PERATURAN MENTERIPERINDUSTRIANREPUBLIKINDONESIA TENTANG. PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSIINTIINDUSTRIKABUPATENMoJoKERTo

Transkripsi

1 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERIPERINDUSTRIANREPUBLIKINDONESIA - NOrVroR : 106/M-IND/PER I to l2ol4 TENTANG PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSIINTIINDUSTRIKABUPATENMoJoKERTo DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERIPERINDUSTRIANREPUBLIKINDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaal ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf b peiaturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Pemerintah Mojokerto telah menjrusun peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Mojokerto; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta panduan pengembangan kompetensi inti industri sebagaimana dimaksud dalam huruf a; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Mojokerto; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4a2l); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a8afl; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO7 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2OO5-2O25 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 33, Tambahan Lembaran

2 - 2 - Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 106/M-IND/PER/ lo /2014 Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO7 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2Ol4 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan pemerintahan Daerah /Kota (Lembaran Negara Repubiik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tat;un 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49g7); 9. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2O0B tentang Kebijakan Industri Nasional; 10. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 20l3; 1 1. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 20 l0 tentang Kedudukan, T\rgas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Ttrgas, dan Fungsi Esel,on I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan peraturan presiden Nomor 56 Tahun 2013; 12.Keputusan Presiden Nomor 84/p Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II periode Tahun 2OO9-2O14 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan presiden Nomor 54 lp Ta}lun 2OL4; 13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 1O/M_IND/ PERI IO l2oo9 tentang peta panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki; 14. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor l40/m_ind/ PERI 12l2011 tentang peta panduan (Road Map) Pengembangan Industri Unggulan provinsi jawa timuij 15. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor IOS/M_IND/ PER/ 10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian;

3 Pasal 1 Menetapkan peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Mojokerto sebagaimana tercantum dalam Lampiran peiaturan Menteri ini. Peta panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dokumen perencanaan pengemb..rgan industri Mojokerto yang me-uat sasaran, strategi, dan rencana aksi pengembangan kompetensi inti industri Mojokerto. Pasal 2 Industri alas kaki dengan fokus kemampuan menghasilkan desain dan produk alas kaki yang berkualitas merupakan kompetensi inti industri Mojokerto sebagaimana dimaksud dalam pasal 1. Pasal 3 P_eta panduan pengembangan kompetensi inti industri Mojokerto sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 menjadi: a. pedoman operasional bagi Aparatur pemerintah Mojokerto dalam menunjang pelaksanaan program pengembangan kompetensi inti industri secara komplementer dan sinergik; b. pedoman pengembangan kompetensi inti industri bagi pelaku industri aias kaki dan/atau institusi terkait; pedoman dalam mengkoordinasikan perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten/kota); acuan dalam penyusunan rencana strategis dan rencana kerja tahunan Mojokerto; d-a.n informasi dalam menggalang dukungan sosial_politis dan kontrol sosial atas pelaksanaan kebijakan pengembangan kompetensi inti industri.

4 -4- Peraturan Menteri Perindu strian RI Nomor : 106/M-IND/PER/ lo/2014 Pasal 4 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Mojokerto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri. Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri dapat berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait. Direktur Jenderal Pengembangan perwilayahan Industri menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi kepada Menteri Perindustrian sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.pasal 5 Peraturan Menteri ditetapkan. ini mulai berlaku pada tanggal Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd MOHAMAD S. HIDAYAT SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada: 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II; 2. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian perindustrian; 3. Gubernur Jawa Timur; 4. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Mojokerto; 5. Bupati Mojokerto; 6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian perindustrian; 7. Pertinggal. Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Kepala Biro Hukum dan Organisasi A

5 Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Kepala Biro Hukum dan Organisasi

6 Lampiran : Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 106/M-IND/PER/ 10/2014 PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI KABUPATEN MOJOKERTO PENDAHULUAN Berdasarkan pertimbangan hasil analisa terhadap kondisi dan potensi ekonomi daerah dan potensi pengembangan 5 (lima) tahun ke depan serta keterkaitannya dengan industri penunjang, industri terkait dan industri di kabupaten/kota dan provinsi 1ain, Mojokerto menentukan industri alas kaki dengan fokus kemampuan menghasilkan desain dan produk alas kaki yang berkualitas sebagai kompetensi inti industrinya. D_ alam rangka mengembangkan kompetensi inti industri tersebut, disusun Peta Panduan Pengembangan Kompetensi Inti Industri yang memaparkan sasaran pengembangan yang ingin dicapai, strategi, dan rencana aksinya. SASARAN Sasaran pengembangan industri alas kaki dengan fokus kemampuan menghasilkan desain dan produk alas kaki yang berkualitas terdiri aias: a. Sasaran Jangka Menengah {2}14-2}lgl 1. Adanya produk alas kaki yang memenuhi standar; dan 2. Adanya merk bersama untuk produk yang sudah sesuai standar, di tahun b. Sasaran Jangka Panjang ( ) l ' Tercapainya optimalisasi produksi bagi pengrajin yang sudah sesuai standar; 2. Tercapainya beberapa variasi desain sepatu laki_laki, perempuan dewasa dan anak-anak; dan 3. Meningkatnya jumlah produk aias kaki yang memenuhi standar. III STRATEGI Berdasarkan kekuatan,. _kelemahan, peluang dan ancaman, maka ditempuh strategi sebagai berikut: a. Pengembangan kapabilitas SDM; b. Penguatan proses; c. Penguatan bahan baku_pasar; dan d. Kelembagaan. rv KERANGKA PENGEMBANGAN Kerangka pengembangan kompetensi inti industri Mojokerto sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut:

