PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014"

Transkripsi

1

2 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014 LAPORAN NOMOR : LP-014/LB/2015 TANGGAL : 16 JANUARI 2015

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Lapkin) Puslitbangwas tahun 2014 sebagai bentuk akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Puslitbangwas atas penggunaan anggaran. Lapkin Puslitbangwas juga berfungsi sebagai media evaluasi baik secara mandiri maupun oleh pimpinan BPKP. Tahun 2014 merupakan tahun kelima atau terakhir realisasi Renstra Puslitbangwas BPKP Sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka penyusunan Lapkin Puslitbangwas 2014 juga memuat lampiran perkembangan target, sasaran dan capaian IKU dari 2010 sampai dengan Target indikator outcome berdasarkan penetapan kinerja (Tapkin) Tahun 2014 adalah 80,00%, sedangkan realisasinya 68,91% dengan rata-rata capaian kinerja 86,14% atau termasuk dalam kategori Sangat Baik. Realisasi tahun 2014 turun sebesar 0,75 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 69,66%, dan rata-rata capaian kinerja tahun 2014 turun sebesar 2,04% dibandingkan tahun 2013 sebesar 88,18%. Capaian kinerja tahun 2014 tersebut dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu capaian kinerja utama penelitian dan pengembangan (litbang) sebanyak empat sasaran dan capaian kinerja pendukung litbang sebanyak satu sasaran sebagaimana disajikan pada Tabel 1. i

4 NO Tabel 1 Capaian Kinerja Outcome INDIKATOR HASIL PROGRAM URAIAN SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN INDIKATOR HASIL 1. Pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden % 80 67,71 84,64 2. Pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan % 80 72,13 90,16 3. Pemanfaatan hasil litbang untuk pengembangan SPIP % 90 70,60 78,44 4. Pemanfaatan hasil pengembangan tentang akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. % 80 68,70 85,88 5. SDM Puslitbangwas yang profesional dan inovatif % 70 65,40 93,43 Rata-rata % 80 68,91 86,14 Tabel 1. menunjukkan bahwa capaian kinerja dari tiga sasaran kegiatan utama litbang masuk dalam kategori Sangat Baik. Capaian kinerja tersebut masih di bawah kategori Memuaskan karena berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Puslitbangwas sendiri mengenai pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna menunjukkan bahwa pemanfaatan hasil litbang masih belum optimal. Beberapa penyebab tidak optimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna antara lain: 1. Beberapa hasil penelitian mengenai topik litbang masih memerlukan pengembangan lebih lanjut (belum langsung siap pakai oleh pengguna); 2. Topik litbang belum sesuai dengan kebutuhan pengguna; 3. Di lingkungan BPKP secara umum belum diterapkan perlunya pengambilan kebijakan atau keputusan oleh pimpinan berdasarkan pada kajian akademik; ii

5 4. Pengguna sudah melaksanakan sendiri kegiatan litbang. Seluruh capaian kinerja utama dan kinerja pendukung Puslitbangwas BPKP dihasilkan dengan dukungan dana dan sumber daya manusia sebagai berikut: 1. Realisasi penggunaan dana adalah sebesar Rp ,00,00 atau 94,90% dari anggaran setelah penghematan sebesar Rp , Realisasi pemanfaatan SDM adalah sebesar OH atau 100,7% dari rencana sebanyak OH. Berdasarkan lapkin Puslitbangwas Tahun 2014 terdapat beberapa hal penting yang perlu dilakukan pembenahan pada masa yang akan datang antara lain: 1. Perlu strategi yang tepat untuk melakukan sosialisasi hasil litbang, antara lain dengan lebih sering melakukan ekspose yang efektif kepada pimpinan BPKP dan para pengguna lainnya, serta publikasi hasil-hasil litbang secara lebih efektif. 2. Perlu melakukan penajaman topik litbang agar lebih sesuai dengan kebutuhan para pengguna/ stakeholders-nya. 3. Meningkatkan pemanfaatan hasil-hasil litbang dengan menuangkannya ke dalam bentuk pedoman/peraturan Kepala BPKP untuk mengoptimalkan implementasi hasil-hasil litbang terebut 4. Perlu merumuskan strategi yang tepat dalam mengoptimalkan kinerja SDM Puslitbangwas agar tercapai hasil penelitian dan pengembangan yang lebih berkualitas dan lebih optimal. 5. Perlu pembinaan sumber daya manusia. Dalam rangka memelihara dan meningkatkan keahlian SDM-nya, Puslitbangwas BPKP bekerja sama dengan Pusdiklatwas BPKP untuk melaksanakan diklat kompetensi peneliti dan mendatangkan narasumber dari instansi terkait seperti LIPI dan BPS. iii

6 6. Penerapan sistem manajemen mutu. Komitmen seluruh pegawai Puslitbangwas BPKP terhadap penataan proses bisnis melalui penerapan sistem manajemen mutu, telah ditunjukkan dengan berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun Hasil audit pada tahun 2014, TUV Nord merekomendasikan perpanjangan sertifikat ISO 9001:2008 tersebut. Dengan upaya ini diharapkan seluruh pegawai Puslitbangwas BPKP akan selalu memiliki paradigma yang berorientasi kepada pencapaian kualitas terbaik dari setiap tugas dan kegiatan yang dilaksanakan yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap capaian kinerja BPKP. iv

7 KATA PENGANTAR Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah dan salah satu komponen dari prinsip Good Governance sebagai persyaratan bagi setiap instansi dalam upaya mewujudkan visi dan misi organisasi. Sejalan dengan itu, penyusunan Lapkin Puslitbangwas BPKP tahun 2014 dimaksudkan untuk melaporkan secara transparan penggunaan seluruh sumber daya yang menjadi kewenangan Kepala Puslitbangwas BPKP kepada semua pihak yang berkepentingan. Sumber daya tersebut meliputi keseluruhan anggaran keuangan, waktu, dan tenaga/sdm yang digunakan dalam memenuhi pelaksanaan tugas-tugas pokok Puslitbangwas BPKP yang harus dipertanggungjawabkan kepada Kepala BPKP dan stakeholders lainnya. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (sebelumnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan BPKP, selanjutnya disebut Lapkin, telah mengikuti ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tanggal 20 November 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Lapkin Puslitbangwas BPKP mencakup rencana dan realisasi pelaksanaan tugas maupun fungsi yang dilaksanakan Puslitbangwas BPKP dalam tahun Selain itu, Lapkin Puslitbangwas BPKP ini juga mencakup pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan yang sebelumnya tidak direncanakan oleh Puslitbangwas BPKP pada tahun Jakarta, 16 Januari 2015 Kepala Pusat, Riyani Budiastuti NIP v

8 DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF... i KATA PENGANTAR. v DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL. vii DAFTAR GAMBAR. viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN. x BAB I PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi.. 1 B. Aspek Strategis Organisasi 1 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi.. 4 D. Struktur Organisasi 5 E. Sistematika Penyajian 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Rencana Strategis Pernyataan Visi Pernyataan Misi Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Program dan Kegiatan 19 B. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja 25 B. Analisis Capaian Kinerja. 31 BAB IV PENUTUP A. Akuntabilitas Kinerja Puslitbangwas BPKP B. Strategi Peningkatan Kinerja. 74 vi

9 DAFTAR TABEL No. Tabel Nama Tabel Hal Tabel 1 Capaian Kinerja Outcome... ii Tabel 1.1 Daftar Pegawai Puslitbangwas BPKP Tahun Tabel 2.1 Sasaran Puslitbangwas BPKP Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Puslitbangwas Tabel 2.3 Perhitungan Pemanfaatan Hasil Litbang Tabel 2.4 Target Kinerja Puslitbangwas Tahun Tabel 3.1 Katagorisasi Pencapaian Kinerja Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tabel 3.3 Capaian Keberhasilan Program Tabel 3.4 Capaian Kinerja Outcome Hasil Litbang yang Mendukung Peningkatan Kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden Tabel 3.5 Capaian Kinerja Outcome Hasil Litbang yang Mendukung Pengembangan SPIP dan Akuntabilitas Keuangan Negara Tabel 3.6 Capaian Kinerja Pendukung Litbang Tabel 3.7 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran Tabel 3.8 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran Tabel 3.9 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran Tabel 3.10 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran Tabel 3.11 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran Tabel 3.12 Kegiatan Program Pelatihan Mandiri (PPM) Tabel 3.13 Daftar Seminar/Workshop/Studi banding Tabel 3.14 Datar Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Tabel 3.15 Realisasi Belanja Tahun Tabel 3.16 Daftar Pegawai Berdasarkan Golongan Tabel 3.17 Daftar Pegawai Berdasarkan Jabatan Tabel 3.18 Daftar pegawai Berdasarkan Pendidikan Tabel 3.19 Daftar Peralatan Pengolahan Data Tabel 3.20 Daftar Realisasi Belanja Modal vii

10 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Nama Gambar Hal Gambar 1.1 Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puslitbangwas BPKP Tahun Sistematika Penyajian LapKin Puslitbangwas BPKP Tahun viii

11 DAFTAR GRAFIK No. Grafik Nama Grafik Hal Grafik 1 Target dan Realisasi Sasaran Tahun 2010 sd Grafik 2 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd Grafik 3 Target dan Realisasi Sasaran Tahun 2010 sd Grafik 4 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd Grafik 5 Target dan Realisasi Sasaran Tahun 2010 sd Grafik 6 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd Grafik 7 Target dan Realisasi Sasaran Tahun 2010 sd Grafik 8 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd Grafik 9 Target dan Realisasi Sasaran Tahun 2010 sd Grafik 10 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd ix

12 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Nama Lampiran Lampiran 1 Penetapan Kinerja Tingkat Satuan Kerja Kementerian/Lembaga Lampiran 2 Realisasi Outcome Per 31 Desember 2014 Lampiran 3 Perkembangan Target, Realisasi, dan Capaian IKU dari Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014 Puslitbangwas BPKP x

13 BAB I PENDAHULUAN Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan (Puslitbangwas) merupakan salah satu Unit Eselon II Mandiri dengan tugas utama membantu pimpinan BPKP dalam kegiatan penelitian dan pengembangan pengawasan dalam rangka mendukung tugas-tugas BPKP. Tugas utama BPKP adalah membantu Presiden mengawasi pengelolaan keuangan negara dan pembangunan agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Nomor KEP /K/2001 Tanggal 20 Februari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan (Puslitbangwas) BPKP bertugas untuk menyelenggarakan, membina, dan mengoordinasikan kegiatan penelitian dan pengembangan pengawasan. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut di atas, Puslitbangwas BPKP berfungsi menyelenggarakan: 1. Analisis kebutuhan dan penyusunan program penelitian dan pengembangan; 2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan; 3. Pelaksanaan kerja sama penelitian dan pengembangan; 4. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan serta hasil penelitian dan pengembangan; 5. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan urusan rumah tangga. B. Aspek Strategis Organisasi Renstra Puslitbangwas Tahun telah diselaraskan dengan tugas BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu, pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), dan percepatan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara. 1

