SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Oleh :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Oleh :"

Transkripsi

1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : NAMA : KARTIKA P. SIMBOLON NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara. Medan, 21 Agustus 2009 Yang Membuat Pernyataan, Kartika P. Simbolon NIM:

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang Maha Baik atas segala berkat dan anugerah-nya, sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan Penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selama penyusunan skripsi ini, Penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang tulus Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekretaris Departemen Departemen Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.

4 4. Bapak Drs. Syahelmi, MM, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak selaku dosen penguji dan dan pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 5. Kedua orangtua Penulis, S. Simbolon dan D. Hutagaol, serta adik Penulis, Moses Simbolon, terima kasih atas kasih sayang dan doa kalian. 6. Teman-teman di Fakultas Ekonomi angkatan 2005 serta semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca. Medan, 21 Agustus 2009 Penulis, Kartika Perina Simbolon NIM:

5 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi kantor akuntan publik, baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 199 perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk periode 2005 sampai dengan Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui situs Adapun yang menjadi variabel terikat adalah audit delay dan variabel bebas adalah Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, serta reputasi kantor akuntan publik. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah pengujian asumsi klasik, lalu kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 15 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, dan reputasi kantor akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Tetapi secara parsial, Return on Assets (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay, sedangkan Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, dan reputasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap audit delay. Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh paling signifikan. Kata Kunci: audit delay, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, reputasi kantor akuntan publik.

6 ABSTRACT The purpose of this research is to examine the significant impact of profitability, solvency, firm size, and reputation of audit firm toward audit delay in companies that listed on Indonesia Stocks Exchange. Sampling method that used is cluster random sampling and the result are 199 firms as sample. This research is done for period. Data that used in this research is financial statements from each company, publized through website Dependent variable in this research is audit delay and independent variable are Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm. The data which have already collected are processed with classic assumption test before hypothesis test. Software SPSS versi 16 for windows is used to test in this research. The result of this research shows that Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm, has a significant influence simultaneously toward audit delay. But partially, Return on Assets (ROA) have negative significant toward audit delay, where as Debt to Equity Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm are not influence toward audit delay. The most significant effect was from Return on Assets (ROA) regression. Keyword: audit delay, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total assets, reputation of audit firm.

7 DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Batasan Penelitian dan Perumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Manfaat Penelitian... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis Laporan Keuangan Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Audit

8 a. Defenisi Audit b. Audit Laporan Keuangan c. Tujuan Audit d. Standar Auditing Audit Delay Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay a. Profitabilitas b. Solvabilitas c. Ukuran Perusahaan d. Reputasi Kantor Akuntan Publik B. Penelitian Terdahulu C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Populasi dan Sampel Penelitian C. Jenis dan Sumber Data D. Metode Pengumpulan Data E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian F. Metode dan Teknik Analisis Data G. Jadwal Penelitian... 39

9 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikoliniearitas c. Uji Heteroskedastisitas Analisis Regresi a. Persamaan Regresi b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi c. Pengujian Hipotesis C. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 75

10 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Gambar 4.1 Histogram (sebelum data di-trimming) Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot (sebelum data di-trimming) Gambar 4.3 Histogram (setelah data di-trimming) Gambar 4.4 Grafik Normal P-Plot (setelah data di-trimming) Gambar 4.5 Scatterplot... 58

11 DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Di-trimming Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Data Di-trimming Tabel 4.5 Coefficients untuk AD = f (ROA, DER, TA, KAP) Tabel 4.6 Coefficients Correlation untuk AD = f (ROA, DER, TA, KAP) Tabel 4.7 Hasil Uji Park Tabel 4.8 Hasil Uji Glejser Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Tabel 4.10 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Tabel 4.11 Hasil Uji t Tabel 4.12 Hasil Uji F... 66

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Lampiran 1 Judul Daftar Perusahaan Go Public yang Menjadi Sampel Lampiran 2 Data Return on Asset (ROA) Perusahaan Sampel Tahun Lampiran 3 Data Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Sampel Tahun Lampiran 4 Data Total Asset Perusahaan Sampel Tahun Lampiran 5 Data Reputasi Kantor Akuntan Publik Lampiran 6 Data Audit Delay Perusahaan Sampel Tahun Lampiran 7 Lampiran 8 Descriptive Statistic Hasil Uji Normalitas Sebelum dan Setelah Trimming Histogram Sebelum dan Setelah Trimming Grafik Normal P-Plot Sebelum dan Setelah Trimming Hasil Uji Multikoliniearitas Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Park Hasil Uji Glejser Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Hasil Uji t Hasil Uji F Lampiran 10 Tabel Uji t dan Uji F dengan Signifikansi 5%

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasiinformasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki dan kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Unsur utama dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor, dan pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Bagi pihak manajemen, laporan keuangan digunakan sebagai bahan pertimbangan manajemen perusahaan untuk periode mendatang. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan. Hal ini berakibat pada penyampaian laporan keuangan. Laporan keuangan yang biasanya disampaikan ada tiga bentuk, yaitu laporan tahunan, laporan tengah tahunan, dan laporan triwulan yang disebut juga laporan keuangan intern. Laporan keuangan tahunan diterbitkan selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal berakhirnya tahun buku. Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan paling lambat 60 hari atau 90 hari kemudian tanpa disertai laporan akuntan atau 120 hari tetapi telah disertai dengan laporan akuntan. Sedangkan laporan triwulan diterbitkan paling lambat 60 hari

