SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN IMPLEMENTASI UNIT KERJA BARU PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA TBK.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN IMPLEMENTASI UNIT KERJA BARU PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA TBK."

Transkripsi

1 SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN IMPLEMENTASI UNIT KERJA BARU PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA TBK. Kisworo Program Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Telp. (021) , Fax. (021) kisworo13288@gmail.com ABSTRAK ini dibuat untuk petugas kantor wilayah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. yang akan melakukan implementasi unit kerja baru mikro (atau biasa disebut implementor) sebagai buku panduan saat mengalami permasalahan aplikasi. Kondisi saat ini implementor harus menghubungi Kantor Pusat BRI apabila terdapat kendala saat proses implementasi. Mengingat Kantor Pusat BRI terdiri dari banyak sekali divisi dan bagian, implementor sering dilempar-lempar antar bagian saat menanyakan suatu permasalahan di Kantor Pusat. Apalagi saat ini tidak ada alokasi biaya pulsa untuk implementor, sehingga mereka terpaksa harus menghubungi Kantor Pusat dengan pulsa pribadi. Dengan adanya sistem pakar ini, diharapkan implementor dapat mengatasi permasalahan aplikasi BRI secara mandiri dan apabila memang harus menghubungi Kantor Pusat, divisi dan bagian yang dituju sudah tepat. Sistem ini dibuat dengan menggunakan metode Forward Chaining dan teknik pencarian menggunakan teknik best first search. Sistem terdiri dari 31 rule dengan kedalaman sampai dengan 5 kedalaman. Bahasa program yang digunakan adalah PHP dengan editor Adobe Dreamweaver CS4 sedangkan basis datanya menggunakan MySQL. Sistem pakar ini berbasis web, sehingga user tidak perlu melakukan instalasi program pada perangkat PCnya. Kata kunci :, Forward Chaining, Best First Search 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Saat ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Per bulan April 2015 Bank BRI memiliki BRI Unit, Teras BRI, 610 Teras BRI Keliling dan 1 Teras BRI Kapal. Ini belum termasuk unit kerja ritel dan unit kerja elektronik yang total jumlahnya lebih dari PT Bank Rakyat Indonesia memiliki Kantor Pusat di Jakarta sedangkan unit kerja operasionalnya tersebar di seluruh Indonesia. Divisi Jaringan Kerja Bisnis Mikro adalah Divisi support yang bertempat di Kantor Pusat BRI Jakarta. Tugas utama dari Divisi ini adalah melakukan pembukaan unit kerja mikro sesuai dengan rencana bisnis bank yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Tahun 2015, Divisi JKBM akan melivekan 67 BRI Unit, 118 Teras BRI, 25 Teras BRI Keliling dan 1 Teras BRI Kapal. Petugas implementasi unit kerja baru di Divisi ini hanya ada 7 orang, sehingga dalam memenuhi target tahunannya, Divisi JKBM dibantu oleh Bagian E- channel TSI Kanwil yang tersebar di 19 Kantor Wilayah BRI seluruh Indonesia. 1.2 Masalah Permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini ialah bagaimana melakukan transfer knowledge kepada Petugas E-channel TSI Kanwil yang ada di 19 Kantor Wilayah seluruh Indonesia untuk mengatasi error-error aplikasi yang terjadi pada saat pelaksanaan implementasi unit kerja baru. Mengingat lokasi kantor wilayah yang tersebar luas, sistem training akan memakan biaya yang besar. Rotasi pekerja di Kantor wilayah juga tergolong sangat cepat, sehingga petugas yang telah dilatih sudah lebih dulu pindah unit kerja lain sebelum petugas tersebut sempat melakukan Training on Trainer (TOT) pada petugas pengganti. Masalah lainnya adalah bertambahnya aplikasi yang digunakan oleh Bank BRI sehingga menuntut petugas Kanwil untuk selalu update solusi permasalahannya. 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, dapat dibuatkan sebuah aplikasi yang dapat mentransfer knowledge petugas implementor di Divisi Jaringan Kerja Bisnis Mikro (pakar/ahli), ke

2 dalam suatu sistem yang berisikan solusi-solusi untuk mengatasi permasalahan aplikasi saat melakukan implementasi unit kerja BRI. Sistem ini disebut dengan sistem pakar atau Expert Sytem. Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Petugas implementor Divisi JKBM adalah tangan pertama yang mendapatkan informasi dari pengembang aplikasi BRI, sehingga pengetahuan mereka bisa dijadikan knowledge base sistem pakar ini. 1.4 Ruang Lingkup Pembahasan Pada penulisan laporan tugas akhir ini pembahasan dibatasi hanya pada masalah teknis yang berhubungan dengan permasalahanpermasalahan yang sering dihadapi petugas Kantor Wilayah dalam melakukan pembukaan unit kerja baru mikro, mengingat riset dilakukan di Divisi JKBM, yaitu Divisi yang bertanggung jawab terhadap pembukaan unit kerja mikro, baik itu BRI Unit, Teras BRI, maupun Teras BRI Keliling. Sistem ini tidak membahas permasalahan yang menyangkut pembukaan unit kerja ritel. Informasi yang akan disajikan meliputi beberapa hal sebagai berikut: a. Sistem pakar ini dibuat dalam bentuk rule based system, yang mana pengetahuan disimpan dalam bentuk aturan-aturan. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF- THEN. b. Rule based system yang digunakan menggunakan inferensi forward chaining, dimana pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis c. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk implementasi adalah PHP dengan menggunakan database MySQL. Rule yang digunakan sebanyak 31 dengan kedalaman sampai dengan 5 kedalaman 1.5 Metode Perancangan Metode yang diterapkan di dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah Metode Waterfall. Adapun tahap-tahap metode ini sebagai berikut: a. Identifikasi Masalah Merupakan tahapan mengidentifikasi permasalahan yang akan dikaji. Dalam hal ini ditentukan batasan masalah yang akan dikaji dari yang melatarbelakangi suatu bidang pengetahuan. b. Analisis Masalah Setelah memahami bidang yang akan dibuat menjadi sistem pakar, selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data mengenai fakta-fakta permasalahan yang terjadi saat melakukan implementasi unit kerja baru yang nantinya akan di masukkan ke dalam basis pengetahuan. c. Membentuk basis pengetahuan Setelah memahami bidang yang akan dibuat menjadi sistem pakar, selanjutnya menentukan metode representasi pengetahuan yang didapat ke dalam basis pengetahuan, adapun metode yang digunakan adalah kaidah produksi. d. Penulisan kode program Setelah mengetahui dan memahami masalah dan konsep pengetahuan yang akan dikembangkan ke dalam sistem pakar maka tahapan selanjutnya menentukan teknik inferensinya. Teknik inferensi yang akan dipakai dalam pembuatan sistem pakar ini adalah teknik pelacakan ke depan atau dikenal dengan inferensi Forward Chaining. e. Pengoperasian dan uji sistem Setelah membuat struktur knowledge base dan menentukan teknik inferensi selanjutnya adalah tahap pembuatan sistem pakar. Setelah Sistem pakar dibuat sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya adalah menguji sistem pakar tersebut, agar dapat diketahui apakah sistem pakar layak atau sesuai dengan menggunakan tatap muka berbasis web. 2. LANDASAN TEORI 2.1. a. Definisi Menurut Siswanto (2010:117), sistem pakar adalah yang paling banyak aplikasinya dalam membantu menyelesaikan masalahmasalah dalam dunia nyata. Perangkat lunak ini dapat sekali dijalankan oleh perangkat komputer pribadi, sehingga untuk aplikasi kecerdasan tiruan ini dapat dilakukan dengan mudah dan dengan biaya yang relatif lebih murah. Sistem pakar adalah sebuah program yang dapat: 1) Menangani masalah dunia nyata, masalah yang komplek yang sangat membutuhkan intepretasi pakar. 2) Menyelesaikan masalah dengan menggunakan komputer dengan model penalaran manusia dan mencapai kesimpulan yang sama dengan yang dicapai oleh seorang

3 pakar jika berhadapan langsung dengan sebuah masalah yang sedang dihadapinya. Komputer yang berbasis sistem pakar adalah program komputer yang mempunyai pengetahuan yang berasal dari manusia yang berpengetahuan luas dalam suatu domain tertentu, di mana pengetahuan di sini adalah pengetahuan manusia yang sangat minim penyebarannya, mahal dan serta susah untuk didapatkannya. Kondisi-kondisi di mana sistem pakar dapat membantu manusia dalam menyelesaikan masalahnya, antara lain: 1) Kebutuhan tenaga ahli yang banyak, tetapi pakar yang tesedia jumlahnya hanya sedikit dan sangat terbatas. 2) Pemakaian pakar yang berlebihan dalam membuat keputusan, walaupun dalam suatu tugas yang rutin. 3) Pertimbangan kritis harus dilakukan dalam waktu yang singkat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 4) Hasil yang optimal, seperti dalam hal perencanaan atau konfigurasi. 5) Sejumlah besar data yang harus diteliti oleh pakar secara berkelanjutan. b. Pembentukan Expert System Mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan oleh sistem untuk mencapai suatu kesimpulan adalah metode inferensi Forward Chaining. Metode ini melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka proses akan menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Pelacakan ke depan ini memulai dari sekumpulan fakta-fakta (data) dengan mencari kaidah yang cocok dengan dugaan/hipotesa yang ada menuju ke kesimpulan. c. Ciri-ciri Ciri-ciri dari sistem pakar adalah : 1) Terbatasnya pada domain keahlian tertentu. 2) Dapat memberikan penalaran data yang tidak pasti. 3) Dapat mengemukakan rangkaian alasanalasan yang tidak diberikannya dengan cara yang tidak dapat di pahami. 4) Berdasarkan kaidah-kaidah/ ketentuan/ rule yang berlaku. 5) Dirancang untuk dapat di kembangkan secara bertahap. 6) Pengetahuan dan mekanisme penalaran jelas terpisah. 7) Keluaran bersifat anjuran. 8) Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai dituntun oleh dialog dengan user. d. Komponen Menurut Siswanto (2010:125), komponen sistem pakar terdiri dari 4 komponen yaitu: 1) Basis pengetahuan (knowledge base) a) Inti program sistem pakar b) Merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar. c) Tersusun atas fakta-fakta yang berupa objek dan kaidah/ketentuan yang merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang telah diketahui. 2) Mesin Inferensi (inference engine) a) Bagian-bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan polapola penalaran sistem yang digunakan seorang pakar. b) Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya mencari sebuah jawaban atau kesimpulan yang yang terbaik. c) Memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai suatu kesimpulan. d) Memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidahnya (rule) dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam daftar fakta - fakta (fact list) yang disimpan dalam basis pengetahuan di harddisk. 3) User Interface a) Bagian penghubung antara sistem pakar dengan pemakai. b) Akan terjadi dialog antara program dan pemakai. c) Program akan mengajukan pertanyaanpertanyaan dengan berbentuk panduan menu (menu driven), pernyataanpernyataan bahasa alami (natural language), dan Grafic interface style. Program sistem pakar akan mengambil kesimpulan berdasarkan jawaban - jawaban dari si pemakai tadi. 4) Development Engine Bagian dari sistem pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan knowledge engineer atau harus punya keahlian dalam mengerti bagaimana pakar menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan suatu masalah, dan juga mampu mengekstrasikan penjelasan (knowledge acquisition) mengenai pengetahuan dari pakar, bila si pakar menemukan pengetahuan dan aturan-aturan yang baru dari pengalaman ia bekerja. 5) Teknik Penalaran (interface) Ada dua teknik dalam melakukan penalaran (interface):

4 a) Pelacakan ke belakang (backward chaining) yang memulai penalarannya dari kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan hipotesahipotesa yang mendukung menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesahipotesa tersebut. b) Pelacakan ke depan (forward chaining) memulai dari sekumpulan fakta- fakta dengan mencari kaidah yang cocok dengan dugaan/hipotesa yang ada menuju kesimpulan. 6) Teknik Penelusuran (Searching) Kedua teknik penalaran dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran (searching): a) Teknik Depth-First Search Adalah teknik penelusuran data pada node-node secara vertikal dan sudah terdefinisi, misalnya kiri ke kanan, keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah bahwa penelurusan masalah dapat digali secara mendalam sampai ditemukannya kapasitas suatu solusi yang optimal. Kekurangan teknik penelusuran ini adalah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ruang lingkup masalah yang besar. Proses pencarian depth-first search dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.2 : Teknik Breadth-First Search c) Teknik Best-First Search Adalah teknik penelusuran yang menggunakan pengetahuan akan suatu masalah untuk melakukan panduan pencarian ke arah node tempat dimana solusi berada. Pencarian jenis ini dikenal juga sebagai heuristic. Pendekatan yang dilakukan adalah mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus dimulai darimana dan bagaimana menggunakan proses terbaik untuk mencari solusi. Keuntungan jenis pencarian ini adalah mengurangi beban komputasi karena hanya solusi yang memberikan harapan saja yang diuji dan akan berhenti apabila solusi sudah mendekati yang terbaik. Ini merupakan model yang menyerupai cara manusia mengambil solusi yang dihasilkan merupakan solusi yang mutlak benar. Proses pencarian Best-first search dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.1 : Teknik Depth-First Search b) Teknik Breadth-First Search Adalah teknik penelusuran data pada semua node dalam satu level atau salah satu tingkatan sebelum ke level atau tingkatan di bawahnya. Keuntungan pencarian daengan teknik ini adalah sama dengan depth first search, hanya saja penelusuran dengan teknik ini mempunyai nilai tambah, dimana semua node akan dicek secara menyeluruh pada setiap tingkatan node. Kekurangan teknik penelusuran ini terletak pada waktu yang dibutuhkan yang sangat lama apabila solusi berada dalam posisi node terakhir sehingga menjadi tidak efisien. Kekurangan dalam implementasi juga perlu dipertimbangkan, misalnya teknik penelusuran menjadi tidak interaktif antara suatu topik dengan topik yang lain atau harus melompat dari satu topik ke topik yang lain sebelum topik tersebut selesai ditelusuri. Proses pencarian Breadth-first search dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.3 : Teknik Best-First Search 3. RANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI 3.1 Rancangan Arsitektur Sistem Usulan Berdasarkan strategi pemecahan masalah, sistem usulan yang akan dibuat diberi nama Untuk Mengidentifikasi Permasalahan Implementasi Unit Kerja Baru Mikro Pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, Database menggunakan MySQL dan editor menggunakan Adobe Dreamweaver CS4. Sistem ini nantinya akan menganalisa masalah-masalah yang dihadapi implementor. Analisa tersebut

5 dengan menampilkan pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak. Hasil jawaban implementor akan dianalisa dan hasil analisa akan ditampilkan beserta identifikasinya. 3.2 Komponen yang digunakan Komponen yang digunakan sebagai media ujicoba dan penelitian dalam penulisan laporan ini meliputi perangkat lunak dan perangkat keras, sebagai berikut : a. Software 1) XAMPP ) Adobe Dreamweaver CS4 3) Mozilla Firefox 4) Microsoft office 2007 b. Hardware 1) Processor Intel Core i3-2310m 2.10GHz x 4 2) Intel HD Graphic Family Generic Pnp Monitor 3) Hardisk WDC GB 4) Memory 4.0 Gb 5) Windows 7 Professional 3.3 Rancangan Program Berdasarkan rancangan modul sistem usulan, dapat dirancang aplikasi dengan detail sebagai berikut: Gambar 3.2 : Flowchart Menu Utama Implementor Flowchart Analisa Masalah Pada menu ini implementor diharuskan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu kemudian baru akan ditampilkan daftar pertanyaan yang kemudian hasilnya kan ditampilkan pada form hasil analisa Diagram Alur Diagram use case digunakan untuk menjelaskan fungsionalitas dari perangkat lunak sistem pakar yang dirancang. Gambar 3.3 : Flowchart Menu Analisa Masalah Gambar 3.1 : Diagram Use Case Menu Implementor Flowchart Menu Implementor Menu Implementor dapat diakses tanpa harus login, berisi menu analisa masalah, bantuan dan daftar nomor telepon kantor pusat yang bisa dihubungi. 3.4 Rancangan Layar a. Rancangan Layar Menu Home Pada rancangan layar menu ini, implementor hanya mengklik tombol menu maka akan muncul sub-sub menu. Terdapat beberapa submenu yang dapat dipilih oleh implementor. Diantaranya adalah submenu Analisa Permasalahan yang berfungsi untuk memulai mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi, submenu Bantuan yang berfungsi sebagai petunjuk tata cara penggunaan sistem, submenu Hubungi Kantor Pusat yang berfungsi untuk melihat nomor telepon divisi dan bagian di kantor pusat BRI beserta nomor vendor BRI yang dapat dihubungi dan submenu Menu Admin yang berfungsi untuk login sebagai implementor. Apabila implementor ingin keluar dari aplikasi, implementor tinggal klik tanda x di pojok kanan atas. Rancangan layar menu Home dapat dilihat pada gambar 3.4.a

6 Gambar 3.4.a : Rancangan Layar Menu Home b. Rancangan Layar Analisa Permasalahan Pada rancangan layar Analisa permasalahan, ada 3 form yang ditampilkan. Form pertama adalah form pendaftaran di mana implementor akan mengisi nama implementor, jenis unit kerja yang diimplementasi, nama unit kerja, dan kantor wilayah implementor. Setelah klik daftar, implementor akan menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut dengan memilih pilihan jawaban Ya atau Tidak, kemudian pemakai dapat melanjutkan pertanyaan ke layar berikutnya dengan memilih tombol jawab. Rancangan ini ditampilkan pada form analisa permasalahan. Kemudian hasil analisa akan ditampilkan pada form analisa hasil. Saat klik button ulangi analisa pada form analisa hasil, maka implementor akan diarahkan kembali ke form analisa permasalahan. Ketiga form tersebut dapat dilihat pada gambar 3.4.b, 3.4.c, dan 3.4.c. Gambar 3.4.d : Rancangan Layar analisa hasil 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Program Implementasi program yang dimaksud adalah menuangkan flowchart dan algoritma hasil perancangan ke dalam bahasa pemrograman, kemudian program tersebut diuji dengan cara dijalankan Proses Instalasi Program Program ini tidak memerlukan cara instalasi yang khusus, mengingat program ini berbasis web, sehingga implementor hanya perlu menuliskan alamat web pada web browser saja Mengakses Halaman Aplikasi Kita dapat menjalankan aplikasi ini dengan cara langsung mengisi alamat sistem pakar pada web browser, atau membuat shortcutnya pada desktop, sehingga saat implementor mengklik shortcut tersebut akan langsung diarahkan pada halaman web sistem pakar. Halaman utama implementor ditunjukkan pada gambar 4.1 Gambar 3.4.b : Rancangan Layar pendaftaran implementor Gambar 4.1 : Tampilan Menu utama implementor Gambar 3.4.c : Rancangan Layar analisa permasalahan Pada halaman menu utama ini, implementor dapat melakukan analisa masalah, membaca panduan tentang sistem pakar yang digunakan, melihat daftar nomor telepon kantor pusat BRI yang dapat dihubungi dan dapat login sebagai admin. Sebelum implementor melakukan analisa masalah, akan ditampilkan tampilan registrasi implementor, yang baru kemudian akan diarahkan pada pertanyaan-pertanyaan untuk kemudian hasil analisa akan ditampilkan pada form analisa hasil. Form Analisa masalah dapat dilihat pada gambar 4.2, 4.3 dan 4.4

7 2) Langkah Kedua Setelah implementor klik daftar pada form pendaftaran, maka akan ditampilkan form analisa permasalahan. Implementor akan diberikan pertanyaan dengan pilihan jawaban Ya(Benar) atau Tidak(Salah). Pertanyaan pertama yang diajukan adalah Apakah permasalahan pada aplikasi BRINets Web? (lihat gambar 4.6). Gambar 4.2 Tampilan pendaftaran implementor Gambar 4.6 : Tampilan Layar Uji Penelusuran 3) Langkah Ketiga Apakah permasalahan pada aplikasi BRINets Web? dengan jawaban Ya, maka proses berlanjut pada pertanyaan selanjutnya Apakah mengalami permasalahan sebelum login BRINets?. (lihat gambar 4.7) Gambar 4.3 Tampilan analisa masalah Gambar 4.7 : Tampilan Layar Uji Penelusuran 4) Langkah Keempat Apakah mengalami permasalahan sebelum login BRINets? dengan jawaban Ya, maka proses berlanjut pada pertanyaan selanjutnya Apakah halaman awal aplikasi BRINets terbuka?. (lihat gambar 4.8) Gambar 4.4 Tampilan hasil analisa 4.2 Uji Coba Program Proses uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah program telah berjalan sesuai rancangan atau tidak Uji coba analisa masalah 1) Langkah Pertama Pada langkah pertama pada klik menu analisa permasalahan maka akan muncul form pendaftaran implementor, isi sesuai kolom isian (lihat gambar 4.5). Gambar 4.8 : Tampilan Layar Uji Penelusuran 5) Langkah Kelima Apakah halaman awal aplikasi BRINets terbuka? dengan jawaban Ya, maka proses berlanjut pada pertanyaan selanjutnya Apakah User ID BRINets yang diinput sudah sesuai parameter Kantor Pusat?. (lihat gambar 4.9) Gambar 4.5 : Tampilan Layar Pendaftaran Implementor Gambar 4.9 : Tampilan Layar Uji Penelusuran

8 6) Langkah Keenam Apakah User ID BRINets yang diinput sudah sesuai parameter Kantor Pusat? dengan jawaban Ya, maka proses berlanjut pada pertanyaan selanjutnya Apakah muncul error access denied user id is denied?. (lihat gambar 4.10) selalu memberikan update solusi untuk permasalahan aplikasi-aplikasi baru yang sedang dan akan dikembangkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. c. Aplikasi ini sangat mudah digunakan, user hanya tinggal menjawab beberapa pertanyaan dengan pilihan jawaban Ya atau Tidak sesuai kondisi yang dihadapi sampai dengan user mendapatkan solusi. Gambar 4.10 : Tampilan Layar Uji Penelusuran 7) Langkah Ketujuh Apakah muncul error access denied user id is denied dengan jawaban Ya, maka proses berlanjut pada pertanyaan selanjutnya tetapi karena pertanyaan berhenti dilevel 5 maka implementor akan mendapatkan suatu kesimpulan dari pertanyaan yang dijawab. (lihat gambar 4.11) Gambar 4.11 : Tampilan Layar Uji Penelusuran 5. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan ilmiah yang menyangkut untuk mengidentifikasi permasalahan implementasi unit kerja baru mikro pada PT Bank Rakyat Indonesia tbk. yang telah dikembangkan, sebagai berikut : a. telah teruji dengan hasil yang baik dimana sistem ini terdiri dari 31 rule dengan kedalaman sampai dengan 5 kedalaman. Sistem ini telah dapat digunakan tanpa ada error. b. Aplikasi ini telah memenuhi kebutuhan dalam membantu user dalam menyediakan solusi permasalahan yang dihadapi. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan implementor dapat mengetahui langkah langkah penyelesaian dalam menghadapi masalah aplikasi saat mengimplementasikan unit kerja baru mikro. Untuk kedepannya diharapkan implementor sudah hafal semua solusi yang disediakan sistem pakar ini. Harapan lainnya adalah sistem pakar ini dapat DAFTAR PUSTAKA [1] Siswanto, 2010, Kecerdasan Tiruan. Yogyakarta: Graha Ilmu [2] Reisa, R, & Sudarmaningtyas, P, 2013, Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Mata, dilihat 26 Februari 2014, < e/download/190/141> [3] Wardian, Wawan, & Veronica Tobing, Sisca, 2011, Aplikasi Tes Kepribadian Berbasis Web, dilihat 26 Februari 2014, < inkom/article/download/116/84> [4] Khomsah, Siti, & Sasmito Ariwibowo, Agus, 2011, Dengan Beberapa Knowledge Base Menggunakan Probabilitas Bayes Dan Mesin Inferensi Forward Chaining, dilihat 19 Maret 2014, < _PAKAR_DENGAN_BEBERAPA_KNOWL EDGE_BASE_MENGGUNAKAN_PROBAB ILITAS_BAYES_DAN_MESIN_INFERENS I_FORWARD_CHAINING> [5] Satyareni, Diema Hernyka, 2011, Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Infeksi Tropis Dengan Menggunakan Forward dan Backward Chaining, dilihat 27 Maret 2014, <diema.files.wordpress.com/2011/04/ pb2.pdf> [6] Nur Arif, Saiful, 2011, Rule-Based Expert Systems Dalam Mendeteksi Kerusakan Sistem Jaringan Komputer Dengan Menggunakan Backward Chaining, dilihat 27 Maret 2014, < rnal/hp442-jurnal-saiful-mendeteksi Kerusakan.pdf> [7] Priyono, Bagus Widi, Muhammad Hasbi, and Sri Tomo. "SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN KULKAS." Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN) 2.1 (2014), dilihat tanggal 11 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013 1 Makalah Nomor: KNSI-162 SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN VIRUS Windarto 1, Bilar Deswara Rohman 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan.  Hal 1 dari 90 Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Web Mobile untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Telepon Seluler dengan Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining 1 Wamiliana 2 Aristoteles 3 Depriyanto 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut dari hasil perancangan di Bab III maka ditabel hasil uji coba dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu cepat, berbagai macam kebutuhan hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat elektronika rumah tangga

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

MENGENAL SISTEM PAKAR

MENGENAL SISTEM PAKAR MENGENAL SISTEM PAKAR Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah system pakar. Ini disebabkan penerapannya diberbagai bidang, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan terutama

Lebih terperinci

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi Siapakah pakar/ahli Expert System Seorang pakar atau ahli adalah: seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman superior dari suatu masalah By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Definisi Program komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN BLACKBERRY CURVE 8900 DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN BLACKBERRY CURVE 8900 DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN BLACKBERRY CURVE 8900 DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER Anugrah Bagus Susilo Magister Ilmu Komputer, Pascasarjana Universitas Budi Luhur,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI HELPDESK TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE. Tugas Matakuliah Interaksi Manusia dan Komputer. Narti Prihartini, S.T.

DESAIN APLIKASI HELPDESK TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE. Tugas Matakuliah Interaksi Manusia dan Komputer. Narti Prihartini, S.T. DESAIN APLIKASI HELPDESK TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE Tugas Matakuliah Interaksi Manusia dan Komputer Oleh: Mutammimah Rahayu Wulandari Siti Fajarwati H. Dellyla Hermanidiya Agus Gatot Purwanto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN Hardware 1. Processor : Intel Dual Core CPU 2.0GHz 2. Memory (RAM) : 1 GB 3. Hardisk : 80 GB

BAB IV HASIL RANCANGAN Hardware 1. Processor : Intel Dual Core CPU 2.0GHz 2. Memory (RAM) : 1 GB 3. Hardisk : 80 GB BAB IV HASIL RANCANGAN 4.1. Spesifikasi Hardware dan Kebutuhan Software Penulis mengusulkan penggunaan hardware dan software dalam pengimplementasian sistem informasi pengajuan kredit pada PT Bussan Auto

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PADA MESIN FOTOCOPY CANON MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PADA MESIN FOTOCOPY CANON MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PADA MESIN FOTOCOPY CANON MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING Yanuar Arifin 1), Tubagus Purwo Rusmiadi 2), Cahyo Darujati 3). Program Studi Sistem Informasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakar Definisi Pakar (Human Expert) adalah seseorang yang telah mempelajari fakta- fakta, buku teks, dan pengetahuan bidangnya, serta mengembangkan pengetahuan yang telah terdokumentasi

Lebih terperinci

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi 1 MODEL HEURISTIK N. Tri Suswanto Saptadi 2 Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan model Heuristik untuk menyelesaikan masalah dengan pencarian solusi terbaik. 1 3 Model

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL Achmad Solichin Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 41 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun agar user yang menggunakannya menggantikan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

By: Sulindawaty, M.Kom

By: Sulindawaty, M.Kom By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB Indri Mansyur 1, Wawan Kurniawan 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia Email: waonek@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam pembahasan hasil program berisi tentang menjelaskan halaman dari program, terutama yang berkaitan dengan interface (antar muka) sebagai penghubung antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada saat ini tidak semua Kantor Pos Cabang di Kantor Pos Tanjungpinang 29100 memiliki teknisi untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat lunak, diantaranya adalah : a. Perangkat keras 1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN

BAB IV HASIL RANCANGAN BAB IV HASIL RANCANGAN 4.1. Spesifikasi Hardware dan Kebutuhan Software Dalam pengimplementasian sistem informasi pemesanan kendaraan operasional berbasis web pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Lebih terperinci

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA II.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk diagnosis penyakit pengapuran pada sendi (OA) pada orang dewasa berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Login Pada tampilan login ini sebagai halaman untuk masuk ke dalam sistem pakar menentukan jenis buah durian dengan menggunakan metode forward

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur rancangan desain penelitian disertai metode penelitian beserta alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengerjakan tugas akhir.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB Sri Kurniasih, S.T, M.KOM 1, Rizki Hardian 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur Sistem Pakar Forward Chaining Wawancara Pakar Studi Literatur Permasalahan Perawatan Penderita DBD Sebaran Angket Aturan/Kaidah Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Gangguan Penyakit Perut Menggunakan Metode Forward

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Yogyakarta, 22 Juli 2009 PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Ana Kurniawati, Marliza Ganefi, dan Dyah Cita

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN HANDPHONE (Studi Kasus Handphone Nokia 2115) Mardison 1 Erdisna 2 Hericho Jeffryanto 3 ABSTRACT Handpone Nokia CDMA 2115 be handphone that has uniqueness

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAK Hampir tidak ada penyakit anak yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat, berpengaruh pada perkembangan perangkat mobile saat ini, sehingga penggunaan perangkat mobile semakin memasyarakat. Perkembangan ini

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 65 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Tati Harihayati 1, Luthfi Kurnia 2 1,2 Program

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang dari ruang implementasi, pengkodean dan interface dari aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak meyimpang dari tujuannya. Adapun metodologi penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian sebuah sistem pakar, komponen

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian sebuah sistem pakar, komponen BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian sebuah sistem pakar, komponen sistem pakar, komponen dasar sistem pakar, basis data dan aplikasi yang digunakan dalam menyusun skripsi ini.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Buah tomat (Lycopersicum esculentum. Mill. L.) merupakan tanaman sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Tomat (Lycopersicon

Lebih terperinci

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN APLIKASI KECERDASAN BUATAN PENGANTAR SISTEM PAKAR Shinta P. Sari Prodi. Informatika Fasilkom UIGM, 2017 Definisi : Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi Sistem Konsultasi Kerusakan Komputer, terdapat beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan penulis guna

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MALARIA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MALARIA BERBASIS WEB SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MALARIA BERBASIS WEB Berlin P. Sitorus Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia E-Mail: sitorus1970@gmail.com ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 44 BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi pada sebuah aplikasi merupakan tahap dimana aplikasi yang dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MOTOR SUZUKI LETS UF 110 BERBASIS JAVA MOBILE

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MOTOR SUZUKI LETS UF 110 BERBASIS JAVA MOBILE SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MOTOR SUZUKI LETS UF 110 BERBASIS JAVA MOBILE Fatmasari Abstract Many of the motorcycle owner had less knowledge in handling trouble; especially for Suzuki Lets UF 110

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN LAPTOP MERK ASUS K42J DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN LAPTOP MERK ASUS K42J DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN LAPTOP MERK ASUS K4J DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER Sugiarto Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan menu

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS SISTEM PAKAR Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS Defenisi Sistem Pakar 1. Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor : Core 2 duo 2,2 Ghz. 4. VGA : Graphic Media Accelerator x Input : Keyboard dan Mouse

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor : Core 2 duo 2,2 Ghz. 4. VGA : Graphic Media Accelerator x Input : Keyboard dan Mouse BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Hardware yang digunakan pada percobaan implementasi Sistem Monitoring Berbasis Fuzzy pada Rumah Sakit menggunakan spesifikasi

Lebih terperinci

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR Yeni Agus Nurhuda 1, Sri Hartati 2 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Teknokrat Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam 9-11 Labuhan Ratu,

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) 2.1.1 Definisi Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) Ada beberapa definisi (Artificial Intelligence) AI, antara lain : a. Menurut

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON Bambang Yuwono, Ario Wibowo, Dessyanto Boedi P Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 2 Tambakbayan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Tampilan Aplikasi Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Perancangan system

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem, implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yaitu proses

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

INFERENSI DAN PENALARAN. PERTEMUAN 8 Oleh : Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

INFERENSI DAN PENALARAN. PERTEMUAN 8 Oleh : Diema Hernyka Satyareni, M.Kom INFERENSI DAN PENALARAN PERTEMUAN 8 Oleh : Diema Hernyka Satyareni, M.Kom Strategi Penalaran Runut Maju / Forward Chaining Runut Balik / Backward Chaining Forward Chaining Penalaran dimulai dari keadaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE Luky Agus Hermanto, ST., MT. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) Armansyah, Dwi Yuli Prasetyo Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN LAPTOP MERK ACER ASPIRE V5-431 DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT SERVER TUGAS AKHIR

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN LAPTOP MERK ACER ASPIRE V5-431 DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT SERVER TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN LAPTOP MERK ACER ASPIRE V5-431 DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT SERVER TUGAS AKHIR Oleh: Nofi Arpandadi 1111530406 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini dalam pembuatan programnya menggunakan aplikasi XAMPP dan MySQL sebagai databasenya dengan bahasa pemrograman Visual

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implemetasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya dapat siap untuk dioperasikan. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi sistem merupakan penerapan dari proses perancangan (design) yang telah ada. Pada tahapan ini terdapat dua cakupan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB SYABRIYANDI Program Studi S1 Teknik Informatika, STMIK U Budiyah Indonesia, Jl. Alue Naga, Desa Tibang Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). IV.1.1 Tampilan Menu

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Mardiah Fadhli Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No.1, telp/fax: 0761 53939/0761 554224 e-mail: rika@pcr.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

Bab 4. Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Kebutuhan perangkat keras dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan perangkat keras pada server dan client. Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Tomat dengan Metode Teorema Bayes yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya jenis penyakit baru yang menyerang balita terakhir terakhir ini menyebabkan Dinas Kesehatan kota Bandung yang merupakan salah satu kantor pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah penjelasan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi perhitungan bonus akhir tahun karyawan pada PT. Sempati Star. 1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa dan Implementasi Sistem Informasi Penyusutan Kendaraan Pada PT.Langkat Nusantara Kepong

Lebih terperinci