Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2OO5-2O25 (Lembaran Negara Republik. 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO7 tentang

Transkripsi

1 Menimbang bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf b Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Pemerintah Kabupaten telah meny'usun peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten ; bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (21 Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta panduan pengembangan kompetensi inti industri sebagaimana dimaksud dalam huruf a; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO7 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2OO5-2O25 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

2 - 2 - Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 94/M-IND/PER/ lol2ol4 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO7 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2Ol4 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahlun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O09 Nomor 47, Tarnba!:ran Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987); 9. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional; 10. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013; l l. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, T\rgas, dan Fungsi Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013; 12.Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode Tahun 2OO9-2O14 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 54 lp Tahwn 2Ol4; 13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 12O lm- IND/PER/10l2OO9 Tentang Peta Panduan (Road Mapl Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Ikan; 14. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/ PER/ 10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perindustrian;

3 - 3 - Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 94/M-IND/PER/ 10/ Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/ PER T l2ol l tentang Jenis-Jenis Industri Dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di Lingkungan Perindustrian; 16. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 146/M-IND/ PERll2l2Ol2 tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Jawa Tengah; Pasal 1 Menetapkan peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini. Peta panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dokumen perencanaan pengembangan industri Kabupaten yang memuat sasaran, strategi, dan rencana aksi pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten.Pasal 2 Industri pengolahan ikan dengan fokus kemampuan mengolah ikan menjadi produk turunannya yang berkualitas merupakan kompetensi inti industri Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam pasal 1. Pasal 3 Peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 menjadi: a. pedoman operasional bagi Aparatur pemerintah Kabupaten dalam menunjang pelaksanaan program pengembangan kompetensi inti industri secara komplementer dan sinergik; b. pedoman pengembangan kompetensi inti industri bagi pelaku industri pengolahan ikan dan/ atau instituii terkait; c. pedoman dalam mengkoordinasikan perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten/kota); d. acuan dalam penjrusunan rencana strategis dan rencana kerja tahunan Kabupaten ; dan

4 - 4 - Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 94IM-IND/PER/ IO I 2OL4 e. informasi dalam menggalang dukungan sosial-politis dan kontrol sosial atas pelaksanaan kebijakan pengembangan kompetensi inti industri. Pasal 4 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri. Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri dapat berkoordinasi dengan kementerian/ lembaga terkait. Direktur Jenderal Pengembangan perwilayahan Industri menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi kepada Menteri Perindustrian sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun. Pasal 5 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2OI4 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd MOHAMAD S. HIDAYAT SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada: 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II; 2. Para Pejabat Eselon I di lingkungan perindustrian; 3. Gubernur Jawa Tengah; 4. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten ; 5. Bupati ; 6. Kepala Biro Hukum dan organisasi perindustrian; 7. Pertinggal. Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Perindustrian Kepala Biro Hukum dan Organisasi

5 Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Perindustrian Kepala Biro Hukum dan Organisasi

6 PENDAHULUAN Berdasarkan pertimbangan hasil analisa terhadap kondisi dan potensi ekonomi daerah dan potensi pengembangan 5 (lima) tahun ke depan serta keterkaitannya dengan industri penunjang, industri terkait dan industri di kabupaten/kota dan provinsi lain, Kabupaten menentukan industri pengolahan ikan dengan fokus kemampuan mengolah ikan menjadi produk turunannya yang berkualitas sebagai kompetensi inti industrinya. Dalam rangka mengembangkan kompetensi inti industri tersebut disusun peta Panduan Pingembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten, yang memaparkan sasaran pengembangan yang ingin dicapai, strategi, dan rencana aksinya. II SASARAN Sasaran pengembangan industri pengolahan ikan dengan fokus kemampuan mengolah ikan menjadi produk turunannya yang berkualitas terdiri atas: a. Sasaran Jangka Menengah ( ) 1. Tersedianya variasi produk olahan ikan sesuai dengan selera konsumen; dan 2. Tercapainya produk olahan ikan yang sehat dan ramah lingkungan di tahun b. Sasaran Jangka Panjang (2O14-2O2S\ 1. Terwujudnya jejaring (network) pemasaran produk olahan ikan kering dari berbagai jenis untuk kelas menengah atas di tingkat regional maupun nasionai; 2. Terwujudnya produk olahan ikan lebih spesifik untuk kelas menengah dan atas; dan 3. Terkenalnya Kabupaten sebagai pusat penghasil produk ikan ditingkat nasional III STRATEGI Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka ditempuh strategi sebagai berikut: Peningkatan kemampuan SDM pelaku usaha; Peningkatan dan kontinuitas mutu; Penguatan jejaring bahan baku-pasar; dan Penguatan kelembagaan.

7 Industrl Penunjang Industri pengolahan ikan Fokus: Kemampuan mengolah lkan menjadl produk tuntnanngduang berkualitas StrategiSasaran Jangka Menengah l2ot4-2olgl Tersedianya variasi produk olahan ikan sesuai dengan selera konsumen; dan Tercapainya produk olahan ikan yang sehat dan ramah lingkungan di tahun Lampiran : Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 94lM-IND/PER/ lol2ol4 Industri pengemasan, industri garam' TPI, industri mesin dan Peralatan Peningkatan kemampuan SDM pelaku usaha; Peningkatan dan kontinuitas mutu; Penguatan jejaring bahan baku-pasar; dan Pensuatan kelembagaan. Pokok-pokok Rencana Aksi Jangka Menensah (2O13-2Ol7l a. Diversifikasi produk ikan asin, khususnya dalam mengembangkan potensi daerah yang ada; b. Pengembangan unit-unit usaha dan saluran distribusi produk, baik untuk pasar lokal maupun pasar nasional; c. Pengembangan trading house bagi IKM, termasuk untuk industri ikan asin I ikan manis; d. Pembangunan kemitraan pasar dengan industri pariwisata dengan membangun sentra-sentra jajanan pasar di lokasi-lokasi wisata; dan e. Pengembangan produk yang sehat dan higienis, yang memenuhi syarat-syarat kesehatan serta ramah lingkungan. Teknologi Upgrading teknologi, melalui mekanisme pada sistim produksi Industri makanan, industri tepung ikan, industri kimia, industri farmasi, industri pengalengan Sasaran Jangka Panjang l2ot4-2o2sl a. Terwujudnya jejaritg (netwo*) pemasaran produk olahan ikan kering dari berbagai jenis untuk kelas menengah atas di tingkat regional maupun nasional; b. Terwujudnya produk olahan ikan lebih spesifik untuk kelas menengah dan atas; dan c. Terkenalnya Kabupaten sebagai pusat penghasil produk ikan ditingkat nasional Pokok - Pokok Rencana Aksi Jangka Panjans (2O f a. Keq'asama pemasaran untuk kelas menengah dan atas; dan b. Peningkatan deversifikasi produk. Unsur Penunjang Sarana Prasarana Pembangu nan slawroom untuk pemasaran Lokasi Pengembangan Kecamatan Wedung, Kecamatan Bonang, dan Kecamatan Sayung

8 V RENCANA AKSI Rencana aksi dalam sebagai berikut: Lampiran : Peraturan Menteri perindustrian RI Nomor : 94IM-IND/PER/ lo I 2OI4 rangka pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten sebagaimana tercantum dalam matriks NO Menetapkan Perda Adanya Perda/ SK Setda Kabupaten Kabupaten / SK Bupati tentang, Bupati Bupati tentang Penetapan KIID Kabupaten, Penetapan KIID Kabupaten Kabupaten Bappeda Kabupaten, DPRD Mensosialisasikan KIID Kabupaten Mencantumkan program KIID dalam Rencana Keq'a Tahunan RKPD Membentuk kelompok kerja pelaksanaan KIID Kabupaten Meningkatkan kemampuan tenaga kerja dalam melakukan diversivikasi produk olahan Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja dalam memanfaatkan Tersosialisasinya KIID Kabupaten pd seluruh pemangku kepentingan Tercantumnya KIID Kabupaten dalam RKPD setiap Dinas Terkait Terbentuknya kepengurusan Pokja KIID Kabupaten Terlaksananya pelatihan dan bimbingan peningkatan kemampuan SDM dalam olahan ikan Terlaksananya pengembangan teknologi mandiri SDM dalam pengelolaan hasil laut Perindustrian Perindustrian Kabupaten SKPD, Kabupaten terkait Setda Kabupaten, Bappeda Kabupaten, Setda Kabupaten, Bappeda Kabupaten,, Dinas Kelautan dan

9 Lampiran : Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 94lM-IND/PER/ lo I 2Ol4 NO teknologi pengolahan ikan Meningkatkan kemampuan tenaga keda dalam teknik Dengemasan Meningkatkan keterampilan tenaga keda dalam pemasaran produk Mengkaji dan mengembangkan berbagai produk ikan asin/ikan manis yang bernilai jual tinssi Diversifikasi produk ikan asin, khususnya dalam mengembangkan potensi daerah vang ada Mengembangkan teknologi penggaraman kombinasi, antara penggaraman basah dan kerine. Bantuan / fasilitasi teknologi pengeringan mekanis. Mengembangkan produk yang sehat dan higienis, yang memenuhi syaratsyarat kesehatan serta ramah lingkungan. Mengembangkan unit-unit usaha dan saluran distribusi produk, baik untuk pasar lokal maupun pasar ekspor Terlaksananya pelatihan SDM terhadap finishing produk akhir Terlaksananya pelatihan dan bimbingan pemasaran Tersedianya dokumen studi kelayakan pengembangan produk ikan asin Masterplan kawasan industri pengolahan ikan di Kabupaten Diadakannya studi banding ke tempat daerah olahan ikan lainnya Adanya peralatan produksi Diadakannya sosialisasi Manajemen Lingkungan / ISO dan pendaftaran paten merek dagang Diperluasnya jaringan pasar Perikanan Kabupaten Perindustrian Smesco, Perdagangan Perindustrian Perindustrian Smesco, Perdagangan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten, Dinas Kesehatan Kabupaten

10 Lampiran : Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 94IM-IND/PER/ lo I 2Ol4 NO Mengembangkan trading Dikembangkannya Smesco, house bagi industri, teknologi promosi termasuk untuk industri Perdagangan ikan asin/ ikan manis Membangun kemitraan pasar dengan industri pariwisata dengan membangun sentra-sentra jajanan pasar di lokasilokasi wisata Tertatanya jaringan pemasaran ke pusatpusat obyek unggulan daerah Pariwisata dan Ekonomi Kreatif