14 setelah triwulanan buku perusahaan berakhir tanpa disertai laporan akuntan, sehingga laporan ini biasanya bersifat sukarela. Laporan keuangan yang disampaikan harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab yang besar. Adanya tanggung jawab yang besar ini memicu auditor untuk dapat bekerja secara lebih profesional. Salah satu bentuk profesionalitas auditor adalah adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangannya kepada masyarakat maupun kepada Bapepam sendiri, tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan laporan auditnya. Ketepatan waktu ini berkaitan dengan manfaat yang terkandung dalam laporan keuangan. Suatu manfaat akan sangat membantu apabila dapat diterima tepat pada waktunya. Jika terjadi penundaan waktu yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam pasar modal. Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang peraturan pasar modal menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat. Apabila perusahaan tersebut terlambat menyampaikan laporan keuangannya, maka akan dikenakan sanksi administrasi

15 sesuai dengan ketetapan dalam undang-undang. Peraturan tentang penyampaian laporan keuangan ini kemudian diperbaharui oleh Bapepam tahun 1996 dan mulai berlaku per tanggal 17 Januari Peraturan ini menyatakan bahwa penyampaian laporan keuangan dilakukan selambat-lambatnya 120 hari setelah berakhirnya tahun buku. Dalam penyelesaian pekerjaan lapangannya, auditor membutuhkan waktu untuk melakukan pencatatan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian internal dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapatan atas laporan keuangan. Auditor akan dihadapkan dalam dilema antara menyelesaikan laporan auditnya tepat waktu dan melaksanakan audit sesuai dengan standar yang berlaku demi kualitas laporan audit. Lamanya waktu penyelesaian audit akan berpengaruh pada ketepatan waktu informasi tersebut disampaikan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan elemen pokok bagi catatan keuangan yang memadai. Ketepatan waktu pelaporan keuangan bisa berpengaruh pada nilai informasi dalam laporan keuangan tersebut. Keterlambatan pelaporan akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal karena laporan keuangan auditan memuat informasi tentang laba yang dihasilkan perusahaan yang digunakan sebagai pelaku pasar modal untuk memprediksi nilai perusahaan, dalam hal ini adalah harga sahamnya. Pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns

16 negatif dan sebaliknya. Dengan kata lain, keterlambatan pelaporan diartikan investor sebagai sinyal buruk perusahaan. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini, dalam audit, sering disebut sebagai audit delay. Semakin panjang audit delay, maka semakin lama auditor dalam menyelesaikan laporan auditnya. Beberapa penelitian yang dilakukan terdapat faktor yang memiliki jenis hubungan yang bertentangan dengan logika teorinya. Bahkan ada kontroversi mengenai jenis hubungan suatu faktor antara hasil peneliti yang satu dengan yang lain. Hossain dan Taylor (1998) menyatakan bahwa tingkat solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa faktorfaktor dalam penelitian terdahulu dan untuk melihat pengaruh dan jenis hubungannya. Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay adalah ukuran perusahaan, opini audit, tingkat profitabilitas, pelaporan laba atau rugi, dan auditor. Penelitiannya menyatakan bahwa audit delay cenderung lebih lama pada perusahaan jika ukuran perusahaan semakin besar, mendapat unqualified opinion, tingkat profitabilitas rendah, dan mengalami kerugian. Perusahaan yang berukuran besar akan cenderung menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar diawasi secara ketat oleh

17 investor, pengawas permodalan, dan pemerintah sehingga manajemen perusahaan mengalami tekanan dari luar untuk lebih awal menyampaikan laporan keuangan auditannya. Selain itu, perusahaan besar biasanya memiliki internal control yang sudah lebih baik sehingga akan memudahkan pekerjaan auditor. Namun, sudut pandang yang lain menyatakan bahwa semakin besar perusahaan, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses auditnya akan semakin lama. Hal ini disebabkan oleh banyaknya sampel yang mungkin harus diambil dan luas prosedur audit yang harus ditempuh. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memiliki reputasi baik akan berusaha memperpendek audit delay demi menjaga reputasinya. Selain itu, sumber daya yang memadai secara kuantitas juga akan membantu dalam mencegah audit delay yang panjang. Berdasarkan uraian di atas, maka diketahui bahwa ketepatan penyampaian laporan keuangan sangat penting terutama bagi pengguna-pengguna informasi keuangan dalam memprediksi dan mengambil keputusan. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian terdahulu dalam skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. B. Batasan Penelitian dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti akan membatasi penelitian ini dengan uraian sebagai berikut.

18 1. Tingkat profitabilitas akan diwakili oleh Return on Asset (ROA). Rasio ini digunakan karena mampu menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dari keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. 2. Untuk mengukur tingkat solvabilitas, akan digunakan rasio keuangan Debt to Equity Ratio (DER). Bila kewajiban lebih besar daripada modal, maka akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan meningkatkan kehati-hatian auditor dalam mengaudit laporan keuangan. 3. Untuk mengukur ukuran perusahaan, yang digunakan adalah proksi total asset. 4. Untuk mengukur reputasi Kantor Akuntan Publik akan digunakan variabel dummy yakni pemberian nilai 1 (satu) pada KAP yang termasuk kategori Big Four dan nilai 0 (nol) pada KAP yang tidak termasuk kategori Big Four. 5. Audit delay sendiri diukur dengan menghitung lama waktu penyelesaian audit dari tanggal akhir tahun buku sampai diterbitkannya laporan auditor independen atas laporan keuangan yang diaudit. 6. Objek penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA) terhadap audit delay? 2. Apakah ada pengaruh tingkat solvabilitas (DER) terhadap audit delay?

