PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SUBTEMA LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALKU KELAS IV SEKOLAH DASAR 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SUBTEMA LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALKU KELAS IV SEKOLAH DASAR 1"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SUBTEMA LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALKU KELAS IV SEKOLAH DASAR 1 Sari Yustiana 2 Universitas Islam Sultan Agung Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: (1) mengembangkan komponen dan instrumen penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning pada Subtema Lingkungan Tempat Tinggalku kelas IV Sekolah Dasar, dan (2) mengetahui kualitas dari instrumen penilaian otentik yang sedang dikembangkan. Penelitian pengembangan ini mengacu langkah yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dengan Aiken V, reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach Alpha. Tingkat kesukaran butir soal menggunakan proportion correct, dan daya pembeda soal menggunakan korelasi point biserial. Instrumen penilaian terdiri dari 6 komponen, yaitu: topik pembelajaran, tugas peserta didik, penilaian sikap, penilaian pengetahuan, penilaian ketrampilan, dan rubrik penilaian. Penilaian ahli menunjukkan produk pada kategori Baik. Validitas isi instrumen penilaian otentik berkategori Valid. Reliabilitas instrumen penilaian otentik berkategori Reliabel dengan Cronbach Alpha > 0,7. Tingkat kesukaran soal dikategorikan Baik dengan indeks 0,25-0,75; dan daya pembeda soal dapat diterima dengan indeks 0,20. Kata kunci: instrumen penilaian otentik, contextual teaching and learning 1 Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui: say_yuna@yahoo.com 383

2 PENDAHULUAN Kurikulum yang di canangkan akan diterapkan diseluruh sekolah di Indonesia adalah Kurikulum 2013, yang menggantikan Kurikulum Meskipun saat ini masih digunakan hanya pada sekolah percontohan. Perubahan kurikulum berdampak pada perubahan penilaian yang digunakan. Penilaian yang digunakan pada Kurikulum 2013 adalah penilaian otentik (authentic assessment). Penilaian otentik merupakan penilaian yang menilai peserta didik dari berbagai aspek. Penilaian otentik mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru (Kemendikbud, 2013, p. 218). Aspek-aspek yang dinilai pada penilaian otentik adalah: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Semua aspek yang dinilai harus berdasarkan keadaan yang sebenarnya dalam dunia nyata, dan peserta didik harus menerapkan konsep dalam pembelajaran di dunia nyata pula. Salah satu cara mencapai penerapan konsep dalam dunia nyata dan pembelajaran yang bermakna adalah dengan melakukan pembelajaran secara kontekstual. Olfos & Zulantary (2007: 156) mengemukakan bahwa A new approch to evaluation is authentic assesment. This modality connects teaching to realistic and complex situation and context. Penggunaan Contextual Teaching and Learning sebagai pedoman penyusunan intrumen penilaian otentik, karena keduanya saling terkait. Keduanya sama-sama menghendaki sebuah pembelajaran yang bermakna dan dapat diterapkan dalam dunia nyata. Sehingga tugas yang diberikan menekankan pada pentingnya pengaitan antara materi belajar dengan keadaan nyata dilingkungan peserta didik. Penyusunan penilaian otentik memerlukan sebuah instrumen yang valid dan reliabel. Artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur kompetensi peserta didik dan stabil penggunaannya dalam kondisi apapun. Intrumen yang valid dan reliabel diperlukan agar dapat mengukur kemampuan peserta didik, pada apa yang seharusnya diukur. Dalam menilai kompetensi siswa, guru merujuk pada draf penilaian yang ada pada buku pegangan. Namun, jika dikaji berdasarkan konsep penilain otentik, draf penilaian yang ada pada buku guru belum lengkap, karena hanya mencakup aspek sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan saja. Untuk aspek sikap spiritual belum terdapat draf penilaiannya. Selain itu panduan pensekoran pada masing-masing penilaian juga belum tersedia. Kendala lain yang dihadapi dalam penilaian otentik adalah dari segi kepraktisan. Instrumen yang digunakan oleh guru dirasa kurang praktis, sehingga guru kesulitan untuk menggunakannya. Kesulitan terutama dalam penilaian setiap individu peserta didik. Akibatnya guru hanya menggunakan penilaian berdasarkan hasil kerja peserta didik yang berbasis paper and pencil test yang dapat dilaksanakan secara klasikal. 384

