IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 INPUT OUTPUT PROSES SISTEM (IPO) Berikut merupakan tabel IPO sistem monitoring tanaman : Tabel 1. IPO sistem monitoring tanaman agrowisata tanaman belimbing manis Tujuan Input Proses Output Sistem monitoring Riwayat tanaman Sistem monitoring Perawatan tanaman Data tanaman ID_tanaman Tanggal_tnm Lokasi_tnm Varietas Produktivitas Data tanaman ID_tanaman Lokasi_tnm Jenis_pupuk_ tanah Jenis_pestisida Jenis_pupuk_ daun Jenis_siram Waktu_siram Bahan_ pembungkus Tahap_ Pembungkus warna_tali_ pembungkus Setup data tanaman Setup lokasi Setup grafik produk Setup peta lokasi Zoom in lokasi Zoom out lokasi Geser peta lokasi Reload peta Setup data pupuk tanah Setup data pestisida Setup data pupuk daun Setup data penyiraman Tampilakan data Setup data pembungkus Form riwayat tanaman Form perawatan tanaman 17

2 Tabel 1. Tabel IPO sistem informasi monitoring tanaman agrowisata tanaman belimbing manis (lanjutan) Tujuan Input Proses Output Sistem monitoring pencegahan hama dan penyakit tanaman Data tanaman ID_tanaman Lokasi_tnm Data hama Kerusakan_ hama langkah_ penanganan langkah_ penanganan_ yang_telah_ dilakukan penanganan langkah_ penanganan_ yang_belum_ dilakukan Data tanaman ID_tanaman Lokasi_tnm Data penyakit Kerusakan_ penyakit langkah_ penanganan langkah_ penanganan_ yang_telah_ dilakukan penanganan langkah_ penanganan_ yang_belum_ dilakukan Setup data tanaman Setup lokasi Setup hama Setup peta lokasi Zoom in lokasi Zoom out lokasi Geser peta lokasi Reload peta Setup data tanaman Setup lokasi Setup hama Setup peta lokasi Zoom in lokasi Zoom out lokasi Geser peta lokasi Reload peta Form hama tanaman Form penyakit tanaman Berdasarakan Tabel 1. struktur form dan fungsi-fungsi sistem monitoring tanaman agrowisata tanaman belimbing manis dibangun dengan tujuan tercapainya output tampilan yang dibutuhkan oleh pengguna. 18

3 4.2 INVESTIGASI SISTEM Pada Taman Buah Mekarsari terdapat tanaman yang beraneka ragam dengan jumlah yang besar, begitu juga pada tanaman belimbing yang merupakan satu dari banyak komoditas unggul di Taman Buah Mekarsari sebagai komoditas agrowisata, dengan jumlah tanaman belimbing yang besar akan menyebabkan kesulitan dalam penyimpanan data. Berdasarkan pengamatan dilapangan dan hasil dari wawancara serta kuisioner, untuk melakukan penyimpanan data-data tanaman dilakukan secara tertulis pada buku besar dan arsip. Kondisi penyimpanan data secara tertulis memiliki kemungkinan untuk terjadi redudansi data, sehingga keterjaminan data pada saat pelaporan dapat dikategorikan rendah. Untuk menjawab kondisi ini perlu adanya suatu alat bantu berupa sistem monitoring tanaman sebagai penyimpan dan penyaji data dengan kemudahan dalam akses dan pelacakan data. Untuk memenuhi studi kelayakan teknikal sistem monitoring tanaman dibangun berbasis personal computer (PC) sesuai dengan spesifikasi komputer yang tersedia di Taman Buah Mekarsari dan sistem monitoring tanaman ini menggunakan perangkat lunak berupa Microsoft Access dengan fungsi sebagai penyimpan data, Visual Basic dan Gigasoft sebagai user interface. Ketiga perangkat lunak tersebut merupakan perangkat lunak yang beredar luas di masyarakat umum sehingga dapat dipergunakan dengan mudah. Ditinjau dari kelayakan operasional, terdapat SDM di Taman Buah Mekarsari yang mengenal dan dapat menjalankan dengan baik perangkat lunak pada sistem monitoring. Hal ini didukung oleh sambutan baik dari pihak Taman Buah Mekarsari yang memberikan dukungan dalam pembangunan sistem monitoring sebagai alternatif penyimpanan dan penyajian data. Berdasarkan studi kelayakan organisasional, sistem monitoring tanaman dirancang untuk dapat memberikan informasi yang menyangkut riwayat tanaman, perawatan tanaman, hama dan penyakit tanaman. Tujuan dari pembangunan sistem adalah membantu memenuhi kebutuhan informasi pihak Taman Buah Mekarsari dalam melakukan monitoring tanaman. 4.3 ANALISIS SISTEM Hasil analisis dan wawancara dari lapangan menunjukkan perlunya suatu sistem monitoring yang dapat menyajikan tampilan informasi yang mencakup data-data riwayat tanaman, perawatan, serta hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan variabel pemisah berupa hari sebagai kebutuhan untuk pelaporan. Berdasarkan hasil wawancara, kebutuhan data untuk penguna sistem monitoring meliputi tiga bagian besar yaitu: (1) data riwayat hidup tanaman yang terdiri dari: id tanaman, lokasi tanaman, umur tanaman, produktivitas tanaman, asal bibit tanaman. (2) data perawatan yang meliputi: data-data pemupukan, pembungkusan, penyiraman, dan penyemprotan. (3) data hama dan penyakit yang tersusun atas: jenis hama dan penyakit, nama hama dan penyakit, kerusakan yang disebabkan, bagian yang terserang, langkah penanganan yang telah dilakukan serta langkah penanganan yang belum dilakukan. Untuk memenuhi kebutuhan data setiap harinya, maka dalam sistem monitoring dibangun fitur tanggal yang berfungsi sebagai pemisah tampilan data setiap harinya, dan terdapat fitur peta sebagai alat bantu dalam penggambaran lokasi tanaman pada areal kebun. Pengisian data sistem monitoring menggunakan fitur memilih, untuk mengurangi tingkat kelelahan dan kejenuhan operator serta mengurangi kesalahan pengisian data saat pengisian data dilakukan dalam jumlah besar. 19