14 Faktor penentu keberhasilan (key success factors) pencapaian kinerja Puslitbangwas BPKP adalah komitmen pimpinan BPKP, pengguna hasil litbang, dan faktor pendukung internal, dengan uraian sebagai berikut: 1. Komitmen Pimpinan BPKP Manajemen Puslitbangwas BPKP mempunyai komitmen yang tinggi untuk mewujudkan suasana kondusif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kegiatan di Puslitbangwas BPKP. Dengan suasana tersebut diharapkan diperoleh hasil penelitian dan pengembangan (litbang) yang berkualitas, berorientasi pada pengguna, dan dapat menjadi acuan bagi pimpinan BPKP dalam membuat kebijakan. Komitmen pimpinan BPKP tercermin dari perhatian terhadap penetapan topik-topik litbang dan penekanan terhadap pemanfaatan hasil penelitian oleh unit kerja di lingkungan BPKP. Puslitbangwas harus terdepan dalam memperkuat peran BPKP sebagai pengawas intern pemerintah. Jeli melihat permasalahan dan solusi yang dibutuhkan bidang teknis dalam rangka melaksanakan tugas pengawas intern akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu, pembinaan penyelenggaraan SPIP, dan percepatan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara 2. Pengguna Hasil Litbang Pengguna hasil litbang merupakan faktor kunci bagi kelangsungan tugas dan fungsi Puslitbangwas BPKP. Pengguna terdiri atas Pimpinan BPKP, unit kerja intern BPKP, dan instansi pemerintah di luar BPKP. 3. Faktor Pendukung Internal a. Penataan Kembali Perencanaan dan Program Litbang Kegiatan litbang secara umum diatur berdasarkan pedoman penelitian dan pengembangan Puslitbangwas BPKP. Pedoman ini telah beberapa kali berubah terakhir diatur berdasarkan LHT- 304/LB/2010 tanggal 3 Mei Program litbang diselaraskan dengan kebutuhan dan tuntutan 2

15 lingkungan, dengan prioritas untuk memenuhi kebutuhan intern BPKP. Tahap krusial adalah dalam merencanakan topik-topik litbang yang akan dilakukan kajian. Perencanaan topik litbang dilakukan melalui seleksi ketat terhadap topik-topik yang diusulkan pengguna di lingkungan BPKP. Seleksi dilakukan dengan menggunakan kriteria tertentu yang dikembangkan Puslitbangwas seperti keurgensian, aktual, kelayakan, kekhalayakan, strategis, dan kontinuitas. Berdasarkan kriteria tersebut akan diperoleh daftar prioritas topik yang akan dilakukan kajian pada tahun tertentu. b. Sumber Daya Manusia (SDM) Puslitbangwas BPKP dipimpin oleh seorang Kepala Pusat dan dibantu oleh tiga orang pejabat eselon III, yaitu Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang Program dan Kerjasama, serta Kepala Bidang Pemanfaatan dan Evaluasi. Total SDM sebanyak 45 orang yang dikategorikan ke dalam tiga yaitu 10 pejabat struktural, 24 Pejabat Fungsional Auditor (PFA)/Peneliti, dan 11 Pegawai Tata Usaha. Sepuluh orang pejabat struktural terdiri atas satu orang pendidikan setingkat S3, enam orang setingkat S2, 2 orang S1 dan 1 orang D III. Kelompok peneliti terdiri atas tiga belas orang yang memiliki pendidikan setingkat S2, dan sepuluh orang setingkat S1, dan satu orang setingkat D3. Adapun pegawai tata usaha terdiri atas dua orang dengan pendidikan setingkat S1, dua orang setingkat D3, dan 7 orang setingkat SLTA. c. Sarana dan Prasarana Fasilitas pengolahan data yang dimiliki oleh Puslitbangwas BPKP untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan antara lain terdiri atas 45 unit PC desktop, 16 unit laptop, dan 3 unit notebook serta 26 unit printer, dengan akses internet dan berbagai software pengolahan data. Selain komputer dan kemudahan akses ke internet, Puslitbangwas BPKP juga memiliki seperangkat mesin pendukung 3

16 lainnya, seperti scanner, electric white board, mesin penghancur kertas, dan mesin fotokopi. Sebagai pusat penelitian dan pengembangan, buku dan literatur lainnya merupakan kebutuhan yang sangat penting. Saat ini Puslitbangwas memiliki perpustakaan yang dilengkapi dengan judul buku (posisi per 31 Desember 2014). Adapun mobilitas Puslitbangwas BPKP didukung dengan enam kendaraan dinas berupa empat unit kendaraan roda empat dan dua unit kendaraan roda dua. d. Komitmen Bersama Komitmen bersama merupakan salah satu kunci keberhasilan Puslitbangwas. Dengan adanya komitmen tersebut diharapkan dapat mendorong setiap pegawai untuk melaksanakan kewajibannya secara lebih optimal sebagai kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi organisasi yang telah ditetapkan. Selain itu juga sudah menjadi komitmen bersama bahwa setiap pegawai mempunyai hak yang sama untuk meningkatkan kompetensi maupun pengetahuannya. Media yang disediakan adalah melalui diklat, workshop, seminar, dan pengembangan pegawai mandiri (PPM). C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Kegiatan utama Puslitbangwas BPKP adalah melakukan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan. Kegiatan ini untuk melayani kebutuhan stakeholders Puslitbangwas BPKP dalam bentuk jasa penelitian pengawasan maupun pengembangan produk sebagai bahan pedoman. Bahan pedoman ini dapat digunakan untuk membuat pedoman teknis maupun petunjuk pelaksanaan (juklak) dalam melaksanakan kegiatan pengawasan maupun menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Puslitbangwas telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pengawasan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara 4

17 maupun untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun Selain kedua produk unggulan tersebut Puslitbangwas juga telah menghasilkan produk untuk pembenahan intern BPKP dalam kegiatan perencanaan dan pengelolaan hasil pengawasan. D. Struktur Organisasi Struktur organisasi Puslitbangwas BPKP serta personil yang menduduki jabatan per 31 Desember 2014 adalah sebagaimana disajikan pada gambar di bawah ini: Gambar 1.1 Struktur Organisasi Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, Puslitbangwas BPKP didukung oleh pegawai sebanyak 45 orang dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 1.1 berikut: 5

18 Tabel 1.1 Daftar Pegawai Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 Jabatan Jumlah (orang) % Pejabat Struktural Pejabat Fungsional Auditor Pegawai Fungsional Umum Jumlah E. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja (Lapkin) Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 melaporkan pencapaian kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun Capaian kinerja tahun 2014 tersebut diukur dan dinilai berdasarkan Penetapan Kinerja (Tapkin) 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin merupakan penjabaran Renstra Puslitbangwas BPKP Tahun Analisis atas capaian kinerja terhadap Rencana Kinerja (Renja) tahun 2014 memungkinkan diidentifikasinya sejumlah performance gap sebagai masukan yang penting bagi perbaikan kinerja di masa datang. Renja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 merupakan jabaran untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Indikator yang ditetapkan dalam Renja Tahun 2014 menggambarkan satuan yang terukur dan operasional sehingga dapat menggambarkan capaian kuantitatif setiap sasaran. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 digambarkan dalam Gambar 1.2 berikut, 6

19 Gambar 1.2 Sistematika Penyajian LapKin Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 PENDAHULUAN BAB I PERJANJIAN KINERJA RENSTRA TAPKIN 2014 BAB II AKUNTABILITAS KINERJA BAB III PENUTUP BAB IV 7

20 BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Strategis (Renstra) Puslitbangwas BPKP dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan BPKP Nomor: KEP-976/LB/2009 tanggal 29 Desember Selanjutnya Renstra dijabarkan setiap tahunnya dalam bentuk perencanaan kinerja. A. Rencana Strategis Penyusunan Renstra Puslitbangwas merupakan bagian dari penyusunan Renstra BPKP dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Struktur Renstra Puslitbang Tahun mengacu kepada Renstra BPKP Pernyataan Visi Rencana Strategis Puslitbangwas BPKP Tahun yang disahkan oleh Kepala Puslitbangwas BPKP berisi Visi sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan Yang Tepercaya Makna visi Puslitbangwas BPKP tersebut terkandung dalam tiga kata kunci, yaitu Pusat Penelitian dan Pengembangan, Pengawasan, dan Tepercaya. 1) Pusat Penelitian dan Pengembangan Puslitbangwas merupakan unit kerja pendukung BPKP yang tugas dan fungsi utamanya di bidang penelitian dan pengembangan. Wujud dukungan Puslitbangwas adalah sebagai pusat acuan dan rujukan bagi pimpinan BPKP dalam pengambilan keputusan, 8

21 kebijakan, dan penyusunan prosedur pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP. Selain bagi BPKP, hasil-hasil litbang juga diharapkan dapat menjadi pusat rujukan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) lainnya, mengingat tugas dan fungsi APIP saling terkait dengan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh BPKP sebagai Auditor Presiden, khususnya di bidang akuntabilitas keuangan negara. Lebih jauh lagi, hasil-hasil Puslitbangwas BPKP diharapkan menjadi pusat referensi bagi kalangan yang lebih luas, yaitu jajaran manajemen pemerintahan dan publik terkait lainnya, mengingat fungsi pengawasan intern pemerintah memiliki cakupan yang sangat luas, untuk menghasilkan nilai tambah bagi proses tata kelola pemerintahan (governance), manajemen risiko, dan pengendalian intern. Dengan menjadi pusat acuan dan rujukan nasional di bidang pengawasan, hasil kajian Puslitbangwas BPKP dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang memerlukan referensi di bidang pengawasan. 2) Pengawasan Fokus penelitian dan pengembangan Puslitbangwas BPKP adalah di bidang pengawasan. Pengawasan yang dimaksud adalah pengawasan intern, yaitu seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dalam mencapai tujuannya. Ruang lingkup pengawasan di atas meliputi proses governance, manajemen risiko, dan pengendalian intern atas pelaksanaan tugas dan fungsi K/L dan Pemda, khususnya terkait dengan masalah-masalah makro, nasional, lintas sektoral, BUN, dan tugas-tugas khusus dari Presiden, yang menjadi tugas dan fungsi BPKP. Mengingat bidang tugas ini sangat luas, maka kegiatan pengawasan BPKP difokuskan kepada pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang menyentuh kepentingan rakyat banyak, 9