3 Penilaian yang menyeluruh dengan konsep penilaian otentik sangat diperlukan agar seluruh kompetensi peserta didik dapat terukur. Sayangnya pengembangan penilaian otentik masih dirasa sulit untuk guru. Sebagai gambaran dalam penelitian Burhan Nurgiantoro dan Puji Suyata (2009) mengenai Pengembangan Model Asessmen Otentik dalam Pembelajaran Bahasa, data penelitian menyatakan bahwa kurangnya pemahaman guru terhadap penilaian otentik yang mengakibatkan guru belum menggunakannya untuk menilai hasil belajar peserta didik. Instrumen penilaian yang baik adalah yang dapat mengukur seluruh aspek kompetensi peserta didik. Dimyati dan Mudjiono (2009, pp ) mengemukakan kriteria instrumen penilaian yang baik yaitu valid, reliabel, dan praktis. Valid berarti dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berhubungan dengan derajat konsistensi sedangkan praktis berarti instrumen mudah digunakan. Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah untuk kelas IV Subtema Lingkungan Tempat Tinggalku. Pemilihan subtema didasarkan pada hasil analisis buku pegangan guru dan hasil wawancara. Bedasarkan hasil analisis buku pegangan guru, pada tema ini materi yang disajikan kurang kontekstual untuk peserta didik. Bacaan dan gambar yang disajikan tidak berada pada lingkungan peserta didik. Sehingga tidak nyata bagi peserta didik. Padahal pada lingkungan peserta didik terdapat banyak tempat yang dapat dijadikan sebagai materi. Hal ini juga seperti yang dikemukakan oleh guru pada wawancara, bahwa materi yang disajikan tidak kontekstual dan kurang nyata bagi peserta didik. Dengan demikian, maka perlu dikembangkan instrumen penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning pada subtema Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas IV Sekolah Dasar. Berdasarkan uraian di atas, penelitian dan pengembangan ini memiliki tujuan yaitu: (1) mengembangkan instrumen penilaian otentik berbasis Contextual Teaching and Learning pada tema Indahnya Negeriku subtema Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas IV Sekolah Dasar, (2) mengetahui validitas dan reliabilitas instrument penilaian otentik berbasis Contextual Teaching and Learning pada subtema Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas IV Sekolah Dasar. Hasil pengembangan ini dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian dan pengembangan ini yaitu mempunyai kontribusi ilmiah terkait dengan pengembangan instrumen penilaian otentik berbasis Contextual Teaching and Learning pada Subtema Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas IV Sekolah dasar. Manfaat praktis hasil penelitian dan pengembangan ini bagi sekolah yaitu acuan bagi guru untuk menerapkan penilaian otentik dalam Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Subtema Lingkungan Tempat Tinggalku kelas IV Sekolah Dasar. Bagi guru, sebagai masukan dalam mengembangakan instrumen penilaian otentik berbasis Contextual Teaching and Learning pada Subtema Lingkungan 385