4 Sistem informasi monitoring difokuskan kepada arah fungsional dikarenakan tidak dibuat fitur-fitur yang bisa menghitung dan menjawab segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan ekonomi perusahaan, seperti penghasilan dan pengeluaran dari perusahaan. 4.4 DESAIN SISTEM Desain Data Base Data base dibangun menggunakan Office Access 2003 karena Access merupakan perangkat lunak yang mudah diperoleh untuk masyarakat umum, tingkat kesulitan rendah dalam perancangan, tidak sulit untuk melakukan perawatan data dan perangkat lunak Access telah digunakan oleh Taman Buah Mekarsari. Berdasarkan hasil dari lapangan, secara garis besar diperoleh 5 jenis data untuk membangun sistem informasi agrowisata belimbing, yang meliputi data-data riwayat tanaman, perawatan, hama, penyakit dan tanggal sebagai kunci untuk memisahkan data pada pelaporan perhari. Klasifikasi data dihasilkan 6 tabel yang terdiri dari: a. Data base Tabel riwayat tanaman Tabel riwayat_tanaman merupakan tabel induk/utama yang berisikan kunci relasi dengan tabel anakan dan kunci relasi yang terdapat pada tabel ini menjadi fokus perhatian yang akan digunakan pada program. Tabel ini terdiri dari ID_tanaman sebagai kunci relasi dan tanggal_tanam, varietas, asal bibit sebagai atribut lainnya. b. Data base Tabel tanggal Tabel tanggal merupakan tabel referensi. Kegunaan dari tabel ini adalah sebagai tabel yang menyimpan data tanggal untuk data perawatan, hama dan penyakit tanaman untuk setiap satuan hari, Primary key pada tabel ini adalah tanggal sedangkan komponen hama, penyakit, perawatan dan id_tanaman sebagai atribut. c. Data base Tabel produksi Tabel produksi merupakan tabel referensi. Tabel ini berfungsi sebagai tabel yang menyimpan data produksi tanaman dalam 7 tahun dengan selang waktu 1 tahun sekali. Kolom-kolomnya terdiri dari ID_tanaman, produksi_2003, produksi_2004, produksi_2005, produksi_2006, produksi_2007, produksi_2008, rataan_produksi, dan id_tanaman. d. Data base Tabel perawatan Tabel perawatan merupakan tabel referensi pada tabel tanggal. Tabel ini berfungsi sebagai tabel utama pada tabel-tabel yang akan menyimpan data perawatan yang akan menghubungkan dengan data-data perwatan lainnya. Pada tabel ini terdapat kolom perawatan sebagai Primary key, dan sebagai atribut terdapat komponen jns_pemupukan1, jns_pemupukan2, dosis_pemupukan1, dosis_pemupukan, status_pemupukan1, status_pemupukan2, jns_penyiraman, wkt_ penyiraman, bhn_pembungkusan, thp_pembungkusan, wrn_tali_ pembungkusan, catatan_prwtn. e. Data base Tabel penyakit Tabel penyakit merupakan tabel referensi pada tabel tanggal. Tabel ini berfungsi sebagai tabel utama pada tabel-tabel yang akan menyimpan data penyakit. Kolom-kolom pada tabel ini adalah penyakit sebagai kunci relasi pada tabel yang menyajikan data penyakit berikutnya, jenis_penyakit, nama_penyakit, kerusakan_penyakit, bagian_serangan_penyakit, anjuran_lkh_penanganan_penyakit, anjuran_lkh_penanganan _penyakit, anjuran_lkh_blm_penanganan_penyakit, anjuran_sdh_penanganan _penyakit dan cacatan pyk. 20

5 f. Data base Tabel hama Tabel hama merupakan tabel referensi pada tabel tanggal. Tabel ini berfungsi sebagai tabel utama pada tabel-tabel yang akan menyimpan data hama. Kolom-kolom pada tabel ini adalah hama sebagai kunci relasi pada tabel yang menyajikan data hama berikutnya, jenis_hama, nama_hama, kerusakan_hama, bagian_serangan_hama, anjuran_lkh_penanganan_hama, anjuran_lkh_penanganan_hama, anjuran_lkh_blm_penanganan_hama, anjuran_sdh_penanganan _hama dan cacatan hm. Pembuatan tabel ini dengan menggunakan fasilitas design view, yaitu dengan menekan design view pada kotak dialog new tabel (Gambar 4). Gambar 6. kotak dialog new table. Hubungan antar tabel dilakukan dengan menggunakan kunci relasi yang telah dibuat pada setiap tabel. Hubungan dari basis data prototipe ini menggunakan tipe one to many (Gambar 7) Gambar 7. relationship dalam basis data prototipe. 21

