FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI (Studi pada Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI (Studi pada Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen)"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI (Studi pada Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen) TESIS Disusun untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : Sudarmadi S PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 i

2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI (Studi pada Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen) Disusun oleh: Sudarmadi S Telah disetujui Pembimbing Pada Tanggal : 2010 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Rahmawati, M.Si.,Ak NIP Drs.Subekti Djamaluddin, M.Si.,Ak NIP Mengetahui : Ketua Program Studi Magister Akuntansi Dr. Bandi, M.Si., Ak NIP ii

3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI (Studi pada Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen) Disusun oleh: Sudarmadi S Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji : Pada Tanggal :. Ketua Tim Penguji Sekretaris Anggota : Dr. Bandi, M.Si., Ak NIP : Drs. Muhammad Agung Prabowo, M.Si., Ph.D.,Ak NIP : Prof. Dr. Rahmawati, M.Si.,Ak NIP Drs.Subekti Djamaluddin, M.Si.,Ak NIP Direktur PPS UNS Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Akuntansi Prof. Drs. Suranto, MSc, PhD Dr. Bandi, M.Si., Ak NIP NIP iii

4 PERNYATAAN Nama : Sudarmadi NIM : S Program Studi : Magister Akuntansi Konsentrasi : Akuntansi Sektor Publik Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI (Studi pada Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen) adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh atas tesis tersebut. Surakarta, April 2010 Yang menyatakan Sudarmadi iv

5 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunianya, sehingga tesis yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi (Studi pada Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen) dapat terselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada : 1. Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaI melalui Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri yang telah memberikan dana kepada penulis dengan program Beasiswa Unggulan ; 2. Prof. Dr. dr. Syamsul Hadi, Sp.Kj selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kesempatan yang diberikan untuk menempuh studi di institusi ini; 3. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta; 4. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com. Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta; 5. Dr. Bandi, M Si. Ak selaku Ketua Program Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta atas arahan dan bimbingannya; v

6 6. Prof. Dr.Rahmawati, M.Si., Ak selaku Dosen Pembimbing I dan Drs. Subekti Djamaluddin, MSi.,Ak. selaku Dosen Pembimbing II, atas segala informasi, arahan, bimbingan dan motivasinya dalam penyusunan tesis ini; Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik sebagai masukan bagi perbaikan penelitian di masa yang akan datang sangatlah penulis nantikan. Akhirnya, penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat terutama bagi Pemerintah Kabupaten Sragen. Penulis vi

7 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAKSI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...10 A. Sistem Informasi...10 B. Model Kesuksesan Sistem Informasi...11 C. Kepuasan Pengguna Sistem Informasi...16 vii

8 D. Persepsi Pentingnya Sistem...18 E. Kualitas Informasi...19 F. Kualitas Sistem...22 G. Kerangka Pemikiran...24 BAB III METODA PENELITIAN...26 A. Jenis Penelitian...26 B. Data, Populasi dan Sampel...26 C. Definisi Operasional Variabel...27 D. Uji Statistik Penelitian...28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN...35 A. Hasil Pengumpulan Data...35 B. Analisis Data...36 C. Pembahasan...46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...49 A. Kesimpulan...49 B. Implikasi Penelitian...50 C. Keterbatasan dan Saran...51 DAFTAR PUSTAKA...52 LAMPIRAN viii

9 DAFTAR TABEL Tabel Halaman IV.1 Hasil Pengumpulan Data IV.2 Uji Validitas Kualitas Sistem IV.3 Uji Validitas Kualitas Informasi IV.4 Uji Validitas Pentingnya Sistem IV.5 Uji Validitas Kepuasan Pengguna Sistem IV.6 Uji Reliabilitas IV.7 Uji Normalitas IV.8 Uji Multikolinieritas IV.9 Uji Autokorelasi IV.10 Uji Regresi ix

10 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman II.1 Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone dan Mclean II.2 Model Kesuksesan Sistem Informasi Seddon dan Kiew II.3 Kerangka Pemikiran IV.1 Uji Heteroskedastisitas x

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Tabulasi Data Lampiran 3 Statistik Deskriptif Lampiran 4 Uji Normalitas Data Lampiran 5 Uji Reliabilitas Lampiran 6 Uji Validitas Lampiran 6 Uji Regresi xi

12 ABSTRAKSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI (Studi pada Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen) Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Dalam penelitian ini akan diuji pengaruh pentingnya sistem, kualitas informasi dan kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen dengan sampel para tenaga penata keuangan. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan sebelumnya melakukan uji validitas dan reliabilitas data, uji asumsi klasik dan uji normalitas data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) persepsi pentingnya berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar dengan nilai p sebesar ) persepsi kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar dengan nilai p sebesar ) persepsi kualitas sistem tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar dengan nilai p sebesar Kata kunci : pentingnya sistem, kualitas informasi, kualitas sistem, kepuasaan pengguna sistem xii

13 ABSTRACT FACTORS INFLUENCING SATISFACTION OF INFORMATION SYSTEM USER ( Study at officer of local government of Sragen) Purpose of this research is to test factors affecting satisfaction of information system user. This research is testing influence perceived important of system, perceived quality of information and perceived system quality on satisfaction of information system user. Population in this research is officer of local government of regency Sragen, sample consist of all finance officer. Sample were taken by purposive sampling method. Analyze the data use multiple regression with previously conduct the test of validity and reliability, test the classic assumption and test of normality. Result of this research indicates: 1) perceived important of system have an effect on satisfaction of information system user. This matter is visible from coefficient regression equal to with the p value equal to ) perceived of information quality have an effect on satisfaction of information system user. This matter is visible from coefficient regression equal to with the p value equal to ) perceived of system quality do not have an effect to satisfaction of information system user. This matter is visible from coefficient regression equal to with the p value equal to Key word : perceived importance of system, information quality, system quality, user satisfaction xiii

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Daerah selaku pengelola dana publik harus mampu menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat dipercaya. Maka Pemerintah Daerah dituntut memiliki sistem informasi yang handal. Jika sistem informasi akuntansi yang dimiliki masih lemah, kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut juga kurang handal oleh karena itu dalam rangka memantapkan otonomi daerah dan desentralisasi, Pemerintah Daerah hendaknya sudah mulai memikirkan investasi untuk pengembangan sistem informasi yang dapat menunjang kinerja dan pelayanan kepada masyarakat (Masnoni dan latifah, 2009). Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Perkembangan teknologi informasi direspon oleh organisasi dengan mendesain sistem informasi berbasis teknologi komputer dengan tujuan agar data yang ada dalam organisasi dapat diproses menjadi informasi yang lebih bermanfaat. Penggunaan teknologi dalam sistem informasi diharapkan mampu meningkatkan kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut sehingga dapat membantu para pengguna sistem dalam bekerja serta memberikan kepuasan kepada para pengguna sistem (Radityo dan Zulaikha, 2007).

15 Pentingnya teknologi informasi bagi keberhasilan organisasi secara keseluruhan memperluas peran fungsi sistem informasi. Dalam lingkup sistem informasi, kebutuhan pengguna terhadap sistem informasi harus dapat dideteksi dengan baik oleh perancang sistem supaya sistem yang akan diterapkan di dalam suatu organisasi dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan kebutuhan pengguna tersebut nantinya akan dapat memberikan kepuasan pada para pengguna jasa sistem informasi dan memotivasi mereka untuk melakukan pekerjaan secara optimal (Limantara dan Devie, 2003). Organisasi sektor publik telah banyak memanfaatkan teknologi untuk menyempurnakan sistem informasi yang telah ada. Beberapa kemajuan yang telah dicapai antara lain penggunaan program SIMDA ver.2.1 yaitu aplikasi yang digunakan sebagai pengolahan data keuangan pemerintah daerah. Selain itu, saat ini hampir seluruh kabupaten dan kota di Indonesia telah memiliki alamat web sendiri. Melalui web ini Pemerintah Daerah mempublikasikan berbagi informasi yang terkait dengan aktivitas pemerintahan kepada masyarakat (Darmawan, 2010). Perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap cara kerja organisasi baik dalam sektor privat maupun sektor publik. Penggunaaan teknologi informasi diharapkan akan berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah termasuk juga dalam cara memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan publik yang semula sangat birokratis dan dilakukan secara manual mulai bergeser mengarah pada pelayanan yang terintegrasi dengan sistem komputer. Perkembangan teknologi diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi dari sistem yang digunakan oleh pemerintah daerah, meningkatkan

16 kepuasan pengguna sistem serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat (Hussein et al., 2005). Kepuasan pemakai sistem (user satisfaction) adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi (Istianingsih dan Utami, 2009). Beberapa peneliti, seperti misalnya EinDor dan Segev (1978) serta Hamilton dan Chervany (1981) dalam Istianingsih dan Utami (2009), mengusulkan untuk menggunakan kepuasan pemakai sebagai pengukur dari keberhasilan penggunaan sistem informasi. Menurut DeLone dan McLean (1992), kepuasaan pengguna sistem informasi merupakan salah satu indikator kesuksesan sistem informasi Melalui penelitian ini peneliti akan menguji tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi pada aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Faktor-faktor yang peneliti gunakan dalam penelitian ini meliputi persepsi pentingnya sistem, persepsi kualitas informasi, dan persepsi kualitas sistem. Penelitian ini dikembangkan berdasarkan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (1992) dan model penelitian yang dikembangkan oleh Seddon dan Kiew (1996). Perbedaan mendasar antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah berkaitan dengan variabel yang digunakan. Model kesuksesan sistem informasi yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992) menguji pengaruh kualitas informasi, kualitas sistem terhadap kegunaan dan kepuasan kerja serta menguji dampaknya bagi organisasi dan dampak bagi individu. Menurut teori tersebut kesuksesan sistem informasi dapat dilihat apabila organisasi memperoleh net benefit di mana net benefit tersebut terlihat

17 dari manfaat yang didapatkan oleh organisasi maupun oleh individu dalam organisasi. Penelitian ini melakukan pengujian secara parsial model DeLone dan McLean (1992) mengacu pada penelitian Seddon dan Kiew (1996). Peneliti tidak melakukan pengujian terhadap dampak terhadap organisasi dan dampak terhadap individu karena kesuksesan sistem informasi dapat diukur dengan kepuasan pengguna sistem (Seddon, 1997). Apabila pengguna sistem merasa puas dengan sistem yang ada hal tersebut menunjukkan kesuksesan sistem dalam menunjang kerja para karyawan. Peneliti juga tidak memasukkan variabel usefullness karena terjadi perbedaan pendapat mengenai pengukuran yang digunakan. Penelitian DeLone dan McLean (1992) menggunakan frekuensi penggunaan sistem dalam jumlah jam per minggu serta pengaruh secara persentasi terhadap kerja sebagai ukuran dari variabel usefullness, sedangkan penelitian Seddon (1997) mengukur usefullness menggunakan Skala Likert untuk mengukur persepsi tentang usefullness. Intensitas penggunaan sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (Radityo dan Zulaikha, 2007), sehingga dalam penelitian ini variabel usefullness tidak digunakan. Peneliti mengukur kesuksesan sistem informasi dari satu indikator yaitu kepuasan pengguna sistem mengacu pada Radityo dan Zulaikha (2007) yang menyatakan bahwa salah satu indikator kesuksesan sistem informasi adalah kepuasan pengguna sistem. Menurut DeLone dan McLean (1992), variabelvariabel yang mempengaruhi kesuksesan sistem informasi adalah kualitas informasi (sebagai output sistem) dan kualitas sistem informasi. Kerangka model kesuksesan sistem informasi menurut DeLone dan McLean (1992) menunjukkan

18 bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik, akan direpresentasikan oleh usefulness dari output sistem yang diperoleh, informasi yang dihasilkan dapat berpengaruh terhadap tingkat penggunaan sistem yang bersangkutan (intended to use) dan dapat meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi. Kualitas sistem merupakan kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem, maka semakin baik kualitas sistem dan kualitas output sistem yang diberikan, misalnya dengan cepatnya waktu untuk mengakses; dan kegunaan dari output sistem, maka akan menyebabkan derajat manfaat yang tinggi yang berdampak pada pemakai akan menjadi lebih puas. Budiyanto (2009) melakukan penelitian tentang kesuksesan sistem informasi pada implementasi billing system di RSUD Kabupaten Sragen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah pada model penelitian yang digunakan. Penelitian tersebut menggukan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (1992) untuk mengukur kesuksesan implementasi billing system di RSUD Kabupaten Sragen, sedangkan penelitian ini menguji pengaruh kualitas informasi, kualitas sistem, dan persepsi mengenai pentingnya sistem terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Darmawan (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh pentingnya sistem, kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap kegunaan dan kepuasan pengguna dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMKEUDA) Kabupaten Sragen. Penelitian ini tidak menggunakan variabel kegunaan sistem dan lebih berfokus pada kepuasan pengguna sistem. Penelitian Darmawan (2010) ini mengunakan operator SIMKEUDA Kabupaten Sragen sebagai sampel penelitian, sedangkan penelitian ini menggunakan pengguna

19 sistem sebagai sampel penelitian yaitu para Kasubag Keuangan, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerima dan Bendahara Barang pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Kabupaten Sragen. Istianingsih dan Wijanto (2008) melakukan penelitian tentang melakukan pengaruh sistem informasi, perceived usefulness, dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah pada objek penelitian, sampel dan variabel yang digunakan. Penelitian Istianingsih dan Wijanto (2008) menguji secara parsial model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (1992) dengan objek penelitian perusahaan pengguna software akuntansi di Indonesia. Hal yang menjadi fokus adalah faktor yang mempengaruhi pengguna software akuntansi, sedangkan penelitian ini menguji kembali model yang dikembangkan oleh Seddon (1997) dengan memasukkan tambahan variabel persepsi pentingnya sistem. Penelitian ini dilakukan pada sektor publik yaitu pada aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas sistem dan kualitas informasi yang diambil dari model DeLone dan McLean (1992) serta menambahkan satu variabel yaitu persepsi tentang pentingnya sistem mengacu pada penelitian Seddon (1997). Apabila pengguna sistem menganggap bahwa sebuah sistem informasi penting, hal tersebut menunjukkan bahwa ada manfaat yang diperoleh dari keberadaan sistem tersebut. Manfaat yang didapatkan pengguna sistem dari keberadaan sistem akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna sistem (Seddon, 1997). Oleh karena itu, dalam penelitian ini

20 peneliti memasukkan variabel persepsi pentingnya sistem sebagai prediktor dari kepuasan pengguna sistem informasi. B. Perumusan Masalah Menurut DeLone dan McLean (1992), salah stau indikator kesuksesan sistem informasi adalah kepuasan pengguna sistem informasi. Dengan melihat berkembangan yang pesat penggunaan teknologi informasi pada pemerintah daerah Kabupaten Sragen serta munculnya berbagai aplikasi sistem informasi pada pemerintahan daerah, maka peneliti akan mencoba memberikan telaah empiris tentang kesuksesan sistem informasi melalui satu indikator yaitu kepuasan pengguna sistem informasi. Budiyanto (2009) melakukan penelitian tentang kesuksesan sistem informasi pada implementasi billing system di RSUD Kabupaten Sragen sedangkan penelitian ini dilakukan pada bendahara keuangan yang ada di Kabupaten Sragen. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Darmawan (2010) gagal untuk memberikan bukti pengaruh persepsi kualitas informasi dan persepsi pentingnya sistem informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi pada operator SIMKEUDA Kabupaten Sragen. Melalui penelitian ini akan di uji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Faktor-faktor yang diajukan dalam penelitian ini meliputi persepsi tentang pentingnya sistem, persepsi kualitas sistem dan persepsi kualitas informasi. C. Tujuan Penelitian

21 Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi pada aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menguji pengaruh persepsi tentang pentingnya sistem terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. 2. Menguji pengaruh persepsi kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. 3. Menguji pengaruh persepsi kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam mengembangkan penelitian tentang kepuasan pengguna sistem informasi di Indonesia terutama untuk penelitian pada sektor publik. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengggunakan teori dan metoda yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengembangkan penelitian selanjutnya tentang kepuasan pengguna sistem informasi. 2. Bagi Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kepuasan pengguna sistem informasi pada aparat Pemerintah Daerah terutama di Kabupaten Sragen. 3. Bagi pembuat Kebijakan

22 Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen dalam membuat kebijakan yang dapat menciptakan kepuasan pengguna sistem informasi karena kepuasan pengguna sistem informasi merupakan indikator kesuksesan penerapan sistem informasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Sistem Informasi Sistem adalah suatu kerangka prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan disusun dengan skema yang menyeluruh dengan melalui suatu kegiatan atau fungsi utama dari entitas. Prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapantahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilaksanakan dan bagaimana melaksanakannya (Cole dalam Baridwan, 2002). Pengertian umum mengenai sistem adalah sebagai berikut. 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, 3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem, 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar (Mulyadi, 2001).

23 Karakteristik yang ada pada sistem secara umum adalah sebagai berikut ini. 1. Setiap sistem berusaha mencapai suatu sasaran atau lebih dan hal itu menjadi daya motivasi untuk sistem. 2. Dalam sistem terdapat masukan - proses - keluaran. Input terdiri dari semua yang berwujud yang masuk kedalam sistem serta hal-hal yang tidak berujud yang merupakan dampak terhadap sistem, output terdiri dari semua arus keluar atau akibat yang dihasilkan dan proses merupakan metode yang merupakan alat untuk mengkonversi input menjadi output. 3. Setiap sistem mempunyai lingkungan yang ada di sekitarnya. 4. Sistem yang sangat kecil sekali terdiri dari subsistem. 5. Setiap sistem mengalami ketergantungan bergdana. Di satu pihak sistem mempunyai subsistem yang saling berkaitan, tetapi di lain pihak menjadi subsistem dari sistem yang lebih besar. Hubungan subsistem, sistem dan supersistem membentuk hierarki sistem. 6. Jaringan sistem menunjukkan ketergantungan antar sistem yang kedudukkannya setingkat dalam hierarki (Wilkinson. et.al (2000). 10 Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk mempermudah melakukan pengelolaan terhadap organisasi (Mulyadi, 2001). Banyak faktor yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan penerapan suatu sistem (Limantara dan Devie, 2003). Faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan adalah: 1. Tingkat penggunaan sistem yang relatif tinggi (high levels of system use). 2. Kepuasan para pengguna terhadap sistem (users satisfaction with the systems) yang diterapkan. Dalam konteks ini seringkali memasukkan opini dari para pengguna tentang akurasi, ketepatan waktu, relevansi informasi, kualitas pelayanan yang diberikan, dan jadwal operasi menjadi sangat penting. Selain itu, hasil akhir dari suatu sistem akan mencerminkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Pengguna akan lebih merasa bahwa mereka turut serta dalam pengawasan dan memiliki sistem. Pengguna juga merasa lebih puas dengan sistem informasi jika mereka dilatih untuk menggunakan sistem secara tepat. Dengan demikian, dukungan pengguna dalam implementasi sistem memiliki peranan dalam menunjang keberhasilan sistem informasi itu sendiri (Husein dan Wibowo, 2002). 3. Sikap yang menguntungkan (favorable attitude) para pengguna terhadap sistem informasi dan staf dari sistem informasi. 4. Tujuan yang dicapai pada tingkat seberapa sistem dapat memenuhi tujuantujuan yang spesifik, sebagaimana dicerminkan oleh peningkatan kinerja organisasi dan pengambilan keputusan dari penggunaan sistem.

24 5. Imbal balik keuangan (financial payoff) untuk organisasi, baik melalui pengurangan biaya atau peningkatan penjualan dan profit (Laudon dalam Husein dan Wibowo, 2002). B. Model Kesuksesan Sistem Informasi Beberapa peneliti di bidang sistem informasi mencoba mengembangkan model yang bisa menilai tingkat kesuksesan sistem informasi dalam organisasi. Model yang sangat populer dan banyak dianut dalam menilai tingkat kesuksesan sistem informasi adalah model kesuksesan sitem informasi yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992). DeLone dan McLean (1992) mengembangkan suatu model yang parsimoni yang mereka sebut dengan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean sebagai berikut: Gambar II.1 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean Information Quality use System Quality user stastifaction Individual Impact Organizational Impact Model yang diusulkan ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau faktor dari model ini adalah: 1. Kualitas sistem (system quality), 2. Kualitas informasi (information quality),

25 3. Penggunaan (use), 4. Kepuasan pemakai (user satisfaction), 5. Dampak individual (individual impact), dan 6. Dampak organisasi (organization impact). Model kesuksesan ini didasarkan pada hubungan kausal dari dimensidimensi model. Model ini tidak mengukur keenam dimensi pengukuran kesuksesan sistem informasi secara independen tetapi mengukurnya secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya (Jogiyanto, 2007). Hubungan antar dimensi kesuksesan informasi tersebut didekati melalui dua pendekatan yaitu model proses dan model varian. Model proses berargumentasi bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa proses di mana satu proses mengikuti proses yang lainnya (Darmawan, 2010). Kualitas sebuah informasi dapat dilihat dari beberapa ukuran yaitu ketepatan waktu, akurasi, kelengkapan, relevansi antara informasi dengan pengambilan keputusan serta konsistensi (DeLone dan McLean, 1992). Kualitas informasi menunjukkan output dari sitem informasi yang berhubungan dengan nilai, manfaat dan relevansi dari informasi yang dihasilkan bagi pengguna sistem. Apabila kualitas informasi baik diharapkan para pengguna sistem dapat memperoleh manfaat lebih dari sistem tersebut sehingga dapat berdampak pada kepuasan pada pemakaian sistem informasi (Radityo dan Zulaikha, 2007). Kualitas sistem informasi menunjukkan kualitas dari hardwere dan software yang digunakan organisasi. Hardware yang baik akan mempermudah kerja dari para pengguna sistem. Hal tersebut akan dikombinasikan dengan penggunaan software yang canggih yang dapat mempercepat kinerja sistem.

26 (DeLone dan McLean, 1992). Kualitas sistem berfokus pada tidak adanya gangguan dalam sistem, konsistensi dari bentuk sistem, kemudahan dalam penggunaan sistem, dokumentasi yang mudah dan terkadang berkaitan dengan pembuatan kode-kode yang mudah dimengerti oleh pengguna. Kemudahan dalam menggunakan hardwere dan software yang ada dalam sistem diharapkan mampu meningkatkan kinerja sistem. Intinya adalah sistem yang berkualitas diharapkan mudah digunakan namun juga memiliki kemampuan yang optimal ketika digunakan yang berujung pada kepuasan pemakai (Seddon dan Kiew, 1996). Seddon dan Kiew (1996) mengembangkan model kesuksesan sistem informasi sebagai berikut. Gambar II.2 Model Kesuksesan Sistem Informasi Seddon dan Kiew Penelitian yang dilakukan oleh Seddon dan Kiew (1996), tidak meneliti sampai pada pengukuran dampak individual dan dampak organisasional, namun demikian mereka mengembangkan model DeLone dan McLean (1992). Pengembangan yang dilakukan adalah dengan mengganti elemen penggunaan

27 (use) diganti dengan kegunaan (usefulness). Penggunaan(use) merupakan proksi yang bagus untuk kegunaan (usefulness) dalam situasi-situasi di mana suatu perangkat digunakan, dan penggunaannya bukan kewajiban. Itu akan memberikan pengukuran obyektif sederhana terhadap kesuksesan (DeLone dan McLean, 1992). Pengembangan lainnya yang dilakukan oleh Seddon dan Kiew (1996) adalah dengan menambah variabel baru kepentingan sistem (importance of system). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan menjelaskan variasi persepsi para pengguna tentang kegunaan dan kepuasan pengguna. Demikian juga pada hubungan sebab akibat antara penggunaan dan kepuasan pengguna pada model DeLone dan McLean (1992) diganti dengan kausalitas satu arah. Ukuran lain yang digunakan untuk menilai model kesuksesan sistem informasi adalah kepuasan pengguna sistem informasi (Limantara dan Devie, 2003). Kepuasan pengguna sistem merupakan salah satu indikator keberhasilan penerapan sistem informasi dalam organisasi. Jika pengguna sistem merasa puas, berarti ada manfaat tertentu yang dirasakan oleh pengguna sistem informasi yang membantu dan mempermudah para pengguna ketika sedang bekerja. Berdasar hal tersebut maka melalui penelitian ini peneliti akan melakukan pengujian terhadap beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi (Istianingsih dan Utami, 2009). C. Kepuasan Pengguna Sistem informasi Penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem. Penggunaan sistem informasi merupakan perilaku yang muncul akibat

28 adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut. Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian sistem informasi ini dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberi dampak terhadap kinerja individu. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Kepuasan pengguna akhir sistem informasi dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran keberhasilan suatu sistem informasi (Istianingsih dan Utami, 2009). Faktor-faktor terpenting yang mengindikasikan keberhasilan sistem informasi antara lain adalah tingkat akurasi output, reliabilitas output, kepercayaan pemakai terhadap sistem, dam timeliness dari output. Kepercayaan pemakai terhadap sistem informasi yang digunakan, informasi yang lebih tepat waktu, lebih akurat, dan lebih relevan, akan dapat meningkatkan kinerja bisnis, meningkatkan performa keputusan, dan meningkatkan efisiensi (Li, 1997). Sistem informasi yang sukses harus mampu memberikan keuntungan bagi para pengguna jasa melalui aktivitas-aktivitas (pelayanan) yang dilakukannya dan mampu membantu organisasi mencapai tujuannya. Penentuan keefektifan fungsi departemen SI organisasi merupakan perhatian manajemen yang krusial. Hal ini akan mengarahkan pihak manajemen pada keputusan untuk mengubah, merestrukturisasi atau meng-outsource fungsi departemen SI (Limantara dan Devie, 2003). Sistem informasi yang berbasiskan komputer saat ini memainkan peranan penting dalam mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen. Hal ini mendorong adanya suatu kebutuhan penting untuk melakukan evaluasi secara obyektif tentang keberhasilan atau kegagalan sistem yang berguna dalam

29 mendukung pembuatan keputusan yang tepat. Evaluasi yang dilakukan tersebut akan berguna dalam membantu tercapainya keberhasilan atas pengembangan sistem informasi. Kepuasan pemakai (user satisfaction) adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi. Beberapa peneliti mengusulkan untuk menggunakan kepuasan pemakai sebagai pengukur dari keberhasilan penggunaan sistem informasi. Peneliti-peneliti ini mengusulkan penggunaan kepuasan pemakai digunakan sebagai pengukur keberhasilan sistem informasi hanya untuk sistem informasi tertentu saja yang digunakan oleh pemakai (Jogiyanto, 2007). Model penelitian yang banyak dikembangkan dalam menilai kesuksesan sebuah sistem informasi adalah model yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992). Model ini menyampaikan taksonomi mengenai enam faktor yang menjadi dasar pengukuran keberhasilan sistem informasi. Keenam kategori tersebut adalah kualitas informasi (information quality), kualitas sistem informasi (system quality), intensitas penggunaan sistem informasi (system use), kepuasan pengguna akhir sistem informasi (end user satisfaction), dampak individual (individual impact), dan dampak organisasional (organizational impact) dari sistem informasi. Kriteria kesuksesan sistem informasi dalam penelitian ini adalah banyaknya pihak yang menggunakan sistem tersebut, kepuasan pengguna sistem serta dampak positif yang dapat dirasakan baik bagi individu maupun bagi organisasi (DeLone dan McLean, 1992). D. Persepsi Pentingnya Sistem

30 Tingkat kebermanfaatan sebuah sistem akan terlihat dari frekuensi penggunaan sistem tersebut. Jika sistem banyak digunakan maka hal tersebut menunjukkan bahwa orang akan terbantu dengan sistem tersebut. Penggunaan sistem tersebut menunjukkan bahwa sistem yang ada memiliki kualitas yang baik karena dapat membantu saat bekerja (DeLone dan McLean, 2003). Usefulness menunjukkan persepsi dari pengguna tentang kebermanfaatan sistem dalam upaya mengoptimalkan pencapaian para pengguna sistem. Apabila para pengguna sistem mempersepsikan kualitas sistem informasi itu baik maka persepsi tentang kebermanfaatan sistem akan tinggi. Atau dengan kata lain sistem tersebut bermanfaat bagi pengguna sistem (Seddon dan Kiew, 1996). Persepsi mengenai pentingnya sistem merupakan bagian yang penting dalam pengukuran kesusksesan sistem informasi. Persepsi pengguna sistem tentang pentingnya sistem menunjukkan tingkat ketergantungan tertentu dari pengguna terhadap sistem. Pendapat tentang pentingnya sistem merupakan dampak dari beberapa faktor positif yang telah dirasakan yang dapat membantu para pengguna dalam bekerja. Jika sistem tidak penting maka tidak akan memberikan dampak apa-apa terhadap kerja para penggunaannya. Namun jika tidak adanya sistem mengganggu kerja para pengguna sistem hal tersebut menunjukkan bahwa sistem tersebut penting (Li, 1997). Persepsi tentang importance of system sebagai predictor usefulness dan user satisfaction didasari pemikiran aspek pemberdayaan dan keterlibatan user dalam sistem. Apabila seorang user merasa bahwa tugas yang dikerjakannya dengan sistem merupakaan hal yang penting maka user akan memakai sistem tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi tentang pentingnya sistem

31 berkaitan dengan kualitas informasi yang didapatkan sebagai bagian dari sistem yang relevan sebagai pengambilan keputusan (Seddon dan Kiew, 1996). Dengan kata lain persepsi tentang pentingnya sistem akan berbanding lurus dengan aspek kebermanfaatan yang didapatkan pengguna dari sistem yang ada. Berdasar hal di atas, maka hipotesis satu dirumuskan sebagai berikut. H1 : Persepsi tentang pentingnya sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem E. Kualitas Informasi Kualitas informasi merupakan kualitas output yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Beberapa dimensi untuk menilai mengenai kualitas informasi ini adalah: authenticity,accuracy, completeness, uniqueness, timeliness, relevance, comprehensibility, precision, conciceness, dan informative-ness. Semakin baik kualitas informasi, akan semakin tepat pula keputusan yang diambil. Apabila informasi yang dihasilkan tidak berkualitas, maka akan berpengaruh negatif pada kepuasan pemakai. Seddon dan Kiew (1996) telah melakukan pengujian mengenai pengaruh dari kualitas informasi ini terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil pengujian mereka menunjukkan bahwa kualitas informasi berhubungan positif dengan kepuasan pengguna akhir sistem informasi (Istianingsih dan Utami, 2009). Kesuksesan sebuah sistem informasi dipengaruhi oleh kualitas dari informasi. Kualitas informasi dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap individu. Dampak positif yang diharapkan antara lain peningkatan

32 kemampuan dalam pengambilan keputusan, keefektifan kerja dan peningkatan kualitas kerja (DeLone dan McLean, 2003). Semakin baik kualitas informasi, akan semakin tepat pula keputusan yang diambil. Apabila informasi yang dihasilkan tidak berkualitas, maka akan berpengaruh negatif pada kepuasan pemakai (Istianingsih dan Utami, 2009). Seddon dan Kiew (1996) telah melakukan pengujian mengenai pengaruh dari kualitas informasi ini terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil pengujian mereka menunjukkan bahwa kualitas informasi berhubungan positif dengan kepuasan pengguna akhir sistem informasi. Masalah yang biasanya terjadi dalam pemakaian paket sistem akuntansi adalah tidak kompatibelnya sistem dengan proses bisnis dan informasi yang diperlukan organisasi. Ketidaksesuaian antara sistem aplikasi dengan proses bisnis dapat menimbulkan masalah signifikan bagi pemakai. Perusahaan yang mengubah proses bisnisnya agar sesuai dengan aplikasi software akuntansi, menyebabkan pemakai harus mempelajari cara baru lagi untuk mengatasi kompleksitas software dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Kesulitan teknis yang mengganggu dalam software, masalah interfacing dalam sistem, dan kesulitan dalam hardware dapat membuat pemakai frustasi dan menurunkan tingkat kepuasan pemakai. Jika pemakai merasa tidak puas dengan software yang digunakan, mereka akan mencari cara agar sistem tersebut tidak lagi digunakan. EUCS (End User Computer Satisfaction) dapat digunakan sebagai sinyal bagi manajemen untuk mengatasi kesulitan dan ketidaksesuaian ini (Istianingsih dan Wijanto, 2008). Kepuasan pengguna akhir dapat digunakan untuk mengukur

33 keuntungan atau keberhasilan software akuntansi yang digunakan perusahaan (Seddon, 1997). Dimensi-dimensi utama dari ukuran kepuasan pengguna sistem informasi yaitu: sikap terhadap para staf departemen Sistem Informasi yang berfokus pada penilaian dari kepuasan yang dirasakan terhadap para staf dan layanan jasa yang diberikan oleh departemen sistem informasi, tingkat pengetahuan dan keterlibatan pengguna yang berarti sikap proaktif dari para pengguna untuk berpartisipasi bersama dengan departemen Sistem Informasi dalam pengembangan sistem dan kualitas produk informasi yang berfokus pada produk atau kualitas sistem informasi secara teknis yang dihasilkan oleh fungsi Sistem Informasi (Limantara dan Devie, 2003). Hasil penelitian Poon dan Wagner (2000) menunjukkan bahwa kualitas informasi merupakan faktor penentu penting terhadap kepuasan pemakai. Penelitian di Indonesia oleh Radityo dan Zulaikha (2007) memberikan penegasan bahwa kualitas informasi menunjukkan output dari sitem informasi yang berhubungan dengan nilai, manfaat dan relevansi dari informasi yang dihasilkan bagi pengguna sistem. Apabila kualitas informasi baik, diharapkan para pengguna sistem dapat memeperoleh manfaat lebih dari sistem tersebut sehingga dapat berdampak pada kepuasan pada pemakaian sistem informasi. Berdasar hal di atas, maka hipotesis dua dirumuskan sebagai berikut. H2 : Persepsi kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem F. Kualitas Sistem

34 Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan kepuasan dan pengawasan dalam organisasi. Proses desain sistem informasi diharapkan dapat berfungsi secara efektif. Keefektifan ini juga mendanakan bahwa pengembangan sistem informasi tersebut sukses. Salah satu indikator kesuksesan sistem informasi adalah kaulitas sistem itu sendiri (Radityo dan Zulaikha, 2007). Investasi yang terkait dengan teknologi informasi seperti pembelian paket program sistem informasi akuntansi ini sangat mahal sehingga perlu dipertimbangkan apakah investasi ini benar-benar dapat memberikan lebih banyak manfaat dibdaningkan dengan biaya yang dikeluarkan (Istianingsih dan Utami, 2009) Penggunaan sistem informasi merupakan perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut. Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian sistem informasi ini dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberi dampak terhadap kinerja individu. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Kepuasan pengguna akhir sistem informasi dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran keberhasilan suatu sistem informasi (Seddon,1997). Kualitas sistem merupakan karakteristik dari informasi yang melekat mengenai sistem itu sendiri (DeLone dan McLean (1992). Kesuksesan sistem informasi dalam sebuah organisasi diharapkan mampu mengatasi kegagalankegagalan yang pernah terjadi dalam organisasi tersebut. Hal ini karena sistem yang ada dalam organisasi akan berpengaruh terhadap keputusan yang diambil

35 oleh top manajemen. Tidaklah mudah untuk mendefinisikan kesuksesan sistem informasi. Namun kesuksesan sistem informasi akan sangat dipengaruhi oleh kualitas sistem yang dimiliki (Poon dan Wagner, 2000). Kualitas sistem merupakan kombisansi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam sebuah sistem. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas output sistem yang diberikan, misalnya dengan cepatnya waktu untuk mengakses, dan kegunaan dari output sistem, akan menyebabkan pengguna tidak merasa enggan untuk melakukan pemakaian kembali (reuse); dengan demikian intensitas pemakaian sistem akan meningkat. Pemakaian yang berulang-ulang ini dapat dimaknai bahwa pemakaian yang dilakukan bermanfaat bagi pemakai. Tingginya derajat manfaat yang diperoleh mengakibatkan pemakai akan lebih puas (Radityo dan Zulaikha, 2007). Ukuran kepuasan pemakai pada sistem komputer dicerminkan oleh kualitas sistem yang dimiliki. Apabila kualitas sistem informasi baik menurut persepsi pemakainya, maka mereka akan cenderung merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas sistem informasi yang digunakan, diprediksi akan berpengaruh terhadap semakin tingginya tingkat kepuasan pengguna akhir sistem informasi tersebut (Istianingsih dan Utami, 2009). Berdasar hal di atas, maka hipotesis tiga dirumuskan sebagai berikut. H3 : Persepsi kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem. G. Kerangka Pemikiran

36 Berdasar telaah literatur di atas maka dalam penelitian ini peneliti melakukan pengujian mengenai beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Adapun kerangka pemikiran yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Gambar II.3 Kerangka pemikiran Persepsi pentingnya sistem H1 (+) Persepsi kualitas Informasi H2 (+) Kepuasan Pengguna Sistem informasi Persepsi kualitas Sistem H3 (+) Variabel independen : Persepsi pentingnya sistem, Persepsi kualitas sistem, Persepsi kualitas informasi Variabel dependen : Kepuasan pengguna sistem informasi

37 BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hyphotesis testing yang mencoba memberikan bukti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi pada aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. B. Populasi, Sampel dan Data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Sampel diambil dengan metode purposive sampling kepada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Kabupaten Sragen. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tenaga penata keuangan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kasubag Keuangan, 2. Bendahara Pengeluaran, 3. Bendahara Penerimaan, 4. Bendahara Barang. Data diambil dengan menggunakan kuesioner dengan Skala Likert 7 poin mengacu pada penelitian Seddon dan Kiew (1996).

38 C. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Dependen 26 Kepuasan Pengguna sistem informasi dalam penelitian ini merupakan tingkat kepuasan pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang digunakan dan output yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi tersebut. Kepuasan pengguna sistem (user satisfaction) merupakan respon dan umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi (Radityo dan Zulaikha, 2007). Sikap pengguna terhadap sistem informasi merupakan kriteria subjektif mengenai seberapa suka pengguna terhadap sistem yang digunakan. Kuesioner dikembangkan berdasar penelitian Seddon dan Kiew (1996) dengan Skala Likert Variabel Independen a. Persepsi tentang pentingnya sistem Importance of system menunjukkan persepsi dari responden akan pentingnya sistem yang mendukung pelaksanaan tugas (Seddon dan Kiew, 1996). Importance of system mengukur kebutuhan responden akan sebuah sistem informasi. Kuesioner dikembangkan berdasarkan penelitian Seddon dan Kiew (1996) dengan menggunakan Skala Likert 1-7. b. Kualitas Sistem Kualitas sistem informasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kualitas software dan hardwere yang digunakan, dilihat dari persepsi pemakai. Item-item untuk mengukur variabel ini diadopsi dari kuesioner yang digunakan (DeLone dan McLean, 1992). Persepsi

39 responden terhadap indikator tersebut diukur dengan Skala Likert 1-7 mengacu pada Seddon dan Kiew (1996). c. Kualitas Informasi Kualitas Informasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan persepsi pemakai mengenai kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi yang digunakan. Beberapa karakteristik yang digunakan untuk menilai kualitas informasi dari sistem akuntansi ini antara lain adalah accuracy, timeliness, relevance, informativeness, dan competitiveness. Variabel ini menggambarkan kualitas informasi yang dipersepsikan oleh pengguna persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan Skala Likert 1-7 mengacu pada Seddon dan Kiew (1996). D. Uji Statistik Penelitian 1. Deskripsi Responden Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji statistik umum yang berupa deskripsi responden. Melalui pengujian ini peneliti memberikan gambaran mengeni deskripsi responden penelitian berupa jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja. 2. Uji Validitas Instrumen. Uji validitas dilakukan untuk menilai seberapa baik suatu instrument ataupun proses pengukuran terhadap konsep yang diharapkan untuk

40 mengetahui apakah yang kita tanyakan dalam kuesioner sudah sesuai dengan konsepnya (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini digunakan validitas kriteria yang tingkat validitasnya diukur dengan rumus korelasi product moment yang dihitung dengan angka kasar/ observasi (Ghozali, 2005) yaitu : r xy = xy-( Sx)(. Sy) ( Sx) 2 NSy 2 - NS. 2 { NSx - }{ ( Sy) } 2 Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara item x dengan total y. x y N = skor tiap-tiap item. = total skor sub tes tiap-tiap item. = jumlah subyek. Jika r xy hitung > r xy tabel atau t signifikan <a = 0,05 ; maka instrumen tersebut dikatakan valid. Namun jika r xy hitung < r xy tabel atau t signifikan > a =0,05; maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid. Perhitungan uji validitas ini digunakan bantuan software komputer program SPSS 15 for Windows. C. Uji Reliabilitas Instrumen. Uji reliabilitas merupakan suatu alat ukur, maksudnya sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen ini memiliki konsistensi yang tinggi atau tidak. Instrumen dapat digunakan jika instrumen tersebut

41 mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas terhadap instrumen menggunakan uji kedanalan teknik Cronbach s Alpha : Keterangan : 2 k ü Alpha = í ì S J ý k-1î S xþ k = banyaknya belahan. S 2 = varian skor belahan. S 2 x = varian skor total. J = koefisien reliabilitas alpha. Koefisien Cronbach s Alpha akan memberikan harga yang lebih kecil atau sama dengan harga reliabilitas yang sebenarnya sehingga selalu ada kemungkinan bahwa reliabilitas tes yang sebenarnya lebih tinggi dari koefisien a, sedangkan nilai alpha berada antara 0,8 sampai 1,0 dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,6 sampai dengan 0,79 memiliki reliabilitas diterima dan nilai alpha kurang dari 0,6 memiliki reliabilitas kurang baik (Sekaran, 2003). D. Uji Asumsi Klasik Syarat agar dapat menggunakan persamaan regresi bergdana adalah terpenuhinya asumsi klasik untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bisa dan efisien dari suatu persamaan regresi bergdana dengan metode kuadrat terkecil (Least Squares). Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain: a. Uji Normalitas

42 Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005). Distribusi normal merupakan distribusi teoritis dari variable rdanom yang kontinyu. Kurva yang menggambarkan distribusi normal adalah kurva normal yang berbentuk simetris. Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Sebuah variabel dikatakan terdistribusi dengan normal apabila hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi di atas 5% (Ghozali, 2005). b. Uji Multikolinieritas Multicollinearity adalah suatu keadaan terjadinya satu atau lebih variabel bebas yang berkorelasi sempurna atau mendekati sempurna dengan variabel bebas lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multicollinearity dilihat dari Value inflation Factor (VIF) variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai yang umum dipakai adalah tolerance value 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10 (Ghozali, 2005). c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi bila varian Y berubah, karena variabel X berubah, sehingga timbul perbedaan, karena adanya gangguan yang timbul dalam fungsi regresi mempunyai varian yang berbeda. Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan menjadi kurang dari semestinya. Heteroskedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi

SERVICE QUALITY DAN KEPUASAN NASABAH (PADA BANK JATENG KOTA SURAKARTA)

SERVICE QUALITY DAN KEPUASAN NASABAH (PADA BANK JATENG KOTA SURAKARTA) SERVICE QUALITY DAN KEPUASAN NASABAH (PADA BANK JATENG KOTA SURAKARTA) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister

Lebih terperinci

PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPETENSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ENTITAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT

PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPETENSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ENTITAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPETENSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ENTITAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Akuntansi Minat Utama: Akuntansi Sektor Publik

TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Akuntansi Minat Utama: Akuntansi Sektor Publik PENGARUH PENTINGNYA SISTEM, KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN TESIS Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS REKOMENDASI AUDIT

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS REKOMENDASI AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS REKOMENDASI AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka menghasilkan informasi yang relevan, diantaranya mencatat data

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INSPEKTORAT DAERAH DAN KETEPATWAKTUAN PENETAPAN APBD PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

KARAKTERISTIK INSPEKTORAT DAERAH DAN KETEPATWAKTUAN PENETAPAN APBD PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA KARAKTERISTIK INSPEKTORAT DAERAH DAN KETEPATWAKTUAN PENETAPAN APBD PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA T E S I S Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

Oleh: LINAWATI NIM : S

Oleh: LINAWATI NIM : S ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) TERHADAP KINERJA SATUAN PENDIDIKAN, DENGAN VARIABEL PEMODERASI BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

Oleh: Dian Arumsari NIM: S

Oleh: Dian Arumsari NIM: S PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa Tahun 2013) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH KEMAMPUAN, KETERLIBATAN, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, KUALITAS SISTEM INFORMASI, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DI KABUPATEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM PELAPORAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM PELAPORAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM PELAPORAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengantar Menyediakan informasi yang akurat merupakan hal penting bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan kompetetif

Lebih terperinci

Oleh: Dian Arumsari NIM: S

Oleh: Dian Arumsari NIM: S PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa Tahun 2013) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada laba, namun rumah sakit mempunyai konsekuensi pada akuntabilitas dan auditabel dalam pelaporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif di dalam perusahaan sangat penting karena dapat menjadi dasar untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RSUD KUDUNGGA KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RSUD KUDUNGGA KABUPATEN KUTAI TIMUR PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RSUD KUDUNGGA KABUPATEN KUTAI TIMUR TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesesuaian

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesesuaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi saat ini telah memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan bisnis. Hal ini berdampak pada banyaknya perusahaan yang menerapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

Oleh: NUR ENDAH WIDYASTUTI NIM : S

Oleh: NUR ENDAH WIDYASTUTI NIM : S PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI AKRUAL DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Sragen) TESIS

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

TESIS. Oleh AGUNG NUGROHO JATI NIM: Q

TESIS. Oleh AGUNG NUGROHO JATI NIM: Q KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KUALITAS KEHIDUPAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PERILAKU EKSTRA PERAN: STUDI EMPIRIS PADA PARA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur

BAB IV METODE PENELITIAN. dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur 27 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang baik perlu dirancang aktivitas dan sumber dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian : A. Obyek Penelitian Obyek penelitian tesis ini adalah satuan kerja pada Kementerian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Penelitian ini dibatasi lokasinya hanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMPETENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS AUDIT PADA AUDITOR BPKP

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMPETENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS AUDIT PADA AUDITOR BPKP PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMPETENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS AUDIT PADA AUDITOR BPKP TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2012).

Lebih terperinci

Oleh: INDAH FADRIANA NIM: S

Oleh: INDAH FADRIANA NIM: S PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE (Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEIVED QUALITY, BRAND IMAGE, KEPUASAN KONSUMEN DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK KOSMETIK MERK WARDAH

PENGARUH PERCEIVED QUALITY, BRAND IMAGE, KEPUASAN KONSUMEN DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK KOSMETIK MERK WARDAH PENGARUH PERCEIVED QUALITY, BRAND IMAGE, KEPUASAN KONSUMEN DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK KOSMETIK MERK WARDAH TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat BAB III 3.1 Rancangan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

ROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013

ROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013 i ADAPTASI MODEL DELONE DAN MCLEAN YANG DIMODIFIKASI GUNA MENGUJI KEBERHASILAN APLIKASI OPERASIONAL PERBANKAN BAGI INDIVIDU PENGGUNA SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS PADA PD.BPR BKK DI KABUPATEN PATI) Skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penyusunan skripsi adalah pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia yang beralamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi keuangan daerah diperlukan untuk meningkatkan pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Pengguna Ponsel Smartfren) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di Larissa Aesthetic Center Cabang Gajahmada Surakarta) TESIS Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah deskriptif-verifikatif dengan tujuan untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual dan akurat serta menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah dalam proses penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah di Wilayah Ekonomi Sulawesi dan Papua-Kepulauan Maluku Tahun 2015) SKRIPSI

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI DAN TINGKAT PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN FUNGSIONAL (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Sragen)

KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI DAN TINGKAT PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN FUNGSIONAL (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Sragen) KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI DAN TINGKAT PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN FUNGSIONAL (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Sragen) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBYEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris yang dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. B. JENIS DATA Umar (2005), menyatakan jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan lima variabel yang terdiri atas tiga variabel independen (bebas), satu variabel intervening dan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta, populasi dari penelitian ini adalah karyawan dan pegawai perusahaan asuransi syariah di Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran di pemerintah kabupaten/kota

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh insentif dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi terutama pada penggunaan software akuntansi membawa perubahan yang signifikan terhadap cara pemakai dalam mengerjakan tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan untuk subyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kesuksesan sebuah sistem informasi tidak hanya dilihat dari jumlah bug yang terdapat di dalamnya atau berjalannya proses sistem informasi sesuai sistem organisasi terkait. Hal yang

Lebih terperinci

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada SKPD Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Pengguna Ponsel Smartfren) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada bulan Januari 2014 di Kementerian Perhubungan yang berkedudukan di Jakarta dan berkantor di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada PT Surya Toto Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan (Wasito, 1995:16).

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di HARRIS Hotel & Conventions Ciumbuleuit Bandung. Data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Jalan Sei Batanghari, Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel,

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, 33 BAB 4 METODE PENELITIAN Bab IV ini menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, Definisi Operasional dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang mendorong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang mendorong perusahaan untuk mengikuti kemajuan teknologi yang juga berkembang pesat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH KESIAPAN PEGAWAI MENUJU REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BPS SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA TESIS

PENGARUH KESIAPAN PEGAWAI MENUJU REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BPS SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA TESIS PENGARUH KESIAPAN PEGAWAI MENUJU REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BPS SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di.

PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di. PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan PT Go-Jek Indonesia di kota Bandung secara parsial dan simultan. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti anggaran berbasis kinerja, transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan internal yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 EXTENSI MEDAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TESIS

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TESIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci