DESAIN APLIKASI PEMANTAU PROYEK BERBASIS KEY PERFORMANCE INDICATOR STUDI KASUS UNIVERSITAS X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN APLIKASI PEMANTAU PROYEK BERBASIS KEY PERFORMANCE INDICATOR STUDI KASUS UNIVERSITAS X"

Transkripsi

1 DESAIN APLIKASI PEMANTAU PROYEK BERBASIS KEY PERFORMANCE INDICATOR STUDI KASUS UNIVERSITAS X M. Kautsar Sophan dan Aries Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi - ITS ocal_sophan@yahoo.com ABSTRAK Sebuah organisasi memiliki beberapa kegiatan yang berjalan dalam durasi waktu yang cukup lama. Pemantauan kegiatan untuk mendapatkan kondisi sebenarnya atau progress sebuah kegiatan seringkali sulit dilakukan karena melibatkan beberapa bagian dalam kegiatan yang cukup kompleks. Tiap sub bagian ini memiliki bobot kerja yang berbeda. Selain itu, dengan tidak adanya sistem yang terintegrasi, sulit untuk medapatkan kondisi kegiatan secara realtime dan menyeluruh. Tiap bagian dari kegiatan ini memiliki indikator kinerja yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau skor dari sebuah sub kegiatan, yang pada akhirnya menunjukkan tingkat keberhasilan atau skor dari sebuah kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain sebuah sistem untuk melakukan pemantauan kinerja kegiatan dari sebuah organisasi secara terintegrasi dan otomasi. Sistem didesain agar dapat diimplementasikan pada semua kasus organisasi yang melakukan kegiatan atau proyek yang memiliki indikator kinerja. Sistem didesain dengan metode System Development Life Cycle model waterfall. Alur data digambarkan menggunakan Data Flow Diagram, dan desain database menggunakan Conceptual Data Model dan Physical Data Model. Kinerja dari sebuah kegiatan dilihat dari skor untuk kegiatan tersebut, disertai dengan skor kualitatif. Skor dari sebuah kegiatan didapatkan berdasarkan skor yang dihitung berdasarkan rasio realisasi dengan target dari tiap sub kegiatan, dimana setiap sub kegiatan memiliki bobot kerja yang ditentukan dari seorang ahli. Sistem yang dibangun akan mengakomodasi keterkaitan antar indikator dan juga untuk menganalisa keterkaitan antar indikator yang tidak langsung. Kata kunci: pemantauan kinerja, data flow diagram, conceptual data model, physical data model, key performance indikator. PENDAHULUAN Universitas X memiliki beberapa kegiatan yang berlangsung dalam durasi waktu yang cukup lama. Kegiatan ini memiliki beberapa sub kegiatan dimana tiap kegiatan memiliki target yang tertuang dalam Key Performance Indikator. Manajemen universitas mengalami kesulitan untuk melakukan pemantauan secara realtime terhadap beberapa kegiatan yang sedang berjalan maupun yang telah selesai berjalan. Selain itu, universitas sulit untuk melakukan pengukuran kinerja kegiatan secara cepat baik untuk kegiatan yang sedang berjalan ataupun kegiatan yang sudah selesai. Dengan tidak ada nya sistem yang satu kesatuan dalam pemantauan kegiatan, pihak manajemen sulit untuk melakukan analisa kesesuaian indikator yang digunakan dalam setiap kegiatan

2 untuk mengukur sesuai atau tidaknya indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sebuah kegiatan. Kinerja kegiatan berdampak secara langsung terhadap kinerja dari organisasi. Sistem pemantauan diperlukan bagi sebuah organisasi yang memiliki beberapa kegiatan, sehingga bisa memberikan suatu informasi kepada manajemen untuk mengambil tindakan terkait dengan kegiatan yang sedang berjalan yang pada akhirnya akan berdampak pada perbaikan kinerja perusahaan. Pemantauan proyek didesain didasarkan pada kasus di Universitas X. Gambaran umum sistem yang akan dibangun yaitu, universitas memiliki beberapa proyek atau kegiatan yang tidak rutin, dimana proyek atau kegiatan ini berlangsung pada periode waktu tertentu. Setiap proyek memiliki user manajemen yang berkepentingan terhadap proyek yang berlangsung. Proyek ini memiliki beberapa Key Performance Indikator (KPI) yang akan menentukan kinerja dari proyek. KPI ini dikelompokkan pada beberapa kelompok KPI, dimana pengelompokan ini ditentukan oleh user manajemen proyek. Pengelompokan KPI ini bisa mengikuti konsep Balanced ScoreCard (BSC). Skor KPI ditentukan berdasarkan pencapaian realisasi KPI dibandingkan dengan target yang akan dicapai pada KPI tersebut. Dari beberapa KPI ini diberi bobot kerja yang berbeda, dimana pemberian bobot dilakukan oleh manajemen proyek berdasarkan kemampuan user manajemen. Permasalah yang akan diteliti adalah bagaimana membangun sistem pemantau proyek yang dapat memberikan informasi kinerja proyek sesuai kebutuhan manajemen universitas atau organisasi terkait. Permasalahan lain adalah analisa bagaimana keterkaitan dan kesesuaian Key Performance Indikator yang digunakan dalam sebuah proyek untuk menentukan kinerja dari sebuah proyek. Permasalah tersebut diatas akan dijawab dengan membangun sebuah sistem pemantauan kegiatan secara menyeluruh. Skor dari setiap kegiatan akan didapatkan dari skor sub kegiatan yang didasarkan pada pencapaian Target indikator yang digunakan. Setiap Sub Kegiatan ataupun indikator yang digunakan memiliki bobot kerja yang ditentukan dari seorang expert. Hasil dari penelitian ini adalah desain aplikasi pemantau proyek berbasis KPI, dimana desain dari aplikasi ini digambarkan menggunakan DFD, ERD, Struktur Database, desain proses, dan spesifikasi platform aplikasi. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian [1]. Menurut Lynch dan Cross (1993) [2], beberapa manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sebagai berikut: a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan. b. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of waste) c. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi C-15-2

