BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) berbagai penjuru Inggris (Waran dan Ediko, 2009).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) berbagai penjuru Inggris (Waran dan Ediko, 2009)."

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) 2.1. Sejarah Singkat Jual Beli Online Belanja online pertama kali dilakukan di Inggris pada tahun 1979 oleh Michael Aldrich dari Redifon Computers. Ia menyambungkan televisi berwarna dengan komputer yang mampu memproses transaksi secara realtime melalui sarana kabel telepon. Sejak tahun 1980, ia menjual sistem belanja daring yang ia temukan di berbagai penjuru Inggris (Waran dan Ediko, 2009). Pada tahun 1980, belanja online secara luas digunakan di Inggris dan beberapa negara di daratan Eropa seperti Perancis yang menggunakan fitur belanja online untuk memasarkan Peugeot, Nissan, dan General Motors. Pada tahun 1992, Charles Stack membuat toko buku daring pertamanya yang bernama Book Stacks Unlimited yang berkembang menjadi Books.com yang kemudian diikuti oleh Jeff Bezos dalam membuat situs web Amazon.com dua tahun kemudian. Selain itu, Pizza Hut juga menggunakan media belanja online untuk memperkenalkan pembukaan toko pizza online (Waran dan Ediko, 2009). Pada tahun 1994, Netscape memperkenalkan SSL encryption of data transferred online karena dianggap hal yang paling penting dari belanja daring adalah media untuk transaksi daringnya yang aman dan bebas dari pembobolan. Pada tahun 22

2 , ebay situs belanja daring lahir dan kemudian berkembang menjadi salah satu situs transaksi daring terbesar hingga saat ini (Waran dan Ediko, 2009). E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halamanweb (website). Menurut riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar pada Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011 (Waran dan Ediko, 2009). Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelianatau invoice secara elektronik. Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat "perdagangan web" pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan (Waran, Ediko, 2009).Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000

3 24 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini (Waran dan Ediko, 2009). Di Indonesia sendiri perkembangan e-commerce bermula ketika Internet Service Provider komersial pertama berdiri pada tahun 1994 yang kemudian diikuti lima tahun berikutnya berdiri situs jual beli online Kaskus dan Bhinneka.com. Di bawah ini milestone e-commerce di Indonesia. (tekno.liputan6.com) 1994 Internet Service Provider (ISP) komersial pertama berdiri, yakni Indonet 2001 Internet Service Provider (ISP) komersial pertama berdiri, yakni Indonet 2007 Internet Service Provider (ISP) komersial pertama berdiri, yakni Indonet 2011 Situs pesan tiket online Tiket.com diluncurkan 2014 Tokopedia mendapat kucuran investasi US$ 100 juta 2016 Pemerintah mengeluarkan roadmap e-commerce Indonesia Andrew Darwis mendirikan portal Kaskus, yang kemudian hadir Bhinneka.com 2005 Portal jual-beli Tokobagus hadir 2010 Nadiem Makariem mendirikan layanan transportasi online, Go-Jek 2012 Traveloka dan idea didirikan, Harbolnas diadakan dan telah diikuti 150 perusahaan 2015 Tokobagus dilebur bersama Berniaga menjadi OLX Gambar 2.1. milestone e-commerce di Indonesia Sumber : (2016)

4 Lingkup Usaha Dalam penerapan ruang lingkup e-commerce, kegiatan bisnis di dalamnya meliputi penjualan, pembelian, promosi, pelayanan produk dan jasa yang menggunakan e-commerce yang bersifat dinamis dan membutuhkan elemen dasar yaitu e-shop sebagai web server, pengguna web browser dan koneksi internet diantara keduanya. Dikutip dari laman Maxmanroe.com (2015) di Indonesia terdapat beberapa jenis e- commerce, diantaranya : 1) Classifieds / Daftar Iklan Baris Bentuk bisnis yang pertama adalah classifieds atau daftar iklan baris. Bentuk bisnis ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari usaha e- commerce yang ada. Itu karena bentuk bisnis ini mempunyai ciri khas dimana penyedia jasa tidak terlibat secara langsung dalam proses jual beli yang terjadi. Dalam bentuk bisnis ini, pihak perusahaan e-commerce hanya menjadi media yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam satu tempat. Ciri-ciri dari bentuk bisnis classifieds atau daftar iklan baris adalah web penyedia layanan e-commerce tersebut sama sekali tidak terlibat atau memfasilitasi secara langsung transaksi jual beli online yang berlangsung. Ciri yang kedua adalah dalam memanfaatkan layanan e-commerce tersebut, siapa saja yang ingin menjual barang yang dimilikinya bebas melakukan hal tersebut kapan dan dimana saja secara online. Ciri lain dari bentuk ini adalah pihak e-commerce

5 26 mendapatkan keuntungan dari iklan premium yang terpasang pada website tersebut. Penyedia layanan e-commerce di Indonesia yang menggunakan bentuk bisnis ini antara lain OLX. Hingga saat ini OLX menjadi jaringan perusahaan e- commerce yang terlama yang ada di Indonesia dan masih tetap eksis hingga saat detik ini. Selain ketiga e-commerce tersebut, Kaskus FJB (forum jual beli) pada dasarnya juga menganut bentuk bisnis ini karena selama proses transaksi pihak Kaskus sendiri tidak memberikan keharusan bagi para penjual atau pembeli menggunakan layanan transaksi apapun yang mereka sediakan. Dalam sistem pembayarannya pun, para penggiat Kaskus FJB banyak yang menggunakan metode COD atau cash on delivery. Secara umum tipe e-commerce ini lebih cenderung digunakan oleh para penjual yang hendak menjual barang bekas atau yang jumlahnya terbatas. 2) Marketplace C2C (Customer to Customer) Yang membedakan antara bentuk bisnis ini dengan bentuk classifieds adalah selain menawarkan tempat sebagai media promosi barang daganganya, pihak e-commerce juga memberikan layanan metode pembayaran dari transaksi online yang dilakukan. Hal tersebut juga menjadi ciri utama dari bentuk bisnis e- commerce Marketplace C2C. Pada umumnya pihak e-commerce akan memberikan layanan Escrow atau rekening pihak ketiga.