7 Lampiran : Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 106/M-IND/PER/ lol2014 Industri Alas Kaki Fokus Kemampuan menghasilkan Desaln dqn Produk Alas Kakl gang berkualltas Industri permesinan yaitu lasting, moulding, pre ssing, upper making Sasaran Jangka Menengah l2ot4-2ot8l a. Adanya produk alas kaki yang memenuhi standar; dan b. Adanya merk bersama untuk produk yang sudah sesuai standar, di tahun Industri Penyamakan kulit, Industri pengolahan karet (sol), Industri kulit sintetis dan polgmer, Industri komponen/barang logam (asesories), Industri Tekstil dan a. Tercapainyaoptimalisasi produksi bagi perajin yang sudah sesuai standar; b. Tercapainya beberapa variasi desain sepatu laki-laki, perempuan dewasa dan anak-anak; dan c. Meningkatnya jumlah produk alas kaki yang memenuhi standar. Pengembangan kapabilitas SDM; Penguatan proses; Penguatan bahan baku-pasar; danpokok-pokok Rencana Aksi Menengah l2ol4-2o a. Pengembangan kapabilitas SDM 1. Peningkatan penguasaan produksi sepatu sesuai standar yang ditetapkan; 2. Penguasaan teknik desain sepatu dewasa untuk laki-laki dan perempuan; dan, 3. Peningkatan kemampuan manajemen. b. Penguatan bahan baku-pasar 1. Penguatanjaringan bahan baku 2. Penguatan identitas produk alas kaki Mojokerto c. Penguatan proses 1. Standardisasi proses produksi (bahan baku, pemotongan, pengeleman, ^ penjahitan, pengpresan dan kemasan) 2. Peningkatan sarana produksi d. Kelembagaan 1. Pewujudan Legalitas dan pokja 2. Penguatan kelembagaan pelaku usaha 3. Kerjasama kelembaeaan Teknologi Teknologi produksi alas kaki (dari pemotongan sampai pressing) Penguatan Pasar Perluasan pasar Peningkatan perlindungan produk; dan Peningkatan investasi. Peningkatan akses jalan ke sentra industri alas kaki dan papan petunjuk arah ke sentra industri alas kaki laboratorium uji mutu kulit Kecamatan Sooko, X.

8 Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 106/M-IND lperll0l2dl4 V RENCANA AI(SI Rencana aksi dalam ralgka pengembangal kompetensi inti industri Mojokerto sebagaimana tercantum dalam matriks sebagai berikut: No a. Menetapkan Perda/SK Adanya Perda/SK Bupati tentang KIID Bupati Mojokerto Membentuk "kelompok keda" pengembangan kompetensi inti daerah Terbentuknya kepengurusan Pokja LAINI'[YA Sekretariat Daerah Dinas Perindag Bappeda DPRD Moiokerto Sekretariat Daerah Bappeda Dinas Perindag BPPT BPLH BPMD Disnakan Disbudpar Dinas Koperasi dan UKM Moiokerto Asosiasi Sepatu Sendal Mojokerto, Kadinda Mojokerto

9 Memasukkan program KIID dalam Rencana Kerja Tahunan RKPD Tercantum program terkait KIID setiap tahun a. Membina kelompok Organisasi usaha bersama KUB/Koperasi (KUB)/Koperasi berjalan sesuai b. Memfasilitasi akses modal perannya Teraksesnya modal bagi anggota KUB Teraksesnya pasar bebas bagi anggota KUB / koperasi Bappeda Koperasi Bappeda Sepatu Sendal Dinas Kadinda Perindag BPPT Mojokerto BPLH BPMD Disnakan Disbudpar Dinas Koperasi dan UKM Moiokerto Mojokerto Mojokerto Deputi bid. Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian KUKM Jatim, Disbudpar Mojokerto Kandinda/ KUB Mojokerto I,embaga keuangan bank dan non bank

10 a. Mengembangkan Teq'alinnya kerjasama/koordinasi keq'asama kelembagaan pengembangan alas kedasama kaki pengembangan alas Mojokerto kaki dengan lembaga pendidikan tinggi seni, desain dan kerajinan b. Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi rutin per 6 bulan Ditjen PPI Ditjen IKM Kemenperin Bappeda Jatim, Dinas Koperasi UKM Provinsi Jatim Bappeda Moiokerto a. Melakukan pelatihan Terkuasainya teknik produksi alas konsep teknik kaki sesuai standar pembuatan alas kualitas (bahan baku, kaki sesuai standar potong, jahit, pres dan kualitas oleh pelaku kemasan) usaha prioritas Terkuasainya c. Memfasilitasi studi banding dan magang perajin andalan/ peraiin fasilitator konsep GKM oleh 60 orang pengrajin Magang/studi banding ke Cibaduyut Jabar sebanyak 30 orang Ditjen PPI Ditjen IKM BPIPI Kemenperin Jatim, Diskop UKM Provinsi Jatim Mojokerto Bappeda Dinas Perindag Tenaga Ahli

