KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar."

Transkripsi

1 NOMOR: LAP-227/DL/2/2013 TANGGAL: 25 JANUARI 2013

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar. Sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP /K/2001, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP merupakan salah satu unit kerja BPKP yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan, pembinaan dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang Pengawasan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 disusun untuk melaporkan tingkat keberhasilan yang telah dicapai serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemberi mandat yaitu Kepala BPKP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP menggambarkan target dan realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pusdiklatwas BPKP yang didasarkan pada Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP periode Analisis dilakukan terhadap celah kinerja (performance gap), yaitu perbedaan capaian kinerja dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Hasil analisis digunakan sebagai salah satu landasan untuk menyusun langkah antisipatif dalam rangka peningkatan kinerja Pusdiklatwas BPKP di masa depan. Akhirnya, diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP dapat menjadi masukan yang bermanfaat dalam upaya pencapaian visi dan misi BPKP secara keseluruhan. Ciawi, 25 Januari 2013 Kepala Pusat, Meidyah Indreswari NIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 i

3 DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Gambar 1. Capaian Outcome Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Gambar 2. Capaian Outcome Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Gambar 3. Rencana dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya Gambar 4. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP Gambar 5. Sistematika Penyajian LAKIP Gambar 6. Kerangka Evaluasi dan Analisis Kinerja LAKIP Gambar 7. Capaian Outcome Program 1 Gambar 8. Realisasi Pelaksanaan Diklat Gambar 9. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Program 1 Gambar 10. Perbandingan Realisasi Outcome Gambar 11. Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan Gambar 12. Peserta Diklat Teknis Substansi Gambar 13. Peserta Diklat Teknis Substansi berdasarkan Asal Instansi Gambar 14. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi Gambar 15. Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi Gambar 16. Peserta Diklat Fungsional Auditor Gambar 17. Peserta Diklat Fungsional Auditor berdasarkan Asal Instansi Gambar 18. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor Gambar 19. Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor Gambar 20. Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi Gambar 21. Perbandingan Capaian Kinerja Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi Gambar 22. Capaian Outcome Program 2 Gambar 23. Penggunaan Sumber Daya Manusia Gambar 24. Penerimaan PNBP Gambar 25. Realisasi Anggaran Gambar 26. Komposisi Pegawai Pusdiklatwas Gambar 27. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Gambar 28. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Tabel 1. Realisasi Penggunaan Sumber Daya Keuangan Tabel 2. Anggaran dan Realisasi per Program/Kegiatan Tabel 3. Neraca Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 dan 2011 Tabel 4. Sarana dan Prasarana Utama Tabel 5. Sarana dan Prasarana Penunjang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 iii

4 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... RINGKASAN EKSEKUTIF... Halaman i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 1 B. Aspek Strategis Organisasi Pendekatan Balanced Scorecard Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Nilai Luhur Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi 5 D. Struktur Organisasi... 6 E. Sistematika Penyajian... 7 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 9 A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP... 9 B. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Evaluasi dan Analisis Kinerja B. Evaluasi dan Analisis Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan dan Penunjang 31 Lainnya... BAB IV PENUTUP DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Penetapan Kinerja Tahun 2012 Lampiran 2. Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2012 Lampiran 3. Pengukuran Pencapaian Program Tahun 2012 Lampiran 4. Surat Tugas Tim Penyusun LAKIP Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 ii

5 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 disusun berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember Dalam periode tersebut, Pusdiklatwas BPKP melaksanakan dua program untuk mencapai target output dan outcome yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja 2012 yang merupakan penjabaran tahunan dari target kinerja Rencana Strategis (Renstra) Pusdiklatwas BPKP periode Dua program yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP adalah Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan indikator kinerja rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap Capaian Outcome Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 90% 70% 50% 30% 10% Target 86% 115% Gambar 1 Realisasi total jumlah yang dibutuhkan dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan indikator kinerja tingkat kepuasan penerima layanan. Capaian kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP mencapai 115,30% atau 134,06% dari target kinerja sebesar 86%. Pendukung utama terlampauinya target outcome program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, adalah pelaksanaan diklat teknis substansi non SPIP. Kontribusi diklat teknis substansi terhadap capaian kinerja program mencapai 68,20% atau 60,20% dari total capaian kinerja program sebesar 115,30%. Capaian kinerja Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP mencapai 8,06 skala Likert atau 102,03% dari target kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 iv

6 5,00 0,00 Capaian Outcome Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Negara 10,00 7,90 8,06 Target sebesar 7,9 skala Likert. Pencapaian kinerja tersebut tidak lepas dari dukungan sumber daya keuangan dan SDM melalui alokasi anggaran dan hari penugasan. Alokasi anggaran untuk mendukung pencapaian kinerja program adalah sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau 96,01% dari anggaran. Alokasi hari penugasan untuk mendukung pencapaian kinerja program sebesar OH dengan realisasi sebesar OH atau 77,09% dari rencana. Gambar 2 Realisasi Dari pencapaian target kinerja dua 100% 80% 60% 40% 20% 0% Rencana dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya Dana 96,01% SDM Gambar 3 77,09% Rencana Realisasi program Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa Pusdiklatwas BPKP berhasil mencapai target kinerja dengan memanfaatkan alokasi sumber daya yang disediakan secara optimal. Hal tersebut merupakan wujud dari komitmen Pusdiklatwas BPKP untuk memperbaiki kinerja secara terus menerus dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 v

7 BAB I PENDAHULUAN ada Bab ini diuraikan mengenai tugas pokok, fungsi, wewenang Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, aspek-aspek strategis yang berpengaruh terhadap kinerja, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi, dan sistematika penyajian LAKIP. A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) merupakan salah satu unit kerja dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP /K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusdiklatwas BPKP mempunyai tugas pokok menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPKP. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Pusdiklatwas BPKP menjalankan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan kedinasan, fungsional, dan teknis; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