22 terutama yang pro growth, pro job, dan pro poor. Selain itu, BPKP juga memiliki tugas sebagai pembina SPIP di Indonesia. Terkait dengan tugas tersebut, banyak konsep dan metode pengawasan yang perlu dikaji dan dikembangkan guna mendukung peran BPKP sebagai pengawas intern pemerintah menjadi lebih efektif. Demikian pula halnya dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP sebagai pembina SPIP, Puslitbangwas perlu mengembangkan metode penyelenggaraan dan pembinaan SPIP yang tepat guna dan tepat sasaran, sehingga SPIP tidak berbalik menjadi sesuatu yang kontraproduktif dan membebani pimpinan instansi pemerintah. 3) Terpercaya Puslitbangwas BPKP sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan Terpercaya, mengandung arti bahwa hasil kerja Puslitbangwas harus dapat diandalkan, berkualitas, dan bermanfaat bagi kepentingan stakeholders. Kepercayaan tersebut timbul jika Puslitbangwas didukung oleh staf dan peneliti kompeten, yang senantiasa melaksanakan kegiatan berdasarkan kaidah-kaidah dan metode ilmiah secara sistematis dengan menjaga standar mutu. Kepercayaan juga timbul jika para peneliti memiliki integritas yang tinggi dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas/mandat yang diberikan kepadanya, serta memahami dan menerapkan etika dan aturan perilaku peneliti. Pusat litbang dapat dipercaya, jika hasil kerja dan produkproduknya inovatif dan antisipatif. Inovatif yaitu suatu kemampuan manuasi dalam mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada di sekelilingnya untuk mengahasilkan suatu karya yang benarbenar baru serta bermanfaat bagi stakeholder. Antisipatif mengandung arti sikap dan perilaku peneliti yang bersifat tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi pada masa yang akan datang, baik di 10

23 internal maupun eksternal organisasi yang berpengaruh terhadap tugas dan fungsinya. Keyakinan dan kepercayaan atas hasil kerja dan produk-produknya, akan menjadikan Puslitbangwas BPKP sebagai pusat acuan dan rujukan bagi kajian yang terkait dengan pengawasan, baik oleh pihak intern BPKP, APIP, maupun pihak manajemen pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah serta lingkup pengawasan secara nasional. 2. Pernyataan Misi Misi Puslitbangwas BPKP berisi pernyataan tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh Puslitbangwas untuk mencapai visi Puslitbangwas BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan fungsi yang telah diberikan kepada Puslitbangwas BPKP serta visi Puslitbangwas. BPKP , misi Puslitbangwas BPKP. Tiga misi Puslitbangwas adalah sebagai berikut, 1. Penelitian dan pengembangan yang mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden. 2. Pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara. 3. Peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif. Ketiga misi tersebut dijabarkan sebagai berikut: MISI 1 Penelitian dan Pengembangan yang Mendukung Peningkatan Kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden Untuk melaksanakan peran sebagai auditor intern pemerintah yang mendukung tugas-tugas Presiden, modal utama yang harus dimiliki oleh BPKP adalah para auditor yang memiliki kompetensi yang handal dan dipercaya oleh Presiden untuk membantunya menjalankan fungsi pengawasan. Auditor intern yang berkualitas adalah auditor yang: 11

24 a. Memiliki pengetahuan, keahlian, dan kompetensi lain yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai auditor intern. Kompetensi ini akan lebih dapat diandalkan jika mereka memiliki sertifikasi sebagai auditor intern yang berkualitas; b. Memiliki ukuran mutu (standar) yang jelas dan disepakati bersama sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas auditnya. Selain itu, secara kolektif mengembangkan dan memelihara program penjaminan kualitas pekerjaan secara terus-menerus serta melakukan evaluasi; c. Memahami dan menerapkan sepenuhnya kode etik profesi dan aturan perilaku sebagai auditor intern pemerintah; d. Mengikuti program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan di bidang profesi audit intern. Secara kelembagaan dan fungsi, BPKP secara terus-menerus memastikan bahwa sumber daya yang dimilikinya telah sesuai, memadai, dan telah digunakan secara efektif untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, untuk pelaksanaan tugas-tugas pengawasan perlu didukung dengan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur sebagai pedoman pelaksanaan penugasan. Selain aspek manusia yaitu para auditor, dan kelembagaan, untuk meningkatkan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden, perlu juga peningkatan kualitas dan kapasitas pengawasannya secara berkelanjutan. Pengembangan kapasitas pengawasan mencakup di dalamnya metode kerja, kerja sama, dan sinergi dengan APIP lainnya, serta BPK, dan hubungan kerja dengan instansi pemerintah terkait. Peningkatan kualitas dan kapasitas metode kerja, meliputi metode pengawasan intern BPKP sendiri maupun pengembangan dan peningkatan kualitas sistem pengawasan nasional secara terpadu. Sangat sulit bagi BPKP dapat mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang 12

25 berkualitas, tanpa metode kerja yang tepat guna, tepat sasaran, serta bersinergi dengan pihak lain. Untuk mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden, misi Puslitbangwas BPKP adalah melakukan pengembangan standar audit intern pemerintah serta pedoman penerapannya yang sesuai dengan kebutuhan BPKP maupun APIP lainnya. Selain itu, pengembangan aturan perilaku profesi auditor intern pemerintah dan praktik penerapannya juga, serta pengembangan program penjaminan kualitas pekerjaan auditor intern. Berkaitan dengan peningkatan kualitas dan kapasitas kelembagaan, misi Puslitbangwas BPKP adalah melakukan kajian kebijakan dan prosedur pengawasan intern pemerintah serta pengembangan pedoman umum pengawasan sesuai dengan kebutuhan para auditor. Selain itu, Puslitbangwas melakukan kajian mengenai kebutuhan dan kualifikasi SDM, baik yang dibutuhkan oleh unit kerja maupun BPKP secara keseluruhan yang sesuai dengan tugas-tugas pengawasannya. Berkaitan dengan metode kerja dan sistem pangawasan intern, misi Puslitbangwas adalah melakukan kajian dan pengembangan berkaitan dengan metode pengawasan yang tepat guna dan tepat sasaran, baik metode audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Dalam penugasan-penugasan periode sebelumnya, BPKP secara umum belum memiliki metode kerja yang tepat sasaran dengan kebutuhan tersebut. Metode kerja yang perlu dikaji dan dikembangkan lebih spesifik/khusus berkaitan dengan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan-kegiatan yang bersifat lintas sektoral dan makro nasional, serta berkaitan dengan penugasanpenugasan khusus dari Presiden yang biasanya dituntut cepat dan tepat sasaran. Puslitbangwas BPKP akan melakukan pengembangan berkaitan dengan pola hubungan BPKP dengan APIP lainnya, karena dengan peran dan posisi saat ini sebagai Auditor Presiden, BPKP juga belum memiliki pola 13

26 hubungan, kerja sama, dan sinergi pengawasan, baik dengan APIP lainnya, maupun dengan BPK, serta jajaran manajemen Instansi Pemerintah, khususnya terkait dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Hal ini juga memerlukan pengembangan dan peningkatan kualitas sistem pengawasan secara nasional. MISI 2 Pengembangan SPIP dan Akuntabilitas Keuangan Negara Dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, selain berkewajiban menyelenggarakan SPIP, BPKP juga ditugasi sebagai pembina penyelenggaraan SPIP. Berkaitan dengan tugas dan peran ini, misi Puslitbangwas BPKP adalah melaksanakan pengembangan SPIP yang terkait dengan tugas penyelenggaraan SPIP oleh instansi serta tugas pembinaan SPIP oleh BPKP. Banyak konsep SPIP yang memerlukan penjabaran lebih lanjut terkait penerapannya, misalnya berkaitan dengan sub unsur lingkungan pengendalian, penilaian risiko, penilaian sendiri, dan metode penilaian pengendalian tingkat entitas setiap instansi. Di samping itu, perlu dikembangkan metode/cara yang lebih efektif untuk melakukan pembinaan serta pedoman-pedoman umum untuk dapat melaksanakan pembinaan SPIP. Sebagai auditor intern pemerintah yang bertanggung jawab kepada Presiden, peran BPKP adalah menilai dan memperbaiki/meningkatkan akuntabilitas keuangan negara. Pengertian akuntabilitas keuangan negara memiliki lingkup yang luas, tidak sekedar pertanggungjawaban penggunaan dana dan proses pengelolaannya, akan tetapi yang terpenting adalah pertanggungjawaban kinerja/hasil (outcome) atas pengelolaan keuangan negara. 14

27 MISI 3 Peningkatan Kapasitas Puslitbangwas yang Inovatif Untuk dapat mewujudkan misi pertama dan kedua, maka Puslitbangwas BPKP harus didukung dengan sumber daya yang memadai antara lain SDM, sarana dan prasarana. Dalam hal ini, Puslitbangwas BPKP sebagai institusi yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang penelitian dan pengembangan, harus terus menerus meningkatkan kompetensi SDM-nya, agar dapat menguasai berbagai metodologi penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan terkait dengan obyek litbangnya. Selain itu, SDM Puslitbangwas BPKP perlu memiliki integritas yang tinggi, dan senantiasa bersikap independen, obyektif, serta berorientasi pada penciptaan hal-hal baru (inovatif) yang dapat memberikan nilai tambah bagi kepentingan mitra kerja dan pengguna hasil. Kompetensi SDM tersebut perlu didukung dengan lingkungan kerja yang baik, sarana dan prasarana, serta dana yang memadai. Konsekuensi dari mandat dan peran baru yang diemban BPKP, Puslitbangwas harus mampu menciptakan lingkungan dan kultur peneliti yang senang dan tertantang untuk membuat terobosan baru, dengan memanfaatkan teori atau ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Dengan demikian, hasilnya adalah produk baru berupa metode pengawasan yang lebih efisien dan tepat sasaran, khususnya terkait dengan bidang pengawasan atas akuntabilitas keuangan negara dan SPIP, serta hal lainnya yang terkait. 3. Tujuan Strategis Tujuan merupakan penjabaran dan operasionalisasi atas pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan ini disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam rangka 15

28 mewujudkan visi dan melaksanakan misi Puslitbangwas BPKP. Tujuan Puslitbangwas BPKP sesuai dengan misi yang telah ditetapkan adalah: a. Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden b. Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara. c. meningkatkan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif 4. Sasaran Strategis Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Sasaran Puslitbangwas merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis dan ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya pelaksanaan jangka menengah yang bersifat menyeluruh, serta untuk memudahkan pengendalian dan pemantauan kinerja organisasi. Sasaran strategis Puslitbangwas untuk Tahun dijabarkan dalam Tabel 2.1 Tabel 2.1 Sasaran Puslitbangwas BPKP 2014 Tujuan 1: Tujuan 2: Tujuan 3: Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden, dengan sasaran sebagai berikut: Sasaran 1. Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden (80%) 2. Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP (80%) Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara, dengan sasaran sebagai berikut: Sasaran 1. Termanfaatkannya hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP (90%) 2. Termanfaatkannya hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan tentang akuntabilitas keuangan Negara (80%) Meningkatkan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif, dengan sasaran sebagai berikut: Sasaran 1. Peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif (80%) 16

