BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Menulis. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan sesorang untuk menghsilkan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Menulis. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan sesorang untuk menghsilkan"

Transkripsi

1 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Menulis Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan sesorang untuk menghsilkan sebuah tulisan. Sebuah tulisan yang baik memiliki ciri dianatarannya bermakna, jelas, merupakan satu-kesatuan, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah kebahasaan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan persaan, gagasan, bahkan dengan bahasa pula kita dapat berfikir dan bernalar Dari keempat keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan komunikasi yang bersifat tidak langsung karena penulis tidak berhadapan langsung dengan pembaca. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks karena pada waktu menulis kita harus mampu mengingat dan menerapkan berbagai unsur menulis secara serta merta Pengertian menulis Ada beberapa penegrtian mengenai menulis, tetapi pada dasarnya sama. Menulis adalah mengespresikan pikiran atau persaan kepada orang 3 Akhidah sabarti et al. Menulis. Jakarta: Depdikbud Hal21

2 11 lain dengan menggunakan media bahan tulis dengan harapan dapat di bac a oleh pembaca, memberikan pengertian mengenai menulis, yaitu menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut jika memahami bahsa dan lambang grafis tadi. Pengertian bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Dari keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa menulis adalah mengekspresikan gagasan, persaan, dan pengalaman dengan menggunakan tulisan yang dapat dipahami pembaca dan sesuai dengan tujuan yang di maksud oleh penulisnya 4 2. Tujuan Menulis Menurut Hipple 5, tujuan menulis dapat digolongkan sebagai berikut: a) Tujuan penugasan (assignment purpose) Penulisan tidak memiliki tujuan, untuk apa ia menulis. Penulis hanya menulis, tanpa mengetahui tujuan. Dia menulis karena mendapat tugas, bukan atas kemauan sendiri. Misalnya siswa ditugaskan merangkum sebuah buku atau seorang guru disuruh membuat laporan oleh kepala sekolahnya. b) Tujuan altruistic (altruistic purpose) 4 Sutari.Dasar-dasar Kemampuan Menulis.Bandung: FPBS IKIP 2007 hal 7 5 Muchlisoh.Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta : Debdikbud 1993 hal 233

3 12 Penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca menghargai, memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih mudah dan menyenangkan dengan karyanya itu. Penulis harus beryakinan bahwa pembaca adalah teman hidupnya. Sehingga penulis benar-benar dapat mengkomunikasikan suatu idea atau gagasan bagi kepentingan pembaca. c) Tujuan persuatif (persuasive purpose) Penulis bertujuan mempengaruhi pembaca, agar para pembaca yakin akan kebenaran gagasan atau ide yang di utarakan oleh penulis d) Tujuan informasional (information pupose) Penulis meluangkan idea tau gagasan dengan tujuan member informasi atau keterangan kepada pembaca. Di sini penulis berusaha menyampaikan informasi agar pembaca menjadi tahu mengenai apa yang di informasikan oleh penulis. e) Tujuan pernyataan diri (self ekspressive purpose) Penulis berusaha untuk memperkenalkan atau menyatakan dirinya sendiri kepada para pembaca. Melalui tulisannya, pembaca dapat memahami siapa sebenarnya sang penulis itu. f) Tujuan kreatif (creative purpose) Penulis bertujuan agar para pembaca, dapat memiliki nilai -nilai artistik atau nilai-nilai kesenian dengan membaca tulisan si penulis. Di

4 13 sini penulis bukan hanya memberikan informasi, melainkan lebih dari itu. Dalam informasi yang di sajikan oleh penulis, para pembaca bukan hanya sekedar tahu apa yang disajikan oleh penulis, tetapi juga merasa terharu membaca tulisan tersebut. g) Tujuan pemecahan masalah (problem solving purpose) Penulis berusaha memacahkan suatu masalah yang di hadapi. Dengan tulisannya, penulis berusaha member kejelasan pada para pembaca tentang bagaimana cara pemecahan suatu masalah. 3. Prinsip Menulis Combs 6 mengemukakan bahwa perkembangan menulis mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Prinsip keterulangan (recurring principle) : anak menyadari bahwa dalam suatu kata bentuk yang sama terjadi berulang-ulang mereka memperagakannya dengan cara menggunakan suatu bentuk secara berulang-ulang. b. Prinsip generative (generative principle) : anak menyadari bentukbentuk tulisan secara lebih rinci, menggunakan beberapa huruf dalam kombinasi dan pola yang beragam. Mereka mulai memperhatikan adanya keteraturan huruf dalam suatu kata. 6 Rofi udin.pendidikan Bahasa Dan Sastra Kelas Indonesia Kelas Tinggi, Jakarta: Depdikbud 1999 hal 77