19 3. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan (Total Asset) terhadap audit delay? 4. Apakah ada pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay? 5. Apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER), ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay secara simultan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA) terhadap audit delay. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat solvabilitas (DER) terhadap audit delay. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran perusahaan (Total Asset) terhadap audit delay. 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay. 5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER), ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay secara simultan.

20 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, di antaranya : 1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang faktorfaktor yang mempengaruhi audit delay. 2. Bagi para investor, memberikan informasi agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi. 3. Bagi praktisi manajemen dan analis keuangan, membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. 4. Dapat memberikan wacana bagi perkembangan studi akuntansi yang berkaitan dengan audit delay.

21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia menyebabkan semakin besarnya kebutuhan akan transparansi. Di dalam dunia akuntansi, transparansi dapat dimaksudkan dengan seberapa jauh pembaca laporan keuangan atau pihakpihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui dan menggali kandungan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Semakin banyak pihak yang secara aktif menaruh perhatian terhadap kualitas pelaporan keuangan perusahaan yang telah go public. Di dalam masyarakat yang sudah maju perekonomiannya, komunikasi data keuangan dan data ekonomi lainnya sangat diperlukan. Para penanam modal

22 tersebut merasa bahwa modal yang mereka tanamkan perlu diawasi dan dikendalikan, sehingga mereka sangat memerlukan laporan keuangan yang dapat dipercaya dari perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya. Demikian juga pemerintah dalam menentukan pajak sangat didasarkan pada laporan keuangan agar diperoleh penentuan pajak yang lebih objektif. Melihat pentingnya kebutuhan akan laporan keuangan, laporan keuangan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan yaitu dapat memberikan informasi secara kualitatif, lengkap, dan dapat dipercaya. Selain itu, laporan keuangan harus menunjukkan keadaan perusahaan secara tepat dan netral sehingga para pengambilan keputusan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pertimbangan tidak tersesat. Laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, dimana pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penyajian laporan keuangan diatur menurut PSAK (KDPPLK No.7). Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

23 Pelaporan keuangan dilakukan atas tujuan seperti yang dikemukakan dalam PSAK No.1 (2002 par 07). Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi: (a) aset; (b) kewajiban; (c) ekuitas; (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan (e) arus kas. 2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan keputusan ketua BAPEPAM No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Peraturan tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory). Dalam Baron dan Bryne (1991: 387) dinyatakan bahwa : Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures. Terdapat dua perspektif dasar mengenai kepatuhan hukum yaitu instrumental dan normatif. Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong

24 oleh kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan terhadap perubahan insentif, dan penalti yang berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka. Teori kepatuhan telah diteliti dalam ilmu-ilmu sosial khususnya di bidang psikologi dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka. 3. Audit a. Definisi Audit Boynton, Johnson, dan Kell (2003:5) mendefinisikan audit sebagai: suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasilhasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. b. Audit Laporan Keuangan

25 Laporan keuangan perlu diaudit karena beberapa alasan (Boynton, Johnson,dan Kell, 2003: 53-54) antara lain: 1) Adanya benturan kepentingan / conflict of interest Para pengguna laporan keuangan mencari keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi tersebut telah : Bebas dari bias untuk kepentingan manajemen Netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna 2) Konsekuensi / consequence Keputusan yang dibuat akan membawa konsekuensi ekonomi, sosial, dan konsekuensi lain yang signifikan, maka para pengguna laporan akan melirik pada auditor independen untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU),termasuk semua pengungkapan yang memadai. 3) Kompleksitas / complexity Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka risiko salah interpretasi dan risiko timbulnya kesalahan yang tidak disengaja juga ikut meningkat. Karena para pengguna merasa semakin sulit, atau bahkan mustahil untuk mengevaluasi sendiri mutu laporan keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independen untuk menilai mutu informasi yang dimuat dalam laporan keuangan. 4) Keterpencilan / remoteness Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang paling pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan keuangan karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya. c. Tujuan Audit Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Ada beberapa tipe laporan audit yang diterbitkan auditor menurut Boynton, Johnson, dan Kell (2003):

26 1) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian / unqualified opinion report, 2) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan / unqualified opinion report with explanatory language, 3) Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian / qualified opinion report, 4) Laporan yang berisi pendapat tidak wajar / adverse opinion report, 5) Laporan yang di dalamnya auditor tidak menyatakan pendapat / disclaimer of opinion report. d. Standar Auditing Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) menetapkan standar-standar audit untuk profesi yaitu Standar Auditing Berlaku Umum. Standar ini adalah standar auditing yang paling dikenal. Di Indonesia, standar ini terdiri dari Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan. Standar ini diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) No. 01 (2001 par.27) sebagai berikut. 1) Standar Umum Standar umum berhubungan dengan kualifikasi atau seorang auditor dan kualitas pekerjaan seorang auditor, yaitu : Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor, Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor, Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. 2) Standar Pekerjaan Lapangan Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan pelaksaan pekerjaan audit di lapangan, yaitu : Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten, harus disupervisi dengan semestinya, Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan, Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar

27 memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. 3) Standar Pelaporan Standar ini berhubungan dengan masalah pengkomunikasian hasil-hasil audit, yaitu : Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya, Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor, Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor. 4. Audit Delay Manfaat dari laporan keuangan suatu perusahaan tergantung pada keakuratannya dan ketepatan waktunya. Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Menurut Hossain dan Taylor (1998:1) timeliness requires that information should be made available to financial statement users as rapidly as possible and it is necessary condition to be satisfied if financial statements are to be useful.