3 Gambar 1 Model Pengukuran Kinerja. Sumber: Gaspersz (Vincent, 2003) Key Performance Indikator (KPI) Indikator Kinerja adalah indikator yang dapat diukur yang digunakan untuk mengukur hasil dari sebuah kegiatan. Penentuan Indikator Kinerja adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Beberapa tolak ukur untuk indikator kinerja yang baik tampak pada Tabel 1. Tabel 1 Beberapa Atribut Tolok Ukur Kinerja yang Baik 1. Rlevan dan mendukung strategi 2. sederhana untuk diimplementasikan 3. tidak kompleks 4. integral dengan seluruh fungsi dalam organisasi 5. sesuai dengan keseluruhan tingkatan organisasi 6. sesuai dengan lingkungan eksternal 7. mendorong kerjasama dalam organisasi baik secara horisontal maupun vertikal 8. hasil pengukurannya dapat dipertanggungjawabkan 9. jika memungkinkan, dikembangkan dengan menggabungkan pendekatan up-down dan bottom-up 10. dapat dipahami 11. disepakati bersama Sumber: Paul McNan, CMA dan Alfred J. Nanni, Jr, 1994 METODOLOGI PENELITIAN 12. realistik 13. berhubungan dengan faktor-faktor yang berhubungan dan membuat sebuah perbedaan 14. terhubung dengan aktivitas sehingga hubungan yang jelas terlihat antara sebab dan akibat 15. dimanfaatkan untuk memberi real time feedback 16. digunakan untuk memberi actionoriented feedback Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini 1. Studi Sistem Sekarang, pada tahap ini dilakukan analisa sistem pemantauan proyek yang terjadi di Universitas X pada saat ini. 2. Analisa Kebutuhan User, pada bagian ini dilakukan analisa kebutuhan sistem terhadap prototipe sistem yang akan dikembangkan, dimana User dari sistem ini adalah Universitas X yang dijadikan tempat kasus studi penelitian. 3. Analisa Indikator Kinerja, pada tahap ini dilakukan analisa atribut indikator kinerja yang akan digunakan. 4. Analisa Metode Pengukuran, pada tahap ini dilakukan analisa metode pengukuran yang tepat untuk mengukur pencapaian sebuah KPI dan kinjera sebuah kegiatan. C-15-3