6 27 Fungsi dari escrow tersebut adalah sebagai jembatan antara penjual, pembeli dan pihak e-commerce. Jika sudah terjadi kesepakatan pembelian, pembeli harus mentransfer dana kepada pihak escrow. Baru setelah dana dikonfirmasi masuk ke escrow, penjual bisa mengirimkan barangnya para pembeli. Dan setelah pembeli mengkonfirmasi kedatangan barang, maka pihak escrow akan memberikan uang nya ke penjual. Selain lebih aman, dengan menggunakan jasa escrow jika tiba-tiba terjadi masalah dengan barang, dana akan bisa segera dikembalikan pada pembeli. Pada situs Kaskus FJB (forum jual beli), jasa escrow lebih dikenal dengan nama Rekber atau rekening bersama. Perusahaan e-commerce yang mengadopsi bentuk bisnis ini antara lain Tokopedia dan Lamido. Perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan dari sistem iklan premium dan juga adanya komisi dari jasa escrow. 3) Shopping Mall Bentuk bisnis e-commerce Shopping Mall, semua proses serta layanannya kurang lebih sama dengan bentuk bisnis Marketplace C2C yang membedakan antara keduannya adalah penjual yang ada pada e-commerce tersebut. Pihak yang bisa masuk menjadi penjual di e-commerce tersebut hanyalah brand-brand besar yang telah mempunyai nama di pasar lokal atau pun internasional. Untuk masuk pun membutuhkan proses verifikasi yang tidak mudah. Dari segi keuntungan, pihak e-commerce bisa menarik komisi dari penjual yang

7 28 notabenenya brand besar tersebut. Dengan begitu pendapatannya pun bisa lebih besar. Hingga saat ini, di Indonesia bentuk bisnis ini baru diterapkan oleh Blibli dan Matahari Mall. 4. Toko online B2C (Business to Consumer) Pada dasarnya bentuk bisnis ini lebih berfokus pada penjualan barang atau produk milik perusahaan e-commerce itu sendiri. Sehingga semua keuntungan dari penjualan produk murni dimiliki oleh perusahaan e-commerce dan tidak dibagi dengan pihak lain. Jenis bisnis ini merupakan salah satu bentuk yang paling berkembang di Indonesia, namun dalam pengembangan bentuk bisnis ini tentunya juga tidak mudah. Selain diperlukan modal yang sangat besar, ketersediaan pasokan barang serta sistem penjualan semuanya harus dihandle sendiri oleh pihak e-commerce. Beberapa perusahaan e-commerce yang menerapkan bentuk bisnis ini antara lain Lazada, Zalora, Bhineka, dan Berry Benka. Namun seperti halnya Lazada juga masing memiliki sistem layaknya Marketplace C2C yang dapat menerima penjual mandiri yang memiliki barang yang cukup banyak dan terjamin ketersediannya.

8 29 5. Sosial Media Shop Bentuk bisnis e-commerce yang terakhir adalah sosial media shop. Bentuk ini bisa dikatakan muncul seiring perkembangan sosial media yang makin menanjak. Potensi dari sosial media tersebut kini dimanfaatkan langsung oleh perusahaan e-commerce dengan membangun bisnis yang berbasis pada sosial media tersebut. Saat ini sosial media yang menjadi lahan utama perkembangan bentuk bisnis ini masih didominasi oleh Facebook, namun dengan pergesaran tren sosial media yang terjadi akhir-akhir ini juga telah membuka pesaing baru seperti Instagram dan juga Twitter. E-commerce di Indonesia yang menyediakan bentuk bisnis ini adalah Onigi. Keuntungan dari bentuk ini adalah dari segi pemanfaatan banyaknya konsumen yang berasal dari sosial media tersebut dan juga kemudahan dalam pembuatannya. Gambar 2.1. Jenis-jenis e-commerce Sumber : Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) 2014

9 30 Berikut ini adalah beberapa profil perusahaan belanja online yang menggunakan konsep B2C yang akan diteliti dalam penelitian ini : 1) Lazada Berawal Rocket Internet yang pusatnya di Berlin mendirikan kantor di Jakarta pada Januari Pada tanggal 15 Maret 2012, website Lazada diluncurkan. Peluncuran ini tidak hanya di Indonesia saja, melainkan Filipina, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Memiliki 13 kategori produk dan Beberapa investornya antara lain JP Morgan Asset Management, Kinnevik, (perusahaan investasi asal Swedia USD 40 juta), Summit Partners (investasi USD 26 juta) Tengelmann, (group retail strategis dari Jerman investasi USD 20 juta) (Sulistyaningsih, 2014) 2) Blibli Diluncurkan pada 25 Juli 2011 oleh PT. Global Digital Niaga (GDN) dengan nilai investasi $ 10 juta yang merupakan anak perusahaan PT. Global Digital Prima (GDP) milik Martin Hartono putra owner Djarum Group, Budi Hartono. memakai sistem keamanan yang sudah mendapat sertifikasi dari VeriSign merupakan sistem standar keamanan transaksi online di dunia ( 2016) 3) Zalora Indonesia Didirikan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu cabang dari situs belanja online terbesar Eropa Zalando yang beralamat Menara Bidakara lantai 17,

10 31 Jl.Jendral Gatot Subroto Kav , Menteng Dalam Tebet, Jakarta selatan, DKI Jakarta 12870, atas nama PT Fashiom Eservices Indonesia. Situs belanja online ini merupakan salah satu cabang dari toko online terbesar di Eropa, Zalando. Di lingkup Asia namanya Zalora yang memiliki adik perusahaan di delapan negara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Thailand, dan Filipina. Zalora sudah memasarkan produknya di Mobile app. (Yulistara, 2012) 4) Dinomarket Merupakan kepanjangan dari Digital Number One Market, beralamat di Central Park DKI Jakarta Situs belanja online Dinomarket ini di dirikan pada bulan Juni tahun 2008 oleh Victor Wiguna. Tiger Global Management yaitu perusahaan yang berbasis ekuitas swasta dan juga dana dari New York pada tahun 2011 dengan menginvestasikan dana sebedar US$ 6 M. Memiliki sistem pembayaran seperti COD, kartu debet on delivery, kartu kredit on delivery dan bank transfer. (Miftah, 2014) 5) Bhinneka Dimulai oleh 5 orang pendiri, yaitu Hendrik, Nicholas, Johannes, Darsono, dan Tommy. Bhinneka.com berdiri sejak tahun 1993, kemudian pada tahun 1996 situs tersebut dipublish sekedar informasi profil perusahaan. namun baru menjadi situs commerce sejak Tahun 2012 meluncurkan e-commerce app Android, Windows Phone, BlackBerry, dan ios (harianbernas.com, 2015)

11 32 6) Belanja.com Situs marketplace ini sendiri merupakan hasil kerja sama antara Telkom Indonesia dengan perusahaan lelang terbesar di dunia yakni ebay. Belanja.com sudah hadir sejak September memiliki lebih dari 1 juta produk yang lebih dari 90% nya adalah produk lokal yang disediakan oleh para penjual yang terdiri dari pebisnis individu, UKM dan brand ritel ternama. Situs ini memiliki 10 kategori. fasilitas pembayaran terlengkap yang terdiri dari T-Cash, kartu kredit, transfer ATM, Internet Banking dan COD (Cash on Delivery). (id.techinasia.com, 2016) 7) Matahari Mall Launching pertama tanggal 25 Februari Sejak awal kemunculannya, Grup Lippo menyiapkan MatahariMall.com untuk menjadi situs perdagangan nomor satu dan terbesar di Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut, Grup Lippo menganggarkan dana investasi sebesar 500 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar enam triliun rupiah. Dalam kurun waktu kurang dari enam bulan, Mataharimall.com sudah memiliki lebih dari 400 karyawan yang siap melayani sekitar 200 ribu pelanggan setiap harinya. Pada tanggal 9 September 2015, MatahariMall.com resmi diluncurkan. MatahariMall.com merupakan e-commerce pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi sistem belanja "O2O" (online-to-offline dan offline-to-online), yang memungkinkan para pelanggannya untuk membayar, mengambil, atau

12 33 mengembalikan produk di ratusan cabang Matahari Department Store di seluruh Indonesia.Layanan O2O diadopsi MatahariMall.com dariwalmart, yang ketika diluncurkan 50% penjualannya berasal dari O2O. Sistem pembayarannya antara lain transfer antarbank, kartu kredit dengan cicilan 0%, COD (cash on delivery). (id.techinasia.com, 2016) 2.3. Sumber Daya Syarat utama yang harus dipenuhi bagi perusahaan yang ingin mengimplementasikan konsep e-commerce adalah bahwa manajemen perusahaaan benar-benar memahami filosofi dasar dari e-commerce. Setelah itu kemudian harus memiliki kemauan dan kemampuan. Kemauan artinya keinginan, inisiatif dan komitmen dan dukungan dari segenap pimpinan dan manajemen perusahaan untuk mengimplementasikan konsep e-bisnis di dalam institusi yang dikelolanya. Aspek ini diperlukan karena seringkali inisiatif penerapan e-bisnis memerlukan paradigma dan pandangan baru terhadap bagaimana cara-cara mengelola bisnis dari segenap sumber daya perusahaan. (Kusuma, 2012) Sedangkan kemampuan berarti perusahaan harus memiliki sumber daya yang cukup untuk mewujudkan kemauan atau keinginan tersebut, seperti : a) Sumber daya manusia dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan Membangun dan mengembangkan sistem e-commerce memerlukan berbagai sumber daya manusia dengan beragam kompetensi dan keahlian. Dilihat dari segi

13 34 teknis, paling tidak ada 8 (delapan) tipe ahli yang diperlukan untuk keperluan tersebut (Indrajit, 2000). 1) E-commerce Program Managers Fungsi dari E-commerce Program Managers (EPM) kurang lebih sama dengan peranan Project Manager dalam sebuah proyek pengembangan sistem informasi. Sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam proyek pembangunan dan pengembangan sistem e-commerce, EPM memiliki tugas utama mengelola keseluruhan sistem, baik dilihat dari aspek bisnis maupun ditinjau dari segi arsitektur dan infrastruktur teknologi informasinya. Biasanya mereka yang paling cocok untuk menduduki fungsi ini adalah senior manajer yang dapat menjembatani antara keperluan bisnis dari organisasi dengan aspek teknologi yang menjadi pendukungnya. 2) Enteprise Architects Seorang Enterprise Architects (EA) memiliki tugas utama untuk mendefinisikan dan mengkaji kerangka arsitektur dari sistem e-commerce yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan di dalam proyek, terutama yang berkaitan dengan hubungan antar perusahaan yang saling bekerja sama. Disamping itu EA juga memiliki tanggung jawab untuk mendefinisikan kebutuhan, tujuan, dan kendala-kendala yang mungkin dijumpai dalam proses pembangunan sistem yang direncanakan. EA juga memiliki tugas untuk mengatur dan mengalokasikan tanggung jawab dari masing-masing orang di