4 Tempat Tinggalku kelas IV Sekolah Dasar. Selain itu dapat digunakan sebagai masukan bagi guru kelas IV Sekolah Dasar dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan. Bagi peserta didik, memberikan masukan untuk menyadari kekuatan dan kelemahannya dalam penguasaan kompetensi yang telah diajarkan serta dapat memberikan motivasi pada peserta didik. Bagi peneliti lain, memberi wawasan mengembangkan instrumen penilaian yang baik dan memenuhi syarat. Berdasarkan uraian di atas, maka definisi operasional dari penelitian dan pengembangan ini yaitu: (1) contextual teaching and learning adalah pembelajaran untuk mengevaluasi dan menilai dengan dasar menghubungkan keadaan nyata dan situasi yang kompleks dengan konteks. (2) Instrumen penilaian otentik merupakan penilaian yang menilai peserta didik dari berbagai aspek, aspekaspek yang dinilai adalah: sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. (3) analisis instrumen penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, serta ditinjau dari kepraktisan instrumen. Keterbatasan penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik yaitu, (1) subjek dan objek uji coba pengembangan instrumen dibatasi pada peserta didik kelas IV; (2) aspek penilaian otentik yang dikembangkan dalam instrumen ini terbatas pada pembelajaran tematik integratif berbasis Contextual Teaching and Learning; (3) Instrumen penilaian otentik berbasis Contextual Teaching and Learning terbatas pada subtema Lingkungan Tempat Tinggalku. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (Reasearch & Development). Penelitian dan pengembangan (Reasearch & Development) merupakan suatu proses untuk mengembangkan suatu produk baru atau memperbaiki produk yang sudah ada baik produk yang berupa perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software) dan dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2013, p.164). Waktu dan Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian dan pengembangan ini adalah peserta didik kelas IV di Kecamatan Bukateja. Uji coba utama dilaksanakan dengan validasai dari 5 ahli, yaitu 3 ahli evaluasi dan 2 ahli materi. Uji coba lapangan dilaksanakan dengan 70 peserta didik di kelas IV SD N 1 Bukateja dan SD N 2 Cipawon. Uji Coba operasional dilaksanakan dengan 100 peserta didik dari SD N 2 Majasari, SD N 2 Kedungjati, dan SD N 1 Kembangan. Prosedur 386

5 Prosedur penelitian dan pengembangan ini mengacu pada tahap penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall (1983, p.775). Langkah-langkah penelitian dan pengembangannya yaitu (1) studi pendahuluan; (2) perencanaan; (3) pengembangan produk awal; (4) uji coba awal; (5) revisi produk awal; (6) uji coba utama; (7) revisi uji coba utama; (8) uji coba operasional; (9) revisi produk final; (10) deseminasi. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh pada analisis kebutuhan dan kuantitatif diperoleh pada saat validasi produk dan uji coba produk dilapangan. Pada penelitian ini instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, lembar analisis dokumen, lembar penilaian produk, angket respon guru, angket respon peserta didik, lembar pengamatan aktivitas peserta didik, serta tes. Teknik pengumpulan data pada penelitian dan pengembangan ini adalah wawancara, angket, pengamatan, dan tes. Teknik Analisis Data Data awal peleksanaan penelitian dalam bentuk hasil wawancara dan analisis dokumun. Hasil tersebut dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis kebutuhan, kemudian dilakukan pengembangan produk guna memenuhi kebutuhan yaitu instrumen penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning. Data expert judgment digunakan untuk mengetahui kelayakan produk, selain itu juga sebagai data validitas isi. Data hasil uji coba digunakan untuk mengetahui reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Langkah-langkah dalam menganalisis expert judgment dan respon guru menggunakan konversi sebagai berikut. Tabel 1. Konversi Skor (Sukardjo, 2006, p.53) Nila Interval skor Kategori i A X > Xi + 1,8 SBi Sangat Baik B Xi + 0,6 SBi< X Xi + 1,8 SBi Baik C Xi 0,6 SBi< X Xi + 0,6 SBi Cukup Baik D Xi 1,8 SBi< X Xi 0,6 SBi Kurang Baik E X Xi 1,8 SBi Sangat Kurang Baik 387

6 Angket respon peserta didik menggunakan konversi sebagai berikut. Tabel 2. Konversi Skor Nilai Interval Ketegori Skor A Sangat Baik B Baik C Cukup Baik D Kurang Baik E < 20 Tidak Baik Validitas instrumen menggunakan rumus Aikens V (Saifudin Azwar, 2014, p.113). V=Σs/[n(c-1)] s = r-lo lo = angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini = 1) c = angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam hal ini = 5) r = angka yang diberikan oleh seorang penilain Reliabilitas instrumen menggunakan model internal consistency dengan rumus α Cronbac, dengan koefisien reliabilitas 0,7. Tingkat kesukaran mengunakan proporsi menjawab benar (proportion correct) menurut Badrun Kartowagiran (2012: 15) adalah sebagai berikut. Pi = n N Pi = tingkat kesukaran butir soal ke i i = nomor butir soal n = banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar N = banyaknya peserta didik yang menjawab butir soal Indeks tingkat kesukaran (ITK) soal yang dinyatakan baik (layak) menurut Thomas dan Dawson (Badrun Kartowagiran: 2012: 15) pada angka 0,25-0,75. Daya pembeda soal menggunakan koefisien point biserial (Crocker & Algina, 1986, p.317). μ+ μx ρpbis = p σx q ρpbis= korelasi point biserial µ+ = rata-rata skor peserta tes yang menjawab benar butir soal µx =rata-rata skor total σx = simpangan baku skor total p = proporsi peserta yang menjawab benar q = 1-p Indeks daya pembeda (IDP) soal yang dapat diterima menurut Fernandes (Badrun Kartowagiran, 2012, p. 24) adalah 0,

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Produk awal instrumen penelitian otentik berbasis contextual teaching and learning pada subtema Lingkungan Tempat Tinggalku pengembangan berdasarkan studi pendahuluan, yaitu: a) studi pustaka; b) wawancara; c) analisis dokumen. Berdasarkan analisis kebutuhan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan instrumen penelitian otentik berbasis contextual teaching and learning pada subtema Lingkungan Tempat Tinggalku. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, 6 topik pembelajaran yaitu: yaitu (1) Pembelajaran 1 dengan topik Peta Provinsi Jawa Tengah, (2) Pembelajaran 2 dengan topik Kabupaten Purbalingga, (3) Pembelajaran 3 dengan topik Sungai Klawing dan Sungai Serayu, (4) Pembelajaran 4 dengan topik Makanan Khas Purbalingga, (5) Pembelajaran 5 dengan topik Sarana Umum Disekitarku, serta (6) Pembelajaran 6 dengan topik Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggalku.Hasil penelitian produk oleh ahli adalah sebagai berikut. Tabel 3. Hasil Penilaian Ahli No Pembelajaran Ketegori 1 1 Baik 2 2 Baik 3 3 Baik 4 4 Baik 5 5 Sangat Baik 6 6 Baik Instrumen juga dianalisis validitas dan reliabilitas instrumen. Hasil dari analisis adalah sebagai berikut. Tabel 4. Validitas dan Reliabilitas N o Pem b. koef. Validit as Ket. koef reliabi litas Ket ,74 valid 0,838 reliabel 2 2 0,80 valid 0,855 reliabel 3 3 0,81 valid 0,874 reliabel 4 4 0,81 valid 0,875 reliabel 5 5 0,82 valid 0,855 reliabel 6 6 0,80 valid 0,862 reliabel 389

8 Selain itu, juga dilakukan analisis item berupa daya pembeda dan tingkat kesukaran. Tabel 5. Analisis Item N o Pem b. IDP Ket. ITK Ket ,88 diterima 0,73 baik 2 2 0,72 diterima 0,72 baik 3 3 0,87 diterima 0,69 baik 4 4 0,57 diterima 0,71 baik 5 5 0,79 diterima 0,71 baik 6 6 0,85 diterima 0,73 baik Setelah produk instrumen penilaian otentik selesai pada tahap penyempurnaan, kemudian dilakukan deseminasi atau penyebarluasan produk pada guru-guru di Kecamatan Bukateja. Pembahasan Penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning merupakan suatu hal baru bagi guru dan peserta didik. penilaian otentik yang menyeluruh menjadi kendala bagi guru dalam pelaksanaannya. Padahal penilaian ini sangat penting agar seluruh aspek kemampuan peserta didik dapat terukur. Untuk membantu guru dalam menerapkan penilaian otentik terutama berbasis contextual teaching and learning, maka perlu adanya instrumen yang valid, reliabel, serta praktis untuk digunakan. Selain itu tugas yang terkandung juga nyata dan bermakna bagi peserta didik. Pada proses pengujian produk dilakukan tiga uji coba produk, yaitu uji coba awal, uji coba utama, dan uji coba operasional. Uji coba awal merupakan validasi oleh ahli, yaitu ahli evaluasi dan ahli materi. Setelah dinyatakan layak produk dapat digunakan pada tahap berikutnya. Hasil penilaian dari ahli juga digunakan untuk menguji validitas isi produk instrumen penilaian otentik. Pada uji coba utama, dan uji coba operasional, skor respon guru, respon peserta didik, observasi kegiatan peserta didik dan tes dianalisis. Respon guru dan peserta didik berada pada kategori Baik dan Sangat Baik. Observasi kegiatan peserta didik didapat bahwa contextual teaching and learningterlaksana pada kegiatan pembelajaran. hasil tes peserta didik dianalisis untuk mendapatkan koefisien reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Setelah produk instrumenpenilaian otentik selesai pada tahap penyempurnaan, kemudian dilakukan deseminasi atau penyebarluasan produk pada guru-guru di SD 1 Kadipiro. Para guru diberikan penjelasan mengenai produk instrumen penilaian otentik yang dikembangkan. Deseminasi ini dilakukan untuk dijadikan supaya produk instrumen penilaian otentik yang dekembangkan dapat dijadikan sebagai alteratif dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. 390

9 Berdasarkan expert judgement dan hasil uji coba, dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning memberikan alternatif dalam penyusunan instrument penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik. Selain itu juga dapat menambah kelengkapan dokumen penilaian di sekolah. Produk instrumen penilaian otentik yang dikembangkan melalui penilaian ahli evaluasi dan materi, serta hasil uji coba telah berhasil menjadi: (1) penilaian standar yang dapat dilakukan disekolah; (2) kegiatan yang dikembangkan nyata dan bermakna bagi peserta didik; (3) materi pembelajajaran berada di lingkungan tempat tinggal peserta didik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan melalui hal-hal yang ditemukan pada proses pelaksanaan uji coba produk instrumen penilaian otentik. Berikut ini adalah temuan uji coba produk: (1) respon guru terhadap produk baik karena sesuai dengan kebutuhan; (2) respon peserta didik terhadap produk baik karena tugas menarik, dan dekat dengan peserta didik; (3) materi lebih mudah dipahami karena peserta didik terlibat dalam pembelajaran. Penelitian dan pengembangan ini masih jauh dari sempurna, karena setiap produk yang dikembangkan memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri. Berikut adalah keterbatasan dari produk instrumen penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning, yaitu: (1) Pengembangan instrumen penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning berhasil dilaksanakan pada subtema Lingkungan Tempat Tinggalku. Namun pengembangan instrumen penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning ini belum tentu dapat dilaksanakan apabila digunakan pada subtema lain; (2) Penilaian aspek sikap hanya dilakukan dengan satu teknik yaitu observasi, yang dilakukan oleh guru. PENUTUP Simpulan Instrumen penilaian otentik berbasis contextual teaching and learning pada subtema Lingkungan Tempat Tinggalku terdiri dari 6 yaitu: topik pembelajaran, tugas peserta didik, penilaian sikap, penilaian pengetahuan, penilaian ketrampilan, dan rubrik penilaian Topik pembelajaran yang dikembangkan meliputi: (1) Pembelajaran 1 dengan topik Peta Provinsi Jawa Tengah, (2) Pembelajaran 2 dengan topik Kabupaten Purbalingga, (3) Pembelajaran 3 dengan topik Sungai Klawing dan Sungai Serayu, (4) Pembelajaran 4 dengan topik Makanan Khas Purbalingga, (5) Pembelajaran 5 dengan topik Sarana Umum Disekitarku, serta (6) Pembelajaran 6 dengan topik Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggalku. Masing-masing topik terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat materi, draf penilaian (sikap, pengetahuan, ketrampilan), dan rubrik penilaian. Validitas pada masing-masing pembelajaran, yaitu: (1) pembelajaran 1: 0,74; (2) pembelajaran 2: 0,80; (3) pembelajaran 3: 0,81; (4) pembelajaran 4: 0,81; (5) pembelajaran 5: 0,82, serta (6) pembelajaran 6: 0,80. Reliabel berdasarkan koefisien reliabilitas 0,7 pada masing-masing pembelajaran: (1) pembelajaran 1 391

10 dengan koefisien 0,838; (2) pembelajaran 2 dengan koefisien 0,855; (3) pembelajaran 3 dengan koefisien 0,874; (4) pembelajaran 4 dengan koefisien 0,875; (5) pembelajaran 5 dengan koefisien 0,855; serta (6) pembelajaran 6 dengan koefisien 0,862. Instrumen juga dikatakan baik berdasarkan analisis item berupa indeks daya pembeda (IDP) soal 0,2 dan indeks tingkat kesukaran (ITK) 0,25-0,75. Analisis item pada tiap pembelajaran sebagai berikut: pembelajaran 1 dengan IDP 0,88 dan ITK 0,73; pembelajaran 2 dengan IDP 0,72 dan ITK 0,72; pembelajaran 3 dengan IDP 0,87 dan ITK 0,69; pembelajaran 4 dengan IDP 0,57 dan ITK 0,71; pembelajaran 5 dengan IDP 0,79 dan ITK 0,71; serta pembelajaran 6 dengan IDP 0,85 dan ITK 0,73. Saran Instrumen penilaian otentik yang telah dikembangkan diharapkan dapat digunakan guru untuk mengukur kompetensi peserta didik khususnya pada subtema Lingkungan Tempat Tinggalku. Instrumen penilaian otentik yang dikembangkan dapat dijadikan contoh bagi guru untuk menyusun instrumen penilaian yang serupa. Intrumen penilaian otentik yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai dokumen bagi sekolah. Instrumen penilaian otentik dapat dijadikan sumber acuan bagi guru lain di sekolah dalam mengembangkan intrumen penilaian yang serupa. DAFTAR PUSTAKA Badrun Kartowagiran. (Oktober 2012). Penulisan Butir Soal. Makalah diasampaikan pada Pelatihan Penulisan dan Analisis Butir Soal Bagi Sumber Daya PNS Dik-Rekinpeg, di Hotel Kawanua Aerotel Jakarta. Borg, W.R., & Gall, M.D. (1983). Educational reseach an introduction. New York, NY: Longman. Crocker, L & Algina, J. (1986).Introduction to Classsical and Modem Test Theory. USA: Harcourt Brace Jovanovich in Disc Profile. Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013-Kompetensi dasar untuk sekolah dasar (SD)/madrasah ibtidaiyah (MI). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Nana Syaodih Sukmadinata. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Olfos, R & Zulanty, H. (2007). Reliability and Validity of Authentic Asesement in A web Based Course. Educational Technology and Society, (10), Saifudin Azwar. (2014). Reliabilitas dan Validitas: Edisi4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukardjo. (2006). Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY. 392

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti langkah penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall. Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata, 2011)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and Gall (1989) dalam

Lebih terperinci

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES FORMATIF FISIKA SMA NEGERI 2 SURAKARTA KELAS XI SEMESTER GENAP TAHUN 2013 Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penelitian Pengembangan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMKN 2 Indramayu yang terletak di Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 3.2 Subjek

Lebih terperinci

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya Oleh: Heri Retnawati Pada suatu pengukuran baik di dunia pendidikan maupun sosial, diperlukan instrument yang baik. Untuk memeroleh suatu instrumen yang baik, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development). R&D merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research &

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research & BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research & development (R & D) dengan menggunakan model pengembangan instrumen yang dikemukakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Development and Validation atau metode pengembangan dan validasi. Metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian 46 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian pengembangan (Research and Development) dari Borg dan Gall. Penelitian pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan instrumen penilaian sikap ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan dan validasi. Metode pengembangan dan validasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini telah dikembangkan instrumen penilaian afektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian pengembangan penilaian ini dilakukan di lima Sekolah Menengah Atas Negeri di Surakarta Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016 ini sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Uji coba soal tes open-ended problem melibatkan responden siswa SMA kelas XI IPA di sekolah yang berbeda. Untuk uji coba 1 dan uji coba 2 melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Ali (2011:83) populasi pada dasarnya merupakan sumber data secara keseluruhan. Populasi dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu penjelasan beberapa istilah tersebut agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB DI SMK

