PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PETA KONSEP FISHBONE TERHADAP MINAT BELAJAR DI LINGKUNGAN PURA TAMAN AYUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PETA KONSEP FISHBONE TERHADAP MINAT BELAJAR DI LINGKUNGAN PURA TAMAN AYUN"

Transkripsi

1 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PETA KONSEP FISHBONE TERHADAP MINAT BELAJAR DI LINGKUNGAN PURA TAMAN AYUN Komang Nila Santi FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstract Proses pembelajaran masih terfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan utama, dimana ceramah yang menjadi pilihan utama dalam proses belajar mengajar akan menyebabkan siswa menjadi pasif dan pembelajaran dikelas menjadi tidak efektif, salah satu usaha untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone terhadap minat belajar biologi dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar. Penelitian dilakasanakan dari bulan januari sampai maret Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre- Eksperimental Design, rancangan penelitian yang digunakan adalah One-group Pretest-Postest Design. Populasi penelitian seluruh siswa kelas X SMA Widya Brata Mengwi Badung, pengambilan sampel dilakukan dengan Sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 32 siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah minat belajar biologi siswa dengan menggunakan angket sebagai instrumen penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriftif dan Willcoxon Match Pairs test dengan hasil ratarata skor yang diperoleh pada saat memberikan (Pretest)= 105,97 sedangkan untuk (Postest)= 119,84. frekuensi minat belajar siswa terhadap model pembelajaran. Sebelum perlakuan (prestes) berada pada kategori kurang baik sebanyak 3 orang (9,38 %) dan setelah perlakuan (posttest) berada pada kategori baik sebanyak 29 orang (90,63 %), kategori sangat baik sebanyak 1 orang ( 3,13% ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone terhadap minat belajar biologi siswa dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar (Sig. 0,00 < 0,05). Kata kunci : STAD,Pre Test, Pos Test, Eksperiment 1

2 2 1.Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan dewasa ini merupakan suatu keharusan, sebab tantangan kehidupan di masa depan akan semakin sulit, oleh karena itu pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Pendidikan berkualitas mutlak diperlukan dalam persaingan dari berbagai dimensi yang semakin ketat. Permasalahan yang timbul adalah fakta bahwa guru menguasai suatu materi subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal ini dikarenakan kegiatan tersebut tidak didasari oleh model pembelajaran tertentu, sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi tidak efektif dan siswa menjadi pasif, yang dikarenakan sumber belajar masih terfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan utama, dimana ceramah yang menjadi pilihan utama dalam proses belajar mengajar, selain itu proses pembelajaran hanya dilakukan dalam kelas. Hal tersebut membuat proses pembelajaran tidak bervariasi (Pendit, 2011). Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, salah satu usaha untuk mengatasi persoalan tersebut antara lain adalah dengan mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat menumbuhkan minat belajar biologi siswa sekaligus melatih siswa untuk dapat menerima keberagaman individu. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini anggota kelompok berasal dari tingkat prestasi yang berbeda-beda, sehingga melatih siswa untuk bertoleransi atas perbedaan. Lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan siswa karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab siswa dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut (Sanjaya, 2012). Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi siswa sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.

3 3 Pembelajaan kooperatif tipe STAD ini akan dikemas dengan mengaplikasikan peta konsep fishbone. Peta konsep merupakan suatu alat skematis untuk mempresentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka proposisi yang mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara konsepkonsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok. Peta konsep tipe fishbone memungkinkan untuk memberikan pengalaman-pengalaman sosial sebab mereka akan bertanggung jawab pada diri sendiri dan anggota kelompoknya. Keberhasilan anggota kelompok merupakan tugas bersama. Penerapan peta konsep fishbone dapat membantu siswa untuk lebih kreatif dalam membuat peta konsep. Adanya peta konsep fishbone membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi (Hariyati, 2012). Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran yang disajikan dengan penerapan model pembelajaran STAD berbasis peta konsep tipe fishbone akan berpengaruh terhadap minat belajar biologi siswa. 2.Metode Penelitian Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian ini mengambil lokasi di SMA Widya Brata Mengwi tahun ajaran 2012/2013. SMA Widya Brata Mengwi merupakan salah satu SMA swasta. Adapun alasan yang mendasari pemilihan SMA swasta ini sebagai tempat penelitian berdasarkan latar belakang yang dipaparkan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2013 sampai Maret Pengambilan sampel dilakukan dengan Sampling Jenuh, dari pengambilan sampel tersebut digunakan kelas X sebagai sampel penelitian dengan jumlah 32 siswa. Rancangan dan Teknik Pengambilan Data Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Eksperimental Designs, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Rancangan penelitian yang digunakan One-group Pretest-Posttest Designs, dimana sebelum