6 4.4.2 Desain User Interface Sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing ini menggunakan bahasa pemrograman Visual basic.net 2008 yang memiliki tampilan yang menarik dan kemudahan dalam berinterkasi dengan pengguna dan pembuat. Dalam sistem ini dibuat 4 form, yaitu: a. Monitoring riwayat tanaman Form riwayat tanaman merupakan halaman yang akan muncul pertama kali ketika pengguna program memilih tombol lanjut pada window selamat datang. Pada halaman ini pengguna mendapatkan informasi tentang ID tanaman, koordinat tanaman pada peta, asal bibit, varietas dari tanaman, umur tanaman sebagai indikator untuk perencanaan replantasi tanaman dan rataan produksi belimbing. Pada form ini terdapat fitur grafik yang menggambarkan perkembangan produksi buah dengan menggunakan satuan tahun dan jumlah produksi tanaman. Pada form riwayat tanaman terdapat fitur tanggal, peta dan scearch engine dengan tujuan membantu pengguna untuk mengakses informasi monitoring berdasarkan data tanggal ataupun letak dari tanaman. Jika terdapat perubahan data yang ditampilkan pada salah satu fitur maka data yang ditampilkan pada fitur lainnya akan ikut berubah. Fitur catatan khusus pada form riwayat tanaman berfungsi sebagai suatu media yang memberikan informasi jika terdapat data yang tidak lengkap ataupun belum terisi oleh operator dan sebagai pemberi informasi jika tanaman telah terlalu tua dan memerlukan replantasi. Desain form riwayat tanaman dapat terlihat pada Gambar 8. Gambar 7. Desain tampilan form riwayat tanaman. b. Monitoring perawatan Mekarsari memiliki jadwal tetap untuk melakukan perawatan tanaman setiap bulannya untuk pemupukan penyemprotan tetapi untuk jadwal penyiraman dan pembungkusan disesuaikan dengan keadaan dilapangan. Sehingga dengan kondisi penyiraman dan pembungkusan yang tidak tetap setiap bulan maka pada form perawatan didesain untuk dapat menyajikan informasi monitoring tanaman dalam satuan per hari dengan pertimbangan kebutuhan akan air untuk tanaman belimbing merupakan hal yang penting. Form perawatan didesain dengan tujuan pengguna mendapatkan informasi 22

7 monitoring pemupukan, penyemprotan, penyiraman dan pembungkusan dalam satu halaman. Pada setiap bagian informasi monitoring penyemprotan terbagi atas dua bagian yaitu penyemprotan pupuk daun dan penyemprotan pestisida, pupuk daun dimasukkan kedalam kategori penyemprotan dikarenakan pada Mekarsari hanya menggunakan pupuk daun yang perlakuannya dengan cara penyemprotan. Pada form perawatan juga terdapat fitur tanggal, peta dan scearch engine dengan tujuan membantu pengguna untuk mengakses informasi monitoring berdasarkan data tanggal ataupun berdasarakan letak dari tanaman. Fitur catatan khusus pada halaman perawatan berfungsi sebagai indikator yang memberikan informasi kepada pengguna jika terdapat data yang kurang lengkap dan data yang tidak dapat ditampilkan dikarenakan data belum dimasukan oleh operator ketika pengguna mengakses data perawatan tanaman pada tanggal yang akan datang. Desain form perawatan tanaman dapat terlihat pada Gambar 9. Gambar 9. Desain tampilan form perawatan. c. Monitoring hama dan form penyakit Form hama dan Form penyakit didesain untuk dapat menampilkan informasi monitoring dari jenis hama atau penyakit yang menyerang tanaman, kerusakan yang dapat disebabkan oleh hama dan penyakit dan langkah untuk penanggulangan dari hama dan penyakit. Pada kedua form ini didesain suatu fitur warna pada peta, warna merupakan indikator terdapatnya hama atau penyakit pada suatu tanaman, jika titik pada peta yang merupakan letak tanaman berwarna hijau maka tanaman tersebut terbebas dari hama maupun penyakit, jika titik pada peta yang merupakan letak tanaman berwarna kuning memiliki arti tanaman tersebut dalam kondisi dicurigai akan terjangkit hama maupun penyakit sedangkan jika titik letak tanaman pada peta berwarna merah dapat diartikan bahwa tanaman tersebut telah terjangkit hama ataupun penyakit. Pada kedua form ini juga tersedia fitur tanggal, scearch engine dan peta dengan tujuan akan memberikan kemudahan kepada pengguna dalam mengakses data tanaman dari segi tanggal, letak ataupun ID tanaman. Fitur catatan khusus pada form ini memiliki fungsi yang sama 23

8 dengan fitur catatan khusus pada form perawatan tanaman. Desain form hama dan penyakit dapat dilihat pada Gambar 10 dan Gambar 11. Gambar 10. Tampilan desain form hama. Gambar 11. Desain tampilan form penyakit. d. Form administrator Form administrator merupakan form dengan akses terbatas yang memerlukan password untuk dapat menggunakannya sebagai sistem proteksi data. Form administrator berfungsi sebagai perawatan data, baik untuk penambahan, pengeditan dan pengahapusan data pada sistem monitoring. Form administrator adalah form kecil yang berfungsi untuk mengakses fitur-fitur edit data pada setiap form riwayat tanaman, form perawatan, form hama dan form penyakit. Pada from administrator tersedia fitur tambah dan fitur update, fitur tambah berfungsi untuk membangun baru yang akan disajikan sedangkan fitur 24

9 update berfungsi untuk menambahkan informasi-informasi terbaru pada data yang telah tersedia Coding Programming Program dibangun dengan bahasa pemrograman visual basic, tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna dalam pengoperasian dan perawatan program. Coding program dibangun untuk pengolahan basis data dan informasi monitoring tanaman yang terbagi dalam 5 form yaitu form riwayat tanaman, form perawatan, form hama, form penyakit, form administrator. Secara keseluruhan coding program disajikan pada lampiran, berikut merupakan contoh coding pada saat pengguna akan mengakses administrator : Public Class Form_Login_Admin Dim jml_salah As Integer = 0 Private Sub OK_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles OK.Click If UsernameTextBox.Text = "admin" And PasswordTextBox.Text = "admin" Then Form_Administrator.Show() Me.Close() Else UsernameTextBox.Text = "" PasswordTextBox.Text = "" jml_salah += 1 If jml_salah < 3 Then MsgBox("Username dan/atau password yang Anda masukkan salah.") Else MsgBox("Username dan/atau password yang Anda masukkan salah. Kesempatan habis!!!") Me.Close() End If End If UsernameTextBox.Focus() End Sub Private Sub Cancel_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Cancel.Click Me.Close() End Sub End Class 4.5 OUTPUT SISTEM Program dibangun dengan nama sibem.exe, pada saat pengguna mengakses program maka akan tampil form selamat datang sebagai tanda bahwa program sibem.exe berhasil dijalankan, selanjutnya secara default program akan langsung dibawa pada window yang menampilkan gabungan dari form riwayat tanaman, form perawatan, form hama dan form penyakit. Pada window ini terdapat 4 tools dengan fungsi untuk menyajikan informasi tanaman sesuai dengan kebutuhan pengguna berdasarkan ID tanaman, tanggal, maupun letak tanaman pada peta. Pada program sibem.exe ini terdapat suatu fitur yang mempermudah pengguna untuk mengetahui informasi tanaman berdasarkan letak pada peta tanpa harus mengetahui ID tanaman, tool tersebut adalah radiobutton yang terdapat pada peta. Pada program sibem.exe juga terdapat fitur tool 25