28 Dalam melaksanakan audit, maka dibutuhkan sebuah perencanaan. Perencanaan audit termasuk juga membuat anggaran waktu (time budget) yaitu menetapkan pedoman mengenai jumlah waktu dari masing-masing bagian audit. Anggaran waktu merupakan suatu pedoman, namun tidak absolut. Apabila auditor menyimpang dari program audit akibat suatu kondisi, auditor juga mungkin terpaksa menyimpang dari anggaran waktu. Auditor mendapat tekanan dalam memenuhi anggaran waktu untuk menunjukkan efisiensinya dan membantu mengevaluasi kinerjanya. Akan tetapi, bila tidak sesuai dengan tujuan pokok audit, maka informasi yang disampaikan juga tidak baik dan dapat merugikan. Proses audit sangat memerlukan waktu sehingga dapat berakibat pada audit delay yang nantinya akan sangat berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. Audit delay is generally defined in these studies as the length of time from a company s financial year-end to the date of the auditor s report (Hossain dan Taylor, 1998: 3). Proses dalam mencapai ketepatwaktuan terutama dalam penyajian laporan auditor independen menjadi semakin tidak mudah mengingat semakin meningkatnya perkembangan perusahaan publik yang ada di Indonesia. Hambatan ini juga terlihat dalam Standar Pemeriksaan Akuntan Publik pada standar yang ketiga yang menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian serta pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Hambatan-hambatan inilah yang memungkinkan akuntan publik untuk

29 menunda publikasi laporan audit dan laporan keuangan auditan apabila dirasakan perlu untuk memperpanjang masa audit. Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya di Indonesia, menunjukkan bahwa rata-rata audit delay di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1993, rata-rata audit delay di Indonesia adalah 72 hari, sedangkan pada tahun 1994 menjadi 78 hari. Pada tahun 2001, rata-rata audit delay telah menjadi 98 hari. Kesimpulan atas beberapa penelitian sebelumnya, bahwa kenaikan ini disebabkan oleh incremental audit report, masalah pajak yang sering diperdebatkan, dan penggunaan staf audit yang kurang berpengalaman. Penelitian lainnya mencoba mencari penyebab audit delay dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Audit delay dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal perusahaan. Beberapa penelitian menghubungkan kaitan antara faktor-faktor internal maupun eksternal tersebut dan audit delay dengan menggunakan logika teori. Semakin tinggi profitabilitas, maka audit delay akan semakin pendek. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan memperoleh laba. Menurut Hossain dan Taylor (1998:11) it is likely that if the profitability of a company is high, management likely to hurry to publish the corporate annual report in order to experience the comfort of comunicating it as it is good news. Semakin besar ukuran perusahaan, maka audit delay akan semakin pendek. That managements of larger companies may have incentives to reduce both audit delay and reported delay since larger company may be

30 monitored more closely by investors, trade unions and regulatory agencies, and thus face greater external pressure to report earlier (Hossain dan Taylor: 1998, 10). Solvabilitas yang tinggi akan memperpendek audit delay. Menurut Ratnawaty dan Sugiharto (2005: ), hal ini dikarenakan perusahaan dengan jumlah hutang besar dimonitor oleh kreditor sehingga akan memberikan tekanan kepada perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan auditan lebih cepat untuk meyakinkan kembali para pemilik modal yang pada dasarnya menginginkan mengurangi tingkat risiko dalam pengembalian modal mereka. 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa audit delay dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Penelitian sebelumnya menguji beberapa variabel yang dapat mewakili kedua faktor tersebut, antara lain profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, ukuran KAP, internal auditor, rugi-laba yang dilaporkan klien, dan lain sebagainya. Hasilnya adalah dalam tiap penelitian seringkali didapati hasil yang tidak sama dengan penelitian yang lain. Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh sampel dan waktu penelitian serta kebijakan dari pemerintah setempat. Dalam penelitian ini sendiri, mencoba menguji kembali beberapa variabel yang diyakini mempengaruhi audit delay, yaitu profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik. a. Profitabilitas

31 Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Almilia dan Setiady, 2006: 6). Profitabilitas mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh operasional perusahaan. Semakin besar rasio profitabilitas perusahaan, maka akan semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang mengalami laba, cenderung melaporkan laporan keuangannya lebih cepat daripada yang tingkat profitabilitasnya rendah. Menurut Hossain dan Taylor (1998:11) it is likely that if the profitability of a company is high, management likely to hurry to publish the corporate annual report in order to experience the comfort of comunicating it as it is good news. Sedangkan jika perusahaan mendapat rugi (loss), maka audit delay akan semakin panjang. Hossain dan Taylor (1998:12) berpendapat bahwa an auditor may proceed more cautiously during the audit process in response to a company loss if the auditor s believes the company s loss increases the likelihood of financial failure or management fraud. Sehingga dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas, maka semakin singkat audit delay. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dan total asset (Wild, Subramanyan, dan Halsey, 2005: 41). b. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya (baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek) dari harta

32 perusahaan tersebut (Almilia dan Setiady, 2006: 7). Tingkat solvabilitas menunjukkan resiko perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham. Bila tingkat solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya. Menurut Almilia dan Setiady (2006:7), solvabilitas yang buruk merupakan bad news bagi perusahaan sehingga perusahaan cenderung berusaha untuk memoles terlebih dahulu sebelum laporan keuangan disajikan. Dalam penelitian ini, rasio yang akan dipakai adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER menggambarkan perbandingan kewajiban dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Semakin tinggi DER, maka semakin besar perusahaan menggunakan modal dari kreditor. Perusahaan dengan kewajiban yang besar cenderung mendesak auditor untuk memulai dan meyelesaikan audit lebih cepat. Hal ini dikarenakan, perusahaan dengan kewajiban yang besar diawasi dan dimonitor oleh kreditor sehingga akan memberikan tekanan kepada perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan auditan lebih cepat untuk meyakinkan kembali para pemilik modal yang pada dasarnya menginginkan mengurangi tingkat resiko dalam pengembalian modal mereka. Maka semakin besar tingkat solvabilitas, semakin singkat pula audit delay. DER dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Wild, Subramanyan, dan Halsey, 2005: 41). c. Ukuran Perusahaan

33 Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mangenai pentingnya informasi, baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan (Almilia dan Setiady, 2006: 4). Perusahaan yang lebih besar memiliki pengendalian internal yang lebih kuat dan akan mengurangi kecenderungan kesalahan pelaporan keuangan yang mungkin terjadi dan memampukan auditor untuk mengendalikan pengendalian yang lebih luas serta melakukan pekerjaan intern. Selain itu, manajemen dari perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Sehingga perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan audit lebih awal. That managements of larger companies may have incentives to reduce both audit delay and reported delay since larger company may be monitored more closely by investors, trade unions and regulatory agencies, and thus face greater external pressure to report earlier (Hossain dan Taylor: 1998, 10). Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan total asset sebagai proksi ukuran perusahaan. d. Reputasi Kantor Akuntan Publik Reputasi Kantor Akuntan Publik adalah salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi audit delay. Penelitian-penelitian sebelumnya (Ahmad dan Kamarudin, 2000) menunjukkan bahwa reputasi Kantor Akuntan Publik

34 berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan memiliki pengaruh negatif. Semakin baik reputasi Kantor Akuntan Publik, maka semakin pendek audit delay. Pada umumnya, Kantor Akuntan Publik (KAP) yang besar (yang bekerja sama dengan KAP internasional) mempunyai insentif yang kuat untuk menyelesaikan tugas audit lebih cepat demi mempertahankan reputasinya. Selain itu, KAP besar memiliki lebih banyak sumber daya sehingga tugas audit dapat diselesaikan dalam waktu lebih singkat. KAP besar juga memiliki lebih banyak pengalaman yang membuat mereka dapat melakukan tugas audit lebih cepat. KAP ini dapat menjalankan pengauditan secara lebih efisien dan efektif, serta memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penjadwalan audit. Menurut Hossain dan Taylor (1998:13) it may be reasonable to expect that larger audit firms would complete audits on a more timely basis because of their experience; larger firms may be able to audit such companies more efficiently than small audit firms. Dalam penelitian ini, KAP akan dikategorikan menjadi Big Four dan Non Big Four. Kategori KAP merupakan variabel dummy di mana KAP yang memiliki hubungan internasional diberi nilai 1 (satu) dan yang tidak memiliki hubungan internasional diberi nilai 0 (nol). B. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

35 Nama Peneliti Judul Variabel Penelitian Metode Analisis Data Hasil Penelitian Waresul Karim, Kamran Ahmed, Atiqul Islam (2006) The Effect of Regulation on Timeliness of Corporate Financial Reporting : Evidence from Bangladesh Variabel independen : undang-undang perusahaan, kebijakan pasar modal setempat, krisis pasar modal. Variabel dependen: audit delay, financial statement issue delay, total delay. Analisis diskriminan Undang-undang perusahaan tidak berpengaruh signifikan, sedangkan kebijakan pasar modal dan krisis pasar modal berpengaruh signifikan. Monirul Alam Hossain dan Peter J. Taylor (1998) An Examination of Audit Delay : Evidence from Pakistan Variabel independen : ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, anak perusahaan multinasional, dan ukuran KAP Regresi linear berganda Anak perusahaan multinasional lebih cepat melaksanakan audit. Kelima variabel tidak berpengaruh signifikan. Variabel dependen : audit delay Renny Catrinasari (2006) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Variabel independen: rasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan struktur kepemilikan Variabel Regresi linear berganda Rasio gearing, profitabilitas,ukuran perusahaan, dan umur perusahaan berpengaruh signifikan. Struktur kepemilikan berpengaruh signifikan. tidak

36 Jakarta (BEJ) dependen : lag Anggit Wasis Sejati (2007) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta tahun Variabel independen : ukuran perusahaan, klasifikasi industri, dan laba atau rugi perusahaan. Variabel dependen : audit delay Regresi linear berganda Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Klasifikasi industri dan laba / rugi perusahaan berpengaruh signifikan. Sistya Rachmawati (2008) Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness Variabel independen : profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, internal auditor, dan ukuran KAP Variabel dependen : audit delay dan timeliness Regresi linear berganda Ukuran perusahaan dan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay, sedangkan profitabilitas, internal auditor, dan solvabilitas tidak berpengaruh. Ukuran perusahaan, ukuran KAP, dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap timeliness, sedangkan profitabilitas, internal auditor berpengaruh. Ratnawaty dan Toto Sugiharto (2005) Audit Delay pada Industri Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Faktor yang Variabel independen : total aktiva, total asset turnover ratio, debt to equity ratio, laba rugi usaha, kategori KAP, dan opini Regresi linear berganda Total aktiva, debt to equity ratio, dan laba/ rugi perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Total asset turnover

37 Mempengaruhi audit Variabel dependen : audit delay ratio, kategori KAP, dan opini audit berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hamzah Ahmad, M. Nisarul Alim, dan Imam Subekti (2005) Pengujian Empiris Audit Report Lag Menggunakan Client Cycle Time dan Firm Cycle Time Variabel Independen : client size, ukuran KAP, going concern opinion, rugi/ loss, segmen geografis, jenis perusahaan. Variabel dependen : Client Cycle Time (CCT) dan Firm Cycle Time (FCT) Regresi linear berganda Client size, loss, dan segmen geografis berpengaruh terhadap CCT, sedangkan ukuran KAP, going concern opinion, dan jenis perusahaan tidak berpengaruh. Client size, loss, going concern opinion, dan segmen geografis yang berpengaruh signifikan terhadap FCT, sedangkan ukuran KAP dan jenis industri tidak berpengaruh. Luciana Spica Almilia dan Lucas Setiady (2006) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Variabel independen : ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, umur perusahaan, pelaporan item item luar biasa dan / atau kontijensi (extra). Regresi linear berganda Ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap lag. Profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan extra tidak berpengaruh signifikan. Variabel dependen : penyelesaian

38 penyajian laporan keuangan (lag). Raja Adzrin Raja Ahmad dan Khairul Anuar Kamarudin (2000) Audit Delay and The Timeliness of Corporate Reporting : Malaysian Evidence Variabel independen : total asset, klasifikasi industri, laba/rugi perusahaan, extraordinary item, opini audit, ukuran KAP, akhir tahun buku perusahaan, proporsi utang. Variabel dependen: delay audit Regresi linear berganda Klasifikasi industri, laba/rugi perusahaan, opini audit, ukuran KAP, tahun akhir buku perusahaan, dan proporsi utang berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sedangkan total asset dan extraordinary item tidak berpengaruh signifikan. Sumber: Penulis, 2009 C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Semakin berkembangnya pasar modal, semakin membuat jumlah pengguna informasi keuangan meningkat. Hal ini menuntut adanya transparansi kondisi perusahaan khususnya kondisi keuangan. Informasi keuangan yang biasanya disampaikan oleh perusahaan adalah laporan keuangan tahunan, laporan keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan triwulan, sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Untuk laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan, haruslah berupa laporan keuangan auditan. Laporan keuangan harus disampaikan tepat pada waktunya sehingga

39 nilai dari informasi keuangan tidak berkurang dan dapat berguna bagi penggunanya. Pentingnya laporan keuangan auditan menyebabkan semacam tanggung jawab bagi auditor untuk menghasilkan laporan audit yang tidak menyesatkan. Selain itu, ada tuntutan untuk menyelesaikan laporan audit tepat pada waktunya untuk menunjukkan efisiensinya dan evaluasi kinerjanya. Karenanya auditor membuat time budget untuk mencapai hal itu. Tetapi bila berorientasi pada time budget, namun kualitas audit juga tidak optimal, maka hal itu juga tidak dibenarkan. Sehingga muncullah audit delay, yaitu lama waktu antara berakhirnya tahun fiskal perusahaan dan tanggal penerbitan laporan audit. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya audit delay. Beberapa faktor-faktor tersebut antara lain tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER),ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi biasanya memiliki audit delay lebih singkat karena tingkat profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang memiliki laba cenderung melaporkan laporan keuangannya lebih cepat karena ingin menyampaikan good news kepada pihak eksternalnya yang berkepentingan di dalamnya. Perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas tinggi, maka audit delay-nya akan lebih singkat. Karena semakin tinggi solvabilitas, maka resiko keuangan juga semakin tinggi. Perusahaan yang seperti ini akan cenderung lebih cepat menyampaikan laporan keuangannya untuk

40 meyakinkan kembali para investor mengenai pengembalian modal mereka sebab perusahaan ini diawasi dan dimonitor secara ketat oleh pihak eksternal. Perusahaan yang memiliki ukuran relatif besar, biasanya memiliki audit delay yang lebih singkat karena perusahaan ini dimonitor oleh investor, pengawas modal, dan pemerintah. Hal ini memaksa peusahaan untuk lebih cepat menyampaikan laporan keuangannya. Selain itu, perusahaan besar sudah memiliki internal control yang lebih baik dalam mencegah terjadinya kesalahan dalam informasi dan hal ini akan membantu auditor dalam melaksanakan proses audit. Reputasi Kantor Akuntan Publik yang termasuk Big Four akan membuat proses pengauditan menjadi lebih cepat. Di samping demi menjaga reputasinya, Kantor Akuntan Publik jenis ini memiliki lebih banyak sumber daya manusia sehingga lebih fleksibel dalam penjadwalan audit. Hubungan antara tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP terhadap audit delay dapat dilihat sebagai berikut : ROA H 1 (X 1 ) DER H 2 (X 2 ) Total Asset H 3 Audit Delay (Y) (X 3 )

41 Reputasi KAP (X 4 ) H 4 H 5 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2. Hipotesis Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, dan tinjauan teoritis, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. H 1 : Tingkat profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap audit delay. 2. H 2 : Tingkat solvabilitas (DER) berpengaruh terhadap audit delay. 3. H 3 : Ukuran perusahan (total asset) berpengaruh terhadap audit delay. 4. H 4 : Reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap audit delay. 5. H 5 : Tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER), ukuran perusahaan (total asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh secara bersama-sama terhadap audit delay.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2008: 2) adalah sebagai berikut: Auditing is the accumulation and evaluation of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2008: 2) adalah sebagai berikut: Auditing is the accumulation and evaluation of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.AUDITING Auditing menurut Arrens & Mark S Beaslev (2003) dalam Rachmawaty (2008: 2) adalah sebagai berikut: Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2008:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu dan bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Hal tersebut ditandai

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 ANALISIS PENGARUH OPINI AUDITOR, AUDIT REPORT LAG DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH GERHAT PARDOSI 080503106 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : PSAK par.7) Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Hal ini ditandai dengan

Lebih terperinci

S K R I P S I. O l e h : : SRI MARTHA H. S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

S K R I P S I. O l e h : : SRI MARTHA H. S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN S K R I P S I PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP INVESTASI AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR BIDANG INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH: SAMUEL RONALDI MARPAUNG 060503109 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut SAK, (2009), tujuan dari laporan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: ATMA NATANAEL SAGALA 060503233 PROGRAM STUDI SI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengkomunikasikan keaadan keuangan dari hasil operasi. perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengkomunikasikan keaadan keuangan dari hasil operasi. perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan Keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak luar perusahaan. Laporan keuangan dirancang untuk memberikan informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi batas geografis bukan lagi hambatan dalam berbisnis, persaingan bisnis semakin ketat karena kompetitor bukan hanya perusahaan dalam negeri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Pelaporan keuangan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH DANIEL BUTAR BUTAR 080503124 PROGRAM STUDI S1

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : NAMA : LEO BENNY NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI (S1)

SKRIPSI. Oleh : NAMA : LEO BENNY NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI (S1) SKRIPSI ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : NAMA : LEO BENNY NIM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Nilai dan ketepatan waktu pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 1.1.1. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia berdampak peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI MEDAN

FAKULTAS EKONOMI MEDAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini berkembang dengan pesat. Salah satu faktor perkembangannya adalah tingginya permintaan audit terhadap laporan keuangan.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY (ROE), RETURN ON ASSET (ROA) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR KONSUMSI YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 EXTENSI MEDAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia, mengakibatkan perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang - orang mulai melakukan

Lebih terperinci

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada perkembangan pasar modal

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah realibel, relevan, dan tepat waktu agar berguna dalam pembuatan keputusan bisnis. Salah satu indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: NAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan penawaran saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh Undang-Undang Pasar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN PORSI SAHAM PUBLIK TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH

SKRIPSI ANALISA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH SKRIPSI ANALISA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH NURLENI SIMAMORA 070503244 PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu wadah bagi perusahaan publik untuk mencari investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan publik harus memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Publik (PSAK, 2012 : Paragraf 7) Laporan Keuangan adalah laporan yang menyediakan informasi yang menyangkut posisi

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH Jungjung U M Manurung 060503208 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

MARTHA ANNA SIAGIAN NIM

MARTHA ANNA SIAGIAN NIM SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : MARTHA ANNA SIAGIAN NIM 070503111

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan dari laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi baru akan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan oleh manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Perkembangan perusahaan go

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: ANLOVANA RIZKY NASUTION 090522048 PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: FELIK HENDARTA G

SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: FELIK HENDARTA G SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: FELIK HENDARTA G 060503227 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH EARNINGS PER SHARE

PENGARUH EARNINGS PER SHARE SKRIPSI PENGARUH EARNINGS PER SHARE (EPS), PRICE TO BOOK VALUE (PBV), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), DAN PRICE EARNINGS RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan selama satu periode. Laporan ini mempunyai peran yang sangat penting

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH Josenico Situmorang 090503121 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: STEVIANA AGUSTIN 070503155 PROGRAM

Lebih terperinci

OLEH: NAMA : NOVRIDA FRANSISCA S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI

OLEH: NAMA : NOVRIDA FRANSISCA S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, INVESTASI AKTIVA TETAP, DAN RETURN SPREAD TERHADAP LIKUIDITAS PERUSAHAAN: STUDI PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh : : NURUL INDAH K. 0513010322/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah go public.seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. telah go public.seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, utamanya perusahaan yang telah go public.seiring pesatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN OLEH

SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN OLEH SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011 OLEH ISABRINA SABELLA SEBAYANG 110522002 PROGRAM STUDI STRATA 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan memiliki peran penting dalam dunia bisnis. Hal ini disebabkan laporan keuangan dapat mencerminkan bagus tidaknya posisi suatu perusahaan sehingga dapat

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH TANTRI EKA WARDANA 100522136 PROGRAM STUDI STRATA-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Nilai dan ketepatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Keuangan (PSAK) No.1 terdiri dari komponen-komponen, (a) Neraca, (b)

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Keuangan (PSAK) No.1 terdiri dari komponen-komponen, (a) Neraca, (b) BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 terdiri dari komponen-komponen, (a) Neraca, (b)

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM REGULER MEDAN SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Laporan keuangan disusun dan disajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Seiring pesatnya perkembangan jumlah perusahaan yang

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: NAMA : RIYOFA D

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR...... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

S K R I P S I. O l e h : NAMA : C O R Y NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

S K R I P S I. O l e h : NAMA : C O R Y NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN S K R I P S I PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, LONG TERM DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSETS TURN OVER, RETURN ON INVESTMENT, RETURN ON EQUITY,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009 OLEH ETY MAWADDAH 090522018

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan tersendiri terhadap pembangunan di bidang ekonomi, dimana pasar modal menjadi penghubung antara pemodal dengan perusahaan. Perkembangan

Lebih terperinci

masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers dan Penman (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang te

masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers dan Penman (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang te PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, OPINI AUDITOR DAN REPUTASI KAP TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rio Ferdianto

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, ASET TETAP DAN TOTAL ASET TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, ASET TETAP DAN TOTAL ASET TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, ASET TETAP DAN TOTAL ASET TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH YUDHISTIRA PERMANA BANGUN 090503197 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INVENTORY TURNOVER DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SKRIPSI PENGARUH INVENTORY TURNOVER DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI PENGARUH INVENTORY TURNOVER DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH Harris Aditya 090503196 PROGRAM STUDI STRATA-1

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH LIVIA ANGELICA WIRAWAN

SKRIPSI OLEH LIVIA ANGELICA WIRAWAN SKRIPSI PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

BAB I PENDAHULUAN. publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat. Salah satu dampak pesatnya perkembangan aktivitas di BEI adalah peningkatan permintaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya persaingan baik dari kompetitor maupun new entry, menuntut perusahaan untuk terus berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang telah Go Public.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan go public di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia berdampak pada peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam KDPPLK (2012), tujuan dari laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan yang telah go public. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: DANIEL PASARELLA TARIGAN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH UKURAN KOMPLEKSITAS PERUSAHAAN, REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK, PENDAPAT AUDITOR DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PRAKTIK LOWBALLING OLEH

SKRIPSI PENGARUH UKURAN KOMPLEKSITAS PERUSAHAAN, REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK, PENDAPAT AUDITOR DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PRAKTIK LOWBALLING OLEH SKRIPSI PENGARUH UKURAN KOMPLEKSITAS PERUSAHAAN, REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK, PENDAPAT AUDITOR DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PRAKTIK LOWBALLING OLEH ANDRI SALIM 090503326 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH WILLIANOVE 090503053 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Kepatuhan berasal dari kata patuh, yang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH NAMA : ZULKADRI NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

SKRIPSI OLEH NAMA : ZULKADRI NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PENGARUH NET WORKING CAPITAL (NWC), DEBT TO EQUITY RATIO (DER ) DAN RETUR ON ASSET RATIO (ROA) TERHADAP STOCK RETURN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN

Lebih terperinci

S K R I P S I ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BASIS PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS, TERHADAP

S K R I P S I ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BASIS PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS, TERHADAP S K R I P S I ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BASIS PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS, TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh SUZANNA ELISABETH SEMBIRING K

SKRIPSI. Oleh SUZANNA ELISABETH SEMBIRING K SKRIPSI PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RASIO PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh SUZANNA ELISABETH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan bisnis. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan bisnis. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Akuntansi dan keuangan telah berkembang seiring dengan perkembangan kegiatan bisnis. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting dalam proses

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH GRACE D C PURBA 100503080 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN, TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG, DEBT TO ASSET RATIO

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN, TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG, DEBT TO ASSET RATIO SKRIPSI PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN, TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG, DEBT TO ASSET RATIO, DAN INTEREST RATE TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH WINDA BAGUS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Kepatuhan (Compliance Theory) selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Kepatuhan (Compliance Theory) selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan public di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Laporan keuangan menggambarkan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan yang go public membuat semakin banyaknya keperluan akan informasi keuangan. Informasi keuangan tersebut haruslah memberikan manfaat bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, utamanya perusahaan yang telah go public.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, utamanya perusahaan yang telah go public. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peneitian Laporan Keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak luar perusahaan. Laporan keuangan dirancang untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber dana yang paling banyak di dapat dalam mendanai perusahaan adalah dari investor di pasar modal yang menanamkan dananya di perusahaan. Perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat memberikan

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH TAMMAM ABDUL HADI DALIMUNTHE

SKRIPSI OLEH TAMMAM ABDUL HADI DALIMUNTHE SKRIPSI PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, UKURAN PERUSAHAAN DAN MOMENTUM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH TAMMAM ABDUL HADI DALIMUNTHE 090503248

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, pasar modal memiliki peranan tersendiri dalam pembangunan ekonomi, yakni mempertemukan pihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Kepatuhan memiliki makna suka menurut, taat pada perintah dan aturan (KBBI). Menurut Tyler (dalam Saleh, 2004) terdapat

Lebih terperinci

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE SKRIPSI PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH FRETTY SIAGIAN 070503084

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor dan kreditor dengan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor dan kreditor dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor dan kreditor dengan kegunaan untuk mengetahui tingkat prediktibilitas perusahaan tersebut apakah layak atau

Lebih terperinci