29 5. Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama Puslitbangwas BPKP yang ditetapkan dalam Renstra BPKP, hanya untuk indikator kinerja dalam perspektif manfaat bagi stakeholders, yaitu berkaitan dengan tujuan strategis pertama dan kedua, yang merupakan tugas dan fungsi utama Puslitbangwas dalam mendukung peran pengawasan BPKP dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP. Sedangkan indikator kinerja untuk tujuan ketiga adalah bersifat pendukung dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran internal Puslitbangwas BPKP, tidak dicantumkan dalam Renstra BPKP. Indikator kinerja ditetapkan untuk melihat capaian kinerja Puslitbangwas dalam melaksanakan program dan kegiatan utama Puslitbangwas yang ditetapkan dalam Renstra BPKP. Indikator kinerja utama Puslitbangwas disajikan pada Tabel 2.2 berikut, No Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Puslitbangwas Indikator Kinerja Utama Tujuan 1: Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden Sasaran 1.1 Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden (80%) 1 Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden Sasaran 1.2 Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP (80%) 2 Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP Tujuan 2. Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara (90%) Sasaran 2.1 Termanfaatkannya hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP (90%) 3 Persentase pemanfaatan hasillitbang untuk pengembangan SPIP. Sasaran 2.2. Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil litbang untuk pengembangan tentang Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara (80%) 4 Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk pengembangan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara Tujuan 3. Meningkatkan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif 17

30 No Indikator Kinerja Utama Sasaran 3.1. Meningkatnya kapasitas Puslitbangwas yang inovatif (80%) 5 Persentase peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif Sumber: Renstra Puslitbangwas Persentase pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dapat dihitung sesuai dengan Tabel 2.3 berikut, Tabel 2.3 Perhitungan Pemanfaatan Hasil Litbang Puslitbangwas BPKP No Initial outcome Intermediate Outcome End Outcome Indikator Nilai (%) Indikator Nilai (%) Indikator A. Pengguna Utama (90%) Pengguna Utama 90,00 Pengguna Utama 90,00 1. Penyampaian laporan hasil litbang kepada pengguna utama 29,70 Salah satu dari indikator berikut: 1. Permintaan dari pengguna utama untuk melakukan expose atas suatu hasil litbang. 2. Permintaan dari pengguna utama untuk melakukan sosialisasi atas suatu hasil litbang. 29,70 Pengguna utama menggunakan hasil litbang sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijakan B. Pengguna Lainnya (10%) Pengguna Lainnya 10,00 Pengguna Lainnya 10,00 1. Penyajian isi/ringkasan/ abstraksi hasil litbang dalam intranet atau website BPKP (2%) 2. Penyajian isi/ringkasan/ abstraksi hasil litbang dalam majalah/jurnal internal BPKP (2%) 3. Penyajian isi/ringkasan/ abstraksi hasil litbang dalam majalah/jurnal eksternal BPKP (2%) 4. Sosialisasi hasil litbang, baik kepada pihak internal maupun eksternal BPKP, berdasarkan inisiatif Puslitbangwas (2%) 5. Penyajian hasil litbang dalam workshop, seminar, atau konferensi (2%) 0,66 Salah satu dari indikator berikut: 1. Permintaan dari pengguna lainnya 0,66 untuk melakukan sosialiasi atas suatu hasil litbang; 2. Permintaan dari 0,66 pengguna lainnya terhadap suatu laporan hasil litbang secara lengkap; 0,66 3. Hasil litbang digunakan oleh pengguna lainnya, sebagai referensi dalam suatu 0,66 penulisan atau karya ilmiah. 3,30 Pengguna lainnya menggunakan hasil litbang sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijakan Sub Jumlah 33,00 Sub Jumlah 33,00 Sub Jumlah 34,00 Jumlah seluruh tahapan outcome(initial + intermediate + end) 100,00 Sumber: Pedoman Pengukuran Outcome Hasil Litbang Puslitbangwas BPKP (2011) Nilai (%) 30,60 3,40 18

31 Outcome tersebut di atas dibagi atas tiga jenis, sebagaimana disebutkan dalam Buku Indikator dan Metode Pengukuran Pemanfaatan Atas Hasil Penelitian dan Pengembangan (Puslitbangwas, 2011), yaitu initial outcomes, intermediate outcomes, dan long-term outcomes. Pada literatur lain long-term outcomes disebut sebagai ultimate outcomes atau end outcomes. Pengukuran outcome hasil litbang dilakukan dengan pembobotan pengguna langsung dan pengguna lainnya/pengguna tidak langsung, serta pembobotan komponen outcome. Pengguna langsung diberi bobot sebesar 90% dan pengguna lainnya diberi bobot sebesar 10%. Secara individual, komponen outcome diberi bobot sebesar 34%, sehingga bobot initial outcome adalah sebesar 34%, bobot kumulatif intermediate outcome adalah sebesar 66%, sedangkan bobot kumulatif end outcome adalah sebesar 100%. 6. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasarn strategis yang telah ditetapkan, Puslitbangwas BPKP menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan program-program BPKP. Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian (K/L), untuk mencapai tujuan dan sasaran, serta memperoleh alokasi anggaran dan/atau kegiatan masyarakat, yang dikoordinasikan oleh K/L. Berdasarkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas, terdapat dua jenis program, yaitu program teknis dan generik. Program teknis merupakan program-program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal digunakan oleh beberapa organisasi Eselon IA yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). 19

32 Program BPKP sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu Program Teknis a. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Program Generik b. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP c. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara BPKP Program Puslitbangwas BPKP termasuk ke dalam program Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP, program ini termasuk program generik yang bersifat pelayanan internal, dalam hal ini untuk mendukung pelayanan aparatur BPKP. Kegiatan Puslitbangwas selain mengacu pada restrukturisasi program di atas, juga mengacu pada dua program dalam Kertas Kerja RKA-KL Tahun 2014, yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara. Kegiatan Puslitbangwas BPKP termasuk dalam kegiatan generik berupa Penelitian dan pengembangan pengawasan, yang menghasilkan output berupa hasil penelitian dan pengembangan dan outcome berupa termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan. Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk mencapai sasaran tersebut di atas adalah sebagai berikut, a. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Kompetensi SDM BPKP Sebagai Auditor Presiden. Kegiatan penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden, baik dalam peran sebagai assurer maupun sebagai konsultan, serta sebagai 20

33 pembina SPIP. Kegiatan litbang ini antara lain berkaitan dengan pengembangan standar audit intern pemerintah beserta pedoman penerapan atau interpretasinya, sesuai dengan kebutuhan BPKP maupun APIP lainnya; pengembangan aturan perilaku profesi auditor intern pemerintah dan praktik penerapannya; pengembangan program penjaminan kualitas pekerjaan auditor intern, kajian kebutuhan dan kualifikasi SDM. b. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan untuk Peningkatan Kualitas Pengawasan BPKP Kegiatan litbang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasan intern yang dilakukan oleh BPKP. Kegiatan litbang berkaitan dengan metode dan sistem pangawasan intern yang tepat guna dan tepat sasaran, baik metode audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, khususnya mengenai pengawasan akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral dan makro nasional, serta berkaitan dengan penugasanpenugasan khusus dari Presiden. Termasuk dalam hal ini,penelitian dan pengembangan mengenai pola hubungan BPKP dengan APIP lainnya, BPK, dan Instansi Pemerintah, khususnya terkait dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun c. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan untuk Pengembangan SPIP Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pengembangan SPIP berkaitan dengan penyelenggaraan SPIP di K/L dan Pemda dan tugas pembinaan SPIP oleh BPKP. Pengembangan di sini berkaitan dengan konsep maupun praktik penerapan unsur lingkungan pengendalian, penilaian risiko, penilaian sendiri, metode penilaian pengendalian, serta metode pembinaan SPIP. Berkaitan dengan manajemen risiko, antara lain pengembangan konsep, metode, dan teknik identifikasi maupun analisis risiko yang lebih sesuai dengan tugas pokok, fungsi, dan proses bisnis setiap instansi pemerintah. 21

34 d. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan untuk Pengembangan Akuntabilitas Keuangan Negara Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pengembangan akuntabilitas keuangan negara berkaitan dengan tugas BPKP dalam rangka memperbaiki/meningkatkan proses tata kelola pemerintahan, khususnya dalam mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Dalam hal ini, Puslitbangwas telah melakukan kajian konsep akuntabilitas keuangan negara, pengembangan ke depan berkaitan dengan indikator pengukuran dan tools pengawasan/ penilaiannya. e. Peningkatan Kapasitas Puslitbangwas BPKP Peningkatan kapasitas Puslitbangwas BPKP lebih bersifat kegiatan pendukung yang berperspektif internal, baik berupa kegiatan penelitian dan pengembangan maupun peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan litbang, seperti mengikutsertakan SDM Puslitbangwas BPKP dalam seminar/workshop/studi banding, PKS, forum-forum, kepegawaian, budaya kerja, peningkatan perencanaan, metode kerja, peningkatan kerja sama, pengelolaan keuangan dan sarpras, serta penyelenggaraan SPIP. B. PERJANJIAN KINERJA 2014 Perjanjian kinerja atau penetapan kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun yang bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. 22

35 Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasara strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Keberhasilan atau kegagalan pencapaian target kinerja menjadi tanggung jawab Kepala Puslitbangwas BPKP. Penetapan/perjanjian kinerja tahun 2014 setelah revisi lihat lampiran 1. Rencana Kinerja (Renja) Puslitbangwas BPKP disusun berdasarkan Renstra Puslitbangwas tahun dan Penetapan Kinerja tahun Secara global target di dalam renja tahun 2014 disajikan pada Tabel 2.4 Tabel 2.4. Target Kinerja Puslitbangwas Tahun 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Target Target Output 1. Berdasarkan Perencanaan Tahunan a. Meningkatnya pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden. b. Meningkatnya pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP Persentase peman-faatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP 80,00% 2 laporan 80,00% 6 laporan c. Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil pengembangan SPIP Persentase pemanfaatan hasil pengembangan SPIP 90,00% 1 laporan 23

36 d. Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil pengembangan tentang akuntabilitas pengelolaan keuangan negara e. Meningkatnya kapasitas Puslitbangwas sebagai pusat litbang yang inovatif 2. Kajian Dukungan Sasaran a d Persentase pemanfaatan hasil pengembangan tentang Akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara Persentase peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang kompeten dan inovatif Sesuai dengan sasaran a d 80,00% 3 laporan 70,00% 100% 3 laporan 24