4 5. Analisa Spesifikasi Sistem, pada tahap ini dilakukan analisa lebih detil tentang spesifikasi fitur sistem yang akan dikembangkan. 6. Desain Alur Sistem, merancang bagaimana alur sistem akan dibuat. Pada bagian ini didesain input, proses dan output dari sistem yang akan dibangun. 7. Desain Arsitektur Aplikasi, dibagian ini dirancang bagaimana rencana implementasi aplikasi dan bagaimana perancangan user aplikasi. 8. Desain Alur data, pada bagian ini dirancang alur data yang terjadi pada sistem pemantauan yang dibangun. 9. Desain Penyimpanan Data, di tahap ini dilakukan desain database dalam bentuk format Entity Relational Diagram. 10. Desain Proses, dalam tahap ini dilakukan desain program untuk proses perhitungan yang digunakan dalam aplikasi pemantauan proyek. 11. verifikasi desain, dilakukan pengujian terhadap desain aplikasi yang dibangun dengan melakukan proses uji kesesuaian fitur sistem yang dikembangkan, dan dengan dilakukan uji untuk memasukkan data dalam desaian aplikasi pemantauan proyek yang digunakan. ANALISA DAN DESAIN Analisa Kebutuhan User Fitur yang diharapkan dari sistem yang dikembangkan adalah : - Dari sisi pelaksana kegiatan atau operator, mengharapkan : o Sistem dapat mencatat realisasi pencapaian indikator kinerja dari setiap proyek. o Sistem dapat memberikan informasi keterlambatan pencapaian realisasi kegiatan berdasarkan inputan realisasi Indikator. - Dari sisi manajemen Universitas, mengharapkan o Sistem dapat memberikan informasi performansi sebuah kegiatan. o Sistem dapat memberikan gambaran keterkaitan antara Indikator sesuai dengan realisasi indikator. - Dari sisi stakeholder mengharapkan o Sistem dapat memberikan informasi performansi sebuah kegiatan Analisa Indikator Kinerja Beberapa atribut indikator kinerja atau KPI (Key Performance Indikator), hasil desain adalah: 1. Nama KPI 2. Deskripsi pengukuran 3. Tujuan strategis KPI 4. Tipe pengukuran, menunjukkan indikator ini merupakan outcome kinerja atau pengendali kinerja (Lead Indicator) 5. Baseline indikator, menunjukkan realisasi nilai indikator awal ketika sebuah proyek atau kegiatan dimulai. 6. Target Indikator, menunjukkan nilai target indikator yang akan dicapai di periode akhir pengukuran indikator. 7. Satuan, menunjukkan unit pengukuran dari indikator yang diukur 8. Formula, jika ada, menunjukkan formula yang digunakan jika realisasi indikator kinerja tergantung dari pencapaian realisasi indikator lain. Selain itu, formula juga bisa melibatkan data mentah untuk proyek terkait. C-15-4

5 9. Tanggal Mulai Pengukuran indikator 10. Tanggal akhir pengukuran indikator 11. Frekuensi pengukuran, menunjukkan jumlah pengukuran yang dilakukan dalam 1 periode pengukuran indikator. Frekuensi pengukuran dihitung dalam hari. 12. Klasifikasi Skor, menunjukkan jenis pencapaian realisasi indikator, yang dibagi dalam 3 klas, yaitu: a. Semakin tinggi realisasi indikator, maka skor kinerja indikator tersebut semakin baik. b. Semakin tinggi realisasi indikator, maka skor kinerja indikator tersebut semakin jelek. c. Realisasi mendekati 0, skor baik. 13. Batas toleransi nilai skor, adalah batas nilai skor maksimum yang diperbolehkan. 14. Skor kualitatif indikator, atribut ini membuat pembagian nilai dari skor menjadi beberapa bagian yang ditentukan oleh user. Pada sistem pemantauan yang dibangun, sistem berasumsi bahwa semua indikator dapat diukur dalam sebuah nilai angka. Indikator kinerja yang digunakan dikelompokkan dalam beberapa kelompok indikator. Kelompok indikator ini bisa diarahkan dalam 4 perspektif sesuai dengan konsep Balanced Scorecard. Analisa Metode Pengukuran Pengukuran kinerja dari sebuah proyek bergantung pada pencapaian realisasi indikator kinerja yang digunakan. Dari pencapaian realisasi indikator ini, dihitung skor performansi dari indikator terkait. Dari semua skor yang didapat dari semua indikator yang ada dalam sebuah proyek yang dipantau, akan dilakukan perhitungan skor tiap indikator sesuai dengan bobotnya, yang pada akhirnya akan didapatkan skor proyek. Entri realisasi indikator dilakukan oleh user operator peroject, dimana entri realisasi ini bisa dilakukan kapan saja. Yang dibatasi oleh sistem adalah frekuensi entri realisasi indikator kinerja. Jumlah frekuensi entri realisasi telah ditentukan pada saat indentifikasi indikator di awal proyek. Sistem dapat menunjukkan pada user manajemen jika terjadi keterlambatan entri realisasi atau keterlambatan pencapaian realisasi indikator kinerja. Jika sebuah indikator memiliki formula, ini berarti indikator kinerja ini realisasinya dihitung dari realisasi indikator yang lain. Untuk indikator jenis ini tidak perlu untuk dilakukan entri realisasi. Metode perhitungan skor indikator bergantung pada klas skor indikator yang akan dihitung. Skor ini dihitung pada saat akan dilakukan proses report skor indikator. Formula yang digunakan untuk masing-masing klas indikator: a. Klas Semakin tinggi realisasi indikator, maka skor kinerja indikator tersebut semakin baik. Dihitung dengan menggunakan rumus: realisasi [ baseline] skor x100 t arg et [ baseline] (2) b. Klas Semakin tinggi realisasi indikator, maka skor kinerja indikator tersebut semakin jelek. Dihitung dengan menggunakan rumus: t arg et skor x100 realisasi (3) c. Klas mendekati 0, skor baik, dihitung jika realisasi 0, skor 100, jika realisasi tidak 0, skor 0. C-15-5