10 datetimepicker dengan fungsi menampilkan data berdasarkan tanggal pembuatan data. Demikian pulanya untuk fitur ketiga dan keempat yang merupakan tool search dan tool list yang menampilkan informasi tanaman berdasarkan ID tanaman. Untuk setiap fitur yang terdapat pada sibem.exe baik berdasarkan ID, tanggal, maupun letak tanaman pada peta memiliki hubungan satu dengan yang lainnya, sehingga jika terjadi perubahan data yang ditampilkan pada satu tools maka tool lainnya akan menampilkan data yang sama disetiap fitur. Pada seluruh form yang tercakup dalam windows menu utama diberikan tombol fitur exit untuk keluar dari program dan fitur tombol login as admin dengan fungsi pengguna dibawa masuk ke windows administrator untuk melakukan pengeditan data, out put kelima windows pada program adalah sebagai berikut: 1. Informasi riwayat tanaman Pada informasi ini tersaji data-data yang menunjukkan asal bibit dari tanaman, tanggal tanam tanaman, umur tanaman, grafik produktivitas, rataan produksi dan lokasi tanaman pada peta. Peta lokasi tanaman dibangun dengan menggunakan fitur radiobutton bertujuan untuk membantu pengguna mendapatkan informasi tanaman berdasarkan letak tanaman pada peta hasil proyeksi lahan. Kelebihan dari menu riwayat tanaman adalah terdapatnya grafik yang menampilkan perkembangan dari produksi tanaman selama lima tahun, grafik produksi ini terdapat fasilitas tambahan maximize dan fungsi-fungsi untuk perubahan tampilan grafik sehingga dapat digunakan untuk presentasi pada saat pelaporan, fasilitas pada grafik dapat diakses dengan mengklik kanan pada grafik (Gambar 12). Pencarian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui ID tanaman, lokasi pada peta, search engine berdasarkan ID tanaman, fitur yang terletak dibawah search engine juga berfungsi sebagai penyaji data secara berurutan berdasarkan ID tanaman. Pada Gambar 12 ditampilkan lokasi tanaman BEL001 pada koordinat ,-6.34 artinya adalah tanaman terletak pada titik horizontal dan titik vertikal pada peta. Pada form riwayat tanaman fitur catatan khusus merupakan indikator apakah tanaman telah memasukin masa replantasi dan sebagai suatu media yang memberikan informasi jika terdapat data yang tidak lengkap ataupun belum terisi oleh operator. Gambar 12. Tampilan informasi riwayat tanaman. 26

11 2. Informasi perawatan Pada tampilan perawatan terdapat informasi mengenai pemupukan, penyemprotan, penyiraman dan pembungkusan. Pada bagian ini disajikan seluruh informasi perawatan tanaman seperti pemupukan, penyemprotan, penyiraman dan pembungkusan ditampilkan secara lengkap dalam satu layar. Tujuan informasi monitoring perawatan dalam satu layar adalah untuk memudahkan pengguna memperoleh seluruh informasi yang berkaitan dengan perawatan tanaman yang tersaji dalam satu tampilan informasi monitoring. Pada informasi pemupukan dan penyemprotan terdapat informasi yang menyajikan jenis dan dosis serta terdapat kotak status yang berfungsi sebagai indikator telah dilakukan atau belum dilakukannya kegiatan pemupukan ataupun penyemprotan tanaman pada hari tersebut. Bagian penyiraman memberikan informasi jenis dan waktu penyiraman yang dilakukan dan pada bagian pembungkusan terdapat informasi manajemen penggunaan tali pembungkus dengan tujuan akan mempermudah dalam penentuan waktu dan rotasi pemanenan buah. Gambar 13. Contoh tampilan dengan informasi kegiatan perawatan yang belum dilakukan 27

12 Gambar 14. Contoh tampilan dengan informasi perawatan yang telah dilakukan Jika terdapat bagian kosong atau data blank memiliki arti bahwa pada tanaman dengan ID yang tertampil tidak terdapat perlakuan apapun. Gambar 13 menyajikan contoh informasi berupa jadwal pemupukan, penyemprotan, penyiraman dan pembungkusan yang belum dikerjakan. Gambar 14 menyajikan data untuk informasi telah dilakukannya seluruh kegiatan perawatan untuk tanaman belimbing dengan id BEL001. Gambar 15 menampilkan contoh kondisi tampilan informasi monitoring dimana pada hari tersebut tidak terdapat kegiatan untuk perawatan dan penyiraman tetapi hanya terdapat informasi untuk melakukan kegiatan pembungkusan dengan menggunakan bahan pembungkus berupa kertas koran dan karbon dengan tali pembungkus berwarna merah, hal ini dapat dilihat dengan terdapatnya aksi pada fitur catatan khusus yang memberikan informasi tidak terdapatnya jadwal pemupukan, penyemprotan dan penyiraman. Gambar 16 merupakan tampilan dimana jika tidak terdapat data ataupun belum terisinya data pada tanggal yang dituju oleh pengguna, yang dapat terjadi jika pengguna program berusaha untuk memperoleh data informasi kegiatan untuk satu minggu kedepan. Kondisi yang demikian fitur catatan khusus akan memberikan tampilan berupa informasi kepada pengguna agar menghubungi administator untuk memastikan kondisi kekosongan data pada tanggal tersebut. 28