37 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Tahun 2014 Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang (seharusnya) terjadi (performance result) dengan kinerja yang diharapkan (performance plan). Dengan pembandingan tersebut dapat diketahui celah kinerja (performance gap) yang kemudian dianalisis untuk mengetahui penyebab ketidakberhasilan, jika ada, dan selanjutnya terhadap kekurangan yang terjadi akan ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang (performance improvement). Dalam mengukur kinerja program, indikator yang dipakai adalah indikator absolut. Capaian absolut program ini sendiri dideduksikan dari hubungan sebab-akibat antara program dengan kegiatan pendukungnya. Oleh karena itu, pengukuran tetap dimulai dari pengukuran kinerja kegiatan. Dalam mengukur keberhasilan suatu kegiatan, indikator kinerja yang digunakan berupa indikator kinerja input, indikator kinerja output, dan indikator kinerja outcome. Dalam kaitan deduktif, maka capaian kinerja program umumnya dikaitkan dengan capaian outcome kegiatan yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat. Dengan pengukuran capaian kinerja yang absolut dan terfokus pada satu atribut maka pengukuran ini dianggap akan lebih terbebas dari distorsi aritmatis pembobotan. Asumsi ini mendasari asumsi berikutnya bahwa capaian kinerja dapat melebihi 100%. Namun untuk kepentingan penghitungan rata-rata capaian kinerja program, capaian kinerja hasil 25

38 (outcome) dibatasi maksimal 120% agar tidak terjadi distorsi dalam menghitung angka capaian kinerja per program dan Puslitbangwas BPKP secara keseluruhan. Dalam rangka memudahkan penyajian ditetapkan kategorisasi pencapaian kinerja ke dalam lima kategori seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kategorisasi Pencapaian Kinerja Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian I Capaian 100% Memuaskan II 85% Capaian < 100% Sangat baik III 70% Capaian <85% Baik IV 55% Capaian <70% Cukup V Capaian < 55% Kurang Keberhasilan capaian kinerja diukur dengan dua indikator, yaitu keberhasilan program diukur dengan indikator kinerja hasil (outcome) dan keberhasilan kegiatan yang diukur dengan indikator kinerja keluaran (output). Dengan pola penghitungan ini, secara keseluruhan realisasi kinerja Puslitbangwas BPKP pada akhir periode renstra yaitu tahun 2014 sebesar 68,91% dari target sebesar 80% dengan rata-rata capaian kinerja Puslitbangwas BPKP adalah sebesar 86,14% atau masuk dalam kategori sangat baik. Realisasi tahun 2014 turun sebesar 0,75 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 69,66%, dan rata-rata capaian kinerja tahun 2014 turun sebesar 2,04% dibandingkan tahun 2013 sebesar 88,18%. Capaian atas lima indikator kinerja utama, yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis disajikan pada Tabel 3.1 berikut Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Tujuan 1: Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden Sasaran Strategis 1.1 Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai 26

39 Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Auditor Presiden (80%) 1. Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden Sasaran 1.2 Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP (80%) 2. Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP Tujuan 2. Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara, dengan sasaran sebagai berikut Sasaran 2.1 Termanfaatkannya hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP (90%) 3. Persentase pemanfaatan hasillitbang untuk pengembangan SPIP. Sasaran 2.2. Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil litbang untuk pengembangan tentang Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara (90%) 4. Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk pengembangan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara Tujuan 3. Meningkatkan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif, dengan sasaran sebagai berikut Sasaran 3.1. Meningkatnya kapasitas Puslitbangwas yang inovatif (80%) Persen 80 67,71 84,64 Persen 80 72,13 90,16 Persen 90 70,60 78,44 Persen 80 68,70 85,88 5. Persentase peningkatan kapasitas Persen 70 65,40 93,43 Puslitbangwas yang inovatif Target tahun ,91 86,14 Dalam perhitungan capaian IKU tersebut telah memasukkan pemanfaatan oleh pengguna hasil litbang yang mengakses Document Management System (DMS) dan website Puslitbangwas BPKP. Tahun 2014 merupakan tahun kelima atau tahun terakhir periode pelaksanaan Renstra BPKP. Target indikator outcome tahun 2014 adalah 80% dengan realisasi 68,91%, bila dibandingkan dengan target tahun 2013 sebesar 79%, maka telah tercapai 87,23% dari target tersebut. Realisasi kinerja outcome diperoleh berdasarkan rata-rata outcome sampai dengan Desember 2014 dari kegiatan litbang sejak tahun

40 Realisasi kinerja tersebut didukung oleh program dan kegiatan utama litbang serta program dan kegiatan pendukung litbang, yang seluruhnya berjumlah 5 program, seperti terlihat pada Tabel 3.3 berikut ini Tabel 3.3 Capaian Keberhasilan Program Urutan Kategori Capaian 2014 I Memuaskan II Sangat baik 3 program III Baik 2 program IV Cukup V Kurang Jumlah 5 program Capaian kinerja Puslitbangwas BPKP tahun 2014 dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu capaian kinerja utama penelitian dan pengembangan (litbang) sebanyak empat kegiatan dan capaian kinerja pendukung litbang sebanyak satu kegiatan, dengan uraian sebagai berikut: 1. Capaian Kinerja Utama Litbang Kegiatan utama litbang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan meningkatkan hasil-hasil litbang yang mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden, dan meningkatkan hasil-hasil litbang yang mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara. a. Hasil-Hasil Litbang yang Mendukung Peningkatan Kualitas BPKP Sebagai Auditor Presiden Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran strategis dan diakomodasi oleh kegiatan litbang dalam rangka peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden dan peningkatan kualitas pengawasan, dengan capaian kinerja sebagaimana pada Tabel 3.4 berikut ini: 28

41 Tabel 3.4 Capaian Kinerja Outcome Hasil Litbang yang Mendukung Peningkatan Kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden No 1 Pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden INDIKATOR HASIL PROGRAM Uraian Satuan Target Realisasi Capaian Indikator Hasil % 80 67,71 84,64 2 Pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP % 80 72,13 90,16 Dari tabel di atas tampak bahwa realisasi outcome pemanfatan hasil litbang yang berkaitan dengan Peningkatan Kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden belum optimal hasilnya, walaupun sudah mendekati target yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa topik/tema hasil litbang yang terkait dengan hal tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh pengguna. Rincian capaian outcome sd. Desember 2014 disajikan pada Lampiran2. b. Hasil-hasil Litbang yang Mendukung Pengembangan SPIP dan Akuntabilitas Keuangan Negara Peningkatan hasil-hasil litbang yang mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara didukung oleh kegiatan litbang SPIP dan litbang akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, dengan capaian kinerja sebagaimana disajikan pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Capaian Kinerja Outcome Hasil Litbang yang Mendukung Pengembangan SPIP dan Akuntabilitas Keuangan Negara No INDIKATOR HASIL PROGRAM Uraian Satuan Target Realisasi 1 Pemanfaatan hasil litbang untuk pengembangan SPIP Capaian Indikator Hasil % 90 70,60 78,44 29

42 No 2 Pemanfaatan hasil litbang untuk akuntabilitas pengelolaan keuangan negara INDIKATOR HASIL PROGRAM Uraian Satuan Target Realisasi Capaian Indikator Hasil % 80 68,70 85,88 Dari tabel di atas tampak bahwa realisasi outcome pemanfatan hasil litbang yang berkaitan dengan Pengembangan SPIP dan Akuntabilitas Keuangan Negara belum optimal hasilnya, masih dibawah target yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa topik/tema hasil litbang yang terkait dengan hal tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh pengguna. Rincian capaian outcome sd. Desember 2014 disajikan pada Lampiran2. Beberapa penyebab tidak optimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna antara lain: 1) Beberapa hasil penelitian mengenai topik litbang masih memerlukan pengembangan lebih lanjut (belum langsung siap pakai oleh pengguna); 2) Kurangnya kegiatan sosialisasi hasil-hasil litbang; 3) Di lingkungan BPKP secara umum belum diterapkan perlunya pengambilan kebijakan atau keputusan oleh pimpinan berdasarkan pada kajian akademik; 4) Pengguna sudah melaksanakan sendiri kegiatan litbang. Untuk mengoptimalkan kinerja outcome, Puslitbangwas perlu mengembangkan strategi yang lebih taktis dan agresif menyosialisasikan hasil-hasil litbang serta jeli melihat kebutuhan pengguna. 2. Capaian Kinerja Pendukung Litbang Kegiatan pendukung litbang dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan program dan kegiatan utama litbang. Tujuan pelaksanaan 30

43 kegiatan pendukung ditetapkan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM Puslitbangwas yang profesional dan inovatif. Capaian kinerja peningkatan kualitas SDM Puslitbangwas yang profesional dan inovatif disajikan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Capaian Kinerja Pendukung Litbang No INDIKATOR HASIL PROGRAM Uraian Satuan Target Realisasi 1 Persentase litbang pendukung yang mendukung pengembangan SDM Puslitbangwas yang profesional dan inovatif Capaian Indikator Hasil % 70 65,40 93,43 Target indikator outcome kegiatan pendukung litbang tahun 2014 adalah 70% dan realisasinya sebesar 65,40% sehingga capaian kinerja outcome 93,43%. Rincian capaian outcome s.d. Desember 2014 disajikan pada Lampiran 2. B. Analisis Capaian Kinerja Analisis capaian kinerja kegiatan Puslitbangwas BPKP meliputi analisis kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Indikator output kegiatan utama berupa laporan hasil penelitian dan indikator output kegiatan pendukung berupa laporan kegiatan. Target kinerja tahun 2014 yang dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 adalah dua belas laporan hasil penelitian (LHT). Sedangkan yang dituangkan dalam Rencana Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 adalah: Dua belas laporan hasil penelitian (LHT) utama dan tiga laporan hasil penelitian dukungan Laporan kegiatan pemanfaatan hasil litbang Laporan kegiatan pendukung litbang 31