4 4 perlakuan diberikan pretest sehingga hasil perlakuan dapat lebih diketahui akurat dan dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan (Sugiyono,2011). Untuk memperoleh data secara empiris mengenai variabel yang diteliti teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian. Data mengenai minat belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioner (Angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011). Kuisioner dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang telah dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga responden hanya memberi jawaban pada jawaban yang telah dipilih. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif yaitu angket minat belajar siswa. Angket minat belajar siswa merupakan angket yang telah diuji dan digunakan dalam beberapa penelitian. Minat belajar biologi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini berupa derajat ekspresi siswa yang dikategorikan atas: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item pernyataan berjumlah berjumlah 34 item. Pemberian skor pada setiap item pernyataan yaitu: sangat setuju (SS) = 5, setuju (S) = 4, ragu-ragu (R) = 3, tidak setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Untuk mengetahui persentase, dan signifikansi minat belajar siswa terhadap model pembelajaran menggunakan teknik pengujian statistik deskriftif, sedangkan untuk uji hipotesisnya menggunakan uji non parametrik test dengan Willcoxon Match Pairs Test dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for Windows.

5 5 Hasil dan Pembahasan Hasil Dalam penelitian ini, minat belajar biologi siswa terhadap model pembelajaran diukur dengan angket terbuka yang terdiri dari 34 item pernyataan. Angket tersebut disebarkan pada kelas sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) mengikuti kegiatan pembelajaran. Deskripsi umum hasil penelitian ini yang dipaparkan mencakup nilai rata-rata skor, dan standar deviasi. Hasil rekapitulasi nilainya disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Minat Belajar Biologi Siswa Minat Belajar Biologi Siswa Hasil Pretest Posttest Rata-rata Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa adanya perbedaan hasil rekapitulasi rata-rata dan standar deviasi, sebelum (pretest) dan setelah (posttest) perlakuan terdapat peningkatan terhadap minat belajar biologi siswa. Perbedaan ini disebabkan karena pengaruh model pembelajaran yang diterapkan. Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui mengenai katagori minat belajar biologi siswa sebagai berikut : Tabel 2. Katagori Minat Belajar Biologi Siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest). Frekuensi Siswa No Interval Klasifikasi Pretest % Posttest % Sangat Tidak Baik 0 0% 0 0% Kurang Baik 3 9,38% 0 0% Cukup Baik 12 37,5% 2 6,25% Baik 17 53,13% 29 90,63% Sangat Baik 0 0% 1 3,13% Tabel diatas menunjukkan frekuensi minat belajar biologi siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan sebelum diberikan perlakuan (pretest) pada katagori kurang baik sebanyak 3 orang (9,38%), pada katagori cukup baik sebanyak

6 6 12 orang (37,5%), pada katagori baik sebanyak 17 orang (53,13%). Dan setelah diberikan perlakuan (posttest) terjadi peningkatan pada katagori cukup baik sebanyak 2 orang (6,25%), pada katagori baik sebanyak 29 orang (90,63%) dan pada katagori sangat baik sebanyak 1 orang (31,13%). Perbedaan minat belajar biologi siswa antara pretest dan posttes disebabkan oleh penerapan model pembelajaran yang diterapkan. Kemudian untuk menghitung nilai rata-rata berdasarkan aspek minat belajar biologi siswa antara pretest dan posttest secara rinci hasil analisis disajikan pada histogram ,5 2 1,5 1 pretest postest 0,5 0 perhatian relevansi percaya diri kepuasan Histogram 3. Nilai rata-rata berdasarkan penggolongan aspek minat belajar biologi siswa. Berdasarkan histogram terlihat bahwa secara keseluruhan minat belajar biologi siswa pada aspek kepuasan memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi diantara aspek lainnya, yaitu pada posttest (2,72), sedangkan pada pretest memiliki nilai ratarata (2,39). Aspek yang memiliki nilai rata-rata terendah adalah aspek perhatian, yaitu pada posttest (1,29), sadangkan pada pretest (0,94). Dan aspek relevansi memiliki nilai rata-rata yaitu pada pretest (1,87) pada posttest (2,08), aspek percaya diri memiliki nilai rata-rata pada pretest (1,44) pada posttest (1,55). Jadi total keseluruhan peningkatan berdasarkan penggolongan aspek minat belajar (70%).

7 7 Untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu ingin mengetahui apakah ada pengaruh minat belajar biologi siswa yang signifikan terhadap model pembelajaran yang diterapkan, maka digunakan analisis uji Wilcoxon Macth Pairs Test. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone terhadap minat belajar biologi dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar siswa kelas X SMA Widhya Brata Mengwi Tahun Ajaran 2012/2013. Ha : Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone terhadap minat belajar biologi dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar siswa kelas X SMA Widhya Brata Mengwi Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil uji menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test, terungkap bahwa nilai signifikansi berada dibawah taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan nilai Wilcoxon Match Pairs (Z) yaitu -4,863 dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima atau terdapat perbedaan minat belajar biologi siswa yang sangat signifikan antara pretest dan posttest. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, diketahui terdapat peningkatan nilai rata-rata minat belajar biologi kelas X SMA Widhya Brata Mengwi Tahun Ajaran 2012/2013 yang menunjukkan nilai rata-rata pada pretest sebesar 105,97 dan pada posttest meningkat menjadi 119,84. Peningkatan ini disebabkan karena adanya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar. Dikarenakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa belajar dalam kelompok-kelompok untuk mendiskusikan permasalahan yang terdapat pada LKS maupun materi yang belum dipahami sehingga siswa

8 8 menjadi lebih aktif serta minat belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran lebih tinggi. Sebagian besar siswa memberikan respon baik dengan kegiatan belajar bersama-sama (kelompok), karena dengan meningkatkan kerjasama dapat menciptakan ketergantungan yang positif antar anggota kelompok. Siswa menjadi lebih bertanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama, saling memberikan dukungan, serta berkomunikasi dan membangun rasa percaya diri. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyorini (2008), menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa sudah cukup baik dari beberapa siswa yang masih pasif sudah mulai aktif, hal ini karena siswa merasa senang dengan pembelajaran STAD yang mengajarkan mereka untuk saling berdiskusi dan bekerjasama dengan temannya sendiri dan juga dengan pembelajaran STAD dapat menumbuhkan gairah belajar dan meningkatkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Berdasarkan kategori minat belajar biologi siswa secara keseluruhan minat belajar biologi siswa tergolong baik, hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone membantu siswa dalam menuangkan ide pada pembelajaran yang sudah didapat, sehingga siswa dapat membuat konsep materi sesuai dengan pikiran mereka masing-masing. Pembuatan peta konsep fishbone dilakukan secara berkelompok setelah mereka melakukan diskusi kelompok mengenai materi yang dibahas. Meskipun peta konsep fishbone merupakan hal yang baru bagi siswa namun siswa terlihat antusias dalam proses pembuatannya. Selain itu dalam pembuatan peta konsep fishbone siswa dilatih untuk bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap tugas mereka. Penggunaan peta konsep fishbone sangat berpengaruh dalam menciptakan suasana belajar yang bermakna bagi siswa karena dapat membantu siswa aktif berpikir untuk memusatkan perhatian pada sejumlah ide pokok dari suatu materi. Jadi pembelajaran dengan menggunakan peta konsep fishbone memudahkan siswa dalam mengingat materi karena peta konsep dibuat oleh siswa sendiri. Hal ini yang menyebabkan adanya peningkatan kategori minat belajar biologi siswa pada kategori baik di pretest sebesar 53,13% meningkat

9 9 menjadi 90,63 % pada posttest. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani (2012), Penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui aplikasi peta konsep, dapat meningkatkan minat belajar biologi siswa, dimana siswa diberikan kebebasan untuk menuangkan ide mereka dalam membuat konsep materi yang telah didapat. Minat belajar biologi siswa yang sangat baik juga diperkuat dengan adanya peningkatan dari beberapa aspek yang diteliti yaitu perhatian, relevansi, percaya diri dan kepuasan. Secara keseluruhan semua aspek mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari respon positif siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki ciri khas di dalam menerapkan proses pembelajaran yaitu memberikan penghargaan pada siswa yang memiliki nilai tertinggi, dengan adanya penghargaan siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dan minat belajar biologi siswa menjadi meningkat sehingga membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Peningkatan minat belajar belajar biologi siswa tersebut tidak terlepas dari minat siswa yang menyukai lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar merupakan cara yang dapat menarik minat siswa karena dalam kegiatan pembelajaran ini siswa mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya. Suasana bebas, lepas dari keterikatan ruangan kelas besar manfaatnya untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan yang ada, sehingga kegiatan pembelajaran dapat dilakukan lebih menyenangkan. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Popov dan Tevel (2007) yang menyatakan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran outdoor serta menggunakan lingkungan sebagai sumber belajarnya menjadi lebih senang dan tertarik dalam pembelajaran sains siswa yang semakin optimal. Minat belajar memang merupakan salah satu faktor yang patut dipertimbangkan karena minat belajar turut menentukan keberhasilan peserta didik dalam melakukan aktivitas belajarnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menarik minat belajar siswa adalah dengan memberikannya kesempatan untuk

10 10 berpetualang, beraktivitas dan mengembangkan ide-ide, dimana dalam penelitian ini ditunjukkan dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi keanekaragaman hayati yang ada di sekitar lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa memiliki minat yang sangat tinggi terhadap penggunaan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar, sehingga mampu menunjang peningkatan minat belajar siswa. Jadi dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar pada kegiatan pembelajaran, dapat membantu siswa lebih memahami konsep materi yang diajarkan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puasati (2006) mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan proses yang mendukung aktualisasi kecakapan hidup khususnya siswa, para guru hendaknya di dalam pembelajarannya dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan menerapkan pembelajaran yang berbasis pada aktivitas siswa. Kesimpulan Adanya pengaruh yang signifikan terhadap minat belajar biologi yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone dengan aplikasi Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar. Nilai rata-rata minat belajar biologi yang dicapai siswa pada saat diberikan posttest adalah 119,84 lebih tinggi dibandingkan pada saat diberikan pretest yaitu 105,97. Hal tersebut karena pada pembelajaran yang diterapkan yaitu dengan memberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar, siswa diberikan kebebasan untuk menuangkan ide mereka dalam membuat peta konsep dengan terjun langsung kelapangan dalam membuat materi yang telah didapat. Ucapan Terima Kasih Artikel ini merupakan bagian dari hasil penelitian yang didanai dari Proyek Penelitian yang dilakukan oleh Bapak Dosen. Ucapan terimakasih disampaikan

11 11 kepada Prof. Dr. Sang Putu Kaler Surata, MSi, Dra. Desak Nyoman. Budiningsih, M.Si dan Drs.Ida Bagus Made Widiadnya,MM dari Universitas Mahasaraswati yang telah memberikan bimbingan dalam pembuat artikel. Daftar Pustaka Hariyati, J. I K. (2012). Pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD (student teams achievement divisions) melalui peta konsep terhadap hasil belajar biologi siswa semester genap SMA Negeri 1 Petang tahun pelajaran 2011/2012 (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Universitas Mahasaraswati, Denpasar. Indriani.P.(2012).Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Melalui Aplikasi Peta Konsep Dengan Ceramah Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Organisasi Kehidupan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Abiansemal (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Universitas Mahasaraswati, Denpasar. Pendit,D.( 2011). Kontribusi Minat Belajar, Motivasi Belajar Siswa Dan Pengelolaan Laboratorium Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pratikum Biologi Di Kelas X SMA Negeri 1 Mengwi.Skripsi ( tidak diterbitkan).denpasar: Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sanjaya, A.(2012). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Materi Ekosistem Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Dharma Praja Badung.Skripsi ( tidak diterbitkan ).Denpasar: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar Puasati, C.(2006).Peningkatan keterampilan proses dan pemahaman konsep biologi melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Seputih Agung Tahun Pelajaran 2006/2007.vol VI no 01 tahun Popov, O & Tevel, L.(2007).Developing prospective physics teacher s skill of independent experimental work using outdoor approach.balitic jounarl of science education.6(i).45-57

Luh Putu Ayu Sugiarthi Program Studi pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Luh Putu Ayu Sugiarthi Program Studi pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS SUMBER BELAJAR DI AREAL PURA TAMAN AYUN TERHADAP PETA KONSEP TIPE FISHBONE YANG DIHASILKAN SISWA Luh Putu Ayu Sugiarthi Program Studi pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif tipe STAD, Peta konsep tipe fishbone, Motivasi belajar.

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif tipe STAD, Peta konsep tipe fishbone, Motivasi belajar. ABSTRAK Ufen, Agustina, Erveda Siki Sakin Putri.2013. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Peta Konsep Tipe Fishbone dengan Menggunakan Areal Pura Taman Ayun Sebagai Sumber

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM PERNAFASAN SISWAKELAS XI SMA NEGERI 1 GEYER

Lebih terperinci

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari PENGARUH SIMULASI PHYSICS EDUCATION OF TECHNOLOGY (PhET) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 Seputih Mataram. B. Populasi dan Sampel Penelitian Pengambilan sampel pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses dimana seseorang memperoleh apa yang sebelumnya tidak ia ketahui untuk

BAB I PENDAHULUAN. Proses dimana seseorang memperoleh apa yang sebelumnya tidak ia ketahui untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia. Proses dimana seseorang memperoleh apa yang sebelumnya tidak ia ketahui untuk menuju kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang di gunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kelestarian dan kemajuan bangsa. Pada konteks ini, pendidikan bukan hanya sekedar media dalam menyampaikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen dengan one group pre-test and post-test design, (desain kelompok tunggal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang terdapat pada perumusan masalah, guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di M.Ts NU 05 Sunan Katong Kaliwungu mulai tanggal 11 Maret 2014 s.d. 11 April 2014. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie The Use of Problem Based Learning (PBL) Model to Improve The Motivation in MAN Blangpidie Samsulimi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, semester genap tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, semester genap tahun pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, semester genap tahun pelajaran 2014/2015, bulan April 2015 bertempat di SMP Satya Dharma Sudjana, Lampung

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi ANALISIS HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PEMBELAJARAN QUIZ TEAM DENGAN INFORMATION SEARCH MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL SERTA PENATAAN KELAS BERBENTUK U PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ 4 (3) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DAN METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA JENIS HUBUNGAN KHAS (SIMBIOSIS) DAN HUBUNGAN MAKAN DAN DIMAKAN ANTAR MAKHLUK HIDUP (RANTAI

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA MAKET DALAM MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII DI SMP NEGERI 11 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

PENGARUH MEDIA MAKET DALAM MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII DI SMP NEGERI 11 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Program Studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Tuty Lumban Gaol (2017) PENGARUH MEDIA MAKET DALAM MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII DI SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Progam Studi Pendidikan Biologi OLEH :

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Progam Studi Pendidikan Biologi OLEH : Perbandingan Model Pembelajaran Think Talk Write dan STAD (Student Team Achievement Divisions) Berbantuan Media Video Terhadap Hasil Belajar dan Komunikasi Ilmiah Siswa Materi Sistem Peredaran Darah Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA Afrinus Simarmata, Hairida, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2 Tanjung Bintang Lampung Selatan. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR Ninik Handayani Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER ninikhandayani27@gmail.com

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI. Oleh : SUCI ERVIRA PUSPITA ARUM NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROPOSAL SKRIPSI. Oleh : SUCI ERVIRA PUSPITA ARUM NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Perbedaan Interaksi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 1 Semen Kediri Pada Materi Keanekaragaman Mahkluk Hidup Dalam Upaya Pelestarian Ekosistem Menggunakan Model Pembelajaran Grup Investigation (GI)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian tersebut meliputi:

Lebih terperinci

Alfian Ashshidiqi Poppyariyana A

Alfian Ashshidiqi Poppyariyana A PENGARUH PERMAINAN OUTBOUND TERHADAP KEMAMPUAN KERJASAMA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 20 PAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DIBANTU MEDIA MAGIC CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN Arin Wildani Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura arinwildani@fkip.uim.ac.id ABSTRAK:

Lebih terperinci

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian Semu. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang efektif atau tidaknya

Lebih terperinci

SKRIPSI. OLEH: Siska Agustiana Dewi NPM:

SKRIPSI. OLEH: Siska Agustiana Dewi NPM: PERBEDAAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS VII SMPN 1 SEMEN KEDIRI MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persaingan pun semakin ketat. Sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA ASPEK MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA ASPEK MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP ABSTRAK PENERAPAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA ASPEK MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Wahyu Nugroho 1, Ahmad Afandi 2, In Hi. Abdullah 3 1 Mahasiswa Program Studi Matematika, Universitas Khairun 2,3 Dosen

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, telp: ,

*Keperluan korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 3 Tahun 015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 5-30 ISSN 337-5 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 203 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PBL (PROBLEM BASED

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN JURNAL UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 THE WAY TO INCREASE THE RESPONSIBILITY OF STUDY

Lebih terperinci

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL 38 Pengaruh Metode Stad Terhadap Pemahaman Iswa Mengenai Cara Mengembangkan Kecerdasan Emosional PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL Oleh : Christiana

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA βeta p-issn: 2085-5893 e-issn: 2541-0458 Vol. 7 No. 1 (Mei) 2014, Hal. 1-12 βeta 2014 DOI: http://dx.doi.org/10.20414/betajtm.v9i2.7 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : NI PUTU NITA SUARDIANTINI NPM :

SKRIPSI OLEH : NI PUTU NITA SUARDIANTINI NPM : SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DIVARIASIKAN DENGAN MEDIA MIND MAPPING TERHADAP MINATBELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP PGRI 4 DENPASAR TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember  Abstract PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMAN 3 JEMBER 1) Priyoko Tri Santoso, 2) Trapsilo Prihandono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Sentani, yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri, Sentani, Papua. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ 4 (1) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP PENGEMBANGAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA ISLAM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBON TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL Oleh : YUYUN MASRURIN NPM : 11.1.01.06.0104

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I SEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena salah satu ciri dari penelitian adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan PGSD. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan PGSD. Oleh : PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PERCOBAAN BAHWA GAYA DAPAT MENGUBAH BENTUK BENDA SISWA KELAS IV SDN DOMASAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Wahyu Puspita Sari dan Suripno/Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Dwi Wahyu Puspita Sari dan Suripno/Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta 1 Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION BERBANTU MEDIA PERMAINAN WORD SQUARE DALAM PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH : Artikel Skripsi PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DAN JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 5 KEDIRI

Lebih terperinci

Prodi Pendidikan Biologi STKIP Pembangunan Indonesia Makassar.

Prodi Pendidikan Biologi STKIP Pembangunan Indonesia Makassar. Pengaruh Strategi Pembelajaran Induktif Berbasis Masalah terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran Biologi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP-PI Makassar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN ISSN 5-73X PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN Faridah Anum Siregar Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Abstrak.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini dikatakan semu karena peneliti tidak mengontrol semua variabel-variabel

Lebih terperinci

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 1, Ed. April 2017, Hal. 1-5 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI Eviliyanto 1, Endah Evy Nurekawati 2 1,2 Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division

Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA Lilik Sumarti Universitas

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan SMA dengan melibatkan satu kelas. Kelas ini akan mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan scientific. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 6 Bandung yang bertempat di Jl. Suakagalih Gg. H. Gojali No. 134 telepon (022) 2036179

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Waktu penelitian yaitu pada bulan mei 2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksankan di SD Negeri Beteng dan SD Negeri Jebengsari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada kelompok eksperimen dengan membuat LKM sendiri atau merancang percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38 SURABAYA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38 SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 1, Juli 2016. Hal 10 20 PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRI SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS X MA KHAS KEMPEK CIREBON

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRI SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS X MA KHAS KEMPEK CIREBON PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRI SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS X MA KHAS KEMPEK CIREBON Fitriana, Ina Rosdiana Lesmanawati, Djohar Maknun Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA Nancy Nurwezia, Rachmat Sahputra, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia

Lebih terperinci

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP 1) Rica Ayu Bairusi, 2) Subiki, 2) Bambang Supriadi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada semester genap bulan Mei tahun pelajaran 2012/2013. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa X SMA Negeri 2 Sigi Dita Puspitasari,Marungkil Pasaribu, dan Yusuf Kendek e-mail: ditaphysic@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta data hasil belajar siswa yang berupa nilai pre-test dan pos-test. Hasil dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta data hasil belajar siswa yang berupa nilai pre-test dan pos-test. Hasil dari 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam kegiatan pembelajaran menerapkan model pembelajaran Discovery, berupa data aktivitas belajar siswa serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT KELAS III SD

Lebih terperinci

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: ,   ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 36-41 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TAI (TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DISERTAI EKSPERIMEN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET Harry Fitriyanto Rachman, Nyoman Kanca, Made Kusuma Wijaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimental). Alasan peneliti menggunakan metode ini karena tidak menggunakan kelompok kontrol dan subjek

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Derin Nurfajriyah 1, Ani Nur Aeni 2, Asep Kurnia Jayadinata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer sebagai alat bantu yang menggantikan peran alat-alat dan bahan praktikum tatap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Syah (1995:10) Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap SMA Perintis Bandar Lampung pada tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 104

Lebih terperinci