8 2. Perencanaan, penyusunan, dan pengembangan materi pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis; 3. Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur; 4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan, pembentukan, pengembangan, dan penjenjangan jabatan fungsional auditor, serta pendidikan dan pelatihan teknis; 5. Penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pembentukan dan penjenjangan jabatan fungsional auditor; 6. Evaluasi pelaksanaan hasil pendidikan dan pelatihan serta penyusunan laporannya; dan 7. Pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, barang milik/kekayaan negara dan urusan rumah tangga. B. Aspek Strategis Organisasi Perencanaan strategis organisasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam suatu iklim di mana perkembangan dan perubahan lingkungan terjadi sangat cepat. Melalui perencanaan strategis, perubahan lingkungan strategis mampu diantisipasi sehingga dapat memberikan arah yang akan dituju dan cara meraihnya. Perumusan perencanaan strategis tidak lepas dari aspek strategis organisasi yang menentukan arah kebijakan strategis yang akan ditempuh. Oleh karena itu, aspek strategis Pusdiklatwas BPKP diidentifikasi dengan menggunakan beberapa pendekatan dan diselaraskan dengan aspek strategis BPKP. 1. Pendekatan Balanced Scorecard Konsep balanced scorecard digunakan oleh Pusdiklatwas BPKP dalam rangka menyeimbangkan identifikasi aspek strategis pemenuhan kepentingan pihak luar dan aspek strategis pembenahan ke dalam. Konsep balanced scorecard tersebut pada dasarnya telah diadaptasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

9 sesuai dengan karakteristik organisasi publik dengan menyesuaikan perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan, dan perspektif pelanggan menjadi perspektif manfaat bagi pengguna jasa. Sedangkan dua perspektif lainnya adalah perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan dan manfat bagi pengguna jasa menjelaskan manfaat/nilai tambah yang dapat diberikan kepada pemangku kepentingan dan pengguna jasa dari kegiatan diklat. Pemenuhan manfaat ini dicapai melalui keberhasilan Pusdiklatwas BPKP memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan pengguna jasa yang diwujudkan dengan dimanfaatkannya hasil diklat, kepuasan pemangku kepentingan dan pengguna jasa serta meningkatnya permintaan jasa kediklatan. Hal tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh proses bisnis internal yang berkualitas. Proses bisnis internal yang berkualitas dilaksanakan melalui perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalian mutu, pengaturan pola hubungan antar bidang/bagian, pertanggungjawaban dan pelaporan, proses penganggaran, penyediaan dana serta sarana dan prasarana yang memadai, dan pembakuan standar kerja. Oleh karena itu, dukungan pengelolaan pilar kinerja organisasi sebagaimana yang terdapat pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berupa modal organisasi (organizational capital), modal sumber daya manusia (human capital) dan modal informasi dan prosedur (information capital) harus dilaksanakan secara memadai, sehingga Pusdiklatwas BPKP dapat memberikan pelayanan jasa kediklatan yang berkualitas dengan biaya yang efisien. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

10 2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Analisis SWOT dilakukan untuk mengantisipasi dinamika lingkungan strategis organisasi, baik lingkungan internal maupun eksternal sehingga dapat diidentifikasi faktor kunci keberhasilan untuk merancang perencanaan strategis organisasi. Dari hasil analisis SWOT, diidentifikasi beberapa faktor kunci keberhasilan Pusdiklatwas BPKP, yaitu: a. Tersedianya SDM yang kompeten di bidang diklat pengawasan dan kapasitas kelembagaan yang memadai; b. Kewenangan dari peraturan perundang-undangan, terutama dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2010 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan BPKP; c. Tersedianya program diklat dan materi diklat pengawasan yang berkualitas; d. Memiliki jaringan diklat dan informasi melalui Perwakilan BPKP di seluruh Indonesia; e. Memiliki pengalaman dalam bidang diklat pengawasan; f. Kebutuhan diklat pengawasan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; g. Meningkatnya tuntutan profesionalisme di bidang pengawasan; h. Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang diklat pengawasan; dan i. Pengembangan sistem dan teknologi informasi. 3. Nilai Luhur Organisasi Nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan nilai luhur BPKP merupakan salah satu aspek strategis yang sangat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

11 penting dalam perumusan perencanaan strategis Pusdiklatwas BPKP. Nilai-nilai luhur tersebut terangkum dalam suatu kata kunci PIONIR yang berarti pemrakarsa. Hal ini merupakan perwujudan dari keinginan untuk selalu berinovasi guna menghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk para pengawas intern lainnya tetapi diyakini diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Apabila diuraikan lebih lanjut, PIONIR mengandung makna Profesional, Integritas, Orientasi pada pengguna, Nurani dan akal sehat, Independen, dan Responsibel. Nilai-nilai tersebut selalu menjadi pedoman bagi Pusdiklatwas BPKP dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pengawasan yang kompeten dan berintegritas, Pusdiklatwas BPKP telah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan BPKP, Kementerian /Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Instansi Lainnya diantaranya POLRI, TNI, Rumah Sakit, Universitas. Pelaksanaan diklat dibiayai dengan dana yang berasal dari DIPA, PNBP, dan DIPA Instansi Pengguna (User). Layanan diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP terdiri atas: 1. Diklat Pimpinan, yaitu: Kepemimpinan Tingkat III Kepemimpinan Tingkat IV 2. Diklat Kedinasan, yaitu: Prajabatan Golongan II Prajabatan Golongan III 3. Diklat Teknis Substansi Diklat Teknis Substansi diantaranya diklat Reviu Laporan Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, Audit Pengadaan Barang dan Jasa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

12 Kompetensi Calon Auditor, Penyusunan Laporan Keuangan Pemda, SIMDA, dan SKPD, Audit Kinerja, Audit Investigatif, Audit Tingkat Dasar, Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif, Anggaran Berbasis kinerja 4. Diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 5. Diklat Fungsional Auditor meliputi diklat pembentukan dan penjenjangan auditor yaitu: Diklat Pembentukan Auditor Terampil, Diklat Pembentukan Auditor Ahli/Alih Jabatan Diklat Penjenjangan Audior Muda Diklat Penjenjangan Auditor Madya D. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Pusdiklatwas BPKP dipimpin oleh Kepala Pusdiklatwas, yang membawahi satu Bagian Tata Usaha yang membawahi tiga Subbagian, tiga Bidang yaitu Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Evaluasi (P2E) yang membawahi empat Subbidang, Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Auditor (P3JFA) yang membawahi dua Subbidang, dan Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan dan Teknis (P3KT) yang membawahi dua Subbidang, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam Gambar 4 di bawah, disajikan Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

13 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLATWAS BPKP KEPALA PUSDIKLATWAS BAGIAN TU Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Umum BIDANG P2E BIDANG P3JFA BIDANG P3KT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BB Sub Bidang Perencanaan Program Diklat Sub Bidang Pengembangan Materi Diklat Sub Bidang Evaluasi Diklat Sub Bidang Pelaporan Diklat Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Pembentukan dan Pengembangan JFA Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Penjenjangan JFA Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Kedinasan Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Teknis Substansi Gambar 4 E. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian LAKIP Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 terdiri dari empat Bab dengan materi sajian sebagaimana digambarkan berikut ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