44 1. Kegiatan Utama Litbang Kegiatan utama Puslitbangwas BPKP tahun 2014 ditujukan untuk mencapai empat sasaran strategis melalui program yang berisi satu atau beberapa kegiatan untuk setiap program. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Kepala Bidang Program dan Kerja Sama. Selain lima belas laporan hasil penelitian, Puslitbangwas juga mempunyai kewajiban menghasilkan laporan kegiatan pemanfaatan hasil litbang dan laporan kegiatan pendukung litbang. Capaian kinerja sampai dengan 31 Desember 2014 diuraikan sebagai berikut: Sasaran Termanfaatkannya Hasil Litbang Untuk Peningkatan Kompetensi SDM BPKP Sebagai Auditor Presiden Sasaran ini direalisasikan melalui kegiatan Penelitian dan Pengembangan Kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden (1.1.1) yang dituangkan dalam topik kegiatan litbang Kajian Kesiapan BPKP dalam Implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Kajian tersebut telah selesai dan terbit laporannya, sehingga realisasi kinerja output mencapai 100%. Penjelasan atas kegiatan kajian Kesiapan BPKP dalam Implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai berikut: No. Lap. : LP-88/LB/2014 tanggal 14 Juli 2014 Tujuan : Untuk mendapat pemahaman mengenai proses lelang jabatan; mengetahui faktor-faktor yang mendukung atau menghambat implementasi lelang jabatan; mendapat gambaran mengenai kesiapan pegawai BPKP dalam menghadapi lelang jabatan. Hasil : a. Dalam memandang kesiapan BPKP untuk mengimplementasikan lelang jabatan ini, mayoritas pegawai BPKP setuju apabila lelang jabatan 32

45 diberlakukan di BPKP. Pegawai yang setuju penerapan lelang jabatan beralasan bahwa lelang jabatan akan menciptakan iklim kompetisi yang sehat, obyektif, transparan, dan bebas intervensi serta mendapatkan pejabat yang memiliki kualifikasi terbaik, kompeten, profesional, berintegritas, penuh inovasi dan memiliki wawasan luas. Sedangkan pihak yang tidak setuju berpendapat bahwa lelang jabatan tidak dapat diterapkan di BPKP karena BPKP memiliki tugas yang spesifik sehingga membutuhkan pimpinan yang independen, kompeten, memiliki keahlian tertentu dan pengalaman yang cukup. b. Pada pelaksanaan lelang jabatan untuk pengisian jabatan tinggi, pada umumnya responden setuju apabila seluruh pengisian jabatan tinggi BPKP hanya diikuti oleh pihak internal BPKP kecuali pengisian jabatan Deputi BPKP. c. Kesiapan pegawai dalam menghadapi lelang jabatan, masih cukup rendah dalam hal pengetahuan terhadap uraian jabatan serta standar kompetensi dan keahlian eselon II BPKP. Terkait dengan hal itu terungkap bahwa dari 219 responden yang berasal dari auditor muda, auditor madya, eselon IV, dan eselon III, terdapat 31,51% responden tidak bersedia untuk ikut lelang jabatan di BPKP. Begitu juga dengan masalah pembiayaan terdapat responden yang menyatakan bahwa lelang jabatan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak 639 OH atau 102,24% dari rencana sebanyak 625 OH, sedangkan dana yang digunakan 33

46 sebesar Rp ,48 atau 99,97% dari anggaran sebesar Rp ,00,- dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.7 Realisasi OH dan Anggaran Biaya Litbang Sasaran No Judul Kajian OH Rp. 1. Kajian Kesiapan BPKP dalam Implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) ,48 Trend selama lima tahun renstra sejak 2010 sampai dengan 2014 untuk sasaran strategis Meningkatnya pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden tertuang dalam grafik di bawah ini. Grafik 1 memperlihatkan kinerja selama periode renstra berupa perkembangan target dan realisasi sasaran dari tahun 2010 sampai dengan Grafik 1 Target dan Realisasi Sasaran Tahun 2010 sd % 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Rencana 70,00% 72,50% 75,00% 80,00% 80,00% Realisasi 66,06% 75,51% 72,92% 67,72% 67,71% Dalam grafik 1 dapat dilihat bahwa selama periode renstra setelah terjadi kenaikan realisasi IKU pada tahun 2011 jika dibandingkan dengan tahun 2010, namun realisasi pada tahun-tahun berikutnya terjadi kecenderungan penurunan. Realisasi paling tinggi terjadi pada tahun 34

47 2011 sebagai dampak dari tingginya pemanfaatan hasil litbang tahun Grafik 2 memperlihatkan capaian kinerja selama periode Renstra berupa perkembangan capaian sasaran dari tahun 2010 sampai dengan Grafik 2 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd % 100% 80% 60% 40% 20% 0% Capaian 94,37% 104,15% 97,23% 84,65% 84,64% Dari Grafik 2 dapat dilihat bahwa selama periode renstra , capaian kinerja IKU setelah tahun 2011 cenderung menurun. Penurunan ini disebabkan antara lain: a. Belum maksimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna/ stakeholders. b. Kurangnya diseminasi hasil litbang oleh Puslitbangwas BPKP, baik dalam bentuk sosialisasi, seminar, maupun ekspose kepada pimpinan. (Tabel Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU 2010 sd lihat lampiran 3) 35

48 Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP dituangkan dalam lima topik kegiatan litbang yaitu: a. Peran Pengawasan BPKP mengacu pada Peran Auditor Intern Menurut The Institute of Internal Auditors b. Analisis Pengawasan Program Lintas Sektoral c. Implementesi Undang-Undang Desa d. Kajian Literatur E-Reporting dengan Menggunakan XBRL e. Kajian Strategi Penguatan Manajemen Pengawasan Nasional Kelima kajian tersebut telah selesai seluruhnya, sehingga realisasi kinerja output mencapai 100%. Penjelasan atas kegiatan-kegiatan kajian tersebut sebagai berikut: a. Peran Pengawasan BPKP mengacu pada Peran Auditor Intern Menurut The Institute of Internal Auditors Sasaran Termanfaatkannya Hasil Penelitian dan Pengembangan Untuk Peningkatan Kualitas Pengawasan BPKP No. Lap. : LP-68/LB/2014 Tanggal 08 Juli 2014 Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran peran pengawasan BPKP selama tiga tahun terakhir ( ) dikaitkan dengan peran auditor intern menurut IIA. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian, meskipun dalam berbagai penugasan assurance dan consulting secara implisit para auditor BPKP telah mempertimbangkan proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola pihak auditi, namun belum ada jaminan secara wajar bahwa setiap penugasan pengawasan telah mempertimbangkan ketiga hal tersebut. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari Direktur Pengawasan 36

49 Industri dan Distribusi dan Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III bahwa pedoman pengawasan yang disusun oleh kedeputian selaku rendal belum secara eksplisit mewajibkan auditor untuk menganalisis proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola audit. b. Analisis Pengawasan Program Lintas Sektoral No. Lap. : LP-43/LB/2014 Tanggal 09 Mei 2014 Tujuan : Untuk mengidentifikasi peran BPKP dalam pengawasan terhadap program lintas sektoral, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh BPKP dalam melakukan pengawasan lintas sektoral, dan menjelaskan bagaimana penetapan sasaran pengawasan BPKP terhadap program lintas sektoral Hasil : 1) Pengawasan yang dilakukan BPKP selama ini belum sepenuhnya mengerucut terhadap program lintas sektoral, melainkan baru sebatas kegiatan sektoral yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/ pemda yang tergabung dalam suatu program lintas sektoral. 2) BPKP masih perlu meningkatkan peran pengawasan di luar pengawasan keuangan yang bersifat sektoral. Dalam konteks pengawasan ini BPKP berhubungan langsung dengan penanggung jawab/koordinator program dan bersinergi/berkoordinasi dengan APIP/inspektorat K/L/Pemda yang terkait dalam program lintas sektoral. 3) Sumber daya manusia yang melaksanakan tugas pengawasan terhadap program lintas sektoral tentunya yang telah memenuhi kompetensi yang 37

50 sesuai untuk itu, memiliki pemahaman mengenai RPJMN, dan memiliki kejelian untuk melakukan analisis lintas sektoral. 4) BPKP berperan sebagai pemberi peringatan dini (early warning system) bagi Presiden, Menteri, Pimpinan Lembaga maupun Kepala Daerah dengan memanfaatkan konsep manajemen risiko untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang menjadi titiktitik kritis penghambat dalam pencapaian target/sasaran suatu program. c. Implementesi Undang-Undang tentang Desa: Permasalahan dan Pengawasannya No. Lap. : LP-127/LB/2014 Tanggal 19 Desember 2014 Tujuan : Tujuan dari kajian ini adalah mengidentifikasi potensi permasalahan dan pengawasan yang dibutuhkan dalam implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Hasil : Dalam kajian literatur ini ada beberapa hal permasalahan dalam penerapan Undang Undang desa tersebut khususnya dalam pengelolaan dana desa yang berasal dari APBN sebagai berikut : 1) Belum adanya penjabaran Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Desa. 2) Pembangunan Desa Tidak Selaras dengan Rencana Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 3) Perencanaan Pembangunan Desa Tidak Sesuai dengan Kepentingan Masyarakat dan Kekhasan Daerah 4) Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Belum Memadai. 38

51 5) Besarnya Alokasi Dana Desa Belum Sesuai Kondisi Desa. 6) Pengadaan Barang/Jasa di Desa Belum Sesuai Ketentuan. 7) Pencatatan, Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Desa Tidak Transparan dan Akuntabel Permasalahan tersebut di atas membutuhkan peran APIP sebagai auditor intern pemerintah untuk melakukan kegiatan pembinaan dan pengawasan pengelolaan dana desa, sesuai Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 pasal 112 sampai dengan pasal 115. d. Kajian Literatur E-Reporting dengan Menggunakan XBRL No. Lap. : LP-129/LB/2014 Tanggal 22 Desember 2014 Tujuan : Memberikan masukan kepada Pimpinan BPKP mengenai pengertian, manfaat, dan kelebihan dari XBRL e-reporting. Pemahaman terhadap XBRL tersebut dapat memberikan manfaat kepada BPKP untuk menghasilkan laporan keuangan dan kegiatan yang efisien dan berstandar internasional. Hasil : XBRL merupakan pelaporan elektronik dengan standar global yang dirancang untuk meningkatkan akurasi dan keandalan transmisi elektronik data keuangan dan kegiatan suatu entitas. Penerapan XBRL dapat meningkatkan kegunaan laporan. Informasi yang disajikan mudah diakses, dianalisis, dan diolah kembali ke dalam format lain. Indonesia melalui Bapepam LK, Bursa Efek Indonesia, dan Bank Indonesia telah menerapkan pelaporan keuangan elektronik dengan XBRL. Pemerintah Indonesia dapat menerapkan XBRL untuk mengikuti 39