14 35 dalam proyek berdasarkan elemen-elemen arsitektur terkait dan mengkoordinasikan proses perancangan proses dan aktivitas yang berhubungan dengan arsitektur e-commerce perusahaan. Dengan kata lain, EA merupakan arsitek utama sistem yang mengkoordinasikan proses pengolahan informasi, pengembangan arsitektur, dan pembuatan aplikasi. 3) Business and Information Architects Berbeda dengan EA yang lebih fokus pada arsitektur sistem e-commerce perusahaan, seorang Business and Information Architect (BIA) harus memiliki keahlian untuk mengkaji dan merancang business process di dalam sebuah perusahaan. Tujuan dari dianalisanya proses bisnis tersebut adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai alur dan struktur informasi di perusahaan tersebut. Untuk keperluan tersebut, seorang BIA harus dapat mengkoordinasikan pekerjaan para technology analysts dan information modelers yang bertugas mengembangkan model komponen bisnis (business object models) dari sistem e-commerce sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan. 4) Infrastructure Architects Jika ketiga fungsi sebelumnya lebih menitikberatkan kajian pada sisi bisnis dibandingkan dengan teknologinya, titik berat tugas seorang Infrastructure Architect (IA) memiliki bobot kebalikannya. Yang pertama harus dilakukan

15 36 adalah mengidentifikasikan jenis-jenis pelayanan (services) yang dibutuhkan oleh komponen-komponen organisasi atau perusahaan sehubungan dengan aktivitas penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki. Tentu saja yang bersangkutan harus mengkaji terlebih dahulu kinerja infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki oleh perusahaan saat ini sebelum mengidentifikasikan kekurangannya. Jika terdapat komponenkomponen yang dibutuhkan oleh perusahaan namun belum dimiliki, adalah tugas seorang IA untuk membeli atau membuatnya, dan menginstalasinya di dalam infrastruktur yang ada. Melihat bahwa pada tingkat operasional pekerjaan tersebut di atas akan dilaksanakan oleh satu atau beberapa orang technical specialists, maka IA harus dapat mengkoordinir kegiatan mereka agar efektif. 5) Application Architects Sesuai dengan namanya, seorang Application Architect (AA) bertanggung jawab untuk menentukan kerangka dan modul-modul aplikasi yang harus dimiliki oleh sistem e-commerce yang sebenarnya merupakan mimik dari proses bisnis yang dianut perusahaan. Mengingat bahwa di dalam arsitektur aplikasi e-commerce akan terkandung sejumlah besar komponen-komponen yang saling terkait, maka AA harus menjaga keutuhan dan integrasi relasi tersebut, terutama jika kelak di kemudian hari akan terjadi pengembangan sistem dalam bentuk implementasi komponen-komponen baru. Hal penting

16 37 lainnya yang harus menjadi tanggung jawab seorang AA adalah untuk memastikan bahwa arsitektur aplikasi yang dibangun dapat secara efektif bekerja pada arsitektur perangkat keras dan infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki. 6) Solution Developers Berdasarkan kerangka yang dirancang oleh AA, seorang Solution Developer (SD) bertugas mengembangkan aplikasi-aplikasi terkait sehingga menjadi perangkat lunak yang siap pakai. Berbeda dengan metode konstruksi aplikasi di masa lampau, pada sistem e-commerce, SD lebih banyak melakukan penggabungan (integrasi) antara komponen-komponen yang telah siap pakai sehingga membentuk sebuah aplikasi dengan business rules yang diinginkan. Berbagai tools untuk mempermudah proses konstruksi tersebut telah pula tersedia di pasaran sehingga selain dapat mempercepat proses dan meringankan biaya, keberadaannya tersebut dapat pula meningkatkan tingkat kinerja, kualitas, dan efektivitas perangkat lunak. 7) Component Developers Pada akhirnya, untuk beberapa kasus khusus yang tidak ditemui komponenkomponen siap pakai yang dapat dibeli di pasaran, keberadaan seorang Component Developers akan dibutuhkan. Tugas utama mereka adalah membuat komponen-komponen unik dan spesifik yang dibutuhkan tersebut.

17 38 Peranan ini sebenarnya merupakan tugas dari perusahaan perangkat lunak (software companies), namun perusahaan terpaksa memilikinya jika komponen terkait tidak dijumpai atau tidak diciptakan oleh pihak manapun. 8) Human Factors Engineers Pada akhirnya, sebuah sistem e-commerce akan dipergunakan oleh manusia dengan latar belakang yang sangat berbeda, mulai dari yang belum pernah menggunakan komputer sama sekali, sampai dengan mereka yang telah biasa melibatkan komputer dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan hal ini, faktor user interface menjadi sangat penting, agar implementasi sistem e-commerce tidak mengalami hambatan karena sulitnya mengoperasikan komputer atau aplikasi terkait yang dirasakan oleh users. Human Factors Engineers (HFE) bertugas mengkaji hal-hal yang terkait dengan karekteristik manusia yang akan menggunakan komputer sebagai penunjang aktivitas pekerjaannya. Merancang sebuah sistem antarmuka yang user friendly merupakan salah satu obyektif yang harus dapat dicapai oleh HFE agar para users dapat dengan mudah dan cepat mempergunakan sistem e-commerce yang dibangun oleh perusahaan

18 39 Di bawah ini struktur organisasi lazada, salah satu penjual online B2C : CEO CMO COO CFO CCO SVP HR & ADM SVP HR & HRBP Gambar 2.2. Struktur Organisasi Lazada Sumber : Lazada.co.id (2015) b) Dukungan financial yang memadai Untuk mengembangkan dan menjadikan sebuah bisnis e-commerce menjadi besar dan terkenal selain dibutuhkan SDM handal juga dibutuhkan sumber dana yang besar. Dana-dana tersebut dapat diperoleh dengan cara meminjam ke bank, mencari investor, menjual saham, atau menerbitkan surat hutang.

19 40 c) Keberadaan fasilitas tekhnologi yang terkait dengan bisnis online shop Diantaranya aplikasi online shop yang dapat diunduh dengan mudah oleh para calon pembeli online shop, database pelanggan yang besar sebagai modal perusahaan untuk melakukan promosi online, sarana dan fasilitas komputer serta jaringan internet yang baik untuk menunjang kinerja bisnis online shop yang baik pula d) Kerjasama yang kondusif dengan mitra bisnis Hubungan yang baik dengan para supliyer dan konsumen serta mitra bisnis lainnya seperti perusahaan jasa pengiriman barang, perusahaan lembaga keuangan bank dan lainnya akan sangat mendukung untuk bisnis online shop ini dapat tumbuh dengan baik Tantangan Bisnis Masuk ke dalam salah satu negara yang memiliki potensi pertumbuhan industri e-commerce yang memiliki prospek cerah di masa mendatang nyatanya tidak serta merta membuat perjalanan industri e-commerce Indonesia berjalan mulus. Bahkan sempat pula dikatakan masih banyak pelaku industri yang merugi. Dinamika tersebut tentu ada sebabnya. Penulis akan menganalisanya melalui analisa PEST. Empat aspek tantangan yang mungkin harus dihadapi oleh industri e- commerce Indonesia diantaranya :

20 41 1) Aspek Politik Belum selesainya regulasi atau aturan turunan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. Salah satunya adalah peraturan pemerintah tentang "e-commerce". Dikarenakan masih terdapat perbedaan persepsi dan pendapat mengenai draft undang-undang tersebut antara Asosiasi E-commerce Indonesia (idea) dengan pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Menurut idea, Kementerian Perdagangan dinilai tidak transparan dalam penyusunan RPP E-commerce tersebut Di peraturan ini terdapat tiga pasal yang khusus mengatur tentang transaksi elektronik. yang mencakup perdagangan di dunia maya. Di dalam UU itu pelaku perdagangan daring harus mendapatkan stempel terdaftar dari Kemendag serta Kemenkominfo. Jika tidak terdaftar, maka aktivitas perdagangan online itu dinyatakan tidak sah dan tidak diakui. Dalam UU Perdagangan, diatur perdagangan sistem elektronik dengan ketentuan bahwa setiap orang atau badan usaha yang memperdagangkan barang atau jasa wajib menyediakan data dan informasi secara lengkap dan benar. Tentang regulasi yang akan dikeluarkan pemerintah, dikabarkan itu antara lain mengenai aturan tentang identitas penjual online, market place yang di dalamnya memuat jasa pengiriman barang termasuk jasa pembiayaan, dan mengatur soal produk apa yang dijual. Peraturan tersebut juga akan mengatur cara pembayaran.

21 42 Menurut Ketua Umum idea, Daniel Tumiwa dan Ketua Dewan Pengawas idea yang juga CEO Tokopedia William Tanuwijaya "Regulasi tersebut harus dibuat dengan melibatkan para pelaku industri agar mengedepankan para pemain lokal dan kepentingan konsumen di Indonesia," (KompasTekno, 2015). E-commerce di Indonesia memerlukan dukungan pemerintah dalam menciptakan equal playing field bagi para pemain lokal, bukan regulasi berlebihan yang justru bisa membunuh industri. Jika Kementerian perdagangan membuat aturan yang berlebihan bagi pelaku industri e-commerce di Indonesia, maka ditakutkan konsumen memilih untuk menggunakan platform lain dari belahan dunia mana pun, yang belum tentu harus tunduk terhadap regulasi di Indonesia. Dengan belum diterbitkannya aturan turunan dari UU Perdagangan tersebut, Kemendag minta kepada para konsumen untuk lebih pro-aktif melaporkan manakala terjadi wanprestasi atau tidak terlaksananya suatu perjanjian yang dilakukan pelaku usaha jual-beli "online" tersebut. 2) Aspek Ekonomi Faktor daya beli konsumen, pertumbuhan pasar dan ekonomi domestik sangat berpengaruh terhadap bisnis online shop, hal ini ditandai dengan kompetisi yang semakin intensif antara para pemain di industri bisnis online. Perekonomian global juga berperan penting dalam industri ini, karena banyak para investorinvestor besar dunia yang turut berinvestasi pada industri bisnis ini terlebih dalam

22 43 waktu dekat ini Indonesia akan menghadapi MEA yang didalamnya juga terdapat kesepakatan dagang regional maupun global. Semakin banyak pilihan untuk membeli maka kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar untuk dapat memilih dan melakukan penawaran. (tekno.kompas.com, 2015) 3) Aspek Sosial Budaya Faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja saat ini yang lebih senang untuk melakukan transaksi online dibandingkan dengan cara konvensional, dikarenakan hali ini lebih efektif dan efisien mengingat saat ini dunia menuntut kita untuk itu. ( khusnul, 2015). Serta kemudahan fasilitas yang dimiliki generasi saat ini untuk dapat melakukan hal tersebut, termasuk dalam hal belanja online dan biasanya hal ini dilakukan pada saat istirahat kerja, setelah selesai kerja, bahkan saat sedang kerja. Namun Konsumen Indonesia masih menyukai belanja online lewat cara konvensional. Walau sudah serba online, nyatanya konsumen Indonesia saat ini masih jauh lebih menikmati belanja online dengan cara lama seperti lewat group di BlackBerry Messenger (BBM), classified marketplace, forum, hingga layanan jejaring sosial seperti Facebook dan lain-lain. Semua layanan ini merupakan sistem belanja online yang bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli (C2C) (tekno.kompas.com, 2015) Kondisi ini memberikan suatu kesimpulan singkat akan tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia masih dipertaruhkan, walau penipuan belanja online

23 44 sudah tak semarak dulu, namun hal ini tetap menjadi tantangan bagi banyak pelaku industri e-commerce untuk bisa melakukan langkah strategis demi mengedukasi pasar. 4) Aspek Tekhnologi Masih lambatnya koneksi jaringan internet di rumah. Dan Indonesia saat ini tengah berbenah diri seperti contohnya dengan menyiapkan koneksi jaringan internet berkecepatan 10Gbps di tahun 2015 ini. Para penyedia layanannya pun juga sudah siap seperti; Telkom Akses,MNC Grup, First Media, dan beberapa pemain lainnya. Singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi juga perlu mendapatkan perhatian serius dalam menjalankan bisnis ini. (tekno.kompas.com, 2015) 2.5. Proses Bisnis Secara garis besar, proses bisnis dalam e-commerce meliputi empat bagian, yaitu information sharing, pemesanan produk atau jasa, pendistribusian produk atau jasa, kemudian purna jual. Proses bisnis pertama di dalam sistem E-commerce ini dinamakan sebagai information sharing. Prinsip penjual di dalam proses ini adalah untuk mencari dan menjaring calon pembeli sebanyak-banyaknya, sementara prinsip pembeli adalah berusaha sedapat mungkin mencari produk atau jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk mencari tahu penilaian orang lain terhadap produk atau jasa tersebut.