14 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP P E N D A H U L U A N Bab 1 Rencana Strategis Rencana Kinerja 2012 Bab 2 Perjanjian Kinerja 2012 Capaian Kinerja 2012 Analisis Capaian Kinerja 2012 Bab 3 P E N U T U P Simpulan dan Strategi Peningkatan Kinerja Bab 4 Gambar 5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ada Bab ini diuraikan mengenai Rencana Strategis (Renstra) dan Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP yang mencakup pernyataan visi, misi, tujuan strategis, dan keterkaitan Renstra dengan program dan kegiatan serta isi dari Perjanjian Kinerja tahun A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP Renstra BPKP mengalami perubahan signifikan sehubungan dengan adanya restrukturisasi program yang dilakukan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional melalui Peraturan Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) Sejalan dengan perubahan tersebut, Pusdiklatwas BPKP sebagai salah satu unit di BPKP telah menyusun Renstra Pusdiklatwas BPKP yang diselaraskan dengan Renstra BPKP Pernyataan Visi Visi Pusdiklatwas BPKP merupakan gambaran organisasi yang ingin diwujudkan di masa depan yang dirumuskan sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis. Visi Pusdiklatwas BPKP dirumuskan sebagai berikut: Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya Di Lingkungan Pemerintahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

16 Makna lembaga diklat terdepan berarti Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam mengembangkan jenis-jenis diklat yang dibutuhkan oleh stakeholders disertai penerapan metodologi training yang modern berbasis teknologi informasi dan menjadi terpercaya dengan terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan kediklatan untuk stakeholders. 2. Pernyataan Misi Misi Pusdiklatwas BPKP merupakan bentuk nyata dari rumusan visi yang memberikan gambaran mengenai tugas yang diemban oleh Pusdiklatwas BPKP dalam rangka mewujudkan visi. Misi Pusdiklatwas BPKP dirumuskan ke dalam dua rumusan misi, yaitu: Meningkatkan Kompetensi Aparatur Negara Dalam Mengimplementasikan SPIP dan Meningkatkan Kapasitas Manajemen dan Sumber Daya Diklat Misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan perlunya keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi pada manfaat keberadaan Pusdiklatwas BPKP bagi stakeholders dan pencapaian kinerja yang berorientasi pada aspek pendukung berupa peningkatan kualitas manajemen diklat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumber daya diklat lainnya. 3. Tujuan Strategis Tujuan strategis merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dengan mengacu kepada misi yang telah dirumuskan dan selaras dengan tujuan BPKP, maka tujuan Pusdiklatwas BPKP adalah: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

17 Rumusan tujuan ini dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan terkelola dengan baik, yang salah satunya adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Peningkatan kapasitas APIP dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi bagi auditor di lingkungan Instansi Pemerintah. 4. Indikator Kinerja Utama Setiap Program dan Kegiatan dalam Renstra kemudian dinyatakan dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakteristik inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatan dapat diukur. Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Indikator kinerja utama Pusdiklatwas BPKP adalah: TUJUAN Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten INDIKATOR OUTCOME Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan TARGET % 90% Penetapan indikator kegiatan utama tersebut menjadi dasar bagi penetapan dan indikator kegiatan kegiatan penunjang. Logika pengembangan indikator indikator penunjang ini di letakkan pada suatu peta strategi yang menggambarkan kaitan sebab akibat yang menyeimbangkan pengembangan aspek manajemen internal seperti kapasitas kelembagaan dan proses internal denan aspek pemasaran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

18 yang akan meningkatkan daya jual Pusdiklawatwas BPKP. Seluruh indikator kinerja kegiatan kegiatan penunjang ini di letakkan pada perspektif pendekatan terhadap pelanggan (pemasaran), peningkatan kualitas proses internal dan peningkatan kapasitas kelembagaan. Perimbangan ini di gambarkan dalam Peta Strategi. Pada dasarnya, seluruh kaitan sebab akibat antar indikator kinerja ini sama dengan hubungan sebab akibat yang sudah diasumsikan terjadi pada tujuan dan program. Jadi, seluruh indikator kinerja kegiatan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran akan dianggap faktor yang berperan dalam mencapai kinerja pada tiga perspektif di atasnya. Indikator kegiatan pada perspektif peningkatan proses internal pun diasumsikan akan menyumbang bagi pencapaian hasil kegiatan kegiatan pada dua perspektif di atasnya. 5. Program dan Kegiatan Tahun 2012 Rencana program dan kegiatan Pusdiklatwas BPKP telah ditetapkan dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP untuk periode Adapun rencana program dan kegiatan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Program Tahun 2012 Program Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 pada dasarnya merupakan program BPKP yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP. Hal ini sejalan dengan struktur Renstra BPKP Tahun yang mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2009 tentang Restrukturisasi Program dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) Tahun Dalam struktur Renstra BPKP tersebut, pemilik program berada pada tingkatan eselon I, sedangkan pemilik kegiatan berada pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

19 tingkatan eselon II dalam rangka mendukung program pada tingkatan eselon I. Dengan mengacu kepada Rentsra BPKP, Pusdiklatwas BPKP memiliki kontribusi terhadap dua program Sekretariat Utama yang sejalan dengan misi dan tujuannya, yang selanjutnya dituangkan ke dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP, yaitu: a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Indikator keberhasilan/outcome program ini ditetapkan berupa rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 86%. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara- BPKP Indikator keberhasilan/outcome program ini ditetapkan berupa tingkat kepuasan penerima layanan dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 7,9 skala Likert. 2. Kegiatan Tahun 2012 Dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program. Dengan mengacu kepada program yang telah ditetapkan, Pusdiklatwas BPKP menetapkan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2012, yaitu: a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP 1) Kegiatan Pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. Indikator keberhasilan/output untuk kegiatan ini berupa: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

20 a) Tingkat kelulusan peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan, dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 100%; b) Jumlah peserta Diklat Teknis Substansi, dengan target capaian untuk tahun 2012 sebanyak orang; c) Jumlah peserta Diklat Fungsional Auditor, dengan target capaian untuk tahun 2011 sebanyak orang; d) Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi, dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 94%. 2) Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan BPKP. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara- BPKP Kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana, dengan indikator keberhasilan/output berupa jumlah sarana prasarana dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 1 unit. Program, indikator output, serta target capaian indikator output tahun 2012 sebagaimana dimuat dalam Renstra BPKP tersebut dituangkan ke dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun B. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja antara Kepala BPKP dengan Kepala Pusdiklatwas BPKP tentang target kinerja yang harus dicapai pada tahun anggaran 2012 tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) untuk Tingkat Satuan Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dokumen Tapkin ini telah ditandatangani oleh Kepala BPKP dan Kepala Pusdiklatwas BPKP pada tanggal 24 Januari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

21 Sasaran strategis dalam Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun anggaran 2012 dibagi menjadi dua ukuran kinerja yaitu Kinerja Outcome dan Output yang harus dicapai oleh Pusdiklatwas BPKP pada tahun Adapun rincian Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut: 1. Sasaran strategis untuk Kinerja Outcome adalah Meningkatkan kualitas dukungan manajemen dan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP dengan Indikator Kinerja: Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan dengan target capaian sebesar 86%. 2. Sasaran strategis untuk Kinerja Output adalah Hasil pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal dengan Indikator Kinerja dengan Indikator Kinerja; 1) Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan dengan target capaian sebesar 100% 2) Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi dengan target capaian sebanyak orang 3) Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor dengan target capaian sebanyak orang 4) Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi dengan target capaian sebesar 94%. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Pusdiklatwas BPKP didukung dengan anggaran untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan bagi Internal BPKP dan APIP sebesar Rp ,00 dan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana sebesar Rp ,00 sehingga total anggaran adalah sebesar Rp ,00. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

22 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ada Bab ini dipaparkan mengenai kerangka evaluasi dan analisis kinerja, evaluasi dan analisis kinerja serta akuntabilitas keuangan dan penunjang lainnya. A. Kerangka Evaluasi dan Analisis Kinerja LAKIP tahun 2012 disusun untuk memberikan gambaran mengenai capaian rencana kinerja Pusdiklatwas BPKP sebagaimana dituangkan pada awal tahun dalam dokumen Tapkin tahun Tapkin merupakan dokumen yang memuat target kinerja (performance target) sekaligus komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap program dan kegiatan yang dilakukan. Tapkin tahun 2012 memuat sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran yang mendukung pencapaian target. Pada akhir tahun 2012, target kinerja ini dibandingkan dengan capaian/realisasinya (performance result), untuk mengetahui celah kinerja (performance gap). Celah kinerja ini kemudian dianalisis untuk mengetahui penyebab keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja sebagai dasar untuk menetapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja di masa datang (performance improvement). Capaian kinerja (performance result) diperoleh dari hasil pengukuran kinerja yang dilakukan dengan menghitung hasil pengumpulan data Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

23 kinerja sesuai dengan formula yang ditetapkan dalam profil indikator kinerja. Kerangka evaluasi dan analisis kinerja LAKIP tersebut digambarkan sebagai berikut: KERANGKA EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA LAKIP Gambar 6 B. Evaluasi dan Analisis Kinerja Pada awal tahun, target kinerja yang hendak dicapai oleh Pusdiklatwas BPKP telah ditetapkan dalam Tapkin Tahun 2012 yang memuat sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran yang mendukung pencapaian target, sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 1. Target kinerja tersebut diharapkan memberikan kontribusi terhadap keberhasilan dua program utama, yaitu: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

24 Berdasarkan hasil perhitungan kinerja, Pusdiklatwas BPKP telah berhasil mencapai target kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Adapun uraian capaian kinerja masing-masing program adalah sebagai berikut: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Capaian kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dinilai dari capaian target indikator outcome yang didukung oleh capaian target output dan penggunaan sumber daya. a. Capaian Target Outcome Capaian kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP diukur dengan indikator rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan. SDM terdiklat sesuai kompetensi merupakan jumlah SDM yang telah mengikuti diklat yang dibutuhkan, sedangkan total jumlah yang dibutuhkan adalah jumlah calon peserta diklat sesuai kapasitas Pusdiklatwas BPKP yang tertuang dalam Kalender Diklat (Kaldik). Sasaran yang hendak dicapai adalah meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP, sehingga SDM di BPKP maupun APIP lainnya mampu memenuhi jumlah pegawai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung penugasan pengawasan dan non pengawasan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

25 90% 70% 50% 30% 10% Capaian Outcome Program 1 Target 86% Gambar 7 115% Realisasi Target outcome yang ditetapkan untuk tahun 2012 yaitu rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan sebesar 86%. Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja, jumlah SDM terdiklat sesuai kompetensi sebanyak orang dari total jumlah yang dibutuhkan sebanyak orang, sehingga capaian outcome sebesar 115,30% atau 134,06% dari target. Rincian jumlah SDM terdiklat sesuai kompetensi tahun 2012 tersebut terdiri dari diklat fungsional auditor sebanyak orang (30,58%); diklat teknis substansi non SPIP sebanyak orang (60,20%); diklat teknis substansi SPIP sebanyak 275 orang (4,70%); dan diklat kedinasan sebanyak 265 orang (4,52%). Realisasi Pelaksanaan Diklat 4,70% 4,52% 30,58% 60,20% Fungsional Auditor Teknis Substansi (Non SPIP) Teknis Substansi (SPIP) Kedinasan Gambar 8 Pendukung utama terlampauinya target outcome, adalah pelaksanaan diklat teknis substansi non SPIP. Dari capaian outcome sebesar 115,30%, capaian outcome diklat teknis substansi sebesar 69,41%, yaitu rasio SDM yang mengikuti diklat teknis substansi sebanyak orang terhadap total jumlah yang dibutuhkan sebanyak orang. Capaian outcome diklat fungsional auditor sebesar 35,26%, yaitu rasio SDM terdiklat (fungsional auditor) sebanyak terhadap total jumlah yang dibutuhkan sebanyak orang. Capaian outcome diklat SPIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

26 sebesar 5,41%, yaitu rasio SDM terdiklat SPIP sebanyak 275 terhadap total jumlah yang dibutuhkan sebanyak orang. Capaian outcome diklat kedinasan sebesar 5,22%, yaitu rasio SDM Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Program 1 terdiklat kedinasan sebanyak 265 terhadap total jumlah yang 30,58% dibutuhkan sebanyak 4,52% 4,70% 60,20% orang. Dengan demikian, kontribusi Teknis Substansi (Non SPIP) SPIP Kedinasan Fungsional Auditor Gambar 9 diklat teknis substansi non SPIP terhadap capaian outcome mencapai 60,20% (69,41%/115,30%), diklat fungsional auditor sebesar 30,58% (35,26%/115,30%) dan diklat SPIP 4,70% (5,41%/115,30%) serta diklat kedinasan sebesar 4,52% (5,22%/115,30%). Realisasi outcome selama tiga tahun terakhir menunjukkan terlampauinya target yang ditetapkan. Realisasi outcome tahun 2012 dibandingkan dengan reali-sasi outcome tahun 2011 mengalami kenaikan 150,00% 100,00% 50,00% 0,00% Perbandingan Realisasi Outcome 141,12% 96,18% Gambar ,30% walaupun masih di bawah realisasi outcome tahun Realisasi outcome tahun 2010 mencapai 141,12% diperoleh dari perbandingan SDM terdiklat sebanyak orang dengan jumlah total yang dibutuhkan sebanyak orang. Sedangkan realisasi outcome tahun 2011 mencapai 96,18% diperoleh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

27 perbandingan SDM terdiklat sebanyak orang dengan jumlah total yang dibutuhkan sebanyak orang Kenaikan realisasi outcome tahun 2012 dibandingkan dengan realisasi outcome tahun 2011 disebabkan antara lain karena jumlah peserta yang ditetapkan dalam kalender diklat tahun 2012 lebih sedikit dibandingkan jumlah peserta yang ditetapkan dalam kalender diklat Jika dibandingkan dengan target outcome pada tahun 2014 sebesar 90%, maka realisasi outcome tahun 2012 sebesar 115,30% mencapai 128,11%. b. Capaian Target Output Capaian target outcome tidak lepas dari dukungan capaian target output. Capaian output selama tahun 2012 diuraikan sebagai berikut: 1) Tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan Target 100% 100% Gambar 11 Realisasi Realisasi output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan mencapai 100%, yaitu dari jumlah peserta diklat sebanyak 265 orang seluruhnya dinyatakan lulus. Jumlah peserta diklat kedinasan adalah jumlah pejabat struktural dan pegawai lainnya (fungsional) di lingkungan BPKP yang mengikuti diklat kepemimpinan dan pra jabatan. Output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan merupakan hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

28 Realisasi output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan sama dengan tahun 2011, yaitu dari jumlah peserta diklat kedinasan sebanyak 212 orang, seluruhnya atau 100% dinyatakan lulus. 2) Jumlah peserta diklat teknis substansi Realisasi output jumlah peserta diklat teknis substansi mencapai orang peserta atau 131,98% dari target sebesar orang peserta. Jumlah peserta diklat teknis substansi adalah jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi Target Realisasi Pejabat Fungsional Auditor (PFA) dan pegawai lainnya di lingkungan Peserta Diklat TS Berdasarkan Asal Instansi 5% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas % 13% Gambar 12 APIP maupun non APIP yang mengikuti diklat teknis substansi (diklat yang diselenggarakan untuk memberi keterampilan atau penguasaan pengetahuan di bidang teknis tertentu). Yang dimaksud dengan diklat teknis substansi dalam indikator output ini termasuk juga diklat SPIP. Output jumlah peserta diklat teknis substansi merupakan hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. Komposisi peserta diklat teknis substansi berdasarkan asal instansi terdiri atas: peserta diklat yang berasal dari BPKP sebanyak orang peserta (44%); Kementerian/LPNK sebanyak 44% Gambar 13 BPKP K/L Pemda Lain-lain 508 orang peserta (13%); Pemda sebanyak orang peserta (38%) dan lain-lain (universitas, TNI/POLRI, rumah

29 sakit dan luar negeri) sebanyak 191 orang peserta (5%). Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat TS Terlampauinya target output jumlah peserta diklat teknis substansi diantaranya 56,35 % 43,65 % RM PNBP berasal dari kontribusi diklat dengan sumber dana PNBP. Capaian output yang Gambar 14 berasal dari diklat PNBP mencapai orang peserta atau 56,35% dari capaian output sebesar orang peserta. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana PNBP yaitu orang. Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni (APBN) sebanyak orang peserta atau berkontribusi sebesar 43,65% terhadap capaian output sebesar orang peserta. Jumlah tersebut belum mencapai jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana rupiah murni yaitu orang peserta karena ada beberapa diklat yang tidak dapat dilaksanakan. Pada tahun 2012, diklat Bahasa Inggris dan Competency Based Human Resource Management (CBHRM) serta Analisis Kebijakan Publik bagi Pejabat Struktural yang merupakan permintaan Deputi Teknis dan BPKP Pusat dengan sumber dana rupiah murni tidak terlaksana karena kesulitan memperoleh narasumber dengan anggaran yang tersedia. Diklat Management of Traning (MOT) dengan dana berasal dari rupiah murni, tidak dapat dilaksanakan juga karena anggaran diprioritaskan untuk diklat substansi yang lebih Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

30 dibutuhkan. Walaupun beberapa diklat tidak terlaksana, terdapat penambahan kelas untuk diklat Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) serta adanya penambahan kegiatan berupa Reviu Certified Internal Auditor (CIA) dan Reviu Certified Fraud Examiner (CFE). Diklat Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU), diklat Pengelolaan PNBP dan diklat Pengelolaan BMN/Manajemen Aset Pusat yang merupakan diklat dengan sumber dana PNBP tidak dilaksanakan karena hingga waktu yang telah dijadwalkan peserta yang mendaftar tidak memenuhi jumlah minimal untuk diselenggarakannya diklat. Walaupun ketiga diklat dengan sumber dana PNBP tersebut tidak terlaksana, terdapat penambahan dalam realisasi diklat yang lain misalnya Diklat Pengelolaan Keuangan Daerah sebanyak delapan kelas dan diklat-diklat lainnya. Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2011 yang mencapai orang peserta, realisasi output tahun Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi Gambar RM PNBP Total sebanyak orang peserta mengalami penurunan sebanyak 39 orang peserta atau 1,02% dari realisasi output tahun Penurunan tersebut berasal dari realisasi diklat yang dibiayai dana RM sebanyak orang peserta atau mengalami penurunan sebanyak 542 orang peserta atau 24,63% dari realisasi output tahun 2011 sebanyak orang peserta. Sedangkan diklat dengan sumber pembiayaan PNBP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