5 14 c. Konsep tanda (sign concept) : siswa memahami kearbriteran tanda-tanda dalam bahasa tulis. Untuk mempermudah kegiatan komunikasi, orang dewasa perlu menghubungkan benda tertentu dengan kata yang mewakilinya. d. Fleksibilita (flexibility) : anak menyadari bahwa suatu tanda secara fleksibel dapat berubah menjadi tanda yang lain. Dengan menambahkan tanda-tanda tertentu, huruf I dapat berubah menjadi tanda T, E, F dan sebagainya. e. Arah tanda (directionality) : anak yang menyadari bahwa tulisan bersifat linier, bergerak dari suatu huruf ke huruf lain sampai membentuk suatu kata, dan arah kiri menuju arah kanan, bergerak dari baris yang menuju baris yang lain. 4. Manfaat/ Kegunaan Menulis Menulis mempunyai kegunaan yang dirasakan oleh penulis atau pun pembacanya, Suriamiharja mengutip pendapat Akhaidah et al. mengenai kegunaan menulis 7, yaitu sebagai berikut: a. Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya. Dengan menulis, seseorang dapat mengetahui sampai di mana pengetahunnya tentang suatu topik, untuk mengembangkan sebuah topik, penulis harus berfikir untuk menggali pengetahuan dan pengalamnya hal 4 7 Suriamiharja. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

6 15 b. Penulis dapat terlatih dalam menggembangkan berbagai gagasan. Dengan menulis, seseorang terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan, serta membanding-bandingkan fakta untuk mengembangkan berbagai gagasannya. c. Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang di tulis. Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoretis mengenai fakta - fakta yang berhubungan. d. Dengan menulis, seseorang terdorong untuk terus belajar secara efektif. penulis jadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain e. Kegiatan menulis yang terencanakan akan membiaskan seseorang berfikir serta berbahasa secara tertib dan teratur 5. Proses menulis Menulis di pandang sebagai serangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. Rangkaian aktivitas yang dimaksud meliputi: pramenulis, penulisan draf, revisi, penyutingan, dan publikasi atau pembahasan. Menurut Rofi udin proses menulis melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Tahapan pramenulis 1) Memilih topik 2) Menentukan tujuan menulis

7 16 3) Mengindentifikasikan pikiran-pikiran berkaitan dengan topik serta merencanakan pengerorganisasiannya. 4) Memilih bentuk karangan berdasarkan pembaca yang dituju dan tujuan penulisan. b. Tahapan penulisan draf. Dalam tahapan ini penulis penulis menuangkan gagasan, pikiran, dan perasaannya ke dalam tulisan begitu saja dalam draf kasar. Dalam menuangkan gagasan, pikiran, dan perasaannya penulis menggunakan pokok-pokok pikiran, informasi, data dan mengorganisasi penulisan sebagaimana telah direncanakan dalam tahapan pramenulis. c. Tahapan revisi Dalam tahapan ini penulis merevisi draf yang telah disusunnya. Revisi dilakukan dengan: 1) Menambah informasi, 2) Mempertajam perumusan, 3) Merubah urutan pikiran, 4) Membuang informasi yang tidka relevan, 5) Menggabungkan pikiran-pikiran, dan sebagainya. d. Tahapan editing Dalam tahapan ini penulis mengedit tulisannya dengan jalan : 1) Membaca seluruh tulisan,