6 Pada suatu kondisi tertentu, bisa saja realisasi pencapaian KPI melebihi target yang telah ditentukan, sehingga nilai skor untuk KPI tersebut melebihi batas nilai maksimum skor. ika kondisi ini terjadi, maka yang dilakukan adalah melakukan perubahan pada target KPI yang disesuaikan dengan realisasi yang telah tercapai untuk KPI tersebut, sehingga nilai skor dari KPI tersebut tidak melebihi nilai maksimum skor KPI (100). Analisa Spesifikasi Sistem Pada model baru yang didesain, tambahan modul untuk pemantauan kegiatan proyek. Task Force proyek dapat melakukan pemantauan kegiatan kapan saja sehingga dapat mengambil tindakan jika ada keterlambatan pencapaian indikator kinerja. Tim Monev dengan sendirinya juga dapat mengamati progress dari sebuah proyek secara langsung dan kapan saja. Sehingga pihak manajemen pusat dapat mengambil tindakan yang diperlukan jika ada keterlambatan kinerja tanpa harus menunggu laporan dari pihak Task Force kegiatan. Identifikasi tujuan dari sistem pemantauan yang dibangun adalah: - Dapat mencatat semua indikator kinerja yang digunakan dalam sebuah proyek - Dapat mencatat realisasi pencapaian indikator kinerja - Dapat menghitung skor pencapaian indikator kinerja berdasarkan realisasi dan target yang akan dicapai. - Dapat melakukan perhitungan indikator kinerja yang berjenis outcome dari indikator kinerja input / Leading measurement. - Dapat digunakan untuk menggambarkan keterkaitan Indikator Kinerja - Dapat memberikan analisa keterkaitan antar indikator kinerja. Desain Alur Sistem Sistem monitong berfokus pada kegiatan pemantauan kegiatan proyek yang sedang berjalan. Sistem pemantauan dapat dijelaskan sebagai berikut: - Pada tahap awal proyek, dilakukan o Operator proyek melengkapi informasi tentang proyek yang akan dikerjakan. o Operator proyek entri data mentah proyek. o Operator entri data Indikator Kinerja / KPI. o Operator menentukan pembagian kelompok indikator o User Manajemen Proyek melakukan entri bobot indikator yang digunakan untuk menghitung skor indikator. - Pada tahap pelaksanaan proyek, operator melakukan entri data realisasi indikator. User operator menginputkan tanggal realisasi dan nilai realisasi pencapaian indikator. Pada saat proyek sedang berlangsung, user lain dapat melakukan transaksi: o Manajemen proyek mengentrikan bobot nilai untuk masing-masing manajemen proyek. Nilai bobot ini dibutuhkan untuk menghitung skor proyek secara keseluruhan jika ada lebih dari 1 manajemen dalam 1 buah proyek. o User Manajemen proyek, manajemen pusat dan stakeholder memantau skor indikator dan nilai capaian realisasi indikator o User Manajemen dapat melakukan analisa keterkaitan Indikator. o User Manajemen Pusat melakukan entri bobot proyek, bobot ini digunakan untuk menghitung skor kinerja Organisasi secara keseluruhan. Data lain yang dientrikan adalah setting kualitatif proyek. o Manajemen pusat dapat melakukan analisa pencapaian indikator untuk beberapa proyek. Analisa ini dilakukan untuk indikator yang sama untuk beberapa proyek yang berjalan. Desain alur sistem pemantauan tampak pada Gambar 2. C-15-6