31 yaitu sebanyak orang peserta mengalami kenaikan sebanyak 503 orang atau 30,69% dibandingkan realisasi output tahun 2011 sebanyak orang. Meskipun demikian, penurunan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap capaian output secara keseluruhan. Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP, Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat teknis substansi dengan sumber dana instansi pengguna sebanyak orang peserta dan diklat dengan sumber dana State Audit Reform Procurement (STAR PRO) sebanyak 278 orang peserta. 3) Jumlah peserta diklat fungsional auditor Realisasi output jumlah peserta diklat fungsional auditor mencapai orang peserta atau 89,10% dari target sebesar orang peserta. Jumlah peserta diklat fungsional auditor adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di lingkungan APIP yang mengikuti diklat fungsional auditor Peserta Diklat Fungsional Auditor Target Gambar 16 Realisasi Peserta Diklat Fungsional Auditor Berdasarkan Asal Instansi 57% 4% 19% 20% BPKP K/L Pemda Lain-lain Komposisi peserta diklat fungsional auditor berdasarkan asal instansi adalah: jumlah peserta diklat yang berasal dari BPKP sebanyak 343 orang peserta (19%); Kementerian/LPNK seba- Gambar 17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

32 nyak 352 orang peserta (20%); Pemda sebanyak orang peserta (57%) dan lain-lain (universitas, TNI dan luar negeri) sebanyak 69 orang peserta (4%). Capaian target output jumlah peserta diklat fungsional auditor berasal dari kontribusi diklat dengan sumber pembiayaan rutin DIPA Pusdiklatwas BPKP maupun PNBP. Capaian output diklat yang dibiayai dari dana PNBP sebanyak 540 orang peserta atau berkontribusi sebesar 30,15% terhadap capaian output sebesar orang peserta. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor 30,15% 69,85% RM PNBP Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni sebanyak orang Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor RM PNBP Total Gambar Gambar 18 peserta atau berkontribusi sebesar 69,85% terhadap capaian output sebesar orang peserta. Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2011 sebanyak orang peserta, realisasi output tahun 2012 sebanyak orang peserta mengalami penurunan sebanyak 245 orang peserta atau 12,03% dari realisasi output tahun Penurunan itu secara umum disebabkan karena jumlah peserta yang ada tidak memenuhi syarat jumlah peserta minimal untuk diadakannya suatu diklat, sehingga diklat tersebut tidak dapat diselenggarakan. Realisasi diklat yang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

33 dibiayai dana rupiah murni sebanyak orang peserta atau mengalami penurunan sebanyak 426 orang peserta atau 25,40% dari realisasi output tahun 2011 sebanyak orang peserta. Kenaikan dialami oleh diklat yang dibiayai dana PNBP sebanyak 540 orang peserta pada tahun 2012 atau meng-alami kenaikan sebanyak 181 orang peserta atau 50,42% dari jumlah peserta diklat tahun 2011 sebanyak 359 orang peserta. Pada tahun 2012, diklat fungsional auditor pembentukan auditor terampil untuk pegawai di lingkungan inspektorat jenderal (2 kelas) tidak dilaksanakan karena jumlah peserta yang diusulkan oleh inspektorat jenderal untuk diklat tersebut tidak mencapai jumlah minimal diselenggarakannya suatu diklat. Diklat fungsional auditor penjenjangan pengendali mutu untuk pegawai BPKP pun tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada penetapan peserta dari Biro Kepegawaian BPKP. Diklat fungsional auditor dengan sumber dana PNBP yang tidak dilaksanakan pada tahun 2012 adalah diklat fungsional auditor pembentukan auditor terampil (2 kelas) dan diklat fungsional auditor penjenjangan pengendali mutu (1 kelas). Hal ini disebabkan peserta yang mendaftarkan diri pada waktu yang telah dijadwalkan tidak memenuhi kuota. 4) Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi Realisasi output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi mencapai 91,75% atau 97,61% dari target sebesar 94%. Sistem diklat berbasis merit dan kompetensi adalah penyelenggaraan diklat yang pesertanya telah memenuhi persyaratan tertentu, modul/bahan ajar yang digunakan dalam proses kediklatan memenuhi unsur Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

34 100% 90% 80% 70% 60% 50% Sistem Diklat Berbasis Merit & Kompetensi Target 94% 91,75 % Realisasi knowledge (teori) dan skill (praktik/latihan), adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test, serta diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta. Output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan Gambar 20 kompetensi merupakan hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. Terdapat empat unsur yang dijadikan ukuran dalam menilai output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi, yaitu: a) Peserta telah memenuhi kriteria, yang diukur dengan terpenuhinya kriteria yang telah ditetapkan dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012 seluruh peserta diklat secara formal telah memenuhi kriteria sehingga memperoleh nilai maksimal 1. b) Terpenuhinya unsur knowledge (teori) dan skill (praktik/latihan) dalam modul/bahan ajar diklat, yang diukur melalui pemenuhan unsur tersebut dalam modul/bahan ajar diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012 modul/bahan ajar yang digunakan dalam pelaksanaan diklat telah memenuhi unsur knowledge (teori) dan skill (latihan) sehingga memperoleh nilai 1. c) Adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test yang diukur dengan terlaksananya pre test dan post test dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012 jumlah pre test dan post test yang dilakukan sebesar 67% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

35 atau 145 dari 216 diklat, sehingga memperoleh nilai sebesar 0,67 dari nilai maksimal 1. d) Diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta yang diukur dengan perbandingan jumlah peserta diklat yang memperoleh sertifikat diklat dengan jumlah peserta diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012 dari peserta diklat, diantaranya telah memperoleh sertifikat sehingga memperoleh nilai maksimal 1. Realisasi output didapatkan dari hasil pengukuran keempat unsur tersebut dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh 100,00% Perbandingan Capaian Kinerja Sistem diklat berbasis merit dan kompetensi 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 89,57% 91,75% Gambar 21 masing-masing unsur (3,67) dibagi dengan jumlah unsur (4). Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2011 sebesar 89,57%, realisasi output tahun 2012 sebesar 91,75% mengalami kenaikan sebesar 2,18% atau 2,43% dari realisasi output tahun Kenaikan itu disebabkan oleh bertambahnya pemenuhan unsur knowledge dan skill dalam modul/bahan ajar diklat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

36 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara- BPKP a. Capaian Target Outcome 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 Capaian Outcome Program 2 Target 7,90 8,06 Gambar 22 Realisasi Capaian kinerja Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP diukur dengan indikator tingkat kepuasan penerima layanan, melalui survey kepada pengguna layanan sarana dan prasarana. Sasaran yang hendak dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana aparatur BPKP khususnya di lingkungan Pusdiklatwas. Target outcome yang ditetapkan untuk tahun 2012 sebesar 7,9 skala Likert. Berdasarkan hasil survey melalui media kuesioner, capaian tingkat kepuasan penerima layanan mencapai 8,06 skala Likert atau 102,03% dari target. b. Capaian Target Output Capaian target outcome tidak lepas dari dukungan capaian target output. Target output yang ditetapkan pada awal tahun adalah jumlah sarana dan prasarana sebanyak 1 unit/paket berupa pengadaan workstation (meja kubikal). Sedangkan capaian output pada akhir tahun adalah sebanyak 1 unit/paket atau mencapai 100% dari target. Capaian output jumlah sarana dan prasarana seluruhnya dibiayai dari dana rupiah murni. 3. Penggunaan Sumber Daya Realisasi target outcome dan output tidak lepas dari dukungan sumber daya keuangan dan SDM. Dukungan sumber daya keuangan dan SDM dijabarkan melalui alokasi anggaran dan hari penugasan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

37 Alokasi anggaran Pusdiklatwas dalam TAPKIN 2012 sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut berbeda dengan DIPA Pusdiklatwas setelah revisi sebesar Rp ,00. Rincian target anggaran dan realisasinya dijabarkan sebagai berikut: Tabel 1. Realisasi Penggunaan Sumber Daya Keuangan No Program/Kegiatan Capaian Anggaran Realisasi Capaian Thd Thd DIPA TAPKIN Mnrt TAPKIN Mnrt DIPA (%) (Rp) (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/(3) (7)=(5)/(4) Program Dukungan Manajemen 1. dan Pelaksanaan Tugas Teknis ,98 96,05 Lainnya-BPKP a. Rutin ,98 97,93 b. PNBP ,65 86,60 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP ,97 99,97 a. Rutin ,97 99,97 Jumlah ,01 96,08 Realisasi alokasi hari penugasan selama tahun 2012 mencapai OH atau Penggunaan Sumber Daya Manusia 77,09% dari rencana sebesar OH. Meskipun realisasi anggaran dan hari penugasan tidak mencapai 100% tetapi target outcome dan output dapat terpenuhi Target Realisasi C. Akuntabilitas Keuangan dan Penunjang Lainnya Gambar 23 Akuntabilitas keuangan dan penunjang lainnya meliputi uraian mengenai akuntabilitas keuangan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana Pusdiklatwas BPKP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

38 1. Keuangan Aspek keuangan mencakup anggaran dan realisasi penerimaan serta pengeluaran tahun a) Penerimaan PNBP Dalam tahun 2012 Pusdiklatwas BPKP ditargetkan untuk mendapatkan penerimaan PNBP sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau 146,92% dari target. Penerimaan tersebut terdiri dari pendapatan penyelenggaraan pendidikan, pendapatan sewa gedung dan bangunan, pendapatan jasa penjualan modul dan bahan ajar diklat, pendapatan pemindahtanganan BMN serta pendapatan 150% 100% 50% 0% Penerimaan PNBP 100% 146,9 % lainnya. Target Realisasi Gambar 24 b) Pengeluaran Realisasi Anggaran 100% 100% 95,3% 50% Seluruh program dan kegiatan Pusdiklatwas BPKP dibiayai dari DIPA Pusdiklatwas BPKP tahun Anggaran tahun 2012 menurut DIPA setelah revisi sebesar 0% Target Realisasi Rp ,00 sedangkan menurut TAPKIN sebesar Gambar 25 Rp ,00 diluar anggaran untuk kegiatan MAC (Biro Kepegawaian BPKP) sebesar Rp ,00. Anggaran tersebut berasal dari dana rutin Pusdiklatwas BPKP sebesar Rp ,00 atau 84,30% dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

39 total anggaran dan dana PNBP sebesar Rp ,00 atau 15,70% dari total anggaran. Realisasi sebesar Rp ,00 atau 96,01% dari anggaran sebesar Rp ,00. Dari nilai anggaran tersebut, sebesar Rp ,00 atau 99,28% diantaranya dialokasikan untuk program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dan sebesar Rp ,00 atau 0,72% digunakan untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP. Ikhtisar anggaran dan realisasi masing-masing program dan kegiatan beserta sumber dananya disajikan sebagai berikut: Tabel 2. Anggaran dan Realisasi per Program/Kegiatan No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Capaian (Rp) (Rp) (%) 1. Program Dukungan Manajemen dan ,98 Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya- BPKP a. Kegiatan Pembinaan Administrasi & Pengelolaan Perlengkapan Serta Pembayaran Gaji/Tunjangan Biro Umum (3669) ,44 - Rutin ,44 b. Kegiatan Pendidikan dan ,27 Pelatihan Pengawasan (3674) - Rutin ,90 - PNBP ,65 2. Program Peningkatan Sarana dan ,97 Prasarana Aparatur Negara-BPKP Kegiatan Pengadaan dan ,97 Penyaluran Sarana dan Prasarana (3677) - Rutin ,97 Jumlah ,01 Neraca Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 dibandingkan dengan Neraca tahun 2011 adalah sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

40 Tabel 3. Neraca Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 dan 2011 NAMA PERKIRAAN Jumlah Kenaikan/(Penurunan) Jumlah % ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Pengeluaran % Bagian Lancar Tagihan TGR % Persediaan ( ) -19% JUMLAH ASET LANCAR ( ) -19% ASET TETAP Tanah % Peralatan dan mesin % Gedung dan Bangunan % Jalan, Irigasi dan Jaringan % Aset Tetap lainnya % JUMLAH ASET TETAP % ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud % Aset Lain-lain % JUMLAH ASET LAINNYA % JUMLAH ASET % KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang kepada Pihak III ( ) -100% Pendapatan Diterima Dimuka ( ) -33% Uang Muka dari KPPN % JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK ( ) -96% JUMLAH KEWAJIBAN ( ) -96% EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Cadangan Piutang % Cadangan Persediaan ( ) -19% Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jk pendek 0 ( ) % Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan ( ) 0 ( ) 100% JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR ( ) -6% EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Aset Tetap % Diinvestasikan dalam Aset Lainnya % JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI % JUMLAH EKUITAS DANA % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

41 2. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia Pusdiklatwas BPKP per 31 Desember 2012 sebanyak 217 orang terdiri dari 124 orang pegawai negeri sipil dan 93 orang Tenaga Harian Lepas (THL). Komposisi Pegawai Pusdiklatwas THL Fungsional Umum Auditor Widyaiswara Pejabat Struktural Pranata Komputer Arsiparis Dokter Analis Kepegawaian Pejabat Negara Gambar 26 Pegawai negeri sipil Pusdiklatwas BPKP jika diklasifikasikan berdasarkan jabatan, terdiri dari: fungsional umum berjumlah 49 orang, fungsional auditor berjumlah 27 orang, widyaiswara berjumlah 21 orang, pejabat struktural berjumlah 16 orang, pranata komputer berjumlah 3 orang, arsiparis berjumlah 3 orang, analis kepegawaian berjumlah 2 orang, dokter berjumlah 2 orang dan pejabat negara berjumlah 1 orang. Berdasarkan pendidikan, pegawai dengan latar 3 24 Komposisi Pegawai Pusdiklatwas Berdasarkan Pendidikan Strata 3 Strata 2 Strata 1 Diploma III 42 SLTA & Sederajat SLTP 1 1 SD belakang pendidikan Strata 3 (S3) berjumlah 3 orang, S2 berjumlah 24 orang, S1/DIV berjumlah 43 orang, DIII berjumlah 10 Gambar 27 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

42 orang, SLTA dan sederajat berjumlah 42 orang, SLTP dan SD masingmasing 1 orang. Sedangkan berdasarkan golongan, pegawai golongan IV berjumlah 27 orang, golongan III berjumlah 80 orang, dan golongan II berjumlah 17 orang. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan 64% 14% 22% Golongan IV Golongan III Golongan II 3. Sarana dan Prasarana Gambar 28 Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Pusdiklatwas BPKP untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya meliputi: a. Sarana dan prasarana utama Tabel 4. Sarana dan Prasarana Utama No Sarana Prasarana Gedung I (Jl. Beringin II) Gedung II (Jl. Beringin I) Keterangan 1. Luas Tanah Total m m 2-2. Luas Tanah yang digunakan untuk bangunan m m 2-3. Ruang Kelas 11 kelas 4 kelas - 4. Laboratorium Komputer 1 ruangan Laboratorium Auditing - 1 ruangan - 6. Ruang Multimedia - 1 ruangan - 7. Mess 111 kamar 64 kamar - 8. Perpustakaan 1 ruangan 1 ruangan Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas

Kinerja tingkat. pelatihan. Akuntabilitas. target. masa depan. Dadang. Kurnia NIP

Kinerja tingkat. pelatihan. Akuntabilitas. target. masa depan. Dadang. Kurnia NIP KATAA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun dengan lancar. Sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-080/K/2001,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN TAHUN 2016 NOMOR: LAP- 23 /DL.2/2017 TANGGAL : 10 JANUARI 2017 Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan karunia dan

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Tahun 2015

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Tahun 2015 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Tahun 2015 Nomor: LAP 111/DL/2/2016 Tanggal: 25 Januari 2016 KINERJA BAB I PENDAHULUAN P usdiklatwas BPKP merupakan unit kerja eselon II di lingkungan BPKP

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran A. Capaian Kinerja Utama Litbang

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran A. Capaian Kinerja Utama Litbang RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai organisasi pendukung, Puslitbangwas BPKP senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kinerja, mengembangkan, dan menghasilkan produk inovatif yang akan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AUDITOR APARAT PENGAWASAN INTERN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1 Visi Untuk mencapai terselenggaranya manajemen pemerintahan yang efisien dan efektif menuju terwujudnya kepemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010 2014 Nomor : LAP-1766/DL/2/2010 Tanggal: 2 Juli 2010 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA

Lebih terperinci

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR INSPEKTORAT JALAN SULTAN ALAM BAGAGARSYAH TELP 0752 71128 BATUSANGKAR 27281 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BATUSANGKAR JANUARI 2013 DAFTAR

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012 NOMOR : L A P - 0 0 5 / I N / 2 0 1 3 TANGGAL : 25 JANUARI 2013

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur ke Hadirat Illahi Rabbi, karena hanya dengan limpahan rahmat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

PUSDIKLATWAS BPKP RENCANA STRATEGIS

PUSDIKLATWAS BPKP RENCANA STRATEGIS PUSDIKLATWAS BPKP RENCANA STRATEGIS 2015-2019 PERATURAN KEPALA PUSDIKLATWAS BPKP NOMOR 89 TAHUN 2016 TANGGAL 4 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG...

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF 1. Peningkatan ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku atas pelaksanaan anggaran dan kinerja.

IKHTISAR EKSEKUTIF 1. Peningkatan ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku atas pelaksanaan anggaran dan kinerja. IKHTISAR EKSEKUTIF Secara umum, tingkat realisasi terhadap 8 (delapan) target sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Inspektorat BPPT adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan ketaatan

Lebih terperinci

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014 LAPORAN NOMOR : LP-014/LB/2015 TANGGAL : 16 JANUARI 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembiayaan pendidikan di

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembiayaan pendidikan di BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembiayaan pendidikan di Universitas Syiah Kuala dapat penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses perencanaan dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2011 Kepala, ttd. A. Animaharsi NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2011 Kepala, ttd. A. Animaharsi NIP KATA PENGANTAR Akuntabilitas merupakan salah satu komponen dari prinsip good governance. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan BPKP tahun 2010 merupakan

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

Rencana Strategis Tahun

Rencana Strategis Tahun RENCANA STRATEGIS PUSINFOWAS TAHUN 2010-2014 DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Umum 1.2 Tantangan ke Depan 1.3 Analisis SWOT 1.4 Nilai Luhur VISI, MISI DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI TAHUN 2014 Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Diklat Provinsi Bali

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN SISTIM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 58 Bab IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Penetapan tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat Kabupaten Bandung didasarkan pada faktor-faktor

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Daftar Informasi Publik di BPKP Tahun 2010

Daftar Informasi Publik di BPKP Tahun 2010 No Ringkasan Isi Informasi (Perihal) Daftar Informasi Publik di BPKP Tahun 2010 Pejabat Yang Menguasai Informasi Penanggung Jawab Pembuatan Waktu Dan Tempat Pembuatan Format Informasi yang tersedia Jangka

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.859 Insp/2015 Tentang PENETAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance (Bappenas,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance (Bappenas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia pada akhir abad 20 tidak dapat dilepaskan dari kegagalan pemerintah dalam mengembangkan sistem manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL Lampiran II Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor Tentang Tahun Piagam Pengawasan Internal di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Inspektorat Kabupaten Tanah Bumbu Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Inspektorat Kabupaten Tanah Bumbu Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA 1 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJADAN TATA CARA REVIU

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BPKP. Rencana strategis. Perubahan No. 1059, 2014 BPKP. Rencana strategis. Perubahan PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG Inspektorat Kota Serang Fungsi pengawasan di Kota Serang mulai diselenggarakan sejak tahun 2007. Sejalan dengan reformasi otonomi daerah yang didasarkan atas azas desentralisasi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci