenaga ini dikaitkan dengan rencana pengembangan fasilitas kesehatan, setiap tingkat administrasi pelayanan mempunyai formasi pegawai bervariasi sejalan dengan mobilisasi. Kupang Berikut ini adalah jumlah dan sebaran Tenaga kesehatan di Kota tahun 2009, yang tersebar Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Tabel 6.1. Distribusi Tenaga Kesehatan di Kota Kupang Tahun 2009 No Jenis Tenaga Dinas Kesehatan Puskesmas & Pustu Jumlah Rasio per penduduk Dokter Umum Dokter Gigi Sarjana Kesmas Perawat Bidan Apoteker Asisten Apoteker Gizi/Nutrionist Sanitarian Analis kesehatan Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kota Kupang 2009 Dari tabel diatas maka untuk melihat kesenjangan antara jumlah tenaga kesehatan dan rasio tenaga kesehatan per penduduk tahun 2009, dapat dilihat pada gambar 6.4.berikut ini. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 72

78 Dari gambar di atas terlihat bahwa kesenjangan paling tinggi dari kebutuhan tenaga kesehatan di Kota Kupang adalah tenaga perawat sebesar 104,19 per penduduk, dan tenaga bidan, dimana kesenjangannya mencapai per penduduk. Sedangkan untuk tenaga kesehatan yang telah mencapai target adalah tenaga sanitarian dan Sarjana Kesehatan Masyarakat Pembiayaan Kesehatan a. Pendapatan / Penerimaan Dibidang penerimaan daerah Dinas Kesehatan Kota Kupang sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Kupang No. 11 tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan berperan memberikan dukungan bagi terlaksananya upaya kegiatan extensifikasi dan intensifikasi penerimaan daerah. Kewajiban tugas Dinas Kesehatan Kota Kupang adalah untuk melakukan pemungutan secara operasional dilaksanakan melalui retribusi atas pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis, adapun penerimaan retribusi kesehatan di UPT Dinas Kesehatan Kota Kupang berupa karcis Umum, Rawat Inap Persalinan, Penerimaan Askes, Laboratorium, Pengujian Kesehatan dan Pelayanan Gigi. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 73

79 b. Total anggaran kesehatan yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang selama tahun 2009 sebesar Rp. 70,806,693,866. Jumlah ini berasal dari berbagai sumber diantaranya : 1) APBD (DAU) Kota Kupang : Besarnya APBD Kota Kupang tahun 2009 sebesar Rp ,- sedangkan dana yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan (termasuk dana DAK) sebesar Rp atau 10.96% dari total APBD Kota Kupang tahun Dari prosentase ini bila dibandingkan dengan target nasional ternyata belum mencapai target, karena anggaran kesehatan belum mencapai 15% dari total APBD. Anggaran yang dialokasikan ini lebih banyak digunakan untuk pembangunan Rumah Sakit Kota yang mencapai 41% dari jumlah dana Rp Sehingga pembiayaan untuk pelayanan masih sangat minim. 2) Dana APBD Provinsi Dana APBD Provinsi untuk Dinas Kesehatan Kota Kupang antara lain berupa dana Dekonsentrasi. Dana Dekonsentrasi yang disalurkan melalui Dinas Kesehatan Propinsi NTT pada tahun 2009 sebanyak Rp ,-. Dana ini lebih banyak digunakan untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan gizi. 3) Dana APBN Dana APBN yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Kota Kupang selama tahun 2009, berasal dari beberapa sumber antara lain : a) Dana Alokasi Khusus (DAK) Jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp ,- b) Askeskin (Jamkesmas) Jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp ,- c) Lain-lain Yang termasuk dalam sumber dana ini antara lain berasal dari program PAMSIMAS, yang bersumber dari dana APBN yang Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 74

80 langsung dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang. Dana yang dialokasikan sebesar Rp ,- 4) Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) Dana yang berasal dari pinjaman/hibah luar negeri untuk tahun 2009, antara lain bersumber dari GAVI, UNICEF, AIP-MNH, yang berjumlah Rp ,- 5) Sumber Pemerintah Lain (Askes sosial/bansos) Dana ini berasal dari PT. ASKES yang berjumlah Rp ,-. Untuk melihat prosentase sumber anggaran kesehatan pada tahun 2009, dapat dilihat pada gambar berikut : Dari gambar di atas terlihat bahwa sumber pembiayaan terbesar untuk Dinas Kesehatan Kota Kupang berasal dari APBD Kota Kupang sebesar 84.69%, diikuti sumber pembiayaan yang berasal dari APBN sebesar 12.81%. Profil Kesehatan Kota Kupang 2009 (Sekretariat) Created by : Welem S 75

PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2010

PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2010 PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2010 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN 2011 440.870. Dinkes Sekretariat PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2010 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG

Lebih terperinci

seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kota Kupang, sedangkan secara aktif berasal dari pengelola data di Dinas Kesehatan Kota Kupang yang berupaya aktif

seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kota Kupang, sedangkan secara aktif berasal dari pengelola data di Dinas Kesehatan Kota Kupang yang berupaya aktif BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Kota Kupang merupakan gambaran situasi kesehatan di Kota Kupang dan merupakan salah satu alat untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program pembangunan kesehatan. Dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN WALIKOTA BALIKPAPAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 60 ayat (6),

Lebih terperinci

PETA WILAYAH ADMINISTRASI KOTA KUPANG

PETA WILAYAH ADMINISTRASI KOTA KUPANG Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2013 i PETA WILAYAH ADMINISTRASI KOTA KUPANG Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2013 ii VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2013-2017 VISI : MEWUJUDKAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kupang, 26 Januari 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang. dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra,M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Kupang, 26 Januari 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang. dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra,M.Si NIP 1 KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur patut kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena instansi kami telah menyelesaikan Laporan Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014 tepat

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2008

PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2008 PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2008 SEKRETARIAT DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG Kupang, 2009 440.870. Dinkes Sekretariat PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG 2008 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG KUPANG 2009 Profil

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di

Lebih terperinci

VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN

VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2015 i Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2015 ii VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2013-2017 VISI : MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEHAT DAN PRODUKTIF MELALUI

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada target hasil dalam kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan lingkungan internal dan eksternal.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Kepala Dinas mempunyai tugas :

Kepala Dinas mempunyai tugas : Kepala Dinas mempunyai tugas : a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas; d. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; e. menyelenggarakan urusan pemerintahan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN BUPATI KABUPATEN JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG PEMERINTAH KOTA KUPANG D I N A S K E S E H A T A N Jalan S. K. Lerik Kelapa Lima - Kupang Telp. (0380) 825796 Faks. (0380) 825730 Website : www.dinkes-kotakupang.web.id RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas : 41 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Dinas Kesehatan I. KEPALA DINAS Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 1 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH TAHUN ANGGARAN 2015 Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 merupakan tingkat pencapaian sasaran

Lebih terperinci

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497. KONDISI GEOGRAFIS LUAS WILAYAH : 14.265,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.864 JIWA Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan - 218 Desa BATAS DAERAH : Utara : Provinsi Jambi Selatan : Kabupaten Muara Enim

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN No 1 Kepala Dinas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR TAHUN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR. Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR TAHUN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR. Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR TAHUN 2014-2018 DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar Tahun 2014 KATA PENGANTAR Pembangunan kesehatan di Kota Banjar sebagai program

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016 1 DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai. 5, Kota Prabumulih Telp/Fax. 0713-3920008 Email : dinkespbm@yahoo.co.id / dinkes@kotaprabumulih.go.id

Lebih terperinci

1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur

1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur 1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2016 i

Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2016 i Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2016 i EDITORIAL PROFIL KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG Penanggung Jawab : dr. I W. Ari Wijana S. Putra, M.Si Rudy Priyono, SKM., M.Kes Editor:

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA PANGKALPINANG WALIKOTA PANGKALPINANG Menimbang PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 57 Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam pelaksanaan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007 BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

RENSTRA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun

RENSTRA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 1.1. Geografi Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH, PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR: 15 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 93 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

1 of 6 02/09/09 11:55

1 of 6 02/09/09 11:55 Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2013-2017 DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG TAHUN 2013 1 KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG DINAS-DINAS DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 1575/Menkes/SK/XI/2005 TANGGAL : 16 November 2005 MENTERI KESEHATAN STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 71 Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN, PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi peningkatan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 13 TAHUN 2011 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG DINAS-DINAS

Lebih terperinci