7 Gambar 2. Desain Alur Sistem Pemantauan. Sumber: Hasil Desain Desain Arsitektur Aplikasi Desain Hardware dan software yang dibutuhkan untuk sistem pemantauan ini adalah 1 komputer server sebagai server Database dan Server Web. Untuk client dibutuhkan komputer client yang digunakan untuk mengakses database Server. Untuk pengembangan sistem pemantauan kedepan, aplikasi client lebih mengarah pada aplikasi Web untuk memperluas akses informasi terhadap sistem pemantauan ini. Sistem yang dibangun menggunakan 1 komputer server sebagai pusat data dan sekaligus sebagai Server Web. Komputer server ini terhubung melalui jaringan Lokal / Local Area Network. Komputer client dapat langsung mengakses database server. Untuk komputer client harus dilakukan setting konfigurasi database yang menggunakan ODBC (Open Database Connectivity), yang melakukan koneksi database ke database server. Komputer client yang mengakses melalui intranet dapat langsung akses melalui browser web dengan alamat nama komputer server. Desain Alur Data Desain Data Flow untuk sistem yang akan dikembangkan tampak pada gambar berikut: SKOR PROYEK ADMINISTRATOR LOGIN PEGAWAI PROYEK BOBOT KPI BOBOT PROJECT MANAJEMEN SETTING KUALITATIF PROJECT SATUAN KPI 1 SISTEM PEMANTAU PROYEK + KETERKAITAN KPI BOBOT USER MANAJEMEN CAPAIAN KPI UNIT DESKRIPSI PROYEK KOORDINATOR PROJECT DATA MENTAH KPI SETTING KUALITATIF KPI KELOMPOK KPI REALISASI KPI LAP REALISASI KPI SKOR KPI OPERATOR Gambar 3. Desain Alur Data. Sumber: Hasil Desain Pada desain model alur data ini terdapat 3 eksternal entitiy yang terlibat pada sistem pemantauan, yaitu user Operator, User Administrator, dan User Manajemen. User manajemen sendiri ada 2, yaitu user manajemen Proyek dan user manajemen Pusat C-15-7

8 / top Manajemen Organisasi. Model ini adalah model DFD Level 0 atau Context Diagram. Pada model ini sistem pemantauan mendapatkan input atau output dari eksternal entitiy yang terlibat. User Administrator melakukan inputan data proyek, pegawai, Login, satuan Indikator, dan Master Indikator. User Operator melakukan inputan Deskripsi Proyek, Koordinator Proyek, Data Mentah, Indikator proyek, Setting Kualitatif Indikator, Kelompok Indikator, dan realisasi indikator. User ini mendapatkan output laporan skor indikator dan realisasi pencapaian indikator proyek. User Manajemen memberikan input bobot indikator dan bobot kelompok indikator, dan desain struktur keterkaitan Indikator. User ini mendapatkan output berupa laporan realisasi indikator, skor indikator, skor proyek, dan skor organisasi. Selain itu, manajemen juga bisa mendapatkan laporan perubahan pencapaian realisasi dan target untuk indikator yang sama dalam 1 periode pelaksanaan proyek. Dari Context Diagram ini dipecah dalam proses yang lebih detail. Untuk diagram yang lebih detil ini disebut sebagai DFD Level 1. Desain Penyimpanan Data Desain database dengan menggunakan CDM tampak pada Gambar 4. Untuk diagram yang lebih detil, CDM ini dibagi dalam beberapa bagian diagram. Gambar 4. Desain CDM. Sumber: Hasil Desain Beberapa entiti yang didesain, yaitu - Realisasi KPI, digunakan untuk menyimpan data realisasi KPI atau data pencapaian indikator KPI. Entiti ini memiliki atribut realisasi dan tanggal entri realisasi - KPI, digunakan untuk menyimpan data KPI proyek. Beberapa atribut yang dimiliki yaitu keterangan KPI, deskripsi KPI, tujuan KPI, target KPI, formula KPI, frekuensi pengukuran, frekuensi review, tanggal mulai pengukuran, tanggal akhir pengukuran, realisasi, baseline dan status selesai. C-15-8

9 - Klasifikasi skoring, digunakan untuk menyimpan master klas skoring seperti yang telah dijelaskan di sub bab indikator kinerja. - Setting kualitatif, digunakan untuk menyimpan data skor kualitatif KPI. - Data mentah, digunakan untuk menyimpan data mentah yang ada dalam sebuah proyek. Atribut yang ada adalah, nama data mentah, nilai data mentah, dan tanggal entri data mentah. - Bobot KPI, digunakan untuk menyimpan data bobot KPI - Keterkaitan KPI, digunakan untuk menyimpan hubungan antar KPI - Skor project, digunakan untuk menyimpan data perhitungan skor project. - Project, digunakan untuk menyimpan data proyek, memiliki atribut nama proyek, lokasi proyek, nama klien, deskripsi klien, tanggal mulai proyek, tanggal selesai proyek, dan data akhir update realisasi proyek. - Bobot manajemen, digunakan untuk menyimpan data bobot manajemen. Data bobot manajemen ini nantinya digunakan untuk menghitung skor proyek. - Bobot_kel_KPI, digunakan untuk menyimpan data bobot kelompok KPI. - Kel_KPI, digunakan untuk menyimpan data kelompok KPI yang ada dalam sebuah proyek. Desain Tampilan Output - Laporan Score & Realisasi KPI, digunakan untuk menampilkan skor KPI dan data realisasi atau pencapaian indikator KPI, tampak pada gambar berikut. Gambar 5. Laporan realisasi KPI. Sumber: Hasil Desain - Keterkaitan KPI, digunakan untuk menggambarkan keterkaitan antara KPI yang satu dengan KPI yang lain. Pada form ini user manajemen bisa menyusun keterkaitan atau hubungan antar KPI. Warna yang muncul menunjukkan skor kualitatif pencapaian realisasi KPI. Dari diagram ini bisa dilihat permasalah yang muncul jika ada skor yang tidak baik. - Laporan Capaian KPI per project, digunakan untuk menampilkan data pencapaian realisasi KPI untuk tiap proyek. Pada laporan ini tampai detil pencapain realisasi KPI untuk tiap tahap pengukuran. - Laporan Skor Unit, digunakan untuk menampilkan skor unit. C-15-9

10 - Grafik KPI, digunakan untuk menampilkan data realisasi dan target dari sebuah KPI pada beberapa proyek. Laporan ini digunakan untuk menampilkan tingkat pencapain realisasi KPI pada beberapa proyek. - Capaian KPI Unit, digunakan untuk menampilkan data capaian KPI untuk KPI tertentu di beberapa proyek. Laporan ini digunakan untuk menganalisa pencapaian realisasi KPI dalam unit organisasi. Laporan ini digunakan untuk mendapatkan informasi pencapaian sebuah KPI pada beberapa proyek. Informasi ini digunakan sebagai acuran untuk menentukan target untuk KPI tersebut untuk proyek berikutnya. Verifikasi Desain Uji verifikasi desain disesuaikan dengan fitur aplikasi yang telah dispesifikasi di awal. Tabel verifikasi desain tampak pada Tabel 2. Tabel 2. Daftar Cek Verifikasi Desain No Kebutuhan Kesesuaian Hasil Desain 1 mencatat semua - Desain Erd, entiti KPI indikator kinerja yang - Desain DFD, proses digunakan dalam - Desain Form entri KPI sebuah proyek 2 mencatat realisasi - desain ERD, entiti realisasi KPI pencapaian indikator - desain DFD, proses kinerja - Desain Laporan realisasi KPI, gambar menghitung skor - DFD, proses pencapaian indikator - Prosedur hitung skor KPI kinerja berdasarkan - Desain laporan skor KPI, gambar 4.40 realisasi dan target yang akan dicapai 4 melakukan perhitungan - Prosedur Update KPI lain indikator kinerja yang - DFD, proses berjenis outcome dari - Prosedur hitung skor KPI indikator kinerja input - Desain laporan skor KPI, gambar 4.40 / Leading measurement 5 menggambarkan - Prosedur hitung skor KPI dengan skor kualitatif keterkaitan Indikator - Desain ERD, entiti keterkaitan KPI Kinerja - DFD, proses Desain Form, gambar 4.45 Sumber: Hasil Desain KESIMPULAN Hasil dari desain ini adalah desain alir data dalam model Data Flow Diagram, desain penyimpanan data dalam Conceptual Design Model dan Physical Data Model, desain alur proses aplikasi dengan menggunakan flowchart, desain tampilan aplikasi, desain laporan aplikasi, dan desain proses atau prosedur yang terjadi dalam aplikasi. Telah dilakukan verifikasi hasil desain dengan dibandingkan pada spesifikasi sistem yang telah di identifikasi di awal. Dari hasil desain telah dibangun protipe aplikasi berdasar pada hasil desain, dan telah dilakukan ujicoba skenario dengan memasukkan data proyek, data KPI dan data realisasi KPI. Hasil dari aplikasi berupa skor KPI dan skor proyek. C-15-10

11 Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, hasil desain yang diharapkan sesuai dengan spesifikasi sistem yang dibutuhkan yang digunakan untuk memantau proyek berbasis Key Performance Indikator. DAFTAR PUSTAKA Atkinson, Anthony A, & Banker, Rajiv D. & Kaplan, Robert S. & Yong, S. Mark (1997) Management Accounting, edisi kedua, New Jersey, Prentice Hall, Inc., p54 Lynch, Richard L. dan Cross, Kelvin F (1993) Warren Gorham Lamont, New York, p328 Performance Measurement System, Gaspersz, Vincent (2003) Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan Sig Sixma Untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah, Edisi 1, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp Paul McNan, CMA dan Alfred J. Nanni, Jr, Is Your Company Really Measuring Performance?, Majalah Management Acounting, Edisi: November 1994, hal. 56 C-15-11

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Monitoring

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR...

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... i DAFTAR GAMBAR... ii DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah. 25 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis sistem Tahap ini merupakan tahap awal dalam pembuatan aplikasi dimulai dari tahap perencanaan yang membahas mengenai proses pengumpulan informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 7

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xxi BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat Kerja Praktik di UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada penyewaan gedung UPT. Taman Budaya Jawa Timur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat Kerja Praktik di Rush Kurir, secara garis besar permasalahan pada Rush Kurir adalah kurangnya informasi jasa pengiriman dan report

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Perumusan Masalah...3

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

ABSTRAK... vii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... 1

ABSTRAK... vii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... 1 x DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Pembatasan Masalah... 3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK..vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN Tujuan...

DAFTAR ISI. ABSTRAK..vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN Tujuan... DAFTAR ISI ABSTRAK..vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Batasan Masalah... 3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xiii. DAFTAR TABEL...xvii. DAFTAR RUMUS... xx. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xiii. DAFTAR TABEL...xvii. DAFTAR RUMUS... xx. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...xiii DAFTAR TABEL...xvii DAFTAR RUMUS... xx DAFTAR LAMPIRAN... xxi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR...xiii. DAFTAR TABEL...xv BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR...xiii. DAFTAR TABEL...xv BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR...xiii DAFTAR TABEL...xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep. Tahap-tahap tersebut terdiri dari tahap analisis sistem,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... Error! Bookmark not KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7 BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. PT. INKA menggunakan prosedur pembuatan work instruction (WI) secara

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. PT. INKA menggunakan prosedur pembuatan work instruction (WI) secara BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT. INKA menggunakan prosedur pembuatan work instruction (WI) secara manual dengan cara memproses secara bertahap dengan menulis. Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam dengan

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis dan perancangan sistem penerimaan mahasiswa baru di INKAFA.

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis dan perancangan sistem penerimaan mahasiswa baru di INKAFA. BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis dan perancangan sistem merupakan langkah ketiga pada tahapan SHPS. Pada bab ini akan membahas tentang langkah-langkah dalam melakukan analisis dan

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, mendorong manusia

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, mendorong manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, mendorong manusia untuk berlomba memanfaatkan informasi sesuai dengan tujuannya. Pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Pada langkah analisa permasalahan ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalah yang dialami oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

BAB IV DESKRIPSI SISTEM BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Sistem Dalam pengembangan sistem informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam merancang dan membangun aplikasi web Bincang Santai dengan menggunakan konsep System Development Life Cycle

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xivv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xivv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xivv DAFTAR TABEL... xix DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xxiv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xxiv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii viii x xv DAFTAR TABEL... xxiv DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSFER STOK PULSA OTOMATIS BERBASIS GSM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSFER STOK PULSA OTOMATIS BERBASIS GSM Seminar Nasional Teknologi Informasi 2009 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSFER STOK PULSA OTOMATIS BERBASIS GSM Maman Abdurohman 1), Adiwijaya 2), Suwastika Eka 3) 1,2,3 IT Telkom, Jln. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk BAB IV PERANCANGAN SISTEM Aplikasi yang dibangun adalah Aplikasi Penjadwalan Pendidikan Sistem Ganda berbasis web di SMK Negeri 1 Cerme. Aplikasi pengolahan data ini diharapkan mampu memberikan kemudahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Batasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Prosedur Kerja Praktek Cara Pengumpulan data-data untuk penyelesaian kerja praktek ini baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan dan memecahkan permasalahan yang diperlukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 System Flow Katalog Koleksi dan Presensi Pengunjung Perpustakaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 System Flow Katalog Koleksi dan Presensi Pengunjung Perpustakaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan menjelaskan hasil pembuatan rancang bangun aplikasi katalog dan presensi pada perpustakaan Gereja Kristen Indonesia Sulung Bajem Demak. Hasil dari pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, analisis permasalahan, dan analisis kebutuhan sistem.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, analisis permasalahan, dan analisis kebutuhan sistem. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem untuk perhitungan remunerasi khususnya insentif karyawan yang dilakukan pada RSU Haji Surabaya meliputi ruang lingkup permasalahan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xviii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xviii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dari permasalahan evaluasi sekolah dasar yang diambil dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik). Selain itu, bahwa

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Director, serta Koordinator Announcer yang merupakan bagian organisasi yang

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Director, serta Koordinator Announcer yang merupakan bagian organisasi yang BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan hasil observasi dengan Kepala Programma Pro 2, Program Director, serta Koordinator Announcer yang merupakan bagian organisasi yang berhubungan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... xiii. DAFTAR ISI... xv. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR GAMBAR... xix. DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... xiii. DAFTAR ISI... xv. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR GAMBAR... xix. DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... xiii DAFTAR ISI... xv DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PERKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PERKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PERKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat kerja praktik di Bizteknet anak dari PT Adimatra Nugraha Konsultan secara garis besar masalah yang ada pada perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. waterfall. Metode waterfall yang digunakan terdapat dua tahap yaitu komunikasi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. waterfall. Metode waterfall yang digunakan terdapat dua tahap yaitu komunikasi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan tahap pengembangan perangkat lunak. Metode yang digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prasarana jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas kendaraan yang tinggi dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas kondisi jalan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang penelitian yang menjadi masalah terbentuknya tugas akhir ini, kemudian menghasilkan Rumusan Masalah yang membahas poin-poin yang akan dikembangkan

Lebih terperinci

Halaman B. Permasalahan C. Membuat laporan hasil analisis Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Elisitasi Kebutuhan...