24 45 Proses bisnis selanjutnya adalah melakukan pemesanan produk atau jasa secara elektronik. Dua pihak yang bertransaksi sudah selayaknya harus melakukan aktivitas perjanjian tertentu, sehingga proses pembelian dapat dilakukan dengan sah, benar, dan aman. Pembelian antara dua entiti bisnis biasanya dilakukan melalui jaringan tertentu seperti EDI (Electronic Data Interchange) atau ekstranet. Di dalam proses bisnis ini, ada empat aliran entiti yang harus dikelola dengan baik: 1. Flow of goods (aliran produk) 2. Flow of information (aliran informasi); 3. Flow of money (aliran uang); dan 4. Flow of documents (aliran dokumen). Setelah transaksi usai dilakukan maka proses ketiga adalah mendistibusikan produk ke tangan konsumen, Proses terakhir yaitu aktivitas purna jual dijalankan. Pada tahapan ini penjual dan pembeli melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi seperti: 1) Keluhan terhadap kualitas produk; 2) Pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk-produk lain; 3) Pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan; 4) Diskusi mengenai cara menggunakan produk dengan baik, Target dari interaksi ini adalah agar di kemudian hari terjadi kembali transaksi bisnis antara kedua pihak yang didasari pada kepuasan pelanggan.

25 46 Gambar 2.2. Proses bisnis e-commerce Sumber : penulis (2015) Gambar 2.3. flow chart berbelanja di Lazada Sumber : lazada.co.id (2015)

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM E-COMMERCE Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM 2 Jika ditanya tentang bisnis E-Commerce, mungkin kebanyakan dari kita hanya akan menjawab bahwa bisnis ecommerce adalah bisnis jual beli online. Namun lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Lazada.co.id merupakan bagian dari Lazada Group yang menjadi tujuan belanja online nomor satu di Asia Tenggara. Lazada Group beroperasi di Indonesia,

Lebih terperinci

BUKU DIGITAL SITUS BELANJA ONLINE FITROTUN NURUL IZZAH (13) SMK NEGERI 2 PURWOREJO

BUKU DIGITAL SITUS BELANJA ONLINE FITROTUN NURUL IZZAH (13) SMK NEGERI 2 PURWOREJO BUKU DIGITAL SITUS BELANJA ONLINE FITROTUN NURUL IZZAH (13) SMK NEGERI 2 PURWOREJO 1 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak akan lepas dari transaksi jual beli sehingga pasar-pasar semakin lama menjadi lebih besar. Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia yang menjadi serba praktis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan

Lebih terperinci

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Zalora adalah salah satu onlineshop yang ada di Indonesia. Zalora menawarkan berbagai produk fashion mulai dari pakaian hingga aksesoris. Produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern saat ini, aspek kehidupan tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan kebergantungan pada teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya jaringan komputer

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Mata kuliah : E-Commerce Semester : VI Jurusan : Manajemen Informatika Sks : 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan bisnis yang dilakukan secara elektronik,

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)

Gambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli tidak dapat melakukan kontak secara langsung (Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli tidak dapat melakukan kontak secara langsung (Bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko daring (online) merupakan perealisasian sebuah toko dalam bentuk daring atau sebuah tempat untuk melakukan transaksi jual beli dalam jaringan (Probisnis, 2014).

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE

TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE Nama : Dian Falta Berdia Nim : 10.12.5047 Jurusan/Kelas : S1SI08/10-S1-SI 08 DOSEN : Prof. Dr. M.Suyanto, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

Prinsip e-marketplace

Prinsip e-marketplace E-MARKETPLACE Pendahuluan Dunia maya yang tercipta karena berkembangnya teknologi internet, secara tidak langsung membentuk sebuah pasar atau arena perdagangan tersendiri yang kerap dinamakan sebagai e-marketplace

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi, telah mampu mengubah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi, telah mampu mengubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi memberikan dampak yang nyata di segala aspek kehidupan masyarakat. Khususnya perkembangan teknologi internet yang memberikan banyak kemudahan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id Fitria Ekarini Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatikation Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak Sumber: https://www.bukalapak.com

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak Sumber: https://www.bukalapak.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Bukalapak Bukalapak merupakan salah satu online marketplace di Indonesia yang menyediakan sarana jual-beli dari konsumen ke konsumen.

Lebih terperinci

Mekanisme EC. By Agus Irawan Universitas Serang Raya

Mekanisme EC. By Agus Irawan Universitas Serang Raya Mekanisme EC By Agus Irawan Universitas Serang Raya Intro Memahami E-commerce sebenarnya tidak terlalu sulit karena tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana konsep perdagangan secara umum. Yang membedakannya

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti sekarang ini, semakin banyaknya persaingan perusahaan bisnis yang sejenis, sehingga membuat perusahaan meningkatkan penjualannya

Lebih terperinci

Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula

Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula Cara Sukses Bisnis Online Shop Dari Awal Hingga Akhir Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula Cara Sukses Bisnis Online Shop Dari Awal Hingga Akhir Materi E-Book

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern, mendorong masyarakat untuk mengikuti berbagai kemajuan teknologi. Bentuk kemajuan teknologi ini mendorong perubahan

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang dibanding dengan beberapa tahun lalu. Salah satu penyebab berkembangnya teknologi adalah

Lebih terperinci

Karya Ilmiah E-commerce. Bisnis kecil dan menengah dalam ecommerce

Karya Ilmiah E-commerce. Bisnis kecil dan menengah dalam ecommerce Karya Ilmiah E-commerce Bisnis kecil dan menengah dalam ecommerce DISUSUN OLEH : Agung Jati Kusumo 10.12.5218 10 S1 SI 10 SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YAGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa) BAB I PENDAHULUAN 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama teknologi di bidang komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beralih dari manual dan pindah menggunakan internet untuk membuat usahanya

BAB I PENDAHULUAN. beralih dari manual dan pindah menggunakan internet untuk membuat usahanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi saat ini membuat banyak para pedagang dan supplier beralih dari manual dan pindah menggunakan internet untuk membuat usahanya berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE Abdul Rohim Kusuma Heri ochimrohim@rocketmail.com Abstrak Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanyaelectronic Found Transfer(EFT). Saat itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Blibli.com

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Blibli.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Blibli.com Blibli.com merupakan situs commerce yang hadir di Indonesia sejak tahun 2011 dan dikelola oleh PT Global Digital Niaga yaitu

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Situs Belanja Online di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Situs Belanja Online di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam sub bab ini akan dibahas tentang gambaran umum situs belanja dan profil singkat terkait situs belanja yang diteliti dalam penelitian ini. Online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambar 1.1 Situs Zalora

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambar 1.1 Situs Zalora BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Zalora adalah situs website belanja yang menyediakan kebutuhan mode pakaian yang terdiri dari produk berbagai merek, baik lokal maupun internasional. Zalora

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh Jeff Bezos dengan mendirikan laman jual-beli Amazon.com, serta

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh Jeff Bezos dengan mendirikan laman jual-beli Amazon.com, serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko daring di Indonesia mulai dikenal masyarakat luas sejak tahun 2006, sebelumnya telah berdiri toko daring pertama di dunia Book Stacks Unlimited yang didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Tokopedia Tokopedia merupakan online marketplace yang memungkinkan setiap individu dan pemilik bisnis di Indonesia membuka dan mengurus toko

Lebih terperinci

Bisnis Internet (E-Commerce)

Bisnis Internet (E-Commerce) Bisnis Internet (E-Commerce) Disusun Oleh : Danny Noviadri Suherman 10.11.3744 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2010 Abstraksi Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN Indonesia mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan pembangunan yang saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015 Lazada.co.id merupakan bagian dari Lazada Group yang menjadi tujuan belanja online nomor satu di Asia Tenggara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik namun juga di media

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik namun juga di media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perkembangan usaha di Indonesia saat ini dapat dikatakan telah memasuki memasuki tingkatan dimana pengenalan merek maupun promosi tidak hanya dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi dari hari ke hari berkembang semakin pesat. Perkembangan teknologi memberikan banyak dampak terhadap kehidupan manusia, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat di seluruh dunia membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi dampak yang signifikan pada pelaku bisnis maupun pelanggan. Perekonomian modern menawarkan banyak alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pembelian produk melalui media elektronik. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. dan pembelian produk melalui media elektronik. Hal ini disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet pada saat ini sudah menjadi suatu yang sangat familiar bagi semua kalangan masyarakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya kepercayaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self- 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self- Service Technology berkembang cepat dalam menyediakan pelayanan jasa, akan tetapi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Internet adalah seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Tokopedia Tokopedia adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce yang memungkinkan setiap pebisnis di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan perubahan dalam berbagai segi kehidupan. Jika dahulu komunikasi dan arus

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan perubahan dalam berbagai segi kehidupan. Jika dahulu komunikasi dan arus BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Akses mayarakat terhadap teknologi yang semakin pesat, merupakan hal yang memunculkan perubahan dalam berbagai segi kehidupan. Jika dahulu komunikasi dan arus

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar E-Commerce Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e- Commerce

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi di dunia khususnya internet mengalami perkembangan yang sangat pesat. Internet menjadi salah satu media yang tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman membentuk perubahan pola pikir dan gaya hidup yang pada akhirnya melahirkan suatu budaya baru dalam kehidupan, terutama dalam hal perdagangan, dimulai

Lebih terperinci

IKEA Indonesia, Customer Support, Jl. Jalur Sutera Boulevard Kav. 45, Alam Sutera Serpong, Serpong, Kec. Tangerang, Banten, INDONESIA.

IKEA Indonesia, Customer Support, Jl. Jalur Sutera Boulevard Kav. 45, Alam Sutera Serpong, Serpong, Kec. Tangerang, Banten, INDONESIA. Kebijakan Privasi Komitmen Privasi Kami terhadap Pelanggan IKEA Indonesia ("kami") berkomitmen untuk melindungi dan menghormati privasi Anda. Kebijakan ini menetapkan alasan kami mengumpulkan data dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru dan produk-produknya didunia.hal ini ditambah lagi jumlah pemakai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

Perkembangan Jenis E-Commerce

Perkembangan Jenis E-Commerce Perkembangan Jenis E-Commerce Indonesia menyajikan banyak kesempatan bagi bisnis E-Commerce di antara negara Asia lainnya. Saat ini proyeksi memperlihatkan E-Commerce di Indonesia akan mencapai nilai US$

Lebih terperinci

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Memahami E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan.. Yang membedakannya adalah dilibatkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komoditas dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asia-Pasifik. Pertumbuhan penjualan online di Indonesia meningkat dari tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. Asia-Pasifik. Pertumbuhan penjualan online di Indonesia meningkat dari tahun 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan posisi strategis sekaligus konsumtif. Usaha dagang harus dipahami baik oleh pelaku

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. lapisan masyarakat maka tidak lagi sekarang, dengan banyaknya warung internet

BAB I. Pendahuluan. lapisan masyarakat maka tidak lagi sekarang, dengan banyaknya warung internet BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Munculnya toko dalam jaringan (yang berikutnya akan disingkat daring) dipengaruhi oleh perkembangan internet di Indonesia dan kecenderungan konsumen yang mulai

Lebih terperinci

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce E-Commerce A. Pengertian Electronic Commerce Electronic Commerce atau perdagangan secara elektronik adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet

Lebih terperinci

Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis

Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis Nama : Monica Forolus NIM : 11.02.8127 Kelas Jurusan : D3.MI.04 : Manajemen Informatika Sekolah Tinggi Teknik Informatika Dan Komputer Amikom Yogyakarta 2012 KARYA ILMIAH

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Web 2.0 selama 15 tahun terakhir terus merubah semuanya, termasuk cara berjualan. Jeff Jordan, CEO dari OpenTable, yang merupakan world s leading

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE NAMA : Budiawan Martha T NIM : 06.12.1997 ALAMAT BLOG: http:// duniaprotect.blogspot.com/ STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRACT E-dagang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan internet tersebut. Alat telekomunikasi seperti handphone pada era

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan internet tersebut. Alat telekomunikasi seperti handphone pada era 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi canggih telah menjadi suatu keharusan dalam menunjang kegiatan sehari-hari. Teknologi informasi (internet) adalah salah satu teknologi yang berkembang

Lebih terperinci

Indonesia Butuh Aggregator Bisnis Online Untuk KUMKM

Indonesia Butuh Aggregator Bisnis Online Untuk KUMKM Indonesia Butuh Aggregator Bisnis Online Untuk KUMKM Tingginya tingkat perkembanganteknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, telah merubah paradigma perdagangan dunia yang seolah-olah tanpa batasan

Lebih terperinci

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan

Lebih terperinci

2. LAZADA Model bisnis : B2C Service center / purna jual : Pengembalian barang

2. LAZADA Model bisnis : B2C Service center / purna jual : Pengembalian barang 1. ZALORA Model bisnis : B2C Service center / purna jual : garansi 30 hari barang kembali Penukaran, refund, dan pengembalian barang: Pengembalian barang ke zalora bisa dilakukan dengan 3 langkah berikut:

Lebih terperinci

Model Bisnis E-Commerce

Model Bisnis E-Commerce Pertumbuhan e-commerce meningkat sejalan dengan peningkatan pengguna internet dan kepercayaan masyarakat akan keamanan bertransaksi elektronik. (presidenri.go.id) ukmnasional.org 2016 Definisi E-Commerce

Lebih terperinci

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet pada saat ini sudah menjadi suatu yang sangat familiar bagi semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya kepercayaan terhadap

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan, BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang semakin pesat saat ini sangat memudahkan aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau disingkat APJII menunjukkan tingkat penetrasi Internet di Indonesia mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan internet yang semakin pesat di era globalisasi ini mendorong terjadinya perubahan kultur dalam kehidupan manusia. Saat ini media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia mengalami perkembangan teknologi yang semakin canggih. Dengan kecanggihan teknologi membuat masyarakat semakin mudah menggunakan dan mengakses

Lebih terperinci

TUGAS KOMPUTER & MASYARAKAT

TUGAS KOMPUTER & MASYARAKAT TUGAS KOMPUTER & MASYARAKAT OLEH: NAWWAF SYARIF 15111007 TEKNIK INFOMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUABUANA YOGYAKARTA 2016/2017 PENGANTAR KOMPUTER DALAM DUNIA BISNIS Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan yang terkait dengan Modul Penjualan dalam e-commerce Studi Kasus pada PT X, sebagai berikut : 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan majunya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Bank adalah sebuah lembaga bagi masyarakat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia (International Telecommunication Union, 2014). Berdasarkan data dari

BAB I PENDAHULUAN. dunia (International Telecommunication Union, 2014). Berdasarkan data dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan jaringan komputer dunia yang menyediakan berbagai kebutuhan bagi penggunanya. Baik itu kebutuhan akses informasi, komunikasi, hiburan, pekerjaan,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI 2.1 Definis E-Commerce 2.1.1 Teori Umum E commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja

Lebih terperinci

E-Commerce Dimensi e-commerce

E-Commerce Dimensi e-commerce E-Commerce 1 Dimensi e-commerce 2 1 Struktur dan Klasifikasi e-commerce Infrastrukturnya Internet: jaringan global Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprise, consumers,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya teknologi dan internet memberikan kemudahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Mulainya era digital membuat masyarakat terdorong dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Internet World Statst (2016), jumlah orang yang menggunakan internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi melambat dari pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis. Transfer informasi semakin cepat, hal ini dapat dirasakan terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan pada bisnis ritel terus berkembang dan semakin ketat, dimana pada kondisi seperti ini mengharuskan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Perkembangan dunia e-commerce di Indonesia berkembang sedemikian pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer. Perkembangan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran perekonomian dari perekonomian tradisonal ke perekonomian baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan konsumen dan pelaku bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop yang bertujuan untuk meningkatkan laba dan nilai dari perusahaan. Setiap Online shop

Lebih terperinci

Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik

Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik NAMA : Abidah Nur Aysha NIM : 120413423782 KELAS : OFF KK Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik Sistem antar organisasi. Merupakan,Suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak awal tahun 2000 ialah internet. Internet dapat menyediakan informasi dengan cepat, murah, dan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini merupakan zaman perkembangan teknologi informasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini merupakan zaman perkembangan teknologi informasi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini merupakan zaman perkembangan teknologi informasi, khususnya internet. Sejak teknologi informasi masuk dalam era digital dimana segala bentuk informasi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan menggunakan internet sebagai cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi, caranya yaitu dengan menggunakan fasilitas internet. Saat

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi, caranya yaitu dengan menggunakan fasilitas internet. Saat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara global, perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

Lebih terperinci

Commerce & Payment System

Commerce & Payment System Commerce & Payment System Aliran Data CUSTOMER SATISFACTION PRODUCT & SERVICE DELIVERY PAYMENT SYSTEM DECISION INFORMATION NPG to Drive Digital Economy Growth Konsep CUSTOMER SATISFACTION PRODUCT & SERVICE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, dunia telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memegang

Lebih terperinci

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat

Lebih terperinci