52 perkembangan dunia dan peraturan standar internasional. Untuk memahami lebih mendalam tentang penerapan pelaporan elektronik serta cara-cara pembuatan pelaporan XBRL, perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai pelaporan elektronik XBRL tersebut. e. Kajian Strategi Penguatan Manajemen Pengawasan Nasional No. Lap. : LP-70/LB/2014 Tanggal 11 Juli 2014 Tujuan : Memberikan sumbangan pemikiran bagi pimpinan BPKP mengenai bagaimana manajemen dan strategi pengawasan nasional ke depan serta bagaimana keberadaan dan peran BPKP di dalamnya seiring dengan pergantian kepemimpinan nasional hasil Pemilu Hasil : Dalam upaya membenahi manajemen pengawasan nasional agar dapat berperan secara optimal dalam mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan kepemerintahan yang baik, BPKP mengusulkan beberapa hal yang perlu dan mendesak untuk dilakukan oleh Presiden dan Wakil Presiden RI periode tahun , melalui penataan kembali peraturan perundang-undangan terkait pengawasan, mengoptimalkan peran APIP melalui strategi preventif, detektif dan represif, serta piagam audit auditor internal ditandatangani langsung oleh pimpinan APIP dan atasannya. Kelima kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak OH atau 94.05% dari rencana sebanyak 1815 OH, sedangkan dana yang digunakan sebesar Rp ,84 atau 99.91% dari anggaran sebesar Rp ,03,-dengan rincian sebagai berikut 40

53 Tabel 3.8 Realisasi OH dan Anggaran Biaya Litbang Sasaran No Judul Kajian OH Rp. 1. Peran Pengawasan BPKP mengacu pada Peran Auditor Intern Menurut The Institute of Internal Auditors ,83 2. Analisis Pengawasan Program Lintas Sektoral ,12 3. Implementesi Undang-Undang Desa ,85 4. Kajian Literatur E-Reporting dengan Menggunakan XBRL ,3 5. Kajian Strategi Penguatan Manajemen Pengawasan Nasional ,74 Jumlah ,84 Trend selama lima tahun renstra sejak 2010 sampai dengan 2014 untuk sasaran strategis Meningkatnya pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP ditunjukkan dalam grafik di bawah ini. Grafik 3 memperlihatkan kinerja selama periode renstra berupa perkembangan target dan realisasi sasaran dari tahun 2010 sampai dengan

54 Grafik 3 Target dan Realisasi Sasaran Tahun 2010 sd % 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Rencana 70,00% 72,50% 75,00% 80,00% 80,00% Realisasi 66,06% 66,23% 74,31% 69,12% 72,13% Dari Grafik 3 dapat dilihat bahwa selama periode renstra setelah terjadi kenaikan realisasi pada tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2011, namun realisasi pada tahun-tahun berikutnya terjadi kecenderungan penurunan kecuali realisasi tahun 2014 yang meningkat dibanding tahun sebelumnya. Realisasi paling tinggi terjadi pada tahun 2012 sebagai dampak dari tingginya pemanfaatan hasil litbang tahun 2010 dan Grafik 4 memperlihatkan capaian kinerja selama periode Renstra berupa perkembangan capaian sasaran dari tahun 2010 sampai dengan

55 102% 100% 98% 96% 94% 92% 90% 88% 86% 84% 82% 80% Grafik 4 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd Capaian 94,37% 91,35% 99,08% 86,40% 90,16% Dari Grafik 4 dapat dilihat bahwa selama periode renstra , capaian kinerja IKU tahun 2012 meningkat dan kembali menurun pada tahun Capaian mengalami peningkatan kembali pada tahun (Tabel Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU 2010 sd lihat lampiran 3) Sasaran Termanfaatkannya Hasil Penelitian dan Pengembangan Untuk Pengembangan SPIP Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pengembangan SPIP dituangkan dalam topik kegiatan litbang Faktor-Faktor yang Mendukung Penerapan SPIP pada Instansi Pemerintah. Kajian tersebut telah selesai dan terbit laporannya, sehingga realisasi kinerja output mencapai 100%. Penjelasan atas kegiatan kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Penerapan SPIP pada Instansi Pemerintah adalah sebagai berikut: No. Lap. : LP-63/LB/2014, tanggal 08 Juli 2014 Tujuan : Untuk mengindentifikasi faktor - faktor yang 43

56 mendukung penerapan SPIP dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil : Beberapa faktor yang mendukung penerapan SPIP yaitu, a. Dukungan pimpinan organisasi. b. Pola kerja Satgas Penyelenggaraan SPIP. c. Pendidikan dan pelatihan SPIP bagi pimpinan. d. Penataan ulang proses bisnis. e. Pemahaman yang sama terhadap tujuan penyelenggaraan SPIP yang akan dicapai. f. Kerjasama yang baik dan berkelanjutan di dalam organisasi, dan g. Pemenuhan peraturan penyelenggaraan SPIP sesuai dengan tata urutan Perundang- undangan. Menurut persepsi dari pimpinan dan pegawai, ternyata faktor yang sangat dominan mendukung penerapan SPIP pada pemerintah daerah ialah faktor dukungan pimpinan organisasi. Hal ini berarti, penerapan SPIP akan tercapai jika ada dukungan yang kuat dari pimpinan puncak pada suatu organisasi. Kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak 864 OH atau 101,65% dari rencana sebanyak 850 OH, sedangkan dana yang digunakan sebesar Rp ,66 atau 99,97% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.9 Realisasi OH dan Anggaran Biaya Litbang Sasaran No Judul Kajian OH Rp. 1. Faktor-Faktor yang Mendukung Penerapan SPIP pada Instansi Pemerintah ,66 Jumlah 44

57 Trend selama lima tahun renstra sejak 2010 sampai dengan 2014 untuk sasaran strategis Meningkatnya hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP ditunjukkan dalam grafik di bawah ini. Grafik 5 memperlihatkan kinerja selama periode renstra berupa perkembangan target dan realisasi sasaran dari tahun 2010 sampai dengan Grafik 5 Target dan Realisasi Sasaran Tahun 2010 sd % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Rencana 80,00% 82,50% 85,00% 87,50% 90,00% Realisasi 84,42% 88,67% 79,42% 74,94% 70,60% Dari Grafik 5 dapat dilihat bahwa selama periode renstra setelah terjadi kenaikan realisasi pada tahun 2011 jika dibandingkan dengan tahun 2010, namun realisasi pada tahun-tahun berikutnya terjadi kecenderungan penurunan. Realisasi paling tinggi terjadi pada tahun 2011 sebagai dampak dari tingginya pemanfaatan hasil litbang tahun Grafik 6 memperlihatkan capaian kinerja selama periode Renstra berupaperkembangan capaian sasaran dari tahun 2010 sampai dengan

58 Grafik 6 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd % 100% 80% 60% 40% 20% 0% Capaian 105,53% 107,48% 93,44% 85,65% 78,44% Dari Grafik 6 dapat dilihat bahwa selama periode renstra , capaian kinerja IKU setelah tahun 2011 cenderung menurun. Penurunan ini disebabkan antara lain: a. Belum maksimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna/ stakeholders. b. Kurangnya diseminasi hasil litbang oleh Puslitbangwas BPKP, baik dalam bentuk sosialisasi, seminar, maupun ekspose kepada pimpinan. (Tabel Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU 2010 sd lihat lampiran 3) Sasaran Termanfaatkannya Hasil Penelitian dan Pengembangan Untuk Pengembangan Akuntabilitas Keuangan Negara Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pengembangan akuntabilitas keuangan negara dituangkan dalam enam topik kegiatan litbang yaitu: a. Kondisi Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Kerjasama Lainnya yang Bernuansa KPS serta Peran Pengawasannya di Indonesia. 46

59 b. Penelitian Standar Biaya Keluaran Pengawasan BPKP Tahun 2015 c. Kajian Hubungan Opini BPK atas Laporan Keuangan Dengan Terjadinya Penyimpangan/Kasus Korupsi pada Kementerian/LPNK/ Pemerintah Daerah d. Reviu Literatur Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) e. Pilot Project Pengukuran I-APKN f. Kajian Literatur tentang Ukuran Keberhasilan Dana Dekonsentrasi dan Dana Perimbangan Keenam kajian tersebut telah selesai seluruhnya, sehingga realisasi kinerja output mencapai 100%. Penjelasan atas kegiatan-kegiatan kajian tersebut sebagai berikut: a. Kondisi Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Kerjasama Lainnya yang Bernuansa KPS serta Peran Pengawasannya di Indonesia No. Lap. : LP-65/LB/2014 Tanggal 14 Juli 2014 Tujuan : Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kegiatan pengawasan dapat berperan dalam kegiatan proyek KPS atau bernuansa KPS dengan melakukan pemetaan. Hasil : Dari penelitian diperoleh fakta bahwa kegiatan proyek KPS merupakan ruang lingkup keuangan negara. Namun dari hasil penelitian ini mengemuka, adanya kekosongan peran pengawasan dan pemeriksaan pada kegiatan proyek KPS atau bernuansa KPS. Hal ini menunjukkan tata kelola proyek belum baik. Untuk itu, perlu peran APIP dalam rangka membangun atau meningkatkan tata kelola proyek KPS yang baik. Peran pengawasan tersebut dimulai dari awal kegiatan, pertengahan, sampai berakhirnya pelaksanaan kontrak. Pengawasannya dapat berbentuk audit, reviu, evaluasi, pemantauan, 47

60 pendidikan dan pelatihan, pembimbingan, atau konsultasi menyesuaikan dengan kebutuhan proyek. Karena APIP berperan sepanjang kegiatan proyek maka unsur pengawasan ini dapat dimasukan dalam sistem pengelolaan proyek KPS. b. Penelitian Standar Biaya Keluaran Pengawasan BPKP Tahun 2015 No. Lap. : LP-66/LB/2014 Tanggal 08 Juli 2014 Tujuan : 1) Memperoleh kejelasan apakah rekomendasi strategis merupakan output fungsi pengawasan nasional BPKP dan kriteria suatu rekomendasi yang dapat dikategorikan rekomendasi yang strategis di lingkungan BPKP. 2) Mengetahui jenis pengawasan yang dilakukan BPKP untuk menghasilkan rekomendasi strategis. 3) Mengetahui berapa Standar Biaya Keluaran (SBK) tahun 2015 yang dapat digunakan sebagai acuan BPKP dalam pelaksanaan tugas pengawasannya. Hasil : Mengingat fungsi dan manfaat dari Standar Biaya Keluaran yang sangat penting, untuk itu diharapkan Kepala BPKP dapat mengusulkan penetapan SBK kepada Kementerian Keuangan terkait output pengawasan BPKP, sehingga mengarahkan manajemen pada pelaksanaan tugas secara efisien dan efektif. Dengan penetapan SBK terhadap masalah strategis yang menjadi prioritas, menjadikan BPKP lebih selektif dalam memilih penugasan, mengidentifikasi apakah sesuai dengan domain BPKP yaitu PP 60/2008 dan Inpres No. 4/2011 dan sesuai dengan target output yang telah ditetapkan. 48