Halaman B. Permasalahan C. Membuat laporan hasil analisis Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Elisitasi Kebutuhan... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 5 1.3

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses utama yang dilakukan oleh perusahaan pada proses bisnisnya. Namun

BAB I PENDAHULUAN. proses utama yang dilakukan oleh perusahaan pada proses bisnisnya. Namun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan jasa pengiriman paket, proses pengiriman merupakan proses utama yang dilakukan oleh perusahaan pada proses bisnisnya. Namun kendati demikian, proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI 5106 100 076 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini membuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan perancangan sistem dalam Sistem Informasi Penjulan pada Toko

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xix DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di wilayah Jakarta Barat menyebabkan meningkat pula kebutuhan akan bahan bakar kendaraan bermotor. Berbagai tingkatan profesi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan proses untuk melakukan pembuatan perangkat lunak yang telah disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang dibangun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PERKERJAAN. Proses tersebut meliputi penawaran detil paket hosting yang dilakukan oleh

BAB IV DESKRIPSI PERKERJAAN. Proses tersebut meliputi penawaran detil paket hosting yang dilakukan oleh BAB IV DESKRIPSI PERKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat Kerja Praktik di Adimatra Network, secara garis besar permasalahan pada perusahaan ini adalah proses bisnis yang ada dan diterapkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Tahap analisis dan perancangan sistem merupakan tahap yang menjabarkan dalam perencanaan sistem yang digunakan untuk membuat aplikasi penjadwalan proyek pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR TABEL... xiii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 9

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR TABEL... xiii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 9 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 5 1.3

Lebih terperinci

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG 1329040112 PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran 11 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembuatan sistem informasi ini pada dasarnya menerapkan metode System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran tahapan-tahapan utama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo. Tahaptahap

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo. Tahaptahap BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan dan perencanaan desain sistem informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo. Tahaptahap tersebut terdiri

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan). BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih

Lebih terperinci

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek ini, pendekatan terhadap permasalahan yang dilakukan adalah dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Ialah sebuah set elemen atau komponen terhubung satu sama lain yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan (output) data dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Abstract

ABSTRACT. vii. Abstract Abstrak ABSTRAK Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Sistem pembayaran transportasi yang seringkali kita jumpai pada umumnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... v vii viii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 5 1.3

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Gambaran Klasik Kegagalan Manajemen Proyek SI Definisi Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. memberikan gambaran kepada pemakai (user) mengenai sistem yang baru

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. memberikan gambaran kepada pemakai (user) mengenai sistem yang baru BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan. Tujuan utama dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran kepada pemakai

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah penelitian. Sedangkan penelitian adalah suatu proses dalam menemukan sesuatu, baik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK) Fadmanova Anantasean 1, Tubagus Purworusmiardi 2, Dwi Rolliawati 3 1,2,3 Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan selama masa kerja praktik di GKI Sulung Bajem Demak, permasalahan yang terjadi dalam gereja ini adalah banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Permasalahan Sistem Perpustakaan yang ada di PT. PAL INDONESIA masih tergolong manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxii DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Monitoring...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Monitoring... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... vi vii ix xii xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. saya mendapatkan tugas dan ditempatkan pada Bagian Tata Usaha dalam hal ini

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. saya mendapatkan tugas dan ditempatkan pada Bagian Tata Usaha dalam hal ini BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada saat kerja praktik ini, saya mendapatkan tugas dan ditempatkan pada Bagian Tata Usaha dalam hal ini dengan tujuan membantu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI...x. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xvi BAB I PENDAHULUAN...1

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI...x. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xvi BAB I PENDAHULUAN...1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xvi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2 Perumusan Masalah...3 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk merubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Pada sistem pembelian perusahaan melakukan secara tunai. Untuk pembelian tunai pertama kali dimulai dari bagian gudang memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Berdasarkan hasil analisis sistem parkir yang sedang berjalan saat ini pada PT. Surya Toto Indonesia Tbk., ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi, yaitu sering

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana metode penelitian dalam perancangan sistem. Metode yang dipakai adalah metode PPDIOO. PPDIOO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK...... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

BAB IV DESKRIPSI SISTEM BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah langkah pertama untuk membuat suatu sistem baru. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan wawancara, dengan tujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktik, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Batasan Masalah... 6 1.4. Tujuan Masalah...

Lebih terperinci