13 Gambar 15. Contoh tampilan data yang kurang lengkap dan munculnya informasi petunjuk pada catatan khusus Gambar 16. Contoh tampilan pada fitur catatan khusus terkait dengan kurang lengkapnya data perawatan 3. Informasi hama dan penyakit Menu hama memberikan informasi nama hama, kerusakan akibat penyerangan hama, anjuran langkah penanganan hama, langkah penanganan yang telah dilakukan dan langkah penanganan yang tertunda. Menu informasi hama membantu pengguna untuk mengetahui langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan dilapangan dan yang belum dilakukan. Pada kedua form informasi monitoring ini terdapat suatu fitur warna pada peta, warna merupakan indikator terdapatnya hama atau penyakit pada suatu tanaman, jika pada titik pada peta yang menggambarkan letak tanaman berwarna hijau maka tanaman tersebut terbebas dari hama 29

14 maupun penyakit, jika berwarna kuning memiliki arti tanaman tersebut dicurigai akan terjangkit hama maupun penyakit sedangkan jika titik letak tanaman pada peta berwarna merah dapat diartikan bahwa tanaman tersebut telah terjangkit hama ataupun penyakit. Pada Gambar 17 merupakan presentasi dari tampilan hasil output dimana terdapat satu langkah penanganan hama lalat buah yang belum dilakukan, sedangkan pada Gambar 18 merupakan tampilan bahwa seluruh langkah penangan antisipasi untuk lalat buah telah dilaksanakan. Gambar 17. Contoh tampilan dengan informasi terdapatnya penanganan hama lalat buah yang belum dilakukan Gambar 18. Contoh tampilan dengan informasi telah dilaksanakannya seluruh langkah penanganan untuk lalat buah 30

15 Gambar 19. Contoh tampilan informasi terdapatnya langkah penanganan yang belum terlaksana untuk penyakit kerontokan daun Gambar 20. Contoh tampilan informasi telah terlaksananya seluruh kegiatan penanganan untuk penyakit kerontokan buah Gambar 19 merupakan tampilan informasi kegiatan untuk mengantisipasi bercak daun, pada contoh tampilan informasi ini pengguna dapat memperoleh informasi bahwa tanaman dengan ID BEL001 yang terletak pada koordinat ,-6.43 telah terjangkit penyakit bercak daun. Program memberikan informasi bahwa dari langkah-langkah penanganan yang dianjurkan oleh program untuk penyakit bercak daun telah dilakukan perlakuan penyemprotan fungisida, tetapi masih terdapat satu langkah penanganan yang 31

16 belum dilaksanakan berupa amputasi bagian tanaman. Gambar 20 merupakan tampilan informasi dimana seluruh kegiatan antisipasi untuk penyakit bercak daun telah terpunuhi. 4. Informasi administrator Pada program sibem.exe terdapat suatu fitur dengan akses terbatas yang memiliki fungsi yang berguna untuk mengedit data yang terdapat di dalam program. Fitur administrator seperti yang tertampil pada Gambar 21 hanya dapat diakses oleh pengguna yang memiliki akses khusus, yaitu merupakan pengguna yang bertanggungjawab atas data yang terdapat pada program sibem.exe. Untuk dapat mengakses fitur ini pengguna dapat mengklik tombol admin yang terdapat pada setiap form, ketika tombol tersebut ditekan maka akan tampil window kecil yang akan meminta pengguna untuk memasukkan kata sandi, secara default kata sandi yang harus dimasukkan oleh pengguna untuk mengakses fitur pengeditan data adalah admin. Gambar 21. Contoh tampilan form admin pada saat permintaan kata sandi untuk mengakes fitur-fitur pengeditan data. Seluruh fitur pengeditan data pada setiap form riwayat tanaman, form perawatan, form hama dan form penyakit akan menjadi tombol aktif ketika kata sandi yang dimasukkan oleh penguna dalam status benar. Pada Gambar 22 ditampilkan telah aktifnya fitur-fitur pengeditan data pada form perawatan yaitu fitur tambah, fitur update dan fitur hapus. Fitur tambah adalah fitur yang berfungsi untuk menambahkan data-data baru, fitur update merupakan fitur yang memiliki fungsi untuk menambahkan informasi baru pada data tanaman yang telah ada meliputi data-data perawatan, hama dan penyakit. Fitur hapus adalah fitur yang berfungsi untuk menghapus seluruh data tanaman dengan id yang dipilih oleh pengguna. 32

17 Gambar 22. Contoh tampilan form perawatan dengan fitur edting data yang telah aktif 4.6 IMPLEMENTASI SISTEM Uji coba sistem informasi agrowisata studi kasus tanaman belimbing ini melibatkan pengguna langsung di dua divisi Mekarsari, divisi yang terlibat adalah divisi agrowisata dan juga pada divisi penelitian dan laboratoruim. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkatan kemudahan penggunaan program dan ketersediaan informasi yang disajikan dari program dalam membantu untuk penjadwalan, perawatan serta pengambilan tindakan bila tanaman belimbing terkena hama atau penyakit. Ada terdapat kendala ketika uji coba dilakukan, yaitu kuantitas dari peserta yang melakukan pengujian dari sistem informasi sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh tingginya kesibukan dalam perusahaan untuk melayani pengunjung yang hampir setiap hari selalu padat. Dari segi pengetahuan akan komputer para peserta yang mengikuti pengujian sistem informasi ini dapat dikatakan memiliki pengetahuan yang cukup baik, sehingga tidak ditemukannya kendala dalam pengenalan software sistem informasi agrowisata tanaman belimbing. Berdasarkan hasil kuesioner beberapa pengguna mengatakan penggunaan sistem ini cukup mudah, hal ini disebabkan pengguna hanya menggerakkan kursor dan mengklik pada bagian-bagian informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Hasil jawaban oleh pengguna dalam kuisioner disajikan dalam Tabel 2 sampai dengan Tabel Tingkat kemudahan penggunaan sistem monitoring Tabel 2. Respon pengguna terhadap kemudahan penggunaan sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%) Sangat mudah - - Mudah 5 50 Sedang 4 40 Sulit 1 10 Sangat sulit - - Total