11 d. Melakukan pendampingan kelompok usaha Terkuasainya teknik pembuatan alas kaki pada anggota kelompok usaha oleh 120 orang pengrajin Diskominfo Moiokerto Kadin, KUB Mojokerto Kossebo a. Melaksanakan pelatihan teknik desain alas kaki laki-laki dan perempuan dewasa bagi pelaku usaha b. Memfasilitasi bantuan desain produk terkait desain yang memenuhi selera pasar c. Melakukan pendampingan tenaga desainer d. Melaksanakan utorkshop klinik desain Terkuasainya teknik desain oleh 120 orang pengrajin Adanya desain sesuai selera pasar Terkuasainya teknik desain oleh 9O orang pengrajin Terkuasainya teknik desain oleh 90 orang pengrajin Ditjen PPI Ditjen IKM BPIPI Kemenperin Ditjen PPI Ditjen IKM Kemenperin Ditjen PPI Ditjen IKM Kemenperin Ditjen PPI Ditjen IKM Kemenperin Mojokerto Mojokerto Jatim, Dinas Perindag Moiokerto Jawa Timur, Dinas Perindag Mojokerto Desainer a. Melaksanakan Meningkatnya Deputi bid. pelatihan pemahaman pelaku Pengembangan kewirausahaan bagi industri mengenai SDM pelaku industri manaiemen usaha Kementerian Mojokerto Kadinda Koperasi

12 pengrajin sepatu Perbankan a. Membuat SOP proses Adanya SOP proses produksi alas kaki yang produksi alas kaki baik sesuai standar kualitas b. Menerapkan standar mutu produk alas kaki Produk sesuai mutu Bappeda Dinas Perindag Moiokerto Mojokerto ITB, pelaku usaha c. Mensosilaisaikandan pendampingan pelaksanaan SOP dan standar mutu d. Memfasilitasi pendaftaran communitg brand untuk pengrajin dengan persyaratan standarisasi Terselenggaranya sosialisasi produk sesuai standar kualitas Adanya merk yang dipakai bersama oleh pengrajin alas kaki kab Mojokerto Mojokerto Ditjen HKI, Kemenkumham a. Melakukan analisis kebutuhan peralatan b. Bantuan peralatan sesuai kebutuhan hasil survey kebutuhan Tersedianya daftar kebutuhan peralatan Tersalurkannya peralatan yang dibutuhkan Mojokerto DPAD Moiokerto DPAD Kabuoaten Moiokerto

13 Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 106/M-IND/PER/ lol2or4 a. Menjalin kemitraan usaha dengan pemasok bahan baku yang sudah ada selama ini di luar Moiokerto b. Menjalin kerjasama dengan 4 perusahaan penyamakan kulit yang ada di Moiokerto c. Melakukan kerjasama dengan Magetan, Garut dan Cianjur untuk menjamin kualitas dan kuantitas kulit Adanya dokumen MoU dengan pemasok bahan baku Adanya dokumen MoU dengarr perusahaan Jatim, Dinas Perindag Mojokerto Jatim, Dinas Perindag Mojokerto Adanya dokumen MoU dengan Jatim, Bappeda Mojokerto Magetan, Dinas Indag Garut Magetan, dan Dinas Indag Cianjur Garut dan Dinas Indag Cianiur 4.2 Mengikutsertakan pameran dagang Ikut sertanya produk alas kaki Mojokerto dalam pameran dagang minimal skala provinsi Ditjen IKM Kementerian Perindustrian Jatim, Dinas Pariwisata Mojokerto b. Menggalakkan pemakaian alas kaki lokal di pemerintahan Mojokerto Alas kaki lokal menjadi kebanggaan masyarakat Mojokerto Bappeda Dinas Perindag Dinas Pariwisata Mojokerto

14 Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 106/M-IND/PER/ tol2ot4 a. Meningkatkan akses Kualitas jalan Dinas Pekerjaan jalan menuju sentra meningkat Umum Bina Marga industri alas kaki dan Mojokerto keraiinan kulit b. Memasang penunjuk arah menuju sentra industri alas kaki Terpasang petunjuk arah b. Memfasilitasi mesin pengering untuk 3O pengrajin c. Memfasilitasi mesin pengepres untuk 30 orang pengrajin Tersedianya mesin potong untuk 3O pengrajin Tersedianya mesin potong untuk 30 pengrajin Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dinas Perhubungan Dinas Pariwisata Moiokerto urspennctag Provrnsi Jatim, Dinas Perindag Mojokerto Jatim, Dinas Perindag Moiokerto Jatim, Dinas Perindag Moiokerto