8 17 2) Memperbaiki pilihan kata yang kurang tepat, 3) Memperbaiki salah ketik, 4) Memperbaiki teknik penomoran, 5) Memperbaiki ejaan dan tanda baca. B. Bahasa Indonesia 1. Pengertian bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian bahasa Indonesia maka diperlukan berbagai upaya. Contoh upaya untuk menjaga kemurnian bahasa Indonesia adalah dengan menuliskan kaidah-kaidah ejaan dan tulisan bahasa Indo-nesia dalam sebuah buku yang disebut dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan benar, baik komunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan upaya lain yang dapat digunakan untuk melestarikan bahasa Indonesia adalah dengan menanamkan bahasa Indonesia sejak dini. Penanaman bahasa Indonesia sejak dini adalah memberikan pelatihan dan pendidikan tentang bahasa Indonesia sejak anak masih kecil. Pelaksanaan pendi-dikan bahasa Indonesia pada anak dapat dilakukan melalui pendidikan informal, pendidikan formal, maupun pendidikan nonformal. Pendidikan informal dilaku-kan oleh keluarga di rumah. Pendidikan ini dilakukan saat

9 18 anak berada di rumah bersama dengan keluarganya. Sedangkan pendidikan formal dilaksanakan di dalam lembaga pendidikan resmi mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Dalam pendidikan formal ini gurulah yang berperan penting dalam menanamkan pengetahuan akan bahasa Indonesia. Sedangkan pendidikan nonformal dilaksanakan di luar rumah dan sekolah, dapat melalui kursus, pelatihan-pelatihan, pondok pesantren dan lain sebagainya. Pendidikan bahasa Indonesia di lembaga formal dimulai dari SD. Jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia di SD kelas I, II dan III sebanyak 6 jam pelajaran. Sedangkan kelas IV, V dan VI sebanyak 5 jam pelajaran. Banyaknya jumlah jam pelajaran Bahasa Indonesia dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik serta mempunyai kemampuan berpikir dan bernalar yang baik yang dapat disampaikan melalui bahasa yang baik pula. 2. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat pen-ting bagi kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai-mana dinyatakan oleh Akhadiah dkk. 8 adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan 8 Al khaidah hal.1

10 19 berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar. Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian. a) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. b) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia. c) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa. d) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman siswa SD. Butir (1) dan (2) menunjukkan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia SD yang mencakup tujuan pada ranah kognitif dan afektif. Butir (3) menyiratkan pen-dekatan komunikatif yang digunakan. Sedangkan butir (4) menyiratkan sampai di mana tingkat kesulitan materi pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan. 3. Fungsi bahasa Indonesia Tujuan dan fungsi pembelajaran bahasa Indonesia adalah merupakan salah satu alat penting untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional, antara lain: 1. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan perasaan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, 2. Memupuk dan mengembangkan kecakapan berbahasa Indonesia lisan dan tulisan,

11 20 3. Memupuk dan mengembangkan kecakapan berpikir dinamis, rasional, dan praktis, 4. Memupuk dan mengembangkan ketrampilan untuk memahami, mengungkapkan dan menikmati keindahan bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan. C. Media Pembelajaran Arsyad kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Arsyad 9 mengatakan bahwa media apabila di pahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Munadi 10 dalam bahasa Arab, Media disebut wasail kata tengah itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai perantara (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah ia biasa juga disebut sebagai perantara atau 9 Arsyad,Media Pembelajaran.jakarta: Grafindo Persada 2007 hal 3 10 Munadi,Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.Jakarta:Gaung Persada 2010 hal6

12 21 penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan suatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/ media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media penerimaan pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan prosedur media. Salurannya adalah media pembelajaran dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli maka penulis dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dpat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran). Hal tersebut dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dlam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dibawah ini akan dijelaskan jenis -jenis media pembelajaran, kriteria dalam pemilihan media pembelajaran, kegunaan media pembelajaran dan dasar pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 1. Pengertian Media Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar

13 22 sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media

14 23 pembelajaran dalam proses pembelajaran, untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalammedia pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal. 11 Untuk mencapai maksud dan tujuannya, bentuk-bentuk organisasi masyarakat itu, perlu peningkatan efisiensi dan efektivitasnya. Peningkatan efisiensi dan efektivitas tersebut sebagian bergantung kepada faktor penunjang, yakni sarana dan prasarana. Dengan perkataan lain, hubungan komunikasi interaksi itu akan berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang maksimal. Apabila organisasi itu berjalan dan menggunakan alat bantu, alat bantu itulah yang disebut dengan media.bertitik tolak dar alat bantu (media) itu dapat dipahami bahwa, media dalam hubungannya dengan komunikasi interaksi suatu organisasi sangat menentukan. Namun yang masih perlu kejelasan adalah, apa yang dimaksud dengan media. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat dipahami bahwa media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima pesan. 11 (

15 24 Selanjutnya akan diuraikan pengertian media menurut istilah. Para ahli di dalam memberikan batasan media berbeda-beda pendapat, tetapi arah dan tujuannya sama, yang tidak lepas dari kata medium Jenis- jenis Media Pembelajaran Menurut Munaidi jenis-jenis media pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain: a. Media Audio Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Jenis-jenis media audio antara lain, yaitu : (a) Phonograph (b) Open Reel Tapes, (c) Cassette Tapes, (d) Compact Disk, (e) Radio, (f) Laboratorium Bahasa. b. Media Visual Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Jenis-jenis media visual antara lain, yaitu: (a) Gambar, (b) Grafik, (c) Diagram, (d) Bagan, (e) Peta. c. Media Audio-Visual Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan pengelihatan sekaligus dalam suatu proses. Jenis-jenis media audio visual antara lain, yaitu: (a) Film Gerak Bersuara, (b) Video, (c) Televisi 12

16 25 3. Kriteria Dalam Pemilihan Media Pembelajaran Di dalam pemilihan media pembelajaran menurut Sudjana untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran. Artinya media pembelajaran di pilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah di tetapkan. b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa c. Kemudahan untuk memperoleh media. Artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaktidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. d. Keterampilan guru dalam menggunakannya. Artinya apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajarannya. e. Tersedia waktu untuk menggunakannya. Artinya dalam proses pengajaran media dapat digunakan sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama proses pengajaran berlangsung.

17 26 f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa. Artinya dalam pemilihan media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa. 4. Manfaat media pembelajaran Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah: 1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada. 2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. 3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.

18 27 4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran. 5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik. 6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah. 7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar

19 28 Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. 8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain Dasar Pertimbangan dalam pemilihan Media Pembelajaran Menurut Sadiman 14 ada beberapa penyebab dalam pemilih media pembelajaran antara lain adalah: a. Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media, b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi, c. Ingin member gambaran atau penjelasan yang lebih konkret, d. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang biasa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar siswa Sadiman,Media Pendidikan:Jakarta: Raja Grafindo Persada.2008 hal 84

20 29 Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang di inginkan atau tidak. Gambar 1.1 D. Media Gambar 1. Pengertian media gambar Berikut ini akan dipaparkan beberapa uraian berkaitan dengan pemahaman terhadap media gambar yang merupakan salah satu fokus dalam penelitian. Dewasa ini gambar fotografi secara luas dapat diperoleh dari berbagai sumber, misanya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosurbrosur dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi dan foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar. Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam

21 30 kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks. Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pengajaran hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan dan tidak diproyeksikan untuk mengamatinya. Media gambar termasuk kepda gambar tetap atau still picture yang terdiri dari dua kelompok, yaitu: pertama flat opaque picture atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan cetak. Kedua adalah transparent picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips dan transparancies. Namun yang termasuk media gambar, penulis maksudkan dalam pembahasan skripsi ini yang terdapat pada kelompok pertama yakni Flat opeque picture, karena gambar datar tidak tembus pandang ini mudah pengadaannya serta biasanya relatif murah. Jadi media gambar adalah media yang dipergunakan untuk memvisualisasikan atau menyalurkan pesan dari sumber ke penerima (siswa). Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam komunikasi visual, di samping itu media gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.

22 31 2. Kelebihan Media Gambar Menurut Sadiman 15, kelebihan dari media gamabar : a. Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal. b. Dapat mengatasi batas ruang dan waktu. c. Dapat membuat pelajaran menjadi lebih menarik. d. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. e. Memperjelas masalah bidang apa saja. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan. 3. Fungsi Media Gambar Levie dan Lentz dalam Arsyad 16 mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media gambar, yaitu : a. Fungsi Atensi, Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna gambar yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. b. Fungsi Afektif Fungsi afektif yaitu dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika siswa belajar (atau membaca ) teks yang bergambar. 15 Sadiman hal Arsyad hal 16-17

23 32 c. Fungsi Kognitif Fungsi kognitif yaitu terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa gambar dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar d. Fungsi Kompensatoris Fungsi kompensatoris yaitu terlihat dari hasil penelitian bahwa media gambar yang memberikan konteks untuk membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam gambar dan mengingatnya kembali. 4. Syarat-syarat yang perlu dipenuhi oleh media gambar yang baik Setiap media pembelajaran mempunyai syarat-syarat tertentu seperti halnya dengan media gambar. Syarat-syarat yang perlu dipenuhi oleh media gambar yang baik menurut Sadiman 17 antara lain, yaitu: a. Auntentik Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda yang sebenarnya b. Sederhana Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poinpoin pokok dalam gambar. 17 Sadiman.hal 31-32

24 33 c. Ukuran relatif Gambar dapat memperbesar atau memperkecil objek/benda sebenarnya. d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran Walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya siswa sendiri sering kali lebih baik f. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 5. Karakteristik media gambar Media gambar dikatakan sangat efektif digunakan dalam pembelajaran di kelas dua, karena media gambar mempunyai beberapa kelebihan diantaranya: 1) bersifat konkrit, gambar realistis menunjukkan pokok-pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2) dapat mengatasi batas ruang dan waktu, karena tidak semua benda, objek atau peristawa dibawa ke dalam kelas dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tertentu. 3) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, karena dapat menghadirkan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh panca

25 34 indera. 4) dapat memperjelas suatu masalah 5) murah dan mudah didapat. Sadiman 18 Hal ini juga dikemukakan oleh Hamalik dalam media pendidikan yang menyatakan bahwa media gambar juga dapat digunakan baik oleh perseorangan maupun kelompok. Maka dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan media gambar antara lain bersifat konkrit, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan masalah, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, murah dan mudah didapat serta dapat digunakan untuk perseorangan atau kelompok. Untuk pemilihan media gambar seyogyaanya tidak terlepas dari konteksnya, bahwasanya media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya telah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu, dan sumber serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan seperti yang diungkap oleh Sadiman 19. Hal senada juga diungkapkan oleh Nana Sudjana yang mengemukakan kriteria pemilihan media, yaitu: ketepatan dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berfikir siswa. Dari pendapat 18 Sadiman hal Sadiman hal 17

26 35 tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam memilih media gambar ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, diantarnya: 1) tujian dan isi. 2) karakteristik siswa. 3) strategi belajar mengajar.4) alokasi waktu dan sumber. 5) prosedur penelitian. 6) organisasi kelompok belajar. 7) keterampilan guru dalam memanfaatkannya. 8) media yang diperlukan mudah diperoleh

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. serta memenuhi kaidah kebahasaan. bahasa pula kita dapat berpikir dan bernalar.

BAB II KAJIAN TEORI. serta memenuhi kaidah kebahasaan. bahasa pula kita dapat berpikir dan bernalar. BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Menulis Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Sebuah tulisan yang baik memiliki ciri diantaranya bermakna jelas, merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah penggunaan media gambar seri. 2.1.1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan 1 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga menuntut orang-orang di dalamnya untuk bekerja sama dan secara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PEMBELAJARAN MEMBACA 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Membaca Pembelajaran itu adanya dua hal yaitu adanya aktivitas individual siswa dan adanya lingkungan yang dikondisikan secara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Pengertian media sebagai sumber belajar adalah segala benda serta mahluk hidup yang berada di lingkungan sekitar serta peristiwa yang dapat memungkinkan siswa

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh pendidikan sangat dirasakan penting bagi

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin ABSTRAK Media dalam pengertian umum merupakan sarana komunikasi. Sedangkan dalam pendidikan media dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif 1. Pengertian Menulis Pada dasarnya menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang

BAB II LANDASAN TEORI. pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelajaran Pembelajaran merupakan bagian dari salah satu proses yang penting dalam pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menulis Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Urgensi bahasa mencakup segala bidang kehidupan, karena suatu yang dihayati, diamati, dan dirasakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Pemahaman Konsep Sudut a. Pengertian Pemahaman Dalam uraian ini penulis akan mengulas pengertian pemahaman dalam kaitannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah kata tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Kartu Bergambar Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Media dapat berupa video, gambar, buku, film dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR Anik Indramawan, Suhartono, Noor Hafidhoh Dosen Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk Abstrak Salah satu faktor keberhasilan dalam

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. perlu diadakan penemuan baru dan pemanfaatan media yang

BAB II KAJIAN TEORI. perlu diadakan penemuan baru dan pemanfaatan media yang BAB II KAJIAN TEORI A. Pengembangan Media Gambar 1. Pengertian Pengembangan Media Gambar Media pembelajaran setiap tahun selalu mengalami perkembangan. Sebab masing-masing media itu mempunyai kelemahan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS PERCAKAPAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 1 LIMBOTO KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS PERCAKAPAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 1 LIMBOTO KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS PERCAKAPAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 1 LIMBOTO KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Evi Hasim (Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan) Masalah dalam penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio-Visual Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan anak untuk menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian bahasa Indonesia

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian I. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Gambar Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR A. Karakteristik Pembelajaran Siswa SD Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

Lebih terperinci

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Belajar Matematika Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam bertingkah laku yang baru berkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar Pengertian matematika pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR Arrofa Acesta *Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kuningan arrofa.acesta@uniku.ac.id Abstrak Media pembelajaran yang dikemas dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR Nina Sundari 1 ABSTRAK Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Pembelajaran Kanji Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji berarti mempelajari bentuk, arti dan cara baca dari sebuah kanji. Kanji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Dengan bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD Saudara mahasiswa PGSD yang kami cintai, selamat berjumpa lagi dalam pembahasan matero PKn. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis karangan merupakan kompetensi dasar yang harus dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. Terdapat beberapa kompetensi dasar yang memiliki

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN peserta didik agar dapat mengenali siapa dirinya, lingkungannya, budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan perasaannya. Penggunaan bahan ajar yang jelas, cermat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Matematika Istilah matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein yang artinya mempelajari. Mungkin juga kata itu erat hubungannya dengan kata

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. LKS Word Square Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu media pembelajaran. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses komunikasi antar peserta didik dengan pendidik, agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Milla Anggamala Supriatna 1 ABSTRAK Alat permainan yang edukatif dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 6 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Keterampilan Menulis Puisi a. Hakikat Menulis Tarigan (1994:3) memberikan pengertian bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN MEDIA 2 DIMENSI Disusun oleh: SAIFUL AMIEN sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar 1. Media Grafis 2. Media bentuk papan 3. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah dimana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SD MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SD RONINDA HUTAGALUNG DAN HALIMATUSSAKDIAH Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Pendekatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal terpenting dari suatu bangsa. Karena dengan adanya pendidikan yang mumpuni, akan menjadikan generasi penerus bangsa yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut

Lebih terperinci

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Walid Ibadil Umam (172071000017), Anas (172071000003) Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo A. PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif dengan harapan tujuan

BAB V PEMBAHASAN. guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif dengan harapan tujuan BAB V PEMBAHASAN Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pembelajaran secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar juga merupakan suatu proses yang mengandung

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG

Lebih terperinci

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB VI MEDIA PENGAJARAN BAB VI MEDIA PENGAJARAN 6.1. Pendahuluan Konsep teknologi pengajaran dapat dicari jejaknya sejak zaman Yunani Purba. Sekalipun batasan, konsep, model dan teorinya sudah tidak cocok dengan pengajaran masa

Lebih terperinci

Poster Pendidikan. Soal:

Poster Pendidikan. Soal: Matakuliah : TEKHOLOGI PENDIDIKAN Dosen : Prof. Muhammad Badiran Kelas : A-B Super Eksekutif SKS : 2 Sks Hal : Tugas Mandiri/Individu On Line Desember 2016 Buatlah sebuah poster yang bertemakan pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan

Lebih terperinci

Teknologi & Media Pembelajaran

Teknologi & Media Pembelajaran Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN 116 LENTERA LENTERA PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, EDISI EDISI X, X, NO. NO. 1, JUNI 1, JUNI 2007 2007 (116 123) PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Safei ABSTRACT: The existence of teacher

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu model, strategi, metode, pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan dasar dalam membentuk seorang anak agar lebih dapat mengenal tentang pembelajaran yang dipelajarinya di sekolah. Pada proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR

PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR Enita Istriwati Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Pos-el: info@balaibahasajateng.web.id Pos-el penulis:nicole_helan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 7 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Hasil Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut

Lebih terperinci