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB DI SMK PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB DI SMK Haryati 1, Syahrul 2 Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Program PascasarjanaUniversitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap mulai tanggal 9 Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang beralamat

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL Risya Pramana Situmorang 1, Andriyani Dea 2, Susanti Pudjihastuti 3, Lenni Oktarina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode Penelitian ini merupakan perbandingan reliabilitas tes hasil belajar matematika berdasar metode penskoran number-right score dan metode

Lebih terperinci

Pengembangan Multimedia Interaktif Adobe Flash pada Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Scientific Approach Subtema Keindahan Alam Negeriku

Pengembangan Multimedia Interaktif Adobe Flash pada Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Scientific Approach Subtema Keindahan Alam Negeriku Pengembangan Multimedia Interaktif Adobe Flash pada Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Scientific Approach Subtema Keindahan Alam Negeriku Rintis Rizkia Pangestika Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Development and Validation (Pengembangan dan validasi) terdiri dari empat tahap (Adams dan Wieman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR

BAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR BAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 MACAM-MACAM VALIDITAS Hasil yang diperoleh dalam kegiatan evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 23 Bandung. Dalam penelitian ini jumlah seluruh responden yang mengerjakan soal adalah 40 orang siswa di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode quasy exsperiment. Jenis penelitian yang melibatkan kelompok subjek secara utuh, dalam eksperimen yang secara alami sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berorientasi pada produk. Menurut Sugiyono (2009: 297) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berorientasi pada produk. Menurut Sugiyono (2009: 297) metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) berarti penelitian ini merupakan penelitian yang berorientasi pada produk.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian & Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Dasar Mata Pelajaran Kimia Pada Kompetisi Dasar Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan di SMA

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Dasar Mata Pelajaran Kimia Pada Kompetisi Dasar Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan di SMA Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Dasar Mata Pelajaran Kimia Pada Kompetisi Dasar Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan di SMA Siti Mardliya 1*, Fuad Abdurachman 2, Hartono 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan media pembelajaran modul virtual yang digunakan diadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang secara skematik tahapan

Lebih terperinci

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF Sebelum instrument digunakan dalam pengambilan data penelitian, maka sebaiknya instrument dilakukan beberapa uji agar instrument yang digunakan memberikan hasil yang lebih akurat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran rinci mengenai metode penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik untuk mengukur keterampilan proses sains pada pembelajaran reaksi eksoterm

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru di kelas XI IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian dan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini yang dikembangkan adalah pembuatan rubrik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG Nur Fadilah Sri Untari Siti Awaliyah Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui efektif tidaknya model pembelajaran Probing Prompting dengan pendekatan Scientific dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi Sifat-sifat Operasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Syaodih, 2005:164)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2010-2011 yang beralamat di Jalan Baja Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III peneliti akan membahas mengenai jenis penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian dan pengembangan, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus dikerjakan siswa sebelum dimulainya PBM. Pembuatan mind map dalam penugasan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental atau eksperimen semu yaitu perlakuan terhadap dua variabel (kelas), satu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Cibadak Sukabumi yang terletak di Jalan Almuwahidin No.691 RT/RW.03/02 Desa Karang Tengah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2004, hlm. 1), metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian Ujicoba terbatas dilakukan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No.69 Km 1,5 Cimahi Utara, Provinsi Jawa Barat. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan pendidikan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research and Development). Penelitian pengembangan atau Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB II KAJIAN TEORETIK BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODEI PENELITIAN BAB III METODEI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di kota Cimahi untuk menguji cobakan produk instrumen penilaia autentik yang telah dikembangkan.

Lebih terperinci