18 Berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden pada Tabel 1, sistem informasi agrowisata studi kasus tanaman belimbing ini tergolong mudah dikarenakan terdapat 50% responden yang menjawab sistem informasi ini mudah untuk digunakan, hal ini disebabkan karena para responden telah memiliki pengetahuan dasar dalam penggunaan komputer dan pengetahuan dalam penggunaan perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi ini. 2. Tingkat kelengkapan informasi riwayat tanaman sistem monitoring Tabel 3. Respon pengguna terhadap kelengkapan informasi riwayat tanaman pada sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%) Sangat lengkap - - Lengkap 1 10 Sedang 6 60 Kurang lengkap 3 30 Sangat tidak lengkap - - Total Hasil dari para responden terhadap kelengkapan informasi pada bagian riwayat tanaman dapat dikatakan sedang, ini dikarenakan terdapat lebih dari 50% yaitu 60% responden menjawab tingkatan informasi pada bagian riwayat tanaman adalah sedang, sisa dari jawaban responden menanggapi perlu adanya penambahan informasi pada bagian ini. 3. Tingkat kelengkapan informasi perawatan tanaman sistem monitoring Tabel 4. Respon pengguna terhadap kelengkapan informasi perawatan tanaman pada sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%) Sangat lengkap - - Lengkap 2 20 Sedang 5 50 Kurang lengkap 3 30 Sangat tidak lengkap - - Total Tabel 3 menunjukkan bahwa informasi perawatan yang ditampikan oleh sistem informasi agrowisata studi kasus tanaman belimbing ini dapat memenuhi harapan dari responden, karena terdapat sebesar 20% dari responden yang menjawab lengkap dan sebesar 50% dari responden menjawab sedang. 34

19 4. Tingkat kelengkapan informasi hama sistem monitoring Tabel 5. Respon pengguna terhadap kelengkapan informasi hama tanaman monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing pada sistem Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%) Sangat lengkap - - Lengkap - - Sedang 6 60 Kurang lengkap 4 40 Sangat tidak lengkap - - Total Hasil jawaban responden untuk kelengkapan informasi pada hama tanaman tergolong sedang karena terdapat sebesar 60% responden yang memilih jawaban sedang. Hal ini disebabkan para responden melihat informasi yang tersaji pada bagian hama masih terlalu umum. 5. Tingkat kelengkapan informasi penyakit sistem monitoring Tabel 6. Respon pengguna terhadap kelengkapan informasi penyakit tanaman pada sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%) Sangat lengkap - - Lengkap - - Sedang 6 60 Kurang lengkap 4 40 Sangat tidak lengkap - - Total Seperti pada bagian hama, untuk bagian penyakit tanaman ini juga digolongkan sedang karena informasi yang disajikan masih tergolong umum, hal ini ditunjukkan jumlah persentase sebesar 60% dari responden yang memilih jawaban sedang. 6. Tingkat kemudahan pemasukan data sistem monitoring Tabel 7. Respon pengguna terhadap pemasukan data sistem informasi tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%) Sangat mudah - - Mudah 6 60 Sedang 4 40 Sulit - - Sangat sulit - - Total Tanggapan dari para responden terhadap pemasukan data adalah mudah dikarenakan untuk pemasukan data pada form administrator di beri kemudahan kepada pengguna untuk 35

20 tidak mengetik, dimana dalam pengisian datanya pengguna hanya memilih dari optional yang telah tersedia. Dari hasil kuisioner didapati angka kemudahan sebesar 60%. 7. Saran terhadap perbaikan sistem monitoring agrowisata studi kasus tanaman belimbing Saran yang diberikan pengguna untuk sistem ini adalah: a. Sistem monitoring tanaman agrowisata ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk dapat mencakup keseluruhan komoditas tanaman yang ada pada Taman Buah Mekarsari (PT. Mekar Unggul Sari) b. Perlu adanya penambahan informasi yang lebih detail pada bagian-bagian perawatan, hama, dan penyakit. c. Perlu ditambahkannya tampilan secara visual dari tanaman, hama dan penyakit yang akan dapat membantu dalam mempercepat tindak lanjut pada tanaman yang akan dilakukan perlakuan. Hasil kuisioner pada Tabel 5 dan Tabel 6 terdapat sebesar 40% responden memberikan penilaian kurang lengkap terhadap sistem monitoring hama dan penyakit, penilaian kurang lengkap ini disebabkan oleh karena informasi yang tersaji hanya berdasarkan literatur dan tidak terdapatnya suatu sistem yang mampu memberikan langkahlangkah lanjutan yang perlu dilakukan jika terjadi penyebaran hama dan penyakit dalam skala besar. 4.7 PERAWATAN SISTEM Perawatan sistem dilakukan dengan cara memberikan pelatihan kepada peserta yang mengikuti uji coba sistem informasi dari kedua divisi agrowisata dan divisi penelitian dan laboratorium pada saat dilakukannya implemetasi sistem. Perawatan sistem merupakan perawatan dari data input dengan jadwal pemasukan data setiap harinya, sehingga dapat menjaga kualitas dari data yang akan disajikan oleh sistem informasi. Data minimal yang dimiliki oleh sistem informasi pada saat ini merupakan data-data dari hari sebelumnya, untuk mencapai hal tersebut pemasukan data dilakukan selambat-lambatnya pada sore hari ketika jam kerja dari perusahaan akan mencapai tahap akhir. Pelatihan yang diberikan merupakan pelatihan dalam penggunaan form administrator sehingga operator yang akan memiliki tanggung jawab dalam pengisian data dapat mengisi data tidak ada kecanggungan yang akan dapat menyebabkan kesalahan dalam pengisian data. 36

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. INVESTIGASI SISTEM Agrowisata merupakan salah satu usaha bidang pertanian yang memiliki potensi menunjang pembangunan agribisnis. Peluang pengembangan usaha agrowisata di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analsis dan perancangan serta pengujian sistem aplikasi yang akan ditawarkan kepada instansi, maka dapat ditampilkan beberapan screen

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi. Memory RAM 256 Mb atau lebih tinggi. Minimal Hardisk 8 Gb atau lebih

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi. Memory RAM 256 Mb atau lebih tinggi. Minimal Hardisk 8 Gb atau lebih BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi VB 6.0 dan ArcView. Processor Intel Pentium IV atau lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Untuk memulai membangun suatu program aplikasi berupa aplikasi mengenai kamus digital istilah bidang IT, penulis terlebih dahulu merencanakan alur kerja berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Dunia teknologi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang.saat ini teknologi sudah berkembang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Berbasis Web dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Piranti Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Piranti Keras (Hardware) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Piranti Keras (Hardware) Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan baik : 1. Processor Intel Pentium 3

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Setelah tahap perancangan dilakukan dan sudah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan mengimplementasikan sistem dari perancangan

Lebih terperinci

Bab III. PERANCANGAN SISTEM

Bab III. PERANCANGAN SISTEM Bab III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Lunak Dalam pembuatan aplikasi Sirkulasi Buku Perpustakaan Sekolah Dasar ini penulis menggunakan perangkat lunak/software sebagai berikut : a. Visual Studio 2008

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 66 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini dalam pembuatan programnya menggunakan aplikasi XAMPP dan MySQL sebagai databasenya dengan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) 78 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 77 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk menentukan klasifikasi kendaraan bermotor menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemogram

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Implementasi merupakan suatu penerapan perancangan aplikasi yang dapat dimengerti oleh mesin dengan spesifikasi perangkat lunak (software) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan perbandingan dari sistem pemotongan pajak dengan Net Method dan Gross Up Method pada DPRD Provinsi Sumatera Utara. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Rancangan 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan pada saat implementasi program aplikasi adalah : 1. Sistem Operasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Use Case Diagram Pada perancangan dengan menggunakan use case diagram, hanya terdapat satu aktor yang terlibat di dalamnya, yaitu User. User atau pengguna dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan Visual Basic. Net

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan Visual Basic. Net BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan Visual Basic. Net dalam menjalankan program aplikasi ini dan menggunakan aplikasi Crystal Report

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Sistem Setelah melakukan analisis sistem yang dilakukan pada tahap sebelumnya dan dirancang sedemikian rupa, maka dilakukan tahapan selanjutnya

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun/mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunakdan instalasi. Diagram

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN 4.1 Rancangan Layar Gambar 4.1 Struktur rancangan sistem pengarsipan Surat Ukur secara digital 4.2 Perancangan Database Tahap awal dalam perancangan sistem ini yaitu membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada impelementasi system ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi system digunakan menggunakan beberapa fungsi dibuat terdiri dari ruang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor : Core 2 duo 2,2 Ghz. 4. VGA : Graphic Media Accelerator x Input : Keyboard dan Mouse

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor : Core 2 duo 2,2 Ghz. 4. VGA : Graphic Media Accelerator x Input : Keyboard dan Mouse BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Hardware yang digunakan pada percobaan implementasi Sistem Monitoring Berbasis Fuzzy pada Rumah Sakit menggunakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan aplikasi digunakan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. 3.1.1. Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas implementasi dari perancangan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Pulau Bintan yang meliputi batasan implementasi, tampilan antarmuka, menu

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Aplikasi Sistem Informasi Smart Office. a. Processor

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem, implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yaitu proses

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem dengan menggunakan beberapa fungsi yang dibuat dari ruang lingkup implementasi, pengkodean,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Aplikasi Geografis ini merupakan halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya diimplementasikan pada bahasa

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Versi Aplikasi Versi aplikasi telah mengalami proses empat kali evaluasi berdasarkan tanggal yang tercantum pada tabel 4.1. Proses evaluasi yang dilalui bertahap, mulai dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. Hasil IV.1. Tampilan Hasil 1. Halaman Home Halaman home merupakan tampilan aplikasi saat pertama dijalankan. Bentuk halaman home dapat dilihat pada gambar IV.1 Gambar IV.1.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai perangkat yang digunakan saat pembuatan aplikasi ini. Berikut merupakan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap pengubahan hasil analisis dan perancangan sistem ke dalam bahasa pemrograman sehingga menghasilkan aplikasi.

Lebih terperinci

Menu ini dapat dipilih menggunakan mouse dengan mengklik kiri mouse. berdasarkan pada pencarian Region, Vendor dan Alarm Highlight.

Menu ini dapat dipilih menggunakan mouse dengan mengklik kiri mouse. berdasarkan pada pencarian Region, Vendor dan Alarm Highlight. 291 2. Menu Search Menu ini dapat dipilih menggunakan mouse dengan mengklik kiri mouse. Menu Search terdiri dari fungsi-fungsi pencarian alarm jaringan radio (BTS) berdasarkan pada pencarian Region, Vendor

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah : 75 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah : Processor : Intel Pentium 2.4 GH Harddisk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Sistem ini akan menggunakan sebuah personal computer (PC) untuk melakukan semua proses yang ada dalam sistem. Proses yang ada meliputi input data master

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Kebutuhan Implementasi Tahap implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha dalam mewujudkan sistem yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8.

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8. 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini dalam pembuatan programnya menggunakan aplikasi XAMPP dan MySQL sebagai databasenya dengan bahasa pemrograman Visual

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penuliasn tugas akhir ini dalam pembuatan programnya menggunakan aplikasi XAMPP dan MySQL sebagai nya dengan bahasa pemograman Visual Studio

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum dapat mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi evaluasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum dapat mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi evaluasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum dapat mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi evaluasi siswa ini, dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak dengan kondisi tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari rancangan sistem informasi pengelolaan modal kerja terhadap peningkatan produktivitas perusahaan pada PT.

Lebih terperinci

MANUAL BOOK SISFO UTA 45 UNTUK JENIS USER DOSEN

MANUAL BOOK SISFO UTA 45 UNTUK JENIS USER DOSEN MANUAL BOOK SISFO UTA 45 UNTUK JENIS USER DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA http://uta45jakarta.ac.id http://sisfo.uta45jakarta.ac.id Page 1 of 39 SI AKADEMIK UTA 45 Daftar Isi TINGKATAN PEMAKAI...

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah tahap analisa dan perancangan selesai, maka untuk selanjutnya adalah melakukan pengimplementasian dari analisis dan rancangan yang ada dan selanjutnya melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Perancangan System. Perancangan system dirancang berdasarkan hasil dari tahap analisis

BAB IV PEMBAHASAN. Perancangan System. Perancangan system dirancang berdasarkan hasil dari tahap analisis BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Perancangan System Perancangan system dirancang berdasarkan hasil dari tahap analisis sebelumnya. Tujuan nya untuk memberikan gambaran yang jelas guna mempermudah proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iv vi vii ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 120 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dan evaluasi terhadap Aplikasi Analisis Data Keluarga Miskin Berdasarkan Kriteria Badan Pusat Statistik (BPS) Di Desa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi sistem dilakukan setelah Bab III yaitu perancangan dan pembuatan program aplikasi selesai dilakukan. Implementasi sistem kali ini akan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN Proses pengelolaan surat yang sedang berjalan di Departemen Pengawasan Bank adalah 1. Dalam mengelola surat masih dengan manual

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Kegiatan selama kerja praktek di tim PISP Bank Indonesia yaitu :

BAB III PEMBAHASAN. Kegiatan selama kerja praktek di tim PISP Bank Indonesia yaitu : BAB III PEMBAHASAN 3.1. Jadwal Kerja Praktek Kerja praktek dilaksanakan di tim PISP (Perijinan dan Informasi Sistem Pembayaran) gedung D lantai 5 Jalan. MH. Thamrin No.2 Jakarta Pusat 10350 mulai tanggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Penyakit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Perancangan Program 3.1.1 Struktur Program Input yang diperlukan program berupa data inventori. Data inventori yang dibutuhkan di sini meliputi ID barang, nama barang,

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. 68 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Perancangan Sistem Network monitoring ini, pada bagian aplikasi server dibuat dalam sistem operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. 1. Jalankan sistem operasi Microsoft Windows 7 Home Premium 32 Bit. 3. Install Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. 1. Jalankan sistem operasi Microsoft Windows 7 Home Premium 32 Bit. 3. Install Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM Prosedur Instalasi Aplikasi Berikut adalah langkah-langkah penginstalasian aplikasi sebelum digunakan, yakni : 1. Jalankan sistem operasi Microsoft Windows 7 Home Premium 32

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 85 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini, pembuatan program dibuat menggunakan aplikasi pendukung seperti : Web Server, aplikasi pengolahan monitoring

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan aplikasi digunakan alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

APLIKASI BASIS DATA BERBASIS MICROSOFT ACCESS

APLIKASI BASIS DATA BERBASIS MICROSOFT ACCESS APLIKASI BASIS DATA BERBASIS MICROSOFT ACCESS PUTU AGUS YOGA PERMANA 1011021045/ B TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN APLIKASI BASIS DATA BERBASIS MICROSOFT ACCESS 1 APLIKASI BASIS DATA BERBASIS

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Laptop

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Laptop Analisis dan Perancangan Informasi Penjualan Laptop Disusun oleh: Bram Dermawan 13121020 Rendy Rangga Yudha 13121005 Program Studi Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi hardware minimum yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Pada tahap ini merupakan langkah dimana setelah perancangan, pembangunan, dan pengujian maka tahap selanjutnya yaitu mengimplementasikan sebuah

Lebih terperinci

Bab III. PERANCANGAN SISTEM

Bab III. PERANCANGAN SISTEM Bab III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Ruang Lingkup Aplikasi Berdasarkan kebutuhan pengguna dan pertimbangan kinerja aplikasi yang optimal, dirancang Aplikasi Desktop yang dibagi menjadi 2 jalur pengoperasian

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisa Sistem

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisa Sistem BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisa Sistem Sistem Nursing Diagnostic Test Online adalah aplikasi berbasis web yang menyediakan test secara online yang bersifat try out yang dapat diakses oleh pengguna yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, efektifitas sistem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program SIG ini adalah: a. Spesifikasi perangkat keras minimum:

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 1.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis adalah tahap awal dalam membuat sistem baru. Langkah awal adalah melakukan wawancara dan pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan implementasi sistem (sistem implementation) merupakan tahap meletakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implemetasi dan pengujian adalah tahap dimana suatu sistem yang telah selesai dibuat akan dijalankan atau testing dengan berpatokan pada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

Menjelaskan variabel aksi sebagai data string nilai,hasil dan simpan sebagai data double.

Menjelaskan variabel aksi sebagai data string nilai,hasil dan simpan sebagai data double. 1. Public Class Form1 Dim aksi As String Dim nilai As Double Dim hasil As Double Dim simpan As Double Menjelaskan variabel aksi sebagai data string nilai,hasil dan simpan sebagai data double. 2. Private

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah diimplementasikan maka

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah diimplementasikan maka BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Mutiara Afie Ardhini - 21070114120053 LAPORAN TUGAS BESAR SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 66 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan 75 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Berdasarkan perancangan software pada bab sebelumnya, maka dihasilkan sebuah aplikasi fingerscan untuk keamanan ruang kelas. Implementasi dan pengujian merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Tahap implementasi ini adalah tahap untuk menjelaskan semua modul

BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Tahap implementasi ini adalah tahap untuk menjelaskan semua modul BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi Tahap implementasi ini adalah tahap untuk menjelaskan semua modul kepada user agar user dapat merespon apa yang dilakukan oleh user sehingga dapat

Lebih terperinci