61 c. Kajian Hubungan Opini BPK atas Laporan Keuangan Dengan Terjadinya Penyimpangan/Kasus Korupsi pada Kementerian/LPNK/ Pemerintah Daerah No. Lap. : LP-72/LB/2014 Tanggal 15 Juli 2014 Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara opini BPK atas laporan keuangan dengan adanya indikasi atau dugaan atas penyimpangan/kasus korupsi di lingkungan Kementerian/LPNK maupun Pemerintah Daerah. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ini terungkap bahwa tidak ada hubungan langsung antara opini BPK atas laporan keuangan pemerintah dengan kasus tindak pidana korupsi. Semakin baik opini BPK atas laporan keuangan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (dalam hal ini pemerintah provinsi) tidak menyebabkan menurunnya kasus tindak pidana korupsi di kementerian/lembaga maupun pemerintah provinsi. d. Reviu Literatur Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) No. Lap. : LP-125/LB/2014 Tanggal 05 Desember 2014 Tujuan : Untuk memberikan konsep dan kondisi pengelolaan BUMD berdasarkan referensi sebagai dasar pelaksanaan kajian selanjutnya. Hasil : Konsep pengelolaan BUMD non persero (Perusahaan Daerah/Perusahaan Umum Daerah) dimungkinkan dengan model pengelolaan BUMD dengan system swakelola mandiri. Konsep pengelolaan ini menggunakan sistem pengawasan ataupun pembinaan secara bertanggungjawab dan intensif. Kondisi pengelolaan BUMD masih belum optimal antara lain terlihat dari pengelolaan yang masih 49

62 terjebak dalam pola kerja birokrasi daripada sebagai perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, pelayanan yang diberikan belum maksimal, serta adanya praktek mismanagement yang mengarah pada inefisiensi dan kecurangan (fraud) dalam pengelolaan BUMD. e. Pilot Project Pengukuran I-APKN No. Lap. : LP-130/LB/2014 Tanggal 22 Desember 2014 Tujuan : Untuk menilai kelayakan instrumen yang telah dikembangkan dan mencari masukan dalam rangka menyempurnakan instrumen tersebut. Hasil : Berdasarkan hasil uji coba ditemukan beberapa variabel dan indikator yang kurang tepat sehingga perlu diperbaiki dengan mengurangi variabel/indikator yang kurang penting, memperbaiki kalimat variabel/indikator, dan menambahkan variabel/indikator baru, sekaligus membangun proxy dan kriteria penilaian sesuai dengan indikator yang sudah diperbaiki. f. Kajian Literatur tentang Ukuran Keberhasilan Dana Dekonsentrasi dan Dana Perimbangan No. Lap. : LP-131/LB/2014 Tanggal 24 Desember 2014 Tujuan : Untuk mengetahui, 1) Pengertian, tujuan, dan manfaat dana dekonsentrasi dan dana perimbangan. 2) Apa ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan manfaat dana dekonsentrasi dan dana perimbangan. Hasil : 1) Keberhasilan penyelenggaraan pemerintah daerah telah diatur pengukurannya melalui PP No. 6 50

63 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 1. 2) Tujuan yang tercantum dalam UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah, pemberian dana perimbangan adalah untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah dan antar Pemerintah Daerah. Namun ukuran keberhasilan pencapaian tujuan tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut. Keenam kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak OH atau 100,66% dari rencana sebanyak OH, sedangkan dana yang digunakan sebesar Rp ,12 atau 100,30% dari anggaran sebesar Rp ,61 dengan rincian sebagai berikut Tabel 3.10 Realisasi OH dan Anggaran Biaya Litbang Sasaran No Judul Kajian OH Rp. 1. Kondisi Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Kerjasama Lainnya yang Bernuansa KPS serta Peran Pengawasannya di Indonesia 2. Penelitian Standar Biaya Keluaran Pengawasan BPKP Tahun Kajian Hubungan Opini BPK atas Laporan Keuangan Dengan Terjadinya Penyimpangan/Kasus Korupsi pada Kementerian/LPNK/ Pemerintah Daerah 4. Reviu Literatur Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) , , , ,30 5. Pilot Project Pengukuran I-APKN ,04 6. Kajian Literatur tentang Ukuran ,97 51

64 No Judul Kajian OH Rp. Keberhasilan Dana Dekonsentrasi dan Dana Perimbangan Jumlah ,12 Trend selama lima tahun renstra sejak 2010 sampai dengan 2014 untuk sasaran strategis Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil litbang untuk pengembangan tentang Akuntabilitas Keuangan Negara ditunjukkan dalam grafik di bawah ini. Grafik 7 memperlihatkan kinerja selama periode renstra berupa perkembangan target dan realisasi sasaran dari tahun 2010 sampai dengan % 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Grafik 7 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd Rencana 70,00% 72,50% 75,00% 80,00% 80,00% Realisasi 76,26% 59,88% 69,74% 69,04% 68,70% Dalam grafik 7 dapat dilihat bahwa selama periode renstra realisasi IKU tertinggi pada tahun 2010 dan menurun tajam pada tahun 2011 dan sangat fluktuatif pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini menunjukkan menurunnya/kurangnya pemanfaatan/minat pengguna hasil litbang berkaitan dengan sasaran ini. 52

65 Grafik 8 memperlihatkan capaian kinerja selama periode Renstra berupa perkembangan capaian sasaran dari tahun 2010 sampai dengan Grafik 8 Capaian Sasaran Tahun 2010 sd % 100% 80% 60% 40% 20% 0% Capaian 108,94% 82,59% 92,99% 86,30% 85,88% Dari Grafik 8 dapat dilihat bahwa selama periode renstra , capaian kinerja IKU tertinggi adalah tahun 2010 dan menurun tajam pada tahun Pada tahun-tahun selanjutnya fluktuatif dan hampir merata. kondisi ini disebabkan antara lain: a. Belum maksimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna/ stakeholders. b. Kurangnya diseminasi hasil litbang oleh Puslitbangwas BPKP, baik dalam bentuk sosialisasi, seminar, maupun ekspose kepada pimpinan. (Tabel Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU 2010 sd lihat lampiran 3) Secara total dalam tahun 2014 Puslitbangwas BPKP telah menyelesaikan penelitian dan pengembangan (litbang) sebanyak 15 topik (termasuk dua topik yang merupakan pencapaian sasaran Tersedianya dukungan sumber daya, metode kerja, dan sistem informasi yang menunjang 53

66 peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif ) dari 12 topik yang dianggarkan atau mencapai 125% dengan menyerap anggaran sebesar Rp ,00 atau 99,67% dari yang dianggarkan sebesar Rp , Kegiatan Pendukung Litbang Kegiatan pendukung Puslitbangwas BPKP tahun 2014 ditujukan untuk mencapai satu sasaran stratejik melalui satu program yang berisi dua kelompok kegiatan yaitu kegiatan pendukung teknis dan kegiatan pendukung non teknis. Kegiatan pendukung teknis secara umum dikoordinasikan oleh Kepala Bidang Pemanfaatan dan Evaluasi sedangkan kegiatan pendukung non teknis dikoordinasikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Puslitbangwas. Capaian kinerja kegiatan pendukung sampai dengan 31 Desember 2014 sebagai berikut: Sasaran Tersedianya dukungan sumber daya, metode kerja, dan sistem informasi yang menunjang peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif a. Peningkatan Kapasitas Puslitbangwas BPKP Terkait dengan peningkatan kapasitas Puslitbangwas BPKP, realisasinya dilakukan melalui kegiatan penelitian/kajian dan hasilnya berupa pedoman sebagai berikut: 1) Bahan Pedoman Pembinaan dan Koordinasi Penelitian dan Pengembangan di lingkungan BPKP. 2) Pedoman Presentasi Hasil Litbang. Kedua kegiatan tersebut telah selesai seluruhnya, sehingga realisasi kinerja output mencapai 100%. Kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak 650 OH atau 81,86% dari rencana sebanyak 794 OH, sedangkan dana yang digunakan 54

INDIKATOR KINERJA UTAMA URAIAN SATUAN TARGET REALISASI % 80 65,18% 81,47% % 80 95,60% 119,50% % 80 87,55% 109,43,%

INDIKATOR KINERJA UTAMA URAIAN SATUAN TARGET REALISASI % 80 65,18% 81,47% % 80 95,60% 119,50% % 80 87,55% 109,43,% Sebagai bentuk akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Puslitbangwas dalam penggunaan anggaran, dilakukan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Lapkin) Puslitbangwas

Lebih terperinci

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH JAKARTA 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF Puslitbangwas BPKP merupakan unit kerja mandiri yang bertanggung

Lebih terperinci

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran A. Capaian Kinerja Utama Litbang

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran A. Capaian Kinerja Utama Litbang RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai organisasi pendukung, Puslitbangwas BPKP senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kinerja, mengembangkan, dan menghasilkan produk inovatif yang akan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2011 Kepala, ttd. A. Animaharsi NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2011 Kepala, ttd. A. Animaharsi NIP KATA PENGANTAR Akuntabilitas merupakan salah satu komponen dari prinsip good governance. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan BPKP tahun 2010 merupakan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2015 Nomor : LKIN-006/LB/2016 Tanggal : 19 Januari 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012 NOMOR : L A P - 0 0 5 / I N / 2 0 1 3 TANGGAL : 25 JANUARI 2013

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA 1 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJADAN TATA CARA REVIU

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Rencana Strategis Tahun

Rencana Strategis Tahun Bab IV VISI,, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN eiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, Inspektorat Aceh sebagai unit kerja dari Pemerintah Aceh berupaya menciptakan tata pemerintahan yang baik

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

RENSTRA PUSLITBANGWAS BPKP

RENSTRA PUSLITBANGWAS BPKP BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN RENSTRA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2015 2019 Nomor : LSTRA-68/LB/2015 Tanggal : 6 APRIL 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar. NOMOR: LAP-227/DL/2/2013 TANGGAL: 25 JANUARI 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar. Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

DRAFT BAB I PENDAHULUAN

DRAFT BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peraturan dan perundangan di era desentralisasi memperlihatkan komitmen politik pemerintah untuk menata kembali sistem, prosedur dan proses perencanaan hingga penganggaran

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG Inspektorat Kota Serang Fungsi pengawasan di Kota Serang mulai diselenggarakan sejak tahun 2007. Sejalan dengan reformasi otonomi daerah yang didasarkan atas azas desentralisasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba No.904, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. SAKIP. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi, pemerintah berusaha mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui penerapan prinsip akuntabilitas,

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance (Bappenas,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance (Bappenas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia pada akhir abad 20 tidak dapat dilepaskan dari kegagalan pemerintah dalam mengembangkan sistem manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur ke Hadirat Illahi Rabbi, karena hanya dengan limpahan rahmat

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS KINERJA

AKUNTABILITAS KINERJA BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabiltas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci